Stop Bully! Suteja Enggan Sekolah Lagi Diejek Karena Tumor di Mata
BANJARMASINPOST.CO.ID, BEKASI - Tidak tahan diejek, Suteja (12) warga Kampung Utan RT 02/29, Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi tidak mau melanjutkan pendidikan.Bocah lulusan SDN 015 Wanasari ini kerap dibully atau menjadi korban perundungan temannya karena mengidap penyakit tumor di mata sebelah kiri.
"Saya sering diejek karena ada benjolan di mata kiri," ujar Suteja kepada wartawan pada Minggu (30/7/2017) siang.
Suteja mengenang, teman-temannya kerap menghina bahwa matanya membesar. Dia mengaku tidak tahan dengan ejekan teman-temannya itu, apalagi selama tiga tahun dia selalu diejek.
"Sudah tiga tahunan saya kena penyakit ini. Kalau bisa dipindahkan, saya mau biar nggak dihina lagi," kata Suteja.
Ayah Suteja, Juanta (50) menambahkan, selain tidak mau melanjutkan sekolah ke tingkat SMP, Suteja juga tidak mau mengaji lagi.
Hingga kini, aktivitas putra bungsu dari tiga bersaudara ini hanya bermain di rumah saja.
"Sudah saya rayu agar sekolah lagi, tapi dia tidak mau. Saya juga tidak tega kalau memaksa sekolah sementara dia tertekan karena diejek," kata pria yang bekerja sebagai sopir truk pasir di salah satu toko material ini.
Sejauh ini, putra pasangan Juanta 50 dan Amih (50) ini selalu mendapat uluran tangan dari warga terdekat untuk berobat.
Sebetulnya, keluarga Juanta telah dilindungi oleh asuransi kesehatan milik pemerintah, hanya saja dirujuk ke Pusat Mata Nasional RS Cicendo Bandung, Jawa Barat.
Di sana, kata dia, fasilitasnya lengkap dan spesialis mengobat penyakit mata.
"Rumah sakitnya di Bandung, jadi butuh biaya operasional yang cukup tinggi menuju ke sana. Dulu pernah dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi, tetapi dirujuk karena tidak memiliki fasilitasnya kurang," ujar Juanta.
Juanta bercerita, sakit putra bungsunya itu sudah dialaminya sejak usia 9 tahun. Awalnya, Suteja mengeluh sakit mata dan lambat laun matanya bengkak.
"Saya bawa ke Puskesmas ternyata dirujuk ke RSUD Kabupaten. Setelah ketemu dokter ternyata penyakit matanya serius," jelas Juanta.
Hingga sekarang, Juanta hanya mengandalkan bantuan warga yang dikoordinir RT setempat. Pasalnya, pemerintah daerah belum juga memberikan bantuan.
"Kami berharap dapat perhatian dari pemerintah daerah," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Sri Riyanti mengaku belum mengetahui adanya siswa yang tak mau melanjutkan sekolah karena sering dibully.
"Saya belum mendapat laporan adanya siswa yang sering dibully akibat memilki penyakit," kata Sri Riyanti.
Meski begitu, kata Sri pihaknya akan melakukan pengecekan ke wilayah tempat tinggalnya.
"Kami akan cek dulu penyebab yang bersangkutan tidak mau sekolah," ujar Sri Riyanti.
warta kota
Tidak
tahan diejek, Suteja (12) warga Kampung Utan RT 02/29,
Desa Wanasari,
Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi tidak mau melanjutkan pendidikan.
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Senin/31072017/10.01Wita/Bjm