Danrem Antasari Ajak Warga Kalsel Peduli dengan Prestasi Dunia Fauzan Noor
MEMBACA pemberitaan di media massa serta viral di tengah masyarakat Kalimantan Selatan, Danrem 101/Antasari Kolonel Inf Yudianto Putrajaya berinisiatif mengundang Fauzan Noor ke kediaman dinasnya, Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Senin (16/7/2018) malam.FAUZAN Noor merupakan anak muda asal Kalsel yang meraih titel jawara pada kejuaraan dunia karate tradisional yang dihelat di Praha, Republik Ceko, pada Januari 2018 lalu.
Kolonel Inf Yudianto Putrajaya mengatakan, pihaknya tergugah atas prestasi Fauzan yang berhasil mengharumkan nama bangsa di dunia internasional. “Sebelumnya saya tidak tahu, kemudian ada pemberitaan terkait Fauzan. Saya perintahkan Dandim untuk mencari informasinya. Fauzan membawa nama harum daerah serta bangsa dan negara. Saya memberikan apresiasi terhadap Fauzan,” katanya.
Beberapa waktu lalu, pihaknya memberikan pembekalan bela negara bagi ratusan preman dan pengangguran. “Lalu, kenapa kita tidak peduli kepada satu orang?” ucap perwira menengah tinggi TNI AD yang akrab disapa Putra ini.
Ditegaskan Putra apa yang dilakukannya berdasarkan ketulusan dan keikhlasan. “Kami akan mencari peluang yang terbaik. Orang tua Fauzan ingin anaknya menjadi abdi negara. Kita lihat Tuhan mengisyaratkan apa. Dengan prestasinya, ia menjadi orang yang baik. Saya bangga melihat dia berprestasi, sebab tidak semua orang biasa seperti dia,” bebernya.
Fauzan mengucapkan terima kasih atas perhatian Danrem 101/Antasari. Ia berharap Danrem 101/Antasari bisa membantunya. “Dulu saya pernah memasukkan lamaran di Satpol PP Banjarmasin, tapi ditolak dengan alasan tidak ada penerimaan. Katanya, kalau ada yang kosong bisa diterima, tapi sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi,” katanya.
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/07/16/danrem-antasari-ajak-warga-kalsel-peduli-dengan-prestasi-dunia-fauzan-noor/
Dana Pembinaan Seret, Atlet Berprestasi Seperti Fauzan Noor Bertebaran di Kalsel
NAMA Fauzan Noor, hanya satu dari segudang atlet berpretasi asal Kalimantan Selatan yang membawa harum nama daerah. Namun, begitu pemuda asal Banjarmasin berusia 21 tahun ini menjuarai Kejuaraan Karate Tradisional Dunia di Praha, Republik Ceko, pada Januari 2018 lalu, sorotan pun tertuju kepada atlet tersebut.KETUA Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Kalimantan Selatan Gusti Perdana Kusuma mengungkapkan wajar jika Fauzan Noor dikirim mewakili Indonesia, karena sebelumnya keluar sebagai juara dalam Kejuaraan Karate Tradisional Asia Ocenia 2017 di IPDN Jatinangor, Jawa Barat, pada 12-13 Agustus 2017 lalu.
Dalam even berskala internasional itu, tim Korda FKTI Kalsel menyabet juara umum dengan raihan lima medali emas, lima perak dan empat perunggu. Fauzan Noor hanya salah satu dari tim yang diutus Kalsel, karena wakil Banua lainnya seperti Gusti Yuliyandhi Putra Kasuma Dan II meraih titel juara. Belum lagi, nama Fikriyan Hidayat dan Rifki Maulana serta atlet muda lainnya.
“Jadi, kalau bicara prestasi di karate tradisional, Kalsel menjadi barometer Indonesia. Sebab, beberapa kali keluar sebagai juara umum. Makanya, nama Fauzan Noor itu melejit, karena meraih juara dunia, kalau juara nasional sudah sering diraih atlet Kalsel,” kata Gusti Perdana Kusuma kepada jejakrekam.com, Senin (16/7/2018) malam.
Menurut Perdana, sangat wajar ketika sorotan negeri ini terhadap anak Indonesia yang berprestasi tak seperti Lalu Muhammad Zohri, sprinter kelas dunia asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjuarai nomor sprint 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia.
“Sebab, sprint atau lari cepat 100 meter itu masuk cabang olahraga resmi Indonesia, jadi ketika juara apalagi juara dunia, tentu akan mudah diketahui. Sedangkan, karate tradisional di bawah binaan FKTI memang tak masuk dalam cabang olahraga di bawah KONI,” ucap mantan anggota DPRD Kalsel ini.
Tak mengherankan, dana pembinaan FKTI bagi atlet berprestasi semacam Fauzan Noor, nyaris tak ada. Gusti Perdana pun mengakui kerap mengocek kantong pribadi untuk memberangkatkan para atlet untuk mengikuti berbagai kejuaraan. “Sebetulnya di Kalsel ini banyak yang jadi juara, tapi tak seheboh Fauzan Noor. Ya, karena dia meraih juara dunia. Kalau juara nasional, banyak di Kalsel,” seloroh Dana-sapaan akrabnya.
Ketua Bidang Organisasi Pembinaan Prestasi KONI Kalsel ini mengakui kalau FKTI tidak diterima lagi sebagai anggota KONI, induk dari semua organisasi cabang olahraga berprestasi. Kini, FKTI berada di bawah pembinaan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI). “KONI menganggap tak boleh ada dua induk organisasi cabang karate. Makanya, yang diakui hanya Forki, dan FKTI sekarang gabung ke FORMI,” tuturnya.
Alhasil, dana pembinaan yang berasal dari APBN atau APBD tak lagi dinikmati FKTI, termasuk di Kalsel. Menurut Dana, semua usulan dana pun ditolak dari KONI, karena semua organisasi cabang olahraga wajib berinduk ke lembaga otoritas keolahragaan nasional itu.
“Makanya, sekarang kami berharap agar FORMI Kalsel bisa mengakomodir segala pembinaan terhadap atlet berprestasi, ya seperti Fauzan Noor. Dulu, pernah kami waktu mengikuti kejurnas tahun 2017 lalu, pernah dibantu hanya Rp 7 juta, padahal biayanya mencapai Rp 30 juta. Ya terpaksa, harus nombok,” pungkas Dana.
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/07/16/dana-pembinaan-seret-atlet-berprestasi-seperti-fauzan-noor-bertebaran-di-kalsel/
Harumkan Nama Bangsa, KONI Banjarmasin Pastikan Walikota Ibnu Sina Bantu Fauzan
NAMA Fauzan Noor, atlet karate muda yang menjuarai Kejuaraan Dunia Karate Tradisional di Praha, Republik Ceko, pada Januari 2018 lalu, mendadak jadi perhatian publik. Ini dikarenakan, dia bersama sang pelatih, Mustafa harus berangkat ke Benua Eropa itu dengan modal pinjaman dari para sponsor, tanpa ada bantuan dari pemerintah daerah atau lembaga semacam Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI).KETUA KONI Kota Banjarmasin, Djumadri Masrun mengaku telah mengecek keberadaan Fauzan apakah terdaftar sebagai anggota Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kota Banjarmasin atau Provinsi Kalimantan Selatan.
“Nah, waktu berangkat ke Republik Ceko itu, Fauzan itu atas nama perguruan mana? Ini yang sedang kami lacak. Dari informasi sementara, ternyata Fauzan bukan anggota Forki Banjarmasin maupun Kalsel,” ucap Djumadri Masrun kepada jejakrekam.com, Senin (16/7/2018).
Sebab, menurut Djumadri, ada beberapa perguruan karate yang terdapat di Kalsel di bawah pembinaan Forki seperti Inkai, Inkado, Lemkari dan lainnya. “Nah, dari penelusuran ini, kami meyakini Fauzan ini di bawah pembinaan Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Kalsel, yang diketuai Gusti Perdana Kesuma. Memang, FKTI bukan anggota KONI,” kata mantan anggota DPRD Kalsel ini.
Dia menepis anggapan jika organisasi induk olahraga ini tak memperhatikan atlet muda berbakat semacam Fauzan. Namun, menurut Djumadri, KONI Banjarmasin juga tak mendapat pemberitahuan dari induk cabang olahraga jika ada anggotanya berangkat mengikuti kejuaraan dunia semacam Fauzan.
“Nah, kalau organisasi yang menaungi Fauzan adalah FKTI, ya wajar kalau KONI tidak tahu. Yang pasti, dari komunikasi dengan Pak Walikota Banjarmasin (Ibnu Sina) akan siap membantu Fauzan yang telah mengharumkan nama daerah di kancah internasional,” tutur Djumadri.
Ia mengungkapkan saat ini ada 36 cabor yang dibina KONI dengan alokasi anggaran mencapai Rp 3,4 miliar dari APBD Banjarmasin 2018. Dana ini diakui Djumadri, telah disalurkan ke cabang-cabang olahraga yang tengah menghelat kompetisi. “Memang tidak banyak yang diterima masing-masing cabor, tapi tetap dibagi-bagi sesuai kebutuhan mereka,” ucap Djumadri.
Politisi PAN ini menegaskan untuk penghargaan prestasi Fauzan yang menjuarai even internasional di Praha, Republik Ceko, telah disikapi Dinas Pemuda dan Olahraga Banjarmasin serta Walikota Ibnu Sina. “Yang pasti, dari komunikasi dengan Pak Wali, beliau siap membantu. Ini komitmen kami bagi atlet asal Banjarmasin seperti Fauzan,” tandasnya.
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/07/16/harumkan-nama-bangsa-koni-banjarmasin-pastikan-walikota-ibnu-sina-bantu-fauzan/
Re-Post by MigoBerita / Selasa/17072018/09.41Wita/Bjm