Uniska Gelar Seminar Internasional Bahasa Inggris
PROGRAM studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari menggelar seminar internasional, dengan menghadirkan pembicara dari Shantou University, Christine David, Nick Lischynsky dan Ricardo Ribeiro.KETUA Program Studi (Kaprodi) Bahasa Inggris Uniska Raudhatul Haura PhD Can mengatakan, sudah saatnya program studi Pendidikan Bahasa Inggris Uniska untuk go International.
Salah satunya adalah dengan menggelar seminar bertaraf jnternasional dengan bekerja sama dengan delapan universitas di Indonesia.
“Kami urunan mendatangkan native speaker dari Shantou University mereka sebagai dosen dengan berasal dari Amerika Serikat dan Brasil dalam rangka roadshow, dan ini seri yang kedua mereka datang ke Indonesia tetapi dengan orang yang berbeda,” ungkap Raudhatul Raudhatul Haura.
Raudhatul Haura berharap dengan mendatangkan native speaker, peserta seminar bisa belajar banyak. Sebab, yang mengikuti seminar ini dari berbagai kalangan mahasiswa, dosen, guru, dan praktisi dan juga peserta dari berbagai universitas, termasuk peserta dari Universitas Brawijaya, Malang.
“Uniska merencanakan dosen yang melanjutkan kuliah keluar negeri termasuk pertukaran mahasiswa ke Thailand dan Filipina,” tutur Raudhatul Haura.
Ia mengatakan, kegiatan ini dalam rangka salah satu cara menaikan akreditasi Uniska dengan berharap prodi Bahasa Inggris mendapatkan akreditasi A.
Wakil Rektor 1 Uniska Dr H Ahmad Zarkawi mengatakan, seminar ini digelar dalam rangka menyikapi fenomena destruptif di era sekarang, dimana pergerakan globalisasi yang begitu cepat sehingga Uniska sebagai lembaga pendidikan perlu menyelenggarakan kegiatan, salah satunya seminar dengan berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi luar negeri salah satunya dengan Shantou University.
“Untuk mengimbangi perubahan perlu melakukan kegiatan seperti ini dan ini akan terus berlanjut. Uniska juga akan menyelenggarakan lagi seminar Internasional sains dan teknologi dengan pembicara dari asingapura dan Malaysia” ungkap Ahmad Zarkawi.
Ia mengatakan, Uniska sebagai kampus yang terbuka dengan tidak menghilangkan jati diri universitas salah satunya adalah dengan menyelenggarakan Fokus Diskusi Group setiap bulan, khusus untuk membahas pemikiran-pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari dan hasil kajian akan dijadikan sebuah buku yang menjadi rujukan bagi civitas akademika Uniska.
“Dan bulan maret ini akan akan dibahas dari perspektif teknik sipil berkaitan dengan Sungai Tuan. Insya Allah akan mengundang Bupati Kabupaten Banjar,” katanya.
Ia mengatakan, dengan menggelar FGD tentang Sungai Tuan bisa menjawab hubungan banjir di Martapura, karena posisi sungai yang strategis dalam mengantisipasi banjir di Martapura.(jejakrekam)
Penulis : Ahmad Husaini
Editor : Andi Oktaviani
Foto : Ahmad Husaini
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/02/06/uniska-gelar-seminar-internasional-bahasa-inggris/
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Rabu/07022018/10.56Wita/Bjm