» » » » » » » » Berebut " BANGKAI " HTI (Hizbut Tahrir Indonesia ) : Apa dibalik DEMO Mahasiswa dan HTI..??!!

Berebut " BANGKAI " HTI (Hizbut Tahrir Indonesia ) : Apa dibalik DEMO Mahasiswa dan HTI..??!!

Penulis By on Kamis, 27 September 2018 | No comments

#HTIBubar

Demo Mahasiswa Masih Diblokade Pagar Betis Polisi, Usai Orasi, Lakukan Shalat Dzuhur di Jalan

BANJARMASIN POST.CO.ID-BANJARMASIN - Aksi Mahasiswa Kalimantan Selatan ke gedung DPRD kembali dilakukan, Kamis (27/9/2018). Tuntutan Aliansi Mahasiswa Kalsel ini sama, yakni soal kondisi ekonomi di Indonesia termasuk soal melemahnya rupiah terhadap dolar.
Hingga siang para demotrans ini masih diblokade oleh pagar betis polisi dan tidak bisa masuk halaman DPRD Kalsel.
Terpaksa setelah orasi mahasiswa kemudian melakukan shalat dzuhur di jalan.
"Kami serukan bahwa tuntutan kami masih sama untuk perekonomian Indonesia yang lebih sejahtera," tuntut salah satu demontran, Aldi.
Sebelumnya, Forum Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Kalimantan (BEM SEKA) yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kalimantan Selatan akan lakukan aksi unjuk rasa, di depan gedung DPRD Kalimantan Selatan, Kamis (27/9/2018) pukul 10.00 Wita.

 #HTIBubar
Aksi ini bertajuk Hilangnya Wibawa Rupiah. Ini merupakan aksi yang kesekian kalinya dilakukan oleh para mahasiswawa Kalimantan Selatan.
Mereka tergabung dari beberapa kampus. Di antaranya yaitu ULM, UIN Antasari, UNISKA, STIHSA, STMIK, dan lainnya.
Mereka keliling dan pawai dengan start dari Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Menuju Jalan Haryono MT, Jalan Pangeran Samudera, Jalan Lambung Mangkurat, dan terakhir di Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
Demo Mahasiswa Masih Diblokade Pagar Betis Polisi, Usai Orasi, Lakukan Shalat Dzuhur di Jalan
Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
Aksi Mahasiswa Kalimantan Selatan ke gedung DPRD kembali dilakukan, Kamis (27/9/2018)
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/09/27/demo-mahasiswa-masih-diblokade-pagar-betis-polisi-usai-orasi-lakukan-shalat-dzuhur-di-jalan

Ada Aksi Demo Aliansi Mahasiswa, Jalan Lambung Mangkurat Ditutup, Arus Lalu Lintas Dialihkan

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kalsel melakukan pawai dan unjuk rasa. Mereka berbondong-bondong menuju gedung DPRD Kalimantan Selatan di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Forum Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Kalimantan (BEM SEKA) yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kalimantan Selatan akan lakukan aksi unjuk rasa mengenai Hilangnya Wibawa Rupiah, di depan gedung DPRD Kalimantan Selatan, Kamis (27/9/2018) pukul 10.00 Wita.
Hingga pukul 13.00 Wita, pihak anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan belum ada menemui para rombongan.
Karena para mahasiswa hanya diperbolehkan melakukan aksi di Jalan Lambung Mangkurat, maka sekitar jalan tersebut ditutup.
Para masyarakat diharapkan berhati-hati dan mengambil jalan lain, ketika melewati kawasan Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Ada Aksi Demo Aliansi Mahasiswa, Jalan Lambung Mangkurat Ditutup, Arus Lalu Lintas Dialihkan
Banjarmasinpost.co.id/airul syahrif
Jalan Lambung Mangkurat depan Kantor DPRD Kalsel ditutup petugas karena ada unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Kalsel, Kamis (27/9/2018)
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/09/27/ada-aksi-demo-aliansi-mahasiswa-jalan-lambung-mangkurat-ditutup-arus-lalu-lintas-dialihkan

Bongkar Kedok dan Pendukung HTI, Netizen Temukan Hal Terbaru yang Mencengangkan!

Tanggal 7 Mei 2018, para kunyuk HTI menantikan hasil keputusan persidangan PTUN terkait pembubaran HTI. Sejak pagi pada 6 Mei 2018, mereka ramai-ramai membuat hastag #KhilafahAjaranIslam dan sejenisnya.
Mengetahui hal tersebut, akun twitter dengan nama el diablo @digembok menawarkan diri untuk membongkar kedok HTI kepada Netizen. Katanya, ia menemukan temuan baru (keren).
“Gimana kalo ane blejekin HTI? Setuju gak? Ada temuan keren nih. Kunyuk HTI udah masuk ke salah satu admin salah satu koran nasional. Kalo mau ane butuh 777 RT. #KunyukHTI,” tulisnya, Ahad (06/05/2018).
Setelah mendapat retweet melebihi yang dia kehendaki, dia akhirnya menepati perkataannya. Ini kultwitnya membongkar para kunyuk HTI itu: 
01. Bismillahirrahmanirrahim,
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
#KunyukHTI
02. Gini yah, Jangan mau kepancing sama #KunyukHTI tentang Khilafah.
HTI coba framing Khilafah Ajaran Islam. Biar seolah-olah kalo ANTI KHILAFAH SAMA DENGAN ANTI ISLAM. Noh lo lihat gimana kunyuknya HTI
03. Hari ini #KunyukHTI udah mulai mainin hestek.
Karena besok putusan sidang HTI.
Jangan kasih angin
Kita hajar bareng2 BENALU DEMOKRASI model HTI.

04. Pertanyaan bego nih yak.
Kalo HTI bilang #KhilafahAjaranIslam
Tolong kasih tahu gue, negara islam mana yg sistem pemerintahannya pakai Khilafah? Kalo ada negaranya sekarang, gue posting foto selfie gue.
#KunyukHTI
05. Nih yak negara-negara mayoritas muslim yang melarang HTI
Masih berani bilang Khilafah Ajaran Islam
#KunyukHTI

06. Ane mau investigasi nih, tentang keterlibatan HT Internasional terhadap perkembangan HT di Indonesia.
Gimana aliran dana dan kampanye-nya
Pada mau gak? #KunyukHTI
07. Jadi jaringan Internasional Hizbut Tahrir turut andil dalam penyedian dana dan support konten sosmed. HT Internasional berkepentingan untuk keberadaan HT di Indonesia. #KunyukHTI
08. Ane akan bahas HT Internasional support HT Indonesia. Gini yah.
Hestek #KhilafahAjaranIslam, #ReturnTheKhilafah dan #HTILayakMenang
berdasarkan pantauan “mesin” yg ane pake, viral di Sosmed. FB, IG dan Twitter, periode 14 dan 28 April 2018. #KunyukHTI
09. Yuk ane mulai detail nih.
Hestek #KhilafahAjaranIslam muncul pertama 24 April 2017 oleh akun @rahmatibnuumar dan ramai diviralkan pada bulan Mei 2017 dengan mengangkat isu menolak pembubaran Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). #KunyukHTI
10. 14 April 2018, Hestek #KhilafahAjaranIslam kembali viral bertepatan dengan momentum peringatan runtuhnya Khilafah Islam, Peringatan Isra Mi’raj dan Persidangan Gugatan HTI ke MA terkait pembubaran Ormas HTI. #KunyukHTI
11. Hestek #HTILayakMenang mereka mulai naikin, buat “dukungan moral” HTI terhadap momentum keputusan persidangan PTUN terkait pembubaran HTI pada tanggal 7 Mei 2018 Besok. #KunyukHTI
12. Jadi hari ini HTI lagi gila hestek buat naikin “moral” meraka untuk keputusan sidang besok. Otak dari pasukan hestek HTI adalah @hafidz_ar1924 dan @beylaspriana yang memiliki tingkat degree. #KunyukHTI
13. Penelusuran ane nih.
13 April 2018, Hizbut Tahrir internasional melalui website http://www.hizb-ut-tahrir.info melakukan himbauan kepada simpatisan Hizbut Tahrir agar melakukan penyebaran #ReturnTheKhilafah
#KunyukHTI
14. SEPI BANGET.
MAU LANJUT GAK NIH.
ANE MALES KALO RESPONNYA SEPI
KALO MAU LANJUT KLIK REPLY TERUS KETIK #HTIkunyuk
15. Jaringan Internasional Hizbut Tahrir yg berhubungan dengan HT Indonesia adalah jaringan dari HT Turki. Di Turki sendiri HT itu kucing2an dengan Endrogan.
Karena HT DILARANG DI TURKI. #HTIKunyuk

16. Hestek #ReturnTheKhilafah paling banyak dilakukan oleh akun @htmmbtr yang juga merupakan sarana media sosial http://www.hizb-ut-tahrir.info turki. Pada media sosial di Indonesia, diperkirakan ketiga tagar tersebut akan terus dipakai dan mengalami peningkatan h-1 dan h+1 #HTIKunyuk
17. Otak penyebaran hastag tersebut, yakni pada akun FB: htichannel, ust.rokhmat.s.labib dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) kalo akun IG mercusuar_, sayyidah_nisa, khilafahwillriseagain, islamrahmatanid, har030324; serta pada media online : http://portal-islam.id . #HTIKunyuk
18. Penyebaran hestek #KhilafahAjaranIslam berhasil ane pantau ini amat masif. Serentak di 33 kota. Jakarta, Bandung, Pasuruan, Makassar, Serang, Surabaya, Malang, Semarang, Kendari, Riau, Majalengka, Yogyakarta, Medan, Bima, Padang, Cirebon, Mojokerto, Palembang #HTIKunyuk
19. , Bangka Belitung, Gorontalo, Bau Bau, Pare Pare, Pontianak, Palopo, Banjarmasin, Lampung, Banjar, Samarinda, Sukabumi, Cianjur, Madura, Mataram, dan Luwuk. #HTIKunyuk
20. Sekarang pertanyaannya. Gerakan semasif ini LOGISTIKNYA DARI MANA?
Ane berhasil melacak aliran dana ke HT Indonesia. Makanya GAK USAH HERAN KALO FELIX SIAUW MONDAR-MANDIR KE TURKI. TANYA BAWA BERAPA RIBU DOLLAR? #HTIKunyuk
21. Untuk kasus DANA DARI HT INTERNASIONAL. Gue berharap PPATK mengukap data ini. Kalo gue yang ungkap, GUE GAMPANG BANGET DIPIDANA SAMA BANK.
MASA GUE MASUK PENJARA GARA2 BUKA ALIRAN DANA HTI. #HTIKunyuk
22. Gini deh ane kasih clue-nya
Setiap dedengkot HTI main ke Turki
Pasti minimal $15 Ribu dibawa kesini.
Makanya gerakan HTI masif banget.
Logistiknya dollar bro
BERJUANG KHILAFAH DANANYA KOK DOLLAR?
#HTIKunyuk
23. Peta penyebaraan hestek & media HTI yang berhasil ane rangkai.
#HTIKunyuk

24. Widih para #HTIKunyuk pada mention2 gue,
Woles sob, bentar lagi gue Blejekin temen2 lo.
25. Saatnya Blejekin #HTIKunyuk
Mau gak?
Kalo mau gue butuh 555 Reply twit ini.
Eh reply sambil ketik #HTIkunyuk

26. Perempuan HTI tsb bernama Sayyidah Khoirulnisa
Pendidikan:
D3 Program Elektronik dan Instrumentasi, UGM
S1 Program Elektronik dan Instrumentasi, UGM
#HTIkunyuk
https://www.instagram.com/sayyidah_nisa/?hl=en …
27. Sayyidah Khoirulnisa berasal dari Klaten
Keahliannya: Admin Sosial Media, Coreldraw, Arduino
Pekerjaannya: Magang di @republikaonline sebagai Social Media Specilist & Admin Sosmed
28. Lanjut ke #HTIkunyuk lainnya.
Ini namanya Bey Laspriana Husain
Lahir di Purwakarta, 22 Desember 1969
Sudah menikah, Isterinya bernama: Septa Anitawati

29. Jabatan di HTI :
Ketua Bidang Integrated Dakwah Communication Infokom DPP HTI
Ketua Jaringan Media Maktab I’lamy DPP HTI
#HTIkunyuk l
30. Pekerjaan:
Founder & Owner, Strategic Planning Director pada Syafa’at Marcomm
Penulis buku “PROUD OF YOU” (2012-sekarang)
CEO Amazingcorp
Board of Owner
Pendidikan :
Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta
SMAN 54 jakarta Timur
#HTIkunyuk
31. Selanjutnya Kunyuk HTI yang bergaul sama Orang Gila yang ngaku ulama.
Kunyuk HTI bernama Alimudin Baharsyah
Pendidikan:
S1 Jurusan Ilmu Sosial Universitas Satya Negara
S2 Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur
#HTIkunyuk

Demikian para kunyuk yang uraikan oleh el diablo @digembok. Sekian.
(dutaislam.com/ suaraislam)
Bendera HTI (BBC INDONESIA)
Sumber Berita : http://www.suaraislam.co/bongkar-kedok-dan-pendukung-hti-netizen-temukan-hal-terbaru-mencengangkan/

Cara Dakwah HTI Memikat Pengikut dan Simpatisan di Kampus

Oleh: Mawa Kresna - 21 Juli 2017
Dibaca Normal 3 menit
HTI melakukan kaderisasi ke kampus. Cara ini sudah dijalani organisasi politik tersebut sejak Hizbut Tahrir masuk ke Indonesia pada 1983.
tirto.id - Masjid Al Hurriyyah Institut Pertanian Bogor (IPB) tampak lengang sore itu. Orang-orang baru saja selesai salat Asar ketika saya datang. Aula bawah masjid, yang biasa disewakan untuk kegiatan organisasi internal dan eksternal kampus, juga kosong. Hanya terlihat beberapa mahasiswa berkerudung yang duduk berkumpul sambil membaca Alquran.
Di sisi selatan masjid terdapat asrama takmir masjid Al Hurriyyah. Di seberang asrama ada sebuah gedung serbaguna, salah satu ruangannya digunakan sebagai sekretariat Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al Hurriyyah. Ruang sekretariat terkunci, tidak ada kegiatan di dalamnya.
LDK Al Hurriyyah adalah salah satu LDK yang ikut dalam Simposium Nasional (Simnas) Lembaga Dakwah Kampus 2016. Kegiatan itu menjadi perbincangan publik setelah video para mahasiswa dalam acara itu mengucap janji untuk mendirikan kekhilafahan Islam di Indonesia.
Tidak hanya LDK AL Hurriyyah yang ikut dalam kegiatan itu. Ada banyak LDK yang diundang. Salah satunya Badan Kerohanian Islam Mahasiswa IPB yang dipimpin oleh Muhammad Afifuddin Al-Fakkar, mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB angkatan 2014.
Afifuddin mengatakan kegiatan semacam Simnas adalah hal biasa. Kegiatan keagamaan lain pun demikian. Para mahasiswa biasa berkegiatan dengan organisasi ekstra kampus semacam HMI, KAMMI, KMNU, dan HTI. Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus, misalnya—yang menggelar Simnas—memiliki kedekatan dengan HTI.
“Selama ini di kampus biasa aja, sebenarnya kampus cukup Islami, sampai disebut Institut Pesantren Bogor. Kegiatan keagaman dan Islam cukup banyak dan berkembang,” katanya, Kamis lalu.
Ia beberapa kali pernah ikut dalam kegiatan HTI di kampus. Sepengetahuannya, HTI cabang kampus IPB tidak memiliki banyak kegiatan. Namun ia mengakui jika dalam kegiatannya, HTI selalu secara gamblang menyebarkan ideologinya. Isu khilafah sudah bukan bahan diskusi baru. Ia pun tidak menganggapnya sebagai masalah seperti halnya pemerintah Indonesia, yang melabali HTI sebagai organisasi anti-Pancasila.
“Kalau anti-Pancasila, sebut saja melanggar sila ke berapa? Harus jelas alasannya,” katanya.

Baca:

Cara Kerja HTI

Kedekatan HTI dengan mahasiswa terjalin sejak organisasi politik ini masuk ke Indonesia. HTI sebagai gerakan pemikiran membangun basis melalui dakwah, diskusi, dan seminar di kampus. Pola ini dilakukan sejak Hizbut Tahrir datang ke IPB pada 1983 lewat Abdurrahman Al Baghdadi.
Cara HTI mengindoktrinasi para pengikutnya di kampus dilakukan lewat dua metode. Pertama, secara langsung melalui kegiatan HTI cabang Kampus; dan kedua, membangun afiliasi dengan cara menempatkan kader mereka pada jabatan strategis di LDK kampus.
Metode langsung misalnya dengan membuat seminar dan pelatihan. Salah satunya dilakukan di Universitas Negeri Medan (Unimed), IAIN Sumatera Utara, dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara pada April 2014. Mereka menggelar Medan Ta’aruf Awal (Mental) HTI di Aula Masjid Baiturrahman, Unimed, Medan.
Cara lain dengan menyisipkan tema kegiatan beserta para pembicara ke LDK yang berafiliasi dengan HTI. Lewat diskusi terbuka, HTI menyebarkan gagasannya kepada para mahasiswa. Perlahan tapi pasti, mereka segera mendapat simpati dari mahasiswa lewat kegiatan itu.
Afiliasi HTI dengan sejumlah LDK ini diakui oleh Afifuddin. Beberapa temannya ada yang secara langsung menjadi anggota HTI dan ada juga yang berafiliasi dengan HTI seperti dirinya yang jadi simpatisan HTI.
“Tapi kita tidak hanya condong ke HTI karena ada teman yang juga berafiliasi ke Tarbiyah dan Salafi yang memiliki pandangan berbeda,” ujarnya.
Gerakan HTI berbeda dari organisasi ektra kampus lain. HTI tidak membuka pendaftaran anggota seperti halnya KAMMI dan HMI. Mereka lebih berfokus membangun kelompok kecil tetapi loyal. Karena itu, secara resmi HTI tidak memiliki anggota yang tercatat sebagaimana organisasi lain.
“Kami tidak ada rekrutmen seperti yang lain. Kami itu murni berdakwah, kegiatan kami cuma dakwah,” kata ketua DPD I HTI kota Bogor, Muhammad Irfan, yang mengenal HTI saat kuliah di kampus IPB pada 1986.
Untuk menyebarkan gagasannya, HTI tak hanya memakai pertemuan kelompok kecil atau keliling masjid. HTI juga menjalin kerjasama dengan pemerintah dan lembaga lain seperti MUI dan ormas lain.
Dalam riset "Perkembangan Paham Keagamaan Transnasional di Indonesia", yang dirilis Kementerian Agama pada 2012, HTI di Semarang menggunakan buletin Jumat untuk menyebarkan gagasannya. Selain itu mereka selalu membuat kegiatan terbuka. Untuk menarik minat masyarakat, mereka memublikasikan acara tersebut dengan spanduk di tempat strategis dan buletin Al-Islam (hal 93-95).

Infografik HL Indepth HTI

Struktur HTI

Laiknya sebuah organisasi politik, HTI memiliki struktur bertingkat dari pusat ke kecamatan. Pengurus di tingkat pusat disebut Dewan Pimpinan Pusat HTI, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I untuk tingkat provinsi, DPD II untuk tingkat Kota/Kabupaten, dan Dewan Pimpinan Cabang untuk tingkat kecamatan.
Juru bicara HTI Ismail Yusanto mengatakan pada Mei lalu bahwa saat ini HTI sudah ada di 34 Provinsi dan lebih dari 300 di kabupaten/kota.
Selain struktur itu, HTI memiliki struktur lain yang terpisah dari kepengurusan, yakni HTI cabang kampus dan Muslimah HTI untuk organisasi perempuan. Meski terpisah, tetapi organisasi sayap ini terlibat dalam koordinasi pengurus HTI.

Dua sayap HTI ini memiliki fungsi masing-masing. HTI cabang kampus semacam kepanjangan tangan HTI untuk menjangkau mahasiswa di kampus. Sementara Muslimah HTI lebih fokus pada isu perempuan dan Islam. Meski demikian, keduanya kerap bekerjasama untuk membuat kegiatan di kampus.

Selain dua organisasi dalam komando HTI, ada pula Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan, organisasi independen yang berafiliasi secara politik dan ideologi dengan HTI. Kesamaan ideologi membuat Gema Pembebasan kerap diindentifikasi sebagai underbow HTI.
Gema Pembebasan dibentuk pada 28 Februari 2004 di Auditorium Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia. Struktur Gema Pembebasan dimulai dari Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, dan Pengurus Komisariat.
Meski badan hukum HTI sudah dibekukan oleh pemerintah, tetapi kelompok kajian kecil di kampus-kampus yang menjadi cikal bakal HTI masih tetap hidup. Begitu pula dengan LDK dan Gema Pembebasan yang berafiliasi dengan HTI.
Polisi sendiri, pada 20 Juli kemarin, mengatakan larangan terhadap aktivitas dakwah HTI, termasuk para aktivisnya tidak boleh lagi menggunakan nama, lambang, bendera atau atribut HTI.
"Kalau dakwah, nanti akan dipantau. Kalau dakwahnya jelas-jelas anti-Pancasila, anti-NKRI, akan kami tertibkan dan amankan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto.
Baca juga artikel terkait PEMBUBARAN HTI atau tulisan menarik lainnya Mawa Kresna
(tirto.id - Politik)
Reporter: Mawa Kresna
Penulis: Mawa Kresna
Editor: Fahri Salam
Pengurus beraktivitas di kantor DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta, Senin (8/5). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Puncak Masalah "Tagar Makar" Akan Memasuki Titik Puncak Kalau Habib Rizieq Pulang.

Sebenarnya saya tidak mau menuliskan ini, namun saya rasa perlu sebagai announce kepada setiap pihak untuk waspada sebelum benar-benar kejadian. Pola tidak pernah berubah. Dimulai dari pendukung lanjut ke ormas, lanjut ke emak-emak, lanjut ke Mahasiswa, terakhir ke senjata utama.
Pilkada Jakarta terulang kembali dengan cara yang hampir serupa dalam versi yang berbeda.
Kalau kita membaca waktu mundur kebelakang dari awal mula tagar berkumandang, pergerakan awalnya masih berada di media sosial, tahap awal adalah mengajak, dan mengumpulkan persatuan, masuklah tahap berikutnya dimana tagar yang kemudian jadi kuat karena tambahan massa yang merasa cocok dengan tagar tersebut.
Setelah terkumpul, mereka sepakat melakukan beberapa aksi, kumpulan preman dan pihak-pihak yang terdozlimi oleh hukum yang adil menyatu dalam tagar, Aksi amoral yang menodongkan uang kepada relawan Jokowi di car free day beberapa waktu lalu adalah klimaks awal prestasi pertama yang berhasil mereka dapatkan.
Berhasil di Jakarta, gerakan ini kemudian diperluas ke berbagai daerah, dengan tujuan pertama, mengapresiasi perkumpulan didaerah yang sudah terdata di medsos, sekiranya menghibur dengan kehadiran tokoh-tokoh tagar, dan kedua adalah curi start kampanye dengan harapan ada bonus nanti merasa di zolimi
Curi start kampanye berhasil mereka lakukan, dengan orasinya "Hidup sekarang susah, oleh karenannya harus? ..... " Pemimpin sekarang membiarkan LGBT, oleh karenanya harus? ..." curi start kampanye seperti ini berhasil membuat Bawaslu mingkem karena merasa itu bukan kampanye (iyain saja) ternyata seperjalanannya berhasil memprovokasi kumpulan massa yang didominasi para preman itu untuk melakukan aksi baru, yaitu gerakan makar.
Masuklah ke tujuan kedua bagian bonus yaitu dapat peran terzolimi karena merasa aparat represif terhadap mereka, kisah-kisah Neno itu adalah bonus yang diharapkan, sehingga mengundang empati penonton TV, dengan balutan pembalut cerita yang Neno keluarkan dari mulutnya itu seolah-olah dia teraniyaya.
Sampai disini, Neno menghilang munculah emak-emak yang berdemo, dengan segala tuntutannya, berbicara tidak benar tanpa fakta seperti biasanya, ini cuma pemanis dan tujuannya cuma mempertontonkan kepada ibu-ibu lain, ayo menyatu bersama kami berdemo disini.
Tak cukup nendang dengan aksi emak-emak, dimunculkanlah Mahasiswa, lakukan dengan cara Mahasiswa yang seperti biasa pernah dilakukan saat Pilkada Jakarta, hancurin pagar, bakar pocong, dsb, lalu kalau bisa rusuh sampai berdarah-darah. Mahasiswa berhasil mendapatkan perannya dalam skenario drama.
Diharapkan suara atau elektabilitas makin meningkat untuk yakin makin "ganti". Tentu ini semua belum puncak, harus ada puncak utama yang benar-benar nendang. Kalau dulu labelnya adalah penista agama, dimana 212 sebagai puncak. Lalu apa amunisi untuk menyerang Jokowi? Labelnya adalah "Kriminalisasi Ulama"
Ini adalah tanda, Habib Rizieq sudah bermasalah di Arab sana dengan tuduhan "memalsukan iqomah (dokumen izin tinggal)" Secara logika wajar saja intelijen Arab Saudi menuduh demikian, Habib Rizieq sudah berapa lama di Arab sana? Apakah normal bisa tinggal seperti itu? Tidak jelas memang isunya dari awal, katanya tamu kerajaan, tinggal di hotel mewah, ada juga cerita tinggal di tempat biasa, semua simpang siur, tidak ada fakta yang akurat dan bisa dipertanggung jawabkan.
Sekarang, Habib Rizieq dipastikan harus pulang ke Indonesia, saran ini diberikan oleh Ketua DPR, memang Habib Rizeq saat ini sudah di SP 3 terkait kasus chat mesum bersama Firza itu, tapi secara teori Habib Rizieq masih menyandang beragam kasus lain, yang semua masih sangat "open" kalau kata Anies.
Artinya potensi Habib Rizieq menjadi terpidana dan dipenjara akan semakin teralisasi saat ia pulang nanti, lantas apa yang terjadi? Kalau Habib Rizieq benar-benar dipenjara, maka momentum 212 akan berada pada titik puncaknya lagi nanti, timeline waktunya pun sesuai, September 2017 silam masih adem ayem, Oktober 2017 setelahnya mulai babak baru kasus, Desember demo puncak.
Habib Rizieq september 2018 adem ayem, Oktober 2018 mendatang persiapan agenda di penjara, Desember 2018 mendatang Revolusi makar tagar presiden dan HTI menyatu menyuarakan "Bebaskan Habib Rizieq" dari kriminalisasi ulama, dasar rezim!!
Setelah ini, apa yang akan terjadi? Kita lihat saja nanti.. Siaga 1, sang singa akan kembali ke Indonesia, senjata terakhir dari oposisi merebut tahta, mengharumkan kembali nama HTI.

YENNY WAHID MELAWAN RADIKALISME

Sebenarnya saya malah tidak heran Yenny Wahid dan keluarga Gus Dur dukung Jokowi. Saya malah heran seandainya Yenny dukung Prabowo. Kenapa? Ya karena Yenny Wahid termasuk salah seorang pejuang yang melawan intoleransi.
Yenny Wahid adalah pendiri Wahid Institute. The Wahid Institute adalah sebuah lembaga yang meneruskan pemikiran-pemikiran Gus Dur dalam bidang pluralisme dan muslim moderat.
Nah, sedangkan di belakang Prabowo yang ada adalah kelompok garis keras. Disana ada HTI yang ingin menggantikan sistem Indonesia, ada PKS, ada FPI dan ustad-ustad yang selalu berdakwah penuh amarah. Bagaimana Yenny Wahid bisa bertahan disana?
Survey-survey Wahid Institute biasanya menyoroti tentang perkembangan radikalisme di negeri ini. Seperti surveynya yang menyoroti Jambore Rohis Nasional yang diadakan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Hasilnya, 58 persen dari siswa SMA/SMK tersebut, ingin pergi ke Suriah untuk berperang.
Selain itu Wahid Insitute juga pernah menyoroti tentang berkembangnya potensi intoleransi dikalangan muslim dan projihad keras yang mencapai 13 persen.
Dan Yenny tahu, kelompok-kelompok ini ada di belakang kubu Prabowo. Menanti untuk memegang kekuasaan dan melebarkan sayap intoleransi mereka. Memang ada di kubu mana mereka yang sibuk dengan kerasnya toa azan? Memang ada di kubu mana kelompok yang sibuk berteriak "kami mayoritas"?
Sedangkan Jokowi sendiri membuktikan dirinya dengan membubarkan HTI. Ini poin plus untuk Yenny. Meskipun masalah intoleransi belum sepenuhnya selesai, tapi Jokowi sudah memulai.
Wahid Institute adalah lembaga survey yang tidak berpolitik. Karena itu Yenny keluar dari posisinya sebagai Direktur disana supaya tetap obyektif. Tetapi ia meneruskan perjuangannya dengan berada dalam barisan yang berjuang melawan intoleransi dan radikalisme di belakang Jokowi.
Inilah posisi yang tepat bagi Yenny Wahid dan sesuai dengan pemikiran almarhum Gus Dur sendiri.
Saya sendiri mengucapkan selamat kepada mbak Yenny dan mengucap syukur tidak berhadapan head to head dengannya di politik. Saya satu barisan dengannya. Dan barisan ini adalah barisan yang tepat untuk berjuang bersama.
Karena saya tidak akan pernah berada satu barisan dengan HTI, sekarang dan selamanya. Seruput kopinya..
Putri Gus Dur Yenny Wahid
http://migoberita.blogspot.com/2018/09/bulan-juli-2017-mimpi-buruk-hti.html

Eko Kuntadhi: PKS, Gerindra dan PBB Rebutan ‘Bangkai’ HTI

HTI resmi berstatus seperti PKI, jadi organisasi terlarang di Indonesia. Keberadaanya dianggap melanggar UU. Gugatan HTI ke PTUN terhadap surat keputusan Menhumkam ditolak pengadilan.
Baca: Muhammad Zazuli: Para Pengkhianat Negeri
Setelah tewas ada beberapa partai yang bersikap seperti burung bangkai. Mereka ramai-ramai mengerumuni HTI untuk menikmati bangkainya. Jelas saja, setelah dibubarkan, anggota yang ada diperkirakan akan tercerai berai. Mereka tidak bisa lagi menggunakan kedok dakwah untuk melancarkan rencana makar terhadap Indonesia.
Nah, anggota inilah yang menjadi incaran partai. Setidaknya ada tiga partai yang berebut mematuki keanggotaan HTI. PBB misalnya, berharap mendapatkan simpati dengan Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara organisasi terlarang tersebut.
Selain PBB, ada juga PKS. Meskipun PKS dan HTI selama ini sering sikut-sikutan berebut jemaah di akar rumput, toh setelah HTI menjadi bangkai PKS tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menarik simpati. Komentar Mardani Ali Sera yang mendukung HTI untuk melakukan banding adalah bentuk patukan ke bangkai HTI untuk mendapatkan simpati anggota.
PBB dan PKS memang partai yang sering bawa-bawa agama. Dengan stempel itu mereka berharap dapat limpahan simpati.
Baca: KH Said Aqil Siroj: Ideologi yang Mengganggu Keutuhan NKRI Harus Diusir
Ada juga partai yang mengaku nasionalis tapi belakangan malah dekat dengan kaum garis keras. Melalui suara Fadli Zon, Gerindra juga bermaksud mendapatkan simpati dari anggota HTI. Fadli terlihat seperti melakukan pembelaan publik kepada HTI, dengan dikalahkannya HTI di PTUN.
Bukan hanya Gerindra, rupanya PAN juga melakukan hal yang sama. Komentar sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto malah menyayangkan HTI dibubarkan dulu. Padahal pembubaran ini sesuai dengan UU Ormas yang baru.
Pertanyaanya berapa besar sih, anggota yang diperebutkan?
Selama ini HTI hanya konsentrasi di 70 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia. Ini bisa dilihat pada acara serentak HTI pada 2014 yang difokuskan ke 70 kota tersebut. Anggota HTI di luar 70 kota itu dibetot untuk bergabung. Dengan model doktrin yang kuat, biasanya setiap ada kegiatan HTI mewajibkan anggotanya untuk selalu ikut. Kecuali ada halangan berat.
Artinya, keanggotaan HTI gampang dihitung. Ya, sebesar mereka yang sering terlibat dalam kegiatan itu.
Ambil contoh, jika setiap kegiatan diikuti 5000 orang, paling banter anggota HTI 350 ribu. Atau katakanlah untuk dapatkan angka kasarnya dikalikan dua. Jumlahnya sekitar 700 ribu.
Baca: Yusuf Muhammad: PKI dan HTI Pengkhianat NKRI
Jika sekarang ada empat partai yang memperebutkannya, coba saja bagi empat. Masing-masing partai hanya mendapat limpahan 175.000 orang. Itupun jika mereka mau ikut Pemilu. Wong selama ini HTI mengharamkan demokrasi.
Jadi meskipun partai-partai itu sekarang bersikap seperti burung bangkai yang mematuki bangkai HTI, tetap saja tidak akan banyak pengaruhnya terhadap tambahan suara mereka. Sementara yang digadaikan untuk membela HTI jauh lebih besar: ideologi Indonesia.
Saya lebih respek seruan ketua Ansor, Gus Yaqut, yang mengajak kembali para anggota HTI untuk kembali ke pangkuan Islam Indonesia. Karena selama ini HTI mengklaim dirinya sebagai lembaga dakwah.
Tapi mau gimana lagi, wong HTI sesungguhnya adalah parpol. Mana mungkin sreg dengan seruan beragama yang tanpa tendensi kekuasaan. (SFA)
Sumber: EkoKuntadhi.com
#HTIBubar
Sumber Berita : http://www.salafynews.com/eko-kuntadhi-pks-gerindra-dan-pbb-rebutan-bangkai-hti.html

http://www.salafynews.com/fadli-zon-terancam-pasal-berlapis.html

Penelitian PTIK Soal Keterlibatan Perempuan dalam Terorisme

CIREBON – Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) melakukan penelitian terlibatnya perempuan dalam terorisme. Penelitian yang melibatkan tokoh masyarakat, anggota TNI, Kejaksaan Negeri, kepolisian, dan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) itu dilakukan di Ruang Rapat Polres Cirebon Kota, Selasa (25/9/2018). 
Baca: KH Aqil Siradj: Perempuan dan Terorisme
Dalam penelitian, mereka yang hadir diminta mengisi kuisioner berisikan tentang pandangan masyarakat terkait tindak terorisme dan keterlibatan perempuan dalam terorisme.
Selain itu, mereka yang hadir diminta untuk menyampaikan pendapat dan masukkannya soal terorisme di Indonesia.
Tim Peneliti PTIK, Drs Frankie S Pakpahan, mengatakan, rangkaian penelitian ini telah dilakukan sejak awal September ini.
Peneliti dilakukan di beberapa wilayah yakni Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Timur, dan Polda Riau.
Baca: Bomber Perempuan di Surabaya, Ketum Ansor: Darurat Terorisme
“Kalau Polres, itu di Polres tertentu seperti Polres Cirebon dan Polres Cirebon Kota ini yang memang beberapa kali terjadi tindak teroris,” katanya kepada Jabarnews.com Selasa (25/9/2018).
Frankie mengatakan, hasil penelitian ini akan diseminarkan pada 30 September 2018.
“Kegiatan penelitian maraton langsung di berbagai wilayah, sampe nanti kita angkat hasil penelitian ini di seminar tanggal 30 September. Hasil penelitian bisa menjadi bahan evaluasi dalam penanganan terorisme,” jelasnya.
“Banyakan teroris kan perempuan bukan sebagai kolabor lagi tapi juga action. Contohnya kasus di Surabaya, ini fenomena baru yang harus diteliti,” ucapnya.
Frankie menambahkan, dari hasil penelitian sementara keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme dikarenakan ketaatan istri kepada suami maupun doktrin mendapatkan surga dan kesejahteraan.
“Istri taat ke suatu yang hal yang baik, tapi tidak untuk radikal. Ini yang harus ditanamkan, pengetahuan soal terorisme suatu kejahatan ini harus ditanamkan,” katanya.
Baca: Tegas, Jokowi: Bersihkan Sekolah dan Mimbar dari Ideologi Terorisme
“Kemudian doktrin juga dapat mempengaruhi. Doktrin biasalah menyangkut masalah keimanan yang bersifat mendasar, itu yang paling mudah. Itu masalah doktrinasi, cuci otak kan mudah atau cepet prosesnya kalau orang yang sakit hati,” paparnya.
Sementara itu Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, menjelaskan, penanganan teroris ini harus dilakukan bersama-sama oleh polisi dan masyarakat. “Perlu adanya kerja sama dengan masyarakat, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat,” ujarny. (SFA/JabarNews)
Perempuan dan Terorisme
https://arrahmahnews.com/2018/09/25/ketua-mpr-disoraki-mahasiswa-pdip-kasihan-pak-zul/
https://arrahmahnews.com/2018/09/25/ini-kelemahan-visi-misi-prabowo-sandi/

Re-Post by MigoBerita / Kamis/27092018/17.20Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya