» » » » » ACT, Bukalapak, Teroris ISIS dan Mengapa Kotak Amal jadi "Modal" Terorisme?

ACT, Bukalapak, Teroris ISIS dan Mengapa Kotak Amal jadi "Modal" Terorisme?

Penulis By on Minggu, 07 November 2021 | No comments

Migo Berita - Banjarmasin - ACT, Bukalapak, Teroris ISIS dan Mengapa Kotak Amal jadi "Modal" Terorisme? Baca hingga tuntas artikel yang telah kita kumpulkan agar tidak gagal paham.

Menebak Siapa yang Buat Ledakan di Rumah Ortu Veronica Koman

Banyak yang tidak suka dengan Jokowi seperti Veronica Koman. Tapi saya yakin lebih banyak yang nggak suka sama Veronica Koman. Terjadinya ledakan di rumah orang tua Veronica Koman yang ada di Jakarta memang tidak bisa dibenarkan. Aparat penegak hukum harus mengusut tuntas.

Sejahat-jahatnya Veronica Koman yang ingin gagalkan PON Papua seperti yang disebutkan oleh Badan Intelijen Nasional alias BIN, jangan sampai bawa-bawa orang tuanya. Tapi kalau bicara soal ledakan di rumah ortu Veronica Koman, kira-kira kita bisa tahu siapa pelakunya. Melihat dari motif dan dugaan pelaku yang bikin ledakan ini, kita harus melihat sejarah. Sejarah di mana ada kubu pembenci Jokowi yang pernah memfitnah ibunda Jokowi dan ayah Jokowi yang sudah almarhum, sebagai kelahiran Singapura. Orang-orangan tersebut membangun narasi busuk.

Narasi busuk yang mendiskreditkan orang tua Jokowi, dilakukan oleh si pendukung Om Wowo yang juga merupakan orang dekat dari Wowo itu sendiri. Jadi kalau mau langsung salahkan pemerintah dan menuding pendukung Jokowi yang melakukan hal kriminal ini, rasanya agak mustahil.

Biasanya yang suka bawa-bawa orang tua itu adalah anak bocah, yang terjebak di tubuh manusia besar. Para pendukung Om Wowo lah yang memiliki jiwa seperti itu. Bahkan ada SJW-SJW yang membawa-bawa keluarga Jokowi, memfitnahnya bahwa anak Jokowi main proyek batu bara di Kalimantan.

Kaesang, anak Jokowi difitnah oleh si SJW bangkay itu. Delusional sekali orang ini. Manusia yang sok koar-koar mengatakan bahwa Copet di Indonesia adalah yang tertinggi karena Jokowi tak mampu atasi pandemi, ternyata main bawa-bawa keluarga. Selama ini kita tahu bahwa banyak orang yang dukung Jokowi.

Tapi si Dendi yang suka bawa-bawa keluarga Jokowi, Tofa Lemon yang suka fitnah anak Jokowi dan ibunda Jokowi, ditinju di hadapan umum pun tidak pernah. Artinya pendukung Jokowi mustahil melakukan hal ini kepada orang tua Veronica Koman. Ledakan di rumah orang tua Veronica Koman harus segera diusut, kalau perlu tampilkan wajah pelakunya. CCTV di kotanya Anies Baswedan mau dibilang rusak? Nanti mirip narasinya sama penetesan air keras ke mata Novel Baswedan. Polisi harus segera mengusut tuntas.

Jangan sampai seperti film Chief of Staff, drama Korea yang dimainkan oleh Lee Jung Jae yang merupakan pemeran utama Squid Game, bahwa ada rekaman CCTV yang dihapus oleh orang yang berkepentingan. Polisi harus segera mengusut, agar tidak lagi Jokowi yang disalahkan.

Saya yakin bahwa orang-orang macam Benny Wenda dan Veronica Koman ini bisa menggunakan cara-cara dan narasi untuk lepaskan Papua dari Indonesia, lewat pelemparan ledakan yang terjadi di rumah ortunya Veronica Koman. Polisi harus segera mengusut tuntas, jangan sampai nanti narasi Ratna Sarumpeat berhasil.

Ratna Sarumpaeat gagal terbang ke Chile, karena saat itu Kapolri Tito Karnavian gerak cepat dan membongkar modus tipu-tipu dia digebukin orang tak dikenal. Jangan sampai nanti narasi Veronica Koman berhasil. Kapolri Listyo Sigit Prabowo harus segera mengusut tuntas kasus ini.

Dipajang, diinterogasi orangnya. Siapa pelakunya. Jangan sampai nanti Veronica Koman dan suaminya yang ada di Australia koar-koar bahwa rezim Jokowi ini rezim yang menganiaya orang tuanya Veronica Koman dan mertua dari suaminya.

Saya kira, kita sudah tahu siapa yang bisa dijadikan watch list dan dikerucutkan kepada pelaku yang menyebabkan suara ledakan ini. Mungkin sekali ada yang main di air keruh. Veronica Koman ini disebut-sebut BIN sebagai orang yang ingin menggagalkan PON Papua dengan menciptakan panas di sekam.

Sebelum PON Papua, TNI Polri sudah membereskan para teroris KKB yang dibela oleh komnas gak guna itu. Katanya harus soft approach, jangan labelkan KKB sebagai teroris. Padahal jelas-jelas temannya Veronica Koman dan Benny Wenda ini, teroris. Provokator.

Jadi sekali lagi, jangan nanti sampai Veronica Koman kirim orang tuanya ke Australia, dan koar-koar rezim Jokowi ini tidak melindungi orang tua. Menggelikan kalau sampai itu terjadi. Polisi harus segera melakukan olah TKP. Memburu pelempar itu. Meski Veronica Koman itu provokator, jangan bawa ortunya. 

Sumber Utama : https://seword.com/politik/menebak-siapa-yang-buat-ledakan-di-rumah-ortu-CtJslW6IAb

Somad Curhat Kena Skakmat

Saya rasa sebagian masyarakat tahu siapa itu Ustad Abdul Somad atau UAS. Ia selama ini lebih dikenal sebagai penceramah atau pendakwah. Tapi kalau jelang Pilpres atau Pilkada suka buka "endorse" arah dukungan dan jual mimpi. Beberapa sudah merasakan "prank" darinya.

Nah, beberapa hari belakangan namanya cukup santer muncul dipemberitaan dengan bahasan yang sejujurnya membuat saya tertawa tapi sekaligus prihatin.

Prihatin bukan karena Somad kena prank balik, tapi pernyataannya yang terkesan miring. Somad curhat, mengaku banyak dicaci maki dan dicekal sehingga banyak jadwal ceramah batal. Pembatalan menurut Somad karena saat pilpres mendukung Prabowo Subianto.

Dan melalui kanal YouTube Refly Harun, Somad curhat. Salah satu kanal yang kerap menampung barisan rapi yang punya penyakit hati. Dan digandrungi simpatisan para pembenci Jokowi.

"Saya tidak berpikir sendiri, saya mendengarkan fatwa ulama yang dzohir melihat dari analisa, ulama yang bathin melihat dari wahyu dan ilham karena kejernihan hati mereka,” ungkap UAS dilansir dari Youtube Refly Harun, Minggu (7/11/2021).

Hanya sebuah alasan pembenaran, jelas tak mau mengaku di endorse? Faktanya terbukti, analisa, kejernihan bathin, hati, wahyu, ilham dan sebagainya itu kalah sama rakyat Indonesia yang waras dan tak butuh wahyu, ilham, budi, rudi, rendi dan lain sebagainya itu. He

Rakyat hanya melihat kinerja Jokowi dan hatinya yang tulus ikhlas serta dekat dengan rakyat, cuma itu.

Dan sayangnya Somad tak menjelaskan dari pihak panitia atau yang berkepentingan atas pembatalan tersebut. Dan tak disebutkan pula secara spesifik nama, tempat dan tanggal pembatalan.

Kalau soal ia dicaci maki oleh masyarakat wajar sudah sesuai dengan porsi, "ngunduh wohing pakerti", Setiap orang akan mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatannya. Sama juga dengan pepatah yang akrab di telinga kita selama ini “Siapa yang menanam, akan menuai hasilnya”. Somad dalam ceramahnya kerap singgung dan lecehkan keyakinan lain dengan alasan di tempat ibadah untuk kalangan jamaah dan untuk tanamkan aqidah. Sebuah alasan yang menandakan ciri orang kalah dipikirnya ini jaman batu.

Somad hanya mengatakan ceramahnya di BUMN batal dan dicekal. Nampaknya, mengambil sebuah kesimpulan sendiri secara sepihak kemudian curhat ke media.

Nah, dari sinilah kemudian narasi itu terbangun. Menggelinding seperti bola salju makin membesar dan menghantam apa saja. Yang seharusnya jika itu dikeep untuk dirinya sendiri jauh lebih elok tapi Somad memilih ngember di sosial media maka yang terjadi apa?

Bisa kita tebak, sumpah serapah dari pengikutnya membahana kemudian menyerang pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi yang sudah pasti tak tahu menahu soal-soal recehan dakwah Somad yang batal.

Maka dengan demikian Somad secara tidak langsung sudah menghantarkan orang-orang untuk berbuat dosa. Dengan cara memproduksi kata kalimat yang bukan pada tempatnya. Dan menggiring mereka ke pinggir jurang. Dan Somad menjadi pemicu kelak sudah pasti harus mempertanggungjawabkannya.

Maka tidak heran jika kemudian pemimpin negara seperti Presiden Jokowi yang kerap dihina justru diangkat derajatnya oleh Sang Maha Kuasa. Di UEA namanya abadi jadi jalan juga Masjid yang megah. Dan kembali masuk salah satu tokoh muslim berpengaruh di dunia. Sudah barang tentu membanggakan rakyat Indonesia. "Itu karena Jokowi presiden", kata kadrun. Cara berpikir yang cetek. Memangnya di Indonesia dan dunia yang pernah dan masih menjabat presiden hanya Jokowi?

Lantas bagaimana dengan Somad? Ya, tetap sama saja. Tak jadi apa-apa. Dan konsisten ngember bak emak-emak yang telat beri jatah bapak. Kata kalimatnya kerap mengandung muatan provoktif ke sesama pemeluk agama dan timbulkan resah ke tengah masyarakat. Hanya karena alasan aqidah.

Jika cuma itu (aqidah) alasannya, apakah di Indonesia ini tingkat keilmuan agama Islam yang paling tinggi dia? Mereka yang sudah jelas tinggi keilmuannya seharusnya sudah lakukan terlebih dahulu sebelum Somad nongol di dunia. Sesederhana itu bukan?

Somad bisa seperti sekarang karena media dan karena ia mengambil ceruk pasar dari para jamaah yang selama ini tak menyukai Jokowi. Soal alasan dia yang karena di pilpres dukung Prabowo dan menyebabkan Somad di cekal hanyalah alasan pembenaran saja.

Bagi yang waras sudah pasti paham Somad memanfaatkan situasi untuk membangun emosi para pengikut agar brandingnya kian melekat sebagi ustad yang tampil beda, berani menghina dan melecehkan agama lain. Dan atas nama aqidah seperti yang sudah saya singgung di atas.

Somad termasuk pendakwah yang mengandalkan sisi entertaint dalam mengambil hati penikmatnya. Pasalnya ceruk pasar yang tak suka pemerintah atau Jokowi lumayan tinggi terutama di daerah-daerah dengan etnik tertentu.

Seperti yang sudah disinggung di awal paragraf. Masih lekat dalam ingatan kita jelang Pilpres. Somad dulu berani berbohong di hadapan rakyat Indonesia soal "mimpi' Prabowo Subianto menjadi presiden. Demi apa coba? Demi dukungan dan endorse bukan? .

Jadi alasan dia dicekal dan menyoalkan dukung mendukung hanyalah akal-akalan Somad. Logika sederhananya, kalau Presiden Jokowi mau, sudah sejak 2014 saat beliau jadi presiden dibatasi semua, bila perlu disikat bersih yang berafiliasi dengan lawan politiknya. Tapi nyatanya tidak kan?

Kalau soal Rizieq Cs, Waloni, Sugik beda cerita karena memang mereka sudah pantas menerima hukuman. Dan berbahaya jika tetus diberi panggung. Rakyat bisa makin terpolarisasi tak terkendali. Hukum dipermainkan kalah dengan intervensi massa.

Lagi pula buat Somad dan para pengikutnya yang dulu getol dukung Prabowo Subianto dengan cara-cara yang ekstrim dan brutal, apa kalian tidak malu?

Jokowi tak banyak bicara, cukup dengan cara yang super halus tapi mematikan, menggamit tangan Prabowo masuk ke dalam Istana. Dan itu akan membekas di dalam benak kalian, sampai terbawa ke liang lahat.

Sudahlah, untuk Somad mending hidup nyaman sama bininya yang masih muda itu. Bikin "enak-enak" yang banyak. Soal rejeki ceramah nggak akan kemana. Kalau hari ini dicekal dan batal bisa jadi besok-besok jadi kekal. Cekal dan batalnya. He...

"Gusti Allah mboten sare'

Sumber Utama : https://seword.com/umum/somad-curhat-kena-skakmat-4AsWfwYDD3

Supir Vanessa yang Diduga Lalai, Pembenci Jokowi Salahkan Tol, Otak Mana Otak?

Kasus kematian Vanessa Angel dan suaminya Bibi menjadi sorotan banyak pihak. Ada orang-orang yang bersedih dan ikut miris melihat bagaimana dalam waktu sekian detik saja, seorang anak mendadak menjadi yatim piatu. Supirnya juga main HP sesaat sebelum tabrakan.

Sudah jelas-jelas diduga ada kelalaian dan kesengajaan yang diduga dilakukan oleh supir yang posting IG story 1 tangan pegang HP 1 tangan pegang setir dengan kecepatan 190 km per jam, namun ada saja orang-orang yang bilang tol Jokowi jelek. Bahkan ada yang mendadak “pakar”. Padahal otaknya...

Tol di Indonesia jalanannya dibuat dengan bahan beton, bukan aspal.

Statement pertama ini menjadi sebuah statement yang buat saya masih masuk akal. Betul bahwa tol yang dibangun saat ini menggunakan bahan beton yang tidak dilapisi dengan aspal agar menjaga koefisien gesek antara ban dan aspal tinggi. Kalau beton, terlalu keras.

Sehingga jika mengerem, tentu akan ada skid alias nyelip dikit. Jujur saja, saya belum pernah menjajal tol Jokowi, yang suatu saat akan saya jajal juga. Saya paham betul dengan teori perkerasan jalan. Jalan yang bagus adalah jalan yang tidak terlalu keras. Tidak boleh diaci sampai licin.

Tapi tol di mana kecelakaan terjadi, adalah tol yang dibangun dengan aspal, namun ditarik-tarik alias digaruk, sehingga tetap memiliki koefisien gesek yang cukup tinggi, meski tidak setinggi aspal. Setidaknya. Jadi kalau bicara perkerasan jalan, saya kira memang masuk akal.

Namun pemerintah juga sudah memberikan rambu-rambu dengan kecepatan maksimal yang bisa dilanggar dikit lah. Misalnya maksimal 100 km per jam, boleh lah curi-curi sedikit di angka 120-130 km per jam. Akan tetapi kalau sampai 190 km per jam dan tikungan di jalan beton, ya jelas itu faktor supir!

Tol di Indonesia separasinya pakai beton kokoh, bukan jalur landai seperti tol yang SBY bangun.

Ini sudah semakin menjurus. Buat saya, ini adalah alasan paling bodoh yang pernah dimunculkan oleh pakar. Saya kira, mereka ini adalah pembenci Jokowi. Dari statement kedua ini, mereka sangat bodoh dan kelihatan sangat dungu.

Menurut mereka, tol yang baik adalah tol yang melandai untuk arah yang berlawanan. Mereka menganggap jalan yang melandai di tengah sekitar beberapa meter, dengan bahan rumput, jauh lebih aman. Menurut mereka, jalur macam ini akan mengurangi potensi kematian dibandingkan tabrak beton.

Separator antara dua jalur yang saling berlawanan dengan bahan beton menurut mereka justru bahaya. Karena terlalu kokoh dan kalau tabrakan, kemungkinan matinya tinggi. Menurut saya ini bodoh, kenapa? Karena justru dengan jalur landai, potensi adu banteng pun mudah terjadi.

Ini logika sederhana saja yang tidak perlu kita perdebatkan lagi. Bagi saya, pemerintah Indonesia sudah berhitung ini itu. Kalau dibandingkan dengan negara lain, memangnya nggak ada yang separator beton? Ya banyak. Karena apa? Ini urusan pembebasan lahan.

Coba saja suruh SBY bangun tol dari Jakarta sampai Surabaya. Bisa ngga? Nggak bisa dan nggak mungkin. Joko Widodo sudah membangun dengan baik dan separator beton ini, menurut saya sudah baik juga. Jadi alasan-alasan bahwa tol Jokowi buruk, adalah alasan yang mengada-ngada.

Padahal sudah sangat jelas, bahwa kematian akibat kecelakaan yang terjadi, bukan karena jalan tolnya. Tapi adanya kesalahan manusia. Sebetulnya solusinya apa?

Ya dari manusianya. Pengemudi harus fully awake and fully aware. Kalau lelah ya jangan setir. Apalagi kayak supirnya Vanessa Angel. Sudah ngebut, posting di IG Story pula. Sudah jelas kan diduga sengaja? Habis itu didelete lagi. Apakah bisa dijadikan tersangka? Silakan tanya Ricky Vinando saja. Dia lagi bahas itu di IG Story nya juga.

Selama ini kita tahu bahwa Tol Jokowi sudah menjadi berkat bagi banyak orang. Sekarang, kita tunggu saja para kacung-kacung CIkeas dan Cendana berkoar-koar soal Tol Jokowi makan korban. Memang mereka ini otaknya rada kurang digunakan sehingga kebencian saja yang terekspose dari mereka.

Akhir kata, saya mewakili penulis Seword ingin mengucapkan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga saja proses hukum juga bisa berlanjut.

Sumber Utama : https://seword.com/umum/supir-vanessa-yang-diduga-lalai-pembenci-jokowi-iHY62SkjAB

Dinego Jakpro, Commitment Fee Formula E Cuma 560 Miliar ... tapi Bukti Bayarnya Mana?

Polemik perkara pendanaan alias commitment fee ajang Formula E masih terus bergulir. Saking ruwetnya perkara ini, bahkan ini belum jelas di mana ajang balapan Formula E digelar ... kabarnya KPK mulai masuk untuk menyelidiki dugaan terjadinya tindak pidana korupsi, yang diduga mungkin bisa jadi melibatkan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Saking janggalnya, sebaiknya pihak penyelenggara Formula E mikir-mikir deh kalau mau melanjutkan ajang balap mobil listrik itu di Jakarta. Meski jadwal kabarnya sudah dirilis, sebaiknya Formula E Operations selaku operator penyelenggara mencoret saja Jakarta dari posisi tuan rumah. Toh mereka juga tidak rugi karena bisa tunjuk negara lain yang sirkuitnya sudah siap.

Nah, bicara soal dana uang muka Formula E yang makin ngeri-ngeri sedap buat Anies Baswedan itu tentu saja soal anehnya perubahan commitment fee yang mendadak bisa turun drastis dari semula disebut hingga Rp 2,3 triliun untuk 5 tahun penyelenggaraan menjadi Rp 560 miliar saja.

Sehebat apa sih PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang diserahi mengurus soal pendanaan commitment fee ini sampai bisa turunkan angkanya sampai segitu banyak?

Angka 2,3 triliun itu (Rp. 2.300 miliar) banyak loh, kok bisa mendadak susut menjadi cuma sekitar 25 persen saja, yang kalau menurut logika memang agak aneh sih.

Logika pertama, kalau memang nilainya segitu (Rp. 2,3 triliun) masa' bisa mendadak turun atau mendapat diskon 75 persen-an cuma karena alasan pandemi Covid-19, seperti disebutkan oleh Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro, Gunung Kartiko?

"Berat sekali untuk kami laksanakan (negosiasi), itu dua malam lanjut terus zoom meeting. Karena kondisi Covid-19, kami kan pakai taktik-taktik dalam negosiasi. Sekarang dalam kondisi kami begini (saat pandemi Covid-19) gimana? Kami minta turunkan (commitment fee) karena Formula E tidak mungkin juga terlaksana sesuai business plan awal yang dibuat," ujar Gunung Kartiko saat ditemui di ruang rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021), seperti dilansir laman Kompas.

Mengenai kejanggalan ini, aroma busuk dari anggaran Formula E dirasakan oleh anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Anggara Wicitra, yang mengingatkan bagaimana awal dari sengkarut pendanaan Formula E ini.

"Saat pembahasan APBD 2020, Pemprov DKI meminta anggaran Formula E Rp 1,13 triliun. Lalu setelah ditegur BPK, biayanya direvisi menjadi Rp 336,67 miliar. Itu berarti, ada percobaan mark up anggaran," tutur Anggara, September 2021 lalu.


Logika kedua, keanehan ini soal fakta bahwa beberapa kota di negara lain tidak perlu mengeluarkan biaya hingga triliunan untuk menggelar Formula E, misalnya New York dan Roma.

Kota Montreal di Kanada lain lagi ceritanya. Mereka memang mengeluarkan sejumlah uang untuk menggelar Formula E, tapi angkanya nggak segila yang dibayarkan oleh Jakarta, tepatnya nomination fees for the City of Montrea sekitar Rp 1,7 miliar dan race fees sekitar Rp 17 milar.

Logika ketiga, kalau memang dasarnya belas kasihan (karena faktor pandemi) seharusnya Jakarta dibebaskan saja dari commitmen fee alias duitnya bisa dibalikin. Atau kalau tetap bayar, sisakan saja Rp 100 miliar, yang nilainya jauh lebih besar dari yang kudu dibayarkan oleh Kanada.

Kalau misalnya dari 560 miliar bisa balik 460-an miliar kan lumayan tuh, bisa untuk tambah-tambah penanganan bencana banjir yang mulai menguji kesabaran warga Jakarta.


Akhirnya, nggak salah kalau KPK akhirnya mulai masuk dan menyelidiki ada potensi korupsi dari proyek Formula E ini. Sebenarnya simpel kok solusinya, tunjukkan saja bukti pembayarannya berapa, lalu akuilah sebagai kelebihan bayar kalau ditemukan ada selisih yang njomplang banget antara yang diomongkan sama buktinya.

Namun, kalau minta ditunjukkan buktinya saja susahnya minta ampun, wajar jika publik lantas bertanya-tanya karena kepo:

"Kasih bukti bayar saja berbelit-belit, apakah sebenarnya dana itu sebenarnya belum dibayarkan? Kalau sudah, berapa dan buktinya mana?"

Gimana Wan Anies, kok belakangan ini Ente seperti nggak pede menjawab pertanyaan soal Formula E, bahkan terkesan menghindar? Takut salah omong atau takut diklarifikasi, t'rus beda lagi sama yang pernah diberitakan?

Eh iya, soal nego ala Jakpro tadi, kalau memang jago, harusnya nego tujuh hari tujuh malem biar diskonnya bisa lebih gede lagi, kalau perlu sampai gratis dengan imbalan diundang jamuan istimewa menu lobster. Nanggung amat sudah nego tapi masih kena Rp. 560 miliar, Bung!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/dinego-jakpro-commitment-fee-formula-e-cuma-560-WdTs2W3iX8

Pemkot Jakut Sebut Banjir Rob Tak Dapat Dikendalikan, Coba Tanya Dulu Sama Anies

Selain banjir karena hujan deras atau kiriman dari kota tetangga, Jakarta juga mengalami banjir rob.

Secara singkat, banjir rob adalah naiknya permukaan laut atau air laut ke daratan yang disebabkan oleh air laut pasang.

Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara terendam rob. Warga mengeluhkan genangan rob itu selalu muncul setiap hari dalam sepekan terakhir. Menurut pantauan detikcom, pada Minggu pagi, genangan rob menggenangi Jalan RE Martadinata, tepatnya di seberang Taman Kampung Muka. Genangan air setidaknya setinggi 30 cm.

Seorang penjual warung di sekitar lokasi bernama Cito mengatakan banjir sudah menggenangi jalan tersebut dalam seminggu ini. Dia menyebut banjir biasanya datang ketika pagi hari.

"Udah seminggu yang lalulah. Pagi pas saya ke pasar tadi jam setengah 6 belum ada air. Pas jam setengah 7 itu udah kegenang kayak gini. Biasanya pagi (banjir)," kata Cito saat ditemui di lokasi.

Cito mengungkapkan ketinggian air bervariasi hingga 50 cm. Menurut dia, rob biasanya surut ketika hari sudah menjelang siang. "Pernah juga sampai setinggi taman yang di tengah itu. 50 cm. Cepat surut kalau udah siang kalau pompa dinyalain," terang Cito.

Sebenarnya ini diperparah oleh penurunan tanah di Jakarta beberapa sentimeter tiap tahunnya akibat penggunaan air tanah yang berlebihan. Sehingga air laut naik dan lebih mudah menjangkau daratan. Bahkan saya membaca (lupa baca di mana), kalau penurunan tanah sangat masif, maka wilayah Jakarta Utara yang akan menjadi korban pertama banjir rob.

Banjir rob di Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara ini mungkin menjadi tanda awal sekaligus warning buat Pemprov DKI.

Ada satu hal yang menarik.

Pemkot Jakarta Utara menilai rob itu tidak dapat dikendalikan.

"Memang rutin (rob). Yang nggak bisa di-handle sampai sekarang itu rob," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara Adrian Mara Maulana.  Adrian mengatakan kejadian rob dalam sepekan terakhir ini bukan hanya karena air laut pasang, tapi juga karena adanya gerhana bulan. Oleh karena itulah, dia mengatakan air laut tengah mengalami ketinggian.

"Karena itu kan dari ujung ke ujung itu kan. Kalau rob itu emang rutin kalau pasangnya tinggi saat ini memang lagi tinggi-tingginya. Karena kan bercampur dengan gerhana, nah kita nggak bisa apa-apa," kata Adrian.

Adrian juga menyebut menyebut rob di Jalan RE Martadinata tidak dapat dikendalikan dengan menggunakan pompa penyedot air. Menurutnya, tidak ada tempat yang bisa menampung karena kondisi sungai terdekat juga tengah naik.

"Kalau main pompa saya juga bingung. Karena kan emang posisinya kalinya sedang tinggi ini, kalau saya taruh pompa mobil misal di Marina (depan Aston Marina Jakut), masa saya buang air ke kali kalinya ke laut, lautnya sedang tinggi kan juga nggak bisa," katanya.

Tapi kata Anies banjir bisa dikendalikan, kan? Kenapa banjir rob di Jakut tak bisa dikendalikan. Mungkin Pak Adrian harus belajar dulu ilmu mengendalikan air dari Anies.

Jadi maksudnya banjir rob ini tak bisa dikendalikan dan warga yang terdampak banjir harus pasrah saja kah? Banjir ya ngelus dada sambil berdoa agar banjir cepat surut?

Sebenarnya adalah solusi yaitu membangun giant sea wall. Proyek ini sudah lama dicanangkan. Tapi apa daya, gubernur saat ini terlalu banyak drama dan mempolitisasi sehingga proyek ini menjadi tak ada kejelasan. Silakan Googling saja. Anies memberikan kesan kalau dia tidak setuju dengan proyek ini.

Oke, dia tak setuju, lantas solusi dia apa? Tak ada. Hanya modal kata-kata indah yang tak bisa dieksekusi.

Banjir rob ini jauh lebih kompleks dan penanganannya jauh lebih rumit dibanding banjir biasa atau banjir kiriman dari hulu. Ini terkait dengan alam. Tapi memang sial saja Anies hadir dengan segudang janji manis bikin mual.

Kalau pun tak setuju giant sea wall, Anies bisa belajar dari Belanda yang dianggap ahli soal ini. Memang dasarnya dia lebih hobi tata kata, action tidak ada. Tak bisa kerja, malah suka mempolitisasi proyek sehingga jadi polemik dan tak dilanjutkan.

Sudah lah tak ada solusi, warga pun hanya bisa pasrah sambil diminta sabar. Kacau dan hancur.

Bagaimana menurut Anda?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/pemkot-jakut-sebut-banjir-rob-tak-dapat-RQN7Fbrs2o

Minta Densus 88 Tak Urusi Kotak Amal,Waketum MUI Kaburkan Fakta Penyalahgunaan Kotak Amal?

Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, yang sempat disebut oleh jurnalis Detik sebagai “pengamat sosial-ekonomi dan keagamaan” dalam pemberitaan terbarunya (6/11/2021) menyebut bahwa Anwar Abbas meminta agar Densus 88 tak sibuk mengambil kotak amal dan lebih berfokus memburu teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Opini yang terkesan ngawur dan bisa menyesatkan pemikiran publik ini pun lantas direspons oleh Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar seperti ini:

"Peran dan tanggung jawab Polri cq Densus 88 AT dalam penanggulangan terorisme adalah amanat UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Definisi teroris untuk KKB yang berawal dari separatis masih perlu didalami apakah sesuai amanat UU Nomor 5 tersebut," kata Aswin.

Itulah sebabnya Densus 88 belum dilibatkan dalam perburuan KKB di Papua karena masih menunggu kebijakan dari pemerintah, melalui arahan resmi dari pimpinan Polri.


Sebelumnya kita tahu bahwa Anwar Abbas yang kerap memberi pernyataan kontroversial itu menyoroti aksi Densus 88 yang menyita ratusan kotak amal di Lampung, yang diduga kuat dipakai untuk mendanai aksi terorisme. Merespons berita itu, Anwar Abbas lantas berkata:

"Masalah radikalisme dan terorisme memang menjadi ancaman bagi masa depan bangsa dan negeri ini. Tetapi yang menjadi pertanyaan, kenapa Densus 88 ini hanya sibuk mencari kelompok-kelompok radikal saja? Sementara mereka (Densus 88) tidak terdengar beritanya terjun di Papua bagi mencari dan menangkap para pelaku yang memang sudah jelas-jelas bersenjata, bahkan sudah banyak membunuh para tentara dan warga masyarakat kita yang ada di sana," kata Anwar dalam keterangannya, Sabtu (6/11).

Anwar Abbas lantas menambahkan dalam keterangan yang sama:

"Untuk itu, kita sangat mengharapkan agar Densus 88 lebih fokus ke masalah Papua, dan jangan terlalu sibuk mengambil kotak-kotak amal yang ada."

Saya kok jadi sedikit emosi jiwa ya membaca pernyataan “Pak Tua” tersebut, yang terkesan menyulut kontroversi publik. Istilah “sibuk mengambil kotak-kotak amal” kan kesannya kerjaan Densun 88 hanya difokuskan untuk memburu kotak-kotak amal, bukannya langsung memburu pelaku aksi terorisme di negeri ini.

Padahal, jelas sekali kalau Densus 88 tidak fokus untuk memburu kotak-kotak amal itu. Meski tak ada salahnya juga kalau misalnya dalam proses penggerebekan rumah atau lokasi terduga teroris, lantas ditemukan banyak kotak amal yang sengaja dipakai oleh para pelaku untuk melakukan aksi pengumpulan dana atas nama agama.

Kalau konteksnya penggerebekan rumah atau lokasi dari terduga teroris, lantas Densus 88 menemukan puluhan, ratusan, atau malah ribuan kotak amal sih, malah bagus ya. Ketika temuan itu diberitakan, kedok dari kelompok terduga teroris akan terbuka begitu jelas sehingga ke depan mereka tak lagi bisa leluasa mengumpulkan dana dari kotak-kotak amal yang kerap beredar di masyarakat.

Usulan saya malah sekalian saya didata, lalu diumumkan agar menjadi berita mengenai nama-nama yang ditemukan menempel di kotak-kotak amal itu, supaya publik langsung tahu dan bisa berhenti mengisi uang ke dalam kotak-kotak amal itu. Setuju kan?


Akhirnya, saya menduga pernyataan Anwar Abbas tadi sengaja disampaikan untuk mengaburkan fakta soal pengumpulan dana kelompok terorisme yang kerap memakai kotak-kotak amal di masyarakat. Entah apa maksudnya, tetapi tak bisa disalahkan jika lantas publik balik menduga bahwa Anwar Abbas terkesan ingin melindungi aksi-aksi terduga kelompok terorisme agar tetap menjalankan pengumpulan dana lewat kotak amal.

Seharusnya sebagai pengamat, eh maksudnya Waketum MUI, Anwar Abbas berani berkata tegas agar masyarakat mewaspadai, lalu mulai mencermati kotak-kotak amal yang kerap dijumpai di kehidupan sehari-hari, supaya jangan sampai tanpa disadari mereka ikut mendukung aksi terorisme di negeri ini.

Eh, tapi saya ragu kalau orang ini akan mau melakukan saran yang murah meriah tapi berguna itu. Lha wong selama ini saja ada banyak komentar atau pernyataan Anwar Abbas yang kerap kontroversi kok. Jadi nggak salah juga kan kalau kali ini saya menduga ada sesuatu di balik Anwar Abbas yang mendadak peduli soal penumpasan KKB di Papua. Bagaimana menurut Anda?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/minta-densus-88-tak-urusi-kotak-amalwaketum-mui-3xZnXYfz0V

Beratnya jadi Menteri Jokowi

Jokowi menjabat jadi Presiden Republik Indonesia memasuki periode kedua. Masa bhaktinya akan berakhir tahun 2024 nanti. Pada periode pertama, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kala memberikan membentuk kabinet yang diberi nama Kabinet Indonesia Kerja (KIK).

Nama kabinet seperti ini menggambarkan bagaimana karakter Jokowi yang memang hobi bekerja. Bahkan beberapa pihak menyebut bahwa Jokowi sebagai orang yang gila kerja.

Adian Napitupulu merupakan mantan aktivis 1998 dan sekarang menjadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan. Adian dikenal berani dalam mengemukakan pendapat dan sangat tegas dalam berbicara. Oleh karena itu dia sering menjadi narasumber di acara televisi bersama elit politik lainnya.

Adian pernah diisukan menjadi menteri Jokowi. Dan dia pun mengaku ditawari 4 kali menjadi menteri Jokowi. Tetapi dia menolak. Karena dia mengaku tidak akan sanggup mengimbangi tenaga Jokowi dalam bekerja.

Rupanya Adian tahu betul bagaimana Jokowi bekerja dalam mengemban tugasnya menjadi Presiden. Kita pun bisa melihat kegiatan Jokowi melalui berita di layar kaca. Hari ini berada di Papua, dua hari kemudian berada di Jakarta, kemudian berada di Sumatra. Energinya seolah tidak pernah habis untuk melakukan kunjungan ke berbagai daerah demi memeriksa pekerjaan yang dia instruksikan ke bawahannya.

Tidak heran berbagai pembangunan terlaksana di seluruh daerah di Indonesia. Bendungan, jalan tol, bandara, pembangunan di perbatasan, jembatan megah dan lain sebagainya. Kurun waktu 7 tahun pemerintahan Jokowi Indonesia mengalami pembangunan yang masif di seluruh daerah Republik Indonesia.

Wilayah Indonesia sangat luas dan penduduk yang sangat banyak. Persoalan pun akan semakin banyak dan komplek. Oleh karena itu dibutuhkan kerja gila untuk menyelesaikan semuanya, paling tidak sebagian besar. Program kerja pembangunan jangan sampai ada yang mangkrak karena akan merugikan negara.

Gila kerja Jokowi, mau tidak mau harus diimbangi oleh para menterinya. Para Menteri Jokowi konon katanya merasakan bagaimana beratnya bekerja jadi menteri di bawah Presiden Jokowi. Keliling Indonesia dan memeriksa setiap pekerjaan yang harus segera dituntutaskan.

Mereka akan merasa kelelahan karena padatnya kegiatan serta kurangnya waktu istirahat. Kita sering melihat diberita beberapa menteri sampai tidur di bandara, atau dipesawat menuju tempat tujuan.

Beratnya jadi menteri Jokowi, rupanya dirasakan oleh Wakil Menteri yang masih muda, yaitu Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang merupakan putri dari pengusaha sukses dan elit partai Perindo Hari Tanoesoedibjo.

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo sempat tidak sadarkan diri ketika menghadiri acara launching atraksi budaya prajurit Keraton Surakarta di depan Kori Kamandungan Keraton, Solo, Sabtu (6/11) sore. Sebelum pingsan, Angela yang saat itu berada antara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Pengageng Parentah Keraton Solo KGPH Dipokusumo terlihat limbung.

Perempuan cantik yang saat itu mengenakan mengenakan blouse batik warna coklat dipadu dengan celana panjang hitam tampak terhuyung-huyung sempoyongan. Hingga akhirnya, Angela pun tidak mampu menahan keseimbangan diri dan terjatuh di tengah acara jumpa pers.

Beruntung, tubuhnya tidak langsung terjatuh ke lantai. Gusti Dipo yang saat itu berada di samping kirinya dengan sigap meraih tubuhnya yang sempoyongan. Sehingga, tubuh Wamemparekraf itu bisa terselamatkan dan tidak terbentur langsung ke lantai kori Kamandungan.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang berada di samping kanannya juga sudah berusaha untuk meraih tubuh Angela yang sudah terlihat limbung. Akan tetapi, karena jarak yang terlalu jauh, tangan Gibran pun tidak sampai untuk meraih Angela.

Pasalnya tubuh Angela terhuyung dan jatuh ke sebelah kiri sementara Gibran berada di sebelah kanannya. Terlihat pula Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak yang berlari untuk mengamankan Angela agar kepalanya tidak terbentur ke lantai. Selanjutnya Angela yang tak sadarkan diri lalu diangkat oleh panitia acara dan stafnya.

Setelah mendapatkan penanganan, sekira 10 menit kemudian Angela bisa tersadar kembali dan bisa berjalan. Ia terlihat masuk ke dalam mobil dan bergegas untuk meninggalkan lokasi.

Deputi Pengembangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Riski Handayani, mengatakan bahwa Wamenparekraf kemungkinan kelelahan karena padatnya kegiatan yang dihadirinya.

Wakil Menteri pun ternyata kelelahan dalam menjalankan tugasnya. Pasti itu juga yang dialami menteri-menteri yang lain. Semoga saja para menteri Jokowi sehat selalu dalam membantu Presiden Jokowi memajukan bangsa dan negara ini.

Sumber Utama : https://seword.com/politik/beratnya-jadi-menteri-jokowi-Z7R4Lln2DS

Gila! Hutan Lindung di Batu Hilang 150 Hektar, Pantas Jokowi Konsen Isu Deforestasi!

Beberapa hari belakang banyak video banjir bandang dan tanah longsor di Batu yang dahulu kala satu wilayah dengan Malang. Sebenarnya bencana ini tak terkait langsung dari perubahan iklim, karena memang sedang musim hujan. Pasalnya hutan yang harusnya menjadi wadah resapan air malah dialihfungsikan dan menyebabkan banjir parah. Tak tanggung-tanggung, luasan hutan yang hilang diberitakan mencapai 90 persen dari total hutan. Tak bisa dipungkiri, Batu sebagai kota wisata memang menjadi pusat pembangunan hotel, vila, tempat wisata, pembelanjaan hingga perkebunan sayur dan buah.

Sayangnya dalam pengolahan tempat wisata tersebut tak memperhatikan penanaman kembali pohon-pohon yang telah ditebangi. Akibatnya tak ada lagi yang bisa menampung derasnya air hujan yang mengalir. Padahal belakangan kita tahu Jokowi gencar melakukan penanaman hutan bakau di kepri, riau dan kalimantan. Jokowi juga membawa isu deforestasi ke konferensi UK dan berjanji akan terus menurunkan angka kebakaran hutan. Semoga hal ini tak hanya berlaku di Sumatera seperti Riau, tapi juga di dalam pulau Jawa, seperti daerah pegunungan di Batu.

Sebelumnya seperti dilansir kumparan.com, banjir bandang di Kota Batu diduga karena ada kaitannya dengan perubahan alih fungsi lahan di daerah hulu, khususnya hutan lindung di kawasan kaki Gunung Arjuno. Jadi, tidak semata-mata karena faktor curah hujan yang mencapai 80-100 mm kubik. Analisis itu disampaikan lembaga peduli lingkungan ProFauna Indonesia. Sekitar 90% hutan lindung di lereng Gunung Arjuno telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian, hotel, permukiman hingga pariwisata. Ada sekitar 150 hektar hutan beralih fungsi jadi pertanian di hulu sungai di kawasan Tulungrejo dan Sumberbrantas.

"Banyak hutan lindung yang berada di lereng Gunung Arjuno telah beralih jadi lahan pertanian sayur. Padahal harusnya menjadi hutan lindung gunanya untuk menjadi bendungan alam, mencegah longsor,'' ungkap Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid dihubungi, Minggu (7/11/2021).

Dia menambahkan jika aliran sungai yang terjadi banjir bandang mulanya adalah sungai mati. Tidak teraliri air jika tidak terjadi hujan. Namun saat dia melakukan pemetaan kemarin, dia menemukan ada banyak lahan yang beralih fungsi.

''Kami khawatir ada bencana susulan karena kondisi bendungan alam di atas sudah rusak. Belum lagi juga masih ada banyak sisa pohon-pohon tumbang akibat kebakaran pada 2019 lalu,'' kata Rosek.

Menurut dia, luasan hutan lindung di Malang Raya, termasuk Kota Batu sudah pada tahapan kritis. Belum lagi kejadian kebakaran di kawasan lereng Gunung Arjuno setiap tahunnya di musim kemarau, yang terjadi semakin memperparah kondisi hutan.

Dalam kondisi seperti ini, lanjut dia, sudah waktunya rehabilitasi atau pemulihan hutan lindung. ''Bukan malah menanam pohon bukan sayur atau malah tanaman porang,'' tegas dia. Data serupa juga disampaikan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur, bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Batu saat ini hanya tersisa sebesar 12-15 persen.

Padahal, sesuai UU Nomor 25 Tahun 2007, pasal 29 ayat 2, luasan minimal RTH di suatu wilayah kabupaten/kota adalah 30 persen dari total luas wilayah.

Ketua Walhi Jatim, Purnawan D Negara pada Jumat 5 November 2021 memaparkan jika dalam kurun 20 tahun terakhir, 348 hektar hutan primer di Kota Batu hilang. Data terakhir yang dihimpun, eksistensi keberadaan lahan hijau, dari luas 6.034,62 pada 2012 menjadi 5.279,15 hektar pada 2019.

"Banyak dari kawasan di sana sudah beralih fungsi menjadi lahan produktif untuk wisata, hotel dan juga perumahan,'' jelasnya.

Sementara itu, Dirut Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant Ruritan membenarkan jika sudah banyak lahan hutan primer di Kota Batu beralih fungsi lahan. Khususnya di bagian barat yang menyebabkan luasan sungai menyempit.

''Perubahan tata guna lahan sudah luar biasa di bagian barat Kota Batu yang akhirnya membuat daerah tutupan lahan yang membendung luberan air menjadi berkurang,'' kata dia.

Saya rasa isu deforestasi seperti ini tak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah setempat. Gubernur hingga pemerintah pusat harus konsen menyelesaikan isu ini. Jangan sampai atas nama investasi pariwisata lantas mengabaikan alam yang dampaknya bencana dan makan korban. Kalaupun bahan bakar yang menyebabkan emisi tidak bisa digantikan energi terbarukan dalam jumlah besar, maka jangan sampai hutan dibabat sembarangan.

Hal ini pula yang menyebabkan pernyataan menteri LHK menuai kontroversi yang menyebut pembangunan era Jokowi tak boleh berhenti atas nama emisi dan deforestasi. Mungkin kalau yang bersangkutan tinggal di daerah bencana dan mengalami longsor baru tahu rasa bagaimana dampak pembangunan yang tak memperhatikan lingkungan. Apalagi daerah pegunungan yang rawan longsor. Seharusnya pernyataan pembangunan terus berlanjut dengan memperhatikan keberlanjutan hutan alias penanaman kembali yang ditekankan. Bukan main babat lalu nyawa jadi taruhan.

Sumber Utama : https://seword.com/umum/gila-hutan-lindung-di-batu-hilang-150-hektar-iFil8FCzhM

Kitorang Yakin Juara! Peparnas Semakin Lambungkan Papua dan Bungkam Trio Provokator!

Lagi dan lagi, Jokowi sukses melejitkan nama Papua di panggung nasional. Setelah sukses menyelenggarakan PON XX, kini dilanjutkan Peparnas yang khusus ditujukan bagi penyandang disabilitas. Ini adalah kabar bahagia dan membanggakan. Kalau pada PON yang lalu diberitakan anggota separatis KKB akhirnya menyerahkan senjata karena takjub atas perhatian negara ke Papua, lantas apa yang akan terjadi selanjutnya? Yang jelas kita tahu trio provokator akan semakin nyungsep.

Siapa mereka? Siapa lagi kalau bukan Veronica Koman, Benny Wenda dan saudaranya si Natalius Pigai. Dari tiga juta lebih penduduk asli Papua, hanya mereka yang akan tetap merasa teraniaya meski Papua disanjung dan diangkat oleh negara. Mulanya Pigai yang jumawa dengan menuduh Ganjar dan Jokowi melakukan eksploitasi tersembunyi pada Papua. Apesnya dirinya tak sadar kalau ia keluar batas dengan membawa-bawa nama Jawa Tengah.

Pigai juga semakin brutal omongannya karena menuduh pembangunan smelter di Gresik adalah ketidakadilan pada rakyat Papua. Padahal banyak alasan logis yang tak ia pahami kecuali bermodal kebencian semata. Lalu kita ingat temuan BIN akan adanya upaya penghadangan PON oleh Veronica Koman dan Benny Wenda. Beberapa kerusuhan ditemukan di beberapa titik yang ditengarai ada hubungannya dengan mereka.

Kita lihat betapa munafiknya trio provokator yang katanya ingin Papua maju, tapi tak suka dengan pembangunan dan pemerataan di sana. Sudah cukup orang-orang Papua dibodohi oleh musuh dalam selimut ini. Karena sejatinya mereka tak peduli dengan penduduk Papua, tak peduli dengan lingkungan di Papua. Di mata mereka, kemerdekaan Papua yang berujung dengan nasib tragis seperti Timor Leste lebih baik ketimbang menyaksikan pembangunan merata di sana. Dan kini kita tahu betapa Jokowi hadir langsung menampar muka busuk mereka.

Sebelumnya dilansir beritasatu.com, Momentum Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua menggeser paradigma tentang perlakuan terhadap penyandang disabilitas dari belas kasihan menjadi berbasiskan hak.

Hal itu, sangat menggugah rasa kemanusiaan antar penduduk di seluruh pelosok tanah air ke depan, bahwa semua orang dilahirkan dalam kondisi yang setara.

"Bagaimana mengubah paradigma yang tadinya memperlakukan penyandang disabilitas dengan belas kasihan atau charity menjadi paradigma berbasis hak," ujar Deputi V Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pertahanan, dan Hak Asasi Manusia Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani di Media Center Kominfo Peparnas Papua pada Selasa (2/11/2021).

Menurut dia, Peparnas berpotensi mengatasi permasalahan yang menyumbat pergeseran paradigma di atas menjadi terwujud. Pasalnya, kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam Peparnas ini bisa modal kuat dalam membuka berbagai kendala yang menghambat terjadinya pergeseran paradigma dari belas kasihan menjadi berbasiskan hak.

Hal ini akan membuka aksesibilitas terhadap hambatan-hambatan yang menghalangi terwujudnya perubahan paradigma tersebut. Sehingga, selesainya kegiatan Peparnas Papua ini para penyandang disabilitas, di masa mendatang dapat diperlakukan setara dengan warga non-disabilitas dari berbagai aspek.

Betapa pentingnya hal ini, lanjut dia, maka penyelenggaraan Peparnas harus setara dengan penyelenggaraan ajang olahraga nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar beberapa waktu yang lalu.

Sehingga, pesan tentang perubahan paradigma kesetaraan itu dapat menjangkau setiap individu yang berada di berbagai berbagai pelosok tanah air.

Akhirnya kita tahu betapa pemerintah Jokowi begitu sayang pada rakyat Papua. Semua kementrian terkait bahu membahu menyukseskan acara ini. Hingga Jokowi harus meminta maaf karena tak hadir pada pembukaan yang bertepatan dengan konferensi di luar negeri. Tetapi, janji akan menhadiri penutupan nanti. Semoga upaya tulus ini membuahkan kesetaraan bagi Papua dan provinsi lain yang berujung pada persatuan kuat. Tak usah hiruakan trio provokator yang tasa perhatian pada Papua tak ada seujung kukunya Jokowi.

Saat ia membangun bumi cendrawasih siang dan malam, mereka masih saja duduk berleha-leha sambil mengumbar kebencian lewat media sosial. Bahkan KKB yang notabene pemberontak saja kini berbalik arah. Jadi tak ada alasan lagi meragukan ketulusan Jokowi untuk memajukan Papua. Di matanya tak ada suku A atau suku B, tak ada kulit A atau kulit B, yang ada semua adalah rakyat Indonesia.

Sumber Utama : https://seword.com/umum/kitorang-yakin-juara-peparnas-semakin-lambungkan-9S2W143Xtz

Benarkah Adhyaksa Dault “Pendukung” HTI dan Pemberontak Suriah?

Dalam beberapa tulisan sebelumnya, penulis pernah membahas tentang lembaga resmi Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan “kaitannya” dengan pemberontak Suriah buatan dan dibiayai oleh Amerika, Israel dan sekutunya yang bisa dibaca di:

https://seword.com/politik/membongkar-jejak-digital-lembaga-aksi-cepat-tanggap-act-dengan-pemberontak-suriah-uCT2U6zd8x

https://seword.com/politik/surat-terbuka-kepada-ahyudin-pimpinan-lembaga-act-dari-penulis-seword-xM7qMxxov3

Penulis juga sudah membahas tentang lembaga resmi Daarut Tauhid milik Aa Gym dalam tulisan https://seword.com/politik/surat-terbuka-dari-penulis-seword-kepada-aa-gym-terkait-pemberontak-suriah-973WEX1bMc

Sampai detik ini, tidak ada tanggapan dari mereka, tanya kenapa???

Apakah mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu tentang tulisan penulis di atas yang sempat menjadi trending karena sudah dilihat ribuan bahkan ada yang sampai belasan ribu kali dilihat di Seword yang merupakan situs opini terbesar di Indonesia saat ini?

Atau mereka malu ketahuan bahwa aksi pengumpulan uang dari umat Islam (rayat Indonesia) yang katanya peduli Suriah tapi ternyata malah membawa simbol bendera pemberontak Suriah untuk menggulingkan pemerintahan yang sah di bawah kepemimpinan Presiden Suriah Bashar Al Assad???

Masih percaya mereka anti Amerika karena katanya Amerika itu memiliki “anak emas” yaitu Israel?

Ngaku-ngaku anti Amerika, boikot produk Amerika, anti Israel, boikot produk Israel tetapi malah mendukung pemberontak Suriah buatan dan dibiayai oleh Amerika, Israel dan sekutunya!

Masih percaya mereka peduli Palestina?

Mereka ngaku-ngaku peduli Palestina, teriak anti Israel, boikot produk Israel tetapi malah pemberontak Suriah yang ingin menggulingkan Presiden Suriah!

Padahal dalam liga Gaza-Arab di Doha, Qatar pada tahun 2009 silam, Presiden Suriah adalah orang yang BERANI meminta negara arab untuk menutup semua kedutaan Israel di Arab dan meminta negara-negara Arab untuk membantu rakyat Palestina seperti yang terlihat dalam video berikut ini:

<iframe width="100%" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/rvsIYT5EDKY" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>

Bagi penulis, mereka yang ngaku-ngaku paling agamis di Indonesia lalu koar-koar anti Amerika, anti Israel, sok peduli Palestina tetapi mendukung pemberontak Suriah buatan dan dibiayai oleh Amerika, Israel dan sekutunya untuk menggulingkan pemerintahan Suriah di bawah Presiden Bashar Al-Assad yang berani membela rakyat Palestina sejak tahun 2009 lalu. Jadi sudah kelihatan siapa para “antek” Amerika dan Israel berkedok paling agamis, lembaga agamis (sok) peduli sesame!

Jadi, masih percaya pada mereka?

Masih mau menyumbang uang kepada Suriah melalui lembaga resmi mereka???

Lalu, apa “hubungannya” semua ini dengan Adyaksa Dault?

Mari kita bahas sekilas faktanya…

Ada yang tahu siapa Adyaksa Dault ini?

Dia pernah menjadi orang PKS. Bahkan dia disamakan dengan sosok Umar bin Khatab oleh orang-orang PKS seperti yang dilansir dalam situs http://www.tribunnews.com/nasional/2015/09/20/politikus-pks-sosok-dan-perilaku-adhyaksa-dault-setara-umar-bin-khattab

Penulis mau ngakak dulu ya!

Wkwkwkwkwk

Kenapa orang PKS seenaknya saja menyamakan kader-kader mereka dari PKS dengan sahabat Nabi Muhammad SAW ???

Gak pantaslah!!! Gak level juga!!!

Jika Adhyaksa Dault disamakan dengan Umar bin Khattab, lalu “koruptor” sapi yang merupakan mantan Presiden PKS yang bernama Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) disamakan dengan siapa ??? Ha ha ha

Pada 5 Desember 2013, Adhyaksa Dault memenangi pemilihan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka periode 2013-2018 seperti yang dimuat dalam situs resmi Pramuka yang bisa di akses di halaman https://pramuka.or.id/pengurus-kwarnas/

Bicara tentang “prestasi” Adhyaksa Dault sebagai Kwarnas Pramuka, penulis jadi ingat kasus anak Pramuka yang “dipaksa” memakan makanan yang diletakkan di atas tanah seperti yang diberitakan dalam https://news.detik.com/berita/d-3456928/heboh-pramuka-makan-di-atas-tanah-ini-penjelasan-adhyaksa-dault.

Penulis tidak akan membahas kasus tersebut, tetapi penulis ingin membahas tentang statusnya sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) periode tahun 2013-2018 dengan kegiatan “politiknya” yang “mendukung” Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Ada yang ingat saat Adhyaksa Dault menghadiri acara HTI di Jakarta beberapa tahun yang lalu?

Simak selengkapnya dalam video berikut ini:

<iframe width="100%" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/7Kd0orSFf1Q" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>

Terserah, dia mau ngeles bukan simpatisan HTI itu haknya, yang jelas dia menghadiri acara HTI…

Jadi silahkan rakyat Indonesia untuk menilainya sendiri tentang apa dan siapa sebenarnya Adhyaksa Dault ini.

Penulis juga ingat jika ada anak Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT-Bunayya, Pekanbaru) berseragam Pramuka yang mengibarkan bendera HTI

Article

Sekarang, mari kita berpikir sejenak…

  1. Adhyksa Dault hadir dalam acara HTI…

  2. Adhyaksa Dault adalah Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka periode 2013-2018

  3. Ada anak SD berseragam Pramuka mengibarkan bendera HTI

Apakah ini sebuah kebetulan???

Lalu, apa hubungannya antara Adhyaksa Dault dengan pemberontak Suriah???

Penulis pernah menyimpan foto Adhyaksa Dault menghadiri acara peduli Suriah dari salah satu situs “pendukung” teroris ISIS dan pemberontak Suriah berkedok situs Islami dan lembaga infaq dakwah center seperti yang sudah penulis bahas lengkap dalam tulisan https://seword.com/politik/waspadai-antek-teroris-isispemberontak-suriah-berkedok-lembaga-dakwah-islam-di-jawa-barat-D16mSudVXu

Article

Bahkan penulis mendapatkan foto lain dari sudut yang berbeda saat Adhyaksa Dault menghadiri acara aksi (sok) peduli Suriah dari situs pribadi Adyaksa Dault berikut ini:

Article

Silahkan perhatikan simbol bendera pemberontak Suriah dalam aksi peduli Suriah yang dihadiri oleh Adhyaksa Dault tersebut!

Apakah seorang Adhyaksa Dault tidak tahu atau pura-pura tidak tahu mana bendera resmi Suriah dan mana bendera pemberontak Suriah???

Bendera resmi Suriah:

 Article

Bendera pemberontak Suriah: Article

Apakah Adhyaksa Dault tidak tahu atau pura-pura tidak tahu jika Menlu Amerika, Menlu Turki dan pimpinan pemberontak Suriah pernah melakukan pertemuan bersama seperti yang dimuat dalam situs https://www.voaindonesia.com/a/as-janji-gandakan-bantuan-bagi-oposisi-suriah/1645855.html

Article

Apakah Adhyaksa Dault tidak tahu atau pura-pura tidak tahu jika Amerika, Israel dan sekutunya adalah pihak yang berada di belakang dan membiayai pemberontak Suriah seperti yang diberitakan oleh media nasional dan internasional berikut ini?

https://www.merdeka.com/dunia/terkuak-israel-diam-diam-pasok-bantuan-buat-pemberontak-suriah.html

https://www.merdeka.com/dunia/amerika-jelas-jelas-lebih-menghajar-assad-ketimbang-isis.html

Pemberontak Suriah yang "dibeking" Amerika bekerjasama dengan Al-Qaeda:

https://www.wsj.com/articles/rebels-begin-evacuating-syrian-city-of-homs-1399450862

CIA memasok senjata kepada pemberontak Suriah: https://edition.cnn.com/2013/09/12/politics/syria-arming-rebels/index.html

Obama minta parlemen setujui 500 juta dollar untuk pemberontak Suriah: http://www.bbc.com/news/world-middle-east-28042309

Pemerintah Israel membayar gaji pemberontak Suriah: http://www.newsweek.com/israel-secretly-paying-salaries-syrian-rebels-golan-heights-627155

Akhir kata, silahkan umat Islam (rakyat Indonesia) menilai sendiri apa dan siapa sebenarnya Adhyaksa Dault ini…

Wassalam,

Nafys

Sumber Utama : https://seword.com/politik/benarkah-adyaksa-dault-pendukung-hti-dan-pemberontak-suriah-ukc7rX6Svd

Fauzi Baadilla Dan ACT Gerah Dengan Analisa Dina Sulaeman. Mereka Pendukung Terorisme???

Gegara Deddy Corbuzier mengundang Dina Sulaeman di postcastnya, kini para kadrun pengumpul donasi kebakaran jenggot. Analisa Dina Sulaeman seperti membuka kedok mereka. Dan rakyat pun tahu siapa pendukung terorisme selama ini yang berlindung atas nama kemananusiaan yang berlabel islam.

Padahal Dina Sulaeman tidak menyebut nama lembaga dan para pendukungnya itu. Sepertinya mereka menyadari bahwa tidak lama lagi mereka akan segera dikuliti. Dan karena itulah segala daya dikerahkan. Termasuk mengerahkan para buzzer peliharaan mereka.

Lihat saja para komentator di lapak-lapak mereka. Bahkan di kolom komentar channel Deddy Corbuzier mereka aktif melakukan kampanye percobaan pembusukan nama Dina Sulaeman. Tapi sayangnya itu tak akan berguna.

Tak cukup mengerahkan seorang youtuber yang selama ini hanya membahas soal jurus-jurus silat si Harry Pras itu, ACT yang kebakaran jenggot ini pun mengerahkan aktor yang bernama Fauzi Baadilla.

Fauzi ini pada waktu kampanye pilpres adalah pendukung Prabowo-Sandi. Dan termasuk yang menggaungkan tagar “2019 Ganti presiden” namun alhamdulillah tidak berhasil. Coba kalau berhasil? Wow, aksi terorisme dan persekusi besar-besaran bisa lebih cepat terjadi kan? Pengajian-pengajian terorisme bisa merebak kemana-mana, dan dampaknya bisa lebih gawat dari Suriah.

Kalau mereka berhasil berkuasa, tidak menutup kemungkinan "dilegalitaskan" ajaran mereka leluasa masuk ke berbagai lembaga dengan dukungan kekuasaan yang diraihnya. Dan itu berarti akan banyak budaya dan praktek-praktek keagamaan yang sudah menjadi tradisi seperti maulid dan sebagainya bisa dihancurkan. Karena kalau sudah dijadikan undang-undang atau aturan, mereka semakin mudah merobohkan itu semua.

Fauzi, jelas saja aktor yang sudah tidak laku lagi. Jarang terdengar gaungnya di publik, apalagi dukungannya pada pilpres kalah total. Meskipun pada akhirnya Prabowo bergabung di kabinet Jokowi. Tetapi bagai Fauzi, tentu saja butuh donasi agar bisa survive.

Tapi entahlah, apakah dirinya yang berada dan mendukung ACT sangat menguntungkan dirinya? Dalam artian, ia didaulat jadi figur di ACT agar donasi banyak masuk sehingga ia pun dapat semacam honor atau royalti gitu?

Jika itu benar, tentu saja jelas alasannya membela ACT dan mau berangkat ke kota Idlib di Suriah untuk membuat semacam testimoni dengan narasi yang lebay agar lebih banyak lagi bantuan yang mengalir masuk ke ACT.

Dari sini sudah bisa ditebak dan cukup beralasan kenapa mereka kebakaran jenggot dengan tayangan postcast Deddy Corbuzier dengan nara sumber Dina Sulaeman? Dan Kenapa Fauzi pun dikerahkan? Tentu saja semua ini agar tak terbongkar apa-apa yang telah dilakukannya.

Reaksi Fauzi Baadilla soal analisa Dina Sulaeman pun dibongkar juga, dan pemirsa bisa ikut menyimak bagaimana mereka dikuliti dengan sangat memalukan. Nah, berikut ada keterangan yang menarik dari Ismail Amin Passanai soal reaksi Fauzi ini. Bisa dilihat langsung di akun facebook Ismail Amin Passanai, seorang pelajar dari luar negeri yang juga mengamati persoalan di Timur Tengah : https://www.facebook.com/ismail.amin.52/posts/10216697440381694

Atau saya copas saja enam point dari tulisan Ismail Amin ini, supaya lebih mudah membacanya langsung disini :

*Mas Fauzi .... belajar geopolitik itu penting... *

Pertama, kapan Idlib dilanda perang? Atau kapan baru diserang oleh tentara nasional Suriah? Ketika Idlib dikuasai pemberontak kan? Yang itu juga pemberontaknya adalah kombatan-kombatan asing yang datang dari luar Suriah... artinya tentara nasional Suriah g ada masalah dengan warga sipil Idlib apalagi kaum perempuan dan anak-anak kecilnya... So, sumber masalahnya ada pada upaya perebutan wilayah dari negara yang berdaulat.. dan menurut anda ketika itu terjadi, apa pemerintah Suriah hanya diam dan membiarkan saja? Dan memang perang akan tragis dengan selalu warga sipil yang menjadi korban.. silakan cek berita, mengapa banyak korban warga sipil yang berjatuhan dari upaya tentara nasional Suriah merebut kembali wilayah-wilayahnya, ya karena kelompok pemberontak menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup untuk kepentingan membuat narasi, tentara nasional Suriah membantai warga sipil Suriah... supaya sampai artis seperti anda harus ikut-ikutan menggalang dana buat eksistensi mereka...

Kedua, sebagaimana yang dikatakan bu Dina Sulaeman, foto anda ini sedang berada di Idlib. Idlib adalah di antara kota yang berada dalam kendali teroris dan pemberontak. Anda bisa masuk dengan aman ya karena pemberontak merasa anda bagian dari mereka. Dan menyalurkan bantuan ke warga sipil Idlib yang pro pemberontak. Apa anda tidak mau tahu bagaimana nasib warga sipil asli Idlib yang tidak pro pemberontak? Dibantai mas.

Ketiga, anda bilang bahwa anda masuk ke Idlib melalui Turki dan dikawal pasukan keamanan Turki, sehingga ketika bu Dina mengatakan bahwa donasi buat Suriah tidak jarang malah diperuntukkan buat pemberontak anda bilang berarti Turki yang ngizinin kami masuk Idlib dan mengawasi penyaluran bantuan kami adalah juga pendukung teroris dong??. Nah disini pentingnya anda belajar geopolitik. Turki bukan hanya mendukung pemberontak untuk menjatuhkan Assad, Turki bahkan menginvasi Suriah bagian utara disaat Suriah harus menghadapi masalah internal yang berat... anda jangan polos-polos amat mengagumi Erdogan...

Keempat, untuk wilayah-wilayah yang berhasil direbut kembali pemerintah Suriah, apa ada lagi penggalangan dana buat mereka?. Sebut saja Aleppo. Apa masih ada tagar save Aleppo? Ketika Aleppo dibangun kembali oleh pemerintah Suriah, para pengungsi sudah balik kembali ke kampung halamannya yang dulunya damai, kenapa tidak ada lagi penggalangan dana untuk mereka yang telah hancur rumah dan properti-properti pribadinya? Yang telah hancur rumah sakit, sekolah dan masjid-masjidnya? Dan pertanyaan yang harus dijawab, kok rezim Assad tidak lagi melanjutkan pembantaian di Aleppo?. Jawaban saya, ya karena tidak ada lagi pemberontak yang harus diperangi di Aleppo...!

Kelima, kalau memang bantuan dan aktivitas kemanusiaan anda murni kemanusiaan dan tidak ada motif politik dan tendensi sektarian.. murni untuk membantu anak-anak Suriah korban perang... kenapa anda tidak melakukan aktivitas anda secara legal dan resmi dengan meminta izin dan koordinasi dengan pemerintah Suriah?. KBRI Damaskus tentu akan membantu dan menfasilitasi. Kenapa anda lewat belakang? Kenapa anda tidak memberi penghargaan sedikitpun pada yang punya wilayah dan yang memiliki otoritas di Suriah?

*Keenam, apa warna bendera nasional Suriah mas Fauzi? Jawaban anda akan menunjukkan anda berada di pihak mana.. pemberontak atau Suriah... *

*Ini saja dulu... *

Hormat saya Ismail Amin Pasannai https://www.instagram.com/p/CNE72cpHQmR/

Nah, begitulah pemirsa, kita bisa tahu dengan seksama siapa saja para pendukung terorisme itu. Dan bagaimana ideologi terorisme itu bisa bergerak dengan dukungan dana yang tidak sedikit.

Dan mungkin saja selama ini, anda melihat sebuah spanduk yang gambarnya sangat memiriskan mengundang iba, lalu di bawahnya tertulis "Salurkan infaq terbaik anda" Kemudian anda tergerak menyumbang?

Bisa jadi anda telah menyalurkan dana anda ke kelompok pemberontak di Suriah alias teroris secara tidak langsung melalui lembaga pendukung terorisme, kelompok yang telah mengacaukan negara orang lain yang sudah berdaulat.

Sumber Utama : https://seword.com/politik/fauzi-baadilla-dan-act-gerah-dengan-analisa-dina-T2DKXIq9qw

"ACT" Zakat Fisabilillah: Berderma untuk Pelaku Perang?

Seorang petinggi ACT suatu saat pernah mempersilahkan publik untuk menelisik sendiri laporan keuangan lembaga donasinya yang diakuinya secara "tertib dan transparan" terpampang dalam website mereka. Oke lah mari kita klik situsnya: https://act.id/laporan_keuangan Lalu kita akan menemukan laporan keuangan terakhir 2018 berupa dokumen PDF. Selanjutnya kita telusuri satu persatu keterangan dana dana masuk dan keluar. Ada hal yang menarik kita pertanyakan jika kita mau jeli mengupasnya. Pada halaman 9 ada keterangan uraian Penyaluran zakat Fisabilillah yang jumlahnya di 2017 berjumlah 4 milyar lebih dan di 2018 menurun menjadi 200 jutaan. Definisi Fisabilillah secara umum adalah mereka yang sedang pergi berperang membela berjuang di jalan Allah mengangkat panji Islam dan melawan serangan yang dilancarkan oleh kaum yang dianggap kafir. Konteks jihad dan peperangan lebih kental dipahami untuk kata Fisabilillah. Merekalah yang masuk kriteria ACT sebagai salah satu penerima dana zakat.

Sampai disini modus zakat Fisabilillah jelas bisa kita lihat. ACT seolah berkewajiban membantu pelaku konflik peperangan dari donasi yang dikumpulkannya. Jika ACT menyangkalnya sebagai bantuan korban peperangan, tentu uraiannya bukan tertulis zakat Fisabilillah. Jadi sudah jelas kemana arah kepedulian ACT dengan meminjam istilah dana kemanusiaan. Bukan kepada korban peperangan tetapi untuk mereka yang sedang berperang. PPATK, Polri dan BNPT bukan hanya diam tak mengendus konspirasi tersebut. Siapa saja yang menerima dana dari rekening ACT selayaknya dipantau. Jejak digital terkadang bisa dijadikan indikator seseorang punya kecenderungan melawan atau justru mendukung teroris. Para pendukung khilafah yang gemar ke ISIS dan Al Qaeda sudah masuk dalam kader teroris. Saat mereka mendadak menerima kiriman dana tinggal ditelusuri dari mana hulu dana berasal. Apakah dari kas ACT mengalir ke pengurus kemudian berpindah ke oknum lain dan berakhir pada seseorang yang sedang berjihad ke ISIS, maka ACT wajib menjelaskan kepada publik apa yang sedang terjadi. Bukan malah menyangkal dugaan itu. Hal lain yang menarik dari laporan keuangan adalah adanya uraian Penerimaan Dana NON HALAL yang tercantum di halaman 11. Tidak perlu dijelaskan panjang lebar, yang pasti dana HARAM pun mereka terima dan kumpulkan untuk membantu kemanusiaan. Ironis bukan?. Menurut Ulama Suriah saat berkunjung ke Indonesia menyatakan sebuah harapan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membendung kabar hoaks dan meneliti lembaga donasi yang mengaku akan menyalurkan dana ke Suriah. “Donasi kepada lembaga yang tidak kredibel hanya akan membahayakan rakyat Suriah,” kata Syeikh Syarif Adnan Al-Sawwaf yang juga rektor Universitas Negeri Syam dalam lawatannya ke kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Jum’at (09/03). Menurutnya, kabar hoax menyebarkan fitnah dan propaganda yang memperkeruh suasana Suriah. Adapun asal memberikan donasi mengatasnamakan Suriah bisa berdampak amat berbahaya, karena selama ini banyak donasi yang justru disalurkan kepada pemberontak untuk membeli senjata yang akan terus digunakan ‘membakar’ Suriah. Saat ditanya terkait bantuan ke Ghouta, Al-Sawwaf menjelaskan bahwa saat ini tidak ada jalan untuk memasukkan bantuan ke Ghouta. Bahkan terowongan bawah tanah (nafaq) yang biasa digunakan sudah tidak berfungsi. Satu-satunya lembaga kemanusiaan yang bisa masuk ke Ghouta adalah Hilal Ahmar Internasional (Bulan Sabit Merah). Itu pun sangat sulit, Menurut Al-Sawwaf, sudah 100 relawan Hilal Ahmar Internasional yang meninggal dunia saat menyalurkan bantuan akibat terkena tembakan dari sniper. “Bahkan untuk mengeluarkan warga di Ghouta ke Damaskus pun hampir tidak mungkin,” kata Al-Sawwaf. Padahal jarak kota itu ke Ibu Kota Damaskus seperti jarak antara Jakarta dan Bekasi. Bahkan pada waktu itu terjadi sebuah kehebohan bantuan dari rakyat Indonesia yang lewat Yayasan Indonesian Humanitarian Relief (IHR) milik Bachtiar Nasir tenyata jatuh ke tangan teroris di Suriah. Di tengah tragedi Aleppo yang menyayat jiwa kemanusiaan, beredar informasi kalau bantuan yang selama ini dikumpulkan rakyat Indonesia yang digalang beberapa ormas Islam Wahabi, baik melalui kegiatan dakwa atau situs-situsyang dioperasikan oleh mereka, ternyata tidak pernah sampai ke tangan rakyat Suriah, melainkan kepada kelompok teroris yang telah menimbulkan malapetaka di Suriah. Ironisnya, konon bantuan itu datang dari salah satu kelompok Islam radikal di Indonesia. Setelah kelompok teroris Jaysh Al-Islam kabur dari Aleppo, para warga sipil Aleppo menemukan gudang logistik berupa makanan dan minuman yang dikirim dari Indonesia dan ditinggalkan oleh kelompok tersebut. Lihat video di bawah ini pada detik 0:51.

Ternyata logistik itu tidak diperuntukkan bagi warga sipil Aleppo yang kelaparan, melainkan ditujukan untuk mensupport kelompok teror Jaysh Al-Islam. Dari dus atau kotak yang terlihat, logistik tersebut berasal dari IHR (Indonesian Humanitarian Relief), setelah dilacak ternyata IHR ini dipimpin oleh ustad Bachtiar Nasir yang notabene adalah gurunya Teuku Wisnu sekaligus dedengkot GNPF-MUI. Gerakan terselubung atas nama Indonesian Humanitarian Relief, yang selama ini telah membodohi rakyat Indonesia dengan segudang provokasi, tangisan buaya, foto-foto palsu dan laporan-laporan propaganda, berhasil memikat jutaan rakyat tanpa menimbulkan kecurigaan sehingga kiriman logistik tersebut bisa leluasa keluar-masuk melewati negara-negara yang dilaluinya dan berakhir jatuh di tangan kelompok psikopat tersebut. Jumpa Pers Indonesian Humanitarian Relief (IHR) bersama Sinergi Foundation, Jumat (24/6/2016) di Jakarta (Foto: dok. salam-online) Setelah dilacak Dutaislam.com, ternyata IHR sering mengirim bantuan ke korban konflik Timur Tengah. Pada Kamis, 20 Juni 2016, IHR mengirim bantuan kemanusiaan ke Reihanly, Turki. Terutama kepada korban anak-anak yatim. Sebagaimana ditulis dalam situs bumisyam.com, yang selama ini dikenal sebagai media jaringan ISIS di Indonesia. Dalam situsnya, http://www.ihr.foundation/, IHR tertulis berdiri pada 17 Mei 2016, dan diresmikan di Aula Ar-Rahman Qur’an Learning (AQL) Center, Tebet, Jakarta, Jumat, 19 Ramadhan 1437 (24/06/2016). “IHR berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan secara berkala dan berkesinambungan sebagai bentuk peran aktif masyarakat Indonesia dalam upaya penganggulangan problem kemanusiaan global,” tulis situs tersebut. Sementara, media Dutaislam menemukan kalau nama Indonesian Humanitarian Relief ini pada tahun 2009 sudah aktif melakukan amal kemanusiaan di jalur Gaza, sebagaimana pernah diupload oleh Fanpage Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada 16 Januari 2009. Ketua Umum IHR, Bachtiar Nasir mengatakan, dalam peresmian itu, lembaganya sekaligus akan mengirimkan bantuan uang sebesar 100 ribu Dolar Amerika bagi pengungsi Suriah yang berada di Turki. Namun, fakta menunjukkan bahwa bantuan itu ada di gudang-gudang teroris bukan pengungsi Suriah. Selain itu, IHR juga bekerjasama dengan “Sinergi Foundation” yang juga mengumpulkan donasi kemanusiaan untuk para korban Aleppo, namun bila dicermati situs http://www.sinergifoundation.org, selalu menggunakan kata-kata mujahidin bagi kelompok-kelompok yang melawan pemerintah Suriah, artinya mereka satu visi dengan kelompok-kelompok itu, dan mensupport gerakan mereka. Maka wajar kalau bantuan-bantuan itu sampai ke tangan-tangan teroris. Sayang jika bantuan kemanusiaan yang biasa dijaring IHR melalui donasi ternyata sampai kepada penerima yang tidak berhak, apalagi yang dikirim adalah jaringan teroris. Hasyag #jangansuriahkanindonesia #lembagaamal #donasi #act #kemanusiaan Referensi: Rekam Jejak Kejahatan IHH dan IHR Bantu Teroris Suriah https://arrahmahnews.com/2019/07/26/rekam-jejak-kejahatan-ihh-dan-ihr-bantu-teroris-suriah/ Kupas Tuntas Hubungan Teroris dengan IHH dan IHR Milik Bachtiar Nasir https://arrahmahnews.com/2019/05/07/kupas-tuntas-hubungan-teroris-dengan-ihh-dan-ihr-milik-bachtiar-nasir-2/ IHH Lembaga Pendukung Teroris Berkedok Kemanusiaan dari Turki https://arrahmahnews.com/2016/12/28/ihh-lembaga-pendukung-teroris-berkedok-kemanusiaan-dari-turki/

Sumber Utama : https://seword.com/umum/act-zakat-fisabilillah-berderma-untuk-pelaku-perang-YSpUlhG6Qw

Surat Terbuka Kepada Ahyudin, Pimpinan Lembaga ACT Dari Penulis Seword

Selama ini penulis banyak membuat tulisan tentang pemberontak Suriah, siapa di belakang mereka, siapa yang membiayai mereka dan informasi lainnya. Sebenarnya informasi yang penulis sampaikan selama ini adalah bagian kecil dari sebuah rangkaian informasi yang akan jadi tulisan selanjutnya. Jadi sebenarnya tulisan tersebut akan terus sambung menyambung menjadi sebuah fakta yang selama ini jarang diketahui oleh rakyat Indonesia.

Mungkin ada juga yang berpikir, ah itu bukan urusan kita karena itu urusan mereka di timur tengah sana, ngapain kita bahas urusan di timur tengah sana, lebih baik kita fokus informasi yang ada di Indonesia saja.

Penulis hanya ingin menyampaikan bahwa apa yang terjadi di timur tengah sekarang sedang dan terus dipakai di Indonesia oleh “antek” mereka yang ada di Indonesia. Mereka akan terus memanfaatkan isu tersebut demi kepentingan politik pribadi dan kelompok mereka berkedok membela agama.

Tidak percaya?

Mari kita bahas bersama…

Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Islam terbesar di dunia, sehingga tanpa disadari, umat Islam menjadi “target” dari kelompok tertentu. Jadi tidak heran jika apapun bisa “dijual” di Indonesia dengan kedok bela agama, Ulama dan lain sebagainya.

Ada yang menjual perumahan yang dibungkus dengan dalih perumahan Islami (perumahan syariah) sehingga banyak umat yang tertarik dan membelinya tetapi akhirnya malah ditipu oleh pihak pengembangnya seperti yang dilasir dalam situs https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4219428/cerita-korban-dugaan-penipuan-properti-syariah-di-bandung

Ada yang berkedok umrah tetapi uangnya malah dipakai untuk “foya-foya” keliling luar negeri oleh pemiliknya seperti dalam kasus First Travel dan kasus lainnya yang serupa seperti yang diberitakan dalam situs https://www.merdeka.com/peristiwa/4-kasus-travel-umroh-yang-mengguncang-indonesia.html

Bahkan ada juga yang ngaku-ngaku bela agama/ Ulama tapi kerjannya hanya demo dan demo pada momen tertentu saja.

Itulah sekilas tentang mereka yang memanfaatkan agama demi kepentingan politik (duniawi). Lalu, sampai kapan kita sebagai umat Islam terus “dibodohi” oleh mereka???

Yang lebih mirisnya lagi, ada juga yang mengumpulkan uang dari rakyat Indonesia (umat Islam) sampai puluhan, ratusan juta bahkan juga bisa lebih dengan dalih membantu sesama muslim di timur tengah tetapi ternyata…

Sebenarnya, penulis tidak masalah jika ada yang mengumpulkan uang dari umat Islam jika tujuannya jelas dan penerimanya juga jelas siapa. Tetapi lucunya mereka mengumpulkan uang rakyat Indonesia sambil membawa simbol bendera pemberontak di negara lain!

Itu maksudnya bagaimana?

Mengumpulkan uang rakyat Indonesia untuk "membantu" pemberontak di negara lain untuk menggulingkan pemerintahan yang sah di sana dengan menggunakan "kedok" lembaga sosial dan agama???

Kepada Ahyudin yang merupakan pimpinan lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT), penulis ingin bertanya...

Apa maksudnya ACT melakukan pengumpulan dana dari umat Islam dengan dalih peduli Suriah tetapi malah sambil membawa simbol bendera pemberontak Suriah seperti yang terlihat dalam beberapa foto berikut ini?

Article

Article

Bahkan ACT juga pernah melakukan aksi teatrikal peduli Suriah sambil membawa simbol bendera pemberontak Suriah seperti yang terlihat berikut ini:

Article

Apakah Ahyudin tidak tahu atau pura-pura tidak tahu mana bendera resmi Suriah dan mana bendera pemberontak Suriah???

Bendera resmi Suriah: Article

Bendera pemberontak Suriah: Article

Apakah Ahyudin tidak tahu atau pura-pura tidak tahu jika Menlu Amerika, Menlu Turki dan pimpinan pemberontak Suriah pernah melakukan pertemuan bersama seperti yang dimuat dalam situs https://www.voaindonesia.com/a/as-janji-gandakan-bantuan-bagi-oposisi-suriah/1645855.html

Article

Apakah Ahyudin tidak tahu atau pura-pura tidak tahu jika Amerika, Israel dan sekutunya adalah pihak yang berada di belakang dan membiayai pemberontak Suriah seperti yang diberitakan oleh media nasional dan internasional berikut ini?

https://www.merdeka.com/dunia/terkuak-israel-diam-diam-pasok-bantuan-buat-pemberontak-suriah.html https://www.merdeka.com/dunia/amerika-jelas-jelas-lebih-menghajar-assad-ketimbang-isis.html Pemberontak Suriah yang "dibeking" Amerika bekerjasama dengan Al-Qaeda https://www.wsj.com/articles/rebels-begin-evacuating-syrian-city-of-homs-1399450862

CIA memasok senjata kepada pemberontak Suriah: https://edition.cnn.com/2013/09/12/politics/syria-arming-rebels/index.html Obama minta parlemen setujui 500 juta dollar untuk pemberontak Suriah http://www.bbc.com/news/world-middle-east-28042309 Pemerintah Israel membayar gaji pemberontak Suriah: http://www.newsweek.com/israel-secretly-paying-salaries-syrian-rebels-golan-heights-627155

Pertanyaannya…..

Sebenarnya, uang yang dikumpulkan dalam aksi peduli Suriah selama ini untuk siapa???

Jika memang uang tersebut diberikan kepada rakyat Suriah, lalu kenapa dalam aksinya ACT membawa simbol bendera pemberontak Suriah seperti foto-foto di atas???

Apakah Ahyudin berani menjawab pertanyaan dari penulis?

Oh iya, penulis jadi ingat jika Ahyudin ini pernah memuji Erdogan, IHH (lembaga sosial Turki) beberapa waktu yang lalu. Lucunya, postingan berita tersebut malah dihapus dari situs ACT sendiri seperti yang terihat berikut ini:

Article

Tetapi berita Ahyudin memuji Erdogan dan IHH juga dimuat dalam media nasional https://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/16/05/26/o7rmm4336-al-fatih-erdogan-dan-ihh Article

Sekarang, penulis akan membagikan foto Erdogan yang dipuji oleh Ahyudin yang merupakan pimpinan lembaga ACT di Indonesia…

Foto Erdogan yang memakai syal bersimbol bendera pemberontak Suriah yang penulis ambil dari situs https://en.mehrnews.com/news/53459/Erdugan-wears-Arab-outfits-to-revive-Ottoman-Empire Article

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga pernah mengumumkan bahwa pasukan Turki dan kelompok sekutu pemberontak Suriah telah berhasil menguasai secara penuh pusat Kota Afrin dari tangan kelompok YPG Kurdi. Bahkan militer turki dan pemberontak Suriah mengibarkan bendera Turki dan pemberontak Suriah di kota tersebut seperti yang diberitakan dalam situs https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/72968/militer-turki-kuasai-pusat-kota-afrin

Article

Bahkan pemberontak Suriah membuat postingan foto Erdogan dengan simbol bendera Turki dan bendera pemberontak Suriah setelah Erdogan menang dalam pemilihan Presiden Turki seperti yang dimuat dalam situs http://www.erzurumgazetesi.com.tr/haber/Darmik-Dagi-nda-Erdogan-posteri/117308 Article

Hmmm…

Apakah ini sebuah kebetulan???

  1. Orang ACT melakukan aksi peduli Suriah sambil membawa simbol pemberontak Suriah
  2. Ahyudin, pimpinan ACT memuji Erdogan dan Erdogan sendiri memakai syal dengan simbol bendera pemberontak Suriah
  3. Pemberontak Suriah dibuat dan dibiayai oleh Amerika, Israel dan sekutunya

Article

Jadi, silahkan rakyat Indonesia khususnya umat Islam untuk menilai sendiri tentang apa dan siapa sebenarnya Ahyudin yang merupakan pimpinan lembaga ACT ini…

Masih mau menyumbang uang peduli Suriah melalui lembaga ACT???

Ssssttt, dalam tulisan selanjutnya, penulis akan membongkar situs dan lembaga sosial “pendukung” teroris berkedok Islam lainnya di Indonesia yang juga “mendukung” pemberontak Suriah buatan Amerika, Israel dan sekutunya…

Wassalam,

Nafys

Sumber Utama : https://seword.com/politik/surat-terbuka-kepada-ahyudin-pimpinan-lembaga-act-dari-penulis-seword-xM7qMxxov3

Waspada Donasi Bertujuan Mandanai Teroris Dunia

Klarifikasi Ahmad Zacky selaku founder Bukalapak terkait donasi ACT di Bukalapak malah menambah rasa penasaran masyarakat. Zacky berkilah kalau sumbangan tersebut digunakan untuk memajukan pendidikan di daerah timur Indonesia. Padahal nyatanya dari situs ACT sendiri memiliki tujuan membantu kemanusiaan di Palestina, Suriah dan korban bencana alam di Indonesia, tidak ada tujuan pendidikan sama sekali.

Menariknya, Ahyudin selaku pemilik ACT pernah tertangkap memiliki afliasi dengan IHR milik Bachtiar Nasir yang juga terkait dengan lembaga donasi IHH di Turki. Salah satu media Eropa yang pernah meliput di Suriah paska kekalahan pemberontak ISIS menemukan bantuan IHR di kamp pemberontak. IHH juga dituduh menyuplai amunisi dan senjata tajam untuk pemberontak Suriah. Kala itu polisi Turki sendiri yang menggrebek markas IHH seperti diberitakan liputanislam.com

Pemerintah Suriah marah besar atas kejadian itu dan menuduh keterlibatan Turki atas penyelundupan amunisi dan senjata tajam. Anehnya presiden Erdogan bersikap keras terhadap media dan reporter yang memberitakan isu penyelundupan senjata. Erdogan menuduh media menjelek-jelekkan Turki bahkan sampai ada 2 wartawan yang dijebloskan ke penjara.

Ada banyak yayasan-yayasan dalam negeri yang jika ditelusuri masuk ke kantong para pemberontak timur tengah dan ISIS.

  1. Aksi Cepat Tanggap (ACT) Diketuai oleh Ahyudin yang saat ini menjadi tujuan donasi dari Bukalapak.

Dalam situsnya, Direktur ACT, Ahyudin, memuji-muji Turki, Erdogan, dan IHH (Insan Hak ve Hurriyetleri ve Insani Yardim Vakfi/ Yayasan untuk Hak Azasi Manusia, Kebebasan dan Bantuan Kemanusiaan), sebuah LSM terbesar di Turki.

Menurut Ahyudin, “Semua yang diperlihatkan IHH, selaras dengan visi ACT. Tidak keliru kalau jika ACT merapat ke IHH dan menyerap inspirasi darinya.” ACT menyerahkan bantuan warga Indonesia untuk Suriah melalui IHH. (Nanti LI akan membahas lebih detil, siapa IHH sebenarnya).

2.Indonesia Humanitarian Relief (IHR) Didirikan oleh Bachtiar Nasir yang berafliasi dengan IHH. Saat ini Bachtiar Nasir sedang kabur ke Arab untuk menghindari kasus pencucian uang yang sedang menyeretnya.

3.Sinergi Foundation (SF) Menurut situsnya, SF resmi didirikan pada tahun 2011 meskipun aktivitasnya sudah dimulai pada tahun 2002. Tokoh-tokoh dalam yayasan yang berkantor di Jakarta ini adalah KH. Miftah Faridl, H. Rachmat Badruddin, H. Achmad Noe’man dan H. Erie Sudewo.

Bachtiar Nasir menyebut SF serupa dengan IHR yang memiliki tujuan sumbangan ke Suriah.

4.Forum Indonesia Peduli Suriah (FIPS) Sama seperti IHR yang juga didalangi oleh Bachtiar Nasir.

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, pada Mei 2015 pernah menyerahkan bantuan sebesar 20.000 USD kepada FIPS dan diterima oleh Angga Dimas dari HASI (Hilal Ahmar Society Indonesia). Sekedar info, nama Angga tercantum dalam daftar anggota Al Qaida yang dirilis PBB.

5.Sahabat Al Aqsha (SA) Sama dengan IHR dan ACT yang menjadi pengagum IHH. Bantuannya juga tidak diserahkan langsung ke masyarakat tapi melalui organisasi Jam'iyah

6.Rumah Zakat (RZ) Dari berita di situsnya, disebutkan bahwa RZ menyerahkan bantuan masyarakat Indonesia ke wilayah Reyhanli, Turki, dengan dikoordinasikan bersama IHH.

7.IHH (Insani Yardim Vakfi) Pada tanggal 3 Januari 2014, harian Turki Hurriyet melaporkan bahwa polisi Turki memergoki truk-truk bantuan atas nama IHH ternyata juga berisi amunisi dan senjata yang akan dikirim kepada pasukan-pasukan “jihad” Suriah. Truk itu bahkan didampingi oleh pejabat dari Organisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki. Beberapa hari sebelumnya, pemerintah Suriah secara resmi mengirim surat protes kepada PBB atas tindakan Turki yang secara sistematis menyuplai senjata kepada para militan yang ingin menggulingkan pemerintah Suriah. Menurut Dubes Suriah untuk PBB, “Mereka [para teroris] dilatih di perbatasan Turki-Suriah, dan setelah itu otoritas Turki membantu mereka untuk masuk ke wilayah Suriah.”

7.Yufid TV/Radio Rodja dan Peduli Muslim Dalam websitenya, Yufid TV menyatakan bahwa donasi dari masyarakat Indonesia diserahkan ke ‘perwakilan relawan’, yaitu Ustadz Muhammad Nurhuda (alias Abu Saad) pada Oktober 2013. Besarnya dana yang diserahkan USD 45.187. Menurut situs itu, Radio Rodja/Rodja TV dan Peduli Muslim juga menitipkan uang kepada Abu Saad, yang totalnya sekitar 4-5 miliar rupiah.

Abu Saad telah meninggal dunia pada 15 Agustus 2016. Dalam video ini ini menit ke 5:55, Abu Saad menyebut Ahrar Sham sebagai “mujahidin”. Dan pada menit ke 6:35 ia berkata, “Saya saksikan sendiri ISIS membunuh salah satu pimpinan Jabhah Nusrah di wilayah Idlib, padahal dia terkenal sebagai orang yang akhlaknya mulia…” Di sini jelas Abu Saad berafiliasi dengan kelompok bersenjata Ahrar Syam dan Jabhah Nusrah.

8.Misi Medis Suriah (MMS) Menurut situsnya, MMS didirikan oleh Fathi Yazid Attamimi. Awalnya, MMS menitipkan donasi kepada KISPA (Komite Solidaritas Indonesia Palestina) pimpinan Ust. Ferry Nur yang berangkat langsung ke Turki dan menyerahkan bantuan melalui IHH (lagi!). Kemudian, MMS mengirim dana sekitar 15 M langsung ke Suriah. Melacak sepak terjang MMS tidak sulit karena Fathi Yazid sangat aktif bermedsos. Dia secara terang-terangan menunjukkan keberpihakan kepada faksi Free Syrian Army.

9.Dana Peduli Umat Daarut Tauhid. DPU DT dipimpin oleh Ust Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Pada bulan Januari 2016, DPU DT menyerahkan bantuan masyarakat sebesar 40 juta kepada Misi Medis Suriah, sebagaimana diberitakan dalam website DT.

Dengan begitu banyaknya yayasan-yayasan yang sejatinya berafliasi dengan teroris ketimbang menyalurkan bantuan kemanusiaan itu sendiri, penulis menghimbau masyarakat agar waspada dengan segala bentuk lembaga donasi. Meski kita tak berdosa karena tak mengetahui muara sumbangan kita. Namun, kita tetap tercatat sebagai donatur bagi teroris yang menghancurkan suatu negara.

Alangkah baiknya kalau kedepan kita menitipkan donasi ke luar negeri lewat KBRI dan organisasi resmi yang ditunjuk pemerintah. Atau lebih baik lagi kalau memberikan donasi langsung ke anak yatim piatu, masyarakat miskin dan masjid atau tempat ibadah lain. Karena sedikit banyak harta yang kita salurkan tetap akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak.

Sumber Utama : https://seword.com/politik/waspada-donasi-bertujuan-mandanai-teroris-dunia-wmPTu3sZMr

Benarkah Lembaga ACT "Membiayai" Kerusuhan di India? Ditunggu Konfirmasinya!

Ini adalah tulisan ketiga tentang lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT). Dalam tulisan sebelumnya, penulis sudah membahas tentang ACT ini dalam tulisan https://seword.com/politik/membongkar-jejak-digital-lembaga-aksi-cepat-tanggap-act-dengan-pemberontak-suriah-uCT2U6zd8x

Dan penulis juga sudah membuat tulisan terbuka kepada pimpinan (pembina) lembaga ACT yang bernama Ahyudin ini terkait bantuan mereka (katanya) untuk rakyat Suriah dalam tulisan https://seword.com/politik/surat-terbuka-kepada-ahyudin-pimpinan-lembaga-act-dari-penulis-seword-xM7qMxxov3

Tapi, sampai detik ini tidak pernah direspon!

Penulis tidak mengetahui kenapa lembaga resmi ACT tidak merespon tulisan penulis, malu ketahuan “kedok” aslinya?

Padahal, penulis hanya ingin bertanya kepada Ahyudin dan lembaganya ACT dengan beberapa pertanyaan yang sangat sederhana!

Kenapa dalam pengumupulan dana oleh ACT dengan dalih peduli rakyat Suriah, pihak ACT malah menggunakan simbol-simbol bendera pemberontak Suriah dalam aksinya seperti yang terlihat berikut ini?

Article

Article

Article

Apakah pihak ACT tidak tahu atau pura-pura tidak tahu mana bendera resmi Suriah dan mana bendera pemberontak Suriah?

Article

Apakah pihak ACT tidak tahu atau pura-pura tidak tahu jika Amerika, Israel dan sekutunya yang membiayai dan menggaji pemberontak Suriah?

Silahkan lihat faktanya bagaimana Amerika, Israel dan sekutunya memberikan bantuan/ membiayai pemberontak Suriah dari beberapa media nasional dan internasional berikut ini:

https://www.merdeka.com/dunia/terkuak-israel-diam-diam-pasok-bantuan-buat-pemberontak-suriah.html

https://www.merdeka.com/dunia/amerika-jelas-jelas-lebih-menghajar-assad-ketimbang-isis.html

Pemberontak Suriah yang "dibeking" Amerika bekerjasama dengan Al-Qaeda https://www.wsj.com/articles/rebels-begin-evacuating-syrian-city-of-homs-1399450862

CIA memasok senjata kepada pemberontak Suriah: https://edition.cnn.com/2013/09/12/politics/syria-arming-rebels/index.html

Obama minta parlemen setujui 500 juta dollar untuk pemberontak Suriah http://www.bbc.com/news/world-middle-east-28042309

Pemerintah Israel membayar gaji pemberontak Suriah: http://www.newsweek.com/israel-secretly-paying-salaries-syrian-rebels-golan-heights-627155

Kembali ke pertanyaan semula, sebenarnya uang yang dikumpulkan oleh ACT dari rakyat Indonesia dengan dalih peduli Suriah diberikan kepada siapa?

Jika memang diberikan kepada rakyat Suriah yang membutuhkan, lalu kenapa aksi ACT malah menggunakan simbol pemberontak Suriah???

Itulah pertanyaan penulis kepada ACT terkait Suriah yang sampai detik ini belum dijawab!

Tanya kenapa?

Mungkin video pengumpulan dana dengan dalih peduli Suriah ini bisa membuka mata kita tentang apa dan siapa mereka sebenarnya...

Dan tadi penulis dicolek oleh salah satu penulis Seword sambil diberikan link media tentang berita ACT dan “kaitannya” dengan kasus kerusuhan di India yang dimuat dalam situs https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200312191053-113-482981/act-disebut-kirim-sumbangan-untuk-biayai-kerusuhan-new-delhi

Article

Article

Dari situs CNN Indonesia di atas, disebutkan jika lembaga ACT mengirimkan sumbangan uang sebesar 2,5 juta Rupee (sekitar Rp490 juta) yang digunakan untuk membiayai para pelaku kerusuhan antara pemeluk Islam dan Hindu di New Delhi, India, Februari lalu terkait Undang-Undang Kewarganegaraan.

Dilansir dari India TV News, sumbangan uang dari ACT disebut disampaikan melalui sebuah organisasi di New Delhi.

Di dalam laporan itu juga disebutkan ACT disebut terhubung dengan organisasi Jama'at-ud-Da'wah yang dipimpin oleh ulama Pakistan, Hafiz Muhammad Saeed. Salah satu organisasi binaan Saeed, Lashkar-e-Taiba, disebut bertanggung jawab terkait serangan di Mumbai, India, pada 2008 yang menewaskan 164 orang.

Penulis lalu penasaran dengan sosok Hafiz Muhammad Saeed ini, apakah benar dia “terlibat” dalam serangan di Mumbai, India, pada 2008 yang menewaskan 164 orang seperti dimuat dalam situs CNN Indonesia di atas?

Penulis lalu mendapatkan informasi dari situs The New York Times bahwa benar jika Hafiz Muhammad Saeed yang merupakan pendiri Lashkar-e-Taiba ditahan oleh pemerintah Pakistan terkait serangan di India pada tahun 2008 silam. Sumber

Bahkan informasi yang sama tentang penahanan Hafiz Muhammad Saeed juga dimuat oleh salah satu media di Turki. Sumber

Berikut ini, penulis lampirkan berita tentang ACT yang dimuat dalam situs https://www.indiatvnews.com/news/india/breaking-indonesia-based-ngo-funded-delhi-riots-hafiz-saeed-link-report-597438

Dalam situs India TV News tersebut secara terang-terangan menyebutkan bahwa:

Sebuah LSM berbasis di Indonesia yang memiliki hubungan dengan Hafiz Saeed didanai untuk kekerasan di Delhi, menurut laporan media. Dikatakan bahwa LSM Indonesia A.C.T mencoba mengirim Rs. 25 lakh untuk mendanai para perusuh melalui organisasi yang berbasis di Delhi. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa A.C.T sangat teradikalisasi, itu adalah organisasi Muslim, menyediakan uang atas nama bantuan kepada banyak negara Muslim.

LSM ini juga dikatakan terlibat dalam kerusuhan di Bangladesh. Mereka juga mendirikan kamp Rohingya di Cox's Bazar di Bangladesh. . Article

Article

Lalu, apa yang bisa kita ambil pelajaran dari kasus ini?

Dalam Islam memang disebutkan bahwa sesama orang Islam itu bersaudara, bila satu sakit maka yang lainnya juga sakit. Dan inilah yang “dimanfaatkan” oleh mereka yang mengumpulkan uang dengan dalih membantu sesama muslim!

Penulis tidak mau mengatakan bahwa kita tidak boleh memberikan sumbangan kepada saudara kita yang muslim di luar negeri, tetapi mari kita lebih bijak.

Sebelum kita memberikan bantuan kepada saudara kita di luar negeri, alangkah baiknya, kita membantu saudara kita di dalam negeri terlebih dahulu karena merekalah yang paling dekat dengan kita saat ini.

Ironis rasanya jika ada yang koar-koar mari kita bantu saudara muslim kita di luar negeri dengan dalih kita sesama muslim bersaudara, tetapi tetangga di sebelah rumah kita sendiri kelaparan!

Kita juga harus bijak dalam memilih lembaga yang akan menyalurkan bantuan kita kepada saudara kita di luar negeri. Jangan sembarangan percaya dengan lembaga yang mengklaim kami paling agamis, paling sosial, kami sudah lama beroperasi dan bla bla bla alasan lainnya.

Buktinya lembaga ACT yang resmi di Indonesia, mengumpulkan uang dari rakyat Indonesia dengan dalih peduli Suriah tetapi malah membawa simbol-simbol pemberontak Suriah???

Lembaga milik Aa Gym Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut Tauhid juga pernah mengumpulkan sumbangan uang dari rakyat Indonesia dengan dalih kemanusiaan untuk saudara kita di Somalia, Rohingnya (Myanmar), Palestina dan Suriah tetapi malah menggunakan bendera pemberontak Suriah seperti yang terlihat berikut ini:

Article

Article

Article

Article

Jadi sebenarnya uang rakyat Indonesia yang katanya untuk Suriah disalurkan kepada siapa?

Jika disalurkan kepada rakyat Suriah, lalu kenapa ada simbol bendera pemberontak Suriah di spanduknya?

Dan Aa Gym juga tidak pernah mengklarifikasinya sampai detik ini!

Ssstt, lembaga White Helmet juga ngakunya sebagai lembaga sosial kemanusiaan tapi faktanya mereka "pro" terhadap pemberontak Suriah yang ingin menggulingkan pemerintahan Suriah yang sah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad.

Akhir kata, kita lihat saja bagaimana informasi selanjutnya tentang sumbangan lembaga ACT ini yang dikatakan “membiayai” kerusuhan di India.

Pihak CNN Indonesia juga sudah meminta konfirmasi terhadap ACT terkait laporan tersebut dan pihak ACT katanya akan memberikan pernyataan resmi pada hari Jumat ini.

Jangan lupa sekalian klarifikasi kenapa ACT menggunakan simbol bendera pemberontak Suriah saat mengumpukan uang dari rakyat Indonesia dengan dalih peduli Suriah beberapa waktu lalu!

Wassalam,

Nafys

Sumber Utama : https://seword.com/umum/benarkah-lembaga-act-membiayai-kerusuhan-di-cdItC21DUy

Jejak Digital Lembaga ACT Madiun dan Laporan Keuangan ACT Pusat

Penulis sudah beberapa kali menulis tentang lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) ini.

Lembaga ACT pernah mengumpulkan uang dari rakyat Indonesia dengan dalih peduli Suriah tetapi malah menggunakan simbol bendera pemberontak Suriah yang didukung dan dibiayai oleh Israel, Amerika dan sekutunya.

Article

Article

Article

Aneh tapi nyata, mengumpulkan uang dari umat dan rakyat Indonesia dengan dalih peduli Suriah sambil koar-koar #saveAleppo tetapi malah membawa simbol pemberontak Suriah. Jadi sebenarnya, uang umat dan rakyat Indonesia itu untuk siapa???

Penulis juga masih sangat ingat ketika lembaga ACT ini “kepanasan” setelah penulis angkat tulisan tentang mereka dalam tulisan https://seword.com/umum/benarkah-lembaga-act-membiayai-kerusuhan-di-cdItC21DUy

Dan lucunya, pihak ACT lalu membantahnya sambil mengatakan bahwa pihak media pemerintah India tidak menyebutkan nama ACT sebagai lembaga yang terlibat “membiayai” kerusuhan di India dan yang menyudutkan ACT adalah pihak buzzer yang mencari kesalahan ACT! Sumber

Ngakak so hard Wkwkwkwkwkwkw

Masih percaya ocehan pihak ACT yang mengatakan nama mereka tidak disebutkan oleh media pemerintah India dalam “membiayai” kerusuhan di sana?

Silahkan perhatikan berita CNN India ini yang secara tegas dan jelas menyebutkan nama lembaga Indonesia ACT “membiayai” kerusuhan di sana!

Masih mau bantah apalagi wahai ACT Indonesia? Wkwkwkwkwk Kemarin, penulis menemukan sebuah screen shot postingan lembaga ACT Madiun seperti yang terlihat berikut ini

Article

Article

Dalam postingan lembaga ACT Madiun tersebut, mereka sengaja membuat sebuah narasi untuk "memancing" simpati dari umat dan rakyat Indonesia menjelang Ramadhan dengan dalih untuk membangun sebuah Mesjid di Desa Kepuhrejo, Magetan untuk pertama kalinya karena katanya di sana tidak ada Mesjid?!

Para pembaca setia Seword yang berada di kawasan Desa Kepuhrejo, Magetan pasti merasa aneh bukan?

Masa sih di Desa tersebut tidak ada Mesjid?

Jika kita ketik Mesjid/Masjid Desa Kepuhrejo, Magetan di Google, maka akan kelihatan jelas jika di sana banyak Mesjid yang berdiri.

Article

Dan setelah kasus ini viral di media sosial dan masuk ke media nasional, Marketing Communication ACT Madiun Celiana Dian mengatakan memang ada kesalahan ketik dalam kampanye tersebut. Ia menegaskan, kesalahan tersebut telah diperbaiki.

“Iya jadi memang di konten campaign ada kesalahan ketik. Kan di situ tertera ‘ga ada masjid’. Nah padahal yang belum ada masjid/mushola itu di salah satu RT 9 Dusun Tapan, Desa Kepuhrejo,” ujar Celiana. Sumber

Hmmm, lembaga sekelas ACT bisa salah ketik?

Salah ketik setelah kasusnya viral di media sosial dan masuk beritanya di media nasional???

Penulis juga melihat laporan lembaga ACT ini yang penulis dapatkan dari situs mereka langsung berikut ini:

Article

Ini sudah tahun 2021, tetapi kenapa tidak ada laporan keuangan tahun 2019 dan tahun 2020 di situs ACT?

Salah ketik juga?

Coba perhatikan laporan keuangan ACT berikut ini:

Article

Dalam laporan keuangan tersebut, kita bisa melihat penyaluran bantuan ACT kepada fakir miskin berjumlah Rp 3.533.530.066 (lebih dari 3 miliar rupiah) pada tahun 2017.

Sedangkan pada tahun 2018, jumlah penyaluran bantuan ACT kepada fakir miskin menurun menjadi sebesar Rp 29.410.000 (sekitar 29 juta rupiah saja).

Tapi jumlah penyaluran untuk fakir miskin tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan penyaluran untuk fisabilillah sebesar Rp 4.119.436.518 (lebih dari 4 miliar rupiah) pada tahun 2017.

Sedangkan penyaluran bantuan untuk fisabilillah pada tahun 2018 sebesar Rp 203,910.403 (lebih dari 203 juta rupiah).

Mungkin pembaca ada yang kurang paham dengan istilah fisabilillah tersebut. Dalam Islam, yang dimaksud dengan fisabilillah secara umum adalah orang-orang yang berjihad (berperang) membela agama Allah SWT.

Pertanyaan sederhana...

Siapa yang dimaksud dengan penerima fisabilillah tersebut?

Apakah mereka pantas disebut fisabilillah?

Kenapa mereka mendapatkan lebih banyak bantuan dari ACT melebihi jumlah bantuan kepada fakir miskin?

Mungkin ACT juga akan mengatakan salah ketik juga?

Dan penulis juga heran saat membuka situs resmi ACT tentang kontak mereka yang ada di luar negeri (Turki) berikut ini:

Article

ACT di Turki tidak menampilkan nomor HP, SMS dan email mereka?

Ada ya lembaga yang mengumpulkan uang dari umat dan rakyat Indonesia tetapi tidak bisa menampilkan informasi detail tentang mereka sendiri???

Akhir kata, mari kita berpikir sejenak tentang lembaga ACT ini…

Mereka mengumpulkan uang dari umat dengan dalih peduli Suriah tapi malah menggunakan simbol pemberontak Suriah…

Pihak media India secara jelas menyebutkan nama ACT “membiayai” kerusuhan di India… Mereka menyalurkan bantuan kepada fisabilillah yang jumlahnya jauh melebihi jumlah penyaluran kepada fakir miskin. Ada yang tahu siapa yang dimaksud dengan fisibilillah oleh ACT?

Mereka mengumpulkan uang dari umat dan rakyat Indonesia tetapi tidak bisa memperlihatan informasi detail tentang kontak mereka di Turki?

Dan yang terbaru, mereka mengumpulkan uang dari umat dan rakyat Indonesia di Madiun dengan dalih pembangunan Mesjid pertama, setelah viral, mereka lalu mengatakan salah ketik?

Silahkan menilai sendiri tentang lembaga ACT ini…

Wassalam,

Nafys Seword

Sumber Utama : https://seword.com/umum/jejak-digital-lembaga-act-madiun-dan-laporan-Y78FI5TNzJ

Membongkar Jejak Digital Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) “Dengan” Pemberontak Suriah

Penulis sudah beberapa kali membuat tulisan tentang pemberontak Suriah sebelumnya. Mungkin ada yang bertanya, kenapa mesti membahas tentang Suriah, kenapa tidak yang lain?

Bagi yang sering mengikuti tulisan penulis sebelumnya pasti sudah mengetahui jawabannya.

Sebenarnya, jawabannya sederhana...

Dalam kasus perang Suriah, semua kedok mereka di Indonesia selama ini yang ngaku-ngaku partai dakwah (agamis), ngaku pembela Islam, ngaku Ustad atau Ulama, ngaku peduli Islam dan alasannya lainnya akhirnya terbongkar!

Jadi, jika rakyat Indonesia melihat ada yang koar-koar sok Islami, sok peduli Palestina selama ini di Indonesia tapi ternyata mereka membela pemberontak Suriah, berarti mereka adalah “antek” Amerik dan Zionis berkedok Islam!

Penasaran...?

Mari kita bahas secara perlahan namun pasti...

Bendera Suriah

Sebelum penulis membahas inti tulisan, penulis akan membagikan foto bendera resmi Suriah berikut ini:

Article

Bendera Pemberontak Suriah

Article

Jadi hanya orang dungu saja yang tidak bisa membedakan mana bendera resmi Suriah dan mana bendera pemberontak Suriah!

Article

Siapa Pencipta Pemberontak Suriah

Pemberontak Suriah dibuat oleh Amerika dan sekutunya.

Tidak percaya???

Ada yang masih ingat jika Menlu Amerika, Menlu Turki dan Pemimpin Pemberontak Suriah bertemu di Turki seperti yang terlihat dalam foto berikut ini ??? (Perhatikan bendera pemberontak Suriah sebelah kiri)

Article

Masih berani ngeles itu foto editan???

Penulis mengambil foto tersebut dari situs https://www.voaindonesia.com/a/as-janji-gandakan-bantuan-bagi-oposisi-suriah/1645855.html Mau bukti jika Amerika, Israel dan sekutunya berada di belakang pemberontak Suriah???

Silahkan lihat faktanya bagaimana Amerika, Israel dan sekutunya memberikan bantuan/ membiayai pemberontak Suriah dari beberapa media nasional dan internasional berikut ini:

https://www.merdeka.com/dunia/terkuak-israel-diam-diam-pasok-bantuan-buat-pemberontak-suriah.html

https://www.merdeka.com/dunia/amerika-jelas-jelas-lebih-menghajar-assad-ketimbang-isis.html

Pemberontak Suriah yang "dibeking" Amerika bekerjasama dengan Al-Qaeda https://www.wsj.com/articles/rebels-begin-evacuating-syrian-city-of-homs-1399450862

CIA memasok senjata kepada pemberontak Suriah: https://edition.cnn.com/2013/09/12/politics/syria-arming-rebels/index.html

Obama minta parlemen setujui 500 juta dollar untuk pemberontak Suriah http://www.bbc.com/news/world-middle-east-28042309

Pemerintah Israel membayar gaji pemberontak Suriah: http://www.newsweek.com/israel-secretly-paying-salaries-syrian-rebels-golan-heights-627155

Setelah mengetahui bahwa Amerika, Zionis dan sekutunya berada di belakang pemberontak Suriah, makanya jangan heran jika bendera pemberontak Suriah bisa berkibar bersama bendera Amerika dan Israel berikut ini:

Article

Article

Article

Article

Article

Cie-cie bendera pemberontak Suriah dipegang/ bersama dengan seorang pengusaha Israel:

Article

Article

Waduh, ada orang Israel demo di Tel Aviv sambil membawa bendera pemberontak Suriah! wkwkwk

Article

Article

Wah, ada bendera pemberontak Suriah bersama dengan bendera teroris ISIS juga:

Article

Jadi makin kelihatan bahwa benar Amerika, Israel dan sekutunya berada di belakang pemberontak Suriah untuk menggulingkan pemerintahan yang sah di bawah kepemimpinan Presiden Suria Bashar al Assad.

Lalu, apa “hubungannya” dengan lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT)??? Ada yang masih demo aksi peduli Suriah yang dilakukan oleh ACT beberapa waktu tahun yang lalu???

Simak beberapa foto demonstrasi oleh pihak ACT berikut ini…

Pada tanggal 8 dan 26 Mei 2016, ada sekelompok orang melakukan aksi demo peduli Suriah sambil membawa bendera pemberontak Suriah seperti yang terlihat berikut ini:

Article

Article

Silahkan perhatikan lingkaran biru dalam foto di atas, demo tersebut di organisir (organized by ACT dan lembaga lainnya)!

Miris ya, demo peduli Suriah tapi malah membawa bendera pemberontak Suriah???

Apakah orang ACT tidak tahu atau pura-pura tidak tahu mana bendera resmi Suriah dan mana bendera pemberontak Suriah???

Bahkan penulis masih ingat ada seorang relawan ACT yang melakukan aksi teatrikal peduli Suriah seolah-olah dia mati saat membawa bantuan dari Indonesia ke Suriah.

Tapi lucunya, link berita tersebut malah sudah tidak dibuka lagi di situs resmi ACT seperti yang terlihat berikut ini:

Article

Tapi tenang, penulis sudah menemukan jejak digitalnya. Dalam aksi teatrikal tersebut, relawan ACT melakukan aksi peduli Suriah sambil tidur di jalan dan disampingnya ada bendera pemberontak Suriah! Bahkan ada juga yang memanfaatkan aksi teatrikal tersebut untuk menyebarkan hoax bahwa benar jika relawan ACT tersebut tewas saat membawa bantuan ke rakyat Suriah seperti yang sudah penulis lingkari merah berikut ini:

Article

Melakukan aksi demo dan teatrikal peduli Suriah tapi membawa bendera pemberontak Suriah buatan Amerika, Israel dan sekutunya! Wkwkwk

Dan tadi, penulis masih menemukan iklan ACT untuk Suriah di situs Bukalapak berikut ini: Article

Masih ada yang berani menyumbang kepada ACT yang katanya peduli Suriah??? Wkwkwk

Yang lebih lucunya lagi, ACT ini ikut “mendukung” aksi 22 Mei untuk “membela” Prabowo seperti yang terlihat dalam screen shot berita ini:

Article

Kesimpulan…

  1. Pemberontak Suriah dibuat oleh Amerika, Israel dan sekutunya untuk menggulingkan pemerintahan Suriah yang sah di bawa kepemimpinan Presiden Bashar Al Assad

  2. Lembaga ACT yang pernah melakukan aksi peduli Suriah tetapi malah membawa simbol dan bendera pemberontak Suriah

Jadi, masihkah umat Islam khususnya dan rakyat Indonesia umumnya mau memberikan bantuan kepada Suriah melalui ACT???

Masih ada yang mau bekerjasama dengan ACT untuk menyalurkan bantuannya kepada Suriah???

Ssssttt, ini belum selesai karena penulis sudah pernah berjanji pada pembaca untuk membongkar kenapa lembaga sosial di Indonesia yang katanya peduli Suriah “selalu” menyalurkan bantuannya melalui lembaga sosial Turki???

Siapa saja “antek” pemberontak Suriah di Indonesia?

Ada yang tahu artis Maher Zain juga “mendukung” pemberontak Suriah?

Tunggu tulisan selanjutannya…

Wassalam,

Nafys

Sumber Utama : https://seword.com/politik/membongkar-jejak-digital-lembaga-aksi-cepat-tanggap-act-dengan-pemberontak-suriah-uCT2U6zd8x

Benarkah Lembaga ACT “Kepanasan” Dengan Tulisan Seword?

Kemarin, penulis sudah mengangkat berita tentang ACT dari sebuah media CNN Indonesia “terkait” kerusuhan di India dalam tulisan https://seword.com/umum/benarkah-lembaga-act-membiayai-kerusuhan-di-cdItC21DUy

Dari berita CNN Indonesia tersebut, disebutkan jika lembaga ACT mengirimkan sumbangan uang sebesar 2,5 juta Rupee (sekitar Rp490 juta) yang digunakan untuk membiayai para pelaku kerusuhan antara pemeluk Islam dan Hindu di New Delhi, India, Februari lalu terkait Undang-Undang Kewarganegaraan.

Dilansir dari India TV News, sumbangan uang dari ACT disebut disampaikan melalui sebuah organisasi di New Delhi.

Meskipun pihak CNN Indonesia sudah menurunkan berita tersebut sehingga kita tidak bisa mengaksesnya lagi, tapi tenang, penulis sudah menyimpan jejak digital postingan situs CNN Indonesia tersebut seperti yang terlihat berikut ini:

Article

Article

Dalam tulisan di atas, pihak CNN Indonesia juga sudah meminta konfirmasi terhadap ACT terkait laporan tersebut dan pihak ACT katanya akan memberikan pernyataan resmi pada hari Jumat (kemarin).

Dalam tulisan tersebut, penulis juga sudah membagikan link media nasional dan internasional yang membuktikan bahwa Amerika, Israel dan seukutunya adalah pihak di belakang pmberontak Suriah!

Video berikut ini juga akan membuka mata kita sebagai rakyat Indonesia khususnya umat Islam kenapa mereka ingin menggulingkan pemerintahan Suriah yang sah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar Al-Assad.

Dan tadi, penulis tidak sengaja membaca berita tentang klarifikasi ACT tersebut di media lokal lainnya. Penulis tidak perlu menampilkan link beritanya tetapi penulis akan menampilkan screen shotnya berikut ini:

Article

Article

Article

Article

Article

Article

Sekarang mari kita perhatikan lebih detail tentang bantahan ACT “terkait” kerusuhan di India yang diungkapkan oleh President Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar dalam media nasional tersebut.

Silahkan perhatikan dengan seksama tanda kotak merah yang penulis berikan dalam foto screen shot di atas…

Dari berita bantahan ACT tersebut, kita bisa mengambil inti dari bantahan mereka sebagai berikut:

Presiden ACT mengakui bahwa mereka memang memberikan bantuan kemanusiaan kepada 47 keluarga korban yang tewas sebagai bentuk kemanusiaan dengan total nilai bantuan sebesar Rp 500 juta.

Presiden ACT juga mengatakan bahwa sebagai lembaga kemanusiaan yang mengolah dana umat, ACT menjalankan aktivitasnya secara transparan dan professional.

Presiden ACT juga mengatakan bahwa meskipun dia belum mendalami secara lebih detail, dia mengatakan bahwa muasal informasi itu adalah melalui media pemerintah India, Itu pun tak menyebut nama dari lembaga kemanusiaan yang dimaksud.

Dan tak lupa, Presiden ACT mengatakan bahwa hanya buzzer yang mencari kesalahan ACT.

Sekarang mari kita bahas lebih detail pernyataan Presiden ACT tersebut…

Presiden ACT mengatakan bahwa lembaga ACT adalah lembaga yang transparan dan professional?

Jika memang demikian, kenapa dalam aksi pengumpulan dana dari rakyat Indonesia yang dilakukan oleh ACT dengan dalih peduli Suriah malah menggunakan simbol bendera pemberontak Suriah seperti yang terlihat dalam beberapa foto berikut ini:

Article

Article

Article

Jika memang ACT mengklaim dirinya sebagai lembaga yang transparan dan professional kenapa aksi peduli Suriah malah menggunakan simbol bendera pemberontak Suriah?

Tidak mungkin lembaga ACT tidak tahu mana bendera Suriah dan mana bendera pemberontak Suriah!

Article

Apakah mungkin pihak ACT tidak tahu jika pemberontak Suriah dibantu dan dibiayai oleh Amerika, Israel dan sekutunya?

Silahkan dijawab karena katanya ACT adalah professional dan transparan…

Dalam bantahannya, Presiden ACT juga mengatakan bahwa asal muasal yang mengataka bahwa ACT “membiayai” kerusuhan di India berasal dari media pemerintah India, Itu pun tak menyebut nama dari lembaga kemanusiaan yang dimaksud.

Jadi ngaku neh bahwa berita tentang ACT “membiayai” kerusuhan di India berasal dari media milik pemerintah India?

Serius jika media (pemerintah) India tersebut tidak menyebutkan nama lembaga ACT?

Ah yang benar???

Penulis akan membagikan berita tentang ACT dari salah satu situs media India langsung yang beralamat di https://www.indiatvnews.com/news/india/breaking-indonesia-based-ngo-funded-delhi-riots-hafiz-saeed-link-report-597438

Article

Article

Dalam link media https://www.indiatvnews.com/news/india/breaking-indonesia-based-ngo-funded-delhi-riots-hafiz-saeed-link-report-597438

Secara jelas menuliskan judul “Indonesia-based NGO linked to Hafiz Saeed funded Delhi riots: Report”

Bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi “LSM Berbasis di Indonesia Yang Terhubung Dengan Hafiz Saeed Membiayai Kerusuhan Delhi: Laporan”

Bahkan dalam isi beritanya mengatakan bahwa:

“An Indonesian-based NGO linked to Hafiz Saeed funded for Delhi violence, according to media reports. It is said that the Indonesian NGO A.C.T tried to send Rs. 25 lakh to fund the rioters through a Delhi based organisation. The reports also revealed that A.C.T is highly radicalised, it is a Muslim organisation, it provides money in the name of assistance to many Muslim countries.”

Yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan memiliki arti berikut ini:

“Sebuah LSM berbasis di Indonesia yang memiliki hubungan dengan Hafiz Saeed membiayai kekerasan di Delhi, menurut laporan media. Disebutkan bahwa LSM Indonesia bernama A.C.T mencoba mengirim Rs. 25 lakh untuk membiayai para perusuh melalui sebuah organisasi yang berbasis di Delhi. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa A.C.T bersifat sangat radikal, mereka adalah organisasi Muslim, mereka menyediakan dana atas nama bantuan kepada banyak negara Muslim.

Jadi jika Presiden ACT mengatakan bahwa media milik (pemerintah) India tidak menyebutkan nama lembaga ACT, Anda salah besar!

Media India TV News secara jelas menyebutkan nama lembaga berbasis di Indonesia yaitu ACT dalam postingan mereka!

Masih berani ngeles bahwa media India tersebut tidak menyebutkan nama lembaga ACT?

Silahkan perhatikan video berita ini yang secara JELAS menyebutkan nama lembaga ACT (Indonesia) yang "membiayai" kerusuhan di India:

Akhir kata, penulis hanya ingin menyampaikan kepada Presiden ACT Ibnu Khajar tidak perlu teriak bahwa buzzer ingin mencari kesalahan lembaga ACT yang “mengklaim” dirinya sebagai lembaga yang professional dan transparan.

Cukup jelaskan, kenapa aksi peduli Suriah yang dilakukan oleh lembaga ACT menggunakan simbol bendera pemberontak Suriah!

Masih percaya bantahan Presiden ACT yang menyebutkan bahwa media milik (pemerintah) India tidak menyebutkan nama lembaga ACT dalam laporan mereka?

Jadi, silahkan rakyat Indonesia untuk menilai sendiri apa dan siapa sebenarnya lembaga ACT ini…

Sebagai informasi tambahan jika Hafiz Muhammad Saeed yang merupakan pendiri Lashkar-e-Taiba memang ditahan oleh pemerintah Pakistan terkait serangan di India pada tahun 2008 seperti yang diberitakan dalam situs intenasional The New York Times. [Sumber:(https://www.nytimes.com/2019/07/17/world/asia/pakistan-hafiz-saeed-arrest.html)

Bahkan dalam situs Alazeera bulan Februari 2020 lalu, disebutkan jika pengadilan anti terorisme Pakistan memberikan hukuman 5,5 tahun penjara kepada Hafiz Muhammad Saeed terkait kasus pembiayaan terorisme. Penangkapan dan tuntutan terhadap Saeed, yang diduga sebagai dalang serangan di Mumbai (India) pada tahun 2008 yang menewaskan lebih dari 160 orang. Sumber

Wassalam,

Nafys

Sumber Utama : https://seword.com/politik/benarkah-lembaga-act-kepanasan-dengan-tulisan-fzGHAkkyPf

ACT, Cepat Tanggap Atau Cepat Transfer? Lembaga Bisnis Kemalangan?

Bagaimana sebenarnya lembaga-lembaga yang mengumpulkan dana dari masyarakat diaudit? Cukup percayakan saja bahwa itu semua demi kemanusiaan?

Bukankah para pengelolanya hanyalah manusia biasa yang juga butuh biaya hidup?

Mereka bukan malaikat. Mereka punya nafsu.

Dan bisa saja terjadi potensi kecurangan dalam pengelolaan lembaga donasi itu.

Ini bukan suudzon. Tapi ini adalah pembelaan hak-hak umat. Zaman era informasi ini tak bisa berdiam diri saja. Makin banyak pelaku kezoliman yang memasuki berbagai ranah.

Bagaimana bisa menjamin bahwa apa yang didonasikan masyarakat itu tepat sasaran? Jika kenyataan terlihat banyaknya kaum miskin tak berdaya, apakah para lembaga sosial itu sudah maksimal? Atau ini hanyalah sebuah bisnis atas nama kemanusiaan?

Kezoliman bisa terjadi dimana saja. Bahkan tak jarang orang yang mengaku ustad tapi kelakuannya nauzubillah bejatnya. Itu sudah kita saksikan di berbagai tempat dan kesempatan.

Tentu pembaca kenal dengan pentolan MUI yang bernama Tengku Zul. Apakah anda percaya begitu saja dengan tampilan Tengku? Atau misalnya orang yang mengaku Gus tapi mulutnya sering melontarkan kalimat “Picek matamu”.

Jangankan person yang bisa mengaku sebagai orang baik. Lembaga sosial yang menyerap uang dari masyarakat bisa saja menjadi sarang para penyamun kan?

Itulah kenapa selalu harus ada pengawasan. Bukan karena tidak percaya atau suudzon, tapi dengan melibatkan duit yang banyak perlu ada aturan main.

Tidak boleh seenaknya mengumpulkan uang masyarakat dengan dalih untuk kemanusiaan. Semua harus dipertanggungjawabkan.

Namun kalau umat masa bodoh, menyerahkan duitnya begitu saja tapi tak tahu apakah sudah dikelola tepat sasaran atau justru hanya membiayai hal-hal yang lain?

Islam mengajarkan kejujuran dan keadilan. Bukan menggunakan baju kejujuran dan keadilan untuk menipu.

Agar kejujuran dan keadilan itu bisa terjaga harus ada cara atau sistem yang mengikat.

Bukankah Islam itu adalah hukum-hukum bagaimana manusia harus hidup bijak? Kalau ini bisa diterapkan, maka tidak sembarang orang bisa mendirikan lembaga sosial dalam menarik uang dari masyarakat.

Tapi di negeri kita ini sangat banyak lembaga atau yayasan yang senantiasa mengumpulkan uang dari masyarakat. Mereka pasti mengklaim adalah lembaga terpercaya. Orang yang cerdas tidak mungkin percaya begitu saja. Sebab orang cerdas itu sangat peduli dengan umat atau masyarakat.

Agar tidak sia-sia sumbangan yang diberikan masyarakat. Sehingga umat Islam benar-benar umat yang sangat berpikiran maju. Tidak berpikiran sempit yang menghambat nilai-nilai kebaikan dan rahmat.

Salah satu Lembaga atau yayasan yang wajib ditelusuri dan diamati adalah ACT. Lembaga ini sudah sedemikian besarnya.

Dimana ada bencana lembaga ini begitu cepat menyebarkan iklan agar masyarakat cepat transfer dananya.

Dan entah siapa yang pertama kali yang memberikan singkatan ACT ini dengan “Aksi Cepat Transfer”. Pemberian nama seperti itu pasti ada sebab akibatnya.

Ada hal yang sangat lucu yang menjadi perhatian saya kepada ACT ini.

Belum lama ledakan di Beirut terjadi, ACT sudah menyebarkan iklan agar donasi ramai-rami masuk ke rekeningnya. Seperti pada gambar di atas. Tentu ini mengejar moment.

Sepertinya memang ACT punya tim medsos dan tim pembuat iklan yang sangat profesional. Dan pekerjaan profesional seperti itu tidak mungkin dibayar murah kan?

Bisakah pembaca melihat sebuah kejanggalan disini? Jangan-jangan biaya operasional lembaga ini lebih besar daripada yang disalurkan ke masyarakat?

Perlu diingat, dulu kasus Suriah begitu ramai, ACT punya peranan yang sangat besar dalam mengumpulkan uang dari masyarakat dan sekaligus ikut berkontribusi atas kehancuran Suriah.

Dengan narasi bahwa telah terjadi pembantaian oleh pemerintah Suriah dan dilakoni oleh kelompok Syiah, ACT telah menyumbang kehancuran bagi Suriah.

Narasi yang penuh hoax dengan gambar-gambar iklan yang sudah dikelola dengan sangat licik. Semua demi menggugah emosi umat. Pasti sudah banyak umat yang terpengaruh.

Suriah boleh berantakan. Tapi tetap bertahan dan tidak jatuh ke tangan pemberontak.

Seharusnya ACT memberikan donasi ke warga Suriah yang kelaparan dan rumahnya hancur karena pemberontak ISIS telah menghancurkan negara mereka.

Tapi justru ACT tidak melakukannya.

ACT ini adalah penganggum Erdogan dan Turki. Dan kita tahu Turki ini telah ikut berkontribusi atau mendukung pemberontak ISIS dalam menyerang Suriah.

Suriah bisa bertahan dari gempuran pemberontak ISIS dan mengusirnya karena ada bantuan Hizbullah, dan juga Jenderal Qassem Soleimani yang belum lama syahid di Irak.

ISIS adalah buatan Amerika dan sekutunya termasuk Turki, Israel, Arab Saudi, dan beberapa negara lain.

Diduga, bantuan ACT ini mengalir ke pasukan ISIS. Benar atau tidak, kenyataannya narasi yang bisa kita telusuri jejak digitalnya, ACT menggambarkan Presiden Suriah dengan sangat seramnya. Dulu ada narasi yang beredar “Syiah membantai Sunni” Padahal itu hoax.

Hizbullah itu dari Libanon. Gerakan yang siap siaga berperang melawan Israel. Dan telah memerangi ISIS.

Jadi bisa dibilang Hizbullah termasuk pertahanan negara Libanon. Dan Beirut adalah ibukota Libanon. Maka sangat lucu kalau ACT tiba-tiba beriklan untuk mengumpulkan donasi dari umat dan mengatasnamakan penderitaan Beirut.

Bukankah di Beirut itu mayoritas kristen dan syiah? Kok tiba-tiba sangat peduli? Bagaimana dengan rekam jejak ACT membela pemberontak Suriah?

Perlu diketahui bahwa ACT pada tahun 2014 dilaporkan berhasil mengumpulkan dana sebanyak 7,5 milyar perbulan atau 90 Milyar setahun dari masyarakat.

Wow… bukan duit yang kecil. Wajar saja kalau banyak asetnya. Ada mobil khusus, seragam, bangunan, dan banyak lagi.

Jangan-jangan ini adalah lembaga yang bergerak di bidang bisnis kemalangan?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/act-cepat-tanggap-atau-cepat-transfer-lembaga-WVZBXQFBpL

Re-post by MigoBerita / Senin/08112021/13.08Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya