Menganalisis “Teori Konspirasi”
Asumsi yang dibangun oleh pengikut teori konspirasi adalah “ada sekelompok manusia (“elit global”) yang mendesain dunia ini. Mereka sedemikian berkuasanya sehingga apapun yang terjadi hari ini adalah hasil desain mereka.”
Sementara, asumsi yang dimiliki para
penstudi Ekonomi Politik Global: tak ada aktivitas ekonomi yang terjadi
di ruang kosong (pure economic), melainkan pasti ada frame politiknya.
Politik dan ekonomi, keduanya saling berjalin-berkelindan.
Nah, saya coba kasih panduan cara membedakan mana “teori konspirasi”, mana “kajian Ekonomi-Politik Global”.
1. Apakah ada sekelompok orang yang ingin menguasai ekonomi dunia?
Jelas ada: Big Oil, ingin menguasai suplai
minyak dunia. Big Pharma, ingin menguasai suplai obat-obatan dunia. Ada
banyak perusahaan transnasional/multinasional di dunia ini. Mengapa
orang-orang tajir dunia mendirikan sangat banyak “jejaring” perusahaan
di berbagai penjuru dunia? Ya jelas karena INGIN menguasai perekonomian
dunia supaya profitnya lebih besar lagi.
2. Apakah perekonomian dunia saat ini dikuasai segelintir orang?
Ya. Laporan dari Credit Suisse (ini lembaga finansial terkemuka dunia), 1 persen populasi terkaya di dunia sekarang memiliki lebih dari setengah kekayaan dunia.
Ya. Laporan dari Credit Suisse (ini lembaga finansial terkemuka dunia), 1 persen populasi terkaya di dunia sekarang memiliki lebih dari setengah kekayaan dunia.
3. Mereka bisa seperti itu, by design atau by nature?
By nature artinya: alami saja, dengan alamiah, karena mereka kerja keras, mereka bisa sedemikian kayanya. Anda percaya? Saya sih no.
By nature artinya: alami saja, dengan alamiah, karena mereka kerja keras, mereka bisa sedemikian kayanya. Anda percaya? Saya sih no.
Akumulasi kekayaan yang sangat dahsyat
itu, jelas by design artinya: mereka melakukan berbagai strategi dan
upaya, halal ataupun kriminal.
4. Apakah ada strategi politik dalam rangka meraih kekuasaan ekonomi?
Ya, ingat lagi asumsi ekonomi-politik
global tadi. inilah “by design” yang di no.3. Para pemilik modal besar
akan bekerja sama dengan politisi sehingga melahirkan UU yang
menguntungkan para pemodal ini. Atau, bekerja sama dengan lembaga
pemberi utang dunia. Misalnya, IMF saat memberi utang kepada negara yang
nyaris bangkrut, mensyaratkan privatisasi, artinya
perusahaan-perusahaan negara harus dijual ke swasta. Siapa yang sanggup
beli? Ya jelas pemodal besar.
5. Apakah ketika orang-orang itu menerapkan politik-ekonomi itu, adakah kemungkinan kecurangan terjadi?
Ya, sangat mungkin. Banyak kan kasus anggota DPR yang terbukti menerima suap dari pebisnis?
Ya, sangat mungkin. Banyak kan kasus anggota DPR yang terbukti menerima suap dari pebisnis?
6. Apakah ada yang disebut “epistemic community”?
Ya ada. Ini dibahas di buku-buku literatur
HI, cek saja. Epistemic comunity adalah komunitas para pakar yang
berperan penting dalam tercapainya konsensus di organisasi-organisasi
internasional. Misalnya, dalam upaya penanggulangan Covid, siapa pakar
yang berperan penting di WHO, sehingga WHO mengeluarkan instruksi untuk
lockdown? Apakah tidak ada pakar yang berpendapat sebaliknya? Ada. Lalu
mengapa pakar yang setuju lockdown yang diterima WHO, sedangkan pakar
yang berpendapat sebaliknya diabaikan? Karena, si pakar yang
antilockdown, tidak tergabung dalam epistemic community itu.
7. Mungkinkah epistemic community dipakai sebagai alat untuk meraih dan atau mempertahankan kekuasaan ekonomi?
Ya sangat mungkin. Banyak pakar di bidang
kesehatan yang risetnya dibiayai oleh Big Pharma (atau yayasan yang bila
dilacak ternyata berjejaring dengan perusahaan farmasi besar), sehingga
rekomendasi-rekomendasi yang ia berikan tentu sangat MUNGKIN sejalan
dengan kepentingan Big Pharma.
Poin 1-7 itu, termasuk dalam kajian ekonomi-politik global.
Nah sekarang, di poin 8 inilah perbedaannya:
8. Apakah SEMUA yang berjalan di muka bumi ini hasil desain oleh para pemodal besar dan SELALU BERHASIL?
Para penganut “teori konspirasi” mungkin
cenderung menjawab IYA, karena asumsi mereka “ada elit global, yang
sangat digdaya, yang mendesain semua yang terjadi di dunia ini.” Karena
ada asumsi inilah, mereka terkadang mencocok-cocokkan fakta dan data
dengan alur argumen yang flaw.
Saya (dan orang-orang yang lebih melihat fenomena ini dari sisi ekopol global), menjawab TIDAK.
Contoh kasusnya: para pemodal besar telah
membuat proyek penggulingan Assad (demi jalur pipa gas Mediterrania;
penguasaan sumber daya alam Suriah, dll). Ternyata, GAGAL.
Contoh lain, para pemodal besar telah
membuat proyek Israel (dimulai sejak 1917, dimana Menlu Inggris berjanji
kepada pengusaha tajir Yahudi, Rothschild, bahwa Inggris akan membantu
mendirikan Israel di Palestina). Target akhir proyek ini, bukan cuma
wilayah Palestina, tetapi Israel Raya (dari Nil hingga Eufrat, termasuk
juga Suriah di dalamnya).
Sudah 72 tahun, jangankan memperluas
wilayah keluar, mempertahankan Israel yang sekarang ini saja kelabakan,
karena bangsa Palestina tidak pernah tunduk dan menyerah.
Yang kini sedang terjadi: sudah banyak
bukti menunjukkan bahwa Big Pharma adalah pihak yang AKAN paling
diuntungkan oleh Covid. Tapi, dunia sudah berubah. Internet membuat
manusia sedunia berkomunikasi dengan sangat lancar, orang-orang punya
keberanian dan kemudahan untuk mengungkapkan pendapatnya.
Dokter-dokter di AS (dan para pakar di
negara lain) dengan berani merekam diri mengungkap berbagai kejanggalan,
lalu diupload di medsos. Medsos Bill Gates juga habis “dihajar” para
netizen yang marah. Proyek vaksinasi global Big Pharma (yang oleh Bill
Gates disebut “final solution”) terancam gagal. Banyak negara yang sudah
mencari solusi sendiri atas wabah ini.
Terakhir, pesan saya untuk kalian yang
suka mengejek tanpa argumen (hanya menuduh ‘teori konspirasi’) apakah
poin nomer 1-7 kalian jawab TIDAK? Maaf-maaf, kalau Anda jawab TIDAK,
berarti Anda memang benar-benar ignorant. Kalau ga tau ignorant itu apa,
cek kamus.
Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2020/05/10/menganalisis-teori-konspirasi/#more-6505
Re-post by MigoBerita / Rabu/13052020/11.31Wita/Bjm
1 komentar:
Numpang promo ya gan
kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*