» » » » » Adakah di KalSel ???!!! 5 tahun baru terungkap, AKSI BEJAT Ustadz pro Wahabi Salafi Takfiri !!!

Adakah di KalSel ???!!! 5 tahun baru terungkap, AKSI BEJAT Ustadz pro Wahabi Salafi Takfiri !!!

Penulis By on Jumat, 10 Desember 2021 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
Adakah di KalSel ???!!! 5 tahun baru terungkap, AKSI BEJAT pro Wahabi Salafi Takfiri !!! Sebenarnya kalau diamati, ada beberapa "Penampung" anak Yatim Piatu yang benar-benar melindungi murid didiknya, namun apakah yang sampai seperti ustadz Cabul ini yang sangat miris dan melukai kemanusiaan, pantaskah di Hukum Mati? atau dibuat jera seumur hidupnya dengan dikebiri atau dipotong alat kelaminnya..!!! 

AKSI KEJI HERRY WIRAWAN Pemilik Boarding School ( Pondok Pesantren) dan Pemerkosa Santriwati ==>> PERBUATAN : Dana Program Indonesia Pintar Korban Perkosaan DITILEP, BAYI dijadikan alat Minta Sumbangan Yatim Piatu, 9 Korban Telah Melahirkan. RAYUAN ==>> Kamu Harus Taat Kepada Guru, Korban dipaksa Jadi Kuli Bangunan Boarding Scool (PonPes), Korban diperkosa saat Mengandung dan HAID, Dilakukan sejak 2016  hingga 2021. MODUS ==> Janji Biayai Kuliah hingga jadi POLWAN, Janji dinikahi dan Merawat BAYI, TKP ==>> Pesantren (Boarding School), Apartemen hingga Hotel di Bandung. UMUR PARA KORBAN ==>> 13 sampai dengan 17 tahun berdasarkan DATA P2TP2A Garut, Korban mencapai 21 orang Sumber : Kajari Bandung

Baca hingga Tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan agar jangan sampai gagal paham.

Anies Panik. Skenario Busuk Menyelamatkan Diri Dimainkan

Sejak awal penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E di Jakarta sudah bermasalah. Kegiatan ini berpolemik karena ada banyak kejanggalan yang ditemukan terutama soal anggaran. Gara-gara ketidakjelasan Pemprov DKI dan Gubernur Anies terkait Formula E, fraksi PSI dan PDIP mendorong diadakannya interpelasi. Tentang interpelasi ini juga ada keanehannya sendiri mengingat 7 fraksi lain di DPRD DKI sepakat menolak rencana interpelasi tersebut setelah diajak makan malam di rumah dinas Anies. Aneh banget khan. Saat ini KPK bahkan sudah turun tangan terkait adanya dugaan korupsi dana Formula E yang dianggarkan Pemprov DKI Jakarta. Nah looo.

Sampai di titik ini posisi Anies jelas terjepit. Sebab dengan adanya rencana interpelasi 2 fraksi dan penyelidikan KPK tentang Formula E jelas mengindikasikan ada sesuatu yang tidak beres. Dalam kepanikan karena posisinya kian tersudut, tak ada jalan lain untuk menyelamatkan diri selain memainkan skenario busuk seperti skenario keji Anies saat “membunuh” Ahok di Pilgub DKI tahun 2017 lalu.

Sebab siapapun nanti nama tersangka yang muncul di kasus Formula E Jakarta yang digagas oleh Pemprov DKI, nama Anies Baswedan sebagai orang nomer 1 yang bertanggung jawab di Pemprov DKI pasti akan terseret. Keadaan ini jelas tidak menguntungkan bagi pihak-pihak yang menginginkan Anies maju sebagai capres di 2024 nanti. Dari sinilah skenario busuk menyelamatkan Anies dimainkan. Simak penjelasannya berikut ini.

Pertama. Membuat Buzzer Pendukung Anies Baswedan

Di bagian ini bau menjijikkan sudah tercium tajam. Fatwa halal haram dipermainkan sesuai kebutuhan. Buzzer yang awalnya diharamkan MUI justru dibentuk MUI DKI Jakarta untuk mendukung Anies. Intinya yang namanya buzzer itu haram kecuali buzzer bikinan MUI.

Persetan Jokowi difitnah apa saja selama ini. Emangnya MUI pernah mikirin sampai mau repot bikin buzzer segala buat Jokowi??? Kan kagak. Yang penting jangan jelek-jelekkan Anies padahal faktanya Anies sudah terbukti jelek kinerjanya maupun cara berpolitiknya yang tega memakai politik SARA untuk mengalahkan rivalnya. Pokoknya semua buzzer di luar buzzer MUI itu haram hukumnya.

Fatwa dibikin sendiri dilanggar sendiri tergantung kepentingan mereka apa. Itulah MUI yang masuk dalam skenario busuk untuk melindungi Anies. Persetan keagungan Tuhan dan kebaikan agama jadi tercoreng dan tercabik-cabik. Yang penting Anies aman.

Sampai di bagian ini saya jadi teringat pada sebuah pesan yang disampaikan oleh Ibnu Rusyid (Abu Walid Muhammad bin Rusyid), seorang cendikia yang mahir di berbagai disiplin ilmu seperti kedokteran, hukum, matematika, filsafat, dan lain-lain. Ibnu Rusyid juga ilmuwan Muslim yang hafal Al-Quran. Si Jenius yang lahir di Andalusia, Spanyol ini mengatakan, “Jika ingin menguasai orang bodoh, bungkus yang batil dengan agama.”

Entah mengapa saya selalu teringat pada sahabat Muslim saya yang sangat malu dengan keadaan ini. Dia lelah agama yang sangat dicintainya terus menerus diseret politikus-politikus busuk demi mencapai ambisi pribadi dan golongan. Tragis.

Kedua. Menyeret Nama Presiden Jokowi Terlibat Dalam Urusan Formula E.

Staf khusus Mensesneg, Faldo Maldini, mengatakan jika Gubernur DKI Anies Baswedan sudah mengajukan waktu untuk bertemu dengan Presiden Jokowi terkait Formula E Jakarta.

Ini jelas aneh. Tak tahu malu tepatnya. Formula E yang sudah jelas-jelas bermasalah sampai memicu rencana interpelasi fraksi DPRD, juga sudah masuk dalam penyelidikan KPK justru hendak dibawa kepada Presiden Jokowi dengan alasan yang dibuat seimut mungkin seolah-olah memberikan kehormatan pada Jokowi untuk memilih lokasi mana yang paling tepat untuk Formula E. Skenario busuk yang sangat jahat menyeret Presiden Jokowi yang sejak awal sama sekali tidak terlibat di kegiatan ruwet dan bermasalah ini.

Lalu dengan sok imutnya pula Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menilai tidak ada yang salah jika Chief Championship Formula E Operations (FEO) Albert Longo ingin bertemu Presiden Jokowi untuk meminta arahan terkait lokasi sirkuit Formula E Jakarta. “Salahnya di mana?” kata Bamsoet.

Parah banget nih Bamsoet. Di mata saya kelakuan Bamsoet yang seperti ini adalah kelakuan norak orang yang sedang cari panggung. Bamsoet yang selama ini reputasinya biasa-biasa saja di kalangan warga Indonesia ingin secara instant menaikkan pamornya dengan cara cari panggung seperti ini. Sayangnya panggung yang dinaiki Bamsoet adalah panggung yang salah. Panggung yang dinaiki Bamsoet adalah panggung Formula E yang bermasalah. Jadinya ya ambyar menyeret nama Bamsoet sendiri. Jujur saya jadi berpikir ulang tentang tokoh yang satu ini. Makanya kalau mau cari panggung itu pilih panggung yang bener Pak.

Sebab saat Bamsoet tutup mata tentang Formula E yang sudah bermasalah sejak awal, lalu sesuatu yang bermasalah ini dengan entengnya dia bawa ke hadapan Presiden Jokowi dengan sebuah kalimat sok polos “di mana salahnya?”, itu artinya sebagai manusia yang dikarunia akal pikiran dan hati nurani oleh Tuhan, Bamsoet tidak bisa membedakan mana yang benar dan yang salah.

Jika dengan mudahnya Bamsoet menanyakan salahnya di mana?, jawabannya sebetulnya juga sangat mudah. Sesuatu yang bermasalah lalu kau timpakan pada orang lain untuk ikut terseret terlibat di dalamnya ya disitulah letak salahnya wahai yang mulia dan yang terhormat Bapak Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Kebangetan kalau masih nanya lagi salahnya di mana.

Nyata sudah bahwa Bamsoet juga terlibat dalam skenario busuk menyelamatkan Anies demi menaikkan pamornya sendiri.

Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan. Mendukung dan mendoakan Jokowi memang sebuah keharusan. Akal sehat dan hati nurani yang bersih adalah 2 hal yang mutlak dibutuhkan bagaikan cerdik seperti ular tapi tetap tulus seperti merpati.

Sebab jika hanya mengandalkan akal tanpa nurani, hasilnya hanya akal-akalan saja sok polos mengatakan salahnya di mana membawa sesuatu yang sudah jelas bermasalah pada Presiden Jokowi. Begitu juga jika sudah tak punya nurani, fatwa halal haram menyeret keagungan Tuhan dan agama tega dipermainkan semaunya sendiri tergantung kepentingannya apa. Mengerikan.

Anies Panik. Skenario Busuk Menyelamatkan Diri Dimainkan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/anies-panik-skenario-busuk-menyelamatkan-diri-apVuMBb4cb

Kasus Ustad Mencabuli 12 Santriwati, Pasti Ada yang Bantu

Akhirnya terjadi juga.

Sebelumnya saya sering mengungkit tentang adanya Kiai atau Ustad yang melakukan pelecehan seksual pada santriwatinya. Cerita ini saya buka kembali agar orang tidak memandang dengan kacamata kuda pada penangkapan Farid Okbah, yang juga pimpinan lembaga.

Karena sebenarnya, persembunyian terbaik agar seseorang bisa melakukan tindak kejahatan adalah dengan menggunakan jubah agama. Sehingga misal terjadi kasus atau penangkapan, mereka dapat dibela dengan istilah kiriminalisasi ulama.

Lalu sekarang kita membaca berita yang cukup mengejutkan. Seorang pimpinan pesantren, Herry Wirawan, dikabarkan mencabuli 12 orang santriwatinya dan bahkan sampai melahirkan 8 bayi.

Santriwati yang menjadi korban ini diiming-imingi akan dijadikan polwan. Dan anaknya yang lahir nanti akan dibiayai sampai kuliah.

Kabar buruknya, santriwati yang menjadi korban itu umurnya masih sangat anak-anak sekali. Usia 13 sampai 16 tahun. Ini adalah usia yang sangat rentan dan belum siap untuk melahirkan ataupun berhubungan seksual.

Saya ga ngerti dengan apa yang terjadi. Kenapa praktek seperti ini bisa terjadi di tengah-tengah masyarakat kita, di era demokrasi yang sudah sangat terbuka seperti sekarang. Dan ini berlangsung lama, sampai 5 tahun.

Yang mengejutkan lagi adalah, kasus ini sudah masuk ke pengadilan. Artinya, ini bukan kasus yang baru terjadi.

Pertanyaannya, kenapa ini baru diberitakan kemarin? Kenapa tidak ada ribut di sosial media terkait kasus ini? Apakah memang sengaja disembunyikan atau seperti apa?

Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat hanya memberi klarifikasi bahwa kasus sudah ditangani. Sebatas itu.

Seolah dia tak merasa bersalah sama sekali dengan apa yang terjadi di wilayahnya. Pun nampak ga kaget dengan kasus ini, seolah dia sudah tau sebelumnya.

Ini kasus gila. Mestinya siapapun yang tahu, kalau menceritakannya di sosmed, pasti akan jadi perbincangan.

Dan modus untuk menarik santriwati serta pembangunan pesantren ini adalah dengan iming-iming sekolah gratis. Kepada masyarakat sekitar, pesantren ini sering membuka donasi dengan alasan mereka membiayai anak-anak jatim untuk sekolah.

Namun rupanya pesantren tersebut dijadikan tempat pencabulan. Anak-anaknya dipaksa jadi pelayan seks pemimpinnya.

Sampai di sini saya melihat masih ada yang belum pas. Seperti ada beberapa kepingan puzzle yang belum lengkap.

Karena aksi pencabulan ini terjadi di banyak tempat. Di pesantren, rumahnya dan hotel-hotel di Bandung.

Artinya, aksi Herry Wirawan ini terjadi berkali-kali tapi tanpa pemberontakan atau perlawanan sama sekali. Ini gila!

Yang paling mengerikan dari kasus ini bukan soal pencabulannya. Tapi cuci otak yang membuat orang nurut dan diam saja diperlakukan semena-mena.

Karena bayangkan, kalau mereka ini nurut dan diam saja disetubuhi, itu artinya mereka cenderung akan diam juga untuk banyak hal lain. Misalkan perilaku seks menyimpang atau bahkan doktrin terorisme di Indonesia.

Kalau soal hukuman, itu sudah diatur di undang-undang kita. Dan rasanya tidak ada hukuman yang pas untuk terdakwa. Karena biasanya kasus hanya terjadi pada satu orang. Ini 12 orang selama 5 tahun. Apakah ada hukuman yang pas dari aksi bejat ini? Bahkan hukum mati pun rasanya masih terlalu ringan.

Yang perlu kita selidiki dan selesaikan adalah jaringannya. Karena mustahil ini dilakukan sendirian.

Praktek ini kalau sampai ketahuan orang lain, atau ketahuan pengurus pesantren, pasti akan mendapat penolakan. Pasti. Karena siapa yang bisa membenarkan anak belasan tahun dihamili tanpa dinikahi?

Tapi ini, tersimpan begitu rapi, seolah yang salah hanya satu orang. Padahal saya sangat yakin, mustahil aktifitas ini bisa berjalan sampai 5 tahun tanpa ketahuan kalau tidak ada support atau pendukung dari para pengikutnya.

Atau jangan-jangan para pengurusnya juga sama-sama ikut menikmati santriwati yang ada di sana?

Saya merinding saat menuliskan ini. Kenapa ada manusia yang sebejat itu? Kalau sekali saja, menghamili satu orang, mungkin itu disebut sebagai kekhilafan. Tapi kalau sampai berkali-kali dan ke banyak orang, dalam waktu yang sangat lama, 5 tahun, kenapa bisa? Apakah dia ga punya keluarga? Istri? Saudara yang juga sama-sama punya perasaan?

Kasus Ustad Mencabuli 12 Santriwati, Pasti Ada yang Bantu

Sumber Utama :  https://seword.com/umum/kasus-ustad-mencabuli-12-santriwati-pasti-ada-ZPTxwphjir

Ketika Novel cs Berhasil Menguasai Lembaga Kepolisian RI

"Tidak ada kesempatan kedua dalam hidup, kecuali untuk merasa menyesal," begitu kata seorang novelis Spanyol Carlos Ruiz Zafon.

Semua orang layak mendapatkan kesempatan kedua, dengan jaminan orang dimaksud bisa memperbaiki diri.

Diberikan kesempatan kedua agar dimafhumi oleh oknum dimaksud, untuk tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukan, baik secara sengaja, atau disebabkan faktor kelalaian.

Kesempatan kedua merupakan permisivisme, atau sikap yang diberikan agar seseorang bisa lebih menjaga kepercayaan atas dirinya untuk bersikap jujur, proporsional dan profesional sesuai tanggung jawabnya dalam menjalankan tugas atau pekerjaan yang diberikan.

Hakikatnya hidup seperti gugusan kesempatan, agar kita selalu dapat berupaya memperbaiki dan mawas diri, dengan belajar dari kekurangan atau kesalahan masa lalu.

Pertanyaan kemudian, apakah pertimbangan dalam memberikan kesempatan kedua itu, lahir dari produk kematangan berpikir atau sikap bijaksana?

Artinya, apakah orang yang terindikasi telah melakukan kesalahan itu, termasuk manusia manusia yang bisa dipastikan menyadari, mengakui, dan menyesali "kekeliruan" yang telah diperbuatnya?

Sudah semestinya kesempatan kedua yang diberikan harus bersandar pada alasan logis, rasional dengan tidak menjadikan emosi sesaat sebagai dasar pertimbangan.

Karena akan menjadi tidak fair dan sangat riskan, bila kesempatan yang diberikan kepada seseorang atau kelompok, dimana kesalahan itu bisa dikategorikan sebagai kesalahan yang fatal!

Karena penting untuk diingat! Hal ini menyangkut kepentingan bangsa, sangat naif jika hanya berdasarkan pertimbangan kebutuhan jabatan, atau kepentingan pemerintahan yang bersifat sesaat.

Berjudi dengan menjadikan 272.229.372 (dua ratus tujuh puluh dua juta dua ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus tujuh puluh dua jiwa) keselamatan rakyat Indonesia, adalah sebuah tindakan yang amat sangat konyol dan (maaf) tolol! 🙏 https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/809/distribusi-penduduk-indonesia-per-juni-2021-jabar-terbanyak-kaltara-paling-sedikit

Atas kesalahan yang telah dilakukan secara sadar, koordinatif, terstruktur yang sangat sistematis dan masif?

Dikatakan sadar karena dilakukan secara demonstratif, oleh kelompok yang sekarang tengah diperlakukan sangat sangat istimewa oleh lembaga Kepolisian dibawah kepemimpinan Sulistyo Sigit Prabowo (Kapolri).

Kelompok yang dianak emaskan sekarang itu adalah, Novel Baswedan cs dan 40 orang anggota KPK yang tidak lulus dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Sudah barang tentu hal ini menimbulkan banyak pertanyaan, yang pada intinya melahirkan spekulasi, dan berkembang menjadi prasangka liar.

Jika hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan untuk memperkuat upaya pemberantasan praktik koruptif, tidakkah hal ini menjadi sebuah keputusan yang ironis? Mengingat beberapa kasus korupsi besar ketika Novel Baswedan dan para begundalnya berkantor di KPK menggantung tak jelas juntrungnya?

https://www.google.com/search?q=kpk+dianggap+lemah+menyelesaikan+kasus+korupsi+ibas&oq=kpk+dianggap+lemah+menyelesaikan+kasus+korupsi+ibas&aqs=chrome..69i57j0i333l4.17469j0j7&client=ms-android-vivo-rvo2&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8

Setidaknya ada 18 kasus korupsi besar di peti es kan, dan tak ada satupun yang berproses menjadi progres. https://amp.kompas.com/nasional/read/2019/05/15/13015381/18-kasus-korupsi-besar-mangkrak-pimpinan-kpk-tegaskan-terus-bekerja

Mungkin sebagian orang akan menganggap sebuah kesimpulan yang terlalu jauh atau mengada-ada, akan tetapi penulis meyakini bahwa ini bukan tindakan yang ceroboh.

Sepertinya pengangkatan ini sangat erat kaitannya, dengan menguatnya dukungan atas diri seorang Anies Rasyid Baswedan (ARB)!

Mengingat sangat sulit menafikan indikator yang sudah terbangun sedemikian rupa, berkenaan dengan dukungan yang deras mengalir kepada ARB.

Coba saja perhatikan alokasi dana hibah, yang pendistribusiannya didominasi berdasarkan kalangan yang memiliki latar belakang kedekatan, yang mana hal ini dapat diprediksi akan memberikan dukungan kepada Anies.

Dari Ormas, Partai, penggiat medsos, sampai para akademisi yang sibuk memberikan sanggahan atas kegagalan dan kegagalan, dengan dengan retorika amburadul.

Kalau buzzeRp jangan ditanya, karena eksistensinya merupakan haram jadah - hasil perselingkuhan Anies dari trans historis atas keterpilihannya menjadi gubernur ibukota, dan saat ini muncul kisah percumbuan Anies dengan kelompok sumbu pendek, ormas, bahkan LSM bercorak keagamaan yang yang bersedia menjadi backing Anies, ketika Anies secara royal menggunakan anggaran yang peruntukan sebetulnya untuk warga DKI, malah digunakan untuk membelanjakan dukungan terhadap dirinya.

Permasalahan pun bertambah krusial, dengan rencana pengangkatan Novel Baswedan yang akan menerima jabatan sebagai ASN di lembaga kepolisian, https://nasional.sindonews.com/read/620029/13/novel-baswedan-bersedia-jadi-asn-polri-1638774744

Padahal pada awalnya Novel cs terkesan malu-malu meong untuk menerima tawaran itu.

Tentu saja hal ini menjadi bumerang buat KPK, yang membuat lembaga anti rasuah mendapat cibiran dari Pegiat antikorupsi Indonesia Corruption Watch (ICW), dengan menyebut KPK yang sekarang, dipimpin oleh orang yang tak memiliki rasa malu. https://www.idntimes.com/news/indonesia/gregorius-pranandito/novel-baswedan-cs-jadi-asn-polri-icw-pimpinan-kpk-harusnya-malu

Artinya Kapolri lebih mengapresiasi anggotanya yang telah mengundurkan diri, yang gagal dalam asesmen TWK, bahkan telah berani bersikap kontra terhadap lembaga (kepolisian) yang telah melahirkannya sehingga ia menjadi seperti sekarang ini, daripada menghormati seorang pensiunan komisaris jenderal yang saat ini menjadi pimpinan di KPK.

Sekarang, tidak ada pilihan lain bagi Firli Bahuri untuk membuat gebrakan dahsyat yang dapat meredam arogansi sepupu Anies Baswedan cs yang masih terobsesi bekerja di KPK. https://medan.tribunnews.com/2021/12/08/diterima-di-polri-novel-baswedan-dkk-ingin-kembali-ke-kpk-mabes-polri-tak-masalah

Setahun telah berlalu… tiba-tiba kita kita menyaksikan kucing kucing yang berkeliaran di Kantor Kepolisian tidak lagi mengeong, karena mereka (para kucing kucing itu) sudah fasih meneriakkan kalimat "Allahu Akbar!"

Berhati-hatilah anda pak!

Ketika Novel cs Berhasil Menguasai Lembaga Kepolisian RI

Sumber Utama : https://seword.com/politik/ketika-novel-cs-berhasil-menguasai-lembaga-WrlAZeRCtR 

Salut VOB Konser di Eropa Sukses, Bukti Islam di Indonesia Moderat; Kadrun Kejang-Kejang

Eropa dibuat panas dimusim dingin ini gaes, loh ada apa ? Ternyata 3 gadis mungil nan imut yang membuat Eropa panas dengan music cadasnya. Yup 3 mojang asal Garut yang menamakan dirinya Voice of Baceprot sukses manggung dibeberapa kota di 4 negara di Eropa, diantaranya Belanda, Belgia, Perancis dan Swiss. Band metal yang digawangi trio gadis asal Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut mendapat apresiasi yang luar biasa dari para penontonnya.

Band Voice of Baceprot terdiri dari Firdda Marsya Kurnia (gitaris dan vokalis), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti (Drummer). Genre yang diusung adalah metal, dan heavy metal, ya sejenis Metalica, Megadethm Judas Priest begitulah. Salah satu anggota VOB yaitu Marsya mengungkap kalau sebelumnya mereka ikut berkumpul di sekolah pada ekskul teater. Tetapi justru mereka kemudian belajar membuat drama musikal. Akan tetapi setelah memainkan drama musikal, ketiga gadis ini justru menemukan bahwa ternyata mereka lebih suka musik dibanding teater.

Dalam bahasa Sunda, baceprot berarti berisik. Dan lewat karya-karyanya, mereka mencoba 'berisik' terkait isu bermuatan kritik sosial.

"(Inspirasi lagu) kebanyakan dari pengalaman pribadi dan dari hal-hal yang terjadi di sekitar kami juga," kata Marsya dikutip dari detikHOT.

Misalnya pada lagu 'School Revolution', bercerita tentang kegelisahan pelajar di sekolah yang merasa terkekang peraturan sekolah untuk bisa berkarya.

Baceprot Juga Lantang Suarakan Suara Perempuan, dan puncaknya Band metal ini berhasil melakukan tur di Eropa dan ini bukan cuma lagi wujudkan mimpi bisa manggung di luar negeri, tapi juga lagi memperjuangkan suara perempuan yang masih terjebak di tengah budaya patriarki. Bahkan terkdang perempuan sering dipandang sebelah mata tak mungkin untuk bermusik. Untuk menyuarakan suara hati mereka tentang hal ini, mereka punya lagu berjudul PMS, singkatan dari Perempuan Merdeka Seutuhnya. Yang heboh tentang Voice Of Baceprot tentu saja tampilan atau gaya busana mereka yang berhijab, dan ini banyak ditanyak oleh para penggemarnya, terutama tentu saja saat mereka tampil Eropa kemarin.

Tetapi dihadapan para fannya mereka mengatakan bahwa hijab adalah simbol dari perdamaian, cinta, juga kecantikan. Dan tentu saja bukan simbol perbudakan dan keterbelakangan.

Voice of Baceprot (VOB) saat ini tengah melakukan tur Eropa dari 28 November hingga 10 Desember 2021, tampil di delapan kota yang berada di empat negara. Negara Eropa yang mereka kunjungi adalah Prancis, Swiss, Belanda, dan Belgia.

VOB dengan lugasnya menyajikan lagu-lagu bergenre metal, seperti lagu Metalica, dengan beat-beat yang cepat, memanaskan musim dingin di Eropa, luarbiasa sambutan para penonton disana, bisa dilihat saja di Youtube, cari dengan tagar VOB di Eropa, pasti seru,

VOB membuat warga Eropa terperangah, karena berIslam tidak harus kolot dan menjadi terbelakang. Bisa jadi VOB ini sedang menunjukan bahwa Islam di Indonesia begitu moderat dan bahwa gaya berpakaian masing-masing orang adalah hak masing-masing orang, tidak perlu mencela orang yang tidak berpakaian sama seperti kita, biarkan masing-masing orang dengan gaya dan kepercayaannya. Tapi justru hal inilah yang membuat kaum kadrun kaum pembuat onar tidak hanya di Indonesia tapi juga diseluruh dunia menjadi kejang-kejang. Kadrun yang dikenal suka mengkafirkan orang dan mengharamkan orang, tentu saja dibuat jengkel.

Masih ingat ada berita mengenai santri yang menutup kupingnya saat mendengar lagu-lagu? Ya berita itu langsung menjadi trend. dan sangat disayangkan jika pemerintah dalam hal ini kementrian agama membiarkan hal ini terjadi, kenapa tidak? Ya jelas kita akan kehilangan generasi manusia yang bisa berakal sehat beberpa tahun kedepan, orang-orang yang berpikiran sempit dan menjadi bodoh dikarena tafsir sepihak. Dan ini masalahnya adalah hal ini dapat menjadi pemicu lahirnya radikalisme. Ya pemerintah harusnya lebih peka dan tanggap, segera menutup tempat-tempat yang mengajarkan radikalisme dan tafsir buat seperti itu.

Tepat jika VOB dijadikan duta Islam moderat yang akan menjadi cikal bakal Indonesia untuk maju dan berkembang, toleran dan bisa menerima perbedaan. Semua harus dimulai sejak dini, masalahnya adalah, mau jadi apa bangsa ini jika ada generas yang takut terhadap suara musik? Mau dikemanakan negara ini? Mau jadi Indonistan?

Agama seharusnya membebaskan manusia dari belenggu ketakutan akan dosa, agama seharusnya mencerahakan dan mencerdaskan bukan malah sebaliknya. Lebih "baceprot' dan teguh menjalankan aturan dari seperti robot yang tidak bisa berpikir membedakan teks dan konteks, dan itu yang terjadi pada kasus Ahok.

Bravo VOB, salam metal.

Cak Soed #Happy weekend #KadrunhamaNKRI

Salut VOB Konser di Eropa Sukses, Bukti Islam di Indonesia Moderat; Kadrun Kejang-Kejang

Sumber Utama : https://seword.com/umum/salut-vob-konser-di-eropa-sukses-bukti-islam-di-x12jLJGnAu

Mantap, Orang ini Kritik Jokowi Langsung Depan Orangnya

Kritik, protes atau menyalurkan aspirasi merupakan keniscayaan di negara demokrasi. Pun demikian di negeri ini, kritik mendapatkan keleluasaan untuk menjadi bunga-bunga yang mengharumkan demokrasi. Kritik terkadang memang terasa pahit, tetapi ia sangat dibutuhkan untuk menyehatkan dalam pengelolaan negara.

Bila diibaratkan kritik adalah jamu. Walaupun minum jamu terasa pahit di lidah, tapi Insya Allah akan menyehatkan badan. Tapi jamu yang menyehatkan adalah jamu yang diracik dengan benar, bahan-bahan alami dan berkualitas serta mempunyai manfaat bagi tubuh. Begitu juga dengan kritikan. Menyampaikan kritik harus berdasarkan data dan fakta. Jika bisa sampaikan juga solusinya bukan hanya mengkritik belaka.

Tanpa kritik, pemerintah yang punya segala sumber daya dan kuasa rentan untuk menyimpang dari jalan kebenaran. Tanpa kritik, pemerintah bisa menjadi otoriter, meski ia dibangun lewat proses demokrasi.

Presiden Jokowi sempat dianggap otoriter karena ada beberapa pengkritik ditangkap dan seolah dibungkam. Tapi hal ini segera ditepis. Presiden Jokowi sendiri mengkritik pihak kepolisian yang terlalu mudah untuk menangkap orang yang menyampaikan kritik. Termasuk mengkritik pemerintah melalui gambar di dinding ruang publik atau dikenal dengan sebutan mural.

Sejak era reformasi yang membawa Republik ini bersalin rupa dari negara otoritarian menjadi negara demokrasi, kritik mendapatkan tempat terhormat. Semua orang, siapa pun dia, bebas menyampaikan kritik kepada pemerintah yang tengah berkuasa. Kritik tak lagi tabu dan terlarang untuk disuarakan seperti halnya di era Orde Baru.

Namun, belakangan ini kritik dipersoalkan. Persoalan berawal dari pernyataan Presiden Joko Widodo pada 8 Februari silam yang meminta masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik kepada pemerintah. Pernyataan dan sikap Presiden itu jelas baik, tetapi sebagian kalangan menanggapinya secara negatif.

Beragam tudingan lantas dicuatkan bahwa Jokowi hanya basa-basi, cuma pencintraan agar dicap sebagai seorang demokrat, bahkan dianggap sedang membuat ‘jebakan betmen’. Dengan meminta rakyat mengkritik, Presiden dituduh tengah membangun perangkap untuk membungkam orang-orang yang kritis dengan menjeratnya secara hukum.

Harus tegas dikatakan, tuduhan-tuduhan itu sama sekali tak berdasar sekaligus tak masuk akal. Pertama, bukan kali ini saja Jokowi meminta agar rakyat lebih sering melayangkan kritik. Alasan kedua, sejak memerintah pada 2014, Jokowi sudah kebanjiran kritik dan tidak pernah menanggapi kritik itu dengan tindakan hukum.

Memang, tak bisa dimungkiri, cukup banyak pihak yang berseberangan dengan pemerintah yang harus berurusan dengan hukum. Tidak sedikit pula kaum oposan yang mesti menjadi pesakitan di balik jeruji besi. Tetapi, semua itu bukan lantaran mereka melontarkan kritik.

Mereka dipidana karena melanggar pasal-pasal pidana. Tidak ada satu pun pasal di banyak undang-undang yang mengatur hukuman bagi orang yang mengkritik pemerintah. Sebaliknya, banyak undang-undang yang menggariskan adanya konsenkuensi hukum bagi mereka yang menghina, mencemarkan nama baik, menghasut, menebarkan kebencian, atau menyebarkan kebohongan.

Celakanya, tidak sedikit pihak yang menganggap tindakan-tindakan terlarang itu bagian dari kritik. Padahal, kritik jelas berbeda dengan menghina atau melecehkan. Kritik jelas tak sama dengan mencemarkan nama baik atau menabur kebencian. Amatlah tidak elok bagi siapa saja yang menghina pemerintah dengan berlindung di balik kebebasan untuk mengkritik.

Orang-orang yang akan mengkritik pemerintahan Jokowi sepertinya harus belajar pada sosok ini. Karena orang ini mengkritik Jokowi langsung di depan orangnya. Gila banget berani banget. Tapi keberanian ini menandakan bahwa mengkritik bukan benci terhadap orangnya, tapi justru ingin mengingatkan bahwa ada sesuatu yang harus segera diperbaiki.

Wakil Ketua Umum Majelis Indonesia (MUI) Anwar Abbas melontarkan kritik terhadap pemerintah. Intinya, Anwar Abbas menyatakan kesenjangan ekonomi semakin terjal dan banyak warga belum sejahtera.

Kritik tersebut disampaikan Anwar Abbas di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI Tahun 2021. Lantaran kritik tersebut, Presiden Jokowi pun tidak jadi membaca teks pidato yang sudah disiapkan, namun langsung menanggapi Anwar Abbas.

Kritikan langsung di depan Jokowi ini secara tidak langsung menguji bagaimana Presiden Jokowi menyikapi persoalan negeri ini. Ternyata Presiden Jokowi meletakan konsep pidatonya dan langsung menjawab kritikan dari Anwar Abbas.

Mendengar jawaban dari Presiden Jokowi masyarakat Indonesia akan tahu, ternyata masalah-masalah yang menjadi objek kritik Wakil Ketua MUI ini sudah terpikirkan jauh-jauh hari oleh Presiden. Mengenai ketimpangan pengelolaan tanah, masalah UMKM dan sebagainya.

Presiden Jokowi sudah mengambil langkah solusi, seperti membentuk bank tanah dan menyalurkan kredit untuk UMKM dan ultra Mikro berskala besar. Bahkan PNM Mekaar sudah menyalurkan kredit 9,8 juta nasabah.

Bagi orang lain yang akan mengkritik Jokowi lebih baik dan jika bisa disampaikan langsung di depan Presiden Jokowi. Biar mantep.

Mantap, Orang ini Kritik Jokowi Langsung Depan Orangnya

Sumber Utama : https://seword.com/politik/mantap-orang-ini-kritik-jokowi-langsung-depan-SSAs85lj8G

Secara Elegan Jokowi Jawab Kritik Anwar Abbas Langsung

Ada yang menarik di acara Pembukaan Kongres Ekonomi Umat Islam Ke-II. Jokowi memilih tidak membacakan teks pidato karena pernyataan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.

Memang pada kesempatan itu, Anwar Abbas yang selama ini dikenal publik lumayan nyablak di MUI. Dalam acara itu Anwar Abbas mendapatkan kesempatan lebih awal menyampaikan pidatonya. Dia melontarkan beberapa kritik yang membuat Jokowi memilih untuk menjawabnya langsung daripada menyampaikan pidato yang telah disiapkan.

Jika kita melihat dari tayangan video yang disiarkan dari kanal YouTube Official TVMUI, Jumat (10/12/2021). Presiden Jokowi nampak terlihat ngebet ingin segera menjawab kritikan Anwar Abbas. Maka ia lebih memilih tak membacakan teks pidato yang sudah disiapkan. Dan lebih memilih menjawab kritikan Anwar Abbas.

Barangkali dalam hati Anwar Abbas, kritikan yang ia sampaikan ke Presiden Jokowi langsung di depan forum itu dapat sedikit membuat Presiden tak nyaman atau setidaknya terganggu. Dan kemudian berharap media akan memberitakan sikapnya tersebut dan mendapat apresiasi. Tapi lalu apa yang terjadi?

Presiden Jokowi mungkin dalam hati tersenyum apa yang menjadi keresahan dan kritikan Anwar Abbas sebetulnya hanya bentuk mencari perhatian dan kedua faktanya berdasarkan data sudah ada jawabannya dan ini menandakan Anwar Abbas tak lakukan riset dulu sebelum mengkritik. Apalagi ini sifatnya di forum.

Lantas seperti apa kritikan Anwar Abbas yang oleh sebagian masyarakat dijuluki si penerus Alm. Tengku Zulkarnain ini?

Dalam sambutannya, Anwar Abbas melontarkan kritik bahwa diakuinya pemerintah sudah berhasil menyejahterakan rakyatnya. Namun dia mengkaitkan itu dengan dunia usaha, menurutnya yang disejahterakan hanya mereka yang ada di kelompok usaha besar, menengah, dan kecil.

"Sementara mereka-mereka yang berada di level usaha mikro dan ultramikro, itu tampak oleh kita belum begitu terjamah, terutama oleh dunia perbankan, sehingga akibatnya kesenjangan ekonomi dan sosial di tengah-tengah masyarakat tampak semakin terjal," tuturnya.

Anwar Abbas mengakui memang indeks ketimpangan atau gini ratio di era Jokowi memang turun. Dari 0,41 sebelum Jokowi menjabat, kini sudah berada di posisi 0,39.

Akan tetapi dia melontarkan kritik, soal ketimpangan di bidang pertanahan masih sangat dalam jurangnya. Dia menyebut saat ini 1% penduduk Indonesia menguasai 59% lahan yang ada di Indonesia.

"Cuma dalam bidang pertanahan, indeks gini kita sangat memprihatinkan itu 0,59. Artinya 1% penduduk menguasai 59% lahan yang ada di negeri ini. Sementara yang jumlahnya sekitar 99% itu hanya menguasai 41% lahan yang ada di negeri ini," tuturnya.

Jika kita perhatikan kritik Anwar Abbas, ia mengakui bahwa pemerintahan Jokowi sudah berhasil mensejahterakan rakyatnya ditandai gini ratio yang turun dibandingkan presiden sebelumnya.

Apa itu gini ratio atau ratio gini?

Rasio Gini atau koefisien adalah alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk. Ini didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variable tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk.

Nah yang menarik terkait dunia usaha, ia berusaha sentil seolah pemerintah hanya mementingkan kelompok usaha besar, menengah dan kecil tapi tidak menyasar para wiraswasta yang masuk kategori mikro dan ultramikro. Dan juga soal bidang pertanahan yang dimaksud Anwar Abbas sudah pasti lahan negara. Kembali dalam hal ini Anwar Abbas berusaha memainkan panggung seakan presiden Jokowi tutup mata soal penguasaan lahan.

Lantas Jokowi pun menjelaskan langsung sesaat setelah berada di podium. Dan tidak lupa sebagai rasa hormat ia pun memanggilnya dengan sebutan Doktor Buya Anwar Abbas secara lengkap.

Jokowi menegaskan, apa yang terjadi dalam gini ratio di bilang pertanahan di Indonesia adalah bukan kehendaknya.

"Pertama yang berkaitan dengan lahan dengan tanah, penguasaan lahan, penguasaan tanah, apa yang disampaikan Buya betul. Tapi bukan saya yang membagi, harus saya jawab," tegasnya.

Jokowi juga menekankan bahwa pemerintah saat ini juga tengah melakukan reformasi agraria. Pemerintah akan menyisir lahan-lahan konsesi yang diberikan kepada segelintir orang baik dalam bentuk HGU maupun HGB, namun ditelantarkan.

"Mungkin insyaallah bulan ini akan saya mulai atau mungkin bulan depan untuk saya cabut satu per satu yang di telantarkan. Karena banyak sekali. Konsesinya diberikan sudah lebih 20 tahun lebih 30 tahun tapi tidak diapa-apakan. Sehingga kita tidak bisa memberikan ke yang lain," tuturnya.

Lalu dia juga menjawab terkait pernyataan pelaku usaha ultra mikro yang tidak tersentuh pembiayaan dari lembaga keuangan. Dia menjawab bahwa saat ini pemerintah sudah menjalankan program pembiayaan ultra mikro melalui PNM Mekaar.

"Memang banyak yang nggak tahu, tapi nanti bulan Januari, Februari kalau boleh saya ajak nanti dari MUI dipimpin juga Pak Buya Anwar Abbas. Nggak apa-apa entah 5 orang, entah 10 orang. Akan saya ajak apa yang sudah kita bangun yang namanya Mekaar, PNM," tuturnya.

Jokowi menjelaskan, 2015 program itu hanya bisa menyalurkan kepada 500 ribu pelaku usaha ultra mikro dengan pinjaman paling besar Rp 5 juta. Namun sekarang jumlah nasabahnya sudah mencapai 9,8 juta.

"Grameen Bank totalnya hanya 6,5 juta dia mendapatkan nobel. Ini kita sudah 9,8 juta tapi nggak dapat nobel. Akan saya tunjukkan bagaimana PNM Mekaar ini bekerja. Yang kecil-kecil dikelompokkan, kemudian gandeng renteng, kalau satu nggak bisa mengangsur, siapa yang membantu. Sistem ini sudah berkembang," terangnya.

Jokowi yakin pada 2024 penyaluran pembiayaan ultra mikro lewat PNM Mekaar bisa mencapai target 20 juta nasabah. Meskipun dia mengakui, itupun masih kurang besar karena total jumlah pelaku usaha ultra mikro di RI mencapai 64 juta.

Bagaimana menurut Anda?

Demikian, salam

Secara Elegan Jokowi Jawab Kritik Anwar Abbas Langsung

Sumber Utama :  https://seword.com/ekonomi/secara-elegan-jokowi-jawab-kritik-anwar-abbas-oYhCP4hE8Y

Waspadalah Kedok Agama! ANNAS Pintu Masuk TERORISME Dan Menampung Pedofil Laknat?

Ketika Farid Okbah diringkus Densus 88, beredar berita bahwa Farid Okbah adalah tokoh Syiah. Dan sudah pasti yang memberitakan itu adalah media tukang fitnah. Jika masyarakat awam yang tak paham apa itu wahabi dan syiah serta sunni, maka akan percaya begitu saja bahwa Farid Okbah adalah tokoh syiah, padahal tidaklah demikian, Farid Okbah nyata-nyata dan sangat jelas ada dalam barisan kelompok yang menamakan dirinya ANNAS (Aliansi Nasional Anti Syiah), maka masa sih anti syiah adalah tokoh syiah?

Masyarakat awam pasti jadi bingung dan bertanya-tanya “Apa sih itu syiah? Jadi yang mana syiah sih sebenarnya?” Dan tentu menguras waktu penjelasan demi penjelasan bahkan kalau pun penjelasannya berangkat dari sejarah islam, maka ini malah semakin panjang dan ini cocok untuk konsumsi kalangan akademik. Orang Awam hanya bisa melihat fakta bahwa Islam yang mana sih yang reseh dan mana yang kalem dan tidak bikin gaduh di negeri ini. Jadi itu saja sih sebenarnya yang akan dipahami masyarakat, ngak mau njelimet. Iya kan?

Sepertinya memang Farid Okbah sengaja diberitakan bahwa dia adalah tokoh syiah, karena ia akan dibuang dari perkumpulan para anti syiah, seharusnya mereka melindungi dan membela Farid Okbah, tapi ini diframing bahwa Farid Okbah sebagai syiah agar dibuang dari ANNAS lalu sekaligus memberikan image negatif kepada kelompok syiah. Sekali menyelam minum air, begitulah kira-kira maksud mereka.

Maka apapun yang mereka ingin capai akan melakukan segala cara, maka apakah pantas kelompok seperti itu tetap dibiarkan oleh pemerintah? Bebas melakukan segala fitnah dan menyebarkan kebencian? Apakah ANNAS ini tidak pernah diselidiki intelejen atau Densus 88? karena di ANNAS adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang akan membuat segala tindakan makar, yang sudah pasti akan mengacaukan negara ini, dan mereka ini licik, tak bisa dipegang kata-katanya, mereka menutupi ideologi ISIS-nya dengan lambang Garuda dan cinta NKRI, cobalah lihat website resmi ANNAS, penuh kepalsuan.

Nah perhatikan gambar di bawah ini, dimana Farid Okbah ada di dalam ANNAS, dan coba dicek ceramah-ceramah atau pernyataan orang-orang atau teman-teman Farid Okbah, isinya apa saja? Pasti serem-serem. Ngaku cinta NKRI tapi malah mau meruntuhkan Pancasila, ini kan jancuk! Ideologi teroris itu jelas pintu masuknya dari Wahabi, dan orang-orang yang bercokol di ANNAS itu mayoritas Wahabi, ini sudah jelas, tapi sayangnya mereka ini ingin nama wahabi bersih dengan cara memfitnah Syiah, benar-benar edan.

Article

Dan dugaan teman-teman pun ternyata benar, bahwa kasus Herry Wirawan pasti akan dibilang adalah orang syiah dan ternyata beredar memang. Herry Wirawan ini adalah seorang pimpinan pesantren yang sudah disidang atas kasus pencabulan atau bahkan menggauli santriwatinya hingga ada yang sudah melahirkan, perkaranya sudah terjadi dari tahun 2016, dan saat beritanya sudah viral ternyata sudah sidang ke-tujuh. Maka ini penuh tanda tanya besar, kenapa kasusnya baru viral sekarang? Dan apa kaitannya dengan framing bahwa Herry adalah syiah? Sepertinya memang agenda busuk yang sudah lama dirancang oleh kelompok teroris ini.

Mereka yang sepertinya terorganisir ini melakukan framing bahwa Herry Wirawan adalah penganut Syiah, bukanlah perkara kecil, tapi ada agenda yang nyata, asal tahu aja bahwa jumlah orang-orang syiah di Indonesia itu tidak banyak, dan bahkan satu sama lain sangat mudah saling kenal dan mudah sekali dilacak, dan nama Herry Wirawan ini tidak pernah ada dalam komunitas syiah atau pun dalam kajian-kajian yang membahas tentang 40 hadis akhlak Imam Khomeini, jadi benar-benar framing itu sangat buruk.

Rupanya, kelompok yang punya agenda horor atau terorisme ini sudah mulai kelabakan, mereka sudah mulai bingung, bahkan teman mereka sendiri, Farid Okbah, malah dituduh syiah, sebagaimana selama ini mereka membenci syiah, padahal Farid Okbah jelas sekali sebagai orang yang anti syiah, jadi mana mungkin adalah orang syiah? Fitnahnya tak kira-kira, mirip mengikuti jalur Hitler, yaitu kebohongan yang diulang terus menerus akan dianggap kebenaran. Beginikah orang yang mengaku Islam? Yang katanya bertauhid? Jancuk ini.

Jadi ANNAS ini adalah lembaga pintu masuk terorisme, sebagai wahabi yang menjadi pintu masuk teroris, maka seharusnya ANNAS ini segera dibubarkan sebagaimana HTI dan FPI yang sudah sangat meresahkan masyarakat. Sumber kegaduhan adalah dari mereka. ANNAS ini adalah kelompok yang tidak jauh beda dengan FPI dan HTI. Mereka merasa paling paham Islam, mereka merasa paling suci sehingga yang lain dikatakan kafir, sesat dan bahkan Abu Jibril, salah satu pentolan ANNAS ini mengatakan di atas panggung dengan teriakan lantang “Bunuh Bunuh!!! Halal Darahnya!!!” tapi lagi-lagi, Abu Jibril dan para gerombolannya bebas berkeliaran dan menebarkan kebencian sembari cuci otak melebarkan ideologinya yang sangat berbahaya itu.

Herry Wirawan bukanlah tokoh syiah, malah orang bejad ini terdeteksi sebagai aktivis ANNAS dibawah asuhan Athian Ali yang merupakan dedengkot anti Syiah. Maka sudah selayaknya, ormas seperti ANNAS ini harus segera digeledah dan semoga dibubarkan saja, sebab kelompok ini bisa memicu kebencian dengan cara membuka lebar-lebar pintu cara menjadi terorisme, bahkan menampung para pedofil tukang cabul santriwati pesantren dengan kedok agama. Berbahaya!!!

Semoga masyarakat bijak melihat ini, dan tidak terlalu gusar dengan istilah-istilah seperti syiah, wahabi dan lainnya sebagainya, yang paling penting diketahui dan dipelajari baik-baik adalah apakah seorang guru itu kelakuannya tidak bejad atau malah cuma kedok, pikiran masyarakat harus benar-benar tajam agar mudah melihat orang-orang yang bejad berkedok agama.

Waspadalah Kedok Agama! ANNAS Pintu Masuk TERORISME Dan Menampung Pedofil Laknat?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/waspadalah-kedok-agama-annas-pintu-masuk-QX5PW9wp4z

Bersiaplah ... Kemenag akan Investigasi Lembaga Keagamaan hingga Perguruan Tinggi

Munculnya kasus tindakan asusila yang dilakukan oleh sosok yang seharusnya menjadi pengayom dan panutan di Kota Bandung membuat publik tersentak. Tak terkecuali Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), yang segera mencanangkan tindakan investigasi menyeluruh di setiap lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia.

"Kita sedang investigasi untuk menurunkan semua jajaran Kemenag, melakukan investigasi di daerah masing-masing. Jadi kalau ada hal serupa, kita akan lakukan mitigasi serupa. Jadi jangan tunggu ada kejadian dulu," ujar Gus Yaqut pada Jumat (12/10), seperti dilansir laman CNN Indonesia.

Kekhawatiran Yaqut pun rasanya sangat beralasan, karena kasus kekerasan seksual yang dilakukan guru pesantren berinisial HW (36) terhadap belasan santrinya diyakini ibarat fenomena gunung es di satuan pendidikan keagamaan. Apa yang terlihat di permukaan, sekalipun sedikit tetapi sangat mengejutkan bagi sebagian pihak, tetapi bersiaplah untuk lebih terkejut lagi mendapati fakta "di bawah permukaan air" yang mungkin bisa jauh lebih mengerikan dan membikin geger.

Menurut berita yang saya baca, rencana adanya investigasi dan mitigasi akan dilakukan di seluruh satuan pendidikan di lingkungan Kementerian Agama mulai dari madrasah, pesantren, hingga perguruan tinggi. Sasarannya pun jelas, yakni untuk menginvestigasi, mengungkap, hingga memitigasi potensi kekerasan seksual yang terjadi di satuan pendidikan yang disebut tadi.

Gus Yaqut yang tampak geram dengan temuan kasus di Bandung itu juga berkata:

"Jadi kekerasan seksual, pelecehan seksual dan semua tindak asusila itu harus disikat."

Senada dengan keinginan Menteri Agama, belum lama ini Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi juga sudah meminta masyarakat, khususnya santri hingga mahasiswa, untuk berani melapor jika menjadi korban kekerasan seksual.

Seruan yang memang seharusnya digaungkan, kalau perlu dibuat semacam perlindungan khusus mengenai korban kekerasan seksual agar lebih berani melapor, karena merasa hak-haknya dilindungi dan diperjuangkan, hingga pelakunya terbukti bersalah lewat putusan pengadilan, lalu dihukum seberat-beratnya..

Merespons kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan, tak hanya pendidikan yang berbasis agama memang menjadi fenomena yang membuat hati ini terasa miris, karena orang-orang yang dipercaya untuk mendidik, melindungi, dan membela anak didiknya dari segala potensi tindakan kekerasan dan kejahatan seksual, malah berubah menjadi semacam pemangsa bagi anak didiknya.

Repotnya lagi, ketika perbuatan nista, tercela, dan biadab tersebut lantas diselimuti dengan hal-hal yang berbau agama, maka tak jarang pemakluman hingga pembenaran yang lebih dimunculkan daripada pengungkapan kasus tersebut dengan sejelas-jelasnya.

Ini kan seperti luka yang sudah menimbulkan infeksi, tetapi tidak segera diobati karena setiap kali disangkal, dianggap tidak menjadi masalah serius ... tapi sampai satu titik luka itu menjadi perkara yang mematikan bagi penderitanya. Kalau sudah begitu, tak ada kesempatan lagi atau harapan untuk sembuh, karena lukanya sudah terlanjur menjadi parah.

Rasanya analogi yang sama dapat diterapkan dengan dugaan adanya tindakan kekerasan dan kejahatan seksual di lingkungan pendidikan di negeri ini. Kalau tidak segera diobati, maka akan semakin "menginfeksi" dengan korban yang akan lebih banyak lagi berjatuhan, lalu sebagian orang akan (pura-pura) terkejut ... meski sebenarnya cukup lama mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Namun, mungkin karena takut mengalami masalah yang lebih serius, takut kualat, dosa, hingga takut masuk neraka karena berani membuka aib atau kejahatan dari sosok yang begitu dihormati secara aturan agama ... akhirnya para korban memilih untuk diam, meski batinnya mengalami penderitaan yang begitu menyiksa.


Jadi, tentu saya rencana Gus Yaqut dan jajarannya perlu kita dukung penuh, bahkan kalau perlu besok pagi sudah mulai beraksi dengan menyasar lokasi tertentu yang selama ini diduga terjadi aksi-aksi tak terpuji hingga kekerasan seksual di sana.

Bersiaplah juga menerima protes dari orang yang berpura-pura peduli, dengan omongan yang sangat tertata ... tapi sebenarnya bisa jadi ada kepentingan sosok tertentu yang sedang coba dilindungi. Siapa tahu ...!

Ayo Gus Yaqut, gak usah kesuwen (tidak usah kelamaan), segera lakukan investigasi menyeluruh karena Presiden Joko Widodo pasti mendukung langkah ini, begitu pula sebagian masyarakat di Indonesia (yang masih berlogika waras) siap menyukseskan rencana ini.

Bersiaplah ... Kemenag akan Investigasi Lembaga  Keagamaan hingga Perguruan Tinggi

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/bersiaplah-kemenag-akan-investigasi-lembaga-LKIn5PQ6JV

80,2 Persen Tingkat Kepercayaan Publik dan PR yang Masih Kudu Dituntaskan oleh Polri

Di tengah munculnya sorotan terhadap lembaga kepolisian karena ulah oknum di Jawa Timur terkait tindakan aborsi dan bunuh diri seorang wanita beluma lama ini, ada angin segar ditiupkan ke institusi kepolisian nasional Polri lewat hasil survei Indikator Politik Indonesia.

Dalam survei tersebut, grafik survei kepercayaan masyarakat terhadap Polri cenderung fluktuatif sejak 2014-2021. Berikut data grafik lengkapnya:

Merilis hasil survei terbaru, mengiringi tingkat kepuasaan masyarakat kepada Presiden Jokowi di atas 70-an persen, kepercayaan publik kepada institusi Polri juga naik dratis dengan kisaran angka 80,2 persen!

Angka ini paling tinggi sejak 8 tahun terakhir, dengan rincian seperti ini: 57,6% (2014), 68,6% (2015), 73,2% (2016), 76,5% (2017), 79,8% (2018), 80% (2019), 72% (2020), dan 80,2 (2021).

Melihat ringkasan persentase kepercayaan publik selama 8 tahun terakhir tadi memang terbilang cukup fluktuatif, dengan penurunan drastis pada 2020 jika dibandingkan angka pada tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan masih belum stabilnya tingkat kepercayaan publik terhadap Polri yang bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk meng-counter narasi-narasi busuk yang dialamatkan ke institusi Polri oleh kelompok ekstrimis dan pembenci pemerintah.


Jika mengingat apa yang terjadi setahun terakhir, memang ada beberapa gebrakan dilakukan oleh pihak kepolisian, terutama yang berkaitan dengan aksi penertiban ormas, termasuk di dalamnya FPI, juga penindakan terhadap aksi-aksi terorisme oleh pihak Densus 88.

Dihajarnya anggota FPI oleh timah panas hingga menemui ajalnya, menjadi titik krusial dalam memperoleh kepercayaan publik soal ketegasan Polri dalam mengatasi "begundal-begundal" eks anggota FPI yang selama ini kerap bikin gaduh dengan berlindung di balik tameng agama tertentu.

Begitu pula dalam pengamanan Polri saat berlangsungnya aksi-aksi massa yang lebih terlihat seperti gerakan politis yang diduga kuat didanai oleh pihak tertentu, dengan korban luka-luka dari pihak Polri ... menjadi penguat alasan bagi masyarakat bahwa kepolisian masih punya kekuatan cukup untuk menghadirkan rasa aman bagi masyarakat di tengah kekhawatiran aksi massa yang dapat menjadi chaos karena provokasi pihak tertentu.

Belakangan, maraknya aksi penertiban terhadap pengguaan knalpot brong dengan suara super berisik, juga mendapat dukungan kuat dari masyarakat yang sudah jengah dan menahan amarah karena suara kebisingan yang dihasilkan lewat penggunaan knalpot hasil modifikasi itu, tapi selama ini terkesan didiamkan saja.

Meski kudu diakui juga bahwa masih banyak PR yang harus dituntaskan oleh pihak kepolisian, mulai dari konsistensi penertiban penggunaan kendaraan bermotor yang melanggar aturan, terobosan soal pembayaran pajak STNK tanpa harus menggunakan KTP asli pemiliknya, pemberantasan praktik calo terkait pembuatan dan pembaruan masa berlaku SIM, kemudahan proses balik nama, dan penindakan terhadap aksi kekerasan dan kejahatan di jalanan, yang kalau di Yogyakarta dikenal dengan sebutan klithih.


Akan tetapi, munculnya hasil survei Indikator Politik Indonesia tadi tetaplah perlu disyukuri, karena ada bukti perbaikan di sana-sini, juga gebrakan dari Polri yang menguatkan kepercayaan masyarakat sepanjang 2021 ini.

Meski sekali lagi, kondisi ini masih perlu diikuti upaya perbaikan dalam banyak hal tadi, juga upaya keras untuk menjaga nama baik dan citra kepolisian Indonesia yang kabarnya beranggota hingga 500.000 personel di seluruh Indonesia itu.

Dengan pimpinan Kapolri Listyo Sigit, institusi Polri juga harus terus waspada dengan setiap upaya perlawanan yang niscaya belum selesai dari kelompok ekstrimis yang menganggap kepolisian sebagai musuh yang kudu diperangi.

Masih ingat kan dengan percobaan serangan di Mabes Polri beberapa waktu lalu, juga serangan ke pos-pos polisi oleh kelompok yang diduga kuat berafiliasi dengan jaringan kelompok terorisme itu kan?


Akhirnya, mari berharap agar di bawah kepemimpinan Kapolri yang sekarang, institusi Polri dapat melakukan aksi bersih-bersih personel, seandainya masih ditemukan anggotanya yang terindikasi terpapar radikalisme.

Diterimanya puluhan eks anggota KPK, termasuk Novel Baswedan, yang gagal lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) juga perlu terus diawasi supaya kelak tidak mendatangkan masalah baru, karena kita tahu betapa tidak mudahnya mengubah mindset mereka yang sebelumnya "terbukti gagal" memenuhi syarat tes kebangsaan, yang menunjukkan ada yang tidak beres dalam diri mereka.

Bravo Polri. Maju terus dalam melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat!

80,2 Persen Tingkat Kepercayaan Publik dan PR yang Masih Kudu Dituntaskan oleh Polri

Sumber Utama : https://seword.com/politik/802-persen-tingkat-kepercayaan-publik-dan-pr-yang-BI0Tpcopcz

PKS Pansos? Tidak Mengherankan Jika Seandainya Si Predator Seks Itu Ternyata Kader PKS?

Sangat mengherankan, kenapa kasus pemerkosaan santriwati yang kabarnya kini sudah bertambah dan menjadi 21 korban seolah-olah ditutup-tutupi? Sebelumnya diberitakan ada 12 korban. Nanti pada sidang ketujuh baru terbuka, apakah ada semacam lobi-lobi gitu? Adakah sebuah agenda tertentu? Adakah kaitannya dengan politik?

Bahkan istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan juga sebagai Bunda Forum Anak Daerah(FAD), Atalia Praratya, mengaku sudah mengetahui kasus ini sejak Mei 2021, sekarang bulan Desember, ada apa ini? Padahal keluarga salah satu korban, AN(34) sudah lama berharap agar kasus ini mencuat ke publik, dan karena itulah setelah ramai AN merasa bersyukur kasus ini bisa diketahui publik, dan pastinya ini adalah pelajaran besar bagi kita semua dan juga wajib waspada, karena tidak sedikit orang-orang yang berkedok agama ternyata adalah predator seks, bejad dan laknat!

Dan juga sangat mengherankan, ketika ramai kasus ini, PKS pun tiba-tiba angkat bicara dan ikut mengecam perilaku bejad ini, padahal kita sudah tahu bagaimana PKS ini ada juga kadernya yang telah terlibat kasus pencabulan, bahkan mencabuli anak kandungnya sendiri, benar-benar binatang ya? Coba cek kasusnya sudah dikabarkan pada harian kompas https://regional.kompas.com/read/2019/03/15/16481001/5-fakta-oknum-kader-pks-cabuli-anak-kandung-kabur-ke-jakarta-hingga?page=all

Entah drama atau merasa partainya adalah partai yang islami dan paling bersih, politisi PKS lewat akun Twitternya menulis bahwa kejahatan yang dilakukan oleh Herry Wirawan bukan cuma melanggar hukum negara tapi juga hukum agama, "Kejahatan seperti ini, yang dilakukan oleh yang bersangkutan atau yang lain, jelas selain melanggar hukum negara, juga melanggar hukum agama apapun juga," tulis HNW di akun twitternya dikutip Jumat (10/12/2021)

Karena ada kejanggalan dan juga sejarah keterliban beberapa kader PKS dalam kasus-kasus bejad seperti itu, maka wajar kalau Politikus PSI, Guntur Romli curiga dan sinis, bahkan menurutnya PKS ini sedang panjat sosial atau pansos pada kasus ini. Dan liciknya, pernyataan politisi senior PKS ini bahkan meminta agar pelaku dihukum maksimal, tidak hanya 20 tahun penjara. Apakah pemirsa percaya dengan sikap PKS ini? Atau memang untuk menutupi juga kebejatan yang lain?

Atau jangan-jangan, si predator seks yang berkedok agama ini akan dibuang oleh kawannya? Pasalnya ada kabar di group-group WA bahwa Herry Wirawan ini sealiran dengan ideologi yang dianut PKS, entah apa betul ini tapi mesti ditelusuri dan dilacak jejak-jejaknya, karena pada umumnya, pesantren-pesantren tahfidz kayak gitu adalah ciri dari wahabi IM ala PKS. Bukankah pernah beredar flyer tentang seminar perbudakan? Ciri ideologi wahabi? Seperti pada gambar ini:

Article

Sungguh kasian umat Islam yang lugu, akan jadi mangsa predator seks dengan bertopeng agama dan tahfidz Quran, dan ini adalah pekerjaan berat bagi pemerintah dan para orang tua yang mengingingkan anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang berkualitas, bukan malah terjerumus dalam perangkap predator seks berkedok agama.

Tak heran kalau Guntur Romli menulis dalam cuitannya yang menyinggung PKS, bahwa "Ada yg lagi pansos kasus pemerkosaan, padahal PKS menolak RUU TPKS & Permendikbudristek PPKS yg menjerat pelaku kekerasan seksual," Begitu cuitan Guntur Romli. Maka dari itu, cuitan politikus PKS dan sok suci itu wajib diwaspadai, kadrun itu meskipun ngenes tapi otak liciknya selalu bekerja menemukan cara-cara ngibul.

Dengan terkuaknya kasus Herry Wirawan si Predator seks ini, semakin membuat penasaran masyarakat, dan akan terus dikuliti jejak-jejaknya, termasuk kenapa kasusnya yang rupanya sudah lama ternyata baru bulan Desember diketahui publik, darimana akarnya atau sumbernya sampai kasus ini belum bisa diketahui publik waktu itu? Adakah tokoh yang ikut mengatur ini?

Temuan warga netizen telah menemukan foto yang mirip dengan si Herry Wirawan ini, dalam foto yang tampaknya diambil di salah satu website, itu tertulis “Pengurus Nasional Forum Komunikasi Pendidikan Kesetaraan Pesantren Salafiyah Dikukuhkan” Dan karena itulah, Guntur Romli pun berkomentar bahwa mana ada Syiah menggunakan kata Salafiyah, buntut dari berita fitnah yang menulis bahwa Herry Wirawan ini adalah tokoh syiah, jadi artinya memang ada kelompok yang kerjaannya cuma memfitnah khusus syiah, atau menggunakan kata syiah sebagai caranya untuk mengacaukan negeri ini.

Article

Jadi jika seandainya ada temuan bahwa si Predator seks ini ternyata adalah kader PKS, maka hal itu tidak mengherankan, dan bahkan akan menambah daftar yang sangat memalukan partai yang sok suci ini. Dan juga tidak mengherankan jika ternyata si Predator Seks ini adalah aktivis anti syiah yang sudah lama bergabung di kelompok ANNAS(Aliansi Nasional Anti Syiah), karena kadrun itu memang licik dan sangat munafik

PKS Pansos? Tidak Mengherankan Jika Seandainya Si Predator Seks Itu Ternyata Kader PKS?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/pks-pansos-tidak-mengherankan-jika-seandainya-si-WcL7uXbQ5w

Viral, Herry Wirawan Yang Mencabuli Belasan Muridnya di Bandung Penganut Syiah
https://news.cilacap.info/viral-herry-wirawan-yang-mencabuli-belasan-muridnya-di-bandung-penganut-syiah

Kan belum 1 bln berlalu ketika tersangka teroris farid okhbah, tokoh anti syiah tertangkap, berita ttg
sang teroris dipluntir : farid okhbah tokoh syiah ind. Jika pun benar si pelaku pemerkosa itu tasyayu,
perbuatan buruknya itu sama sekali tdk ada hubungannya dng ajaran Syiah.jika pun benar pelaku seorang
tasyayu, kita cek, seberapa "karat" (ibarat berlian) kesyiahannya?Meningat,ada uang besar di balik
pemutarbalikan fakta ttg syiah dan komunitas syiah di ind., saya menduga ada pemluntiran berita spt
yg terjadi dlm pemberitaan teroris farid okbah yg anti syiah sbg tokoh syiah😄
by Bustaman Oemar Pengikut on WAG

sangat masuk akal.karna yg dulu2 atas perbuatan yg sama, tdk pernah menyebut ttng aliran yg di anut.👌👍🙏😊
by muhammadassegaf2018 Pengikut on WAG

Mirip kasus Farid okbah PK dadan pic on 001
Nah tuh kan? Saya sdh menduga modusnya sama dng pemberitaan farid okhbah.
Mereka selundupkan fitnahan pada berita2 yg bakal viral si pelaku sbg org syiah😫
by Bustaman Oemar Pengikut on WAG

👍👍👍👌💎saya juga fiiling sedemikian pak.🙏🤝
by muhammadassegaf2018 Pengikut on WAG

Ya itu fitnah luar biasa. Harus cross chek jika menerima berita, jangan langsung percaya. 🙏
by Fuad Pemerhati Pendidikan tinggal di Kalimantan on WAG

✍ ANNAS sdh pantas dimasulkan ke dalam kandang bersama hti n fpi pic on 002

Justru yg bersangkutan kt telisik keterlibatannya dg HTI/Annas cs
by someone on WAG

Narasi Syiah : Antara Kebodohan Beragama dan Khawarijisasi Islam pic on 003
https://www.harakatuna.com/narasi-syiah-antara-kebodohan-beragama-dan-khawarijisasi-islam.html
 

komen with pic 004
by Bustaman Oemar Pengikut on WAG


pic 005
Siaran Pers: Kasus Pencabulan Santriwati Bandung Tak Terkait dengan Muslim dan Mahzab Syiah
Sebagai salah satu wadah komunitas Muslim Syiah di Indonesia, ABI sangat menyesalkan tersiarnya kabar
yang menyesatkan dan tendensius itu, tanpa lebih dulu melakukan klarifikasi atau tabayun sebelum
membagikan isu yang diperoleh dari media sosial tersebut.
Upaya memelintir informasi kriminal
semacam ini, yang bertujuan untuk menyesatkan opini publik dengan sengaja mengait-kaitkan isu dan
informasi tersebut dengan Muslim dan ajaran keislaman Mazhab Syiah, sudah kerap terjadi berulang
kali di media massa maupun media sosial.
https://www.ahlulbaitindonesia.or.id/berita/index.php/siaranpers/siaran-pers-kasus-pencabulan-santriwati-bandung-tak-terkait-dengan-muslim-dan-mahzab-syiah/

WASPADAI SIASAT DAN STRATEGI ZIONIS + AMERIKA DAN PARA PENGEKOR2NYA

Sempatkan waktu untuk membaca tulisan berikut. Bagaimana perlunya bagi kita untuk memahami strategi musuh yang seringkali mereka lakukan dan berhasil. Dan ini termasuk salah satu dari skenario grand design mereka...
Ini adalah sebuah status di fb, yang akhirnya memaksa diri saya merasa harus untuk menerjemahkannya agar manfaatnya dapat tersebar lebih luas. Semoga usaha kecil ini dapat berbalas bimbingan dari Allah dan syafaat dari Rasul serta Ahlul Baitnya di manapun kita membutuhkannya, ämïn yä Robb,
bihaqqi Muhammad wa äli Muhammad
🙏🙏🙏🙏🙏
==============


ميريا_شالوم مجندة في الجيش الإسرائيلي... عادت لمنزلها وخلعت زيها العسكرية وتناولت زجاجة من الخمر و صبت أول كأس. ثم فتحت الفيسبوك وكتبت على صفحتها المزورة والتي أسمتها بإسم :-#ام #المؤمنين؛
"هل عمر إبن الخطاب أحق بالخلافة أم علي بن أبي طالب؟
ثم شربت من كأسها وانتظرت التعليقات. التعليق الأول خضير من العراق: هذا عمر إبن الخطاب ادإغتصب الخلافة ولا يستحقها و أنتم السنة نواصب

وجاء الرد من فيصل من السعودية: أكيد سيدنا عمر أحق وأنت يا عراقي يا رافضي يا كافر أشد عداء لأهل السنة من اليهود.

تبسمت ميريا وشربت كأسها الثاني

تعليق آخر من شاب مصري ودي بدها كلام هذا عمر قاهر الشيعة والمجوس

و بدأت تتوالى الردود، الشيعة يسبون السنة، والسنة يسبون الشيعة. ليتحول هذا الجدال العقيم بعد ذلك إلى أنهار من الدم في شوارع العراق ومصر وسوريا..
أقفلت ميريا شالوم زجاجة الخمر وتمددت على سريرها مبتسمة وهي مطمئنة إلى مستقبل دولتها الصهيونية وغطت في نوم عميق.. لطالما أن هناك الكثير من الحمقى والأغبياء.

Miriya Shalom seorang tentara wanita Israel, dia pulang ke rumahnya menanggalkan atribut ketentaraannya lalu mengambil sebotol khamar dan menuangkan pada sloki pertama. Kemudian dia membuka FB dan menuliskan pada akun palsunya bernama #ummul #mukminin:
"Apakah Umar bin Khatab lebih berhak atas kekhilafahan ataukah Ali bin Abi Thalib?"

Kemudian dia menenggak khamar sambil menunggu berbagai komentar. Komentar pertama Khudair dari Irak: Umar bin Khatab merampas kekhilafahan dan dia tidak berhak, kalian Ahlusunnah adalah kaum Nawashib.

Lalu muncul tanggapan Faishol dari Saudi: Jelas Sayidina Umar lebih berhak, dan kau wahai orang Irak, Rofidhi, kafir, lebih membenci Ahlusunnah daripada Yahudi.

Miriya tersenyum lalu menenggak khamar dari sloki kedua

Komentar lainnya dari seorang pemuda Mesir: Umar penumpas Syiah dan Majusi

Dan berbagai tanggapanpun mulai berlanjut, yang Syiah mencela Ahlussunnah dan yang Ahlussunnah mencela Syiah, agar perdebatan yang sia-sia ini berubah menjadi pertumpahan darah di jalanan Irak, Mesir dan Suriah...

Miriya Shalom menutup botol khamarnya, lalu menuju tempat tidurnya sambil tersenyum bahagia, dia merasa tentram akan masa depan negrinya Zionis dan dapat tidur pulas, selama disana banyak orang tolol dan dungu.
@islamtsaqolain
by Bustaman Oemar Pengikut on WAG


















PKS sbg agency dan operator Saudia di propinsi Sumbar.
Kucuran dana 290 Milyar!!!
by Bustaman Oemar Pengikut on WAG pic 01 sd 18 (pks dan radikalisme wahabi salafi takfiri)

O iya,kalau masalah dana, bisa non limet.
Wahhabiy subur di wilayah ini.!
by muhammadassegaf2018 Pengikut on WAG

pic on 006
FK-PKPPS ini diketuai oleh Herry Irawan (Jawa Barat) didampingi oleh Wakil Ketua, Totok Budiyanto (Jawa Timur).
Menurut Herry,  FK-PKPPS ini didirikan bertujuan untuk penguatan tata kelola pesantren salafiyah penyelenggara pendidikan kesetaraan.
“Isu utama yang dibangun adalah persoalan akreditasi penyelenggaraan satuan pendidikan
kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah yang telah berjalan setahun belakangan ini,” ujar Herry
https://kemenag.go.id/read/kemenag-fk-pkps-mitra-untuk-perbaikan-tata-kelol-dmonj
SALAFI KOK DIDAKU-DAKU SYIAH!HAHAHEHEHIHIHUHUHOHO!!!

Dlm doktrin maha guru wahabi takfiri  ibnu Taimiyah, boleh memerangi syiah dgn cara apapun juga.
Sekalipun akan menumpahkan darah org2 syiah, dgn fitnah kebohongan sekalipun, dibolehkan.
Doktrin ibnu taimiyah itu dijadikan pedoman oleh org2 yg anti syiah. Maka tak usah heran jika
segala fitnah dan hoax ditimpakan thp Syiah secara membabi-buta krn mereka pandang halal bahkan mrpkn ibadah!
by Bustaman Oemar Pengikut on WAG

😡😡😡😈😈😈 manusia calon penghuni NERAKA!!!
by muhammadassegaf2018 Pengikut on WAG

Ana pernah dengar  membunuh orang Syi'ah lebih mulia dan merupakan amal yang saleh untuk menuju ke sorga... nauzubillah...
by Sa'id Ahmad on WAG

Sugesti2 jenis ini sasarannya utk konsumsi ke para pembenci syiah di level paling rendah.
by Bustaman Oemar Pengikut on WAG

dasar keturunan Bani Israil.jadi nggk heran.
by muhammadassegaf2018 Pengikut on WAG

Seorang ulama sunni syeikh al Azhar kairo pernah membuat sebuah sinyalment yg sngt ironis yg membela syiah kira2 sbb :
Semua tuduhan hrs dibuktikan kecuali thp syiah, segala sesuatu mengalami perubahan kecuali tuduhan thp syiah... msh panjang...
nanti saya coba cari lg ya, saya share kalo ketemu
by Bustaman Oemar Pengikut on WAG

Bener fatwa imam Ja'far jika tidak ada Taqiyah niscaya pengikut a'imah akan musnah ibarat  Burung yang memburu para lebah
karena membawa sari madu dr bunga... oleh karena itu Syi'ah masih exist sampai sekarang ini... subhanallah.
by Sa'id Ahmad on WAG


Siaran Pers
Kementerian Agama
Kemenag Cabut Izin Operasional Pesantren Manarul Huda Antapani, Bandung

Kementerian Agama mencabut izin operasional Pesantren Manarul Huda Antapani, Bandung.   Tindakan tegas ini diambil karena  pemimpinnya yang berinisial HW diduga melakukan tindakan pemerkosaan terhadap sejumlah santri.Selain itu, Pesantren Tahfidz Quran Almadani yang juga diasuh HW ditutup. Lembaga ini belum memiliki izin operasional dari Kementerian Agama.
Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani mengatakan, pemerkosaan adalah tindakan kriminal.
Kemenag mendukung langkah hukum yang telah diambil kepolisian. Sebagai regulator, Kemenag memiliki kuasa administratif untuk membatasi ruang gerak lembaga yang melakukan pelanggaran berat seperti ini.
"Kita telah mengambil langkah administratif, mencabut izin operasional pesantren tersebut,"
kata Dirjen Pendis di Jakarta, Jumat (10/12/2021).
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Waryono
mengungkapkan, pihaknya sejak awal telah mengawal kasus ini,  berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jawa Barat. Langkah pertama yang sudah diambil adalah menutup dan menghentikan kegiatan belajar mengajar di lembaga pesantren tersebut.
Kemenag langsung memulangkan seluruh santri ke daerah asal masing-masing dan membantu mereka mendapatkan sekolah lain untuk melanjutkan belajarnya. Dalam hal ini, Kemenag bersinergi dengan madrasah-madrasah di lingkup Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Humas
by Indra Aden on WAG pic 007

INI BANGKE MAU DIAPAIN!? EMOSI GUE, SANTRI LOE PAKE!?

https://youtu.be/0ZXH46UJEqA

Wao anggota Annas.
by Sa'id Ahmad on WAG pic 008


pic 009
🔴 GUNTUR ROMLI BERANG SYIAH DIKAITKAN DENGAN GURU NGAJI CABUL DI BANDUNG, TUDING ULAH KELOMPOK RADIKAL ~  Wartakotalive.com
CATATAN :
1⃣ Pelaku (dugaan) pemerkosaan/pencabulan atas sejumlah Santriwati adalah "Herry Wiryawan",
Ketua Forum Komunikasi Pendidikan Kesetaraan Pesantren Salafiyah. Praktik biadab seperti itu persis ajaran "milkul yamin" yang dilakukan oleh ISIS (organisasi Muslim ekstremis yang anti Ahlusunnah dan Syiah).

https://t.me/peradaban_wolio_buton/7105

2⃣ Ustadz Herry Wiryawan, aktivis ANTI - SYIAH yang diduga memerkosa sejumlah Santriwati di Bandung.
▪️https://t.me/peradaban_wolio_buton/7090

▪️https://t.me/peradaban_wolio_buton/7091

▪️https://t.me/peradaban_wolio_buton/7092

️https://t.me/peradaban_wolio_buton/7094

️https://t.me/peradaban_wolio_buton/7096

▪️https://t.me/peradaban_wolio_buton/7097

▪️https://t.me/peradaban_wolio_buton/7098

________
📌
https://t.me/peradaban_wolio_buton (10/12/2021)
by Bustaman Oemar Pengikut on WAG


MUI coba Lindungi Ustadz Cabul pic 010


AJAKAN Bustaman Oemar !!!                                                                                                             Tak sanggup saya membayangkan spt apa membuncahnya kemarahan, remuk dan luluh-lantaknya perasaan para orangtua santriwati² yg telah mempercayakan penuh puteri²nya utk diasuh oleh seorang ustadz bernama herry wirawan di pesantren salafi utk
tahfidz/penghapal al Qur'an bernama tahfidz al madani milik si ustadz yg ternyata bejat melebihi srigala!                                                                                                                                                    Kini Allah telah menyingkap semua perlakuan biadab iblis bersurban itu thp 14 gadis yg telah digasaknya selama rentang wkt 5 tahun!                                                                                             Namun tak kalah mengejutkan lagi (lbh tepat  mengkhawatir-kan ) adalah, kebejatan iblis berchassing agama itu rupa2nya mendapat upaya perlindungan dari para provokator pembenci Syiah.
 Upaya licik dan super keji mereka lakukan dng cara memanipulasi persoalan a susila itu kpd dan ke arah masalah sektarian : dihembuskan issue kpd khalayak (telah beredar luas di medsos) bahwa iblis bernama herry wirawan itu adalah seorang Syiah!
Padahal ustadz bejat itu teridentifikasi sbg salah seorang tokoh yg dikenal aktif mengorganisasi
diri utk memusuhi Syiah.
Jelas ke mana arahnya : masyarakat luas yg msh sngt2 awam pengetahuan dan pemahamannya ttg apa itu Syiah yg notabene telah lama dikondisikan utk membenci dan mencurigai para pengikut madzhab Syiah, "diharapkan" akan menjadikan  org2 bermadzhab Syiah sbg sasaran amuk massa dari org bnyk yg sedang dan akan semakin memuncak amarahnya thp perilaku super bejad pengasuh pesantren salafi tsb., di dlm kondisi masalah kesalahpahaman thp Syiah msh begitu tinggi, nyata dan latent.

Tuhan msh melindungi bangsa ini dng segera terendus dan terungkapnya upaya2 jahat utk menyulut konflik di antara ummat Islam dlm konflik sektarian. Jika ini sampai terjadi, sungguh bencana bagi bangsa kita; maka mencegahnya adalah kewajiban kita semua!

Melalui wadah ini saya mengajak semua rekan Tasyayu -melalui
caranya msng2- spy mendesak sekerasnya pengurus ABI dan IJABI utk mendesak pemerintah -dalam hal ini kepolisian dan kejaksaan- agar upaya2 jahat provokatip dan manipulasi yg sngt berbahaya ini,
segera diusut dan diselesaikan secara hukum dlm wkt secepat mgkn.

Demikian ajakan ini saya sampaikan baik kpd tasyayyu maupun kpd pihak² yg mendambakan kedamaian dan kerukunan ummat.
By Bustaman Oemar, Bekasi, 11.12.2021. on WAG


pic 011
Ini ustadz Wahabi dan bukan mengajar Pondok Pesantren tapi mengajar atau memimpin di Boarding school
alias sekolah bersasama milik PKS, kaum yang gemar selangkangan dan banyak bini.
Herman Wirawan predator sex yang memperkosa 21 santriwati dan menghamili 4 korban dan juga para
santriwati tersebut jadi kuli bangunan. Perbuatan biadab!
by Fuad Pemerhati Pendidikan tinggal di Kalimantan on WAG

BEJAD! Aktivis ANNAS Pemerkosa belasan Santriwati
Semoga masyarakat dan umat mengawal kasus ini agar pelaku dihukum seberat-beratnya dan yang perlu diketahui bahwa Ponpes Tahfidz al-Ikhlas ini berafiliasi kepada fahaman Salafi Wahabi dan Ormas ANNAS sebuah organisasi yang gigih menyuarakan permusuhan antara sesama kaum Muslimin.
https://www.indonesiatoday.online/bejad-aktivis-annas-pemerkosa-belasan-santriwati/

Farid okbah, teroris yg baru² ini ditangkap Densus 88, seorang Anti-Syiah.
Saat ditangkap, para pengasong agama dan khilafah membangun framing Farid okbah adalah tokoh Syiah. Membuang kata [Anti].
Kini, giliran iblis predator pemburu kelamin wanita ditangkap, Herry Wirawan,
mereka juga membangun framing yg sama sprt kasus Farid okbah. Padahal, biadab ini adalah Anti Syiah.
https://www.harakatuna.com/narasi-syiah-antara-kebodohan-beragama-dan-khawarijisasi-islam.html
by by muhammadassegaf2018 Pengikut on WAG


pic 012
Menjawab Hoax; Predator Seks Berkedok Pengasuh Pesantren Penganut Syiah
Oleh: Ismail A Pasannai*
Dengan modal pengakuan seorang warganet yang tidak diketahui identitasnya, yang memberi pengakuan terkait pesantren yang diasuh Herry Wirawan (HW) yang disebutnya sebagai pesantren yang mengajarkan paham Syiah,
Syiah mendadak menjadi sorotan bahkan trending topik di Twitter. Ini bukan kali pertama Syiah disudutkan dan dijadikan kambing hitam atas kelakuan bejat dan tidak bermoral oknum-oknum yang dikenal sebagai ahli agama.
Sebelumnya Farid Okbah, seorang dai yang justru sangat menentang Syiah dalam ceramah-ceramahnya diklaim sebagai ustad Syiah pasca ditangkap Densus 88 dan menjadi tersangka teroris. Ada upaya membuat narasi, Syiah adalah pelaku terorisme dan hendak mensuriahkan Indonesia. Meski fakta yang ada, justru terorisme di Indonesia digelindingkan dari kelompok yang membenci Syiah.

Melalui kasus pencabulan terhadap 12 santriwati
(dipersidangan terbaru jumlah korban sebenarnya berjumlah 21 orang) oleh HW,
pemilik dan pengasuh Pondok Tahfiz al-Ikhlas, Yayasan Manarul Huda Antapani dan Madani Boarding School Cibiru Bandung juga hendak dibuat narasi predator seksualnya berasal dari kelompok Syiah.
Bagi mereka, harusnya pesantren yang di dalamnya terjadi kasus-kasus pelecehan dan kekerasan seksual adalah pesantren yang mengajarkan pemahaman Syiah yang cocok dengan kehalalan Mut’ah yang ada pada fikih Syiah.
Namun realitasnya di lapangan berbicara lain.
Benarkah HW itu Syiah? dan benarkah di pesantrennya diajarkan pemahaman Syiah?.
Tidak ada fakta dan data satupun yang membenarkan klaim tersebut.
Kecuali pengakuan seorang warganet tanpa identitas melalui broadcast yang menyebut dirinya menetap tidak jauh dari lokasi pesantren. HW tidak dikenal sebagai ustad dan aktivis Syiah. Dia tidak memiliki rekam jejak itu.
Juga tidak ada dokumentasi digital yang bisa mengarahkan yang bersangkutan adalah penganut Syiah.
Ahlul Bait Indonesia (ABI) salah satu ormas Syiah di Indonesia telah mengeluarkan siaran pers,
bahwa informasi yang tersebar melalui media sosial dan media online bahwa HW Syiah dan di pesantrennya mengajarkan pemahaman Syiah adalah informasi yang tidak benar dan menyesatkan. Merasa dirugikan dengan adanya pemilintiran informasi kriminal tersebut, ABI menyebut sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan terhadap pihak-pihak yang menyebarkan isu menyesatkan tentang muslim dan ajaran keislaman Syiah
di media sosial maupun di media online.

Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) pimpinan K.H. Athian Ali M. Da’i, Lc, MA adalah organisasi yang berdiri pada 20 April 2014 yang tujuan pendiriannya diantaranya adalah menjalin ukhuwah Islamiyah dengan berbagai organisasi dan gerakan dakwah di Indonesia, untuk mewaspadai, menghambat dan mencegah ajaran sesat Syiah,
dengan kata lain, obyek dari kegiatan organisasi kemasyarakatan ini adalah Syiah.
ANNAS memiliki gedung dakwah di Bandung dan kegiatan-kegiatannya banyak berpusat di Bandung,
sebagaimana pimpinannya juga warga Bandung. Sebagai organisasi anti Syiah harusnya ANNAS sudah memantau pergerakan HW dan pesantrennya kalau memang HW itu Syiah dan mengajarkan paham Syiah.
ANNAS terhitung aktif menyebarkan list nama-nama ormas, yayasan, pesantren sampai tokoh-tokoh yang mereka klaim Syiah untuk diwaspadai. Namun dari daftar tersebut tidak ada nama HW beserta yayasan dan pesantrennya.
Yang ada justru pengakuan sejumlah pihak, bahwa HW adalah pembenci Syiah dan kerap menyampaikan ceramah anti Syiah.
Kalau memang HW Syiah tentu sudah dari awal akan menjadi sorotan ANNAS untuk dipantau gerak geriknya. Secara ANNAS satu kota dengan HW.                                                                                  Fakta lainnya, Pesantren Manarul Huda Antapani Bandung asuhan HW terdaftar resmi
di Kemenag dan pasca kasus kriminal HW terbongkar izin operasional pesantren tersebut dicabut.
Karena terdaftar resmi, tentu Kemenag mendapat laporan kurikulum pendidikan dan apa saja yang diajarkan HW di pesantrennya.
Sementara Pesantren Tahfidz Quran Almadani yang juga diasuh HW memang sejak awal tidak memiliki izin operasional dari Kemenag.
Pencabulan oleh HW dilakukan kepada santriwati dalam rentang tahun 2016-2021 di berbagai tempat, bahkan disebutkan korbannya juga ada di daerah lain. Dengan waktu selama itu dan korban sebanyak itu, pihak-pihak terkait (Kemenag, MUI, Forum Pondok Pesantren Bandung, pemkot Bandung dan lain-lain) yang harusnya melakukan pengawasan pada kemana?.
Karena resmi, Pesantren Manarul Huda Antapani juga mendapatkan bantuan dana dari pemerintah
termasuk bantuan pendidikan santri-santrinya. Dana juga banyak didapat dari pengajuan proposal kepada masyarakat.
Dana bantuan pendidikan itulah yang disinyalir kerap digunakan HW untuk berfoya-foya dengan menginap di sejumlah hotel dan menyewa apartemen untuk menyalurkan nafsu bejatnya. Yang menjadi korban adalah santri-santri yang seharusnya dididiknya.
Bahkan santriwati tidak hanya dieksploitasi secara seksual tapi juga dipaksa menjadi kuli bangunan untuk membangun gedung ponpesnya.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian, kasus ini awalnya senyap, sampai kemudian viral setelah melalui sejumlah rangkaian pengadilan di Pengadilan Negeri Bandung.
Kasus mulai terkuak pada bulan Mei. Keluarga korban melapor ke kepolisian pada bulan Juni.
Kasus ditangani Polda Jabar yang kemudian dilimpahkan ke Kejati Jabar pada bulan September dan kemudian dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Bandung pada bulan November. Bulan Desember kasus ini baru viral karena para saksi dan korban telah dihadirkan untuk memberi keterangan. Pondok pesantren Madani Boarding School sendiri sudah ditutup dan tidak beraktivitas lagi setelah digerebek pihak kepolisian sejak bulan Juni.
Ini juga fakta kepalsuan informasi bahwa HW penganut Syiah. Jika memang pemberi informasi itu tinggal dekat lokasi pesantren, tentu tahu mengenai alasan ditutupnya pesantren sejak bulan Juni setelah digrebek polisi.
Tahu akan kebejatan moral HW yang telah menelan banyak korban dari anak-anak santri yang dirusak masa depannya.
Mengapa bukan dari waktu itu menyebarkan informasi ini kepada masyarakat Indonesia? mengapa baru bicara setelah kasus viral dan menjadi sorotan netizen?. Apakah yang sebenarnya adalah, memanfaatkan viralnya kasus HW ini untuk menyudutkan Syiah?. Fakta lainnya, sebuah sumber menyebutkan Herry Wirawan adalah Ketua DPP Forum Komunikasi
Pendidikan Kesetaraan pada Pesantren Salafiyah (FK-PKPS) Nasional yang dikukuhkan di Hotel Permata Bogor pada Tanggal 2 Mei 2019 silam. Nah sejak kapan Syiah menggunakan istilah Salafiyah?.
Setelah kasus yang mencoreng nama pesantren dan lembaga pendidikan Islam ini viral, MUI Bandung melalui keterangan pers meminta kepada publik untuk menyetop dan tidak lagi menyebarluaskan berita dan meminta menutup aib perbuatan buruk HW. Kalau memang HW penganut Syiah, MUI Bandung sudah pasti akan memberikan informasi itu. Sebagaimana MUI telah mengklarifikasi HW bukan dari MUI, bukan dari lembaga keagamaan manapun, termasuk bukan bagian dari lembaga Forum Pondok Pesantren Kota Bandung.
Apa iya, MUI Bandung sengaja menyembunyikan identitas HW kalau memang HW punya afiliasi dengan lembaga Syiah di Indonesia?.
Apa iya ANNAS diam dengan kasus ini dan tidak memanfaatkannya untuk jadi momen menghantam Syiah dan semakin menegaskan perlunya Syiah dilarang di Indonesia?. Mengapa yang memberi informasi HW seorang Syiah harus dari orang yang tidak jelas identitasnya?
Yang meskipun tidak didukung fakta dan data apa-apa selain klaim pengakuan tapi bisa jadi viral dan menjadi topik yang trend dibicarakan?.

Apa karena memang bagi netizen, sentimen teologis lebih memuaskan diviralkan dan menguntungkan dibanding fokus pada kasus asusila yang terjadi di momen dunia sedang memperingati hari anti kekerasan pada perempuan?.
HW dengan leluasa melakukan aksi asusilanya dari tahun 2016, bukan karena dia pandai menutupi kebejatan moralnya atau dia lihai memaksa santrinya untuk tutup mulut. Tapi lebih kepada,
adanya kepedulian yang memudar pada kejahatan senyap yang terjadi di sekitar kita. Atau lebih kepada, kita terlanjur percaya, bahwa ahli agama pasti selalu baik?.
Dalam kasus HW di Bandung murni kriminal. Tidak ada kaitannya dengan doktrin aliran keagamaan manapun.
Kasus asusila serupa yang terjadi di lingkungan pesantren juga sebelumnya pernah terjadi, tanpa mengaitkan apa agama dan mazhab pelakunya.
Karena murni kriminal, tidak boleh ada aliran pemahaman keagamaan apapun yang disalahkan atau dituding sebagai biang keladinya.
Syiah adalah mazhab yang diakui dalam Islam. 200 ulama dari lebih 50 negara telah berkumpul di Amman Yordania pada 9 November 2004 (27 Ramadan 1425 H) dan mengeluarkan deklarasi bersama, bahwa Syiah adalah mazhab Islam yang diakui bersama dengan 4 mazhab Sunni lainnya.
Tidak ada dalam fikih Syiah yang membenarkan dan mentolerir tindakan asusila yang dilakukan HW pada santri-santrinya.
Kalau di Iran, HW sudah dipastikan dihukum mati. Bukan dipenjara 15 atau 20 tahun.
*WNI sementara menetap di Republik Islam Iran


[TAKFIRI]

🔴 NARASI (FITNAH ATAS) SYIAH : ANTARA KEBODOHAN BERAGAMA DAN KHAWARIJISASI ISLAM


Farid Okbah, teroris yang baru² ini ditangkap Densus 88 adalah seorang Anti-Syiah.
Saat ditangkap, para pengasong agama dan khilafah membangun framing Farid Okbah adalah tokoh Syiah. Membuang kata "Anti".

Kini, giliran iblis predator pemburu kelamin wanita ditangkap,
Herry Wirawan si ULAMA pemilik pesantren, mereka juga membangun framing yang sama seperti kasus Farid Okbah.
Padahal, makhluk biadab Herry Wirawan itu adalah "Anti-Syiah".

TAKFIRIYAH adalah ajaran yang menghalalkan berdakwah dengan FITNAH.👌🏽
https://www.harakatuna.com/narasi-syiah-antara-kebodohan-beragama-dan-khawarijisasi-islam.html

CATATAN :

1⃣ Khawarij dan Pemikiran Ekstrem.

https://t.me/peradaban_wolio_buton/5284

2⃣ Setan Aja Minder Mendengar Kebejatan Ustadz Herry Mencabuli Sejumlah Santrinya. (4 Video)
https://t.me/peradaban_wolio_buton/7111

3⃣ KEMENAG : Oknum Diduga Pelaku Tindak Asusila Terhadap Santriwati Sudah Ditahan, Lembaganya Ditutup.
https://t.me/peradaban_wolio_buton/7110

4⃣ Konspirasi Anti-Syiah dan Adu Domba ala CIA.
https://t.me/peradaban_wolio_buton/6499

Si bejat itu beraksi sejak 2016, sengaja ditutupi, baru sekarang terungkap.
Heri Wirawan penjahat kelamin itu mengajar di lembaga pendidikan Boarding School kepunyaan PKS. Bukan di pondok pesantren.
pic 013


pic 014, 015 dan 016
Ormas Ahlul Bait Indonesia Bantah Isu Herry Wirawan Penganut Mazhab Syi'ah
https://www.tribunnews.com/nasional/2021/12/10/ormas-ahlul-bait-indonesia-bantah-isu-herry-wirawan-penganut-mazhab-syiah

Beredar Video Hoax “Kekejaman Syiah terhadap Sunni”, Ini Faktanya

Jakarta, LiputanIslam.com –  Sebuah postingan bernada fitnah dan hasutan beredar di aplikasi Ummah dengan muatan hoax terkait dengan sebuah video sensitif yang  tak sedap untuk dilihat karena merekam sebuah aksi kekerasan dan sadis.

Dalam video itu terlihat beberapa orang berseragam tentara melakukan penyiksaan terhadap seorang pria berpakaian sipil di luar negeri, dan oleh pemostingnya yang menggunakan akun Ali Islam di aplikasi Ummah diberi keterangan bahwa kekerasan itu dilakukan oleh orang Syiah terhadap orang Sunni/Ahlussunnah.

“Bagaimana Perlakuan Orang Orang Syiah La’natullahalahi Kpd Saudarah seakidah kita Ahlu Sunnah wal jama’ah (Sunni) Begitu Kejamnya Mereka,” tulis akun tersebut tanpa memberikan bukti dan keterangan apapun untuk mendukung klaimnya.

Mengingat sensitivitas edaran tersebut, LI telah mencoba men-chek fakta dengan mencari laporan dan data terkait video tersebut, dan menemukan fakta bahwa keberadaan video tersebut pernah diberitakan oleh situs berita Daily Mail (DM) yang berbasis di Inggris pada 23-24 November 2019.

Berita itu disertai foto tangkapan layar video kekerasan tersebut dan  keterangan bahwa aksi tak manusiawi itu diduga terjadi di sebuah ladang minyak di kota kuno Palmyra, Suriah, pada tahun 2017.

DM tidak menyebutkan bahwa pelakunya orang Syiah, melainkan empat orang pasukan bayaran Wagner asal Rusia, sedangkan korbannya adalah orang Suriah yang telah disersi dari sebuah satuan.

“Seorang pria yang merekam penyiksaan dan pemenggalan seorang tahanan Suriah diidentifikasi sebagai anggota perusahaan militer swasta Rusia Wagner yang memiliki hubungan dengan Kremlin,” tulis DM.

“Rekaman tersebut diduga telah difilmkan di ladang minyak di sebelah barat Palmyra, Suriah, pada tahun 2017,” lanjutnya.

DM juga menyebutkan bahwa korban diidentifikasi sebagai Mohammed Taha Ismail al-Abdullah, warga negara Suriah, yang dituduh telah meninggalkan sebuah unit yang loyal kepada presiden Suriah Bashar Assad, dan media Rusia menyatakan telah berhasil menggunakan perangkat lunak pengenal wajah untuk mengidentifikasi salah satu pelaku yang terlibat.

Surat kabar Rusia Novaya Gazeta melaporkan bahwa salah satu pria itu bernama Stanislav D, yang diketahui telah bekerja di Wagner, sebuah perusahaan militer swasta Rusia, di Suriah.

Surat kabar itu tidak merilis nama belakang lengkap tentara itu demi keamanan jiwa keluarganya dari kemungkinan pembalasan.

Sedangkan sekretaris pers Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan, “Kami tidak memiliki informasi, dan tidak ada hubungan dengan orang-orang ini.” Dia juga menyatakan bahwa tidak akan ada ‘jawaban’ untuk pertanyaan apakah presiden merasa bahwa penyelidikan pemerintah diperlukan.

Dengan demikian, jelas bahwa video tersebut tak ada kaitannya dengan urusan Sunni-Syiah, dan jelas pula bahwa tindakan kekerasan demikian dipandang sangat buruk oleh masyarakat dunia sehingga mediapun mengangkat dan mempersoalkannya.

Berdasarkan temuan ini maka sudah sepatutnya pengguna media sosial lebih berhati-hati dalam men-share dan hendaknya tidak mudah percaya terutama kepada konten-konten sensitif, terlebih dari sumber yang tak jelas. (mm/ummah/dm)


Sumber Utama :  https://liputanislam.com/tabayun/beredar-video-hoax-kekejaman-syiah-terhadap-sunni-ini-faktanya/

Syiah Dua Kali Menjadi Korban Fitnah Kaum Teroris

LiputanIslam.com –Berita penangkapan tiga orang “ustadz”, yaitu Farid Okbah, Zain An Najah, serta Anung Al Hamat, oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri cukup menggegerkan. Farid Okbah dikenal sebagai aktivis yang punya jaringan yang sangat luas. Ia bahkan pernah bertemu Presiden Jokowi, dan berbicara tentang Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Ahmad Zain An Najah bahkan merupakan pengurus MUI Pusat di Komisi Fatwa. Sedangkan Anung Al-Hamat adalah penulis buku Tarbiyah Jihadiyah Bukhari. Dalam keterangan resminya, Kepolisian menyebut ketiganya ditangkap atas perannya sebagai “sesepuh” kelompok terois Jemaah Islamiah (JI). Mereka juga disebut sebagai penyandang dana atas sejumlah kegiatan terorisme di Indonesia.

Sejumlah media yang selama ini dikenal “radikal”, seperti Hidayatullah.com dan Arrahmah.com menyebut bahwa orang-orang yang ditangkap itu sebagai “pakar” Syiah. Tak lama setelah itu, sejumlah media lainnya ada yang menyebut ketiganya sebagai “tokoh” Syiah. Jadi, kata “pakar” yang tadinya bermakna “ahli” tentang Syiah, diubah menjadi “tokoh”, yang bermakna bahwa mereka yang ditangkap itu adalah orang-orang Syiah.

Tentu sangat jauh beda maknanya antara istilah “pakar” dengan  “tokoh”. Pakar bermakna ahli, yang pada prakteknya juga tidak begitu tepat. Ketiga tersangka teroris itu juga jauh sekali kalau disebut pakar. Mereka lebih layak disebut sebagai demagog anti Syiah. Di mana-mana, mereka mengumbar opini ngawur tentang apa itu Syiah. Beragam fitnah dan kebohongan mereka tebar di mana-mana, tanpa rasa malu, tanpa etika, dan sama sekali jauh dari cara-cara ilmiah. LiputanIslam berkali-kali membongkar fitnah keji dari Farid Okbah, dan perilaku radikal yang bersangkutan.

baca: Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Ustadz Farid Ahmad Okbah

Kumpulan Propaganda Farid Okbah Terhadap Konflik Suriah

Jadi, mereka itu sama sekali bukan pakar Syiah. Melainkan tukang penyebar fitnah terkait dengan Syiah. Hanya saja mereka berbaju ulama, dan mereka fasih berbahasa Arab. Mereka juga menjadi pimpinan pondok pesantren, bahkan ada yang menjadi anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Apapun juga jabatan dan posisi mereka, tetap saja, ketika yang mereka umbar itu adalah fitnah, dan ketika yang mereka lakukan adalah tindakan terorisme, jelas mereka tak layak sama sekali disebut sebagai pakar.

Lebih jauh lagi, sudahlah mereka itu bukan pakar, ditambah lagi dengan pemelintiran berita yang menyatakan bahwa mereka yang saat ini menjadi tersangka teroris itu adalah tokoh Syiah. Model pemberitaan yang sangat ngawur ini memungkinkan munculnya kesalahpahaman di benak pembaca, yang mengira bahwa orang Syiah adalah teroris. Jadi, komunitas Syiah menjadi korban untuk dua fitnah secara beruntun. Pertama, orang-orang Syiah menjadi korban fitnah dari orang-orang yang mengklaim diri sebagai “pakar”. Kemudian, yang kedua, ketika tukang fitnah itu menjadi tersangka tindakan terorisme, justru tindakan terorisme yang busuk dan keji itu disematkan kepada orang-orang Syiah.

Begitulah memang cara kerja busuk dari kaum teroris dan radikalis. Begitulah ketika ayat-ayat Tuhan diperjualbelikan dengan harga yang murah. (os/editorial/liputanislam)


Sumber Utama : https://liputanislam.com/dari-redaksi/editorial/syiah-dua-kali-menjadi-korban-fitnah-kaum-teroris/

Re-post by MigoBerita / Sabtu/11122021/13.51Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya