Mirisnya! Guru Agama Hanya Digaji Rp 500 Ribu, Pemda Tak Pernah Berikan Tunjangan
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Hari ini, Sabtu (25/11), diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Namun problematika tenaga pengajar di Indonesia belum sepenuhnya meratanya kesejahteraan guru.Tidak hanya antara guru berstatus PNS dan honorer, tapi juga antara guru di bawah kelola Kementerian agama dengan di bawah Kementerian Pendidikan.
Selama ini, guru di bawah Kementerian Agama seperti guru pendidikan agama dan guru di taman pendidikan Alquran, masih memprihatinkan, bahkan tidak tersentuh bantuan pemerintah daerah yang bersumber dari Anggaran Belanja Pendapatan Daerah (APBD).
Itu sebabnya, guru di bawah Kementeria Agama menginginkan adanya perhatian dari pemerintah daerah. Sebab, guru-guru di bawah Kementarian Agama, juga mengajar putra daerah.
Ditengara jumlah guru di bawah kementarian agama non-PNS atau honorer berjumlah 10.781 orang. Sedangkan guru PNS di bawah Kementerian Agama hanya 4.979 se-Kalsel.
Untuk level Madrasah Aliyah ada sebanyak 41 sekolah Madrasah Aliyah Negeri, dan 80 lebih madrasah swasta. Sedangkan total guru ada sekitar 20.000-an.
Anehnya, meskipun sudah bertahun-tahun mengabdi pada negara dan mengajar di daerah, namun mereka sama sekali belum pernah ada bantuan dari pemerintah daerah dalam hal tujangan maupun dana BOS. Para guru di bawah kementerian agama pun berharap agar ada perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah.
“Kami di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) se-Kalsel, sangat berharap bantuan dari APBD, ada perhatian lah. Sebab sejauh ini sama sekali tidak ada. Selama ini guru- guru di bawah kementerian agama bersumber dari gaji dan sertifikasi yang sudah ada. Jika yang belum maka masih honorer, bahkan ada guru honorer gajinya tak sampai Rp 500.000,” ungkap Riduansyah, Sekretaris KKM, Jumat (24/11).
banjarmasinpost.co.id/ibrahim ashabirin
Aktivitas guru agama mengajar salah satu TK Alquran di Tapin.
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Sabtu/25112017/11.21Wita/Bjm
