Migo Berita - Banjarmasin - Shin Tae Yong dan TimNas Indonesia, selain Jerman Malaysiapun dibikin Malu !!! Aksi pemain Korea Selatan dimenit-menit akhir ketika menghadapi Jerman dengan skor Menang 2-0 membuat mata dunia sadar, Bola itu memang Bundar, namun hingga menit akhir, sesuatu bisa aza terjadi. Saatnya TimNas Mengudara lewat racikan tangan dingin Pelatih asal Korea Selatan ini.
Dua Tahun Lalu, Tim Besutan Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Jerman 2-0Penulis Mochamad Sadheli | Editor Mochamad Sadheli
KOMPAS.com - Tepat dua tahum lalu, 27 Juni 2018, timnas Korea Selatan di bawah besutan pelatih Shin Tae-yong, sukses mengandaskan Jerman dari Piala Dunia. Korea Selatan berhasil mengalahkan 2-0 Manuel Neuer cs lewat dwigol pada menit-menit krusial. Dua gol Korsel dilesakkan oleh Kim Young-gwon pada menit ke-90+2 disusul gol Son Heung-min empat menit berselang. Tim asuhan Shin Tae-yong memang dipastikan tidak lolos 16 besar Piala Dunia karena sudah kalah dua kali sebelum bertemu Jerman.
Akan tetapi, mengalahkan Jerman yang berstatus juara bertahan bukanlah suatu hal sepele. Terlebih Jerman juga berpotensi lolos ke 16 besar andai mampu mengalahkan Korea Selatan. Timnas Jerman juga diisi oleh pemain-pemain bintang, seperti Toni Kroos, Mesut Oezil, Marco Reus, Semi Khedira, dan Leon Goretzka di lini tengah. Timo Werner menjadi striker utama yang dipasang oleh pelatih Joachim Loew kala itu. Di lini belakang ada nama-nama mumpuni seperti Jonas Hector, Niklas Suele, Mats Hummels, dan Joshua Kimmich. Namun, nasib mereka tak mujur. Serangan-serangan timnas Jerman gagal menembus jala gawang yang dijaga oleh Jo Hyeon-woo. Kekalahan tersebut membuat Jerman gagal melaju ke babak 16 besar dan pulang penuh rasa malu. Der Panzer, julukan timnas Jerman, menjadi tim ketiga selaku juara bertahan Piala Dunia yang gagal melewati fase grup. Sebelumnya, hal ini juga menimpa timnas Italia (2010) dan Spanyol (2014). Berkat kemenangan Korsel 2-0 atas Jerman, skuad asuhan Shin Tae-yong kala itu menjadi tim pertama dari Asia yang berhasil mengalahkan juara bertahan Piala Dunia pada pertandingan resmi. Selain itu, Jerman untuk pertama kalinya kebobolan dua gol pada waktu tambahan babak kedua Piala Dunia 2018. Usai dari Piala Dunia, Shin Tae-yong tak lagi melatih timnas Korea Selatan. Namun, pada akhir Desember 2019, Shin didapuk PSSI sebagai pelatih timnas Indonesia. Setengah tahun berlalu sejak Shin berstatus pelatih timnas Indonesia, dia belum sekali pun menunjukkan hasil tangan dinginnya dalam laga resmi. Sebab, timnas Indonesia belum ada agenda pertandingan akibat pandemi virus corona yang berkecamuk di dunia. Timnas Indonesia baru bermain pada bulan Oktober mendatang dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Lihat Foto Pemain Jerman Niklas Suele (kiri) bereaksi dengan latar belakang pemain Korea Selatan yang sedang merayakan kemenangan dalam laga penyisihan Grup F Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rabu (27/6/2018). Sang juara bertahan Jerman terdepak dari ajang Piala Dunia usai ditaklukkan Korea Selatan dengan skor 2-0.(AFP PHOTO/JEWEL SAMAD)
Sumber Utama : https://www.kompas.com/sports/read/2020/06/27/06400028/dua-tahun-lalu-tim-besutan-shin-tae-yong-kalahkan-timnas-jerman-2-0?page=all.
Profil Shin Tae-yong, dari Bawa Korsel Kalahkan Jerman hingga Riuh dengan PSSI-Indra Sjafri
Kompas.com - 21/06/2020, 11:44 WIB
Penulis Kevin Topan Kristianto | Editor Eris Eka Jaya
KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, beberapa hari belakangan ini ramai diperbincangkan di Tanah Air, khususnya pencinta sepak bola. Mantan pelatih timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 itu sedang terlibat adu argumen dengan PSSI dan Direktur Teknik Indra Sjafri. Hal itu terkait komentar Shin Tae-yong tentang PSSI berubah terkait visi misi dan menyebut Indra Sjafri sebagai seorang yang indisipliner. Shin Tae-yong menyebut bahwa seiring berjalannya waktu, visi misi PSSI berubah dan tidak seperti yang dijanjikan pada awal sewaktu Shin berkeyakinan bahwa PSSI mau membantu dirinya. "Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan ingin memberi dukungan penuh terhadap program saya pada awal kontrak di wawancara media lokal," tutur Shin Tae-yong dikutip dari Naver Sports. "Maka dari itu, saya memilih tantangan ini karena tertarik visi dan kemampuannya. Namun, sikapnya berubah, padahal di awal seperti ingin memberi dukungan penuh," ujarnya. Selain menyebut PSSI sudah berubah terkait visi misi, Shin Tae-yong juga berbeda pandangan soal pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia U-19. Sang juru taktik berusia 51 tahun itu mengusulkan TC timnas U-19 di negaranya, Korea Selatan. Namun, usulan tersebut ternyata bertentangan dengan PSSI. PSSI meminta agar TC timnas Indonesia U-19 digelar di Indonesia. Sementara itu, terkait Shin menyebut Indra Sjafri sebagai indisipliner dimulai saat mantan pelatih timnas U-19 itu ditunjuk sebagai asisten Shin. Ketika itu, Indra Sjafri yang menemani Shin di Thailand dalam TC timnas U-19 meminta izin kepada staf timnas untuk pulang lebih dulu karena ingin menghadiri resepsi pernikahan anak Rahmad Darmawan. Indra Sjafri juga sempat menunggu Shin Tae-yong untuk menyelesaikan proses imigrasi. Namun, karena Shin tak kunjung keluar, Indra pun minta izin kepada dua staf timnas untuk pergi dulu menghadiri resepsi anak koleganya sesama pelatih nasional. Namun, Shin menggangap Indra indisipliner karena pulang lebih dulu tanpa seizin darinya. Masalah kembali berlanjut saat Indra ditunjuk menjadi Direktur Teknik PSSI. "PSSI meminta merekomendasikan coach lokal (Indra Sjafri) dan saya terima saja. Namun, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin," ujar Shin Tae-yong. "Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahannya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa," katanya. "Kemudian Ketua Umum PSSI, purnawirawan perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu. Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI)," katanya. Mendengar hal tersebut, Indra pun akhirnya angkat bicara terkait kesalahpahaman antara dirinya dengan Shin, saat Indra mendapat untuk memberikan pernyataan oleh PSSI pada Sabtu (20/6/2020). Indra mengatakan bahwa dirinya sudah menuruti instruksi yang diberikan oleh Shin, tetapi miskomunikasi menyebabkan masalah tersebut berkepanjangan. Sebelum terjadinya perseteruan Shin dengan PSSI dan Indra Sjafri, berikut ini adalah awal penunjukan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia. Shin Tae-yong resmi ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia pada Senin (23/12/2019). Penunjukkan mantan pelatih timnas Korea Selatan itu dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri. "Untuk pelatih timnas Indonesia senior adalah Shin Tae-yong. Januari akan kami kenalkan Shin Tae-yong," kata Cucu Soemantri dilansir dari BolaStylo.com dikutip dari BolaSport.com. Pernyataan Cucu Soemantri membuat Shin Tae-yong mengalahkan Luis Milla yang juga menjadi kandidat kuat pelatih timnas Indonesia. Secara pengalaman internasional, Shin Tae-yong memang lebih unggul daripada Luis Milla. Pernah melatih di ajang sebesar Piala Dunia adalah keunggulan Shin Tae-yong yang tidak dimiliki Luis Milla. Shin Tae-yong pernah melatih timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018. Bersama timnas Korea Selatan, Shin hanya mampu membawa Korea Selatan finis di peringkat ketiga klasemen Grup F. Meski tidak berhasil membawa Korea Selatan lolos ke babak 16 besar, skuad arahan Shin Tae-yong sukses mengalahkan juara bertahan Piala Dunia 2014, yakni timnas Jerman, dengan skor 2-0. Dua gol kemenangan timnas Korea Selatan itu dicetak Young-gwon Kim dan Son Heung-min. Selain berhasil membawa timnas Korea Selatan mengalahkan timnas Jerman di Piala Dunia 2018. Shin Tae-yong sebelumnya pernah sukses membawa klub Seongnam Ilhwa Chunma menjuarai Liga Champions Asia atau AFC Champions League pada musim 2009-2010. Seperti diketahui, timnas Indonesia U-19 arahan Shin Tae-yong ini dipersiapkan untuk mengikuti kompetisi Piala AFC atau Piala Asia U-19 2020, yang dijadwalkan berlangsung pada 14-31 Oktober 2020. Timnas Garuda muda ini berada di Grup A, dengan Uzbekistan, Kamboja dan Republik Islam Iran.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan instruksi saat seleksi pemain Timnas Indonesia U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/1/2020). Sebanyak 51 pesepak bola hadir mengikuti seleksi pemain Timnas U-19 yang kemudian akan dipilih 30 nama untuk mengikuti pemusatan latihan di Thailand.(ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A)
Sumber Utama : https://bola.kompas.com/read/2020/06/21/11444088/profil-shin-tae-yong-dari-bawa-korsel-kalahkan-jerman-hingga-riuh-dengan-pssi?page=all#page4.
Korea Selatan Menang 2-0, Jerman Tersingkir dari Piala Dunia 2018
27 Jun 2018, 23:04 WIB
Jakarta Juara bertahan Piala Dunia, Timnas Jerman secara mengejutkan tersingkir di babak fase grup. Mereka kalah 0-2 dari Korea Selatan di Kazan Arena, Rabu (27/6/2018).
Skuat berjulukan Der Panzer itu tersingkir setelah mengkahiri Grup F di posisi juru kunci. Tidak terprediksi sebelumnya, Korea Selatan berani meladeni permainan cepat Jerman. Alhasil, pasukan Joachim Loew itu sempat kurang berkembang di awal pertandingan.
Jerman punya peluang di menit ke-11. Tapi sayang, tendangan bebas Toni Kroos masih dapat dihalau oleh bek Korea Selatan, Kim Young Gwon.
Nyaris saja Korea Selatan berhasil membuka keunggulan. Tendangan bebas Jung Woo Young sempat terlepas dari tangkapan kiper Jerman, Manuel Neuer di menit ke-19. Beruntung, penjaga gawang Bayern Munchen tersebut sukses menyapu bola dengan baik.
Berkali-kali mendapatkan peluang, Jerman tidak mampu membobol gawang Korea Selatan di babak pertama. Skor 0-0 bertahan hingga jeda turun minum.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Babak Kedua
Dominasi Jerman berlanjut di babak kedua. Korea Selatan hanya dapat menunggu untuk melancarkan serangan balik.
Pelatih Jerman, Joachim Loew memasukkan Mario Gomez dan Thomas Mueller di menit ke-58 dan 63 untuk meningkatkan daya serang. Tapi, Der Panzer masih buntu di depan gawang lawan.
Kian khawatir untuk Jerman karena hingga menit ke-80, pertandingan masih berjalan imbang namun rival terdekatnya, Swedia telah unggul 3-0 atas Meksiko.
Malapetaka untuk Jerman terjadi di injury time. Kala membutuhkan gol untuk membuka peluang lolos, Der Panzer malah kebobolan. Gol Kim Young Gwon di menit ke-92 membawa Korea Selatan unggul 1-0. Tiga menit kemudian, gol Son Heung Min menggandakan keunggulan Korea Selatan menjadi 2-0. Perjalanan Jerman di Piala Dunia 2018 berakhir di tangan wakil Asia, Korea Selatan.
Susunan Pemain
Korea Selatan (4-4-2): Cho Hyun Woo; Kim Young Gwon, Yun Young Sun, Hong Chul, Lee Young; Jang Hyun Soo, Koo Jae Cheol, Jung Woo Young, Moon Seon Min; Lee Jae Sung, Son Heung Min.
Pelatih: Shin Tae Yong.
Jerman (4-2-3-1): Manuel Neuer; Joshua Kimmich, Matt Hummels, Niklas Sule, Jonas Hector; Sami Khedira, Toni Kroos; Marco Reus, Mesut Ozil, Leon Goretzka; Timo Werner.
Pelatih: Joachim Loew.
Sumber Utama : https://www.bola.com/pesta-bola-rusia/read/3571612/korea-selatan-menang-2-0-jerman-tersingkir-dari-piala-dunia-2018