» » » » » » Jangan salahkan PKS & Cina ??!!?? Apa salah PKS & Cina!!! Ada apa dengan Raffi Ahmad??!!

Jangan salahkan PKS & Cina ??!!?? Apa salah PKS & Cina!!! Ada apa dengan Raffi Ahmad??!!

Penulis By on Jumat, 28 Januari 2022 | No comments

 Migo Berita - Banjarmasin - Jangan salahkan PKS & Cina ??!!?? Apa salah PKS & Cina !!! Setelah pernah di "Tampung" dijajaran kabinet SBY, para kader PKS dari tahun 2014 dan tahun 2019 saat terpilih Presiden Jokowidodo bersikap sebagai Opisisi "Melawan Pemerintah", apapun yang menjadi kebijakan pemerintahan Jokowi selalu dipermasalahkan. Lalu sebenarnya siapakah PKS (Partai Keadilan Sejahtera) ini yang dulu bernama PK (Partai Keadilan) dan sekarang para kadernya seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah yang sudah keluar dari PKS dan mempunyai Partai Gelora, bagaimana sepak terjak politik mereka di Indonesia..!!! Agar tidak gagal paham, ingat baca tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan.

5 Strategi Licik Kelompok Radikal untuk Hancurkan Indonesia

Jakarta  Dalam riset yang diterbitkan bentuk buku berjudul Wajah Para Pembela Islam (2010), Setara Institute Jakarta menyebutkan bahwa berbagai kelompok Islam radikal telah menyusun strategi dan taktik yang lebih canggih dalam pergerakan mereka. Pernah dimuat Harian Bernas pada 5 Agustus 2016.

Baca Juga:

Ini bertujuan juga untuk menghancurkan kelompok Islam lainnya. Memahami strategi dan taktik kaum radikal ini sangat penting agar pemerintah, para ulama, organisasi,  serta masyarakat secara umum waspada akan gerakan mereka. Strategi tersebut adalah:

1. Aliansi Politik
Kelompok radikal membangun dukungan politik dengan politisi atau penguasa. Biasanya saat ada momen politik pemilu atau pilkada. Ada hubungan simbiosis mutulisme dalam aliansi ini.

2. Cari Dukungan dari Tokoh dan Ormas Islam Moderat
Dikarenakan jumlahnya sedikit, maka kelompok intoleransi tersebut membangun hubungan dengan tokoh agama atau ormas yang moderat. Mereka mengembangkan berbagai taktik, di antaranya adalah aktif melobi tokoh dan para habib serta berbagai ormas Islam untuk berjuang bersama-sama mereka.

Baca Juga:

3. Infiltrasi MUI
Sejak tahun 2005, kelompok radikal memandang memerlukan dukungan lembaga ulama yang memiliki otoritas tertinggi di Indonesia (MUI).  Taktik yang dipakai adalah masuk menjadi pengurus ke MUI dan mendesakkan agenda radikal mereka atas nama MUI.

4. Aksi Hukum dan Aksi Jalanan

Belakangan ini, kelompok Islam radikal mengembangkan strategi advokasi yang memadukan advokasi non-litigasi (di luar pengadilan) dengan advokasi litigasi (lewat pengadilan). Mereka tampaknya sadar bahwa tanpa sokongan produk hukum, perjuangan mereka akan sulit berhasil. Namun, mereka juga sadar bahwa untuk menghasilkan sebuah produk hukum yang pro agenda perjuangan mereka, diperlukan aksi-aksi jalanan agar bisa menekan aparat hukum dan pemerintah.

Baca Juga:

5. Jaringan Aksi Antar kota
Sudah sejak lama kelompok Islam radikal sudah mengembangkan strategi dengan membangun jaringan aksi. Mereka berusaha agar setiap aksinya didukung oleh kelompok lainnya. Tujuannya agar isu yang diperjuangkan menjadi lebih kuat gaungnya dan bisa menjadi agenda perjuangan bersama.

Mereka berpikir, dengan semakin bergaungnya aksi, dan makin banyaknya kelompok lain yang memperjuangkan, akan makin besar kemungkinannya untuk berhasil. Oleh karena itu, kelompok ini membangun taktik jaringan aksi antarkota.

Silakan dianalisis tulisan di atas, hubungkan saja dengan kejadian saat ini, apakah ada kesesuaian atau tidak. Fenomena kasus penistaan agama di Jakarta hanyalah salah satu tragedi politik kotor yang dimainkan oleh beberapa kelompok radikal untuk terus tetap bergema.

Gaungnya akan terus dipelihara dengan berbagai aksi untuk mendapatkan simpati dari kelompok masyarakat Islam lainnya. Tema penistaan agama, ancaman PKI, ancaman Syiah adalah isu yang “marketable” untuk meraih simpati masyarakat. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2020/06/Pesan-Habib-Ali-Jufri.png?fit=623%2C351&ssl=1

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/06/07/5-strategi-licik-kelompok-radikal-untuk-hancurkan-indonesia/

Dosa-dosa Khalid Basalamah Hingga Pengajiannya Layak Dibubarkan

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM Tokoh Wahabi Khalid Basalamah bukan kali ini saja ditolak kehadiran ceramahnya di beberapa tempat. Da’i wahabi ekstrim itu, dulu juga pernah ditolak oleh masyarakat Gresik Jawa Timur, Tegal Jawa Tengah, dan sejumlah tempat lainnya, karena ceramahnya dianggap provokatif dan menyebarkan paham takfiri.

Bicara soal agama silakan, tapi jika sudah menuduh orang lain bahkan menuduh kafir orang tua Nabi, maka Banser dan Ansor berserta umat Islam yang mempedulikan persatuan, akan siap menghadang ustadz berjenggot tidak rapi itu. Kutu-kutu petuah Khalid Basalamah membuat orang lain yang mendengar ceramahnya gatal. Jangan salahkan jika ia ditolak di mana-mana.

BACA JUGA:

Karena itulah, ia termasuk dalam daftar ustadz wahabi radikal ekstrim yang perlu diwaspadai. Apa yang dilakukan oleh Khalid Basalamah ini, kerap mengakibatkan kisruh di beberapa tempat.

Beberapa catatan di bawah ini kiranya cukup jadi alasan untuk memblokir ustadz tersebut dari ceramahnya. Walau ceramahnya membahas rumah tangga, tapi bisa merembet kepada hasutan takfiri. Berikut adalah dosa-dosa Khalid Basalamah:

1) Menyebut Orang Tua Nabi Muhammad Kafir

Pemilik nama asli Khalid Zeed Abdullah Basalamah itu pernah menyebutkan kalau orang tua Nabi termasuk kafir. Karena itu, orang tua Nabi, masuk neraka. Dia tidak mengenal sejarah tentang sebagian kecil penduduk Mekkah yang mengikuti ajaran Nabi Ibrahim, apalagi soal konsep hidayah. Bahkan pengikutnya banyak yang melecehkan dan menistakan orang tua nabi sebagai penyembah berhala, syrik dan kafir.

Perkataan Khalid Basalamah menyakitkan umat Islam, terutama keturunan langsung dari Nabi Muhammad Saw. Tanpa perasaan, Khalid hanya berujar, “itu memang yang dikatakan Nabi, mau bagaimana lagi”. Ia tidak pernah berpikir atau mengkaji perkataan ulama dan bukti-bukti sejarah yang menyatakan ke-muwahid-an orang tuan Nabi, Andai Ibunda Nabi tidak selamat dari neraka, apa Khalid Basalamah akan selamat?

2) Tsunami Aceh Karena Maksiat

“Sebab Terjadinya Tsunami di Aceh,” Khalid yang juga pemilik Resto Ajwad di Jakarta itu tanpa rasa sungkan dan tak manusiawi menuduh kalau Tsunami Aceh disebabkan karena banyak warga di Serambi Makkah yang melakukan maksiat dengan mengonsumsi ganja dan menamam ganja. Itu pernah dikatakan olehnya pada Mei 2016. Akhirnya ia meminta maaf.

3) Gempa Jogja Disebut Sebagai Akibat Orang Jogja yang Suka Freeseks

Karena tidak ada yang menggugat di media, tuduhan Khalid Basalamah soal Gempa Jogja 2016, tidak terlalu meluas. Namun ia mengaitkan dengan maksiat warga Jogja. Andai saja si Khalid ini tidak mengaitkan langsung dengan nama kota, ia akan baik-baik saja.

BACA JUGA:

4) Menyebut Sayyidina Sebagai Merendahkan Nabi

Sayyidina, yang bermakna “Baginda Tuan Kami” sebagaimana disematkan kepada Nabi Muhammad Saw malah disebut oleh Khalid doktor lulusan Universitas Tun Abdul Razzak (Malaysia) itu sebagai merendahkan Nabi.

“Ini (kata Sayyidina) kalau diucapkan kepada Nabi Saw menurunkan derajat Nabi Saw, karena kata yang lebih mulya, lebih tinggi adalah Nabi dan Rasul,” begitu kata Khalid.

Karena itulah, ia mengajak orang lain mengikuti dosanya itu, dengan mengatakan, “kalau saran saya, dan kembali pendapat para ulama, lebih baik kata Sayyidina ditinggalkan dari Nabi Saw karena akan menurunkan derajat beliau Saw,” katanya.

5) Menyebut Kaki Allah Gede Sekali

Ini memang keyakinan tauhid wahabi yang dianut oleh Khalid Basalamah. Ia menyebarkan paham mujassimah sehingga menyebut Allah bersemayam di Arsy dan mengatakan kaki Allah sangat gedeee sekali sehingga disebut sebagai Allah Akbar.

Khalid yang keturunan keluarga Wahabi dari Basalamah itu sebetulnya banyak membualkan kontroversi sehingga dosa-dosa fatwanya sangat bejibun kalau ditulis. Dia pernah mengatakan kalau buaya itu halal dimakan, ironisnya, dia hanya mendasarkan pada teks dalil tanpa metode.

Kekurangajaran Khalid Basalamah ini jelas bertentangan dengan genetika ideologi NU, Banser dan Ansor, yang sejak awal memang berdiri tegak melawan paham-paham yang diusung Khalid Basalamah Cs laknatullah.

BACA JUGA:

Jadi, tanpa diperintah, jika ada orang-orang macam Khalid Basalamah, Firanda Ad Durjana, Reza Basalamah, Alfian Tanjung dan kawan-kawan, bakal menghadapi Ansor dan Banser. Dosa-dosa Khalid terlalu banyak dan terlalu sulit dimaafkan kecuali dia meminta maaf secara terbuka. Tapi lihatlah, dia akan terus membantah, lalu dibela oleh pasukan nasi bungkus wahabi di medsos. (ARN/Duta Islam)

Jan 29, 2022
Khalid Basalamah

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2017/03/10/dosa-dosa-khalid-basalamah-hingga-pengajiannya-layak-dibubarkan/

Heboh, Foto Rafi Ahmad dan Ustadz Hijrah Khalid Basalamah

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COMHeboh foto artis Rafi Ahmad dan gembong Wahabi radikal Khalid Basalamah di istana Andara (rumah Rafi Ahmad). Salah satu akun tiwtter @Lady_Zeebo berkomentar Masih dalam proses pen-targetan, bentar lagi ada artis yang hijrah. 

Gambar 


Bahkan komentar-kommentar netizen menyesalkan Rafi Ahmad dan Nagita Slavina mengundang gembong Wahabi Radikal itu. 








 

Pengajian Ustadz Khalid Basalamah di kediaman Raffi dan Gigi tersebut juga turut dihadiri para pegawai Rans Entertainment.

Inilah salah satu cara kelompok Wahabi atau hijrah mendekati selebriti. Harusnya Rafi Ahmad mengetahui siapa Khalid Basalamah itu?

Berikut dosa-dosa Khalid Basalamah hingga pengajiannya layak dibubarkan

Tokoh Wahabi Khalid Basalamah bukan kali ini saja ditolak kehadiran ceramahnya di beberapa tempat. Da’i Wahabi ekstrim itu, dulu juga pernah ditolak oleh masyarakat Gresik Jawa Timur, Tegal Jawa Tengah, dan sejumlah tempat lainnya, karena ceramahnya dianggap provokatif dan menyebarkan paham takfiri.

Bicara soal agama silakan, tapi jika sudah menuduh orang lain bahkan menuduh kafir orang tua Nabi, maka Banser dan Ansor berserta umat Islam yang mempedulikan persatuan, akan siap menghadang ustadz berjenggot tidak rapi itu. Kutu-kutu petuah Khalid Basalamah membuat orang lain yang mendengar ceramahnya gatal. Jangan salahkan jika ia ditolak di mana-mana.

Karena itulah, ia termasuk dalam daftar ustadz Wahabi radikal ekstrim yang perlu diwaspadai. Apa yang dilakukan oleh Khalid Basalamah ini, kerap mengakibatkan kisruh di beberapa tempat.

Beberapa catatan di bawah ini kiranya cukup jadi alasan untuk memblokir ustadz tersebut dari ceramahnya. Walau ceramahnya membahas rumah tangga, tapi bisa merembet kepada hasutan takfiri. Berikut adalah dosa-dosa Khalid Basalamah:

1. Menyebut Orang Tua Nabi Muhammad Kafir

Pemilik nama asli Khalid Zeed Abdullah Basalamah itu pernah menyebutkan kalau orang tua Nabi termasuk kafir. Karena itu, orang tua Nabi, masuk neraka. Dia tidak mengenal sejarah tentang sebagian kecil penduduk Mekkah yang mengikuti ajaran Nabi Ibrahim, apalagi soal konsep hidayah. Bahkan pengikutnya banyak yang melecehkan dan menistakan orang tua nabi sebagai penyembah berhala, syrik dan kafir.

Perkataan Khalid Basalamah menyakitkan umat Islam, terutama keturunan langsung dari Nabi Muhammad Saw. Tanpa perasaan, Khalid hanya berujar, “itu memang yang dikatakan Nabi, mau bagaimana lagi”. Ia tidak pernah berpikir atau mengkaji perkataan ulama dan bukti-bukti sejarah yang menyatakan ke-muwahid-an orang tuan Nabi, Andai Ibunda Nabi tidak selamat dari neraka, apa Khalid Basalamah akan selamat?.

2. Tsunami Aceh Karena Maksiat

“Sebab Terjadinya Tsunami di Aceh,” Khalid yang juga pemilik Resto Ajwad di Jakarta itu tanpa rasa sungkan dan tak manusiawi menuduh kalau Tsunami Aceh disebabkan karena banyak warga di Serambi Makkah yang melakukan maksiat dengan mengonsumsi ganja dan menamam ganja. Itu pernah dikatakan olehnya pada Mei 2016. Akhirnya ia meminta maaf.

3. Gempa Jogja Disebut Sebagai Akibat Orang Jogja yang Suka Freeseks

Karena tidak ada yang menggugat di media, tuduhan Khalid Basalamah soal Gempa Jogja 2016, tidak terlalu meluas. Namun ia mengaitkan dengan maksiat warga Jogja. Andai saja si Khalid ini tidak mengaitkan langsung dengan nama kota, ia akan baik-baik saja.

4. Menyebut Sayyidina Sebagai Merendahkan Nabi

Sayyidina, yang bermakna “Baginda Tuan Kami” sebagaimana disematkan kepada Nabi Muhammad Saw malah disebut oleh Khalid doktor lulusan Universitas Tun Abdul Razzak (Malaysia) itu sebagai merendahkan Nabi.

“Ini (kata Sayyidina) kalau diucapkan kepada Nabi saw menurunkan derajat Nabi saw, karena kata yang lebih mulya, lebih tinggi adalah Nabi dan Rasul,” begitu kata Khalid.

Karena itulah, ia mengajak orang lain mengikuti dosanya itu, dengan mengatakan, “Kalau saran saya, dan kembali pendapat para ulama, lebih baik kata Sayyidina ditinggalkan dari Nabi Saw karena akan menurunkan derajat beliau Saw,” katanya.

5. Menyebut Kaki Allah Gede Sekali

Ini memang keyakinan tauhid Wahabi yang dianut oleh Khalid Basalamah. Ia menyebarkan paham mujassimah sehingga menyebut Allah bersemayam di Arsy dan mengatakan kaki Allah sangat gede sekali sehingga disebut sebagai Allah Akbar.

Khalid yang keturunan keluarga Wahabi dari Basalamah itu sebetulnya banyak membualkan kontroversi sehingga dosa-dosa fatwanya sangat bejibun kalau ditulis. Dia pernah mengatakan kalau buaya itu halal dimakan, ironisnya, dia hanya mendasarkan pada teks dalil tanpa metode.

Kekurangajaran Khalid Basalamah ini jelas bertentangan dengan genetika ideologi NU, Banser dan Ansor, yang sejak awal memang berdiri tegak melawan paham-paham yang diusung Khalid Basalamah Cs.

Jadi, tanpa diperintah, jika ada orang-orang macam Khalid Basalamah, Firanda, Reza Basalamah, Alfian Tanjung dan kawan-kawan, bakal menghadapi Ansor dan Banser.

Dosa-dosa Khalid Basalamah terlalu banyak dan terlalu sulit dimaafkan kecuali dia meminta maaf secara terbuka. Tapi lihatlah, dia akan terus membantah, lalu dibela oleh pasukan nasi bungkus Wahabi di medsos. (ARN)

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/29/heboh-foto-rafi-ahmad-dan-ustadz-hijrah-khalid-basalamah/

Belum Hapus Video ‘Jin Buang Anak’ Fakta Edy Mulyadi Tak Niat Minta Maaf

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Kasus Edy MulyadiJin buang Anak‘ yang menghina Kalimantan memasuki babak baru.

Meskipun Edy Mulyadi telah meminta maaf di beberapa media namun niatan minta maaf itu tidak jelas dan anehnya dia masih belum menghapus video yang jadi sumber masalah itu di akun youtubenya.

BACA JUGA:

Sudah jelas sekali kalau Edy Mulyadi setengah hati dalam meminta maaf.

Pihak Bareskrim Polri pada tanggal 28 Januari 2020 memanggil Edy Mulyadi, namun EM tidak hadir tapi memberikan kuasa hukum kepada pengacaranya.

Bareskrim Polri akan melayangkan panggilan kedua kepada Edy Mulyadi. Dia akan dijemput paksa jika kembali mangkir dari panggilan penyidik terkait kasus ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyebut Edy Mulyadi awalnya menyatakan bersedia hadir memenuhi panggilan penyidik hari ini. Namun belakangan yang bersangkutan justru tidak hadir.

“Kalau sekarang beralasan untuk menunda kehadiran ya kita kirim panggilan kedua. Nggak datang lagi, ya kita panggil ketiga dengan perintah membawa,” kata Agus kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).

Edy Mulyadi hari ini mangkir dari panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Dia tak hadir dengan dalih surat panggilan yang dilayangkan oleh penyidik tidak sesuai dengan KUHAP.

BACA JUGA:

Edy Mulyadi Caleg gagal PKS dalam kasus ini akhirnya partai PKS terseret ke dalam pusaran kasus EM, dan lebih lucunya lagi DPW PKS Kaltim ingin melaporkan pihak-pihak yang menyebarkan video Edy Mulyadi,

Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Kalimantan timur tak hanya mendukung pelaporan untuk proses hukum terhadap Edy Mulyadi terkait ucapannya yang beredar di media sosial (Medsos), tapi juga pengusutan terhadap penyebar video.

Ketua DPW PKS Dedi Kurniadi meminta kepada aparat yang berwenang untuk mengusut pihak-pihak yang telah secara sengaja mengedit, serta menyebarluaskan konten-konten tersebut dengan tujuan memprovokasi dan mengadu domba PKS dengan masyarakat.

“Kami mendukung sejumlah laporan yang dilakukan masyarakat (terkait EM). Tetapi juga ingin kepolisian mengusut penyebar videonya yang membuat gaduh”, tuturnya, Rabu (26/01/2022).

PKS menilai bahwa digital forensik dari video EM sudah ada dan tersebar luas, baik dari DPP maupun daerah-daerah lain akan menyampaikan secara khusus dan follow up terkait pengusutan penyebar video ini.

BACA JUGA:

“Kami (DPW PKS Kaltim) juga akan bertemu dengan pihak Polda Kaltim”, ucap Dedi Kurniadi.

Menyinggung apakah sudah ada memiliki video-video yang beredar luas di media sosial, Dedi Kurniadi masih melakukan penelusuran yang nantinya akan dibawa ke pihak berwenang.

“Belum kami inventarisir, tapi dari jejak digital kami masih lakukan tracing, nanti kita disampaikan ke berbagai pihak,” tuturnya.

Selebihnya Dedi Kurniadi menyerukan kepada semua pihak untuk selalu menjaga kondusivitas dan persaudaraan di Kalimantan Timur. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2022/01/Screenshot-video-di-Chanel-Bang-Edy.png?fit=640%2C346&ssl=1

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/29/belum-hapus-video-jin-buang-anak-fakta-edy-mulyadi-tak-niat-minta-maaf/

Edy Mulyadi Mangkir Panggilan Polisi, Netizen Sebut Pengecut

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM Bareskrim Polri akan melayangkan panggilan kedua kepada Edy Mulyadi. Dia akan dijemput paksa jika kembali mangkir dari panggilan penyidik terkait kasus ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyebut Edy Mulyadi awalnya menyatakan bersedia hadir memenuhi panggilan penyidik hari ini. Namun belakangan yang bersangkutan justru tidak hadir.

BACA JUGA:

“Kalau sekarang beralasan untuk menunda kehadiran ya kita kirim panggilan kedua. Nggak datang lagi, ya kita panggil ketiga dengan perintah membawa,” kata Agus kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).

Edy Mulyadi hari ini mangkir dari panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Dia tak hadir dengan dalih surat panggilan yang dilayangkan oleh penyidik tidak sesuai dengan KUHAP.

Warganet Sebut Edy Pengecut

Ketidakhadiran Edy Mulyadi dalam agenda pemeriksaan dirinya yang dijadwalkan pada hari ini, mengundang komentar para netizen di twitter.


Akun @MARQUEZ__93 menulis Edy Mulyadi, tidak menghadiri pemanggilan pemeriksaan dari Bareskrim Polri sebagai saksi ujaran kebencian, Jumat (28/1/2022). Kuasa hukum Edy Mulyadi, yaitu Herman Kadir, menyatakan kliennya berhalangan hadir.
Mulut doan besar tapi Pengecut.

Sementara akun @soen_cak mengatakan Edy Mulyadi ga penuhi panggilan Mabes polri. Ternyata dia pengecut. Klo seperti ini bisa jadi dia akan diambil orang2 Kalimantan yg sdh berada di Jakarta. #TangkapEdyMulyadi 

Akun @YogaPras_ menulis demikian Didepan kayak singa, nantangin giliran dipanggil polisi mangkir. Ed ed… Pengecut. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2022/01/Edy-Mulyadi-e1643362822435.png?fit=681%2C383&ssl=1

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/28/edy-mulyadi-mangkir-panggilan-polisi-netizen-sebut-pengecut/

Inilah Blunder DPW PKS Kaltim Soal Kasus Edy Mulyadi

Kalimantan, ARRAHMAHNEWS.COMDewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Kalimantan timur tak hanya mendukung pelaporan untuk proses hukum terhadap Edy Mulyadi terkait ucapannya yang beredar di media sosial (Medsos), tapi juga pengusutan terhadap penyebar video.

Tapi anehnya DPW PKS tidak melihat dengan teliti siapa pertama kali yang unggah video Edy Mulyadi? Ini sebuah Blunder. Padahal Edy Mulyadi menunggahnya di Edy channel miliknya sendiri, artinya DPW PKS sepakat untuk mmengusut Edy Chanel.

BACA JUGA:

Bahkan permintaan Edy Mulyadi tidak jelas karena video yang buat heboh itu masih ada di chanelnya.

Ketua DPW PKS Dedi Kurniadi meminta kepada aparat yang berwenang untuk mengusut pihak-pihak yang telah secara sengaja mengedit, serta menyebarluaskan konten-konten tersebut dengan tujuan memprovokasi dan mengadu domba PKS dengan masyarakat.

“Kami mendukung sejumlah laporan yang dilakukan masyarakat (terkait EM). Tetapi juga ingin kepolisian mengusut penyebar videonya yang membuat gaduh”, tuturnya, Rabu (26/01/2022).

PKS menilai bahwa digital forensik dari video EM sudah ada dan tersebar luas, baik dari DPP maupun daerah-daerah lain akan menyampaikan secara khusus dan follow up terkait pengusutan penyebar video ini.

“Kami (DPW PKS Kaltim) juga akan bertemu dengan pihak Polda Kaltim”, ucap Dedi Kurniadi.

BACA JUGA:

Menyinggung apakah sudah ada memiliki video-video yang beredar luas di media sosial, Dedi Kurniadi masih melakukan penelusuran yang nantinya akan dibawa ke pihak berwenang.

“Belum kami inventarisir, tapi dari jejak digital kami masih lakukan tracing, nanti kita disampaikan ke berbagai pihak,” tuturnya.

Selebihnya Dedi Kurniadi menyerukan kepada semua pihak untuk selalu menjaga kondusivitas dan persaudaraan di Kalimantan Timur. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2022/01/Ketua-DPW-PKS-Kaltim.png?fit=706%2C368&ssl=1

Sumber Utama :  https://arrahmahnews.com/2022/01/27/inilah-blunder-dpw-pks-kaltim-soal-kasus-edy-mulyadi/

Islah Bahrawi: Mengapa Khawarij Menentang Pindah Ibu Kota?

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COMMenurut Islah Bahrawi dalam akun Instagramnya menyatakan pindah ibukota dalam sejarah politik Islam seperti Makkah, Madinah, Damaskus, Baghdad, Kairo, Istanbul, dan Cordoba, adalah pusat kota pemerintahan Islam dari masa ke masa. Dalam setiap perpindahan ibukota pada masa itu, kaum Khawarijselalu menentang. Mengapa?

Kekuatan-kekuatan baru dibangun oleh kaum Khawarij di seputaran Madinah, Kuffah dan pusat pemerintahan Islam lainnya selama ratusan tahun. Ini terjadi sejak khalifah Ali bin Abi Tholib, Bani Umayyah hingga ke era Abbasiyah. Perpindahan ibukota yang terjadi pada masa itu biasanya untuk menghindari dari berbagai politik, termasuk agitasi politik dari Khawarij yang tidak ada habisnya.

BACA JUGA:

Pada era Abbasiyah, beberapa pemerintahan bahkan sempat berpusat di Raqqa dan Samarra, meski sebagian besar tetap berpusat di Baghdad. Selama berabad-abad pusat pemerintahan Islam selalu berubah – meninggalkan pola primitif untuk membentuk kota dengan fungsi sosialnya sendiri.

Dinasti Abbasiyah memindahkan ibu kotanya dari Damaskus ke Bagdad pada 762 M. Bani Abbasiyah sangat bergantung pada dukungan Persia dalam menggulingkan Bani Umayyah, sehingga pergeseran geografis itu dilakukan untuk memenuhi keinginan dasar pendukung dari non-Arab itu. Karenanya, khalifah Al-Mansur lebih membuka pintu bagi Muslim non-Arab ke istananya dibanding suku-suku Arab.

Dia menganggap orang-orang Arab tidak sepenuhnya setia dan mudah terhasut oleh kaum Khawarij. Dia berupaya mengasingkan pemerintahannya dari orang-orang Arab meski sebagian mendukungnya dalam pertempuran melawan Bani Umayyah di pinggiran sungai Zab di Irak.

BACA JUGA:

Merujuk kepada Martin Hinds dalam “Studies in Early Islamic History”; kelompok Khawarij selalu menganggu pemerintahan Islam sejak era khalifah Ali, hingga sang pemimpin itu harus menguasai pusat kekuasaannya ke Kuffah dari Madinah. Kelompok Khawarij dan memindahkan itu.

Hingga berabad-abad berikutnya, mereka selalu memastikan setiap khalifah untuk memindahkan ibu kota dan memintanya untuk mengembalikannya ke Madinah. keheranan; ibu kota pemerintahan harus tetap berada dalam tata kelola aristokrasi suku-suku Arab.

Menurut Hinds, alasan ini hanya strategi Khawarij s & Cinaaja. Mereka ingin kembali ke Madinah agar mudah memobilisir jaringan politik yang sudah terbentuk sejak akhir perang Shiffin.

Ini sejarah. “Masa lalu membaca hari ini, dan hari ini membaca masa lalu”, kata Goenawan Mohamad. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2022/01/Pindah-ibukota.png?fit=680%2C372&ssl=1

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/27/islah-bahrawi-mengapa-khawarij-menentang-pindah-ibukota/

Islah Bahrawi: Isu Cina-Komunis Hasutan Lama Pecah Belah Bangsa

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COMIslah Bahrawi dalam akun Instagramnya menyatakan “Bahaya Cina dan Komunis, hasutan lama untuk memecah belah bangsa tanpa basis fakta, membodohkan orang bodoh dan menormalisasi kebencian primordial.

Cina gudang serba guna dari harapan dan ketakutan dunia – menjadi kambing hitam untuk isu ekonomi, juga menjadi tudingan atas situasi geopolitik. Eropa menyalahkan Cina atas pertumbuhan negara-negara Eropa yang lamban dan angka-angka yang tak kunjung berkurang.

BACA JUGA:

Kementerian keuangan Jepang menyalahkan deflasi Jepang atas kebijakan mata uang Cina. Orang Amerika memprotes pekerjaan manufaktur dan penurunan harga dengan menyalahkan mata uang Cina.

Semua argumen tentang ini memiliki indikasi bahwa banyak orang yang tidak terima dengan kemajuan Cina. Eropa dan Amerika, terutama begitu cemas dengan kemunculan Cina di tempat-tempat yang tidak mereka duga. tahun lalu datang ke Asia dan Afrika untuk mengangkut hasil bumi, Cina hari ini melalui investasi dan teknologi dengan janji revitalisasi.

Negara-negara kaya cemburu di atas kehadiran Cina bukan hanya karena takut uangnya berkurang, tapi juga khawatir wibawa mereka tidak lagi dihargai oleh negara-negara miskin.

Lalu, gerakan “Anti Cina” merebak. Ia bergandengan tangan dengan politik daerah. Mengalir dalam narasi-narasi yang menggaungkan Cina sebagai bangsa antagonis.

Dan jangan lupa menyertakan kata “Komunis” di dalamnya – sebuah narasi yang masih terilhami pola propaganda era Perang Dingin. Slogan “Bahaya China dan komunis” kemudian meletup di hampir semua negara, termasuk di Indonesia.

BACA JUGA:

Orang-orang yang mengalami ambiguitas akibat kekalahan politik pasti termakan. Kelompok awam akan terlihat awam. Orang bodoh semakin tak berakal. Membenci Cina sembari membanting kursi buatan Cina, meneriakkan eksistensi komunis tanpa pernah bisa menunjukkan keberadaan.

Geografi membagi orang hanya jika orangnya mengizinkan -membagi membagi orang hanya jika orangnya mengizinkan- politik memecah belah orang hanya jika orang mengizinkannya.

Jadi, kecuali orang mengizinkannya, tidak ada orang yang bisa meninggalkan peradaban manusia. Televisi kita semua mengizinkannya, tidak akan ada orang yang bisa menghancurkan bangsa Indonesia. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2022/01/Awas-Bahaya-Isu-Cina-dan-Komunis.png?fit=680%2C372&ssl=1 

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/27/islah-bahrawi-isu-cina-komunis-hasutan-lama-pecah-belah-bangsa/

Terungkap, Saksi Sebut Munarman Ajak Peserta Forum Dukung ISIS

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM Panitia penyelenggara baiat terhadap ISIS dan Abu Bakar Al-Baghdadi yang digelar FPI Makassar dan dihadiri mantan Sekretaris Umum FPI Munarman, B mengungkapkan pihaknya membungkus acara itu dengan seminar agar tidak dicurigai polisi. 

Munarman juga disebut mengajak peserta forum di UIN Sumatra Utara untuk mendukung ISIS.

BACA JUGA:

Hal ini B sampaikan saat diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana terorisme yang menjerat Munarman di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Rabu (26/1).

B merupakan panitia baiat sekaligus pengurus Pondok Pesantren Tahfidzul Quran, Makassar. Mulanya, Jaksa mencecar B terkait rapat persiapan acara seminar tersebut. B mengatakan panita melakukan rapat di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran sebanyak tiga kali.

Jaksa lantas bertanya apakah dalam rapat tersebut dijelaskan alasan mengemas acara baiat itu dengan seminar. Hal ini dibenarkan oleh B.

“Kenapa harus dibungkus dengan seminar syiar khilafah itu?” tanya Jaksa.

“Supaya tidak dicurigai aparat kepolisian,” jawab B.

B mengatakan sosok yang memerintahkan siasat tersebut adalah Ustadz Basri, pengasuh Pesantren Tahfidzul Quran.

Pada tanya jawab tersebut, B juga menjelaskan dasar seminar tersebut adalah Mensyiarkan Tegaknya Daulah Islamiyah yang ada di Suriah.

BACA JUGA:

“Seminar itu kami katakan, rapat itu, bahwa seminar yang dikemas adalah Tegaknya Khilafah dikemas dengan seminar,” ujar B.

Sebelumnya, Munarman didakwa telah menggerakkan orang untuk melakukan tindakan teror dan membantu tindakan terorisme.

Ia disebut menghadiri acara baiat kepada ISIS dan Abu Bakar Al-Baghdadi di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Selain itu, Munarman juga menghadiri acara baiat yang sama yang dikemas dalam agenda Tabligh Akbar FPI di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (ARN).https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2022/01/Foto-Munarman.png?fit=660%2C372&ssl=1

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/27/terungkap-saksi-sebut-munarman-ajak-peserta-forum-dukung-isis/

5 orang Pelaku Pengeroyokan Habib Umar Solo ditangkap, KapolDa JaTeng Tegas Sikat Kelompok Intoleran

Solo, ARRAHMAHNEWS.COM Polisi menangkap lima orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan habib Umar Assegaf di Solo, masing-masing berinisial BD, ML, RN, MM dan MS. 4 orang diantaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Aparat juga sedang melakukan pendalaman kasus penyerangan Midodareni itu dan mengusut dalang di balik aksi brutal tersebut.

Aksi penyerangan terjadi pada Sabtu (8/8) di depan kediaman almarhum Segaf Al-Jufri, Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo.

BACA JUGA:

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyatakan aparat kini sedang mendalami kejadian penyerangan rangkaian acara pernikahan di rumah almarhum habib Segaf Al-Jufry. Ia menegaskan bahwa pihaknya sedang mengusut dalang di balik kejadian tersebut.

“Lima orang diduga pelaku penyerangan yang ditangkap masing-masing berinisial BD, ML, RN, MM dan MS. Empat orang sudah ditetapkan tersangka. Satu dari lima orang itu dalam pemeriksaan pendalaman lebih lanjut,” ungkap Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Selasa (11/8/2020) sore.

Kapolda Jateng menegaskan pihaknya telah mengantongi nama para pelaku lainnya dan melakukan pengejaran. Kapolda Jateng juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan kelompok intoleran.

BACA JUGA:

“Polri memberi jaminan keamanan bagi masyarakat. Oleh karena itu, tidak usah takut. Jika menjumpai hal mencurigakan terkait dengan kelompok intoleran, laporkan kepada kami, akan kami tindak,” tegasnya.

“Tidak ada tempat untuk kelompok intoleran di wilayah hukum Jawa Tengah,” ujar dia.

Kapolda Jateng juga telah menginstruksikan seluruh kapolres di wilayah Polda Jateng untuk menangkap kelompok tersebut. Para pelaku yang ditangkap, kata Kapolda, akan dijerat dengan pasal berlapis.

Dalam kasus penganiayaan tersebut, pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Seperti kayu, batu, motor, dan mobil.

Selain tuduhan pengeroyokan, para pelaku itu juga diancam dengan pasal-pasal lain. Menurut Kapolda, kelima pelaku yang ditangkap terancam pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman lima tahun.

Selain itu, mereka juga dijerat dengan pasal 160 KUHP tentang Penghasutan dengan ancaman hukuman lima tahun. Tak hanya itu, para pelaku tindakan intoleran juga terancam pasal 335 KUHP Juncto Pasal 55 KUHP dan 56 KUHP. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2020/08/Kapolda-Jateng-Irjen-Pol-Achmad-RIfai.png?fit=617%2C342&ssl=1

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/12/5-orang-pelaku-pengeroyokan-habib-umar-solo-ditangkap-kapolda-jateng-tegas-sikat-kelompok-intoleran/

Dalang Pengeroyokan Habib Umar Solo ditangkap

Solo, ARRAHMAHNEWS.COM Seorang pemimpin kelompok tertentu yang diyakini menjadi otak atau dalang penyerangan di kediaman habib Segaf Al-Jufri di Jalan Cempaka, Metrodanan, Pasar Kliwon, Sabtu (8/8/2020) malam, telah ditangkap petugas kepolisian.

Otak penyerangan yang ditangkap pada Minggu (9/10) malam, berinisial BD. Selain BD yang tinggal di Solo, pelaku lain yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan juga telah diringkus yakni HB warga Sukoharjo.

Andy menyebut pelaku berinisial BD dan HD. Salah satunya merupakan warga Solo dan lainnya berasal dari luar Solo.

“Kita tangkap mereka saat melakukan kegiatan,” ujarnya.

Terkait peran masing-masing pelaku, Andy mengatakan masih akan mendalaminya. Termasuk jumlah pelaku akan terus berkembang.

“Perannya masih kita dalami,” ujar dia.

Adapun puluhan pelaku lainnya yang sebagian besar telah teridentifikasi masih dalam pengejaran petugas. Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Andy Rifai mewarning kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri. ”Kami memberikan waktu 1 x 24 jam kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri”, tegas perwira menengah dari kesatuan Brimob tersebut, Senin (10/8).

Seperti diketahui kasus penyerangan, perusakan sejumlah mobil dan motor hingga penganiayaan yang menyebabkan Habib Umar Assegaf dan dua keluarganya terluka tersebut menjadi perhatian nasional. Banyak pihak yang mengecam aksi intoleran tersebut.

Bahkan Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis telah memerintahkan jajarannya untuk segera menangkap para pelaku yang belum tertangkap. Tak dipungkiri banyak kesatuan baik dari Mabes Polri, Polda Jateng hingga Polresta Surakarta dikerahkan untuk menangkap para pelaku yang masih dalam pengejaran.

Dalam mengusut kasus intoleran itu, selain melakukan pemeriksaan dua pelaku yang telah ditangkap di dua tempat yang berbeda, petugas telah melakukan pemeriksaan saksi yang berjumlah sembilan orang, termasuk saksi korban maupun warga yang melihat kejadian.

Begitu pula dalam mengungkap tuntas kasus tersebut, ada dua sepeda motor yang diyakini milik pelaku telah diamankan di Polresta Surakarta.

Sebelum terjadi penyerangan, ada isu yang beredar di medsos bahwa di kediaman habib Segaf Al-Jufri sedang berlangsung kegiatan kelompok aliran agama tertentu. Dimungkinkan isu tersebut sebagai pemicu sekelompok massa yang dipimpin BD mendatangi lokasi. Padahal pada hari Sabtu (8/8) sore, sekitar pukul 16.00, di kediaman habib Segaf Al-Jufri di Jalan Cempaka 81 Metrodanan, sedang melaksanakan persiapan pernikahan anaknya atau midodareni.

Sekitar pukul 18.00 WIB atau setelah ba’da Maghrib lebih kurang 50 orang kelompok laskar Solo dipimpin oleh BD Al Fath mendatangi rumah habib Segaf Al-Jufri untuk membubarkan kegiatan tersebut.

Adanya desakan tersebut, keluarga Segaf Al-Jufri tidak mau acaranya dibubarkan. Tidak lama kemudian, sekelompok massa yang dipimpin BD melakukan penganiayaan terhadap beberapa tamu undangan antara lain habib Umar Assegaf maupun warga lainnya hingga melakukan perusakan tiga mobil dan beberapa motor yang ada di lokasi kejadian.

Kapolresta Surakarta yang memimpin pengamanan di lokasi kejadian baru dapat membubarkan sekelompok massa pada pukul 18.45. Selanjutnya Tim gabungan dari Polresta Surakarta dan Polda Jateng terdiri dari Ditreskrimum, Ditintelkam dan Ditreskrimsus, melakukan pengejaran terhadap para pelaku kekerasan tersebut. Disamping itu anggota Polresta Surakarta juga telah di tempatkan di kediaman habib Segaf Al-Jufri untuk pengamanan dan mengantisipasi aksi serupa terulang. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2020/08/Foto-Kapolresta-Solo-Kombes-Andy-Rifai.png?fit=565%2C323&ssl=1 

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/10/dalang-pelaku-penyerangan-kediaman-habib-segaf-metrodanan-solo-ditangkap/

Laskar Solo Serbu Rumah Habib Segaf Saat Ikuti Doa Pernikahan, 3 Orang Dilarikan ke RS

Solo, ARRAHMAHNEWS.COM Aksi penyerbuan anarkis di kediaman almarhum habib Segaf Al-Jufri pada Sabtu sore (08/08) kemarin, kembali menyoroti kota Solo sebagai salah satu dari 12 daerah yang masuk zona merah penyebaran radikalisme dan terorisme di Indonesia. Sejumlah kasus teror yang terjadi di berbagai daerah dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari kota dimana banyak organisasi penganut paham radikal berkembang pesat disana.  


Kelompok laskar menyerbu kediaman almarhum habib Segaf Al-Jufri yang bertempat di Metrodanan, Kec Pasar Kliwon, pada sekitar pukul 17.45. Tidak hanya penyerbuan, laskar ini juga melakukan tindak penganiayaan terhadap keluarga almarhum yaitu habib Umar Assegaf.  

BACA JUGA :

Aksi anarkis dilancarkan saat pihak keluarga setelah melaksanakan acara midodareni (Do’a sebelum acara pernikahan) yang diikuti hanya sekitar 20 orang.

Laskar ini melakukan penyerangan dan bahkan melakukan tindakan kekerasan serta penganiayaan terhadap beberapa anggota keluarga, dan yang lebih miris lagi mereka melakukan pemukulan pihak kepolisian, informasi yang kami liput dari lapangan bahwa Kapolresta Surakarta termasuk salah satu korban pemukulan.

Hingga pagi ini kondisi di lapangan sudah redam, namun tindakan intoleransi seperti ini adalah sebuah kejahatan yang tidak dapat dibiarkan khususnya oleh pihak kepolisian dan pemerintah, mereka adalah kelompok-kelompok yang ingin membuat keributan dan kekacauan di negeri ini.

BACA JUGA:

Anggota kelompok ini juga melakukan tindakan yang dapat menyebabkan nyawa orang melayang, mereka mencegat kendaraan sepeda motor habib Husin dan Umar yang membonceng anaknya dengan cara dijatuhkan dan bahkan mereka mengeroyok dan memukul kepala korban dengan batu, muka dipukuli, perut di injak-injak hingga sekujur tubuh korban memar lebam biru.

Kelompok laskar ini juga melakukan aksi brutal dengan merusak tiga mobil undangan.

Tiga korban pasca dianiaya dilarikan ke rumah sakit Kustati Solo, namun akhirnya pihak keluarga memindahkan tiga korban tersebut ke rumah sakit Indrayati, hingga saat ini kondisi korban mengalami trauma berat. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2020/08/Penyerangan-Solo.png?fit=620%2C342&ssl=1 

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/09/laskar-solo-serbu-rumah-habib-segaf-saat-ikuti-doa-pernikahan-3-orang-dilarikan-ke-rs/

21 Mei, Faisal Assegaf Akan Laporkan Para Petinggi PKS ke Polda Metro

JAKARTA – Faisal adalah ketua Progres 98. Cuitan Faisal Assgegaf dalam akun twitternya pada hari Sabtu 19 Mei 2018, tabuh genderang perang melawan para petinggi PKS. “Senin 21 Mei, jam 13.30 WB saya adukan para petinggi & kader PKS ke Polda Metro. 1. Presiden PKS, M. Sohibul Iman. 2. Eks Presiden PKS, Anis Matta. 3. Mardani Ali Sera. 4. Fahri Hamzah. 5. Pengelola akun twiter PKS. 6. dan bbrpa kader PKS. Sampai ketemu di pengadilan”.

Baca: Memalukan, Kader Wanita PKS Selingkuh dengan Sesama Anggota DPRD


Di dalam akun twitternya juga FA menulis “Tolong disebarkan agar rakyat tahu soal misi politik jahat elite PKS membela teroris ISIS dgn pernyataan mereka yg berseberangan dgn fakta2 yg telah diungkap oleh aparat Polri”.

https://twitter.com/faizalassegaf/status/998187240374202369

Ketua Progres 98 Faizal Assegaf memberikan reaksi atas pelaporan dirinya oleh DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Rabu (16/5/2018).

Diketahui, Faizal Assegaf dilaporkan oleh PKS usai melontarkan sejumlah tudingan kasar, termasuk tuduhan jika elit PKS terkait terorisme.

Baca: Anggap Teror Rekayasa, Markas PKS Digeruduk Massa

@PKSejahtera: PKS secara resmi melaporkan akun @faizalassegaf ke pihak yang berwenang dalam hal ini Polda Jawa Timur atas fitnah yang disebarkannya di media sosial terhadap PKS. Rabu (16/05/18)

Semoga kita bijak dan bertanggungjawab dalam menyebarkan informasi.

Tak takut, Faizal Assegaf mengaku akan melaporkan balik DPP PKS ke polisi.

Baca: Eko Kuntadhi: PKS, Partai Harap Maklum

Bukan hanya itu, Faizal Assegaf juga mengancam akan membeberkan banyak petunjuk dan bukti terkait omongannya terhadap PKS.

@faizalassegaf: Kerain yg lapor DPP @PKSejahtera, ternyata lempar handuk pada kaki tangannya.Saya akan segera merespon utk melapor balik DPP PKS, dgn menyerahkan bukti valid atas sikap dedengkot PKS menyebarkan faham radikalisme & terorisme kpd kader PKS serta rakyat!. Bubarkan PKS! *FA*. (ARN)

Sumber Utama :  https://arrahmahnews.com/2018/05/20/21-mei-faisal-assegaf-akan-laporkan-para-petinggi-pks-ke-polda-metro/

#DennySiregar: Hello PKS, Bukalah Topengmu

JAKARTA, SUARA RAKYAT, ARRAHMAHNEWS.COM – PKS yang merupakan kepanjangan tangan dari Partai Masyumi dan banyak terwarnai oleh ideologi perjuangan Ikhwanul Muslimin -sebuah organisasi keagamaan yang didirikan Hasan Al Bana di Mesir dan kemudian berkembang luas ke pelbagai negara- memiliki hidden agenda, yakni mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi Islam. Hal ini bisa diketahui setelah mengamati dan meneliti berbagai agenda dakwah PKS, seperti aktivitas PKS dalam upaya menegakkan sistem pemerintahan Islam dengan pelbagai atributnya. ( Baca Juga: Mesir Singkirkan Buku-Buku Syekh Qardhawi dari Perpustakaan Masjid )

Upaya PKS tersebut berpotensi melahirkan konflik dengan parpol-parpol lain yang berhaluan nasionalis. Selain itu, syariat Islam tidak mungkin bisa berdiri di Indonesia, karena Indonesia adalah negara majemuk dengan berbagai adat-istiadat, pola pikir, dan kepercayaan (agama) masyarakat. ( Baca Juga: ‘Hari Santri’ Senjata Ampuh Negara dan Ormas Islam Toleran Perangi Kelompok Radikal )

Secara umum, ideologi keagamaan PKS adalah Islam modernis yang memiliki afiliasi dengan gerakan Wahabi -sebuah gerakan keagamaan yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab dari Saudi Arabia-. Ciri utama gerakan Wahabi ini adalah upaya menentang keras segala bentuk peribadatan Islam yang dianggap tidak sesuai dengan yang dicontohkan Nabi Muhammad. Sebenarnya, ideologi gerakan Wahabi ini telah berkembang luas di Indonesia sejak awal abad 19, gerakan dakwah PKS ini berbahaya karena sesungguhnya ideologi keagamaan yang diusung oleh PKS memiliki keterkaitan yang erat dengan ideologi Ikhwanul Muslimin. (Baca juga: Situs Radikal Diblokir PKS Meradang)

Tokoh Dumay Denny Siregar kali ini membongkar jaringan Khilafah PKS yang ‘dukung’ ISIS. Berikut tulisan Denny Siregar:

Penolakan PKS terhadap usulan Perppu yang diwacanakan Menteri Hukum dan Ham untuk cegah virus ISIS di Indonesia sebenarnya bukan barang aneh.

Ingat Anis Matta, mantan Presiden PKS ini pernah mengatakan bahwa mereka yang memusuhi ISIS itu lebay, karena kekuatan ISIS hanya puluhan ribu sedangkan yang memeranginya 40 negara. Pria ber-rolex ini sendiri menganggap bahwa adanya ISIS adalah bagian dari proses hilangnya Irak dan Suriah menjadi negara baru. (Baca juga: Denny Siregar: Kelompok Khilafah Ingin Suriahkan Indonesia)

Bisa ditangkap bahwa sebenarnya Anis Matta “mendukung” adanya ISIS yang mengobarkan berdirinya negara Islam dengan melenyapkan negara lain.

Kenapa PKS terlihat setuju? Karena mereka sebenarnya mempunyai ideologi yang sama, yaitu tegaknya khilafah di bumi Indonesia.

PKS tidak bisa menghapus jejaknya bahwa mereka didirikan dengan dana mayoritas dari organisasi Ikhwanul Muslimin yang sedang diberantas di Mesir. Dan seperti hal-nya sebuah organisasi, mereka mempunyai ideologi yang tetap mereka nyalakan di hati mereka. (Baca juga: PKS Ikhwanul Muslimin Indonesia Berfaham Aliran Sesat Wahabi)

Indonesia adalah ladang yang subur bagi PKS untuk menyemai kembali ruh Ikhwanul Muslimin disini. Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia sangat cocok untuk dijadikan negara khilafah.

Jadi, maaf saja PKS, kalau segala gerakmu yang sekarang terlihat cenderung moderat sejak kepemimpinan yang berganti, tidak bisa menutup mata bahwa “ada sesuatu” yang sedang dijalankan. Meski saya akhirnya dituduh ber-prasangka buruk, tapi fakta di lapangan memperkuat teorinya. (Baca juga: Siasat Baru Arab Saudi, ISIS dan PKS)

Kejadian bom Sarinah yang baru saja, membuka kembali tabir itu.

Serangan dunia maya mengecilkan peran aparat dengan segala teori2 konspirasi seakan2 ini adalah pengalihan isu. Tujuannya jelas, menjatuhkan wibawa aparat dan pemerintah, seolah2 mereka sebenarnya yang menjadi dalang semua itu. (Baca juga: #DennySiregar: Surat Warna Ungu Untuk Jonru)

Proses cuci otak ini tidak lepas dari peran cyber army-nya yang terkenal kuat itu. Kemampuan mereka membolak-balik fakta sudah teruji saat pilpres 2014 lalu dan mereka uji kembali sekarang ini.

Dengan adanya berita provokatif dan menjatuhkan wibawa pemerintah, diharapkan terus terpelihara kebencian yang semakin dalam. Bahkan beritanya sempat dikembangkan, bahwa ada Prabowo di balik bom Thamrin, untuk mengadu pendukung fanatik kedua kubu. Sulit melacak asal berita, tetapi polanya terlihat jelas.

Ocehan Fahri Hamzah yang terlihat seperti “menyepelekan” ISIS dengan menolak usulan Perppu, mirip dengan ucapan Anis Matta yang terlihat “mengkerdilkan” ISIS. (Baca juga: Jonru Kader PKS Ancaman Kedaulatan NKRI Sebarkan Fitnah SARA)

Tujuannya satu, supaya ISIS tidak terlihat menjadi masalah besar di mata pemerintah Indonesia. Dengan begitu pemerintah diharapkan tidak waspada dengan perkembangan ISIS di Indonesia.

Fahri Hamzah dan Anis Matta mungkin lupa, bahwa ISIS yang mereka selalu “kerdilkan” itu, telah membantai ribuan nyawa sejak kehadirannya. Dan tidak mewaspadainya, sama saja mengundang mereka dengan gelaran karpet merah dan mengulurkan kepala dengan sukarela untuk dipenggal. Ah entah, benarkah mereka lupa?

Saya juga tidak tahu, kenapa mendengar nama PKS seperti menyeruput secangkir kopi tanpa gula? Pahit di lidah dan membuat mata terjaga waspada. Bukalah dulu topengmu, wahai PKS.. Biar kulihat jelas wajahmu. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2016/01/pks-dan-khilafah.jpg?fit=675%2C412&ssl=1

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2016/01/19/dennysiregar-hello-pks-bukalah-topengmu/

KESALAHAN BNPT DAN MENKOFINDO TERHADAP SITUS-SITUS ISLAM RADIKAL

Beberapa waktu yang lalu heboh diberitakan, bahwa BNPT lewat menkofindo, meminta situs-situs Islam Radikal di blokir. Sebab di sinyalir bahwa situs-situs itu langsung ataupun tidak langsung mendukung gerakan Islam Radikal di Indonesia. Apakah benar seperi itu?

Setelah 19 situs itu di blokir (sementara, karena tidak ditutup secara permanen), bahkan menurut informasi ditambah 3, sehingga menjadi 22. Gelombang protes masyarakat di dunia maya sangat ramai dan cukup massif, bahkan menjadi trading topik di twitter. Pertanyaannya adalah mengapa BNPT seperti itu, apakah mereka tidak mengkajinya sebelumnya? Dari gelombang protes itu ada beberapa kemungkinan yang bisa kita dapatkan sebagai kajian analisis yaitu;

 

    1. BNPT lewat Menkofindo SALAH, terlalu gegabah dalam memblokir sementara, situs-situs Islam radikal itu. Buktinya banyak masyarakat yang resah dengan itu. Sebagian berkata, kami banyak mendapatkan informasi Islam dari situs-situs itu.
    2. BNPT lewat Menkofindo BENAR, tetapi ternyata pendukung Islam Radikal sangat banyak di Indonesia. Dan terbukti bagaimana dukungan mereka terhadap situs-situs itu. Lewat aksi protesnya di dunia maya.
    3. BNPT benar, dan pendukung situs-situs itu tidak banyak, tetapi mereka sangat menguasai media utamanya media sosial.
    4. Masyarakat Indonesia belum banyak yang sadar, mana-mana pemikiran, yang mengarahkan kepada Islam Radikal.

Lalu bagaimana Pemerintah seharusnya bertindak? Kami yakin masyarakat Indonesia secara umum, cinta damai dan tidak menginginkan Islam Radikal itu berkembang di negeri yang kita cintai ini (NKRI). Walaupun dengan kasat mata, kita juga melihat bahwa kelompok Islam Radikal ini cukup berkembang, bahkan sangat berkembang di Indonesia.

Sebuah contoh kasus. Situs Arrahmah.com (Ada situs lain yang seperti ini). Situs ini jelas-jelas dikelola oleh keluarga Abu Jibril (dimana dia adalah Alumni Afghanistan. Dan anaknya terbunuh dalam perang di Syuriah). Walaupun Abu Jibril tidak mengakui anaknya mengikuti ISIS, Abu Jibril mengatakan anaknya mengikuti al Qaeda (di Syuria). Pertanyaannya, Bagaimana kita bisa tahu dan membedakan Al Qaeda, ISIS, disana? ISIS ataupun Al Qaeda sama-sama Radikal. Lalu cobaah kita lihat dukungan Abu Jibril ke ISIS saat organisasi ini mendeklarasikan dirinya di Indonesia, sebelum organisasi ini dianggap teroris oleh pemerintah?

Situs ini (Arrahmah.com) jelas situs Islam radikal, mulai dari pengelolanya, isinya, dukungannya terhadap jihad-jihad di Syuriah dll. Lalu pertanyaannya? Siapakah yang sering menshare, mengcopi-paste lalu menyebarkan berita-berita situs Arrahmah.com (dan situs-situs lain semacam Arrahmah.com)?

Betapa banyak situs-situs yang diblokir itu langsung atau tidak langsung, mengcopi-paste kebijakan Arrahmah.com, menshare, membuat informasi yang sama atau mirip dan seterusnya. Walaupun kita sepakati situs-situs itu dengan warna, alur yang tidak sama persis dengan Arrahmah.com.

Marilah kita lihat bagaimana situs-situs itu dalam dukungannya terhadap ISIS (saat ISIS mendeklarasikannya di Indonesia? Saat ISIS belum dinyatakan sebagai organisasi terlarang di negeri ini). Situs-situs itu banyak atau sedikit sangat mendukung Islam-radikal itu. Dan inilah salah satu bukti bahwa, konsepsi, pemikiran, ideologi, akar kekerasan bernuansa keyakinan, cukup tersebar di Indonesia, lewat beberapa situs tersebut. Ada yang sebagai Leader (penyuplai informasi, pembuat berita, kebijaksanaannya dalam Islam radikal jelas), ada yang hanya follower (menshare, copy-paste dan menyebarkan ide-ide yang sama atau mirip).

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2015/03/kenapa-harus-diblokir.jpg?fit=600%2C388&ssl=1

PKS dan Islam Radikal

PKS adalah partai Islam (dimana diawali sebagai partai dakwah). Tingkat militansi partai ini tidak diragukan, dibandingkan dengan partai lain (kecuali PDI-P, dengan poros berbeda). Partai ini simpatisannya solid, dari anak-anak muda Islam. Partai ini sedikit atau banyak dihubungkan dengan kelompok Islam Radikal? Apakah benar? Sulit untuk memastikannya. Tetapi pernyataan-pernyataan elit politiknya (seperti Anis-Matta dll), yang selalu mencoba membela ISIS, akan sangat mungkin kader-kadernya lebih lagi.

Secara konsep umum kita bisa katakan, “Elit akan mencoba lebih plural, egaliter, demokratis dst”, sebab mereka dalam tapuk pimpinan dan itu semua bernuansa politik. Tetapi pengikut, kader-kader bawah, akan berpuluh-puluh kali lipat tingkat radikalismenya. Kalau Anis-Matta saja, seperti itu, bagaimana dengan yang lainnya, dengan simpatisannya, dengan underbow-nya?

Dari paparan diatas, maka akan sangat mudah melihat, bahwa Islam radikal di Indonesia banyak menemui pengikutnya, banyak simpatisannya. Sehingga jangan heran, saat situs-situs yang dianggap Islam Radikal, di tutup sementara, maka gelombang protes sangat marak terjadi.

Jadi saya berfikir, BNPT dan Menkofindo, tidak boleh sekadar memberikan pilihan, tutup atau dibuka lagi, melihat animo masyarakat. Mengapa? Ke 4 hal diatas sebagai jawabannya. Tetapi sekali lagi ini sekadar berandai-andai, kadang saya pribadi jadi curiga, “Jangan-jangan BNPT lewat Menkofindo, berbuat seperti ini, hanya test-case, melihat animo-masyarakat, melihat kelompok mana yang belum terlihat, sehingga mereka akan bangun semuanya. Dengan itu BNPT sedang dan dapat menyisir, kelompok, organisasi dan individu mana yang langsung atau terselubung mendukung Islam Radikal di Indonesia. [ARN/01/15] 

Jan 29, 2022

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2015/04/01/kesalahan-bnpt-dan-menkofindo-terhadap-situs-situs-islam-radikal/

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COMFraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi satu-satunya fraksi di DPR yang menolak Rancangan Undang-Undang Ibukota Negara (RUU IKN) disahkan menjadi undang-undang.

Penolakan PKS terhadap RUU IKN disampaikan dalam rapat di tingkat panitia kerja (panja) RUU IKN yang digelar pada hari Senin (17/01) hingga Selasa dini hari (18/01).

BACA JUGA:

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, menyatakan menolak RUU tentang IKN untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya,” ujar anggota fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama saat membacakan pandangan fraksinya dalam rapat.

PKS menilai rencana pemindahan ibukota baru pada semester awal 2024 terlalu terburu-buru di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Suryadi menilai proses pemindahan ibukota baru membutuhkan waktu lama. Terutama untuk membangun sejumlah fasilitas dasar seperti sumber daya air, jalan, jembatan, hingga pemukiman.

Pembiayaan ibu kotabaru setidaknya akan memakai APBN hingga lebih dari Rp90 triliun. Kondisi itu menurut dia tidak memungkinkan sebab ekonomi negara tengah lesu akibat pandemi.

“Dengan situasi tersebut maka kondisi keuangan negara belum memungkinkan untuk mendukung pembiayaan IKN,” katanya.

Diketahui, dari total biaya Rp 466,98 triliun untuk pembangunan ibukota baru, sebanyak 53,5 persen di antaranya berasal dari APBN. Sementara sisanya yakni 46,5 persen dari Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha serta BUMN.

Dengan sikap itu, PKS menjadi satu-satunya fraksi yang menolak RUU IKN. Sementara wakil oposisi lain, yakni fraksi Demokrat, tetap menerima dengan sejumlah masukan kritis. Partai-partai lain yang notabene tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Presiden Jokowi setuju RUU IKN dilanjutkan.

Usai rapat di tingkat Panja, RUU IKN rencananya akan dibawa ke Paripurna untuk disahkan menjadi UU pada Selasa (18/1). (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2022/01/Denah-ibukota-baru.png?fit=664%2C370&ssl=1 

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/01/18/hanya-pks-partai-yang-tolak-ruu-ibukota-baru/

Semua tentang Hebohnya PKS ada di sini  

15 Kesamaan Antara PKS dengan PKI

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM Ternyata tingkat loyalitas dari para kader partai PKS sangat tinggi, dan mirip dengan kader PKI zaman dulu. Kesamaan antara PKS dan PKI amat sangat banyak sekali, inilah 15 kemiripan PKS dan PKI yang kami himpun:

  1. Baik PKI mapun PKS memilih bentuk sebagai Partai Kader. Meskipun pada tahun 1960-an, PKI mengkombinasikan antara Partai Kader dan Partai Massa. Demikian juga dengan PKS, setelah tahun 2010, mendeklarasikan diri sebagai partai terbuka. Meskipun demikian, motor pengerak tetap bertumpu pada kader. Alasannya serupa, partai kader yang bersifat eksklusif sulit untuk merangkul semua kelompok untuk memenangkan Pemilu.
    Jan 29, 2022
    Persamaan PKS dan PKI
  2. Pembinaan kader yang dilakukan PKI dan PKS menggunakan sistem sel. Membentuk kelompok kecil beranggota tidak lebih dari 7-10 orang dan dibina oleh seorang mentor. Istilah “dibina” dahulu dipergunakan juga oleh PKI. Sehingga jelas hubungan antara mentor (guru/murrobi) dan kader (murid). Setiap seminggu sekali, para mentor akan bertemu untuk melaporkan perkembangan binaan masing-masing dalam rapat bersama antar mentor. Usroh, sistem sel ini bersifat eksklusif. Jelas perjenjangan kadernya. Hubungan guru dan murid digunakannya oleh kalangan NU, dengan hubungan Kiai dan Santri. Tetapi hubungan ini tidak dilakukan dalam sistem sel. (Baca Juga: Denny Siregar: Siasat politik rezim orde lama dan PKS menuju pilpres 2019)

  3. Dalam pola yang seperti ini, sulit bagi murid untuk melawan guru. Karena pembinaan dilakukan bertahun-tahun lamanya. Guru atau Murrobi sebenarnya juga murid dari guru di atasnya. Bila ada yang menyerang guru atau kiai, maka para murid akan serentak membelanya.
  4. Para mentor atau guru akan menunjukan buku buku wajib yang harus dibaca oleh para kader. Mengikuti pengajian/liqo atau diskusi lapangan (istilah PKI) secara rutin. Pada saat yang bersamaan, akan keluar beberapa doktrin dasar. Seperti menjauhi kehidupan duniawi (PKS) atau kehidupan kaum borjuis (PKI).
  5. Baik PKI dan PKS mengenal “sumpah” atau “baiat” bagi anggotanya. Hal ini untuk mengikat dengan kesatuan komune atau jama’ah. Hampir semua kader dipahamkan jika mereka berbeda pendapat dengan qiyadah (pemimpin) dan mengkritiknya, hal itu bisa mencederai makna bai’at dan jamaah.
  6. Para kader dituntut untuk “melek buku”. Belajar terus menerus. Selain itu mereka diarahkan untuk mengikuti kursus-kursus ideologi maupun kursus keterampilan. Sekolah-sekolah formal dibangun sejak TK/SD. Bahkan PKI memiliki perguruan tinggi, namanya Akademi Ali Archam. Sekolah-sekolah PKI tidak terlampu jauh dengan pabrik atau wilayah perkebunan. Sedangkan PKS, sekolah berdekatan dengan Masjid dan banyak SDIT di daerah. (Baca Juga: Spanduk PKS Bawa Misi Ganti Demokrasi dengan Khilafah Islamiyah Bertebaran di Kota Depok)
  7. Literatur wajib yang dibaca oleh kader sudah dipandu. Seperti buku sejarah dan karya Hasan Al Banna, Sayyid Qutb, Abul A’la Al-Maududi dan Yusuf Qaradhawi. Begitupun dengan PKI, yang mewajibkan kader memahami pemikiran Karl Marx, Feurbach, Hegel, Lenin, dan Mao Tse Tung. Kisah perjuangan Hasan Al Banna tidak kalah heroik dengan kisah perjuangan Mao Tse Tung. Dan dapat membangkitkan semangat para kader. Bacaan wajib lebih bersifat agitatif dan menjadi doktrin. Seperti Matrialisme, Dialektika Historis (MDH), Manifesto Komunis atau Garis Masa (PKI). Sedangkan PKS, akan diperkenalkan dengan bacaan Tarbiyah Politik, Pajak Kehinaan atau Catatan Harian Dakwah. Mempertegas varian gerakan PKI mengajarkan doktrin Marxisme Lenisme, sedang PKS diperkenalkan IM varian Quthbiyah.
  8. Baik PKI dan PKS, tidak percaya pada media massa. Mereka menganggap media massa tidak lebih dari propaganda agen barat atau kaum kapitalis. Untuk menyeimbangkan itu, PKI dan PKS membuat media propaganda tersendiri (mis: Pyongyang.com). Dahulu, oplah koran seperti “bintang merah” yang dikeluarkan PKI mengalahkan oplah koran umum. Karena para kader wajib membacanya. Informasi yang benar hanya bersumber pada partai. Di luar itu hanya berisi fitnah atau propaganda hitam.

  9. Tidak ada hari bagi kader PKI dan PKS untuk melakukan dakwah (PKS) atau propaganda (PKI). Tugas ini, tugas semua kader di semua tingkatan. Istilah PKI, semua kader adalah agen agitprop (agitasi propaganda). Salah satu tujuan dakwah dan propaganda adalah pengorganisasian calon-calon kader baru. Berbeda dengan partai politik lain, yang baru melakukan kampanye saat menjelang Pemilu. PKI dan PKS, tugas dakwah atau propaganda dilakukan setiap hari, setiap saat. (Baca Juga: HTI dan PKS Dua Mata Uang yang Sama)
  10. Baik PKI maupun PKS, mengandalkan iuran dan infaq anggota. Kantor pusat PKI di jalan Kramat Raya Jakarta, sebagian besar dananya diperoleh dari sumbangan anggotanya. Semua pendapatan dari anggota dibukukan secara rapi.
  11. Ciri yang dapat dilihat juga antara PKI dan PKS, dalam penyebutan istilah. Misalnya, kata “kawan” disadur dari kosa kata “Camerade” yang biasa dipakai kaum komunis di Soviet. PKS mengunakan kata ikhwan dan ukhti; ana dan antum. Atau istilah “revolusi” menjadi “jihad”; istilah “martir” menjadi “mujahid”. Istilah “setan desa” menjadi “thaghut”.
  12. Kedua partai ini juga mengatur kehidupan anggota dan kadernya hingga pada tingkat rumah tangga. Dahulu ada istilah, nikah ala partai, maka kini PKS mengambil jodoh di lingkungan anggota sendiri. PKI lebih rigit mengatur kehidupan. Sampai ada pembatasan harta di semua anggota dan kadernya. Mereka dituntut hidup sederhana. Para pejabatnya hanya diizinkan untuk memiliki satu radio transistor saat itu. Kehidupan “sama rasa sama rata” itu kemudian diterapkan juga di PKS. Tuntutan hidup sederhana, saling berbagi dan tolong menolong sesama anggota dan kader (kecuali elite parpol boleh bermewah-mewahan).
  13. Doktrin kehidupan diantaranya: “10 pedoman Hidup” ajaran Hasan Al Banna (PKS). Sedangkan PKI menggunakan doktrin “Tiga boleh, Lima Jangan”. Lima Jangan model PKI mengambil dari norma Jawa: mo-limo.
  14. Baik PKI dan PKS sangat ketat mengajarkan doktrin kepada kadernya. Sikap dan kepatuhan para kader dipandu juga dengan “Tuntutan Kader Revolusioner” (PKI) atau “Enam Rukun Leadership” (PKS). Secara umum berisi sikap ta’at, percaya kepada pimpinan (tsiqoh), putusan garis massa atau syuro qiyadah, ijtihad, dan fiqhuddakwah.
  15. Secara struktur organisasi, PKI dan PKS tidak bergantung kepada ketua umum atau presiden. Dahulu PKI mengunakan struktur Comite Central dan Polit Biro; saat ini PKS menggunakan Majelis Syuro dan Dewan Syariah. Sidang Comite Central lah yang menjadi lembaga tertinggi di Partai. Demikian juga dengan PKS, yang menempatkan Majelis Syuro di posisi tertinggi. Maka tidaklah heran ada “ronin” yang ancang-ancang akan ngamuk kalau PKS dibubarkan. (ARN/DutaIslam) 

 Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/05/29/15-kesamaan-antara-pks-dengan-pki-2/

Islah Bahrawi “Semprot” Kader PKS, HAM Tak Layak untuk Teroris

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi meminta penegakan hukum terhadap terorisme di Indonesia tidak mengabaikan HAM, dikutip dari Kumparan (16/06/2021).

Tidak boleh ada tuduhan sepihak seolah pelanggar HAM hanyalah aktor negara, karena kita semua tahu terorisme tak pernah mengenal kemanusiaan, apalagi HAM

Sebuah komentar yang cukup lucu dan amat tidak logis, teroris tidak pernah dalam aksinya menjaga HAM bahkan mereka melakukan aksi-aksi sadis dan barbar, komentar kader PKS ini seakan-akan bagus untuk penegaakan HAM tapi disisi lain itu bahasa-bahasa yang ingin melindungi teroris.

BACA JUGA:

Rakyat Indonesia harus mengetahui apakah PKS benar-benar mengusung kepentingan rakyat Indonesia atau justru sedang mengkhianati masyarakat dan para kadernya sendiri dengan sentimen keagamaan serta jargon sebagai partai bersih.

Jan 29, 2022
Mengenal IM

Lima anggota Densus 88 anti-teror Polri dibunuh oleh teroris di penjara Mako Brimob pada tahun 2018, jenazahnya dianiaya dan sebagian lagi dimutilasi. Di berbagai wilayah konflik banyak prajurit gugur dan teroris membantai rakyat sipil dengan brutal, ujar Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi, dalam akun instagramnya.

Kita sejatinya sedang berhadapan dengan sekumpulan monster yang mengalami kekeringan nurani dan kemanusiaan, dimana pembunuhan dan pembantaian dianggap sakral. Mereka adalah kerumunan manusia yang menganggap dirinya paling manusia tapi berperilaku binatang.

BACA JUGA:

“Asasi manusia” akan menjadi sebuah “Hak” jika berlaku secara universal dalam hubungan timbal balik antar manusia yang saling menghormati. Namun jika anda meminta salah satu pihak saja untuk menghormati HAM, maka sama saja anda menumbalkan hak asasi orang lain kepada orang lain.

Dalam deklarasi PBB tentang Hak Asasi Manusia pasal 5 telah disebutkan; “No one shall be subjected to torture or to cruel, inhuman or degrading treatment or punishment”. Tertulis: No one!!

“Hak setiap orang akan berkurang ketika hak satu orang terancam,” kata John F. Kennedy. Kata “orang” di sini tidak hanya mengacu kepada tentara, polisi atau rakyat sipil, tapi mengacu kepada semua manusia.

Tidak boleh ada tuduhan sepihak seolah pelanggar HAM hanyalah aktor negara, karena kita semua tahu terorisme tak pernah mengenal kemanusiaan, apalagi HAM. Ini wilayah yang rentan dengan situasi “Overmacht” dan “Noodtoestand”.

BACA JUGA:

Ideolog terorisme seperti Sayyid Qutb, Ayman al-Zawahiri dan Aman Abdurrahman mungkin saja tidak pernah membunuh dengan tangannya sendiri, tapi dia telah menggerakkan ribuan tangan orang lain untuk melakukan pembantaian atas nama Tuhan.

Mereka melahirkan banyak binatang buas. Jika mereka divonis mati, tentunya bertujuan untuk melindungi manusia dari berbagai pembantaian selanjutnya.

Tapi suara-suara sumbang selalu saja muncul, dan melekatkan penindakan terduga teroris dengan pelanggaran HAM. Ini selalu menjadi tanda tanya; apakah mereka sejatinya pendukung terorisme diam-diam? Rasanya pertanyaan ini tidak usah dijawab, toh, yang melakukan protes selalu yang itu-itu saja. Cukup jawab dalam hati bagi yang paham; 2024 nanti, enough is enough!. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2021/06/Mengenal-IM-e1624413499109.png?fit=702%2C388&ssl=1 

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2021/06/23/islah-bahrawi-semprot-kader-pks-ham-tak-layak-untuk-teroris/

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Samakan NU dengan Taliban

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) tampak tak setuju cap-cap yang dilekatkan banyak pihak terhadap Taliban seperti tempat teroris, ISIS, ataupun Wahabi.

Hal itu dikatakan HNW dalam diskusi virtual bertajuk ‘Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Perdamaian Indonesia’ yang diselenggarakan Center for Reform, Sabtu 21 Agustus 2021.

BACA JUGA:

Dalam diskusi virtual tersebut, HNW menyampaikan bahwa ia tampak tak setuju kalau Taliban itu dibilang tempatnya para teroris dan ISIS.

Selain itu, HNW juga mengungkapkan ketidaksetujuannya terkait kelompok Taliban yang seringkali dituduh wahabi dan radikal.

Jan 29, 2022
Screenshot Media

Karena menurutnya kelompok Taliban ini saat ini menganut mazhab Hanafi yang tidak ada kaitannya dengan wahabi maupun radikal.

Bahkan ia juga menyebut bahwa kelompok Taliban mirip Nahdlatul Ulama (NU), karena sama-sama memiliki kultur dan tradisi dalam beragamanya.

BACA JUGA:

“Kalau mau dituduh wahabi dan radikal faktanya mereka menganut mazhab Hanafi yang kultur dan tradisi beragamanya sama dengan NU. Jadi semua tuduhan negatif yang selama ini diarahkan ke Taliban tidak relevan lagi,” ungkapnya.

Pernyataan politisi PKS tersebut mendapat hujatan dan kecaman dari warganet.

“Menurut saya ini sudah sangat keterlaluan, bagaimana menurut pendapat Kyai @saidaqil dan @nahdlatululama?” tulis akun @hansssolo

“Ini cocoklogi, Bagaimana bisa taliban di samakan dengan NU, Bahwasannya NU dominan Bermadzab Syaifii walaupun mengakui 4 Madzab. Hidayat Nurwahid @hnurwahid ini selain mengiring opini miring juga memprovokasi Warga NU”, tulis akun @mohanjaya3

“Wahai, pak kyai @hnurwahid, Anda boleh menyamakan diri Anda dg Taliban; tp saya, yang Kristen, ikut merasa tersinggung jika Anda menyamakan Taliban dengan NU”, tambah akun @yo_sudarman . (ARN)

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2021/08/24/wakil-ketua-majelis-syuro-pks-samakan-nu-dengan-taliban/

Romo Hasan Sebut Politisi PKS Mardani Ali Sera Bodoh

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM Pernyataan politisi (Partai Keadilan Sejahtera) PKS, Mardani Ali Sera mendapat sindiran keras dari pegiat media sosial, Romo Hasan atau yang dikenal kang hasan melalui akun facebooknya.

“Ini kan sebenarnya soal Mardani itu bodoh, tapi banyak orang ndak tahu. Gitu aja kok.Kenapa bodoh?’, tulis kang Hasan.

BACA JUGA:

Lebih lanjut, katanya, “Yang boleh masuk itu bukan hanya TKA Cina. TKA negara lain pun boleh. Tapi syaratnya banyak. Kan jelas aturannya. Sudah vaksin lengkap. Harus karantina.”

Kang hasan juga menegaskan meskipun PPKM, orang lokal yang bekerja di sektor esensial boleh bekerja tidak seperti tudingan politisi PKS tersebut.


“Kata Mardani, kenapa orang lokal harus tinggal di rumah? Salah Mardani. Bodoh benar kau ni. Orang lokal, pekerja pada sektor tertentu boleh kerja. Bahkan wajib. Nah, TKA juga sama. Kalau mereka menduduki jabatan di sektor yang bukan esensial, sampai sini juga langsung WFH. Sama saja perlakuannya,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera turut menyoroti kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China lantaran datang saat Indonesia menerapkan pembatasan mobilitas.

BACA JUGA:

Hal tersebut diucapkan Mardani melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa datangnya para pekerja migran asal China disebut dapat merusak hasil dari kebijakan penerapan PPKM.

“Kedatangan 34 TKA China tersebut bisa saja merusak hasil dari kebijakan PPKM yang sudah dijalankan selama ini,” kata Mardani.

“Alasan ITAS absurd. Jika mereka punya ITAS, WNI lebih kuat punya KTP tapi tetap diminta stay at home. Ini kebijakan yang mencederai keadilan publik dan ini sudah kejadian yang berulang. Ada apa dengan pemerintah?” ucap Mardani. (ARN)

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2021/08/Politisi_PKS-e1628899421649.jpg?fit=689%2C382&ssl=1 

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2021/08/13/romo-hasan-sebut-politisi-pks-mardani-ali-sera-bodoh/

Warganet Sikat Habis Pernyataan Presiden PKS

JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan bahwa partainya tidak hanya ditujukan kepada umat Islam semata, tetapi untuk seluruh rakyat. PKS ingin turut serta memperbaiki kondisi bangsa di masa depan.

“Oleh karena itu, tema Maulid kita adalah bagaimana kita bisa lebih baik lagi berkhidmat untuk rakyat. Ini menegaskan bahwa PKS bukan bekerja hanya semata-mata untuk umat Islam, namun seluruh rakyat,” kata Presiden PKS Sohibul Iman di acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah di Jakarta, Minggu 29 Desember 2019.

BacaEko Kuntadhi “Semprot” PKS Soal Cadar yang Akan Dilarang di Instansi Pemerintah

Pernyataan Sohibul Iman ini mendapat banyak komentar dari warganet, warganet menilai apa yang disampaikan oleh Presiden PKS tersebut hanyalah omong kosong dan modus untuk mencari dukungan.

Berikut komentar warganet.

https://twitter.com/Airin_NZ/status/1211553813934551041?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1211553813934551041&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.suaraislam.co%2Fpks-kami-bukan-partainya-umat-islam-semata-ini-komentar-pedas-netizen%2F

https://i0.wp.com/arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2019/12/PKS_Partai_Kristen_Sejahtera.jpg?fit=652%2C370&ssl=1

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/12/30/warganet-sikat-habis-pernyataan-presiden-pks/

Warga Akan Polisikan Anggota DPR PKS Sebut 70 Persen Anak SMP Depok Tak Perawan

Depok, ARRAHMAHNEWS.COM Kecaman datang dari warga Depok terhadap anggota DPR RI, Komisi VIII, fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nur Azizah Tamhid. Sebelumnya anggota dewan tersebut mengatakan sekira 70 persen siswi SMP di Kota Depok tak lagi perawan.

Bahkan, warga Depok berencana bakal melaporkan istri mantan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail itu ke polisi.

BACA JUGA:

“Tidak menutup kemungkinan saya akan laporkan pidananya,” kata Ketua Yayasan Lembaga Batuan Hukum Kami Ada, Tatang pada Sabtu 26 Desember 2020.

Jan 29, 2022
Nur Azizah Tamhid

Tatang mengatakan apa yang dilakukan Nur Azizah berkaitan dengan Undang-undang ITE tentang penyeberan berita bohong dan membuat resah masyarakat Depok.

“Statmen berdasarkan apa, kalau ada survey, survey-nya kapan, penelitian metedologinya apa, sumbernya siapa. Kok bisa disebut siswi SMP 70 persen enggak perawan, ini kan jadi bumerang untuk Kota Depok,” jelasnya.

BACA JUGA:

Pernyataan ini menurut Tatang sangat berbahaya, angka 70 persen yang disebut Nur Azizah adalah jumlah fantastis, dan itu sangat berdampak.

“Bayangkan gimana respons masyarakat luar Depok ketika bicara banyak siswi di Depok yang tak perawan, ini akan membully anak-anak Depok,” ujarnya.

Pernyataan tersebut juga akan menggangu psikologis anak. Tatang menilai, apa yang disampaikan Nur Azizah sangat kontra produktif dengan sebutan Depok sebagai kota layak anak. (ARN)

Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/12/28/warga-akan-polisikan-anggota-dpr-pks-sebut-70-persen-anak-smp-depok-tak-perawan/

“Permainan Politik” PKS Dalam Kasus Korupsi Sapi dan Edy Mulyadi, Polanya Sama?

 

“Permainan Politik” PKS Dalam Kasus Korupsi Sapi dan Edy Mulyadi, Polanya Sama?

Ada yang masih ingat saat kasus korupsi sapi yang melibatkan orang nomor satu di PKS muncul ke publik beberapa tahun lalu?

Hampir semua simpatisan, kader dan elit PKS di Indonesia kompak membela Luthfi Hassan Ishaq (LHI).

Bahkan Ketua Fraksi PKS saat itu, Hidayat Nur Wahid (HNW) secara lantang mengatakan bahwa ada konspirasi tingkat tinggi bahkan melibatkan zionis (Israel) terkait penetapan Luthfi sebagai tersangka sehingga PKS akan membentuk tim investigasi terkait kasus tersebut.

Article

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sampai menerjunkan sejumlah jagoan hukum mereka untuk membantu kelancaran sidang tersangka kasus suap daging sapi impor, Luthfi Hasan Ishaq dengan harapan usaha PKS tersebut bisa memberikan hasil persidangan yang memenuhi rasa keadilan (versi mereka).

"Tim hukum ada Pak Fahri Hamzah (Anggota Komisi III), Al Muzammil Yusuf (Wakil Ketua Komisi III DPR), Nasir Djamil (Anggota Komisi III), Abdul Hakim (Sekretaris Fraksi), Hidayat Nur Wahid (Ketua Fraksi)," kata Ketua DPP Bidang Komunikasi dan Informasi PKS, Mardani Ali Sera kepada wartawan di kompleks parlemen Senayan. Sumber

Salah satu elit PKS yang paling getol membela LHI terkait korupsi sapi saat itu adalah Fahri Hamzah!

Dalam salah satu persidangan mantan Presiden PKS LHI, Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat itu pernah mengungkapkan kepada KPK bagaimana cara PKS mendapatkan uang Rp 2 triliun untuk keperluan pemenangan pemilihan umum 2014. Menurut jaksa, PKS menargetkan mendapat dana itu dari tiga kementerian yang dipimpin kader PKS.

"Dalam pertemuan itu, Yudi Setiawan memaparkan prediksi pemenuhan kebutuhan uang dari tiga kementerian. Yakni Kementerian Pertanian Rp 1 triliun, Kementerian Sosial Rp 500 miliar, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika Rp 500 miliar," kata Jaksa Rini Triningsih saat membacakan berkas dakwaan Luthfi Hasan Ishaq. Sumber

Pernyataan JPU tersebut membuat Fahri Hamzah berang. Wasekjen PKS itu bahkan menantang untuk dipertemukan dengan Yudi. Untuk apa? Fahri mengaku hendak menamparnya. Sumber

Ketika kasus korupsi sapi yang melibatkan (mantan) Presiden PKS terkuak, semua orang PKS kompak membela LHI, tetapi setelah LHI divonis bersalah, PKS cuci tangan dengan mengatakan bahwa kasus LHI tidak ada hubungannya dengan PKS. Wkwkwkwk

Article

Katanya kasus korupsi sapi yang melibatkan LHI (mantan) Presiden PKS tidak ada hubungan dengan PKS, tetapi kenapa “dibela” oleh PKS sampai PKS mengalami krisis keuangan?

Article

Lalu, mana hasil tim investigasi yang dibentuk oleh PKS terkait kasus korupsi sapi yang katanya melibatkan zionis? Mana?

Jadi sudah kelihatan bukan bagaimana permainan politik PKS dalam kasus korupsi sapi?

Mereka “mendoktrin” simpatisan, kader dan elit PKS untuk satu suara membela LHI terkait korupsi sapi, tetapi setelah LHI divonis bersalah, mereka kompak cuci tangan dengan mengatakan bahwa kasus LHI tidak ada hubungannya dengan PKS.

Lalu, bagaimana dengan kasus Edy Mulyadi yang sekarang lagi panas dingin setelah dilaporkan atas dugaan menghina masyarakat Kalimantan khususnya Kalimantan Timur?

Polanya sama, yaitu sama-sama menyangkal…!

Juru bicara PKS Ahmad Mabruri mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Edy Mulyadi terhadap masyarakat Kalimantan tersebut tidak ada hubungannya dengan PKS. Mabruri menegaskan, Edy Mulyadi tidak aktif di struktur level manapun dan bukan pejabat struktur PKS seperti dalm situs resmi mereka.

Pertanyaan sederhana, jika pernyataan Edy Mulyadi yang dianggap rasis terhadap masyarakat Kalimantan tidak ada hubungan dengan PKS, kenapa elit PKS “membela” Edy Mulyadi?

Lalu, siapakah elit PKS yang “membela” Edy Mulyadi?

Dia adalah Tifatul Sembiring!

Article

Tifatul Sembiring lho yang mengatakan bahwa apa yang disampaikan Edy bukan sebuah penghinaan!

"Nggak ada kalimat menghina, nggak ada, yang menghina yang mana?" ujar Tifatul seperti dilansir dari CNNIndonesia.com. Sumber

Tifatul Sembiring juga mengatakan bahwa kejadian ini sebetulnya tak perlu dibesar-besarkan.

“Nggak ada kalimat menghina. Yang menghina yang mana? Nggak ada delik hukumnya juga. SARA juga enggak ada,” ujar Tifatul di sela-sela Pelantikan Dewan Pakar DPP PKS di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (24/1) dilansir dari Jawa Pos. Sumber

Article

Jangan pernah berani mengatakan jika Tifatul Sembiring yang “membela” Edy Mulyadi, tidak ada hubungan dengan PKS atau Tifatul Sembiirng tidak aktif di di struktur level manapun dan bukan pejabat struktur PKS.

Faktanya, Tifatul Sembiring pernah menjadi Presiden PKS setelah Hidayat Nur Wahid dan sebelum Luthfi Hassan Ishaq yang terlibat kasus korupsi sapi.

Dalam situs resmi PKS tentang susunan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat PKS yang beralamat di https://pks.id/content/susunan-dewan-pimpinan-tingkat-pusat-partai-keadilan-sejahtera

Tifatul Sembiring saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS MPR RI.

Article

Informasi tentang jabatan Tifatul Sembiring sebagai Ketua Fraksi PKS MPR RI periode tahun 2020-2025 juga dimuat dalam media nasional ini. Sumber

Article

Dari situs https://www.dpr.go.id/anggota/index/fraksi/4

Kita juga mendapatkan informasi bahwa Tifatul Sembiring ini juga menjabat sebagai salah satu Anggota DPR RI PKS periode tahun 2019-2024 dengan nomor anggota 411

Article

Ternyata, seorang elit PKS periode tahun 2020-2025 yang bernama Tifatul Sembiring “membela” Edy Mulyadi yang dianggap sudah menghina masyarakat Kalimantan, tanya kenapa?

Apakah karena mereka sama-sama orang PKS?

Edy Mulyadi pernah menjadi caleg PKS tahun 2019 tetapi gagal lolos ke Senayan, sedangkan Tifatul Sembiring lolos ke Senayan dan sekarang menjadi salah satu petinggi dalam kepengurusan pusat PKS.

Jika Tifatul Sembiring mengatakan bahwa Edy Mulyadi tidak melakukan penghinaan, lalu kenapa Caleg gagal PKS tersebut minta maaf?

Bukankah meminta maaf itu membuktikan bahwa seseorang itu mengakui kesalahannya seperti kata Fadli Zon dulu?

Kenapa Tifatul Sembiring meminta kasus Edy Mulyadi ini tidak perlu dibesar-besarkan?

Apakah Tifatul Sembiring “panik” kasus ini akan membuat suara PKS di Kalimantan khususnya Kalimantan Timur akan anjlok tahun 2024 nanti?

Jadi sudah kelihatan bagaimana pola “permainan” politik ala PKS selama ini di Indonesia…

Dalam kasus korupsi sapi, mereka kompak satu suara membela LHI, tetapi setelah LHI divonis bersalah, lalu mereka kompak “cuci tangan” mengatakan kasus LHI tidak ada hubungan dengan PKS untuk menjaga suara partai mereka.

Dalam kasus Edy Mulyadi, mereka kompak mengatakan bahwa Edy Mulyadi tidak ada hubungan dengan PKS untuk menjaga suara partai mereka di Kalimantan tetapi faktanya malah “dibela” oleh elit PKS aktif bernama Tifatul Sembiring!

Dan setelah viral, lalu Tifatul Sembiring minta maaf karena “membela” Edy Mulyadi, caleg gagal PKS yang “menghina” rakyat Kalimantan?

Jadi, silahkan rakyat Indonesia, khususnya rakyat Kalimantan menilai sendiri apa dan siapa sebenarnya PKS ini…

Wassalam,

Nafys Seword

Sumber Utama : https://seword.com/politik/permainan-politik-pks-dalam-kasus-korupsi-sapi-9TPLpRIEv0

Setuju, Anies Sebut Ibu Kota Pindah Tidak Berdampak pada Kemacetan

Saya ingat betul Presiden Jokowi beberapa kali menyampaikan bahwa dalam hidup ini harus berani tanggung resiko. Jika tidak berani, hidup kita sulit berkembang. Paling penting sebelum bertindak memikirkan terlebih dahulu dengan matang.

Hal ini sering diterapkan dalam kebijakan Presiden Jokowi. Di era pemerintahannya Jokowi mengeluarkan kebijakan membangun infrastruktur secara masih di seluruh wilayah Indonesia. Penuh resiko memang, dana APBN terkuras bahkan utang Indonesia terus membengkak.

Tetapi Jokowi yakin manfaat pembangunan infrastruktur akan terasa beberapa tahun ke depan. Buktinya tentu kita rasakan bersama. Kebijakan cukup ekstrim yang telah dilakukan menjelang akhir pemerintahan Jokowi adalah pemindahan Ibu Kota.

Wow kebijakan yang super berani. Sebelum Jokowi belum ada satupun Presiden yang berani mengeksekusi pemindahan ibu kota ini. Hanya wacana dan wacana belaka. Karena pemindahan ibu kota sangat beresiko. Menguras anggaran dan memerlukan kerja keras semua pihak.

Kerja keras dari pemerintah, persetujuan dari DPR yang harus membuat UU pemindahan ibu kota dan penolakan dari berbagai pihak. Isu pemindahan ibu kota menjadi sasaran protes bagi pihak oposisi. Tapi wibawa Jokowi mampu meloloskan RUU menjadi UU pemindahan ibu kota. Partai yang tidak setuju hanya PKS saja.

Pemerintah telah memutuskan untuk memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.

Jokowi menyatakan, beban di Jakarta dan pulau Jawa sudah terlalu berat. Dengan demikian, ia memutuskan ibu kota baru harus di luar pulau Jawa. Pihak yang tidak setuju mempertanyakan apa urgennya pemindahan ibu kota negara, toh tidak akan mengurangi kemacetan Jakarta secara signifikan?

Setidaknya ada tiga alasan yang mendasarinya, pertama, penduduk Jawa terlalu padat. Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 menyebutkan, sebesar 56,56 persen masyarakat Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa.

Sementara di pulau lainnya, persentasenya kurang dari 10 persen, kecuali pulau Sumatera. Penduduk Sumatera sebesar 21,78 persen dari keseluruhan masyarakat Indonesia, atau sebanyak 56.932.400 jiwa. Di Kalimantan, persentase penduduk Indonesia hanya 6,05 persen atau 15.801.800 jiwa.

Di Sulawesi, persentase penduduk Indonesia sebesar 7,33 persen atau 19.149.500 jiwa. Di Bali dan Nusa Tenggara, penduduknya sebanyak 14.540.600 jiwa atau 5,56 persennya penduduk Indonesia. Sementara di Maluku dan Papua memiliki persentase paling kecil, yakni 2,72 persen atau 7.103.500 jiwa.

Kedua, kontribusi ekonomi terhadap PDB. Kontribusi ekonomi pulau Jawa terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia atau Produk Domestik Bruto (PDB), sangat mendominasi. Sementara pulau lainnya jauh tertinggal.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, kontribusi ekonomi terhadap PDB di pulau Jawa sebesar 58,49 persen. Sebanyak 20,85 persen di antaranya disumbang oleh Jabodetabek. Sementara pertumbuhan ekonomi di pulau Jawa sebesar 5,61 persen.

Ketiga, krisis ketersediaan air. Ketersediaan air bersih menjadi salah satu concern pemerintah dalam menentukan lokasi ibu kota baru. Orang yang pernah tinggal di Jakarta tentu merasakan bagaimana air bersih merupakan sesuatu yang mahal.

Penduduk Jakarta sangat padat sehingga berebut air bersih dari dalam tanah. Sedangkan air tanah terus berkurang dan berpolusi. Apalagi ada isu bahwa Jakarta suatu saat bisa tenggelam.

Selain itu Jakarta mudah diperbaikan cuaca. Jika musim hujan mudah banjir dan merepotkan semua pihak. Jika kemarau cuaca sangat panas dan air bersih menjadi lebih sulit.

Kemacetan sebagai salah satu masalah pokok selain banjir harus segera dicari solusinya. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) tidak akan berdampak pada kemacetan di Jakarta. Anies menyebut sektor pemerintahan hanya menyumbang 7 persen kemacetan Jakarta selama ini.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat 59,7 ribu Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Provinsi DKI Jakarta tahun 2020. Nantinya 59,7 ribu akan pindah ke ibu kota baru. Jumlah yang akan pindah ke ibu kota bukan hanya PNS nya saja tapi kemungkinan besar dengan keluarganya.

Jika diasumsikan setiap PNS telah berkeluarga mempunyai 1 istri dan 2 anak, maka yang akan pindah 59,7 x 4 =238,8 ribu orang akan pindah ke Ibu Kota Nusantara. Lumayan lah.

Mungkin benar apa yang disampaikan Anies bahwa ektor pemerintahan hanya menyumbang 7 persen kemacetan Jakarta selama ini. Tapi keluarga PNS dan efek pemindahan ibu kota sedikit banyak akan membuat Jakarta bisa lebih baik.

Setuju, Anies Sebut Ibu Kota Pindah Tidak Berdampak pada Kemacetan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/setuju-anies-sebut-ibu-kota-pindah-tidak-ax6feIFt6R

Catet! Selain Edy Mulyadi, Ini 3 Kadrun Lain yang Nyalinya Tidak Segarang Provokasinya

Berani berbuat berani bertanggung jawab. Begitu seharusnya motto hidup seorang lelaki sejati.

Apapun yang dia lakukan, dia sendiri yang menerima segala resikonya dengan gagah berani. Dan anti banget dengan yang namanya lempar batu sembunyi tangan.

Kura-kura pria sejati itu seperti Vito Corleone dalam film 'The Godfather'.

-o0o-

Namun tidak semua orang di dunia ini lelaki sejati lho. Banyak juga yang jadi pengecut.

Mereka kalau ngomong koar-koar seperti orang paling hebat sedunia. Melakukan ujaran kebencian serta menghujat orang atau kelompok-kelompok yang tidak disukainya. Namun ketika diperkarakan, mendadak berubah seperti kerupuk tersiram kuah Indomie.

Salah satu contoh si pengecut tersebut adalah Kadrun Edy Mulyadi.

Si Edy ini awalnya hanya wartawan biasa. Medianya pun bukan media mainstream seperti kompas.com, detik.com, liputan6.com, dll. Tapi bisa dibilang medianya itu tempat berkumpulnya orang-orang terbuang atau barisan sakit hati yakni fnn.co.id.

Coba klik di sini Tentang FNN

Diketahui beberapa pengurus media tersebut adalah orang-orang yang selama ini dikenal sebagai haters Presiden Jokowi. Mulai dari Rocky Gerung, Natalius Pigai, Syahganda Nainggolan, dll.

Nah, si Edy mulai terkenal ketika ia mendadak menjadi tokoh agama. Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba dirinya diangkat menjadi Sekjen GNPF Ulama.

Merasa dirinya punya simpatisan pasukan Kadrun, pada Pemilu 2019 lalu ia PEDE mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pusat (DPR-RI) melalui perahu PKS.

Tapi sungguh sayang, masyarakat Jakarta khusunya Dapil III tidak tertarik menjadikannya sebagai wakil mereka di senayan. Hingga akhirnya, rencana Edy yang konon katanya mau berdakwa di parlemen tersebut gatot alias gagal total.

Sekarang nama Edy semakin terkenal.

Tidak tanggung-tanggung, nyaris seluruh warga Kalimantan tahu bentuk mukanya. Yang ini disebabkan oleh dirinya menghina Kalimantan dengan mengatakan daerah itu 'tempat jin buang anak'.

Karena pernyataannya yang gak berakhlak itu pula membuat warga pulau Borneo marah besar dan melaporkannya ke pihak berwajib.

Terakhir, ia mendapat surat cinta berupa pemanggilan dari polisi. Yang sejatinya Edy diperiksa pada Jumat (28/01) kemarin.

Pasca pemanggilan itu pula, baru ketahuan kalau ternyata caleg gagal PKS ini pengecut juga.

Ia tidak berani memenuhi pemanggilan polisi tersebut.

Edy ngeles kalau dirinya tidak hadir karena prosedur pemanggilan tidak sesuai aturan. Kwkwkwk

Bilang saja takut masuk penjara. Hehehe

Teranyar, muncul surat panggilan kedua dari Bareskrim Polri. Tapi kali ini lebih istimewa karena disertai perintah untuk membawa Edy hadir dalam pemeriksaan.

Artinya, ia dipanggil secara paksa ferguso atau hendak ditangkap.

Dari sini saja sudah terlihat kalau si Edy ini merasa bersalah, sehingga kalau dia memenuhi panggilan polisi ia merasa pasti akan langsung menyandang status sebagai tersangka. Kemudian dijebloskan ke penjara tanpa ampun.

Hanya saja, dengan tidak memenuhi pemanggilan tersebut, bisa dibilang Edy hanya menunda-nunda untuk masuk penjara. Karena cepat atau lambat, pada akhirnya ia akan menjadi penguni sel tahanan juga.

Gak kebayang bagaimana perasaannya sekarang. Pasti makan tidak enak, tidur tidak nyenyak serta mikirnya macam-macam.

Dan itu DL alias derita loe. Kwkwkwk

Ngapain juga menghina daerah orang hanya karena gak suka melihat Jokowi sukses mindahin ibukota negara?

-o0o-

Lantas, selain Edy, siapa lagi yang nyalinya tidak segarang provokasinya ketika berhadapan dengan polisi itu?

Pertama, yang pasti Rizieq.

Tentu masih segar di ingatan kita kala itu ia tersandung kasus chat asusila bersama Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana, Firza Husein.

Yang mana chat ini pertama kali dibongkar dan disebarluaskan di situs baladacintarizieq.com. Hingga sempat menghebohkan warga dunia maya.

Karena jarang banget, bahkan ini yang pertama kali ada orang yang didaulat sebagai Imam Besar tapi melakukan chat seks.

Alhasil, ia dilaporkan ke polisi oleh Henry Yoso dan Aliansi Mahasiswa Anti Pornografi.

Menindaklanjuti laporan itu, polisi segera melakukan penyidikan dan mengumpulkan bukti.

Muaranya pendiri FPI tersebut ditetapkan sebagai tersangka.

Eh bukannya dengan gagah berani menghadapi kasusnya dan menyiapkan pembelaan diri, Rizieq malah kabur ke Arab Saudi.

Alasannya kabur pun cukup buat geleng-geleng kepala, yakni mau menjalankan ibadah umroh.

Padahal sejatinya takut menghadiri panggilan polisi. Kwkwkwk

Kedua dan ketiga adalah Bahar bin Smith serta Mustofa Nahrawardaya.

Kedua orang ini saking kecut nyalinya berhadapan dengan hukum, sampai-sampai menjadikan istrinya sebagai jaminan penangguhan penahanan segala.

Ini kan jelas lelaki pengecut. Mereka yang berbuat salah kok istri yang dibuat repot? Dijadikan seperti BPKB motor buat minjam duit di koperasi.

Sebagai penutup. Untuk perempuan yang masih lajang dan janda yang lagi nyari pasangan, jangan mudah terpesona oleh Kadrun yang bacotnya setinggi bintang di langit. Karena ketika berurusan dengan aparat penegak hukum, mereka tigak akan segan menjadikan dirimu sebagai tumbalnya.

Catet! Selain Edy Mulyadi, Ini 3 Kadrun Lain yang Nyalinya Tidak Segarang Provokasinya

Sumber Utama : https://seword.com/umum/catet-selain-edy-mulyadi-ini-3-kadrun-lain-yang-YbfDcqIDmR

Tender Sirkuit Batal, Sebaiknya Formula E Dibatalkan Juga

Kaget juga membaca berita tentang ongkos pembuatan sirkuit balapan buat tempat mainan para pebalap bule di Ancol, Juni 2022. Kabarnya dana untuk membangun sirkuit balapan mobil listrik yang disebut dengan Formula E itu menelan biaya sebesar Rp 50 miliar?

Belum lama ini sudah dilakukan tender untuk mengerjakan proyek. Tapi tidak ada yang menang. Pihak Pemda, atau pihak yang berwenang soal itu hanya mengumumkan tender dibatalkan.

Sementara acara balap-balapan itu tinggal lima bulan lagi? Apakah hobby Anies "kebut semalam" akan dilakukan juga pada proyek arena balapan ini?

Gabener ini memang layak disebut sebagai orang yang suka bekerja "kebut semalam". Seperti penanggulangan banjir yang selama empat tahun terkesan tidak ada aksi.

Barulah kurang dari setahun lagi masa jabatannya, dia terlihat sibuk membuat sumur resapan di mana-mana. Rencananya akan dibikin seratus ribuan biji? Tapi waktunya hanya tinggal beberapa bulan lagi. Sebab per Oktober 2022 nanti, beliau akan berstatus mantan gubernur DKI. Lebih cepat lebih baik, sebab tampaknya jabatan ini terlalu berat buat dirinya.

Apakah Gabener mengira bahwa mengatasi banjir itu segampang menutup Kali Item dengan waring? Apakah dia kira banjir Ibu Kota hanya dapat diakhiri dengan membuat sumur resapan di mana-mana? Sudah itu, apakah membuat sumur resapan sebanyak ribuan lubang itu semudah menyusun batu-batu gabion, lalu dipajang di berbagai sudut kota?

Membuat sumur resapan sebanyak ribuan -- apalagi jika sampai ratusan ribu -- membutuhkan kajian ilmiah yang serius. Banyak aspek yang harus dikaji dan diteliti sebelum menggali sebuah lubang untuk resapan air.

Harus dihitung juga berapa lama kira-kira sebuah sumur akan mengalami pendangkalan atau sedimentasi? Kalau dalam setahun sudah dangkal, artinya harus digali lagi dan diperdalam. Ini menjadi pekerjaan yang amat sangat ribet, mengingat sumur resapan yang harus dirawat itu ratusan ribu.

Belum lagi soal berapa besar dana yang harus dianggarkan untuk acara "gali lobang tutup lobang" ala Pemda DKI Jakarta versi Gabener ini. Dampaknya untuk masyarakat pengguna jalan juga tidak bagus, sebab berpotensi membuat jalan macet apabila sumur resapan yang direnovasi itu berada di bahu jalan, atau di atas trotoar.

Singkatnya keberadaan sumur-sumur resapan ini hanya pekerjaan sia-sia atau proyek gagal. Tapi untunglah DPRD kabarnya sudah menyetop dana untuk pembuatan sumur resapan itu. Melanjutkan pekerjaan itu memang ibarat membiarkan orang gila menggali lubang di mana-mana. Kota menjadi rusak.

Kerja kebut semalam itu tampaknya hendak dipraktikkan untuk sirkuit balapan Formula E yang lokasinya sudah ditentukan, yakni di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Penentuan lokasi ini pun penuh drama murahan, sampai-sampai Presiden Jokowi hendak dilibatkan untuk menentukan.

Formula E memang sangat tidak level untuk seorang kepala negara. Cukuplah sekelas Giring Ganesha, ketua umum PSI, yang menjadi *sparring partner" Anies untuk urusan semacam ini. Bahkan bila perlu, percayakan saja pengelolaan DKI ini pada mantan vokalis band ini? Apalagi dia tampak begitu peduli dan bersemangat meninjau lokasi yang akan dijadikan arena balapan itu, hingga kakinya terperosok ke dalam lumpur.

Gara-gara Giring, ketahuan pula jika lokasi yang hendak dibangun sirkuit itu masih banyak yang berupa rawa dan tanah lembek? Makin sulit dan berat pula untuk mengerjakan proyek itu nantinya, sebab harus menguruk tanah dulu supaya padat dan keras.

Namun demikian, proyek ini pasti akan dibela-belain Anies, sebab acara balapan itu memang menjadi salah satu modal nyata baginya untuk melanjutkan karir politiknya pasca-lengser dari Balai Kota.

Modal satunya lagi adalah stadion megah yang juga berlokasi di kawasan Ancol. Namanya JIS singkatan dari Jakarta International Stadium. Stadion yang pembangunannya digagas oleh Joko Widodo ketika jadi gubernur, sudah siap diresmikan pada Maret 2022 nanti.

JIS akan bisa dianggap sebagai karya nyata Gabener, sebab pekerjaan lain tidak ada yang beres. Seperti rumah DP nol rupiah yang realisasinya sangat jauh dari target. Mengatasi banjir juga sangat tidak jelas apa hasilnya, karena tidak ada dampaknya sama sekali.

Kawasan Ancol tampaknya spesial buat Anies, sebab dua item yang dijagokan untuk mengerek namanya berada di sana. Mau tak mau kita pun jadi teringat Edy Mulyadi yang kini dituding menghina Kalimantan dengan statemennya yang dungu.

Dalam kaitan ini, Anies beruntung. Sebab andaikata si Edy Mulyadi tidak sedang tersandung hukum berat dan serius ini, mungkin dia akan berteriak-teriak bahwa lokasi Formula E itu tempat bermukim si Manis Jembatan Ancol cs.

Tetapi sekalipun misalnya si Edy teriak-teriak memprotes, pembuatan arena itu akan tetap diteruskan oleh Gabener hingga acara balap-balapan itu terealisasi. Apalagi sudah tertunda sejak tahun 2020. Uang yang digelontorkan untuk itupun tak terhitung banyaknya.

Sebab -- seperti dikatakan di atas -- Formula E itu diharapkan mampu mendongkrak nama Gabener di mata publik. Karena dia sadar tidak ada satu pun hasil pekerjaannya yang dapat dibanggakan.

Jadi ketika belum lama ini pelelangan tender pembangunan sirkuit diumumkan batal, itu bisa jadi cuma drama. Sebab bisa diulang lagi. Kalau tidak ada yang menang, maka Pemda bisa menunjuk sendiri kontraktor? Dan inilah sebenarnya yang diperkirakan sedang dituju, sebab tidak mungkin mereka merelakan proyek basah itu kepada orang lain bukan?

Tapi kalau boleh usul, sebaiknya rencana Formula E itu dibatalkan saja, sebab memang tidak jelas apa manfaatnya. Menjadi semakin meragukan sebab ada banyak misteri di baliknya, utamanya soal pendanaan.

Mendekati waktu penyelenggaraan pun, sirkuit belum ada, belum dibangun, sebab siapa yang membangun belum ada. Namun yang bikin miris adalah duit Rp 50 miliar akan terbuang untuk ambisi seorang gabener?

Tender Sirkuit Batal, Sebaiknya Formula E Dibatalkan Juga

Sumber Utama : https://seword.com/umum/tender-sirkuit-batal-sebaiknya-formula-e-VAiFG9UbMr

KASAD Dudung Ambil Alih Monas, Kadrun Kocar Kacir!

Gerombolan kadrun adalah mereka yang lebih suka negara ini kacau balau. Mereka suka berdemo, yang ujung-ujungnya minta Presiden RI Jokowi turun. Padahal rakyat tahu bahwa Presiden Jokowi itu memang pilihan mayoritas rakyat. Lewat pesta demokrasi, yakni pemilu. Yang mana kalau kalah, ya harus diterima dengan legowo. Seperti yang dilakukan sendiri oleh lawan Jokowi di Pilpres 2019, Prabowo. Bahkan Prabowo sekarang sudah menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi.

Namun, gerombolan kadrun ini maunya menang sendiri. Selalu belagak jadi pemenang. Memuja pilihannya seakan jadi titisan dewa. Mengancam mereka yang punya pilihan berbeda dengan mereka. Dan konon kabarnya, mereka juga mengaku sebagai pemegang kunci sorga. Sehingga orang-orang yang berbeda pilihan politiknya dengan gerombolan kadrun, otomatis semuanya akan masuk neraka. Bahkan di antara mereka sampai ada yang berani mengancam Tuhan. Jika pilihannya tidak menang, maka tak ada lagi yang menyembah Tuhan Sumber Sumber.

Lucunya, mereka justru sangat percaya sama hoaks. Masih ingat kan hoaks penganiayaan yang ditebarkan oleh Ratna Sarumpaet? Begitu banyak tokoh-tokoh gerombolan kadrun yang percaya. Seperti Fadli Zon dan Rizal Ramli Sumber Sumber. Bahkan anak Amien Rais, Hanum Rais, memainkan drama teraniaya dengan menyamakan Ratna dengan Kartini Sumber.

Sudah kena blunder besar termakan hoaks. Kemudian kalah dalam Pilpres. Kenapa masih ada ada saja yang mendukung gerombolan kadrun ini? Namanya juga manusia. Ada yang mau belajar, ada yang tidak. Ada yang mau membuka wawasan, ada yang tidak. Ada yang berilmu tinggi namun membumi, ada yang ilmunya cethek tapi merasa jadi penguasa langit. Ada pula yang waras, ada yang mau saja ditipu dengan atribut agamis. Ada yang bangga dengan keragaman budaya NKRI, ada pula yang memakai kaca mata kuda memuja budaya arab dunia akhirat.

Perilaku yang mau menang sendiri, merasa yang paling benar dan mengancam orang-orang yang pilihannya berbeda dengan mereka, adalah perilaku yang sangat berbahaya. Mengancam kehidupan bangsa ini. Karena bagi para gerombolan kadrun, sangat diutamakan untuk menyeragamkan semua umat Islam di Indonesia. Keragaman suku dan budaya di Indonesia hendak mereka hapuskan. Tidak heran kan, beberapa waktu lalu, ada insiden menendang sesajen di Lumajang, Jawa Timur. Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) justru menyarankan agar pelakunya tidak diproses hukum Sumber. Masak gak paham artinya sesajen bagi masyarakat di sana. Kalau bukan radikal, apa lagi namanya? Sayangnya, MUI malah tidak berani bersikap tegas melawannya. Kita sudah tahu bahwa MUI memang sudah terpapar radikalisme Sumber.

Nahhh, ketika perilaku gerombolan kadrun sudah sangat menjadi-jadi. Apalagi dengan pulangnya Rizieq Shihab dari Arab Saudi. Gerombolan kadrun pun terkaget-kaget bukan main, ketika muncul seorang Jenderal TNI yang dengan sangat tegas melawan mereka secara frontal. Dia adalah Jenderal Dudung Abdurachman. Saat beliau menjabat sebagai Pangdam Jaya, hanya beliau yang berani menurunkan baliho Rizieq hingga menyebut FPI dibubarkan. Ketegasan Jenderal Dudung waktu itu mendapatkan banyak dukungan dan apresiasi dari masyarakat. Hanya segelintir gerombolan kadrun saja yang berani protes. Tapi gak berani protes langsung di depan Jenderal Dudung sih hehehe….

Sekarang Jenderal Dudung sudah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD). Dan sekali lagi, Jenderal Dudung menggebrak dan mengobrak abrik mental gerombolan kadrun. Yakni ketika Jenderal Dudung “mengambil alih” Monas, pada hari Selasa lalu (25/01). Monas merupakan lokasi pengumpulan massa bagi kadrun. Monas sangat melekat kuat dengan citra kekuatan kadrun. Aksi yang dikenal dengan nama 212, berpusat di Monas. Ajang reuni para alumni aksi 212 pun digelar di Monas. Sampai-sampai para kadrun ini diberi gelar “monaslimin”. Saking cintanya mereka untuk melaksanakan ibadah sholat di Lapangan Monas. Bukannya di masjid. Hedeeehh…

Tapi itu dulu. Sudah beberapa kali rencana kegiatan para kadrun yang mau mereka gelar di Monas, gagal! Iya lah! Masak lagi masa pandemi gini mau menggalang massa kumpul-kumpul di Monas. Mau membuat “klaster Monas” sebagai klaster baru penyebaran virus Covid. Hal ini sudah mulai melemahkan sendi-sendi gerombolan kadrun.

Namun, gebrakan yang benar-benar bikin kadrun kocar kacir, adalah ketika KASAD Dudung menggelar Apel Pasukan di Monas. Ribuan kekuatan TNI AD yang berada di bawah Mabes AD dan Kodam Jaya dikerahkan dalam apel pagi itu. KASAD Dudung memberikan arahan terkait menguatnya gerakan radikal di tengah masyarakat. Menurut KASAD, gerakan radikal itu saat ini sudah dalam tahap yang sangat menghawatirkan. Karena paham radikalisme sudah menyusup sampai ke sekolah-sekolah dan kampus-kampus sehingga mengancam generasi muda. KASAD Dudung pun mengeluarkan instruksi khusus kepada seluruh prajurit TNI AD di seluruh Indonesia. Untuk melakukan pemetaan di wilayah masing-masing. Sebagai bentuk antisipasi dalam mencegah bangkitnya gerakan radikalisme yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Jika sudah diketahui, para prajurit TNI AD selanjutnya agar berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat. KASAD Dudung juga menekankan peran strategis TNI AD dalam menghadapi dan melawan kelompok radikal Sumber. Bahkan KASAD Dudung menyatakan tidak akan segan untuk menindak jika ada prajurit TNI AD yang terbukti telah terpapar paham radikal Sumber.

Oleh sebab itu, kepada para awak media, menyikapi beredarnya poster Haikal Hassan yang disebut mengisi acara di Yonif Para Raider 502 Malang, KASAD Dudung menegaskan bahwa itu adalah hoaks. Sebagaimana sudah disampaikan sebelumnya oleh TNI AD. Bahwa tidak benar TNI AD menggelar acara dengan mengundang Haikal Hassan Sumber Sumber.

Article

Haikal Hassan dikenal sebagai salah satu tokoh dari gerombolan kadrun. Suka melemparkan provokasi dan bikin gaduh. Bahkan bikin hoaks, seperti cuitannya yang menyebut bahwa dibatalkannya ibadah haji pada tahun 2021 karena kedekatan pemerintah dengan China dan dana haji yang dipakai buat hal lain Sumber. Atas beredarnya poster Haikal Hassan terkait acaranya di Malang, KASAD Dudung menyebutnya sebagai upaya membenturkan TNI dan rakyat. Seakan-akan TNI mendukung sepak terjang gerombolan kadrun Sumber.

Jedeeerr!!! Gerombolan kadrun pun mendapat tamparan yang telak dari KASAD Dudung. Memang dalam beberapa minggu awal tahun 2022 ini nampak ada pergerakan dari gerombolan kadrun. Dari acara dakwah Haikal Hassan hingga ke perkataan kontroversial Edy Mulyadi soal pindahnya ibu kota negara. Edy Mulyadi mengklaim bahwa ibu kota negara yang baru itu dibangun untuk tempat tinggal warga Tiongkok (China). Sembari sok menyemprot Menteri Pertahanan Prabowo

 sebagai macan yang mengeong Sumber. Ditambah dengan hinaan Edy terhadap warga Kalimantan dengan menyamakan mereka seperti “jin”, “kuntilanak” dan “genderuwo” Sumber. Ketika menyebut perkataan ini, Edy didampingi oleh mereka yang terafiliasi dengan ormas terlarang HTI dan FPI Sumber.

Alarm pun berbunyi buat KASAD Dudung. Saatnya menggebrak kadrun. Haikal Hassan dan Edy Mulyadi memang bertujuan untuk menggalang kekuatan massa. Petantang petenteng, seolah apa yang mereka sampaikan itu benar adanya dan didukung oleh TNI AD. Padahal kan hoaks. Monas akhirnya “diambil alih” oleh KASAD Dudung. Ribuan pasukan disiapkan di depan mata gerombolan kadrun. Yang hanya bisa memandang, tanpa bisa melawan. Dengan hati yang kocar kacir tak karuan. 
KASAD Dudung Ambil Alih Monas, Kadrun Kocar Kacir!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/kasad-dudung-ambil-alih-monas-kadrun-kocar-kacir-ffQzemyGDY 

(Bukan Sapi), PKS Tegang dengan Partai Gelora Gara-Gara Ikan

Dan kolam.

**

Urusan sapi dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tidak perlulah untuk dipanjang-panjangkan di tulisan ini. Keburu 600 kata. Gugling saja!

**

Itu partai, tukang mancing, atau kucing??.....

**

Partai bapak-anak atau partai kakak-adik itu, PKS dan Partai Gelombang Rakyat (Gelora), sedang agak memanas. Sedang ada gesekan. Lagi pelotot-pelototan.

Bermula dari pernyataan Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf al-Jufri, saat [wawancara dengan CNNIndonesia TV](https://youtu.be/kG3qSCKBcLk pada Selasa, 25/1/2022, lalu). Mantan calon wapres hasil Ijtima Ulama itu menjawab pertanyaan terkait keberadaan partai-partai politik baru. Habib Salim Segaf al-Jufri menganggap bahwa partai baru bukan ancaman bagi PKS, termasuk partai Ummat dan Partai Gelora. Saat itu beliau mengatakan bahwa hendaknya partai-partai baru tersebut berlomba-,lomba dan mencari segmennya sendiri-sendiri.

"Yang tidak kita inginkan adalah, jangan dalam satu kolam semuanya cari ikan di situ. Ini ikannya juga bingung, siapa lagi yang mancing di sini," kata Pak Salim memberi analogi.

Nah, analogi inilah yang dipermasalahkan oleh Partai Gelora, salah satu partai baru yang juga disinggung dalam wawancara tersebut. Anis Matta, mantan Presiden PKS dan salah satu pembesut Partai Gelora, merespons Salim Segaf Al-Jufri. Anis mempertanyakan soal istilah kolam dalam pernyataan Pak Salim.

"Apa maksudnya dengan kolam? Dia perlu menjelaskan itu lebih detail dan tegas," kata Anis Matta saat berbincang dengan detikcom, Rabu (26/1/2022).

Dalam kesempatan yang sama, tapi Anis setuju bahwa Gelora bukanlah ancaman bagi PKS, karena faktanya memang kader PKS yang gabung ke partai Gelora tidak sampai 5 persen.

Pembesut Partai Gelora lainnya, Fahri Hamzah, juga menunjukkan ketidakterimaannya dengan apa yang disampaikan Salim Segaf Al-Jufri. Fahri menyorot soal diksi "ikan".

Fahri tak terima ketika dalam alam demokrasi, analogi yang disampaikan Pak Salim adalah masyarakat layaknya ikan dalam pemancingan,

"Fatal sekali menganggap rakyat hanya sebagai objek," kata Fahri dikutip dari CNN Indonesia.

Ah….

Nah, gitu dong, ribut!

Fahri jelas saja boleh geram dengan sang mantan terindahnya tersebut. Sebagai seseorang yang ikut membidani dari awal saat partai lahir hingga menjadi wakil ketua DPR-RI mewakili partai tersebut, Fahri pantas heran melihat sikap PKS yang sedemikian itu.

Kita juga.

Mengharap mencari segmentasinya sendiri tentu itu bisa dibahasakan lain dengan "Jangan memasuki segmen ku," begitu kata PKS. Pernyataan seperti itu, bagi partai seberpengalaman PKS, tentu sangat aneh. PKS terkesan insecure dengan partai Gelora, was-was dengan kehadiran partai yang senafas dengannya, sesuatu yang semestinya tidak perlu disampaikan oleh PKS.

Seharusnya PKS dengan penuh kepercayaan diri menerima partai apapun yang ingin bersaing dengannya, di kolam yang sama maupun yang berbeda, kemudian mengajaknya berlomba dengan cara-cara yang baik.

PKS juga tidak perlu klaim-klaim segmentasi. Karena PKS sendiri juga terlihat berupaya untuk keluar dari segmen kulturalnya selama ini, berusaha untuk memperluas daya jelajahnya, yang itu artinya juga akan memasuki segmen suara partai-partai lainnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan keputusan PKS untuk mengangkat anggota dewan pakar dari kalangan non-Muslim, Evalina Heryanti, sementara seperti diketahui PKS adalah partai Islam.

Terkait diksi "ikan", ini sebenarnya menunjukkan suasana kebatinan dalam PKS. Betul, bukankah selama ini PKS dikenal dengan soliditas dan loyalitas kader dan simpatisannya? PKS dikenal sebagai partai dengan budaya "*sendiko dawuh"" level bintang lima. Kalau tidak nurut dan berusaha berbeda, ya lihat saja nasib Fahri Hamzah-Anis Matta dkk, atau Fathan Sembiring (?)!

"Ikan" yang disampaikan PKS, juga menunjukkan bahwa rakyat pemilik suara hanya sebatas objek. Mereka dianggap hanya sekelompok masyarakat yang harus dan hanya dipengaruhi hingga sebatas menjadi follower saja.

Padahal tentu saja tidak begitu prinsip dalam demokrasi. Dalam ide demokrasi, rakyat adalah pemilik kedaulatan. Dia diberi kekuasaan memutuskan berbagai pilihan yang ditawarkan oleh partai politik. Rakyat yang membuat keputusan, sementara partai politik diberi tanggung jawab untuk memperjuangkan keputusan rakyat tersebut. Rakyatlah subjeknya!

Tapi tidaklah mengherankan bila analogi kolam dan ikan ini keluar dari PKS. Kan mereka dulu juga pernah menjanjikan SIM seumur hidup dan bebas pajak kendaraan??? Jadi tak perlu terlalu terheran-heran!

Tapi yang penting, semakin dekat ke tahun politik, "ribut" memang diperlukan. Biar rame, untuk bahan edukasi ke pemilik suara. Berebut "ikan" ya wajar-wajar saja.

Sebab kalau tidak, ya malu sama kucing. Meong, meong, meong….

(Bukan Sapi), PKS Tegang dengan Partai Gelora Gara-Gara Ikan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/bukan-sapi-pks-ribut-dengan-partai-gelora-gara-NJfzLQmYsV

Ini Bukti Pelaporan Elit PKS Soal Pencemaran Nama Baik

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Progres 98 Faizal Assegaf membawa sejumlah barang bukti dalam pelaporannya di Kepolisian Daerah Metro Jaya terhadap beberapa kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Senin, 21 Mei 2018.

Faizal membawa sejumlah bukti berupa setumpuk kertas yang berisi screen capture cuitan di media sosial beberapa kader PKS yang ia laporkan serta pemberitaan mengenai dia.

Pelaporan yang dilakukan Faizal rupanya buntut dari beberapa kejadian sebelumnya. Pada Senin, 21 Mei 2018, Faizal melaporkan beberapa kader PKS, seperti Presiden PKS Sohibul Iman, Mardani Ali Sera, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah, dan Anis Matta.

"Begini, awalnya, saya posting tulisan yang isinya meminta pemerintah dan Polri melakukan pengawasan ketat terhadap kantor-kantor PKS di Jawa Timur," kata Faizal di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 21 Mei 2018. Menurut dia, pengawasan itu dilakukan karena dugaan kader melakukan “nyinyir” tentang isu terorisme yang mengakibatkan suburnya radikalisme.

Faizal menuturkan cuitannya itu berawal dari cuitan Anis Matta yang memuji pemimpin kelompok teroris Al-Qaeda, Osama Bin Laden. Anis pernah menuliskan dua puisi yang berjudul Surat untuk Osama dan Jawaban Osama yang digubahnya pada 2001. Dalam bentuk imajiner, Anis Matta melakukan koresponden perjuangan secara tertulis dengan Osama bin Laden.

Lalu, pasca-serentetan aksi teror yang terjadi di Mako Brimob, Depok, dan Surabaya, Faizal kembali mengunggah cuitan di akun Twitter pribadinya.

Unggahan Faizal kemudian dilaporkan pada 15 Mei 2018 oleh pemimpin DPP PKS di Jawa Timur dengan tuduhan telah melakukan fitnah keji terhadap PKS.

"Lalu Fahri Hamzah saya laporkan menyangkut pencemaran nama baik. Dia menyerang saya. Katanya, ada orang kuat di belakang saya, saya berafiliasi dengan jaringan intelijen internasional. Dia harus mempertanggungjawabkan itu di pengadilan," ucap Faizal.

Sementara itu, Mardani Ali Sera dilaporkan karena telah membuat pernyataan di media sosial bahwa PKS tak mendukung tindakan radikalisme dan terorisme. "Padahal saya punya bukti yang kuat soal itu (PKS mendukung tindakan radikalisme dan terorisme). Ini pembohongan publik," tutur Faizal.

Hingga berita ini diturunkan, Tempo masih berupaya mendapatkan tanggapan dari beberapa kader PKS yang dilaporkan.

Sebelumnya, laporan Faizal terhadap beberapa kader PKS diterima polisi dan tertuang dalam nomor LP/2743/V/2018/PMJ/Dit. Reskrimsus tertanggal 21 Mei 2018. Atas laporannya, para terlapor akan dikenai Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP.

Catatan Ralat:
Berita ini telah direvisi pada hari Rabu, 23 Mei 2018 pukul 14.45 WIB untuk memperbaiki akurasi. Perubahan tersebut menanggapi surat dari Humas DPP PKS tanggal 23 Mei 2018. Terima kasih atas perhatian dan masukannya. 

Faizal Assegaf menyambangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, untuk melaporkan beberapa kader PKS, Senin, 21 Mei 2018 TEMPO/Andita Rahma

Faizal Assegaf menyambangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, untuk melaporkan beberapa kader PKS, Senin, 21 Mei 2018 TEMPO/Andita Rahma

Sumber Utama :  https://metro.tempo.co/read/1091315/ini-bukti-pelaporan-elit-pks-soal-pencemaran-nama-baik/full&view=ok

Sumber Lainnya : https://www.suara.com/news/2018/05/23/192300/faizal-assegaf-kasih-bukti-keterlibatan-elite-pks-dengan-teroris?page=all


 Google screenshoot

Puisi imajiner Anis Matta untuk Osama Bin Laden berjudul "Surat untuk Osama" dan "Jawaban Osama" yang digubahnya pada tahun 2001.

Osama Bin Laden Terbunuh

Puisi Anis Matta Untuk Osama Bin Laden


Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Prawira

Dalam bentuk imajiner, Anis Mata melakukan koresponden perjuangan secara tertulis dengan Osama bin Laden. Puisi ini, diberitakan oleh penulisnya pernah dibacakan dalam acara Konser Amal "Indahnya Kebersamaan" dalam rangka Milad ke-11 Daarut Tauhid di Plenary Hall JHCC (Jakarta Hilton Convention Center), Jumat (12/10/2001) yang dihadiri sekitar 7000 hadirin.

"Surat Untuk Osama"

Osama,
Kamu tidak pernah bilang padaku
Kalau kamu mau meledakkan WTC dan Pentagon
Bush juga tidak punya bukti sampai sekarang
Jadi aku memilih percaya
Pada cinta yang terpancar
Di balik keteduhan matamu
Pada semangat pembelaan yang tersimpan
Di balik lebat janggutmu.

Osama,
Kamulah yang mengajar
Bangsa-bangsa yang bisu untuk bisa bicara
Maka mereka berteriak.

Kamulah yang menanam bibit-bibit keberanian,
Di ladang jiwa orang-orang penakut
Maka mereka melawan.

Kamulah yang menebar nikmat kemerdekaan,
Di renung kalbu orang-orang tertindas
Maka mereka berjuang.

Kamulah yang mengobarkan harapan di langit
Hati orang-orang terjaga
Maka mereka memberontak.

Osama...
Kamulah yang mengunci mulut bangsa-bangsa adidaya,
Supaya mereka terdiam
Maka mereka hanya bisa mengamuk.

Kamulah yang meruntuhkan keangkuhan
Dari jidat bangsa-bangsa arogan
Maka mereka terbungkam.

Kamulah yang merampas rasa aman
Dari jiwa bangsa-bangsa tirani
Maka mereka tak pernah bisa tidur nyenyak.

Kamulah yang merenggut selera hidup
Dari langit hati bangsa-bangsa makmur itu
Maka mereka tak lagi menikmati hidup.

Osama oh Osama... Osama oh Osama...
Mari kita nyanyikan lagu kemenangan
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang telah menemukan kehidupannya.

Osama oh Osama... Osama oh Osama...
Mari kita senandungkan lagu keabadian
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang merindukan taman surga.

"Jawaban Osama"

Saudaraku,
Surat ini sudah kuterima
Aku baik-baik saja di sini
Aku masih minum teh di pagi hari
Dan menikmati sunset di sore hari
Aku juga masih mengendalikan bisnis
Dan mengontrol jaringan Al-Qaidah
Dari balik gua-gua Afghanistan.

Tenanglah saudaraku,
Karena jadwal kematianku
Tidak ditulis di Pentagon atau Gedung Putih.

Saudaraku,
Aku menonton aksi-aksi kalian di TV Al-Jazirah
Aku senang kalian mulai berani berbicara
Aku suka kalian sudah bisa bikin Bush marah-marah
Aku gembira kalian sudah bisa bilang tidak
Aku bahagia kalian mulai belajar jadi singa
Aku terharu kalian miskin-miskin tapi mau nyumbang...
Aku terheran-heran kalian kecil-kecil
Tapi mau jihad ke Afghanistan
Aku pikir kalian ini anak-anak ajaib.

Saudaraku aku mau buka rahasia sama kamu
Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa.

Kamu tahu nggak,
Kenapa orang-orang Taliban sayang sama aku
Kata mereka ternyata karena aku lucu
Bocah-bocah Afghan juga senang padaku
Kata mereka karena aku bawa mainan
Pesawat-pesawat Amerika untuk mereka
Para pemulung Afghanistan juga suka padaku
Kata mereka karena roda-roda lama mereka itu
Bisa jadi besi tua yang laris.

Orang-orang Amerika itu terlalu serius
Padahal kita cuma sedang bermain di halaman surga.

Saudaraku,
Kalau nanti Allah memilihku jadi syahid
Utusanku akan datang menemuimu
Membawa sebuah pundi kecil
Itulah darahku,
Siramlah taman jihad di Ambon, di Ternate dan Poso
Tapi kalau aku bisa mengubur keangkuhan Amerika di sini
Aku akan datang ke Indonesia
Kamu tahu apa yang akan aku lakukan
Aku hanya mau investasi di negerimu. 

 

Puisi Anis Matta Untuk Osama Bin Laden
Anis Mata, Sekjen PKS

Sumber Utama : https://www.tribunnews.com/nasional/2011/05/06/puisi-anis-matta-untuk-osama-bin-laden.

Re-post by MigoBerita / Sabtu/29012022/13.53Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya