Migo Berita - Banjarmasin - Hemmm... Hari ini Dunia merasakan perubahan mendasar tentang Kehidupan yang seharusnya saling bekerjasama dan tolong-menolong, bukan saling "Menyombongkan" Diri.
Seperti halnya Demam Berdarah yang dulu menjadi momok kehidupan hingga kini, walaupun diklaim sudah ada obatnya, namun ditiap tahunnya ada saja kematian akibat "Demam Berdarah".
Begitu juga, Covid 19 virus corona, tentu hanya kehendak ALLAH Sang Maha Segalanya kalau sampai sirna tak beberkas, namun menurut Tim Migo Berita , Covid 19 akan terus ada walau nanti ada vaksin atau obat disertai cara pencegahannya.
Yang Jelas, Budaya Hidup Bersih dan pola makan Sehat akan menimbulkan Imun Tubuh yang bisa melawan, sehingga bagi yang rentan kena seharusnyalah untuk terus-menerus menjaga kedisiplinan ini. InsyaAllah wabah ini bisa tertangani dengan Izin Sang Maha Segalanya Allah SWT.. AMIN.
( Migo Berita /Rabu/22042020/11.08Wita/Bjm )
[Editorial] Covid-19, Konspirasi Global dengan Efek Bumerang
LiputanIslam.com –Ketika virus Korona pertama kali diberitakan muncul di kota Wuhan China, dan lalu diberitakan juga bahwa virus ini menghantam warga Qom, Iran, banyak yang menduga bahwa virus ini memang sengaja dibuat untuk menghantam kedua negara yang saat ini menjadi “musuh utama” AS. Tak sedikit orang meyakini bahwa vitus tersebut adalah senjata biologis AS. Negara adidaya ini memang punya track record kelam soal penggunaan senjata pembunuh massal dalam rangka menghantam siapapun yang dianggapnya sebagai musuh.Dugaan seperti itu semakin menguat manakala narasi yang dikembangkan dan juga gestur politik yang ditunjukkan AS sangat tendensius dan selalu memotret Iran dan China dengan perspektif yang sangat negatif dalam konteks pandemi ini. Trump menyebut Covid-19 yang menghantam dunia dengan istilah “virus China”, untuk menciptakan kesan bahwa China adalah sumber utama bencana pandemi ini di dunia.
Adapun terkait Iran, Trump membuat keputusan memaksimalkan tekanan dan embargo, seraya menyalahkan pemerintahan Negeri Kaum Mullah itu. Menurut Trump, Iran layak mendapatkan musibah seperti itu, karena anggaran yang seharusnya dipakai oleh negara untuk pos kesehatan malah dihambur-hamburkan untuk mendukung terorisme (maksudnya adalah dukungan terhadap pejuang Palestina dan rakyat Suriah). Media-media mainstream internasional yang dikontrol oleh kekuatan ekonomi besar dunia terus menerus memberitakan narasi gaya AS itu. Berbagai kantor berita dunia (BBC, misalnya) tiap hari memberitakan jumlah kematian akibat pandemi di Iran. Rakyat Iran digiring untuk tak percaya kepada kapabilitas pejabat negara dalam menangani pandemi
Tak disangka keadaan dengan cepat berbalik. China sudah berhasil mengatasi virus. Iran juga sudah memasuki tahapan recovery. Pemberitaan yang gencar oleh media-media dunia terkait dengan angka kematian di Iran berhenti sejak tanggal 29 Maret lalu. Itu adalah tanggal ketika pandemi di Iran sudah sampai pada titik puncaknya, yang ditandai dengan terus berkurangnya jumlah pengidap Covid-19 dan juga menurunnya angka kematian. Di sisi lain, jumlah orang yang sembuh total bertambah dengan sangat cepat. Karena itu, kantor, pabrik, dan toko sudah mulai beroperasi, meskipun belum sampai tahapan 100 %. Diperkirakan, sampai Idul Fitri nanti, kondisi di Iran sudah sepenuhnya normal, dan kaum Muslimin di sana sudah bisa merayakan hari besar itu dengan kondisi yang normal.
Hal yang berkebalikan justru terjadi di AS dan banyak negara lainnya di dunia. Rakyat di negara-negara tersebut masih belum punya bayangan yang jelas, kapan badai pandemi akan berlalu. Jumlah kasus positif virus di AS sudah mencapai angka 800.000 orang per tanggal 21 April. Sedangkan jumlah kematiannya menembus angka 42.000. Angka ini diprediksi masih akan terus bertambah. AS betul-betul menjadi episentrum pandemi yang sangat mematikan ini.
Sebagaimana yang terjadi di tempat lain, pandemi ini juga tentu berimbas langsung kepada kehidupan ekonomi AS. Untuk pertama kalinya dalam enam atau tujuh dekade terakhir, rakyat AS dibayang-bayangi resesi ekonomi yang sangat menakutkan.
Alih-alih menghantam musuh-musuhnya, Pandemi Covid-19 justru malah melukai rakyat AS sendiri. Konspirasi AS dalam kasus Covid-19 seperti bumerang, senjata yang berbalik menyasar pelemparnya. Seberapa serius luka-luka itu, dan seberapa mampu AS melakukan recovery atas bencana yang mereka hadapi, waktulah yang akan menjawabnya. (os/editorial/liputanislam)
Sumber Berita : https://liputanislam.com/dari-redaksi/editorial/covid-19-konspirasi-global-dengan-efek-bumerang/
Kim Jong-un Dikabarkan Kritis, Adiknya Disebut-sebut akan Jadi Suksesor
Pyongyang,LiputanIslam.com-Seiring dengan rumor-rumor tentang kondisi kritis Pemimpin Korut, perhatian semua pihak tertuju kepada saudarinya yang secara bertahap telah menaiki jenjang kekuasaan.CNN pada 20 April lalu merilis laporan terkait kondisi kesehatan Kim Jong-un. Dia dilaporkan menjalani operasi jantung lantaran “terlalu banyak merokok, obesitas, dan bekerja melebihi batas.”
Menurut CNN, para pejabat AS tengah memantau segala berita tentang Jong-un. Salah satu dari mereka membenarkan adanya kekhawatiran terkait kondisi kesehatan Pemimpin Korut itu. Namun dia mengatakan, sulit untuk menilai gawatnya kondisi Jong-un.
Dalam situasi ini, semua perhatian tertuju kepada Kim Yo-jong, adik perempuan Jong-un. Yo-jong telah merilis statemen terbuka perdananya pada Maret lalu. Dia juga telah diangkat sebagai Wakil Pertama Direktur Komite Pusat Partai Buruh Korut.
Yo-jong adalah salah satu penasihat dekat kakaknya. Bahkan ia mewakili Jong-un dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 lalu.
Toshimitsu Motegi (Menlu Jepang) pada hari Selasa ini (21/4) menyatakan, pemerintah Jepang berusaha keras untuk menghimpun informasi dan analisis atas laporan-laporan terkait kondisi fisik Jong-un.
“Kami berniat mengerahkan segala upaya untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi-informasi. Di saat yang sama, kami juga akan bekerjasama dengan AS dan pihak-pihak lain,”kata Motegi dalam konferensi pers mingguannya. (af/alalam/isna)
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/kim-jong-un-dikabarkan-kritis-adiknya-disebut-sebut-akan-jadi-suksesor/
Aktivis Arab Warga Israel Ini Dituduh Lakukan Mata-Mata untuk Kepentingan Iran
TelAviv, LiputanIslam.com – Rezim Zionis Israel menuduh aktivis Palestina warga Israel (Palestina pendudukan 1948) Ayman Haj Yahya melakukan kegiatan mata-mata untuk kepentingan Iran.Haj Yahya dituduh demikian setelah ditangkap oleh agen keamanan internal Shin Bet dan polisi Israel pada 16 Maret 2020.
Haj Yahya adalah seorang pemimpin politik terkenal dan aktivis dalam komunitas Palestina di Israel, dan kini dituduh menjalin kontak dengan intelijen Iran untuk merekrut warga negara Arab di Israel.
Di pengadilan di pusat kota Lod pada Ahad lalu dia didakwa melakukan “pelanggaran serius keamanan” Israel.
Dia didakwa berkomuniasi dengan para agen Iran selama melakukan perjalanan ke Eropa dan dengan anggota kelompok Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) di Lebanon.
Haj Yahya semula adalah anggota senior partai politik Arab-nasionalis Balad yang memiliki tiga kursi di Knesset Israel dalam pemilu terbaru.
Baca: Netanyahu Resmi Berbagai Kekuasaan dengan Pemimpin Oposisi
Balad adalah bagian dari aliansi Daftar Bersama, yang secara kolektif menempati 15 kursi sehingga menjadi partai politik terbesar ketiga di Israel.
Baca: Iran Diduga Menduplikasi Misil Canggih Israel yang Tertembak Jatuh di Suriah
Haj Yahya meninggalkan Balad pada 2014 karena sikap partai ini terhadang perang Suriah, dan kemudian mengadakan gerakan politik sendiri, yang mengadvokasi pemboikotan pemilu dan integrasi Palestina ke dalam sistem politik Israel.
Para pemimpin Arab menyebut tuduhan Israel terhadap Haj Yahya bermotifi politik. (mm/aljazeera)
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/aktivis-arab-warga-israel-ini-dituduh-lakukan-mata-mata-untuk-kepentingan-iran/
Presiden Iran dan Emir Qatar Bahas Kerjasama Perang Melawan Covid-19
Doha, LiputanIslam.com – Presiden Iran Hassan Rouhani dan Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad al-Thani, membahas sepak terjang kedua negara dalam perang melawan pandemi virus corona (Covid-19) dan kerjasama antara keduanya dalam masalah ini.Pembicaraan antara keduanya itu dilakukan dalam kontak telefon Selasa (21/4/2020), seperti dilaporkan kantor berita Qatar, Qana.
“Keduanya membahas hubungan bilateral serta jalan penguatan dan pengembangannya di berbagai bidang, dan memaparkan upaya masing-masing dalam pemberantasan wabah corona serta berbagai aspek penguatan kerjasama keduanya di bidang ini,” lapor Qana.
Presiden Rouhani berterima kasih kepada Emir al-Thani atas bantuan medis yang telah diberikan Qatar kepada rakyat Iran selama pandemi global ini.
Keduanya juga membicarakan perkembangan aneka peristiwa regional dan internasional, terutama terkait dengan upaya pemeliharaan keamanan dan stabilitas regional.
Hingga Selasa malam Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 1.5 juta orang di berbagai penjuru dunia, termasuk 175,000 meninggal, dan lebih 685,000 sembuh, menurut website Wolrdmeter yang memantau korban pandemi ini. (mm/raialyoum)
Baca juga:
Video: Pasukan Iran Peringatkan Kapal Perang AS di Teluk Persia
Iran Luncurkan Dua Sistem Radar Mutakhir
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/presiden-iran-dan-emir-qatar-bahas-kerjasama-perang-melawan-covid-19/
Rai Al-Youm: Belajar Tidak Tunduk kepada AS dari Korut dan Iran
London,LiputanIslam.com-Harian elektronik Rai al-Youm membahas mandeknya perundingan Korut-AS di Swedia. Harian transregional ini menulis,”Pyongyang telah menantang Donald Trump dan melawan keinginan AS. Demikian pula halnya dengan Teheran. Kini Teheran-lah yang memaksa AS untuk tunduk. Hal ini harus menjadi pelajaran bagi orang-orang Arab.”
“Korut telah menghentikan perundingan dengan AS di Swedia. Pyongyang menegaskan keputusannya ini dengan melakukan uji coba rudal balistik baru untuk menantang Trump. Namun apakah negara-negara Arab bisa mengambil pelajaran dari langkah Korut ini?”tulis Rai al-Youm dalam tajuk beritanya.“Masalah yang dihadapi presiden AS semakin pelik dari hari ke hari. Selain proses interpelasi dan penyelidikan atas Trump, yang dikendalikan Nancy Pelosi “Si Wanita Besi Demokrat,” Korut juga telah menghentikan perundingan tentang program nuklirnya; perundingan yang berlangsung terakhir kali di Stockholm di bawah pengawasan para petinggi Swedia.”
Menurut Rai al-Youm, tindakan Korut kian memusingkan Trump, setelah pada Rabu pekan lalu (2/10) Pyongyang mengumumkan telah menguji coba sebuah rudal baru yang ditembakkan dari kapal selam. Hal ini bisa mendorong Trump untuk keluar dari kesepakatan-kesepakatan yang dijalin dengan Kim Jong-un di Singapura dan Vietnam beberapa waktu lalu.
Yang menarik, tulis Rai al-Youm, justru Korut-lah yang memberi peringatan kepada AS, bukan sebaliknya. Jubir kemenlu Korut mengumumkan, Pyongyang memberi waktu kepada AS hingga akhir tahun ini untuk memberikan penawaran yang bisa diterima guna menyelesaikan masalah antara dua negara. (af/yjc)
Baca Juga:
‘Iran Akan Gunakan Segala Kemungkinan untuk Mengekspor Minyak’
Iran: Keberadaan Bavar 373 Hentikan Penerbangan Pesawat U-2 AS
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/rai-al-youm-belajar-tidak-tunduk-kepada-as-dari-korut-dan-iran/
Ditawari Ventilator oleh Trump, Zarif: Iran Justru Akan Jadi Eksportir Ventilator
Tehran,LiputanIslam.com—Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, beberapa waktu lalu kembali mempertegas kesiapannya untuk mengirimkan ventilator medis ke Iran untuk menanggulangi pasien Covid-19. Merespon hal itu, Menteri Luar Negeri Iran M. Javad Zarif, justru mengatakan bahwa Iran akan menjadi eksportir ventilator dalam beberapa bulan ke depan.“Iran akan jadi PENGEKSPOR (zarif menekankan dengan huruf besar) ventilator dalam beberapa bulan. AS hanya perlu berhenti mencampuri urusan internal negara lain, khususnya Iran. Percayalah, kami tidak butuh nasehat apapun dari para politisi AS,” tulis Zarif lewat akun twitternya pada Minggu (19/4) kemarin.
Sebelumnya, Trump sempat mengatakan, “ Saya telah menawarkan bantuan ke Iran, jika mereka mau. Jika mereka butuh ventilator, saya akan kirim ventilator buat mereka. Kami punya ribuan ventilator lebih. Kami punya persediaan banyak ventilator.”
Baca juga:Soal Hadap-Hadapan AL AS dan Iran di Teluk, Pasukan Elit Iran Sebut AS Bercerita ala ..
Sejauh ini, pemerintah Iran telah melakukan upaya maksimal untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19 di negara itu, meski tengah dilanda sanksi ekonomi yang luar biasa dari AS.
Jika dibandingkan dengan AS, pasien positif Covid-19 di Iran jauh lebih sedikit, dengan jumlah di bawah angka 100.000. Sementara pasien positif Covid-19 di AS saat ini telah mencapai angka 739.000 dan lebih dari 39.000 pasien telah meninggal. (fd/Tasnim)
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/ditawari-ventilator-oleh-trump-zarif-iran-justru-akan-jadi-eksportir-ventilator/
China: Pemotongan Dana WHO Ditengah Pandemi Tunjukkan Mindset Hegemoni AS
China –
China mengecam Amerika Serikat atas langkahnya untuk menghentikan
pendanaan bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah perang global
melawan pandemi virus corona baru, mengatakan tindakan itu mencerminkan
pola pikir hegemonik khas Washington.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri
China Geng Shuang menyampaikan pernyataan ini pada konferensi pers di
ibukota Beijing pada hari Selasa (21/04), setelah Presiden AS Donald
Trump membekukan dukungan keuangan negaranya kepada WHO atas tuduhan
menutupi jumlah penderita virus corona China.
Washington menyumbang 400 juta dolar kepada WHO tahun lalu, sekitar 15% dari anggarannya.
“Amerika Serikat percaya WHO harus
mengikuti perintahnya karena mereka merupakan kontributor keuangan
terbesar bagi organisasi ini. Ini adalah pola pikir hegemonik yang khas.
AS telah memutuskan untuk menghentikan pendanaannya kepada WHO karena
organisasi ini mengambil posisi objektif dan tidak memihak dan bukannya
menuruti nafsu Amerika Serikat. Ini pengancaman dan pemerasan yang khas,
“kata Geng.
“Serangan dan fitnah AS terhadap WHO
tidak berdasar, dan, lebih penting lagi, tekanan dan intimidasi yang
diberikannya tertolak,” tambahnya.
Juru bicara kementerian luar negeri
China itu juga menekankan bahwa Beijing selalu mendukung “peran utama”
badan PBB itu dalam mempromosikan kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
“China selalu dengan tegas mendukung
peran utama WHO dalam mempromosikan kesehatan masyarakat di seluruh
dunia. China juga bersedia untuk mengintensifkan dukungannya bagi WHO
melalui berbagai saluran,” kata Geng.
“Pada saat yang kritis dalam memerangi
pandemi di seluruh dunia, mendukung WHO berarti melindungi peran dan
fungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, prinsip-prinsip dan visi
multilateralisme, serta persatuan dan kerja sama komunitas
internasional. Ini sangat penting untuk memenangkan pertempuran melawan
pandemi di seluruh dunia, “tambahnya.
Langkah AS untuk menghentikan pendanaan
ke WHO awal bulan ini menimbulkan reaksi keras internasional, dengan Uni
Eropa, Uni Afrika, Prancis dan Jerman mengkritik Trump untuk keputusan
mendadak itu. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/04/china-pemotongan-dana-who-ditengah-pandemi-tunjukkan-mindset-hegemoni-as/
The Guardian: Studi Ben Hubbard Soal Mohammed Bin Salman Penuh Detil Mengerikan
Arab Saudi – Surat
kabar Inggris, The Guardian, mengatakan pada Hari Selasa (21/04), bahwa
penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan penulis Ben Hubbard terhadap
putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, penuh dengan detail yang
menakutkan.
Yang terakhir adalah penangkapan oleh
bin Salman pada Maret lalu, yang merupakan pengingat lain dari kekejaman
putra mahkota dalam meningkatkan ambisinya untuk berkuasa. Di antara
para tahanan adalah paman dan sepupunya sang mantan putra mahkota.
Baca juga:- Bin Salman Bagai Banteng di Toko China
- Selain Bin Salman, Pangeran Abu Dhabi Berikan Tekanan pada Presiden Palestina
Laporan The Guardian itu menunjukkan
bahwa perang yang sedang berlangsung di Yaman dimulai sejak bin Salman
mengambil posisi Menteri Pertahanan, yang merupakan di antara peristiwa
berita berkelanjutan lainnya, termasuk penculikan paksa Perdana Menteri
Lebanon Saad Hariri, dan pembunuhan jurnalis Saudi Khashoggi di Kedutaan
Riyadh di Turki.
Laporan itu mengatakan bahwa buku
berjudul “Bangkitnya Bin Salman menuju Kekuasaan” yang ditulis oleh
peneliti Hubbard ini berbicara tentang kehidupan Bin Salman. Penulis
mengandalkan lusinan wawancara dengan sejumlah pangeran yang dulunya
ditangkap atas perintah Putra Mahkota dan dipenjara di Hotel
Ritz-Carlton di Riyadh.
Peneliti itu juga mengabdikan bab
lain seperti kunjungan tiga minggu Bin Salman ke Amerika pada tahun
2018, di mana ia bertemu dengan manajer Amazon, Jeff Bezos, dan mengirim
pesan-pesan yang sangat positif untuk Israel, yang menimbulkan
kemarahan Palestina.
Ini mendorong Amerika yang mendukung
visi sang Putra Mahkota tentang perubahan, untuk menutup mata terhadap
segala tindakan seraampangannya.
Baca Juga:
- HRW: Penindasan Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman Semakin Menjadi
- Apakah Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman Seorang Zionis?
Laporan itu juga menunjukkan bahwa Saud
Al-Qahtani, kepala Pengadilan Putra Mahkota dan kepala Kelompok
Intervensi Cepat yang brutal, adalah dalang kampanye panggilan telepon
pengawasan, hingga pembunuhan Khashoggi, serta pengiriman tautan-tautan
yang digunakan untuk meretas Jeff Bezos si manajer Amazon, serta
peneliti Hubbard sendiri.
Dalam buku itu, Hubbard mengakui
perubahan sosial yang signifikan, termasuk pengenalan jenis hiburan
barat, acara olahraga dan pariwisata, dan menangani pendirian keagamaan
konservatif. Tapi dia mempertanyakan dampak keseluruhannya. Putra
mahkota mungkin secara sosial liberal tetapi ia beroperasi atas dasar
otokratis. Perempuan memang bisa mengemudi sekarang, tetapi aktivis dari
jenis kelamin itu masih dikenakan penangkapan dan penyiksaan
sewenang-wenang.
Baca Juga:
“Monarki absolut pada dasarnya adalah
demokrasi satu, dan MBS mendapat suara ayahnya, satu-satunya yang
penting,” tulisnya. Terkecuali muncul perkembangan yang tidak terduga,
maka putranya (Salman berusia 84 dan dalam kondisi kesehatan yang
buruk), cepat atau lambat, akan naik takhta. Akan mengejutkan jika putra
mahkota bisa menjadi lebih baik jika kita melihat sejarah di masa
lalunya. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/04/the-guardian-studi-ben-hubbard-soal-mohammed-bin-salman-penuh-detil-mengerikan/
Sanksi Keras AS Jadikan Iran Tak Terpengaruh Anjloknya Harga Minyak Dunia
Iran –
Wakil Presiden Pertama Iran, Es’haq Jahangiri, mengatakan bahwa sanksi
keras Amerika yang menargetkan sektor ekonomi dan energi Iran telah
membantu Republik Islam itu beradaptasi dengan anjloknya harga minyak
yang untuk pertama kalinya dalam sejarah telah membuat minyak mentah AS
jatuh di bawah nol.
“Krisis dan sanksi [yang dijatuhkan
oleh] Amerika Serikat telah memungkinkan kita untuk mengembangkan
kesiapan yang diperlukan untuk menjalankan urusan negara dalam situasi
saat ini,” kata Jahangiri dalam pertemuan dengan para manajer senior
Kementerian Jalan dan Pengembangan Kota Iran pada Hari Selasa (21/04).
Baca Juga:
- Komandan IRGC: Iran Tingkatkan Jangkauan Rudal Laut Hingga 700 km
- Dubes Iran: AS Takkan Sukses Rayu Pihak Lain Langgar Hukum Internasional
“Teheran telah menyusun rencana khusus
dan berhasil menyesuaikan anggarannya dengan nol pendapatan minyak,”
Jahangiri menambahkan.
Minyak berjangka AS terus diperdagangkan
di wilayah negatif pada hari Selasa, setelah ditutup turun hampir 40
dolar pada Hari Senin, penurunan pertama di bawah nol dikarenakan
kekhawatiran tumbuh bahwa Amerika Serikat akan kehabisan tempat
penyimpanan untuk kelebihan yang disebabkan oleh lockdown akibat virus
corona baru.
Benchmark global, minyak mentah Brent
juga turun tajam sebagai tanggapan terhadap jatuhnya permintaan menyusul
berkurangnya aktivitas ekonomi.
Keruntuhan itu terjadi setelah produsen
minyak kehabisan ruang untuk menyimpan kelebihan pasokan minyak mentah
yang diakibatkan oleh pandemi virus corona yang telah menghantam hampir
semua negara di dunia.
Jahangiri lebih lanjut mengatakan bahwa
ekonomi AS, yang memiliki 25 persen dari produk dunia bruto (GWP), telah
menjual berjangka minyak mentahnya di wilayah negatif sejak semalam dan
“ini menunjukkan bahwa negara-negara lain dunia pasti akan terpengaruh
oleh konsekuensi ekonomi dari pandemi virus corona.
Baca Jug:
- Khamenei: Sanksi AS Paksa Iran jadi Mandiri di Segala Bidang
- WHO: Iran Lakukan yang Terbaik dalam Perang Melawan Corona Meski Ada Sanksi AS
Ia menambahkan bahwa negara-negara
penghasil minyak, seperti Arab Saudi, pasti akan menghadapi masalah
serius dengan minyak mentah yang diperdagangkan di bawah 70 dolar per
barel.
Wakil presiden Iran itu mencatat bahwa
bahkan kesepakatan yang diumumkan pekan lalu antara OPEC dan produsen
independen untuk memangkas produksi sekitar 10 juta barel perhari yang
akan di mulai pada bulan Mei gagal mencegah penurunan harga minyak.
Ia memperingatkan bahwa bisnis lain yang
bergantung pada minyak, seperti industri petrokimia dan logam, akan
menderita konsekuensi ekonomi dari pandemi virus corona, meminta
universitas Iran dan pusat-pusat ilmiah untuk menghadirkan solusi ilmiah
dalam hal ini.
Jahangiri juga mendesak badan-badan administratif untuk mengembangkan rencana yang tepat guna menghadapi keadaan saat ini.
Iran telah berada di bawah sanksi
“terberat” AS sejak Mei 2018, ketika Washington membatalkan perjanjian
nuklir dengan Republik Islam itu dan lima negara lainnya.
Setelah berhenti dari kesepakatan, AS di
bawah Presiden Donald Trump mengeluarkan kampanye “tekanan maksimum”
yang terutamanya ditujukan untuk melumpuhkan sektor perbankan Iran dan
mendorong “nol” ekspor minyaknya, sumber pendapatan utama negara itu.
Menghadapi rintangan yang telah
diciptakan AS dalam hal penjualan minyaknya, Teheran telah meningkatkan
upaya untuk melepaskan ketergantungan negara dari pendapatan minyak dan
mendiversifikasi ekonominya. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/04/sanksi-keras-as-jadikan-iran-tak-terpengaruh-anjloknya-harga-minyak-dunia/
Korsel dan China Sebut Kim Jong Un Tidak Sakit Parah Seperti Klaim CNN
Pyongyang –
Korea Selatan dan Cina sama-sama membantah laporan CNN yang mengatakan
bahwa kehidupan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berada dalam “bahaya
besar” setelah prosedur kardiovaskular, mengatakan bahwa ia tidak sakit
parah.
Sumber-sumber pemerintah di Seoul dan
Beijing pada hari Selasa bertentangan dengan laporan CNN sehari
sebelumnya yang mengutip “seorang pejabat AS yang memiliki informasi
langsung” mengatakan bahwa Washington “sedang memantau Kim yang berada
dalam bahaya besar setelah operasi”.
Baca Juga:- Surat Dakwaan Turki Ungkap Detil Mengerikan Pembunuhan Khashoggi
- Sekitar 700 Operator Kapal Induk AS “Roosevelt” Terinfeksi Virus Corona
Media lokal di Korea Selatan mengutip
dua sumber pemerintah yang mengatakan bahwa Kim tidak sakit parah
setelah laporan pers sebelumnya di Seoul, yang mengatakan pemimpin Korea
Utara itu menerima perawatan setelah operasi.
Ada spekulasi tentang kesehatan Kim
menyusul ketidakhadirannya dari sebuah acara besar pada 15 April yang
menandai ulang tahun kelahiran kakeknya dan ayah pendiri Korea Utara,
Kim Il-sung.
“Laporan tentang kesehatan Kim tidak
benar,” tulis Reuters, mengutip dua sumber pemerintah Korea Selatan, dan
menambahkan bahwa kantor kepresidenan Republik Korea Selatan juga
menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda yang tidak biasa dari Korea
Utara.
Laporan itu juga mengutip seorang
pejabat dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis China
mengatakan pada hari Selasa, bahwa Kim “tidak kritis,” dan menekankan
bahwa departemen itu adalah badan utama yang berurusan dengan negara
tetangga, Korea Utara.
Kim pulih di vila pantai timur
Situs web lain yang berbasis di Seoul,
Daily NK, mengutip sumber yang tidak dikenal di Korea Utara yang
menambahkan bahwa Kim sedang memulihkan diri di sebuah vila di daerah
resor pegunungan Kumgang, Hyangsan, di pantai timur Korea Utara setelah
menjalani prosedur kardiovaskular di sebuah rumah sakit pada 12 April.
Baca Juga:
Selain itu, sumber AS yang akrab dengan pelaporan internal Washington tentang Korea Utara juga menentang laporan CNN.
Media pemerintah Korea Utara melaporkan
pada 12 April bahwa Kim telah mengunjungi pangkalan udara militer dan
mengamati manuver jet tempur untuk memperingati ulang tahun kelahiran
Kim Il-sung.
Dua hari kemudian, Korea Utara
meluncurkan beberapa rudal jelajah ke laut ketika pesawat tempur
menembakkan rudal udara ke permukaan dalam latihan militer, menurut
militer Korea Selatan. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/04/korsel-dan-china-sebut-kim-jong-un-tidak-sakit-parah-seperti-klaim-cnn/
20 Tentara Amerika di Kuwait Positif Corona
Kuwait –
Lebih dari 20 tentara Amerika positif coronavirus yang berada di
pangkalan militer Arifjan, dan beberapa pekerjaan dari perusahaan
kontraktor setelah mereka kontak dengan tentara yang terinfeksi, surat
al-Qabas melaporkan.
Sumber-sumber yang berbicara kepada
Al-Qabas, menegaskan bahwa kasus terakhir adalah karena kontak orang
Amerika dengan pejabat dari perusahaan swasta, yang bekerja sebagai
pengawas akomodasi buruh di dalam kamp militer.
Baca Juga:- Trump: Kami Akan Hentikan Pengiriman Minyak dari Arab Saudi
- Seorang Marinir AS Korban Tewas Pertama Covid-19
- Takut Dibajak AS, Peru Rahasiakan Pengiriman Pasokan Medis untuk Covid-19
Sumber itu menambahkan bahwa pekerja
dari Filipina telah dipindahkan beberapa hari yang lalu, ke rumah sakit
di Kementerian Kesehatan, sementara orang-orang yang melakukan kontak
dengannya telah dikarantina.
Al-Qabas dalam laporannya mengungkapkan
bahwa pejabat yang positif corona bekerja di perusahaan yang sama. Ia
menyembunyikan kontak dengan kamp militer AS beberapa hari yang lalu.
(ARN)
Surat Dakwaan Turki Ungkap Detil Mengerikan Pembunuhan Khashoggi
Turki – Sebuah dakwaan
yang diajukan oleh kantor kejaksaan Istanbul Turki mengenai pembunuhan
atas jurnalis pembangkang Saudi Jamal Khashoggi memberikan rincian lebih
lanjut tentang operasi yang ditutup-tutupi oleh rezim Saudi untuk
menyembunyikan jejak mereka.
Surat dakwaan, yang diperoleh portal
berita Middle East Eye (MEE) pada hari Senin (20/04) itu, berisi
pernyataan para saksi yang menggambarkan pergerakan tim pembunuh Saudi,
yang dikirim untuk membunuh Khashoggi di dalam konsulat kerajaan di
Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Baca Juga:
- Jaksa Turki Ajukan Surat Dakwaan Tuntut 20 Warga Saudi atas Pembunuhan Khashoggi
- Komentar Pedas Mahathir: Tak Ada Perbedaan Antara Pembunuhan Soleimani dan Khashoggi
Seorang teknisi lokal yang bekerja untuk
konsulat Saudi mengatakan kepada penyelidik Turki bahwa ia melihat dua
anggota regu pembunuh berada di taman kediaman konsul jenderal Saudi
setelah pembunuhan itu.
Pekerja itu mencatat bahwa ia hanya
diberitahu bahwa sekelompok insinyur datang untuk merenovasi kediaman
itu, dan bahwa ia telah untuk membantu mereka.
Teknisi itu juga mengatakan bahwa ketika
ia tiba di taman kediaman sang konsul, ia melihat beberapa orang
berlarian, dengan beberapa keluar dari sebuah pondok dan yang lainnya
meninggalkan dapur.
“Orang-orang ini menyuruh saya
menyalakan tunggu. Saya menyadari bahwa mereka telah mencoba untuk
menyalakannya tetapi tidak berhasil karena ventilasinya terhalang,”
katanya. “Kemudian mereka meminta saya untuk membawa kayu ke tunggu dan
salah satu dari mereka membantu saya membawa beberapa potong kayu.”
Baca Juga:
- Pembunuh Khashoggi Dibebaskan, Dunia Kecam Putusan Pengadilan Saudi
- Setelah Bunuh Khashoggi, Kini Saudi Mata-matai Tunangannya
Pekerja itu mengatakan kepada polisi
bahwa salah satu anggota tim ini, yang diduga adalah Saad H Alzahrani
atau Saad al-Bostani, telah membantunya membawa kayu, dan bahwa salah
satu orang yang ia lihat meninggalkan pondok itu adalah Mustafa Mohammed
al-Madani atau Naif Hassan al-Arifi.
Dia menambahkan bahwa semua orang di situ terlihat sedang terburu-buru, dan bahwa ia diminta untuk segera meninggalkan taman.
“Marmer di sekitar tungku dibersihkan dengan asam nitrat atau pemutih, karena warnanya berbeda,” katanya.
Seorang saksi lain yang bekerja di
sebuah restoran setempat mengatakan bahwa satu jam sebelum pembunuhan
Khashoggi, dua orang, yang berbicara bahasa Arab dan Turki, telah
membeli daging mentah dari toko mereka.
Khashoggi, kritikus yang vokal terhadap
Putra Mahkota Saudi bin Salman memasuki konsulat Saudi untuk mendapatkan
surat-surat guna kebutuhan pernikahaan dengan tunangannya, tetapi tidak
pernah keluar dari gedung.
Nasibnya tidak diketahui selama beberapa
minggu, sampai Arab Saudi di bawah tekanan internasional yang meningkat
akhirnya mengakui bahwa ia telah dibunuh di dalam misi diplomatic
mereka.
Kaset audio yang kemudian dibagikan
pemerintah Turki kepada dunia memverifikasi bahwa Khashoggi telah
terbunuh dan kemudian dipotong-potong oleh pembunuh bayaran Saudi.
Namun, tubuhnya tidak pernah ditemukan.
Baca Juga:- Terbongkar! Konspirasi Kushner dan Putra Mahkota Saudi dalam Pembunuhan Khashoggi
- Pengadilan Saudi Bebaskan 2 Tersangka Utama Pembunuhan Khashoggi
Wartawan pembangkang Saudi ini diyakini telah dibunuh atas perintah langsung putra mahkota Saudi, Muhammad bin Salman.
Menurut surat dakwaan itu, para
operator Saudi berusaha menutupi jejak mereka melalui pembersihan secara
seksama, dan pada saat penyelidik Turki memasuki konsulat Saudi,
permukaan telah digosok bersih dan cat baru dapat terlihat di dinding.
Setelah pembunuhan itu, tambahnya, para pembunuh diketahui berkumpul di kediaman konsul jenderal Saudi di dekatnya.
Sebelumnya, sumber-sumber dengan
pengetahuan tentang investigasi ini mengatakan kepada MEE bahwa tungku
di kediaman itu mungkin telah digunakan untuk membantu membuang
bagian-bagian tubuh Khashoggi.
Pada Februari 2019, sebuah laporan
polisi mengatakan bahwa tungku itu bisa mencapai suhu hingga 1.000
derajat Celcius, yang “cukup untuk membakar semua bukti DNA tanpa
jejak.” (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/04/surat-dakwaan-turki-ungkap-detil-mengerikan-pembunuhan-khashoggi/
Trump: Kami Akan Hentikan Pengiriman Minyak dari Arab Saudi
Washington –
Presiden AS Donald Trump mengatakan penurunan tajam harga minyak adalah
“krisis bersejarah”, tetapi berumur pendek, dan disebabkan oleh
“tekanan keuangan”.
Dia menambahkan dalam konferensi pers,
bahwa pemerintahannya akan mempertimbangkan penghentian pengiriman
minyak dari Arab Saudi.
Lebih lanjut ia mengatakan “Ketika kita
melindungi teman, mereka harus membayar kita, dan kita tidak memberi
perlindungan secara gratis.”
“Kami menghabiskan 8 triliun dolar di Timur Tengah, dan kami bodoh melakukan itu,” katanya.
Baca Juga:- Trump Akui Betapa Bodohnya Petualangan AS di Timur Tengah
- Kesal ke Trump, Gubernur Washington: Presiden Gerakkan Pemberontakan Sipil
- MbS Permainkan Harga Minyak Mentah, Hubungan AS-Saudi Diujung Tanduk
Trump mengatakan pemerintahannya juga
berencana akan meningkatkan tingkat stok minyak mentah untuk situasi
darurat ketika harga turun.
Departemen Energi menyewa ruang yang
cukup untuk sekitar 77 juta barel dalam cadangan minyak strategis
perusahaan minyak Amerika, untuk membantu perusahaan-perusahaan ini
dalam krisis penyimpanan komersial dengan jatuhnya permintaan energi
dalam negeri karena pecahnya virus Corona.
Pada hari Senin, harga minyak mentah
berjangka AS berubah negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah,
mengakhiri sesi pada minus $ 37,63 per barel. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/04/trump-kami-akan-hentikan-pengiriman-minyak-dari-arab-saudi/
Trump Akui Betapa Bodohnya Petualangan AS di Timur Tengah
Amerika –
Presiden AS Donald Trump mengakui “betapa bodohnya” negara ini dalam
petualangannya di Timur Tengah. Dia membuat komentar dalam konferensi
pers pada hari Senin (20/04/2020) ketika kehadiran AS di Timur Tengah
terus mengguncang kawasan.
“Kita menghabiskan 8 triliun dolar di
Timur Tengah, itu dengan” t “, … delapan triliun. Tetapi jika Anda perlu
mengisi lubang, oh, kami tidak bisa melakukannya. Betapa bodohnya kita,
bodoh!”
Baca Juga:- Sekitar 700 Operator Kapal Induk AS “Roosevelt” Terinfeksi Virus Corona
- Mantan Knesset Israel Sebut Amerika Sumber Teror dan Ketidakstabilan di Timur Tengah
- Rekam Jejak Amerika Berbau Mesiu dan Amis Darah di Timur Tengah
Sejak menjabat, Trump meningkatkan ketegangan di kawasan itu, sebagian dengan mengadopsi pendekatan anti-Iran.
Trump secara sepihak menarik AS keluar
dari kesepakatan multilateral dengan Iran dan memerintahkan pembunuhan
Mayor Jenderal Qassem Soleimani.
AS mempertahankan kehadiran militer di
Teluk Persia, mendukung kediktatoran negara-negara Arab seperti Bahrain
dan Arab Saudi, sementara mengacaukan negara-negara kaya sumber daya
alam seperti Irak dan Suriah. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/04/trump-akui-betapa-bodohnya-petualangan-as-di-timur-tengah/
Sekitar 700 Operator Kapal Induk AS “Roosevelt” Terinfeksi Virus Corona
Washington –
672 operator kapal induk Amerika “Theodore Roosevelt” positif
terinfeksi virus Corona. Pernyataan Laksamana John Menoni yang kutip
Sputnik Arabic mengatakan bahwa 2,5% pelaut yang hasil tesnya negatif
pada tes pertama, menunjukkan hasil positif dalam pemeriksaan kedua.
Menoni menambahkan bahwa 3.910 anggota
awak kapal memiliki hasil negatif dan sekitar 4.000 pelaut dikirim ke
pantai untuk menjalani karantina.
Pada 13 April, Angkatan Laut AS
melaporkan ada 585 orang yang terinfeksi virus corona, dan satu kematian
dari awak kapal induk “Theodore Roosevelt”.
Baca Juga:- Komandan IRGC: Iran Tingkatkan Jangkauan Rudal Laut Hingga 700 km
- NYT: Covid-19 di Turki Sudah Parah sebelum Ankara Umumkan Kasus Pertama
Kapal induk saat ini bersandar di
pangkalan militer Guam, dan masih beroperasi meskipun ditemukan kasus
infeksi coronavirus di dalamnya.
Kapten Brett Cruiser dipecat setelah
pesannya bocor ke media, yang menyerukan untuk mengambil tindakan segera
untuk mengekang wabah virus corona di atas kapal dan mengevakuasi 4.000
orang lainnya.
Angkatan Laut Amerika Serikat
memerintahkan evakuasi ribuan pelaut dari kapal induk bertenaga nuklir
“Roosevelt,” setelah memperingatkan kaptennya bahwa wabah virus corona
mengancam kehidupan para awak. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/04/sekitar-700-operator-kapal-induk-as-roosevelt-terinfeksi-virus-corona/
Re-post by MigoBerita / Rabu/22042020/11.31Wita/Bjm