Sejarah Islam Bubur Asyura Terus Dibumikan
Banjarmasain, KP – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan HA Haris Makkie mengapresiasi kegiatan keagamaan yang dilakukan kelompok masyarakat yang menggelar pembagian bubur Asyura untuk 6 titik kemasyarakat yang digelar Pemuda Islam Kalsel dan meminta sejarah Islam terkait bubur Asyura terus dibumikan.“Pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan masyarakat berbau keagamaan ini, sebab akan tercipta silaturahmi kebersamaan dan saling bantu demi kerukunan dilingkungan sekitar dan berbagi terkait sejarah Islam kita,’’ kata Haris Makkie didampingi Ketua Pemuda Islam HM Hasan, Pendiri Majelis Taklim Nur Arina, Din Jaya, dan Ustadz KH Bahrul Ilmi, saat berkeliling melihat pembagian bubur Asyura di Gang Hasanuddin Jalan Pengeran Antasari Banjarmasin, Sabtu (30/9).
Haris menuturkan, dalam menjalan pemerintahan daerah tentu dibutuhkan dukungan masyarakat, organisasi, Islam dan ulama, makanya pihaknya selaku pemerintah berbaur dengan warga dan ulama serta organisasi masyarakat, sehingga bisa saling mengingatkan dan terbangun terus silaturahmi, bebernya.
Dibulan keagamaan 10 Muharram semoga kita yang hadir dan menggelar kegiatan berbagi bubur Asyura dan lebarannya anak yatim ini mendapatkan berkah, ridho dan rahmat SAW, apalagi berbagi bubur Asyura ini sudah ke-6 tahun digelar DPD Pemuda Islam dan LSM lainnya, suatu kegiatan keagamaan yang cukup lama sehingga juga bisa memperkenalkan sejarah Islam kepada generasi muda dan anak kita.
Senada itu, Ketua Pemuda Islam HM Hasan mengaku bersyukur bisa merayakan 10 Muharram dengan membagi 1000 mangkok bubur Asyura kepada warga sekitar dan para anak yatim.
“Kami sudah 6 tahun merayakan pembagian bubur Asyura dan rutin digelar setiap tahunya dibulan Muharram, bahkan bisa dihadiri Sekda Kalsel Harris Makkie menjadi kebanggaan sendiri bagi warga kami,’’ tuturnya.
Pendiri Majelis Taklim Nur Arina, Din Jaya mengakui, masyarakat sangat antusias dengan bubur Asyura yang juga membagi 1.000 piring lebih bubur Asyura untuk masyarakat di Gang Cendrawasih Kelayan A, dan selalu digelar setiap tahunnya,’’ bebernya.
Tidak hanya bubur Asyura, Din juga membagi dana sosial untuk anak yatim piatu, serta bingkisan buat janda yang ada dilingkungannya.
“Kami 10 Muharram selalu berbagi, dan menjadi kebiasaan Majelis Ta Lim Nur Arina setiap tahunnya,’’ bebernya.
KH Bahrul Ilmi yang sempat membacakan doa menilai Muharram selain puasa, berbagi rezeki juga dianjurkan, terutama pada hari ‘Asyura’.
Sumber Berita : http://www.kalimantanpost.com/sejarah-islam-bubur-asyura-terus-dibumikan/
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Senin/02102017/17.58Wita/Bjm