» » » » » » » » » HEBOH Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad ?? Siapakah sebenarnya beliau ??!!

HEBOH Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad ?? Siapakah sebenarnya beliau ??!!

Penulis By on Kamis, 12 Maret 2020 | No comments


MigoBerita- Banjarmasin - Tepat dihari Kamis (Malam Jum'at) tanggal 12 Maret 2020, kembali Ustadz "Kontroversial" Dr.Abdul Somad, Lc, MA diundang oleh Pemko Banjarbaru untuk memeriahkan hari jadi kota Banjarbaru, sepertinya Pemko Banjarbaru tahu benar agar SAMAR (Tidak berkesan Kontroversial), merekapun mendatangkan Guru Zuhdi yang cukup terkenal di Banjarmasin dan sekitarnya.
Tapi tahukah Anda siapa sebenarnya Ustadz Abdul Somad ini, karena selain terkenal di Youtube (di dunia maya), beliau ini juga selalu wara-wiri di TV Lokal semisal TV One. Bahkan beliau selalu dikaitkan dengan Ormas Terlarang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang mengusung Konsep KHILAFAH. Dan benarkah kegiatan Ustadz Abdul Somad dimanapun selalu dihadiri para Pengikut HTI yang sudah "Tak Teridentifikasi". Agar Pembaca Migo Berita tidak penasaran, mungkin ada baiknya membaca link berita dan artikel yang kami re-post kembali di media ini.
Sehingga kedepannya kita bisa memahami, mana yang sebenarnya betul-betul Ustadz, mana ustadz yang di "Manfaatkan", mana ustadz yang Istiqomah, mana Ustadz "jadi-jadian", mana ustadz yang langsung "Menghakimi" dan mana ustadz yang ber "Tabayun" (cek dan Ricek), mana Ustadz yang suka "Marah-marah" dan Mana Ustadz yang selalu "Ramah-Tamah"... InsyaAllah.
Selamat Membaca ^_^

GP Ansor : Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad Bukti HTI Masih Berkeliaran

Nusantara  SENIN, 30 JULI 2018 , 17:57:00 WIB | LAPORAN: PARWITO
RMOLJateng. Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyaksikan secara nyata setelah dibubarkannya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) namun pentolan HTI masih mencari celah untuk mencari simpati massa.
Salah satunya dengan kegiatan atas nama agama dengan menghadirkan Ustadz Abdul Somad (UAS) yang digelar di sejumlah tempat di Kota Semarang dan Jawa Tengah.

Pentolan HTI masih berkeliaran bebas berjualan agama untuk penegakan khilafah dan mengganti Pancasila,” tegas Ketua GP Ansor Jawa Tengah, H Sholahudin Aly, di Halaman Mapolrestabes Semarang, Senin (30/7).

Ansor menilai bahwa UAS hanya dijadikan domplengan belaka. Inti dari gerakan eks-HTI masih seperti pola lama, yakni dengan menggunakan kajian agama dan mencatut nama-nama ulama ahlussunnah wal jama’ah.
Banyak Kiai yang dicatut di pamflet untuk menarik massa dan nyatanya pentolan HTI manfaatkan untuk kepentingan politiknya,” kata Gus Sholah bersama 1.000 anggota Ansor dan Banser di Mapoltestabes.
Ansor dan Banser tidak akan memberikan ruang pada eks-HTI untuk bergerak bebas merongrong NKRI,” sambung mantan Ketua Korcab Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Tengah ini.

Menurutnya, gerakan HTI sangat berbahaya dari sisi agama dan negara. Gerakan agama HTI sudah memecahbelah umat Islam karena mereka minoritas tapi seakan memegang kebenaran beragama. Dari segi ketatanegaraan, HTI jelas mau mendirikan negara agama di Indonesia.
GP Ansor tidak tinggal diam, maka selama dua hari berturut-turut, GP Ansor dan Ormas lainnya bersama Polri berdiskusi matang soal gerakan HTI.
Alhamdulillah kekuatan GP Ansor se-Jawa Tengah kompak dan yang dihadirkan di Kota Semarang sekitar 1.000 Ansor dan Banser,” katanya.

Ansor sangat berterima kasih pada Polri yang terbuka menerima kehadiran Ansor siang hingga dini hari mencegah gerakan eks-HTI.
Tantang bangsa Indonesia, lanjutnya, cukup berat. Selain mempertahankan kemerdekaan juga menjaga agar ideologi Pancasila dan UUD 1945 tidak diganti.
Ansor mengingatkan Polri agar konsolidasi eks-HTI tidak terjadi dan kita ingin agar Polisi mewaspadai semua potensi ancaman negara itu,” tandasnya.

Setelah dicapai titik kesepahaman, maka Ansor menyampaikan tiga point penting didampingi oleh Wakapolrestabes Semarang AKBP Enrico Sugiharto Silalahi.
Di depan lima ratusan anggota Ansor dan Banser yang masih setia bertahan di Mapolrestabes, Enrico menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Ansor yang telah memberikan masukan pada Polisi. Selama kegiatan diskusi di Mapolrestabes juga berjalan dengan lancar.
Berikut pernyataan resmi GP Ansor yang dibaca di depan Mapolrestabes Semarang oleh Gus Sholah didampingi Wakapolrestabes Semarang :
Gerakan Pemuda Ansor melihat bahwa kegiatan Ustadz Abdus Shomad di Semarang dijadikan momentum eks-Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk konsolidasi.
Atas dasar itulah kami bergerak dan berharap itu tidak terjadi. Terkait dengan hal itu, kami bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyepakati:


1.       GP Ansor meminta kepada Polri secara tegas dan ekstra untuk memonitor roadshow Ustadz Abdul Somad dan mencegah terjadinya konsolidasi eks-HTI, tidak boleh ada atribut, kampanye, yel-yel, bendera dan lain sebagainya yang berkaitan dengan HTI.
2.       GP Ansor meminta kepada Polri untuk memastikan bahwa dalam kegiatan tersebut ada bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
3.       GP Ansor tetap berkomitmen menjaga kondusifitas daerah dari berbagai ideologi yang merongrong keutuhan NKRI.
[jie]
GP Ansor : Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad Bukti HTI Masih Berkeliaran
Sumber Berita : http://www.rmoljateng.com/read/2018/07/30/9168/GP-Ansor-:-Tabligh-Akbar-Ustadz-Abdul-Somad-Bukti-HTI-Masih-Berkeliaran-

Tablig Akbar di Murjani, Wali Kota Nadjmi Adhani : UAS Dua Kali Tausiah di Banjarbaru


BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU-Ustadz Abdul Somad alias UAS datang ke Banjarbaru untuk menyampaikan tausiah sudah yang kedua kalinya.
Pada tablig akbar 2020 ini merupakan untuk kedua kalinya UAS datang ke Banjarbaru untuk menyampaikan tausiahnya. Pada 2019 lalu, dalam rangkaian yang sama, UAS juga hadir di Banjarbaru.
Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani mengucapkan terimakasih kepada Ustadz Abdul Somad yang bersedia hadir kembali pada kegiatan tablik akbar di Kota Banjarbaru.
"Kedatangan beliau merupakan kedua kalinya di Kota Banjarbaru," katanya dihadapan para ribuan jemaah.
H Nadjmi Adhani mengajak kepada semua jemaah yang hadir untuk sama-sama berdoa untuk kota Banjarbaru semakin baik lagi.
"Semoga dengan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Banjarbaru ini, menurunkan berkah untuk Kota Banjarbaru. Semoga semua hajat kita yang hadir pada tausiah ini, dikabulkan oleh Allah SWT," harapnya. (banjarmasinpost.co.id/aprianto)
Foto Rian. Suasana UAS saat tausiah
Tablig Akbar di Murjani, Wali Kota Nadjmi Adhani : UAS Dua Kali Tausiah di Banjarbaru
banjarmasinpost.co.id/kaspul anwar
Ustadz Abdul Somad saat bertausiah dalam tablig akbar di Murjani Banjarbaru.
Sumber Berita : https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/03/12/tablig-akbar-di-murjani-wali-kota-nadjmi-adhani-uas-dua-kali-tausiah-di-banjarbaru

Hei Banser, Nih Klarifikasi Ustadz Abdul Soal HTI, Maunya Apa?

POJOKSATU.id, JAKARTA – Dai kondang Ustadz Abdul Somad angkat suara terkait permintaan sejumlah pihak agar ulama yang akrab disapa UAS itu melaporkan dugaan intimidasi dan ancaman terhadap dirinya ke polisi.
UAS menyebut pelaporan ke polisi tidak menyelesaikan masalah. Terlebih dia pernah mendapatkan pengalaman buruk ketika melaporkan kasus persekusi yang dialaminya di Bali pada awal tahun 2018 lalu. Laporan itu hingga kini belum selesai.
“Laporan (persekusi) Bali saja tak selesai sampai sekarang, lebih baik melapor kepada Allah Taala. Salat, lapor,” ucap UAS dalam acara talk show di TV One.
UAS juga mengklarifikasi tudingan Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang menyebut dosen UIN Sultan Syarif Kasim Riau itu memiliki keterkaitan dengan Hizbut Tharir Indonesia (HTI) sejak 2013.
UAS mengaku sudah berulangkali membuat klarifikasi bahwa dia bukan anggota HTI. Namun sampai sekarang masih tetap dituduh sebagai anggota ormas terlarang tersebut.
“Bolak-balik isu Hizbut Tahrir dari dulu, sudah berapa kali diklarifikasi. Saya bukan anggota Hizbut Tahrir. Saya pendakwah bebas yang diundang oleh Hizbut Tahrir dalam acara besar mereka dan undangannya umum,” imbuhnya.
UAS mengaku heran dengan ormas tertentu yang sering menolak ceramahnya di sejumlah daerah. Padahal, Indonesia adalah negara hukum.
“Kalau saya melanggar aturan agama, kita punya Majelis Ulama Indonesia, panggil, sidang. Saya siap datang ke kantor MUI. Kalau saya melanggar secara hukum, itu domain polisi. Kita negara hukum. Jadi jangan dihakimi,” katanya.
Selain membuat klarifikasi melalui pernyataan resmi, UAS juga sudah menunjukkan bukti-bukti bahwa dia setia pada Pancasila dan NKRI. Namun tuduhan bahwa dia anggota HTI seperti tak ada habisnya.
“Sudah diklarifikasi lewat upacara bendera, diklarifikasi lewat video kita di dalam hutan mengajar anak-anak, gak juga. Ini orang mau apa?,” pungkas UAS.
Sebelumnya, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan Banser tak melarang Ustaz Abdul Somad (UAS) ceramah. Namun pihaknya menemukan keterkaitan UAS dengan Hizbut Tharir Indonesia (HTI) sejak 2013.
“Sudah sejak 2013 kami temukan ada keterkaitan UAS dengan HTI,” kata Yaqut, seperti dilansir CNN, Selasa (4/9).
Yaqut mengatakan, pihaknya menemukan keterkaitan UAS dengan HTI. Hal itu diketahui melalui isi ceramah yang disampaikan oleh UAS.
Menurut Yaqut, beberapa ceramah UAS berisi ajakan jemaah berbaiat kepada khilafah. Bahkan menuding Nabi Muhammad SAW tak mampu menciptakan suasana yang rahmatan lil alamin. Hal tersebut bahkan bisa ditemukan melalui jejak digital yang ditinggalkan oleh UAS di akun media sosial pribadinya.
“Dia pernah ajak berbaiat kepada khilafah, melakukan fitnah di media sosial, menyebut kalau Nabi Muhammad tidak mampu wujudkan Islam yang rahmatan lil alamin. Cari saja ceramahnya di Youtube, ceramah dia banyak yang isinya begitu,” lanjutnya.
Yaqut Cholil
Yaqut Cholil

Yaqut membantah terkait informasi yang menyebar tentang larangan UAS berceramah di Jepara. Dia menyatakan pihaknya tak pernah melarang.
Hanya saja keadaannya saat itu Anshor mengirim surat kepada kepolisian untuk meninjau ulang kegiatan ceramah yang dilakukan UAS tersebut.
Sebab berbarengan dengan kegiatan itu, pihaknya menemukan banyak bendera serta simbol-simbol HTI di Jepara.
“Tak pernah melarang, silakan kalau mau ceramah. Kami hanya minta polisi tinjau ulang isi ceramahnya karena saat dia mau ceramah, kok banyak muncul simbol-simbol HTI,” kata dia.
Beberapa pihak menilai isi ceramah UAS sudah mengarah pada Pancasila dan NKRI. Namun Yaqut minta pihak yang menyebut hal itu agar melihat semua isi ceramah UAS.
Sebab menurutnya, beberapa kali pihaknya masih menemukan isi ceramah UAS tak berpihak pada NKRI.
“Kata pejabat di MPR dia sudah lebih Pancasilais, itu karena dia ceramah di MPR isinya begitu. Coba lihat ceramah di tempat lain, sama tidak? Jangan sampai dia berlagak beda, di MPR ceramah NKRI, di tempat lain beda, itu saja,” kata Yaqut.
Ustaz Abdul Somad alias UAS
Ustaz Abdul Somad alias UAS
Sumber Berita : https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2018/09/11/hei-banser-nih-klarifikasi-ustadz-abdul-soal-hti-maunya-apa/

Universitas Monash Australia Bahas Fenomena Ustaz Abdul Somad

ABC Australia - detikNews
Selasa, 19 Feb 2019 10:29 WIB

Melbourne -
Fenomena munculnya para dai populer seperti Ustadz Abdul Somad menandai pergeseran media dakwah di Indonesia dengan memanfaatkan media sosial. Adanya pasar untuk pesan-pesan konservatif semakin menambah popularitas mereka.
Demikian benang merah yang dapat ditarik dari seminar peran dai dalam perpolitikan Indonesia di Monash University, Melbourne, pekan lalu (15/2/2019). Seminar bertema "Are Muslim preachers pushing Indonesian politics to the right?" menampilkan pakar studi Islam Prof Julian Millie dan dosen hukum Islam Dr Nadirsyah Hosen.
Menurut Prof Julian Millie, popularitas para dai tersebut tampaknya melatarbelakangi upaya Pemerintah RI untuk membuat sejumlah aturan.
Mulai dari pelarangan organisasi HTI pada 2017, sertifikasi dai, hingga daftar 200-an dai yang diakui pemerintah melalui Departemen Agama.
jamaah uas.jpg
Ustaz Abdul Somad merupakan sosok dai yang popularitasnya membuat politisi berupaya menariknya ke pentas politik. (Twitter: @Tafaqquh Online)
"Ini merupakan perkembangan menarik, mengingat Indonesia sebenarnya relatif menikmati kebebasan sejak jatuhnya Soeharto," kata Prof Julian.
Salah satu dai populer Ustadz Abdul Somad (UAS), menurut pandangan Prof Julian, merupakan generasi kedua dai yang coba memanfaatkan medsos dalam berdakwah.
Dia memaparkan bagaimana tim di balik popularitas UAS bekerja secara tersistematis menayangkan ceramah-ceramahnya ke medsos setiap hari.
"Selain itu, banyak orang lain yang juga memposting ulang ceramah-ceramah Abdul Somad di berbagai medsos," ujarnya.
"Konten dalam industri ini juga sangat mudah, sebab dai tersebut hanya bicara dan bicara," tambahnya.

Mengapa UAS sangat populer?
"Saya kira karena dia menampilkan Islam sebagai jawaban atas segala persoalan," ujar Prof Julian, yang banyak meneliti mengenai kehidupan pesantren di Indonesia.
Hal itu dilakukan dengan cara mengupas persoalan sehari-hari yang dialami umatnya secara apa adanya, dan dibarengi banyak humor.
"Saya melihat orang juga menyukai Abdul Somad karena personal stylenya, gaya bicaranya sebagai orang Melayu dari Riau," kata Prof Julian seperti dilaporkan wartawan ABC Farid M. Ibrahim.
jamaah abdul somad.jpg
Pengamat Australia menilai Ustaz Abdul Somad popular karena menawarkan Islam sebagai jawaban atas segala pertanyaan umat. (Instagram: ustadzabdulsomad)
Sementara itu, Nadirsyah Hosen membuat kategorisasi para dai konservatif yang belakangan ini popular di Indonesia.
Menurut Nadirsyah yang juga pengurus NU di Australia, ada delapan kelompok dai konservatif.
"Pertama, dai mualaf seperti Steven Indra Wibowo, Irene Handono dan Felix Siauw, yang berkecenderungan menyerang agama lama mereka," kata Nadrisyah.
Kategori kedua, menurut dia, yaitu dai yang berafiliasi dengan ormas Islam kecil di luar Muhammadiyah dan NU, seperti Riziek Shibab (FPI), Zaitun Rasmin (Wahdah Islamiyah), Bachtiar Nasir dan Tengku Zulkarnain.
"Yang ketiga adalah dai-dai dari HTI dan kategori keempat dai-dai dari PKS," ujarnya.
"Kategori kelima yaitu dai salafi seperti Khalid Basalamah dan Firanda, yang merupakan bagian dari gerakan Wahabi," kata Nadirsyah.
Dosen yang juga merupakan aktivis NU ini menyebut kategori keenam yaitu para dai konservatif NU Garis Lurus seperti Lutfi Basori dan Najih Maimoen.
"Kategori ketujuh yaitu para dai selebriti yang sudah 'hijrah' seperti Arie Untung, Peggy Melati Sukma dan Teuku Wisnu," ucapnya.
"Kategori kedelapan yaitu para dai individual yang sangat populer seperti Abdul Somad dan Arifin Ilham," tambah Nadirsyah.
Dia mengingatkan, terlalu naif untuk menggeneralisasi kelompok-kelompok dai ini dalam satu kategori.
Pasalnya, menurut Nadirsyah, mereka mengambil sikap berbeda terhadap isu-isu yang berbeda seperti isu kekhalifahan Islam, negara Islam, Pancasila, gerakan 212, penerapan hukum syariah, serta aktivitas politik seperti Pilpres saat ini.
(nvc/nvc)

Viral Curhatan Mantan Istri UAS di Instagram, Sangat Menyayat Hati. . . .

WE Online, Jakarta -
Berita Ustaz Abdul Somad resmi bercerai dengan istrinya, Mellya Juniarti, telah ramai menjadi perhatian publik. UAS dan istrinya resmi bercerai sesuai surat yang dikeluarkan Pengadilan Agama Bangkinang Kota Kampar, Riau, Rabu 3 Desember 
Kuasa hukum UAS, Hasan Basri, membenarkan mengenai kabar telah dikeluarkannya surat dari pengadilan agama itu. Isinya, mengabulkan permohonan cerai oleh Ustaz Abdul Somad.
Usai proses tersebut mantan istri Ustaz Abdul Somad yaitu Mellya Juniarti kembali mencurahkan isi hatinya melalui media sosial Instagram pada Jumat 6 Desember 2019. 
Curhatan tersebut kemudian viral hingga saat ini, di mana pada akun instagram @mizyanhadzid tersebut menuliskan sejumlah tulisan yang cukup dalam atas peristiwa yang telah dihadapinya dan dibubuhi unggahan foto bersama anaknya.
Berikut curahan hati Mellya Juaniarti, dikutip dari Instagrammnya Minggu 8 Desember 2019: 
Bismillah
MasyaAllah TabarakaAllah
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad
Genderang itu telah tuan tabuh, pelan ataupun kuat tetap akan berbunyi. Terlihat ataupun tersembunyi tetap bergema, terlebih lagi sang penabuh besar gaungnya.
Apalah dayaku ketika tangan kecil itu menutup mulutku, dg manusia berilmu tuan giring opini, hingga jutaan mata memandangku dg arang hitam yg tuan beri.
Tak apa tuan, kata tak kan merubah fakta dan hakikat diri, hati nurani akan mampu menelusuri arti.
Aku tak riasau dg arang yg tuan tabui, cukup bagi diri jika sang buah hati melihatku seperti bidadari, yg selalu memeluknya dg kasih sejati dan memandang tuan seperti raja yg harus dipatuhi dan dihormati, bagiku disitulah kemenangan sejati.
Viral Curhatan Mantan Istri UAS di Instagram, Sangat Menyayat Hati. . . . - Warta Ekonomi

Lagi-Lagi Janda Ustad Somad Curhat, Sampai Bikin Hati Bergetar!!

Mantan Istri Ustad Abdul Somad (UAS) Mellya Juniarti kembali mengunggah postingan yang menyita banyak perhatian. Ia yang resmi bercerai dengan UAS Selasa (3/12). Ia menunjukkan ketika putranya, Mizyan Hadziq Abdillah sedang adzan dan mengaji.
Melalui tulisan itu, ia seakan mengungkapkan isi hatinya yang tegar dalam menghadapi cobaan perceraian.
"Bismillah, MasyaAllah Tabarakallah 'Patah tumbuh hilang berganti'," tulisnya melalui akun Instagram pribadinya, @mizyanhadziq, pada Selasa (10/12/2019).
Dalam video tersebut, tampak Mizyan mengumandangkan adzan dengan lantang. Bahkan, putra UAS ini terlihat bersemangat mengumandangkan adzan melalui mikrofon.
Pada akhir video, mantan istri UAS membuat tulisan yang membuat hati semakin bergetar, berikut isi tulisannya:
Biji itu tumbuh di rahim wanita hina ini,
Jangan kau salahkan yang memberi
DIA punya alasan tersendiri yang tak kau pahami
Dengan kasih Illahi ia siram sendiri,
Hingga massa nya nanti dengan Ridho Illahi Pelipur hati akan mengelilingi negeri
Menegakkan kalimat Illahi Robbi
Tak usah memperkenalkan diri
Hakikatnya mereka akan mencari dari tanah mana pohon itu berdiri tak terpatri.
Disanalah mereka akan menyadari atas hujjah yang selama ini tak menumui arti.
Kemudian, ia menutup tulisan itu dengan penggalan Surat Ar-Rahman yang artinya "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
Sebelumnya, ia juga meluapkan isi hatinya usai perceraian dirinya menyita perhatian publik.
Ia memang tidak langsung menyebut nama Ustad Somad. Namun, dalam postingan sebelumnya, ucapan bernada perpisahan membuat hati seakan teriris.
"Genderang itu telah tuan tabuh, pelan ataupun kuat tetap akan berbunyi. Terlihat ataupun tersembunyi tetap bergema, terlebih lagi sang penabuh besar gaungnya," tulisnya, seperti dikutip, Sabtu (7/12).
Sumber Berita : https://www.wartaekonomi.co.id/read261011/lagi-lagi-janda-ustad-somad-curhat-sampai-bikin-hati-bergetar/0

Tanda Tanya Komitmen Kebangsaan Ustadz Abdul Somad

Belakangan ini, di beberapa daerah menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad (UAS) untuk berceramah. Ada apa dengan sosok UAS yang dikenal unik tersebut?
 
Sejak awal kemunculannya melalui Youtube, Ustadz Abdul Somad atau lebih akrab disapa dengan UAS, termasuk dalam sedikit penceramah tanah air yang mampu membuat para jama’ahnya terpukau bahkan hingga tertawa terkekeh-kekeh. Selain gaya bicaranya yang berlogat melayu yang lucu, UAS dalam setiap ceramahnya juga tak pernah luput untuk melakukan akrobat dalil, baik hadis maupun al-Qur’an dengan sangat lancar. Dan yang demikian itulah yang membuat para jama’ahnya terpukau dan bersimpati kepadanya.
Akan tetapi, dalam perjalanan karir berceramahnya, kerap kali UAS melakukan kontroversi-kontroversi. Suatu waktu UAS pernah mendapat banyak kritik dari netizen terkait dengan komentarnya yang berbau seksis kepada artis Rina Nose saat melepas jilabnya. Selain itu, beberapa kali UAS juga menampilkan kedekatannya dengan tokoh-tokoh dari ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang saat ini dilarang oleh pemerintah karena mengusung ide khilafah.
Dari persoalan kedekatan UAS dengan beberapa tokoh HTI tersebut, kemudian menimbulkan pertanyaan dari kalangan islam moderat terkait komitmen pancasila dan kebangsaan UAS. Perihal mempertanyakan komitmen pancasila UAS tersebut dilatar belakangi oleh posisi UAS sendiri yang terlihat abu-abu dalam spektrum oposisi biner antara kelompok Islam Moderat yang membawa isu pluralisme dengan kelompok Islam Fundamentalis yang sering mengusung ide negara islam atau setidaknya NKRI bersyari’ah.
UAS sendiri pernah mendaku diri bahwa ia secara kultural dekat dengan NU. Akan tetapi, jika dilihat dari beberapa statementnya dalam beberapa kali ceramahnya, ia mempunyai kecenderungan ide politik yang bersimpati kepada upaya syariatisasi konstitusi. Dengan demikian tidak mengherankan jika beberapa ormas islam yang khittah di jalur pluralisme dan kebangsaan mempertanyakan komiitmen kebangsaan UAS.
Bahkan, beberapa waktu yang lalu, ketika ia hendak mengisi ceramah di salah satu kabupaten di Jawa Tengah, ada beberapa organisasi yang mendaku pro kebangsaan melalui pihak kepolisian meminta panitia penyelenggara pengajian UAS untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada acara tersebut. Barangkali upaya tersebut bagian dari kegelisahan terhadap komitmen kebangsaan UAS tersebut.
Kalau dilihat dari ceramah UAS sekitar dua minggu yang lalu saat mengisi ceramah di acara HUT MPR RI di Senayan, UAS memberikan klarifikasi terkait kekhwatiran berbagai pihak terhadap komitmen kebangsaannya dengan mengatakan bahwa ia mempunyai komitmen besar untuk menjaga kebangsaan dan Pancasila.
Dalam ceramah di MPR tersebut UAS juga menyampaikan bahwa negeri ini dibangun atas dasar keberagaman, baik agama, etnis, bahasa, hingga budaya. Bahkan, katanya pula bahwa kita semua harus tetap menjaga keberagaman agama yang ada di negeri ini. Dengan demikian, kabut gelap dari teka-teki komitmen kebangsaan UAS sudah sedikit terjawab.
Walaupun UAS sudah memberikan klarifikasi terkait dengan komitmen kebangsaannya, ada sedikit hal lain dari ceramah UAS di MPR beberapa waktu yang lalu itu perlu kita cermati dan kritisi. Sedikit hal tersebut adalah terkait dengan bagaimana UAS memahami istilah “keberagaman”. Dalam pemahaman UAS, keberagaman di Indonesia yang dibingkai Pancasila masih sebatas pada keberagaman agama dan etnis. Pemahaman UAS terkait dengan keberagaman belum sampai pada tahap keberagaman identitas yang universal sebagaimana yang menjadi pondasi dasar bagi keberagaman agama dan etnis.
Pemahaman UAS tentang keberagaman tersebut masih tergolong keberagaman sempit, belum sampai pada keberagaman universal atau luas. Padahal, Pancasila sendiri mempunyai komitmen terhadap keberagaman yang luas. Hal itu bisa dilihat dari sila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sila tersebut, pada dasarnya lahir dari ide kemanusiaan yang universal atau luas. Arti atau makna dari kemanusiaan universal tersebut berarti bahwa menghormati dan menghargai setiap perbedaan identitas yang ada pada manusia, tidak terbatas pada keberagaman agama dan etnis saja. Barangkali dalam istilah Islam, keberagaman universal ini disebut sebagai rahmatan lil alamin (rahmat untuk semuanya).
Pemahaman UAS terkait keberagaman yang masih sempit tersebut terlihat dari statemen dalam ceramahnya di MPR yang masih bersikap anti-antian terhadap kelompok LGBT. Padahal, LGBT sebagai sebuah identitas yang lainnya, sebagaimana identitas etnisitas perlu kita jamin pula keselamatannya yang secara filosofis telah dijamin konstitusi melalui sila kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sikap anti LGBTnya UAS tersebut ditakutkan akan menjadi landasan pihak-pihak tertentu untuk dijadikan dalil diskriminasi, persekusi hingga kekerasan fisik. Dengan demikian, pemahaman UAS terhadap makna keberagaman yang masih sempit tersebut mempunyai implikasi yang panjang dalam praktik kebangsaan kita.
Walaupun masih ada sedikit hal yang kita kritisi terkait dengan pemahaman keberagaman UAS yang masih sempit. Setidaknya dalam ceramahnya di MPR tersebut sudah memberikan klarifikasi terkait dengan pertanyaan kita semua atas komitmen kebangsaanya. Adapun terkait dengan kekurangan UAS dalam memahami makna keberagaman yang masih sempit, dapat kita harapkan dengan seiring perjalanan karir dan pergulatannya dengan kehidupan, ia dapat merenungkan kembali makna keberagaman secara lebih luas lagi. Wallahua’lam bisshawab.
M. Fakhru Riza, penulis adalah pegiat di Islami Institute Jogja bias disapa melalui akun twitter @m_fakhru_riza
Tanda Tanya Komitmen Kebangsaan Ustadz Abdul Somad
Sumber Berita : https://islami.co/tanda-tanya-komitmen-kebangsaan-ustadz-abdul-somad/
 
Rabu 20 November 2019, 16:31 WIB

Awal Desember, Ustaz Abdul Somad Resmi Diberhentikan

Rudi Kurniawansyah | Humaniora

Ustaz Abdul Somad (UAS) akhirnya diberhentikan dengan hormat sebagai dosen aparatur sipil negara (ASN) di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska), Riau.
Hal itu menindaklanjuti surat permintaan pengunduran diri ustaz kondang tersebut pada 24 Juli 2019 dari kampus yang telah membesarkan namanya.
"Terhitung tanggal 1 Desember 2019, UAS resmi tidak mengajar lagi di UIN Suska sebagai ASN. Beliau telah diberhentikan dengan hormat sesuai dengan SK Kementerian Agama RI Nomor: S-35761/B.II.3/KP.09/9/2019 tanggal 8 November 2019," jelas Rektor UIN Suska Riau Profesor Akhmad Mujahidin di Pekanbaru, kemarin.
Dijelaskannya, keputusan untuk memberhentikan UAS dengan hormat diambil melalui rapat setelah sebelumnya dilakukan pemanggilan sebanyak tiga kali berturut-turut sebagai upaya konfirmasi atas surat pengunduran diri yang bersangkutan dari UIN Suska. Namun UAS tidak pernah hadir dalam setiap pemanggilan tersebut.
Baca juga: Rektorat UIN Riau Minta Klarifikasi Pengunduran Diri Abdul Somad
Selain itu, Sekjen Kementerian Agama RI memberikan kewenangan kepada Rektor untuk memberhentikan UAS dengan hormat sebagai dosen ASN di kampus tersebut.
"Setelah dilakukan klarifikasi sebanyak tiga kali tetapi UAS tidak pernah datang. Kami lalu meminta pertimbangan kepada Sekjen Kementerian Agama yang akhirnya memberikan kewenangan untuk mengabulkan permintaan UAS yang mengundurkan diri dan diberhentikan dengan hormat," jelas Rektor.
UAS memulai karir di almamaternya UIN Suska Riau sejak 2008 dengan mengajar ilmu hadist di Fakultas Ushuluddin. Sebelumnya UAS, mubaligh kelahiran Asahan, Sumatra Utara diketahui pada 1996 memulai kuliah di kampus yang dulunya bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Suska Riau hingga akhirnya mendapatkan beasiswa penyelesaian S1 di Universitas Al-Azhar Mesir pada 2002. Tak berselang lama, UAS kembali melanjutkan pendidikan S2 di Darul Hadist, Maroko.
Kontroversi mulai muncul saat UAS terlibat aktif sebagai orator dalam unjuk rasa yang didukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengecam tindakan penistaan agama oleh Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. UAS yang mulai terkenal lewat ceramah video YouTube dan sosial media Instagram ditolak saat berdakwah ke Hongkong. Simpati terhadap mubaligh muda itu menyebabkan UAS sering diundang berceramah di berbagai tempat di tanah air hingga ke negeri jiran dan televisi nasional dengan jumlah jemaah yang membludak hingga ribuan orang.
UAS yang selalu berceramah dengan gaya lucu namun tegas itu kemudian menjelang pencoblosan Pilpres 2019 tiba-tiba muncul bersama capres Prabowo Subianto. Kemunculannya di kancah politik itu dipertanyakan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dengan meminta Rektor UIN Suska memanggil UAS karena telah melanggar asas netralitas ASN.(OL-11)
Awal Desember, Ustaz Abdul Somad Resmi Diberhentikan
Antara
Ustadz Abdul Somad

Sumber Berita :  https://mediaindonesia.com/read/detail/272783-awal-desember-ustaz-abdul-somad-resmi-diberhentikan

Syiah Menjawab Ustad Somad #1 - Apa benar Tuhan Syiah berbeda?

Meyakini keridhaan Allah terhadap sahabat sama sekali tidak termasuk prinsip agama, tidak terhitung sebagai bagian dari Ushuluddin. Sedang ustad Somad mengangkat tema sahabat seakan-akan masalah itu sangat prinsip dan Syiah dianggap sesat karena tidak meyakini masalah itu. Ustad Somad menyampaikan perkataan seorang ulama Syiah tanpa menyadari maksud yang sebenarnya lalu menyimpulkan bahwa Tuhan dan Nabi orang-orang Syiah berbeda dengan Tuhan dan Nabi orang-orang Suni, padahal kesimpulan itu sama sekali tidak logis. Begitu juga ustad Somad mentertawakan riwayat Ushul Kafi yang ia kira riwayat itu menjelekkan Nabi Muhammad (nabi telanjang dilihat oleh kaum perempuan) padahal ustad Somad yang kurang memahaminya.
Silahkan klik videonya untuk penjelasan lebih lanjut dalam bertabayun di https://www.youtube.com/watch?v=Zmo1kzT9PkQ

Syiah Menjawab Ustad Somad #2 - Fahami riwayat dengan baik dan benar!

Ustad Somad hanya menggunakan penggalan riwayat Syiah tanpa peduli dengan penggalan lainnya untuk dijadikan alasan menyebut Syiah sebagai aliran sesat. Terlebih lagi dalam memahami dan menjelaskan penggalan riwayat itu pun Ustad Somad tidak berpedoman pada kaidah Bahasa Arab dan Ilmu Nahwu sehingga beliau salah paham.
Silahkan klik videonya untuk penjelasan lebih lanjut dalam bertabayun di https://www.youtube.com/watch?v=Xtw4ajsuKr0

Syiah Menjawab Ustad Somad #3 - Perbedaan Keyakinan Sunni dan Syiah terkait Kema'shuman Nabi

Seharusnya Ustad Somad melakukan kajian yang lebih ilmiah untuk membahas perbedaan Syiah dengan Sunni. Dalam video ini akan dijelaskan seperti apa keyakinan Syiah terhadap Kema’shuman Nabi dan bagaimana perbedaannya dengan Ahlu Sunnah. RALAT: Dalam menit (sekitar) 17:10 ada kesalahan, yang benar adalah kalimat berikut ini: "Ma'shum dari kesalahan dalam mempraktekkan dan mengamalkan syariat agama, meski tidak sengaja sekalipun."
Silahkan klik videonya untuk penjelasan lebih lanjut dalam bertabayun di https://www.youtube.com/watch?v=6PQUtDx8Fm4

Syiah Menjawab Ustad Somad #4 - Mengenai Tahrif Al Qur'an

Dengan penuh percaya diri Ustad Somad menuduh Syiah menganggap Al-Qur'an yang ada di tangan umat Islam tidak sempurna. Apa benar demikian? Jika Anda belum menonton video ini, jangan mengiyakan tuduhan itu.
Silahkan klik videonya untuk penjelasan lebih lanjut dalam bertabayun di https://www.youtube.com/watch?v=wuT4BbxKCec

Syiah Menjawab Ustad Somad #5 - Tiga Fitnah Terbantahkan

Jika ingin berbicara tentang Syiah, Anda tidak bisa berargumen dengan dalil-dalil yang justru menunjukkan ketidak-tahuan Anda. Semua argumen yang Anda gunakan untuk memfitnah Syiah berbeda Ushul-nya dengan Ushul Ahlu Sunnah, telah saya bantah mentah-mentah! 
Silahkan klik videonya untuk penjelasan lebih lanjut dalam bertabayun di https://www.youtube.com/watch?v=prOvWE0W_qo 

Syiah Menjawab Ustad Somad #6 - Perbedaan Ushuluddin Syiah

Syiah berbeda dalam Ushul? Ushul yang mana? Ushul buatan Ustad Somad? Sebegitu mudahnya seorang ustad memfitnah sebagian umat Islam (madzhab Syiah) yang jelas-jelas diakui dunia.
Silahkan klik videonya untuk penjelasan lebih lanjut dalam bertabayun di https://www.youtube.com/watch?v=wXXkordQRSA
Re-post by MigoBerita / Jum'at/13032020/09.57Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p