‘Ratna Sarumpaet Dikeroyok’, Yusuf Muhammad Semprot ‘Oposisi Kardus’
SURABAYA – Media sosial
diramaikan oleh kasus pengeroyokan orang tidak dikenal kepada Ratna
Sarumpaet, hingga para politisi kelompok oposisi mengeluarkan
komentar-komentar yang sangat tidak baik dan tampak di bawa-bawa ke
ranah politik.
Terus terang, melihat wajah nenek
Sarumpaet lebam yang viral membuat saya tidak tega, tapi ternyata semua
itu hoax karena lebamnya bukan karena dikeroyok atau dianiaya.
Baca: HOAX! Ratna Sarumpaet Dipukuli Hingga Babak Belur di Bandung
Membongkar hoax penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet..
Saya ingin menjelaskan bahwa foto wajah
RS dengan lebam itu adalah benar, namun itu bukan karena dikeroyok
melainkan diduga kuat karena operasi plastik (Nenek tua ingin tampil
muda).
Terus terang diawal-awal saya memang
agak pangling dengan wajah RS, sebab wajahnya yang beredar itu tampak
jauh lebih muda dan kencang dibanding sebelumnya. Anehnya masa abis
dikeroyok malah kulitnya terlihat kencang dan muda?
Dan setelah diselidiki perubahan wajah
RS yang tampak menjadi lebih muda itu ternyata bukan karena dipukuli
tapi karena operasi plastik.
Sebelumnya RS memang benar pernah masuk
rumah sakit, tapi bukan rumah sakit biasa di Bandung seperti yang dicari
polisi, melainkan di RSK Bina Estetika di Menteng. Kasihan sampai pak
polisi aja dikibulin oleh nenek Sarumpaet dan gerombolannya.
Baca: Polisi: Tidak Ada Nama Ratna Sarumpaet di Sejumlah RS Bandung
Dan jika Anda masih ragu bahwa foto RS
yang lebam itu memang benar saat berada di RSK Bina Estetika maka Anda
bisa dilihat motif wallpaper pada dinding ruangan yang terlihat sama
(lihat gambar). Silakan perhatikan wallpaper kamar RSK Bina Estetika
milik dokter Sidik Setiamihardja tersebut. Sama bukan? Kebetulan disana
Ratna Sarumpaet juga ditangani langsung oleh dokter Sidik.
Jadi, silakan Divisi Humas Polri
langsung saja ke RSK Bina Estetika untuk mencari tahu apakah Ratna
Sarumpaet benar dipermak disana atau tidak. Jangan mau dikibulin nenek
Sarumpaet dan gerombolannya.
Buat para netizen yang masih bingung
kenapa orang dipukulin kok dagunya bisa makin lancip dan kulit makin
kencang? jawabannya ya ada di RSK Bina Estetika.
Baca: Polisi Belum Terima Laporan Pengeroyokan Ratna Sarumpaet
Oya, satu hal lagi. Mungkin ada yang
penasaran kenapa jidat Ratna Sarumpaet bisa berbekas seperti ada
guratan? Itu bukan karena dipukuli, tapi karena bekas penutup kepala
saat tindakan oleh dokter.
Jadi, dengan ini pernyataan Prabowo
Subianto dan gerombolannya bahwa RS dikeroyok sekelompok orang adalah
HOAX! Yang benar RS dikeroyok dokter dan paramedis agar tampak lebih
muda.
Dan video Hanum Rasi yang menangis itu
adalah air mata aktris gagal. Orang abis operasi plastik kok ditangisi
dan dianggap sebagai Cut Nyak Din masa kini? Anda gak mabuk lem pipa,
kan? Atau mabuk kencing Onta?
Atas fakta ini, maka marilah kita minta
pada Prabowo, Fadli Zon, Dahnil Simanjuntak, Rizal Ramli dan
gerombolannya untuk minta maaf secara terbuka karena mereka telah
sengaja menebarkan hoax di tengah masyarakat kita. Tokoh publik yang
tidak mencerahkan justru membodohi publik.
Mari kita desak juga media massa kita
untuk lebih bertanggung jawab, tidak ikut menjadi penyebar hoax. Sebab
dalam kasus Ratna Sarumpaet ini penyebaran hoax sangat dibantu oleh
media mainstream.
Hoax diproduksi dan disebarkan oleh tokoh publik, diviralkan oleh media massa, dan diklarifikasi oleh akun anonim.
Bukankah ini sangat ironis dan memalukan?
Sekian klarifikasi terkait Hoax
penganiayaan Ratna Sarumpaet. Ingat, tak ada kebohongan yang sempurna
tapi yang ada adalah kebenaran akan selalu menemukan jalannya. Sekian
terima kasih. Jika kebohongan mereka dishare hingga ribuan, maka
kebenaran ini harusnya bisa puluhan ribu kali. (SFA)
Sumber: Akun Facebook Yusuf MuhammadSumber Berita : http://www.salafynews.com/ratna-sarumpaet-dikeroyok-yusuf-muhammad-semprot-oposisi-kardus.html
Akankah Ratna Sarumpaet Lapor Polisi?
Jakarta - Aktivis Ratna Sarumpaet mengaku dianiaya oleh sejumlah orang di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Meski begitu, Ratna belum melapor ke polisi terkait insiden yang dialaminya.Penganiayaan yang diduga dilakukan terhadap Ratna disebut-sebut terjadi pada Jumat, 21 September 2018 lalu. Satuan Polisi Militer (Satpom) AU Bandara Husein Sastranegara memastikan tak ada peristiwa penganiayaan di tanggal tersebut.
"Tidak ada info terkait penganiayaan itu di seputaran bandara. Surah dicek ke anggota Satpom tidak ada kejadian itu," ujar Dansatpom AU Mayor Made Oka saat dikonfirmasi, Selasa (2/10).
Wakil Ketua Tim BPN Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, menyatakan Ratna Sarumpaet sempat pergi ke rumah sakit di daerah Cimahi. Nanik menyebut setelah ditangani, Ratna langsung pulang ke Jakarta tanpa dirawat.
Menanggapi cerita Nanik, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Umar Fana mengatakan pihaknya telah mengecek 8 rumah sakit di Cimahi. Hasilnya, tak ada nama Ratna.
"Tidak ada pasien atas nama RS. Tidak terdapat pasien atas nama Ratna Sarumpaet yang dilakukan rawat inap ataupun perawatan di IGD hingga saat ini," ujar Umar, Selasa (2/10).
Sejumlah pihak mendorong Ratna melaporkan apa yang dialaminya ke pihak kepolisian. PDIP menyesalkan kenapa Ratna tak langsung melapor.
"Kenapa nggak langsung lapor. Kalau lapor langsung kan keadilan bisa ditegakkan ya," ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari, Selasa (2/10).
Cawapres Sandiaga Uno ikut menanggapi kenapa Ratna tidak melapor ke polisi. Menurut Sandi, Ratna dalam keadaan diancam.
"Ceritanya beliau (Ratna) dilakukan tindakan kekerasan. Beliau seorang emak-emak, seorang nenek diancam untuk tidak bercerita tentang keadaannya," kata Sandiaga, Selasa (2/10).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan pihaknya masih menunggu laporan pihak Ratna untuk mengusut dugaan penganiayaan tersebut.
"Kita tunggu laporannya dan informasi saksi korban bila memang telah terjadi suatu perbuatan pidana," kata Truno, Selasa (2/10).
Saksikan juga video 'Prabowo akan Temui Kapolri, Bahas Kasus Ratna Sarumpaet!':
(rna/idn)
Ratna Sarumpaet di KPK (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Sumber Berita : https://news.detik.com/berita/d-4239656/akankah-ratna-sarumpaet-lapor-polisi Jokowi Perintahkan Kapolri Tangkap Penyebar Hoaks Gempa Palu
JAKARTA – Menteri
Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto
menyatakan tak ragu menindak tegas penyebar kabar bohong (hoaks) terkait
gempa serta tsunami di Palu dan Donggala.
“Jangan sampai muncul hoaks, berita
tidak benar yang meresahkan masyarakat, tidak enak, dan tidak elok,”
ujar Wiranto di Kantor Presiden, Selasa (02/10).
Hal tersebut disampaikan Wiranto usai
mengikuti rapat terbatas menangani dampak gempa dan tsunami
Palu-Donggala bersama Presiden Joko Widodo.
Dalam rapat terbatas, kata Wiranto,
Presiden Joko Widodo menginstruksikan langsung Kapolri Jenderal Tito
Karnavian beserta jajaran Polri tak ragu menangkap penyebar hoaks,
terutama tentang bencana di Palu-Donggala.
Baca: Malaysia Kirim Tim Ahli dan Uang 1,8 M Untuk Sulteng
“Presiden menginstruksikan Kapolri,
siapa pun yang memanfaatkan keprihatinan ini untuk kepentingan
meresahkan masyarakat segera kami tangkap,” kata mantan Panglima ABRI
ini. Sebelumnya, beredar banyak berita bohong terkait gempa dan tsunami
di Palu. Salah satunya adalah beredar kembalinya foto-foto korban gempa
dan tsunami di Aceh 14 tahun lalu yang disebut sebagai korban terbaru di
Palu.
Berita bohong lainnya adalah gempa
susulan sekitar 8 Skala Richter kembali mengguncang Palu, meninggalnya
Wali Kota Palu Hidayat Lamakarate akibat gempa, serta retaknya Bendungan
Bili-Bili di Kabupaten Gowa.
Baca: Bantu Korban Gempa Sulteng, NU Buka Posko Bantuan
Wiranto menegaskan perkembangan terbaru
yang valid akan selalu disampaikan satu pintu melalui Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kami tunjuk Humas BNPB memberikan
penjelasan akurat ke masyarakat. Sedangkan yang lain disesuaikan dengan
pokok informasi yang disusun badan resmi yang kami tunjuk,” kata
Wiranto. (SFA/CNNIndonesia)
Sumber Berita : http://www.salafynews.com/jokowi-perintahkan-kapolri-tangkap-penyebar-hoaks-gempa-palu.html
Kominfo Sebut Aksi Gerak Cepat FPI Bantu Korban Gempa Palu Hoaks
JAKARTA – Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan banyak berita palsu
alias hoaks yang menyebar pasca gempa dan tsunami di Palu dan Gorontalo,
Jumat (28/9). Salah satunya adalah kabar soal aksi Front Pembela Islam
(FPI) yang turut membantu ke lapangan.
“Hoaks Gerak cepat relawan FPI evakuasi
korban gempa Palu 7,7,” kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas
Kemkominfo Ferdinandus Setu dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia com, Selasa (2/10).
“Faktanya dalam gambar adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi,” lanjut dia.
Selain hoaks soal FPI, Ferdinandus
mengungkapkan ada sejumlah berita lainnya yang dinyatakan bohong.
Pertama, soal Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa Retak.
“Faktanya bendungan Bili-bili masih
dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh
pihak Polsek Mamuju Gowa,” kata Ferdinandus.
Baca: Beredar Video Tsunami di Palu
Kedua, sejumlah foto gempa tsunami Aceh
26 Desember 2004 yang kembali disebarluaskan sebagai dokumentasi korban
gempa tsunami di Palu. Ketiga, kabar Wali Kota Palu Hidayat meninggal
dunia.
“Faktanya Wali Kota Palu Hidayat tidak
meninggal dan kini turut melakukan tanggap darurat gempa bumi di Palu,
Sulawesi Tengah,” ujar Ferdinandus.
Keempat, soal prediksi gempa susulan
tanggal 2 Oktober. “Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia ini dan
iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti,” imbuhnya.
Kelima, berita penerbangan gratis dari Makassar menuju Palu bagi keluarga korban.
“Faktanya Pesawat Hercules TNI AU menuju
ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan,
makanan siap saji, dan alat berat,” ujar dia.
“Pemberangkatan dari Palu prioritas
untuk mengangkut pengungsi diutamakan lansia, wanita dan anak-anak,
serta pasien ke Makasar,” lanjutnya.
Kominfo, kata Ferdinandus, mengimbau
agar seluruh masyarakat tidak mudah mempercayai informasi yang tersebar.
Dia juga meminta agar masyarakat tidak menyebarluaskan informasi yang
tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya dan sumbernya.
Dihubungi terpisah, Juru Bicara FPI
Slamet Ma’arif membantah bahwa gerak cepat FPI membantu korban gempa
adalah hoax. Slamet menegaskan pihaknya sudah sampai di lokasi bencana
sejak hari pertama bencana, Jumat (28/9). Selanjutnya, masih ada tim
dari FPI yang masih dalam perjalanan ke Palu.
“Tim yang dari pusat sebagian sudah
masuk. Sebagian lagi masih di perbatasan untuk masuk, FPI Makassar juga
sedang berusaha masuk,” kata Ma’arif saat dikonfirmasi CNNIndonesia com,
Selasa (2/10).
Ma’rif mengungkapkan setidaknya sudah
ada 50 anggota FPI Palu yang bergerak di lokasi bencana. Kemudian ada
sekitar 200 anggota lagi yang masih berada di perbatasan.
“Ada 500 orang juga yang kita siapkan dari beberapa wilayah untuk turun ke lapangan,” jelas dia.
Beredar di media sosial akun Twitter
Lembaga Informasi Front, @LembagaF dan Intelijen FPI, @Intel_FPI
membagikan informasi bahwa FPI turut membantu korban di Palu.
Catatan redaksi: Judul berita diubah
dari semula “Kominfo Sebut Gerak Cepat FPI Bantu Gempa Palu Cuma Hoaks”
pada pukul 12.43 WIB untuk menghindari kesalahpahaman. (SFA)
Sumber Berita : http://www.salafynews.com/kominfo-sebut-aksi-gerak-cepat-fpi-bantu-korban-gempa-palu-hoaks.html
Re-Post by MigoBerita / Rabu/03102018/10.24Wita/Bjm