» » » » » » » » » Imbas Wisata Air Kota Banjarmasin : Dulu, kelotok ukuran standar paling mahal dihargai Rp12 juta, Sekarang Rp60 juta

Imbas Wisata Air Kota Banjarmasin : Dulu, kelotok ukuran standar paling mahal dihargai Rp12 juta, Sekarang Rp60 juta

Penulis By on Selasa, 16 Januari 2018 | No comments

Dadah Properti.. Ini Investasi 2018 Paling Menjanjikan di Banjarmasin
PROKAL.CO, Banjarmasin tak cuma sekadar ibukota, tapi pusat perekonomian Kalsel. Bahkan provinsi tetangga, Kalteng juga ikut bergantung. Memangnya, seperti apa peluang investasi di kota kecil ini?
===================================
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Banjarmasin, Muryanta tampak menggebu-gebu. Ketika disinggung wisata sungai sebagai 'jualan' kepada investor luar.
Ukuran yang dipakai Muryanta sederhana, yakni harga jual kelotok. "Dulu, kelotok ukuran standar paling mahal dihargai Rp12 juta. Sekarang Rp60 juta. Hukum ekonomi berlaku di sini," ujarnya tersenyum.
Lonjakan harga itu imbas naiknya permintaan pasar. Setelah kemunculan tren wisata susur sungai. "Ibaratnya, orang sekarang lebih bersemangat menjadi motoris kelotok ketimbang sopir angkot," imbuhnya.
Dia yakin bakal terjadi pergeseran tren investasi. Pariwisata akan jadi primadona. Setidaknya untuk beberapa tahun ke depan. Karena tujuh besar peringkat investasi di Banjarmasin masih didominasi yang itu-itu juga (lihat infografis).


Pemko kini berniat menjual habis-habisan kawasan siring pada investor. "Siring sepanjang 3,5 kilometer dari Jembatan Pasar Lama sampai RK Ilir ini kawasan ekslusif," tegasnya.
Yang terdekat untuk diincar investor adalah pembangunan hotel atau kafe di sepanjang Siring Pierre Tendean. Dia yakin, ketika penyiringan Sungai Martapura rampung, nilai kawasan ini bakal melonjak. Sebab, masih ada kawasan siring yang terputus atau belum dipoles. Seperti Siring Sungai Baru, RK Ilir dan Muara Kelayan.
Nah, jika ada beberapa hotel di Banjarmasin yang justru bangkrut, Muryanta buru-buru menepis. Ia memastikan fakta itu tak ada kaitannya. "Itu murni kesalahan manajemen hotel," tegasnya.
Peluang lain, diceritakannya, sejumlah investor besar telah coba menjajaki peluang bisnis di Banjarmasin. "Salah satunya Trans Studio," sebutnya. Pemko berharap ada investor yang tertarik membangun mal baru.
Sebagai pesaing Duta Mall. Agar tercipta kompetisi bisnis yang sehat. Mengingat pesaing lamanya seperti Mitra Plaza dan Metro City sudah mengangkat bendera putih.
Sementara peluang bisnis properti dipastikan sudah tertutup. Mengingat 75,11 persen atau 7.395 hektare permukaan dataran Banjarmasin sudah tertutupi bangunan serta halamannya. Berat bagi pengembang perumahan untuk berinvestasi di sini.
Satu lagi peluang menarik, rumah sakit. Data 2016, Kalsel setiap hari kekurangan 400 ranjang rawat inap. Sementara Rumah Sakit Sultan Suriansyah milik pemko belum rampung. "Pendatang rumkit swasta sangat dinantikan," tukasnya.
Untuk industri, pemko masih mengandalkan kawasan Selatan. Seperti Jalan Gubernur Subarjo dan Tembus Mantuil. Di Basirih ada lahan seluas 300 hektare yang diincar untuk menjadi industri hilir. "Katanya mau bikin pabrik produk olahan sawit seperti sabun," pungkasnya.
Kembali pada masalah pariwisata, sebelumnya Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menyebut sepanjang tahun 2017 kota ini telah dikunjungi 40 ribu wisatawan. Kebanyakan memang pelancong dalam negeri.
Hanya seribu yang turis asing. Didominasi WNA Jerman, Belanda dan Italia. "Kebanyakan datang dengan minat khusus untuk penelitian Bekantan atau sejarah," ujarnya. Karena itulah, Ibnu berharap bakal ada kawasan konservasi Bekantan di Banjarmasin. (fud/ma/nur)

PERLU MAL BARU: Pemko berharap ada investor yang tertarik membangun mal baru. Foto Duta Mall saat pembangunan fl yover parkir mobil, diambil tahun 2017. Foto SYARAFUDDIN/RADAR BANJARMASIN
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/13223-dadah-properti-ini-investasi-2018-paling-menjanjikan-di-banjarmasin.html

Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Rabu/17012018/11.17Wita/Bjm 
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya