STOP Eksploitasi ANAK Jadi Calon TERORIS... !!!!!

Penulis By on Jumat, 03 Juli 2020 | 1 comment


Migo Berita - Banjarmasin - Hentikan eksploitasi Anak, STOP Paksa Anak ikut DEMO, STOP Suruh Anak kibarin Bendera Teroris yang DILARANG di 2 (Dua) Kota Suci Ummat Islam yaitu Kota Mekkah dan Kota Madinah.
Itu Bendera Teroris BUKAN Kata Saya, Tapi kata Pemerintah SAUDI..!!!
Ingat.. apa yang terjadi dengan "Habib" Rizieq, ketika ada yang pasang bendera tersebut dirumahnya??
Habib Rizieq harus berurusan dengan Polisi Saudi,
karena Bendera tersebut adalah Lambang ILEGAL
karena Bendera tersebut adalah Bendera TERORIS
itu menurut Pemerintah Saudi (Kerajaan Arab Saudi) Bukan KATA SAYA..!!!!!
(BUKAN Menurut Saya).
Jadi, SALAH siapa Jika ada yang menyebut kalian melatih anak-anak tersebut menjadi Calon TERORIS..!!!!
Kalau KALIAN Tidak mau Anak Kecil tersebut disebut Calon TERORIS, maka STOP Eksploitasi Anak-anak...!!
HENTIKAN Eksploitasi Anak..!!
STOP Paksa Anak Ikut DEMO..!!
STOP Suruh Anak Kecil Kibarin Bendera Teroris... !!!!!
Untuk Videonya silahkan klik dibawah ini :


Semoga bisa menjadikan kita SADAR, sesama Anak bangsa Indonesia, marilah kita berkarya dari masyarakat untuk masyarakat Indonesia itu sendiri.
Salam Persatuan sesama Anak Bangsa Indonesia..!!!!!

Oknum Artis Tv Mendadak Menjadi YouTuber Sampah Pelanggar Asusila!

YouTube pada hahekatnya adalah sebuah plaftform media sosial. Secara hahekat, YouTube sama saja dengan Instagram, Twitter, dan Facebook, yang membedakan antara YouTube dengan media sosial lainnya adalah terletak pada konten yang di unggah atau di upload.
YouTube lebih banyak menitik beratkan kontennya pada bentuk video, walaupun ada juga konten di YouTube yang dalam videonya hanya berisi gambar-gambar ilustrasi dan lebih menekankan pada suara penjelasan dalam video tersebut, tapi toh bentuknya tetaplah video.
YouTube sekarang menjadi platform yang menarik dan menggiurkkan bagi sebagian orang, karena di YouTube ada uang yang bisa dihasilkan jika video yang diunggah bisa dilihat oleh banyak orang, ada adsense di YouTube. Tak salah banyak orang kemudian berbondong-bondong menjadi YouTuber, bahkan sampai-sampai ada anak kecil yang ketika ditanya apa cita-citanya dia mengatakan bercita-cita ingin menjadi YouTuber.
Akan tetapi, fenomena YouTube yang kian hari kian cemerlang ternyata tidak hanya memberikan dampak posifit bagi orang-orang yang menontonnya, banyak juga dampak negatif dari konten YouTube yang dibuat oleh orang-orang yang tidak bermoral, seperti konten-konten video yang berisi muatan yang melanggar kesusilaan.
Fenomena YouTube dengan konten berisi muatan yang melanggar kesusilaan tersebut kian marak setelah Covid 19 melanda Indonesia. Banyak sekali oknum-oknum artis televisi yang kemudian berbondong-bondong membuat akun YouTube, dimana beberapa dari mereka ternyata isi kontennya sama sekali tidak ada manfaatnya untuk orang yang menontonnya, kalau bisa dibilang itu hanyalah konten sampah. Konten-konten wawancara yang membuka aib pribadi, membicarakan tentang masalah hubungan seks dengan pasangan, obrolan tentang perilaku seks bebas adalah contoh dari konten-konten sampah yang dibuat dan disebarkan oleh oknum artis televisi yang mendadak menjadi YouTuber.
Bagi mereka mungkin konten tersebut hanyalah sekedar wawancara atau obrolan biasa saja terkait kehidupan pribadi mereka selama ini, tetapi mereka lupa bahwa YouTube itu adalah media sosial, bisa diakses dan dilihat oleh banyak orang. Bahkan sekarang ini, anak usia 5 tahun saja sudah bisa browsing Youtube sendiri, jika saja konten-konten sampah yang memuat pelanggaran asusila semacam itu sampai ditonton oleh anak-anak kita, dan secara tidak sadar konten tersebut masuk dan membekas di ingatan bawah sadar anak-anak kecil tersebut, maka sudah pasti rusak generasi bangsa kita kedepannya hanyankarena ulah para YouTuber sampah yang kontennya berisi video-video dengan muatan yang melanggar kesusilaan.
Mungkin para YouTuber itu akan memberikan sanggahan bahwa YouTube adalah platform media sosial yang bebas, jadi mereka tidak bisa disalahkan karena telah mengupload video-video tersebut, penonton bebas mau memilih untuk menonton konten yang mana saja terserah mereka. Mungkin maksud dari para YouTuber sampah tersebut adalah yang salah adalah penonton? Begitukah?
Tapi, akun kan milik kalian, video juga kalian yang buat, yang upload juga kalian sendiri, kok yang disalahkan penonton? Itu ibaratnya ada cewek sexy pakai bikini jalan-jalan di pasar, lalu diperkosa oleh seseorang laki-laki, tapi yang disalahkan hanyalah laki-lakinya, ceweknya bebas! Cari duit tidak seanjing itu kawan! Ada cara-cara yang lebih bermartabat untuk mencari uang dari adsense YouTube. Jika memang hidup kalian penuh dengan naib, penuh dengan hedonisme, penuh dengan seks bebas, mempunyai riwayat sebagai pemakai narkoba, lebih baik itu kalian simpan sendiri saja, tidak perlu kalian umbar di YouTube hanya untuk sekedar mencari viewer, yang ujung-ujungnya hanya tentang masalah duit, masalah adsene. Cari duit tak seanjing itu!
Dalam Undang-Undang ITE dan perubahannya memang tidak ada istilah yang mengatakan tentang “pornografi”, tetapi dalam Undang-Undang ITE dan perubahannya ada istilah yang mengatakan “muatan yang melanggar kesusilaan”. Tindakan tersebut diatur dalam Pasal 27 ayat (1) UU ITE, yang berbunyi:
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
Ancaman pidana terhadap pelanggaran tersebut diatur dalam Pasal 45 ayat (1) UU 19/2016, yaitu:
Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
Kemenkominfo dan Polri harus sangat serius dalam memperhatikan tentang masalah ini, masalah cyber pornography yang dilakukan oleh oknum-oknum artis televisi yang mendadak menjadi YouTuber tersebut sangat berpotensi merusak akhlak dan moral anak-anak kita, penerus-penerus bangsa Indonesia.
Acara sinetron di televisi saja sudah membuat menjadi tambah bodoh dengan imajinasi-imajinasi yang sangat tidak rasional, apalagi sekarang anak-anak kita disuguhkan dengan konten-konten YouTube yang isinya bermuatan melanggar kesusilaan seperti itu.
Menkopolhukan Mahfud MD saya rasa juga harus serius dalam menaggapi isu-isu seperti ini, karena ini adalah tentang moral bangsa. Jangan sampai anak-anak kita, para penerus bangsa ini kelak dibodohkan dengan konten-konten YouTube sampah seperti milik para oknum artis televisi yang mendadak menjadi YouTuber tersebut. Terima kasih.
Sekian.
Jayalah Indonesia-ku.
Oknum Artis Tv Mendadak Menjadi YouTuber Sampah Pelanggar Asusila!
Sumber Utama : https://seword.com/umum/oknum-artis-tv-mendadak-menjadi-youtuber-sampah-dFpvYMOME0

Lebih Kuat Mana Kalung Anti Virus Corona Vs Kapak Naga 212

Paska diuploadya video kemarahan Presiden Jokowi ke area publik ternyata memberikan efek yang luar biasa kepada para menterinya walaupun agak sedikit keluar dari konteksnya dan agak nyeleneh gitulah.
Inti dari apa yang disuarakan Presiden Jokowi adalah agar para menterinya bergerak bersama dan melakukan percepatan untuk pemberantasan virus corona. Presiden Jokowi sangat menginginkan agar para menterinya bisa berpikir out of the box untuk menurunkan penyebaran virus corona namun dengan tetap mengacu pada peraturan yang ada.
Salah satu yang segera melakukan inovasinya adalah Kementrian Pertanian. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo telah “berhasil” menemukan kalung antivirus corona. Hah….Kalung anti virus ? Seriusan nie ?
"Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, 1 yang bisa mematikan Corona hasil lab kita. Dan hasil lab ini untuk antivirus. Dan kita yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo
Syahrul mengatakan, jika kalung 'antivirus' ini dipakai selama 15 menit maka bisa membunuh 42% virus Corona. Produk lain dari minyak atsiri yang dikembangkan Balitbangtan dikemas dalam bentuk roll on.
"Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42% dari Corona. Kalau dia 30 menit maka dia bisa 80%. Ini ada roll-nya. Kalau kita kena iris pisau, berdarah, kasih ini bisa tertutup lukanya," terang Syahrul.
Penemuan kalung ini memberikan kesan seperti seorang pendekar akhirnya telah menemukan kapak bermata naga 212 milik Wiro Sableng yang telah lama hilang ditelan bumi. Ntah bagaimana tiba-tiba setelah kemunculan filmya dilayar lebar sekarang muncul secara ajaib.
Begitupun dengan kalung hasil ciptaaan dari Balitbangtan yang akhirnya berhasil menemukan salah satu jenis tanaman dari 700 jenis tanaman yang selama ini telah diperhatikan mereka. Tanaman itu bernama eucalyptus.
Menurut Balitbangtan Eucalyptus ini bila digunakan dalama 15 menit mereka mengklaim mampu membunuh 42% virus corona dan kalau digunakan selama 30 menit akan mampu membunuh 80%. Malah Balitbangtan selain telah mengeluarkan dalam bentuk kalung, mereka juga sudah mengeluarkan bentuk yang lain yaitu bentuk roll on.
Coba kita bayangin saja apabila 30 menit saja sudah mampu membunuh 80% virus corona, lalu bagaimana kalau sampai seharian ? Nggak kebayang apa saja yang mampu dibunuh oleh kalung ini. disatu sisi mungkin cukup baik untuk membunuh si virus corona namun disisi yang lain bagaimana pula ? Apalagi yang bisa dibunuhnya ?
Bila melihat kalung hasil ciptaan Balitbangtan ini membuat penulis teringat akan iklan yang sering disiarkan di televisi terkait manfaat kalung yang konon katanya bisa menyembuhkan rematik, asam urat, penyakit jantung, ginjal dan yang lainnya. Pokoknya semua penyakit hampir bisa disembuhkan oleh kalung ini. Nah, melihat berita temuan dari Balitbangtan ini membuat penulis menjadi geli dan tertawa sendiri. Lalu kapan nie Kementan akan menyiarkannya di televisi trus diikuti nomor telepon pemesanan ya.
Bahkan Kementan dengan sangat yakin juga mengatakan bahwa bentukan roll on juga bisa menyembuhkan luka yang kena iris pisau, berdarah trus digosokkan roll ini maka lukanya bisa langsung tertutup.
"Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42% dari Corona. Kalau dia 30 menit maka dia bisa 80%. Ini ada roll-nya. Kalau kita kena iris pisau, berdarah, kasih ini bisa tertutup lukanya," terang Syahrul.
Pak Menteri dimana-mana kalau kena iris pisau ya pasti berdarah, trus kalau hanya kena iris pisau nggak usah dikasih apapun, Cuma dilakukan penekanan saja pada lukanya maka luka itupun akan menutup dengan sendirinya karena adanya lapisan fibrin pada daerah kulit. Bagaimana sih.
Latahnya Kementan membuat kita berpikir agar Kementerian ini salah satu yang perlu di lakukan perombakan. Begitu juga dengan unit Balitbangtannya. Seharusnya Kementan sebelum mengumumkannya ke publik dilakukan uji terlebih dulu, siapa sampelnya, bagaimana cara pengujiannya dan bagaimana hasilnya. Kemudian dikonsultasikan kepada para ahlinya untuk mendapatkan penyempurnaan. Nah, baru kemudian dipublikasikan.
Karena bulan depan kalung ini sudah dicetak dan diperbanyak, mohon untuk disiapkan nomor contak person yang bisa dihubungi atau minimal ada grup wa-nyalah.
Lebih Kuat Mana Kalung Anti Virus Corona Vs Kapak Naga 212
Sumber Utama : https://seword.com/politik/lebih-kuat-mana-kalung-anti-virus-corona-vs-kapak-VP1Kwzzshi

Luncurkan Kalung Sakti Anti-Corona, Pintu Keluar Sudah Terbuka untuk Menteri Pertanian?

Sungguh hebat betul inovasi Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian dari Kabinet Indonesia Maju yang berasal dari Partai Nasdem ini. Inovasi hasil pemikiran yang brilian, sehingga Kementrian Pertanian yang dipimpin olehnya sanggup berpikir lintas batas, out of the box sebagai wujud sense of crisis di tengah pandemi Corona yang belum juga mereda di negeri ini.
Seolah ingin memperingati tembusnya angka 60.000 kasus terkonfirmasi positif Corona per 3 Juli 2020, produk kalung penawar Covid-19 pun diluncurkan, dengan rencana perluasan penggunaan produk kalung ajaib tersebut, yang berbahan dasar pohon kayu putih (eucalyptus). Saking ajaib dan saktinya, menurut penuturan Syahrul Limpo, kalung ini bahkan diyakini efektif dan terbukti sanggup membunuh virus Corona.
Langsung saja tanpa basa-basi, berikut kutipan pertanyaan Mentan,dilansir dari laman CNN Indonesia pada 3 Juli 2020:
“Antivirus corona hasil Balitbangtan eucalyptus pohon kayu putih, dari 700 jenis satu yang bisa mematikan virus corona. Hasil lab ini mengusir virus, kami yakin, bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak. Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42 persen dari corona. Kalau dia 30 menit maka bisa 80 persen.”
Sungguh keyakinan yang luar biasa bukan? Apalagi pengakuan ini seperti diteguhkan oleh Fadjri Djufry selaku Kepala Balitbangtan, bahwa menurut hasil penelitian terlihat soal pemanfaatan kandungan senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol) yang dimiliki oleh tanaman eucalyptus efektif sebagai antivirus corona. Berdasarkan hasil penelusuran ilmiah serta riset daya antivirus pada eucalyptus, diyakini bahwa senyawa aktif cineole berpotensi membantu pencegahan covid-19 karena mampu mengikat Mpro yang terdapat dalam virus corona jenis apapun.
Mpro merupakan main protease (3CLPro) atau enzim kunci dari virus korona yang berperan penting dalam memediasi replikasi dan transkripsi virus. Mpro ini yang ditarget agar laju replikasi dan transkripsi virus terhambat.
"Kesimpulan kami bisa (membunuh Covid-19), karena bahan aktif yang dimiliki eucalyptus dan target bisa membunuh Mpro itu. Nah kandungan Mpro berlaku pada Covid-19 yang juga ada, dia bisa mereplikasi," kata Fadjri beberapa waktu lalu.”

Tuing! Tuing! Tuing!
Saya jadi ingin “tuing ... tuing ...!” kepala sendiri, karena ingin memastikan berita ini benar atau salah baca sih? Kok seorang Menteri Pertanian dan seluruh jajarannya, tidak berfokus saja pada pengembangan pertanian atau ketahanan pangan, tapi malah “lintas cabang” dengan meneliti dan kini punya rencana berjualan produk kalung sakti ini?
Dari poin pertama ini saja, sudah bikin geleng-geleng kepala. Belum lagi dikaitkan dengan keraguan soal keampuhan kalung sakti tadi, apakah benar bisa membasmi Corona sampai angka maksimal 80 persen tadi?
Cuma penasaran saja sih dengan klaim tadi. Kira-kira caranya bagaimana ya, kok pakai kalung lantas bisa membunuh virus Corona yang bekerja di dalam tubuh manusia begitu sudah masuk dan menjangkiti seseorang?
Oooh ... mungkin fungsinya seperti “armour” alias baju perang yang dikenakan oleh para super hero di film Hollywood itu ya, yang dilengkapi semacam alat yang bisa langsung berefek langsung ke dalam tubuh dan mempengaruhi pemakainya agar menjadi lebih kuat dan sakti!
Membaca berita ini, bagi saya ... rasanya sudah pantas Pak Jokowi segera memastikan terbukanya pintu keluar dari Kabinet Indonesia Maju (KIM) kepada Syahrul Yasin Limpo. Kalau bisa sebelum hari Senin, biar cepat saja ... jika memang draft untuk reshuffle menteri sudah ada di tangan Pak Jokowi. Kalau belum, mungkin bisa dipercepat saja sebelum makin ngaco kerjanya.
Plus ... rencana anggaran untuk memproduksi kalung sakti ini secara massal bisa langsung dicegat,supaya tidak sampai keluar dan membuat keuangan negara menjadi sia-sia. Masih mending dananya bisa dipakai untuk membuat program-program yang berkaitan dengan para petani di Indonesia, atau memperkuat ketahanan pangan, yang jelas menjadi tanggung jawab utama kader Partai Nasdem sebagai seorang Menteri Pertanian.
Atau mau kita usulkan nanti di kabinet ... ada pos baru kementrian yang lebih berkaitan pada hal-hal yang menyerempet urusan klenik, mitos, dan sejenisnya? Silakan coba diusulkan ... Pak Syahrul ... tapi jangan ke Pak Jokowi, karena pasti ditolak. Mungkin lebih cocok usulkan ke Bang Paloh saja, biar dicatat sejak sekarang ... kalau nanti (entah kapan) beliau minimal bisa jadi Wapres di Indonesia, pos kementrian baru itu bisa dimunculkan lagi deh!
Begitulah kura-kura....

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200703182926-92-520692/mentan-klaim-kalung-kayu-putih-ampuh-lawan-virus-corona
Luncurkan Kalung Sakti Anti-Corona, Pintu Keluar Sudah Terbuka untuk Menteri Pertanian?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/luncurkan-kalung-sakti-anti-corona-pintu-keluar-ADb52eZM6c

Menteri Pertanian Luncurkan Kalung Anti Covid, Gila Apa Guoblok?

Ketika Gugus Tugas bersama salah satu universitas di Surabaya membuat obat racik, kemudian memproduksinya secara besar-besaran, saya protes keras. Karena obat tersebut tidak ada uji klinisnya. Tidak ada data kesembuhannya. Mana bisa langsung diproduksi massal dan mau diberikan pada pasien covid?
Tapi karena obat masih masuk wilayah medis, kritikan saya ini masih bisa diperdebatkan. Selain itu, saya bukan dokter.
Lalu hari ini saya baca berita, bahwa Kementerian Pertanian akan memproduksi kalung anti covid. Kalung. Saya ulangi, kalung. Lebih buruk lagi, ternyata bukan hanya kalung yang akan diproduksi, tapi juga minyak dan inhaler. Produk-produk ini dibuat oleh Badan Penelitian Pengembangan Pertanian. Bahkan sang Menteri juga langsung memperkenalkan produk-produk luar biasanya ini.
Sang menteri mengklaim bahwa kalung tersebut bila dipakai 15 menit maka akan mampu membunuh 40 persen virus corona. Bila dipakai 30 menit, akan membunuh 80 persen virus.
Katanya sudah diuji ke staf kementerian yang positif covid, dan sembuh. Juga sudah diberikan kepada 20 orang positif covid, dan hasilnya membaik.
Nampaknya Menteri Pertanian ini tidak paham soal level pasien covid. Ada pasien tanpa gejala, sedang, buruk dan kritis. Untuk pasien tanpa gejala dan sedang, mereka ini diberi air putih pun pasti sembuh. Ga perlu jimat atau kalung seperti itu. Tapi kalau untuk pasien kondisi buruk dan kritis, mau kalungnya segunung, juga tak akan mampu menyembuhkan.
Jadi kalau sekarang kementerian bikin kalung dan mau memproduksi massal, itu hanya buang-buang anggaran –kalau tak mau disebut merampok anggaran demi cuan.
Jujur, kali ini saya sudah tidak bisa menahan emosi terkait buruknya kinerja para menteri periode dua. Kementerian pertanian yang mestinya memikirkan pertanian, hari ini malah mikirin virus. Mereka yang seharusnya membuat produk untuk mempermudah petani, menangani wabah tanaman, menyuburkan pertanian, malah bikin kalung dan inhaler.
Ada begitu banyak PR Menteri Pertanian. Banyak sekali. salah satunya adalah mengurangi impor, dan mewujudkan kemandirian pangan. Kenapa mereka tidak berpikir untuk membuat pertanian industri? Mendidik petani untuk maju dan lebih modern dengan teknologi. Cepat bergerak tak hanya mengandalkan sapi atau tenaga manual.
Saya paham lah. Memang kita sedang sibuk menghadapi covid. Tapi bukan berarti menteri pertanian juga ngurusin virus manusia. Uruslah virus tanaman. Kalaupun mau peduli covid, pantaulah protokol kesehatan bagai petani. Kalau mau urus virus manusia, ya jadi Menkes. Apa mungkin Mentan mau pindah jabatan jadi Menkes? Eh…
Sejak Maret lalu, Seword sudah gencar mensosialisasikan Terapi Plasma Konvalesen (TPK). Sebuah metode pengobatan yang sudah uji klinis dan dipakai oleh banyak negara. Sudah ada yang sembuh dan ada catatan medisnya.
Sekarang sudah bulan Juli. Memang sudah ada banyak pasien sembuh. Tapi di lapangan, eksekusinya masih melewati perdebatan panjang. Sampai sekarang, belum ada kepala daerah yang sudi mengadopsi TPK untuk diterapkan di daerahnya. Mereka hanya mendukung dan sampai di bibir saja, tidak pada eksekusi.
Gugus Tugas yang semula saya pikir punya keberanian untuk bekerja sesuai instruksi Presiden, nyatanya malah main pingpong sama Kemenkes. Malah main obat racik.
Kementerian Riset dan Tekhnologi malah bikin tim sendiri. Main klaim kanan kiri. Termasuk mengklaim TPK. Entah apa yang dipikirkan oleh mereka. Mengapa metode yang sudah ada, sudah uji klinis, bahkan kita sudah buat buku tata pelaksanaannya, masih juga mau diteliti. Jadi wajar kalau penelitian mereka sampai sekarang belum ada kabarnya lagi. Sama seperti JK dan Eijkman yang sesumbar butuh waktu 2 bulan untuk menerapkan TPK. Sampai sekarang tak terdengar lagi.
Pasien yang sembuh justru dari golongan autonomi. Atas persetujuan dan permintaan pasien.
Tapi ternyata semua kekecewaan saya ini tidak seberapa. Kementerian Pertanian yang lebih hebat lagi. Bikin kalung anti covid.
Entahlah. Entah apa yang dipikirkan para pejabat kita. Tapi nampaknya banyak yang sakit. Yang hanya fokus ngurusi duit dan profit. Kalau sudah begini, ya wajar saja kalau di negeri ini masih ada begitu banyak kasus penipuan. Karena bahkan setingkat menteri pun, tidak mampu berpikir logis. Begitulah kura-kura.
Menteri Pertanian Luncurkan Kalung Anti Covid, Gila Apa Guoblok?
Sumber Utama : https://seword.com/umum/menteri-pertanian-luncurkan-kalung-anti-covid-ghf88AE5Zq

Denny Siregar dan Permadi Arya Ibarat Duet Batman-Robin di Rimba Politik Indonesia ...

Beredar unggahan menarik dari Permadi “Abu Janda” Arya, dengan alamat IG “permadiaktivis2” yang diberinya judul menggelitik: “Denny Siregar Salahnya Dimana?”, lengkap dengan wajah khas Permadi Arya yang terkesan songong, tapi bagi saya orangnya asyik, kreatif, dan tentu saja ... berani!
Buat yang belum paham apa yang terjadi hari-hari ini, khususnya terkait nama Denny Siregar pada unggahan berbentuk video itu, silakan baca pengantar narasi yang diucapkan langsung oleh “Abu Janda” pada bagian awalnya, lalu silakan tebak maksudnya ...

DENNY SIREGAR SALAHNYA DIMANA?
Gaes, ada yang mewek ngamuk berjamaah demo katanya tidak terima anak kecil disebut "calon Teroris", tapi mereka hobinya mengeksploitasi anak kecil ... memaksa anak kecil untuk ikutan demo panas-panasan, nyuruh anak kecil kibar-kibarin bendera teroris yang dilarang di dua kota suci umat islam ... Mekah dan Madinah ...
Jadi kalau kalian tidak mau disebut anak kecil sebagai calon teroris, kalian stop dong. Kalian hentikan mengeksploitasi anak, stop memaksa–maksa anak ikutan demo, kalian stop nyuruh anak kecil mengibar-ngibarkan bendera .... “

Video ini seperti menyambut umpan lambung dari Denny Siregar (DS), yang juga mengunggah status di akun Facebook-nya, mengenai laporan terkait naskah berjudul Adek2ku Calon Teroris yang Abang Sayang ... disertai foto beberapa anak kecil berpakaian tertentu yang diambil saat aksi massa mengatasnamakan agama tertentu beberapa waktu lalu.
Foto-foto yang dianggap telah melecehkan para santri di Indonesia. Padahal, kalau dibaca narasi lengkapnya, tidak ada DS menyebut kata santri, apalagi menyebut pondok pesantren manapun di Indonesia.
Ini sedikit petikan tulisan DS, yang sedang menjadi bahan laporan kelompok tertentu ...

Adekku sayang ...
Abang kasihan sama kalian. Teganya orangtua kalian mendoktrin kalian seperti ini. Hilang masa kecil kalian yang seharusnya berwarna. Kalian sejak kecil hanya tahu dua warna, kalau hitam ya putih aja.
...
Dan lihatlah diri kalian sekarang. Coba pandangi foto kalian. Menyedihkan, bukan ? Sibuk dengan bendera2 yg kalian juga gak tau artinya apa. Sibuk dgn simbol2 yg kalian jg gak tau maknanya. Wajah kalian kusam, ga ada cahaya kegembiraan seperti anak kecil umumnya.
Abang kasihan sama kalian. Lebih kasihan lagi sama orang tua kalian, yang dengan teganya mengumpankan kalian kepada ustad2 jahil, bodoh, goblok, dan terkadang jadi predator. Orangtua kalian yang tanpa sadar menjadikan kalian mesin penghancur, tanpa perasaan, eksklusif, fanatik dan sudah pasti bodoh dan tidak mudah bergaul dgn siapa saja.
Mereka yang merasa bangga, bukan kalian. Kalian hanya korban, adek2ku sayang. Korban dari kebodohan orangtua kalian, yang dulu waktu kecil sebenarnya kaya dgn permainan anak2. Tapi mereka mungkin selalu jadi pecundang, sehingga tidak punya kebanggaan diri dan mencari eksistensi lewat simbol2 kebanggaan semu yang miskin arti.
Kelak ketika kalian dewasa dan tumbuh jadi pribadi mengerikan yang ingin merusak ketahanan negeri ini, maafkan abang dek. Anak2 abang sudah dilatih untuk melawan kalian. Anak2 abang sudah abang didik untuk mencintai negeri ini dan siap membelanya sampai titik penghabisan.
....
Cium sayang abang untukmu, dek. Abang doakan kalian ketika dewasa, melawan semua doktrin yang sekarang dipaksakan kepada kalian. Abang seruput kopi dulu, ya… Ahh, sedapnya. Jangan mau dikasi kencing onta dek, gak sehat buat otak kalian.

Melihat kiprah Denny Siregar dan Permadi Arya ini, saya jadi ingat Batman-Robin yang bekerja sama menumpas kejahatan di kota Gotham. Berbekal kekuatan fisik, kecerdasan, perlengkapan yang ditunjang teknologi, plus didorong oleh pengalaman masa lalu yang pahit terkait matinya orangtua mereka ... peperangan terhadap para gembong dan pelaku kriminal pun dikobarkan.
Denny Siregar, dengan tulisan-tulisan yang membuka wawasan, menghantam logika dan cara berpikir sesat, dan tak jarang mengungkap sisi-sisi tersembunyi dari aksi-aksi politis yang berbalutkan wajah innocent, ucapan santun, aksi kemanusiaan, hingga berkedok agama di negeri ini ... jelas membuat orang-orang atau kelompok-kelompok yang dimaksud menjadi tertohok, ngamuk, hingga ingin menyeret DS ke meja hijau. Meski sampai hari ini ... gagal maning ... gagal maning, Soooon...!
Permadi Arya, lebih sering beraksi lewat video kreatif, berisi sentilan, sindiran, hingga tamparan yang keras mengenai aksi-aksi politis di negeri ini, dengan sasaran yang kurang lebih sama dengan yang dituju oleh Denny Siregar. Wajahnya yang songong, berbanding lurus dengan keberaniannya. Buktinya ... sekali waktu ketika mendengar ancaman kepalanya hendak dipenggal, Abu Janda malah dengan santuy mengupload video dengan narasi:
Mana nih yang katanya mau mhenggal leher saya? ditungguin dari kemaren gak nongol-nongol? Saya tinggal dimana kalian udah tau, masa kota sekecil ini nyari saya gak ketemu? jangan2 nyari-nya di medsos doank? Ayolah kuy ah ... ditunggu!

Memang kedua orang ini tak sempurna. Dari semua unggahan tertulis, berupa foto, maupun video yang DS dan Abu Janda pasang ... tak semua materinya saya setuju. Namun, saya rasa kita pasti setuju bahwa Indonesia butuh orang-orang seperti Denny Siregar dan Permadi Arya, dalam berperang mengatasi berbagai upaya untuk menghancurkan negeri ini, lewat politisasi dalam bentuk apa pun ... yang semakin jelas terlihat sejak RI dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Jangan biarkan duo “Batman-Robin” versi Indonesia ini berjuang sendiri. Mari keluar bersama-sama untuk ikutan “berperang” untuk memberi pencerahan dan membuka wawasan masyarakat, melalui tulisan, gambar, maupun video kreatif ... dengan semangat berkobar. Jangan sampai nantinya penyesalan kita akan terlambat, karena negeri ini sudah hancur lebur karena aksi-aksi kelompok tertentu ... yang sekalipun memoles diri sedemikian rupa supaya terlihat baik, tetapi sejatinya hanya berambisi untuk menguasai negeri ini, juga memanfaatkan kekayaan negeri ini demi kepentingan pribadi dan kelompok.
Namun, sama seperti Batman (meski di beberapa film terkini tak menampilkan Robin), yang akhirnya memerlukan bantuan Wonder Woman, Aquaman, hingga Superman untuk menghadapi musuh yang sangat kuat ... dua orang tadi juga tak boleh dibiarkan berperang sendiri, karena “pihak musuh” juga sedang memperkuat barisan dengan segala daya dan upaya mereka. Jadi ... sekali lagi ... jangan biarkan mereka berjuang sendiri!
Begitulah kura-kura ....

Sumber:
(1) https://dafunda.com/komik/asal-usul-dick-grayson-robin-pertama-batman/
(2) Facebook -> Denny Siregar
(3) IG -> permadiaktivis2
(4) https://jurnalpatrolinews.co.id/berita/denny-siregar-adek2ku-calon-teroris-yang-abang-sayang/
Denny Siregar dan Permadi Arya Ibarat Duet Batman-Robin di Rimba Politik Indonesia ...
Sumber Utama : https://seword.com/politik/denny-siregar-dan-permadi-arya-ibarat-duet-batman-1iIOCUfFKX

Denny Siregar: Gak Usah Jadi Santri, Kristen Dulu, Mualaf Terus Langsung Ngajar!

Baru-baru ini heboh Rais NU yang menyindir bacaan kitab suci Felix Siauw ternyata salah semua. Bahkan kesalahan yang dilakukana adalah kesalahan yang sangat fatal. Bagaimana tidak, Felix sebagai ustadz pujaan kadrun memang adalah seorang mualaf dan tidak pernah belajar di pondok pesantren. Tapi karena dia berani mengkafirk-kafirkan orang lain lantas derajatnya diangkat kadrun sebagai ustadz.
Inilah mirisnya bangsa ini, kenapa masih banyak masyarakat kita yang terpancing golongan mabok agama. Sejatinya mereka mewarisi sifat iblis yang sombong. Asal tahu saja, iblispun sangat rajin beribadah, tapi karena kesombongannya, Tuhan melemparnya ke neraka. Kini kenapa manusia harus menuruni sifat sombongnya dengan mengkafirkan sesama?
Sebelumnya dilansir suara.com, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ahmad Ishomuddin melontarkan kritik terhadap pengkhotbah Felix Siauw melalui akun Facebook pribadinya.
Kiai Ishomuddin mengkritik cara Felix Siauw membaca Alquran. Kritikan tersebut dilontarkan terkait video Felix Siauw tengah ceramah dan membacakan ayat Alquran.
Dalam unggahannya di Facebook, KH Ishomuddin menyarankan Felix Siauw agar lebih dulu belajar membaca Alquran secara benar sebelum menjadi ustaz.
“Belajar dulu baca Alquran dengan benar kepada para ahlinya sebelum nenjadi ustaz. (Sebuah Catatan Untuk Felix Siauw) oleh: Ahmad Ishomuddin,” tulis KH Ishomuddin dalam narasi unggahan Facebook, Rabu (1/7/2020).
Dalam video itu, kata KH Ishomuddin, Felix sedang bermaksud menafsirkan kata “hikmat” pada sila keempat Pancasila dengan mengutip Qs al-Jumu’ah ayat 1.
"Baru-baru ini saya membuka Facebook, tidak sengaja menemukan sebuah video singkat Felix Siauw. Saya sengaja menontonnya karena merasa penasaran. Terlihat jelas konteksnya, Felix sedang bermaksud menafsirkan kata 'hikmat' pada sila keempat Pancasila dengan mengutip Qs. al-Jumu’ah ayat 1 di hadapan beberapa orang berseragam putih-putih, sepertinya seragam pasukan FPI. Mungkin saja motifnya agar ia sebagai tokoh ex-HTI tidak lagi dituduh sebagai orang yang anti Pancasila,” tulis KH Ishomuddin.
KH Ishomuddin mengungkapkan, Felix Siauw melakukan banyak kekeliruan saat membaca Qs. al-Jumu’ah ayat 1 tersebut.
“Saya tidak terkejut melihat Felix keliru fatal membaca ayat, apalagi bila ia nekad menafsirkannya, jelas berdasarkan hawa nafsu, bukan dilandasi ilmu. Kekeliruannya itu wajar karena bekal ilmu agamanya yang amat terbatas dan belum memadai,” sambungnya.
Kesalahan fatal lainnya, kata KH Ishomuddin, Felix telah mengurangi dua kata dalam satu redaksi di ayat 1 QS al-Jumu’ah tersebut.
Kesalahan fatal lainnya, Felix telah mengurangi dua kata dalam satu redaksi ayat di atas, yaitu satu kata benda 'ma' dan satu huruf jarr/ preposition dalam kalimat yang lengkapnya adalah 'wa ma fil-ardli', sehingga menjadi 'wal-ardli',” ujarnya.
Selain itu, lanjut KH Ishomuddin, kekeliruan Felix yang lainnya terkait bacaannya atas Qs. al-Jumu’ah ayat 1 sepertinya karena ia sama sekali tidak memahami tata Bahasa Arab, terutama ilmu dasar yaitu Ilmu Nahwu/sintaksis dan Ilmu Sharf/morfologi.
Menurutnya, penyebab kekeliruan fatal dari Felix Siauw dalam membaca Qs. al-Jumu’ah ayat 1 adalah bahwa ia tidak mampu meng-i’rab, yakni tidak mampu menganalisis posisi suatu kata dalam rangkaian kalimat dengan tinjauan aneka ilmu kebahasaan demi memperjelas maknanya.
“Perubahan akhir sebuah kata dalam satu rangkaian kalimat sempurna itu disebabkan adanya perbedaan faktor yang menyertainya,” terangnya.
Jangankan kyai sekelas Ishomudin yang menilai, bagi orang islam yang awam seperti saya sudah bisa menilai kedangkalan ilmu Felix. Cara dia berceramah hingga status-statusnya tidak mencerminkan orang yang paham ilmu agama. Sindiran padanya dan ustadz mualaf lain juga datang dari Denny Siregar.
"Cuman di Indonesia, mualaf yang harusnya belajar malah didaulat ngajar.. Jadi gak usah capek2 jadi santri. Jadi Kristen aja dulu, trus mualaf, langsung deh ngajar. Ceramahnya cukup jelek2in agama lama. Indonesia bebas, kok. Kadrun itu pasar potensial.." tulis @DennySiregar7
Sindiran menohok tersebut tentunya ditujukan untuk orang-orang seperti Felix Siauw, Jonru, dan ustadz mualaf yang ngaku dibayar 1 milyar jika kembali kristen. Mereka-mereka ini sejatinya yang merusak kesucian agam islam itu sendiri. Sayang sekali pengikutnya yang dangkal agama cepat terpesona karena lihat pakaian dan hafalan kitab suci yang nyatanya salah semua.
Makanya paham khilafah sudah jelas sangat ngawur dan merusak. Tak ada yang bisa menilai tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang kecuali Tuhan. Inilah makanya para Nabi, Rasul dan Wali langsung diangkat oleh Tuhan. Tapi anehnya sistem khilafah justru seperti demokrasi yang ditentukan oleh manusia. Akibatnya seperti jaman khulafaur rasyidin, mereka saling bunuh-membunuh kalau tak puas akan kepemimpinan khalifahnya.
Ideologi khilafah yang digaungkan ustadz-ustadz mualaf tak lain hanya untuk kepentingan politik semata. Sambil menumpang nama agama, mereka hendak mengambil alih kekuasaan. Tak peduli punya keahlian bidang pemerintah, ekonomi, kesehatan dan lainnya atau tidak, asal bajunya terlihat agamis maka dikatakan bisa jadi khalifah. Ini berbahaya sekali.
Seharusnya mereka belajar dari khilafah ISIS di Syuriah. Tak ada solusi, tak ada pendidikan gratis dan sebagainya. Malah perempuan diperkosa dan diperjualbelikan sedang suaminya dipaksa perang. Indonesia jangan sampai jadi Syuriah kedua. Untuk itu golongan khilafah jangan sampai diberi panggung apalagi dijadikan guru agama.
Begitulah kura-kura.
Referensi:
https://amp.suara.com/news/2020/07/01/170912/rais-nu-ungkap-kesalahan-baca-alquran-felix-siauw-sangat-fatal
Denny Siregar: Gak Usah Jadi Santri, Kristen Dulu, Mualaf Terus Langsung Ngajar!
Sumber Utama : https://seword.com/spiritual/denny-siregar-gak-usah-jadi-santri-kristen-dulu-3CPvN2LVMl

 

Kemen-BUMN Sudah Mulai “Masuk Angin” Nampaknya, Sebelum Adian TERIAK (bag 1/2)

Pada tanggal 14 Oktober 2016, pukul 14:00 WIB, dalam kerja SENYAP, Presiden Jokowi melantik pak Ignasius Jonan dan pak Archandra Tahar sebagai menteri dan wakil menteri ESDM. Pelantikan yang dilaksanakan setelah sholat Jumat itu, bertepatan dengan berlangsungnya demo anti Ahok sebagai Cagub DKI.
Langkah Presiden Jokowi itu bak aksi seorang trendsetter, yang mengambil alih panggung pertunjukan begitu saja, dari pihak yang ingin mendapat panggung dan sudah menyiapkannya aksinya jauh-jauh hari. Fokus media berita dan media sosial, yang sejak pagi sampai sebelum sholat Jumat tertuju pada aksi demo itu, tiba-tiba langsung beralih ke Istana Merdeka. Semua fokus beralih pada berbagai isu seputar pelantikan Menteri ESDM dan Wamen ESDM; apalagi posisi Wamen ESDM adalah posisi baru. Sudah deh “kukutan” tuh (baca : rugi besar) si penyandang dana demo anti ahok di Monas waktu itu !!. Ibarat batu pemecah ombak, sebuah langkah DALAM SENYAP Presiden Jokowi mampu memecah ombak aksi demo tersebut. Berita heboh tentang demo anti Ahok “hilang” begitu saja. Semua berita media massa dan media sosial adalah tentang duet baru di kementerian ESDM.
Demo tanggal 14 Oktober 2016 adalah demo (Jumat) kedua untuk menolak Ahok mencalonkan diri sebagai Cagub DKI. Jumlah pendemo hari itu sudah lebih besar dari demo pertama, tanggal 7 Oktober 2016, seminggu sebelumnya. Namun sama seperti demo (Jumat) pertama, demo kali itu pun masih demo yang diorganisir oleh ormas saja (walau penyandang dananya pasti dari oknum elit politik lah), artinya demo tersebut BELUM TERORGANISIR SECARA TSM (baca : elit politik “tertentu” belum punya niat untuk menyerang atau menarget Presiden Jokowi). Sayangnya, ternyata langkah melantik (kembali) pak Jonan dan pak Archandra itu telah membuat seorang OKNUM elit menjadi sangat “murka” dan berimplikasi besar terhadap posisi Presiden Jokowi.
Nampaknya langkah Presiden Jokowi melantik pak Jonan dan pak Archandra Tahar sebagai Menteri dan Wakil Menteri ESDM, tanpa kehadiran pak JK yang sedang di Makassar, itu sudah membuat seorang OKNUM elit politik menjadi SANGAT “MURKA” sehingga si oknum itu menargetkan untuk melengserkan Presiden Jokowi. Siapa oknum itu, tidak perlu dibahas, tidak baik membantu oknum itu ngetop (dia sudah membuat berbagai acara untuk menaikkan pamornya, tetapi tetap tak menarik perhatian masyarakat. Kasihan juga sih).
Akhirnya aksi-aksi demo yang semula dilakukan oleh ormas, segera ‘ditunggangi” si oknum ini, yang nampaknya memang punya hubungan “baik” dengan penyandang dana demo ormas anti Ahok tersebut. Pembaca yang tidak percaya tentang upaya pelengseran Presiden Jokowi di balik aksi demo anti-Ahok, silahkan saja. Saya termasuk orang yang percaya adanya upaya pelengseran itu, dan saya menjadi “MUAK” dengan oknum satu itu. (karena itu saya tidak sudi menyebutkan namanya, biar dia menjadi tidak terkenal). Yang jelas oknum ini bukan dari militer ya … eeeit penonton … eh pembaca jangan kuciwa dong. Yang biasa bermain licin bak belut itu biasanya sipil ya, bukan militer.
Awalnya aksi demo yang SUDAH TERORGANISIR secara TSM itu akan dijalankan pada Jumat ke-4 Oktober 2016, tetapi karena saat itu bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda – 28 Oktober 2016, maka aksi itu ditunda Jumat berikutnya : 4 November 2016. Apa yang terjadi pada tanggal 4 November 2016, kita semua bisa baca sendiri di berita-berita waktu itu. Yang jelas Gusti Allah tetap melindungi Presiden Jokowi dan Republik Indonesia tercinta kita ini, karena pada tanggal 2 Desember 2016, sekali lagi Presiden Jokowi kembali BERHASIL MEREBUT PANGGUNG UTAMA dari aksi demo yang tentunya menghabiskan biaya yang tidak sedikit dari pihak pendemo. Rencana busuk pelengseran itu GATOT – GAGAL TOTAL. Tidak mengherankan, betapa oknum itu kemudian benar-benar bernapsu ingin “menghabisi” BTP, karena sejatinya dendam utama yang bersangkutan adalah kepada Presiden Jokowi, yang tidak mau diajak bekerja sama sesuai selera “kacangan”-nya (aslinya sih, saya ingin menulis “tidak mau dijadikan “boneka”-nya, tapi saya batalkan).
Jadi jelas ya pembaca, teori pemicu utama upaya melengserkan Presiden Joko Widodo melalui demo anti-Ahok bersilit-silit, bukan si Ahok, melainkan pak Jonan. Dan memang pelantikan pak Jonan menjadi menteri ESDM itu layak (worthed) berimplikasi sangat besar terhadap Presiden Jokowi, karena kerja cerdas pak Jonan lah yang telah mampu membuat saham mayoritas Freeport dikuasai Indonesia (DPL Freeport berhasil kembali ke pangkuan ibu pertiwi). Bukan itu saja, skema penyelesaian Freeport itu bisa menjadi semacam skema blue print untuk kerja sama/investasi luar negeri lain, yang masih perlu dibenahi. Yang jelas solusi Freeport adalah win-win solution, yang makin memperbaiki iklim investasi Indonesia di mata dunia internasional.
Semoga FIKSI ini bisa sedikit mencerahkan pembaca seword yang setia, mengapa sampai hari ini menteri BUMN tidak juga memberi posisi strategis kepada pak Jonan. Jelas upaya oknum si “licin” bermental KKN ala orba, terus berupaya menyingkirkan pak Jonan secara halus. Tujuannya jelas : pak Jonan tidak bisa kembali bekerja bersama Presiden Jokowi, meski hanya sebagai direktur atau komisaris BUMN strategis, seperti diuraikan dalam artikel : https://seword.com/politik/fiksi-jonan-bukan-ahok-pemicu-upaya-f9XD5fHHTh salam kula sanes sinten sinten
Kemen-BUMN Sudah Mulai “Masuk Angin” Nampaknya, Sebelum Adian TERIAK (bag 1/2)
Sumber Utama : https://seword.com/politik/kemen-bumn-sudah-mulai-masuk-angin-nampaknya-v9DnLWT7z7

Fiksi – JONAN (bukan Ahok) Pemicu Upaya Pelengseran Presiden Jokowi Tahun 2016 (bag 2/2)

Pada tanggal 14 Oktober 2016, pukul 14:00 WIB, dalam kerja SENYAP, Presiden Jokowi melantik pak Ignasius Jonan dan pak Archandra Tahar sebagai menteri dan wakil menteri ESDM. Pelantikan yang dilaksanakan setelah sholat Jumat itu, bertepatan dengan berlangsungnya demo anti Ahok sebagai Cagub DKI.
Langkah Presiden Jokowi itu bak aksi seorang trendsetter, yang mengambil alih panggung pertunjukan begitu saja, dari pihak yang ingin mendapat panggung dan sudah menyiapkannya aksinya jauh-jauh hari. Fokus media berita dan media sosial, yang sejak pagi sampai sebelum sholat Jumat tertuju pada aksi demo itu, tiba-tiba langsung beralih ke Istana Merdeka. Semua fokus beralih pada berbagai isu seputar pelantikan Menteri ESDM dan Wamen ESDM; apalagi posisi Wamen ESDM adalah posisi baru. Sudah deh “kukutan” tuh (baca : rugi besar) si penyandang dana demo anti ahok di Monas waktu itu !!. Ibarat batu pemecah ombak, sebuah langkah DALAM SENYAP Presiden Jokowi mampu memecah ombak aksi demo tersebut. Berita heboh tentang demo anti Ahok “hilang” begitu saja. Semua berita media massa dan media sosial adalah tentang duet baru di kementerian ESDM.
Demo tanggal 14 Oktober 2016 adalah demo (Jumat) kedua untuk menolak Ahok mencalonkan diri sebagai Cagub DKI. Jumlah pendemo hari itu sudah lebih besar dari demo pertama, tanggal 7 Oktober 2016, seminggu sebelumnya. Namun sama seperti demo (Jumat) pertama, demo kali itu pun masih demo yang diorganisir oleh ormas saja (walau penyandang dananya pasti dari oknum elit politik lah), artinya demo tersebut BELUM TERORGANISIR SECARA TSM (baca : elit politik “tertentu” belum punya niat untuk menyerang atau menarget Presiden Jokowi). Sayangnya, ternyata langkah melantik (kembali) pak Jonan dan pak Archandra itu telah membuat seorang OKNUM elit menjadi sangat “murka” dan berimplikasi besar terhadap posisi Presiden Jokowi.
Nampaknya langkah Presiden Jokowi melantik pak Jonan dan pak Archandra Tahar sebagai Menteri dan Wakil Menteri ESDM, tanpa kehadiran pak JK yang sedang di Makassar, itu sudah membuat seorang OKNUM elit politik menjadi SANGAT “MURKA” sehingga si oknum itu menargetkan untuk melengserkan Presiden Jokowi. Siapa oknum itu, tidak perlu dibahas, tidak baik membantu oknum itu ngetop (dia sudah membuat berbagai acara untuk menaikkan pamornya, tetapi tetap tak menarik perhatian masyarakat. Kasihan juga sih).
Akhirnya aksi-aksi demo yang semula dilakukan oleh ormas, segera ‘ditunggangi” si oknum ini, yang nampaknya memang punya hubungan “baik” dengan penyandang dana demo ormas anti Ahok tersebut. Pembaca yang tidak percaya tentang upaya pelengseran Presiden Jokowi di balik aksi demo anti-Ahok, silahkan saja. Saya termasuk orang yang percaya adanya upaya pelengseran itu, dan saya menjadi “MUAK” dengan oknum satu itu. (karena itu saya tidak sudi menyebutkan namanya, biar dia menjadi tidak terkenal). Yang jelas oknum ini bukan dari militer ya … eeeit penonton … eh pembaca jangan kuciwa dong. Yang biasa bermain licin bak belut itu biasanya sipil ya, bukan militer.
Awalnya aksi demo yang SUDAH TERORGANISIR secara TSM itu akan dijalankan pada Jumat ke-4 Oktober 2016, tetapi karena saat itu bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda – 28 Oktober 2016, maka aksi itu ditunda Jumat berikutnya : 4 November 2016. Apa yang terjadi pada tanggal 4 November 2016, kita semua bisa baca sendiri di berita-berita waktu itu. Yang jelas Gusti Allah tetap melindungi Presiden Jokowi dan Republik Indonesia tercinta kita ini, karena pada tanggal 2 Desember 2016, sekali lagi Presiden Jokowi kembali BERHASIL MEREBUT PANGGUNG UTAMA dari aksi demo yang tentunya menghabiskan biaya yang tidak sedikit dari pihak pendemo. Rencana busuk pelengseran itu GATOT – GAGAL TOTAL. Tidak mengherankan, betapa oknum itu kemudian benar-benar bernapsu ingin “menghabisi” BTP, karena sejatinya dendam utama yang bersangkutan adalah kepada Presiden Jokowi, yang tidak mau diajak bekerja sama sesuai selera “kacangan”-nya (aslinya sih, saya ingin menulis “tidak mau dijadikan “boneka”-nya, tapi saya batalkan).
Jadi jelas ya pembaca, teori pemicu utama upaya melengserkan Presiden Joko Widodo melalui demo anti-Ahok bersilit-silit, bukan si Ahok, melainkan pak Jonan. Dan memang pelantikan pak Jonan menjadi menteri ESDM itu layak (worthed) berimplikasi sangat besar terhadap Presiden Jokowi, karena kerja cerdas pak Jonan lah yang telah mampu membuat saham mayoritas Freeport dikuasai Indonesia (DPL Freeport berhasil kembali ke pangkuan ibu pertiwi). Bukan itu saja, skema penyelesaian Freeport itu bisa menjadi semacam skema blue print untuk kerja sama/investasi luar negeri lain, yang masih perlu dibenahi. Yang jelas solusi Freeport adalah win-win solution, yang makin memperbaiki iklim investasi Indonesia di mata dunia internasional.
Semoga FIKSI ini bisa sedikit mencerahkan pembaca seword yang setia, mengapa sampai hari ini menteri BUMN tidak juga memberi posisi strategis kepada pak Jonan. Jelas upaya oknum si “licin” bermental KKN ala orba, terus berupaya menyingkirkan pak Jonan secara halus. Tujuannya jelas : pak Jonan tidak bisa kembali bekerja bersama Presiden Jokowi, meski hanya sebagai direktur atau komisaris BUMN strategis, seperti diuraikan dalam artikel : https://seword.com/politik/kemen-bumn-sudah-mulai-masuk-angin-nampaknya-v9DnLWT7z7
salam kula sanes sinten sinten
Fiksi – JONAN (bukan Ahok) Pemicu Upaya Pelengseran Presiden Jokowi Tahun 2016 (bag 2/2)
Sumber Utama : https://seword.com/politik/fiksi-jonan-bukan-ahok-pemicu-upaya-f9XD5fHHTh

Terawan di Sarang Penyamun

Diangkatnya DR Terawan atau nama lengkapnya DR. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad sebagai Menteri Kesehatan di Kabinet Kerja Jokowi, awalnya menimbulkan Pro dan Kontra, kenapa demikian? Terawan yang juga seorang Jendral TNI aktif adalah sosok kontroversial yang pernah berkasus dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia). 
IDI adalah organisasi profesi yang menaungi seluruh Dokter di Indonesia, dan mempunyai sejarah yang amat panjang, bahkan dari website resmi IDI, yaitu idionline.org, sejarah organisasi profesi ini sendiri sudah berdiri sejak tahun 1926.
Nah ini masalahnya, ternyata Terawan pernah bermasalah dengan IDI, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dikabarkan menjatuhkan sanksi atas pelanggaran etik berat yang dilakukan oleh Kepala Rumah Sakit Umum Pusat Angkatan Darat (RSPAD), pada saat itu (2018) Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto. Hal ini dibenarkan oleh Ketua MKEK, dr Prijo Pratomo, Sp. Rad. 
Namun, dia juga menegaskan bahwa MKEK tidak mempersalahkan teknik terapi pengobatan Digital Substraction Angogram (DSA) yang dijalankan Terawan untuk mengobati stroke, melainkan kode etik yang dilanggar.
“Kami tidak mempersoalkan DSA, tapi sumpah dokter dan kode etik yang dilanggar,” ujarnya, Prijo menyebut ada pasal Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki) yang dilanggar. Dari 21 pasal yang yang tercantum dalam Kodeki, Terawan telah mengabaikan dua pasal yakni pasal empat dan enam. Pada pasal empat tertulis bahwa “Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri”. Terawan tidak menaati itu, dan kata Prijo, Terawan mengiklankan diri. Padahal, ini adalah aktivitas yang bertolak belakang dengan pasal empat serta mencederai sumpah dokter. Sementara itu, kesalahan lain dari Terawan adalah berperilaku yang bertentangan dengan pasal enam. 
Bunyinya: “Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat”. Sikap Terawan yang tidak kooperatif terhadap MKEK juga disebut menyebabkan kesalahannya semakin parah.
sumber: KOMPAS
Bahkan IDI sempat menolak saat Terawan diangkat sebagi Menteri oleh Jokowi 
Didalam berita tersebut IDI menyatakan keberatannya atas diangkatnya Terawan sebagai menteri Kesehatan. sumber beritanya .
Metode digital substraction angiography (DSA) atau publik mengenalnya dengan Metode Cuci Otak yang ditemukan dokter Terawan Agus Putranto dikenal sangat ampuh bahkan terkenal sampai dunia internasional. dr Terawan bahkan pernah memenuhi undangan Rumah Sakit Krankenhaus Nordwest Jerman untuk menjelaskan metodenya ini.
"Ya, sekalian menunjukkan kesejajaran ilmu orang Indonesia dengan teman-teman di Jerman. Jangan sampai kami di Indonesia hanya dianggap main ngeyel saja dan tidak ilmiah. 
Sedangkan negara lain sangat menghargai. Kalau bisa nangis saya nangis tenan (benar) karena sedih, " ujarnya kepada media.
Sumber
Versi dari DR Terawan dalam beberapa kali interviewnya di televisi pernah mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melanggar kode etik, dan tidak pernah mengiklankan dirinya ataupun metodenya, adapun tentang kesaksian yang banyak beredar adalah pengalaman orang atau pasien yang ditanganinya dan menjalani Metode DSA yang merasakan manfaat dari Terapi cuci otaknya tersebut.
Apapun setiap permasalahan pasti ada dua versi yang berbeda, yang jelas disini bahwa Terawan dan IDI mempunyai masalah yang serius, menempatkan Terawan dikementrian Kesehatan, bahkan sebagai Menterinya, bagaikan menyemburkan bensin kedalam api, api akan semakin membesar dan membakar. 
Hal ini sama saja Jokowi menempatkan Terawan di sarang penyamun, yah pasti banyak penolakan. 
Sudah bisa diduga IDI akan melakukan resistansi baik secara halus maupun secara frontal, secara halus dengan cara kelihatannya mendukung programnya akan tetapi programnya tidak ada yang jalan satupun. 
Menggangguk didepan orangnya tetapi tidak dijalankan, itulah yang terjadi sekarang, penolakan secara halus dari para dokter anggoata IDI yang menolak Terawan tentu saja menyulitkannya menjalankan semua program-programnya, ujung-ujungnya semua mandeg. 
Penanganan COvid19 menjadi bukti bahwa jajaran kementrian kesehatan tidak berkoordinasi dengan baik dengan Menterinya, tapi jangan anggap Terawan tidak mampu, justru kita harus melihat dari sisi yang lain, sudahkan para dokter yang ada dibawah naungan IDI itu berkoordinasi dengan baik? 
Itu pertanyaannya. Contoh terbaru kita melihat sendiri bagaimana Walikota rasa Gubernur Ibu Risma, terpaksa harus menyembah-nyembah saat pertemuan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan para direktur RS Surabaya. 
Bahkan Ibu RIsma sendiri merasakan betapa sulitnya berkomunikasi dengan para dokter itu.
Sudah jadi rahasia umumlah, bahwa IDI sudah dikuasai golongan yang dikenal dengan nama kadrun, pemuja ideologi dari arab itu. 
Terawan yang dianggap kafir oleh kadrun tentu saja pasti tidak akan didengar oleh kaum kadrun itu, terbukti pandemi Covid19 dijadikan arena untuk menjebak Terawan. 
Pada saat kampanye PILPRES kita melihat sendiri banyak bukti digital bahwa para dokter bahkan dokter dari rumah sakit pemerintah, malah mendukung calon yang didukung oleh ormas terlarang HTI, lalu baru-baru ini beredar undanganTausiah dari IDI wilayaj Riau, disana mengundang ulama, yang sudah kita kenal sebagai ulama yang pro kilafah dan selalu mengkafir-kafirkan orang dan menjelekan NU, nah sudah jelas kan IDI itu dikuasai oleh siapa?
Yang paling terlihat jelas adalah bagaimana IDI tidak mendukung program percepatan penangan Covid19 dengan menerapkan TPK atau Terapi Plasma Konvalesan, terlihat dibeberapa daerah ada penolakan yang sangat kuat untuk tidak menjalankan TPK, mungkinkah IDI takut banyak pasien Covid yang sembuh?.
Menjadi seorang Doktor Terawan pada saat sekarang ini memang sangat sulit, dan beliau selalu disalahkan, padahal kalau kita mau sedikit membuka mata saja, bisa melihat bahwa posisi beliau sangatlah tidak nyaman. 
Seharusnya Terawan tidak perlu direshuffle, yang diperlukan adalah aksi nyata pemerintah memusnahkan ideologi kadal gurun, yang sudah merusak sendi-sendi berbangsa dan bernegara ini. Yang diperlukan adalah rekan-rekan para Dokter yang terhormat yang masih ingin Pancasila dan NKRI di negeri ini bersatu padu dan rebut kembali IDI, agar IDI menjadi milik semua masyarakat dan tidak tergelincir dalam politik identitas.
Cak Soed
#KawalJokowi
Terawan di Sarang Penyamun
Sumber Utama : https://seword.com/umum/terawan-di-sarang-penyamun-dybx7hS96F

Revolusi Pendidikan Indonesia Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Efektifkah atau Modus Baru

Memang kalimat yang paling sering diucapkan oleh rakyat Indonesia adalah kalau ganti menteri maka akan berganti pula peraturan dan kebijakannya. 
Rakyat sudah merasa bosan dipermainkan oleh penguasa dengan cara seenak udelnya saja merombak tatanan yang sudah dibuat.
Salah satu Kementerian yang hendak melakukan perombakan adalah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dibawah mantan CEO Gojek Nadiem Makarim. 
Nadiem Makarim mewacanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) diterapkan secara permanen dan hybrid.
Wacana dilakukan pembelajaran jarak jauh ini dilatarbelakangi dari diterapkan proses belajar sistem daring sebagai akibat dari paparan virus corona yang selama beberapa bulan ini melanda Indonesia bahkan dunia.
"Apa yang terjadi setelah COVID-19, setelah pandemi ini, ada beberapa hal perubahan struktural yang akan berdampak kepada peta jalan pendidikan kita, dan kepada sistem pendidikan kita. 
Yang pertama adalah pembelajaran jarak jauh ini akan merupakan menjadi sesuatu yang permanen, bukan pembelajaran jarak jauh saja yang pure, tapi hybrid mode menurut saya adaptasi terhadap teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem.
Menurut Nadiem, pembelajaran jarak jauh dapat menjadi peluang untuk efisiensi teknologi. 
Orang tua murid hingga sekolah dapat melakukan persilangan metode pembelajaran.
"Jadinya kesempatan kita untuk melakukan berbagai macam efisiensi dengan teknologi, dengan software, dengan aplikasi dan juga memberikan kesempatan bagi guru-guru, dan kepala sekolah, dan murid-murid, untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system, itu potensi sangat besar," ujar Nadiem.
Tujuan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan Kemendikbud adalah untuk efektifitas dan efisiensi dari sistem pendidikan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi. 
Dari satu sisi tujuan ini sangat baik karena pendidik bisa berinovasi untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan sarana teknologi namun disisi yang lain perlu diperhatikan adalah apakah seluruh daerah sudah tercover dengan layanan internet dengan baik atau tidak ?
Tujuan Kemendikbud Nadiem Makarim untuk melakukan hybrid mode pada sektor pendidikan perlu mendapat perhatian yang sangat tinggi karena kesalahan penerapan bisa berakibat pada kekacauan pendidikan di Indonesia.
Apakah ada yang salah dengan sistem pendidikan Indonesia selama ini ? 
Apakah Kemendikbud sudah melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait pembelajaran sistem daring selama beberapa bulan ini ? Apakah efektif ?
Perubahan kurikulum hingga asesmen itu, menurut Nadiem, agar pembelajaran semakin efektif. Sedangkan untuk metode dan konten pembelajaran, sebut dia, pihak sekolah boleh menentukan pilihannya sendiri.
"Agar kemungkinan pembelajaran yang efektif itu lebih tinggi, dan ini adalah tentu kalau masalah teknologi atau platform semua sekolah punya preferensi sendiri mau menggunakan apa, mau menggunakan metode apa dan kontennya apa," ujar Nadiem.
"Tapi, sebagai sebuah sistem pendidikan yang dimaksudkan optimalisasi PJJ itu untuk memberikan guru-guru ketenangan dan juga arahan apa yang bisa dia lakukan selama pembelajaran jarak jauh, dan kami sedang merancang kurikulum ini, kurikulum asesmen pada konteks saat dalam PJJ," sambung Nadiem.
Menurut Nadiem bahwa perubahan kurikulum itu agar pembelajaran semakin efektif. Benarkah ? 
Justru yang ada akan terjadi kesemrawutan penyerapan ilmu oleh siswa atau mahasiswa ketika melakukan pembelajaran jarak jauh ini.
Pembelajaran jarak jauh akan membuat proyek baru bagi dunia pendidikan untuk menciptakan mafia-mafia baru karena hanya mengandalkan kelas jarak jauh. 
Justru dengan tatap muka maka diketahui apakah siswa atau mahasiswa itu benar ada atau tidak ada. Kalau dengan PJJ, bukan hanya pembelajarannya saja yang disangsikan malah siswanya atau mahasiswanya benar ada atau tidak ada. 
Bisa saja yang tertera cuma nama siswa/mahasiswanya saja. 
Ini malah memudahkan untuk menciptakan ijazah-ijazah palsu dikemudian hari.
Kalau Kemendikbud hendak melakukan revolusi pendidikan, sebenarnya bukan pembelajaran jarak jauh yang diinginkan oleh pendidikan di Indonesia, namun seluruh rakyat Indonesia harus bisa mengakses buku-buku untuk bisa dibaca dengan menggunakan teknologi.
Kekurangan di Indonesia adalah kurangnya akses terkait literasi buku bacaan bagi seluruh rakyat Indonesia yang membutuhkan. 
Bila Kemendikbud memang perhatian terhadap perubahan pendidikan di Indonesia maka disarankan perlu dibukanya akses dan kemudahan bagi siswa atau mahasiswa untuk mencari referensi buku-buku melalui layanan internet.
Jadi pembelajaran jarak jauh atau PJJ yang disarankan oleh Kemendikbud itu tidak akan membuat perubahan apapun pada sektor pendidikan di Indonesia karena yang ada hanyalah modus-modus baru untuk mengelabuhi pendidikan Indonesia.
Pemerintah perlu konsentrasi untuk menciptakan ruang-ruang baca yang mudah diakses oleh masyarakat baik secara langsung ataupun menggunakan teknologi karena kekurangan pendidikan di Indonesia sulitnya untuk mengakses buku-buku, ebook ataupun jurnal-jurnal demi keperluan pendidikan.
Revolusi Pendidikan Indonesia Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Efektifkah atau Modus Baru
Sumber Utama : https://seword.com/politik/revolusi-pendidikan-indonesia-pembelajaran-jarak-XwGeEYDf5t

Ini Contoh Pendukung Anies Yang Berstandar Ganda Soal Reklamasi

Anies sedang diguncang oleh isu pemberian izin reklamasi perluasa kawasan Ancol. Banyak yang mengkritik karena dianggap melanggar janjinya dulu yang dengan tegas menolak reklamasi. Bahkan pendukungnya sendiri mengancam akan mendemo Anies di Balai Kota jika dia tidak mencabut kembali kebijakan tersebut. 5000 orang sudah siap demo jika itu terjadi.
Tapi PA 212 masih setia bersama Anies. Setia yang terlihat sangat konyol malah.
PA 212 angkat bicara mengenai tindakan Anies yang memberikan izin perluasan kawasan Ancol. Mereka menyatakan masih mendukung Anies sejauh ini.
Sekjen PA 212, Bernard Abdul Jabbar mengatakan, tindakan mereklamasi atau tidak adalah kewenangan dari Anies. 
Menurutnya Anies pastilah memiliki pertimbangan sendiri untuk melakukan proyek ini. 
"Itu memang kebijakan pak Anies untuk melaksanakan apa yang memang menjadi kebutuhan mereka," kata Bernard.
Lucunya, mereka mendukung proyek Anies, tapi menolak reklamasi Teluk Jakarta yang dilakukan oleh Ahok. 
Menurutnya reklamasi Ahok saat itu mendapatkan penolakan hingga ketika Anies menjabat izin reklamasi diminta segera dicabut. 
"Kalau itu jelas kita mendukung pak Anies untuk tidak memberikan izin untuk melaksanakan proyek reklamasi yang pada saat itu diizinkan Ahok," katanya.
Ini logika orang sakit. 
Reklamasi Ahok mendapatkan penolakan sehingga Anies mencabut izinnya. 
Sekarang, reklamasi Ancol juga mendapatkan banyak penolakan, tapi PA 212 memaklumi. 
Bukankah ini logika yang gila? 
Apakah mereka ini buta dan tuli sehingga tidak bisa melihat dan mendengar banyaknya penolakan terhadap reklamasi Ancol ini? 
Bahkan pendukungnya sendiri saja mau ancam lakukan demo.
Ini adalah contoh dukungan yang membabi buta. 
Pokoknya Ahok tetap salah dan Anies tetap benar meskipun yang dilakukan Anies itu sama seperti yang dilakukan Ahok. 
Standar ganda yang mereka perlihatkan sekarang ini sangat brutal dan menjijikkan. 
Memang standar ganda itu hal yang sudah biasa di dunia politik. 
Masalahnya mereka ini bawa agama, dan yang mencitrakan agamanya juga ikut-ikutan berstandar ganda.
Menurut Bernard, yang dikerjakan Anies saat ini juga berbeda dengan Ahok. 
Menurutnya reklamasi Ancol ini bisa memberikan dampak positif seperti mendorong bisnis pariwisata dan lainnya. 
"Kan itu untuk menambah fasilitas untuk rekreasi warga ya khususnya Jakarta. Kalau memang itu menjadi kebijakan. Asal jangan reklamasi yang di Pluit (Teluk Jakarta) itu," katanya.
Ini namanya pembodohan publik. 
Ahok ingin pengembang memberikan kontribusi pengembang sebesar 15 persen agar dapat digunakan untuk pembangunan DKI Jakarta dan keperluan bagi rakyat. 
Angka ini sangat besar bahkan bisa melebihi APBD DKI Jakarta. 
Bayangkan berapa banyak warga yang terbantu jika kontribusi 15 persen ini cair. 
Lucunya mereka ribut, bawa-bawa rakyat dan sok bela nelayan.
Sedangkan yang tidak berikan apa-apa (entah gimana nasib kontribusi pengembang) malah didiamkan dan didukung habis-habisan. 
Cuma modal alasan kebutuhan warga, buat rekreasi dan bangun museum sudah dianggap lebih baik. Ini jelas menunjukkan PA 212 ini berisi orang-orang jenius yang logikanya cetar membahana dan mungkin lulusan ekonomi dengan nilai sempurna.
Nah, yang sedih itu siapa? Pendukung yang menyesal. Sudah lah bodoh, dimanfaatkan, diperah, diberikan permen karet manis, diancam pakai mayat, akhirnya tidak dapat apa pun. Lebih menyedihkan lagi, mereka diiming-imingi sertifikat kepemilikan kavling surga, sekarang hanya bisa gigit jari penuh penyesalan.
Buka mata kalian lebar-lebar. 
Kelompok ini yang kemarin demo menentang RUU HIP dan mendadak setia pada Pancasila, kan? Kelompok ini pula yang ributkan isu PKI yang tidak pernah ada. 
Sekarang pun mereka bela reklamasi Ancol yang disetujui Anies. 
Masih buta dan tak bisa sadar bahwa kelompok ini memang tak jelas dan punya niat ganda berlapis dan terselubung?
Reklamasi itu tidak boleh karena mungkin kebijakan dari gubernur bukan seiman, sedangkan perluasan daratan itu boleh karena kebijakan gubernur seiman.
Jadi kesimpulan dan pesan moralnya adalah, jadi orang munafik dan berstandar ganda itu tidak masalah, asalkan seiman. 
Orang yang lurus dan kerjanya benar-benar demi rakyat harus dipermasalahkan kalau dia tidak seiman. Sudah paham belum nih?
Yang didukung dengan yang mendukung sama saja kelakuannya. 
Selamat menikmati deh. Masa bodo ah.
Bagaimana menurut Anda?
https://www.suara.com/news/2020/07/03/102128/pulau-buatan-ahok-ditolak-pa-212-pilih-dukung-anies-reklamasi-ancol
Ini Contoh Pendukung Anies Yang Berstandar Ganda Soal Reklamasi
Sumber Utama : https://seword.com/politik/ini-contoh-pendukung-anies-yang-berstandar-ganda-3sfxObqflm

Repost From FB Denny Siregar Migo Berita / Sabtu/04072020/13.38Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya

1 komentar:

lia 1 Februari 2021 pukul 01.43

sangat bermanfaat untuk dibaca

backhoe komatsu