» » » DUNIA "Terdampak" dan "Terbiasa" dengan Pandemi Wabah Covid 19 (Virus Corona)

DUNIA "Terdampak" dan "Terbiasa" dengan Pandemi Wabah Covid 19 (Virus Corona)

Penulis By on Selasa, 21 April 2020 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin - Hemmm... Hari ini Dunia merasakan perubahan mendasar tentang Kehidupan yang seharusnya saling bekerjasama dan tolong-menolong, bukan saling "Menyombongkan" Diri.
Seperti halnya Demam Berdarah yang dulu menjadi momok kehidupan hingga kini, walaupun diklaim sudah ada obatnya, namun ditiap tahunnya ada saja kematian akibat "Demam Berdarah".
Begitu juga, Covid 19 virus corona, tentu hanya kehendak ALLAH Sang Maha Segalanya kalau sampai sirna tak beberkas, namun menurut Tim Migo Berita , Covid 19 akan terus ada walau nanti ada vaksin atau obat disertai cara pencegahannya.
Yang Jelas, Budaya Hidup Bersih dan pola makan Sehat akan menimbulkan Imun Tubuh yang bisa melawan, sehingga bagi yang rentan kena seharusnyalah untuk terus-menerus menjaga kedisiplinan ini. InsyaAllah wabah ini bisa tertangani dengan Izin Sang Maha Segalanya Allah SWT.. AMIN.
( Migo Berita /Rabu/22042020/11.08Wita/Bjm )

[Editorial] Covid-19, Konspirasi Global dengan Efek Bumerang

LiputanIslam.com –Ketika virus Korona pertama kali diberitakan muncul di kota Wuhan China, dan lalu diberitakan juga bahwa virus ini menghantam warga Qom, Iran, banyak yang menduga bahwa virus ini memang sengaja dibuat untuk menghantam kedua negara yang saat ini menjadi “musuh utama” AS. Tak sedikit orang meyakini bahwa vitus tersebut adalah senjata biologis AS. Negara adidaya ini memang punya track record kelam soal penggunaan senjata pembunuh massal dalam rangka menghantam siapapun yang dianggapnya sebagai musuh.
Dugaan seperti itu semakin menguat manakala narasi yang dikembangkan dan juga gestur politik yang ditunjukkan AS sangat tendensius dan selalu memotret Iran dan China dengan perspektif yang sangat negatif dalam konteks pandemi ini. Trump menyebut Covid-19 yang menghantam dunia dengan istilah “virus China”, untuk menciptakan kesan bahwa China adalah sumber utama bencana pandemi ini di dunia.
Adapun terkait Iran, Trump membuat keputusan memaksimalkan tekanan dan embargo, seraya menyalahkan pemerintahan Negeri Kaum Mullah itu. Menurut Trump, Iran layak mendapatkan musibah seperti itu, karena anggaran yang seharusnya dipakai oleh negara untuk pos kesehatan malah dihambur-hamburkan untuk mendukung terorisme (maksudnya adalah dukungan terhadap pejuang Palestina dan rakyat Suriah). Media-media mainstream internasional yang dikontrol oleh kekuatan ekonomi besar dunia terus menerus memberitakan narasi gaya AS itu. Berbagai kantor berita dunia (BBC, misalnya) tiap hari memberitakan jumlah kematian akibat pandemi di Iran. Rakyat Iran digiring untuk tak percaya kepada kapabilitas pejabat negara dalam menangani pandemi
Tak disangka keadaan dengan cepat berbalik. China sudah berhasil mengatasi virus. Iran juga sudah memasuki tahapan recovery. Pemberitaan yang gencar oleh media-media dunia terkait dengan angka kematian di Iran berhenti sejak tanggal 29 Maret lalu. Itu adalah tanggal ketika pandemi di Iran sudah sampai pada titik puncaknya, yang ditandai dengan terus berkurangnya jumlah pengidap Covid-19 dan juga menurunnya angka kematian. Di sisi lain, jumlah orang yang sembuh total bertambah dengan sangat cepat. Karena itu, kantor, pabrik, dan toko sudah mulai beroperasi, meskipun belum sampai tahapan 100 %. Diperkirakan, sampai Idul Fitri nanti, kondisi di Iran sudah sepenuhnya normal, dan kaum Muslimin di sana sudah bisa merayakan hari besar itu dengan kondisi yang normal.
Hal yang berkebalikan justru terjadi di AS dan banyak negara lainnya di dunia. Rakyat di negara-negara tersebut masih belum punya bayangan yang jelas, kapan badai pandemi akan berlalu. Jumlah kasus positif virus di AS sudah mencapai angka 800.000 orang per tanggal 21 April. Sedangkan jumlah kematiannya menembus angka 42.000. Angka ini diprediksi masih akan terus bertambah. AS betul-betul menjadi episentrum pandemi yang sangat mematikan ini.
Sebagaimana yang terjadi di tempat lain, pandemi ini juga tentu berimbas langsung kepada kehidupan ekonomi AS. Untuk pertama kalinya dalam enam atau tujuh dekade terakhir, rakyat AS dibayang-bayangi resesi ekonomi yang sangat menakutkan.
Alih-alih menghantam musuh-musuhnya, Pandemi Covid-19 justru malah melukai rakyat AS sendiri. Konspirasi AS dalam kasus Covid-19 seperti bumerang, senjata yang berbalik menyasar pelemparnya. Seberapa serius luka-luka itu, dan seberapa mampu AS melakukan recovery atas bencana yang mereka hadapi, waktulah yang akan menjawabnya. (os/editorial/liputanislam)

Sumber Berita : https://liputanislam.com/dari-redaksi/editorial/covid-19-konspirasi-global-dengan-efek-bumerang/

Kim Jong-un Dikabarkan Kritis, Adiknya Disebut-sebut akan Jadi Suksesor

Pyongyang,LiputanIslam.com-Seiring dengan rumor-rumor tentang kondisi kritis Pemimpin Korut, perhatian semua pihak tertuju kepada saudarinya yang secara bertahap telah menaiki jenjang kekuasaan.
CNN pada 20 April lalu merilis laporan terkait kondisi kesehatan Kim Jong-un. Dia dilaporkan menjalani operasi jantung lantaran “terlalu banyak merokok, obesitas, dan bekerja melebihi batas.”
Menurut CNN, para pejabat AS tengah memantau segala berita tentang Jong-un. Salah satu dari mereka membenarkan adanya kekhawatiran terkait kondisi kesehatan Pemimpin Korut itu. Namun dia mengatakan, sulit untuk menilai gawatnya kondisi Jong-un.
Dalam situasi ini, semua perhatian tertuju kepada Kim Yo-jong, adik perempuan Jong-un. Yo-jong telah merilis statemen terbuka perdananya pada Maret lalu. Dia juga telah diangkat sebagai Wakil Pertama Direktur Komite Pusat Partai Buruh Korut.
Yo-jong adalah salah satu penasihat dekat kakaknya. Bahkan ia mewakili Jong-un dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 lalu.
Toshimitsu Motegi (Menlu Jepang) pada hari Selasa ini (21/4) menyatakan, pemerintah Jepang berusaha keras untuk menghimpun informasi dan analisis atas laporan-laporan terkait kondisi fisik Jong-un.
“Kami berniat mengerahkan segala upaya untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi-informasi. Di saat yang sama, kami juga akan bekerjasama dengan AS dan pihak-pihak lain,”kata Motegi dalam konferensi pers mingguannya. (af/alalam/isna)

Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/kim-jong-un-dikabarkan-kritis-adiknya-disebut-sebut-akan-jadi-suksesor/

Aktivis Arab Warga Israel Ini Dituduh Lakukan Mata-Mata untuk Kepentingan Iran

TelAviv, LiputanIslam.com –  Rezim Zionis Israel menuduh aktivis Palestina warga Israel (Palestina pendudukan 1948) Ayman Haj Yahya melakukan kegiatan mata-mata untuk kepentingan Iran.
Haj Yahya dituduh demikian setelah ditangkap oleh agen keamanan internal Shin Bet dan polisi Israel pada 16 Maret 2020.
Haj Yahya adalah seorang pemimpin politik terkenal dan aktivis dalam komunitas Palestina di Israel, dan kini dituduh menjalin kontak dengan intelijen Iran untuk merekrut warga negara Arab di Israel.
Di pengadilan di pusat kota Lod pada Ahad lalu dia didakwa melakukan “pelanggaran serius keamanan” Israel.
Dia didakwa berkomuniasi dengan para agen Iran selama melakukan perjalanan ke Eropa dan dengan anggota kelompok Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) di Lebanon.
Haj Yahya semula adalah anggota senior partai politik Arab-nasionalis Balad yang memiliki tiga kursi di Knesset Israel dalam pemilu terbaru.
Baca: Netanyahu Resmi Berbagai Kekuasaan dengan Pemimpin Oposisi
Balad adalah bagian dari aliansi Daftar Bersama, yang secara kolektif menempati 15 kursi sehingga menjadi partai politik terbesar ketiga di Israel.
Baca: Iran Diduga Menduplikasi Misil Canggih Israel yang Tertembak Jatuh di Suriah
Haj Yahya meninggalkan Balad pada 2014 karena sikap partai ini terhadang perang Suriah, dan kemudian mengadakan gerakan politik sendiri, yang mengadvokasi pemboikotan pemilu dan integrasi Palestina ke dalam sistem politik Israel.
Para pemimpin Arab menyebut tuduhan Israel terhadap Haj Yahya bermotifi politik. (mm/aljazeera)
Ayman Haj Yahya
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/aktivis-arab-warga-israel-ini-dituduh-lakukan-mata-mata-untuk-kepentingan-iran/

Presiden Iran dan Emir Qatar Bahas Kerjasama Perang Melawan Covid-19

Doha, LiputanIslam.com –  Presiden Iran Hassan Rouhani dan Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad al-Thani, membahas sepak terjang kedua negara dalam perang melawan pandemi virus corona (Covid-19) dan kerjasama antara keduanya dalam masalah ini.
Pembicaraan antara keduanya itu dilakukan dalam kontak telefon Selasa (21/4/2020), seperti dilaporkan kantor berita Qatar, Qana.
“Keduanya membahas hubungan bilateral serta jalan  penguatan dan pengembangannya di berbagai bidang, dan memaparkan upaya masing-masing dalam pemberantasan wabah corona serta berbagai aspek penguatan kerjasama keduanya di bidang ini,” lapor Qana.
Presiden Rouhani berterima kasih kepada Emir al-Thani atas bantuan medis yang telah diberikan Qatar kepada rakyat Iran selama pandemi global ini.
Keduanya juga membicarakan perkembangan aneka peristiwa regional dan internasional, terutama terkait dengan upaya pemeliharaan keamanan dan stabilitas regional.
Hingga Selasa malam Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 1.5 juta orang di berbagai penjuru dunia, termasuk 175,000 meninggal, dan lebih 685,000 sembuh, menurut website Wolrdmeter  yang memantau korban pandemi ini. (mm/raialyoum)
Baca juga:

Video: Pasukan Iran Peringatkan Kapal Perang AS di Teluk Persia

Iran Luncurkan Dua Sistem Radar Mutakhir

Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/presiden-iran-dan-emir-qatar-bahas-kerjasama-perang-melawan-covid-19/

Rai Al-Youm: Belajar Tidak Tunduk kepada AS dari Korut dan Iran

London,LiputanIslam.com-Harian elektronik Rai al-Youm membahas mandeknya perundingan Korut-AS di Swedia. Harian transregional ini menulis,”Pyongyang telah menantang Donald Trump dan melawan keinginan AS. Demikian pula halnya dengan Teheran. Kini Teheran-lah yang memaksa AS untuk tunduk. Hal ini harus menjadi pelajaran bagi orang-orang Arab.”

“Korut telah menghentikan perundingan dengan AS di Swedia. Pyongyang menegaskan keputusannya ini dengan melakukan uji coba rudal balistik baru untuk menantang Trump. Namun apakah negara-negara Arab bisa mengambil pelajaran dari langkah Korut ini?”tulis Rai al-Youm dalam tajuk beritanya.
“Masalah yang dihadapi presiden AS semakin pelik dari hari ke hari. Selain proses interpelasi dan penyelidikan atas Trump, yang dikendalikan Nancy Pelosi “Si Wanita Besi Demokrat,” Korut juga telah menghentikan perundingan tentang program nuklirnya; perundingan yang berlangsung terakhir kali di Stockholm di bawah pengawasan para petinggi Swedia.”
Menurut Rai al-Youm, tindakan Korut kian memusingkan Trump, setelah pada Rabu pekan lalu (2/10) Pyongyang mengumumkan telah menguji coba sebuah rudal baru yang ditembakkan dari kapal selam. Hal ini bisa mendorong Trump untuk keluar dari kesepakatan-kesepakatan yang dijalin dengan Kim Jong-un di Singapura dan Vietnam beberapa waktu lalu.
Yang menarik, tulis Rai al-Youm, justru Korut-lah yang memberi peringatan kepada AS, bukan sebaliknya. Jubir kemenlu Korut mengumumkan, Pyongyang memberi waktu kepada AS hingga akhir tahun ini untuk memberikan penawaran yang bisa diterima guna menyelesaikan masalah antara dua negara. (af/yjc)
Baca Juga:
‘Iran Akan Gunakan Segala Kemungkinan untuk Mengekspor Minyak’
Iran: Keberadaan Bavar 373 Hentikan Penerbangan Pesawat U-2 AS

Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/rai-al-youm-belajar-tidak-tunduk-kepada-as-dari-korut-dan-iran/

Ditawari Ventilator oleh Trump, Zarif: Iran Justru Akan Jadi Eksportir Ventilator

Tehran,LiputanIslam.com—Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, beberapa waktu lalu kembali mempertegas kesiapannya untuk mengirimkan ventilator medis ke Iran untuk menanggulangi pasien Covid-19. Merespon hal itu, Menteri Luar Negeri Iran M. Javad Zarif, justru mengatakan bahwa Iran akan menjadi eksportir ventilator dalam beberapa bulan ke depan.
“Iran akan jadi PENGEKSPOR (zarif menekankan dengan huruf besar) ventilator dalam beberapa bulan. AS hanya perlu berhenti mencampuri urusan internal negara lain, khususnya Iran. Percayalah, kami tidak butuh nasehat apapun dari para politisi AS,” tulis Zarif lewat akun twitternya pada Minggu (19/4) kemarin.
Sebelumnya, Trump sempat mengatakan, “ Saya telah menawarkan bantuan ke Iran, jika mereka mau. Jika mereka butuh ventilator, saya akan kirim ventilator buat mereka. Kami punya ribuan ventilator lebih. Kami punya persediaan banyak ventilator.”
Baca juga:Soal Hadap-Hadapan AL AS dan Iran di Teluk, Pasukan Elit Iran Sebut AS Bercerita ala ..
Sejauh ini, pemerintah Iran telah melakukan upaya maksimal untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19 di negara itu, meski tengah dilanda sanksi ekonomi yang luar biasa dari AS.
Jika dibandingkan dengan AS, pasien positif Covid-19 di Iran jauh lebih sedikit, dengan jumlah di bawah angka 100.000. Sementara pasien positif Covid-19 di AS saat ini telah mencapai angka 739.000 dan lebih dari 39.000 pasien telah meninggal. (fd/Tasnim)
Menlu Iran, M. Javad Zarif. Sumber foto: Tasnim
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/ditawari-ventilator-oleh-trump-zarif-iran-justru-akan-jadi-eksportir-ventilator/

China: Pemotongan Dana WHO Ditengah Pandemi Tunjukkan Mindset Hegemoni AS

China – China mengecam Amerika Serikat atas langkahnya untuk menghentikan pendanaan bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah perang global melawan pandemi virus corona baru, mengatakan tindakan itu mencerminkan pola pikir hegemonik khas Washington.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menyampaikan pernyataan ini pada konferensi pers di ibukota Beijing pada hari Selasa (21/04), setelah Presiden AS Donald Trump membekukan dukungan keuangan negaranya kepada WHO atas tuduhan menutupi jumlah penderita virus corona China.
Washington menyumbang 400 juta dolar kepada WHO tahun lalu, sekitar 15% dari anggarannya.
“Amerika Serikat percaya WHO harus mengikuti perintahnya karena mereka merupakan kontributor keuangan terbesar bagi organisasi ini. Ini adalah pola pikir hegemonik yang khas. AS telah memutuskan untuk menghentikan pendanaannya kepada WHO karena organisasi ini mengambil posisi objektif dan tidak memihak dan bukannya menuruti nafsu Amerika Serikat. Ini pengancaman dan pemerasan yang khas, “kata Geng.
“Serangan dan fitnah AS terhadap WHO tidak berdasar, dan, lebih penting lagi, tekanan dan intimidasi yang diberikannya tertolak,” tambahnya.
Juru bicara kementerian luar negeri China itu juga menekankan bahwa Beijing selalu mendukung “peran utama” badan PBB itu dalam mempromosikan kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
“China selalu dengan tegas mendukung peran utama WHO dalam mempromosikan kesehatan masyarakat di seluruh dunia. China juga bersedia untuk mengintensifkan dukungannya bagi WHO melalui berbagai saluran,” kata Geng.
“Pada saat yang kritis dalam memerangi pandemi di seluruh dunia, mendukung WHO berarti melindungi peran dan fungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, prinsip-prinsip dan visi multilateralisme, serta persatuan dan kerja sama komunitas internasional. Ini sangat penting untuk memenangkan pertempuran melawan pandemi di seluruh dunia, “tambahnya.
Langkah AS untuk menghentikan pendanaan ke WHO awal bulan ini menimbulkan reaksi keras internasional, dengan Uni Eropa, Uni Afrika, Prancis dan Jerman mengkritik Trump untuk keputusan mendadak itu. (ARN)

The Guardian: Studi Ben Hubbard Soal Mohammed Bin Salman Penuh Detil Mengerikan

Arab Saudi – Surat kabar Inggris, The Guardian, mengatakan pada Hari Selasa (21/04), bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan penulis Ben Hubbard terhadap putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, penuh dengan detail yang menakutkan.
Yang terakhir adalah penangkapan oleh bin Salman pada Maret lalu, yang merupakan pengingat lain dari kekejaman putra mahkota dalam meningkatkan ambisinya untuk berkuasa. Di antara para tahanan adalah paman dan sepupunya sang mantan putra mahkota.
Baca juga:
Laporan The Guardian itu menunjukkan bahwa perang yang sedang berlangsung di Yaman dimulai sejak bin Salman mengambil posisi Menteri Pertahanan, yang merupakan di antara peristiwa berita berkelanjutan lainnya, termasuk penculikan paksa Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri, dan pembunuhan jurnalis Saudi Khashoggi di Kedutaan Riyadh di Turki. 

Laporan itu mengatakan bahwa buku berjudul “Bangkitnya Bin Salman menuju Kekuasaan” yang ditulis oleh peneliti Hubbard ini berbicara tentang kehidupan Bin Salman. Penulis mengandalkan lusinan wawancara dengan sejumlah pangeran yang dulunya ditangkap atas perintah Putra Mahkota dan dipenjara di Hotel Ritz-Carlton di Riyadh.
Peneliti itu juga mengabdikan bab lain seperti kunjungan tiga minggu Bin Salman ke Amerika pada tahun 2018, di mana ia bertemu dengan manajer Amazon, Jeff Bezos, dan mengirim pesan-pesan yang sangat positif untuk Israel, yang menimbulkan kemarahan Palestina.
Ini mendorong Amerika yang mendukung visi sang Putra Mahkota tentang perubahan, untuk menutup mata terhadap segala tindakan seraampangannya.
Baca Juga:
Laporan itu juga menunjukkan bahwa Saud Al-Qahtani, kepala Pengadilan Putra Mahkota dan kepala Kelompok Intervensi Cepat yang brutal, adalah dalang kampanye panggilan telepon pengawasan, hingga pembunuhan Khashoggi, serta pengiriman tautan-tautan yang digunakan untuk meretas Jeff Bezos si manajer Amazon, serta peneliti Hubbard sendiri.
Dalam buku itu, Hubbard mengakui perubahan sosial yang signifikan, termasuk pengenalan jenis hiburan barat, acara olahraga dan pariwisata, dan menangani pendirian keagamaan konservatif. Tapi dia mempertanyakan dampak keseluruhannya. Putra mahkota mungkin secara sosial liberal tetapi ia beroperasi atas dasar otokratis. Perempuan memang bisa mengemudi sekarang, tetapi aktivis dari jenis kelamin itu masih dikenakan penangkapan dan penyiksaan sewenang-wenang.
Baca Juga:
“Monarki absolut pada dasarnya adalah demokrasi satu, dan MBS mendapat suara ayahnya, satu-satunya yang penting,” tulisnya. Terkecuali muncul perkembangan yang tidak terduga, maka putranya (Salman berusia 84 dan dalam kondisi kesehatan yang buruk), cepat atau lambat, akan naik takhta. Akan mengejutkan jika putra mahkota bisa menjadi lebih baik jika kita melihat sejarah di masa lalunya. (ARN)
The Guardian: Studi Ben Hubbard Soal Mohammed Bin Salman Penuh Detil Mengerikan Karikatur Putra Mahkota Saudi

Sanksi Keras AS Jadikan Iran Tak Terpengaruh Anjloknya Harga Minyak Dunia

Iran Wakil Presiden Pertama Iran, Es’haq Jahangiri, mengatakan bahwa sanksi keras Amerika yang menargetkan sektor ekonomi dan energi Iran telah membantu Republik Islam itu beradaptasi dengan anjloknya harga minyak yang untuk pertama kalinya dalam sejarah telah membuat minyak mentah AS jatuh di bawah nol. 
“Krisis dan sanksi [yang dijatuhkan oleh] Amerika Serikat telah memungkinkan kita untuk mengembangkan kesiapan yang diperlukan untuk menjalankan urusan negara dalam situasi saat ini,” kata Jahangiri dalam pertemuan dengan para manajer senior Kementerian Jalan dan Pengembangan Kota Iran pada Hari Selasa (21/04).
Baca Juga:
“Teheran telah menyusun rencana khusus dan berhasil menyesuaikan anggarannya dengan nol pendapatan minyak,” Jahangiri menambahkan.
Minyak berjangka AS terus diperdagangkan di wilayah negatif pada hari Selasa, setelah ditutup turun hampir 40 dolar pada Hari Senin, penurunan pertama di bawah nol dikarenakan kekhawatiran tumbuh bahwa Amerika Serikat akan kehabisan tempat penyimpanan untuk kelebihan yang disebabkan oleh lockdown akibat virus corona baru.
Benchmark global, minyak mentah Brent juga turun tajam sebagai tanggapan terhadap jatuhnya permintaan menyusul berkurangnya aktivitas ekonomi.
Keruntuhan itu terjadi setelah produsen minyak kehabisan ruang untuk menyimpan kelebihan pasokan minyak mentah yang diakibatkan oleh pandemi virus corona yang telah menghantam hampir semua negara di dunia.
Jahangiri lebih lanjut mengatakan bahwa ekonomi AS, yang memiliki 25 persen dari produk dunia bruto (GWP), telah menjual berjangka minyak mentahnya di wilayah negatif sejak semalam dan “ini menunjukkan bahwa negara-negara lain dunia pasti akan terpengaruh oleh konsekuensi ekonomi dari pandemi virus corona.
Baca Jug:
Ia menambahkan bahwa negara-negara penghasil minyak, seperti Arab Saudi, pasti akan menghadapi masalah serius dengan minyak mentah yang diperdagangkan di bawah 70 dolar per barel.
Wakil presiden Iran itu mencatat bahwa bahkan kesepakatan yang diumumkan pekan lalu antara OPEC dan produsen independen untuk memangkas produksi sekitar 10 juta barel perhari yang akan di mulai pada bulan Mei gagal mencegah penurunan harga minyak.
Ia memperingatkan bahwa bisnis lain yang bergantung pada minyak, seperti industri petrokimia dan logam, akan menderita konsekuensi ekonomi dari pandemi virus corona, meminta universitas Iran dan pusat-pusat ilmiah untuk menghadirkan solusi ilmiah dalam hal ini.
Jahangiri juga mendesak badan-badan administratif untuk mengembangkan rencana yang tepat guna menghadapi keadaan saat ini.
Iran telah berada di bawah sanksi “terberat” AS sejak Mei 2018, ketika Washington membatalkan perjanjian nuklir dengan Republik Islam itu dan lima negara lainnya.
Setelah berhenti dari kesepakatan, AS di bawah Presiden Donald Trump mengeluarkan kampanye “tekanan maksimum” yang terutamanya ditujukan untuk melumpuhkan sektor perbankan Iran dan mendorong “nol” ekspor minyaknya, sumber pendapatan utama negara itu.
Menghadapi rintangan yang telah diciptakan AS dalam hal penjualan minyaknya, Teheran telah meningkatkan upaya untuk melepaskan ketergantungan negara dari pendapatan minyak dan mendiversifikasi ekonominya. (ARN)
Sanksi Keras AS Jadikan Iran Tak Terpengaruh Anjloknya Harga Minyak Dunia Es'haq Jahangiri

Korsel dan China Sebut Kim Jong Un Tidak Sakit Parah Seperti Klaim CNN

Pyongyang Korea Selatan dan Cina sama-sama membantah laporan CNN yang mengatakan bahwa kehidupan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berada dalam “bahaya besar” setelah prosedur kardiovaskular, mengatakan bahwa ia tidak sakit parah.
Sumber-sumber pemerintah di Seoul dan Beijing pada hari Selasa bertentangan dengan laporan CNN sehari sebelumnya yang mengutip “seorang pejabat AS yang memiliki informasi langsung” mengatakan bahwa Washington “sedang memantau Kim yang berada dalam bahaya besar setelah operasi”.
Baca Juga:
Media lokal di Korea Selatan mengutip dua sumber pemerintah yang mengatakan bahwa Kim tidak sakit parah setelah laporan pers sebelumnya di Seoul, yang mengatakan pemimpin Korea Utara itu menerima perawatan setelah operasi.
Ada spekulasi tentang kesehatan Kim menyusul ketidakhadirannya dari sebuah acara besar pada 15 April yang menandai ulang tahun kelahiran kakeknya dan ayah pendiri Korea Utara, Kim Il-sung.
“Laporan tentang kesehatan Kim tidak benar,” tulis Reuters, mengutip dua sumber pemerintah Korea Selatan, dan menambahkan bahwa kantor kepresidenan Republik Korea Selatan juga menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda yang tidak biasa dari Korea Utara.
Laporan itu juga mengutip seorang pejabat dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis China mengatakan pada hari Selasa, bahwa Kim “tidak kritis,” dan menekankan bahwa departemen itu adalah badan utama yang berurusan dengan negara tetangga, Korea Utara.
Kim pulih di vila pantai timur
Situs web lain yang berbasis di Seoul, Daily NK, mengutip sumber yang tidak dikenal di Korea Utara yang menambahkan bahwa Kim sedang memulihkan diri di sebuah vila di daerah resor pegunungan Kumgang, Hyangsan, di pantai timur Korea Utara setelah menjalani prosedur kardiovaskular di sebuah rumah sakit pada 12 April.
Baca Juga:
Selain itu, sumber AS yang akrab dengan pelaporan internal Washington tentang Korea Utara juga menentang laporan CNN.
Media pemerintah Korea Utara melaporkan pada 12 April bahwa Kim telah mengunjungi pangkalan udara militer dan mengamati manuver jet tempur untuk memperingati ulang tahun kelahiran Kim Il-sung.
Dua hari kemudian, Korea Utara meluncurkan beberapa rudal jelajah ke laut ketika pesawat tempur menembakkan rudal udara ke permukaan dalam latihan militer, menurut militer Korea Selatan. (ARN)
Korsel dan China Sebut Kim Jong Un Tidak Sakit Parah Seperti Klaim CNN Kim Jong-Un

20 Tentara Amerika di Kuwait Positif Corona

Kuwait Lebih dari 20 tentara Amerika positif coronavirus yang berada di pangkalan militer Arifjan, dan beberapa pekerjaan dari perusahaan kontraktor setelah mereka kontak dengan tentara yang terinfeksi, surat al-Qabas melaporkan.
Sumber-sumber yang berbicara kepada Al-Qabas, menegaskan bahwa kasus terakhir adalah karena kontak orang Amerika dengan pejabat dari perusahaan swasta, yang bekerja sebagai pengawas akomodasi buruh di dalam kamp militer.
Baca Juga:
Sumber itu menambahkan bahwa pekerja dari Filipina telah dipindahkan beberapa hari yang lalu, ke rumah sakit di Kementerian Kesehatan, sementara orang-orang yang melakukan kontak dengannya telah dikarantina.
Al-Qabas dalam laporannya mengungkapkan bahwa pejabat yang positif corona bekerja di perusahaan yang sama. Ia menyembunyikan kontak dengan kamp militer AS beberapa hari yang lalu. (ARN)
20 Tentara Amerika di Kuwait Positif Corona Kamp Militer AS di Kuwait

Surat Dakwaan Turki Ungkap Detil Mengerikan Pembunuhan Khashoggi

Turki – Sebuah dakwaan yang diajukan oleh kantor kejaksaan Istanbul Turki mengenai pembunuhan atas jurnalis pembangkang Saudi Jamal Khashoggi memberikan rincian lebih lanjut tentang operasi yang ditutup-tutupi oleh rezim Saudi untuk menyembunyikan jejak mereka. 
Surat dakwaan, yang diperoleh portal berita Middle East Eye (MEE) pada hari Senin (20/04) itu, berisi pernyataan para saksi yang menggambarkan pergerakan tim pembunuh Saudi, yang dikirim untuk membunuh Khashoggi di dalam konsulat kerajaan di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Baca Juga:
Seorang teknisi lokal yang bekerja untuk konsulat Saudi mengatakan kepada penyelidik Turki bahwa ia melihat dua anggota regu pembunuh berada di taman kediaman konsul jenderal Saudi setelah pembunuhan itu.
Pekerja itu mencatat bahwa ia hanya diberitahu bahwa sekelompok insinyur datang untuk merenovasi kediaman itu, dan bahwa ia telah untuk membantu mereka.
Teknisi itu juga mengatakan bahwa ketika ia tiba di taman kediaman sang konsul, ia melihat beberapa orang berlarian, dengan beberapa keluar dari sebuah pondok dan yang lainnya meninggalkan dapur.
“Orang-orang ini menyuruh saya menyalakan tunggu. Saya menyadari bahwa mereka telah mencoba untuk menyalakannya tetapi tidak berhasil karena ventilasinya terhalang,” katanya. “Kemudian mereka meminta saya untuk membawa kayu ke tunggu dan salah satu dari mereka membantu saya membawa beberapa potong kayu.”
Baca Juga:
Pekerja itu mengatakan kepada polisi bahwa salah satu anggota tim ini, yang diduga adalah Saad H Alzahrani atau Saad al-Bostani, telah membantunya membawa kayu, dan bahwa salah satu orang yang ia lihat meninggalkan pondok itu adalah Mustafa Mohammed al-Madani atau Naif Hassan al-Arifi.
Dia menambahkan bahwa semua orang di situ terlihat sedang terburu-buru, dan bahwa ia diminta untuk segera meninggalkan taman.
“Marmer di sekitar tungku dibersihkan dengan asam nitrat atau pemutih, karena warnanya berbeda,” katanya.
Seorang saksi lain yang bekerja di sebuah restoran setempat mengatakan bahwa satu jam sebelum pembunuhan Khashoggi, dua orang, yang berbicara bahasa Arab dan Turki, telah membeli daging mentah dari toko mereka.
Khashoggi, kritikus yang vokal terhadap Putra Mahkota Saudi bin Salman memasuki konsulat Saudi untuk mendapatkan surat-surat guna kebutuhan pernikahaan dengan tunangannya, tetapi tidak pernah keluar dari gedung.
Nasibnya tidak diketahui selama beberapa minggu, sampai Arab Saudi di bawah tekanan internasional yang meningkat akhirnya mengakui bahwa ia telah dibunuh di dalam misi diplomatic mereka.
Kaset audio yang kemudian dibagikan pemerintah Turki kepada dunia memverifikasi bahwa Khashoggi telah terbunuh dan kemudian dipotong-potong oleh pembunuh bayaran Saudi. Namun, tubuhnya tidak pernah ditemukan.
Baca Juga:
Wartawan pembangkang Saudi ini diyakini telah dibunuh atas perintah langsung putra mahkota Saudi, Muhammad bin Salman.
Menurut surat dakwaan itu, para operator Saudi berusaha menutupi jejak mereka melalui pembersihan secara seksama, dan pada saat penyelidik Turki memasuki konsulat Saudi, permukaan telah digosok bersih dan cat baru dapat terlihat di dinding.
Setelah pembunuhan itu, tambahnya, para pembunuh diketahui berkumpul di kediaman konsul jenderal Saudi di dekatnya.
Sebelumnya, sumber-sumber dengan pengetahuan tentang investigasi ini mengatakan kepada MEE bahwa tungku di kediaman itu mungkin telah digunakan untuk membantu membuang bagian-bagian tubuh Khashoggi.
Pada Februari 2019, sebuah laporan polisi mengatakan bahwa tungku itu bisa mencapai suhu hingga 1.000 derajat Celcius, yang “cukup untuk membakar semua bukti DNA tanpa jejak.” (ARN)
Surat Dakwaan Turki Ungkap Detil Mengerikan Pembunuhan Khashoggi Jamal Khashoggi

Trump: Kami Akan Hentikan Pengiriman Minyak dari Arab Saudi

Washington Presiden AS Donald Trump mengatakan penurunan tajam harga minyak adalah “krisis bersejarah”, tetapi berumur pendek, dan disebabkan oleh “tekanan keuangan”.
Dia menambahkan dalam konferensi pers, bahwa pemerintahannya akan mempertimbangkan penghentian pengiriman minyak dari Arab Saudi.
Lebih lanjut ia mengatakan “Ketika kita melindungi teman, mereka harus membayar kita, dan kita tidak memberi perlindungan secara gratis.”
“Kami menghabiskan 8 triliun dolar di Timur Tengah, dan kami bodoh melakukan itu,” katanya.
Baca Juga:
Trump mengatakan pemerintahannya juga berencana akan meningkatkan tingkat stok minyak mentah untuk situasi darurat ketika harga turun.
Departemen Energi menyewa ruang yang cukup untuk sekitar 77 juta barel dalam cadangan minyak strategis perusahaan minyak Amerika, untuk membantu perusahaan-perusahaan ini dalam krisis penyimpanan komersial dengan jatuhnya permintaan energi dalam negeri karena pecahnya virus Corona.
Pada hari Senin, harga minyak mentah berjangka AS berubah negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah, mengakhiri sesi pada minus $ 37,63 per barel. (ARN)
Trump: Kami Akan Hentikan Pengiriman Minyak dari Arab Saudi  
Donald Trump

Trump Akui Betapa Bodohnya Petualangan AS di Timur Tengah

Amerika  Presiden AS Donald Trump mengakui “betapa bodohnya” negara ini dalam petualangannya di Timur Tengah. Dia membuat komentar dalam konferensi pers pada hari Senin (20/04/2020) ketika kehadiran AS di Timur Tengah terus mengguncang kawasan.
“Kita menghabiskan 8 triliun dolar di Timur Tengah, itu dengan” t “, … delapan triliun. Tetapi jika Anda perlu mengisi lubang, oh, kami tidak bisa melakukannya. Betapa bodohnya kita, bodoh!”
Baca Juga:
Sejak menjabat, Trump meningkatkan ketegangan di kawasan itu, sebagian dengan mengadopsi pendekatan anti-Iran.
Trump secara sepihak menarik AS keluar dari kesepakatan multilateral dengan Iran dan memerintahkan pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani.
AS mempertahankan kehadiran militer di Teluk Persia, mendukung kediktatoran negara-negara Arab seperti Bahrain dan Arab Saudi, sementara mengacaukan negara-negara kaya sumber daya alam seperti Irak dan Suriah. (ARN)
Trump Akui Betapa Bodohnya Petualangan AS di Timur Tengah Militer AS di Timur Tengah

Sekitar 700 Operator Kapal Induk AS “Roosevelt” Terinfeksi Virus Corona

Washington  672 operator kapal induk Amerika “Theodore Roosevelt” positif terinfeksi virus Corona. Pernyataan Laksamana John Menoni yang kutip Sputnik Arabic mengatakan bahwa 2,5% pelaut yang hasil tesnya negatif pada tes pertama, menunjukkan hasil positif dalam pemeriksaan kedua.
Menoni menambahkan bahwa 3.910 anggota awak kapal memiliki hasil negatif dan sekitar 4.000 pelaut dikirim ke pantai untuk menjalani karantina.
Pada 13 April, Angkatan Laut AS melaporkan ada 585 orang yang terinfeksi virus corona, dan satu kematian dari awak kapal induk “Theodore Roosevelt”.
Baca Juga:
Kapal induk saat ini bersandar di pangkalan militer Guam, dan masih beroperasi meskipun ditemukan kasus infeksi coronavirus di dalamnya.
Kapten Brett Cruiser dipecat setelah pesannya bocor ke media, yang menyerukan untuk mengambil tindakan segera untuk mengekang wabah virus corona di atas kapal dan mengevakuasi 4.000 orang lainnya.
Angkatan Laut Amerika Serikat memerintahkan evakuasi ribuan pelaut dari kapal induk bertenaga nuklir “Roosevelt,” setelah memperingatkan kaptennya bahwa wabah virus corona mengancam kehidupan para awak. (ARN)
Sekitar 700 Operator Kapal Induk AS Kapal Induk Roosevelt

Re-post by MigoBerita / Rabu/22042020/11.31Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya