BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dua orang berperawakan laki-laki tertangkap camera CCTV di area Jalan Pahlawan, Banjarmasin Tengah.
Dalam video CCTV yang diperlihatkan oleh PDAM Bandarmasih, Banjarmasin, Rabu (28/11/2018), kedua orang tersebut melakukan aksi pencurian meteran air PDAM di depan ruko yang terdapat di Jalan Pahlawan itu.
Karena banyaknya laporan kehilangan meteran air yang dilakukan oleh pencuri pada sejumlah wilayah di Kota Banjarmasin, pihak PDAM Bandarmasih, Banjarmasin rupanya langsung menggali informasi.
Bahkan ada pula petugas yang mendatangi rumah pelanggan yang kehilangan.
Disampaikan oleh Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Supian, pencurian meteran tersebut merupakan aksi musiman oleh oknum.
Dalam video CCTV yang diperlihatkan oleh PDAM Bandarmasih, Banjarmasin, Rabu (28/11/2018), kedua orang tersebut melakukan aksi pencurian meteran air PDAM di depan ruko yang terdapat di Jalan Pahlawan itu.
Karena banyaknya laporan kehilangan meteran air yang dilakukan oleh pencuri pada sejumlah wilayah di Kota Banjarmasin, pihak PDAM Bandarmasih, Banjarmasin rupanya langsung menggali informasi.
Bahkan ada pula petugas yang mendatangi rumah pelanggan yang kehilangan.
Disampaikan oleh Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Supian, pencurian meteran tersebut merupakan aksi musiman oleh oknum.
Selain itu ujarnya pernah ada kasus yang sama pada dua tahun lalu.
Namun beruntung kala itu pelaku telah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Kali ini, disampaikan Supian, pencuri mengambil meteran disinyalir karena keperluan ekonomi.
Dugaan sementara oleh pihaknya meteran tersebut dijual kembali.
Tak ia pungkiri pula, ada informasi bahwa pakaian yang digunakan oleh pelaku layaknya pegawai PDAM.
Sehingga pelaku menyamar layaknya petugas perusahaan penyedia air minum itu.
"Ada oknum yang menyalahgunakan seragam PDAM. Jadi tinggal kewaspadaan masyarakat saja," ucap Supian.
Dari jumlah pencurian yang terjadi Supian mengatakan rata-rata pelaku mengambil meteran yang berada di rumah kosong.
Dari data kehilangan meteran sebanyak 25 unit, PDAM Bandarmasih mengalami kerugian sekitar Rp 7.500.000.
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/11/28/marak-pencurian-meteran-air-pdam-ingatkan-masyarakat-waspada
PROKAL.CO, BALIKPAPAN - Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Balikpapan menerima 20 laporan kasus kehilangan meteran PDAM selama 2016. Direktur Teknik PDAM Balikpapan, Anang Fadliansyah mengatakan, saat ini marak pencurian meteran PDAM yang dilaporkan oleh masyarakat atau pelanggan. Kasus ini pun sudah diteruskan kepada pihak kepolisian. “Kami hanya bisa mengimbau kepada pelanggan mungkin dengan aktifkan jaga malam di sekitar lingkungan. Kehilangan meteran ini kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang adanya di halaman rumah,” kata Anang kemarin.
Dia menjelaskan, pencurian meteran itu terjadi bisa saja disebabkan karena pelaku mengincar meteran itu sendiri dan pelat kuningan yang ada di badan meteran. “Tapi kalau menjual kembali meteran itu akan ketahuan, karena ada tandanya, ada tulisan PDAM meteran itu,” ucapnya.
Dia menyebutkan, pihaknya menerima 20 laporan kasus pencurian meteran air selama tahun 2016. “Kita memang terima ada 20 kasus laporan pelanggan soal kehilangan meteran. Sekarang kita tunggu tindak lanjut dari kepolisian,” tambahnya.
Untuk kehilangan meteran air, dia menandaskan bahwa PDAM tidak dapat menanggung kerugian, melainkan dibebankan kepada masyarakat dengan harga pembelian Rp 247 ribu. “Kalau masyarakat langsung melaporkan, lalu membayar pembelian meteran, maka bisa minta dipasangkan,” katanya.
Lebih jauh Anang mengungkapkan, PDAM sepanjang 2016 mencatat terjadi kebocoran sebanyak 29%. Angka kebocoran ini meningkat jika dibandingkan tahun 2015 yang hanya sebesar 28%.
Anang menegaskan, di tahun 2017 nanti, pihaknya menargetkan adanya penurunan kebocoran atau kehilangan air bersih. Kebocoran air PDAM disebabkan dua faktor, teknis dan nonteknis.
Kebocoran teknis ini bisa disebabkan oleh kasus pencurian air, juga kasus kerusakan jaringan instalasi pipa PDAM. “Kebocoran ini ada dua macam, ada yang sifatnya teknis dan nonteknis. Ada yang kebocoran karena kerusakan pipa, ada juga karena kebocoran kasus pencurian. Kalau nonteknis itu ada ketidakserasian dalam pembacaan meteran. Ini kita upayakan dilakukan pembenahan supaya tahun depan lebih baik lagi, angka kehilangan air kita tekan lagi,” terangnya tanpa menyebutkan kasus kebocoran yang terjadi, kemarin.
Namun, Anang belum dapat memperkirakan besaran kerugian kehilangan air yang dialami PDAM. “Kita belum menghitung jumlah kerugian akibat kebocoran air ini,” pungkasnya. (tur/yud/k1)
Sumber Berita : http://balikpapan.prokal.co/read/news/204257-awas-pencurian-meteran-air-marak.html
PDAM Yakini Masih Terjadi Pencurian Air
Namun beruntung kala itu pelaku telah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Kali ini, disampaikan Supian, pencuri mengambil meteran disinyalir karena keperluan ekonomi.
Dugaan sementara oleh pihaknya meteran tersebut dijual kembali.
Tak ia pungkiri pula, ada informasi bahwa pakaian yang digunakan oleh pelaku layaknya pegawai PDAM.
Sehingga pelaku menyamar layaknya petugas perusahaan penyedia air minum itu.
"Ada oknum yang menyalahgunakan seragam PDAM. Jadi tinggal kewaspadaan masyarakat saja," ucap Supian.
Dari jumlah pencurian yang terjadi Supian mengatakan rata-rata pelaku mengambil meteran yang berada di rumah kosong.
Dari data kehilangan meteran sebanyak 25 unit, PDAM Bandarmasih mengalami kerugian sekitar Rp 7.500.000.
banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti
Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Supian, memperlihatkan rekaman CCTV yang menangkap aksi pelaku pencurian meteran
Awas, Pencurian Meteran Air Marak
Incar Kuningan, PDAM Terima 20 Laporan
Rabu, 28 Desember 2016 09:18PROKAL.CO, BALIKPAPAN - Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Balikpapan menerima 20 laporan kasus kehilangan meteran PDAM selama 2016. Direktur Teknik PDAM Balikpapan, Anang Fadliansyah mengatakan, saat ini marak pencurian meteran PDAM yang dilaporkan oleh masyarakat atau pelanggan. Kasus ini pun sudah diteruskan kepada pihak kepolisian. “Kami hanya bisa mengimbau kepada pelanggan mungkin dengan aktifkan jaga malam di sekitar lingkungan. Kehilangan meteran ini kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang adanya di halaman rumah,” kata Anang kemarin.
Dia menjelaskan, pencurian meteran itu terjadi bisa saja disebabkan karena pelaku mengincar meteran itu sendiri dan pelat kuningan yang ada di badan meteran. “Tapi kalau menjual kembali meteran itu akan ketahuan, karena ada tandanya, ada tulisan PDAM meteran itu,” ucapnya.
Dia menyebutkan, pihaknya menerima 20 laporan kasus pencurian meteran air selama tahun 2016. “Kita memang terima ada 20 kasus laporan pelanggan soal kehilangan meteran. Sekarang kita tunggu tindak lanjut dari kepolisian,” tambahnya.
Untuk kehilangan meteran air, dia menandaskan bahwa PDAM tidak dapat menanggung kerugian, melainkan dibebankan kepada masyarakat dengan harga pembelian Rp 247 ribu. “Kalau masyarakat langsung melaporkan, lalu membayar pembelian meteran, maka bisa minta dipasangkan,” katanya.
Lebih jauh Anang mengungkapkan, PDAM sepanjang 2016 mencatat terjadi kebocoran sebanyak 29%. Angka kebocoran ini meningkat jika dibandingkan tahun 2015 yang hanya sebesar 28%.
Anang menegaskan, di tahun 2017 nanti, pihaknya menargetkan adanya penurunan kebocoran atau kehilangan air bersih. Kebocoran air PDAM disebabkan dua faktor, teknis dan nonteknis.
Kebocoran teknis ini bisa disebabkan oleh kasus pencurian air, juga kasus kerusakan jaringan instalasi pipa PDAM. “Kebocoran ini ada dua macam, ada yang sifatnya teknis dan nonteknis. Ada yang kebocoran karena kerusakan pipa, ada juga karena kebocoran kasus pencurian. Kalau nonteknis itu ada ketidakserasian dalam pembacaan meteran. Ini kita upayakan dilakukan pembenahan supaya tahun depan lebih baik lagi, angka kehilangan air kita tekan lagi,” terangnya tanpa menyebutkan kasus kebocoran yang terjadi, kemarin.
Namun, Anang belum dapat memperkirakan besaran kerugian kehilangan air yang dialami PDAM. “Kita belum menghitung jumlah kerugian akibat kebocoran air ini,” pungkasnya. (tur/yud/k1)
Sumber Berita : http://balikpapan.prokal.co/read/news/204257-awas-pencurian-meteran-air-marak.html
Meteran Dicuri, PDAM Lapor Polisi?
Ada 11 Titik, Masyarakat Diimbau Waspada
Sabtu, 28 Januari 2017 08:39
PROKAL.CO, BALIKPAPAN – Para pencuri meter air PDAM, siap-siap dibidik kepolisian. Sebab, PDAM Balikpapan telah melaporkan pencurian meter air di 11 lokasi ke Polres Balikpapan. Hal ini menindaklanjuti maraknya pencurian meter air dalam beberapa bulan terakhir.
Paur Subbag Humas Polres Balikpapan Iptu Suharto mengatakan, dari laporan PDAM Balikapan, ada 11 titik lokasi pencurian fasilitas distribusi air ke rumah-rumah itu. Namun, dia enggan membeberkan di mana lokasi yang dimaksud. “Laporan terkait itu, sudah kami terima dari pihak PDAM,” katanya, kemarin (27/1).
Sebagai tindak lanjut terkait laporan tersebut, dia menambahkan, pihaknya kini telah menerjunkan tim untuk mengungkap kasus tersebut. Tim tersebut, nantinya akan melakukan investigasi mendalam untuk mencari pelaku pencurian meteran PDAM itu. “Terkait tindak lanjutnya, kami sudah turunkan tim,” tambahnya.
Hasil penyelidikan sementara kasus pencurian meteran air, dia menjelaskan, saat ini sudah ada beberapa lokasi yang benar kehilangan meteran air PDAM. Dia juga menyampaikan, pengungkapan kasus ini, ditarget dalam waktu tujuh hari. “Doakan saja, dalam pekan ini kami sudah mengungkap kasus ini,” jelasnya.
Agar kasus serupa tidak terulang, dia meminta, masyrakat ikut terlibat dalam menjaga aset-aset milik pemerintah. Sebab, dia meyakini, jika tidak bersama-sama menjaga, masyarakat sendiri yang akan merasakan dampak negatifnya. “Memang itu milik PDAM. Tapi kalau sudah hilang, kan masyarakat juga susah. Jadi, ayo kita sama-sama menjaga,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kasus ini turut dikeluhkan masyarakat. Apalagi para pelanggan juga sulit untuk mengawasi karena meter air berada di luar rumah. Di sisi lain, ketika meter air hilang, biaya penggantian dibebankan kepada pelanggan. Sementara itu, pencurian meter air seolah semakin masif.
Sebelumnya, dalam semalam, empat rumah warga di Jalan Strat Dua, RT 21, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan utara kehilangan meteran air PDAM, Minggu (22/1) dini hari. Kemarin, kejadian serupa terulang kemarin (27/1) pagi. Korbannya sebuah depo air Jalan Manunggal RT 11, samping Gang Ulin, arah jalan menuju Kompleks Balikpapan Baru. (*/ay/rsh/k18)
PROKAL.CO, BALIKPAPAN – Para pencuri meter air PDAM, siap-siap dibidik kepolisian. Sebab, PDAM Balikpapan telah melaporkan pencurian meter air di 11 lokasi ke Polres Balikpapan. Hal ini menindaklanjuti maraknya pencurian meter air dalam beberapa bulan terakhir.
Paur Subbag Humas Polres Balikpapan Iptu Suharto mengatakan, dari laporan PDAM Balikapan, ada 11 titik lokasi pencurian fasilitas distribusi air ke rumah-rumah itu. Namun, dia enggan membeberkan di mana lokasi yang dimaksud. “Laporan terkait itu, sudah kami terima dari pihak PDAM,” katanya, kemarin (27/1).
Sebagai tindak lanjut terkait laporan tersebut, dia menambahkan, pihaknya kini telah menerjunkan tim untuk mengungkap kasus tersebut. Tim tersebut, nantinya akan melakukan investigasi mendalam untuk mencari pelaku pencurian meteran PDAM itu. “Terkait tindak lanjutnya, kami sudah turunkan tim,” tambahnya.
Hasil penyelidikan sementara kasus pencurian meteran air, dia menjelaskan, saat ini sudah ada beberapa lokasi yang benar kehilangan meteran air PDAM. Dia juga menyampaikan, pengungkapan kasus ini, ditarget dalam waktu tujuh hari. “Doakan saja, dalam pekan ini kami sudah mengungkap kasus ini,” jelasnya.
Agar kasus serupa tidak terulang, dia meminta, masyrakat ikut terlibat dalam menjaga aset-aset milik pemerintah. Sebab, dia meyakini, jika tidak bersama-sama menjaga, masyarakat sendiri yang akan merasakan dampak negatifnya. “Memang itu milik PDAM. Tapi kalau sudah hilang, kan masyarakat juga susah. Jadi, ayo kita sama-sama menjaga,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kasus ini turut dikeluhkan masyarakat. Apalagi para pelanggan juga sulit untuk mengawasi karena meter air berada di luar rumah. Di sisi lain, ketika meter air hilang, biaya penggantian dibebankan kepada pelanggan. Sementara itu, pencurian meter air seolah semakin masif.
Sebelumnya, dalam semalam, empat rumah warga di Jalan Strat Dua, RT 21, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan utara kehilangan meteran air PDAM, Minggu (22/1) dini hari. Kemarin, kejadian serupa terulang kemarin (27/1) pagi. Korbannya sebuah depo air Jalan Manunggal RT 11, samping Gang Ulin, arah jalan menuju Kompleks Balikpapan Baru. (*/ay/rsh/k18)
KEPALANG
JENGKEL: Meter air yang sempat dicuri milik depo air isu ulang Dzaky
Jaya, Kelurahan Damai Baru. Tak mau kecolongan lagi, kotak meter air
dicor dengan semen. (PAKSI SANDANG PRABOWO/KP)
Sumber Berita : http://kaltim.prokal.co/read/news/290388-meteran-dicuri-pdam-lapor-polisi.html PDAM Yakini Masih Terjadi Pencurian Air
Selasa, 13 November 2018 11:44
PROKAL.CO, TARAKAN – PDAM Tirta Alam meyakini sepanjang tahun 2018 masih ada aksi pencurian air yang dilakukan oleh oknum masyarakat Tarakan. Keyakinan tersebut diungkapkan Dirut PDAM Tirta Alam, Usman Said Assegaf, Senin (12/11).
Usman menjelaskan bahwa aksi pencurian air selama ini dilakukan dengan modus yang sama, yakni menggunakan pipa air yang ada di luar meteran air. “Pipa yang di luar meteran dipotong terus disambungkan dengan pipa lainnya yang mengarah ke penampungan air, modus ini yang sering mereka lakukan agar air yang mengalir tidak terbaca dari meteran yang kami pasang,” tuturnya.
Keyakinan masih adanya aksi pencurian air ini tidak lain karena modusnya yang dilakukan selama ini rapi dan tidak bisa dilihat secara kasatmata. “Kami tidak bisa melihat secara langsung ketika lewat, karena oknum-oknum ini pintar menyembunyikannya. Selain itu biasanya mereka baru beraksi menyalakan airnya pada malam hari. Untuk mengetahuinya secara pasti kami harus melakukan razia dengan melibatkan aparat hukum,” ungkapnya.
Rencana untuk melakukan razia melibatkan aparat hukum terhadap aksi pencurian masih belum bisa dilakukan, karena padatnya kegiatan menjelang akhir tahun. “Untuk saat ini belum bisa kami lakukan, karena semuanya masih sibuk. Tapi nanti akan kami laksanakan lagi sebagai upaya untuk menertibkan pelanggan-pelanggan yang menggunakan air tidak sesuai dengan aturan,” tuturnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa sepanjang 2017 hingga awal 2018, ada sekitar 18 kasus aksi pencurian air yang berhasil diungkap. Jumlah tersebut dinilai Usman lebih kecil dibandingkan kasus yang sama namun belum terungkap. “Mereka yang tertangkap tangan, kami berikan dua pilihan. Membayar denda atau dilanjutkan ke ranah hukum. Tapi semuanya tertangkap tangan tersebut memilih untuk membayar denda,” ujarnya.
Dirinya mengharapkan seluruh pelanggannya memiliki rasa kepedulian dengan PDAM. Salah satu caranya dengan memberikan informasi berkaitan dengan pendistirbusian air ke masyarakat. “Bila ada kebocoran, ada pencurian ataupun ada hal-hal yang dapat mengganggu pendistribusian air seharusnya masyarakat bisa langsung melaporkan kepada kami. Adanya laporan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat peduli dengan pelayanan PDAM,” jelasnya. (jnr/ash)
Seret Pelaku Pencurian Air ke Meja Hijau
PROKAL.CO, TARAKAN – PDAM Tirta Alam meyakini sepanjang tahun 2018 masih ada aksi pencurian air yang dilakukan oleh oknum masyarakat Tarakan. Keyakinan tersebut diungkapkan Dirut PDAM Tirta Alam, Usman Said Assegaf, Senin (12/11).
Usman menjelaskan bahwa aksi pencurian air selama ini dilakukan dengan modus yang sama, yakni menggunakan pipa air yang ada di luar meteran air. “Pipa yang di luar meteran dipotong terus disambungkan dengan pipa lainnya yang mengarah ke penampungan air, modus ini yang sering mereka lakukan agar air yang mengalir tidak terbaca dari meteran yang kami pasang,” tuturnya.
Keyakinan masih adanya aksi pencurian air ini tidak lain karena modusnya yang dilakukan selama ini rapi dan tidak bisa dilihat secara kasatmata. “Kami tidak bisa melihat secara langsung ketika lewat, karena oknum-oknum ini pintar menyembunyikannya. Selain itu biasanya mereka baru beraksi menyalakan airnya pada malam hari. Untuk mengetahuinya secara pasti kami harus melakukan razia dengan melibatkan aparat hukum,” ungkapnya.
Rencana untuk melakukan razia melibatkan aparat hukum terhadap aksi pencurian masih belum bisa dilakukan, karena padatnya kegiatan menjelang akhir tahun. “Untuk saat ini belum bisa kami lakukan, karena semuanya masih sibuk. Tapi nanti akan kami laksanakan lagi sebagai upaya untuk menertibkan pelanggan-pelanggan yang menggunakan air tidak sesuai dengan aturan,” tuturnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa sepanjang 2017 hingga awal 2018, ada sekitar 18 kasus aksi pencurian air yang berhasil diungkap. Jumlah tersebut dinilai Usman lebih kecil dibandingkan kasus yang sama namun belum terungkap. “Mereka yang tertangkap tangan, kami berikan dua pilihan. Membayar denda atau dilanjutkan ke ranah hukum. Tapi semuanya tertangkap tangan tersebut memilih untuk membayar denda,” ujarnya.
Dirinya mengharapkan seluruh pelanggannya memiliki rasa kepedulian dengan PDAM. Salah satu caranya dengan memberikan informasi berkaitan dengan pendistirbusian air ke masyarakat. “Bila ada kebocoran, ada pencurian ataupun ada hal-hal yang dapat mengganggu pendistribusian air seharusnya masyarakat bisa langsung melaporkan kepada kami. Adanya laporan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat peduli dengan pelayanan PDAM,” jelasnya. (jnr/ash)
PERLU
DISELIDIKI: Penyambungan air dari PDAM ke warga Tarakan disinyalir
masih ada yang melakukan aksi curang. JOHANNY/RADAR TARAKAN
Sumber Berita : http://kaltara.prokal.co/read/news/24082-pdam-yakini-masih-terjadi-pencurian-air.htmlSeret Pelaku Pencurian Air ke Meja Hijau
Jumat, 05 Oktober 2018 13:59
PROKAL.CO, TARAKAN - Tingginya kasus pencurian air di Kota Tarakan membuat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam memperingatkan masyarakat agar tidak mencoba untuk melakukan percobaan penyambungan pipa ilegal alias pencurian air. Kegiatan ilegal tersebut dapat terdeteksi oleh petugas dengan cepat.
Kepala PDAM Tirta Alam Said Usman Assegaf mengungkapkan setidaknya pada 2017 ditemukan 16 kasus pencurian air yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab. Sehingga pihaknya harus melakukan tindakan tegas kepada pelaku dalam bentuk ganti rugi bahkan melaporkan kegiatan tersebut ke pihak berwajib. “Tahun lalu ada 16 pencurian yang berhasil kami temui. Itu ada yang dari laporan warga, sebagian ada yang kami deteksi. Dan pelakunya ada yang sebagian kami denda, ada juga yang kami laporkan ke polisi,” tuturnya.
Usman mengungkapkan, untuk mengetahui adanya indikasi kegiatan pencurian air sangat mudah. Cukup dengan melihat jumlah pembayaran yang diterima. Jika tidak sesuai dengan air yang dikeluarkan, maka akan segera dilakukan meteran pengguna untuk memastikan apakah masih berfungsi dengan baik.
“Begini, misalnya kami punya produksi satu juta per bulan, yang kami tagih cuma tujuh ratus, berarti ada tiga ratus air kami yang hilang. Untuk mengetahui yang tiga ratus ini yang hilang kami hitung jumlah meteran pengguna apakah masih berfungsi dengan baik atau terjadi kerusakan, terus jumlah kebocoran pipa dalam bulan ini. Kami punya hitungan dalam semalam kerugiannya berapa. Nah, kalau kami sudah cek semua, terus kalkulasinya tidak sesuai. Pasti ada sesuatu terjadi di masyarakat. Kami selidiki titik pipa yang pernah bermasalah ini. Apakah pipa itu lepas sendiri tanpa pemberitahuan atau apakah terjadi penyambungan ilegal, nanti dari situ pasti ketahuan,” ungkapnya, kemarin (4/10).
Menurutnya, selain merugikan PDAM kegiatan pencurian air juga merugikan pengguna air lain. Hal itu dikarenakan, pencurian air yang dilakukan akan mempengaruhi kecepatan air pada aliran pipa.
Usman menambahkan pada 2018 ini pihaknya belum menemukan adanya pencurian air di Kota Tarakan. Walau begitu, ia tetap menginstruksikan agar selalu waspada mengenai hal tersebut. “Kami terus memantau dan memang saat ini belum ada keganjilan dan kami harapkan terus begitu,” terangnya.
Hujan deras yang turun mengguyur Bumi Paguntaka beberapa waktu lalu, berefek dengan mulai normalnya pelayanan PDAM Tirta Alam dalam pendistribusian air bersih.
Usman mengatakan, pendistribusian air kepada masyarakat Tarakan sudah mendekati 100 persen. Seluruh pelanggan sudah dapat menikmati kembali air yang sebelumnya sempat terhenti pendistribusiannya.
“Termasuk di daerah dataran tinggi yang sebelumnya sempat terhenti,” bebernya.
Kendati begitu, pelayanan belum dapat dilakukan maksimal. “Pelayanan kami untuk mendistribusikan air untuk saat ini baru bisa 80 persen, hal ini dikarenakan air yang ada belum mencukupi untuk memberikan pelayanan normal seperti biasanya,” tuturnya.
Daerah yang belum maksimal dalam pendistribusian air adalah daerah yang pendistribusiannya melalui jalur pengolahan air di Kampung Bugis. Pengolahan air Kampung Bugis bergantung pada air yang ada di Embung Binalatung dan air sungai yang melewati pengolahan air.
“Saat ini air baku yang ada di Embung Binalatung yang mendistribusikan ke pengolahan air Kampung Bugis belum bisa kami manfaatkan. Jumlah airnya belum normal, sehingga kami hanya bisa manfaatkan air yang ada di sungai-sungai yang melewati pengolahan air Kampung Bugis,” ungkapnya.
“Untuk pendistribusian air di pengolahan air Kampung Bugis memang tidak normal, berbeda dengan pengolahan air di Persemaian yang saat ini pendistribusiannya sudah normal. Embung Persemaian sudah terisi air baku yang jumlahnya melimpah dari hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu,” tuturnya.
Dirinya berharap hujan dapat mengguyur Bumi Paguntaka lagi satu minggu ke depan, sehingga pelayanan PDAM Tirta Alam dapat normal.
“Kalau hujan turun terus menerus, insyaallah pelayanan kami normal,” jelasnya. (*/zac/jnr/lim)
Re-Post by MigoBerita / Rabu/28112018/14.29Wita/Bjm
PROKAL.CO, TARAKAN - Tingginya kasus pencurian air di Kota Tarakan membuat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam memperingatkan masyarakat agar tidak mencoba untuk melakukan percobaan penyambungan pipa ilegal alias pencurian air. Kegiatan ilegal tersebut dapat terdeteksi oleh petugas dengan cepat.
Kepala PDAM Tirta Alam Said Usman Assegaf mengungkapkan setidaknya pada 2017 ditemukan 16 kasus pencurian air yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab. Sehingga pihaknya harus melakukan tindakan tegas kepada pelaku dalam bentuk ganti rugi bahkan melaporkan kegiatan tersebut ke pihak berwajib. “Tahun lalu ada 16 pencurian yang berhasil kami temui. Itu ada yang dari laporan warga, sebagian ada yang kami deteksi. Dan pelakunya ada yang sebagian kami denda, ada juga yang kami laporkan ke polisi,” tuturnya.
Usman mengungkapkan, untuk mengetahui adanya indikasi kegiatan pencurian air sangat mudah. Cukup dengan melihat jumlah pembayaran yang diterima. Jika tidak sesuai dengan air yang dikeluarkan, maka akan segera dilakukan meteran pengguna untuk memastikan apakah masih berfungsi dengan baik.
“Begini, misalnya kami punya produksi satu juta per bulan, yang kami tagih cuma tujuh ratus, berarti ada tiga ratus air kami yang hilang. Untuk mengetahui yang tiga ratus ini yang hilang kami hitung jumlah meteran pengguna apakah masih berfungsi dengan baik atau terjadi kerusakan, terus jumlah kebocoran pipa dalam bulan ini. Kami punya hitungan dalam semalam kerugiannya berapa. Nah, kalau kami sudah cek semua, terus kalkulasinya tidak sesuai. Pasti ada sesuatu terjadi di masyarakat. Kami selidiki titik pipa yang pernah bermasalah ini. Apakah pipa itu lepas sendiri tanpa pemberitahuan atau apakah terjadi penyambungan ilegal, nanti dari situ pasti ketahuan,” ungkapnya, kemarin (4/10).
Menurutnya, selain merugikan PDAM kegiatan pencurian air juga merugikan pengguna air lain. Hal itu dikarenakan, pencurian air yang dilakukan akan mempengaruhi kecepatan air pada aliran pipa.
Usman menambahkan pada 2018 ini pihaknya belum menemukan adanya pencurian air di Kota Tarakan. Walau begitu, ia tetap menginstruksikan agar selalu waspada mengenai hal tersebut. “Kami terus memantau dan memang saat ini belum ada keganjilan dan kami harapkan terus begitu,” terangnya.
Usman menegaskan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian, dan siap melakukan proses hukum jika ada oknum yang nekat melakukan pencurian air sesuai Pasal 94 Ayat 2 Peraturan Pemerintah 121/2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air.
“Yang jelas kami akan polisikan jika ada oknum masyarakat yang melakukan pencurian. Kami sudah lama memberikan peringatan, dan semua masyarakat sudah mengetahui konsekuesinya. Jadi kalau ada yang masih berani siap-siap saja,” imbuhnya.
PELAYANAN MASIH 80 PERSENHujan deras yang turun mengguyur Bumi Paguntaka beberapa waktu lalu, berefek dengan mulai normalnya pelayanan PDAM Tirta Alam dalam pendistribusian air bersih.
Usman mengatakan, pendistribusian air kepada masyarakat Tarakan sudah mendekati 100 persen. Seluruh pelanggan sudah dapat menikmati kembali air yang sebelumnya sempat terhenti pendistribusiannya.
“Termasuk di daerah dataran tinggi yang sebelumnya sempat terhenti,” bebernya.
Kendati begitu, pelayanan belum dapat dilakukan maksimal. “Pelayanan kami untuk mendistribusikan air untuk saat ini baru bisa 80 persen, hal ini dikarenakan air yang ada belum mencukupi untuk memberikan pelayanan normal seperti biasanya,” tuturnya.
Daerah yang belum maksimal dalam pendistribusian air adalah daerah yang pendistribusiannya melalui jalur pengolahan air di Kampung Bugis. Pengolahan air Kampung Bugis bergantung pada air yang ada di Embung Binalatung dan air sungai yang melewati pengolahan air.
“Saat ini air baku yang ada di Embung Binalatung yang mendistribusikan ke pengolahan air Kampung Bugis belum bisa kami manfaatkan. Jumlah airnya belum normal, sehingga kami hanya bisa manfaatkan air yang ada di sungai-sungai yang melewati pengolahan air Kampung Bugis,” ungkapnya.
“Untuk pendistribusian air di pengolahan air Kampung Bugis memang tidak normal, berbeda dengan pengolahan air di Persemaian yang saat ini pendistribusiannya sudah normal. Embung Persemaian sudah terisi air baku yang jumlahnya melimpah dari hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu,” tuturnya.
Dirinya berharap hujan dapat mengguyur Bumi Paguntaka lagi satu minggu ke depan, sehingga pelayanan PDAM Tirta Alam dapat normal.
“Kalau hujan turun terus menerus, insyaallah pelayanan kami normal,” jelasnya. (*/zac/jnr/lim)
WARNING:
Kasus pencurian atau penyambungan ilegal yang ditemukan PDAM bersama
polisi beberapa waktu lalu. DOKUMENTASI PDAM TIRTA ALAM
Sumber Berita : http://kaltara.prokal.co/read/news/22731-seret-pelaku-pencurian-air-ke-meja-hijau.html Re-Post by MigoBerita / Rabu/28112018/14.29Wita/Bjm