» » » » OPINI : Gus Mus, Gus Baha dan Buya Syafii Maarif

OPINI : Gus Mus, Gus Baha dan Buya Syafii Maarif

Penulis By on Selasa, 07 Desember 2021 | No comments

Migo Berita - Banjarmasin - OPINI : Gus Mus, Gus Baha dan Buya Syafii Maarif. Apapun itu akan menjadi Inspirasi kalau kita selalu beranggapan positif, akan tetapi ketika kita selalu bersikap Negatif, maka itu bagai Do'a. Jadi teruslah bersikap dan beranggapan positif, InsyaAllah semua berkah.


                            Sosok GUS MUS - BUYA SYAFII MAARIF - GUS BAHA

Tulisan DR. Ali Heyder

3 teroris masuk penjara, 2 minggu pertama, ga bikin apa2, diam mengamati dipojokan kaya
cucian kotor, sebulan kemudian mulai ngajar. Dalam waktu 3 bulan, suasana mulai berubah,
tiap sholat jamaah beberapa kaki mulai nempel sama sebelahnya.
5 bulan, setengah blok mulai pake celana cingkrang.
Jidat digesek karpet biar kapalan.
Napi2 lainnya mulai deg2an.

Setahun mulai ada latihan baris berbaris sambil nyanyi nasyid,
nama mulai berubah depannya pake "abu", belakangnya pake fam arab, ngarang bebas
yg penting kedengerannya arab seperti "alvulkanik", "alkromosom" dsb.
Tema2 pengajian mingguan hanya 2, bid'ah dan jihad.
Ukhti ukhti pengunjung mulai pake cadar.

5 tahun kemudian, dari mulai napi, sipir,
emak2 kantin, tukang gorengan, parkir, sampai kucing disana semua jadi wahabi.

BAHASA SATIR (Jangan Baperan) :
Gus Mus (76 tahun) menaiki motor MEWAHnya di sela2 truk2 besar di Pantura Rembang,
untuk acara haul mbah "yai Maimoen..

Sedangkan Buya Syafii Ma'arif (85 tahun) menaiki kereta KRL berharga MAHAL jurusan
Jakarta-Bogor, untuk mendatangi orasi ilmiah..

Terakhir..
Gus Baha (50 tahun)
menaiki bus PRIBADI-nya yang ber-AC (Angin Conditioning),
jurusan Rembang-Jogja, untuk menghadiri undangan ceramah..


ULAMA memang harus begitu..
Semua harus serba WAH, MEWAH, PRIBADI dan MAHAL..
Kalo cuman bermodal ilmu dan tawadu' saja, ya NGGA BISA
Syukron ukh..
"Macama, akh.."

HTI , FPI serta 212 telah menggurita di KalSel ,
info lengkap klik di https://bit.ly/31u9w8y

 
TOP!!! Tulisan Dina Sulaeman Menjelaskan Ideologi Horor Wahabi
Doktrin yang dikemukakan
Wahabisme adalah purifikasi dan takfirisme. Doktrin seperti itu akan menyebabkan
perpecahan dan konflik di antara dunia Muslim. Jadi, bagaimana mungkin ajaran seperti
itu menjadi pemimpin dunia Islam?.
https://arrahmahnews.com/2021/12/07/pakar-wahabisme-sumber-doktrin-perpecahan-umat/


Apa kedudukan MUI Ditengah Umat? saksikan di https://youtu.be/GWhMaYHnk2w
Benarkah ada Uang Haram di MUI tonton di https://youtu.be/EGkchg7JScE

Perlu ketegasan kpd kaum radikal dan kaum moderat yg berkalobasi  dg kaum radikal,
seperti FPI yg semi radikal, HTI dll. Mrk sudah dibubarkan, tetapi anggotanya
tidak ditangkap dan diadili. Ini PR buat Pemerintah.
Jika tak tegas bisa mengancam keutuhan NKRI. Timur&Tengah menjadi contoh.
 

By Fuad Praktisi Pendidikan tinggal di Kalimantan

Saksikan Syiah dan Wahabi di https://youtu.be/XYOiBwUWNbg
Lanjutan Tonton Wahabi dan Syiah di https://youtu.be/OxA1stXBfF0

Fakta tentang Eksistensi Mazhab Syiah
_
Mazhab Islam Syiah telah dipertegas sebagai bagian
tak terpisahkan dari tubuh umat Islam dalam berbagai deklarasi ulama Muslim dunia,
seperti Deklarasi Amman, Deklarasi Makkah, dan Fatwa Al-Azhar Al-Syarif.
[Baca selengkapnya di safinah-online]
https://safinah-online.com/fakta-tentang-eksistensi-mazhab-syiah/

Syiah bagai lebah
Tak singgah kecuali di bunga semerbak indah merekah
Sedang Wahabi bagai lalat
 Tak ia hampiri selain kotoran beraroma busuk
🙏🙏🙏🙏
By Bustaman Oemar WAG

MENGENAL SOSOK YANG BERANI  MELAWAN ARUS

TRENYUH menyimak penuturan Kyai Syakur.
15 tahun dikucilkan dari komunitas intelektual
dan lingkungan akademis, seorang diri terpencil dari lingkaran elit para Ulama dan Kyai.
Dengan latar belakang pendidikan yang begitu kompleks dan bekal sederet gelar kesarjanaan
dari berbagai disiplin ilmu, profile Prof. Dr. Kyai Syakur Yasin MA. selayaknya telah
menempati posisi bergengsi dan mentereng, minimal sudah pernah jadi Rektor Perguruan
Tinggi. Dan ide-ide cemerlang nya semestinya dari dulu sudah mendapat tempat yang layak
dan ter publikasi dengan baik
Sampai-sampai seorang Gus Dus pun pernah minta Kyai Syakur
supaya tidak masuk struktural NU karena pemikirannya yang ultra rasional dianggap
berbahaya bisa merusak tradisi NU.
Dicurigai sebagai agen Syiah, dituduh Liberal,
Perintis kebangkitan Islam Nusantara, bandel tidak mau direkrut kepentingan politik
penguasa dan masih terus bandel tetap bertahan dengan isu-isu kontroversial dan ide-ide
pembaharuan nya
Sampai tahun 2010 Kyai Syakur masih belum dikenal khalayak ramai,
masih Kyai kampung biasa dengan Pesantren kecil dan beberapa orang santri
Akhirnya tibalah era millenial memberi panggung MEDSOS, perlawanan Kyai Syakur berlanjut
di pentas dunia Maya, pengajian dan kajian-kajiannya bisa bebas tayang dan dapat diakses
kapan saja oleh siapa saja
Namanya sedikit demi sedikit mulai mencuat meski sudah sangat terlambat karena baru ramai
dikenal saat usianya sekarang telah memasuki kepala 7
Orang-orang yang memiliki karakter
berfikir keras dan rasional dalam hal agama pasti sangat suka dengan ide-ide kontroversial
Kyai Syakur yang berani BERBEDA melawan kemapanan DOGMA para Ulama beserta Kitab-kitab
Kuningnya
Islam sebagai agama yang mengajarkan ide-ide besar Persatuan, Pluralitas,
Keadilan, Kesetaraan dan Supremasi Hukum selama 14 abad menurut Kayai Syakur telah
dikerdilkan oleh Ulama-ulama nya karena tekanan penguasa para Daulah Sultoniyah
Islam yang kita Warisi sekarang adalah setumpuk aturan yang mengatasnamakan agama
hasil dari kolaborasi Ulama dengan stempel para Penguasa
Hukum-hukum Islam adalah
hukum paling beradab dan aturan paling modern pada masanya hingga masa sekarang,
namun para ahli Kalam, ahli fiqih dan tafsir telah menyajikan nya menjadi hukum primitif,
tak beradab karena kekeliruan mereka dalam berlogika dan terjebak oleh dogma hadis-hadis
palsu yang banyak bertebaran
Ide besar Islam tentang Kalimat Tauhid sebagai Kalimat
Persatuan membangun Peradaban diubah jadi mantra para pemburu Surga
Ide besar Islam
tentang Penegakan Keadilan dan Supremasi Hukum digeser oleh Hadis-hadis palsu
Fadloilul 'Amal
Spirit peribadatan dalam Islam yang begitu agung telah hilang substansi
nya dibelokkan ke arah ibadah mahdloh yang kering rasa dan makna
Bla... Bla...
Horas Kyai Syakur
Copasan dari Kanzul Umal
By Fuad Praktisi Pendidikan Tinggal di Kalimantan

TULISAN BABO :
Sebelum COVID tahun 2018, di China pernah heboh. Apa pasal?
Walikota Shenzhen mengingatkan wanita agar tidak pakai rok mini dan kalau pergi keluar
malam hari jangan sendirian. Tujuannya agar wanita tidak jadi korban pelecehan seksual.
Peringatan itu normatif. Memang begitulah seharusnya pemimpin. Tetapi apa yang terjadi
kemudian? Peringatan ini viral di media sosial. Rakyat protes. Yang protes bukan hanya
wanita, tetapi juga pria. Ada komen warganet yang langsung menghantam jantung penguasa
di Beijing. “ Kalian dibayar bukan untuk bicara tetapi bekerja.
Kalau tidak bisa menerapkan hukum dan UU, tidak perlu ada pemerintah.
Kembali ke hukum rimba saja.” Kata mereka.
Setelah beberapa hari viral, akhirnya
Kepala Polisi Shenzhen mengeluarkan pernyataan “ Para wanita silahkan menggunakan
baju yang indah sesuka mereka. Soal pelecehan seksual dari tukang mesum, itu urusan kami.
Kami pastikan anda aman setiap waktu.” Keadaan seketika reda.
Mengapa pemerinah China langsung merespon cepat? Karena memang reformasi Deng
yang paling fenomenal adalah anti diskriminasi, terutama kepada kaum wanita.
UUD China menjamin kebebasan kaum wanita.
Dalam hal politik secara keseluruhan
tidak ada lagi stigma anti Komunis. Semua dasarnya adalah Hukum dan UU.
Mau pro Mao atau pro Kapitalis, kelau melanggar hukum ya dilibas.
Lambat laun setelah Deng wafat, rakyat China juga focus kepada penegakan hukum.
Mereka berani bersuara soal keadilan atas nama hukum. Sekeras apapun protes rakyat
berkaitan dengan law enforcement, tidak akan berhadapan dengan bedil penguasa.
Itu akan didengan dan ditindak lanjuti cepat oleh partai Komunis.
Tetapi kalau protes karena alasan politik, ya mati.
Di Indonesia, problum utamanya adalah kurangnya law enforcement.
Banyak masalah sosial dan ekonomi tidak beres karena rendahnya law enforcement.
MUI hanya LSM namun punya kekuatan hukum menentukan apa dan bagaimana rakyat bersikap.
Bahkan izin mendirikan pabrik yang dikeluarkan negara atas nama UU dan Hukum dapat
berhenti produksi karena dicap tidak halal. UU Pemilu tidak berdaya ketika MUI ikut
dalam politik Pilgub DKI. Apalagi kebiasaan pejabat TNI dan Polri yang sowan
ke tokoh agama
Karena law enforcement tidak efektif, jangan kaget bila ketidak pastian
hukum terjadi. Yang lebih buruk, terjadi polarisasi politik ditengah masyarakat.
Yang patuh kepada sistem negara dicap SIPILIS (  sekularisme, pluralisme, liberalisme)
atau secara vulgar dianggap Cebong. Yang anti sistem pancasila disebut dengan kadrun
atau kampret.  Maka pesatuan dan kesatuan jadi berderak.
Padahal sarat kuatnya negara adalah kokohnya persatuan.
Dan itu bukan karena jargon atau retorika tetapi karena tegaknya hukum dan UU.
“ Ketidak pastian hukum itu memang keliatannya by design.
Agar rakyat lemah dan tidak bisa bersatu menghadapi ketikda adilan ekonomi.  
Sementara elite partai dan tokoh agama serta pengusaha bergandengan tangan menjaga
polarisasi itu agar rakyat habis energi berseteru diantara mereka.
Sehingga mereka Lupa tentang uang APBN dibancaki lewat skema rente.
Lantas siapa yang salah? Tidak ada yang salah. Yang bego ya rakyat.
Kenapa mau  aja diadudomba? Padahal sama sama jadi korban dari oligarki politik
dan bisnis.” Kata teman By WA Group

Re-post by Migo Berita / Rabu/08122021/11.36Wita/Bjm



Baca Juga Artikel Terkait Lainnya