» » » » » Selamat Jalan Didi Kempot... (.. "Patah Hati" tanpa perlu jatuh cinta...)

Selamat Jalan Didi Kempot... (.. "Patah Hati" tanpa perlu jatuh cinta...)

Penulis By on Selasa, 05 Mei 2020 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin - Tidak dapat disangsikan, penggemar Didi Kempot itu lintas negara, lintas suku dan ras dan lintas agama, jadi berbahagialah Anda yang BERSATU menjadi Penggemar Didi Kempot tanpa mempermasalahkan isu SARA.
Untuk Sang Maestro Didi Kempot, Selamat Jalan, Semoga apa yang Anda perbuat untuk negeri ini menginspirasi, bagi keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan menghadapi musibah ini.

Yusuf Muhammad: Selamat Jalan Didi Kempot, The GodFather Of Broken Heart

Surabaya – Pegiat medsos Yusuf Muhammad mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya sang maestro campursari Didi Kempot dalam akun fanpage Facebooknya “Selamat Jalan The GodFather Of Broken Heart (Didi Kempot).
Menurut Yusuf Muhammad, kabar duka meninggalnya Didi Kempot yang diduga akibat serangan jantung, membuat publik terkejut sekaligus sangat kehilangan. Terutama para sobat ambyar, penggemar Didi Kempot di seluruh tanah air dan mancanegara.
Saya sangat salut, di akhir masa hidupnya, Didi Kempot bisa berbuat baik dan mengajak orang lain berbuat baik. Melalui konser amalnya yang disiarkan di Kompas TV pada 11 April 2020. Kemudian konser itu ditayangkan ulang seminggu kemudian pada 18 April 2020.




Dumdum
@yusuf_dumdum
Presiden @jokowi mengapresiasi langkah alm. Didi Kempot yang melakukan Konser Amal ikut membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.

Dari konser amal peduli covid-19, terkumpul Rp7,5 Miliar. Bukan cuma itu, mas Didi Kempot jg ciptakan lagu "Ojo Mudik" 👏👏 #OjoMudikCegahCovid

Video terlekat
1.580
11.38 - 5 Mei 2020
404 orang memperbincangkan tentang ini

Konser amal yang tujuannya untuk memberikan bantuan penanganan Covid-19 itu ternyata berhasil menghimpun dana hingga Rp7,5 miliar. Luar biasa. Presiden Jokowi, pun sangat mengapresiasi konser amal yang dilakukan Didi Kempot.
Kepedulian beliau terkait covid-19 memang tak diragukan lagi, bahkan sehari sebelum tutup usia, beliau masih sempat menanyakan dan ingin memastikan donasi yang terkumpul telah tersalurkan dengan baik. Luar biasa.
Tidak cuma konser amal, bahkan Didi Kempot juga membuat lagu yang berjudul “Ojo Mudik”. Lagu tersebut sebagai bentuk kepedulian Didi Kempot, atas peraturan pemerintah terkait larangan mudik, sehingga beliau ingin ikut andil dengan menciptakan lagu “Ojo Mudik” (Jangan Mudik).
Allahuakbar, sungguh mulia perjalanan mas Didi Kempot menjelang nafas terakhirnya. Terima kasih mas Didi Kempot atas semua dedikasi dan sumbangannya melalui konser amal peduli covid-19. ‪Buat teman-teman, tolong selalu jaga kesehatan. Kerja keras boleh, tapi tolong kalau tubuh sudah memberikan alarm untuk istirahat, maka segeralah istirahat.
Selamat jalan The Godfather of Brokenheart Lord Didi Kempot. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Husnul khatimah. Aamiin. (ARN)
Yusuf Muhammad: Selamat Jalan Didi Kempot, The GodFather Of Broken Heart The GodFather Of Broken Heart, Didi Kempot
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/05/yusuf-muhammad-selamat-jalan-didi-kempot-the-godfather-of-broken-heart/

Patah Hati Tanpa Perlu Jatuh Cinta. 

Selamat Jalan Bapak Loro Ati...

Ning Setasiun Balapan Kutha Solo sing dadi kenangan kowe karo aku Nalika ngeterke lungamu
Ning Setasiun Balapan Rasane kaya wong kelangan kowe ninggal aku Ra krasa netes eluh ning pipiku Dah... dadah Sayang, Dah... Slamat jalan...
Tadi saya bangun siang, ketika ke ruang TV nonton berita. Ada nyanyi stasiun Balapan diiringi narasi tentang perjalanan karier seorang Didi Kempot.
"Masih 'ora mudeng' aku" Saya simak dengan seksama. Di akhir berita pewarta bilang "Selamat Jalan Didi Kempot"
Mak... Serasa tak percaya. Ternyata beliau pergi di puncak karirnya"
Kecewa, sedih. Pasti menggelayuti hati penggemar beliau hari ini. Seperti kata fans Didi Kempot Agus Mulyadi. Didi Kempot itu legenda yang tak tergantikan. Menurutnya, di tangan Didi Kempot, negara seperti Swiss yang kuat tanpa tentara pun bisa luluh menjadi pesakitan. "Sesakti itulah sihir-sihir lagu Didi Kempot digambarkan.
Menurut saya dan anggapan beberapa orang. Tahun 2019 adalah tahun dimana titik balik kepopuleran seorang Didi Kempot. Sebab beliau terkenal itu sudah sejak lama. Bahkan konon tahun ini adalah 30 Tahun lamanya beliau berkarir sebagai pelantun lagu Campursari.
Lagi-lagi penggemar musik di tanah air terpaksa menyeka air mata, harus melepas kepergian penyanyi yang mendapat julukan "The God Father of Broken Heart" dan memiliki barisan penggemar fanatik dengan sebutan "Sobat Ambyar" beliau pergi diduga akibat serangan jantung pagi tadi Selasa (5/5/20)
Barangkali tak perlu saya bahas mengapa dan karena apa toch semua media sudah mengulasnya. Saya ingin menuliskan kecintaan saya akan karya beliau. Dari beberapa lagunya, jujur saya cuma suka "Stasiun Balapan" yang lain tidak begitu, karena selain tak mengerti bahasa juga tak ada ayunan kenangan bagi saya pribadi saya. Lagu "Stasiun Balapan" saya mengenalnya sejak sekolah dasar (SD) walau tak mengerti makna arti bahasanya, saya suka saja. Sebab bagi saya syair dan musik lagu itu ada sihir yang bisa membawa kita ke dalam perasaan ayunan penantian. Setidaknya itu yang saya rasakan.

Didi kempot mengapa terkenal kembali?
Pernyataan itu barangkali kerap muncul di benak generasi baru. Sebab beliau sempat redup dari hingar bingar popularitas. Generasi 2000an jaranglah yang mengenal beliau beberapa tahun lalu. Bahkan saya pernah dikatakan kampungan karena mengidolakan Didi Kempot. Sebagaimana yang saya katakan di atas, 2019 adalah titik balik beliau ke puncak kejayaannya.
Dari beberapa literatur yang saya baca. Media sosial-lah yang yang membuat Didi Kempot kembali melambung tinggi ke puncak popularitasnya. Sudah sejak lama saya ingin sekali menulis tentang beliau dengan judul "2019 adalah tahun Didi Kempot". Tetapi selalu tertunda. Dan betapa nelangsanya, ketika hari ini harus menulis tentang Didi ketika beliau sudah tak ada lagi.
Saya katakan kepada kawan saya di Solo hari ini "Mbak aku ingin menulis tentang dia hari ini"
Dari beberapa literatur yang ada. Julukan "The God Father of Broken Heart" inilah yang berperan besar membawa demam Didi Kempot 2019 dan 2020. Menurut kompas. Fenomena bernama Didi Kempot ini bermula ketika sebuah video yang diunggah akun twitter Agus Magelang @AgusMagelangan menjadi viral.
Nah masih menurut kompas. Sosok Agus inilah yang kemudian memberi julukan "Godfather of Broken Heart" kepada Didi Kempot. Setelah viral julukan tersebut Sang Maestro di undang ke berbagai acara TV dan diskusi di channel Youtuber terkenal.
Sejak saat itu istilah-istilah seperti Godfather of Broken Heart, Sobat Ambyar, Sadbois, Sadgels, Lord Didi, dan Bapak Loro Ati Nasional menjadi perbincangan wajib lintas generasi di jagat media sosial. Dari situ berlanjut perjalanan kesuksesan beliau pada Konangan Concert yang digelar di Live Space SCBD, Jakarta Selatan, Jumat malam (20/9/2019) Dan masih banyak lagi panggung Didi pada tahun 2019 tersebut.
Terkadang kita berfikir "Kenapa sebentar sekali beliau menikmati keterkenalannya" sebab dulu memang beliau terkenal, tapi tak seseru dan seramai sekarang barangkali. Sebab untuk kepopuleran beliau yang kedua kali ini menurut saya sempurna sekali. Kalau beliau dicintai orang tua-tua dan suku jawa itu sudah biasa. Tetapi digilai milenial terstruktur dan masiv serta lintas suku bahkan sampai ke luar negeri, itu yang luar biasa sekali.
Dan pada tahun 2020 ini, beberapa waktu lalu beliau menorehkan sejarah besar dengan menggelar Konser Amal dari rumah yang bekerja sama dengan Kompas TV. Acara tersebut sukses mengumpulkan dana besar untuk membantu warga yang terdampak Covid-19. Semoga hal tersebut menjadi ladang Amal beliau. Amin
Janji lunga mung sedela Jare sewulan ra ana Pamitmu nalika semana Ning Setasiun Balapan Solo
Benar kata Mas Agus Mulyadi. Mendengarkan lagu-lagu Didi Kempot itu akan membuat kita "Patah Hati" tanpa perlu jatuh cinta. Selamat jalan Didi Kempot. Semoga bulan baik ini membawamu di sisi terbaik Tuhan. Amin
"Didi Kempot tidak pernah menyanyikan lagu, lagulah yang menyanyikan Didi Kempot" (Agus Mulyadi)
Wasalam.
Yolis Syalala
Patah Hati Tanpa Perlu Jatuh Cinta. Selamat Jalan Bapak Loro Ati...
Sumber Utama : https://seword.com/urusan-hati/patah-hati-tanpa-perlu-jatuh-cinta-selamat-jalan-gzLrMXUUsF

Ketika Sang Maestro Dedi Kempot Belajar Dari Filosof Tersohor, Socrates

Sampai sejauh ini belum pernah saya melihat model “broken heart” yang bisa dirayakan. Seperti sebuah gerakan filosofi yang membentuk aliran tersendiri dari aliran-aliran yang ada tentang keadaan jiwa manusia.
Filsafat kebahagiaan yang menjadi perhatian khusus manusia karena ada harapan bahwa gerakan filsafat ini bisa memberikan efek berdaya guna sebagai bekal menjalani hidup.
Barangkali, Dedi Kempot sedang mengurai filsafat kebahagiaan itu menjadi warna yang unik. Ada pesan yang mungkin disampaikan bahwa menghadapi hidup yang berdarah-darah atau penuh luka batin dengan segala macam urusan percintaan, bisa dihadapi dengan lebih syahdu.
Siapa sih manusia yang tak pernah luka setelah menjalani hidup sekian lama? Bukankah bumi ini tempat segala macam duri berserakan? Baik yang tumbuh dari dalam bumi maupun yang ditebarkan oleh mereka yang ingin membalas dendam?
Kita memang pernah mengenal Bollywood yang mengandalkan hujan dan tarian, meski persoalan cinta itu dibuat pelit sedemikian rupa. Akan tetapi, dentuman gendang yang menikuk-nikuk pinggul mereka berlalu begitu saja diterpa angin sepoi-sepoi. Sebab hujan pasti akan berhenti, meski menyisakan banjir karena Gabener memang tak becus mengurus kota.
Lalu di tanah Jawa dengan kekayaan budaya yang sangat legendaris mampu berkolaborasi dengan berbagai budaya luar. Mungkin itulah campur sari menjadi ramuan yang manjur merawat “Broken Heart” tetap eksis dan mereformasinya menjadi perayaan agar kuat menghadapi kenyataan.
Hidup ini memang hanya permainan saja. Bahkan anak kecil yang katanya jago berbahasa Inggris pun dikerahkan masuk lingkaran politik sebagai upaya permainan coba-coba menyerang pemerintah. Pongah menyarangkan lockdown. Ada banyak permainan yang seharusnya bisa menjadi latihan mengelola perasaan sehingga tidak mudah baper.
Dedi Kempot mampu mengubah baper menjadi energi yang bersikulasi hebat, sehingga aliran energi itu menghinggapi pendengarnya, tak peduli kamera candid mematai-matai sang pendengar, ia kerap menari-nari seluruh tubuhnya, ada kenikmatan yang tak terhingga, dengan perayaan yang paling gemilang sepanjang abad kisah-kisah patah hati.
Tak heran ketika saya mendengar Sang Maestro itu diberi gelar “The Lord of Broken Heart”, karena beliau mampu mentransformasikan gerakan patah hati yang tadinya menuju puncak jembatan atau apartement lalu loncat ke bawah, menjadi gerakan yang melayang-layang menari-nari menikmati dengan sangat bahwa “Broken Heart” itu sesungguhnya sangat nikmat.
Engkau tak akan pernah kenal dan merasakan kebahagiaan sejati jika belum pernah merasakan patah hati. Engkau belum bisa dewasa ketika belum merasakan patah hati. Engkau pun tak akan melihat pelangi yang indah itu jika badai tidak menerjang.
Broken heart adalah pemicu energi kebahagiaan. Perhatikanlah mereka yang sedang menari melayang-layang itu ketika Sang Maestro bersenandung. Sang penari itu seperti sedang membekukan energi broken heart dan menghadirkan energi yang lembut dan sangat nyaman. Segala jenis candu pun lewat.
Saya tidak tahu persis perjalanan hidup sang Maestro Dedi Kempot. Tapi saya bisa meraba-raba bahwa beliau mungkin pernah berdialog secara imajiner dengan filosof terbesar sepanjang sejarah yaitu Socrates.
Dulu Socrates pernah bilang bahwa menikahlah sekuat tenaga, kerahkan segala usaha dan kemampuan, dan kalau pun engkau mendapatkan Istri yang baik maka kau akan bahagia, namun sebaliknya, engkau akan menjadi filosof.
Sepertinya Socrates memancing audiensnya dengan kata “bahagia” agar banyak yang melakukan usaha itu, meskipun Socrates tahu bahwa perbedaan manusia itu pasti menimbulkan masalah, sehingga jarang sekali pernikahan itu menghadirkan kebahagiaan jika tidak memahami hakikat pernikahan itu sendiri. Cerdas!
Lalu sang Maestro Dedi Kempot terinspirasi dengan hal itu. Hubungan asmara entah itu akan menikah atau tidak jadi menikah pasti ada masalah yang dihadapi. Broken heart adalah keadaan potensial yang sudah pasti ada dari suatu hubungan itu.
Disinilah Sang Maestro bertugas meracik “Broken Heart” itu dalam nada campur sari agar para penderita broken heart tetap tegar dan bahkan merayakannya. Ada kemenangan yang muncul meski engkau pernah tertatih-tatih terjatuh berkali-kali. Tarian melayang itu juga simbol bahwa engkau semakin kuat dalam menghadapi kenyataan.
Tapi, Sang Maestro baru saja meninggalkan penggemarnya di dunia. Tapi di akhirat sana beliau mungkin menanti, dan bahkan akan menunggu mendengarkan kisah-kisah para pengemarnya yang tetap tegar, meski berkali-kali mengalami patah hati.
Imam Ali pernah berkata bahwa semua manusia itu tertidur, nanti ketika dia mati maka disitulah dia bangun sesadar-sadarnya.
Jadi Dedi Kempot tidak mengalami tidur panjang, bahkan ia lebih bangun dari sebelumnya lalu mellihat semuanya dengan jelas. Tidak seperti di bumi ini banyak hal yang ditutup-tutupi. Ada banyak kasus yang disemprot parfum sehingga wangi tapi sebenarnya busuk. Ada yang tampak tersenyum tapi sebenarnya sedang menangis sangat miris.
Begitulah, semuanya akan sangat jelas. Siapa yang telah menipu rakyat dan siapa yang telah merusak Indonesia padahal kekayaannya sangat melimpah.
Mas Dedi, sampaikan salam kami, rakyat Indonesia yang juga pernah patah hati, kepada makhluk-makhluk suci di alam sana, bahwa kami tetap merayakan penderitaan ini akibat penjajahan yang sudah akumulatif.
Dan yang terpenting, doakan Bapak Jokowi. Semoga bisa menghadapi segala bentuk mafia, kadrun, kaum munafik berbaju agama.
Ketika Sang Maestro Dedi Kempot Belajar Dari Filosof Tersohor, Socrates
Sumber Utama : https://seword.com/motivasi/ketika-sang-maestro-dedi-kempot-belajar-dari-4dZNF1M6qg


Ucapan Didi Kempot pada Mamiek Prakoso Terbukti Jadi Kenyataan, Ungkap Soal Meninggal Dunia


Editor : Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Musisi Didi Kempot telah meninggal dunia. Kabar ini menyisakan pilu di hati keluarga dan penggemar yakni Sobat Ambyar.
Ternyata, ada fakta yang baru terungkap soal kematian Didi Kempot yang meninggal dunia, Selasa (5/5/2020).
Didi Kempot ini meninggal dunia sama seperti sang kakak, Mamiek Prakoso, yakni di usia 53 tahun.
Seperti diketahui, Didi Kempot ini merupakan adik dari pelawak Srimulat, Mamiek Prakoso.

Didi Kempot dan Mamiek Prakoso merupakan putra pelawak terkenal, mendiang Ranto Edi Gudel atau lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto.
Lahir di keluarga seniman, Mamiek Prakoso terjun ikuti jejak sang ayah jadi pelawak.
Sementara Didi Kempot mengikuti jejak sang ibu untuk menjadi penyanyi.
Kemudian, Mamiek Prakoso lebih dulu meninggal dunia di usia 53 tahun pada tanggal 3 Agustus 2014.
Jelang 6 tahun kemudian, Didi Kempot pun pergi menyusul sang kakak, Mamiek Prakoso ke hadapan Ilahi.
Meski begitu, penyebab kematian keduanya ini tidaklah sama.
Mamiek Prakoso meninggal dunia akibat penyakit liver, sedangkan Didi Kempot wafat diduga karena serangan jantung.
Ketika jadi bintang tamu di D'Academy Indosiar, pada Agustus 2019 silam, Didi Kempot ungkap hal tak terduga soal kenangannya bersama mendiang sang kakak.
"Kalau kita putar gitu, satu keluarga pasti masih sangat teringat dengan mas Mamiek Prakoso," ujar Didi Kempot, dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (5/5/2020).
Setelah itu, Didi Kempot mengungkapkan bahwa keinginannya untuk mengadu nasib di Jakarta menjadi penyanyi sukses ini termotivasi dari sang kakak, Mamiek Prakoso.
Akan tetapi, jalan yang ditempuh Didi Kempot tak semudah yang dibayangkan.
Meski sang kakak sudah jadi artis ibukota, Didi Kempot ogah nebeng dan ingin berusaha sendiri meski itu harus dimulai dengan jadi pengamen.
"Karena dia waktu itu ke Jakarta sudah sukses, jadi saya juga pengen sukses kayak mas Mamiek.
Saya ngamen, mas Mamiek sering datangin saya di Slipi. Ngajak ayo pulang. Saya bilang tidak. Saya pengen disini aja," papar Didi Kempot.
"Tapi dia selalu ngasih uang juga ke saya," tambahnya.
Bahkan Didi kempot pun mengaku ingin selalu bersama Mamiek Prakoso, karena kakaknya ini menjadi teladan yang baik di keluarganya.
Meski anak ketiga dari 5 bersaudara, Mamiek Prakoso sudah seperti kakak tertua di keluarga yang selalu dihomati, tak terkecuali bagi Didi Kempot.
Saking dekatnya, Didi Kempot dan Mamiek Prakoso pun disunat bareng.
Tak hanya itu, Didi Kempot pun mengingat soal kenangan ketika dirinya bersama sang kakak, Mamiek Prakoso.
Menurut Didi Kempot, sebelum lebaran ia dan Mamiek Prakoso ini sempat ziarah atau nyekar ke makam ibunda mereka.
"Lebaran masih sempat ketemu. Dan mas Mamiek sempat nyekar ke makam ibu saya.
Saudara-saudara udah nyekar duluan, mas Mamiek bilang 'besok aku nyekar dewek'," ungkap Didi Kempot.
Setelah itu, Didi Kempot pun mengungkapkan saat ziarah, Mamiek Prakoso ini sempat duduk di dekat pusara sang ibunda.
Tak disangka, ketika Mamiek Prakoso meninggal dunia, makanya pun tak jauh dari tempat duduk saat ziarah tersebut.
"Betul dia duduk di dekat pusara ibu saya. Akhirnya mas Mamiek juga dimakamin tidak jauh dari tempat dia duduk saat nyekar," ungkap Didi Kempot.
"Masya Allah," imbuh Irfan Hakim begitu tertegun mendengar cerita Didi Kempot.
"Tampak seperti udah ada firasat. Berapa hari kemudian beliau yang dimakamin di situ," ujar Irfan Hakim lagi.
"6 hari setelah nyekar, mas Mamiek juga dipanggil (Allah)," timpal Didi Kempot.
Silahkan klik Video ini https://youtu.be/UJBEF9qFlnA
Kini jarak 6 tahun setelah kepergian Mamiek Prakoso, Didi Kempot pun menyusul sang kakak meninggal dunia.
Dijadwalkan, Didi Kempot akan dimakamkan di pemakaman Desa Jenggrik Kecamatan Sidowayah Kedunggalar Ngawi.
Makam Didi Kempot akan bersebelahan dengan makam sang kakak, Mamiek Prakoso dan sang ayah, Ranto Gudel.
Akan tetapi, kini rencana berubah. Didi Kempot akan dimakamkan di TPU kuburan Penthuk, Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur.
"Rencananya akan dimakamkan di samping anak pertamanya, Lintang," kata Madi, istri pertama Didi Kempot, dilansir dari Kompas.com
"Diperkirakan akan dimakamkan di sebelah putranya yang pertama," tegas Eko Guntur, adik kandung Didi Kempot
Pria yang akrab disapa Eko Gudel ini mengatakan, lokasi pemakaman Didi Kempot berbeda dengan kakaknya, Mamiek Prakoso.
Meski begitu, lokasi pemakaman Didi Kempot ini masih tak terlalu jauh dari makam kakaknya, Mamiek Prakoso.
Menurutnya, Mamiek Prakoso dimakamkan di TPU Desa Sidowayah, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi.
"Kalau Mamik di TPU Desa sidowayah, kecamatan Kedunggalar. Karena asalnya juga dari sana," pungkasanya.
Silahkan klik video Didi Kempot di Acara Indosiar ini : https://youtu.be/UJBEF9qFlnA
Sumber Berita : https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/05/06/ucapan-didi-kempot-pada-mamiek-prakoso-terbukti-jadi-kenyataan-ungkap-soal-meninggal-dunia?page=all


Permintaan Didi Kempot yang Bikin Putra Jokowi Menyesal Menolaknya, Kaesang Pangarep Ungkap Ini


Editor : Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kebaikan Didi Kempot yang telah meninggal dunia tampaknya akan selalu diingat. Termasuk oleh putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Sosok Didi Kempot, bagi Kaesang Pangarep punya kesan tersendiri.
Nyatanya, Kaesang Pangarep pernah berurusan dengan suami Yan Vellia itu dalam hal bisnis.
Wajar, ketika kabar duka Didi Kempot menyeruak, Kaesang Pangarep ikut berduka.
Kaesang pun mengenang sebuah momen yang menunjukkan betapa baiknya Didi Kempot di matanya.
Diwartakan sebelumnya, penyanyi campursari Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020).
Didi Kempot meninggal dunia dalam usia 53 tahun.
Penyanyi yang dijuluki Godfather of Broken Heart itu wafat pada pukul 07.30 di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.
Dokter Rumah Sakit Kasih Ibu Solo menjelaskan, dari diagnosis awal, meninggalnya Didi Kempot (53) karena henti jantung.
Mendengar kabar Didi Kempot meninggal dunia, putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang pun langsung melayangkan ucapan duka cita.
Dikutip dari laman media sosial Twiter-nya yang sudah diverifikasi, Kaesang turut berbelasungkawa atas kepergian Didi Kempot.


Tak cuma mengucap duka cita, kenangan Kaesang tiba-tiba terlempar pada beberapa bulan lalu.
Yakni ketika Kaesang meminta bantuan berupa izin kepada Didi Kempot.
Ya, melalui media sosial, Kaesang bercerita bahwa ia pernah meminta bantuan Didi Kempot terkait izin.
Kaesang saat itu ingin membuat kaos yang memuat gambar dan jargon Didi Kempot.
Karenanya, perusahaan Kaesang pun meminta izin kepada Didi Kempot.
Siapa sangka, alih-alih meminta bayaran, Didi Kempot justru menolak ketika hendak diberikan royalty oleh perusahaan Kaesang.
Malahan, Didi Kempot meminta Kaesang untuk cepat memproduksi kaos tersebut agar bisa segera dipakai.
Kebaikan Didi Kempot itu lah yang sampai sekarang masih diingat Kaesang.
"The Godfather of Broken Heart meninggalkan sebuah kesan ke saya secara pribadi. Perusahaan saya minta ijin ke beliau untuk produksi kaos dengan gambar beliau dan beliau tidak mau meminta royalty sepeser pun, malahan disuruh cepetan produksi supaya beliau bisa pakai juga," ungkap Kaesang dilansir pada Rabu (6/5/2020).


Kenal baik dengan sosok Didi Kempot, Kaesang lantas mengurai perasaan menyesalnya.
Sebab beberapa waktu lalu, Kaesang sempat menolak permintaan Didi Kempot.
Permintaan Didi Kempot itu adalah ingin video call dengan Kaesang.
Namun karena sibuk kuliah, saat itu Kaesang tak bisa memenuhi permintaan Didi Kempot.
"Salah satu penyesalan waktu itu adalah diajakin video call dengan beliau, tapi karena kesibukan dengan tugas dan ujian kuliah, saya belom bisa," akui Kaesang.

Kondisi Terakhir Didi Kempot sebelum meninggal
Kabarnya, Didi Kempot sempat dibawa ke rumah sakit tersebut dalam kondisi tak sadar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Divan Fernandez.
"Datang dalam kondisi tak sadar. Kita lakukan upaya pertolongan semaksimal mungkin tapi akhirnya meninggal," ujar dia, saat dihubungi oleh Kompas.com.
Belum diketahui secara pasti penyebab berpulangnya Didi Kempot.
Namun, dugaan sementara Didi Kempot meninggal dunia karena serangan jantung.
Menurut sang kakak kandung, Didi Kempot tidak ada riwayat sakit sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Bahkan pola makan Didi Kempot pun tetap terjaga.
"Tidak ada, makan biasa," katanya.

Sempat Mengeluh Panas
Publik tanah air dikejutkan dengan meninggalnya penyanyi campursari Didi Kempot.
Didi Kempot meninggal dunia sekitar pukul 07.30 WIB di RS Kasih Ibu Solo.
Kakak kandung Didi Kempot, Lilik, sambil terisak menceritakan kondisi sang adik semalam.
"Enggak ada (penyakit)," kata Lilik dari wawancara Kompas TV, Selasa (5/5/2020).
Namun, Didi Kempot sempat mengeluh panas padanya.
"Terus bilang 'kok panas', ya sudah ke hotel. Kira-kira satu jam pulang, mau ke dokter dulu bilangnya," kata Lilik masih dengan suara tersedu.
Lilik dan keluarga masih tak percaya Didi Kempot sudah meninggal dunia pagi tadi pukul 07.30.
"Sudah ke dokter, akhirnya jam 07.30 tadi sudah enggak ada," ujar Lilik.
Silahkan klik video tentang Didi Kempot disini https://youtu.be/UB6oG4rVcFM
Sumber Berita : https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/05/06/permintaan-didi-kempot-yang-bikin-putra-jokowi-menyesal-menolaknya-kaesang-pangarep-ungkap-ini?page=all

Tajuk

Rencana Godfather of Broken Heart


BANJARMASINPOST.CO.ID - PENYANYI campursari asal Solo Jawa Tengah, Didi Kempot meninggal dunia, Selasa (5/5) pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo. Pemilik nama Dionisius Prasetyo pun kerap dijuluki penggemarnya dengan nama Bapak Loro Ati Nasional, Bapak Patah Hati Indonesia, Lord Didi dan yang terbaru disebut-sebut sebagai Godfather of Broken Heart.
Sebelum meninggal, dengan ketenarannya itu, Didik Kempot memiliki banyak rencana satu di antaranya Eksekutif di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada 20 Juli 2020 bertajuk 30 Tahun Berkarier. Itulah jiwa sosial dan rendah hati yang dimiliki Didi Kempot.
Didi Kempot pun mempersiapkan sebuah film yang berjudul Sobat Ambyar yang pertama kali merilis poster pada 23 Februari 2020.
Sebagai warga Banua, terutama bagi yang memiliki jiwa seni serta musik, tidak salahnya untuk meniru sosok Didi Kempot. Berangkat dari hanya sebagai seorang pengamen di era 80-an, membuat Didi Kempot menjadi pablik figur yang sejibun penggemar.
Sebagai musisi yang kaya akan nuansa Jawa-nya, Didik Kempot membawa cara tradisionalnya ke pentas nasional. Tentu bisa bagi musisi Banua. Dengan segudang talenta, skill mumpuni ditambah keberanian untuk Hijrah, tentu langkah untuk maju sekaligus mengangkat budaya Banjar sangatlah terbuka lebar. Buka sebelar-lebarnya dunia musik Nasional dengan lantunan karya orang Banua. Musik Banua untuk Nasional.
Tidak salah, tekad untuk maju bersama Budaya Banjar bisa dilakukan. Bukan hanya popularitas di dapat, tentu juga mengangkap nama Bumi Lambung Mangkurat dan Budaya Banjar khususnya. Hal ini juga pernah dibuktikan Iandika Mulya Ramadhan atau yang lebih dikenal dengan Ian Kasela yang menjadi vokalis sekaligus ikon grup band, Radja. Bersama kakaknya, Moldy sebagai gitaris, Ian Kasela sangat dipuja dan selalu menjadi kenangan tersendiri bagi para penggemarnya, terutama bagi Banua.
Berangkat dari sosok Didi Kempot, tentu akan menjadi inspirasi warga Banua untuk mengangkat nama harum Bumi Lambung Mangkurat. Jangan pandang suku agama serta keturunan, bagi siapa yang memiliki tekad bulat, keberanian serta kemampuan, tentu hasil tak akan mendustakan hasil. Ayo berkarya di segala bidang serta peradaban. Semua demi dan untuk Banua. Ciptakan Godfather of Broken Heart berikutnya. Semoga. (*)
Sumber Berita : https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/05/06/rencana-godfather-of-broken-heart

Re-post by MigoBerita / Rabu/06052020/12.12Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya