» » » » » 7 Siswa SMPN Terbuka Banjarmasin Timur "Mangkir" saat Ujian Nasional, koq bisa ?

7 Siswa SMPN Terbuka Banjarmasin Timur "Mangkir" saat Ujian Nasional, koq bisa ?

Penulis By on Rabu, 03 Mei 2017 | No comments


KOSONG: Ini lah kondisi kelas ujian nasional SMP Terbuka Banjarmasin Timur (04). Hanya dua kursi yang terisi.
Lah.. Hari Pertama, Banyak Siswa SMP yang Absen UN
PROKAL.COBANJARMASIN - Ujian Nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) digelar serentak Selasa (2/5) kemarin.  Di Banjarmasin, UN SMP diwarnai ketidakhadiran siswa.
Setidaknya itulah yang terjadi di SMP Terbuka Banjarmasin Timur (04) yang berada di SMPN 14 Banjarmasin. Tujuh siswa dari 24 siswa memilih absen tanpa keterangan saat ujian berlangsung.
“Mereka tidak lapor ke saya. Kami tidak tahu semuanya tanpa pemberitahuan. Untuk siswa SMPN 14 ada 213 siswa. Yang tidak hadir dari SMPN Terbuka,” ujar Kepala SMPN 14 Banjarmasin, Abdul Jalil.
Dijelaskannya, siswa SMP Terbuka merupakan siswa yang berasal dari putus sekolah dan siswa yang sambil bekerja. Mereka bersekolah pada sore hari dari hari Senin sampai Jumat. Sedangkan Sabtu dan Minggu, libur.
Ujian di SMPN 14 dan SMPN Terbuka Banjarmasin Timur (04) masih menggunakan UNKP (Ujian Nasional Kertas Pensil). Tak hanya itu, SMPN Terbuka Banjarmasin Timur (04) kekurangan soal sebanyak lima buah. “Ada yang tidak hadir jadi cukup. Tidak ada soal cadangan,” bebernya.
Dari data Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, dari total 10.073 siswa SMP, sebanyak 6.131 siswa bakal mengikuti UNBK.Sedangkan sisanya sebanyak 3.942 melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) atau manual.
Jika tahun lalu, hanya ada empat sekolah yang melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang terdiri dari dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta yakni SMPN 1, SMPN 6, SMP Ukhuwah, dan SMP Kanaan, tahun ini, UNBK dilakukan oleh 34   SMP Negeri sebanyak 4.626 siswa, empat SMP Terbuka sebanyak 49 siswa, 24 SMP Swasta sebanyak 1.060 siswa, MTs Negeri sebanyak empat sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 396 siswa.
Meski demikian, dari 85 sekolah yang melaksanakan UNBK . Hanya sembilan sekolah  yang mampu melaksanakan UNBK secara mandiri tanpa meminjam peralatan ke sekolah lain. Sedangkan untuk sekolah negeri hanya ada empat yakni, SMPN 1, SMPN 6, SMPN 24 dan MTs Banjar Selatan 2. Sedangkan lima sekolah lainnya merupakan sekolah swasta, yakni  SMP Sabilal, SMP Santa Angela, SMP Santa Maria, SMP Kanaan, dan SMP Ukhuwah.   
 Para siswa  SMPN 28 Banjarmasin yang menggunakan model  UNBK   ada yang terlambat karena di hari ujian harus diangkut dari sekolah mereka ke sekolah tempat UNBK berlangsung.
Untuk diketahui. Jarak antara SMPN 28 Banjarmasin yang berada di Jalan Kelayan A, Banjarmasin Selatan dengan SMAN 2 Banjarmasin yang menjadi tempat UN di Jalan Mulawarman, Banjarmasin Tengah,  terbilang jauh. Praktis untuk mengangkut siswa, pihak sekolah mencarter tiga Angkot selama empat hari pelaksanaan UNBK.
Untuk berangkat mengikuti UNBK, beban biaya pengangkutan dibebankan kepada siswa. Menurut salah seorang siswa SMPN 28 Banjarmasin, Syaifudin, dirinya membayar Rp40 ribu untuk empat hari pelaksanaan UNBK, atau Rp10 ribu satu hari pulang-pergi.
“Mau bagaimana lagi, sekolah kami tak memiliki perangkat yang cukup untuk menggelar UNBK, terpaksa harus nebeng ke SMAN 2 Banjarmasin,” ungkap Syaifudin kemarin.
Dirinya mengaku harus bangun lebih pagi agar tak ketinggalan angkot untuk menuju tempat pelaksanaan UNBK. “Padahal jika di sekolah saya sendiri bisa lebih santai, dengan begini saya berangkat lebih pagi agar tak ketinggalan Angkot,” tuturnya.
Keluhan yang sama disampaikan oleh Iwan, menurutnya, UNBK dengan nebeng di sekolah lain membuatnya sedikit tak nyaman dan enjoy. Telebih suasana saat ujian berlangsung. “Enak di sekolah sendiri, apalagi menunggu teman yang lain agar berangkat sama-sama,” tukas Iwan.
Akhirnya, pada pelaksanaan UNBK hari pertama kemarin di SMAN 2 Banjarmsin, salah satu siswa terlambat, karena ketinggalan Angkot. “Salah seorang teman saya ketinggalan, akhirnya dia naik ojek ke SMAN 2 Banjarmasin,” terangnya.
Salah seorang guru SMPN 28 Banjarmasin yang mewanti namanya tak dikorankan menuturkan, semua siswa tak wajib membayar biaya Angkot untuk berangkat ujian kemarin. Dia menyebut, biaya ini sebelumnya sudah dikomunikasikan dengan pihak orang tua siswa. “Yang tak mampu tak kami kenakan biaya, dan ini sudah dibicarakan dengan pihak orang tua siswa,” terangnya.  
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, membeberkan jika siswa yang tidak hadir saat UN berlangsung dapat melakukan ujian susulan pada 22 Mei mendatang. “Ada ujian susulan,” tuntasnya. (eka/mof/yn/ran) / http://kalsel.prokal.co/read/news/9157-lah-hari-pertama-banyak-siswa-smp-yang-absen-un.html 

Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Kamis/04052017/09.09Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya