Ketika Kitab Suci Lima Agama Dibaca Bersama
Ingin Dorong Partisipasi Pemuda Dalam Kegiatan Keagamaan
PROKAL.CO, Meski berbeda agama, suasana kekeluargaan sangat terasa saat ratusan pemuda dari berbagai suku berkumpul di GOR Rudy Resnawan Kamis (5/10) kemarin.Di gedung beralamat di Jalan Trikora tersebut, dilaksanakan acara Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. Di mana para pemuda yang berhadir secara bergantian membaca kitab suci agama mereka masing-masing.
Total ada lima tokoh dari lima agama yang secara bergantian memandu para pemuda membaca kitab suci. Yaitu, dari agama Islam, Hindu, Budha, Kristen dan Katolik.
Kabid Penelusuran dan Pemetaan Iptek Kemenpora RI Supadi mengatakan, GPMKS merupakan kegiatan dalam rangkaian Kirab Pemuda 2017 yang tengah digelorakan Kemenpora di 34 titik kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Tujuan digelarnya GPMKS ialah untuk memupuk kebhinekaan di kalangan pemuda tanpa memandang suku, ras, dan agama yang berbeda," katanya.
Dia menambahkan, GPMKS mengemban tanggungjawab besar menyatukan pemuda yang berasal dari enam agama di Indonesia untuk membacakan masing-masing kitab suci dalam satu tempat dan waktu yang sama.
"Tapi karena di Banjarbaru tidak dihadiri oleh agama Khonghucu, maka hanya lima kitab suci agama yang dibaca," tambahnya.
Lebih lanjut, Supadi mengungkapkan, melalui GPMKS Kemenpora ingin meningkatkan partisipasi kaum muda dalam kegiatan keagamaan masing-masing.
"Karena saat ini, partisipasi pemuda dalam kegiatan keagamaan mulai menurun," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Banjarbaru Zainal Ilmi menuturkan, keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia merupakan suatu keistimewaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dengan baik.
"Jadi jangan dijadikan alasan untuk bercerai berai," ujarnya.
Menurutnya, dari perbedaan tersebut lah masyarakat harus bisa bersatu. "Keberagaman adalah takdir terbaik yang Tuhan pilihkan bagi bangsa Indonesia, maka perlu mendapatkan perhatian lebih untuk menjadikan perbedaan tersebut sebagai potensi bukan sebagai ancaman. Agar kita bisa hidup rukun, harmonis dan berdampingan," pungkasnya.
BACAKAN KITAB SUCI: Salah seorang pemuda beragama Hindu ketika membaca kitab suci agamanya Di GOR Rudy Resnawan, Kamis (5/10).
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/11584-ketika-kitab-suci-lima-agama-dibaca-bersama.htmlRe-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Jum'at/06102017/15.43Wita/Bjm