» » » » » » » Hati-hati ketahuan menyebar HOAX : Peristiwa Ratna Sarumpaet dan "HOAX FPI", kita harus TELITI !!!

Hati-hati ketahuan menyebar HOAX : Peristiwa Ratna Sarumpaet dan "HOAX FPI", kita harus TELITI !!!

Penulis By on Selasa, 02 Oktober 2018 | No comments


‘Ratna Sarumpaet Dikeroyok’, Yusuf Muhammad Semprot ‘Oposisi Kardus’


SURABAYA – Media sosial diramaikan oleh kasus pengeroyokan orang tidak dikenal kepada Ratna Sarumpaet, hingga para politisi kelompok oposisi mengeluarkan komentar-komentar yang sangat tidak baik dan tampak di bawa-bawa ke ranah politik.
Namun salah satu pegiat medsos muda, Yusuf Muhammad mengeluarkan tulisan menohok, berikut ulasannya:
Terus terang, melihat wajah nenek Sarumpaet lebam yang viral membuat saya tidak tega, tapi ternyata semua itu hoax karena lebamnya bukan karena dikeroyok atau dianiaya.
Baca: HOAX! Ratna Sarumpaet Dipukuli Hingga Babak Belur di Bandung
Membongkar hoax penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet..
Saya ingin menjelaskan bahwa foto wajah RS dengan lebam itu adalah benar, namun itu bukan karena dikeroyok melainkan diduga kuat karena operasi plastik (Nenek tua ingin tampil muda).
Terus terang diawal-awal saya memang agak pangling dengan wajah RS, sebab wajahnya yang beredar itu tampak jauh lebih muda dan kencang dibanding sebelumnya. Anehnya masa abis dikeroyok malah kulitnya terlihat kencang dan muda?
Dan setelah diselidiki perubahan wajah RS yang tampak menjadi lebih muda itu ternyata bukan karena dipukuli tapi karena operasi plastik.
Sebelumnya RS memang benar pernah masuk rumah sakit, tapi bukan rumah sakit biasa di Bandung seperti yang dicari polisi, melainkan di RSK Bina Estetika di Menteng. Kasihan sampai pak polisi aja dikibulin oleh nenek Sarumpaet dan gerombolannya.
Baca: Polisi: Tidak Ada Nama Ratna Sarumpaet di Sejumlah RS Bandung
Dan jika Anda masih ragu bahwa foto RS yang lebam itu memang benar saat berada di RSK Bina Estetika maka Anda bisa dilihat motif wallpaper pada dinding ruangan yang terlihat sama (lihat gambar). Silakan perhatikan wallpaper kamar RSK Bina Estetika milik dokter Sidik Setiamihardja tersebut. Sama bukan? Kebetulan disana Ratna Sarumpaet juga ditangani langsung oleh dokter Sidik.
Jadi, silakan Divisi Humas Polri langsung saja ke RSK Bina Estetika untuk mencari tahu apakah Ratna Sarumpaet benar dipermak disana atau tidak. Jangan mau dikibulin nenek Sarumpaet dan gerombolannya.
Buat para netizen yang masih bingung kenapa orang dipukulin kok dagunya bisa makin lancip dan kulit makin kencang? jawabannya ya ada di RSK Bina Estetika.
Baca: Polisi Belum Terima Laporan Pengeroyokan Ratna Sarumpaet
Oya, satu hal lagi. Mungkin ada yang penasaran kenapa jidat Ratna Sarumpaet bisa berbekas seperti ada guratan? Itu bukan karena dipukuli, tapi karena bekas penutup kepala saat tindakan oleh dokter.
Jadi, dengan ini pernyataan Prabowo Subianto dan gerombolannya bahwa RS dikeroyok sekelompok orang adalah HOAX! Yang benar RS dikeroyok dokter dan paramedis agar tampak lebih muda.
Dan video Hanum Rasi yang menangis itu adalah air mata aktris gagal. Orang abis operasi plastik kok ditangisi dan dianggap sebagai Cut Nyak Din masa kini? Anda gak mabuk lem pipa, kan? Atau mabuk kencing Onta?
Atas fakta ini, maka marilah kita minta pada Prabowo, Fadli Zon, Dahnil Simanjuntak, Rizal Ramli dan gerombolannya untuk minta maaf secara terbuka karena mereka telah sengaja menebarkan hoax di tengah masyarakat kita. Tokoh publik yang tidak mencerahkan justru membodohi publik.
Mari kita desak juga media massa kita untuk lebih bertanggung jawab, tidak ikut menjadi penyebar hoax. Sebab dalam kasus Ratna Sarumpaet ini penyebaran hoax sangat dibantu oleh media mainstream.
Hoax diproduksi dan disebarkan oleh tokoh publik, diviralkan oleh media massa, dan diklarifikasi oleh akun anonim.
Bukankah ini sangat ironis dan memalukan?
Sekian klarifikasi terkait Hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet. Ingat, tak ada kebohongan yang sempurna tapi yang ada adalah kebenaran akan selalu menemukan jalannya. Sekian terima kasih. Jika kebohongan mereka dishare hingga ribuan, maka kebenaran ini harusnya bisa puluhan ribu kali. (SFA)
Sumber: Akun Facebook Yusuf Muhammad
Foto Ratna Sarumpaet Lebam
Sumber Berita : http://www.salafynews.com/ratna-sarumpaet-dikeroyok-yusuf-muhammad-semprot-oposisi-kardus.html

Akankah Ratna Sarumpaet Lapor Polisi?

Jakarta - Aktivis Ratna Sarumpaet mengaku dianiaya oleh sejumlah orang di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Meski begitu, Ratna belum melapor ke polisi terkait insiden yang dialaminya.
Penganiayaan yang diduga dilakukan terhadap Ratna disebut-sebut terjadi pada Jumat, 21 September 2018 lalu. Satuan Polisi Militer (Satpom) AU Bandara Husein Sastranegara memastikan tak ada peristiwa penganiayaan di tanggal tersebut.
"Tidak ada info terkait penganiayaan itu di seputaran bandara. Surah dicek ke anggota Satpom tidak ada kejadian itu," ujar Dansatpom AU Mayor Made Oka saat dikonfirmasi, Selasa (2/10).


Wakil Ketua Tim BPN Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, menyatakan Ratna Sarumpaet sempat pergi ke rumah sakit di daerah Cimahi. Nanik menyebut setelah ditangani, Ratna langsung pulang ke Jakarta tanpa dirawat.
Menanggapi cerita Nanik, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Umar Fana mengatakan pihaknya telah mengecek 8 rumah sakit di Cimahi. Hasilnya, tak ada nama Ratna.
"Tidak ada pasien atas nama RS. Tidak terdapat pasien atas nama Ratna Sarumpaet yang dilakukan rawat inap ataupun perawatan di IGD hingga saat ini," ujar Umar, Selasa (2/10).


Sejumlah pihak mendorong Ratna melaporkan apa yang dialaminya ke pihak kepolisian. PDIP menyesalkan kenapa Ratna tak langsung melapor.
"Kenapa nggak langsung lapor. Kalau lapor langsung kan keadilan bisa ditegakkan ya," ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari, Selasa (2/10).
Cawapres Sandiaga Uno ikut menanggapi kenapa Ratna tidak melapor ke polisi. Menurut Sandi, Ratna dalam keadaan diancam.
"Ceritanya beliau (Ratna) dilakukan tindakan kekerasan. Beliau seorang emak-emak, seorang nenek diancam untuk tidak bercerita tentang keadaannya," kata Sandiaga, Selasa (2/10).


Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan pihaknya masih menunggu laporan pihak Ratna untuk mengusut dugaan penganiayaan tersebut.
"Kita tunggu laporannya dan informasi saksi korban bila memang telah terjadi suatu perbuatan pidana," kata Truno, Selasa (2/10).

Saksikan juga video 'Prabowo akan Temui Kapolri, Bahas Kasus Ratna Sarumpaet!':
(rna/idn)
Akankah Ratna Sarumpaet Lapor Polisi? Ratna Sarumpaet di KPK (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Sumber Berita : https://news.detik.com/berita/d-4239656/akankah-ratna-sarumpaet-lapor-polisi

Jokowi Perintahkan Kapolri Tangkap Penyebar Hoaks Gempa Palu

JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyatakan tak ragu menindak tegas penyebar kabar bohong (hoaks) terkait gempa serta tsunami di Palu dan Donggala.
Baca: Kominfo Sebut Aksi Gerak Cepat FPI Bantu Korban Gempa Palu Hoaks
“Jangan sampai muncul hoaks, berita tidak benar yang meresahkan masyarakat, tidak enak, dan tidak elok,” ujar Wiranto di Kantor Presiden, Selasa (02/10).
Hal tersebut disampaikan Wiranto usai mengikuti rapat terbatas menangani dampak gempa dan tsunami Palu-Donggala bersama Presiden Joko Widodo.
Dalam rapat terbatas, kata Wiranto, Presiden Joko Widodo menginstruksikan langsung Kapolri Jenderal Tito Karnavian beserta jajaran Polri tak ragu menangkap penyebar hoaks, terutama tentang bencana di Palu-Donggala.
Baca: Malaysia Kirim Tim Ahli dan Uang 1,8 M Untuk Sulteng
“Presiden menginstruksikan Kapolri, siapa pun yang memanfaatkan keprihatinan ini untuk kepentingan meresahkan masyarakat segera kami tangkap,” kata mantan Panglima ABRI ini. Sebelumnya, beredar banyak berita bohong terkait gempa dan tsunami di Palu. Salah satunya adalah beredar kembalinya foto-foto korban gempa dan tsunami di Aceh 14 tahun lalu yang disebut sebagai korban terbaru di Palu.
Berita bohong lainnya adalah gempa susulan sekitar 8 Skala Richter kembali mengguncang Palu, meninggalnya Wali Kota Palu Hidayat Lamakarate akibat gempa, serta retaknya Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa.
Baca: Bantu Korban Gempa Sulteng, NU Buka Posko Bantuan
Wiranto menegaskan perkembangan terbaru yang valid akan selalu disampaikan satu pintu melalui Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kami tunjuk Humas BNPB memberikan penjelasan akurat ke masyarakat. Sedangkan yang lain disesuaikan dengan pokok informasi yang disusun badan resmi yang kami tunjuk,” kata Wiranto. (SFA/CNNIndonesia)
Jokowi Rapat terbatas

Kominfo Sebut Aksi Gerak Cepat FPI Bantu Korban Gempa Palu Hoaks

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan banyak berita palsu alias hoaks yang menyebar pasca gempa dan tsunami di Palu dan Gorontalo, Jumat (28/9). Salah satunya adalah kabar soal aksi Front Pembela Islam (FPI) yang turut membantu ke lapangan.
Baca: Jokowi Kirim 10 Ton Bantuan Logistik ke Palu
“Hoaks Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7,7,” kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia com, Selasa (2/10).
“Faktanya dalam gambar adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi,” lanjut dia.
Selain hoaks soal FPI, Ferdinandus mengungkapkan ada sejumlah berita lainnya yang dinyatakan bohong. Pertama, soal Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa Retak.
“Faktanya bendungan Bili-bili masih dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa,” kata Ferdinandus.
Baca: Beredar Video Tsunami di Palu
Kedua, sejumlah foto gempa tsunami Aceh 26 Desember 2004 yang kembali disebarluaskan sebagai dokumentasi korban gempa tsunami di Palu. Ketiga, kabar Wali Kota Palu Hidayat meninggal dunia.
“Faktanya Wali Kota Palu Hidayat tidak meninggal dan kini turut melakukan tanggap darurat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah,” ujar Ferdinandus.
Keempat, soal prediksi gempa susulan tanggal 2 Oktober. “Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia ini dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti,” imbuhnya.
Kelima, berita penerbangan gratis dari Makassar menuju Palu bagi keluarga korban.
“Faktanya Pesawat Hercules TNI AU menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat,” ujar dia.
“Pemberangkatan dari Palu prioritas untuk mengangkut pengungsi diutamakan lansia, wanita dan anak-anak, serta pasien ke Makasar,” lanjutnya.
Kominfo, kata Ferdinandus, mengimbau agar seluruh masyarakat tidak mudah mempercayai informasi yang tersebar. Dia juga meminta agar masyarakat tidak menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya dan sumbernya.
Dihubungi terpisah, Juru Bicara FPI Slamet Ma’arif membantah bahwa gerak cepat FPI membantu korban gempa adalah hoax. Slamet menegaskan pihaknya sudah sampai di lokasi bencana sejak hari pertama bencana, Jumat (28/9). Selanjutnya, masih ada tim dari FPI yang masih dalam perjalanan ke Palu.
“Tim yang dari pusat sebagian sudah masuk. Sebagian lagi masih di perbatasan untuk masuk, FPI Makassar juga sedang berusaha masuk,” kata Ma’arif saat dikonfirmasi CNNIndonesia com, Selasa (2/10).
Ma’rif mengungkapkan setidaknya sudah ada 50 anggota FPI Palu yang bergerak di lokasi bencana. Kemudian ada sekitar 200 anggota lagi yang masih berada di perbatasan.
“Ada 500 orang juga yang kita siapkan dari beberapa wilayah untuk turun ke lapangan,” jelas dia.
Beredar di media sosial akun Twitter Lembaga Informasi Front, @LembagaF dan Intelijen FPI, @Intel_FPI membagikan informasi bahwa FPI turut membantu korban di Palu.
Catatan redaksi: Judul berita diubah dari semula “Kominfo Sebut Gerak Cepat FPI Bantu Gempa Palu Cuma Hoaks” pada pukul 12.43 WIB untuk menghindari kesalahpahaman. (SFA)
Hoax FPI Gerak Cepat di Palu

Re-Post by MigoBerita / Rabu/03102018/10.24Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya