» » DUSTA

DUSTA

Penulis By on Senin, 30 Mei 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
DUSTA. Mungkin banyak yang mengucapkan kata ini yang berarti LIE dalam Bahasa Inggris. Agar tidak gagal paham apalagi sampai teridentifikasi menyebarkan Hoax ada baiknya baca hingga tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan.

Geisz Chalifah Kena Skakmat Telak Soal Atap Tribun Formula E Ambruk

Ini berawal dari pernyataan jubir PSI, Sigit Widodo yang menganggap ironis karena gelaran balapan Formula E bakal disaksikan banyak warga negara asing. "Sangat ironis jika Formula E lebih banyak disaksikan warga negara asing, mengingat kegiatan ini menghabiskan uang rakyat hampir satu triliun rupiah dan tidak diikuti satupun pembalap dari Indonesia," tulis Sigit di Twitter.

Lalu Geisz Chalifah melontarkan pernyataan balasan bahwa JIS dibangun oleh tiga ribu pekerja dan pembangunan Sirkuit Formula E juga menjadi yang tercepat di dunia dan memecahkan rekor.

"JIS dibangun oleh 3000 pekerja memecahkan rekor dunia kontruksi. Sirkuit Formula E memecahkan rekor sebagai pembangunan sirkuit tercepat di dunia," tulis Geisz.

Ternyata cuitan inilah yang menjadi senjata makan tuan saat atap grand stand atau tribun Formula E roboh karena diterjang angin kencang. Ucapannya yang sesumbar bahwa pembangunan sirkuit Formula E pecahkan rekor pembangunan tercepat di dunia akhirnya jadi bulan-bulanan netizen.

Pembangunan sirkuit tercepat di dunia, sekaligus menjadi yang tercepat ambruknya, hahaha.

Untung saja tidak ambruk pada hari balapan, karena pasti akan menimpa penonton. Selain berbahaya, tentu saja akan menjadi sorotan warga negara asing. Malunya bukan kepalang. Bahkan bisa jadi balapan akan dihentikan jika insiden cukup parah.

Bicara soal pertaruhan nama bangsa, ini lah yang jadi taruhannya. Ambruknya atap harus menjadi perhatian serius. Artinya ada pondasi yang kurang kokoh atau ada yang missed saat pembuatannya. Untung saja bukan terjadi di hari balapan.

Makanya jangan terlalu besar kepala sebelum acara mulai hingga selesai. Pembangunan tercepat? Ya iya lah, aspalnya aja aspal jalan raya seperti di Jalan Thamrin dan Sudirman. Bukan aspal jenis khusus seperti yang digunakan di sirkuit Mandalika. Coba aja aspal sirkuit dengan spesifikasi Formula 1, pasti makan waktu entah berapa bulan bahkan tahun.

Geisz Chalifah adalah salah satu perisai Anies. Dia yang paling ngotot membela Anies saat diserang mengenai masalah Formula E. Maklum, dia adalah komisaris Ancol yang kabarnya rugi banyak. Tugas sendiri saja masih belum beres dalam membenahi perusahaan. Tapi kerjanya terus membela Anies. Mungkin ada syarat khusus saat diangkat sebagai komisaris, yaitu membela Anies di waktu senggang.

Geisz juga pernah menyindir Ketum PSI Giring Ganesha. Dia bilang pembangunan sirkuit Formula E sudah rampung 100 persen sehingga tidak ada lagi tempat bagi Giring untuk menggembala kambing.

"Semua orang kami undang untuk (menonton) Formula E, terbuka untuk semuanya, tapi untuk dia (Giring) ngangon (menggembala) kambing tidak ada (tempatnya)," kata Geisz.

Pembelaannya terlalu ugal-ugalan. Tidak beradab untuk sekelas jabatan komisaris. Biasanya orang model begini hanya modal omong doang dan kinerja tak jelas. Jadi bisa dikatakan dia ini sebelas dua belas dengan Anies. Bukankah ada anekdot yang mengatakan sesama tukang becak harus saling mendukung?

Saya juga sangat geli ketika euforia MotoGP berlangsung. Beberapa bulan sebelum dimulai, ada banyak Youtuber yang meliput progres pembangunan sirkuit dan fasilitas pendukung. Mereka kebanyakan meliput pakai drone yang menyoroti kawasan di sana. Ini tidak ada masalah kalau menurut saya.

Yang paling lucu adalah Youtube yang mencomot berita entah dari mana, lalu diedit sana sini dan dijadikan narasi baru melalui voice over.

Yang paling geli adalah mereka membuat judul yang sangat bombastis. Saya ingat jelas.

Pokoknya ada kalimat seperti aspal mandalika terbaik di dunia, seluruh dunia tercengang. Bos Sirkuit Sepang ketar-ketir. Bos sirkuit Buriram Thailand terpana. Netizen Malaysia terkejut. Pokoknya bombastis deh kayak gitu. Warga Malaysia pun dibully dan disindir oleh netizen Indonesia. Dibilang sirkuit sudah kuno lah. Fasilitas di bawah Mandalika lah. Trek Sepang membosankan lah.

Nyatanya aspal Mandalika sempat bermasalah dan terkelupas sehingga harus diaspal ulang. Berdebu lagi. Marshal yang awalnya tak kompeten, malah harus dibantu marshal dari Sepang.

Saat ada masalah di aspal, mereka terdiam, bungkam di pojokan tak berani bersuara. Bela sih bela, tapi dilarang bela dengan cara yang lebay dan berlebihan.

Bagaimana menurut Anda?

Geisz Chalifah Kena Skakmat Telak Soal Atap Tribun Formula E Ambruk

Sumber Utama : https://seword.com/politik/geisz-chalifah-kena-skakmat-telak-soal-atap-tribun-kYmpHJETdI

Anies Bicara Hikmah Formula E di Ancol, Pohon di Monas Mana?

Anies diketahui menghadiri acara Harlah ke-20 PKS. Artinya, PKS dan Anies punya kedekatan yang lumayan baik. Dalam politik, salah satu tanda kedekatan antar parpol atau antara parpol dengan seseorang bisa menjadi sebuah sinyal. Kalau PKS undang Anies, artinya mereka itu satu kubu. Makanya kita pasti tahu PKS takkan mungkin mengundang Ganjar.

Dalam sambutannya, Anies tidak buang kesempatan untuk memamerkan prestasinya meski dengan cara yang agak menggelikan dan agak sombong sedikit.

Anies bicara soal Formula E yang semula direncanakan di Monas tapi kemudian dipindah ke Ancol. Dia bilang ada hikmah di balik Formula E digelar di Ancol.

Anies menyebut Formula E Jakarta akan disiarkan di 170 negara.

"Ini disiarkan langsung lebih dari 170 negara, menyiarkan langsung pertandingan itu," kata Anies dalam tayangan video yang juga diunggah Geisz Chalifah.

Biasanya Anies pintar memainkan kata-kata. Tapi kali ini Anies meleset. Menyiarkan pertandingan? Sejak kapan balapan punya pertandingan? Harusnya perlombaan atau balapan, bukan pertandingan.

Anies kemudian berbicara rencana awal Formula E seharusnya digelar di Monas. Monas diupayakan jadi lokasi balap mobil listrik untuk mengenalkan ikon Jakarta.

"Kami ingin kita punya ikon yang dunia tahu, kenapa pengin di Monas? Supaya wajah Monas itu, gambar Monas itu nanti menjadi ikon dunia. Kalau lihat bangunan itu, ini Jakarta, kalau lihat Jakarta, ini Monas. Itu cita-citanya. Eh nggak boleh, Bapak-Ibu. Ya sudah jadi pindah ke mana? Pindah ke Ancol," kata Anies.

Anies lalu berbicara soal hikmah Formula E yang akhirnya pindah ke Ancol.

"Subhanallah apa yang terjadi? Gambarnya latar belakangnya Jakarta Internasional Stadium. Jadi nanti kalau pertandingan backgorundnya JIS, bukan kita yang meniatkan. Digusur, digusur, digusur, akhirnya kita di sini. Dan ketika di sini akhirnya nanti yang jadi ikon Jakarta adalah JIS, alhamdulillah. Padahal dulu rencananya adalah Monas," ujar Anies.

Pertanyaan buat Anies, itu pohon yang ditebang di Monas, sekarang gimana nasibnya? Sampai saat ini masih misterius keberadaannya ibarat diculik oleh alien lalu dibawa ke planet lain kediaman mereka. Katanya disehatkan di kebun entah yang mana.

Dia bisa ngomong tentang hikmah dibalik penggeseran lokasi Formula E. Tapi bagaimana dengan penebangan pohon yang kemudian tak jelas lagi episode selanjutnya? Pohon sebesar itu, jumlahnya puluhan bahkan seratusan, apa mungkin dipindah? Dipindah bersama dengan akarnya atau gimana? Kalau dipisah dari akarnya, gimana mau tanam ulang? Gimana cara mereka merawat dan menyehatkan pohon tersebut?

Apakah mereka memberikan suntikan vitamin dan suplemen vitamin C, atau pohonnya disuruh angkat beban agar lebih berotot? Atau mungkin mereka punya teknologi super canggih untuk menempel ulang batang pohon, yaitu dengan menggunakan lem setan.

Tolong dijawab, bagaimana nasib pohon yang sudah ditebang? Jangan diam saja dan senyum cengar cengir tak jelas. Gimana tanggung jawabmu sebagai gubernur? Jangan cuma bisa menata kata dan tapi tak bisa jawab pertanyaan tersebut.

Baru-baru ini wartawan berusaha meminta pendapat Anies (saat hadir di acara PKS) soal atap tribun penonton yang roboh akibat diterjang angin badai.

Anies seperti biasa enggan berkomentar soal insiden tersebut. Setelah selesai menghadiri acara Harlah ke-20 PKS, Anies diberondong pertanyaan terkait Formula E. Dia terdengar hanya berbicara singkat dan melempar senyum soal itu.

"Sebentar, ya. Nanti kita di depan," kata Anies sambil berjalan menuju mobilnya. Tapi Anies tetap tidak mau mengomentari seputar sirkuit Formula E tersebut. Dia tampak tersenyum dan mengacungkan jempol.

Anies dalam kondisi seperti ini tidak bisa menjauh dari kejaran wartawan sambil sembunyi, karena Wagub DKI tidak ada di sana. Mau tak mau, dia harus sendirian mempertahankan diri dari pertanyaan wartawan. Coba saja kalau Wagub DKI juga datang bersama Anies, percayalah, dia akan selalu jadi juru bicaranya.

Wagub DKI mungkin akan disuruh jadi jubirnya Anies dan memberikan klarifikasi. Pengecut, kan? Tapi kalau diajak bahas prestasi atau menerima penghargaan, dia akan maju di barisan paling depan dalam menerima itu semua.

Bagaimana menurut Anda?

Anies Bicara Hikmah Formula E di Ancol, Pohon di Monas Mana?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/anies-bicara-hikmah-formula-e-di-ancol-pohon-di-XSQWWpFRZE

Formula E dan Dilema bagi Bangsa

Meraih kedudukan atau jabatan dengan cara yang tidak benar, maka hasilnya atau akibat yang ditinggalkan pun akan menjadi masalah bagi banyak pihak. Dalam konteks ini bukan hanya masyarakat suatu daerah yang terkait, namun juga dalam skala nasional.

Itulah yang terjadi pada saat ini sehubungan dengan acara balapan Formula E – yang jika tidak ada aral melintang – akan diselenggarakan pada akhir pekan ini(?). Bayangkan saja bagaimana ribet dan ruwetnya gabener dan timnya mempersiapkan event yang padahal tidak terlalu punya manfaat ini.

Sudah tertunda dua kali gara-gara pandemi (2020 dan 2021). Dan tahun ini, 2022, seiring menurunnya kasus covid-19 di Tanah Air, dan juga di seluruh dunia, maka tidak ada lagi alasan untuk menundanya. Apalagi sudah ratusan miliar uang rakyat, atau bahkan sudah berbilang triliun rupiah, digelontorkan dari awal hingga menjelang hari H.

Kita yang mengikuti proses ini lewat berita-berita online, di mana setiap perkembangannya bisa ter-update dalam hitungan menit – atau bahkan detik – pasti tahu kisruh dan memuakkannya berita-berita seputar event ini.

Ambil dari pembangunan sirkuit saja dulu, yang terkesan dikebut semalam. Atau asal jadi. Padahal waktu perlombaan sudah tinggal hitungan hari. Lalu terdengar kabar bahwa tidak ada acara uji coba sirkuit, namun langsung dimainkan pada hari H. Jika benar, maka ini suatu kecerobohan yang sangat luar biasa.

Bayangkan apa yang akan terjadi apabila sirkuit ternyata belum layak, atau masih ada yang perlu dibenahi? Arena akan jadi pelintasan mobil-mobil balap yang dipacu dengan kecepatan 300 km lebih? Nyawa manusia adalah taruhannya. Tetapi pihak penyelenggara sepertinya tidak mau tahu?

Bahkan terbetik pula berita terbaru dari seorang pengamat otomotif yang mengungkapkan bahwa sirkuit Formula E Ancol belum mendapatkan lisensi FIA sebagai penentu gelaran? Lalu dengan demikian apakah perlombaan mobil-mobil listrik itu tetap nekat dilangsungkan?

Banyak misteri seputar perlombaan yang hanya tinggal beberapa hari digelar ini. Salah satu yang bikin perut mulas saking lucunya adalah soal sponsor. Mestinya sudah ada jauh-jauh hari, namun ketika menjelang hari H, soal keberadaan sponsor ini begitu riuh.

Kabarnya mendatangkan sponsor tidak sederhana. Mungkin karena banyaknya kontroversi dan kejanggalan yang mengitari proses penyelenggaraan acara ini. Dari uang muka (commitment fee) yang simpang siur, jumlah yang tidak jelas berapa pastinya, dan soal kuitansi atau tanda terima, semua terkesan diliputi kabut tebal.

Karena ini menyangkut dana APBD, uang rakyat, semestinya lembaga yang berwenang untuk itu semacam KPK tidak boleh diam saja. Begitu sakti atau menakutkannyakah Gabener sehingga KPK belum tampak gerakannya? Atau menunggu hingga even ini selesai dulu? Sukses atau sebaliknya, pertanggungjawaban harus diminta. Intinya uang rakyat yang besarnya triliunan rupiah itu harus jelas penggunaannya.

Sepertinya kesialan tidak mau beranjak dari Formula E ini. Bayangkan saja, kemarin diberitakan pula tentang stadion penonton yang rusak gara-gara atapnya roboh. Dari gambar yang terlihat di media sosial, tampaknya memang cukup serius. Untung tidak ada korban, karena memang belum ada penonton. Coba jika atap itu rubuh menimpa ratusan penonton, betapa malunya, apalagi ada korban dari warga mancanegara.

Even yang belum pasti sukses atau sial ini benar-benar menjadi dilema bagi masyarakat dan juga pemerintah Indonesia. Memang betul, ini adalah hajatan Pemerintah Kota DKI Jakarta, yang mungkin hendak dimanfaatkan untuk mendongkrak popularitas gubernurnya.

Tapi karena diadakannya di ibu kota negara, maka mau tak mau pemerintah pusat pun harus ikut terkena imbasnya. Bahkan Presiden Jokowi terpaksa harus meninjau sirkuit ketika dinyatakan selesai dan siap digunakan.

Terasa betul bahwa Jokowi sangat serba salah dalam hal ini. Sesuai karakternya yang tidak ingin ada dana terbuang sia-sia, mantan walikota Solo ini pastinya dongkol dan muak mengikuti proses Formula E ini. Kalau saja Kepala Negara punya wewenang memecat kepala daerah yang tidak becus bekerja, sudah pasti sejak awal gabener satu ini diganti.

Tetapi apa boleh buat, mungkin harus makan hati untuk menghadapi oknum yang meraih jabatan dengan cara yang tidak terpuji. Bahwa gabener menuai karma, dengan datangnya masalah bertubi-tubi, itu sudah merupakan bagian yang harus dia terima. Termasuk kini dengan acara Formula E yang sponsornya pun dipermasalahkan sekelompok massa, karena berbau alkohol?

Padahal konon di negara mana pun acara sejenis digelar -- berpaham sekuler maupun religius -- tidak ada ribut-ribut soal sponsor, sekalipun itu dari perusahaan minuman keras.

Tetapi semua cerita selalu akan berbeda jika settingnya di sini. Gerombolan kadrun yang sudah mencengkeram gabener, berlagak sok suci. Pura-pura protes dan mengamuk soal sponsor minuman berbahan alkohol itu.

Namun semua pihak pahamlah, itu masalah “jatah” juga. Semakin kencang protes dan amarah, semakin deras pula jatah mengalir. Sebab apa pula bedanya, logo miras dibuang, tetapi uang hasil jual miras itu jua yang membiayai perhelatan?

Kegilaan belum hanya di situ. Kalau acara ini nanti berjalan dengan baik, maka Gabener akan menepuk dada sebagai sosok di balik itu semua. Buzzer-buzzernya, termasuk para kadrun yang protes keras soal sponsor itu, akan mendengung sekencang-kencangnya bahwa itu prestasi Gabener.

Tapi coba sebaliknya yang terjadi, maka yang disalahkan adalah pemerintah pusat, dengan dalih tidak berbuat apa-apa untuk menyokong event internasional yang membawa nama bangsa dan negara itu.

Gabener si pembuat masalah itu hanya tinggal menikmatinya saja.

Formula E dan Dilema bagi Bangsa

Sumber Utama : https://seword.com/politik/gabener-sumber-masalah-bagi-bangsa-dan-negara-vlilN0qBFs

SJW Bintang Emon Mendadak Viral

Bintang Emon ini adalah salah satu orang yang terkenal nggak suka banget sama polisi. Kita melihat bagaimana kata-katanya saat demo mahasiswa awal-awal, dia menghasut orang untuk demo di depan kantor polisi, karena polisi lagi pada turun semua.

Dan saat hari itu, kantor-kantor polisi pun dibakar oleh massa. Ini bisa diduga menjadi sebuah provokasi Bintang Emon. Tapi sampai sekarang tahun 2022, 2 tahun berlalu, Bintang Emon masih bebas-bebas bergerak saja, ini menandakan Polisi memang menyisihkan Bintang Emon.

Belakangan ini dia viral karena memang diundang oleh Deddy Corbuzier di acara Somasi yang terkenal di YouTube itu. Di acara Somasi, dia membawa cerita soal pejabat rata ojol. Ini adalah sebuah kritikan yang saya kira bagus untuk didengar oleh para pejabat.

Channel YouTube Deddy Corbuzier ini sudah sangat baik dan tepat untuk mengkritik karena penontonnya dari berbagai kalangan. Baik dari atas sampai bawah. Banyak orang yang menunggu-nunggu acara ini. Karena acara ini kalau tidak salah dibawakan seminggu sekali saja.

Dari pemilihan channel, saya kira Bintang Emon sudah tepat. Tapi dari kontennya apakah dia bisa dikatakan tepat? Kebenciannya kepada polisi begitu terlihat sehingga yang dia kritik adalah orang-orang yang memimpin di PSSI dan dikritik habis. Yang dikritik adalah jabatan polisinya, bukan PSSI.

Saya kira ini wajar, karena ketidaktahuan Bintang Emon ditambah dengan ke-sotoyan-nya membuat dia menilai seseorang hanya dari jauh dan dianggap manusia jerami. Semua dientengkan, dijadikan lelucon. Sebetulnya nggak ada masalah dengan lelucon. Tapi jadi masalah karena dia ini memang hatinya nggak bersih.

Hatinya kelihatan memiliki dendam kepada polisi. Apalagi dia pernah mencuitkan sebuah statement provokatif soal demo di kantor polisi yang pada akhirnya kantor polisi tersebut dibakar oleh massa mahasiswa yang goblok-goblok itu. Sebagai orang yang sudah terkenal, mungkin dia merasa aman.

Dia merasa punya beking yang kuat dan merasa bebas mengutarakan candaan. Kelihatannya Bintang Emon ini nggak akan diproses hukum karena memang dia bisa bersembunyi di balik candaan. Tapi saya kira, kalau candaan soal aparat negara dan merendahkan aparat negara, itu sudah kurang bijak.

Kritik aparat lewat candaan silakan saja. Tapi kalau sampai harus mengkritik satu institusi karena ulah satu atau dua oknum, ya itu namanya dungu, kayak Rocky Gerung. Kita melihat Bintang Emon punya kelemahan di sini. Orang ini kurang bijak. Tapi dia merasa sok keren dan sok bijak.

Dia seringkali bersembunyi: “Candaan diseriusin, yang serius dibecandain.”

Dan semua orang mendadak mendukung Bintang Emon. Saya kira saya harus jadi orang yang waras dan lebih memikirkan keseluruhan narasi yang sedang dibawakan oleh orang-orang SJW macam Bintang Emon dan kawan-kawan. Keseluruhan narasi ini kelihatannya ingin memudarkan kebusukan yang jelas-jelas nyata.

Kebusukan yang jelas-jelas nyata, tidak berani disebut oleh Bintang Emon mungkin karena dia adalah orang yang mendukung Anies Baswedan? Jelas-jelas Formula E bermasalah, tapi dia tidak mengkritiknya. Apakah dia bisa pakai alasan “Ah itu kan sudah viral, biar orang lain saja”?

Sepertinya tidak. Kelihatan banget dia ini adalah orang yang segaris pemikiran dengan Veronica Koman yang seringkali melakukan provokasi antara aparat dan juga rakyat. Provokasi antara aparat dan rakyat juga dirasakan dari statement-statement Bintang Emon di beberapa acara yang ia isi.

Deddy Corbuzier pun memberikan panggung kepada orang-orang macam ini. Saya kira ini menjadi sebuah hal yang bisa disebutkan sebagai sebuah pembangkangan yang aman. Jadi nggak ada herannya kalau nanti kita lihat Bintang Emon semakin lama semakin liar.

Tapi saya kira, orang ada batasnya. Nanti kalau dia tak tahu batas, ya akan terjerat sendiri kok. Kita tunggu saja tanggal mainnya. Sebetulnya lebih bagus lagi kalau Bintang Emon saat bicara korupsi Alquran yang dilakukan beberapa tahu silam saat dipimpin SBY. Lebih bagus karena itu jelas.

Semoga saja artikel ini bisa membuat kita melihat bahwa orang macam Bintang Emon ini adalah orang yang riding the wave, bersama para SJW lainnya.

SJW Bintang Emon Mendadak Viral

Sumber Utama : https://seword.com/politik/sjw-bintang-emon-mendadak-viral-lr0Rt8OHHp

Genderang Perang Sudah Ditabuh, Gerindra Kini Secara Terang-terangan Bongkar Bobrok PKS

PKS bisa dibilang salah satu partai yang berada di luar pemerintah selama 10 tahun berturut-turut.

Pertanyaannya, kenapa partai ini lama berada di luar pemerintah?

Jawabannya karena salah dukung Capres.

Dua kali PKS mengusung Prabowo, dua kali pula Capres itu kalah.

Selain itu, tentu karena partai pemenang Pemilu sekaligus pengusung Jokowi, PDIP enggan berkoalisi dengan partai tersebut.

PKS mau saja kadernya jadi menteri Jokowi tapi ditolak PDIP dengan berbagai alasan.

Pertama, ideologi PKS dengan PDIP berbeda. Bahkan bertolak belakang.

PDIP jelas menerima siapapun yang ingin bergabung ke partainya tersebut tanpa memandang suku agama dan ras (SARA).

Sedangkan PKS, yang beragama Konghucu jangan berharap bisa jadi kader partai tersebut. Meskipun dia berintegritas dan berkualitas.

Tapi Alhuda, warga Pasaman Barat yang mencabuli anaknya 7 tahun berturut-turut bisa jadi Caleg PKS, karena faktor seiman.

Kedua, PKS kerap memainkan isu SARA untuk kepentingan politik.

Seperti yang pernah diungkapkan oleh Yenni Wahid bahwa partai yang pernah dipimpin oleh Luthfi Hasan Ishaaq tersebut-lah yang memulai menyerang lawan politiknya pakai isu SARA.

Jadi, selama PDIP berkuasa, selama itu pula PKS harus berada di luar pemerintahan.

Lagi-lagi bukan PKS yang mau tapi karena terpaksa.

Dari sini juga dapat kita simpulkan bahwa PKS berada di luar pemerintahan tersebut bukan karena mereka setia sama Gerindra dan Prabowo, tapi karena tidak ada pilihan lain.

Dan berdasarkan apa yang terjadi, Prabowo sangat menyadari ini.

Lihat saja perlakuan Gerindra terhadap partai itu. Sama sekali tidak menunjukkan kalau mereka berteman.

Seperti yang terlihat pada pemilihan Wagub DKI yang ditinggalkan oleh Sandiaga Uno.

Jika memang Gerindra percaya sama PKS dan menganggap PKS sebagai teman setia tentu Prabowo mau memberikan kursi DKI-2 itu kepada PKS.

Karena PKS telah menolongnya di Pilpres 2014.

Eh kursi DKI-2 itu malah diberikan kepada Ketua DPD Gerindra DKI, Riza Patria.

Padahal PKS sempat mengancam Gerindra kala itu, dengan mengatakan akan mematikan mesin partai untuk Prabowo jika kursi Wagub DKI tidak berikan kepada mereka.

Tapi lagi-lagi PKS mendukung Gerindra itu bukan karena tulus melainkan karena ada udang di balik bakwan (bakal dapat jatah menteri jika Prabowo menang) serta karena terpaksa (tidak ada sosok lain yang mau didukung selain Prabowo). Sehingga ancaman itu dianggap angin lalu saja oleh Gerindra.

-o0o-

Sekarang, kalau PKS itu bukan sahabat Gerindra (melainkan mereka musuhan) semakin kelihatan.

Hal ini dibuktikan dengan Gerindra mulai menabuh genderang perang dengan PKS.

Tanpa tanpa tedeng aling-aling Desmond Junaidi Mahesa membongkar aib partai dakwah tersebut.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengatakan, PKS juga mengambil kue di parlemen.

Yang seharusnya tidak dilakukan jika benar-benar partai oposisi.

"Memangnya ada oposisi? PKS bukan oposisi. Nih kalo PKS merasa oposisi, gede rasa saja tuh orang," ujar Desmond dengan nada seperti tanpa bersalah.

"Kenyataannya, dia kue-kue di parlemen diambil juga," lanjutnya lagi.

Memang kata 'kue' yang disampaikan oleh Desmond tersebut bukan kue dalam artian yang sebenarnya yakni kudapan atau makanan ringan yang terbuat dari adonan tepung, dll.

Tapi lebih besar dari itu.

Bisa jadi proyek, anggaran, honor, dll.

Namun pada intinya, Wakil Ketua Komisi III DPR itu ingin mengatakan oposisi sejati tidak melakukan seperti yang PKS lakukan saat ini.

Tidak berhenti sampai di situ, Desmond juga mengungkapkan PKS tampil sebagai partai oposisi hanya untuk pencitraan belaka. Karena pada dasarnya, yang dilakukannya secara diam-diam sama seperti Gerindra yang berkoalisi dengan pemerintah.

Hingga ia mengatakan PKS partai oposisi hanya omong kosong doang.

"Kalau dia oposisi, kue parlemen enggak usah diambil sama dia. Omong kosong aja itu. PKS bukan oposisi," ucap Desmond dengan nada agak tinggi.

Makjleb!

Emangnya kalau gak jadi munafik gak bisa hidup gitu?

Karena selain dari yang disampaikan Desmond tadi, PKS ini pernah terbukti beberapa kali lho tidak sama antara perkataan dan perbuatan.

Seperti eks Presiden PKS Tifatul Sembiring pernah berpidato dengan mengatakan bencana alam akan terus terjadi jika pornografi tidak segera diberantas.

Eh dia sendiri yang malah follow akun parno.

Kemudian, Luthfi Hasan Ishaaq yang suka berdakwah mengajak kebaikan.

Gak tahunya dia sendiri yang jadi koruptor sapi.

Dan jangan salah-salah, Sandiaga Uno pernah mau dibajak oleh PKS ini. Seperti yang pernah dilakukan oleh Partai Demokrat yang membajak Emil Dardak dari PDIP.

Jadi beberapa waktu yang lalu, kader PKS Gamal Albinsaid merayu Menteri Pariwisata itu untuk meninggalkan Partai Gerindra dan bergabung bersama PKS.

Namun karena Sandi orangnya setia sama Prabowo, tidak seperti Anies, ia pun langsung menolak ajakan Gamal tersebut dengan mengatakan 'go for it!'

Kura-kura inilah juga yang menjadi penyebab Desmond membongkar aib PKS tersebut, lantaran kader terbaik partainya mau dibajak.

Dan apa yang dilakukan oleh Desmond tersebut juga menjadi pertanda kalau PKS dan Gerindra akan terus berseteru sengit hingga 2024.

Genderang Perang Sudah Ditabuh, Gerindra Kini Secara Terang-terangan Bongkar Bobrok PKS

Sumber Utama : https://seword.com/politik/genderang-perang-sudah-ditabuh-gerindra-kini-0AO257kIB8

Seru Ini, Waketum Demokrat Melawan Balik Usai Dilaporkan Lakukan Pemukulan Karyawan Resto

Benny K Harman, Waketum Partai Demokrat dilaporkan mengalami kasus serius setelah diduga menampar seorang karyawan restoran saat berada di Labuan Bajo.

Menurut lansiran media online yang saya baca, Benny K Harman kabarnya nggak terima karena mendadak diminta oleh karyawan restora untuk pindah tempat duduk karena meja yang ditempati Benny bersama keluarga sudah dipesan.

Pihak restoran mengaku sudah menyiapkan tempat yang sama untuk Benny dan keluarganya, tetapi tampaknya Benny nggak terima. Akhirnya, terjadilah aksi kekerasan itu, yang kabarnya disertai juga lontaran perkataan yang tidak enak buat didengarkan telinga.

RJ, inisial karyawan yang mengalami trauma karena perbuatan yang diduga dilakukan Benny lantas melaporkan pemukulan tersebut ke Polres Manggarai Barat pada Kamis (26/5/2022) didampingi oleh kuasa hukumnya.


Tahu dirinya dilaporkan, Benny juga mengeluarkan cerita versi dirinya sebagai klarifikasi. Kabarnya, keluarga Benny awalnya sudah dipersilakan masuk ke ruangan VIP oleh karyawan restoran, tapi sekitar 15 menit kemudian diminta berpindah meja karena ada yang sudah memesan meja itu.

Masih menurut versi Benny, kabarnya pihak resto menerima semacam late call untuk pesanan meja itu, yang menbuat dirinya dan keluarga merasa mengalami pengusiran karena sudah lebih dahulu duduk di sana.

Benny juga kabarnya siap melaporkan balik pihak restoran karena diduga telah memberikan informasi tidak benar mengenai dirinya, juga karena dirinya dikabarkan melakukan penamparan sebanyak tiga kali. Menurut Benny, itu berita bohong karena dirinya tidak menampar.

"Manager Mai Cenggo (nama restoran yang dimaksud dalam pemberitaan) juga menyebarkan berita bohong kepada masyarakat bahwa saya melakukan kekerasan berkali-kali/menampar tiga kali terhadap karyawan Resto Mai Cenggo," ucap Benny dengan berapi-api.

Benny bahkan balik bertanya:

"Kekerasan apa yang saya lakukan? Bukankah pihak Manager Resto Mai Cenggo yang sebenarnya telah melakukan kekerasan perlakuan terhadap kami?”

Sementara, pihak MKD DPR RI ketika ditanya memberi tanggapan lewat Habiburokhman bahwa peristiwa ini hanyalah miskomunikasi dan semoga dapat diselesaikan secara kekeluargaan saja.


Membaca berita model begini, biasanya setiap pihak akan kekeuh dengan opini dari versinya masing-masing. Dibawanya kasus ini ke pihak yang berwajib juga tidak menjamin akan selesai dengan mudah, meski biasanya akan didorong penyelesaian secara kekeluargaan lebih dahulu. Apalagi ini menyangkut seorang anggota parlemen DPR RI yang terkadang, belajar dari kasus-kasus lain yang pernah terjadi, memiliki sisi egosentris yang luar biasa. Perlakuan yang dianggap tidak menyenangkan sedikit saja bisa membuat urusan menjadi panjang.

Akan tetapi, kita juga berharap pihak pelapor tidak menyerah begitu saja kalau mereka punya bukti rekaman CCTV yang dapat dipakai sebagai dasar pelaporan dugaan tindak kekerasan yang diterima oleh karyawan berinisial RJ tadi.

Soal pengakuan Benny, saya pribadi cenderung agak meragukan kebenarannya, meski tetap ada kemungkinan bahwa ceritanya ada benarnya. Namun, urusan meminta agar tamu pindah meja atau pindah ruangan, bahkan menolak kehadiran tamu sekalipun sekiranya kondisi resto sudah penuh, hal itu biasa terjadi dalam dunia perkulineran semacam itu. Apakah hanya karena tamunya seorang pejabat penting, sebagai misal saja, maka tidak bisa diminta pindah meja atau kalau terpaksa disuruh pindah perlu memberikan kompensasi tertentu agar tidak dianggap sebagai perbuatan tidak menyenangkan? Kok enak?


Akhirnya semua kembali pada pihak yang bertikai, juga kejelian dan keberanian dari pihak pelapor, serta tentunya profesiolisme polisi untuk mengurus perkara sulit ini. Sulit karena melibatkan seorang pejabat negara dengan ego yang tak jarang seperti menyundul langit.

Membaca dan menilai kasus ini, saya agak berharap sosok pengusaha resto (pemilik) yang dihadapi oleh Benny adalah sosok berpengaruh dengan banyak koneksi juga, tak hanya di Labuan Bajo tetapi juga hingga skala nasional supaya kalau beneran akan dibikin ramai alias diperkarakan hingga ke pengadilan, ibarat tinju dengan lawan tanding yang sepadan ... sama-sama kelas berat.

Dan sosok yang saya harap berpengaruh itu akan menganggap bahwa kasus ini sudah berubah menjadi kasus yang membawa nama baiknya dan restoran Mai Cenggo, tidak sekadar pertarungan karyawan resto biasa melawan anggota parlemen yang (katanya) terhormat itu. Itu baru akan seru, ya kan? Bagaimana menurut Anda?

Seru Ini, Waketum Demokrat Melawan Balik Usai Dilaporkan Lakukan Pemukulan Karyawan Resto

Sumber Utama : https://seword.com/politik/seru-ini-waketum-demokrat-melawan-balik-usai-AQGU9dFlht

Ridwan Kamil dan Kehidupan Sempurna di Sosmed

Berita soal anak Ridwan Kamil hanyut di sungai Aare Swiss ini mungkin tergolong berita yang mengejutkan. Mungkin sebagian orang akan berpikir itu hanya berita hoax awalnya, atau yang dimaksud bukan Ridwan Kamil sang Gubernur Jawa Barat.

Tapi lama kelamaan, semua orang sadar bahwa itu memang terjadi. Dan sungai yang dimaksud adalah sungai di Swiss, bukan Indonesia.

Maka cerita ini menjadi masuk akal. Anak Gubernur hanyut di sungai, tapi sungai di Swiss. Karena kalau sungai di Indonesia rasanya mustahil. Masa anak Gubernur main di sungai?

Tapi meski begitu, tetap saja ada yang heran kenapa main di sungai. Sebagus apa sungainya? Oh ternyata memang sebagus itu. Bersih dan jernih. Tidak seperti sungai di negara kita, eh.

Setelah 4 hari masih belum ketemu, sebagian orang tetap mendoakan agar segera ketemu dan dalam kondisi selamat. Meskipun ga masuk akal, kita juga mungkin berharap yang sama. Atau bahkan meski tau dalam logika kita mustahil rasanya bisa bertahan di air selama berhari-hari dan manusia tetap bisa hidup. Berbeda halnya kalau hilang di hutan, mungkin masih besar kemungkinan Selamatnya.

Secara politik, ini jelas mengguncang kejiwaan Ridwan Kamil. Karena namanya saya dengar sudah masuk dalam radar Nasdem dan segera diumumkan bulan depan.

Maka dengan musibah yang menimpa keluarganya ini, mungkin Ridwan Kamil tidak akan kuat untuk maju di perburuan tiket Capres mendatang.

Secara pribadi, ini adalah ujian keluarga Ridwan Kamil yang sangat luar biasa. Mungkin juga tak terbayang bagi siapapun sebelumnya.

Ridwan Kamil yang selama bertahun-tahun terlihat sangat humoris dan ceria di sosial media, mungkin akan butuh waktu yang sangat lama untuk kembali pada keceriaan yang sama. Entah apakah itu mungkin bisa dilakukan lagi atau tidak.

Sekilas, canda Ridwan Kamil di sosial medianya menyiratkan sebuah cerita sempurna. Menjabat Gubernur, berpotensi jadi Presiden. Istri cantik dan romantis. Anak-anak cerdas dan berprestasi. Kurang apa lagi? Bercanda dan romantisme cerita sejak di Bandung hingga Gubernur mungkin akan membuat semua orang mengidolakannya.

Tapi saya tahu, hakekat kehidupan manusia adalah serangkaian masalah yang harus diselesaikan satu persatu. Maka Ketika melihat Ridwan Kamil selucu itu, pun saya sebenarnya dia sedang menyembunyikan sebagian penat dan tangisnya.

Entah apa. Kita ga tau. Karena tak pernah diceritakan. Yang tahu hanya Ridwan Kamil dan keluarganya.

Lalu sekarang, cerita anaknya hilang ini mungkin akan menjadi sebuah gambaran retak tentang citra sempurna dan bahagianya seorang Ridwan Kamil di sosial media.

Sejatinya, kita pun sama. Yang kita bagikan di sosial media cenderung tentang cerita bahagia dan pencapaian. Kalaupun ada masalah yang kita ceritakan, selalu adalah masalah yang sudah selesai dan menemukan solusinya. Atau selesai menemukan akhir taqdir yang harus diterima.

Mungkin kita merasa lebih baik dengan cerita prestasi dan pencapaian tersebut. Beli rumah baru, mobil baru, mungkin juga istri baru.

Tapi di sisi lain, ternyata menimbulkan kecemburuan sosial dan kepikiran. Orang-orang mulai bertanya pada diri mereka, tentang apa pencapaiannya, apa yang bisa dibanggakan dan diposting di sosial media.

Semoga dengan kejadian ini kita jadi lebih bijak dalam berpikir. Agar ke depan tak perlu lagi berlomba adu keren di sosial media. Apalagi dengan segala label crazy rich yang sebenarnya ga kaya kaya amat.

Karena sekali lagi, yang di sosial media itu hanya satu sisi kecil paling sempurna, dan sisanya tidak diperlihatkan.

Mungkin Bagi sebagian orang ini biasa saja. Ga ngaruh. Tapi percayalah, masalah sosial dari perbandingan kualitas hidup itu selalu ada dalam setiap generasi manusia.

Hanya saja, hari ini, menjadi lebih kompleks karena sosial media. Sehingga yang di desa bisa melihat bagaimana beruntungnya Maudi Ayunda, yang dipersunting oppa korea. Sebuah jalan hidup yang nampaknya menjadi imajinasi banyak perempuan muda Indonesia, yang terpengaruh euforia Kpop dan drakor.

Padahal ya sekali lagi, sesempurna apapun jalan cerita manusia, tetap saja Tuhan yang menentukan taqdir dan masalahnya. Dan atas nama keadilan, maka semua manusia harus punya masalah sesuai dengan kemampuan nya.

Ridwan Kamil dan Kehidupan Sempurna di Sosmed

Sumber Utama : https://seword.com/sosbud/ridwan-kamil-dan-kehidupan-sempurna-di-sosmed-EHuYgdTkdj

Sungai Aare Bern Swiss "The Danger Beauty"

Sebelum saya menuliskan tentang Sungai Aare di Bern Switzerland, terlebih dahulu ijinkan saya untuk menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam kepada keluarga Gubernur Jawa Barat, Bapak Ridwan Kamil. Semoga Emmeril Kahn Mumtadz atau Kang Eril dapat segera ditemukan dan kembali kepada keluarga dalam kondisi apapun juga. Kesedihan yang dirasakan oleh Keluarga Bapak Ridwan Kamil ini sangat mudah untuk bisa kita pahami, terutama kita yang juga memiliki anak. Karena pada hakekatnya tidak ada satupun orangtua di dunia ini yang menginginkan hal buruk terjadi pada anak-anaknya. Rasa simpati dan empati setinggi-tingginya saya dan keluarga besar Seword sampaikan untuk keluarga Bapak Ridwan Kamil. Semoga Allah SWT memberikan ketabahan, kesabaran dan keikhlasan yang besar atas musibah yang sedang menimpa. Amin ya Robal alamin...

Hampir di semua tempat umum, pemerintah Swiss membangun infrastruktur yang sangat baik, bahkan bisa dikatakan melebihi dari standa baik. Kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat Swiss terhadap aturan yang diterapkan, baik aturan tertulis maupun tidak tertulis, sangat bagus sekali. Namun demikian, dengan segala cara dan aturan yang dibuat untuk menghindarkan masyarakatnya, baik masyarakat lokal ataupun masyarakat pendatang, tetap saja ada kemungkinan untuk terjadi kecelakaan. Begitu pun dengan apa yang terjadi pada putra sulung Ridwan Kamil, yang mengalami kecelakaan saat dirinya berenang di Sungai Aare.

Switzerland adalah negara kecil yang tidak berbatasan dengan laut. Karenanya, keberadaan sungai dan danau cukup menggantikan laut bagi masyarakatnya. Sungai Aare adalah salah satu sungai besar yang membentang hampir sepanjang negara kecil Switzerland yang berpenduduk hanya sekitar 8.7 juta jiwa. Sungai yang membentang sepanjang 295 km merupakan anak sungai Rhine. Kedalaman Sungai Aare ini mencapai 200 meter lebih. Dalam kondisi normal, kecepatan arus sungai berkisar antara 100 - 180m3/detik. Dalam kondisi arus sungai 100-180m2/detik, anda memiliki waktu yang cukup untuk berenang. Namun, ketika terjadi kondisi alam yang tidak normal, seperti misalnya turun hujan di pegunungan atau salju mencair karena memasuki musim semi dan musim panas, kecepatan arus bisa mencapai antara 180 - 230m3/detik. Dalam kondisi arus sungai antara 180 - 230m2/detik, anda harus berhati-hati karena sewaktu-waktu bahaya bisa muncul tiba-tiba. Kecepatan arus Sungai Aare juga bisa lebih 230m3/detik. Dalam kondisi arus sungai di atas 230m2/detik, hanya profesional dengan peralatan yang dirancang untuk tujuan ini yang boleh turun ke Sungai Aare. Pada laju aliran ini, bahkan layanan penyelamatan profesional, dalam keadaan darurat sekalipun, mereka hanya dapat membantu sampai batas tertentu.

The Swiss Livesaving Association SLRG atau Asosiasi Penyelamat Jiwa Swiss SLRG telah menetapkan aturan sungai untuk mencegah kecelakaan dan musibah lain di Sungai Aare. Poin-poin berikut harus diperhatikan saat berenang atau berperahu di Sungai Aare :

  1. Hanya perenang berpengalaman yang boleh pergi ke perairan terbuka (sungai dan danau).

  2. Penumpang di rakit tiup dan perahu karet harus dilengkapi dengan jaket pelampung.

  3. Daerah sungai yang tidak diketahui harus dihindari atau diobservasi sebelum berenang atau mulai berperahu.

  1. Dalam kondisi air dingin persingkat waktu berenang atau perjalanan berperahu karena suhu tubuh yang rendah dapat menyebabkan kram otot.

Mengutip dari situs Bern City, berenang di Sungai Aare disarankan hanya untuk perenang berpengalaman. Oleh karena itu, pengunjung Sungai Aare harus bisa memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi sebelum menikmati sungai.

Bagi pengunjung atau pendatang, sebaiknya berenang ditemani oleh penduduk setempat. Karena sangat penting untuk mengetahui di titik mana bisa mulai berenang dan di titik mana harus berhenti berenang. Pada titik tertentu, jika kita berenang melewati batas yang telah ditentukan, maka sungai yang terlihat indah, bisa berubah seketika. Karena ketidaktahuan akan titik aman di Sungai Aare dapat membahayakan jiwa.

Sungai Aare memang terkenal karena keindahannya. Banyak orang luar atau pengunjung meremehkan arus Sungai Aare yang terlihat mengalir dengan tenang padahal sangat menguras tenaga. Keindahan Sungai Aare inilah yang kemudian menjadi magnet bagi siapapun yang melihatnya, terutama yang bisa berenang, untuk terjun dan menikmati air sungai. Padahal kedalaman yang lebih dari 200 meter, kecepatan arus yang terlihat stabil dan dinginnya air sungai ibarat jebakan alam yang banyak memakan korban jiwa.

Pada tahun 2019 di kolom komunitas di situs ricksteves.com menyebutkan kasus seorang gadis muda tenggelam, padahal dia adalah perenang yang baik. Ada juga peringatan bahwa sungai memiliki pusaran yang sering tidak terduga bagi perenang.

Untuk mengetahui seberapa lengkapnya fasilitas yang disiapkan pemerintah Swiss di area Sungai Aare, kita bisa menonton video di bawah ini :

https://www.youtube.com/watch?v=jjl5sxqcPg4

Terutama para Netizen +62 yang kemaren sudah ramai-ramai memberikan bintang 1 pada Sungai Aare...

Sungai Aare Bern Swiss "The Danger Beauty"

Sumber Utama : https://seword.com/umum/sungai-aare-bern-swiss-the-danger-beauty-WcUk0P233y

Jahat! Anies Fitnah Pemerintah Pusat soal Lokasi Formula E Gagal di Monas

Kalau soal tata kata, Anies memang tiada bandingnya. Termasuk berbohong, ia tidak kalah jagonya.

Tidak tanggung-tanggung, da'i kondang sekelas Aa Gym saja pernah dia bohongi.

Yang mana kala itu ia diwawancarai oleh pemimpin Ponpes Darut Tauhid tersebut via Zoom Meeting.

Dan seperti tanpa bersalah Wan Anies mengatakan, akan memberikan paket Sembako kepada masyarakat DKI yang terdampak PPKM.

Adapun isi paket Sembako itu salah satunya adalah daging ayam atau sapi.

Namun pada kenyataannya, dalam paket Sembako itu tidak ada sama sekali daging ayam ferguso.

Apalagi daging sapi.

Yang ada hanyalah beras 5 Kg, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 liter, biskuit 2 bks, 2 masker dan sabun mandi 2 batang.

Itu pun penerimanya banyak yang tidak tepat sasaran.

Ada anggota TNI dan PNS yang dapat. Termasuk orang kaya juga banyak yang dapat.

Mereka yang sadar tidak layak mendapatkan paket Bansos itu, langsung mengembalikannya ke Pemprov DKI. Sedangkan yang tidak sadar, meskipun sudah sejahtera, dimakan juga tuh isi paket Sembako.

Jadi beda antara perkataan dan fakta di lapangan, inilah ciri khas Anies.

Di samping itu, mantan menteri pecatan Jokowi tersebut juga terkenal sebagai tukang fitnah.

Tidak tanggung-tanggung, pemerintah pusat (Kemensetneg) pun turut dia fitnah.

Lantas, bagaimana ceritanya Wan Anies tega memfitnah atasannya sendiri itu?

Awalnya ia hadir di acara PKS. Di situ ia diberi panggung untuk bicara.

Nah pada kesempatan tersebut, Wan Anies manfaatkan untuk menyebarkan hoax terkait pemerintah pusat dengan mengatakan lokasi Formula E yang awalnya di Monas digusur oleh Kemensetneg.

Itulah kenapa lokasi balapan mobil kursi tunggal itu dipindahkan ke Ancol.

"Jadi nanti kalau pertandingan background-nya JIS. Bukan kita yang menyiapkan. Digusur, digusur, digusur ya akhirnya kita di sini," ujar Wan Anies di depan banyak kader PKS seperti tanpa bersalah.

Pertanyaannya, apakah betul pemerintah pusat menggusur Formula E seperti Anies menggusur bangunan milik warga Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 2019 silam?

Tidak sama sekali ferguso.

Justru penyelenggara Formula E yang menyalahi aturan karena Monas itu merupakan cagar budaya.

Jadi bukan area sembarangan.

Di sana terdapat warisan budaya yang bersifat kebendaan, bangunan, dll.

Berdasarkan peraturan, Monas dilindungi oleh undang-undang. Sehingga bagi siapa saja yang merusaknya baik secara keseluruh maupun bagian-bagiannya diancam hukuman pidana.

Di sana ada tugu Monas, patung Pangeran Diponegoro, patung kepala Chairil Anwar, patung kepala Husni Thamrin, patung rapat raksasa Ikada, ruang museum sejarah, ruang kemerdekaan, dll.

Barang-barang ini sangat berharga ferguso dibanding Formula E. Sehingga daripada nanti balapan mobil listrik itu merusak cagar budaya yang ada, mending gak usah digelar di Monas.

"Sampailah pembicaraan untuk menggunakan lokasi lain mengingat getaran dan berbagai risiko yang bisa berpotensi merusak Cagar Budaya Monas," ujar Jubir Mensesneg, Faldo Maldini.

Tidak ada kan yang namanya menggusur?

Justru penyelenggara Formula E yang grasak-grusuk. Bikin hajatan internasional tidak dipikirkan secara matang.

Sudah masang aspal di Monas dan menebangi 191 pohon di sana. Eh gak tahunya lokasi tersebut adalah cagar budaya.

Seharusnya sebelum bertindak, cari informasi dulu ferguso. Monas itu statusnya apa? Serta apakah melanggar atau tidak memanfaatkannya untuk lokasi balapan Formula E?

Selain itu, perlu juga konsultasi sama pengelola Monas dalam hal ini Kementerian Sekretariat Negara.

Kura-kura pakai assalamualaikum-lah.

Jangan langsung main trobos gitu.

Gak ada akhlak itu namanya.

Terakhir, warga DKI sendiri yang dirugikan.

Karena 191 pohon yang ditebangi tersebut merupakan aset berharga ferguso. Lebih berharga dari Novel Bamukmin dan Geisz Chalifah.

Yang fungsinya untuk mencegah banjir.

Oke-lah mereka ngeles dengan mengatakan, pohon yang sudah ditebang akan diganti dengan ditanami kembali. Tapi untuk pohonnya bisa rindang, besar dan mampu menyerap air seperti semula butuh proses ferguso.

Bertahun-tahun. Bahkan berpuluh-puluh tahun.

Seharusnya Anies yang minta maaf kepada warga DKI karena telah salah memilih loksi balap Formula E sehingga menimbulkan kerugian negara. Bukan malah menyalahkan pemerintah pusat dengan mengatakan Kemensetneg telah menggusur Formula E. Sehingga lokasinya dipindahkan ke dekat JIS.

Dasar kadrun! Suka banget memfitnah orang demi meraih kekuasaan.

Semoga 2024 terpilih jadi Presiden. Amin

Jadi Presiden PKS.

Jahat! Anies Fitnah Pemerintah Pusat soal Lokasi Formula E Gagal di Monas

Sumber Utama : https://seword.com/politik/jahat-anies-fitnah-pemerintah-pusat-soal-lokasi-ADOd9elDnY

Bikin Malu! Kebiasaan Salahkan Tembok Waktu Kejedot, Terbawa ke Sungai Aare

Netizen dungu Indonesia bikin bintang 1 untuk sungai di Swiss situ waras atau enggak? Rating sebuah sungai buruk karena ada orang yang sempat terhanyut di sana dan belum ditemukan sampai saat ini.

Netizen Indonesia kadang-kadang tuh bodohnya nggak ketolongan karena membuat rating sungai itu menjadi rendah hanya karena kesalahan seseorang dalam membaca arus sungai.

Saya kira ini adalah preseden buruk bagi Indonesia di mata internasional karena dikenal dengan netizen yang goblok-goblok dan otaknya kayaknya sih ada tapi nggak dipakai, sekali lagi saya mengatakan bahwa kecelakaan yang dialami oleh anak Ridwan Kamil yang sampai saat ini belum ditemukan adalah bukan kesalahan sungai.

Tidak bisa kita menyalahkan tempat tertentu hanya karena ada orang di sana yang terseret yang bahkan banyak pemberitaan mengatakan bahwa 99% dari kasus hilang tersebut biasanya ditemukan setelah 3 minggu.

Saya kira memang bisa dikatakan tim SAR yang ada di Swiss kurang mengenal medan terlihat dari berita-berita yang ada. Tim SAR di Swiss sulit mengenali medan di Sungai Aare yang jernih itu, nggak kayak sungai di Jakarta yang penuh tujuh empat satu. Jangan dinomorin.

Tapi kita tidak bisa menyalahkan 100% ke tim SAR atas apa yang dialami oleh anak Ridwan Kamil sampai saat ini. Mengenai anaknya yang sampai sekarang belum ditemukan pasca ada arus keras yang mendadak muncul di sungai Aare, menurut pengakuan orang-orang yang berenang bersamanya.

Sungai Aare tersebut memang bisa dikatakan sebagai objek wisata dari para turis baik lokal maupun internasional. Sungai tersebut dikenal sebagai sungai yang arusnya cukup deras sehingga tanpa harus berenang pun mereka bisa sampai ke tapi yang namanya alam tentu ada misteri-misteri yang tidak bisa diprediksi misalnya ada arus yang mendadak keras dan seterusnya.

Apakah karena netizen di Indonesia kebiasaan pukul meja waktu dia kepalanya kepentok meja, atau memukul lantai dan menyalahkan pintu ketika dengkulnya eh maksudnya otaknya bergetar karena kepalanya terbentur?

Inilah yang saya kira terjadi di dalam paradigma orang Indonesia yang kebanyakan kalau bertindak nggak pernah mikir dulu. Seharusnya mereka berpikir sebelum memberikan low rating kepada sungai tempat di mana anaknya Ridwan Kamil terakhir ditemukan berenang dan sampai sekarang hilang. Antara bodoh atau dungu. Rocky Gerung banget.

Saya kira netizen Indonesia harus belajar untuk memberikan citra yang baik di hadapan internasional karena selama ini Indonesia itu dikenal dengan sarangnya teroris bahkan ada sampai ditolak di Singapura.

Untuk informasi, babi saja masih dibutuhkan untuk diimpor oleh Singapura. Kalau kalian mau lebih terlihat terpelajar ya jangan sembarangan kayak orang goblok gitu dong menggunakan teknologi dan media sosial.

Siapa lagi mereka kalau bukan pendukung nya Ridwan Kamil? Harusnya Ridwan Kamil memberikan edukasi bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan karena yang salah tuh bukannya sungai tapi ya memang misteri sungai saja.

Saya mengira bahwa apa yang menjadi hal ini patut kita pelajari bersama-sama untuk kita tidak terjebak di dalamnya lagi. Negara Indonesia ini diisi oleh hampir 290 juta orang. Mungkin 70 sampai 80% sudah memiliki media sosial dan lahir menggunakan gawai alias gadget.

Mereka boleh saja punya gadget tapi mereka belum tentu melek teknologi dan paham konteks dari berita. Makanya nggak heran di negara ini banyak banget orang-orang yang percaya bahwa Jokowi itu adalah PKI padahal PKI sudah dibubarkan saat Jokowi masih bocah.

Nggak heran banyak orang yang kemakan sama hoax yang dikeluarkan oleh Prabowo Subianto dan Anies Baswedan mengenai Ratna Sarumpaet dan janji-janji palsu dulunya. Semoga saja Ridwan Kamil bisa segera menemukan anaknya yang paling tua.

Saya berharap bahwa anak dari Ridwan Kamil bisa segera ditemukan dalam kondisi sehat. Semoga saja pencarian anak dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa segera selesai dan ditemukan. Tidak terbayang kepedihan yang dirasakan oleh Ridwan Kamil dan rasa was-wasnya.

Mari kita berharap yang terbaik agar Ridwan Kamil dan keluarga diberikan kekuatan dan kesabaran menunggu hasil SAR di Swiss. Semoga Tuhan menolong mereka.

Bikin Malu! Kebiasaan Salahkan Tembok Waktu Kejedot, Terbawa ke Sungai Aare

Sumber Utama : https://seword.com/politik/bikin-malu-kebiasaan-salahkan-tembok-waktu-m9jFwnF4G2

Re-post by Migo Berita / Selasa/31052022/13.21Wita/Bjm 

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya