Persaingan Panas Bangun Jembatan di Ibukota Kalsel
Pakai Kaca atau Ala Monas?
PROKAL.CO, Pemprov Kalsel dan Pemko Banjarmasin boleh saling klaim paling duluan dan paling cantik, tapi manakah jembatan yang paling realistis diwujudkan di Banjarmasin?---
Pemko Banjarmasin punya ide yang tak biasa. Mereka akan menghubungkan lantai atas Menara Pandang ke seberang sungai dengan sebuah jembatan kaca. Ide ini memanfaatkan musibah ambruknya kanopi Menara Pandang di Jalan Piere Tendean, Banjarmasin, Februari silam.
Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina sendiri tak bisa menyembunyikan kebanggaan saat ekspose jembatan penyebarangan ini, Senin (4/12) lalu. Dia menjanjikan jembatan yang melintang tepat di atas Sungai Martapura itu akan dimulai tahun depan. “Rencananya pelaksanaan pekerjaan fisik tahun 2019 mendatang. Titik yang kami inginkan adalah di depan Hotel Batung Batulis sampai Menara Pandang di seberangnya,” kata Ibnu.
Ibnu optimistis jembatan kaca ini akan menjadi ikon wisata baru Kota Banjarmasin. Lantai kaca ini meniru jembatan penghubung dua tebing gunung di provinsi Zhangjiajie, Hunan, Cina. Jembatan penyebarangan kerap menjadi tempat untuk menguji nyali, bahkan tempat resepsi perkawinan.
Anehnya, sejak jauh hari pemprov telah memiliki keinginan yang sama untuk menjembatani dua daratan yang terpisah sungai ini. Berbeda dengan Pemko Banjarmasin, Pemprov Kalsel menarik jembatan dari titik yang berbeda. Pemprov akan membangunnya di bekas perkantoran pemprov yang akan ditandai dengan pembangunan tugu 0 Km. Jembatan itu akan menghubungkan dengan Siring Tendean di seberangnya.
Jembatan ini sempat ditampilkan di layar lebat ketika perayaan puncak hari jadi Pemprov Kalsel bulan Agustus lalu. Undangan yang hadir ketika itu semua kepala daerah di 13 kabupaten dan kota. Semua tamu undangan sempat berdecak kagum melihat desain eks perkantoran pemprov yang di sulap menjadi ruang terbuka hijau dengan fasilitas Tugu 0 Km menjulang tinggi bak Tugu Monas di Jakarta.
Keinginan membangun Tugu 0 Km tersebut sudah sejak lama. Bahkan, desainnya pun ketika itu pada bulan Mei 2017 disayembarakan secara terbuka. Menurut data di Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel, ada ratusan desain rancangan Tugu 0 Km tersebut.Hingga akhirnya dewan juri yang terdiri dari beberapa akademisi dan budayawan memilih desain yang ada jembatan pejalan kaki untuk menghubungkan antara Jalan Sudirman dengan Jalan Piere Tendean.
Kepala Dinas PUPR Kalsel Achmad Sofiani menyebut itu artinya pemprov pun bakal membangun jembatan serupa. Dijelaskannya, memang konsep pengembangan kawasan tersebut akan disusun tahun 2018 mendatang. “Konsep pengembangan kawasan disana sudah kami lakukan jauh hari sebelum pemko merencanakan. Bahkan gubernur langsung yang berkeinginan. Konsepnya pun beliau turut serta memberikan pilihan,” kata Sofiani kemarin.
Yang dia sayangkan, hingga kemarin pemko belum berkoordinasi dengan pihaknya terkait ini. Apalagi sebutnya, sisi jembatan yang berada di Siring Sudirman adalah aset pemprov. “Belum ada koordinasi hingga kini,” ujarnya.
Jika pemprov dan pemko sama-sama ngotot, warga Banjarmasin bakal mendapati dua jembatan penyeberangan yang berdekatan dan mirip di Sungai Martapura.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banjarmasin Gusti Ridwan Syofyani sendiri punya sanggahan lain. "Pemko merancangnya sejak tahun 2016. Tahun ini dijadwalkan pembuatan DED dan itu sudah rampung," ujarnya, kemarin (12/12) ditemui di Balai Kota. "Pada tahun 2016, ketika menyusunnya, saya memang benar-benar tidak tahu pemprov juga sedang merancang hal serupa," tegasnya.
Lantas, apakah pemko akan mundur? Ridwan memastikan belum ada pembatalan. Dinas PUPR masih bekerja sesuai jadwal yang telah ditetapkan. "Jadwalnya tahun 2018 sudah mulai lelang proyek. Satu-satunya masalah apakah anggarannya siap atau tidak. Bukan akibat ramainya pemberitaan masalah ini," tegasnya.
Baginya, Dinas PUPR hanyalah eksekutor lapangan. Jika jembatan kembar ini bakal memicu reaksi masyarakat dan ternyata harus ada yang mengalah, baginya bukanlah masalah. "Sebab itu sudah urusan pimpinan. Pembicaraan antara walikota dan gubernur," tukasnya.
Pengamat tata kota Subhan Syarif menilai, pembangunan jembatan yang akan dibangun Pemko Banjarmasin belum terlalu mendesak. Pasalnya, jika hanya untuk berjalan kaki untuk menuju titik satunya, tak terlalu jauh.
Apalagi, pemprov sudah sejak dini akan membangun jembatan serupa di eks perkantoran pemprov. "Akan ada empat jembatan yang berdempetan nanti, dua yang sudah ada jembatan pasar lama dan jembatan merdeka. Ini sangat lucu," ucapnya.
Menurutnya, yang lebih penting saat ini adalah bagaimana mengolah kawasan tersebut supaya menarik dengan destinasi yang unik dan tidak membuat bosan publik. (mof/fud/ay/ran)
MANA YANG LEBIH BAGUS?: Desain jembatan versi Pemko Banjarmasin (kanan) dan Pemprov Kalsel (kiri)
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/12739-persaingan-panas-bangun-jembatan-di-ibukota-kalsel.html
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Kamis/14122017/10.19Wita/Bjm