Migo Berita - Banjarmasin - Jangan salahkan PKS & Cina ??!!?? Apa salah PKS & Cina !!! Setelah pernah di "Tampung" dijajaran kabinet SBY, para kader PKS dari tahun 2014 dan tahun 2019 saat terpilih Presiden Jokowidodo bersikap sebagai Opisisi "Melawan Pemerintah", apapun yang menjadi kebijakan pemerintahan Jokowi selalu dipermasalahkan. Lalu sebenarnya siapakah PKS (Partai Keadilan Sejahtera) ini yang dulu bernama PK (Partai Keadilan) dan sekarang para kadernya seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah yang sudah keluar dari PKS dan mempunyai Partai Gelora, bagaimana sepak terjak politik mereka di Indonesia..!!! Agar tidak gagal paham, ingat baca tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan.
5 Strategi Licik Kelompok Radikal untuk Hancurkan Indonesia
Jakarta – Dalam riset yang diterbitkan bentuk buku berjudul Wajah Para Pembela Islam (2010), Setara Institute Jakarta menyebutkan bahwa berbagai kelompok Islam radikal telah menyusun strategi dan taktik yang lebih canggih dalam pergerakan mereka. Pernah dimuat Harian Bernas pada 5 Agustus 2016.
Baca Juga:
Ini bertujuan juga untuk menghancurkan kelompok Islam lainnya. Memahami strategi dan taktik kaum radikal ini sangat penting agar pemerintah, para ulama, organisasi, serta masyarakat secara umum waspada akan gerakan mereka. Strategi tersebut adalah:
1. Aliansi Politik
Kelompok radikal membangun dukungan politik dengan politisi atau
penguasa. Biasanya saat ada momen politik pemilu atau pilkada. Ada
hubungan simbiosis mutulisme dalam aliansi ini.
2. Cari Dukungan dari Tokoh dan Ormas Islam Moderat
Dikarenakan jumlahnya sedikit, maka kelompok intoleransi tersebut membangun hubungan dengan tokoh agama atau ormas yang moderat.
Mereka mengembangkan berbagai taktik, di antaranya adalah aktif melobi
tokoh dan para habib serta berbagai ormas Islam untuk berjuang
bersama-sama mereka.
Baca Juga:
- Habib Umar: Muslim yang Anarkis Tidak Paham Ajaran Islam
- Habib Ali Al-Jufri: Hancurnya Suriah dan Libya Karena Ulama Permainkan Syariat
3. Infiltrasi MUI
Sejak tahun 2005, kelompok radikal memandang memerlukan dukungan lembaga ulama yang memiliki otoritas tertinggi di Indonesia (MUI). Taktik yang dipakai adalah masuk menjadi pengurus ke MUI dan mendesakkan agenda radikal mereka atas nama MUI.
4. Aksi Hukum dan Aksi Jalanan
Belakangan ini, kelompok Islam radikal mengembangkan strategi advokasi yang memadukan advokasi non-litigasi (di luar pengadilan) dengan advokasi litigasi (lewat pengadilan). Mereka tampaknya sadar bahwa tanpa sokongan produk hukum, perjuangan mereka akan sulit berhasil. Namun, mereka juga sadar bahwa untuk menghasilkan sebuah produk hukum yang pro agenda perjuangan mereka, diperlukan aksi-aksi jalanan agar bisa menekan aparat hukum dan pemerintah.
Baca Juga:
- Minta Aplikasi Injil Bahasa Minang Dihapus, Denny Siregar “Semprot” Gubernur Sumbar Kader PKS
- Inilah Siasat Gerombolan Makar untuk Gulingkan Jokowi dan Hancurkan NKRI
5. Jaringan Aksi Antar kota
Sudah sejak lama kelompok Islam radikal sudah mengembangkan strategi
dengan membangun jaringan aksi. Mereka berusaha agar setiap aksinya
didukung oleh kelompok lainnya. Tujuannya agar isu yang diperjuangkan
menjadi lebih kuat gaungnya dan bisa menjadi agenda perjuangan bersama.
Mereka berpikir, dengan semakin bergaungnya aksi, dan makin banyaknya kelompok lain yang memperjuangkan, akan makin besar kemungkinannya untuk berhasil. Oleh karena itu, kelompok ini membangun taktik jaringan aksi antarkota.
Silakan dianalisis tulisan di atas, hubungkan saja dengan kejadian saat ini, apakah ada kesesuaian atau tidak. Fenomena kasus penistaan agama di Jakarta hanyalah salah satu tragedi politik kotor yang dimainkan oleh beberapa kelompok radikal untuk terus tetap bergema.
Gaungnya akan terus dipelihara dengan berbagai aksi untuk mendapatkan simpati dari kelompok masyarakat Islam lainnya. Tema penistaan agama, ancaman PKI, ancaman Syiah adalah isu yang “marketable” untuk meraih simpati masyarakat. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/06/07/5-strategi-licik-kelompok-radikal-untuk-hancurkan-indonesia/
Dosa-dosa Khalid Basalamah Hingga Pengajiannya Layak Dibubarkan
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Tokoh Wahabi Khalid Basalamah bukan kali ini saja ditolak kehadiran ceramahnya di beberapa tempat. Da’i wahabi ekstrim itu, dulu juga pernah ditolak oleh masyarakat Gresik Jawa Timur, Tegal Jawa Tengah, dan sejumlah tempat lainnya, karena ceramahnya dianggap provokatif dan menyebarkan paham takfiri.
Bicara soal agama silakan, tapi jika sudah menuduh orang lain bahkan menuduh kafir orang tua Nabi, maka Banser dan Ansor berserta umat Islam yang mempedulikan persatuan, akan siap menghadang ustadz berjenggot tidak rapi itu. Kutu-kutu petuah Khalid Basalamah membuat orang lain yang mendengar ceramahnya gatal. Jangan salahkan jika ia ditolak di mana-mana.
BACA JUGA:
- Kyai NU Serukan Boikot Trans TV Pasca Undang Tokoh Wahabi Khalid Basalamah
- GP Ansor Usir Pentolan Wahabi Khalid Basalamah; VIDEO
Karena itulah, ia termasuk dalam daftar
ustadz wahabi radikal ekstrim yang perlu diwaspadai. Apa yang dilakukan
oleh Khalid Basalamah ini, kerap mengakibatkan kisruh di beberapa
tempat.
Beberapa catatan di bawah ini kiranya cukup jadi alasan untuk memblokir ustadz tersebut dari ceramahnya. Walau ceramahnya membahas rumah tangga, tapi bisa merembet kepada hasutan takfiri. Berikut adalah dosa-dosa Khalid Basalamah:
1) Menyebut Orang Tua Nabi Muhammad Kafir
Pemilik nama asli Khalid Zeed Abdullah Basalamah itu pernah menyebutkan kalau orang tua Nabi termasuk kafir. Karena itu, orang tua Nabi, masuk neraka. Dia tidak mengenal sejarah tentang sebagian kecil penduduk Mekkah yang mengikuti ajaran Nabi Ibrahim, apalagi soal konsep hidayah. Bahkan pengikutnya banyak yang melecehkan dan menistakan orang tua nabi sebagai penyembah berhala, syrik dan kafir.
Perkataan Khalid Basalamah menyakitkan umat Islam, terutama keturunan langsung dari Nabi Muhammad Saw. Tanpa perasaan, Khalid hanya berujar, “itu memang yang dikatakan Nabi, mau bagaimana lagi”. Ia tidak pernah berpikir atau mengkaji perkataan ulama dan bukti-bukti sejarah yang menyatakan ke-muwahid-an orang tuan Nabi, Andai Ibunda Nabi tidak selamat dari neraka, apa Khalid Basalamah akan selamat?
2) Tsunami Aceh Karena Maksiat
“Sebab Terjadinya Tsunami di Aceh,” Khalid yang juga pemilik Resto Ajwad di Jakarta itu tanpa rasa sungkan dan tak manusiawi menuduh kalau Tsunami Aceh disebabkan karena banyak warga di Serambi Makkah yang melakukan maksiat dengan mengonsumsi ganja dan menamam ganja. Itu pernah dikatakan olehnya pada Mei 2016. Akhirnya ia meminta maaf.
3) Gempa Jogja Disebut Sebagai Akibat Orang Jogja yang Suka Freeseks
Karena tidak ada yang menggugat di media, tuduhan Khalid Basalamah soal Gempa Jogja 2016, tidak terlalu meluas. Namun ia mengaitkan dengan maksiat warga Jogja. Andai saja si Khalid ini tidak mengaitkan langsung dengan nama kota, ia akan baik-baik saja.
BACA JUGA:
4) Menyebut Sayyidina Sebagai Merendahkan Nabi
Sayyidina, yang bermakna “Baginda Tuan Kami” sebagaimana disematkan kepada Nabi Muhammad Saw malah disebut oleh Khalid doktor lulusan Universitas Tun Abdul Razzak (Malaysia) itu sebagai merendahkan Nabi.
“Ini (kata Sayyidina) kalau diucapkan kepada Nabi Saw menurunkan derajat Nabi Saw, karena kata yang lebih mulya, lebih tinggi adalah Nabi dan Rasul,” begitu kata Khalid.
Karena itulah, ia mengajak orang lain mengikuti dosanya itu, dengan mengatakan, “kalau saran saya, dan kembali pendapat para ulama, lebih baik kata Sayyidina ditinggalkan dari Nabi Saw karena akan menurunkan derajat beliau Saw,” katanya.
5) Menyebut Kaki Allah Gede Sekali
Ini memang keyakinan tauhid wahabi yang dianut oleh Khalid Basalamah. Ia menyebarkan paham mujassimah sehingga menyebut Allah bersemayam di Arsy dan mengatakan kaki Allah sangat gedeee sekali sehingga disebut sebagai Allah Akbar.
Khalid yang keturunan keluarga Wahabi dari Basalamah itu sebetulnya banyak membualkan kontroversi sehingga dosa-dosa fatwanya sangat bejibun kalau ditulis. Dia pernah mengatakan kalau buaya itu halal dimakan, ironisnya, dia hanya mendasarkan pada teks dalil tanpa metode.
Kekurangajaran Khalid Basalamah ini jelas bertentangan dengan genetika ideologi NU, Banser dan Ansor, yang sejak awal memang berdiri tegak melawan paham-paham yang diusung Khalid Basalamah Cs laknatullah.
BACA JUGA:
- Zein Al-Kaf “Al-Bayyinat” Corong Wahabi Indonesia Anti Persatuan Islam
- Arab Saudi bukan “Negara Islam”, Tapi “Penjual Islam”
Jadi, tanpa diperintah, jika ada orang-orang macam Khalid Basalamah, Firanda Ad Durjana, Reza Basalamah, Alfian Tanjung dan kawan-kawan, bakal menghadapi Ansor dan Banser. Dosa-dosa Khalid terlalu banyak dan terlalu sulit dimaafkan kecuali dia meminta maaf secara terbuka. Tapi lihatlah, dia akan terus membantah, lalu dibela oleh pasukan nasi bungkus wahabi di medsos. (ARN/Duta Islam)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2017/03/10/dosa-dosa-khalid-basalamah-hingga-pengajiannya-layak-dibubarkan/
Heboh, Foto Rafi Ahmad dan Ustadz Hijrah Khalid Basalamah
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Heboh foto artis Rafi Ahmad dan gembong Wahabi radikal Khalid Basalamah di istana Andara (rumah Rafi Ahmad). Salah satu akun tiwtter @Lady_Zeebo berkomentar Masih dalam proses pen-targetan, bentar lagi ada artis yang hijrah.
Bahkan komentar-kommentar netizen menyesalkan Rafi Ahmad dan Nagita Slavina mengundang gembong Wahabi Radikal itu.
Pengajian Ustadz Khalid Basalamah di kediaman Raffi dan Gigi tersebut juga turut dihadiri para pegawai Rans Entertainment.
Inilah salah satu cara kelompok Wahabi atau hijrah mendekati selebriti. Harusnya Rafi Ahmad mengetahui siapa Khalid Basalamah itu?
Berikut dosa-dosa Khalid Basalamah hingga pengajiannya layak dibubarkan
Tokoh Wahabi Khalid Basalamah bukan kali ini saja ditolak kehadiran ceramahnya di beberapa tempat. Da’i Wahabi ekstrim itu, dulu juga pernah ditolak oleh masyarakat Gresik Jawa Timur, Tegal Jawa Tengah, dan sejumlah tempat lainnya, karena ceramahnya dianggap provokatif dan menyebarkan paham takfiri.
Bicara soal agama silakan, tapi jika sudah menuduh orang lain bahkan menuduh kafir orang tua Nabi, maka Banser dan Ansor berserta umat Islam yang mempedulikan persatuan, akan siap menghadang ustadz berjenggot tidak rapi itu. Kutu-kutu petuah Khalid Basalamah membuat orang lain yang mendengar ceramahnya gatal. Jangan salahkan jika ia ditolak di mana-mana.
Karena itulah, ia termasuk dalam daftar ustadz Wahabi radikal ekstrim yang perlu diwaspadai. Apa yang dilakukan oleh Khalid Basalamah ini, kerap mengakibatkan kisruh di beberapa tempat.
Beberapa catatan di bawah ini kiranya cukup jadi alasan untuk memblokir ustadz tersebut dari ceramahnya. Walau ceramahnya membahas rumah tangga, tapi bisa merembet kepada hasutan takfiri. Berikut adalah dosa-dosa Khalid Basalamah:
1. Menyebut Orang Tua Nabi Muhammad Kafir
Pemilik nama asli Khalid Zeed Abdullah Basalamah itu pernah menyebutkan kalau orang tua Nabi termasuk kafir. Karena itu, orang tua Nabi, masuk neraka. Dia tidak mengenal sejarah tentang sebagian kecil penduduk Mekkah yang mengikuti ajaran Nabi Ibrahim, apalagi soal konsep hidayah. Bahkan pengikutnya banyak yang melecehkan dan menistakan orang tua nabi sebagai penyembah berhala, syrik dan kafir.
Perkataan Khalid Basalamah menyakitkan umat Islam, terutama keturunan langsung dari Nabi Muhammad Saw. Tanpa perasaan, Khalid hanya berujar, “itu memang yang dikatakan Nabi, mau bagaimana lagi”. Ia tidak pernah berpikir atau mengkaji perkataan ulama dan bukti-bukti sejarah yang menyatakan ke-muwahid-an orang tuan Nabi, Andai Ibunda Nabi tidak selamat dari neraka, apa Khalid Basalamah akan selamat?.
2. Tsunami Aceh Karena Maksiat
“Sebab Terjadinya Tsunami di Aceh,” Khalid yang juga pemilik Resto Ajwad di Jakarta itu tanpa rasa sungkan dan tak manusiawi menuduh kalau Tsunami Aceh disebabkan karena banyak warga di Serambi Makkah yang melakukan maksiat dengan mengonsumsi ganja dan menamam ganja. Itu pernah dikatakan olehnya pada Mei 2016. Akhirnya ia meminta maaf.
3. Gempa Jogja Disebut Sebagai Akibat Orang Jogja yang Suka Freeseks
Karena tidak ada yang menggugat di media, tuduhan Khalid Basalamah soal Gempa Jogja 2016, tidak terlalu meluas. Namun ia mengaitkan dengan maksiat warga Jogja. Andai saja si Khalid ini tidak mengaitkan langsung dengan nama kota, ia akan baik-baik saja.
4. Menyebut Sayyidina Sebagai Merendahkan Nabi
Sayyidina, yang bermakna “Baginda Tuan Kami” sebagaimana disematkan kepada Nabi Muhammad Saw malah disebut oleh Khalid doktor lulusan Universitas Tun Abdul Razzak (Malaysia) itu sebagai merendahkan Nabi.
“Ini (kata Sayyidina) kalau diucapkan kepada Nabi saw menurunkan derajat Nabi saw, karena kata yang lebih mulya, lebih tinggi adalah Nabi dan Rasul,” begitu kata Khalid.
Karena itulah, ia mengajak orang lain mengikuti dosanya itu, dengan mengatakan, “Kalau saran saya, dan kembali pendapat para ulama, lebih baik kata Sayyidina ditinggalkan dari Nabi Saw karena akan menurunkan derajat beliau Saw,” katanya.
5. Menyebut Kaki Allah Gede Sekali
Ini memang keyakinan tauhid Wahabi yang dianut oleh Khalid Basalamah. Ia menyebarkan paham mujassimah sehingga menyebut Allah bersemayam di Arsy dan mengatakan kaki Allah sangat gede sekali sehingga disebut sebagai Allah Akbar.
Khalid yang keturunan keluarga Wahabi dari Basalamah itu sebetulnya banyak membualkan kontroversi sehingga dosa-dosa fatwanya sangat bejibun kalau ditulis. Dia pernah mengatakan kalau buaya itu halal dimakan, ironisnya, dia hanya mendasarkan pada teks dalil tanpa metode.
Kekurangajaran Khalid Basalamah ini jelas bertentangan dengan genetika ideologi NU, Banser dan Ansor, yang sejak awal memang berdiri tegak melawan paham-paham yang diusung Khalid Basalamah Cs.
Jadi, tanpa diperintah, jika ada orang-orang macam Khalid Basalamah, Firanda, Reza Basalamah, Alfian Tanjung dan kawan-kawan, bakal menghadapi Ansor dan Banser.
Dosa-dosa Khalid Basalamah terlalu banyak dan terlalu sulit dimaafkan kecuali dia meminta maaf secara terbuka. Tapi lihatlah, dia akan terus membantah, lalu dibela oleh pasukan nasi bungkus Wahabi di medsos. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/29/heboh-foto-rafi-ahmad-dan-ustadz-hijrah-khalid-basalamah/
Belum Hapus Video ‘Jin Buang Anak’ Fakta Edy Mulyadi Tak Niat Minta Maaf
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Kasus Edy Mulyadi ‘Jin buang Anak‘ yang menghina Kalimantan memasuki babak baru.
Meskipun Edy Mulyadi telah meminta maaf di beberapa media namun niatan minta maaf itu tidak jelas dan anehnya dia masih belum menghapus video yang jadi sumber masalah itu di akun youtubenya.
BACA JUGA:
- 5 Strategi Licik Kelompok Radikal untuk Hancurkan Indonesia
- Pemkot dan Ormas Isla
- m Palu Tolak Tokoh Wahabi Khalid Basalamah
Sudah jelas sekali kalau Edy Mulyadi setengah hati dalam meminta maaf.
Pihak Bareskrim Polri pada tanggal 28 Januari 2020 memanggil Edy Mulyadi, namun EM tidak hadir tapi memberikan kuasa hukum kepada pengacaranya.
Bareskrim Polri akan melayangkan panggilan kedua kepada Edy Mulyadi. Dia akan dijemput paksa jika kembali mangkir dari panggilan penyidik terkait kasus ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyebut Edy Mulyadi awalnya menyatakan bersedia hadir memenuhi panggilan penyidik hari ini. Namun belakangan yang bersangkutan justru tidak hadir.
“Kalau sekarang beralasan untuk menunda kehadiran ya kita kirim panggilan kedua. Nggak datang lagi, ya kita panggil ketiga dengan perintah membawa,” kata Agus kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).
Edy Mulyadi hari ini mangkir dari panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Dia tak hadir dengan dalih surat panggilan yang dilayangkan oleh penyidik tidak sesuai dengan KUHAP.
BACA JUGA:
- Edy Mulyadi Mangkir Panggilan Polisi, Netizen Sebut Pengecut
- Inilah Blunder DPW PKS Kaltim Soal Kasus Edy Mulyadi
Edy Mulyadi Caleg gagal PKS dalam kasus ini akhirnya partai PKS terseret ke dalam pusaran kasus EM, dan lebih lucunya lagi DPW PKS Kaltim ingin melaporkan pihak-pihak yang menyebarkan video Edy Mulyadi,
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Kalimantan timur tak hanya mendukung pelaporan untuk proses hukum terhadap Edy Mulyadi terkait ucapannya yang beredar di media sosial (Medsos), tapi juga pengusutan terhadap penyebar video.
Ketua DPW PKS Dedi Kurniadi meminta kepada aparat yang berwenang untuk mengusut pihak-pihak yang telah secara sengaja mengedit, serta menyebarluaskan konten-konten tersebut dengan tujuan memprovokasi dan mengadu domba PKS dengan masyarakat.
“Kami mendukung sejumlah laporan yang dilakukan masyarakat (terkait EM). Tetapi juga ingin kepolisian mengusut penyebar videonya yang membuat gaduh”, tuturnya, Rabu (26/01/2022).
PKS menilai bahwa digital forensik dari video EM sudah ada dan tersebar luas, baik dari DPP maupun daerah-daerah lain akan menyampaikan secara khusus dan follow up terkait pengusutan penyebar video ini.
BACA JUGA:
“Kami (DPW PKS Kaltim) juga akan bertemu dengan pihak Polda Kaltim”, ucap Dedi Kurniadi.
Menyinggung apakah sudah ada memiliki video-video yang beredar luas di media sosial, Dedi Kurniadi masih melakukan penelusuran yang nantinya akan dibawa ke pihak berwenang.
“Belum kami inventarisir, tapi dari jejak digital kami masih lakukan tracing, nanti kita disampaikan ke berbagai pihak,” tuturnya.
Selebihnya Dedi Kurniadi menyerukan kepada semua pihak untuk selalu menjaga kondusivitas dan persaudaraan di Kalimantan Timur. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/29/belum-hapus-video-jin-buang-anak-fakta-edy-mulyadi-tak-niat-minta-maaf/
Edy Mulyadi Mangkir Panggilan Polisi, Netizen Sebut Pengecut
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Bareskrim Polri akan melayangkan panggilan kedua kepada Edy Mulyadi. Dia akan dijemput paksa jika kembali mangkir dari panggilan penyidik terkait kasus ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyebut Edy Mulyadi awalnya menyatakan bersedia hadir memenuhi panggilan penyidik hari ini. Namun belakangan yang bersangkutan justru tidak hadir.
BACA JUGA:
- Antar Agama Tunisia Tandatangani Pakta Nasional Hidup Berdampingan
- Inilah Blunder DPW PKS Kaltim Soal Kasus Edy Mulyadi
“Kalau sekarang beralasan untuk menunda
kehadiran ya kita kirim panggilan kedua. Nggak datang lagi, ya kita
panggil ketiga dengan perintah membawa,” kata Agus kepada wartawan,
Jumat (28/1/2022).
Edy Mulyadi hari ini mangkir dari panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Dia tak hadir dengan dalih surat panggilan yang dilayangkan oleh penyidik tidak sesuai dengan KUHAP.
Warganet Sebut Edy Pengecut
Ketidakhadiran Edy Mulyadi dalam agenda pemeriksaan dirinya yang dijadwalkan pada hari ini, mengundang komentar para netizen di twitter.
Akun @MARQUEZ__93 menulis Edy Mulyadi, tidak menghadiri pemanggilan pemeriksaan dari Bareskrim Polri sebagai saksi ujaran kebencian, Jumat (28/1/2022). Kuasa hukum Edy Mulyadi, yaitu Herman Kadir, menyatakan kliennya berhalangan hadir.
Mulut doan besar tapi Pengecut.
Sementara akun @soen_cak mengatakan Edy Mulyadi ga penuhi panggilan Mabes polri. Ternyata dia pengecut. Klo seperti ini bisa jadi dia akan diambil orang2 Kalimantan yg sdh berada di Jakarta. #TangkapEdyMulyadi
Akun @YogaPras_ menulis demikian Didepan kayak singa, nantangin giliran dipanggil polisi mangkir. Ed ed… Pengecut. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/28/edy-mulyadi-mangkir-panggilan-polisi-netizen-sebut-pengecut/
Inilah Blunder DPW PKS Kaltim Soal Kasus Edy Mulyadi
Kalimantan, ARRAHMAHNEWS.COM – Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Kalimantan timur tak hanya mendukung pelaporan untuk proses hukum terhadap Edy Mulyadi terkait ucapannya yang beredar di media sosial (Medsos), tapi juga pengusutan terhadap penyebar video.
Tapi anehnya DPW PKS tidak melihat dengan teliti siapa pertama kali yang unggah video Edy Mulyadi? Ini sebuah Blunder. Padahal Edy Mulyadi menunggahnya di Edy channel miliknya sendiri, artinya DPW PKS sepakat untuk mmengusut Edy Chanel.
BACA JUGA:
- Habib Ali Dukung Polri Tangkap Edy Mulyadi dan Azam Khan
- Jika Polisi Tidak Segera Tangkap Edy Mulyadi Cs, 69 Ormas Kaltim Akan Jemput Paksa
Bahkan permintaan Edy Mulyadi tidak jelas karena video yang buat heboh itu masih ada di chanelnya.
Ketua DPW PKS Dedi Kurniadi meminta kepada aparat yang berwenang untuk mengusut pihak-pihak yang telah secara sengaja mengedit, serta menyebarluaskan konten-konten tersebut dengan tujuan memprovokasi dan mengadu domba PKS dengan masyarakat.
“Kami mendukung sejumlah laporan yang dilakukan masyarakat (terkait EM). Tetapi juga ingin kepolisian mengusut penyebar videonya yang membuat gaduh”, tuturnya, Rabu (26/01/2022).
PKS menilai bahwa digital forensik dari video EM sudah ada dan tersebar luas, baik dari DPP maupun daerah-daerah lain akan menyampaikan secara khusus dan follow up terkait pengusutan penyebar video ini.
“Kami (DPW PKS Kaltim) juga akan bertemu dengan pihak Polda Kaltim”, ucap Dedi Kurniadi.
BACA JUGA:
- Desak Edy Mulyadi Minta Maaf Langsung, Niluh Djelantik Siap Belikan Tiket
- Habib Ali Al-Jufri: Siapa Saja yang Ganggu Pemerintah Maka Dia Kriminal
Menyinggung apakah sudah ada memiliki video-video yang beredar luas di media sosial, Dedi Kurniadi masih melakukan penelusuran yang nantinya akan dibawa ke pihak berwenang.
“Belum kami inventarisir, tapi dari jejak digital kami masih lakukan tracing, nanti kita disampaikan ke berbagai pihak,” tuturnya.
Selebihnya Dedi Kurniadi menyerukan kepada semua pihak untuk selalu menjaga kondusivitas dan persaudaraan di Kalimantan Timur. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/27/inilah-blunder-dpw-pks-kaltim-soal-kasus-edy-mulyadi/
Islah Bahrawi: Mengapa Khawarij Menentang Pindah Ibu Kota?
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Menurut Islah Bahrawi dalam akun Instagramnya
menyatakan pindah ibukota dalam sejarah politik Islam seperti Makkah,
Madinah, Damaskus, Baghdad, Kairo, Istanbul, dan Cordoba, adalah pusat
kota pemerintahan Islam dari masa ke masa. Dalam setiap perpindahan
ibukota pada masa itu, kaum Khawarijselalu menentang. Mengapa?
Kekuatan-kekuatan baru dibangun oleh kaum Khawarij di seputaran Madinah, Kuffah dan pusat pemerintahan Islam lainnya selama ratusan tahun. Ini terjadi sejak khalifah Ali bin Abi Tholib, Bani Umayyah hingga ke era Abbasiyah. Perpindahan ibukota yang terjadi pada masa itu biasanya untuk menghindari dari berbagai politik, termasuk agitasi politik dari Khawarij yang tidak ada habisnya.
BACA JUGA:
- Islah Bahrawi: Isu Cina-Komunis Hasutan Lama Pecah Belah Bangsa
- 5 Strategi Licik Kelompok Radikal untuk Hancurkan Indonesia
Pada era Abbasiyah, beberapa
pemerintahan bahkan sempat berpusat di Raqqa dan Samarra, meski sebagian
besar tetap berpusat di Baghdad. Selama berabad-abad pusat pemerintahan
Islam selalu berubah – meninggalkan pola primitif untuk membentuk kota
dengan fungsi sosialnya sendiri.
Dinasti Abbasiyah memindahkan ibu kotanya dari Damaskus ke Bagdad pada 762 M. Bani Abbasiyah sangat bergantung pada dukungan Persia dalam menggulingkan Bani Umayyah, sehingga pergeseran geografis itu dilakukan untuk memenuhi keinginan dasar pendukung dari non-Arab itu. Karenanya, khalifah Al-Mansur lebih membuka pintu bagi Muslim non-Arab ke istananya dibanding suku-suku Arab.
Dia menganggap orang-orang Arab tidak sepenuhnya setia dan mudah terhasut oleh kaum Khawarij. Dia berupaya mengasingkan pemerintahannya dari orang-orang Arab meski sebagian mendukungnya dalam pertempuran melawan Bani Umayyah di pinggiran sungai Zab di Irak.
BACA JUGA:
- Islah Bahrawi: Khawarij dalam Kemasan Ikhwanul Muslimin
- Eko Kuntadhi: Ibnu Muljam Wajah Sadis Khawarij Abad Ini
Merujuk kepada Martin Hinds dalam “Studies in Early Islamic History”; kelompok Khawarij selalu menganggu pemerintahan Islam sejak era khalifah Ali, hingga sang pemimpin itu harus menguasai pusat kekuasaannya ke Kuffah dari Madinah. Kelompok Khawarij dan memindahkan itu.
Hingga berabad-abad berikutnya, mereka selalu memastikan setiap khalifah untuk memindahkan ibu kota dan memintanya untuk mengembalikannya ke Madinah. keheranan; ibu kota pemerintahan harus tetap berada dalam tata kelola aristokrasi suku-suku Arab.
Menurut Hinds, alasan ini hanya strategi Khawarij s & Cinaaja. Mereka ingin kembali ke Madinah agar mudah memobilisir jaringan politik yang sudah terbentuk sejak akhir perang Shiffin.
Ini sejarah. “Masa lalu membaca hari ini, dan hari ini membaca masa lalu”, kata Goenawan Mohamad. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/27/islah-bahrawi-mengapa-khawarij-menentang-pindah-ibukota/
Islah Bahrawi: Isu Cina-Komunis Hasutan Lama Pecah Belah Bangsa
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Islah Bahrawi dalam akun Instagramnya
menyatakan “Bahaya Cina dan Komunis, hasutan lama untuk memecah belah
bangsa tanpa basis fakta, membodohkan orang bodoh dan menormalisasi
kebencian primordial.
Cina gudang serba guna dari harapan dan ketakutan dunia – menjadi kambing hitam untuk isu ekonomi, juga menjadi tudingan atas situasi geopolitik. Eropa menyalahkan Cina atas pertumbuhan negara-negara Eropa yang lamban dan angka-angka yang tak kunjung berkurang.
BACA JUGA:
Kementerian keuangan Jepang menyalahkan
deflasi Jepang atas kebijakan mata uang Cina. Orang Amerika memprotes
pekerjaan manufaktur dan penurunan harga dengan menyalahkan mata uang
Cina.
Semua argumen tentang ini memiliki indikasi bahwa banyak orang yang tidak terima dengan kemajuan Cina. Eropa dan Amerika, terutama begitu cemas dengan kemunculan Cina di tempat-tempat yang tidak mereka duga. tahun lalu datang ke Asia dan Afrika untuk mengangkut hasil bumi, Cina hari ini melalui investasi dan teknologi dengan janji revitalisasi.
Negara-negara kaya cemburu di atas kehadiran Cina bukan hanya karena takut uangnya berkurang, tapi juga khawatir wibawa mereka tidak lagi dihargai oleh negara-negara miskin.
Lalu, gerakan “Anti Cina” merebak. Ia bergandengan tangan dengan politik daerah. Mengalir dalam narasi-narasi yang menggaungkan Cina sebagai bangsa antagonis.
Dan jangan lupa menyertakan kata “Komunis” di dalamnya – sebuah narasi yang masih terilhami pola propaganda era Perang Dingin. Slogan “Bahaya China dan komunis” kemudian meletup di hampir semua negara, termasuk di Indonesia.
BACA JUGA:
Orang-orang yang mengalami ambiguitas akibat kekalahan politik pasti termakan. Kelompok awam akan terlihat awam. Orang bodoh semakin tak berakal. Membenci Cina sembari membanting kursi buatan Cina, meneriakkan eksistensi komunis tanpa pernah bisa menunjukkan keberadaan.
Geografi membagi orang hanya jika orangnya mengizinkan -membagi membagi orang hanya jika orangnya mengizinkan- politik memecah belah orang hanya jika orang mengizinkannya.
Jadi, kecuali orang mengizinkannya, tidak ada orang yang bisa meninggalkan peradaban manusia. Televisi kita semua mengizinkannya, tidak akan ada orang yang bisa menghancurkan bangsa Indonesia. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/27/islah-bahrawi-isu-cina-komunis-hasutan-lama-pecah-belah-bangsa/
Terungkap, Saksi Sebut Munarman Ajak Peserta Forum Dukung ISIS
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Panitia penyelenggara baiat terhadap ISIS dan Abu Bakar Al-Baghdadi yang digelar FPI Makassar dan dihadiri mantan Sekretaris Umum FPI Munarman, B mengungkapkan pihaknya membungkus acara itu dengan seminar agar tidak dicurigai polisi.
Munarman juga disebut mengajak peserta forum di UIN Sumatra Utara untuk mendukung ISIS.
BACA JUGA:
- Saksi Sidang Sebut Munarman Terlibat Pengeboman Gereja di Filipina
- Netizen “Semprot” MUI: Munarman Bukan Representasi Islam
Hal ini B sampaikan saat diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana terorisme yang menjerat Munarman di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Rabu (26/1).
B merupakan panitia baiat sekaligus pengurus Pondok Pesantren Tahfidzul Quran, Makassar. Mulanya, Jaksa mencecar B terkait rapat persiapan acara seminar tersebut. B mengatakan panita melakukan rapat di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran sebanyak tiga kali.
Jaksa lantas bertanya apakah dalam rapat tersebut dijelaskan alasan mengemas acara baiat itu dengan seminar. Hal ini dibenarkan oleh B.
“Kenapa harus dibungkus dengan seminar syiar khilafah itu?” tanya Jaksa.
“Supaya tidak dicurigai aparat kepolisian,” jawab B.
B mengatakan sosok yang memerintahkan siasat tersebut adalah Ustadz Basri, pengasuh Pesantren Tahfidzul Quran.
Pada tanya jawab tersebut, B juga menjelaskan dasar seminar tersebut adalah Mensyiarkan Tegaknya Daulah Islamiyah yang ada di Suriah.
BACA JUGA:
- Eko Kuntadhi: Munarman Jadikan FPI Kelompok Khawarij
- 5 Strategi Licik Kelompok Radikal untuk Hancurkan Indonesia
“Seminar itu kami katakan, rapat itu, bahwa seminar yang dikemas adalah Tegaknya Khilafah dikemas dengan seminar,” ujar B.
Sebelumnya, Munarman didakwa telah menggerakkan orang untuk melakukan tindakan teror dan membantu tindakan terorisme.
Ia disebut menghadiri acara baiat kepada ISIS dan Abu Bakar Al-Baghdadi di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Selain itu, Munarman juga menghadiri acara baiat yang sama yang dikemas dalam agenda Tabligh Akbar FPI di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (ARN).
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/27/terungkap-saksi-sebut-munarman-ajak-peserta-forum-dukung-isis/
5 orang Pelaku Pengeroyokan Habib Umar Solo ditangkap, KapolDa JaTeng Tegas Sikat Kelompok Intoleran
Solo, ARRAHMAHNEWS.COM – Polisi menangkap lima orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan habib Umar Assegaf di Solo, masing-masing berinisial BD, ML, RN, MM dan MS. 4 orang diantaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Aparat juga sedang melakukan pendalaman kasus penyerangan Midodareni itu dan mengusut dalang di balik aksi brutal tersebut.
Aksi penyerangan terjadi pada Sabtu (8/8) di depan kediaman almarhum Segaf Al-Jufri, Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo.
BACA JUGA:
- Kecam Aksi Kekerasaan di Solo, Menteri Agama Minta Aparat Hukum Para Pelaku
- Cerita Saat Habib Umar Assegaf Dipukuli dan Diinjak Kepala dan Perutnya oleh Massa Ormas di Solo
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi
menyatakan aparat kini sedang mendalami kejadian penyerangan rangkaian
acara pernikahan di rumah almarhum habib Segaf Al-Jufry. Ia menegaskan
bahwa pihaknya sedang mengusut dalang di balik kejadian tersebut.
“Lima orang diduga pelaku penyerangan yang ditangkap masing-masing berinisial BD, ML, RN, MM dan MS. Empat orang sudah ditetapkan tersangka. Satu dari lima orang itu dalam pemeriksaan pendalaman lebih lanjut,” ungkap Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Selasa (11/8/2020) sore.
Kapolda Jateng menegaskan pihaknya telah mengantongi nama para pelaku lainnya dan melakukan pengejaran. Kapolda Jateng juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan kelompok intoleran.
BACA JUGA:
- Dalang Pelaku Penyerangan Kediaman Habib Segaf Metrodanan Solo Ditangkap
- Habib Novel Alaydrus Kecam Aksi Penyerangan dan Anarkis di Solo
“Polri memberi jaminan keamanan bagi masyarakat. Oleh karena itu, tidak usah takut. Jika menjumpai hal mencurigakan terkait dengan kelompok intoleran, laporkan kepada kami, akan kami tindak,” tegasnya.
“Tidak ada tempat untuk kelompok intoleran di wilayah hukum Jawa Tengah,” ujar dia.
Kapolda Jateng juga telah menginstruksikan seluruh kapolres di wilayah Polda Jateng untuk menangkap kelompok tersebut. Para pelaku yang ditangkap, kata Kapolda, akan dijerat dengan pasal berlapis.
Dalam kasus penganiayaan tersebut, pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Seperti kayu, batu, motor, dan mobil.
Selain tuduhan pengeroyokan, para pelaku itu juga diancam dengan pasal-pasal lain. Menurut Kapolda, kelima pelaku yang ditangkap terancam pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman lima tahun.
Selain itu, mereka juga dijerat dengan pasal 160 KUHP tentang Penghasutan dengan ancaman hukuman lima tahun. Tak hanya itu, para pelaku tindakan intoleran juga terancam pasal 335 KUHP Juncto Pasal 55 KUHP dan 56 KUHP. (ARN)
Dalang Pengeroyokan Habib Umar Solo ditangkap
Solo, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang pemimpin kelompok tertentu yang diyakini menjadi otak atau dalang penyerangan di kediaman habib Segaf Al-Jufri di Jalan Cempaka, Metrodanan, Pasar Kliwon, Sabtu (8/8/2020) malam, telah ditangkap petugas kepolisian.
Otak penyerangan yang ditangkap pada Minggu (9/10) malam, berinisial BD. Selain BD yang tinggal di Solo, pelaku lain yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan juga telah diringkus yakni HB warga Sukoharjo.
- Habib Novel Alaydrus Kecam Aksi Penyerangan dan Anarkis di Solo
- GP Ansor Jateng Kecam Aksi Brutal Para Perusuh di Solo, Desak Polisi Tegas
Andy menyebut pelaku berinisial BD dan HD. Salah satunya merupakan warga Solo dan lainnya berasal dari luar Solo.
“Kita tangkap mereka saat melakukan kegiatan,” ujarnya.
Terkait peran masing-masing pelaku, Andy mengatakan masih akan mendalaminya. Termasuk jumlah pelaku akan terus berkembang.
“Perannya masih kita dalami,” ujar dia.
Adapun puluhan pelaku lainnya yang sebagian besar telah teridentifikasi masih dalam pengejaran petugas. Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Andy Rifai mewarning kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri. ”Kami memberikan waktu 1 x 24 jam kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri”, tegas perwira menengah dari kesatuan Brimob tersebut, Senin (10/8).
Seperti diketahui kasus penyerangan, perusakan sejumlah mobil dan motor hingga penganiayaan yang menyebabkan Habib Umar Assegaf dan dua keluarganya terluka tersebut menjadi perhatian nasional. Banyak pihak yang mengecam aksi intoleran tersebut.
Bahkan Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis telah memerintahkan jajarannya untuk segera menangkap para pelaku yang belum tertangkap. Tak dipungkiri banyak kesatuan baik dari Mabes Polri, Polda Jateng hingga Polresta Surakarta dikerahkan untuk menangkap para pelaku yang masih dalam pengejaran.
Dalam mengusut kasus intoleran itu, selain melakukan pemeriksaan dua pelaku yang telah ditangkap di dua tempat yang berbeda, petugas telah melakukan pemeriksaan saksi yang berjumlah sembilan orang, termasuk saksi korban maupun warga yang melihat kejadian.
Begitu pula dalam mengungkap tuntas kasus tersebut, ada dua sepeda motor yang diyakini milik pelaku telah diamankan di Polresta Surakarta.
Sebelum terjadi penyerangan, ada isu yang beredar di medsos bahwa di kediaman habib Segaf Al-Jufri sedang berlangsung kegiatan kelompok aliran agama tertentu. Dimungkinkan isu tersebut sebagai pemicu sekelompok massa yang dipimpin BD mendatangi lokasi. Padahal pada hari Sabtu (8/8) sore, sekitar pukul 16.00, di kediaman habib Segaf Al-Jufri di Jalan Cempaka 81 Metrodanan, sedang melaksanakan persiapan pernikahan anaknya atau midodareni.
Sekitar pukul 18.00 WIB atau setelah ba’da Maghrib lebih kurang 50 orang kelompok laskar Solo dipimpin oleh BD Al Fath mendatangi rumah habib Segaf Al-Jufri untuk membubarkan kegiatan tersebut.
Adanya desakan tersebut, keluarga Segaf Al-Jufri tidak mau acaranya dibubarkan. Tidak lama kemudian, sekelompok massa yang dipimpin BD melakukan penganiayaan terhadap beberapa tamu undangan antara lain habib Umar Assegaf maupun warga lainnya hingga melakukan perusakan tiga mobil dan beberapa motor yang ada di lokasi kejadian.
Kapolresta Surakarta yang memimpin pengamanan di lokasi kejadian baru dapat membubarkan sekelompok massa pada pukul 18.45. Selanjutnya Tim gabungan dari Polresta Surakarta dan Polda Jateng terdiri dari Ditreskrimum, Ditintelkam dan Ditreskrimsus, melakukan pengejaran terhadap para pelaku kekerasan tersebut. Disamping itu anggota Polresta Surakarta juga telah di tempatkan di kediaman habib Segaf Al-Jufri untuk pengamanan dan mengantisipasi aksi serupa terulang. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/10/dalang-pelaku-penyerangan-kediaman-habib-segaf-metrodanan-solo-ditangkap/
Laskar Solo Serbu Rumah Habib Segaf Saat Ikuti Doa Pernikahan, 3 Orang Dilarikan ke RS
Solo, ARRAHMAHNEWS.COM – Aksi penyerbuan anarkis di kediaman almarhum habib Segaf Al-Jufri pada Sabtu sore (08/08) kemarin, kembali menyoroti kota Solo sebagai salah satu dari 12 daerah yang masuk zona merah penyebaran radikalisme dan terorisme di Indonesia. Sejumlah kasus teror yang terjadi di berbagai daerah dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari kota dimana banyak organisasi penganut paham radikal berkembang pesat disana.
Kelompok laskar menyerbu kediaman almarhum habib Segaf Al-Jufri yang bertempat di Metrodanan, Kec Pasar Kliwon, pada sekitar pukul 17.45. Tidak hanya penyerbuan, laskar ini juga melakukan tindak penganiayaan terhadap keluarga almarhum yaitu habib Umar Assegaf.
BACA JUGA :
- Radikalisme Ideologi Politik yang Mengusung Nilai-nilai Intoleran dan Sektarian
- Ketua DSKS Solo Kakak dari Algojo ISIS Asal Indonesia dan Jebolan LIPIA
Aksi anarkis dilancarkan saat pihak keluarga setelah melaksanakan acara midodareni (Do’a sebelum acara pernikahan) yang diikuti hanya sekitar 20 orang.
Laskar ini melakukan penyerangan dan bahkan melakukan tindakan kekerasan serta penganiayaan terhadap beberapa anggota keluarga, dan yang lebih miris lagi mereka melakukan pemukulan pihak kepolisian, informasi yang kami liput dari lapangan bahwa Kapolresta Surakarta termasuk salah satu korban pemukulan.
Hingga pagi ini kondisi di lapangan sudah redam, namun tindakan intoleransi seperti ini adalah sebuah kejahatan yang tidak dapat dibiarkan khususnya oleh pihak kepolisian dan pemerintah, mereka adalah kelompok-kelompok yang ingin membuat keributan dan kekacauan di negeri ini.
BACA JUGA:
- Muhammad Zazuli Bongkar Narasi Busuk Kelompok Radikal yang Ingin Hancurkan NKRI
- Solo Mencekam, Tolak Pengajian Gus Muwafiq FPI dan Banser Bentrok
Anggota kelompok ini juga melakukan tindakan yang dapat menyebabkan nyawa orang melayang, mereka mencegat kendaraan sepeda motor habib Husin dan Umar yang membonceng anaknya dengan cara dijatuhkan dan bahkan mereka mengeroyok dan memukul kepala korban dengan batu, muka dipukuli, perut di injak-injak hingga sekujur tubuh korban memar lebam biru.
Kelompok laskar ini juga melakukan aksi brutal dengan merusak tiga mobil undangan.
Tiga korban pasca dianiaya dilarikan ke rumah sakit Kustati Solo, namun akhirnya pihak keluarga memindahkan tiga korban tersebut ke rumah sakit Indrayati, hingga saat ini kondisi korban mengalami trauma berat. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/09/laskar-solo-serbu-rumah-habib-segaf-saat-ikuti-doa-pernikahan-3-orang-dilarikan-ke-rs/
21 Mei, Faisal Assegaf Akan Laporkan Para Petinggi PKS ke Polda Metro
JAKARTA – Faisal adalah ketua Progres 98. Cuitan Faisal Assgegaf dalam akun twitternya pada hari Sabtu 19 Mei 2018, tabuh genderang perang melawan para petinggi PKS. “Senin 21 Mei, jam 13.30 WB saya adukan para petinggi & kader PKS ke Polda Metro. 1. Presiden PKS, M. Sohibul Iman. 2. Eks Presiden PKS, Anis Matta. 3. Mardani Ali Sera. 4. Fahri Hamzah. 5. Pengelola akun twiter PKS. 6. dan bbrpa kader PKS. Sampai ketemu di pengadilan”.
Baca: Memalukan, Kader Wanita PKS Selingkuh dengan Sesama Anggota DPRD
Di dalam akun twitternya juga FA menulis “Tolong disebarkan agar rakyat tahu soal misi politik jahat elite PKS membela teroris ISIS dgn pernyataan mereka yg berseberangan dgn fakta2 yg telah diungkap oleh aparat Polri”.
https://twitter.com/faizalassegaf/status/998187240374202369
Ketua Progres 98 Faizal Assegaf memberikan reaksi atas pelaporan dirinya oleh DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Rabu (16/5/2018).
Diketahui, Faizal Assegaf dilaporkan oleh PKS usai melontarkan sejumlah tudingan kasar, termasuk tuduhan jika elit PKS terkait terorisme.
Baca: Anggap Teror Rekayasa, Markas PKS Digeruduk Massa
@PKSejahtera: PKS secara resmi melaporkan akun @faizalassegaf ke pihak yang berwenang dalam hal ini Polda Jawa Timur atas fitnah yang disebarkannya di media sosial terhadap PKS. Rabu (16/05/18)
Semoga kita bijak dan bertanggungjawab dalam menyebarkan informasi.
Tak takut, Faizal Assegaf mengaku akan melaporkan balik DPP PKS ke polisi.
Baca: Eko Kuntadhi: PKS, Partai Harap Maklum
Bukan hanya itu, Faizal Assegaf juga mengancam akan membeberkan banyak petunjuk dan bukti terkait omongannya terhadap PKS.
@faizalassegaf: Kerain yg lapor DPP @PKSejahtera, ternyata lempar handuk pada kaki tangannya.Saya akan segera merespon utk melapor balik DPP PKS, dgn menyerahkan bukti valid atas sikap dedengkot PKS menyebarkan faham radikalisme & terorisme kpd kader PKS serta rakyat!. Bubarkan PKS! *FA*. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2018/05/20/21-mei-faisal-assegaf-akan-laporkan-para-petinggi-pks-ke-polda-metro/
#DennySiregar: Hello PKS, Bukalah Topengmu
JAKARTA, SUARA RAKYAT, ARRAHMAHNEWS.COM – PKS yang merupakan kepanjangan tangan dari Partai Masyumi dan banyak terwarnai oleh ideologi perjuangan Ikhwanul Muslimin -sebuah organisasi keagamaan yang didirikan Hasan Al Bana di Mesir dan kemudian berkembang luas ke pelbagai negara- memiliki hidden agenda, yakni mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi Islam. Hal ini bisa diketahui setelah mengamati dan meneliti berbagai agenda dakwah PKS, seperti aktivitas PKS dalam upaya menegakkan sistem pemerintahan Islam dengan pelbagai atributnya. ( Baca Juga: Mesir Singkirkan Buku-Buku Syekh Qardhawi dari Perpustakaan Masjid )
Upaya PKS tersebut berpotensi melahirkan konflik dengan parpol-parpol lain yang berhaluan nasionalis. Selain itu, syariat Islam tidak mungkin bisa berdiri di Indonesia, karena Indonesia adalah negara majemuk dengan berbagai adat-istiadat, pola pikir, dan kepercayaan (agama) masyarakat. ( Baca Juga: ‘Hari Santri’ Senjata Ampuh Negara dan Ormas Islam Toleran Perangi Kelompok Radikal )
Secara umum, ideologi keagamaan PKS adalah Islam modernis yang memiliki afiliasi dengan gerakan Wahabi -sebuah gerakan keagamaan yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab dari Saudi Arabia-. Ciri utama gerakan Wahabi ini adalah upaya menentang keras segala bentuk peribadatan Islam yang dianggap tidak sesuai dengan yang dicontohkan Nabi Muhammad. Sebenarnya, ideologi gerakan Wahabi ini telah berkembang luas di Indonesia sejak awal abad 19, gerakan dakwah PKS ini berbahaya karena sesungguhnya ideologi keagamaan yang diusung oleh PKS memiliki keterkaitan yang erat dengan ideologi Ikhwanul Muslimin. (Baca juga: Situs Radikal Diblokir PKS Meradang)
Tokoh Dumay Denny Siregar kali ini membongkar jaringan Khilafah PKS yang ‘dukung’ ISIS. Berikut tulisan Denny Siregar:
Penolakan PKS terhadap usulan Perppu yang diwacanakan Menteri Hukum dan Ham untuk cegah virus ISIS di Indonesia sebenarnya bukan barang aneh.
Ingat Anis Matta, mantan Presiden PKS ini pernah mengatakan bahwa mereka yang memusuhi ISIS itu lebay, karena kekuatan ISIS hanya puluhan ribu sedangkan yang memeranginya 40 negara. Pria ber-rolex ini sendiri menganggap bahwa adanya ISIS adalah bagian dari proses hilangnya Irak dan Suriah menjadi negara baru. (Baca juga: Denny Siregar: Kelompok Khilafah Ingin Suriahkan Indonesia)
Bisa ditangkap bahwa sebenarnya Anis Matta “mendukung” adanya ISIS yang mengobarkan berdirinya negara Islam dengan melenyapkan negara lain.
Kenapa PKS terlihat setuju? Karena mereka sebenarnya mempunyai ideologi yang sama, yaitu tegaknya khilafah di bumi Indonesia.
PKS tidak bisa menghapus jejaknya bahwa mereka didirikan dengan dana mayoritas dari organisasi Ikhwanul Muslimin yang sedang diberantas di Mesir. Dan seperti hal-nya sebuah organisasi, mereka mempunyai ideologi yang tetap mereka nyalakan di hati mereka. (Baca juga: PKS Ikhwanul Muslimin Indonesia Berfaham Aliran Sesat Wahabi)
Indonesia adalah ladang yang subur bagi PKS untuk menyemai kembali ruh Ikhwanul Muslimin disini. Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia sangat cocok untuk dijadikan negara khilafah.
Jadi, maaf saja PKS, kalau segala gerakmu yang sekarang terlihat cenderung moderat sejak kepemimpinan yang berganti, tidak bisa menutup mata bahwa “ada sesuatu” yang sedang dijalankan. Meski saya akhirnya dituduh ber-prasangka buruk, tapi fakta di lapangan memperkuat teorinya. (Baca juga: Siasat Baru Arab Saudi, ISIS dan PKS)
Kejadian bom Sarinah yang baru saja, membuka kembali tabir itu.
Serangan dunia maya mengecilkan peran aparat dengan segala teori2 konspirasi seakan2 ini adalah pengalihan isu. Tujuannya jelas, menjatuhkan wibawa aparat dan pemerintah, seolah2 mereka sebenarnya yang menjadi dalang semua itu. (Baca juga: #DennySiregar: Surat Warna Ungu Untuk Jonru)
Proses cuci otak ini tidak lepas dari peran cyber army-nya yang terkenal kuat itu. Kemampuan mereka membolak-balik fakta sudah teruji saat pilpres 2014 lalu dan mereka uji kembali sekarang ini.
Dengan adanya berita provokatif dan menjatuhkan wibawa pemerintah, diharapkan terus terpelihara kebencian yang semakin dalam. Bahkan beritanya sempat dikembangkan, bahwa ada Prabowo di balik bom Thamrin, untuk mengadu pendukung fanatik kedua kubu. Sulit melacak asal berita, tetapi polanya terlihat jelas.
Ocehan Fahri Hamzah yang terlihat seperti “menyepelekan” ISIS dengan menolak usulan Perppu, mirip dengan ucapan Anis Matta yang terlihat “mengkerdilkan” ISIS. (Baca juga: Jonru Kader PKS Ancaman Kedaulatan NKRI Sebarkan Fitnah SARA)
Tujuannya satu, supaya ISIS tidak terlihat menjadi masalah besar di mata pemerintah Indonesia. Dengan begitu pemerintah diharapkan tidak waspada dengan perkembangan ISIS di Indonesia.
Fahri Hamzah dan Anis Matta mungkin lupa, bahwa ISIS yang mereka selalu “kerdilkan” itu, telah membantai ribuan nyawa sejak kehadirannya. Dan tidak mewaspadainya, sama saja mengundang mereka dengan gelaran karpet merah dan mengulurkan kepala dengan sukarela untuk dipenggal. Ah entah, benarkah mereka lupa?
Saya juga tidak tahu, kenapa mendengar nama PKS seperti menyeruput secangkir kopi tanpa gula? Pahit di lidah dan membuat mata terjaga waspada. Bukalah dulu topengmu, wahai PKS.. Biar kulihat jelas wajahmu. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2016/01/19/dennysiregar-hello-pks-bukalah-topengmu/
KESALAHAN BNPT DAN MENKOFINDO TERHADAP SITUS-SITUS ISLAM RADIKAL
Beberapa waktu yang lalu heboh diberitakan, bahwa BNPT lewat menkofindo, meminta situs-situs Islam Radikal di blokir. Sebab di sinyalir bahwa situs-situs itu langsung ataupun tidak langsung mendukung gerakan Islam Radikal di Indonesia. Apakah benar seperi itu?Setelah 19 situs itu di blokir (sementara, karena tidak ditutup secara permanen), bahkan menurut informasi ditambah 3, sehingga menjadi 22. Gelombang protes masyarakat di dunia maya sangat ramai dan cukup massif, bahkan menjadi trading topik di twitter. Pertanyaannya adalah mengapa BNPT seperti itu, apakah mereka tidak mengkajinya sebelumnya? Dari gelombang protes itu ada beberapa kemungkinan yang bisa kita dapatkan sebagai kajian analisis yaitu;
- BNPT lewat Menkofindo SALAH, terlalu gegabah dalam memblokir sementara, situs-situs Islam radikal itu. Buktinya banyak masyarakat yang resah dengan itu. Sebagian berkata, kami banyak mendapatkan informasi Islam dari situs-situs itu.
- BNPT lewat Menkofindo BENAR, tetapi ternyata pendukung Islam Radikal sangat banyak di Indonesia. Dan terbukti bagaimana dukungan mereka terhadap situs-situs itu. Lewat aksi protesnya di dunia maya.
- BNPT benar, dan pendukung situs-situs itu tidak banyak, tetapi mereka sangat menguasai media utamanya media sosial.
- Masyarakat Indonesia belum banyak yang sadar, mana-mana pemikiran, yang mengarahkan kepada Islam Radikal.
Lalu bagaimana Pemerintah seharusnya bertindak? Kami yakin masyarakat Indonesia secara umum, cinta damai dan tidak menginginkan Islam Radikal itu berkembang di negeri yang kita cintai ini (NKRI). Walaupun dengan kasat mata, kita juga melihat bahwa kelompok Islam Radikal ini cukup berkembang, bahkan sangat berkembang di Indonesia.
Sebuah contoh kasus. Situs Arrahmah.com (Ada situs lain yang seperti ini). Situs ini jelas-jelas dikelola oleh keluarga Abu Jibril (dimana dia adalah Alumni Afghanistan. Dan anaknya terbunuh dalam perang di Syuriah). Walaupun Abu Jibril tidak mengakui anaknya mengikuti ISIS, Abu Jibril mengatakan anaknya mengikuti al Qaeda (di Syuria). Pertanyaannya, Bagaimana kita bisa tahu dan membedakan Al Qaeda, ISIS, disana? ISIS ataupun Al Qaeda sama-sama Radikal. Lalu cobaah kita lihat dukungan Abu Jibril ke ISIS saat organisasi ini mendeklarasikan dirinya di Indonesia, sebelum organisasi ini dianggap teroris oleh pemerintah?
Situs ini (Arrahmah.com) jelas situs Islam radikal, mulai dari pengelolanya, isinya, dukungannya terhadap jihad-jihad di Syuriah dll. Lalu pertanyaannya? Siapakah yang sering menshare, mengcopi-paste lalu menyebarkan berita-berita situs Arrahmah.com (dan situs-situs lain semacam Arrahmah.com)?
Betapa banyak situs-situs yang diblokir itu langsung atau tidak langsung, mengcopi-paste kebijakan Arrahmah.com, menshare, membuat informasi yang sama atau mirip dan seterusnya. Walaupun kita sepakati situs-situs itu dengan warna, alur yang tidak sama persis dengan Arrahmah.com.
Marilah kita lihat bagaimana situs-situs itu dalam dukungannya terhadap ISIS (saat ISIS mendeklarasikannya di Indonesia? Saat ISIS belum dinyatakan sebagai organisasi terlarang di negeri ini). Situs-situs itu banyak atau sedikit sangat mendukung Islam-radikal itu. Dan inilah salah satu bukti bahwa, konsepsi, pemikiran, ideologi, akar kekerasan bernuansa keyakinan, cukup tersebar di Indonesia, lewat beberapa situs tersebut. Ada yang sebagai Leader (penyuplai informasi, pembuat berita, kebijaksanaannya dalam Islam radikal jelas), ada yang hanya follower (menshare, copy-paste dan menyebarkan ide-ide yang sama atau mirip).
PKS dan Islam Radikal
PKS adalah partai Islam (dimana diawali sebagai partai dakwah). Tingkat militansi partai ini tidak diragukan, dibandingkan dengan partai lain (kecuali PDI-P, dengan poros berbeda). Partai ini simpatisannya solid, dari anak-anak muda Islam. Partai ini sedikit atau banyak dihubungkan dengan kelompok Islam Radikal? Apakah benar? Sulit untuk memastikannya. Tetapi pernyataan-pernyataan elit politiknya (seperti Anis-Matta dll), yang selalu mencoba membela ISIS, akan sangat mungkin kader-kadernya lebih lagi.
Secara konsep umum kita bisa katakan, “Elit akan mencoba lebih plural, egaliter, demokratis dst”, sebab mereka dalam tapuk pimpinan dan itu semua bernuansa politik. Tetapi pengikut, kader-kader bawah, akan berpuluh-puluh kali lipat tingkat radikalismenya. Kalau Anis-Matta saja, seperti itu, bagaimana dengan yang lainnya, dengan simpatisannya, dengan underbow-nya?
Dari paparan diatas, maka akan sangat mudah melihat, bahwa Islam radikal di Indonesia banyak menemui pengikutnya, banyak simpatisannya. Sehingga jangan heran, saat situs-situs yang dianggap Islam Radikal, di tutup sementara, maka gelombang protes sangat marak terjadi.
Jadi saya berfikir, BNPT dan Menkofindo, tidak boleh sekadar memberikan pilihan, tutup atau dibuka lagi, melihat animo masyarakat. Mengapa? Ke 4 hal diatas sebagai jawabannya. Tetapi sekali lagi ini sekadar berandai-andai, kadang saya pribadi jadi curiga, “Jangan-jangan BNPT lewat Menkofindo, berbuat seperti ini, hanya test-case, melihat animo-masyarakat, melihat kelompok mana yang belum terlihat, sehingga mereka akan bangun semuanya. Dengan itu BNPT sedang dan dapat menyisir, kelompok, organisasi dan individu mana yang langsung atau terselubung mendukung Islam Radikal di Indonesia. [ARN/01/15]
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2015/04/01/kesalahan-bnpt-dan-menkofindo-terhadap-situs-situs-islam-radikal/
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi satu-satunya fraksi di DPR yang menolak Rancangan Undang-Undang Ibukota Negara (RUU IKN) disahkan menjadi undang-undang.
Penolakan PKS terhadap RUU IKN disampaikan dalam rapat di tingkat panitia kerja (panja) RUU IKN yang digelar pada hari Senin (17/01) hingga Selasa dini hari (18/01).
BACA JUGA:
- Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Samakan NU dengan Taliban
- Strategi Licik ISIS, HTI, dan PKS Mengubur Cinta Tanah Air
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, menyatakan menolak RUU tentang IKN untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya,” ujar anggota fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama saat membacakan pandangan fraksinya dalam rapat.
PKS menilai rencana pemindahan ibukota baru pada semester awal 2024
terlalu terburu-buru di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Suryadi menilai proses pemindahan ibukota baru membutuhkan waktu lama. Terutama untuk membangun sejumlah fasilitas dasar seperti sumber daya air, jalan, jembatan, hingga pemukiman.
Pembiayaan ibu kotabaru setidaknya akan memakai APBN hingga lebih dari Rp90 triliun. Kondisi itu menurut dia tidak memungkinkan sebab ekonomi negara tengah lesu akibat pandemi.
“Dengan situasi tersebut maka kondisi keuangan negara belum memungkinkan untuk mendukung pembiayaan IKN,” katanya.
Diketahui, dari total biaya Rp 466,98 triliun untuk pembangunan ibukota baru, sebanyak 53,5 persen di antaranya berasal dari APBN. Sementara sisanya yakni 46,5 persen dari Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha serta BUMN.
Dengan sikap itu, PKS menjadi satu-satunya fraksi yang menolak RUU IKN. Sementara wakil oposisi lain, yakni fraksi Demokrat, tetap menerima dengan sejumlah masukan kritis. Partai-partai lain yang notabene tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Presiden Jokowi setuju RUU IKN dilanjutkan.
Usai rapat di tingkat Panja, RUU IKN rencananya akan dibawa ke Paripurna untuk disahkan menjadi UU pada Selasa (18/1). (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/18/hanya-pks-partai-yang-tolak-ruu-ibukota-baru/
Semua tentang Hebohnya PKS ada di sini
15 Kesamaan Antara PKS dengan PKI
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Ternyata tingkat loyalitas dari para kader partai PKS sangat tinggi, dan mirip dengan kader PKI zaman dulu. Kesamaan antara PKS dan PKI amat sangat banyak sekali, inilah 15 kemiripan PKS dan PKI yang kami himpun:
- Baik PKI mapun PKS memilih bentuk sebagai Partai Kader. Meskipun pada tahun 1960-an, PKI mengkombinasikan antara Partai Kader dan Partai Massa. Demikian juga dengan PKS, setelah tahun 2010, mendeklarasikan diri sebagai partai terbuka. Meskipun demikian, motor pengerak tetap bertumpu pada kader. Alasannya serupa, partai kader yang bersifat eksklusif sulit untuk merangkul semua kelompok untuk memenangkan Pemilu.
-
Pembinaan kader yang dilakukan PKI dan PKS menggunakan sistem sel. Membentuk kelompok kecil beranggota tidak lebih dari 7-10 orang dan dibina oleh seorang mentor. Istilah “dibina” dahulu dipergunakan juga oleh PKI. Sehingga jelas hubungan antara mentor (guru/murrobi) dan kader (murid). Setiap seminggu sekali, para mentor akan bertemu untuk melaporkan perkembangan binaan masing-masing dalam rapat bersama antar mentor. Usroh, sistem sel ini bersifat eksklusif. Jelas perjenjangan kadernya. Hubungan guru dan murid digunakannya oleh kalangan NU, dengan hubungan Kiai dan Santri. Tetapi hubungan ini tidak dilakukan dalam sistem sel. (Baca Juga: Denny Siregar: Siasat politik rezim orde lama dan PKS menuju pilpres 2019)
- Dalam pola yang seperti ini, sulit bagi murid untuk melawan guru. Karena pembinaan dilakukan bertahun-tahun lamanya. Guru atau Murrobi sebenarnya juga murid dari guru di atasnya. Bila ada yang menyerang guru atau kiai, maka para murid akan serentak membelanya.
- Para mentor atau guru akan menunjukan buku buku wajib yang harus dibaca oleh para kader. Mengikuti pengajian/liqo atau diskusi lapangan (istilah PKI) secara rutin. Pada saat yang bersamaan, akan keluar beberapa doktrin dasar. Seperti menjauhi kehidupan duniawi (PKS) atau kehidupan kaum borjuis (PKI).
- Baik PKI dan PKS mengenal “sumpah” atau “baiat” bagi anggotanya. Hal ini untuk mengikat dengan kesatuan komune atau jama’ah. Hampir semua kader dipahamkan jika mereka berbeda pendapat dengan qiyadah (pemimpin) dan mengkritiknya, hal itu bisa mencederai makna bai’at dan jamaah.
- Para kader dituntut untuk “melek buku”. Belajar terus menerus. Selain itu mereka diarahkan untuk mengikuti kursus-kursus ideologi maupun kursus keterampilan. Sekolah-sekolah formal dibangun sejak TK/SD. Bahkan PKI memiliki perguruan tinggi, namanya Akademi Ali Archam. Sekolah-sekolah PKI tidak terlampu jauh dengan pabrik atau wilayah perkebunan. Sedangkan PKS, sekolah berdekatan dengan Masjid dan banyak SDIT di daerah. (Baca Juga: Spanduk PKS Bawa Misi Ganti Demokrasi dengan Khilafah Islamiyah Bertebaran di Kota Depok)
- Literatur wajib yang dibaca oleh kader sudah dipandu. Seperti buku sejarah dan karya Hasan Al Banna, Sayyid Qutb, Abul A’la Al-Maududi dan Yusuf Qaradhawi. Begitupun dengan PKI, yang mewajibkan kader memahami pemikiran Karl Marx, Feurbach, Hegel, Lenin, dan Mao Tse Tung. Kisah perjuangan Hasan Al Banna tidak kalah heroik dengan kisah perjuangan Mao Tse Tung. Dan dapat membangkitkan semangat para kader. Bacaan wajib lebih bersifat agitatif dan menjadi doktrin. Seperti Matrialisme, Dialektika Historis (MDH), Manifesto Komunis atau Garis Masa (PKI). Sedangkan PKS, akan diperkenalkan dengan bacaan Tarbiyah Politik, Pajak Kehinaan atau Catatan Harian Dakwah. Mempertegas varian gerakan PKI mengajarkan doktrin Marxisme Lenisme, sedang PKS diperkenalkan IM varian Quthbiyah.
-
Baik PKI dan PKS, tidak percaya pada media massa. Mereka menganggap media massa tidak lebih dari propaganda agen barat atau kaum kapitalis. Untuk menyeimbangkan itu, PKI dan PKS membuat media propaganda tersendiri (mis: Pyongyang.com). Dahulu, oplah koran seperti “bintang merah” yang dikeluarkan PKI mengalahkan oplah koran umum. Karena para kader wajib membacanya. Informasi yang benar hanya bersumber pada partai. Di luar itu hanya berisi fitnah atau propaganda hitam.
- Tidak ada hari bagi kader PKI dan PKS untuk melakukan dakwah (PKS) atau propaganda (PKI). Tugas ini, tugas semua kader di semua tingkatan. Istilah PKI, semua kader adalah agen agitprop (agitasi propaganda). Salah satu tujuan dakwah dan propaganda adalah pengorganisasian calon-calon kader baru. Berbeda dengan partai politik lain, yang baru melakukan kampanye saat menjelang Pemilu. PKI dan PKS, tugas dakwah atau propaganda dilakukan setiap hari, setiap saat. (Baca Juga: HTI dan PKS Dua Mata Uang yang Sama)
- Baik PKI maupun PKS, mengandalkan iuran dan infaq anggota. Kantor pusat PKI di jalan Kramat Raya Jakarta, sebagian besar dananya diperoleh dari sumbangan anggotanya. Semua pendapatan dari anggota dibukukan secara rapi.
- Ciri yang dapat dilihat juga antara PKI dan PKS, dalam penyebutan istilah. Misalnya, kata “kawan” disadur dari kosa kata “Camerade” yang biasa dipakai kaum komunis di Soviet. PKS mengunakan kata ikhwan dan ukhti; ana dan antum. Atau istilah “revolusi” menjadi “jihad”; istilah “martir” menjadi “mujahid”. Istilah “setan desa” menjadi “thaghut”.
- Kedua partai ini juga mengatur kehidupan anggota dan kadernya hingga pada tingkat rumah tangga. Dahulu ada istilah, nikah ala partai, maka kini PKS mengambil jodoh di lingkungan anggota sendiri. PKI lebih rigit mengatur kehidupan. Sampai ada pembatasan harta di semua anggota dan kadernya. Mereka dituntut hidup sederhana. Para pejabatnya hanya diizinkan untuk memiliki satu radio transistor saat itu. Kehidupan “sama rasa sama rata” itu kemudian diterapkan juga di PKS. Tuntutan hidup sederhana, saling berbagi dan tolong menolong sesama anggota dan kader (kecuali elite parpol boleh bermewah-mewahan).
- Doktrin kehidupan diantaranya: “10 pedoman Hidup” ajaran Hasan Al Banna (PKS). Sedangkan PKI menggunakan doktrin “Tiga boleh, Lima Jangan”. Lima Jangan model PKI mengambil dari norma Jawa: mo-limo.
- Baik PKI dan PKS sangat ketat mengajarkan doktrin kepada kadernya. Sikap dan kepatuhan para kader dipandu juga dengan “Tuntutan Kader Revolusioner” (PKI) atau “Enam Rukun Leadership” (PKS). Secara umum berisi sikap ta’at, percaya kepada pimpinan (tsiqoh), putusan garis massa atau syuro qiyadah, ijtihad, dan fiqhuddakwah.
- Secara struktur organisasi, PKI dan PKS
tidak bergantung kepada ketua umum atau presiden. Dahulu PKI mengunakan
struktur Comite Central dan Polit Biro; saat ini PKS menggunakan
Majelis Syuro dan Dewan Syariah. Sidang Comite Central lah yang menjadi
lembaga tertinggi di Partai. Demikian juga dengan PKS, yang menempatkan
Majelis Syuro di posisi tertinggi. Maka tidaklah heran ada “ronin” yang
ancang-ancang akan ngamuk kalau PKS dibubarkan. (ARN/DutaIslam)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/05/29/15-kesamaan-antara-pks-dengan-pki-2/
Islah Bahrawi “Semprot” Kader PKS, HAM Tak Layak untuk Teroris
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi meminta penegakan hukum terhadap terorisme di Indonesia tidak mengabaikan HAM, dikutip dari Kumparan (16/06/2021).
Tidak boleh ada tuduhan sepihak seolah pelanggar HAM hanyalah aktor negara, karena kita semua tahu terorisme tak pernah mengenal kemanusiaan, apalagi HAM
Sebuah komentar yang cukup lucu dan amat tidak logis, teroris tidak pernah dalam aksinya menjaga HAM bahkan mereka melakukan aksi-aksi sadis dan barbar, komentar kader PKS ini seakan-akan bagus untuk penegaakan HAM tapi disisi lain itu bahasa-bahasa yang ingin melindungi teroris.
BACA JUGA:
- Kesaksian Mantan Kader PKS: PKS Adalah Virus Parlemen
- PKS Layak Ditenggelamkan Seperti Ikhwanul Muslimin
Rakyat Indonesia harus mengetahui apakah PKS benar-benar mengusung kepentingan rakyat Indonesia atau justru sedang mengkhianati masyarakat dan para kadernya sendiri dengan sentimen keagamaan serta jargon sebagai partai bersih.
Lima anggota Densus 88 anti-teror Polri dibunuh oleh teroris di penjara Mako Brimob pada tahun 2018, jenazahnya dianiaya dan sebagian lagi dimutilasi. Di berbagai wilayah konflik banyak prajurit gugur dan teroris membantai rakyat sipil dengan brutal, ujar Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi, dalam akun instagramnya.
Kita sejatinya sedang berhadapan dengan sekumpulan monster yang mengalami kekeringan nurani dan kemanusiaan, dimana pembunuhan dan pembantaian dianggap sakral. Mereka adalah kerumunan manusia yang menganggap dirinya paling manusia tapi berperilaku binatang.
BACA JUGA:
“Asasi manusia” akan menjadi sebuah “Hak” jika berlaku secara universal dalam hubungan timbal balik antar manusia yang saling menghormati. Namun jika anda meminta salah satu pihak saja untuk menghormati HAM, maka sama saja anda menumbalkan hak asasi orang lain kepada orang lain.
Dalam deklarasi PBB tentang Hak Asasi Manusia pasal 5 telah disebutkan; “No one shall be subjected to torture or to cruel, inhuman or degrading treatment or punishment”. Tertulis: No one!!
“Hak setiap orang akan berkurang ketika hak satu orang terancam,” kata John F. Kennedy. Kata “orang” di sini tidak hanya mengacu kepada tentara, polisi atau rakyat sipil, tapi mengacu kepada semua manusia.
Tidak boleh ada tuduhan sepihak seolah pelanggar HAM hanyalah aktor negara, karena kita semua tahu terorisme tak pernah mengenal kemanusiaan, apalagi HAM. Ini wilayah yang rentan dengan situasi “Overmacht” dan “Noodtoestand”.
BACA JUGA:
- Kader PKS Pasuruan Ditangkap Densus 88 Karena Diduga Terlibat Jaringan ISIS
- Polisi Benarkan Densus Tangkap Kader PKS di Bandara
Ideolog terorisme seperti Sayyid Qutb, Ayman al-Zawahiri dan Aman Abdurrahman mungkin saja tidak pernah membunuh dengan tangannya sendiri, tapi dia telah menggerakkan ribuan tangan orang lain untuk melakukan pembantaian atas nama Tuhan.
Mereka melahirkan banyak binatang buas. Jika mereka divonis mati, tentunya bertujuan untuk melindungi manusia dari berbagai pembantaian selanjutnya.
Tapi suara-suara sumbang selalu saja muncul, dan melekatkan penindakan terduga teroris dengan pelanggaran HAM. Ini selalu menjadi tanda tanya; apakah mereka sejatinya pendukung terorisme diam-diam? Rasanya pertanyaan ini tidak usah dijawab, toh, yang melakukan protes selalu yang itu-itu saja. Cukup jawab dalam hati bagi yang paham; 2024 nanti, enough is enough!. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2021/06/23/islah-bahrawi-semprot-kader-pks-ham-tak-layak-untuk-teroris/
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Samakan NU dengan Taliban
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) tampak tak setuju cap-cap yang dilekatkan banyak pihak terhadap Taliban seperti tempat teroris, ISIS, ataupun Wahabi.
Hal itu dikatakan HNW dalam diskusi virtual bertajuk ‘Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Perdamaian Indonesia’ yang diselenggarakan Center for Reform, Sabtu 21 Agustus 2021.
BACA JUGA:
- Waspada Jejak Jaringan JI dari Indonesia Hingga Afghanistan
- Kesaksian, Membongkar Kebusukan PKS di Dunia Pendidikan
Dalam diskusi virtual tersebut, HNW menyampaikan bahwa ia tampak tak setuju kalau Taliban itu dibilang tempatnya para teroris dan ISIS.
Selain itu, HNW juga mengungkapkan ketidaksetujuannya terkait kelompok Taliban yang seringkali dituduh wahabi dan radikal.