Salut..!! Ini Nih Para Srikandi Relawan Kebakaran Banjarmasin
Guru TK, Tak Takut Api
PROKAL.CO, Pernah mendengarkan lagu Sang Penakluk Api dari The Cangcuters? Kalau belum, coba saja dengarkan. Liriknya menggambarkan aksi heroik pemadam kebakaran. Nah, bagaimana jadinya jika sosok yang digambarkan adalah perempuan, berikut ulasannya.EKA PERTIWI, Banjarmasin
Di Banjarmasin ada perempuan-perempuan tangguh penakluk api. Salah satunya adalah Auliani Rahima. Dia tergabung dalam Konoy Crane Kayu Bulan. Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) dari Sungai Andai.
Dalam aksinya, Aulia, begitulah panggilannya, itu tak takut berjibaku memadamkan si jago merah. Semakin besar api, nyali mereka makin menjadi. Slogan pantang pulang sebelum padam dipegang teguh oleh kelimanya.
Kemarin (12/1) siang, markas Konoy Crane Kayu Bulan terlihat tenang. Tak ada sirine yang terdengar meraung. Mobil pemadam berwarna kuning dan merah terparkir siaga. Saat itu terlihat beberapa orang sedang beraktivitas. Salah satunya Aulia.
Kala dihampiri, Aulia menyambut hangat. Obrolan santai pun dimulai. Cewek 22 tahun itu lantas bercerita seputar aktivitasnya sebagai relawan kebakaran. Dia baru setahun bergabung.
Tugas Aulia sama dengan relawan laki-laki. Bergelut dengan api. Dia juga harus menguasai perlengkapan dan teknik pemadaman.
Kalau ada info kebakaran, dia juga harus bergegas mendatangi lokasi kejadian. Di manapun dan kapanpun. Contohnya seperti yang terjadi Kamis (11/1) lalu di kilometer 5.
“Saat itu saya sedang tidak mengajar,” sebut Aulia. Dia ternyata adalah seorang guru TK di Sungai Andai.
Aulia sama sekali tak takut berhadapan dengan api. Padahal, resikonya besar. Salah-salah bikin celaka. “Menjadi pemadam kebakaran itu panggilan jiwa,” katanya.
Tentu saja tak sekadar modal keberanian. Aulia ternyata juga tergabung dalam Lady Fire Banjarmasin. Kelompok BPK yang isinya cuma perempuan. Di sanalah dia banyak dilatih. “Setiap dua pekan kami latihan bersama,” bebernya.
Aulia tak begitu saja menjadi relawan kebakaran. Dia terinspirasi dari ibunya sendiri, Masitah. Bedanya, sang ibu tak berhadapan langsung dengan api. “Ibu saya ikut. Tapi di mobil saja,” ungkapnya.
Ada satu pengalaman yang paling melekat. Bahkan berulang. “Handphone sering basah terkena air,” sebut Aulia.
Sebagai perempuan, Aulia berkomitmen untuk terus menjadi relawan kebakaran. Dia ingin membantu orang lain. Seperti yang sudah dilakukan keluarganya. “Kami satu keluarga memang anggota BPK,” tuturnya.
Aulia bukan satu-satunya pemadam perempuan Konoy Crane Kayu Bulan. Masih ada empat lainnya. Selain Masitah, ada Sherly, Novita Wulandari serta Mala Sari. Mereka adalah sosok-sosok hebat dan pemberani. “Siapa pun bisa. Yang penting pemberani dan memiliki mental yang tangguh,” pungkas Ketua Konoy Crane Kayu Bulan, Ade Robbiadi. (at/nur)
BERANI:
Inilah salah squad perempuan dari Konoy Crane Kayu Bulan. Mereka berani
terjun langsung saat terjadinya kebakaran. Foto EKA PERTIWI/RADAR
BANJARMASIN
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/13211-salut-ini-nih-para-srikandi-relawan-kebakaran-banjarmasin.htmlSosok Lady Fire Banjarmasin Jadi Daya Tarik
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) di Kota Banjarmasin memang menjadi fenomena. Itu tak lepas dengan jumlahnya yang ratusan dan ada di setiap kawasan.Bekerja sebagai relawan, memburu kebakaran dan insiden emergency lainnya adalah yang mereka lakukan.
Maka itu ini bukan tugas yang mudah, karena berhadapan dengan bahaya yang kapan saja mengintai.
Di balik itu semua, menjadi keunikan tersendiri karena diketahui ada perempuan yang mau bergabung jadi anggota BPK atau relawan.
Ya, sosok lady fire (sebutan bagi anggota pemadam perempuan), menjadi daya tarik.
Beberapa lady fire yang pernah dijumpai menuturkan, mereka memang tergugah hati bergabung jadi anggota relawan semata-mata karena rasa ingin membantu sesama.
Misalnya yang diungkapkan Gadis Tri Martania, anggota BPK Assalam.
Bagi perempuan kelahiran Martapura 18 Februari 1999 itu, jadi seorang relawan adalah panggilan jiwa.
"Menjadi satu hal yang membuat hidup lebih berwarna dengan hal menantang yang dijalani sebagai anggota pemadam," kata Gadis.
Dalam keseharian, Lady Fire satu ini diketahui juga sebagai pelajar Kelas 3 Jurusan Tata Boga di SMKN 4 Banjarmasin.
Lalu, sosok Lady Fire lainnya adalah Diana, anggota BPK Satelit 88.
Diana pemilik register 020 BPK Satelit 88 mengatakan hal serupa.
"Senang bisa membantu masyarakat yang terkena musibah dan ikut bersedih bagi warga yang terkena musibah," ungkap Diana yang diketahui tak gentar ikut memadamkan api di lokasi kebakaran. (*)
banjarmasinpost.co.id/fadly setiarahman
Lady Fire Banjarmasin
Gadis dan Diana
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2016/09/30/sosok-lady-fire-banjarmasin-jadi-daya-tarik Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Rabu/17012018/11.25Wita/Bjm