Mengapa AS Meneror Komandan Pasukan al-Quds Republik Islam Iran?
Komadan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam Iran
(IRGC) Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan
Relawan Irak Hashd al-Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid dalam
serangan udara Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Jumat
dini hari, 3 Januari 2020.
Menurut pengakuan Kementerian Pertahanan
AS (Pentagon), teror terhadap Soleimani dilakukan atas perintah
langsung Presiden Donald Trump. Tindakan ini merupakan contoh nyata dari
kejahatan perang pemerintah AS dan puncak dari permusuhan terhadap
Republik Islam Iran.
Selama 40 tahun terakhir, pemerintah AS telah melakukan berbagai
kejahatan terhadap Republik Islam Iran, di mana di antara
kejahatan-kejahatan itu adalah tekanan ekonomi dan sanksi, operasi
militer dan kudeta, perang secara tidak langsung, penciptaan
kelompok-kelompok teroris, Iranphobia, perang proksi, dan teror terhadap
para ilmuwan dan para pejabat Republik Islam.
Rakyat Iran tidak pernah melupakan
serangan rudal kapal perang AS terhadap pesawat sipil Airbus Iran pada
tanggal 3 Juli 1988 yang merenggut nyawa 290 warga tak berdosa Iran.
qasse
Teror terhadap Soleimani kembali menunjukkan bahwa ada hubungan erat
antara pemerintah Amerika dan kelompok-kelompok teroris di kawasan.
Sebab, pejabat senior militer Iran ini memiliki peran besar dan catatan
cemerlang dalam menumpas kelompok-kelompok teroris terutama teroris
takfiri Daesh (ISIS).
Soleimani tidak hanya memiliki peran
besar dalam menumpas kelompok-kelompok teroris di Irak, namun juga di
Suriah, di mana surat kabar The Guardian beberapa hari lalu
menyebutkan bahwa Soleimani masuk ke dalam daftar 10 tokoh di balik
layar yang paling berpengaruh di dunia. Surat kabar itu menulis, Amerika
dan Israel telah berulang kali berusaha untuk melenyapkannya.
Majalah Amerika Foreign Policy tahun lalu juga memasukkan
Soleimani dalam daftar 10 pemikir terbaik di bidang pertahanan dan
keamanan. Tak diragukan lagi bahwa hal itu dikarenakan peran khusus
Komandan Pasukan al-Quds IRGC (Pasdaran) dalam menumpas terorisme,
terutama di Irak dan Suriah.
Sejak tahun 2011 –menyusul munculnya
berbagai kelompok teroris takfiri seperti Daesh dan Front al-Nusra di
kawasan yang mendapat dukungan finansial dari negara-negara Barat dan
Arab Saudi– Soleimani mendapat tugas baru untuk menumpas terorisme dan
ancaman tersebut di Irak dan Suriah.
Soleimani kemudian membentuk Hashd al-Shaabi di Irak dan
Quwat al-Difa' al-Watani di Suriah, dan setelah enam tahun berjuang,
kelompok-kelompok teroris di kedua negara ini berhasil ditumpas.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran
Mohammad Javad Zarif menyebut Soleimani sebagai orang yang paling
efektif dalam menumpas Daesh, Front al-Nusra, al-Qaeda dan
keompok-kelompok teroris lainnya, sehingga dia menjadi incaran terorisme
internasional Amerika.
Soleimani gugur syahid dalam serangan udara militer Amerika pada
Jumat dini hari, 3 Januari 2020. Dia pergi ke Irak dalam kerangka
mencegah kebangkitan kembali Daesh di negara ini dan membantu Hashd
al-Shaabi untuk menumpas kelompok teroris ciptaan Amerika ini sampai ke
akar-akarnya. Namun setelah tiba di Baghdad, Soleimani bersama Wakil
Hashd al-Shaabi diteror oleh pasukan AS.
Selama dua bulan terakhir, sisa-sisa
Daesh memanfaatkan kertidakamanan dan instabilitas di Irak yang terjadi
akibat intervensi Amerika, Arab Saudi dan rezim Zionis untuk bangkit
kembali. Untuk itu, jika tidak segera ditindak, maka kelompok teroris
takfiri tersebut kemungkinan akan bisa bangkit kembali.
Menurut pengakuan Pentagon, Trump yang memerintahkan secara langsung
untuk meneror Soleimani dan Abu al-Muhandis. Langkah Trump ini merupakan
bantuan besar Amerika kepada Daesh di Irak.
Selain itu, Soleimani memiliki peran
penting dalam membentuk dan memperkuat Poros Muqawama di Asia Barat, di
mana Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali
Khamenei menyebutnya sebagai "Wajah Internasional Perlawanan".
Poros Muqawama hari ini merupakan pemain
yang tidak dapat diingkari di kawasan Asia Barat. Oleh karena itu,
Amerika, Arab Saudi, dan Israel tentunya tidak bisa mentolerirnya,
sebab, poros ini menentang segala bentuk intervensi asing dan kompromi
di kawasan.
Rahbar dalam pesan belasungkawa atas kesyahidan Letjen Soleimani
mengatakan bahwa semua front Muqawama ingin menuntut balas atas
kesyahidannya. Ayatullah Sayid Khamenei menyampaikan duka cita atas
kesyahidan Letjen Soleimani dan mengatakan, pembalasan keras akan
menanti para penjahat yang tangannya berlumuran darah syuhada.
"Setelah perjuangannya selama
bertahun-tahun, keikhlasan dan keberaniannya di medan perang menghadapi
para setan dan penjahat dunia, dan kerinduannya sekian lama untuk
menjemput kesyahidan di jalan Allah swt, akhirnya Solaemani yang
terhormat mencapai kedudukan mulia ini. Darah sucinya tumpah di tangan
pihak yang paling dibenci umat manusia di muka bumi," kata Rahbar dalam
pesannya pada Jumat pagi.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran itu menegaskan, kesyahidan sebagai
balasan atas perjuangan tanpa kenal lelah Letnan Jenderal Qasem
Soleimani selama ini. Tapi dengan kepergiannya, pekerjaan dan jalannya
tidak akan berhenti dan akan terus berlanjut.
Ayatullah Khamenei mengungkapkan bahwa
Shahid Soleimani adalah wajah internasional dari perlawanan, oleh karena
itu semua orang yang mengabdikan diri di jalan perlawanan pasti akan
membalas kesyahidannya.
"Semua teman dan musuh tahu bahwa garis perlawanan jihad akan terus
berlanjut dengan motivasi ganda, dan kemenangan pasti akan menanti para
mujahidin. Kepergian komandan yang berdedikasi dan terhormat semacam
beliau (Qasem Solaemani) terasa pahit, tetapi perjuangan terus berlanjut
hingga meraih kemenangan akhir yang akan membuat para pembunuh dan
penjahat merasakan kegetirannya," jelasnya.Di bagian lain pesannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyatakan, "Bangsa Iran mengenang kesyahidan Letjen Qasem Suleimani dan syuhada yang menyertainya, terutama Mujahid besar Islam, Abu Mahdi al-Muhandis, dan saya mengumumkan berkabung nasional selama tiga hari".
"Pasukan Pasdaran, rakyat, dan front
perlawanan di Dunia Islam, akan menuntut balas atas gugurnya Letnan
Jenderal Qasem Soleimani," tegasnya.
Brigjen Sharif menuturkan bahwa sebuah babak baru bagi Pasdaran dan front perlawanan akan dimulai dari hari ini.
"Para murid dan orang-orang yang telah
memperoleh pendidikan dari komandan besar dan berani ini, akan
mewujudkan cita-cita syahid Soleimani," pungkasnya. (RA)
Iran Tanggapi Pesan yang Dikirim oleh AS
Kementerian Luar Negeri Iran telah memanggil duta
besar Swiss yang mewakili kepentingan diplomatik AS di negara ini, dan
menyampaikan jawabannya terhadap pesan yang dikirim Washington via
Kedutaan Swiss.
Kemenlu
Iran menyatakan bahwa pihaknya menyampaikan kemarahan atas pembunuhan
Letnan Jenderal Qasem Soleimani dan aksi itu adalah contoh nyata
terorisme negara oleh AS.
Sebelumnya,
Kementerian Luar Negeri Swiss mengatakan bahwa duta besarnya di Tehran
telah menyampaikan pesan dari AS ke pemerintah Iran setelah pembunuhan
Letjen Soleimani.
Juru bicara Kemenlu Iran, Abbas Mousavi mengkonfirmasi kabar tersebut dalam sebuah wawancara dengan kantor berita IRNA, Jumat (03/01/2020) malam.
"Untuk
kedua kalinya, dubes Swiss untuk Iran telah dipanggil untuk mendengarkan
protes Iran dan kami telah memberikan jawaban atas pesan yang dikirim
oleh Washington," ujarnya.
Mousavi
menegaskan, "Kami menyampaikan kepada dubes Swiss bahwa tindakan AS
adalah contoh nyata dari terorisme negara dan rezim AS harus menerima
konsekuensinya."
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif dan para pejabat
senior Kemenlu telah menggelar pertemuan darurat untuk membahas aksi
teror yang dilakukan oleh AS. (RM)Iran akan Balas Aksi Teror AS dengan Tindakan Militer
Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht-Ravanchi
mengatakan Amerika Serikat telah melakukan aksi militer, yang tentu akan
direspon dengan tindakan militer.
Seperti dilaporkan IRNA, Takht-Ravanchi dalam wawancara dengan televisi CNN, Jumat (03/01/2020) malam, menegaskan bahwa tanggapan untuk tindakan militer adalah aksi militer.
"AS dengan
tindakan militer telah membunuh salah satu petinggi militer Iran, namun
bagaimana Iran akan membalasnya, kapan dan dimana, kita lihat saja,"
tambahnya.
Ketika
ditanya apakah Anda melihat tanda-tanda perang, Takht-Ravanchi
menuturkan bahwa pada dasarnya teror terhadap Letnan Jenderal Qasem
Soleimani adalah sebuah tindakan perang AS atas bangsa Iran.
"Dengan
meneror syahid Soleimani, AS telah membuka sebuah babak baru dan babak
baru ini sama seperti mengumumkan perang terhadap Iran," jelasnya.
Menurut
Takht-Ravanchi, Amerika sudah lama mendeklarasikan perang dengan Iran.
Republik Islam tidak bisa menutup matanya terhadap apa yang terjadi dan
dapat dipastikan pembalasan akan dilakukan dan pasti dibalas dengan
keras.
Sebelumnya,
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayed Ali Khamenei
mengatakan, pembalasan keras akan menanti para penjahat yang tangannya
berlumuran darah syuhada.
Komandan
Pasukan Quds Iran, Letnan Jenderal Qasem Soleimani dan Wakil Komandan
Hashd al-Shaabi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, gugur syahid dalam serangan
udara yang dilancarkan oleh pasukan teroris AS di bandara internasional
Baghdad, Irak pada Jumat kemarin. (RM)
Nasrullah: Bendera Perjuangan Syahid Soleimani Terus Berkibar !
Sekjen Gerakan Islam Lebanon (Hizbullah) Sayid
Hasan Nasrullah menyebut syahadah sebagai tujuan akhir Letjen. Qasem
Soleimani dan mengatakan, “Saya iri dengan syahadah agung dan
pahalanya.”
Sayid Hasan Nasrullah di statemennya saat merespon berita teror dan
gugurnya Letjen Qasem Soleimani, komandan Brigade Quds IRGC Iran
menyatakan, “Kami akan menyelesaikan jalan Soleimani dan merealisasikan
tujuannya serta mengibarkan benderanya di seluruh medan tempur.”Sekjen Hizbullah menilai qisas yang adil sebagai misi muqawama dan mengatakan, “Qisas adil pembunuh pejuang adalah tanggung jawab dan amanah serta misih muqawama.”
Terkait Amerika, Sayid Hasan Nasrullah menandaskan, “Pembunuh Amerika dengan kejahatan besarnya ini tidak akan pernah meraih satupun ambisinya, namun tujuan Qasem Soleimani akan terealisasi berkat spiritnya yang agung dan darahnya serta di tangan saudara dan anak-anak didiknya di front muqawama.”
Letjen Qasem Soleimani, komandan IRGC Iran Jumat (03/01) gugur syahid dalam serangan udara pasukan Amerika di dekat bandara udara Baghdad. (MF)
Assad kepada Rahbar: Bangsa Suriah tidak akan Melupakan Soleimani
Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam pesannya
kepada Rahbar Ayatullah Khamenei mengucapkan belasungkawa atas gugurnya
Qasem Soleimani dan menekankan bahwa bangsa Suriah tidak akan pernah
melupakan keberanian Syahid Soleimani.
Bashar al-Assad di pesannya menulis, “Kami sepenuhnya yakin atas
tekad poros muqawama untuk melanjutkan perlawanan terhadap kebijakan
destruktif AS di kawasan serta di hadapan seluruh kekuatan zalim dan
agresor dunia.”Ia menambahkan, komandan Brigade Quds IRGC menghabiskan kehidupannya untuk melayani bangsanya dan poros muqawama serta cita-cita berbagai bangsa dalam melawan terorisme dan sponsornya.
“Kenangan akan Syahid Soleimani akan tetap abadi di hati nurani rakyat Suriah yang tidak akan pernah lupa bahwa syahid ini berdiri dengan tentara Arab Suriah dan membela Suriah melawan terorisme dan para pendukungnya," ungkap Bashar al-Assad.
Di pesannya, Assad juga menulis, “Kejahatan yang dilakukan pemerintah Amerika ini sebuah penekanan kembali atas pendekatan Washington mendukung dan melindungi terorisme serta penyebaran huru hara dan hukum rimba demi melayani kepentingan Zionis serta kolonialisme di kawasan serta seluruh dunia.”
Letjen Qasem Soleimani, komandan IRGC Iran Jumat (03/01) gugur syahid dalam serangan udara pasukan Amerika di dekat bandara udara Baghdad. (MF)
Petinggi Resmi Lebanon Respon Gugurnya Syahid Soleimani
Petinggi resmi Lebanon mengutuk kejahatan Amerika
Serikat meneror Komandan Brigade Quds Sepah Pasdaran Iran, Letjen Qasem
Soleimani.
Seperti dilaporkan al-Manar, Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri saat
merespon gugurnya Syahid Soleimani di pesannya kepada Rahbar
mengatakan, "Kita kehilangan sosok yang meraih kemenangan dan syahadah.”Presiden Lebanon Michel Aoun seraya mengirim pesan tertulis kepada sejawatnya dari Iran, Hassan Rouhani mengucapkan belasungkawa atas gugurnya Letjen Qasem Soleimani dan mengutuk kejahatan Amerika.
Deplu Lebanon seraya mengucapkan belasungkawa atas gugurnya Syahid Soleimani dan Wakil Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, mengutuk kejahatan ini dan menilainya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan bangsa Irak serta pengobaran tensi berbahaya terhadap Iran.
Letjen Qasem Soleimani, komandan IRGC Iran Jumat (03/01) gugur syahid dalam serangan udara pasukan Amerika di dekat bandara udara Baghdad. (MF)
Rahbar: Kesyahidan Qasem Solaemani Pasti Dibalas Keras !
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayed
Ali Khamenei menyampaikan duka cita atas kesyahidan Letjen Qasem
Solaemani, Komandan Quds Sepah Pasdaran Iran, dan mengatakan, pembalasan
keras akan menanti para penjahat yang tangannya berlumuran darah
syuhada.
"Setelah perjuangannya selama
bertahun-tahun, keikhlasan dan keberaniannya di medan perang menghadapi
para setan dan penjahat dunia, dan kerinduannya sekian lama
untuk menjemput kesyahidan di jalan Allah swt, akhirnya Solaemani yang
terhormat mencapai kedudukan mulia ini. Darah sucinya tumpah di tangan
pihak yang paling dibenci umat manusia di muka bumi," ujar Rahbar dalam
pesannya Jumat pagi.
"Kesyahidan sebagai balasan atas
perjuangan tanpa kenal lelah Letnan Jenderal Qasem Soleimani selama ini.
Tapi dengan kepergiannya, pekerjaan dan jalannya tidak akan berhenti
dan akan terus berlanjut," tegas Ayatullah Khamenei.
Pemimpin Besar Revolusi Islam
mengungkapkan bahwa Syahid Soleimani adalah wajah internasional dari
perlawanan, oleh karena itu semua orang yang mengabdikan diri di jalan
perlawanan pasti akan membalas kesyahidannya.
Rahbar menekankan, "Semua teman dan
musuh tahu bahwa garis perlawanan jihad akan terus berlanjut dengan
motivasi ganda, dan kemenangan pasti akan menanti para mujahidin,".
"Kepergian komandan yang berdedikasi dan
terhormat semacam beliau (Qasem Solaemani) terasa pahit, tetapi
perjuangan terus berlanjut hingga meraih kemenangan akhir yang akan
membuat para pembunuh dan penjahat merasakan kegetirannya," jelas
Ayatullah Khamenei.
Di bagian lain pesannya, Pemimpin Besar
Revolusi Islam Iran menyatakan, "Bangsa Iran mengenang kesyahidan
Letjen Qasem Suleimani dan syuhada yang menyertainya, terutama
Mujahid besar Islam, Abu Mahdi al-Mohandes, dan saya mengumumkan
berkabung nasional selama tiga hari,".
Letjen Qasem Solaemani Jumat dini hari syahid dalam serangan yang dilancarkan helikopter AS di dekat bandara Baghdad, Irak.(PH)
Usai Shalat Jumat, Warga Iran Kecam Kejahatan AS
Ribuan warga di Tehran, ibu kota Republik Islam
Iran dan di berbagai kota lainnya di negara ini pada hari Jumat
(3/1/2019) siang turun ke jalan-jalan untuk mengecam kejahatan terbaru
Amerika Serikat.
Mereka menggelar unjuk rasa usai Shalat
Jumat untuk mengutuk serangan udara militer AS terhadap Komadan Pasukan
al-Quds Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Letnan Jenderal Qassem
Soleimani.
Letjen Soleimani dan Wakil Komandan
Pasukan Relawan Irak Hashd al-Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid
dalam serangan udara militer Amerika Serikat di Bandara Internasional
Baghdad, Jumat dini hari, 3 Januari 2020.
Teror terhadap Soleimani kembali
menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara pemerintah Amerika dan
kelompok-kelompok teroris di kawasan. Sebab, pejabat senior militer Iran
ini memiliki peran besar dan catatan cemerlang dalam menumpas
kelompok-kelompok teroris terutama teroris takfiri Daesh (ISIS).
Soleimani tidak hanya memiliki peran
besar dalam menumpas kelompok-kelompok teroris di Irak, namun juga di
Suriah, di mana surat kabar The Guardian beberapa hari lalu menyebutkan
bahwa Soleimani masuk ke dalam daftar 10 tokoh di balik layar yang
paling berpengaruh di dunia. Surat kabar itu menulis, Amerika dan Israel
telah berulang kali berusaha untuk membunuhnya.
Majalah Amerika Foreign Policy tahun lalu
juga memasukkan Soleimani dalam daftar 10 pemikir terbaik di bidang
pertahanan dan keamanan. Tak diragukan lagi bahwa hal itu dikarenakan
peran khusus Komandan Pasukan al-Quds IRGC (Pasdaran) dalam menumpas
terorisme, terutama di Irak dan Suriah.
Sejak tahun 2011 –menyusul munculnya
berbagai kelompok teroris takfiri seperti Daesh dan Front al-Nusra di
kawasan yang mendapat dukungan finansial dari negara-negara Barat dan
Arab Saudi– Soleimani mendapat tugas baru untuk menumpas terorisme dan
ancaman tersebut di Irak dan Suriah.
Soleimani kemudian membentuk Hashd
al-Shaabi di Irak dan Quwat al-Difa' al-Watani di Suriah, dan setelah
enam tahun berjuang, kelompok-kelompok teroris di kedua negara ini
berhasil ditumpas.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran
Mohammad Javad Zarif menyebut Letjen Soleimani sebagai orang yang
paling efektif dalam menumpas Daesh (ISIS), Front al-Nusra, al-Qaeda dan
keompok-kelompok teroris lainnya, sehingga dia menjadi incaran
terorisme internasional Amerika.
Soleimani gugur syahid dalam serangan
udara pasukan Amerika pada Jumat dini hari, 3 Januari 2020. Dia pergi ke
Irak dalam kerangka mencegah kebangkitan kembali Daesh di negara ini
dan membantu Hashd al-Shaabi untuk menumpas kelompok teroris ciptaan
Amerika ini sampai ke akar-akarnya. Namun setelah tiba di Baghdad,
Soleimani bersama Wakil Hashd al-Shaabi diserang pasukan AS.
Selama dua bulan terakhir, sisa-sisa
Daesh memanfaatkan kertidakamanan dan instabilitas di Irak yang terjadi
akibat intervensi Amerika, Arab Saudi dan rezim Zionis, untuk bangkit
kembali. Untuk itu, jika tidak segera ditindak, maka kelompok teroris
takfiri tersebut kemungkinan akan bisa bangkit kembali.
Teror terhadap Komandan Pasukan al-Quds Pasdaran merupakan bantuan besar Amerika kepada Daesh di Irak dan Suriah.
Soleimani memiliki peran penting dalam
membentuk dan memperkuat Poros Muqawama di Asia Barat, di mana Pemimpin
Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei
menyebutnya sebagai "Wajah Internasional Perlawanan".
Poros Muqawama hari ini merupakan pemain yang tidak dapat diingkari
di kawasan Asia Barat. Amerika, Arab Saudi, dan Israel tentunya tidak
bisa mentolerir peran signifikan teresebut, sebab, poros ini menentang
segala bentuk intervensi asing dan kompromi di kawasan. (RA)Video Terkait Serangan AS terhadap Komandan Pasukan al-Quds
Komadan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam Iran
(IRGC) Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan
Relawan Irak Hashd al-Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid dalam
serangan udara militer Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad,
Jumat dini hari, 3 Januari 2020
Teror terhadap Soleimani kembali
menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara pemerintah Amerika dan
kelompok-kelompok teroris di kawasan. Sebab, pejabat senior militer Iran
ini memiliki peran besar dan catatan cemerlang dalam menumpas
kelompok-kelompok teroris terutama teroris takfiri Daesh (ISIS).
Soleimani tidak hanya memiliki peran
besar dalam menumpas kelompok-kelompok teroris di Irak, namun juga di
Suriah, di mana surat kabar The Guardian beberapa hari lalu menyebutkan
bahwa Soleimani masuk ke dalam daftar 10 tokoh di balik layar yang
paling berpengaruh di dunia. Surat kabar itu menulis, Amerika dan Israel
telah berulang kali berusaha untuk membunuhnya.
Majalah Amerika Foreign Policy tahun lalu
juga memasukkan Soleimani dalam daftar 10 pemikir terbaik di bidang
pertahanan dan keamanan. Tak diragukan lagi bahwa hal itu dikarenakan
peran khusus Komandan Pasukan al-Quds IRGC (Pasdaran) dalam menumpas
terorisme, terutama di Irak dan Suriah.
Sejak tahun 2011 –menyusul munculnya
berbagai kelompok teroris takfiri seperti Daesh dan Front al-Nusra di
kawasan yang mendapat dukungan finansial dari negara-negara Barat dan
Arab Saudi– Soleimani mendapat tugas baru untuk menumpas terorisme dan
ancaman tersebut di Irak dan Suriah.
Soleimani kemudian membentuk Hashd
al-Shaabi di Irak dan Quwat al-Difa' al-Watani di Suriah, dan setelah
enam tahun berjuang, kelompok-kelompok teroris di kedua negara ini
berhasil ditumpas.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran
Mohammad Javad Zarif menyebut Letjen Soleimani sebagai orang yang
paling efektif dalam menumpas Daesh (ISIS), Front al-Nusra, al-Qaeda dan
keompok-kelompok teroris lainnya, sehingga dia menjadi incaran
terorisme internasional Amerika.
Soleimani gugur syahid dalam serangan
udara pasukan Amerika pada Jumat dini hari, 3 Januari 2020. Dia pergi ke
Irak dalam kerangka mencegah kebangkitan kembali Daesh di negara ini
dan membantu Hashd al-Shaabi untuk menumpas kelompok teroris ciptaan
Amerika ini sampai ke akar-akarnya. Namun setelah tiba di Baghdad,
Soleimani bersama Wakil Hashd al-Shaabi diteror oleh pasukan AS.
Selama dua bulan terakhir, sisa-sisa
Daesh memanfaatkan kertidakamanan dan instabilitas di Irak yang terjadi
akibat intervensi Amerika, Arab Saudi dan rezim Zionis, untuk bangkit
kembali. Untuk itu, jika tidak segera ditindak, maka kelompok teroris
takfiri tersebut kemungkinan akan bisa bangkit kembali.
Teror terhadap Komandan Pasukan al-Quds Pasdaran merupakan bantuan besar Amerika kepada Daesh di Irak dan Suriah.
Soleimani memiliki peran penting dalam
membentuk dan memperkuat Poros Muqawama di Asia Barat, di mana Pemimpin
Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei
menyebutnya sebagai "Wajah Internasional Perlawanan".
Poros Muqawama hari ini merupakan pemain
yang tidak dapat diingkari di kawasan Asia Barat. Amerika, Arab Saudi,
dan Israel tentunya tidak bisa mentolerir peran signifikan teresebut,
sebab, poros ini menentang segala bentuk intervensi asing dan kompromi
di kawasan. (RA)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/iran-i77177-video_terkait_serangan_as_terhadap_komandan_pasukan_al_quds
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/iran-i77159-pasdaran_iran_kesenangan_as_dan_israel_akan_berubah_menjadi_duka
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/world-i77176-bahas_teror_syahid_soleimani_dk_pbb_gelar_sidang_tertutup
Khatib Tehran: AS tidak akan Lagi Menikmati Ketenangan!
Khatib shalat Jumat Tehran, mengutuk kejahatan
Amerika Serikat dalam meneror Komandan Pasukan Quds Pasdaran Iran,
Letnan Jenderal Qasem Soleimani, dan mengatakan AS tidak akan lagi
menikmati ketenangan di dunia.
Ayatullah
Sayid Ahmad Khatami dalam khutbahnya, menuturkan syahid Soleimani adalah
seorang mujahid yang tidak mengenal lelah. Dengan perjuangannya, ia
telah menghancurkan kelompok teroris Daesh.
Menurutnya,
syahid Soleimani adalah figur internasional Dunia Islam dan sekarang
front perlawanan di Irak, Suriah, dan Lebanon berduka atas kepergiannya.
"Sudah tiba waktunya untuk membersihkan kawasan ini dari musuh," tegas Ayatullah Khatami.
"Amerika perlu tahu bahwa kami akan menuntut balas atas darah syahid Soleimani dan jalannya akan dilanjutkan," tegasnya.
Letjen
Qasem Solaemani, gugur syahid dalam serangan udara yang dilancarkan oleh
pasukan teroris AS di bandara internasional Baghdad, Irak pada Jumat
dini hari tadi. (RM)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/iran-i77160-khatib_tehran_as_tidak_akan_lagi_menikmati_ketenangan!Pasdaran Iran: Kesenangan AS dan Israel akan Berubah Menjadi Duka
Juru bicara Korps Garda Revolusi Islam Iran,
Brigadir Jenderal Ramazan Sharif mengatakan, kegembiraan sesaat Amerika
Serikat dan rezim Zionis akan berubah menjadi duka.
"Pasukan
Pasdaran, rakyat, dan front perlawanan di Dunia Islam, akan menuntut
balas atas gugurnya Letnan Jenderal Qasem Soleimani," tegasnya.
Brigjen Sharif menuturkan bahwa sebuah babak baru bagi Pasdaran dan front perlawanan akan dimulai dari hari ini.
"Para murid
dan orang-orang yang telah memperoleh pendidikan dari komandan besar
dan berani ini, akan mewujudkan cita-cita syahid Soleimani," tandasnya.
Letjen Qasem Solaemani, Jumat dini hari gugur syahid dalam serangan
yang dilancarkan militer Amerika Serikat di bandara internasional
Baghdad, Irak. (RM)Bahas Teror Syahid Soleimani, DK-PBB Gelar Sidang Tertutup
Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan
tertutup menyusul syahidnya Komandan Pasukan Quds Iran, Letnan Jenderal
Qasem Soleimani dalam serangan udara AS.
Media Sputnik pada hari Jumat (03/01/2020) menyatakan bahwa Dewan Keamanan akan melakukan pertemuan tertutup untuk membahas masalah tersebut.
Serangan
militer AS di bandara internasional Baghdad, Irak pada Jumat dini hari,
menyebabkan 10 orang gugur syahid. Lima di antaranya termasuk Letjen
Soleimani adalah warga Iran, dan lima lainnya termasuk Wakil Komandan
Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, berasal dari Irak. (RM)
Kenapa AS Bunuh Jenderal Soleimani?
Amerika –
Dennis Etler, seorang analis politik Amerika yang memiliki minat
puluhan tahun dalam urusan internasional dalam wawancaranya mengenai
pembunuhan Jenderal top Iran, Qassem Soleimani, menjelaskan bahwa
pembunuhan sang Jenderal merupakan langkah putus asa AS setelah gagal
dalam semua upaya untuk mengisolasi Iran.
Etler mengatakan bahwa semua upaya
AS untuk mengisolasi Iran dengan membatalkan perjanjian nuklir dan
memberlakukan sanksi ekonomi yang keras, tidak beralasan, serta ilegal
terhadap Iran telah gagal total, dan upaya untuk mengacaukan Republik
Islam secara internal juga baru-baru ini mengalami kekalahan.
Dalam sebuah wawancara dengan Press TV
pada hari Sabtu (04/01), Etler, seorang mantan profesor Antropologi di
Cabrillo College di Aptos, California, mengatakan, “Dalam mode klasik
‘dog wag’ Trump telah meningkatkan ketegangan di Timur Tengah ke tingkat
yang baru. “Mengapa sekarang?” itu adalah teriakan yang terdengar di
seluruh dunia. Mengapa AS tiba-tiba harus membuat insiden keparahan yang
belum pernah terjadi sebelumnya, menempatkan kawasan dalam
keterguncangan? ”
“Alasannya bermacam-macam. Upaya AS
untuk mengisolasi Iran dengan membatalkan JCPOA (alias kesepakatan
nuklir Iran) dan menjatuhkan sanksi ekonomi yang keras, tidak beralasan,
dan ilegal terhadap Iran telah gagal total. Dengan menyakiti rakyat
Iran, tindakan AS telah membangkitkan orang-orang merdeka di dunia untuk
datang membela Iran,” katanya.
“Meski Eropa yang masih terbelenggu oleh
hubungannya dengan AS, terus berdalih, Rusia dan China telah
menunjukkan komitmen mereka terhadap kebebasan dan kedaulatan Iran
secara militer, ekonomi dan diplomatik,” tambah Etler.
“Sebaliknya, upaya AS untuk
mengguncang Iran secara internal juga baru-baru ini mengalami kekalahan,
baik di dalam negeri di Iran, maupun di Irak. Perlawanan terhadap
kehadiran AS di seluruh wilayah dari Suriah, Irak hingga Yaman telah
meningkat. Semua ini telah menempatkan posisi AS di Timur Tengah dalam
bahaya, mengharuskan upaya baru untuk menciptakan kekacauan guna
menegaskan kembali kontrolnya dengan menciptakan sebuah insiden kecil
yaitu pembunuhan seorang kontraktor pendudukan AS yag dituduhkan kepada
PMU, lalu menggunakannya sebagai alasan untuk bertindak keluar dari
semua proporsi, sampai ke titik di mana AS melanggar integritas wilayah
dan kedaulatan negara Irak sebagai pembalasan, yang mengarah ke
pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani,” jelas Etler lebih lanjut.
“Faktor-faktor lain juga ikut berperan.
Sidang pengadilan impeachment yang akan datang di Senat AS dan masalah
domestik PM Israel Netanyahu, juga masuk ke dalam alasan ini,” ujarnya.
Etler menjelaskan bahwa baik Trump
maupun Netanyahu, keduanya membutuhkan pengalihan isu dari keterpurukan
politik mereka, dan cara apa yang lebih baik untuk melakukan itu
daripada menyalakan sekering bom waktu di Timur Tengah.
“Trump mungkin berharap untuk
mendapatkan pemilih melalui cara ini. Tapi penentangan terhadap
kebijakan nekatnya memprovokasi Iran telah menimbulkan keraguan dan
kecurigaan. Orang-orang Amerika terlalu sering dipanasi dan tidak akan
mendukung peningkatan ketegangan di Timur Tengah serta perang yang akan
datang dengan Iran,” kata sang analis menyimpulkan.
Letnan Jenderal Qassem Soleimani,
komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC),
dan Abu Mahdi al-Muhandis, komandan kedua Mobilisasi Populer Irak (PMU),
tewas dalam serangan udara AS di Ibukota Irak, Baghdad, pada Jumat
pagi. Serangan AS di Bandara Internasional Baghdad juga menewaskan
delapan orang lainnya.
Pentagon mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan pembunuhan Jenderal Soleimani.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid
Ali Khamenei menjanjikan pembalasan pedih atas kematian komandan
militer itu. Ayatollah Khamenei mengatakan, “orang-orang paling kejam di
dunia” membunuh komandan “terhormat” yang “dengan berani berjuang
selama bertahun-tahun melawan kejahatan dan penjahat dunia.” (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/internasional/amerika/119539/04/01/2020/kenapa-as-bunuh-jenderal-soleimani/
Dewan Keamanan Nasional Irak Kutuk Pembunuhan AS atas Jenderal Soleimani
Irak –
Dewan Keamanan Nasional Irak mengutuk serangan udara AS yang mengarah
pada pembunuhan Letnan Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds
dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), di ibukota Irak, Baghdad.
Pada Jumat malam, Dewan Keamanan
Nasional Irak mengadakan pertemuan, yang diketuai oleh Perdana Menteri
Irak dan Panglima Angkatan Bersenjata, Adel Abdul-Mahdi, dan mengecam
keras pembunuhan AS atas jenderal Iran dan kawan-kawan dekat Bandara
International Baghdad pada dini hari Jumat.
Dewan juga membahas perkembangan baru
dalam situasi keamanan dan masalah terkait di negara Arab itu, setelah
serangan udara AS, yang menyebabkan “kesyahidan sejumlah tokoh
terkemuka.”
“Dewan Keamanan Nasional menegaskan
dukungannya untuk sikap yang diadopsi oleh panglima angkatan bersenjata
dalam mengecam dan mengutuk pelanggaran kedaulatan Irak dan menolak
agresi,” bunyi pernyataan dewan dalam sebuah pernyataan.
Ia juga mengatakan bahwa dewan membahas keberadaan pasukan AS di Irak.
Perdana Menteri Abdul-Mahdi juga meminta
parlemen untuk mengadakan sesi darurat untuk mengatur dan menyatukan
posisi resmi Irak dan mengambil langkah-langkah dan keputusan yang
diperlukan untuk menjaga martabat, keamanan dan kedaulatan Irak. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/headline-news/119531/04/01/2020/dewan-keamanan-nasional-irak-kutuk-pembunuhan-as-atas-jenderal-soleimani/
Abdulmalik Houthi Sampaikan Belasungkawa atas Gugurnya Jenderal Soleimani
Yaman –
Pemimpin Revolusi Yaman, Sayyed Abdulmalik al-Houthi, pada hari Jumat
(03/01) menyampaikan belasungkawa kepada kepemimpinan dan rakyat Iran
serta kepada rakyat Irak atas kesyahidan komandan Qassem Soleimani, Abu
Mahdi al-Muhandis dan teman-teman mereka dalam serangan udara AS yang
brutal di Baghdad.
Sayyed Abdulmalik menekankan
solidaritas bangsa Yaman dalam pertempuran untuk mempertahankan
martabat, kemerdekaan dan kebebasan melawan kesombongan dan kriminalitas
Amerika serta Israel.
Pemimpin Revolusi Yaman itu juga
menekankan bahwa kemenangan dalam menghadapi musuh diwakili oleh poros
perlawanan dan orang-orang merdeka yang merupakan benteng perisai bagi
bangsa.
Ia menegaskan bahwa serangan musuh dan
penargetan poros perlawanan pada level ini dilakukan karena peran poros
ini ‘dalam merintangi dan menggagalkan konspirasi mereka. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/headline-news/119527/04/01/2020/abdulmalik-houthi-sampaikan-belasungkawa-atas-gugurnya-jenderal-soleimani/
Venezuela Sampaikan Belasungkawa atas Gugurnya Jenderal Soleimani
Venezuela –
Pemerintah Venezuela pada Hari Sabtu (04/01) menyampaikan belasungkawa
kepada “rakyat Iran dan Irak” atas gugurnya seorang jenderal top Iran
dan pimpinan Hashd al-Shaabi dalam serangan udara AS di Baghdad.
Kementerian Luar Negeri Venezuela
mengecam keras serangan udara AS dan mengatakan bahwa serangan itu
memicu ketegangan regional dan tidak mematuhi hukum internasional.
Kementerian menyerukan penghormatan
terhadap hukum internasional dan mendesak semua pihak untuk
berkontribusi menjaga perdamaian di Timur Tengah.
AS mengonfirmasi pada Hari Jumat bahwa
mereka melakukan serangan udara yang menewaskan Qasem Soleimani, yang
juga membunuh Abu Mahdi al-Muhandis, wakil pimpinan kelompok Hashd
al-Shaabi, atau Popular Mobilization Units (PMU).
Kepemimpinan Iran bersumpah untuk
membalas dendam atas kematian Soleimani, dan Presiden Hasan Rouhani
mengatakan bahwa pembunuhan jenderal itu menggandakan tekad Iran untuk
melawan AS dan mempertahankan nilai-nilai Islam. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/headline-news/119523/04/01/2020/venezuela-sampaikan-belasungkawa-atas-gugurnya-jenderal-soleimani/
AS Kembali Serang Konvoi Hasdh al-Shaabi di Irak
Irak –
TV pemerintah Irak mengatakan bahwa serangkaian serangan udara baru
telah menargetkan konvoi Hashd al-Shaabi pada dini hari Sabtu (04/01) di
jalan Taji di utara Baghdad. Ada laporan yang saling bertentangan
tentang target dan otak serangan itu.
Sumber militer Irak mengatakan pada
Jumat malam bahwa serangan itu ditujukan untuk menargetkan para pemimpin
Hashd al-Shaabi di dekat kamp Taji di utara Baghdad, bagaimanapun enam
orang tewas dan tiga lainnya terluka, sementara pemimpin Brigade Imam
Ali yang jadi target selamat.
Pasukan Mobilisasi Populer mengkonfirmasi bahwa konvoi itu terdiri dari mobil van medis, dan hanya petugas medis yang terbunuh.
Sebelumnya pejabat Pentagon mengatakan
kepada Newsweek bahwa operasi itu menargetkan Brigade Imam Ali dengan
“kemungkinan besar” serangan itu mengakibatkan kematian pemimpinnya,
Shubul al-Zaidi, sebuah klaim yang dibantah PMU.
Sehari sebelumnya, serangan udara serupa
merenggut nyawa Abu Mahdi al-Muhandis, Wakil Komandan PMU, dan komandan
Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qassim Soleimani. AS mengklaim
bertanggung jawab atas serangan itu. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/headline-news/119519/04/01/2020/as-kembali-serang-konvoi-hasdh-al-shaabi-di-irak/
Jasad Soleimani Akan Dimakamkan di Tanah Kelahirannya, Kerman
IRAK – Jasad Komandan Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani,
yang dibunuh oleh militer Amerika Serikat pada hari Jumat dini hari,
akan diterbangkan ke Iran setelah proses penghormatan di ibukota Irak,
Baghdad, kota Najaf dan Karbala.
Duta Besar Iran untuk Baghdad Iraj
Masjedi mengatakan prosesi penghormatan untuk Letnan Jenderal Soleimani,
akan diadakan di Baghdad pada hari Sabtu.
Berbicara pada hari Jumat, Masjedi mengatakan bahwa dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri sementara Irak Adel Abdul-Mahdi,
ia telah diberitahu bahwa rakyat Irak bersikeras bahwa prosesi
penghormatan berlangsung di ibukota Irak pada hari Sabtu, agen resmi
IRNA Iran melaporkan.
Masjedi mengatakan bahwa prosesi
penghormatan kepada Jenderal Soleimani bersama dengan rekan-rekannya
yang gugur syahid dalam serangan udara AS pada hari Jumat, termasuk Abu
Mahdi al-Muhandis, yang merupakan komandan kedua dari Mobilisasi Populer Irak (PMU).
Wakil Duta Besar Iran untuk Baghdad
Mousa Tabatabaie juga mengatakan kepada IRNA bahwa proses penghormatan
untuk Qassem Soleimani juga akan diadakan di kota suci Najaf dan
Karbala.
Jasad Soleimani kemudian akan terbangkan ke Iran, di mana upacara penghormatan akan diadakan di kota suci Mashhad.
Menurut kantor berita Mehr, prosesi
penghormatan untuk komandan pasukan Al-Quds juga akan berlangsung di
Teheran pada hari Minggu pagi, di mana Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah
Ali Khamenei akan berpartisipasi dalam salat jenazah.
Jenazah itu kemudian akan dibawa untuk dimakamkan di kota Kerman, tempat kelahiran Soleimani, bunyi laporan itu. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/internasional/119508/04/01/2020/jasad-soleimani-akan-dimakamkan-di-tanah-kelahirannya-kerman/
Media Zionis Isyaratkan Peran Israel dalam Pembunuhan Jenderal Soleimani
TEL AVIV – Terlepas
dari sensor yang diberlakukan pada media Israel, analis Zionis tidak
bisa menyembunyikan dukungan mereka terhadap pembunuhan Komandan Pasukan
Quds, Soleimani, dan Wakil Komandan Hashd Shaabi Abu Mahdi Al-Muhandis
di Irak.
Media Zionis juga mengisyaratkan peran
Israel dalam memberikan data kepada AS untuk melakukan operasi, dan
menambahkan bahwa Soleimani selalu menjadi target tentara Israel.
Soleimani merencanakan banyak serangan
terhadap ‘Israel’, dan ia biasa dekat dengan perbatasannya, kata salah
seorang analis politik Zionis.
Baca: Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Gelar Rapat Luar Biasa Pasca Soleimani Terbunuh
Analis Zionis memuji keberanian AS dalam
melakukan operasi, dan menambahkan bahwa ini menegaskan bahwa AS adalah
mitra strategis Israel.
Sementara itu, Zionis meningkatkan peringatan militer di seluruh entitas pendudukan, menutup resor ski di daerah Hermon.
Analis Zionis juga memperingatkan bahwa
respons Iran dapat mencapai target di dalam entitas, yang mewajibkan
‘Israel’ untuk tetap waspada. (ARN)
Palestina Berduka atas Kemartiran Jenderal Soleimani
PALESTINA – Faksi-faksi perlawanan Palestina pada hari Jumat dengan tegas mengecam pembunuhan Komandan Pasukan Quds Jenderal Qassem Soleimani dan wakil komandan Hashd Shaabi Irak Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan udara AS di bandara Baghdad.
Gerakan perlawanan Jihad Islam
memberikan belasungkawa kepada Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran,
Ayatullah Ali Khamenei, dan kepemimpinan Irak atas kesyahidan kedua
komandan.
“Bangsa (Muslim) mengibarkan benderanya terhadap agresi ini, mengumumkan bahwa tidak ada jalan mundur menuju pembebasan,” kata Jihad Islam dalam sebuah pernyataan, dan menekankan pada persatuan front perlawanan.
“Suleimani menjadi sasaran karena dia berada di garis depan konfrontasi,” tambahnya.
Juru Bicara Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, memuji Soleimani
dan menegaskan bahwa ia memainkan peran utama sepanjang dua dekade
dalam menawarkan dukungan militer kepada perlawanan Palestina.
“Sumbu Perlawanan tidak akan dikalahkan
dan akan tumbuh lebih kuat dalam menghadapi skema Zionis-Amerika,” kata
Abu Hamza, juru bicara Brigade Al-Quds.
Sementara itu, Hamas menyampaikan belasungkawa kepada kepemimpinan Iran dan Irak atas kemartiran Soleimani dan Al-Muhandis.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan salah satu komandan militer Iran terkemuka yang menawarkan berbagai jenis dukungan kepada perlawanan Palestina.
Kelompok Palestina menganggap AS
sepenuhnya bertanggung jawab atas pertumpahan darah di Timur Tengah, dan
mengecam “arogansi” Washington dalam menuntut perselisihan dan hasutan
di kawasan.
Front Perlawanan untuk Pembebasan
Palestina juga menegaskan bahwa pembunuhan Soleimani dan Al-Muhandis
membutuhkan “pembalasan habis-habisan.”
Sementara itu, Hamd al-Mazru’i dalam aku
Twitter-nya juga menggambarkan seluruh bangsawan Arab bergembira atas
kematian Soleimani kecuali saudara-saudara kita di Palestina, mereka
berduka dan menangis serta memberinya gelar ‘syahid’, sementara Paletina
terasing di tengah-tengah bangsa Arab. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/internasional/119500/04/01/2020/palestina-berduka-atas-kemartiran-jenderal-soleimani/
Kemhan Rusia: Kematian Soleimani Akan Merusak Sistem Keamanan Global
Moskow – Komandan Iran Qassem Soleimani,
yang terbunuh dalam serangan udara AS, telah memainkan peran penting
dalam memerangi teroris di Suriah dan Irak, kata Kementerian Pertahanan
Rusia, dan menambahkan bahwa kematiannya akan membahayakan keamanan
internasional.
Kementerian Pertahanan Rusia mengecam
dan mengutuk pembunuhan jenderal Iran, yang dilakukan atas perintah dari
Trump. Kementerian itu juga mengatakan bahwa pembunuhan itu sebagai
tindakan “picik” yang akan mengarah pada “peningkatan” ketegangan di
Timur Tengah. Selain itu, Rusia menggambarkan Jenderal Soleimani sebagai
komandan yang cerdas, berbakat dan berpengalaman, yang “dipercaya” di
seluruh Timur Tengah.
Baca: Rusia Kutuk Pembunuhan Jenderal Soleimani, AS Harus Siap Hadapi Pembalasan Iran
Di bawah komando langsung Soleimani,
perlawanan terhadap kelompok teroris internasional ISIS dan Al Qaeda
diorganisir di Suriah dan Irak, jauh sebelum “koalisi internasional”
yang dipimpin AS dibentuk.
Dalam pernyataannya, kementerian
menyebut prestasi jenderal Iran dalam memerangi terorisme internasional
“tidak dapat disangkal” dan memperingatkan bahwa kematiannya akan
merusak seluruh sistem keamanan global. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/fokus/119490/04/01/2020/kemhan-rusia-kematian-soleimani-akan-merusak-sistem-keamanan-global/
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Gelar Rapat Luar Biasa Pasca Soleimani Terbunuh
Tehran – Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) menggelar pertemuan biasa setelah AS membunuh Qassem Soleimani
komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), dan
menggambarkan langkah itu sebagai kesalahan strategis terbesar
Washington.
“Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran
selama sesi luar biasa pada Jumat (03/01/2020) mengkaji berbagai aspek
dari insiden ini dan membuat keputusan yang tepat, dan mengumumkan bahwa
rezim Amerika Serikat akan bertanggung jawab atas semua konsekuensi
dari petualangan kriminal ini,” kata SNSC dalam sebuah pernyataan pada
hari Jumat, setelah pembunuhan Soleimani.
Baca: Hasan Nasrullah: Kematian Qassem Soleimani Kobarkan Semangat Pembalasan Perang Lawan AS
“AS harus tahu bahwa serangan kriminal
terhadap Jenderal Soleimani adalah kesalahan strategis terbesarnya di
Asia Barat, dan Amerika tidak akan lolos dari konsekuensi kesalahan
perhitungan ini,” tambahnya, Al-Manar melaporkan.
IRGC mengumumkan dalam sebuah pernyataan
pada hari Jumat pagi bahwa Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi
al-Muhandis, orang kedua di Komando Mobilisasi Populer Irak (PMU), gugur
syahid dalam operasi yang kejam itu.
Setelah pembunuhan Soleimani, Pemimpin
Revolusi Islam Ayatullah Ali Khamenei mengatakan mereka yang membunuh
komandan Pasukan Quds harus menunggu balas dendam yang keras.
Baca: Video: Ayatullah Ali Khamanei Kunjungi Rumah Qassem Soleimani Untuk Ucapkan Belasungkawa
Ayatullah Khamenei mengatakan,
“orang-orang paling kejam di dunia” membunuh komandan “terhormat” yang
“dengan berani berjuang selama bertahun-tahun melawan kejahatan dan
penjahat dunia.”
Di tempat lain dalam pernyataannya, SNSC
mengatakan “tindakan pengecut dan buta” seperti itu akan memperkuat
tekad Republik Islam Iran untuk melanjutkan kebijakan perlawanannya.
Baca: Ayatullah Ali Khamanei Tunjuk Ismael Qa’ani Pengganti Qassem Soleimani
“Tidak diragukan lagi, kejahatan ini
adalah balas dendam teroris ISIS dan Takfiri terhadap komandan besar
perang melawan terorisme yang dilakukan oleh AS terhadap simbol
terhormat penghapusan terorisme di Irak dan Suriah,” kata SNSC.
Kesyahidan komandan tinggi Iran dan Irak
akan bersinar sebagai tanda lain dari ikatan yang tidak bisa dipecahkan
antara kedua negara di masa depan. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/fokus/119479/04/01/2020/dewan-keamanan-nasional-tertinggi-iran-gelar-rapat-luar-biasa-pasca-soleimani-terbunuh/
Re-post by MigoBerita / Sabtu/04012020/13.34Wita/Bjm
1 komentar:
Numpang promo ya gan
kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*