Kader PKS Ketakutan dan Minta Maaf ke Mahfud MD
Ada
yang bilang, kader PKS adalah cerminan kader yang paling tidak tahu
malu. LHI terbukti korupsi pun, mereka tidak mau menerimanya sebagai
kenyataan. Bahkan KPK yang mau mereka bubarkan karena ketua umumnya
tertangkap korupsi. Meskipun sudah divonis penjara, macam-macam narasi
dan alasan yang mereka lancarkan di sosial media, mulai dari membawa
nama Allah, sampai membuat kambing hitam bernama zionis dan israel.
Tapi
bagi saya, kader PKS itu sebenarnya penakut. Dalam lingkup partai, jika
dilakukan survey, maka kader paling mudah dipengaruhi adalah kader PKS.
Mereka ini mudah saja digiring ke kanan dan ke kiri. Mungkin inilah
kenapa kader-kader mereka begitu militan membuat cerita-cerita lucu yang
membuat haru dan onta-onta menangis sedih? Karena itu semua dapat
mempengaruhi dan menyatukan mereka.
Bahwa
selama ini terlihat militan dan garang, ya karena belum berhadapan
dengan orang yang mau melawan. Dalam strategi komunikasi dan peperangan,
target yang kemungkinan tidak akan melawan atau menyerang balik adalah
sasaran paling nyaman disudutkan dan difitnah macam-macam.
Namun
belakangan ini nampaknya kader PKS salah sasaran. Mereka menyasar
Mafhud MD yang merupakan mantan ketua MK dan juga pernah sebagai anggota
DPR. Kader PKS menyerang orang yang di satu sisi punya pengetahuan yang
sangat akurat, dan di sisi lain memiliki jiwa petarung; siap berhadapan
dengan siapa saja.
Mahfud MD dipermasalahkan
karena posisinya saat ini sebagai anggota BPIP mendapat hak keuangan
senilai 100 juta rupiah. Termasuk asuransi dan biaya operasional
lainnya.
Mendapat tuduhan macam-macam, ceriwis
dan nangis kurma, Mahfud pun memberi peringatan pertama. Beliau membuka
sedikit pengalaman, bahwa dirinya dulu pernah menjadi anggota DPR dan
mengembalikan uang 160 juta rupiah ke negara. Mengapa dikembalikan?
Karena Mahfud merasa tidak perlu uang itu. Uang tersebut didapat setelah
dirinya membahas UU dengan Kemenkumham.
Yang
artinya, publik dapat menilai bahwa jika satu UU saja bisa mendapat
segitu banyaknya, apalagi kalau dikalikan 10 UU atau 10 rapat? Sehingga
masyarakat paham bahwa pendapatan 100 juta sebulan, terhitung untuk
asuransi dan operasional adalah angka wajar untuk banyak orang. Malah
tergolong sangat kecil untuk jabatan strategis nasional seperti Mahfud
MD.
Mahfud
memang tak menyebut secara gamblang berapa pendapatan anggota DPR
setiap bulannya, beliau hanya memberi gambaran dan meminta wartawan
untuk menanyakannya ke anggota DPR. Supaya mereka tahu bahwa Mahfud MD
pantang disenggol dan dibelokkan untuk urusan yang sebenarnya banyak
orang tahu.
Pendapatan 100 juta sebulan memang
terdengar luar biasa besar, jika yang mendengar adalah masyarakat kelas
menengah bawah dengan gaji setara UMR. Namun bagi kelompok menengah
atas, yang menduduki posisi komisaris atau direktur sebuah perusahaan,
maka pendapatan 100 juta bisa dibilang biasa saja, bahkan cukup kecil
bagi mereka.
Melihat
gelagat dan adanya niat melakukan propaganda ala PKS, maka Mahfud pun
membalasnya dengan dua pernyataan sangat menohok. PKS telah melahirkan 2
koruptor besar dan anggota pendapatan anggota DPR lebih besar dari
dirinya, apalagi ketua-ketuanya, tanyakan saja ke Hidayat Nurwahid.
Untungnya
Mahfud paham etika, sehingga dia tidak membongkar semuanya. Pernyataan
telaknya pun hanya sebagai peringatan. Maksudnya, kalau PKS tidak
berhenti memainkan isu soal gajinya, maka Mahfud akan buat pernyataan
lebih menyakitkan lagi.
Terbukti kader PKS yang
sebelumnya meledek Mahfud kemudian ketakutan dan meminta maaf. Dan
Mahfud dengan elegan menyerahkan nama kader PKS yang meledeknya dengan
meme bertuliskan “Saya Pancasila, Saya 100 juta.”
Mahfud
dengan kebesaran hatinya tak mau menyebut nama kader PKS yang
menyerangnya. Mungkin kasihan, mungkin juga tidak tega. Sebab kalau
Mahfud membuka namanya ke publik, yang bersangkutan bisa menjadi
bulan-bulanan netizen, tidak bisa tidur siang malam. Haha
Saya
rasa ini adalah peringatan yang sangat telak bagi kader PKS untuk
berhenti membodoh-bodohi masyarakat. Karena kalian tidak tahu kapan
bakal berhadapan dengan orang-orang sekelas Mahfud. Beruntung Mahfud
cukup berbesar hati dan tulus memaafkan kelakuan kader PKS, andai saya
di posisi beliau, bakal saya habisi PKS sampai ke akar-akarnya. Buat
malu dan bongkar semua kasus-kasusnya. Supaya PKS semakin gurem.
Salam surga dari cucu Nabi.
Sumber Berita : https://seword.com/politik/kader-pks-ketakutan-dan-minta-maaf-ke-mahfud-md-SJg5tdRkm
Mahfud MD: Kalau Jokowi Tak Turun, Berarti Amien Tak Diridhoi Allah
Pernyataan
Amien Rais yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan dilengserkan
Allah tersebut menuai kontroversi. Karena menurut sebagian masyarakat
Amien Rais telah memperalat Tuhan untuk tujuan politik.
Memang
kita juga heran kepada Amien Rais ini. Kenapa selalu menyertakan Tuhan
dalam setiap pernyataan politiknya. Kita masih ingat ketika Amien Rais
mengatakan bahwa PAN, PKS dan Gerindra adalah partai Allah sedangkan
yang di luar dari itu adalah partai setan. Kontan pernyataan Amien ini
menjadi kontroversi. Partai-partai yang di luar dari partai yang
disebutkan Amien merasa tersinggung. Mereka tidak terima dianggap
sebagai partai setan.
Memang
akhir-akhir ini tokoh yang dianggap sebagai pahlawan reformasi itu
selalu membuat pernyataan-pernyataan kontroversi. Pernyataannya selalu
tanpa dasar menyalahkan pemerintah atau Presiden Jokowi. Seharusnya
sebagai seorang yang ditokohkan, apalagi dianggap sebagai pahlawan
reformasi, dirinya harus menjaga sopan santun dan tata krama. Tepati
kenyataannya Amien Rais tidak menjaga lisannya. Selalu mengumbar
kebencian kepada orang-orang yang berseberangan dengan dirinya. Merasa
dirinya paling benar. Dan pongah.
Tak lama ini,
Amien Rais juga menyindir tim BPIP yang menerima gaji sebesar seratus
juta per bulan. Amien Rais mengatakan bahwa hanya ongkang-ongkang kaki
saja bisa dapat seratus juta satu bulan. Sungguh enaknya. Pernyataan ini
langsung dibantah oleh anggota tim BPIP Mahfud MD. Menurut Mahfud MD
mereka tak hanya ongkang-ongkang kaki seperti yang dituduhkan oleh Amien
Rais. Lalu Mahfud MD juga membeberkan hasil kerja mereka. Bahkan
menurut Mahfud MD mereka sampai saat ini belum menerima gaji, meski
sudah setahun ditunjuk oleh Presiden Jokowi.
Memang
kita tahu sepertinya Amien Rais asal tuduh saja. Selalu
menyalah-nyalahkan Presiden Jokowi. Di mata Amien Rais, Presiden Jokowi
itu tak ada baik-baiknya. Meski pun Presiden Jokowi telah bekerja keras
membangun Indonesia. Kita tidak tahu kenapa Amien bisa begitu. Apakah
Amien Rais mempunyai hasrat untuk dapat memimpin Indonesia? Mau menjadi
Presiden? Hanya dirinya sendiri yang tahu. Tetapi geragatnya memang
terlihat ambisi Amien Rais ingin menjadi RI1. Makanya dia mulai caper.
Setelah
ceramahnya di Balai Kota yang menuding elektabilitas Jokowi terjun
bebas, sambil menunjuk foto Presiden Jokowi. Tapi baru-baru kembali
Amien Rais menunjuk foto Presiden Jokowi sambil mengatakan bahwa
Presiden Jokowi akan dilengserkan Allah karena tidak amanah. Bahkan
Amien Rais sudah yakin bahwa Allah akan melengserkan Jokowi, dan tak
akan terpilih lagi.
Tetapi
pernyataan Amien Rais justru menurut Mahfud MD tidak etis dan akan
berbalik kepada Amien Rais sendiri. Kalau Jokowi terpilih kembali
menjadi Presiden RI untuk yang kedua kali, bukankah Amien Rais sendiri
yang tidak diridhoi Allah?
"Kalau nanti Pak
Jokowi tidak turun, ini berarti kan Pak Amien yang tak dipercaya Allah.
Ya kan, kalau ini (Jokowi) tidak turun maksud saya omongan Amien ini tak
diridhoi Allah. Ini kan bahaya bagi Pak Amien sendiri," kata Mahfud.
Memang benar apa yang dikatakan oleh Mahfud MD.
Tidak seharusnya Amien Rais membuat pernyataan seperti itu. Membawa-bawa
nama Tuhan. Seakan-akan sudah pasti Tuhan akan melengserkan Jokowi dari
kursi Presiden. Seakan-akan Tuhan sudah ada di pihak Amien Rais. Dan
Amien Rais sudah yakin seratus persen bahwa Allah akan melengserkan
Jokowi.
Tapi apakah kita layak mendahului
kehendak Tuhan? Karena kehendak Tuhan hanya Tuhan sendiri yang tahu.
Jadi kita tidak boleh mendahului apa yang telah dirancang oleh Tuhan.
Dan kita tidak boleh memastikan sesuatu yang belum benar-benar terjadi.
Dan kita juga tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada Tuhan.
Seakan-akan Tuhan itu adalah pembantu kita yang dapat kita suruh-suruh
sesuai dengan kehendak kita sendiri.
Benar kata
Mahfud MD, bagaimana kalau Jokowi justru kembali terpilih lagi menjadi
Presiden? Bukankah itu berarti Amien Rais sendiri yang tidak diridhoi
Allah? Kalau itu sampai terjadi, bukankah justru akan mencemarkan nama
baik Amien Rais itu sendiri? Orang-orang akan beranggapan bahwa Amien
Rais tidak beriman. Bahkan doanya pun tidak didengarkan oleh Tuhan.
Kalau sudah begitu masihkah ada yang percaya kepada dirinya? Saya rasa
tak ada. Karena Amien Rais sudah menjadi seorang pecundang.
Sumber Berita : https://seword.com/politik/mahfud-md-kalau-jokowi-tak-turun-berarti-amien-tak-diridhoi-allah-HJVivaRyQ
Jelas Yah!!! PKS Minta Maaf Ke Mahfud MD, Kegaduhan Lenyap
Tidak
ada angin tidak ada hujan, kegaduhan tiba-tiba muncul soal gaji anggota
dewan BPIP. Dengan begitu cepat nyinyiran, hinaan dan cacian diarahkan
ke anggota dewan BPIP setelah Kemenkeu mengeluarkan besaran gaji anggota
dewan BPIP. Entah Siapa yang memulai, entah siapa yang mengamplifikasi
isu tersebut, kita tidak tahu.
Beragam
tanggapan bermunculan mulai dari media sosial sampai media cetak. Tak
ketinggalan para politisi senior semacam Fadli Zon, Amien Rais, dan
politisi lainnya. Isu ini mengakibatkan kantor salah satu media cetak
digeruduk kader PDIP dengan alasan penghinaan dan fitnah keji terhadap
Megawati sebagai ketua umum, pada salah satu halaman utama terbitan
media cetak tersebut. Selain Megawati, Mahfud MD juga mendapat serangan
keji dari pihak-pihak tertentu.
Tak
terima disindir kader PKS soal gaji anggota dewan BPIP melalui meme
yang tidak sopan, yang dikirim melalui jejaring oleh orang yang sering
datang untuk berdiskusi, Mahfud MD memberikan klarifikasi dan sekaligus
membeberkan kebusukan PKS. Mahfud mengingatkan PKS agar tidak
bermain-main apalagi sudah mulai bertindak kurang ajar. Mahfud MD juga
membandingkan gaji kader PKS di DPR dan MPR yang jauh lebih besar dari
gaji BPIP.
Untuk menambah bungkaman Mahfud
terhadap PKS, ia mengingatkan bahwa PKS sudah sukses melahirkan dua
koruptor besar yang sudah masuk bui dan masih banyak lagi yang masih
dalam proses KPK.
Palu godam Mahfud berhasil
memaksa PKS melalui ketuanya meminta maaf kepada Mahfud MD atas
perlakuan kurang ajar kadernya tersebut. Tentu palu godam Mahfud MD akan
sangat menghancurkan kredibilitas politik PKS sebagai partai berbasis
Islam dan terkenal dengan jargon partai dakwahnya.
Pada
saat yang sama Mahfud MD juga menanggapi nyinyiran para politisi
lainnya seperti Fadli Zon soal besaran gaji anggota DPR apalagi
ketuanya, serta Amien Rais terkait pernyataannya yang menyerang Jokowi.
Tadaaa….!!!
Tak perlu butuh waktu lama, isu-isu negatif baik terkait gaji anggota
dewan BPIP maupun komentar Amien Rais lenyap dari peredaran. Media
sosial sepi dari nyinyiran dan fitnahan terkait isu itu. Entah kenapa
kita juga tidak tahu pasti.
Yang pasti lenyapnya
isu itu pasti terkait dengan palu godam Mahfud MD dan permintaan maaf
PKS. Tidak bisa dihindari bahwa maraknya isu BPIP di media sosial, media
cetak dan televisi merupakan sokongan dari PKS dan partai oposisi.
Buktinya setelah PKS minta maaf kepada Mahfud MD, isu lenyap. Maka mau
tidak mau, PKS dan partai oposisilah penyebab kegaduhan terkait BPIP. Ya
memang biasanya juga seperti itu sih.
Lagi-lagi,
isu ini bukan soal kepedulian partai teradap masyarakat atau negara.
Isu ini murni politik. Isu besaran gaji BPIP dijadikan alat untuk
menyerang pemerintah, dan terutama Megawati. Sebab anggota dewan BPIP
lainnya tidak ada serangan membabi-buta. Tujuan mereka hanya satu, untuk
menjatuhkan kredibilitas pemerintahan dan partai pendukungnya.
Mereka
tidak menyangka Mahfud MD akan menghantam mereka sedemikian kerasnya.
Sebab mereka tidak sedang menyerang anggota dewan lainnya, melainkan
pemerintah dan khususnya Megawati. Mereka tidak menyangka bahwa ada
kader PKS yang salah langkah. Misi mereka gagal.
Mahfud
MD bukanlah tokoh biasa. Pengalaman, profesionalitas, integritas, dan
komitmen Mahfud MD terhadap Pancasila dan Indonesia tidak perlu
diragukan lagi. Pilihan politiknya tidak lalu membuatnya mengorbankan
komitmennya terhadap Pancasila dan Indonesia. Ia juga termasuk tokoh
Islam yang dihormati di negeri ini. Sering kali pernyataannya tidak
cukup diperhatikan hanya dari segi kenegarawanan, tetapi juga dari segi
keislaman dan hukum. Main-main soal isu dan fitnah ke Mahfud MD sama
saja dengan mempermalukan diri sendiri.
Sementara
itu, strategi politik pemerintah pantas diapresiasi dengan menggandeng
tokoh-tokoh politik berpengaruh dan berkualitas serta punya integritas
untuk menjadi anggota dewan BPIP. Pemerintah sadar bahwa BPIP
membutuhkan orang-orang yang kenegarawanannya tidak perlu dipertanyakan
lagi. Karena memang BPIP bukan program main-main.
Sayangnya,
banyak kalangan mempertanyakan adanya BPIP bukan karena mereka tidak
menyetujuinya melainkan karena mereka tidak sedang berkuasa atau karena
mereka tidak ada di dalamnya. Coba saja kalau Amien Rais dimasukkan ke
dalam BPIP, niscaya kelompoknya akan diam seribu Bahasa. Tetapi
pemerintah tidak mau mempertaruhkan BPIP di tangan orang-orang yang
mendukung HTI dan terkenal mempraktikkan politik liar tak terkendali.
Nah.. jadi fix yah. Siapa dalang kegaduhan di negeri ini dan siapa yang perlu dipercayai. Seperti kata orang bijak, ‘sepandai-pandainya PKS memainkan isu, suatu saat akan kena batunya juga’ atau ‘selicik-liciknya PKS bersembunyi di belakang ayat, suatu saat sikap iblisnya akan terbongkar juga’ atau ‘sesuci-sucinya PKS dengan jargon dakwah, suatu saat sifat tukang fitnahnya terkuak juga’ atau mau tambah lagi? Silakan!!!Sumber Berita : https://seword.com/politik/jelas-yah-pks-minta-maaf-ke-mahfud-md-kegaduhan-lenyap-SkkBE-yg7
Inilah 2 Koruptor Besar PKS yang Disebut Mahfud MD
Publik
sedang dihebohkan oleh pernyataan Mahfud MD yang begitu khas, telak,
jelas dan menohok. “PKS telah melahirkan dua koruptor besar.” Semua
orang mendadak bungkam tak berani menjawab. PKS yang dulu dikenal sangar
dan siap perang dengan siapa saja, bahkan tak takut berhadapan dengan
KPK, kini nampak senyap dan sepi. Sehingga pernyataan Mahfud terdengar
begitu agung tak terbantahkan.
Apakah karena
Mahfud adalah orang Madura yang nyalinya lebih besar?
Ataukah karena
Mahfud adalah profesor beneran yang tak akan mundur jika ditantang
berdebat?
Atau karena Mahfud benar-benar tau kebusukan-kebusukan PKS
sehingga partai tersebut bungkam dan tak berani melawan? Sebab kalau
melawan, maka Mahfud bisa berkomentar jauh lebih telak lagi.
Apapun
alasannya, biarlah itu menjadi urusan PKS. Setahu saya, partai yang
sedang anjlok-anjloknya pasca ditangkapnya sang ketua umum LHI, sampai
saat ini masih dalam kondisi sangat kritis. Terlebih partai tersebut
baru saja kalah melawan seorang Fahri Hamzah. iya, satu partai lengkap
dengan dewan syuro dan kader-kader dan murobbinya, kalah oleh satu orang
Fahri Hamzah. Haha sangat tak punya wibawa.
Tapi
saya jadi tertarik untuk berpikir dan menganalisis siapa 2 orang
koruptor besar yang dimaksud Mahfud? Dan setelah shalat jumat ini saya
baru sadar, rupanya memang ada dua koruptor besar yang sangat tega,
tidak punya hati. Mereka adalah LHI dan Gatot Pujo Nugroho.
LHI
ditangkap KPK saat masih menjabat sebagai ketua umum PKS.
Dia kemudian
divonis 16 tahun penjara. Namun karena merasa keberatan dan mengajukan
banding, LHI malah diperberat hukumannya menjadi 18 tahun penjara dan
dicabut hak politiknya. Entah kebetulan atau tidak, pimpinan PKS ini
apes karena harus berhadapan dengan ketua majelis hakim yang sekampung
dengan Mahfud MD.
Lalu mengapa LHI disebut
sebagai koruptor besar? Bukankah ada yang lebih besar? Malah kalau kita
membaca pembelaan kader-kader unyu PKS, LHI tidak merugikan negara,
tidak ada APBN atau APBD yang diambil. Tapi mengapa kemudian disebut
koruptor besar?
Koruptor itu bukan sekedar yang
mengambil APBN atau APBD, tetapi juga yang menerima suap dan menggunakan
jabatannya untuk kepentingan penyuap. Contoh koruptor lain yang
akhirnya divonis hukuman seumur hidup, nyatanya tak merugikan negara,
tidak nyolong APBN atau APBD. Dia hanya menerima suap. Siapa dia? Akil
Mukhtar.
Kasus
penyuapan memang lebih membahayakan, maka dari itu hukumannya pun pasti
jauh lebih berat dari koruptor yang main proyek APBN. Karena kasus suap
sulit sekali dilacak, dan pelaku bisa mendapatkan jauh lebih banyak
dari yang bisa diungkap dan dibuktikan di persidangan.
Selain
itu, LHI masuk dalam koruptor besar sebab dia mempermainkan hajat orang
banyak, kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia yang jumlahnya jutaan
orang. Kuota impor daging sapi. Bahkan setan pun kalau disuruh melakukan
korupsi sekeji itu, rasanya tidak akan tega. Ini manusia, pimpinan PKS
tega melakukannya.
Harga
daging sapi di masa pemerintahan SBY sempat mengalami kenaikan harga
yang sangat tidak masuk akal. Bahkan SBY sempat marah-marah kepada
menterinya yang dianggap gagal mengendalikan harga daging sapi. Entah
kebetulan atau tidak, gejolak harga daging sapi baru ada di pemerintahan
SBY periode dua, saat PKS sedang dekat-dekatnya.
Selain
LHI, koruptor besar yang disebut Mahfud kemungkinan adalah Gatot Pujo
Nugroho.
Tahun lalu, Gatot sudah divonis 6 tahun penjara. Namun kasusnya
masih terus berlanjut hingga sekarang, dan masih menghadirkan Gatot
sebagai saksi di beberapa persidangan.
Ini menunjukkan betapa kasus
korupsi di Sumut yang selama ini menjadi basis PKS benar-benar luar
biasa terstruktur, sistematis dan massif.
Bayangkan,
38 anggota DPRD kompak jadi tersangka pasca terbongkarnya kasus Gatot
sang Gubernur. 38 orang ini merupakan orang-orang yang diduga menerima
suap sebanyak 350 juta per orang dari sang Gubernur Sumut. Ini
benar-benar contoh korupsi jemaah yang paling memprihatinkan. Sehingga
wajar saja kalau Sumut tidak berbenah dan semakin tertinggal, karena
dari Gubernur sampai DPRD nya kompak melakukan korupsi. Lalu apa yang
bisa diharapkan dari partai penguasa daerah seperti itu?
Dan
jangan lupa, kasus korupsi yang menjerat Gatot juga merupakan area yang
membutuhkan tingkat ketegaan melebihi hati setan. Yaitu korupsi dana
hibah dan bantuan sosial. Kalau korupsi pengadaan kantor atau alquran
mungkin tak terlalu menyesakkan, ini dana hibah dan bantuan sosial.
Penerimanya jelas adalah orang-orang miskin dan membutuhkan. Dana itu
pula yang dikorupsi oleh kader terbaik PKS.
Saya
pikir cukup sampai di sini, kalau dilanjutkan saya bisa emosi.
Sementara emosi dapat membatalkan puasa. Daripada kita semua emosi
gara-gara PKS, mending kita akhiri saja. Nanti setelah buka baru boleh
lanjutin, hahaha.
Salam surga dari cucu Nabi.
Sumber Berita : https://seword.com/politik/inilah-2-koruptor-besar-pks-yang-disebut-mahfud-md-Sy2f8PAJQ
Sadis! Masjid, Kakbah, Hingga Allah Dipolitisasi, Awas Dilaknat Allah!
Politik
ibarat permainan teka-teki. Terkadang mudah ditebak, dan terkadang
penuh misteri yang jawabannya hanya akan kita ketahui di akhir
permainan. Ada pula orang menyebut bahwa politik itu kotor. Aksi
tipu-tipu yang kerap dipertontonkan oleh para politikus di gedung DPR
yang mewah itu, seakan membenarkan pernyataan itu.
Namun, terlepas dari dunia politik yang jorok
itu, politik juga menjadi topik yang teramat seksi untuk dibicarakan.
Tak jarang pula dua pihak yang berbeda pandangan, hingga harus beradu
jotos untuk mempertahankan pendapatnya. Begitulah politik. Sekalipun
politik itu katanya kotor, namun ada banyak orang yang senang bermain di
dalam kekotoran itu.
Dari
politik kita jadi tahu apa itu pencitraan. Dari politik, kita jadi tahu
apa itu kebohongan dan kemunafikan. Dari politik kita jadi tahu apa itu
pengibulan. Tetapi, dari politik, kita juga jadi tahu apa itu ketulusan
dan keiklhasan, kita juga jadi tahu apa itu kejujuran dan kerelaan
berkorban untuk orang banyak. Semuanya tergantung siapa yang berpolitik.
Ada
orang terjun ke dunia politik karena memang benar-benar terpanggil
untuk memperbaiki nasib orang banyak, karena benar-benar ingin
membaktikan dirinya untuk menyejahterakan para kaum papa. Karena salah
satu cara tercepat untuk membangun masyarakat adalah lewat panggung
politik.
Namun ada pula orang masuk ke panggung
politik hanya untuk kepentingan dirinya, keluarga, atau kelompoknya.
Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk memenuhi ambisinya.
Ada pula orang yang memilih keluar dari pekerjaannya, mundur dari
jabatannya, hanya karena daya tarik politik yang sangat menggoda selera.
Berbagai
kemudahan serta kemewahan yang ditawarkan oleh politik tersebut,
membuat orang terkadang kalap, yang cenderung bertindak aneh dan tidak
wajar. Segala upaya ditempuh demi menggapai tujuannya. Acap kita
menyaksikan seorang calon kepala daerah, atau calon legislatif,
melakukan politik uang demi memuaskan nafsu politiknya.
Cara
lain adalah dengan mempertopeng agama. Belakangan ini, ada politikus
yang kelihatannya suci, yang senantiasa berbicara agama, tetapi
pikirannya begitu kotor dan picik. Mereka tidak benar-benar sedang
meninggikan nilai-nilai agama. Namun, mereka justru menjual agama untuk
memengaruhi mereka yang ilmu agamanya sangat minim.
Agama
menjadi topeng politik. Semestinya, politik terpisah dengan agama.
Sebagaimana himbauan Presiden Jokowi, supaya jangan mencampur-adukkan
agama dengan politik. Namun, hal itu, dibantah oleh Amien Rais. Dia
tidak setuju. Dia justru menganjurkan supaya dalam acara-acara keagamaan
tetap menyisipkan pembicaraan tentang politik.
Menurutnya
agama dan politik tidak terpisahkan. Dalam setiap ceramahnya, tatkala
dia diundang untuk menyampaikan tausiyah di masjid-masjid, pembicaraan
tentang politik tidak lupa dia sisipkan. Dia berusaha memengaruhi pola
pikir para pendengarnya dengan cara pandangnya yang sesat. Tausiyahnya
justru didominasi ceramah berbau politik.
Masjid
menjadi ajang untuk berpolitik. Masjid dipolitisasi. Masjid menjadi
tempat baginya untuk menghujat lawan politiknya. Tidak ada ketakutan
dalam dirinya. Tidak ada rasa gentar dalam hatinya. Masjid yang
semestinya tempat untuk mendamaikan hati dari segala nafsu dan ambisi
dunia, namun Amien Rais justru menjadikannya sebagai sarang cacian.
Suasana
damai, sejuk, dan teduh di rumah Allah itu, tetapi oleh tausiyah Amien
Rais, berubah menjadi suasana yang penuh dendam, penuh murka, dan penuh
kebencian terhadap sesama anak bangsa, kebencian terhadap sesama ciptaan
Tuhan. Bukan justru menyampaikan pesan tentang kebenaran dan kesabaran,
tapi justru menyebar kebencian.
Allah
SWT, juga ikut dipolitisasi oleh Amien Rais. Dia menjadikan Allah yang
Mahatinggi itu serendah pikiran kotornya, serendah nafsu politiknya,
serendah kebenciannya terhadap lawan politiknya. Dia seakan-akan
memosisikan dirinya sebagai seorang yang sangat dekat dengan Allah,
sehingga setiap orang yang tidak sepaham dengannya, disebutnya setan.
Berbeda
cara pandang dengan Amien Rais adalah setan. Bagi mereka yang memihak
kepadanya adalah kaum Allah. Amien Rais sudah menempatkan dirinya sama
dengan Tuhan. Dia dapat menentukan siapa yang akan masuk surga dan siapa
yang akan menghuni neraka. Sesungguhnya, masuk surga atau neraka,
adalah hak prerogatif Allah.
Begitu pula
pernyataan Amien Rais yang menyebut bahwa Jokowi akan segera
dilengserkan oleh Allah. Wah, hebat benar Amien Rais ini. Allah yang
mana sebenarnya yang dimaksudkan oleh Amien Rais. Kapan pula Allah
memberitahukan tentang lengsernya Jokowi kepada Amien Rais, sehingga dia
begitu pede menyampaikannya.
Masjid
sudah dipolitisasi. Pun Allah, juga sudah. Lengkaplah sudah. Satu lagi
yang tersisa, Kakbah, sudah juga dipolitisasinya. Dia bersama Prabowo,
beserta rombongan begitu riangnya berfoto di depan Kakbah. Mereka
seperti ingin memamerkan kebersamaan mereka di tanah suci. Ibadah tidak
perlu dipamerkan. Ibadah semestinya untuk menyucikan hati.
Dan
ternyata, berfoto-foto di depan Kakbah hanya sandiwara politik. Tujuan
utama mereka adalah untuk menemui seseorang yang sedang dalam pelarian
karena tidak mau bertanggung jawab atas kasus yang menimpanya: kasus chat mesum dengan seorang janda cantik. Mereka ingin meminta petuah dari Habib buronan tersebut.
Sepertinya
Amien Rais perlu segera membuka topeng politik agama yang sedang
dipakainya. Amien Rais perlu segera memohon ampun kepada Tuhan yang
Mahakuasa, Allah SWT. Saya takut dia akan kena laknat oleh Allah akibat
tindakanya mempolitisasi rumah Allah dan Allah sendiri selama ini.
Bertobatlah Mas Amien…!!
Sumber Berita : https://seword.com/politik/sadis-masjid-kakbah-hingga-allah-dipolitisasi-awas-dilaknat-allah-B1IK6ozem
Kadang,
orang menebarkan paham dan ilmu hanya dengan modal kecapakan dia
berbicara, penampilan dia yang cantik dan meyakinkan, bahkan ada orang
yang yang menebarkan paham karena rasa kepedean. Padahal kalau ditelaah
dan diteliti lagi latar belakang dia, ilmu yang menunjang dari apa yang
dia bicarakan saja TIDAK PUNYA, tapi karena faktor-faktor yang saya
sebutkan tadi, orang-orang ini berani berbicara di ruang publik terbuka,
dan ditayangkan pula oleh stasiun tivi swasta atau stasiun tivi
jadi-jadian.
PKS TV??? Baru tahu saya PKS punya
stasiun TV... keren juga yah... tapi tayangnya dimana? Cannel berapa?
Kok ga ketangkap sama antene rumah, atau ini harus pake tv cable?
Anyway...
Coba perhatikan apa yang diucapkan Sang Menteri Keuangan jadi-jadian ini tentang utang Indonesia :
"Saya
sangat memberi perhatian kepada nasib kita, ibu, kaum wanita, dan
anak-anak perempuan kita dimasa yang akan datang. Jadi sudah saat hari
ini kaum ibu, kaum perempuan memegang peranan dan bisa mengubah
peradaban. Kita sudah tahu bahwa peradaban hari ini sudah sangat luluh
lantah oleh berbagai faktor. Dan kita harus memenangkan peradaban baru
yang berpihak kepada rakyat, Dan terutama dalam hal ini berpihak pada
kaum perempuan dan kaum ibu harus mendapatkan porsinya untuk tahun 2019
ini. Saya yakin kita akan mendapatkan kemenangan dengan cara... kita
kaum perempuan harus tahu bahwa hutang negeri ini sudah mencapai titik
ambang yang luar biasa. Lebih daripada 50% dan jumlah itu akan sangat,
sangat akan membuat anak dan cucu kita, anak perempuan kita akan
mengalami nasib yang buruk. Terutama anak perempuan kita dan kita
sendiri. Dan kita jadikan peradaban ke depan ini menjadi peradaban yang
terbuka, mengerti, paham... kalau ibaratnya nih, ngomong-ngomong punya
suami, suami suka mukulin kita, rumah diambil sama dia, ninggalin hutang
pula, udah gitu ngomongnya yang ngga enak, ini ibarat kata, kalau suami
seperti itu, kira-kira masih mau ngga kita hidup sama dia? *it's up to
you. Tapi saya yakin kita semua perempuan cerdas perempuan yang
pintar..... "
HA HA HA HA HA HA..... Jaka Sembung bawa Golok Maaaaaak.... Asli ga nyambung.
UUmm....
Ibu Neno sendiri paham tidak apa yang anda bicarakan barusan??
Sepertinya tidak. Saya meragukan bahwa dia memahami setiap kata yang dia
omongkan. Bagaimana bisa dia mencontohkan seorang suami yang disamakan
dengan sebuah negara??? Terus kalau tidak mau hidup dengan negara yang
punya kelakukan seperti si suami yang dicontohkan, kita harus pindah ke
luar negeri, begitu??
Ambil yang pertama dari
kalimat dia : "Jadi sudah saat hari ini kaum ibu, kaum perempuan
memegang peranan dan bisa mengubah peradaban."... Hallaw?? Anda tidak
membaca dan mengkaji Surat An-Nisa ayat 34 ?? "Kaum laki-laki itu adalah
pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan
karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.”
SQ. An-Nisaa’: 34. Lalu Hadist Riwayat Bukhari no.4163 "Tidak adakan
beruntung kaum yang perkaranya dipimpin oleh seorang wanita.” (HR.
Bukhari). Lalu peranan seperti apa yang harus dipegang oleh kaum
perempuan untuk mengubah beradaban.
Dan kalau
mau bicara soal perubahan peradaban, yang pertama harus dipahami adalah
ETIKA. Kita kan tidak sedang membicarakan peralihan peradaban dari jaman
barbar ke jaman peralihan.
Tapi
yang lebih tidak nyambung lagi dan sangat menggelikan adalah lonjakan
kalimat ini : "....Saya yakin kita akan mendapatkan kemenangan dengan cara... dan ini cara yang diterangkan oleh Neno Warisan ==> kita
kaum perempuan harus tahu bahwa hutang negeri ini sudah mencapai titik
ambang yang luar biasa. Lebih daripada 50% dan jumlah itu akan sangat,
sangat akan membuat anak dan cucu kita, anak perempuan kita akan
mengalami nasib yang buruk."
Para
pembaca Seword di seantero jagat.... ada yang paham maksud dari cara
yang dia utarakan???? Saya asli tidak paham !! Terus itu 50% maksudnya
50% dari jumlah apa?? 50% dari jumlah populasi Indonesia?? 50% dari
jumlah GDP Indonesia ?? 50% dari jumlah kaum perempuan Indonesia ?? Atau
50% dari apa yang katanya akan sangat, sangat membuat anak dan cucu
kita, anak perempuan kita mengalami nasib yang buruk????
Ah omongan dia selain tidak mendasar, juga ASBUN !!!
Tapi
Neno Warisan memang cerdas, atau pemikir dari kelompoknya yang cerdas.
Dia dan mereka paham bahwa ada sekelompok rakyat di Indonesia yang akan
tutup mata ketika kita bicara apapun dari sisi agama. Bicara soal hutang
negara yang diselipkan di ceramah agama dan disampaikan oleh ulama.
Maka kena tuh rakyat dibodohi oleh berita soal utang negara.
Coba
kalau Sri Mulyani yang jelas-jelas menteri keuangan, berpengalaman
dengan jam terbang yang sangat mendunia, menjelaskan tentang utang
negara... paling-paling yang muncul dipikiran mereka itu GHIBAH,
berpikir dan berprasangka kalau Sri Mulyani sedang membodohi dan
membohongi mereka. Kenapa?? Karena Sri Mulyani tidak berjilbab seperti
Neno Warisman.
Jangan salah ya.... masih ada
kelompok masyarakat di Indonesia yang mengukur dalamnya keilmuan
seseorang dari cara berpakaian orang tersebut. Contoh nyata, saya kalau
berjibab berlebihan, misalnya pakai abaya hitam dengan jilbab panjang,
ada loh orang yang memanggil saja "Ibu Ustadjah... !!" Dan saya langsung
bilang, "Saya bukan seorang ustadjah... "
Dan video-video seperti tayangan dimana Neno Warisman berbicara seperti ini (lihat disini : (https://www.youtube.com/watch?v=lethNNBA86s)
), disiarkan dan disebar luarkan hanya dengan tujuan menjatuhkan
pemerintahan demi mengganti presiden Indonesia. Masya Allah....
Intinya,
omongan dia yang disiarkan oleh PKS TV ini sepertinya adalah semacam
propaganda untuk mendukung gerakan #2019GantiPresiden... Sayangnya,
kapasitas Neno Warisman untuk mengganti presiden Indonesia sangat NOL
BESAR. Makanya omongan dia blepotan....
Sumber Berita : https://seword.com/umum/sekarang-neno-warisan-bicara-lebih-pintar-dari-sri-mulyani-indrawati-ha-ha-ha-ha-ha-S1L5E_kqM
Temui Habib Rizieq Bukti Frustasinya Gerindra, PAN dan PKS? Ada Kemungkinan Apa Saja?
Fenomena
Umroh politik terjadi akhir-akhir ini.Beberapa tokoh politik asal PAN,
PKS dan Gerindra berbondong-bondong bertemu Habib Rizieq, dan sekaligus
melakukan umroh. Mengapa saya balik, karena kesan yang didapat seperti
itu.
Apakah tujuan utamanya Amien Rais, Prabowo
dan tokoh PKS adalah umroh, terus sekalian ketemu Rizieq untuk membahas
pilpres atau justru tujuan utamanya bertemu Rizieq terus sekalian umroh.
Menurut saya sih itu terserah mereka.
Politik identias bagi parpol yang tidak memiliki nilai jual?
Sebuah
partai politik yang baik, sudah semestinya memiliki nilai jual
tersendiri. Nilai jual biasanya naik karena kader yang memiliki kinerja
yang baik. Jika dulu politik uang masih bisa merajai, namun seiring
dengan kecerdasan masyarakat yang semakin meningkat, politik uang tidak
akan dapat dijadikan kekuatan dalam menarik pemilih.
Kinerja
yang bagus, lebih mempesona dari pada uang dalam amplop yang tidak
seberapa nilainnya. Efek jangka panjang menjadi hal yang utama bagi
masyarakat yang cerdas. Untuk apa kenikmatan jika Cuma sesaat?
Partai
politik yang tidak mempunyai nilai jual saat ini melirik yang namanya
politik identitas. Selain murah meriah, politik identitas tidak
memusingkan kepala. Politik identitas sangat kental dengan memainkan
sentimen hal-hal yang sensitif terkait SARA. Mencoba menggiring opini
publik bahwa ada kelompok yang sedang dizolimi, lalu mencoba menyebarkan
isu bahwa kelompok tersebut sedang terancam. Mencoba mengobarkan rasa
sedang dizolimi, dan membentuk persepsi yang sama, maka perlawanan akan
dilakukan oleh kelompok yang sudah dirasuki persepsi tersebut dengan
cara yang membabi buta. Dan akhirnya, intoleran pun terjadi.
Contoh
politik identitas yang berujung pada tindak intoleran adalah pilkada
dalam DKI Jakarta. Ini bukan terkait Ahok, tetapi terkait masyarakat
yang sudah terpengaruh taktik politik identitas tersebut. Bisa
dibayangkan, karena merasa terancam oleh Ahok jika berkuasa, sesama
masyarakat yang beragama Islam sampai melakukan pengancaman tidak mau
mensalatkan jenazah pendukung Ahok.
Jika memang satu visi dan misi, melebur saja jadi satu parpol
Berusaha
menunjukkan diri bahwa Gerindra, PKS dan PAN merupakan partai politik
yang memiliki tujuan yang sama secara tidak langsung ditunjukkan melalui
pertemuan para elite dengan pentolan ormas FPI.
Kemungkinan
opini publik yang akan dibentuk adalah, parpol tersebut sama-sama
memperjuangkan apa yang dianggap diperjuangkan oleh FPI selama ini.
Sedangkan apakah yang diperjuangkan oleh FPI? tentu itu sesuai dengan
persepsi masing-masing, karena ada yang benci FPI ada juga yang rela
mati demi FPI.
Partai
politik yang mungkin seharusnya setingkat lebih tinggi dari pada ormas
dalam peta perpolitikan Indonesia, kali ini harus rela menundukkan diri
kepada ormas karena tidak memiliki taji atau sesuatu yang dianggap
sebagai nilai jual kepada masyarakat. Sedangkan FPI dalam kepimpinan
Habib Rizieq pernah dianggap sukses dengan menggerakkan masa dalam
mendemo Ahok, dan akhirnya menurunkan elektabiltasnya pada pilkada DKI
Jakarta yang lalu.
Ini merupakan potensi yang
dapat diambil oleh para elite parpol seperti Gerindra, PKS dan PAN untuk
melawan petahana saat ini. Karena seperti yang kita ketahui bersama,
Jokowi dianggap orang yang dekat dengan Ahok.
Jika
memang Gerinda, PAN dan PKS memiliki visi dan misi yang sama dengan FPI
dalam naungan Habib Rizieq semestinya bergabung saja menjadi satu
partai. Mungkin itu akan menambah potensi jual tersendiri.
Kemungkinan melebur sangat kecil karena kepentingan masing-masing
Politik
itu dinamis, sarat berisi berbagai kepentingan dari kelompok-kelompok
tertentu. Sangat kecil kemungkinan untuk beberapa partai politik yang
ada melebur menjadi satu. Begitu pula dengan Gerindra dan PKS, meskipun
dari pilpres yang lalu bagaikan pinang di belah dua, tetapi tidak akan
bisa melebur menjadi satu. Atau saat ini ditambah dengan PAN, mereka
bertiga tidak akan bisa melebur menjadi satu karena meskipun terlihat
kompak, masing-masing mempunyai kepentingannya masing-masing.
Tetapi,
meleburnya suatu partai bukanlah suatu yang mustahil. Ini pernah
terjadi dengan beberapa partai yang melebur menjadi satu dalam tubuh PDI
di masa lalu. PDI sebagai cikal bakal PDI Perjuangan, banyak diyakini
merupakan hasil peleburan dari berbagai partai baik dari partai
nasionalis, sosialis hingga religius. Menjadi tidak heran, jika saat PDI
perjuangan mendapatkan rohnya kembali yaitu Pancasila, partai tersebut
dapat memenangkan pemilu dan menjadi partai besar di Indonesia.
Sumber pendukung opini :
Sumber Berita : https://seword.com/politik/temui-habib-rizieq-bukti-frustasinya-gerindra-pan-dan-pks-ada-kemungkinan-apa-saja-ByC81u7gX
Soal Tinja, Pohon Imitasi, Tempat Sampah Impor, Cebong Offside?
Dalam
peperangan, mewaspadai lawan adalah jauh lebih baik dibanding menganggap
remeh. Meskipun manurut kacamata kita lawan kita begitu lemah, dungu,
tak bisa melakukan gebrakkan, mewaspadai tetap lebih baik dibanding
meremehkan apalagi menertawakan lawan.
Hal ini
yang perlu dipahami oleh cebong yang sedang berjuang memenangkan Jokowi
di Pilpres 2019. Meskipun menurut kacamata kita Anies Sandi begitu lucu
dan pantas ditertawakan karena tidak becus bekerja, tetap santai, kalem,
dan waspada adalah lebih baik dibanding terus mencaci-maki,
menertawakan hingga berbusa-busa, dan menganggap remeh Anies Sandi.
Anies
Sandi memang tak bisa bekerja sebagus Ahok, namun soal memenangkan
pertandingan, keduanya terbukti mampu menang telak di Pilkada DKI,
terlepas dari cara kemenangannya seperti apa. Bagi kubu mereka, segala
cara dilakukan demi memenangkan pertandingan.
Saya
hanya berharap cebong benar-benar waspda, jangan terburu-buru
memviralkan kejadian yang menurut kita jelek yang menimpa Anies Sandi,
jangan sampai offside. Cebong harus benar-benar cros-cek terlebih dahulu
kebenaran kabar tersebut. Cebong juga harus ngecek apakah kejadian lucu
di era Anies dan Sandi juga terjadi di era Ahok. Jangan sampai kita
sudah bergitu latah mencaci-maki Anies dan Sandi karena suatu hal yang
lucu, namun ternyata kejadian lucu tersebut juga ada di era Ahok.
Saya
melihat ada 3 kejadian yang bagi kita lucu di era Anies dan Sandi yang
ternyata membuat cebong offside, yaitu tinja yang bisa diolah menjadi
air, pohon imitasi, serta impor tempat sampah dari Jerman. Kita jangan
terlalu polos, percaya begitu saja terhadap pernyataan Anies dan Sandi
yang mengatakan tidak tahu menahu tentang hal tersebut, karena bisa jadi
itu hanya pancingan agar kita mencemooh mereka. Setelah kita rame-rame
mencemooh, mereka melakukan manuver dengan membeberkan bukti yang
menjelaskan bahwa ketiga hal-hal yang dianggap konyol tersebut ternyata
sudah ada di era Ahok.
Soal air tinja yang bisa
diolah menjadi air bersih, kita mungkin langsung menemukan bahan untuk
mencemooh. Kita mungkin menilai Sandi begitu konyol memiliki rencana
untuk mengubah tinja menjadi air bersih. Kita ramai-ramai menulis
tentang kekonyolan Sandi. Kita mencemooh dan membodoh-bodohi warga DKI
yang memilih Anies dan Sandi karena mendapatkan air dari olahan tinja.
Siapa
sangka setelah kita beramai-ramai mencaci-maki, ternyata Ahok pernah
mengatakan hal yang hampir sama dengan Sandi. Siapa sangka jika pada
tahun 2015 Ahok pernah mengatakan ingin sistem pengolahan air limbah di
Jakarta bisa seperti luar negeri, diolah untuk menjadi air minum. Ini
sebagai salah satu cara mengatasi kekurangan air bersih yang kerap
dialami saat musim kemarau.Untuk mewujudkan mimpinya itu, Ahok bakal
menggabungkan PT Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dengan PD Perusahaan
Air Limbah (PAL) Jaya. Keduanya memiliki kaitan tugas untuk mengelola
air.
Kita
mungkin tak percaya kalau Ahok pernah mengatakan hal itu. Karena kita
terburu-buru dan offside dalam menertawakan Sandi, kita terkaget-kaget
ternyata Ahok pernah mengatakan hal yang hampir sama dengan Sandi.
Sekarang kubu pendukung Sandi memiliki amunisi untuk menyerang balik.
Soal
pohon imitasi, kita juga terburu-buru untuk mencemooh Anies dan Sandi.
Cemooh semakin deras ketika dengan polosnya Anies dan Sandi mengatakan
tidak tahu menahu soal penanaman pohon imitasi tersebut. Terlebih,
sempat terdengar kabar bahwa anggaran untuk pohon imitasi tersebut cukup
besar dan kemudian pohon imitasi itu dicabut. Kita pun semakin
menyimpulkan bahwa Anies dan Sandi tidak becus dalam bekerja.
Namun
siapa sangka dibalik keluguan dan kepolosan Anies dan Sandi saat
mengatakan tidak tahu menahu soal pohon imitasi, ternyata mereka
memiliki amunisi untuk menyerang balik. Siapa sangka jika pohon imitasi
tersebut pohonitu sudah pernah dipasang pada saat malam tahun baru 2017.
Artinya di era Ahok sudah ada penaman pohon imitasi. Setelah terkuak
kabar ini, serangan yang awalnya menuju ke kubu Anies, berbalik ke kubu
pendukung Jokowi dan Ahok.
Sebenarnya kita masi
bisa mengkritisi soal penanaman pohon imitasi, misal tentang
perbandingan biaya proyek pohon imitasi di era Ahok dan era Anies, yang
terpenting tidak hanya mencibir membabi buta tanpa argumentasi yang
kuat, seolah-olah pohon imitasi adalah hal yang memalukan, padahal pohon
imitasi tersebut juga ada di era Ahok.
Terakhir,
soal impor tempat sampah dari Jerman, saya harap cebong jangan
terburu-buru dan offside dalam mencibir Anies dan Sandi. Meskipun Anies
dan Sandi mengatakan tidak tahu-menahu soal itu, kita jangan makin
membabi buta. Bisa jadi itu hanya strategi Anies dan Sandi agar
diserang, seolah-olah menjadi korban cemooh. Pada saatnya, ternyata di
era Ahok juga impor tempat sampah dari Jerman. Saya belum tahu persis
apakah di era Ahok juga sudah impor tempat sampah dari jermah, yang
pasti saya berharap agar cebong tidak terburu-buru dan offside dalam
mencibir Anies dan Sandi soal impor tempat sampah.
Kita
harus benar-benar kaji dulu, cari data yang valid, baru kemudian
bolehlah mencibir Anies dan Sandi asalkan tidak jadi bumerang.
Sumber Berita : https://seword.com/umum/soal-tinja-pohon-imitasi-tempat-sampah-impor-cebong-offside-B156c8QeQ
#2019TOLAK PKS
Akhir-akhir
ini semakin ramai gerakan menggeruduk DPW PKS di berbagai daerah.
Elemen masyarakat menuntut para kader PKS tak gampang mengeluarkan
pernyataan-pernyataan yang mengatakan bahwa tragedi bom yang terjadi di
beberapa daerah di Indonesia baru-baru ini sebagai rekayasa. Pernyataan
semacam itu menunjukkan sikap yang licik dan picik karena mengambil
kesempatan dalam kesempitan untuk menyerang pemerintah. Bahkan
pernyataan ngawur bin ngaco itu terlontar dari mulut para elit politik
PKS. Yang di situ juga ada Fahri Hamzah, wakil DRP RI, yang justru
bekerja lamban dalam mengesahkan RUU anti-terorisme.
DPW
PKS Jawa barat, DPW PKS Jawa Timur, DPW PKS Sumatra Utara, dan DPW PKS
Nusa Tenggara Barat adalah beberapa DPW PKS yang digeruduk massa.
Forum
Pasundan Bergerak, misalnya, yang mengeruduk DPW PKS Jawa Barat,
“mendesak dan mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menolak politik
bertopeng agama dan paham radikalisme PKS yang menjadi pemicu lahirnya
kejahatan terorisme.” “Mereka juga mendesak Polri, badan Intelejen
Negara (BIN), pemerintah dan seluruh elemen rakyat untuk melakukan
pengawasan ketat pada seluruh kantor PKS di seluruh Indonesia untuk
memantau dugaan keterlibatan PKS dalam aksi radikalisme dan terorisme.”
#2019TOLAKPKS
PKS ini memang unik. Kalau tidak
mau disebut aneh dan menyeramkan.
Entah ideologi macam apa yang menjadi
dasar partai yang telah melahirkan dua orang koruptor besar, demikian
kata Prof. Mahfud MD, sehingga kemudian terlibat ISIS dan teroris. Tak
bisa disangkal bahwa PKS menyumbang kader paling banyak terlibat
teroris. Ini bahaya. Karena PKS tidak mampu menjamin rasa aman di tengah
masyarakat. Dan hal itu justru datang dari dalam tubuh partainya
sendiri. Lebih baik #2019TOLAKPKS.
Soal
moralitas kader PKS juga bobrok: nonton video porno, mesum di hotel,
korupsi, follow situs porno, tak beretika dan tak punya tata krama,
sebar hoax tanpa tabayun. Bagaimana mungkin hal-hal semacam ini tumbuh
subur dalam tubuh PKS mengingat katanya partai ini bernafas dan
berlandaskan Islam. Ini sungguh mencoreng wajah Islam. Partai seperti
ini tak pantas didukung. Sama sekali tak pantas. Oleh sebab itu
#2019TOLAKPKS
Memang tak bisa disangkal, bahwa
tak ada partai yang sungguh putih bersih. Tak ada partai yang semua
kadernya jujur dan bermoral baik. Tak ada. Fakta jika di semua partai
ada setannya. Ada koruptornya. Yang seakan berlomba silih berganti
menunjukan wajah setannya dengan mengarong uang rakyat. Bahkan yang
kelihatan paling Islami sekalipun. Masih ingat mantan menteri agama yang
korupsi? Bahkan tak tanggung-tangung sudah dua orang menteri agama yang
terjerat korupsi: Surya Dharma Ali dan Said Agil Husin Al Munawar.
Hahaha...lucu
sekali ya. Moralitas macam apa yang dipunya dua orang mantan menteri
agama ini. Menteri agama seharusnya memberi contoh moralitas yang baik.
Tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Begitu mudah tergoda uang. Dan
menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Apakah SDA tidak paham
agama, yang melarang segala bentuk pencurian? Apalagi sampai menggunakan
uang haram itu untuk umroh dan berhaji. Ah...sudahlah.. Tak mampu otak
mini saya ini menalarnya. Berat. saya tidak kuat. Biar Fahri saja.
#2019TOLAKPKS
Di setiap partai selalu ada
kadernya yang bermasalah dan berurusan dengan hukum. Korupsi. Dan
biasanya memang tindak pidana korupsi paling banyak mengantarkan kader
partai mendekam di hotel prodeo. Tetapi melihat PKS ini beda. Sekaligus
juga langka. Dan bisa masuk rekor MURI sebagai satu-satunya partai yang
mampu menyediakan kader partai dengan kemampuan atau ketrampilan yang
lengkap. Koruptor, ada. Mesumer, ada. Tak beretika dan tak punya tata
krama, ada. Kader teroris, ada. Lengkapkan. Atau ada lagi yang bisa
ditambahkan? Silahkan ditambahkan. Tetapi yang pasti, satu kata untuk
PKS!! Mantap!! Lengkap sekali. Ibarat kalau toko, PKS ini toserba alias
toko serba ada. Menjual segala macam.
Partai
semacam PKS tak sehat untuk tubuh bangsa ini. Lama-lama jadi kanker
stadium 5 yang sewaktu-waktu bisa meng-koma-kan Indonesia. Terutama yang
berpaham radikal-teroris. Jika PKS terus saja dibiarkan exsis, kita
harus kuatir PKS dijadikan sarang teroris dan menghancurkan Indonesia.
Bisa jadi benar kata om Prab. 2030 Indonesia bubar. Ya karena PKS ini.
Untuk
oknum kader yang baik di PKS, yang bermoral baik, berpaham Pancasila,
penulis sarankan untuk pindah ke partai Idaman, besutan bang Haji Rhoma
Irama, biar bisa sekalian ciptakan lagu dan bikin album. Dan bablas saja
jadi penyanyi..haha..
Itulah sebabnya #2019TOLAKPKS
Sumber Berita : https://seword.com/politik/2019tolak-pks-BkjZYTMg7
Terpancing! Anies Tertekan Dicecar Masalah Sampah!
Anies
Baswedan, saat ini menjadi target operasi para warga Jakarta, karena
ketidakbecusan dirinya mengelola Jakarta. Ia menjadi the most wanted
person karena membuat Jakarta banjir, kemacetan bertambah, dan sampah
menumpuk di beberapa titik di Jakarta.
Awalnya Anies dengan mahir bisa mementahkan setiap tudingan yang disasar secara nyasar ke dirinya.
Akan
tetapi, serangan yang begitu gencar, mulai membuat Anies kelabakan. Ia
mulai tertekan, seperti ketika dipepet oleh Najwa pada acara Mata Najwa.
Bagaimana Anies menunjukkan gelagat tertekannya?
Anies
Baswedan, tidak bisa selamanya menjadi orang yang mahir menjawab.
Beberapa kali, kita melihat bagaimana jepitan Najwa sempat membuat Anies
begitu tertekan. Kelemahan Anies adalah menjelaskan secara detail.
Selama ini kita tahu bagaimana Anies hanya berbicara yang cetek-cetek.
Penjelasannya
tentang rumah DP Nol tidak jelas. Ia bisa menjelaskan skema pembayaran,
tapi benar-benar tidak bisa menjalankannya. Saat ini Rumah DP Nol
menjadi proyek mangkrak Ground breaking sudah dilakukan beberapa bulan
yang lalu.
Namun lahan pembangunan, dipenuhi
dengan besi berkarat. Kapan dibangun? Belum ada. Padahal janjinya di
awal menyiapkan rumah tapak. Tapi ternyata realisasi rumah susun. Akan
tetapi, rumah susun pun tidak jadi. Tidak detail
Gebrakan
dalam mendatangkan becak pun menuai kontroversi. Pekerjaan yang tidak
manusiawi itu dikembalikan ke Jakarta. Bahkan stiker pun disiapkan untuk
menghindari membeludaknya penarik-penarik becak yang ilegal.
Akan
tetapi, di mana saat ini? Apakah penarik becak tertarik menarik
becaknya di Jakarta? Tidak. Mereka kalah saing. Anies bisa jelaskan apa
dari hal ini? Wacana indahnya, ternyata membusuk di tengah jalan.
Dobrakan
yang lain adalah ia membuka tempat di Tanah Abang. Jalanan ditutup
untuk kendaraan, dan membuka untuk ratusan pedagang kaki lima. Baru di
Jakarta ini, pedagang kaki lima bisa menggunakan jalanan untuk
berdagang.
Anies Sandi, duo badut yang akhirnya
harus ditegur Ombudsman. Kata-kata hanya sebatas kata-kata. Realisasi
benar-benar kosong. Anies sampai di sini masih belum merasa tertekan.
Sebenarnya
masih banyak kebijakan-kebijakan yang konyol di era Anies Sandi. Pada
akhirnya di acara Mata Najwa, semuanya ditelanjangi. Kebijakan-kebijakan
pemprov DKI Jakarta di era Anies Sandi ditelanjangi sebulat-bulatnya
oleh Najwa Shihab.
Sosok yang bermata tajam,
dengan sedikit berdarah Arab ini, menjadi wanita yang paling menakutkan
bagi Anies. Sampai-sampai pena Anies jatuh, saking gemetarnya duduk di
hadapan Najwa Shihab.
Sampai
saat ini, Anies sudah bungkam, melalui kata-kata ia bisa saja menolak
reklamasi. Akan tetapi, hukum berbicara lain. Anies pun terpukau melihat
pulau yang sudah jadi dan tidak mungkin tidak dipakai itu. Anies
bungkam. Anies tertekan, dan terseret karena makan umpan Najwa.
Baru-baru
ini Anies juga sempat mendapatkan tekanan dari jurnalisme warga. Warga
yang kecewa, mendadak menyerang Anies ramai-ramai. Polemik pohon plastik
yang menutup jalan pedestrian, sampai pengadaan tong sampah.
Awalnya
memang Anies mahir sekali berdalih. Dinas kehutanan, Anies dan Sandi
kompak menjawab bahwa pohon itu sudah ada di era Ahok. Bahkan pohon
plastik dan anggaran 8 miliar itu diklarifikasi merupakan dua hal yang
berbeda. Sampai saat ini Anies masih bisa memberikan klarifikasi.
Sampai
dua kejadian yang benar-benar membuat Anies semakin tertekan muncul.
Adalah polemik tong sampah dan sampah yang ada di pulau Tidung. Secara
anggaran, katanya lagi itu anggaran di era Ahok. 2.640 tong sampah dari
Jerman datang.
Sebenarnya mudah sekali bagi
Anies menjawab hal ini. Memang jika ia berpegang kepada data, ia bisa
menjelaskan dengan baik, seperti yang ia jelaskan. Akan tetapi ia sudah
kadung tidak disukai. Anies sadar bahwa ia sedang menuai apa yang para
pendukungnya tabur.
Pendukungnya tabur kebencian
dan pengusiran kepada Haji Djarot. Bahkan pendukung Anies jelas-jelas
sudah menodai demokrasi dengan cara mengusir Djarot.
Jika
para pendukungnya pernah menabur kebencian dengan mengusir Djarot dari
masjid, maka tidak heran jika kebencian pun akan dituai dalam waktu
dekat. Ditambah lagi dengan fakta bahwa Anies sangat jauh di bawah Ahok.
Anies saat ini tertekan, karena ketidaksukaan
warga terhadap dirinya. Kesalahan sedikit apapun dijadikan senjata untuk
menyerang Anies. Anies pun akhirnya terpancing! Ia menjawab wartawan
dengan jawaban yang ketus! Kok gubernur ketus sih? Ingat, ini bulan baik
loh... Hahahaha. Apa kata-katanya?
“Enggak, saya enggak mau komentar sekarang! Diberitain dulu dah yang ramai sekalian! Diramaiin sekalian! Gedein sekalian!”
Wah. Anies terpancing. Kok gubernur tidak mau klarifikasi? Itu uang rakyat loh. Hahahaha.
Begitulah umpan-umpan.
Benarkah Foto Amin Rais-Rizieq Dihapus Instagram?
Foto-foto
pertemuan Amin Rais dan Prabowo dengan Rizieq di Instagram dihapus.
Saya memakai kata ‘dihapus’ bukan terhapus. Kata ‘dihapus’ berarti ada
orang yang sengaja menghapus. Kalau ‘terhapus’ berarti dilakukan tanpa
sengaja.
Menurut Ketua PA 212, Slamet Maarif,
Instagram (IG) sendirilah yang menghapus foto itu. Mengapa IG
menghapusnya? Tuduhan pun mengalir dari Ketua PA 212 itu. Pihak yang
menghapus foto-foto itu adalah pihak Jokowi. Benarkah demikian?
Tentu
saja kita menunggu klarifikasi dari IG. Apakah benar IG sendiri yang
menghapusnya? Lalu apakah ada hubungannya dengan pihak Jokowi? Sebelum
ada klarifikasi, mari kita analisis lebih dalam soal dihapusnya foto
Amin-Prabowo-Rizieq itu dengan hati riang gembira, bahagia, sukacita dan
bersorak selamanya.
Aneh. Itu kata yang tepat
atas dihapusnya foto itu. Mengapa? Jika foto itu dihapus, upload lagi.
Sederhana. Jika yakin bahwa IG menghapus foto itu, beberkan bukti. Tanya
pihak IG. Apa alasan mereka menghapus foto-foto itu. Sesudah mendapat
klarifikasi, lalu diam. Tidak perlu memelas ke publik soal foto. Tidak
perlu heboh apalagi nuduh sana, nuduh sini.
Kembali
ke pertanyaan awal. Benarkah foto-foto Amin Rais-Prabowo-Rizieq dihapus
IG? Saya sendiri tidak yakin. Untuk apa IG menghapus foto-foto itu?
Lagi pula foto-foto itu sudah beredar di sosial media. Sudah banyak yang
men-download-nya. Reaksi publik pun beragam. Kebanyakan
mencibir foto-foto itu. Apalagi dalam foto-foto itu wajah-wajah yang
terfoto terlihat muram, terpaksa senyum atau tak bergairah.
Jika
nantinya IG ternyata tidak benar menghapus foto itu, maka justru
tuduhan yang dilontarkan Slamet Maarif, kembali kepadanya. Mengapa?
Sangat mungkin foto itu dihapus sendiri oleh yang meng-upload-nya. Ada
beberapa alasan mengapa si peng-upload menghapus foto itu.
Pertama,
reaksi publik. Foto-foto yang terlanjur di-upload itu mendapat cibiran
dari publik. Soal pertemuan Amin-Prabowo dengan Rizieq itu sendiri sudah
menjadi kontroversial. Mengapa kedua orang ini, yang satu capres dan
yang satu sesepuh, bertemu dengan seorang tersangka chatting pornografi?
Mengapa seorang Amin Rais dan seorang Prabowo
yang sudah tua umurnya mau bertemu dengan Rizieq yang lebih muda?
Bukankah sebelumnya Amin Rais berbusa-busa mulutnya agar Jokowi menemui
dirinya di rumahnya di Yogyakarta dengan alasan untuk menghormati orang
tua?
Kedua,
alasan dihapusnya foto itu bisa jadi karena gagalnya tercapainya
kesepakatan ketiganya. Misalnya Amin Rais dan Prabowo meminta kepada
Rizieq agar pulang ke tanah air dan mau mengikuti proses hukum. Namun
Rizieq tidak mau. Rizieq tidak mau karena takut pada bukti yang sudah
digenggam polisi. Mengapa Rizieq yang banyak pendukungnya termasuk
Prabowo dan Amin Rais, justru tidak berani pulang ke tanah air? Itu
pertanyaan besar yang belum terjawab.
Ketiga,
alasan dihapusnya foto itu lebih karena strategi pemasaran. Biasanya
jika sebuah foto telah dihapus, justru publik semakin penasaran
mencarinya. Ketika ada berita dihapus, apalagi dengan embel-embel
dihapus oleh Instagram, maka publik akan memburu foto-foto yang
dimaksud. Dengan strategi itu, maka foto-foto pertemuan Amin Rais dan
Prabowo semakin viral.
Keempat,
melempar isu. Biasanya jika PKS terdesak atau tersudut, tiba-tiba
melempar isu. Ada dua isu yang membuat PKS tersudut. Pertama, soal
pernyataan Mahfud MD bahwa PKS telah melahirkan dua koruptor besar.
Kedua, soal pernyataan Fahri Hamzah yang seolah-olah membela teroris
yang bersarang di kampus. Komentarnya yang menyudutkan Densus 88 yang
membawa senjata dan menggebrek masuk ke kampus, malah berbuah kritikan.
Nah untuk menutupi isu itu, dilemparlah isu penghapusan foto oleh pihak
Jokowi. Foto itu ditunggangi oleh PKS.
Kelima,
alasan lebay. Agar terlihat dizalimi dan demi menarik simpati, maka
foto itu dihapus sendiri. Dengan menghapus sendiri foto itu, maka bisa
berlaku sebagai korban. Jadi berperan sebagai korban kezaliman pihak
penguasa alias playing victim.
Saya
yakin tak ada dari pihak Jokowi yang tertarik menghapus foto itu. Jokowi
sendiri sibuk kerja. Ngapain mengurusi foto? Tidak ada kerjaan. Justru
foto-foto itu tetap dipertahankan karena menjadi sumber inspirasi
cibiran. Pun kelak foto itu menjadi kenangan tersendiri untuk mengingat
usaha jungkir-balik Prabowo menjadi capres abadi.
Terakhir
jika Instagram memang akhirnya yang menghapus foto-foto itu, maka
sangat masuk akal. Postingan di Instagram memang memungkingkan dihapus
oleh Instagram, selain karena otoritas Instagram, juga karena banyaknya
akun yang melaporkan atau meminta postingan itu untuk dihapus. Mungkin
foto-foto itu tak menyumbang peradaban.
Sumber Berita : https://seword.com/politik/benarkah-foto-amin-raisrizieq-dihapus-instagram-ByP6xdGl7
ACTA Kebakaran Jenggot Dengan Munculnya TIM PEMBELA JOKOWI !!!
Dibentuk di NTB??? Itu kan daerah kekuasaannya TGB!! Tapi tak ada berita yang memuat komentar TGB terkait terbentuknya TPJ.
NTB...TGB... TPJ... apa sih???
Yah
!! Tim Pembela Jokowi (TPJ) secara resmi dideklarasikan di Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (2/6/2018) lalu. Dan TPJ ini siap
dibentuk disetiap daerah diseluruh Indonesia untuk menghadapi setiap
tindakan atau perilaku yang tidak beretika terhadap seorang kepala
negara. Koordinator TPJ NTB, Dhidit menjelaskan, pembentukan kelompok
TPJ ini berdasarkan keprihatinan masyarakat NTB terhadap banyaknya
berita hoaks yang menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keren
!!! Tim ini murni inisiatif masyarakat didasarkan atas keprihatinan
terhadap merebaknya upaya dari berbagai kelompok maupun individu yang
secara tidak bertanggung jawab, melakukan berbagai tindakan yang sangat
tidak terpuji dan tidak beretika dalam menyebarkan informasi dan berita
bohong yang merendahkan hak dan martabat Presiden Joko Widodo sebagai
pemimpin bangsa dan pemerintahan.
Namun jangan
salah, terbentuknya TPJ ini sudah bisa ditebak akan langsung menuai
polemik. Sejumlah pihak menilai bahwa pembentukan TPJ ini merupakan
penyimpangan fungsi advokat.
Tapi jika kita
melihat ke belakang, saat terbentuknya ACTA atau Advokat Cinta Tanah
Air, dimana fungsi mereka juga hanya membela pihak oposisi dan
kroni-kroninya, serta melapornya apapun temuan yang dilakukan pendukung
jokowi, tak ada pihak yang menilai bahwa pembentukan ACTA ini juga
merupakan penyimpangan fungsi advokat.
Sama
halnya dengan keterangan yang diberikan oleh para anggota ACTA, para
anggota TPJ juga merasa terpanggil menjadi garda terdepan dalam membela
Presiden Joko Widodo. TPJ yang merupakan warga negara dengan berprofesi
sebagai Advokat dan hidup di komunitas masyarakat Nusa Tenggara Barat,
menilai fitnah dan hoaks yang belakangan ini muncul, sangatlah
bertentangan dengan kepribadian kita sebagai bangsa yang berdaulat dan
bermartabat.
Pada hari Rabu, 30 Mei 2018 yang
lalu, Presiden Jokowi menerima Tim Pembela Jokowi di Istana Negara.
Dalam pertemuan itu hal yang dibahas adalah BAGAIMANA MENJAGA MARWAH
KEPALA NEGARA. TPJ ini akan bekerja untuk mengadvokasi, membela dan
menindak secara hukum kepada individu atau kelompok masyarakat yang
dengan sengaja melakukan tindakan pelecehan, penghinaan, ujaran
kebencian serta penyebaran informasi bohong terhadap Presiden Jokowi.
Ke depan TPJ akan menggandeng dan berkoordinasi dengan lembaga kepolisian dan kejaksaan sebagai langkah kerja kongkrit.
Wasekjen
PBB mencuitkan komentarnya atas terbentuknya TPJ ini di akun Twitternya
dengan menuliskan bahwa "Ini kekacauan serius dan penyimpangan pada
fungsi otentik Advokat dimanapun di dunia. Fungsi Advokat mewakili warga
masyarakat saat harus berhadapat dengan negara (yang diwakili oleh
Jaksa)". Advokat sejatinya membela warga masyarakat dan bukan membela
penguasa"
Padahal
kalau kita mengingat kembali ke tahun 2006 saat Mahkamah Konstitusional
membatalkan Pasal penghinaan terhadap Kepala Negara karena dinegasikan
prinsip persamaan di depan hukum, mengurangi kebebasan mengekspresikan
pikiran dan pendapat, kebebasan menerima informasi serat prinsip
kepastian hukum.
Artinya tuitan yang ditulis
Wasekjen PBB bahwasanya Advokat sejatinya membela warga masyarakat,
mengacu pada alasan pembatalan pasal penghinaan presiden, artinya bahwa
presiden yang memiliki persamaan hak di depan hukum juga memerlukan
pembelaan.
Lalu apa komentar ACTA ???? Pada wawancara yang ditayangkan oleh TV CNN, wakil dr ACTA duduk satu meja dengan wakil dari TPJ....
"Saya
ngga tahu apa tujuan teman-teman Advokat yang menyodorkan diri ini. Ini
juga melanggar etika Avokat yang menawar-nawarkan diri untuk menjadi
klien kita. Dan masyarakat juga sudah cukup cerdas dan tahu siapa sih
orang-orang ini... jadi apa tujuannya kita juga pahamlah." Ini komentar
ACTA.
Jawaban dari TPJ atas komentar ACTA sangat
lucu sekali, "Ngga ada tuh kita nawar-nawarin diri. Ini cuma inisitaif
aja. Kita ngga usah pura-pura ngga mendukung ini, kita manusia biasa.
Kita cuma kagum sama Jokowi, so what gitu loh..." ha ha ha dan diucapkannya dengan sangat santai.
Pihak
ACTA keukeuh ngotot bahwa Tim Pembela Jokowi adalah kelompok Advokat
yang menjual nama Jokowi. Padahal dijelaskan oleh Rambun Tjajo bahwa
kelompok mereka BUKAN kuasa hukum atau tim penasehat presiden, mereka
adalah kelompok relawan Jokowi yang ingin membela Jokowi ketika terjadi
penghinaan atau tindakan-tindakan yang melecehkan Jokowi.
"Tujuan kami adalah untuk memberikan advokasi apa itu berpolitik secara santun!!!"
Memang
bener juga sih, jika masyarakat melek hukum dan tahu bahwa etika
bernegara itu di dalam KUHP, maka orang tidak boleh berpendapat ASBUN.
Namun karena ujaran-ujaran kebencian yang sekarang begitu marak itu
didiamkan, tidak ada yang melaporkan, itu sama dengan membiarkan
mesyarakan untuk berlaku layaknya kelompok barbar.
Dan
ACTA sendiri sebagai kelompok Advokat, selama ini tidak pernah
melakukan tindakan yang mencerdaskan bangsa. Mereka hanya sibuk membela
kubu tertentu !!!
Sumber Berita : https://seword.com/politik/acta-kebakaran-jenggot-dengan-munculnya-tim-pembela-jokowi-SyhkQHmeQ
Re-Post by http://migoberita.blogspot.com/ Selasa/05062018/10.50Wita/Bjm