Di KTT Asean-AS, Jokowi Serukan Perdamaian di Palestina
SINGAPURA – Presiden
Joko Widodo (Jokowi) menyerukan kembali perdamaian sekaligus
penyelesaian konflik di Palestina melalui prinsip “two state solution”.
Seruan tersebut disampaikan ketika Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-6
ASEAN-Amerika Serikat di Singapura, Kamis (15/11/2018). “Untuk mencapai
perdamaian yang berkeadilan dan abadi, hanya ada satu yaitu perdamaian
berdasar two state solution,” ujar Jokowi. Hadir dalam KTT tersebut,
seluruh pemimpin negara di ASEAN serta Wakil Presiden AS Michael Richard
Pence.
Presiden Jokowi melanjutkan, perdamaian
Palestina dengan Israel tak hanya membuat suasana kondusif di kawasan
Timur Tengah, melainkan juga berkontribusi bagi stabilitas keamanan di
dunia. Oleh karena itu, Presiden Jokowi mendorong seluruh pihak untuk
memberikan perhatian ekstra bagi isu perdamaian Palestina dengan Israel.
Hal ini dilakukan dengan memperhatikan
asas keadilan dan perdamaian abadi serta dilandaskan pada solusi kedua
negara. “Bagi Indonesia sendiri, isu perdamaian Palestina merupakan hal
krusial bagi diplomasi perdamaian yang dijalankan Indonesia di dunia
internasional,” ujar Jokowi. (ARN/Kompas)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2018/11/15/di-ktt-asean-as-jokowi-serukan-perdamaian-di-palestina/
Keputusan Busuk Amerika di Yaman
WASHINGTON – Keputusan
Amerika Serikat untuk mengakhiri dukungan pengisian bahan bakar udara ke
Arab Saudi dalam agresi ke Yaman, sama sekali tidak ada artinya secara
militer. Ini adalah pemberian sinyal kebaikan yang tak berharga oleh
administrasi Trump.
Ini adalah peluang untuk sedikit
mengurangi akibat dari dugaan pembunuhan Jamal Khashoggi sambil
memastikan bahwa lintasan strategis Kerajaan tetap berada di jalurnya,”
bunyi sebuah artikel di Yemen Extra, Senin (12/11).
Ini adalah cara untuk memperlihatkan
bahwa diluar, AS tampak kesal dengan Saudi dan terbukti bahwa segera
setelah AS menyerukan gencatan senjata dalam perang Yaman, koalisi
pimpinan Saudi justru melancarkan serangan udara dan darat secara
bertubi-tubi di pelabuhan Hodeida, yang dikuasai oleh Houthi.
Dan itu adalah cara untuk
mengalihkan perhatian dari fakta bahwa Prancis dan Inggris, sama seperti
AS, terus memberi dukungan militer yang jauh lebih penting bagi pihak
Saudi dalam perang ini.
Penghentian pengisian bahan bakar
udara oleh tanker udara AS untuk jet Saudi diatas sana, sama seperti
memberi sebuah “surat tertulis” saja.
Upaya Arab Saudi dalam perang, yang
menurut PBB dapat menyebabkan 14 juta orang menghadapi kelaparan, itu
tidak akan terpengaruh oleh sikap AS. Saudi bahkan mengklaim mengakhiri
pengisian bahan bakar adalah ide mereka.
“Baru-baru ini Kerajaan dan Koalisi
telah meningkatkan kemampuannya untuk secara mandiri melakukan pengisian
bahan bakar dalam pesawat di Yaman. Akibatnya, dalam konsultasi dengan
Amerika Serikat, Koalisi telah meminta penghentian dukungan pengisian
bahan bakar udara untuk operasinya di Yaman,” kata pemerintah Saudi
dalam sebuah pernyataan.
Menghentikan pengisian bahan bakar
bisa menjadi tahap pertama dalam upaya yang lebih besar untuk memaksa
Saudi ke meja perundingan, bersama dengan sekutu mereka dari pemerintah
Yaman dan semua pihak lain dalam perang ini.
AS adalah pemasok utama amunisi
kepada Angkatan Udara Saudi, dan juga memasok intelijen militer.
Kerajaan Inggris dan Perancis juga menyediakan senjata untuk agresi Arab
Saudi.
Namun perang Yaman berlangsung
secara kejam. Laporan-laporan muncul bahwa anak-anak terjebak dalam
kelaparan, ketakutan terhadap epidemi kolera, dan sulit untuk memperoleh
bantun karena Washington terus mendukung monarki Arab yang kaya minyak
itu dalam serangan brutal mereka terhadap suku-suku Yaman.
Dukungan AS untuk koalisi pimpinan
Saudi mendapat kecaman dari beberapa pejabat di Washington. Jadi penting
bagi administrasi Trump untuk terlihat tidak melakukan pelanggaran hak
asasi manusia, dan mencoba untuk menghindari bencana kemanusiaan.
Tetapi itu semua adalah kedok belaka. Kenyataan dalam urusan luar negeri berbicara lain, terutama dalam administrasi ini. (SFA)
Sumber Berita : https://www.salafynews.com/keputusan-busuk-amerika-di-yaman.html
Perang Israel-Hamas untuk Alihkan Perhatian Dunia atas Kasus Khashoggi
GAZA – Eskalasi
serangan yang terjadi baru-baru ini di Jalur Gaza, adalah plot Israel
yang dimainkan oleh Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman untuk
mengalihkan perhatian dunia dari kasus pembunuhan Jamal Khashoggi,
sebuah laporan mengatakan.
Pangeran mahkota Saudi telah
membentuk “satuan tugas darurat” untuk melawan kebocoran yang semakin
merusak tentang pembunuhan Khashoggi yang berasal dari pemerintah Turki,
Middle East Eye mengutip sumber di kerajaan Arab Saudi yang mengatakan
dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Selasa malam dan kemudian
diperbarui pada hari Rabu.
Di antara berbagai langkah dan skenario
yang diusulkan oleh gugus tugas adalah rencana untuk meyakinkan Perdana
Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengobarkan perang di Gaza untuk
mengalihkan perhatian global dari kasus pembunuhan, kata sumber
tersebut.
Gugus tugas, yang terdiri dari
pejabat dari istana kerajaan, kementerian luar negeri dan pertahanan,
serta dinas intelijen, menyarankan MbS bahwa perang di Gaza dapat
mengalihkan perhatian Presiden AS Donald Trump di tengah kebocoran
laporan Turki atas pembunuhan Khashoggi, yang berbasis online di London.
Awal pekan ini, pesawat tempur
Israel memulai gelombang baru serangan udara mematikan terhadap daerah
pemukiman di seluruh Jalur Gaza. Agresi itu memancing reaksi dan
kemarahan dari kelompok perlawanan Hamas, yang menembakkan belasan roket
ke bagian selatan wilayah yang diduduki.
Gejolak kekerasan pecah ketika
militer Israel melancarkan serangan komando terhadap Gaza akhir pekan
lalu dan menewaskan tujuh komandan Hamas.
Beberapa warga Palestina tewas dan
lebih dari 30 lainnya terluka dalam serangan udara Israel. Dua warga
Israel juga tewas di Ashkelon, sementara sekitar 20 lainnya menderita
luka-luka dalam serangan balik dari Gaza.
Pada hari Selasa, kelompok-kelompok
perlawanan yang bermarkas di Gaza setuju dengan gencatan senjata yang
ditengahi Mesir dengan Israel.
Peningkatan ketegangan yang
tiba-tiba di Gaza tampak sangat tidak biasa karena Netanyahu sebelumnya
telah mengubah nadanya tentang Hamas dan tampaknya bersedia untuk
meredakan blokade terhadap daerah kantong yang dikepung.
Berbicara pada hari Minggu sebelum
penggerebekan, Netanyahu mengatakan bahwa dia “melakukan segalanya” dia
bisa “untuk menghindari perang yang tidak perlu” di Gaza. “Saya tidak
takut perang jika itu perlu, tetapi saya ingin menghindarinya jika itu
tidak perlu,” katanya.
Serangan pasukan khusus Israel di
Khan Younis juga menjadi panas akibat kesepakatan antara Qatar dan
Israel untuk memungkinkan masuknya dana ke wilayah yang diblokade dan
membayar gaji para pekerja pemerintah.
Gencatan senjata di Gaza, yang
secara luas digambarkan sebagai “pengakuan kekalahan Israel di tangan
perlawanan Palestina,” juga menyebabkan pengunduran diri Avigdor
Lieberman, menteri urusan militer Israel dan kepala Yisrael Beiteinu.
Lieberman mengatakan semua anggota partainya akan menghentikan koalisi
kepada pemerintah yang berkuasa di parlemen Israel beranggotakan 120
orang, dan itu berarti Netanyahu hanya memiliki kursi mayoritas Knesset
(61). [Sfa]
Sumber Berita : https://www.salafynews.com/perang-israel-hamas-untuk-alihkan-perhatian-dunia-atas-kasus-khashoggi.html
Menhan Israel Mengundurkan Diri
TEL AVIV – Menteri
urusan militer Israel, Avigdor Lieberman, telah mengundurkan diri dari
jabatannya kurang dari satu hari setelah Hamas dan faksi-faksi
perlawanan lainnya setuju dengan gencatan senjata dengan Israel di Jalur
Gaza yang ditengahi Mesir pasca gelombang baru agresi yang mengancam
penghancuran daerah kantong itu sepenuhnya.
Mengumumkan keputusannya dalam sebuah
konferensi pers, pejabat Israel yang terkenal dengan kebijakan
bermusuhan terhadap Palestina itu menggambarkan gencatan senjata hari
Selasa sebagai “sebuah kapitulasi untuk teror”.
Baca: Jet Tempur Israel Bombardir Delapan Target Hamas di Gaza
Lieberman menambahkan bahwa ia juga
sangat keberatan dengan Israel yang mengizinkan Qatar untuk memberikan
15 juta dolar kepada Jalur Gaza yang dilumpuhkan secara finansial untuk
membayar gaji para pekerja pemerintah dan pegawai negeri minggu lalu.
“Bukan rahasia bahwa ada perbedaan
antara perdana menteri dan saya,” kata Lieberman. “Saya tidak setuju
untuk mengizinkan masuknya uang Qatar (ke Gaza), dan saya harus
mengizinkannya hanya setelah perdana menteri mengumumkannya.”
Lieberman, yang mengepalai Yisrael
Beiteinu, akan merebut kembali kursi Knessetnya setelah pengunduran
dirinya. Lieberman juga mengatakan semua anggota partainya akan berhenti
berkoalisi dengan pihak penguasa Israel di parlemen yang beranggotakan
120 orang. Perginya Yisrael Beiteinu dari koalisi berarti Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu hanya memegang kursi mayoritas Knesset yang
ramping (61-59) untuk mempertahankan koalisi.
Baca: Analis Israel Ungkap Kerjasama Wakil Kepala Intel Saudi Al-Assiri dengan Tel Aviv
Mitra koalisi kunci lainnya dalam
pemerintahan Netanyahu, Habayit Hayehudi (dipimpin oleh Menteri
Pendidikan Naftali Bennett), mengatakan bahwa kecuali jika portofolio
pertahanan diserahkan ke Bennett, partai itu juga akan mundur dari
koalisi.
Ia juga menyerukan pemilihan diadakan
sesegera mungkin, mengatakan bahwa dirinya berharap tanggal akan
ditetapkan pada hari Minggu. Lahir di bekas Uni Soviet, basis pemilih
Lieberman terdiri dari para imigran yang berbahasa Rusia, dan kaum kanan
serta sekularis yang berbagi permusuhan dengan orang-orang Palestina.
(ARN)
VIDEO: Warga Gaza Rayakan Pengunduran Diri Lieberman
JALUR GAZA – Warga Gaza
berkumpul di luar rumah pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada hari Rabu
(14/11) untuk merayakan pengunduran diri Menteri Pertahanan Israel
Avigdor Lieberman.
Lieberman, pendukung aksi militer yang
keras melawan Hamas, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai protes atas
gencatan senjata yang ditengahi Mesir yang berhasil dicapai Hamas di
Gaza setelah pecahnya kekerasan terburuk sejak 2014.
Baca: Lieberman Sebut Anggota Parlemen Arab Israel Penjahat Perang
Lieberman juga mengatakan partainya
mundur dari koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, meninggalkan
perdana menteri dengan hanya mayoritas satu kursi di parlemen. Pemilihan
baru akan berlangsung pada November 2019, tetapi pengunduran diri
Lieberman meningkatkan kemungkinan pemilu lebih awal.
Gencatan senjata yang tegang antara
Israel dan Gaza telah berada di bawah tekanan ketika seorang nelayan
dari Gaza ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel pada hari Rabu,
setelah gencatan senjata dimulai. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2018/11/15/video-warga-gaza-rayakan-pengunduran-diri-lieberman/
Menhan Israel Avigdor Lieberman Mengundurkan Diri
TEL AVIV – Menteri
urusan militer Israel, Avigdor Lieberman, telah mengundurkan diri dari
jabatannya kurang dari satu hari setelah Hamas dan faksi-faksi
perlawanan lainnya setuju dengan gencatan senjata dengan Israel di Jalur
Gaza yang ditengahi Mesir pasca gelombang baru agresi yang mengancam
penghancuran daerah kantong itu sepenuhnya.
Mengumumkan keputusannya dalam
sebuah konferensi pers, pejabat Israel yang terkenal dengan kebijakan
bermusuhan terhadap Palestina itu menggambarkan gencatan senjata hari
Selasa sebagai “sebuah kapitulasi untuk teror”.
Lieberman menambahkan bahwa ia juga
sangat keberatan dengan Israel yang mengizinkan Qatar untuk memberikan
15 juta dolar kepada Jalur Gaza yang dilumpuhkan secara finansial untuk
membayar gaji para pekerja pemerintah dan pegawai negeri minggu lalu.
“Bukan rahasia bahwa ada perbedaan
antara perdana menteri dan saya,” kata Lieberman. “Saya tidak setuju
untuk mengizinkan masuknya uang Qatar [ke Gaza], dan saya harus
mengizinkannya hanya setelah perdana menteri mengumumkannya.”
Lieberman, yang mengepalai Yisrael
Beiteinu, akan merebut kembali kursi Knessetnya setelah pengunduran
dirinya. Lieberman juga mengatakan semua anggota partainya akan berhenti
berkoalisi dengan pihak penguasa Israel di parlemen yang beranggotakan
120 orang. Perginya Yisrael Beiteinu dari koalisi berarti Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu hanya memegang kursi mayoritas Knesset yang
ramping (61-59) untuk mempertahankan koalisi.
Mitra koalisi kunci lainnya dalam
pemerintahan Netanyahu, Habayit Hayehudi (dipimpin oleh Menteri
Pendidikan Naftali Bennett), mengatakan bahwa kecuali jika portofolio
pertahanan diserahkan ke Bennett, partai itu juga akan mundur dari
koalisi.
Ia juga menyerukan pemilihan
diadakan sesegera mungkin, mengatakan bahwa dirinya berharap tanggal
akan ditetapkan pada hari Minggu.
Lahir di bekas Uni Soviet, basis
pemilih Lieberman terdiri dari para imigran yang berbahasa Rusia, dan
kaum kanan serta sekularis yang berbagi permusuhan dengan orang-orang
Palestina. [Sfa]Sumber Berita : https://www.salafynews.com/menhan-israel-avigdor-lieberman-mengundurkan-diri.html
Jaksa Saudi Akhirnya Akui Khashoggi Dimutilasi di dalam Konsulat Istanbul
RIYADH – Jaksa penuntut
umum Arab Saudi menyatakan bahwa jasad Jamal Khashoggi dipotong-potong
setelah dia dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul. Khashoggi,
kolumnis untuk The Washington Post, menghilang pada 2 Oktober setelah
memasuki Konsulat Saudi guna menerima dokumen yang dia butuhkan untuk
menikah.
Dalam sebuah pernyataan, jaksa
menyebut 21 orang sedang diselidiki, dan 11 telah dituduh melakukan
pembunuhan. Namun, mereka mengatakan bahwa sistem prosedur kriminal
melarang pengungkapan nama-nama terdakwa.
Jaksa menyebut lima dari 11 itu adalah
orang-orang yang membawa tubuh Khashoggi ke luar konsulat, dan satu
orang lainya memberikan mayatnya kepada kolaborator lokal. Dia
mengatakan bahwa sketsa kolaborator ini telah diambil, dan itu akan
diberikan kepada pihak berwenang Turki.
“Perkelahian telah terjadi, dan
kemudian Khashoggi dibius dan dipotong-potong,” kata jaksa penuntut umum
Saudi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis
(15/11).
Mereka kemudian mengatakan bahwa
para terdakwa memberikan laporan yang tidak benar kepada mantan wakil
kepala intelijen Saudi, dan membantah membunuh Khashoggi pada awalnya.
Dalam pernyataannya, jaksa juga
telah meminta pihak berwenang Turki untuk menandatangani mekanisme
kerjasama khusus untuk kasus ini, agar otoritas Saudi dapat menerima
temuan dari penyelidikan yang dilakukan Turki. [Sfa]
Sumber Berita : https://www.salafynews.com/jaksa-saudi-akhirnya-akui-khashoggi-dimutilasi-di-dalam-konsulat-istanbul.html
Houthi Bantah Klaim Saudi Soal Gencatan Senjata di Hodeidah
YAMAN – Gerakan Houthi
Ansarullah membantah laporan yang mengklaim Koalisi Saudi dan sekutunya
telah menghentikan pertempuran di Hodeidah.
Menurut sayap media resmi Houthi,
Koalisi Saudi dan sekutunya tidak menghentikan pemboman terhadap
Hodeidah, meskipun mengumumkan bahwa gencatan senjata disepakati antara
kedua pihak.
Koalisi Saudi dilaporkan telah
meluncurkan beberapa serangan udara atas Hodeidah pada siang kemarin,
menargetkan sejumlah situs yang dikendalikan oleh Houthi.
Meskipun tidak ada kemajuan yang dilakukan, Houthi telah melaporkan bahwa mereka tetap waspada di Hodeidah. [Sfa]
Sumber Berita : https://www.salafynews.com/houthi-bantah-klaim-saudi-soal-gencatan-senjata-di-hodeidah.html
Senator AS: Iran Bukan Ancaman dan AS Tidak Butuh Minyak Saudi
AMERIKA – Senator AS
Rand Powell telah meminta Senat untuk menghentikan penjualan senjata ke
Arab Saudi dan Bahrain, mengatakan Amerika Serikat tidak membutuhkan
minyak Saudi.
“Saudi datang kepada kami dan
menyeberangi Atlantik pada 11 September 2001, tidak seperti Iran, yang
bukan ancaman bagi Amerika,” kata Paul dalam pidato di dewan.
“Amerika Serikat memiliki minyak dan
tidak membutuhkan minyak Saudi. Senat harus mengambil suara langsung
untuk menghentikan pasokan senjata ke Bahrain dan Arab Saudi,” katanya.
“Orang-orang Iran lebih terbuka ke Barat daripada ke Arab Saudi,” katanya.
“Saya tidak mengatakan memaksakan pengepungan di Bahrain, tetapi bahkan menghentikan satu kesepakatan senjata,” ujarnya.
“Arab Saudi menjatuhkan 200 rudal di
Hodeidah, setelah Pompeo meminta mereka untuk menghentikan pemboman
warga sipil dan menghabiskan 100 miliar dolar untuk menggenjot kebencian
terhadap umat Hindu dan Kristen,” katanya. [Sfa]
Sumber Berita : https://www.salafynews.com/senator-as-iran-bukan-ancaman-dan-as-tidak-butuh-minyak-saudi.html
Trump Berupaya Usir Gullen agar Erdogan Melunak dalam Kasus Khashoggi
WASHINGTON – Sebuah
laporan media mengatakan bahwa Gedung Putih saat ini sedang mencari cara
untuk mengekstradisi pembangkang Turki yang berlindung di AS, Fethullah
Gulen, saingan berat Recep Tayyip Erdogan.
Empat sumber mengatakan kepada NBC News
bahwa administrasi Donald Trump sedang mencari cara untuk mengekstradisi
Gulen, yang dituduh oleh Ankara telah mendalangi upaya kudeta Juli 2016
terhadap Presiden Erdogan.
Baca: Mengapa Simpatisan Gulen Melarikan Diri dari Rezim Erdogan, Ini Kisahnya!
Menurut dua pejabat senior AS dan dua
orang lainnya yang menjelaskan tentang permintaan tersebut, langkah itu
dikatakan ditujukan untuk menenangkan Erdogan dan mengurangi tekanan
Turki terhadap Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi.
“Para pejabat administrasi Trump bulan
lalu meminta lembaga penegak hukum federal untuk memeriksa cara-cara
legal guna mengusir Gulen dalam upaya untuk membujuk Erdogan guna
mengurangi tekanan pada pemerintah Saudi,” kata sumber tersebut.
Baca: Turki Kembali Desak Saudi Serahkan Para Pembunuh Khashoggi
Mereka mengatakan upaya itu termasuk
arahan kepada Departemen Kehakiman dan FBI bahwa para pejabat membuka
kembali kasus Turki untuk ekstradisinya, serta permintaan ke Departemen
Keamanan Dalam Negeri untuk informasi tentang status hukumnya.
Mereka mengatakan Gedung Putih secara
khusus menginginkan rincian tentang status residensi Gulen di AS. Gulen,
Pemegang Kartu Hijau, telah tinggal di Pennsylvania sejak akhir
1990-an.
Baca: Turki ke Saudi: Siapa yang Memberi Perintah untuk Membunuh Khashoggi?
Pembunuhan terencana Khashoggi di
konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober telah meningkatkan ketegangan
dalam hubungan Ankara-Riyadh, dengan Presiden Erdogan menuduh pejabat
tertinggi Saudi memerintahkan pembunuhan itu. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2018/11/16/trump-berupaya-usir-gullen-agar-erdogan-melunak-dalam-kasus-khashoggi/
Hamas Bongkar Jaringan Intelijen Israel dalam Serangan di Gaza
JALUR GAZA – Para
anggota gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, dilaporkan telah
mengungkap dan membongkar jaringan mata-mata yang bertanggung jawab atas
misi intelijen baru-baru ini di Jalur Gaza.
Jaringan televisi Lebanon, al-Manar,
melaporkan pada Kamis (15/11/2018) bahwa unit intelijen Hamas
meluncurkan operasi intensif untuk mengidentifikasi dan menangkap mereka
yang telah membantu pasukan Israel dalam melakukan operasi di timur
Khan Younis pada hari Minggu kemarin.
Baca: Jet Tempur Israel Bombardir Delapan Target Hamas di Gaza
Laporan itu menambahkan bahwa para tahanan semuanya mengaku telah bekerja untuk agen mata-mata internal Israel, Shin Bet.
Sumber-sumber yang dimintai keterangan
yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa pasukan
intelijen Hamas menggunakan teknik halus untuk menangkap agen-agen
Israel ini sehingga tidak menimbulkan kecurigaan siapapun.
Baca: Militer Israel Klaim Serang 140 Target Strategis Hamas
Setidaknya tujuh warga Palestina,
termasuk komandan batalyon lokal Brigade al-Qassam berusia 37 tahun,
sayap militer Hamas, Noor Baraka, kehilangan nyawa mereka dalam serangan
Israel yang gagal pada 11 November. Seorang letnan kolonel Israel tewas
dan seorang petugas lainnya terluka dalam aksi juga.
Serangan tersebut terjadi menyusul
eskalasi kekerasan terbaru oleh rezim Tel Aviv terhadap daerah kantong
pantai di mana serangan udara dan peluru Israel menghancurkan
bangunan-bangunan milik warga Palestina menjadi puing-puing serta
menciptakan bola api dan gumpalan asap ke langit. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2018/11/16/hamas-bongkar-jaringan-intelijen-israel-dalam-serangan-di-gaza/
Pakar Politik: Gagalnya Pembunuhan Jendral Bayangan Berkat Dinas Intelijen Iran
TEHERAN – Seorang pakar
politik mengatakan bahwa Arab Saudi tidak akan pernah bisa membunuh
Jenderal Mayor Iran, Qassem Soleimani, karena operasi kontra-intelijen
Iran yang “tanpa cela.”
The New York Times sebelumnya
melaporkan bahwa seorang ajudan Putra Mahkota Saudi, Mohammed Salman,
telah mengambil bagian dalam pertemuan di Riyadh pada 2017 di mana
dibahas rencana untuk membunuh “musuh yang ditentukan” kerajaan, Mayor
Jenderal Qassem Soleimani.
Jenderal Soleimani selama ini selalu
berada di garis depan pertempuran sebagai penasehat Iran di Suriah dan
Irak, dua negara Muslim yang menderita berbagai serangan militan
Takfiri, yang disponsori terutama oleh Arab Saudi.
Alexander Azadegan, seorang analis
politik, mengatakan kepada Press TV pada hari Selasa (13/11) bahwa
rencana pembunuhan “tidak akan terjadi padanya, karena dinas intelijen
Iran tidak tercela.”
Penyingkapan baru oleh The New York
Times menambah rasa malu yang dihadapi keluarga kerajaan Saudi pasca
terkuaknya pembunuhan jurnalis pembangkang kerajaan, Jamal Khashoggi,
yang dibunuh oleh agen Arab Saudi di konsulat Saudi di Istanbul. [Sfa]
Sumber Berita : https://www.salafynews.com/pakar-politik-gagalnya-pembunuhan-jendral-bayangan-berkat-dinas-intelijen-iran.html
Kremlin Harapkan Pertemuan Khusus Putin-Jokowi di Singapura
MOSKOW – Juru Bicara
Istana Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyatakan harapan bahwa dalam
kunjungannya ke Singapura, Putin diharapkan akan bertemu dengan
Presiden Indonesia Joko Widodo, serta sejumlah kepala negara lainnya
dalam sejumlah pertemuan bilateral.
“Kami berharap Putin akan mengadakan
pertemuan dengan kolega Indonesianya, dan kami berharap akan ada
pembicaraan dengan Presiden Republik Korea, Moon Jae-in, percakapan
dengan Perdana Menteri Jepang [Shinzo] Abe, dan tentu saja, pertemuan
dengan Perdana Menteri Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok [Li
Keqiang], serta dengan Perdana Menteri Kerajaan Thailand [Prayut
Chan-o-cha,]” ujar juru bicara Kremlin sebagaimana dikutip TASS, Selasa
(13/11).
Presiden Rusia Vladimir Putin
mengunjungi Singapura pekan ini untuk kunjungan kenegaraan dan untuk
menghadiri KTT Rusia dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN)
serta KTT Asia Timur ke-13 (EAS).
Ini adalah pertama kalinya pemimpin
Rusia itu menginjakkan kaki di tanah Singapura. 2018 juga menandai ulang
tahun ke-50 hubungan diplomatik antara kedua negara.
Kunjungan Putin ke Singapura menjadi
sebuah kejutan bagi banyak pihak di mana Presiden Rusia sebelumnya
belum pernah menghadiri EAS sejak Rusia memperoleh keanggotaan pada
2011, bahkan ketika kawasan Asia-Pasifik menjadi semakin penting bagi
kebijakan luar negeri Rusia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Putin
telah hadir dalam pertemuan untuk forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik
(APEC), yang sebagian besar terjadi tepat setelah pertemuan EAS, dan
dia telah mengirim menteri luar negeri Rusia atau perdana menteri ke
KTT.
Tapi tahun ini, sementara Dimitri
Medvedev, Perdana Menteri Rusia menghadiri forum APEC di Papua Nugini
pada tanggal 14 dan 15 November, Putin akan berada di Singapura untuk
kunjungan kenegaraan dan untuk menghadiri EAS pada hari yang sama.
EAS, yang diadakan setiap tahun,
adalah pertemuan antara negara-negara anggota ASEAN dengan delapan mitra
dialognya: Australia, Jepang, India, China, Selandia Baru, Republik
Korea, Rusia dan Amerika Serikat. Tantangan di wilayah tersebut dibahas,
dan KTT tersebut dipandang sebagai peluang untuk membangun hubungan dan
kerjasama yang lebih baik di kawasan ini. [Sfa]Sumber Berita : https://www.salafynews.com/kremlin-harapkan-pertemuan-khusus-putin-jokowi-di-singapura.html
VIDEO: Kunjungan Putin ke Singapura Disambut Hangat
SINGAPURA – Presiden
Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa (13/11) memulai program
perjalanannya ke Singapura dengan mengunjungi kediaman resmi presiden
republik itu, Istana.
Upacara tradisional menyambut
pertemuan resmi pemimpin Rusia dengan Presiden Singapura Halimah Yacob
di alun-alun di depan istana. Lagu kebangsaan kedua negara dimainkan di
hadapan Penjaga Kehormatan.
Kedua presiden kemudian masuk ke
kediaman dan memulai pembicaraan mereka secara tertutup. Putin juga
menulis catatan di buku tamu kehormatan di istana.
Pada hari Selasa, Putin dan presiden
Singapura akan mengambil bagian dalam upacara untuk meletakkan batu
fondasi pusat budaya Rusia dan gereja Ortodoks di Singapura. Pada malam
hari, Istana akan menyelenggarakan makan malam atas nama presiden
Singapura untuk menghormati sang pemimpin Rusia.
“Terlepas dari jarak dan perbedaan
antara kedua negara kami, ini adalah persahabatan yang baik selama 50
tahun. Kami berharap dapat memperkuat hubungan ini dalam 50 tahun ke
depan dan seterusnya,” ujar Halimah seperti dilansir Channel News Asia,
Rabu (14/11). Halimah memuji hubungan baik antar-kedua negara.
Sementara itu, Putin mengapresiasi pertemuan dengan Halimah. Ia menyebut negosiasi berjalan dengan baik.
“Negosiasi kami dengan Presiden
produktif, menarik dan komprehensif,” kata Putin tak segan memuji
hubungan baik negaranya dengan Singapura. (SFA)
Sumber Youtube : https://youtu.be/jv3HgnpSBSA
Re-Post by MigoBerita / Jum'at/16112018/09.24Wita/Bjm