7 Fakta Mengejutkan di Balik Biskuit Khong Guan, Nomor 6 Paling Misterius!
TRIBUNKALTIM.CO -- Khong Guan tidak hanya sebuah roti khas lebaran semata lho guys.
Perlu kamu tahu guys, banyak misteri yang ada di dalamnya.
Mulai dari tidak adanya sosok ayah hingga nama Khong Guan sendiri jadi misteri.
Misteri-misteri itu bukan tanpa alasan.
Nah, TribunTravel.com telah merangkum misteri mengejutkan tentang Khong Guan.
Simak dengan seksama ya misteri Khong Guan berikut ini.
1. Penciptanya adalah kakak beradik asal Tiongkok
Biskuit Khong Guan (redmart.com)
Meski berasal dari Singapura, biskuit ini bukanlah dibuat oleh penduduk lokal negara tersebut lho.
Pencipta Khong Guan adalah kakak beradik asal Fuanjin, Tiongkok, Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.
Mereka adalah orang di balik berkembangnya perusahaan Khong Guan.
2. Keluarga Khong Guan adalah keluarga harmonis
Biskuit Khong Guan (uniqpost.com)
Pernah lihat kaleng biskuit Khong Guan?
Iya lah pastinya.
Gambar di kaleng tersebut menjadi misteri karena ketiadaan sosok ayah.
Namun, faktanya keluarga Khong Guan ternyata adalah keluarga harmonis.
Itu dikemukakan oleh sang pelukis kaleng Khong Guan Bernadus Prasodjo.
"Keluarga Khong Guan adalah keluarga yang harmonis. Ayahnya tidak
terlihat dalam gambar karena dia sedang memotret keluarga yang
disayanginya," tutur Bernadus Prasodjo dilansir dari Tribun.
3. Ide desain bukan dari pembuat gambar
irfandazis.wordpress.com
Ada fakta unik di balik ide desain gamber kaleng Khong Guan.
Ternyata, Bernadus Prasodjo sang pembuat gambar bukanlah pemilik ide tersebut.
Ide desain sudah ada di perusahaan, sehingga Bernadus tinggal mengubah dan mewarnai seperlunya saja.
4. Sudah ada sejak tahun 1947
hungthinhsupermarket.com
Khong Guan memang bukan berasal dari Indonesia.
Biskuit fenomenal ini berdiri tahun 1947 di wilayah Singapura.
Nama perusahaanya adalah Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited.
5. Pertama kali muncul di Indonesia tahun 1971
elevenia.co.id
Biskuit Khong Guan beredar di Indonesia pada tahun 1971.
Itu karena berdiri Khong Guan Biscuit Factory Indonesia.
Perusahaan tersebut memproduksi makanan seperti biskuit, wafer dan waferistik.
6. Kode intelejen untuk pasukan rahasia KGB Russia
dpmfahutan.lk.ipb.ac.id (dpmfahutan.lk.ipb.ac.id)
Nama Khong Guan Biscuit (KGB) ternyata ada hubungannya dengan KGB dinas rahasia Rusia.
Dilansir dari akun Twitter @WOWFAKTA, istilah Khong Guan Biskuit
digunakan intelijen Indonesia pada era 60an untuk menyebut KGB dinas
rahasia Rusia.
7. Menyebar di 40 negara
redmart.com (redmart.com)
Perlu kamu tahu, Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang ada produk Khong Guan.
Ada sekitar 40 negara di dunia yang sudah merasakan biskuit ini.
Jika kamu tarveling ke negara-negara Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika Serikat dapat menemukan produk ini.
Umumnya, biskuit ini dijual di supermarket-supermarket negara tersebut.
Nah, itu dia misteri-misteri di balik biskuit Khong Guan.
Terjawab sudah kan pertanyaanmu selama ini.
Misteri Kaleng Khong Guan
Guys, bila kamu masih memiliki kaleng kue Lebaran merek Khong Guan, coba perhatikan.
Pada gambar kaleng tersebut nampak seorang ibu dengan dua anak laki-laki dan perempuan berada di sebuah meja, menyantap kue.
Sang ibu lantas menghidangkan minuman menyerupai teh atau kopi.
Asal tahu saja guys, gambar tersebut tak pernah berubah sejak tahun 1971 hingga sekarang, lho.
Padahal, seni grafis terus berkembang dan maju.
Rupanya, ilustrasi potret sebuah keluarga tersebut sempat membuat heboh.
Meski keluarga tersebut terlihat harmonis, dinilai janggal sebab banyak yang menanyakan keberadaan sosok ayah.
Nah, sebenarnya ke mana ayah dari anak-anak itu?
Apakah mereka anak yatim?
Oh, ternyata nggak kok, guys.
Justru sang ayahlah yang berada di balik layar sekaligus yang mengambil gambar ketiga anggota keluarga tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Bernardus Prasodjo, si tukang gambar atau creative designer kaleng Khong Guan.
Selain desain potret sebuah keluarga harmonis di meja makan ternyata ada versi lain.
Kali ini, desain tersebut memperlihatkan sosok ayah.
Si ayah yang baru saja pulang bekerja disambut dengan suka cita oleh kedua anaknya dan si ibu berdiri di depan pintu.
Bernardus memilih gambar itu sebagai gambaran keluarganya yang harmonis saat dirinya masih berusia 24 tahun.
Mantan pengajar desain grafis pada Lembaga Pendidikan Komputer
Terpadu Gramedia tersebut ingin keluarga yang menyantap biskuit aneka
jenis itu serupa dengan keluarganya.
Selain kaleng biskuit Khong Guan, pria yang berusia 69 tahun pada 2016 ini turut menjadi desainer gambar kaleng wafer Nissin.
Bernadus Prasodjo (Warta Kota)Hobi Gambar
Sebelum jadi desain kaleng Khong Guan, Bernardus yang memiliki hobi menggambar ini harus menerima kegagalan.
Ia gagal menjadi sarjana di Institut Teknologi Bandung dan hanya menjalani studinya selama dua tahun.
Bernardus mengaku sudah hobi menggambar sejak kecil.
Ia pun akhirnya menjalani beberapa pekerjaan.
Sebelumnya, ia sempat membuat komik untuk sebuah majalah hingga akhirnya pindah ke sebuah perusahaan.
Ditawarilah untuk menggambari dari perusahaan separasi warna.
"Perusahaan separasi warna itu juga yang memberi saya kerjaan
ilustrasi untuk kaleng biskuit Khong Guan, lupa tahun berapa, yang jelas
saat itu usia saya 24 tahun," katanya seperti dikutip dari Warta Kota.
Sudah mendulang kesuksesan melalui ilustrasi gambar kaleng Khong Guan, ia memilih sebuah keputusan.
Di hari tuanya, Prasodjo tak lagi menekuni bisnis desain grafisnya.
Dia justru menjadi penyembuh alternatif menggunakan energi prana yang ia pelajari dari negara Filipina Meme Khong Guan
Kamu tentu tahu, biskuit Khong Guan yang legendaris dan tak pernah absen di meja ruang tamu saat Lebaran.
Rupanya, biskuit Khong Guan sudah beredar di Indonesia sejak tahun 1971 dan nggak pernah ganti gambar kaleng.
Pada gambar kaleng Khong Guan, nampak seorang ibu dan dua anak laki-laki dan perempuan sedang menyantap kue.
Tentu masyarakat dibuat bertanya-tanya, ke mana perginya sang ayah.
Selama 45 tahun, sang ayah tak pernah muncul.
Rupanya, sang ayah-lah yang memotret aktivitas keluarga ini.
Saking legendarisnya, kini Khong Guan tidak hanya terkenal dengan kue, tapi juga memenya.
Banyak meme lucu yang bakal buat kamu terpingkal-pingkal.
Yuk, rehat sebentar dari rutinitas kerjamu.
Siap-siap dibuat tertawa.
Pokoknya kompor gas banget memenya. 1. Ehh malah makan piring
Gambar di kaleng biskuit Khong Guan (fotohumor.net)2. Maen gadget
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (dpbergerak.com)3. Wah ibu berubah jadi bapak
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (kvltmagz.com)4. Ibunya malu
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (kvltmagz.com)5. Kok ditumpahin
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (fotohumor.net)6. Lagi puasa
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (uniqpost.com)7. Papanya mabuk
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (kvltmagz.com)8. Wah malah diembat sendiri
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (kvltmagz.com)
Lucu kan guys? (TribunTravel.com/Arif Setyabudi)
Terjawab Sudah Kenapa Keluarga Khong Guan Tanpa Sosok Ayah, Ini Penjelasan Pelukisnya
TRIBUNJATENG.COM - Selain nastar, kastengels, dan kue kering lainnya, ada hidangan khas yang selalu disajikan pada hari raya.
Apalagi kalau bukan biskuit Khong Guan.
Tidak ada perubahan berarti pada penampilan kaleng biskuit tersebut.
Warna merah dan gambar deretan biskuit yang bisa dinikmati di dalamnya
menghiasi kaleng.
Namun
satu hal yang paling diingat dari kaleng biskuit itu, yakni lukisan ibu
dan dua anaknya yang sedang menikmati teh dan biskuit.
Uniknya, tidak ada ayah dalam lukisan itu.
Pelukis gambar itu adalah Bernardus Prasodjo, yang kini berusia 69 tahun.
Dalam sebuah video yang diunggah ANTARA News di YouTube, Bernardus menuturkan kisah di balik lukisan yang ikonik itu.
Ia juga berkomentar tentang pertanyaan banyak orang tentang gambar itu, yakni keberadaan sosok ayah.
Lukisan pada kaleng biskuit Khong Guan karya Bernardus Prasodjo.(Kompas.com/Kistyarini)
Bernardus mengatakan ia mendapat pesanan untuk gambar itu dari sebuah perusahaan separasi film.
"Mereka pesan banyak sekali gambar ke saya. Salah satunya Khong Guan itu," kata Bernardus.
Ketika itu, ia mendapat contoh dari sebuah majalah. Potongan gambar
itu terlihat lusuh. Ia mengikuti saja arahan yang diberikan pihak
pemesan soal gambar yang diinginkan mereka.
Menurut Bernardus, gambar yang sampai saat ini menghiasi kaleng
biskuit Khong Guan itu tidak banyak berbeda dengan gambar contoh yang
disodorkan padanya.
"Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya
yang ini rada digeser ke mari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu
aja," papar pria berusia 69 tahun itu.
Ketika ditanya soal ketiadaan sosok ayah dalam gambar itu, Bernardus
mengaku tidak tahu persis. Meski demikian ia memiliki sebuah teori.
"Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya
membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ," jawab Bernardus lalu
tersenyum.
"Karena yang belanja ibunya kok," lanjut pria yang kini aktif dalam pengobatan prana tersebut.
Bernardus pun menuturkan proses pembuatan gambar itu. Awalnya ia membuat sketsa dengan komposisi gambar sesuai pesanan .
"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju
kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," tutur Bernardus.
Seingat dia, lukisan itu ia buat sekitar tahun 1970-an.
"Yang penting dari pekerjaan-pekerjaan semacam itu, bisa punya rumah, bisa punya mobil," katanya.
Bernardus menuturkan ia mengawali karier sebagai pelukis profesional sejak menjalani kuliah di Institut Teknologi Bandung.
Rumah kosnya di Jalan Lengkong Kecil Bandung bersebelahan dengan kantor redaksi Aktuil, sebuah majalah musik terkenal saat itu.
"Kami suka main ke situ, bantu-bantu buat ilustrasi. Keterusan. Lama-lama kuliahnya ketinggalan," katanya.
Dari situ ia mulai mendapat pesanan komik, yang lama-lama semakin
banyak. Dari komik, ia mendapat pesanan dari perusahaan untuk menggambar
produk mereka.
"Dulu, saya ke supermarket, itu bangga sekali. Hampir semua
etiket-etiket yang laku itu, saya yang bikin. Tetapi, makin ke sini,
makin sedikit," tutur Bernardus.
Saat ini yang tersisa hanya Khong Guan, Monde, dan Nissin wafer, kata Berrnardus. (*)
vice.com
Bernardus Prasodjo ilustrator gambar kaleng biskuit Khong Guan.
Menguak Asal Usul Khong Guan, Biskuit Legendaris yang Fenomenal dari Isi Hingga Gambar Kalengnya
Siapa yang tidak tahu Khong Guan, biskuit legendaris yang umumnya
menghiasi meja ruang tamu kebanyakan orang saat Ramadan dan lebaran
tiba. Biskuit ini menemani masa kecil semua orang. Yah, karena gambar
atau lukisan pada kaleng biskuit sejak awal muncul hingga hari ini tak
pernah sekalipun berganti. Maka jika ditanya seperti apa biskuit Khong
Guan, maka semua orang akan menjawab dengan satu suara. Hal inilah satu
dari banyak keunikan biskuit ini dari yang lainnya.
Selain gambar kaleng yang terbilang setia tanpa perubahan apapun,
muatan gambar yang terdiri dari ibu dan dua anaknya juga menimbulkan
pertanyaan besar. Lantas kemana sang ayah? Tak hanya itu, isi Khuang
Guang juga terdiri dari berupa-rupa biskuit. Tapi mengapa hampir semua
orang (terutama anak kecil) memburu wafer? Yap, untuk menjawab berbagai
pertanyaan tersebut, mari simak pembahasan di bawah ini.
Sekilas Tentang Khong Guan
Monumen Khong Guan di Surabaya [image: source]Merupakan
industri yang bergerak pada bidang makanan khususnya biskuit dan wafer,
Khong Guan adalah perusahaan yang sudah berskala internasional. Dikenal
lewat jargon legendaris ‘tak asing lagi dan tak ada duanya’, Khong Guan
berdiri sejak tahun 1947 di Singapura. Perusahaan ini kemudian
mengembangkan sayapnya di Indonesia pada tahun 1970 dengan nama Khong
Guan Biscuit Factory Indonesia. Di tanah air, perusahaan ini memfokuskan
pada produk biskuit, wafer, dan waferstik.
Khong Guan Merah Populer di Indonesia
Khong Guan Merah [image: source]Sudah
lama menjadi tradisi masyarakat Indonesia menyajikan makanan khas
lebaran, dan yang kerap muncul di meja tamu rumah-rumah adalah Khong
Guan Red Assorted (Khong Guan Merah). Seperti sebuah keharusan, rasanya
ada yang kurang jika di meja tempat disajikan makanan tidak ada si
kaleng merah ini. Sebenarnya, Khong Guan Merah hanyalah satu dari sekian
produk dari Khong Guan Biscuit Factory Indonesia. Ada juga jenis
Malkist Abon hingga waferstrick, tapi sepertinya sudah menjadi kebiasaan
jika Khong Guan yang dimaksud orang Indonesia adalah Khong Guan Merah.
Ini Alasan Semua Orang Ingin Mengambil Wafer di Kaleng Khong Guan Merah
Wafer dalam kaleng Khong Guan [image: source]Khong
Guan Merah berisi bermacam-macam jenis biskuit di dalam kalengnya.
Mulai dari jenis krackers, cookies, wafer, shortcake biscuit, wafer, dan
cream-filled sandwich. Tapi bukan rahasia umum dari sekian banyaknya
biskuit yang ada, paling favorit adalah wafer. Seakan memang strategi
produsen biskuit ini untuk menjadikan wafer paling spesial. Mulai dari
letaknya yang tersembunyi di antara susunan biskuit lainnya, hingga
adanya plastik yang melapisi si wafer. Dari semua isi Khong Guan Merah,
hanya wafer yang dilapisi plastik. Maka jangan heran jika menemukan
anak-anak kecil yang sengaja mengacak-acak kaleng biskuit ini hanya
untuk mendapatkan wafer. Selain itu, wafer Khong Guan juga rasanya
berbeda dengan wafer lain. Mengandung pemanis berwarna cokelat yang
tebal, tiap lapis wafer ini juga gurih dan renyah.
Misteri Gambar Kaleng Biskuit Tanpa Kehadiran Ayah
Gambar Khong Guan [image: source]Seperti
yang kita tahu, gambar kaleng biskut Khong Guan adalah seorang ibu
dengan dua anaknya sedang berada di meja makan. Dalam gambar juga
terlihat piring-piring berisi biskuit yang tengah dinikmati. Nah,
masyarakat yang entah karena kritis atau apa lantas bertanya, ayahnya di mana?. Tak
kunjung terjawab pertanyaan itu, hingga muncul beragam meme-meme yang
membahas hilangnya sang ayah. Hal kecil yang disoroti tersebut merupakan
satu bukti bahwa biskuit ini memang teramat populer di masyarakat.
Sehingga tiap detail kecil pun sampai dibahas.
Ini Penjelasan Si Pelukis Gambar Kaleng Biskuit yang Tanpa Ayah
Bernandus Prasodjo [image: source]Melihat
beragam reaksi masyarakat tentang gambar di kaleng Khong Guan membuat
si pelukis Bernardus Prasodjo pun angkat bicara. Pria yang kini tak lagi
melukis dan memfokuskan diri di bidang pengobatan mengatakan jika jaman
dulu ada tongsis, maka pasti si bapak sudah ada di gambar kaleng
tersebut dan tak ada lagi pertanyaan. Artinya, ayah dari anak-anak dalam
gambar Khong Guan tersebut sedang memotret. Saat menggambar, Bernandus
mengaku jika poin penting dalam gambar itu adalah kehadiran si ibu.
Tujuannya adalah untuk mempengaruhi ibu rumah tangga agar membeli
biskuit yang dipromosikan. Bernandus menambahkan jika orang yang belanja
adalah ibu, karena itu fokus gambar pada ibu.
Hingga saat ini, Khong Guan Merah masih menjadi biskuit segala
generasi, sebab gambar produk yang masih bertahan hingga kini. Maka tak
heran jika banyak yang mengatakan jika Khong Guan produk paling setia
se-tanah air. Beda dengan produk lainnya yang hampir tiap tahun berubah
kemasan.
Sumber Berita : https://www.boombastis.com/asal-usul-khong-guan/108450
Penjelasan Pelukis Kenapa Tidak Ada Sosok Ayah di Kaleng Khong Guan
Bernardus Prasodjo (Foto: ANTARA News/Lia Santosa)
Beberapa waktu lalu Khong Guan ramai memenuhi timeline media sosial kita. Lukisan di salah satu sisi kaleng kotak Khong Guan berwarna merah yang legendaris itu diubah menjadi meme-meme lucu yang viral di media sosial.
Setelah beberapa waktu meme-meme Khong Guan itu menyebar, kabar tersebut sampai juga ke telinga Bernardus Prasodjo. Ternyata, laki-laki berumur 69 tahun inilah yang menjadi pihak paling bertanggung jawab terhadap lukisan asli di kaleng Khong Guan tersebut.
Lukisan Khong Guan
Laki-laki kelahiran Salatiga tersebut mengaku mengerjakan lukisan di kaleng Khong Ghuan pada tahun 70-an. Bernardus mendapatkan tawaran melukis kaleng itu tidak langsung dari perusahaan Khong Guan, namun lewat perantara sebuah perusahaan separasi warna.
“Nggak, saya nggak pernah ketemu sama pihak Khong Guannya,” ucap Bernardus seperti dilansir Antara (30/5). “Saya dikasih contoh guntingan majalah lusuh begitu. ‘Nanti ini diganti di sini, ini miringnya begini’.”
Sebelum Khong Guan, sebetulnya Bernardus telah beberapa kali menerima tawaran melukis bungkus produk-produk makanan. “Dulu, saya ke supermarket, itu bangga sekali. Hampir semua etiket-etiket yang laku itu, saya yang bikin. Tetapi, makin ke sini, makin sedikit,” akunya.
Bernardus paham bahwa gambar produk-produk tersebut sudah bukan masanya lagi. Baginya, kini desain-desain seperti lukisannya makin sedikit ditemui karena anak-anak muda sudah memiliki model desain baru yang jauh lebih kreatif.
"Sudah tidak jamannya lagi desain saya, desain saya itu desain kuno. Kita disuruh mengikuti desain anak muda yang modern itu tidak bisa," ucapnya.
Keluarga Tanpa Sosok Ayah
Meski begitu, justru desain kaleng Khong Guan yang tak berubah tersebutlah yang menjadi perhatian netizen Indonesia. Apalagi, gambar keluarga di kaleng Khong Guan tersebut tak menunjukkan sosok ayah, yang menjadi pertanyaan banyak orang: di mana sosok ayah keluarga tersebut?
“Menurut saya itu cuma untuk mempengaruhi ibu rumah tangga saja supaya beli,” ucapnya enteng.
Bernardus waktu itu memang tak ambil pusing ketika mengambil proyek ini. “Mungkin yang penting ya ada ibunya di situ. Bapaknya nggak penting, karena yang belanja ibunya kok. Ya saya ikuti saja mereka maunya apa,” kata Bernardus.
Selain Khong Guan
Meskipun semakin sedikit, Bernardus mengaku minimal ada tiga produk yang masih menggunakan karya-karyanya sebagai desain bungkus produk mereka. Selain Khong Guan, produk lainnya adalah gambar di kaleng Monde.
Berbeda dengan gambar di kaleng Khong Guan yang memang pesanan, gambar tentara yang tengah memukul snare drum di kaleng Monde tersebut merupakan ide dari Bernardus sendiri.
“Itu saya ambil sengaja di (toko buku) Gunung Agung, mencari buku soal tentara. Sebenarnya waktu itu, tentara Inggris. Ya sudah, dilukis," ujarnya dikutip Antara.
Kaleng Nissin yang menunjukkan perempuan-perempuan bersepeda pun adalah karya Bernardus yang lain. Bahkan, Bernardus mengaku bahwa ia berada di balik kebanyakan gambar produk-produk di swalayan Hero.
"Dulu produk Hero saya yang buat (lukisan di produknya). Banyak impor, lalu dikemas di sini. Nah, lukisan di kemasannya itu yang saya bikin. Sarden, tisu, minuman keras, apa yang ada di sana. Sekarang hanya tiga saja, Khong Ghuan, Nissin dan Monde," kata dia.
Soal ketiga produk biskuit yang masih menggunakan gambarnya, Bernardus tak merasa hal tersebut perlu dibanggakan.
“Karena pemiliknya sama. Buat apa diganti-ganti (gambarnya), itu saja sudah laku," candanya.
Saat ini, Bernardus sudah lima tahun tak melukis. Ia kini berkarir di bidang pengobatan prana, sebuah metode penyembuhan tanpa obat dan tanpa sentuhan. Ia mengaku tak mengobati sendiri, melainkan menjadi sosok yang mengajarkan ilmu pengobatan yang disebutnya ilmiah tersebut ke seluruh Indonesia.
Ditanya apakah ingin kembali melukis ke depannya, Bernardus mengaku sedikit tergoda.
“Sebetulnya kangen juga. Hanya sekarang ini, cat nya sudah pada kering. Jadi, kalaupun mau memulai harus membeli semuanya yang baru. Ada juga (keinginan kembali ke dunia menggambar) tetapi waktunya nggak ada sekarang ini,” pungkas laki-laki lulusan Seni Rupa ITB tersebut.
1 komentar:
Tq Brother
Id Robot
Cara Daftar Akun Robot
Daftar ID Robot PKV
Cara ID Akun Robot
Daftar Robot PKV
Situs PokerV
Sosmedqq
Raja Akun Robot PKV
DivaDOMINO
DivaDOMINO99
Agen DOMINO99 Online
VISTATOTO
DIVA4D