» » » » » » » PERILAKU BEJAD : Apa itu OMICRON, tetap jaga PROKES ya !!! TIMNAS INDONESIA JUARA !!!

PERILAKU BEJAD : Apa itu OMICRON, tetap jaga PROKES ya !!! TIMNAS INDONESIA JUARA !!!

Penulis By on Rabu, 08 Desember 2021 | No comments

Migo Berita - Banjarmasin - Apa itu OMICRON, tetap jaga PROKES ya !!! JANGAN karena sudah membaca judul suatu pemberitaan langsung memberi kesimpulan, tetapi biasakanlah membaca hingga Tuntas agar tidak gagal paham.

[PDF] Mengenal Omicron dan 4 Strategi Menghentikan Pandemi

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, mengkritik keputusan negara-negara yang memblokir Afrika Selatan (travel ban) gara-gara ditemukannya varian baru yang disebut Omicron. WHO juga menulis di akun Twitter resminya: “Afsel (dan Botswana) itu seharusnya diterimakasihi karena berhasil mendeteksi, men-sequencing dan melaporkan varian ini, bukannya malah dihukum.”

Ramaphosa telah meminta negara-negara yang memasukkan nama Afsel (dan “negara-negara lain yang merupakan saudara Afsel”) dalam list travel ban mereka untuk segera membatalkan larangan perjalanan itu. Menurutnya, travel ban ini “tidak dapat dibenarkan secara ilmiah.” [“the prohibition of travel is not informed by science.”] dan akan menghancurkan ekonomi dan kehidupan warga Afrika.

Indonesia juga heboh memberitakan varian Omicron ini. Judul berita Kompas, antara lain:

-3 Hal yang Membuat RI Terancam COVID-19 Gelombang III, Salah Satunya Omicron

-Ada Varian Baru Omicron, Akankah Gelombang 3 Pandemi Terjadi Akhir Tahun Ini?

-6 Fakta Virus Corona Omicron, Varian Baru yang Dapat Picu Gelombang Ketiga Covid-19

CNBC Indonesia, media online paling menyebalkan buat saya, karena hobi sekali menulis judul dengan menggunakan kata “seram/menyeramkan, ancaman, kiamat, mengerikan, gawat” menulis judul: Omicron Mengerikan, Hampir Mustahil IHSG ke 7.000 Tahun Ini.

Sebenarnya apa itu varian Omicron? Mari belajar langsung dari ahlinya, virolog Drh. Moh. Indro Cahyono. Berikut ini dua PDF presentasi Pak Indro:

Video lengkap penjelasan ada di Webinar MIPI Sesi 10. Video ini adalah potongan (17 menit) dari video lengkapnya. klik disini https://www.facebook.com/watch/?v=744084940319219

Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2021/11/30/pdf-mengenal-omicron-dan-4-strategi-menghentikan-pandemi/

[PDF] Belajar tentang Covid-19

Drh. Moh Indro Cahyono adalah seorang virolog (peneliti virus) yang memiliki pengalaman puluhan tahun. Penjelasan Drh. Indro adalah penjelasan dari seseorang yang memang meneliti langsung virusnya (mengisolasi virus covid-19, diteliti langsung di lab), bukan sekedar menyampaikan ulang apa yang diteliti orang lain. Penjelasannya tentang Covid menjadi penting dipelajari oleh semua pihak, apapun latar belakang keilmuannya, karena virus ini memengaruhi kehidupan semua orang. Tanpa pemahaman yang benar, minimalnya di dasar-dasar logikanya, bangsa ini akan terus dipermainkan oleh narasi yang simpang siur, yang menguntungkan segelintir orang.

Soal Covid adalah isu internasional, penetapannya sebagai pandemi juga ditetapkan oleh WHO. Ini bukan sekedar isu lokal. Informasi yang disebarluaskan di Indonesia pun kebanyakan bersumber dari luar. Misalnya, di file PDF Anda bisa lihat gambar berikut ini (tapi di PDF ada tambahan penjelasan dari Pak Indro).

Perhatikan, di mana keanehannya? Gambar itu berasal dari Financial Times, media yang berbasis di Inggris. Dari grafik, terlihat di garis warna merah, justru varian AY.4.2 menyebar lebih lambat, tapi diberi tulisan: AY.4.2. menyebar 12-15% lebih cepat dari varian Delta.

Ingat, ada pejabat di Indonesia bilang, “AY.4.2. lebih ganas 15% dari Delta” dan karena itu, kemungkinan aturan PCR diberlakukan lagi. Aturan karantina (yang sebelumnya diubah jadi 3 hari, menjelang kepulangan Presiden dari acara G20) mungkin akan diberlakukan lagi 7 hari. “Gelombang ketiga akan datang Desember,” kata media, tapi kemudian diundur jadi Maret.

Siapakah sebenarnya yang mengatakan AY.4.2. lebih ganas? Apakah benar, memang lebih ganas, atau tidak? Apakah dengan memberlakukan tes swab/PCR, AY.4.2 dan perubahan jumlah hari karantina, penyebaran virus bisa dihalangi? Lalu, varian itu apa sih? Apa varian itu memang lebih ganas dari aslinya? Kalau varian terus-menerus muncul, apa artinya status pandemi di negeri ini tidak akan berakhir? Nah itulah yang seharusnya dipelajari semua orang, dari sumber yang tepat tentu saja.

File PDF di atas (klik saja link download) adalah slide presentasi drh Indro dalam acara peringatan Hari Kesehatan Nasional yang diselenggarakan DKR (Dewan Kesehatan Rakyat) Depok. DKR didirikan oleh Ibu Dr. dr. Siti Fadilah Supari pada saat beliau menjadi Menkes. Video rekaman saat Drh. Indro menerangkan isi pdf ini dapat disimak di sini. Anda juga bisa menyimak channel youtube Pakdhe Indro Channel Asli untuk mempelajari seluk-beluk Covid. Di luar sana ada banyak yang menjelaskan virus ini, tapi yang benar-benar meneliti virusnya sejak awal masuk ke Indonesia, dan mau menjelaskan terbuka ke publik (meski akhirnya mengalami banyak “intimidasi”) ya cuma drh. Indro ini.

Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2021/11/16/pdf-belajar-tentang-covid-19/

Menolak Lupa: Rekam Jejak FAO dalam Perang Suriah

FAO (Farid Okbah) ditangkap Densus 88. Lalu, ada tokoh yang menyebut bahwa radikalisme diangkat untuk “mengalihkan isu PCR”.

Kalau kata saya sih, bisnis PCR tetap harus lanjut diusut (termasuk diusut juga: secara sains, apa perlu razia swab massal dilakukan kepada orang-orang sehat; kepada anak-anak sekolah?). Tapi, radikalisme dan terorisme memang ADA, ga usah ditutupi pakai ngeles sana-sini.

Perang Suriah selama 10 tahun telah merekam isi pikiran FAO dkk dengan jelas. Melalui halaman facebooknya, maupun ceramahnya, FAO gencar menyebarkan postingan yang menggiring opini masyarakat bahwa perang saudara yang terjadi di Suriah adalah perang antara Sunni vs Syiah. Ketika para “ulama” terkenal menyuarakan hal seperti ini, tidaklah mengherankan banyak masyarakat Indonesia yang mengira saudaranya sesama Aswaja sedang dibantai dan untuk itu mereka rela merogoh kocek untuk menyumbang.

Di antara jejak digital FAO terkait Suriah:

-FAO pernah menyebarkan foto palsu di FB-nya, yaitu foto mengerikan (seorang anak yang dimutilasi) dan bersimbah darah, dia beri caption “Korban kebiadaban Syiah Nushairiyah di Suriah.” Namun setelah dilakukan penelusuran melalui Google Image, ternyata foto itu adalah anak di Brazil yang terbunuh di tahun 2007. Akibatnya, protes pun bermunculan pada kolom komentar, dan tak lama kemudian, postingan tersebut di hapus. [tapi ada skrinsyutnya]

-Dalam wawancaranya dengan Arrahmah (tahun 2013), FAO menyatakan, bahwa korban pengungsi Suriah berjumlah 45 juta jiwa. Angka yang sangat besar, namun itu bohong. Penduduk Suriah hanya berjumlah kurang lebih 23 juta jiwa, masa pengungsinya 45 juta?

Terkuaknya kebohongan ini diekspos oleh netizen, dan akhirnya artikel wawancara tersebut diedit. Angka 45 juta, diubah menjadi 4,5 juta. Tapi, angka 4,5 juta itu pun masih hoax. UNHCR pada tahun 2013 itu menyebut bahwa jumlah pengungsi Suriah 1,6 jt.

-FAO menampilkan foto Bashar al Assad dan Sheikh Ahmad Hassoun dengan para pendeta, diberi tulisan: “”KATANYA PALING MEMUSUHI YAHUDI. Kok begitu akrab sekali dlm foto bersama. Gemana menurut anda kaum muslimin…?? Apa seperti ini yang namanya bermusuhan…??”

FAO menulis demikian karena memang narasi hoax yang selama ini disebarkan oleh kaum takfiri adalah: “Syiah = Yahudi.”

Ada dua kesalahan FAO di caption itu. Pertama, para pendeta di foto itu adalah pendeta Kristen Ortodox (bukan Yahudi).

Kedua, narasi FAO adalah narasi kebencian, seolah, “kalau bener Islam, harusnya benci Yahudi. Kalau kalian berteman dengan Yahudi berarti kalian musuh Islam.”

Padahal, ajaran Islam tidak membenci Yahudi sebagai ras/agama. Bukankah banyak Nabi yang diutus Allah SWT yang berasal dari umat Yahudi? Yang dikecam umat Islam adalah Yahudi-Zionis Israel yang menjajah bangsa Palestina. Bukankah banyak orang Yahudi yang bukan Zionis? Misalnya, ada kelompok Yahudi bernama Naturei Karta yang terang-terangan menentang penjajahan Israel.

Foto Bashar Assad dan Sheikh Hassoun (ulama Aswaja Suriah) dan para pendeta Kristen justru menunjukkan kerukunan beragama di Suriah selama ini. Para teroris hasil hasutan para “ulama” takfirilah yang menghancurkan Suriah sejak 2011.

Menurut saya, FAO kini menghadapi “karma”-nya. Ada berapa ribu orang Suriah telah terbunuh oleh teroris (-ngakunya mujahidin)? Ada berapa juta orang Suriah yang terpaksa hidup menjadi pengungsi karena kota-desa mereka diserbu oleh teroris (-ngakunya mujahidin)? Ada berapa orang Indonesia yang tertipu, pergi jauh-jauh ke Suriah, bersama para teroris dari 80-an negara lainnya? Mengira sedang “berjihad” melawan “rezim Syiah yang membantai Sunni” padahal sebenarnya dibohongi oleh para “ulama” yang mereka percayai.

Buat mereka yang masih tetap percaya pada kebohongan sebagian “ulama” soal perang Sunni-Syiah di Suriah, cobalah follow akun-akun mahasiswa Indonesia yang SEDANG di Suriah. Mereka Aswaja dan selama ini aman dalam menuntut ilmu (tidak dibantai tuh oleh pemerintah). Bahkan baru-baru ini ada 31 mahasiswa Aswaja diberangkatkan secara resmi ke Suriah; didukung pemerintah Indonesia dan Suriah.

Link:3 jejak digital FAO, bisa lihat skrinsyutnya di sini: https://liputanislam.com/…/mengenal-dan-mewaspadai…/

Wawancara dg FAO yang menunjukkan keberpihakan dia pada teroris di Suriah (yang diklaim sebagai “mujahidin”): https://www.arrahmah.id/…/ustadz-farid-okbah-syiah…/


Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2021/11/22/menolak-lupa-rekam-jejak-fao-dalam-perang-suriah/

Kisah di Pantai Gaza

Source of photos: Facebook Mahmoud Qaddoha, Instagram @m.z.gaza @ahmed.kamal_89

Tanggal 29 November adalah Hari Internasional Solidaritas dengan Bangsa Palestina (International Day of Solidarity with the Palestinian People).

Kisah tentang Palestina sebenarnya bukan cuma tentang air mata, tapi juga tentang spirit anak-anak muda yang tak pernah padam. Berikut ini adalah foto-foto dari para jurnalis fotografi di Gaza. Anda bisa follow akun mereka untuk menikmati foto-foto indah karya mereka. Gaza memang kawasan yang mengalami penderitaan luar biasa akibat blokade dan serangan bombardir Israel. Tapi ada “keindahan” yang ditangkap oleh para jurnalis ini, keindahan tentang semangat hidup, pantang menyerah di hadapan kekuatan “negara kolonial pemukim” (settler colonialist).

Foto-foto pantai Gaza ini saya pinjam dari akun jurnalis Gaza, Mahmoud Qaddoha, Mohammed Zaanoun, dan Ahmed Kamal.

Pantai Gaza juga merupakan scene yang banyak diceritakan Kirana dalam novelnya “Sketsa Gaza”. Ini salah satu kutipannya:

Waktu terbaik mengunjungi pantai Gaza adalah di pagi hari, ketika tidak ada terlalu banyak pengunjung yang membuat suasana berisik dan sesak. Banyak orang datang ke sini untuk berenang dan melepaskan rasa panas di musim ini ketika kipas angin dan mesin pendingin di rumah mereka tidak menyala karena pemutusan listrik. Tapi aku tidak butuh berenang, aku hanya suka memandangi laut lebih dekat dibanding dari jendela apartemenku. Aku butuh momen-momen hening, hanya deburan ombak yang berbicara, dan di saat itu aku bisa lari dari hari-hari membosankan, dari suara-suara drone dan ingatan tentang Baba.

Sungguh aku merasakan perbedaan kontras antara sepotong pantai Mediterania ini dan realitas hidup di tengah kota; sebuah perbedaan antara sorai dan keputusasaan.

Michael mengajakku ke sini selagi Mama sedang berkegiatan di MC-RRW. Aku tahu betul dia hendak memamerkan kemampuannya berselancar yang semakin canggih dari hari ke hari. Dia memang lelaki yang suka pamer; bukan kekayaan tapi remah-remah kebahagiaan yang ia alami sehari-sehari. Bermain selancar, dapat kiriman buku dari saudara di luar negeri, sekeranjang buah aprikot yang ia petik sendiri, bayaran kecil dari mengemudi ambulans, memenangi game dengan teman-teman lelakinya, dapat pujian kecil dari Father de Silva karena ia rajin ikut pelayanan. Semua hal-hal kecil itu ia ceritakan padaku.

Salah satu jalinan kisah di novel ini memang “kasih tak sampai” antara dua anak muda Gaza, seorang Muslimah (Dian) dan seorang Kristiani (Michael). Yang berminat baca novelnya, masih ada di Shopee 

Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2021/12/01/kisah-di-pantai-gaza/

Kemerdekaan yang Tidak Bisa Dicapai dengan Cuitan Keprihatinan

Empat puluh empat tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1977, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina. Ketetapan yang dikukuhkan oleh Resolusi PBB No. 32/40 B ini mengawali peringatan di tahun-tahun berikutnya. Peringatan yang terus memunculkan pertanyaan: kapankah bangsa Palestina akan merdeka?

Dalam peringatan tahun ini, seperti biasa, PBB mengadakan sidang di Markas PBB New York. Sebagian pembicara hadir secara langsung, sebagian lagi menyampaikan pendapatnya melalui rekaman video, mengingat situasi pandemi yang membatasi mobilitas. Selain perwakilan negara-negara, aktivis sipil juga diminta menyampaikan pandangannya. Salah satunya adalah seorang pemuda Palestina yang baru-baru ini dinobatkan sebagai satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah TIME, Mohammed El Kurd.

Salah satu kalimat El Kurd yang sangat menohok adalah bahwa kejahatan perang yang dilakukan Israel “tidak akan bisa dihentikan hanya dengan pernyataan kecaman” atau “cuitan keprihatinan” (tweets of concerns).

Lalu, apakah kita, masyarakat sipil yang mendukung Palestina, sia-sia saja bersuara di medsos? Jawabannya, simak dalam tulisan berikut ini. https://fixindonesia.com/…/kemer…/WxAAHrvBjX94TLvhJFDQPR


Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2021/12/03/kemerdekaan-yang-tidak-bisa-dicapai-dengan-cuitan-keprihatinan/

Perjuangan Seorang Penyair Muda

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/312145700728567

Berikut ini potongan pidato Mohammed El Kurd, di Sidang Majelis Umum PBB, New York., 29 November 2021. Mungkin ada yang ingat, video “Yakoov,” pemukim Zionis asal AS yang didatangi para aktivis Palestina karena dia secara ilegal menduduki rumah milik keluarga El Kurd di Sheikh Jarrah? Saat itu, Muna El Kurd (saudari kembar Mohammed) mengatakan, “You are stealing my house!” (Kamu mencuri rumahku).

Yakoov menjawab, “Kalau saya tidak mencurinya, orang lain yang akan mencurinya.”

Mohammed dan Muna El Kurd adalah dua di antara sangat banyak anak muda Palestina yang aktif menggunakan media sosial untuk menggalang dukungan masyarakat sipil di dunia. Mereka mendokumentasikan kejahatan Israel terhadap mereka melalui video/konten medsos. Mohammed yang sangat fasih berbahasa Inggris juga menulis artikel opini yang dimuat di media-media internasional. Dia diwawancarai media-media mainstream dan dengan pemaparan yang sangat baik, mampu menjelaskan kepada publik, bahwa yang terjadi di Palestina sesungguhnya adalah penjajahan.

Majalah Time menempatkan Mohammed dan Muna El Kurd dalam daftar “100 most influential people of 2021”

Apa jawaban Mohammed?”

Terpilih di antara ‘100 Orang Paling Berpengaruh Tahun 2021’ Majalah Time mungkin menjadi indikator positif untuk memusatkan masalah Palestina dalam wacana publik internasional. Namun, pembuatan ikon -yang mengabaikan perjuangan seluruh bangsa dan menyempitkannya dalam satu wajah- tidak cukup untuk mendukung rakyat Palestina.

Apa yang kami tuntut adalah perubahan radikal dan nyata oleh media arus utama (termasuk Majalah Time) untuk mengakhiri biasnya terhadap Zionisme, mendorongnya untuk lebih berani dalam menyikapi gerakan pembebasan dan perlawanan Palestina dalam segala bentuknya. Era baru ini adalah hasil dari upaya kumulatif dan tekad rakyat Palestina yang melawan sistem kolonial selama tujuh dekade tanpa pengakuan atau rasa terima kasih.”

Mohammed adalah seorang penyair, menerbitkan buku kumpulan syair tentang Palestina, dan punya gelar sarjana di bidang sastra. Di antara kalimat “puitis” yang disampaikan Mohammed dalam pidatonya di PBB:

Nakba masih jauh dari selesai.

Nakba menusuk kami melalui aksi-aksi dehumanisasi berkelanjutan.

Kalau Anda tidak diusir dari rumah Anda, rumah Anda dihancurkan.

Kalau Anda tidak dipenjara, Anda ditembak di jalanan.

Kalau Anda tidak ditembak di jalan, ada drone mengintai Anda di langit Jalur Gaza.

Ketika Nakba bukan berupa bom, wujudnya adalah pengasingan.

Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2021/12/03/perjuangan-seorang-penyair-muda/#more-7695

Persahabatan Republik Islam Iran dan Venezuela 

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/922840101689915

Kedua negara ini sama-sama disanksi habis-habisan oleh AS. Yang satu negara Muslim, yang satu negara mayoritas Kristiani. Persamaan di antara keduanya ada dua: keduanya menolak tunduk pada kemauan AS dan sama-sama mendukung penuh perjuangan Palestina. Keduanya juga bekerja sama dalam mengatasi kesulitan ekonomi akibat embargo AS.

Pada 12 Juni 2020, Alex Saab, seorang pengusaha Venezuela yang berstatus diplomat, telah diculik, lalu dipenjara oleh AS, diadili dengan tuduhan pencucian uang dan korupsi.

Saab ditangkap di Cape Verde, sebuah negara kecil di samudera Atlantik, ketika pesawatnya mengisi bahan bakar (Saab baru kembali dari Iran, menuju Venezuela).

Di video ini disebutkan bahwa Iran (dan Rusia) segera mengirim nota diplomatik ke Cape Verde, meminta agar Saab tidak diekstradisi ke AS. Namun tentu saja negara kecil berpenduduk 400ribuan jiwa itu tidak berani melawan AS. Saat ini Saab ada di penjara Miami dan proses pengadilan masih terus berlanjut.

Cek juga video ini, Maduro berkata, “Iran, Assalamualaikum” https://www.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/3243434065708300

Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2021/12/03/persahabatan-iran-dan-venezuela/#more-7702

Resistensi (Muqawwamah)

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/363896935493346

Resistensi adalah kunci penting dalam melawan imperialisme modern. Resistensi tidak bermakna ofensif (menyerang), tetapi bertahan. Resistensi bermakna melawan, kadang dengan diam; kadang dengan tindakan.

Resistensi artinya tetap teguh di jalan yang diyakini benar; meski ada badai datang melanda; meski kemungkinan untuk berhasil terasa sangat kecil. Resistensi artinya meyakini bahwa kebenaran pasti akan menang, badai pasti berlalu; meski entah kapan, tapi pasti.

Itulah yang membuat Suriah mampu bertahan, meski diserbu teroris bersenjata sangat lengkap yang berasal dari 80-an negara; yang didukung oleh negara-negara kaya di dunia, baik dari Barat maupun Teluk. Suriah sempat nyaris tumbang, bahkan ISIS pernah ‘berhasil’ merampas kota Raqqa dan dijadikan “ibu kota kekhalifahan.” Tapi berkat resistensi (termasuk resistensi yang diberikan oleh sahabat-sahabat Suriah), negeri yang diberkahi itu bertahan.

Kini, negara-negara kaya Teluk yang dulu menjadi donatur teroris [tentu saja mereka menyebutnya ‘pejuang’ atau ‘oposisi’] mulai kembali menjalin hubungan dengan Suriah.

Video: Tim sepakbola Suriah menjadi satu di antara 16 tim yang berlaga di Fifa Arab Cup 2021, di Qatar. Lagu kebangsaan Suriah pun berkumandang di acara pembukaan. Bendera Suriah dikibarkan; tentu saja bendera yang bintang 2 itu ya, bukan bendera bintang 3 versi teroris.

Pelajaran buat kita: bertahan (resistensi) perlu kita terapkan dalam diri (ga usah jauh-jauh dulu ke “negara”). Dalam hidup, ada banyak tekanan yang bisa membuat kita melenceng dari sesuatu yang kita yakini benar. Bahkan, sesederhana menulis di facebook pun, kadang ada tekanan dari orang-orang yang tidak sependapat dengan kita. Selama kita selalu check n recheck, dan terus berupaya memastikan bahwa kita tidak salah langkah, jalan saja terus.

Resistensi adalah kunci.

Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2021/12/03/resistensi-muqawwamah/#more-7707

Pakar : Wahabisme Sumber Doktrin Perpecahan Umat

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Pakar “Wahabisme, Sumber Doktrin Perpecahan Umat”, Dina Yulianti Sulaeman dalam wawancaranya dengan Tehran Times, sebuah media berbahasa Inggris paling terkemuka di Iran mengatakan bahwa Wahabisme “tidak mendorong pemikiran rasionalis”. “Doktrin yang dikemukakan Wahabisme adalah purifikasi dan takfirisme. Doktrin-doktrin seperti itu akan menimbulkan perpecahan dan konflik di antara dunia Muslim,” kata Dina.

Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran ini berpendapat bahwa peradaban Islam membutuhkan rasionalitas dan persatuan. “Jadi, bagaimana mungkin ajaran seperti itu menjadi pemimpin dunia Islam?”, dia bertanya.

Berikut ini teks wawancaranya:

T: Apa evaluasi Anda tentang beberapa ketegangan sektarian di Asia Barat/Timur Tengah yang disponsori oleh Barat untuk menabur benih perselisihan antara Syiah dan Sunni?

J: Selama sepuluh tahun perang Suriah, Barat, dibantu oleh negara-negara Teluk (Persia), mencoba menciptakan citra bahwa rezim Assad adalah rezim Syiah yang melakukan pembantaian terhadap warga sipil Sunni. Namun, akhirnya terungkap bahwa informasi seperti ini adalah menyimpang dan disinformatif.

Publik kini sadar bahwa pihak yang menyerang pemerintah Suriah dan rakyatnya adalah kelompok takfiri yang berafiliasi dengan Al Qaeda dan Daesh. Isu sektarian hanya digunakan untuk memobilisasi pejuang dan mencari dukungan dari umat Islam di seluruh dunia.

Sekarang kita melihat beberapa negara Arab mencoba menjalin hubungan kembali dengan Damaskus. Perkembangan ini menunjukkan bahwa Barat [dibantu negara Teluk] telah mengkonstruksi konflik Sunni-Syiah untuk menggulingkan rezim yang tidak mereka inginkan.

T: Apakah menurut Anda Wahabisme memiliki kemampuan yang cukup untuk memimpin dunia Islam? J: Peradaban Islam membutuhkan rasionalitas dan persatuan. Wahabisme, sebaliknya, sangat tekstual dan tidak mendorong pemikiran rasional.

Doktrin yang dikemukakan Wahabisme adalah purifikasi dan takfirisme. Doktrin seperti itu akan menyebabkan perpecahan dan konflik di antara dunia Muslim. Jadi, bagaimana mungkin ajaran seperti itu menjadi pemimpin dunia Islam?.

T: Bagaimana caranya agar negara-negara Muslim dapat menyetujui mekanisme untuk mengkonsolidasikan persatuan Islam?

J: Ada dua syarat yang diperlukan untuk menciptakan persatuan Islam; pertama, perlu kesadaran tentang pentingnya persatuan. Umat ​​Islam harus menyadari bahwa tanpa persatuan, mereka terus terpinggirkan dan dihegemoni oleh kekuatan eksternal. Kedua, perlu dilakukan dialog internal untuk saling memahami dan menyelesaikan isu-isu yang menjadi sumber perpecahan umat Islam.

T: Apakah menurut Anda Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban akan berubah menjadi episentrum baru ekspor terorisme? J

J: Itu tergantung pada kemampuan rezim Taliban untuk memenuhi janjinya kepada masyarakat internasional, termasuk mempromosikan persatuan dan inklusivitas di antara bangsa Afghanistan dan menolak terorisme dan kekerasan atas nama agama.

T: Mengapa negara-negara Muslim berusaha mengabaikan atau meminggirkan satu sama lain sementara negara-negara Eropa berhasil membangun persatuan (Uni Eropa)?

J: Jika kita melihat lebih dekat, Uni Eropa tidak sedemikian bersatu. Pandemi Covid-19 telah membuktikan bahwa negara-negara UE yang kaya bersikap egois dan menolak membantu negara-negara Eropa yang lebih miskin. Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, pernah mengkritik sikap egois ini dengan mengatakan, “Solidaritas Eropa tidak ada… itu adalah dongeng. Satu-satunya negara yang dapat membantu kami dalam situasi sulit ini adalah Republik Rakyat Cina. Untuk yang lainnya, terima kasih atas ‘tidak ada bantuan apapun’.”

Ketika kita berbicara tentang perpecahan dan konflik di dunia Islam, kita perlu mempertimbangkan dua faktor sebagai penyebabnya. Pertama, penyebaran takfirisme, dan kedua, kekuatan Barat yang dengan berbagai cara, termasuk dengan menggunakan tangan kaum Muslim sendiri, untuk mengadu domba umat Islam satu sama lain. (ARN)

Sumber: TehranTimes


Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2021/12/08/pakar-wahabisme-sumber-doktrin-perpecahan-umat/#more-7713

Kekhawatiran atas Omicron Mereda, Nilai Dolar AS Melemah

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Nilai Dolar melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia pada hari Rabu (08/12), karena meredanya kekhawatiran tentang pukulan ekonomi akibat varian Omicron COVID-19 telah membantu mendukung mata uang yang lebih berisiko, seperti dikutip Reuters. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, tergelincir 0,4% menjadi 95,854. Indeks masih mendekati level tertinggi 16-bulan yang dicapai akhir bulan lalu. Michael Brown, analis senior di perusahaan pembayaran Caxton, mengatakan bahwa Kekhawatiran tentang Omicron tampaknya sedikit memudar, terutama karena data yang muncul menunjukkan infeksi yang disebabkan oleh varian baru ternyata lebih ringan dari yang diperkirakan sebelumnya. 

Des 9, 2021
Pasar Saham AS

Selera investor untuk aset berisiko meningkat minggu ini di tengah laporan bahwa orang yang terinfeksi varian Omicron di Afrika Selatan hanya menunjukkan gejala ringan.

+“Bukti awal menunjukkan bahwa varian baru meski memiliki kemungkinan tingkat penularan yang lebih tinggi tetapi tidak terlalu parah,” kata pakar penyakit menular AS Anthony Fauci, Selasa lalu.

Mata uang terkait komoditas, termasuk dolar Australia, adalah penerima manfaat utama dari sentimen risiko yang membaik. Dolar Aussie menguat 0,8% pada 0,7177 dolar AS, level tertinggi dalam seminggu.

“Langkah baru-baru ini oleh China, mitra dagang utama Australia, untuk merangsang ekonominya yang melambat juga mendukung mata uang Australia,” kata Brown dari Caxton. (ARN)

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2021/12/09/kekhawatiran-atas-omicron-mereda-nilai-dolar-melemah/

Israel Serang Pelabuhan Latakia di Suriah, Mengapa Rusia Bergeming?

LiputanIslam.com –  Serangan Israel ke Pelabuhan Latakia, Suriah Barat, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun serangan Israel ke Suriah membangkitkan pertanyaan besar mengenai peran Rusia di Suriah.

Rusia diakui sebagai mitra penting Suriah dalam penumpasan terorisme dan kelompok-kelompok bersenjata serta keberhasilan pemerintah Suriah merebut kembali berbagai wilayahnya.  Namun, terkait dengan kerapnya serangan Israel ke Suriah, peran Rusia mengundang pertanyaan dari berbagai pihak, terutama di Suriah sendiri.

Pertanyaan itu membesar terutama setelah Israel menyerang Pelabuhan Latakia, sebab di kawasan pesisir Mediterania yang terhubung dengan Pelabuhan Latakia terdapat pangkalan besar militer Rusia., tepatnya di distrik Hmeimim.

Di distrik yang terletak di pinggiran kota pesisir Jableh itu terdapat lanud yang juga bernama Hmeimim, yang ditempati oleh pasukan Rusia serta berjarak 19 kilometer dari ibu kota provinsi Latakia dan 15 kilometer dari Pelabuhan Latakia.

Lanud Hmeimim dilindungi oleh sistem pertahanan udara canggih S-400 dengan radius operasional sekira 60 kilometer dan karena itu tentara Rusia dapat menghancurkan semua drone yang pernah diterbangkan oleh kelompok teroris Al-Nusra ke arah pangkalan itu dalam beberapa tahun lalu.

Atas dasar ini, sebagaimana diangkat oleh para netizen Suriah, pertanyaan yang mencuat ialah mengapa sistem pertahanan Rusia beserta semua radar canggihnya seakan tak peduli kepada rudal Israel sehingga Pelabuhan Latakia terkena serangan Israel pada dini hari Selasa lalu.

Media Israel mengklaim serangan itu menarget kontainer senjata Iran, sementara gambar awal dari lokasi target menunjukkan bahwa kontainer yang dimaksud ternyata berisi bahan makanan dan komoditas komersial.

Para netizen Suriah menilai Moskow mengetahui dan merestui serangan Israel tersebut. Menurut mereka, Israel tak mungkin melancarkan serangan ke sasaran yang berjarak hanya beberapa kilometer dari Lanud Hmeimem tanpa memberi tahu Moskow terlebih dahulu.

Kabarnya, Moskow pernah menunjukkan kekecewaannya atas keputusan pemerintah Suriah pada Februari 2019 memberikan kontrak pengelolaan pelabuhan Latakia kepada Iran setelah mengakhiri kontrak dengan perusahaan internasional. Meski demikian, hal ini tidak serta merta cukup sebagai alasan untuk berspekulasi  ihwal mengapa Rusia bergeming terhadap serangan Israel di dekat pangkalannya di Latakia.

Rusia, Iran dan Suriah sepakat mengutuk serangan Israel di Suriah. Hanya saja, kebijakan Rusia berseberangan dengan kebijakan  Damaskus dan Teheran terkait pola perlawanan terhadap Rezim Zionis Israel.

Beberapa laporan yang tak terverifikasi menyebutkan bahwa Damaskus dan Teheran telah melayangkan pesan kepada Moskow dan menginformasikan tentang niat  Suriah dan Iran untuk melancarkan reaksi militer terhadap serangan Israel. Reaksi itu akan dikelola di bawah Pusat Operasi Gabungan Poros Resistensi”.

Pusat operasi itu pada bulan lalu juga telah memberikan reaksi militer  atas serangan udara AS-Israel terhadap posisi-posisi militer Iran-Suriah dekat kota Tadmur (Palmyra). Reaksi itu mencakup serangan yang menyasar pangkalan militer AS di wilayah perbatasan Suriah-Irak dengan menggunakan drone dan rudal.

Di pihak lain, Rusia melalui Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov juga pernah menyatakan bahwa Negeri Beruang Merah itu berkomitmen pada keamanan Israel dan menolak menjadikan Suriah sebagai ajang konflik negara-negara lain.

Alhasil, peristiwa pemboman Latakia oleh Israel memperkuat asumsi yang sebenarnya jelas bahwa di balik banyaknya persamaan sikap antara Rusia dan Poros Resistensi yang dimentori oleh Teheran juga terdapat terselisihan danpergesekan kepentingan antara keduanya di Suriah. (mm/raialyoum)


Sumber Utama : https://liputanislam.com/fokus/israel-serang-pelabuhan-latakia-di-suriah-mengapa-rusia-bergeming/

Ngeri, Munarman Disebut Baiat ke Pimpinan ISIS, FPI Dukung Seruan Al Qaeda

Sidang kasus terorisme yang melibatkan Munarman akhirnya dimulai.

Munarman didakwa menggerakkan orang lain untuk melakukan teror, dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan bermaksud untuk menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas, atau menimbulkan korban yang bersifat massal.

Jaksa bahkan menyebut Munarman sudah berbaiat ke pimpinan ISIS Abu Bakr al-Baghdadi pada tahun 2014. ISIS muncul di Suriah pada awal 2014, yang dideklarasikan Abu Bakr al-Baghdadi.

Untuk melebarkan sayap dan pengaruhnya, ISIS mempengaruhi sejumlah kelompok di berbagai negara, salah satunya di Indonesia.

"Bahwa propaganda ISIS juga berhasil mempengaruhi beberapa kelompok di Indonesia, pada sekitar tanggal 6 Juni 2014 bertempat di gedung UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan. Faksi, Forum Aksi Solidaritas Islam, mengadakan kegiatan pemberian dukungan kepada ISIS atau Daulah Islamiyah serta sumpah setia kepada amir atau pimpinan ISIS, yaitu Syekh Abu Bakr al-Baghdadi baiat dengan tema menyambut lahirnya peradaban islamiyah darul khilafah," kata jaksa.

Dalam acara pembaiatan tersebut, yang hadir ternyata ada ratusan orang, salah satunya Munarman. Acara baiat itu adalah sumpah setia kepada Abu Bakr al-Baghdadi.

"Bahwa baiat atau sumpah setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi di UIN tersebut dipimpin oleh Ustaz Syamsul Hadi (belum tertangkap), dengan cara Ustaz Syamsul Hadi meminta seluruh peserta berdiri dan mengangkat tangan kanan sambil mengucapkan kalimat baiat menggunakan bahasa Arab dan bahasa Indonesia dan kemudian diikuti peserta termasuk terdakwa," kata jaksa.

Adapun kalimat baiatnya sebagai berikut:

“Saya berbaiat kepada khalifah muslimin Syekh Abu Bakr al-Baghdadi untuk mendengar dan taat baik dalam kondisi susah maupun senang. Serta tidak akan merebut kekuasaan darinya kecuali melihat kekafiran yang nyata.”

Mengerikan sekali, bukan?

Berarti selama ini Munarman sudah bebas berlalu lalang selama 7 tahun sebelum akhirnya ditangkap. Bayangkan, sudah berapa banyak hal yang dia lakukan dalam kurun waktu tersebut.

Banyak yang bertanya-tanya, kenapa baru sekarang Munarman ditangkap? Saya bisa pahami ini. Alasannya memang tidak mudah membongkar jaringan terorisme yang terorganisir, sulit terlacak karena mudah membaur dengan masyarakat sekitar. Gerak-geriknya kadang tidak mencurigakan, layaknya warga biasa. Lagi pula dulu, sebelum ada UU terorisme versi baru, butuh bukti nyata baru bisa dilakukan penangkapan.

Berbaiat kepada pemimpin ISIS, bisa dikatakan bahwa Munarman memilih untuk setia kepada ISIS. Dan kita tahu ISIS ini seperti apa sepak terjangnya. Dan organisasi ini bukan sekelas kaleng-kaleng yang hanya bikin ulah dan rusuh. Mereka mengangkat senjata, terlatih dalam perang, tidak segan-segan melakukan aksi teror yang membuat nyawa banyak orang melayang.

Semoga saja orang ini mendapatkan hukuman maksimal. Dan jangan lupa telusuri ratusan orang lainnya yang pernah ikut pembaiatan tersebut. Mengerikan, ratusan orang jumlahnya. Jika masing-masing dari mereka melakukan brainwash atau menebar propaganda, bisa disimpulkan sudah menyebar luas ke mana-mana.

Bagaimana dengan si imam besar. Bukankah mereka berdua ini sangat dekat. Coba sekalian periksa dan usut. Rasanya tak mungkin dia tidak tahu apa-apa tentang Munarman ini. Pasti ada sesuatu yang bisa dikorek dari imam besar ini.

JPU juga menyebut FPI pernah membuat maklumat yang menyatakan mendukung seruan kelompok Al Qaeda, termasuk pimpinan Abu Bakr Al Baghdadi. Jaksa menyebut FPI mendukung Al Qaeda sejak 2014.

Pada Agustus 2014, FPI mengadakan acara milad di markas Petamburan. Acara itu dihadiri oleh pengurus DPD FPI seluruh Indonesia, termasuk DPD Provinsi Sulawesi Selatan dan DPW wilayah Kota Makassar. Sejumlah tokoh hadir di situ. Dalam acara itu, pengurus FPI pusat, kata jaksa, mengeluarkan maklumat. Isinya menyatakan dukungan kepada Al Qaeda.

Dan kita lihat lagi, siapa yang pernah mendukung FPI dan protes saat Munarman ditangkap. Jadi apa yang bisa disimpulkan? Bisa jadi mereka juga bagian dari komplotan?

Mendukung mereka sama saja memperjuangkan terorisme atau minimal intoleransi di negara ini. Satu partai sampah itu contohnya. Wajib dibubarkan juga sampai ke akar-akarnya.

Bagaimana dengan orang yang meminta Densus 88 dibubarkan? Di mana otaknya?

Bagaimana menurut Anda?

Ngeri, Munarman Disebut Baiat ke Pimpinan ISIS, FPI Dukung Seruan Al Qaeda

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/ngeri-munarman-disebut-baiat-ke-pimpinan-isis-T5eup3jklr

Terbuat Dari Apakah Hatimu? Difitnah Di Kasus Siskaeee, Umat Kristen Santuy

Satu orang oknum wanita bernama Siskaeee tertangkap, kadrun ramai-ramai membahas soal agama oknum tersebut sambil melakukan fitnah terhadap agama lain. Giliran bersamaan terjadi pemerkosaan terhadap santriwati oleh oknum guru ngaji, kadrun tidak membahas apa agamanya.

Kadrun seolah tutup mata, kalau di agama apapun (termasuk agamanya) selalu ada oknum. Kenapa harus heboh agama Siskaeee, seolah muslim tidak mungkin melakukan hal senonoh? padahal di saat yang sama oknum guru ngaji melakukan yang sama (bahkan lebih) bejat.

Jika melihat pemutar balikan fakta yang dilakukan kadrun, benar-benar sangat keji. Orang bodoh bisa langsung terprovokasi. Silakan perhatikan kalimat kadrun berikut.

Karena ada bukti bahwa selama ini si Fransisca pake kalung salib. Jilbab yg difitnah"

Sungguh licik dan keji, logika dibolak balik dengan mengabaikan fakta. Faktanya dari pengakuan lisan, keterangan polisi dan data KTP Siskaeee beragama muslim.

Logika yang benar dan sesuai fakta bisa didapat dengan membalikan kalimat kadrun di atas. Sehingga menjadi seperti ini :

"Karena ada bukti bahwa selama ini si Fransisca pake Jilbab. kalung salib yg difitnah"

Jadi sebenarnya kalau mau bicara soal direndahkan, justru simbol agama Kristen yang direndahkan oleh Siskaeee. Umat Kristen sebenarnya layak marah, tapi umat Kristen memilih bersabar. Bersabar padahal layak untuk marah, ini yang dinamakan pengendalian diri.

Umat Kristen juga paham, bahwa simbol hanyalah simbol. Penggunaan simbol tidak akan membuat seseorang otomatis jadi suci atau sebaliknya. Penggunaan simbol saat seseorang berbuat jahat, tidak menjadikan itu menista agama yang simbolnya dipakai.

Tapi ini bukan berbicara hanya simbol, ini berbicara soal fitnah. Sudah simbolnya dipakai muslim untuk aksi tidak senonoh, umat Kristen difitnah bahwa apa yang dilakukan Siskaeee adalah cerminan penganut agama Kristen.

Sebenarnya penulis tidak ingin membahas masalah agama ini, tapi kebenaran harus diungkapkan walaupun pahit. Tidak ada ajaran agama yang menganjurkan pornoaksi, sikap kaum liberal di Amerika yang mayoritas Kristen jangan dijadikan generalisasi bahwa ajaran Kristen mengajarkan pornoaksi.

Sikap sebagian kaum liberal di negara mayoritas Kristen seperti Amerika yang menyetujui LGBT, jangan dijadikan generalisasi bahwa ajaran Kristen menganjurkan LGBT. Sedangkan di saat yang sama, para liberal ini membela muslim dengan teriak-teriak diversity, sama seperti mereka membela LGBT.

Setahu penulis umat Kristen mengasihi siapapun, dan merangkul siapapun, tapi bukan berarti menyetujui dosa yang diperbuat seseorang. Dena Rachman ketika memutuskan menjadi Kristen dan diterima bukan berarti umat Kristen setuju transgender.

Tidak ada beda dengan muslim moderat bukan? Mereka menjaga tetap aman Lucinta Luna, Milendaru dan Dorce, bukan berarti ajaran Islam setuju dengan transgender.

Sudahlah bangsa Indonesia, jangan jadikan agama untuk membenci. Ketika ada oknum yang berbuat salah, ramai-ramai menyangkal agamanya sambil fitnah agama lain. Tapi ketika ada yang berbuat baik, langsung diklaim itu karena ajaran agamanya.

Hentikanlah generalisasi terhadap agama lain, jika memang tidak ingin agama kita di generalisasi.

Baiklah jika ada umat agama apapun berbuat baik, jadikanlah hal tersebut sebagai motivasi untuk kita sama-sama berbuat baik, apapun agamanya.

Jika ada oknum umat agama manapun berbuat salah, kritisi perbuatan salahnya, bukan kritisi agamanya.

Dalam kasus ini, maka marilah kita semua belajar dari umat Kristen karena mereka sabar. Jika dibilang layak marah, maka sangat layak. Sudah dipakai simbolnya untuk aksi tidak senonoh, difitnah pula. Tapi umat Kristen lebih memilih diam, sesekali tertawa dan memuji Tuhannya.

Sedangkan mari kita jauhi sikap-sikap seperti kadrun, yang sedikit-sedikit dibahas agamanya apa. Ketika baik diklaim karena ajaran agama yang sempurna, tapi ketika buruk ramai-ramai denial, bahkan memfitnah ajaran agama lain dihalalkan.

Marah dan kesal ketika agama kita dilecehkan itu manusiawi, tapi bagaimana mengendalikan amarah dan emosi itulah kesabaran sejati.

Sebagai penutup, penulis kutipkan kata-kata seorang atheis. Sebagai bukti bahwa penulis mengasihi tidak membedakan orang dari statusnya, tapi dari sikapnya.

"With or without RELIGION, good people can behave well, and bad people can do evil. But for good people to do evil - that takes Religion " (Steven Weinberg)

Tidak apa-apa kalau mau anggap penulis atheis, yang penting tidak pernah jahat sama orang. 

Terbuat Dari Apakah Hatimu? Difitnah Di Kasus Siskaeee, Umat Kristen Santuy

Sumber Utama : https://seword.com/umum/terbuat-dari-apakah-hatimu-difitnah-di-kasus-RvmqQIplK6

Kasus Ustad Mencabuli 12 Santriwati, Pasti Ada yang Bantu

Akhirnya terjadi juga.

Sebelumnya saya sering mengungkit tentang adanya Kiai atau Ustad yang melakukan pelecehan seksual pada santriwatinya. Cerita ini saya buka kembali agar orang tidak memandang dengan kacamata kuda pada penangkapan Farid Okbah, yang juga pimpinan lembaga.

Karena sebenarnya, persembunyian terbaik agar seseorang bisa melakukan tindak kejahatan adalah dengan menggunakan jubah agama. Sehingga misal terjadi kasus atau penangkapan, mereka dapat dibela dengan istilah kiriminalisasi ulama.

Lalu sekarang kita membaca berita yang cukup mengejutkan. Seorang pimpinan pesantren, Herry Wirawan, dikabarkan mencabuli 12 orang santriwatinya dan bahkan sampai melahirkan 8 bayi.

Santriwati yang menjadi korban ini diiming-imingi akan dijadikan polwan. Dan anaknya yang lahir nanti akan dibiayai sampai kuliah.

Kabar buruknya, santriwati yang menjadi korban itu umurnya masih sangat anak-anak sekali. Usia 13 sampai 16 tahun. Ini adalah usia yang sangat rentan dan belum siap untuk melahirkan ataupun berhubungan seksual.

Saya ga ngerti dengan apa yang terjadi. Kenapa praktek seperti ini bisa terjadi di tengah-tengah masyarakat kita, di era demokrasi yang sudah sangat terbuka seperti sekarang. Dan ini berlangsung lama, sampai 5 tahun.

Yang mengejutkan lagi adalah, kasus ini sudah masuk ke pengadilan. Artinya, ini bukan kasus yang baru terjadi.

Pertanyaannya, kenapa ini baru diberitakan kemarin? Kenapa tidak ada ribut di sosial media terkait kasus ini? Apakah memang sengaja disembunyikan atau seperti apa?

Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat hanya memberi klarifikasi bahwa kasus sudah ditangani. Sebatas itu.

Seolah dia tak merasa bersalah sama sekali dengan apa yang terjadi di wilayahnya. Pun nampak ga kaget dengan kasus ini, seolah dia sudah tau sebelumnya. 

Ini kasus gila. Mestinya siapapun yang tahu, kalau menceritakannya di sosmed, pasti akan jadi perbincangan.

Dan modus untuk menarik santriwati serta pembangunan pesantren ini adalah dengan iming-iming sekolah gratis. Kepada masyarakat sekitar, pesantren ini sering membuka donasi dengan alasan mereka membiayai anak-anak jatim untuk sekolah.

Namun rupanya pesantren tersebut dijadikan tempat pencabulan. Anak-anaknya dipaksa jadi pelayan seks pemimpinnya.

Sampai di sini saya melihat masih ada yang belum pas. Seperti ada beberapa kepingan puzzle yang belum lengkap.

Karena aksi pencabulan ini terjadi di banyak tempat. Di pesantren, rumahnya dan hotel-hotel di Bandung.

Artinya, aksi Herry Wirawan ini terjadi berkali-kali tapi tanpa pemberontakan atau perlawanan sama sekali. Ini gila!

Yang paling mengerikan dari kasus ini bukan soal pencabulannya. Tapi cuci otak yang membuat orang nurut dan diam saja diperlakukan semena-mena.

Karena bayangkan, kalau mereka ini nurut dan diam saja disetubuhi, itu artinya mereka cenderung akan diam juga untuk banyak hal lain. Misalkan perilaku seks menyimpang atau bahkan doktrin terorisme di Indonesia.

Kalau soal hukuman, itu sudah diatur di undang-undang kita. Dan rasanya tidak ada hukuman yang pas untuk terdakwa. Karena biasanya kasus hanya terjadi pada satu orang. Ini 12 orang selama 5 tahun. Apakah ada hukuman yang pas dari aksi bejat ini? Bahkan hukum mati pun rasanya masih terlalu ringan.

Yang perlu kita selidiki dan selesaikan adalah jaringannya. Karena mustahil ini dilakukan sendirian.

Praktek ini kalau sampai ketahuan orang lain, atau ketahuan pengurus pesantren, pasti akan mendapat penolakan. Pasti. Karena siapa yang bisa membenarkan anak belasan tahun dihamili tanpa dinikahi?

Tapi ini, tersimpan begitu rapi, seolah yang salah hanya satu orang. Padahal saya sangat yakin, mustahil aktifitas ini bisa berjalan sampai 5 tahun tanpa ketahuan kalau tidak ada support atau pendukung dari para pengikutnya.

Atau jangan-jangan para pengurusnya juga sama-sama ikut menikmati santriwati yang ada di sana?

Saya merinding saat menuliskan ini. Kenapa ada manusia yang sebejat itu? Kalau sekali saja, menghamili satu orang, mungkin itu disebut sebagai kekhilafan. Tapi kalau sampai berkali-kali dan ke banyak orang, dalam waktu yang sangat lama, 5 tahun, kenapa bisa? Apakah dia ga punya keluarga? Istri? Saudara yang juga sama-sama punya perasaan?

Kasus Ustad Mencabuli 12 Santriwati, Pasti Ada yang Bantu

Sumber Utama : https://seword.com/umum/kasus-ustad-mencabuli-12-santriwati-pasti-ada-ZPTxwphjir

80,2 Persen Tingkat Kepercayaan Publik dan PR yang Masih Kudu Dituntaskan oleh Polri

Di tengah munculnya sorotan terhadap lembaga kepolisian karena ulah oknum di Jawa Timur terkait tindakan aborsi dan bunuh diri seorang wanita beluma lama ini, ada angin segar ditiupkan ke institusi kepolisian nasional Polri lewat hasil survei Indikator Politik Indonesia.

Dalam survei tersebut, grafik survei kepercayaan masyarakat terhadap Polri cenderung fluktuatif sejak 2014-2021. Berikut data grafik lengkapnya:

Merilis hasil survei terbaru, mengiringi tingkat kepuasaan masyarakat kepada Presiden Jokowi di atas 70-an persen, kepercayaan publik kepada institusi Polri juga naik dratis dengan kisaran angka 80,2 persen! 

Angka ini paling tinggi sejak 8 tahun terakhir, dengan rincian seperti ini: 57,6% (2014), 68,6% (2015), 73,2% (2016), 76,5% (2017), 79,8% (2018), 80% (2019), 72% (2020), dan 80,2 (2021).

Melihat ringkasan persentase kepercayaan publik selama 8 tahun terakhir tadi memang terbilang cukup fluktuatif, dengan penurunan drastis pada 2020 jika dibandingkan angka pada tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan masih belum stabilnya tingkat kepercayaan publik terhadap Polri yang bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk meng-counter narasi-narasi busuk yang dialamatkan ke institusi Polri oleh kelompok ekstrimis dan pembenci pemerintah.


Jika mengingat apa yang terjadi setahun terakhir, memang ada beberapa gebrakan dilakukan oleh pihak kepolisian, terutama yang berkaitan dengan aksi penertiban ormas, termasuk di dalamnya FPI, juga penindakan terhadap aksi-aksi terorisme oleh pihak Densus 88.

Dihajarnya anggota FPI oleh timah panas hingga menemui ajalnya, menjadi titik krusial dalam memperoleh kepercayaan publik soal ketegasan Polri dalam mengatasi "begundal-begundal" eks anggota FPI yang selama ini kerap bikin gaduh dengan berlindung di balik tameng agama tertentu.

Begitu pula dalam pengamanan Polri saat berlangsungnya aksi-aksi massa yang lebih terlihat seperti gerakan politis yang diduga kuat didanai oleh pihak tertentu, dengan korban luka-luka dari pihak Polri ... menjadi penguat alasan bagi masyarakat bahwa kepolisian masih punya kekuatan cukup untuk menghadirkan rasa aman bagi masyarakat di tengah kekhawatiran aksi massa yang dapat menjadi chaos karena provokasi pihak tertentu. 

Belakangan, maraknya aksi penertiban terhadap pengguaan knalpot brong dengan suara super berisik, juga mendapat dukungan kuat dari masyarakat yang sudah jengah dan menahan amarah karena suara kebisingan yang dihasilkan lewat penggunaan knalpot hasil modifikasi itu, tapi selama ini terkesan didiamkan saja.

Meski kudu diakui juga bahwa masih banyak PR yang harus dituntaskan oleh pihak kepolisian, mulai dari konsistensi penertiban penggunaan kendaraan bermotor yang melanggar aturan, terobosan soal pembayaran pajak STNK tanpa harus menggunakan KTP asli pemiliknya, pemberantasan praktik calo terkait pembuatan dan pembaruan masa berlaku SIM, kemudahan proses balik nama, dan penindakan terhadap aksi kekerasan dan kejahatan di jalanan, yang kalau di Yogyakarta dikenal dengan sebutan klithih.


Akan tetapi, munculnya hasil survei Indikator Politik Indonesia tadi tetaplah perlu disyukuri, karena ada bukti perbaikan di sana-sini, juga gebrakan dari Polri yang menguatkan kepercayaan masyarakat sepanjang 2021 ini.

Meski sekali lagi, kondisi ini masih perlu diikuti upaya perbaikan dalam banyak hal tadi, juga upaya keras untuk menjaga nama baik dan citra kepolisian Indonesia yang kabarnya beranggota hingga 500.000 personel di seluruh Indonesia itu.

Dengan pimpinan Kapolri Listyo Sigit, institusi Polri juga harus terus waspada dengan setiap upaya perlawanan yang niscaya belum selesai dari kelompok ekstrimis yang menganggap kepolisian sebagai musuh yang kudu diperangi.

Masih ingat kan dengan percobaan serangan di Mabes Polri beberapa waktu lalu, juga serangan ke pos-pos polisi oleh kelompok yang diduga kuat berafiliasi dengan jaringan kelompok terorisme itu kan?


Akhirnya, mari berharap agar di bawah kepemimpinan Kapolri yang sekarang, institusi Polri dapat melakukan aksi bersih-bersih personel, seandainya masih ditemukan anggotanya yang terindikasi terpapar radikalisme.

Diterimanya puluhan eks anggota KPK, termasuk Novel Baswedan, yang gagal lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) juga perlu terus diawasi supaya kelak tidak mendatangkan masalah baru, karena kita tahu betapa tidak mudahnya mengubah mindset mereka yang sebelumnya "terbukti gagal" memenuhi syarat tes kebangsaan, yang menunjukkan ada yang tidak beres dalam diri mereka.

Bravo Polri. Maju terus dalam melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat!

80,2 Persen Tingkat Kepercayaan Publik dan PR yang Masih Kudu Dituntaskan oleh Polri

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/802-persen-tingkat-kepercayaan-publik-dan-pr-yang-BI0Tpcopcz

Waduh! Salah Alamat, Ternyata Bukan Sri Mulyani yang Potong Anggaran MPR!

Tuduhan para petinggi MPR pada Sri Mulyani yang disebut enggan rapat menghadiri rapat hingga memotong anggaran mereka akhirnya terbantahkan dengan sendirinya. Padahal sebelumnya tanpa tahu malu mereka sudah teriak-teriak minta Sri Mulyani dipecat. Anehnya tak ada pembelaan yang berarti dari seorang Sri Mulyani hingga istana. Ternyata memang petinggi MPR salah alamat dan tak tahu apa-apa soal pemotongan anggaran. Siapa yang memotong dan siapa yang disalahkan.

Tapi, untungnya MPR salah alamat, karena dengan begitu borok mereka terbuka dengan sendirinya. Sebagian netizen berpendapat kalau pemotongan ini sah sah saja mengingat kondisi negara yang tengah kesulitan akibat pandemi. Sebagian lainnya justru menyebut nama wakil ketua MPR, Fadel Muhammad yang terjerat kasus BLBI hingga balas dendam dengan minta Sri Mulyani dipecat. Mungkin kalau MPR salah alamat terus, bisa-bisa semua borok petingginta semakin ditelanjangi netizen. Padahal akhirnya kita tahu bahwa pemotongan itu dilakukan oleh Bappenas.

Seperti dilansir cnnindonesia.com, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengaku sebagai 'dalang' yang memotong anggaran Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

"Padahal, yang memotong anggaran itu bukan Kementerian Keuangan, tapi yang memotong anggaran itu Bappenas," kata Suharso dalam acara BPS Award Desa Cantik, Senin (6/12).

Ia mengatakan anggaran dipotong karena bujet yang tersedia terbatas. Untuk itu, anggaran diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan dana yang dimiliki.

Suharso mengungkapkan, dalam pertemuan di Bali, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengomeli Suharso karena pihaknya disalahkan atas pemotongan anggaran MPR.

"Waktu saya duduk langsung ditembak sama Bu Sri Mulyani dia bilang 'itu yang motong, saya yang kena'. Selama ini orang enggak tahu yang memotong itu kita di Bappenas" ujarnya.

Semoga para petinggi MPR yang sebelumnya membabi buta menyerang Sri Mulyani tak segan untuk meminta maaf. Apalagi kalau sudah ada klarifikasi secara gamblang begini. Meski sebenarnya juga menjadi pertanyaan apa saja kerjaan MPR selama ini hingga satu lembaga tak tahu pihak yang berwenang memangkas anggaran. Jangan-jangan selama ini mereka kerja asal-asalan serta makan gaji buta. Pantas gaya komunikasinya persis preman tanag abang yang main labrak sana sini.

Untungnya Sri Mulyani baik hati tak menyerang balik wakil ketua MPR. Kalau ia mau, bisa-bisa ada konferensi pers dari kemenkeu untuk meminta debitur BLBI melunasi hutang negara termasuk Fadel Muhammad. Biar saja mereka makin sakit hati dan terus menerus menyerang secara ngawur. Kalau dasarnya cuma mementingkan kepentingan pribadi dan golongan, maka kecil sekali empati dan logikanya dipakai. Sekalipun jabatannya petinggi MPR. Tapi, kelakuannya tak jauh dari preman pasar.

Tampaknya saran netizen untuk mengaktifkan lembaga MPR tiap lima tahun sekali patut dipertimbangkan. Karena buat apa juga negara membayar sekelompok manusia yang kerjanya tiap lima tahun sekali, tapi gajinya tiap bulan ada. Belum lagi anggaran-anggaran fantastis yang entah pertanggung jawabannya ke mana. Ketimbang menggaji MPR, lebih baik APBD disalurkan ke pelaku usaha kecil agar kebutuhan pangan tidak terus naik tiap tahun.

Seharusnya ini yang menjadi perhatian pemerintah saat ini. Saat kenaikan UMK di bawah lima puluh ribu, bisakah negara menjamin agar tak ada kenaikan kebutuhan pokok. Termasuk barang-barang lainnya di pasaran. Kalau memang dirasa perlu memangkas jumlah DPR dan MPR, lakukanlah demi kemaslahatan rakyat. Termasuk memotong anggaran di tiap kementrian. Karena bisa jadi mereka berpikir bagaimana cara menghabiskan anggaran tiap bulan, sementara rakyat kecil berpikir cara terus bertahan dengan UMK yang tak mengalami perubahan.

Saya pribadi mendapati surat kenaikan angsuran rumah dari BTN mendekati akhir tahun. Kalau perhitungan semula dengan adanya kenaikan gaji, maka kebutuhan masih tercukupi, tapi kondisi saat ini harus memutar otak lagi bagaimana menyeimbangkan antara pengeluaran dan pendapatan. Semoga saja wakil rakyat yang terhormat tak hanya teriak minta jatah. Sedang mereka tak ada kontribusi signifikan bagi bangsa. Lebih baik uang negara dibuat menghidupi seribu rakyat ketimbang dibuang untuk belasan orang yang tak bersyukur dan terus menuntut.

Waduh! Salah Alamat, Ternyata Bukan Sri Mulyani yang Potong Anggaran MPR!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/waduh-salah-alamat-ternyata-bukan-sri-mulyanj-Ee22zl4WTa

Ada apa gerangan ketika Fadel Muhammad dan kawan-kawannya di MPR geram dan menyalahkan Sri Mulyani atas pemotongan anggaran MPR, yang kalau direnungkan baik-baik, selama ini tak memberi manfaat bagi rakyat ya? Mereka bisa hidup nyaman, rakyat tidak. Mereka hanya mewakili yang enak-enak saja, tidak ingin benar-benar merasakan bagaimana rakyat hidup dalam kesusahan dan banyak kekurangan.

Rupanya Sri Mulyani sudah diketahui bakal tegas menentang korupsi. Iya, baru-baru ini Sri Mulyani, sang Menteri Andalan Jokowi mengungkapkan bahwa korupsi merupakan sebuah penyakit yang luar biasa berbahaya. Maka berangkali gara-gara itulah, banyak koruptor yang mulai was-was, mereka tak bisa mencari alasan atau merangkai kelicikan agar tidak diketahui aksi korupsinya, sehingga siapa saja yang merengek agar Sri Mulyani dipecat dari jabatan Menteri memang harus diwaspadai, permintaan itu jelas bukanlah kemauan rakyat Indonesia, dan tidak mungkin Presiden memecat begitu saja tanpa ada alasan yang jelas.

Menteri yang pantas dipecat itu adalah yang terlibat korupsi seperti mantan Menteri kelautan dan juga mantan menteri sosial. Kesalahan mereka ini sangat jelas, sedangkan Sri Mulyani sudah lama mengikuti Jokowi dan tampaknya sudah gerah dengan korupsi, maka karena itulah tidak salah Bu Sri Mulyani saat ini tegas dan mengatakan bahwa korupsi adalah sangat berbahaya. Hal ini dikatakan karena sudah melalui kajian yang cermat dan menghitung teliti serta menganalisanya dengan seksama dan detail. Dan pastinya korupsi-lah yang merusak negara. Korupsi sudah jelas menghambat pembangunan, bahkan utang bisa menjadi bengkak dan sulit dibayar jika terjadi korupsi. Korupsi akan membuat negara menjadi keropos dan lambat laun menjadi hancur, atau bahkan bisa bubar kan?

Dan Sri Mulyani menegaskan bahwa korupsi adalah penyakit yang bisa meruntuhkan ekonomi dan kredibiltas pemerintahan. Maka karena itu sudah selayaknya Presiden yang dibantu oleh kementrian menagih kembali utang orang-orang yang dulu seenaknya mendapatkan fasilitas dari negara tapi tidak memberdayakannya demi rakyat, dan salah satunya adalah aset Tommy Soeharto pun disita karena penuh masalah. Lalu apakah juga termasuk orang-orang yang meminta Sri Mulyani diberhentikan dari Menteri Keuangan? Bisa jadi kan?

"Korupsi merupakan suatu penyakit yang luar biasa berbahaya," Demikian kata Bu Menteri Sri Mulyani pada acara Peringatan Hakordia Kementerian Keuangan 2021, hari rabu, 8 Desember 2021. Dan tepat sekali Jokowi melakukan gebrakan-gebrakan yang membuat gerah para koruptor, dan karena itulah di Indonesia sendiri, tingkat berkurangnya tindakan korupsi terbilang makin membaik. Tercermin dari skor indeks persepsi korupsi yang kembali menurun pada 2020 meski tinggi skornya pada 2019.

Artinya, perjuangan ini memang terus digalakkan, jangan kasih kendor, maka itulah nanti tahun 2024 pilihlah pemimpin yang benar-benar bersih dan tidak banyak kepentingannya pada parlente atau bohirnya. Misalnya jangan pernah memilih orang yang Gabener kalau misalnya doski itu mencalonkan diri, bukankah di Jakarta begitu banyak masalah yang belum terselesaikan, termasuk indikasi ketidakberesan Formula-E dan yang terbaru adalah sumur resapan, kan Gabener emang.

Sri Mulyani juga menegaskan dalam acara itu bahwa "Korupsi memiliki dampak yang luar biasa merusak. korupsi bisa menggerus tingkat kepercayaan karena masyarakat tidak lagi bisa memercayai satu Pemerintah," Bahkan pada level DKI, sepertinya warga Jakarta sudah mulai hilang kepercayaannya kepada pemerintahan di lingkungan DKI ini, hanya karena seorang yang Gabener yang berhasil jadi Gubernur yang jualan ayat dan mayat, atau jualan agama.

Bu Sri Mulyani mengatakan lagi bahwa dampak paling pertama dari mengguritanya tindakan korupsi, adalah kehidupan masyarakat yang menjadi semakin buruk. Karena terjadi ketidakmerataan penghasilan dan jumlah kemiskinan yang makin besar. "Meski mereka memiliki natural resources maka banyak masyarakatnya yang kelaparan, tidak bisa dapat pendidikan bahkan untuk mendapatkan air bersih pun tidak diperoleh," Begitu kata Bu Menteri Keuangan.

Lalu berikutnya, bisa mengurangi dana atau modal yang tersedia untuk berinvestasi, lalu terjadilah ketidakpastian program ekonomi hingga terjadi Pemerintahan yang tidak transparan "Karena siapa pun yang punya capital dia akan berpikir seribu kali apakah dia bisa melakukan kegiatan produktif tanpa dia menjadi korban dari korupsi yang merajalela,"

Dan dampak kerusakan yang disumbangkan dari korupsi ini yang juga sangat parah adalah melemahnya kualitas demokrasi, dan akan terjadi suasana langka untuk memperoleh pemimpin yang baik, karena aksi korupsi dan suap menyuap atau pun gratifikasi yang menjadi kebiasaan itu dalam memperoleh jabatan adalah sebuah malapetaka, atau bencana yang diciptakan sendiri. "Korupsi dengan demikian akan menurunkan kinerja ekonomi dan sistem demokrasi. Ini adalah satu penyakit yang ada dan bisa menghinggapi serta menggerus satu masyarakat dan negara," tambah Sri Mulyani.

Maka dengan demikian, sebelum pergantian Presiden terjadi di tahun 2024, sistem pemerintahan terutama lingkungan birokrasi harus benar-benar lebih bersih, dan yang sudah bermasalah di masa lalu harus dibereskan. Baik itu anak mantan Presiden ataupun orang-orang yang masih nongol di MPR, bahkan dalam tubuh BUMN seperti yang Ahok keluhkan harus benar-benar bersih, biar para rente yang bermain di dalam BUMN pada gigit jari, pasalnya di BUMN kan duitnya juga gede dan setannya juga banyak, maka karena itulah orang jujur seperti Ahok yang begitu keluar berbicara sudah banyak yang gerah, yahh termasuk si Juru Bicara itu yang rasa menteri.

Kode Keras! Sri Mulyani Singgung Dampak Buruk Korupsi. Bakal Diringkus Nih Para Bohir Itu

Sumber Utama : https://seword.com/politik/kode-keras-sri-mulyani-singgung-dampak-buruk-4PcWf5di39

Buruh Jangan Demo Melulu Padahal Salah Sendiri Berharap Pada Anies

Serikat buruh akan menggelar aksi menuntut revisi UMP DKI Jakarta agar naik. Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan bahwa harapan adanya revisi masih ada. Said Iqbal mengatakan bahwa akan ada revisi terkait UMP DKI Tahun 2022. Tapi dia tidak menjelaskan secara rinci kapan revisi dilakukan.

"Akan ada revisi dari Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta tentang UMP DKI tahun 2022. Dasar hukumnya adalah bahwa sebagaimana juga kita sampaikan di MK tadi, bahwa keputusan MK adalah mengikat seluruh unit pemerintahan," katanya.

Said Iqbal mengatakan bahwa jika Anies tidak menepati janjinya untuk revisi maka pihaknya akan menggelar aksi besar-besaran. "Kita tunggu dan pastikan. Bilamana Gubernur mengingkari janji pada tanggal 29 November dan 8 Desember, saya mau bilang dan katakan, siap untuk aksi besar-besaran kembali," kata Said.

Kalau menurut pengamatan saya, ini adalah akibat dari harapan yang sempat diberikan Anies kepada para buruh terkait UMP. Dia meminta Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah untuk meninjau kembali formula UMP yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) 36/2021 tentang pengupahan.

Anies menilai formula perhitungan UMP belum memenuhi standar kelayakan dan keadilan.

Itulah harapan kecil yang makin malam makin besar. Anies memang terlalu gampang menjual janji, tapi sering tidak sanggup menepati dan ujung-ujungnya lempar tanggung jawab ke pihak lain.

Menyurati pemerintah untuk apa sih? Biar terlihat keren sudah membela kepentingan buruh? Atau mau lempar tanggung jawab dengan menyalahkan pihak lain? Padahal kalau Anies gentleman, cukup berikan penjelasan dan selesaikan di sana. Jangan beri harapan akan ini itu apalagi menyurati pemerintah. Ini sama saja memberikan harapan walau secuil.

Saya tidak tahu revisi seperti apa yang akan dilakukan Anies seperti yang tadi dikatakan Said Iqbal. Tapi yang jelas, Anies sepertinya akan membuat ulah dengan mengutak-atik aturan seenaknya, sesuka hatinya.

Sudah tahu bakal banyak masalah, eh malah menambah masalah dengan memberi harapan. Sekarang buruh mulai tidak tahan dan ingin harapan mereka terkabulkan. You know lah, buruh ini gimana, suka menuntut. Apalagi kalau diberi angin segar, apalagi angin surga, habis lah kalau tidak ditepati.

Buat buruh, saya heran dengan pola pikir mereka. Ini hanya masalah supply dan demand. Kalau tidak cocok dengan gaji, silakan pindah ke pabrik lain. Atau coba berwirausaha sendiri karena potensi penghasilan lebih besar dan tanpa batas. Kalau kerja jadi buruh, mau gaji setinggi apa? Ya begitu-begitu saja, kan?

Tapi mereka ini merasa sebagai pemilik perusahaan. Maunya menuntut terus, kadang tuntutannya ngawur dan bikin geleng kepala. Seolah mereka ini tidak peduli dengan kondisi perusahaan apa pun yang terjadi.

Tidak puas, silakan cari peluang lain. Contohlah karyawan swasta. Kerja dan dapat penghasilan. Kalau tidak cocok dengan gaji, mereka bakal cari dan melamar ke tempat lain. Tidak senang dengan lingkungan kerja, boleh minggat. Tidak ada ceritanya mereka memaksa gubernur apalagi presiden untuk merevisi aturan entah apa. Buruh sudah difasilitasi, diformulasikan soal upah, tapi paling banyak tuntutan pula.

Digaji tidak sesuai yang mereka harapkan, mereka demo minta naik upah. Dipecat karena perusahaan tidak sanggup membayar gaji, mereka juga demo. Perusahaan tak tahan lalu hengkang, mereka demo tuntut pemerintah sediakan lapangan kerja. Memang itu perusahaan punya nenek moyang sendiri?

Hanya menuntut hak seperti ini adalah bentuk dari kemalasan untuk berusaha lebih giat. Kenapa tidak upgrade skill agar bisa dapat pekerjaan yang lebih baik? Kenapa tidak cari peluang lain? Kenapa tidak berbisnis sendiri? Sekarang apa-apa serba online, pengetahuan dan trik bisnis mudah didapat. Mau berbisnis pun sekarang tidak perlu lagi modal segunung. Dasarnya aja mau enak doang dengan menuntut gaji tinggi.

Dan satu lagi, buruh jangan bikin macet jalanan lagi. Salah sendiri siapa suruh berharap pada Anies yang bertele-tele karena takut beri kenyataan pahit. Malah pake teriak dukung Anies jadi presiden pula. Kalian belum buka mata soal dari Pilkada DKI 2017 lalu?

Bagaimana menurut Anda?

Buruh Jangan Demo Melulu Padahal Salah Sendiri Berharap Pada Anies

Sumber Utama : https://seword.com/politik/buruh-jangan-demo-melulu-padahal-salah-sendiri-hzpKtoeIsu

Sumur Resapan Anies Akhirnya Makan Korban, Inilah Contoh Nyata Ketololan Badut Lambe Coro

Blo'on berjilid jilid, itulah Anies Baswedan. Sumur resapan di kawasan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akhirnya makan korban, jebol dilewati mobil.

Mobil yang melintas terperosok ke lubang sumur resapan itu dan nyangkut di lubang. Tiang beton juga luluh lantak amblas ke bawah.

Entah siapa menipu siapa, metode publicity stunt ala Gubernur dungu ini bukan kali pertama terjadi. Sebab, apa yang diperbuatnya kental dengan urusan popularitas dirinya saja. Sampai kapan kita rela dikadalin badut yang tak lucu ini? Nggateli tenan.

Mayoritas artikel saya menggoblok-goblokkan Gubernur tergoblok dalam sejarah NKRI itu. Semua itu tentu saja ada sebab musababnya sebagai akibat dari berbagai akumulasi momentum pekok yang selalu diperbuatnya dengan tujuan untuk mendapatkan panggung.

Panggung yang paling goblok tentu saja sumur resapannya itu. Katanya sumur resapan yang telah dicor dan diaspal akan bisa menahan beban bila dilewati mobil, bahkan sekelas kontainer sampai 30 ton. Nyatanya? 👇

Fakta lainnya, di lokasi itu banjir sangat jarang terjadi, tapi kenapa proyek sumur resapan badut lambe coro itu nongol di situ. Buat nampung kencing onta atau bagaimana?

Saya tak tahu apa yang ada dalam pikiran spesies dengkul badut Yaman ini, namun dalam urusan mencelakakan warga DKI, ini orang paling jagonya dan layak mendapatkan apresiasi.

Tanpa disadari prilaku badut ngaco ini sudah sampai dalam taraf level berbahaya. Sebab, yang ada dalam otaknya itu hanyalah bagaimana popularitasnya dan elektabilitasnya bisa naik dengan cara apapun, najis atau haram, peduli setan.

Selama masa jabatannya sebagai Gubernur DKI, badut Yaman ini mampu membuat hidup warga DKI48 menjadi amat sangat sengsara dan tersiksa lahir dan bathin. Balas dendam? Entahlah. Namun, beragam program konyol unfaedah selalu dan selalu ia lakukan tanpa punya rasa malu.

Manuver-manuvernya pun jelas-jelas sangat meresahkan dan membahayakan nyawa warga DKI demi kepentingan politik terselubung yang diusungnya dan kelompoknya. Keculasan memang memiliki hasrat destruktif. Hati yang diselimuti ambisi sulit untuk bersikap obyektif. Itulah Anies Baswedan.

Ironis memang, tapi itulah fakta yang terjadi. Manusia ini merasa dirinya adalah pahlawan bagi warga JKT58 dengan memanipulasi alam bawah sadar mereka yang mayoritas bego.

Maka, tak berlebihan jika kita yang masih waras dan belum sinting ini paham betul pola badut Yaman ini yang sengaja menggunting dalam lipatan demi konstelasi politik menuju Pemilu 2024.

Manusia ini memang tak punya rasa malu lagi menampilkan pola berpikirnya yang ngaco dan dungu dengan tujuan agar kepentingannya bisa tercapai. Pola politik busuk yang penuh dengan intrik liciknya itu tak ubahnya parasit yang mempermalukan kewibawaan negara dengan memporak-porandakaan ekslusivitas ibukota negara.

Casing luarnya saja yang terlihat santun, tapi di dalam diri manusia ini sangat liar tak terkendali, persis seperti onta gurun yang dikejar segerombolan burung pemakan bangkai.

Oleh sebab itu, negara ini tidak boleh memelihara ular beludak, suatu saat nanti dia akan membelit dan menerkam tuannya. Cukup Jakarta saja yang dirusaknya, jangan Indonesia dalam skala global.

Pemimpin yang cerdas itu bagaikan mesin yang diberi artificial intelligence super canggih yang mampu memikirkan apa yang terbaik bagi daerah yang dipimpinnya. Pun, pola berpikir adalah suatu raison d'etre bagi pemimpin yang baik sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Tapi ini tidak berlaku bagi badut Yaman ini.

Sekalipun konsensus pemikiran manusia pada hakikatnya terbatas, Errare humanum est, tapi sejarah telah membuktikan bahwa akal yang terbatas itu senantiasa mengalami penyempurnaan jika semakin sering digunakan dan mengeksekusinya dengan empati. Namun, sekali lagi, ini tidak berlaku bagi badut Yaman yang tak lucu ini.

Dulu sebelum badut Yaman ini ditendang Presiden Jokowi keluar dari kabinetnya, orang ini dikenal dengan berbagai gebrakan unfaedah, misalnya gerakan membaca buku non-pelajaran, melarang senior jadi panitia acara orientasi sekolah, hingga menganjurkan para orang tua mengantar anak di hari pertama sekolah. Konyol, bukan?

Oleh sebab itu, rasanya tak adil jika kita tidak menuntut agar badut lambe coro ini membayar atas apa yang telah ia lakukan terhadap beragam kerusakan yang telah ia timbulkan terhadap bangsa ini, yaitu badut ini harus mundur dari panggung politik setelah masa jabatannya selesai tahun depan.

Termasuk namun tak terbatas, MUI DKI Jakarta dan para buzzer 10M-nya itu. Merekalah kaum-kaum yang paling bertanggung jawab atas segala jenis kerusakan yang ditimbulkan oleh badut Yaman lambe coro itu.

Setidaknya, itulah yang harus dilakukan untuk menebus segala kedegilan, kedunguan dan ketololan yang badut ini telah perbuat selama ini dengan meracuni pola berpikir waras manusia Indonesia yang seutuhnya. Sudah itu saja.

Sumur Resapan Anies Akhirnya Makan Korban, Inilah Contoh Nyata Ketololan Badut Lambe Coro

Sumber Utama : https://seword.com/umum/sumur-resapan-anies-akhirnya-makan-korban-inilah-H2PjUTKDma

Ini Alasan Kenapa Hillary Lasut Lebih Baik Minta Pengawalan dari Laskar FPI daripada TNI

Memang banyak anggota DPR yang baik. Seperti Dedi Mulyadi yang selalu menyapa masyarakat dari dekat dan membantu masyarakat kecil. Tapi tidak sedikit pula di antara mereka yang terkadang bikin malu.

Kita perhatikan saja, berapa banyak pimpinan dewan yang akhirnya mendekam di penjara lantaran korupsi. Mulai dari Setya Novanto, Azis Syamsudin hingga Taufik Kurniawan si kader partai yang pernah menyingkirkan Amien Rais yakni PAN.

Termasuk dulu ada anggota dewan yang malah asik nonton bokep saat sidang paripurna DPR yakni Arifinto.

Padahal si Arifinto ini merupakan kader partai dakwah lho, PKS. Tapi kelakuannya bikin geleng-geleng kepala masyarakat dunia maya.

Nah, teranyar ada juga anggota dewan yang sok padek alias sok keren. Tanpa rasa malu dia meminta pengawalan dari anggota TNI.

Pertanyaannya, siapakah si dewan yang norak itu?

Siapa lagi kalau bukan Hillary Brigitta Lasut dari fraksi Nasdem.

Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, anak buah Surya Paloh itu berkirim surat langsung ke KASAD, Jenderal Dudung Abdurahman.

Yang mana suratnya itu kemudian diunggah di akun IG TNI Angkatan Darat.

Lantas, apa sih mobil yang dikendarai oleh Hillary sehingga butuh pengawalan dari aparat segala?

Apakah sama dengan mobil dinas Presiden Jokowi yang anti peluru dan ledakan itu?

Ternyata tidak ferguso. Hillary cuma pakai mobil Datsun yang harganya pun gak sampai 10 digit.

-o0o-

Kalau melihat dari latar belakangnya, Hillary ini terpilih menjadi anggota dewan bukan karena jerih payah-nya sendiri. Tapi ada faktor orangtuanya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa bapaknya, Elly Lasut merupakan Bupati Minahasa dua periode. Dan sampai saat ini masih menjabat sebagai bupati kok. Ibunya, Telly Tjanggalung merupakan mantan Bupati Minahasa Selatan.

Sedangkan kalau dilihat dari rekam jejaknya, si Hillary ini sama sekali tidak pernah bersentuhan langsung dengan politik dan masyarakat. Ia hanya pernah menjabat sebagai Ketua OSIS saat duduk di bangku SMA dulu.

Itu artinya apa?

Kalau tidak ada peran orang lain seperti orang tuanya, mustahil orang akan memilih dia sebagai anggota dewan.

Ketua DPD partai saja banyak yang gagal nyalon kok. Apalagi cuma anak kemarin sore.

Wajar bila kemudian ia tanpa rasa malu minta pengawalan ke TNI. Karena masih labil banget nih orang. Alias masih politisi digoreng dadakan tiga duarebuan.

Lantas, apa jawaban dari TNI ketika diminta untuk mengawal politisi Bocil tersebut?

Dengan tegas Jenderal Dudung menolak permintaan itu.

"Soal permintaan ajudan tidak akan dipenuhi," ujarnya, (3/12).

Makjleb!

Eh, tidak lama kemudian, Hillary berkirim surat lagi ke TNI . Isinya membatalkan permohonan sebelumnya (minta TNI jadi bodyguard anggota DPR).

Memang mencla-mencle banget nih kader partai restorasi Indonesia.

-o0o-

Jika permintaannya untuk dikawal TNI ditolak, lantas apa solusi terbaik untuk Hillary?

Ada sih sebenarnya kelompok yang bisa mengawalnya dengan baik. Dan itu bukan berasal dari golongan jin. Yakni Laskar FPI.

Lantas, kenapa mesti Laskar FPI, bukan Pemuda Pancasila, dll?

Berikut beberapa kelebihan orang-orang yang biasa disebut Kadrun tersebut dibandingkan dengan yang lainnya.

Pertama, Laskar FPI dibekali keterampilan militer. Termasuk bela diri, Laskar FPI juga menguasainya.

Ilmu bela diri pasukan Kadrun tidak kalah dengan Paspampres.

Kedua, Laskar FPI bukan orang super sibuk. Lihat saja mereka doyan banget demo.

Itu menandakan kalau anak buah Rizieq tersebut punya banyak waktu senggang. Sehingga daripada mereka nganggur di saat tidak ada order demo mending mengawal Hillary.

Minimal bisa dapat duit untuk beli rokok dan nasi bungkus.

Ketiga, Laskar FPI sudah dibekali tenaga dalam.

Saat konflik terjadi antara Junta Militer versus etnis Rohingya dulu, FPI membuka pendaftaran relawan untuk berjihad ke negara Myanmar.

Dan dari sini diketahui bahwa sebelum berangkat ke sana para Laskar dibekali kemampuan khusus berupa pengisian tenaga dalam.

"Akan ada pembekalan dulu. Baik mental dan fisik. Juga akan ada pengisian tenaga dalam," ujar Jubir FPI kala itu, yang kini menjabat sebagai Ketua PA 212, Slamet Ma'arif, (4/9/2017).

Eh, setelah pendaftaran relawan jihad itu dibuka di seluruh wilayah Indonesia, ternyata gak jadi berangkat ke Myanmar.

Itu artinya apa? Pengisian tenaga dalam untuk para Laskar tersebut mubazir saja.

Jadi daripada mubazir, lebih baik dimanfaatkan untuk cari fulus lewat menjual jasa keamanan.

Keempat, Rizieq sedang dipenjara.

Sebelumnya Big imam FPI ini ada pengawal khusus lho. Yang 6 orang diantaranya tewas saat bertarung dengan polisi di ruas tol Jakarta-Cikampek KM-50 pada 2020 lalu.

Nah, karena Rizieq lagi berada di balik jeruji besi dalam rangka mempertanggungjawabkan perbuatannya yang tidak taat Prokes, saat ini tidak ada yang dikawal oleh Laskar khusus pengawalnya tersebut.

Dengan demikian, daripada mereka nganggur sampai Rizieq keluar dari penjara, mending mengawal Hillary.

Kura-kura begitu.

#-#

Monggo Hilary, dipertimbangkan.

Sekalian mengurangi angka pengangguran lho. Hehehe

Ini Alasan Kenapa Hillary Lasut Lebih Baik Minta Pengawalan dari Laskar FPI daripada  TNI

Sumber Utama : https://seword.com/umum/ini-alasan-kenapa-hillary-lasut-lebih-baik-minta-lLlT5uL8bn

Gawat! Pakar Angkat Bicara Soal Sumur Resapan Boros Anggaran. Menelanjangi Anies!

Akhirnya seorang pakar pun berbicara terkait sumur resapan Gabener. Sumur yang menyerap anggaran ini bukannya mengatasi banjir, justru menimbulkan masalah baru. Maka jangan heran jika Anies yang selama menjabat sebagai Gubernur DKI adalah masalah, sebab cara mendapatkan jabatan itu juga sangat bermasalah. Semua orang tahu bahwa pilkada DKI 2017 adalah pilkada terburuk dan tersadis sepanjang sejarah, dan ini tidak akan bisa dilupakan.

Maka ketika Anies-Sandi memenangi pilkada DKI 2017, tentu saja akan bingung, bisa jadi dalam hati mereka bertanya “Apa bisa ya dengan jabatan lima tahun ini bisa lebih baik dari masa Jabatan Ahok-Jarot atau Jokowi-Ahok?” Karena Sandiaga tak mau ambil pusing dengan program-program yang sudah terlanjur dijanjikan, maka ia pun mengambil kesempatan masuk arena pilpres, lalu Sandiaga mendampingi Prabowo, kemudian kalah.

Setidaknya, Sandi sudah terlepas beban di Jakarta, sebab kalau ia masih bersama Anies, tentu ia juga akan sangat kerepotan, Sandi akan kewalahan bekerja sementara Anies hanya sibuk pencitraan dan mencari panggung untuk pilpres berikutnya yaitu 2024, dan itu terbukti Anies saat ini lagi mencoba dilirik sebagai capres.

Sandi tahu kalau Anies itu cuma omong doang atau ahli tata kata, bukan ahli tata kota, maka jangan pernah berharap ia bisa berpikir strategis lalu menerjemahkannya dalam membangun ibu kota. Anies ahli tata kata yang sibuk mencari kambing hitam, bahkan ia enggan bisa berkomunikasi dengan para ahli di bidangnya, misalnya saat masalah naturalisasi dan normalisasi, Anies enggan bicara dengan Pak Basuki, Nenteri PUPR, maka tak salah kalau pak Menteri Basuki mengatakan bahwa apapun istilahnya kalau tidak dikerjakan tidak akan jalan,

Kenjanggalan kepemimpinan Anies di Ibukota sudah sangat memprihatinkan. Bukan hanya soal Formule-E yang tidak jelas, tapi soal sumur resapan pun ia mencoba mencari kambing hitam, dan bukan hanya warga yang dirugikan, tetapi para kontraktor yang ambisius mendapatkan proyek dari Anies pun akan gigit jari, pasalnya para kontraktor ini bakal terseret. Anies tetap terlindungi dan mereka ini hanya jadi tameng.

Apapun serangan ke Anies yang berhubungan terpuruk kinerjanya, tampaknya ia masih licik bisa mengelak, buktinya sampai sekarang Anies masih aman-aman saja. Sulit menjerat Anies dengan tuduhan korupsi, bahkan waktu menjadi menteri pendidikan, ia hanya dipecat, dan adapun masalahnya atau dugaan penyelewengan proyek di luar negeri, sampai sekarang jadi terkubur, dan tidak akan pernah diungkit lagi. Lolos kan? Apakah ini bukan suatu tindakan yang licik? Apa sih rahasinya? Ini pasti karena langkah catur yang sangat licik, meskipun Anies pernah jatuh di comberan.

Kelicikan meramu kata ternyata tidak sejalan dengan jalinan komunikasinya dengan pakar, Anies tampaknya buruk komunikasinya dengan para pakar, atau bahkan Anies tampaknya tidak percaya pada pakar perkotaan, yang Anies percaya hanya TGUPP yang tak ada kinerjanya sama sekali atau tim yang hanya memboroskan anggaran tapi tak berguna. Seharusnya TGUPP bisa berfungsi dengan baik sehingga masalah-masalah sumur resapan dengan segala proyek yang mubazir tidak terjadi. Tapi, yah itulah, mungkin tujuan mereka memang hanya ingin menghabiskan anggaran.

Akhirnya, Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Joga angkat bicara soal sumur resapan yang unfaedah ini, Nirwono menilai sumur resapan yang dibangun Gabener itu di beberapa kawasan di Jakarta tidak akan efektif meredam banjir yang skalanya cukup besar, apalagi hujan deras dan terjadinya banjir rutin setiap tahun di Ibukota. Ahli Perkotaan ini mengatakan bahwa idealnya sumur resapan itu hanya membantu mengurangi genangan di lingkungan rumah, sekolah atau perkantoran “Drainase vertikal atau sumur resapan hanya berfungsi membantu mengurangi genangan air skala mikro atau lokal seperti di halaman rumah, sekolah, parkir, jalan lingkungan sekitar atau taman bukan meredam banjir skala kawasan kota,” kata Nirwono di Populis dot id pada tanggal 7 Desember 2021.

Fungsi sumur resapan itu hanya mengurangi genangan skala kecil atau mikro, namun Anies menjadikan sumur itu sebagai proyek tertawaan warga, sampai-sampai warga yang kreatif membuat video Anies dengan sumur resapannya yang buang-buang anggaran itu dengan latar musik Rhoma Irama yang berjudul “Gali lobang tutup lobang”, ngakak sadis. Tapi meskipun video itu Anies telah menyaksikannya, wajahnya sudah tebal, tak perlu malu, toh waktu pilkada DKI 2017 sudah hilang urat malu, tak perlu malu apalagi telah menggunakan agama sebagai alat untuk bisa jadi Gubernur.

Nirwono mengatakan seharusnya pembangunan sumur resapan itu diserahkan kepada masyarakat, Pemda hanya perlu menyiapkan perlengkapan dan kebutuhan pembangunan sumur resapan tersebut untuk diberikan kepada masyarakat. Solusi yang diberikan Pak Nirwono ini tentu saja tidak akan menjadi masukan buat Anies, pokoknya slogan “Menderita warganya Rusak Kotanya” adalah kenyataan, yang khayalan dan janji ngibul adalah slogan “Bahagia warganya maju kotanya”.

Anies sejak pertama bekerja langsung memanjakan tim suksesnya masuk TGUPP, meskipun tak bisa bekerja, asalkan anggarannya lancar, yahh mungkin sebagai balas jasa ya? Dan kini jabatan Anies sudah mau selesai, tetapi anggaran yang sudah dihabiskan dengan sejumlah masalahnya benar-benar sangat memboroskan, lagi-lagi warga yang dirugikan, warga yang telah memilihnya gigit jari karena harapannya tidak sesuai ekspetasi.

Jadi lagi-lagi proyek di zaman Anies ini selain tidak bermanfaat bagi warga juga telah memboroskan anggaran, maka tidak salah kalau pakar Perkotaan Pak Nirwono mengatakan “Sebaiknya pembangunan sumur resapan diserahkan kepada setiap warga untuk membangun sendiri di halaman rumahnya, jangan menggunakan dana APBD maupun dana PEN pusat. Pemborosan anggaran, tidak efektif atau mubazir,” Padahal dana yang begitu banyak bisa digunakan untuk pekerjaan yang sudah sangat jelas seperti peremajaan atau perawatan sungai dan kali, rehabilitasi saluran air di dalam kota sampai membangun Ruang Terbuka Hijau sebagai resapan air.

Gawat! Pakar Angkat Bicara Soal Sumur Resapan Boros Anggaran. Menelanjangi Anies!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/gawat-pakar-angkat-bicara-soal-sumur-resapan-0QQcpl4N7C

Rame-Rame Media Asing dan Peserta Piala AFF 2020 Remehkan Timnas

Sejujurnya menyebut Tim Nasional Sepak Bola kita memang rada-rada gemas. Perasaan bisa campur aduk. Pasalnya prestasi juara di level Internasional kita memang masih kalah jauh dengan negara Asia Tengara seperti Thailand, Vietnam, Singapore bahkan Malaysia.

Terlebih rangking FIFA Timnas Garuda kembali turun peringkat pada update ranking FIFA terbaru per 19 November 2021. Merosotnya ranking FIFA Timnas Indonesia tersebut tak lepas dari performa negatif yang diperoleh skuat Garuda dalam laga uji coba kontra Afghanistan di Gloria Sports Arena, Turki, Selasa (16/11/21) kemarin.

Seperti yang sudah kita ketahui, dalam laga uji coba kontra Afghanistan tersebut, Timnas Indonesia diketahui harus gigit jari usai menelan kekalahan tipis 1-0.

Melorotnya Timnas Indonesia di update ranking terbaru FIFA per 19 November 2021 ini membuat tim Garuda masih tertahan di papan bawah AFF. Bersama Timor Leste, Brunei Darussalam, Laos, dan Kamboja, Timnas Indonesia berada di urutan ke-5 dari bawah dalam daftar ranking timnas AFF. Berada di bawah Singapura, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Maka tidaklah mengherankan jika kemudian parameter di atas digunakan oleh media asing ESPN terlihat meremehkan Timnas Garuda tak dapat berbuat banyak di Piala AFF. ESPN bahkan menilai Skuad Garuda bakal gagal menembus babak semi final.

Timnas Indonesia akan menjalani laga perdana di Piala AFF 2020 kontra Kamboja di Bishan Stadium, Singapura, Kamis (9/12/2021).

Timnas Indonesia yang tergabung di Grup B, lalu akan meladeni melawan Laos (12/12/2021), disusul meladeni Vietnam (15/12/2021) dan menantang Malaysia pada 19 Desember 2021.

Jelang Piala AFF 2020, ESPN menganggap Grup B sebagai grup maut dengan tiga tim kuat, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Sedang Laos dan Kamboja sudah terlebih dulu menelan kekalahan.

Pada laga perdana, Laos dan Kamboja memang kalah, tapi tidak terlalu telak. Laos kalah dari Vietnam 0-2. Sementara Kamboja bertekuk lutut di hadapan Malaysia dengan skor 1-3.

Menurut pakar sepak bola Asia, Gabriel Tan, dua negara yang bakal lolos ke semifinal ialah Vietnam dan Malaysia. Kembali kita melihat Gabriel Tan sama sekali tak memasukkan Skuat Garuda sebagai tim yang diperhitungkan.

"Vietnam dan Malaysia masih memiliki level yang lebih tinggi, sehingga kemungkinan lolos ke semifinal kedua tim ini sangat besar. Apalagi Vietnam tidak berhasil lolos ke babak kualifikasi final. Piala Dunia 2022, mereka masih tim yang sangat kuat untuk mendominasi sepak bola Asia Tenggara," kata Tan, dikutip dari Bongda.

Bahkan tidak hanya pakar sepak bola. Tekanan berat juga diberikan oleh peserta Piala AFF. Ini bagi saya benar-benar sudah sangat kronis. Sebegitu burukkah Timnas Indonesia di kawasan Asia Tenggara?

Eks Direktur Teknik FAT (PSSI-nya Thailand), Witthaya Laohakul, juga tidak menyantumkan Timnas Indonesia sebagai kompetitor kuat peraih juara Piala AFF 2020. Menurutnya, Malaysia lebih berpeluang memberikan tekanan.

Tidak sampai di sana bahkan pemain peserta pun ikut meremehkan Timnas Garuda. Mereka berkomentar negatif Evan Dimas dkk dikatakan permainannya selevel Kamboja dan Myanmar.

"Juara bertahan Vietnam tentu saja lawan terkuat yang harus kita hadapi di Piala AFF. Mereka benar-benar memiliki pemain dengan kekuatan yang luar biasa. Malaysia akan menjadi yang berikutnya," kata gelandang Laos, Mitsada Saitaifa dikutip dari TheTao 247."

"Indonesia dan Kamboja berada di level yang sedikit lebih rendah tetapi tidak bisa diremehkan."

Sudah seharusnya apa yang dikatakan oleh media asing dan peserta lainnya itu menjadi pembuktian Skuad Garuda. Justru tidak menjadi beban. Memang cukup miris dan ironis negara sebesar Indonesia dengan kekuatan 270 juta rakyat ini untuk urusan sepak bola terseok-terseok di level Asia Tenggara.

Coach STY semoga saja bisa meracik Timnas dan memberi kejutan dan menjawab kegelisahan rakyat Indonesia yang Timnas direndahkan sedemikian rupa.

Sedikit kita tengok ke belakang di Piala AFF sejak digulirkan tahun 1996, bagaimana prestasi Timnas kita sehingga mereka rame-rame meremehkan.

Pencapaian terbaik Timnas Indonesia hanyalah mengklaim status runner-up, yakni pada 2000, 2002, 2005, 2010, dan 2016. Bahkan, edisi teranyar tim Merah-Putih tidak sanggup menembus empat besar.

Miskin prestasi Timnas Indonesia, juga dialami Filipina, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, Laos, dan Timor Leste. Berikut ini adalah rekap gelar Piala AFF sejak bergulir pada 1996.

Dan berikut daftar juara Piala AFF sejak digulirkan tahun 1996:

  1. Thailand - 5 kali juara (1996, 2000, 2002, 2014, 2016), 3 runner-up (2007, 2008, 2012)

  2. Singapura - 4 juara (1998, 2005, 2007, 2012)

  3. Vietnam - 2 juara (2008, 2018), 1 runner-up (1998)

  4. Malaysia - 1 juara (2010), tiga runner-up (1996, 2014, 2018)

  5. Indonesia - 5 runner-up (2000, 2002, 2004/05, 2010, 2016)

  6. Filipina - tidak pernah juara dan runner-up

  7. Myanmar - tidak pernah juara dan runner-up

  8. Laos - tidak pernah juara dan runner-up

  9. Kamboja - tidak pernah juara dan runner-up

  10. Brunei Darussalam - tidak pernah juara dan runner-up

  11. Timor Leste - tidak pernah juara dan runner-up

Berikut Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF 2020

Kamis, 9 Desember 2021 Timnas Indonesia Vs Kamboja

Minggu, 12 Desember 2021 Laos Vs Timnas Indonesia

Rabu, 15 Desember 2021 Timnas Indonesia Vs Vietnam

Minggu, 19 Desember 2021 Malaysia Vs Timnas Indonesia

Sumber: bola.com

Demikian, salam

Rame-Rame Media Asing dan Peserta Piala AFF 2020 Remehkan Timnas

Sumber Utama : https://seword.com/sport/rame-rame-media-asing-dan-peserta-piala-aff-2020-DV2MgJ36yQ

Viral Putri Indonesia Rasis, Klarifikasinya Malah Menyalahkan Keturunan Tionghoa

Sebegitu sulitkah manusia untuk saling mengasihi tanpa membedakan ras, suku atau agama? Kulit Negro diperlakukan rasis oleh White Supremasi, ketika mulai diakui mereka malah rasis kepada keturunan Asia. Sampai muncul antiva, kelompok garis keras kulit hitam, yang berperan sebagai attack dog.

Jika rantai kebencian ini tidak segera diputus, maka dunia hanya akan dipenuhi dengan kebencian.

Adalah Ovlah Alhamid, salah seorang finalis Puteri Indonesia yang mewakili Papua. Kadrun sebaiknya jangan tanya agamanya ya, apalagi fitnah agama lain, nanti malu sendiri kalian.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial melakukan ujaran rasis.

"Nih, orang-orang ini orang China semua nih. Mereka takut loh, takut ama kita, padahal mereka yang bawa penyakit ke Indonesia," kata Olvah dalam video seperti dilihat detikcom, Rabu (8/12/2021).

"Hei China... China..., hey hua huh!" ujarnya.

Kalau melihat ujarannya, ini sepertinya efek politik Trump di Amerika yang menuduh virus covid sebagai virus China. Memang virus ini mulai ramai saat kejadian Wuhan, berbagai teori pun bermunculan akan asal virus tersebut.

Tapi hingga saat ini belum ada satu teori pun yang jadi fakta sebenarnya. WHO sampai saat ini masih menyelidiki asal muasal virus covid tersebut.

Politik Trump ini efeknya seluruh dunia, dan mulai saat itu diskriminasi dan rasisme terhadap etnis Tionghoa meningkat, khususnya di Amerika.

Sampai sini bisa disimpulkan bahwa sang Putri Indonesia bukanlah orang yang pengetahuannya luas. Sehingga menurut penulis, ucapannya memang didasarkan kebencian semata.

Putri Indonesia tersebut sudah meminta maaf, tapi permintaan maafnya malah membuat kesal. Karena isinya hanyalah pembenaran diri, dengan membuat cerita-cerita yang tidak jelas juntrungannya dan tidak dapat dicek kebenarannya.

Berikut isi pembelaan sang Puteri Indonesia, dilansir detik.com :

"Saya sempat di-interview dan saya cerita pernah dibilang monyet di dalam mal sangat mewah di Jakarta. Jujur memberikan luka tersendiri bagi saya. Dan juga sebelum video itu, perlakuan jijik ini, atau perlakuan sikap dari mereka yang kayak gitu sama kami di pesawat saat itu, itu membuat saya terluka lagi," ungkapnya.

Komentar penulis : kok kesannya jadi playing victim ya. Tahu dari mana dia kalau orang di pesawat itu jijik? Memangnya ada ya orang sebodoh itu ngomong jijik di depan orang lain? Kalau ada tinggal rekam dan gampar saja orang demikian, bukan malah rasis dan melakukan generalisasi.

Biasanya orang yang baper gini cenderung menilai orang lain berdasarkan standart dirinya. Jika melihat ucapan doi yang rasis, sepertinya dia yang jijik terhadap orang lain. Lalu menilai orang lain sama seperti dirinya yang rasis dan jijik melihat kelompok tertentu.

Lalu soal dibilang monyet, anggap saja itu benar, apakah orang tersebut menyebut monyet sampai membawa-bawa suku? Kalau ada melakukan tersebut, apalagi di mall, apalagi terhadap Puteri Papua, bisa heboh itu seluruh Indonesia. Bisa digampar duluan sama massa orangnya.

Kalau hanya umpatan biasa, ya jangan sampai kesal ke seluruh keturunan Tionghoa dong. Di negara kita umpatan orang yang lagi berantem memang bervariasi, ada anjing, monyet, pokoknya semua kebun binatang muncul.

"Hanya saja memang di masa lalu saya sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan yang menimbulkan luka mendalam terhadap saya. Terutama dari ras-ras tertentu dari Indonesia. Khususnya ras China," tuturnya.

Komentar penulis : nah kelihatan kan begonya? Puteri Indonesia bisa kaya gini ya? Sejak kapan China jadi ras? Mongoloid itu baru ras, tolol!!

Keturunan Tionghoa sudah lama mendapatkan perlakuan rasis, dan paling banyak diperlakukan rasis. Tidak perlu memutarbalikkan fakta, China bego mana yang berani sama pribumi? Jangan memanfaatkan sentimen rakyat Papua untuk pembenaran.

Kita tahu banyak rakyat Papua mendapatkan perlakuan rasis. Tapi tidak semuanya, jangan karena kebodohan seorang oknum, luka rakyat Papua dibawa-bawa. Benar-benar membawa perpecahan ini klarifikasinya.

"Saya tiga tahun sekolah di Surabaya, di sana mendapatkan perlakuan yang sangat-sangat tidak menyenangkan. Begitu juga dengan kakak saya. Begitu pula orang tua saya. Orang tua saya pernah berjalan dengan saya di suatu mal, dan kami juga diludahi oleh beberapa orang itu," lanjutnya

Komentar penulis : anggaplah benar pembelaannya. Tetap saja harusnya dia mikir bagaimana tidak enak diperlakukan rasis, keturunan Tionghoa juga banyak yang mengalami perlakuan rasis, tidak kalah dengan orang Papua.

Sudah tahu tidak enak diperlakukan rasis, jangan malah jadi ikut rasis terhadap orang lain. Tolong Puteri Indonesia, selain otak dan pengetahuan, jiwanya juga harus luas.

Sebagai penutup izinkan penulis mengutip ucapan seorang pengajar agung di masa lalu .

Tuhan Ampunilah Olvah Alhamid, Karena DIA TAHU apa yang dia perbuat.

Viral Putri Indonesia Rasis, Klarifikasinya Malah Menyalahkan Keturunan Tionghoa

Sumber Utama : https://seword.com/umum/viral-putri-indonesia-rasis-klarifikasinya-malah-caNwaBdpLv

PKS sedang Bingung?

Pemilu 2024 akan memberikan kejutan, yakni akan mempunyai Presiden baru. Jokowi sebagai Presiden dua periode tidak bisa lagi mengikuti kontestasi Pilpres. Oleh karena itu tahun 2024 masyarakat Indonesia akan mempunyai Presiden baru.

Partai politik sudah berusaha memunculkan tokohnya masing-masing agar bisa diketahui masyarakat. Poster, baliho foto-foto tokoh partai politik mulai menghias penjuru kota di berbagai wilayah tanah air. Gambar Puan Maharani dari PDIP, Airlangga Hartarto dari Partai Golkar, Muhaimin Iskandar dari PKB dan lain-lain.

Beberapa partai politik pun sudah mulai main mata, melakukan penjajagan kira-kira partai mana yang bisa diajak koalisi menuju 2024. Partai politik yang berada di koalisi pemerintahan saya kira tidak terlalu bingung dan pusing kesulitan mencari koalisi partai politik. Mereka bisa saja berkoalisi dengan mayoritas partai yang sudah berkoalisi sekarang ini.

Berbeda dengan partai oposisi. Posisi oposisi sekarang ini dinilai sangat lemah karena diisi hanya oleh dua partai politik, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pucuk pimpinan partai Demokrat sekarang ini tidak fokus memikirkan tindakan poitik menuju 2024. Karena Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru saja dioperasi kanker prostat dan AHY selaku ketua Umum Partai Demokrat harus mendampingi.

Jadi Partai Demokrat sedikit banyak terganggu ketajamannya untuk mengkritik kebijakan pemerintah. Partai Demokrat dan PKS saya kira lumayan bingung dan belum tenang dengan siapa mereka akan berkoalisi.

Oleh karena itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyerukan agar partai politik mulai membangun koalisi dan segera mendeklarasikan calon presiden (capres) untuk pilpres 2024 secepatnya.

Dia berharap, parpol tak mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres yang hendak diusung di waktu-waktu akhir jelang penutupan pendaftaran seperti yang terjadi pada tiap pemilu selama ini.

Mardani mengatakan, hal ini bisa membuat masyarakat lebih memahami para calon pemimpinnya. Termasuk soal koalisi yang harusnya dilakukan sejak jauh hari.

Mungkin harapan Mardani agar partai politik cepat membangun koalisi dan mendeklarasikan Capres dan Cawapres adalah agar partainya bisa segera menentukan partai mana yang bisa diajak koalisi.

Untuk itu Mardani menyampaikan Pilpres 2024 akan melahirkan kejutan. Menurutnya, sosok capres yang maju pada Pemilu 2024 tidak akan sesuai dengan prediksi survei terkini seperti Menhan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Saya kira Mardani menginginkan Capres dan Cawapres bukan dari kandidat diatas. Karena jika Capres dan Cawapres sesuai dengan kandidat tadi, maka koalisi sekarang sulit untuk berubah. Kemungkinan besar tetap sama, Partai Demokrat dan PKS akan tetap menjadi partai oposisi.

PKS harus berusaha keras agar nasibnya bisa berubah lebih baik di pemilu 2024 nanti. Karena nasib politik PKS selama ini memang kurang baik. Berkoalisi dengan Partai Gerindra begitu lama ternyata ditinggalkan begitu saja. PKS begitu setia dengan Partai Gerindra ketika berjibaku melawan kekuatan koalisi Presiden Jokowi.

Tetapi hasil kesetiaan tersebut, tahun 2019 malah menjadi tahun yang begitu pahit bagi Partai Keadilan Sejahtera. Dalam penentuan Capres dan Cawapres, PKS mengajukan banyak orang dari kadernya untuk menjadi Cawapres mendamping Prabowo. Tetapi Prabowo seolah mencuekkan orang-orang yang diajukan PKS. Prabowo malah mengangkat Sandiaga Uno sebagai Cawapresnya. Padahal Sandi merupakan kader Partai Gerindra.

Dalam pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pun PKS mengalami nasib yang mengkhawatirkan. Seharusnya posisi Wakil Gubernur untuk PKS. Tetapi ternyata Partai Gerindra tidak memberikannya. Akhirnya setelah sekian lama sendiri sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapat pasangan dari Partai Gerindra. PKS kembali ditinggalkan.

Kemudian PKS berseteru dengan mantan kader terbaiknya yaitu Fahri Hamzah. Dan sialnya lagi PKS kalah secara hukum dari Fahri Hamzah dan diwajibkan untuk membayar 30 milyar kepada Fahri Hamzah.

Cobaan terus datang, PKS pun harus rela pecah. Fahri Hamzah dan Anies Matta selaku elit Partai Keadilan Sosial (PKS) keluar dan mendirikan partai baru yaitu Partai Gelora. Kondisi ini tantangan berat bagi PKS untuk menghadapi Pemilu tahun 2024.

Idealnya intern partai harus semakin solid untuk meraih suara rakyat. Tapi malah pecah di jalan. Konsolidasi ulang harus dilakukan dan ini tidak mudah.

PKS sedang Bingung?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/pks-sedang-bingung-l62Mt7VGnX

Benang Merah Rizieq Syihab Dengan Wakil Ketua MPR Yang Meminta Menkeu Dicopot

Tadi, penulis tidak sengaja membaca berita bahwa 2 orang petinggi MPR berang terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani.untuk dipecat.   Setelah ditelusuri, ternyata karena Sri Mulyani memotong anggaran dan dituding tidak menghargai MPR RI. 

Permintaan untuk memecat Sri Mulyani datang dari Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad. Dia memprotes kebijakan Sri Mulyani yang telah memangkas anggaran MPR yang nilainya sudah kecil. Hal ini tidak sejalan dengan kondisi keorganisasian MPR yang justru lebih gemuk dari semula empat pimpinan menjadi 10 pimpinan.    

“Kami di MPR ini kan pimpinannya sepuluh orang, dulu cuma empat, kemudian sepuluh orang. Tapi anggaran MPR malah turun, turun terus,” kata Fadel. Sumber    

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) pun ikut menimpali pernyataan Fadel. Bamsoet  mengatakan Sri Mulyani tidak menghargai MPR karena berulang kali diundang untuk rapat namun mangkir. Sri Mulyani dipanggil pimpinan dan Badan Anggaran MPR RI untuk membicarakan perkara refocusing anggaran Covid-19, termasuk anggaran di lembaganya.    

"Sebagai Wakil Ketua MPR RI yang mengkoordinir Badan Penganggaran, Pak Fadel Muhammad merasakan betul sulitnya berkoordinasi dengan Menteri Keuangan," kata Bamsoet dalam keterangan resminya. Sumber    

Menanggapi pernyataan dua petinggi MPR tersebut, Sri Mulyani pun angkat bicara.    

Sri Mulyani mengakui dua kali diundang rapat dengan MPR, namun tidak bisa menghadirinya. Pertama, pada 21 Juli 2021 karena bersamaan dengan rapat internal Presiden yang harus dihadiri sehingga kehadiran di MPR diwakilkan Wamen. Kedua, pada 28 September 2021.    

"Agenda itu bersamaan dengan rapat Banggar DPR membahas APBN 2022, di mana kehadiran Sri Mulyani wajib dan sangat penting. Maka dari itu, rapat dengan MPR diputuskan ditunda," tulis Sri Mulyani dalam akunnya di Instagram. Sumber    

Sementara mengenai pemotongan anggaran MPR, Sri Mulyani mengatakan jika hal itu dilakukan karena pada tahun ini Indonesia menghadapi lonjakan Covid-19 akibat varian Delta, maka anggaran difokuskan untuk penanganan Covid. Bahkan, seluruh anggaran K/L harus dilakukan refocusing 4 kali, tujuannya untuk membantu penanganan Covid-19, di mana klaim pasien yang melonjak sangat tinggi, akselerasi vaksinasi, pelaksanaan PPKM di berbagai daerah.    

"Kemenkeu dan Menkeu terus bekerja sama dengan seluruh pihak dalam menangani dampak pandemi Covid-19 yang luar biasa bagi masyarakat dan perekonomian," ucapnya. Sumber    

Jika diperhatikan, sebenarnya ini hanya masalah “periuk nasi yang terganggu” tapi dibuat narasi seolah Sri Mulyani tidak menghargai lembaga MPR. Sebagai rakyat kecil, penulis merasa malu melihat kasus ini menjadi perbincangan publik. Kesannya, sesama lembaga negara tidak atur. Dan lebih miris lagi karena kasus uang (anggaran).    

Seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia merasa bangga dan berterima kasih kepada Menkeu karena beliau berusaha keras memikirkan nasib jutaan rakyat Indonesia yang terkena dampak dari covid-19 selama ini.    

Sri Mulyani adalah orang yang berusaha keras bagaimana kasus Covid-19 di Indonesia bisa teratasi sekaligus perekonomian jutaan rakyat Indonesia tidak terlalu terpuruk akibat Covid ini. Dan alhamdulillah, Indonesia termasuk salah satu negara yang berhasil mengatasi Covid dan perekonomian kita juga tetapi bertahan di tengah situasi pandemi saat ini?  

Bukankah kita lebih baik kita menyelamatkan hidup jutaan rakyat Indonesia daripada ‘segelintir’ orang di MPR bukan?    

Lagi pula, petinggi yang ada di MPR tersebut juga bukan orang susah.    

Besaran gaji pokok Ketua dan anggota MPR diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Anggota Lembaga Tinggi Negara Serta Uang Kehormatan Anggota Lembaga Tertinggi Negara. Untuk Ketua MPR, gaji pokoknya sebesar Rp 5.040.000    

Selain gaji pokok, Ketua MPR dan anggota juga berhak mendapatkan rumah dinas, kendaraan dinas, dan fasilitas lain yang menunjang pekerjaannya.    

Meski terbilang kecil gaji pokoknya, namun tunjangan bulanan anggota MPR jauh lebih besar. Sama seperti anggota DPR, anggota MPR berhak mendapat tunjangan listrik dan telepon, tunjangan aspirasi, tunjangan kehormatan, tunjangan komunikasi, hingga tunjangan untuk peningkatan fungsi pengawasan. Jika anggota MPR tersebut juga merupakan anggota DPR, maka tunjangan bulanannya bisa mencapai Rp 60 juta.    

Selain itu, ada juga uang kehormatan bagi anggota MPR yang tidak merangkap sebagai anggota DPR, yakni sebesar Rp 1.750.000. Sumber    

Dari seluruh pemimpin MPR RI periode 2019-2024, Fadel Muhammad merupakan yang terkaya dengan harta total mencapai Rp 113.812.956.941 disusul Bambang Soetyanto dengan total harta mencapai Rp98.019.420.429 Sumber    

Jadi sudah kelihatan bukan jika para petinggi MPR RI tersebut bukan orang miskin apalagi fakir, jadi miris jika mereka sekarang berang setelah anggarannya dipotog oleh Menkeu Sri Mulyani.    

Menurut Lucius, Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), alasan MPR yang meminta Sri Mulyani dicopot itu kekanak-kanakan dan tidak mencerminkan kebijaksanaan pimpinan MPR. Sikap tersebut justru menunjukkan MPR seperti kehilangan ruh kenegarawanan mereka karena hanya memikirkan kepentingan lembaga sendiri.    

"Masa gara-gara pengurangan anggaran MPR, Presiden diminta mencopot Menkeu sih? Itu kok kekanak-kanakan banget," kata Lucius. Sumber    

Lucius menambahkan, apabila MPR memang memiliki alasan untuk menaikan anggaran mereka, seharusnya hal itu diperjuangkan saat proses pembahasan di DPR. Dengan sikap MPR seperti ini, menurutnya MPR hanya memanfaatkan lembaga untuk mengintimidasi pejabat lain.    

"Jangan manfaatkan lembaga untuk mengintimidasi pejabat lain, apalagi dengan alasan yang lebih terlihat sentimentil," tutur Lucius. Sumber.    

Lagi pula, di tengah situasi seperti ini, tidak etis para petinggi MPR yang sudah kaya raya tersebut “lebih” mementingkan kelompoknya sampai membuat wacana untuk meminta Menkeu dicopot. Kasus seperti ini malah bisa membuat rakyat semakin antipati terhadap segelintir orang yang ada di di lembaga MPR RI tersebut.    

Lalu, siapa petinggi MPR RI yang memiliki “benang merah” dengan Rizieq Syihab?    

Sudah banyak yang membahas ika Fadel Muhammad ini terlilit dua kasus korupsi. Sumber atau dia salah satu obligator BLBI yang katanya kasus tersebut sudah selesai.

Tidak banyak yang tahu jika menantu Rizieq Syihab yang bernama Irfan Alaydrus ternyata keponakan Fadel Muhammad yang meminta Menkeu dipecat!    

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Kabinet Indonesia Bersatu II, Fadel Muhammad Al-Haddar yang lebih dikenal dengan nama Fadel Muhammad dan sekarang menjabat sebagai salah satu Wakil Ketua MPR RI ternyata besan dari Imam Besar FPI, Rizieq Shihab  

Hal itu diketahui saat istri Fadel Muhammad yaitu Hana Hasanah Shahab, datang ke pesta pernikahan putri ke empat Habib Rizieq Shihab, Syarifah Najwa Shihab di Petamburan, Npvember tahun 2020 lalu.    

"Kebetulan saya masih keluarga dengan mempelai pria Irfan Alaydrus. Saya bibinya," ujar Hana ditemui perwarta depan gang rumah Rizieq Shihab. Sumber.

Menurut Hana, suaminya sudah datang pada akad nikah Najwa dan Irfan, sebelumnya, bahkan Fadel bahkan sempat menjadi wali dari mempelai pria.  

Jadi ingat pernyataan Fadel Muhammad saat pernikahan Rizieq Syihab tahun 2020 lalu.

"Iya benar (saya hadir). Kan biasa, (mempelai pria) masih keluarga dari istri, keponakan," kata Fadel kepada kumparan. Sumber

Makanya tidak heran jika Fadel Muhammad meminta Polisi tidak berlebihan dalam menangani kasus Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab. Sumber

Article  

Akhir kata, apakah pantas para petinggi MPR RI meminta Presiden Jokowi untuk mencopot Menkeu Sri Mulyani yang lebih mengutamakan anggaran untuk jutaan rakyat Indonesia yang membutuhkan daripada untuk “segelintir” orang di MPR RI yang sudah kaya raya?    

Sri Mulyani itu bukan orang sembarangan, beliau sudah dua kali mendapatkan penghargaan dunia sebagai Menteri keuangan terbaik. Sumber    

Wassalam,    

Nafys Seword    

Benang Merah Rizieq Syihab Dengan Wakil Ketua MPR Yang Meminta Menkeu Dicopot

Sumber Utama : https://seword.com/politik/benang-merah-rizieq-syihab-dengan-wakil-ketua-mpr-h7yJptKmLa

Jenderal Dudung Dituding Cari Panggung Oleh “Politikus Busuk” Berkedok Agamis

Tidak banyak yang mengetahui jika perjalanan militer Jendera TNI Dudung Abdurahman yang sekarang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) tidak semudah yang dibayangkan.    

Ada kisah perjuangan hidup yang melatarbelakangi keputusan Dudung menjadi tentara. Semua itu diawali ketika Dudung masih menapaki usia remaja dan harus membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga karena ayahnya meninggal dunia saat Dudung masih SMP pada tahun 1981.    

Anak ke enam dari delapan bersaudara itu harus membantu ibunya mencari uang dengan mengayuh sepeda dan mengantar koran ke rumah para pelanggan sejak pukul 4 pagi.    

"Sepeninggal bapak saya, ibu saya ini kan ya secara ekonomi ya namanya janda pensiunan PNS. Akhirnya untuk menopang kehidupan itu saya jualan koran, saya nganter koran, loper koran," ucap Dudung. Sumber    

Selesai mengantar koran sekitar pukul 08.00, Dudung mesti membantu ibunya menjajakan kue klepon di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat. Dudung sengaja memilih sekolah di siang hari supaya ia bisa membantu ibunya.    

Lantaran hampir setiap hari mengantar kue, Dudung akhirnya dikenal oleh tentara yang berjaga di depan pintu. Ia kerap menyelonong masuk ke dalam ruangan.    

Namun, suatu hari, ketika hendak mengantarkan kue, penjaga yang bertugas merupakan tentara baru yang belum mengenal Dudung. Mendapati Dudung yang menyelonong masuk tanpa melapor, penjaga itu geram. Ditendanglah kue-kue yang dibawa Dudung hingga berhamburan. Saat itulah, muncul keinginan Dudung untuk menjadi perwira tinggi.

"Ditendanglah kue itu, ada 50 biji, menggelundung. Di situ saya bilang, awas nanti saya jadi perwira. Di situ saya bangkit pengin jadi tentara. Awalnya di situ, padahal dulu cita-cita saya pengin kuliah," kata Dudung sambil tertawa. Sumber    

Pak Dudung berhasil masuk Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah. Tiga tahun kemudian beliau lulus dengan pangkat Letnan Dua. Bahkan, kini ia menjadi orang nomor satu di matra darat angkatan bersenjata Indonesia menggantikan posisi Pak Andika Perkasa yang sekarang menjabat sebagai Panglima TNI.    

Nama Jenderal Dudung semakin dikenal masyarakat pada saat beliau masih menjabat sebagai Pangdam Jaya sejak 27 Juli 2020 lalu. Beliau terang-terangan menginstruksikan prajuritnya untuk mencopot baliho organisasi FPI.    

Instruksi ini diberikan Dudung tak lama usai Pemimpin FPI Rizieq Shihab kembali dari Arab Saudi pada November 2020. Saat itu, spanduk Rizieq dan FPI bertebaran di berbagai penjuru Ibu Kota.    

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat. Sumber    

"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung. Sumber    

Bahkan Pak Dudung juga pernah mengusulakn agar FPI dibubarkan pada Mei 2020 lalu dan alhamdulillah pada akhir tahun 2020, pemerintah secara resmi membubarkan FPI dan melarang setiap kegiatan yang dilakukan atas nama FPI.    

Article    

Pernahkah kita berpikir sejenak bahwa setelah FPI dibubarkan dan Rizieq Syihab ditahan, maka hidup kita semakin lebih tenang saat ini?    

Kita tidak lagi sering melihat demo politik mereka yang mengatasnamakan agama seperti tahun sebelumnya. Kita tidak lagi mendengar ucapan sumpah serapah dari Rizieq Syihab seorang mantan narapidana tapi malah dianggap Ulama oleh mereka?     Article      

Kita sebagai rakyat sudah capek terus menerus diprovokasi dengan demo politik mengatasnamakan agama, sudah saatnya mereka dihentikan demi kedamaian hidup kita bersama.    

Tapi sekarang, Jenderal Dudung malah dituding cari panggung?

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyarankan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tidak terus mencari panggung.

Aneh tapi nyata bukan?    

Kita sebagai rakyat awam tidak tahu apakah PA 212 itu sebuah ormas atau lembaga tetapi merasa hebat lalu berani “mengatur” seorang Jenderal?    

Bukankah yang selama ini cari panggung adalah FPI dan affiliasinya seperti PA 212, GNPF Ulama dengan aksi demo politiknya?    

Sudahlah, kami sebagai rakyat kecil sudah paham jika PA 212 dan GNPF MUI/GNPF Ulama adalah bagian dari ormas terlarang FPI adalah kumpulan “politikus busuk” yang menggunakan agama sebagai kedok demi aksi mereka. Slamet Maarif ini pernah menjabat sebagai juru bicara (jubir) FPI. Sumber    

Ketua GNPF Ulama adalah Yusuf Martak juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pengarah BPN. Dewan Pengarah diketuai oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Sumber    

Dan Yusuf Martak ini merupakan salah satu calon Menteri yang akan membantu Prabowo-Sandi jika mereka menang dalam Pilpres 2019 lalu selain nama Rocky Gerung, Fahri Hamzah, Gatot Nurmantyo, Said Iqbal, Said Didu, Hanafi Rais, Rizal Ramli dll. Sumber  

Kita juga tidak akan pernah lupa jika Slamet Maarif ini salah satu timses Prabowo-Sandi saat Pilpres 2019 lalu. Dia menjabat sebagai menjabat sebagai Wakil Ketua BPN bersama aktivis Gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman dan Sekjen parpol pengusung pasangan Prabowo Sandiaga. Sumber    

Article    

Kita juga sudah paham kenapa mereka “menyerang” Jenderal Dudung yang sudah melakukan “perang urat syaraf (psy war) karena beliau berani memerintahkan spanduk Rizieq diturunkan yang secara tidak langsung membuat mental simpatisan FPI down!    

Dan beberapa hari lalu, beliau buka suara kenapa memerintahkan baliho Rizieq dicopot tahun lalu.     "Saya masuk ke Kodam Jaya, saya lihat baliho bergelimpangan, nada-nadanya kok seruan jihad, revolusi akhlak, baliho di sembah-sembah, saya pelajari apa ini," kata KSAD Dudung Abdurachman. Sumber    

"Saya pelajari juga video-video sebelumnya, apa yang dilakukan Rizieq Shihab itu, berani sekali dia mengatakan pimpinan kita, presiden kita dengan kata-kata yang tidak bagus. Sebagai warga negara, mengganti nama presiden dengan kata-kata tidak benar, mendidih darah saya, panas sudah," tuturnya. Sumber  

Jika mereka sekarang membuat tagar penghinaan terhadap Jenderal Dudung yang sekarang menjadi salah satu trending di twitter, itu tidak akan membuat nama beliau redup, malah semakin berkibar!    

Sudah saatnya kita sebagai rakyat Indonesia bersuara lantang mendukung Jenderal Dudung yang berani mealwan kelompok radikal bertopeng agama.    

Ingat, Indonesia ini tanah air kita yang sudah diperjuangkan oleh para Pahlawan dengan darah dan air mata bukan milik mereka ormas kemarin sore seperti FPI, PA 212, GNPF Ulama dan affiliasinya yang sengaja ingin membuat keruh suasana.    

Sudah saatnya kita sebagai mayoritas rakyat Indonesia bersatu dan bersuara lantang untuk melawan kelompok intoleran demi karena tidak selamanya diam itu emas.    

Indonesia ini tanah air beta bukan tanah air antum...    

Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?    

Kalau bukan sekarang, kapan lagi?    

Wassalam,    

Nafys Seword

Jenderal Dudung Dituding Cari Panggung Oleh “Politikus Busuk” Berkedok Agamis

Sumber Utama : https://seword.com/politik/jenderal-dudung-dituding-cari-panggung-oleh-M9EK5GMHcv

Re-post by MigoBerita / Kamis/09122021/15.25Wita/Bjm 

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya