» » » » Anda Pro Jokowi atau Pro "KadRun" ??!!

Anda Pro Jokowi atau Pro "KadRun" ??!!

Penulis By on Minggu, 06 Maret 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin - 
Anda Pro Jokowi  atau Pro "KadRun" ??!! Sang Maha Segala-Nya nampaknya ingin menampakkan siapa gerangan mereka yang selalu bawa-bawa Agama, namun hanya "Memanfaatkan Agama" untuk kepentingan diri sendiri dan kelompok/golongannya.

Tuhan Permalukan 212 Lewat Cara Shalat yang Salah

Demo PA 212 di depan kementerian agama kemaren rupanya menyisakan satu cerita yang mungkin akan membekas selamanya. Cukup memalukan, hina dan bisa dibilang penistaan agama.

Tapi karena yang melakukan penistaan agama adalah mereka yang selama ini mengaku front pembela Islam, atau alumni 212 aksi bela agama, maka penistaan agama tidak berlaku pada mereka.

Saya terus terang bingung dan ga paham. Apakah shalat yang mereka lakukan di tengah jalan dan penuh keanehan itu adalah shalat beneran? Atau hanya akting saja?

Karena lucu sekali melihat ada orang di atas mobil komando yang ikut shalat, tapi dua kali rukuk, dan posisinya membingungkan. Kalau sebagai makmum, kok ga turun ke bawah. Kalau sebagai imam, kok ya di belakang para jamaah? Aneh

Kesalahan rukuk dua kali mestinya sudah membatalkan shalat. Namun yang bersangkutan tetap terlihat melanjutkan. Ini adalah tanda-tanda bahwa orang tersebut tidak paham agama, tidak belajar syarat sah shalat.

Tapi lagi-lagi, mereka kan pembela agama, jadi gapapa salah-salah dikit.

Secara logika, memang terlihat kesalahan kecil. Tapi secara aturan dalam agama, mestinya shalatnya dibatalkan.

Jujur saya ragu untuk berpikir bahwa mereka tidak tau shalat. Mustahil rasanya. Tapi kok kayak emang ga tau? Hehe jangan-jangan mereka inilah orang-orang korban ustad gadungan. Yang baru muallaf langsung jadi ustad, atau yang preman tiba-tiba pensiun dan jadi ustad. Tanpa bekal ilmu yang cukup, maka ummatnya akan terjerumus pada kesalahan fundamental dalam beragama.

Atau mungkin begini. Mungkin sebenarnya mereka paham soal tata cara shalat. Hanya saja, Allah berkehendak lain, lalu menunjukkan kenaifan mereka dalam beragama. Mempermalukan mereka yang selama ini teriak-teriak atas nama Islam, atas nama bela Agama dan sebagainya.

Dengan viralnya video shalat aneh tersebut, ini menambah kelucuan kelompok 212. Yang sebelumnya kita kenal sebagai kelompok yang kalau shalat di jalan raya, di Monas, tapi tidurnya di Isttiqlal. Di Masjid. Benar-benar menjalani konsep hidup yang terbolak balik.

Mestinya, seetelah ini mereka introspeksi. Merenung dan menyadari. Jangan-jangan, kelalaian dan kebodohan yang mereka pertontonkan itu teguran? Agar setelah ini mereka taubat dan berhenti membawa nama agama demi kepentingan perut masing-masing.

Tapi misalkan mereka yang berdemo kemaren itu memang kurang tau soal agama, tidak paham tata cara shalat dan yang membatalkannya, mestinya mereka ini segera diberikan pelajaran yang baik dan benar.

Menteri agama khususnya, punya tanggung jawab penuh soal ini. Baik sebagai menteri, ataupun sebagai kader ormas Islam terbesar di Indonesia.

Ya karena kasihan juga kalau mereka tidak diberikan pencerahan. Sehingga outputnya adalah orang yang asal-asalan dalam beribadah, tapi merasa paling benar sendiri dan yang lain salah semua. Benar-benar tidak sesuai dengan ajaran agama Islam yang sebenarnya.

Minimal dengan begitu mereka jadi tau tata cara shalat yang benar.

Bahwa kemudian mereka tetap dengan pendiriannya, ingin meminta agar menteri agama dipecat dan sebagainya, ya itu urusan politik saja. Tak masalah. Bisa jadi ongkos demo sudah terlanjur diterima dan habis. Itu bagian dari profesi.

Namun kalau mereka tidak mau merenung, enggan dikoreksi dan diperbaiki, ya mungkin itu adalah contoh betapa bebal dan keras kepalanya orang-orang yang merasa ahli surga tersebut.

Sehingga wajar kalau mereka tak mau toa diatur oleh pemerintah. Karena jangankan toa, lah wong hidup mereka sendiri pun tak mau diatur. Ya berantakan semuanya, entah dalam kehidupan sosial ataupun beragama.

Kita sebagai orang yang berada di luar komunitas mereka, sudah semestinya kita doakan agar mereka ini berubah menjadi manusia-manusia yang bermanfaat. Atau minimal menjadi manusia yang ga nyusahin orang lain. Misalnya, berhenti shalat di jalan raya.

Karena setahu saya, orang yang shalat di jalan raya itu biasanya orang gila. Karena jalan raya itu untuk kendaraan lewat, bukan untuk dipakai jadi tempat shalat.

Kalau orang gila beneran, gampang kita ngangkutnya. Yang masalah yang kayak mereka. Ga gila, tapi tingkah lakunya sama seperti orang gila, nyusahin.

Sumber Utama : https://seword.com/umum/tuhan-permalukan-212-lewat-cara-shalat-yang-salah-tKkIqqyoQL

KalSel Dukung Gus Yaqut HALAL injakkan kaki di Bumi ALLAH, beliau bicara Pengeras Suara bukan ADZAN !!! Lengkapnya klik disini

Demokrasi Indonesia Dibajak Oligarki, Ketum Partai Ummat : Kita Lawan Dan Basmi!

JARINGAN Partai Ummat yang dibidani tokoh reformasi, Amien Rais telah terbentuk di Provini Kalimantan Selatan. Misi partai yang dideklarasikan pada 29 April 2021 ini ingin melawan dan membasmi oligarki.

TAK hanya pengurus DPW Partai Ummat Kalsel, 13 DPD Partai Ummat se-Kalsel, Permata Ummat dan Garda Ummat Provinsi Kalsel dilantik Ketua Umum (Ketum) Partai Ummat, Ridho Rahmadi di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Sabtu (5/3/2022).

Ridho Rahmadi berpesan dalam menyongsong Pemilu 2024 nanti, setiap daerah pemilihan (dapil) baik di kabupaten dan kota hingga tingkat Provinsi Kalsel harus memiliki wakil rakyat terpilih.

“Untuk itu, cari calon legislatif (caleg) yang dipercaya masyarakat. Sebab, Partai Ummat ini terbuka untuk merekrut caleg bukan hanya dari kader,” tegas menantu Amien Rais ini.

Menurut Ridho, dengan membangun kekuasan di legislatif, maka kader Partai Ummat bisa mengisi di lembaga eksekutif. Karenanya, pada Pemilu 2024 nanti, ditarget satu kursi setiap dapil bisa direbut Partai Ummat di pemilihan anggota DPR RI, DPRD Kalsel, DPRD kabupaten dan kota.

“Jika kita berpengaruh besar di parlemen, tentu bisa memperbaiki UU dan peraturan yang tidak pro umat. Bahkan, kader Partai Ummat harus bsia jadi kepala daerah,” cetusnya.

Ahli kecerdasan buatan lulusan Universitas Johannes Kepler Linz dan Universitas Teknik Ceko ini mengatakan kader Partai Ummat harus bisa melek media sosial (medsos). Melalui medsos bisa merekrut kader.

Karenanya, Edo-sapaan akrabnya menyinggung soal wacana penundaan Pemilu 2024 merupakan usulan tidak bertanggungjawab. Sebab, menurut dia, hal itu bertentangan dengan konstitusi UUD 1945, sehingga wacana itu jelas inkonstitusional.

“Demokrasi kita sekarang hanya kosmetik dan make-up, tidak ada lagi check and balance. Ada pemilu padahal sejatinya hanya kepentingan oligarki. Ini yang kita khawatirkan karena demokrasi telah dibajak para oligarki. Ini yang harus kita lawan dan basmi,” kata doktor jebolan Universitas Radboud Nijmegen, Belanda ini.

Menurut Edo, kehadiran Partai Ummat ingin mengembalikan akal sehat dan nurasi dalam negeri. “Jangan sampai demokrasi kita terus diracuni,” tandas sarjana komputer lulusan UII Yogyakarta ini.

Partai Ummat
Jajaran pengurus DPW Partai Ummat berfoto bersama Ketum Partai Ummat, Ridho Rahmadi di Banjarmasin.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/03/05/demokrasi-indonesia-dibajak-oligarki-ketum-partai-ummat-kita-lawan-dan-basmi/

Songsong Pileg 2024, Kepengurusan Partai Ummat Di Kalsel Resmi Dilantik

PENGURUS Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Ummat Provinsi Kalsel resmi dilantik pada Sabtu (5/3/2022) di Hotel Rattan Inn Banjarmasin.

SOEGENG Soesanto secara resmi memimpin DPW Partai Ummat Kalsel yang dilantik langsung Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi.

Dalam sambutannya Ridho Rahmadi mengingatkan kadernya untuk dapat meluruskan niat dan melakukan ikhtiar yang kuat demi suksesnya partai dalam menyongsong Pemilu Legislatif (Pileg) di tahun 2024 mendatang.

BACA : Ibukota Kalsel Pindah Ke Banjarbaru, Partai Ummat Dukung Judicial Review Ke MK

“Ayo sama-sama kita luruskan niat dan kuatkan ikhtiar. Kita harus bisa merebut kekuasaan di tahun 2024 mendatang agar bisa melawan kezaliman dan menegakkan keadilan bagi masyarakat,” ungkapnya.

Jika mampu luruskan niat dan kuatkan ikhtiar bukan tidak mungkin partai yang didirikan oleh Tokoh Reformasi Amien Rais ini akan mampu untuk mendudukkan 1 kadernya di tiap dapil pada Pileg di Tahun 2024 mendatang.

“Kalau ini bisa kita lakukan, bukan tidak mungkin juga kader kita bisa dorong untuk maju di eksekutif pada Pemilu Kepala Daerah nantinya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPW Partai Ummat Kalsel Soegeng Soesanto menambahkan, setelah kepengurusan Partai Ummat ini resmi dilantik pada 13 Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalsel, langkah selanjutnya adalah membentuk kepengurusan sampai ditingkat ranting.

Langkah ini dimaksudkan untuk menghadapi verifikasi Partai Politik peserta pemilu yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam waktu dekat.

“Kami optimis bisa melalui verifikasi partai politik ini. Karena kepengurusan kita di tingkat ranting sebagian besar sudah terbentuk, hanya tinggal sebagian kecil saja yang belum terbentuk dan akan kita lengkapi dalam waktu dekat,” bebernya.

Dirinya pun optimis keberadaan Partai Ummat di Provinsi Kalsel akan diterima oleh masyarakat bahkan mampu berbuat banyak pada Pileg 2024 mendatang.

“Kami terus bergerak dan kita pastikan kita akan konsisten dalam melawan kezaliman dan menegakkan keadilan bagi masyarakat,” pungkasnya.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/03/05/songsong-pileg-2024-kepengurusan-partai-ummat-di-kalsel-resmi-dilantik/

Sindir UU Provinsi Kalsel Dengan Pantun, Walikota Ibnu Sina : Kalu Pina Katulahan Lawan Nang Tuha!

SINDIR penggodokan UU Provinsi Kalsel tanpa melibatkan Pemkot Banjarmasin, hingga ada pasal pemindahan ibukota ke Banjarbaru, disindir Walikota Ibnu Sina. Ini karena, Banjarmasin merupakan kota tua yang dibangun pendiri Kesultanan Banjar.

DALAM sebait pantun, Walikota Ibnu Sina pun berujar; “Kalau ada sumur di ladang, boleh kita diajak ngopi, lain kali buat undang-undang, kita-kita ini dibawa’i pang diskusi,” sentilnya.

Kekhawatiran Ibnu Sina terbilang wajar. Sebab, Banjarmasin merupakan kota paling bersejarah bahkan pusaka di Kalsel, bahkan rekam jejak merupakan pusat Borneo di masa Kesultanan Banjar, era kolonial Belanda hingga kemerdekaan RI.

Bagi mantan Ketua Komisi I DPRD Kalsel ini, polemik UU Provinsi Kalsel itu karena cukup mengejutkan dengan pasal pemindahan ibukota ke Banjarbaru.

BACA : UU Kalsel Ada 2 Versi; 8 Pasal dan 49 Pasal, Pazri : Bisa Dibenturkan dengan UUD 1945!

“Padahal, jelas dalam masukan DPRD Kalsel sangat bagus perspektifnya karena akan menjadi penyangga ibukota negara (IKN) di Kaltim,” papar Ibnu Sina dalam diskusi Badapatan Manyambung Silaturahmi (Bamara) Menyikapi Perpindahan Ibukota Provinsi Kalsel di RRI Banjarmasin, Rabu (2/3/2022) malam.

Di mata Ibnu Sina, ada pengingkaran sejarah dalam pemindahan ibukota Kalsel ke Banjarbaru, sehingga langkah terakhir yang harus ditempuh adalah menguji materi (judicil review) ke Mahmakah Konstitusi (MK).

BACA JUGA : Gugat Pasal Pemindahan Ibukota Kalsel, 2 Skenario Dimainkan Pemkot Banjarmasin di MK

“Jangan sampai nanti ada yang merasa menjadi pahlawan. Kita sudah sepakat satu kata. Jangan sampai nanti pada peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-496, statusnya bukan lagi ibukota Provinsi Kalsel,” tegas Ketua DPD Partai Demokrat Kalsel ini.

Dalam analisisnya, ada dua persoalan dalam UU Provinsi Kalsel yang telah disahkan DPR RI dan pemerintah pusat pada Jumat (18/2/2022) itu, terkait prosesnya yang tidak transparan dan substansinya.

“Memang diskusi pemindahan ibukota ke Banjarbaru sudah ada sejak 1958. Tapi itu sudah lama, dan kita juga belum sepakat soal itu,” kata mantan Ketua DPW PKS Kalsel ini.

Elemen masyarakat Kota Banjarmasin sepakat untuk menggugat UU Provinsi Kalsel ke MK, 
usai diskusi di RRI Banjarmasin. (Foto Humas Setda Kota Banjarmasin)

Pernyataan resmi dari DPRD Kalsel ditegaskan Ibnu Sina juga tidak ada secara kelembagaan. Hanya pernyataan pribadi Ketua DPRD H Supian HK soal UU Provinsi Kalsel dengan muatan pemindahan ibukota provinsi. Pun, begitu statement dari Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar.

“Saat bikin undang-undang memindahkan ibukota, kalu pina katulahan lawan nang tuha (kualat atau dapat balasan karena durhaka dengan yang tua). Itukan bahasanya,” sentil Ibnu Sina, dalam bahasa Banjar.

Menurut dia, dampak dari pasal 4 UU Provinsi Kalsel versi tipis dengan 8 pasal dan pasal 7 versi 49 pasal akan berimplikasi pada semua aspek. Bukan hanya aspek pemerintahan, juga aspek ekonomi terkait dengan besaran dana alokasi umum (DAU) yang akan diterima dari pemerintah pusat. Sebab, jatah terbanyak akan didapat daerah berstatus ibukota provinsi.

“Saya juga dapat masukan dari Komisi I DPRD Kalsel yang pernah ditanya Pusat Perancangan Undang-Undang (PUU) Badan Keahlian DPR RI pada 20 Oktober 2021 terkait pembahasan RUU Provinsi Kalsel. Ternyata, tidak ada satu pasal pun terkait pemindahan ibukota Kalsel,” beber Ibnu Sina.

Walikota Banjarmasin
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dalam diskusi perpindahan ibukota Provinsi Kalsel.

Fo

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/03/06/sindir-uu-provinsi-kalsel-dengan-pantun-walikota-ibnu-sina-kalu-pina-katulahan-lawan-nang-tuha/

Curiga Frasa Pemindahan Ibukota Ke Banjarbaru Adalah Pasal ‘Seludupan’ Di UU Provinsi Kalsel

PASAL 4 UU Provinsi Kalimantan Selatan versi 8 pasal dan 3 bab atau tipis berisi frasa ibukota Provinsi Kalsel berkedudukan di Kota Banjarbaru, diduga merupakan pasal ‘seludupan’.

SAYA curiga, jangan-jangan Pasal 4 UU Provinsi Kalsel versi tipis itu merupakan pasal seludupan. Tiba-tiba muncul penetapan ibukota Provinsi Kalsel di Banjarbaru, membuat kita semua terkaget-kaget,” ucap akademisi ekonomi daerah, M Arif Budiman dalam dialog Bamara bersama Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menyikapi perpindahan ibukota di RRI Banjarmasin, Rabu (2/3/2022) malam.

Menurut Arif, UU Provinsi Kalsel merupakan buatan manusia, sehingga bisa diubah dengan cara digugat judicil review (uji materi) ke Mahkamah Konstitusi (MK). Bagi akademisi Politeknik Banjarmasin (Poliban) ini menegaskan perpindahan ibukota Kalsel dari Banjarmasin ke Banjarbaru tidak bisa secara tiba-tiba.

“Saya curiga ini pasal seludupan. Sebab, perpindahan ibukota butuh analisis kebutuhan, bukan kepentingan segelintir orang,” cetus Arif.

Dalam analisisnya, justru perpindahan ibukota Kalsel dari Banjarmasin ke Banjarbaru harus dikaji mendalam dipandang dari sisi kebutuhan, bukan bermodal keinginan belaka.

“Ambil contoh di Malaysia, pusat pemerintahan memang di Putrajaya, tapi secara konstitusi ibukotanya tetap di Kuala Lumpur. Begitupula, Belanda justru secara konstitusi ibukota adalah Amsterdam, namun pemerintahannya berada di Den Haag,” urainya.

Dalam kalkulasi Arif, justru pemindahan ibukota Kalsel dari Banjarmasin ke Banjarbaru tidak urgensi dengan standar ukuran kebutuhan yang mendesak.

“Bayangkan Banjarmasin merupakan kota paling tua di Kalsel dengan usia kini menginjak 495 tahun. Kalau dipindah, berarti memutus jejak sejarah. Memang, Banjarbaru secara geografis lebih menjanjikan,” papar Arif.

Menurut dia, dari 30 negara yang memindahkan ibukota justru berdasar kajian mendalam, karena memang difaktori sebuah kebutuhan mendesak.

M Arif Budiman
Akademi ekonomi daerah dari Poliban, M Arif Budiman dalam diskusi Bamara.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/03/05/curiga-frasa-pemindahan-ibukota-ke-banjarbaru-adalah-pasal-seludupan-di-uu-provinsi-kalsel/

Beredar Spanduk Haramkan Menag Yaqut Ke Kalsel, Banser Ingatkan Petuah Sultan Suriansyah

KEPALA Satuan Koordinator Wilayah (Kasatkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Provinsi Kalsel Gusti Taufik Hidayat menyesalkan beredarnya spanduk aksi massa demo bertuliskan “Yaqut Cholil Qoumas haram berpijak di Tanah Kalimantan Selatan”.

DIKETAHUI spanduk itu dibentangkan massa yang mengatasnamakan Aliansi Muslim Kalsel saat berunjuk rasa di depan Kantor Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Selatan, Jalan DI Panjaitan, Banjarmasin, Jumat (4/3/2022).

“Kami menyayangkan dan menyesalkan dengan adanya aksi massa yang mengharamkan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut berpijak di Tanah Kalimantan Selatan,” ucap Gusti Taufik Hidayat kepada jejakrekam.com, Sabtu (5/3/2022).

Menurut dia, semua orang berhak datang, silaturahmi, hidup dan tinggal di bumi Allah SWT, baik di Nusantara, maupun di tanah Banjar.

Kasatkorwil Banser Kalsel ini berpendapat massa yang melarang Yaqut Cholil Qoumas berpijak di Kalimantan Selatan justru tidak mempunyai kapasitas untuk mengharamkan Menteri Agama berpijak di wilayah Provinsi Kalsel tersebut.

“Kami orang Kalsel asli, dan apapun sukunya, agamanya, dan memegang teguh budaya sama haknya berada di tanah Banjar ini,” tegas Gusti Taufik Hidayat.

Dia mengingatkan kepada warga Kalimantan Selatan agar mengedepankan tabbayun kepada sumbernya. Hal ini agar lebih mengetahui tentang hal apapun itu, termasuk informasi seutuhnya soal analogi azan dan gonggongan anjing.

“Ingat pituah Sultan Suriansyah yang terlahir pada masa Kerajaan Banjar pada tahun 1520-1540 M. Petuah yang sangat khas dengan Kebanjaran dan menyentuh sanubari rakyat Banjar ketika itu,” kata Gusti Taufik Hidayat.

BACA JUGA : Shalawat Asyghil Menggema, Ratusan Personel Polisi Anti Huru Hara Duduk di Jalan

Ia pun mengutip pituah Raja Banjar pertama itu adalah sebagai berikut; “Wahai sekalian anak bangsa nang Biajukah, Balandiankah, Dusunkah, Jawakah, nang di sungai-kah, atawa di gunung-kah. Kalian semua adalah Banjaranku (rakyatku), hendaklah hidup damai di negeri dan dalam perlindunganku.”

Demo Menag Kalsel

Aksi massa tergabung dalam Aliansi Muslim Kalsel saat membentangkan spanduk mengharamkan 
Menag Gus Yaqut datang ke Kalsel.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/03/05/beredar-spanduk-haramkan-menag-yaqut-ke-kalsel-banser-ingatkan-petuah-sultan-suriansyah/

Daripada Pindah Ibukota Kalsel Ke Banjarbaru, Pakar Kota ULM : Lebih Baik Bangun Kota Satelit!

PEMINDAHAN ibukota Provinsi Kalsel ke Banjarbaru adalah bentuk cubitan keras terhadap Banjarmasin sebagai kota pusaka bersejarah.

HAL itu diungkap pakar kota Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Akbar Rahman dalam dialog Bamara; Menyikapi Perpindahan Ibukota Provinsi Kalsel di RRI Banjarmasin, Rabu (2/3/2022) malam.

Doktor urban design lulusan Saga University Jepang ini mengatakan ada empat alasan untuk memindahkan sebuah ibukota. Akbar mengatakan alasan pertama adalah ibukota adalah pemersatu wilayah, sehingga harus lebih indah dibandingkan kota sekitarnya.

“Kemudian alasan kedua karena kesepakatan politik. Seperti ketika masa Presiden AS Donald Trump memutuskan ibukota negara Israel awalnya di Tel Aviv secara sepihak dipindah ke Jerusalem,” kata Akbar.

Berikutnya, papar Akbar, alasan ketiga adalah kuatnya pengaruh penguasa khususnya di negara yang menganut sistem kerajaan atau feodalisme.

“Ambil contoh dulu di Jepang. Awalnya ibukota negara ini adalah Kyoto, kemudian dipindah ke Tokyo. Ini karena Kaisar Jepang ketika itu menilai tidak ada bangunan lebih tinggi dibanding istana Kyoto. Ini bisa dinilai dari aspek historis,” papar Akbar.

Karenanya, magister teknis jebolan Undip Semarang ini mengatakan Banjarmasin yang memiliki kompleksitas sejarah menjadi kota sangat penting di Kalsel. “Untuk itu, kita tak bisa mengesampingkan sejarah. Apalagi, Banjarmasin justru kota paling sepuh di Kalimantan, bahkan hampir setara usia Jakarta sebagai ibukota negara,” papar Akbar.

Meski di satu sisi, Ketua Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik ULM ini mengakui banyak pula problema kota dihadapi Banjarmasin. Ini karena tumbuh berkembang dengan kompleksitas usai reformasi atau otonomi daerah, ketika daerah punya egosentris sendiri.

“Bayangkan saja, Banjarmasin saat ini dihuni kurang lebih 800 ribu dengan hanya luasan 98 kilometer persegi (km2). Bahkan, 20 persen populasi Kalsel bermukim di Banjarmasin,” urai Akbar.

Dengan adanya pemindahan ibukota Kalsel ke Banjarbaru, Akbar pun menganalisis karena warga Banjarmasin seakan tak peduli dengan identitasnya sebagai kota bersejarah di Kalsel.

Diakui Akbar, penataan Banjarmasin baru terlihat dalam lima tahun terakhir, usai keluar dari predikat salah satu kota terkotor di Indonesia. Dengan progress itu, Akbar pun mengajak agar warga Banjarmasin turut menjaganya. Jangan sampai benteng otonomi daerah justru terus mengekangnya.

“Bandingkan dengan Banjarbaru, memang luasan wilayahnya tiga kali lipat dari Banjarmasin. Namun, dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, justru masalah yang dihadapi Banjarmasin akan dialami Banjarbaru. Jadi, sebenarnya percuma saja ibukota provinsi pindah. Apalagi, tanpa kajian morfologi,” cetus arsitek dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalsel ini.

Menurut Akbar, dalam sisi geografis Banjarbaru juga saling beririsan dan berdempetan dengan wilayah Kabupaten Banjar. Kondisi itu dinilai Akbar justru akan memicu kompleksitas Banjarbaru kian tinggi permasalahan kota ke depan, dibanding Banjarmasin.

“Jujur saja, jika ingin membangun ibukota provinsi, lebih baik Banjarmasin dijaga dengan nilai wisata kota, dengan nilai sejarah yang luar biasa,” paparnya.

Warga Banjarmasin saat mengutarakan pendapatnya soal pemindahan ibukota Kalsel 
dari Banjarmasin ke Banjarbaru. (Foto Humas Setda Banjarmasin)

Solusi yang ditawarkan Akbar adalah dengan membangun kota satelit bagi Banjarmasin dengan statusnya tetap sebagai ibukota Kalsel. “Saat ini justru kota satelit Banjarmasin adalah kawasan Handil Bakti, Alalak Batola. Ini bisa mereduksi aktivitas perkotaan Banjarmasin. Sayang sekarang justru kawasan Handil Bakti tidak terencana dengan baik oleh Pemkab Batola,” ungkap Akbar.

Dia mencontohkan Handil Bakti bisa dibangun pusat perbelanjaan, sehingga untuk keperluan warga kota satelit tidak perlu lagi berbelanja ke Banjarmasin. “Kota satelit lainnya adalah Gambut dan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Dua kecamatan ini pun juga tidak direncanakan dengan baik oleh Pemkab Banjar,” kritik Akbar.

Dia mengungkap jaringan transportasi Banjarmasin ke Banjarbaru yang hanya berjarak sekira 30 kilometer, mengapa jarak tempuh harus lama. Ini dikarenakan kepadatan lalu lintas. “Hal ini juga mengakibatkan Banjarbaru akan menjadi kota yang tidak ideal. Makanya, ke depan, sistem jaringan jalan jangan hanya satu poros, tapi bisa dibangun semacam jalan tol, tentu bisa menggaet investor,” tutur Akbar.

Ia mengingatkan perpindahan ibukota Kalsel bukan hanya memindahkan  perkantoran gubernur atau Pemprov Kalsel atau rumah dinas, padahal ada problema kota yang akan dihadapi Banjarbaru.

“Kita membangun jalan lebar, tapi jangan lupa pula ada pemeliharaan. Ini jelas akan menggerus anggaran di APBD kita. Jauh lebih mahal ongkosnya,” pungkasnya.

Pakar Kota ULM
Pakar kota Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Akbar Rahman.

Fo

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/03/05/daripada-pindah-ibukota-kalsel-ke-banjarbaru-pakar-kota-ulm-lebih-baik-bangun-kota-satelit/

Tiap Demo Minta Jokowi Mundur, Jangan Salahkan Rakyat Jika Meminta Jokowi 3 Periode

Kita pasti sudah maklum terhadap kelompok ahli demo 212 dan kelompok aliran sejenisnya yaitu HTI, FPI dan bisa jadi PKS ikutan juga atau mungkin Demokrat?, mereka bagaikan srigala yang selalu jeli melihat setiap gerak-gerik pemerintah untuk mencari kesalahan yang dilakukan oleh pemerintah. Tidak salahpun akan mereka pelesetkan jadi salah. Mereka selalu siap dengan aksi demonya, yang ujungnya selalu ada Poster JOKOWI MUNDUR, kurang ajar bukan. Sudah ratusan tagar mereka sebar di medsos, sejak tagar ganti presiden yang gagal, bahkan si neno berdoa dengan mengancam Tuhannya sendiri, bayangkan, jika ini dilakukan oleh kubu Jokowi, pasti akan di demo berjilid-jilid.

Baik kita lihat aksi demo mereka sejak awal pemerintahan Jokowi periode ke 2, ada aksi demo tentang UU Cipta Kerja tahun 2020, atau biasa dikenal dengan UU Omnibus atau Omnibus Law, seperti biasa gerombolan pengacau itu melihat ini sebagai peluang untuk mendiskreditkan Jokowi dan pemerintahannya, lalu mereka berdemo dan lihat saja, disana ujung-ujungnya ada poster Jokowi Mundur. Disini juga kita lihat bahwa demo mereka tidak murni untuk memperjuangkan buruh, karena apa? Ya jelas karena ujungnya mereka minta Jokowi Mundur.

Lalu ada lagi demo tentang Undang - Undang Haluan Ideologi Pancasila, yang terang-terangan di demo dan ditoilak pastilah oleh FPI, HTI dan gerombolan sejenisnya itu. Bahkan dalam demo 24 Juni 2020 ini, mereka terang-terangan meminta MPR memberhentikan Jokowi, kurang ajar bukan.

Sebelumnya aksi itu, mereka juga melakukan demo aksi anti UU KPK, tapi tetap saja ujung- ujungnya minta Jokowi Mundur.

Yang terbaru, mereka baru saja berdemo untuk mempermasalahkan Menteri Agama alias Gus Yaqut yang diframing sebagai penista agama, dan mereka sangat ngotot untuk meng "Ahok' kan Gus Yaqut, tentu, saja demo itu juga ujung-ujungnya minta Jokowi mundur. Gerombolan provokator yang selalu minta Jokowi mundur ini, memang gak ada matinya, selalu eksis bila ada demo dan selalu mencari celah sekecil apapun untuk berdemo. Tapi memang luar biasa sabar pemerintahan Jokowi ini, mungkin kalau jaman orde baru alias orang-orang seperti mereka yang suka demo dan buat gaduh ini pasti sudah di lenyapkan dari bumi ini.

Ya kesal juga ya melihat polah mereka, yang suka demo dan ujungnya minta Jokowi mundur, padahal kalau Jokowi mundur apakah kondisi akan lebih baik? Apapun kata mereka, sudah terbukti hanya Jokowi yang paling berhasil membangun negeri ini, lihat saja infrastruktur merata disemua daerah. Pembangunan dimana-mana, kalau ada yang bilang rakyat tidak makan infrastrtuktur ya memang benar, infrastruktur memang bukan untuk dimakan, tetapi untuk meningkatkan mobilitas dan mendukuing perekonomian rakyat, bagaimana bisa ekonomi berkembang jika infrastruktur tidak memadai, jalan misalkan, bila tidak ada akses jalan, bagaimana petani bisa menjual produknya? Jika jalan sudah ada, transportasi akan lancara maka diharapkan perekonomian akan berjalan dan berkembang. Sangat sederhana tidak perlu sekolah tinggi keluar negeri untuk memahami hal ini. Tetapi kalau Jokowi yang fokus membangun selalu saja diganggu oleh demo-demo dan tagar-tagar di medsos yang sangat provokatif tidak produktif bahkan cenderung meracuni orang-orang yang sangat rendah literasinya, jarang membaca dan tidak mau mencari kebenaran, maka sudah pasti apa yang dikerjakan oleh Jokowi akan selalu dianggap sia-sia.

Melihat hal ini bisa kita bayangkan, apa yang terjadi dengan bangsa ini jika Jokowi mundur dan diganti oleh orang dari kubu pendemo itu? Negara Indonesia sudah pasti akan mengalami kemunduran yang parah. Lihat saja dalam skala kecil, Jakarta mengalami kemunduran, lima tahun dipimpin oleh gubernur seiman, apa yang terjadi? Kemunduran, tidak ada pembangunan yang significan yang dapat dinikmat oleh warga Jakarta.

Jadi begini saja, jangan salahkan kami pendukung Jokowi untuk meminta Jokowi tetap memimpin negeri ini, satu periode lagi, diperiode ini, kami para pendukung Jokowi sangat mengharapkan bahwa, kaum pembuat gaduh, alias kadrun, segera dimusnahkan dari NKRI, jika mereka sudah musnah atau minimal sudah tidak bisa bersuara, baru kami rela melepaskan Jokowi dan siap mendukung lainnya. Kenapa tidak? Mereka saja berani berdemo dan menuntut Jokowi Mundur, seharusnya kita juga berani minta Jokowi Maju Lagi dan memimpin negeri ini satu periode lagi.

Cak Soed. #NKRIHargaMati

Sumber Utama : https://seword.com/umum/tiap-demo-minta-jokowi-mundur-jangan-salahkan-sEuhTmdNJl

Crazy Rich yang Kini Terancam Miskin

Menjadi orang kaya raya saya kira cita-cita kita semua. Sangat bahagia jika saldo ATM kita berjejer panjang. Meminjam banyolan Marchel saking panjangnya angka saldo ATM kita memerlukan 5 mesin ATM yang berjejer untuk melihatnya. Saking Crazy Richnya. Lebih keren lagi ternyata mereka dulunya orang miskin. Saking miskinnya, saldo ATMnya lebih pendek dari nomor PIN. Gokil.

Orang kaya mah bebas. Gabut dini hari belum juga bisa tidur, iseng pesen mobil listri harga milyaran. Kita yang miskin gabut paling nyari makanan ulen, comro ke warung sebelah yang 24 jam.

Melihat salah satu acara di Televisi nasional Indosiar, seorang Kiki Saputri yang dikenal spesial rosting sedang berdiri di atas panggung besar. Di depannya berjejer 7 Crazy Rich yang memukau masyarakat Indonesia. Mereka adalah Raffi Ahmad, Rudi Salim, Indra Kenz, Doni Salmanan dan lain-lain.

Mereka adalah orang-orang yang dikaruniai kekayaan melimpah. Saking kayanya beli mobil sudah kaya beli mobil, gampang banget. Padahal kita mendengar pajaknya aja sudah pingsan. Mereka sudah kaya raya padahal usia masih sangat muda.

Tetapi benar pepatah orang tua, kehidupan bagaimana roda yang berputar. Kadang berada di bawah kadang berada di atas. Begitulah yang terjadi pada salah dua crazy rich tadi, Indra Kenz dan Doni Salmanan.

Konon mereka kaya karena pandai bermain Binary Option. Saya mah tak tahu apa itu Binary Option. Sejak Bappebti tetapkan Binary Option illegal dikarenakan terbukti judi online berkedok investasi, kini para trader pada hengkang mulai dari Doni Salmanan hingga Indra Kenz.

Diketahui Doni Salmanan hingga Indra Kenz kerap kali mempromosikan Binary Option dan diduga menjadi affiliator platform tersebut. Di dalam kanal YouTubenya, baik Doni Salmanan hingga Indra Kenz kerap kali membagikan hasil tradingnya di Binary Option tersebut dan mengaku mendapat untung besar.

Namun baik Doni Salmanan hingga Indra Kenz, kini keduanya telah hengkang dari dunia trading dikarenakan keduanya telah menghapus konten kegiatan tersebut di kanal YouTubenya.

Dilihat dari akun YouTube KING SALMANAN yang diketahui milik Doni Salmanan, konten terkait trading di Binary Option telah dihapusnya. Begitupun dengan akun YouTube Indra Kesuma yang diketahui milik Indra Kenz, konten tradingnya tersebut juga telah dihapusnya.

Tak hanya Doni Salmanan dan Indra Kenz, beberapa nama yang diduga affiliator Binary Option seperti Nodiwakgenk dan Kenwilboy juga undur diri. Seperti yang diketahui, kini korban dari Binary Option ini mulai bermunculan dan mengaku rugi besar akibat berinvestasi di platform tersebut.

Bahkan korban mengaku rugi sampai miliaran rupiah terkait tergiur investasi di Binary Option yang di promosikan beberapa influencer itu. Sebagai informasi, Binary option merupakan salah satu instrumen trading online dimana para trader memprediksi atau menebak naik turunnya harga sebuah aset pada jangka waktu tertentu.

Dimana jika trader atau investor tersebut menebak dengan benar maka keuntungan yang diperoleh tidak sampai 100 persen dari modalnya. Sedangkan jika tebakannya salah, maka trader atau investor akan mendapat kerugian sebesar 100 persen.

Saya sendiri kaget karena sebenarnya pernah hampir mencoba aplikasi ini. Ketika sedang buka internet terus ada promosi “Bisa kaya dengan cara gampang”. Ketika dibuka munculnya Binomo. Katanya kerjanya hanya menebak pergerakan nilai saham atau apalah. Hanya begitu saja ketika mampu menebak dengan benar maka akan mendapat uang sesuai uang taruhan yang kita ajukan. Gampang memang.

Disajikan pula bagaimana cara atau teori agar kita bisa menebak pergerakan naik turun saham dengan jitu. Mulai memprediksi pasar saham, memprediksi inilah itulah. Seolah-olah memang benar kita memprediksi saham real di bursa saham. Keren kan jika ada yang nanya, kamu kerja apa? Jawabannya bursa saham. Keren tuh.

Tercantum pula cukup banyak deret komen-komen yang menyatakan bahwa aplikasi ini memberikan keuntungan besar. Dirinya sudah membuktikan dan sukses. Sangat menggiurkan.

Tetapi ketika saya klik akun orang tersebut ternyata linknya mati. Tadinya saya ingin ngobrol-ngobrol dengan mereka tentang Binomo dan kesuksesan mereka lebih privasi. Karena tidak bisa di klik alias linknya mati, saya jadi curiga. Selain itu saya pikir-pikir kok kerjanya gampang banget cuma menebak. Jika begitu sama dengan judi dong. Maka saya pun memutuskan mundur tidak ikutan.

Ternyata ada yang super sukses dengan Binary Option bahkan menjadi Crazy Rich yaitu Indra Kenz dan Doni Salmanan. Tapi sayang para Crazy Rich ini terancam di miskinkan. Karena ilegal dan ada laporan dari pihak yang dirugikan, pihak kepolisian menangkap kedua orang ini.

Foto crazy rich Medan, Indra Kenz saat memakai baju tahanan menjadi perbincangan. Wajah Indra Kenz yang tampak lesu itu beredar di media sosial. Wajarlah lesu karena sudah terbiasa hidup mewah eh sekarang harus menghuni jeruji besi. Selain itu tekanan batin akan lebih memperkeruh suasana pikirannya yang mengakibatkan tekanan fisik dan mental.

Sumber Utama : https://seword.com/umum/crazy-rich-yang-kini-terancam-miskin-HnE5V6YsQm

Anies Baswedan, Capres Boneka, dan Potensi Diganti Kalau Tak Lagi Dianggap Berguna

Anies Baswedan adalah nama yang begitu menarik perhatian publik, sejak namanya mulai muncul dikenal publik pada periode pertama pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Mengisi jabatan sebagai rektor di Universitas Paramadina, dengan program Indonesia Mengajar yang sempat membuat publik terpesona, jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pun dipercayakan kepadanya.

Mungkin posisi Mendikbud sebagai "tes kompetensi" jika tidak bisa dibilang balas budi karena jasanya di tim sukses Jokowi-JK pada masa itu. Meski kita sama-sama tahu bahwa usia jabatan Anies sebagai Mendikbud hanya seumur jagung, dalam arti sebenarnya, karena memang ditengarai orang ini kurang kompeten dalam bekerja.

Kalau mau dibandingkan sama masa jabatan Nadiem Makarim, eks juragan aplikasi berbasis daring, secara head to head penilaian kinerja mereka malah masih unggul Nadiem daripada Anies. Paham kan artinya apa?

Waktu terus berlanjut sampai masa Pilkada DKI Jakarta 2017 tiba. Jakarta kudu menentukan gubernur untuk lima tahun berikutnya setelah era Jokowi yang diteruskan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Duet yang tidak hanya menggemparkan publik Ibu Kota tetapi hingga memantik reaksi secara nasional karena kinerja dan sepak terjang mereka sukses bikin kelimpungan banyak pihak yang tidak menyukai cara kerja mereka, meskipun sangat bagus, transparan, profesional, dan berani.

Kita pun tahu apa yang terjadi pada masa itu. Anies yang dipasangkan dengan Sandiaga Uno, secara jitu berhasil menerapkan strategi yang "tidak biasa" lewat praktik kampanye yang lantas dikenal sebagai "politik ayat dan mayat" hingga tega menyingkirkan lawan politknya ke penjara, sebelum akhirnya duduk di kursi empuk sebagai Gubernur DKI Jakarta sampai hari ini.

Selama menjabat, praktis tidak banyak karya yang terlihat nyata berdampak pada mayoritas warga DKI Jakarta, meski dirinya (juga pendukungnya) mengklaim sosok Anies Baswedan punya sederet penghargaan selama memimpin Jakarta. Maklum, jauh lebih banyak program unfaedah juga sisi kontroversial terkait penggunaan anggaran, juga cara-cara liciknya dalam mengamankan posisi sehingga tak jarang muncul tudingan bahwa Anies seperti "untouchable person" dari jeratan hukum.

Bahkan saat program Formula E diwarnai dengan penebangan pepohonan di kawasan Monas yang sudah melampaui wewenangnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, yang berani mengobok-obok kawasan milik negara, tapi sampai kini tidak terdengar ada persidangan yang harus dihadapi Anies terkait kasus tersebut. Begitu pula dengan nasib pepohonan itu, yang sekadar diuangkan atau dijadikan furniture, juga belum ada berita yang valid pernah tayang di berbagai media. Apa iya diikhlaskan begitu saja, hanya karena Pemprov DKI Jakarta yang menebang atas nama Anies Baswedan?

Mana WALHI yang biasanya ribut dan galak soal perkara beginian? Mana KPK yang mustahil nggak tahu soal berita itu, yang kalau semisal punya niat juga bisa menyelidik langsung buat mengetahui kondisi riil di lapangan? Monas belum pindah dari lokasi yang biasanya, kan?


Akhirnya, proyek Formula yang belum sebulan digarap sirkuitnya mendadak dikabarnya dananya membengkak minimal Rp 10 miliar rupiah. Kondisi in kan sejak awal sudah diperingatkan oleh banyak pihak yang paham konstruksi, bahwa Rp 50 miliar nggak akan cukup buat bikin sirkuit, karena dana yang diperlukan minimal 4 hingga 6 kali lipatnya, belum kalau bahan bakunya naik.

Sekalipun kontraktornya konco dewe tapi bukan berarti proses pembuatan sirkuit bisa dibikin proyek main mata kan? Maksudnya, kalau semisal butuh dana tambahan, bisa tinggal sret, sreet ... trus uang langsung cair sebanyak apa pun diperlukan. Masa' yang begini KPK masih berpangku tangan alias nggak melakukan apa-apa sih.

Bagaimana dengan berkas yang dibawa oleh Ketua DPRD DKI Jakarta? Masa' belum selesai membaca dan tidak ada alasan buat setidaknya melakukan rencana pemanggilan dalam waktu dekat, melibatkan pihak-pihak yang diduga terlibat dalam proyek Formula E, yang mungkin saja mengarah pada pelanggaran hukum?


Daan ... semua itu juga rupanya masih belum cukup menggoyahkan citra bahwa sosok Anies menjadi salah satu kandidat yang dianggap layak buat diusung pada Pilpres 2024, yang tergambar dari hasil survei selama beberapa waktu itu.

Apakah mereka nggak peduli dengan semua fakta yang seharusnya lebih dari cukup menyatakan rekam jejak Anies terbilang buram dan tidak pantas dicalonkan menjadi Cawapres atau Capres sampao kapan pun? Bisa jadi, kalau mereka silau dengan "sosok personal" dari Mendikbud pecatan ini.

Atau mungkin ... jangan-jangan yang bersangkutan malah tidak menyadari posisinya hanya seperti sosok boneka, yang dipakai demi kepentingan si pemilik boneka dengan segala macam agendanya untuk negeri ini?

Jika mau mencermati rekam jejaknya sendiri, seharusnya dia punya lebih dari seratus alasan buat menyadari bahwa dirinya belum mampu untuk memimpin negeri seluas dan seplural Indonesia ini.

Jika memang begitu, sebaiknya Anies segera sadar diri sebelum terlambat, karena yang namanya boneka (mainan) kalau memang dianggap sudah tidak bisa dipakai lagi, ya otomatis akan dibuang dan digantikan boneka lain menurut pandangan dan kepentingan dari si pemilik boneka itu.

Sumber Utama : https://seword.com/politik/anies-baswedan-capres-boneka-dan-potensi-diganti-6b2DTy3xCw

Hanya Karena Sumur Resapan, PKS Usulkan Anies Jadi Konsultan IKN

Kalian pasti pernah baca berita di media yang menyebut konsep sumur resapan yang sekarang dikerjakan Anies ternyata akan ditiru dalam pembangunan IKN Nusantara.

Padahal secara detil, aplikasi dan konsepnya beda jauh. Di IKN, program tersebut dinamai dengan kota spons.

Sesuai UU IKN tentang Prinsip Dasar Pengembangan Kawasan, kota spons mengacu pada kota yang berperan seperti spons yang mampu menahan air hujan agar tidak langsung melimpah ke saluran-saluran drainase dan yang mampu meningkatkan peresapan ke dalam tanah sehingga bahaya banjir dapat berkurang serta kualitas dan kuantitas air dapat meningkat melalui penyaringan tanah dan penyimpanan dalam tanah (akuifer).

Selain itu, Kota Spons juga akan lebih lebih kompleks. Selain menggunakan sumur resapan sebagai penampung air hujan sementara, Kota Spons diimplementasikan dengan memperbanyak area ruang terbuka hijau maupun infrastruktur lainnya.

Beda jauh dengan sumur resapan ala Aneis yang cuma mengebor tanah, lalu dimasukkan beton yang ukurannya tidak besar dan tidak panjang ke dalam. Sumur resapan ini adalah sumur ecek-ecek. Cuma buat formalitas bahwa programnya sudah terlaksana.

Tapi lucunya, anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PKS, Muhammad Taufik Zoelkifli mengusulkan agar Anies turut dijadikan sebagai konsultan pembangunan IKN. “IKN menerapkan konsep Kota Spons atau kota yang menyerap air. Konsep ini ternyata sudah diterapkan ⁦Anies Baswedan di Jakarta. Hanya beda istilah saja. Bagaimana kalau Pak Anies diangkat jadi konsultan IKN?” tanyanya.

Dia bilang, sayangnya konsep sumur resapan yang digagas Anies sempat mendapat kritik tajam dari sejumlah anggota dewan dari PDIP dan PSI. Padahal kini terbukti bahwa program itu bagus dan hendak dicontoh untuk ibukota baru.

“Anggaran untuk Sumur Resapan dipangkas habis untuk APBD tahun 2022. Lain kali saya berharap anggota dewan lebih mengedepankan objektivitas demi kemajuan Jakarta di atas kepentingan politis sesaat," kata Taufik Zoelkifli.

PKS Lagi. Kacau. Logika jungkir balik.

Dari penjelasan yang saya sebutkan di atas, sudah jelas sekali perbedaannya. Di IKN, yang dimanfaatkan adalah ruang terbuka hijau yang memang kita sudah tahu bisa menyerap air dengan baik. Di Jakarta, sumur resapan, letaknya di jalanan aspal. Banyak yang tidak berfungsi. Hujan deras tetap tergenang. Aspal banyak yang rusak. Masa model begini mau dijadikan role model di IKN?

Lebih kacaunya lagi, Anies diusulkan sebagai konsultan pembangunan? Ini adalah wacana paling kacau dan berantakan yang pernah saya dengar. Tapi kalau melihat dari partai mana, tidak heran lagi sih.

Amit-amit deh. Tapi saya yakin pemerintah juga tidak akan sebodoh itu menunjuk Anies sebagai konsultan. Karena dia hanya cocok jadi konsultan tata kata dan ngeles. Jadi kalau ada pihak yang mau ngeles, cuci tangan, melarikan diri dari tanggung jawab, silakan angkat Anies jadi konsultan. Dijamin hasilnya memuaskan atau garansi uang kembali.

Lagipula pemerintah, kan sudah pernah memecat Anies dari jabatan menteri. Sudah tahu bobroknya, masa mau angkat lagi. Ini tidak akan mungkin terjadi. Ibarat kita punya satu karyawan yang tak bisa dipercaya, tak becus, lalu kita pecat, apakah mau pekerjakan dia kembali di masa mendatang?

Dan lebih lucunya lagi, bukankah PKS partai yang paling gigih menolak IKN? Lantas kenapa mengusulkan Anies jadi konsultan pembangunan IKN? Ibarat lu menolak, tapi malah mengusulkan orang lain yang lu suka untuk terlibat dalam pembangunan IKN, dan kalau itu terjadi, maka lu setuju dengan IKN. Ini logika sampah dan munafik.

Kalau Anies jadi kepala otorita IKN, situ bakal setuju juga? Munafik kuadrat.

Sadar diri lah. Anies itu tidak becus. Dia jadi gubernur karena keberuntungan. Kebetulan ada sentimen agama yang sedang terjadi pada Ahok saat itu. Kalau tidak dibantu gerombolan penjual agama itu, Anies takkan jadi gubernur. Kalau tidak ada jurus ancam tidak mensalatkan jenazah, belum tentu Anies bisa menang.

Menpercayakan Anies dalam pembangunan IKN, sama saja bikin IKN amburadul. Cukup Jakarta saja yang diacak-acak. Jangan lagi merembes sampai ke wilayah lain.

Bagaimana menurut Anda?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/hanya-karena-sumur-resapan-pks-usulkan-anies-jadi-7Bed1SjlH4

Rizal Ramli Usul Pemilu 2024 Dipercepat, Bilang Aja Kepingin Nyapres

Wacana penundaan pemilu membuat banyak orang kepanasan dan kebakaran jenggot. Pasalnya, ini bukan hanya soal mengganggu konstitusi tapi juga mengganggu mereka yang segera ingin berkuasa. Bagi yang sudah ngebet, wajar marah karena mereka tidak ingin melihat orang yang mereka benci berkuasa terlalu jauh.

Siapa salah satu yang sudah tidak tahan ingin segera jadi presiden? Banyak sih sebenarnya. Tapi satu orang yang cukup ngebet adalah Rizal Ramli. Dia memberikan kritik pedas terkait munculnya usulan penundaan pemilu 2024.

Menanggapi banyaknya usulan penundaan pemilu, Rizal Ramli justru mengusulkan agar pemilu 2024 dipercepat. Alasan dia adalah karena pemerintah tidak becus untuk menyejahterakan rakyat sehingga pemilu 2024 perlu dipercepat untuk mengganti pemimpin yang lebih baik.

“Logika itu justru harus dibalik, pemerintah yang gak becus, yang membiarkan korupsi dan KKN terjadi secara masif, yang bikin rakyat hidup susah itu justru harus dipercepat, diselesaikan, bukan diperpanjang,” kata Rizal Ramli di Youtube Refly Harun.

Ada satu hal yang sangat mengherankan saya. Youtube Refly Harun kok selalu diisi tamu yang itu-itu aja. Setahu saya, Rizal Ramli sudah beberapa kali tampil di Youtube Refly Harun. Gak kreatif amat sih. Kurang ide atau kurang komplotan?

Podcast Deddy Corbuzier bisa datangkan tamu yang berbeda-beda dan tidak monoton. Kalau Refly Harun, yang diundang orangnya itu-itu doang. Ada yang langganan sakit hati, hehehe.

Back to komentar Rizal Ramli tadi.

Rizal Ramli mengatakan bahwa pemerintah harus sadar diri untuk mundur jika kinerjanya justru membuat rakyat menderita. “Jadi kalau presidennya itu gak becus, pemerintahannya sangat korup dan tidak mampu mensejahterakan rakyat, dan malah bikin rakyat hidup sulit, yang ada itu pemilu dipercepat bukan diperpanjang,” kata Rizal Ramli.

“Dengan harapan kalau pemilu dipercepat akan terpilih pemimpin yang lebih baik, yang lebih hebat dan legitimasinya lebih hebat sehingga bisa memperbaiki keadaan ekonomi dan sosial,” tambahnya.

Rizal Ramli mengatakan bahwa jika seorang pemimpin tidak becus mensejahterakan rakyatnya maka wajib hukumnya untuk pemilu dipercepat. Dia menegaskan bahwa usulan memperpanjang masa jabatan atau menunda pemilu 2024 sangat bertentangan dengan konstitusi.

Ini namanya logika komplotan sakit hati. Kalau menunda pemilu disebut melanggar konstitusi, apakah mempercepat pemilu juga bukan melanggar konstitusi? Kalau presidennya tidak bermasalah atau melakukan perbuatan berat atau bermasalah dengan kesehatan, maka pemilu juga tak bisa seenaknya dipercepat. Ini namanya tuntutan komplotan sakit hati yang tidak tahan lagi ingin segera berkuasa.

Menurutnya, selain mempercepat pemilu 2024, pemerintah juga harus merubah sistem pemilu agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di kepemimpinan sebelumnya. “Salah satunya threshold harus nol, jadwal pemilu harus pemilihan Presiden dulu baru pemilihan DPR 3 bulan kemudian, supaya kita ngikutin sistem presidensial, dan juga harus ada audit dari sistem IT,” katanya.

Nah, kan, apa saya bilang. Ujungnya adalah niatnya untuk berkuasa dan jadi presiden. Ujung-ujungnya minta presidential threshold jadi nol persen. Untuk apa? Yakinkah kalian dengan ucapan Rizal Ramli bahwa presidential threshold bisa menghasilkan pemilu yang lebih baik? Ini semua soal bagaimana mereka lebih gampang menuju kursi RI-1 tanpa terhalang oleh aturan yang memberatkan mereka.

Mereka mau berkuasa dengan cara yang lebih mudah dan gampang. Kelompok inilah yang wajib dihalangi untuk berkuasa. Munafiknya tak ada obat. Menuduh pemerintah tak becus padahal diri sendiri lebih tak becus dan dipecat beberapa kali.

Sok bicara mempercepat pemilu. Coba pikir, kalau seandainya presidential threshold jadi nol persen dan pemilu dipercepat, siapakah yang akan duluan nyapres? Yakin putra-putri terbaik bangsa? Pretttttt.

Yang adalah malah mereka yang wajah kebelet yang duluan nyapres. Putra-putri terbaik bangsa? Minggir dulu. Kasih kesempatan buat yang lebih tua, yang sudah tak tahan lagi ingin jadi presiden.

Rizal Ramli pasti bakal berdiri di barisan terdepan kalau dua hal itu terjadi. Memuakkan. Bagusnya presidential threshold dijadikan 30 persen aja, biar mereka makin ngamuk dan darah tinggi. Enak banget bawa-bawa rakyat demi memuaskan hasrat politiknya.

Bagaimana menurut Anda?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/rizal-ramli-usul-pemilu-2024-dipercepat-bilang-1wwQyP7AyQ

Layak Ditunggu, Aksi Bela Islam dengan Terdemo: Sugik Nur!

Orang yang diduga disebut terduga, berarti orang yang didemo disebut juga dengan terdemo.

**

Pada Jumat (4/3) kemarin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjadi terdemo karena sebuah pernyataannya beberapa waktu yang lalu. Pendemonya, siapa lagi kalau bukan massa dari Persaudaraan Alumni 212 yang memang sudah dikenal punya track record mumpuni di bidang yang satu ini?

Pernyataan Gus Yaqut -demikian beliau biasanya dipanggil- yang dijadikan masalah adalah pernyataan yang menurut pemahaman PA 212 ini Gus Menteri telah menyamakan adzan dengan suara anjing. Seperti biasa, tuduhan sebagai penista agama dialamatkan kepada Menteri Agama.

Terpisah, sosok yang ingin dan siap dicalonkan sebagai calon wakil presiden, Novel Bamukmin, demi memuluskan keinginan agar Menag pantas disebut sebagai penista agama, bersama rombongannya menemui MUI. Katanya sekarang Indonesia sudah darurat.

"Negara ini sudah darurat penista agama dan apa yang diucapkan Yaqut (Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas) sudah masuk ke dalam unsur penistaan agama,” tegas Novel.

Soal pernyataan Gus Yaqut apakah masuk dalam unsur penistaan agama atau tidak, sudah banyak yang membahasnya. Kenyataannya, tidak ditemukan sesuatu yang salah. Tapi kalau terkait dengan darurat penista agama seperti vang Novel sampaikan di atas, boleh saja itu ada benarnya.

Tidak jauh-jauh, lihatlah pada saat Aksi Bela Islam oleh PA 212 Jumat lalu itu, sungguh nyata kalau itu disebut sebagai penistaan agama, yaitu praktek sholat orang bergamis hijau di atas mobil komando itu. Dari banyak video yang beredar, terlihat gerakan yang pasti salah. Lihat salah satu videonya di sini.

Kalau yang ini mungkin hanya akan menjelaskan bagaimana sungguh tidak pahamnya mereka dengan ajaran agama yang selama ini katanya mereka bela. Bagaimana tidak, ini masih terkait dengan bapak baju hijau di atas komando yang gerakan sholatnya aneh tadi. Saat itu apakah dia sholat sendiri, atau berposisi sebagai makmum? Kalau sebagai makmum, kenapa dia memisahkan diri dari shaf sholat berjamaah yang bertempat di bawahnya?

Selain itu, di lokasi demo tersebut juga dekat dengan masjid, terlihat dari terdengarnya suara azan dengan sangat jelas, lalu kenapa gerombolan ini tidak sholat berjamaah di masjid saja? Soal kemungkinan adanya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat sedang ditinggal sholat, kenapa dengan penuh keyakinan tidak diserahkan semuanya kepada Tuhan saja? Katanya pembela agama???....

Bila dirunut ke belakang, masih akan banyak keganjilan-keganjilan (baca: kebodohan) dalam praktek agama yang mereka lakukan. Misalnya saja menyembah baliho, atau berdoa Pak Jokowi dan Bu Mega agar dipendekkan umurnya padahal dalam acara mauilidan.

Yah…, begitulah mereka. Sok paling benar, sok paling bela Islam.

Tapi ada lagi satu penistaan yang sudah sedemikian biadabnya, yaitu apa yang dilakukan oleh Sugik Nur. Ustad dan Gus abal-abal ini bermaksud untuk menyudutkan menteri agama, tapi yang ada malah memamerkan kebodohannya yang entah sudah ke berapa kali diperlihatkannya. Sugik Nur mempraktekkan salah satu kalimat dalam adzan diselingi dengan guk-gukan anjing. Lihat videonya di sini.

(((Parah)))!!!

Gebleg-nya, kalimat yang dipilih Sugik Nur untuk dicampur dengan suara anjing itu adalah syahadat. Sementara syahadat sendiri bagi umat Islam adalah sangat sakral. Ada tauhid, ada pengakuan terhadap kenabian Muhammad SAW. Kalimat ini juga menjadi semacam password untuk bisa masuk ke dalam Islam. Bagi siapa yang ingin berislam, terlebih dahulu harus mengucapkan kalimat ini.

Oleh karenanya, sudah sepantasnya kalau Sugik Nur disebut sebagai penista agama yang sesungguhnya. Sugik Nur dengan kebodohannya adalah orang yang telah merusak Islam yang sebenarnya. Sengaja atau tidak, dialah perusak yang asli.

Ketidaktahuan, kebodohan, dan kegoblokkan bisa jadi menjadi penyebab ketidaksengajaan. Tapi itu jelas tidak bisa dimaklumi begitu saja, karena pada kenyataannya Sugik Nur sudah sering wira-wiri berceramah dan menggurui orang.

Sugik Nur harus diproses!

Kita juga patut menunggu apa yang akan dilakukan oleh PA 212 terkait kelakuan Sugik Nur itu. Apakah paguyuban pimpinan Slamet Maarif ini konsisten dengan aksi bela Islam-nya?

Dari kelompok mereka itu, jelas kita sangat menginginkan demo berjilid-jilid demi bisa memenjarakan Sugik Nur itu. Jelas sangat diharapkan adanya aksi besar-besaran demi memberi tekanan kepada aparat penegak hukum agar Sugik Nur segera diproses.

Tapi, mungkinkah???......

Positive thinking saja! Met, Slamet, ayo kamu bisa!!!!.....

Sumber Utama : https://seword.com/umum/layak-ditunggu-aksi-bela-islam-dengan-terdemo-W9d2ROHoqb

Mencengangkan! Anies Akan Segera Dijemput KPK Terkait Masalah Formule-E?

Pohon-pohon ditebang di Ancol, lokasi dimana Formula-E yang bikin error itu akan dilaksanakan. Penebangan itu nampaknya akan menimbulkan masalah yang serius. Semoga Pohon itu ikut berdoa agar Anies segera mendapatkan “karma”. Hiha.

Sebelumnya di Monas sudah dilakukan hal yang sama tapi ternyata setelah tidak jadi dilaksanakan acara itu, pohon-pohon itu tidak mungkin dikembalikan lagi, mungkinkah sudah jadi fulus ya? Wallahualam.

Tapi apa yang telah dilakukan Anies, itu sudah merusak. Lingkungan di sekitaran Monas dirusak, dan kini Ancol pun akan bernasib sama. Mengembalikan pohon-pohon yang sudah ditebang itu mustahil dalam waktu dekat, kecuali pakai pohon plastik sebagaimana dulu beberapa jalan dipasang pohon dari plastik, dan pohon plastik itu tidak membuat perputaran udara jadi segar, berbeda halnya dengan pohon asli, udara kotor bisa disaring, karena itulah kenapa di perkotaan yang penuh asap knalpot dan industri sangat diperlukan atau bahkan wajib ada pohon-pohon yang sangat rindang.

Namun sayangnya, untuk menanam pohon bukanlah hal yang mudah dan cepat. Perlu waktu yang lama, dan sudah pasti umur pohon untuk bisa mencapai tinggi yang maksimal jika ditanam pada tahun 2022 ini, maka mungkin hanya cucu Anies yang bisa menyaksikannya. Tapi sepertinya mana mungkin Anies mau tanam kembali?

Atau pun katanya sudah dipindahkan pohon itu, apakah tidak menyebabkan pohon itu rusak kalau dipindahkan? Kan itu butuh biaya yang tidak sedikit, sementara untuk mengeruk sungai saja, Anies enggan, padahal itu adalah kewajibannya, maka apa benar pohon itu dipindahkan? Yang jelas pemindahan ataupun penebangan pohon-pohon itu, telah menganggu stabilisitas tanaman, dan kalau tanaman tidak stabil, maka bisa juga terganggu sistem “Paru-paru dunia”

Pohon yang ada di Monas itu sudah dirancang sejak tahun 1973, dan dengan susah payah dan biaya yang tidak sedikit plus perawatannya, begitu sudah tinggi dan besar pohonnya justru ditebang begitu saja oleh Anies. Memang Anies jagonya merusak kota, bukan menata kota. Rusak kotanya sengsara warganya.

Nah, menurut informasi, bahwa di Ancol itu pun juga nampaknya akan diperlakukan hal yang sama seperti di Monas? Dan jelas saja penilaian warga sudah negatif kepada Anies, meskipun nanti misalnya ada hal positif yang menguntungkan warga yang dilakukan Anies, tetap tidak akan percaya, karena cap negatif atau buruk kepada Anies itu sudah melekat. Itu semisalnya saja ya, tapi fakta dan kenyataan, selama ini memang belum ada hal-hal positif dan menguntungkan bagi warga yang dilakukan oleh Anies, maka karena itulah warga sudah muak.

Bahkan nampaknya yang sudah memilih Anies sepertinya sudah menyesal, Huahaha. Heeiii kalian yang dulu memilih Anies, makan tuh Gubernur se-iman yang gemar merusak, tidak mampu mengelola Jakarta tapi berani-beraninya berjanji kepada warga akan dibahagiakan, akan disejahterahkan, diberikan rumah dengan DP Nol rupiah, dan segudang janji-janji manis yang bikin miris.

Nah, dosa-dosa Anies kepada warga itu sepertinya sudah sangat banyak, maka bisa jadi ia akan mendapatkan balasannya atau kena “karma” pada kasus Formula-E yang sangat aneh ini. Pelaksanaan Formule-E sudah mepet, pengerjaan sirkuit dengan bahan-bahan yang biasa saja akan menimbulkan masalah besar, Jakarta benar-benar dirusak oleh Anies, dan lihatlah pohon-pohon juga sudah ditebang di Ancol. Innalillah...

Hal aneh yang menjadi sorotan soal Formula-E ini adalah anggarannya yang langsung naik, mmhhh... kayak lem aibon kah ini? Nampaknya sudah tercium bau yang tidak sedap, bau busuk sekali, mungkin ibarat kaos kaki yang tidak pernah dicuci dan dipakai berbulan-bulan, bahkan baunya mengalahkan kaos kaki ini, Huahahaha.

Saat lelang tender jumlahnya Rp 50 Milyar, dan kini sudah menjadi Rp 60 Milyar, jadi ada pembengkakan 10 Milyar rupiah. Nah, apakah akan bengkak lagi? Bisulan gitu? Huahaha... benar-benar proyek yang aneh, dan sangat jelas ini dipaksakan demi bisa lolos masuk nyapres. Tapi tampaknya memang inilah tiket yang harus dibayar Anies, atau semacam ujian untuk bisa lolos menjadi masuk capres dan bertarung dengan yang lain, namun hal itu sangat sulit dilalui Anies. Nah itulah kalau cuma kata-kata saja yang diandalkan, bukan kerja-kerja.

Jadi 60 Milyar itu penggunaannya untuk lintasan balap saja, artinya belum termasuk keseluruhan, berarti benar-benar akan ada lagi tambahan untuk yang lainnya, bagaimana dengan gedung-gedung atau tribun untuk penonton, dan yang lainnya? Sebagaimana yang dikatakan oleh penanggungjawab proyek sirkuit Formula-E ini dari PT. Jaya Kontruksi, Ari Wibowo "Treknya. Jadi saya tidak masuk dalam penonton, grand stand-nya penonton, tribun, itu nggak masuk,"

Nah, tentu saja biaya untuk yang lain-lain diluar dari sirkuit itu pasti jumlahnya tidak sedikit, jangankan itu, beberapa proyek di DKI biayanya selalu fantastis tapi hasilnya cuma kebutuhan bergaya di instagram, artinya tidak unfaedah sesuai janji-janji kampanye Anies. Jadi emang Gabener ini orang.

Maka dengan demikian, ambisi Anies untuk mencitrakan dirinya lewat balapan mobil listrik ini, bisa jadi adalah “kuburan karirnya” untuk melangkah ke kekuasaan yang lebih tinggi lagi, dengan kata lain, Anies cukup sampai kursi Gubernur DKI saja, dan selanjutnya tersedia kursi di Pengadilan yang disediakan atau diantar oleh KPK.

Meskipun orang di belakang Anies ini kuat, tetap saja Anies cuma seperti boneka, yang kalau sudah nyusahin dan sudah tidak menarik lagi karena kasus-kasus, maka lebih baik dibuang saja bonekanya. Dan sudah pasti si Bohir mencari boneka baru atau boneka lama yang masih bisa dibelinya.

Sumber Utama : https://seword.com/politik/mencengangkan-anies-akan-segera-dijemput-kpk-9aHaaNt4ln

Memalukan Nan Menggelikan! Anggota MUI Pula? Demo Bela Adzan Sholatnya Keliru. Prettt Dah!

Sebelum membahas ini, mari lepaskan dulu tawa dengan sebebas-bebasnya, soalnya kita telah menyaksikan aksi dungu dari para pendemo yang gemar jualan agama. Wkwkwkwkww....

Telah diketahui bahwa orang yang memakai gamis hijau dan sholat di atas panggung mobil komando demo, itu bernama Fikri Bareno, supaya keren, ia dipanggil Buya, hampir sama dengan si Novel Bamukmin yang nekat ingin dipanggil Habib, padahal sepertinya bukan Habib, tapi cuma jongosnya demo.

Fikri Bareno memakai gamis hijau plus sorban dan dalaman putih, sudah bisa ditebak bahwa ia hendak memoles dirinya agar terlihat sakral dan berwibawa, atau dengan kata lain sok relijius.

Dengan pakaian seperti itu dirinya tampak merasa paling suci, dan Menag yang sedang didemonya itu dianggapnya penuh dosa, karena menurut orang-orang seperti Fikri Barenon ini, bahwa Menag Gus Yaqut itu telah menista agama, padahal jelas-jelas bahwa tidak ada kata yang begitu tegas menyebut atau membandingkan dengan terang-terangan adzan dengan suara yang lain.

Beda halnya dengan yang telah dilakukan oleh Sugik Nur, Huahahaha... Sugik memang koplak, mencoba ikut bersuara dan menggempur Gus Yaqut, ehh malah dirinya kena masalah. Dan kini sudah naik penyidikan, dan tidak lama lagi akan jadi tersangka dan akhirnya masuk lagi deh, padahal belum lama dia bebas. Dimohon pemirsa jangan ketawa, takut dosa, wkwkwkwkwkw. Kayaknya langganan nih si Sugik Nur di penjara. Padahal kalau jualan pembalut saja, mungkin lebih aman ya? Bahkan bisa dapat langganan bencong montok, wkwkwkw.

Yahh begitulah orang-orang yang selama ini demo dengan mengatasnamakan agama. Terlalu bangga dengan agama yang dianutnya, merasa dirinya adalah perwakilan Tuhan sehingga harus membela Tuhan, dan merasa dirinya dapat mandat dari langit sehingga ketika ada yang menyinggung masalah agama dan tidak sesuai apa yang dipahaminya, langsung emosi dan bereaksi keras.

Tetapi apa yang mereka perlihatkan dalam aksi-aksi demonya selama ini, sebenarnya sudah jelas bahwa mereka ini badut-badut yang mengerikan, pasalnya terkesan lucu nan koplak namun bisa membuat kegaduhan bahkan kerusakan. Jadi keberadaan mereka ini tidak bisa menambah value negara, atau tidak akan bisa meningkatkan kualitas negara, apalagi menambah devisa dan meningkatkan roda perekonomian secara merata, kecuai mereka diekspor saja ke Timur Tengah atau kawasan perang seperti di Ukraina buat melawan Rusia, wkwkwkww...

Dan pemirsa, ternyata Fikri Bareno yang tidak layak dipanggil Buya ini, adalah salah satu wakil ketua komisi pembedayaan ekonomi umat di MUI Pusat. Wow, ada apa ini dengan MUI ya? Kok banyak banget penghuninya yang bermasalah? Belum lagi tersangka teroris yang sudah dibekuk tapi cepat-cepat diklaim bahwa itu bukan anggota MUI alias sudah dipecat. Cuci tangan? Mumpun masih pandemi omicon bau oncon, wkwkwkww.

Nah, akhirnya si Fikri ini pun minta maaf setelah videonya viral. Dari permintaan maafnya ini sangat jelas ketahuan bahwa semua yang ikut demo itu adalah kaum yang memang sejatinya tidak terlalu memahami apa makna beragama. Bahkan coba perhatikan saja para pengikut dan fans Rizieq, bahkan baliho pun mereka “Sembah” Nauzubillah Min Dzalik. Jadi pada dasarnya mereka hanya “menyembah” simbol daripada harus menyelami hakikat keberagamaan.

Dan sepertinya mereka ini tidak gemar mengkaji ilmu-ilmu agama secara ikhlas dan mendalam, karena itulah mereka hanya gemar demo dan sok kritis namun ternyata dungu kuadrat atau dungu murakkab. Jika saja mereka lebih tenang dan tidak tergesa-gesa mengikuti para dedengkot tukang goreng isu pengaturan suara TOA itu, tentu saja mereka tidak akan pernah mempertontonkan aksi-aksi kebodohan yang mengatasnamakan agama.

Iya, mereka lebih suka berdemo daripada ke perpustakaan menelusuri literatur yang begitu kaya dan bisa mencerahkan. Atau menyelami berbagai literasi tentang sejarah Islam atau pun ikut kajian ke ulama yang benar-benar memacu otak berpikir, baik offline maupun secara digital. Bukan ke orang-orang yang mengaku ulama tetapi ternyata cuma Jongos Bohir, yang bahkan sholat saja tidak karuan, Huahahahaha...

Maka fix sudah, yang ikut berdemo itu adalah pesanan, ada yang memang menginginkan Menag Gus Yaqut lengser dari jabatannya, sebagaimana Ahok yang dulu sudah pernah mereka zolimi. Mereka ini seolah-olah buta, tidak melihat siapa Gus Yaqut. Bisa jadi mereka telah dibutakan oleh nasi bungkus atau pun fulus sebagai upah dari aksi demo. Nauzubillah min dzalik.

Jika umat di antara mereka itu cerdas, tentu saja tak akan ikut berdemo untuk urusan ini, apalagi sudah jelas bahwa Gus Yaqut itu muslim, bahkan kalau pun ada orang non-muslim yang mencoba kritis terhadap Islam, seharusnya bisa dijawab dengan elegan dan cerdas, karena agama itu bisa didiskusikan dan orang-orang yang bernalar sehat nan bijak pasti tahu jalan terbaik masing-masing.

Jadi bukan dikit-dikit demo dikit-dikit demo. Maka bagaimana bisa bangsa ini melawan negara lain yang misalnya ada yang coba-coba menyerang seperti misalnya Ukraina yang diserang oleh Rusia, maka apakah kita bisa melawan dengan gagah jika ada negara yang sekuat Rusia menyerang Indonesia?

Jadi, selama ada kadrun di negeri ini, justru inilah yang bisa merusak negara dari dalam secara perlahan-lahan, karena bisa jadi untuk mengurusi mereka ini telah memakan biaya yang sangat banyak dan mubazir, padahal biaya itu bisa digunakan untuk hal-hal yang dapat memperkuat ketahanan bangsa kan?

Salah satunya adalah upaya meningkatkan kualitas pendidikan termasuk pendidikan karakter dan mindset, yang dapat memperkuat pertahanan negara, disamping pendidikan lain yang semuanya bisa mengangkat harkat dan derajat kemanusiaan, bukan menguras biaya karena mengurusi orang-orang yang mabok agama sehingga makin gaduh dan malah makin menambah biaya untuk mengurusi mereka ini.

Jika seharusnya soal penistaan agama ini sudah selesai, yang belum selesai adalah orang-orang yang haus ilmu sehingga sibuk mengkajinya, bukan sibuk demo dan mempertunjukkan kebodohannya.

Sumber Utama : https://seword.com/politik/memalukan-nan-menggelikan-anggota-mui-pula-demo-qL8kXtoHvk

Penista Agama (PA) 4322, Akankah Didemo?

Dalam rangkaian protes terhadap Menteri Agama Gus Yaqut, pada hari Jumat 4 Maret 2022, berlangsung aksi demo oleh kelompok yang masih sama dengan mereka yang "hobby" berdemo di Monas beberapa waktu lalu.

Sejak beberapa waktu ini, Pak Menag memang sedang dipersoalkan oleh para pendemo, gara-gara TOA di tempat-tempat ibadah yang menurutnya perlu ditertibkan volumenya. Namun ada ucapan Pak Menteri yang menurut mereka menyinggung kesakralan agama, sehingga memberikan peluang bagi kadrun untuk kembali turun ke jalan.

Lalu membahanalah tuntutan supaya Menag mengundurkan diri, dan bersiap mempertanggungjawabkan ucapannya itu di muka hukum. Itulah yang mereka teriakkan dalam aksi demo, hari Jumat 4-3-2022 di depan gedung Kementerian Agama.

Sebagaimana kebiasaan kelompok itu, tidak lengkap rasanya kalau aksi demo tidak dibarengi dengan ibadah. Mungkin supaya selaras dengan atribut sebagai pembela agama, dan sekaligus meneguhkan identitas mereka sebagai kumpulan orang-orang yang taat menjalankan kewajiban agama.

Beberapa waktu setelah itu, media sosial pun ramai oleh foto-foto dan video yang menggambarkan acara sholat itu. Seseorang berjubah hijau tampak melakukan gerakan ibadah itu di atas mobil komando. Namun gerakan orang itu dipersoalkan banyak orang sebagai tidak tepat. Geger pun tak terelakkan di medsos.

Sulit membayangkan apabila orang yang berdiri di atas mobil komando itu dari kalangan pendukung pemerintah. Dia pasti akan menjadi bahan yang menggiurkan untuk digoreng oleh para kadrun. Dia akan dituding dan didemo sebagai penista agama.

Dari berbagai ulasan di medsos, oknum itu dikatakan melakukan sesuatu yang tidak lazim dalam gerakan ibadah itu. Sementara beberapa orang lain berpendapat bahwa hal itu tidak terlalu masalah, dan tak perlu dibahas lebih jauh.

Okelah. Tetapi sekali lagi, apabila yang melakukan itu adalah tokoh pendukung pemerintah, apalagi punya kedudukan atau jabatan yang strategis dan prestisius sekelas menteri, apa yang akan terjadi? Dia pasti tidak akan dikasih ampun oleh para kadrun. Kejadian itu akan menjadi gorengan yang amat berkualitas bagi mereka.

Sama seperti statemen Gus Yaqut yang membuat "bergairah" para kadrun. Banyak pihak yang menegaskan bahwa tidak ada yang salah dalam kata-kata Gus Yaqut itu. Tetapi kadrun mana peduli? Sekali mereka bilang salah, dan layak digolongkan sebagai menista agama, itu akan terus mereka perjuangkan hingga sasaran mereka jatuh, masuk penjara.

Tapi yang paling utama dari aksi itu adalah membidik Presiden Jokowi. Lihat saja dalam aksi 4322 itu, ada spanduk agar Jokowi turun. Entah apa kaitannya? Menteri Agama yang mereka tuding sebagai bersalah, tetapi mengapa Presiden harus ikut terkena getah, dan harus mundur? Tapi begitulah kaum kadrun.

Jika ada yang mereka nilai pantas dituding menista agama, jagad maya pun rame oleh bullyan, hujatan dan kutukan sebagai menista agama. Ujung-ujungnya akan ada desakan supaya dia mengundurkan diri, dan siap menjalani hukum pula sebagai penista agama.

Kita semua sudah pahamlah, kadrun itu tidak puas apabila "korban" mereka itu tidak dijatuhi hukuman penjara, semacam Ahok yang kena dua tahun. Meliana di Tanjungbalai 18 bulan. Keduanya didemo besar-besaran dengan tudingan menista agama.

Hukum negeri ini yang tunduk pada tekanan massa, menjatuhkan hukuman yang sangat tidak sepadan. Soal apa "kesalahan" mereka, padahal masih bisa dimintakan klarifikasi. Dan kalau memang tidak ada niat atau suatu kesengajaan, pasti akan dimaafkan. Jadi tidak akan dihukum badan, apalagi dalam waktu yang sangat lama.

Tetapi kadrun memang beda. Bagi mereka tidak ada kata maaf atau khilaf jika seseorang sudah ditetapkan oleh mereka sebagai menista agama. Orang yang lagi apes itu harus dihukum seberat-beratnya, masuk penjara dalam waktu lama.

Dalam kaitan ini, kita perlu menundukkan kepala atas tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) terhadap Muhammad Kace, yakni kurungan 10 tahun penjara. Sebelum tuntutan dibacakan, di luar gedung persidangan ramai aksi demo yang menuntut penista agama itu dihukum berat.

Tampaknya memang bukan aksi demo spontan, namun sudah direncanakan dengan matang sebagai bentuk tekanan dan intimidasi kepada para abdi hukum yang memproses kasus tersebut.

Maka kita sebagai pemerhati, tidak berharap banyak atas tegaknya keadilan terhadap terdakwa, yang sudah berlangsung berbulan-bulan. Dari sejak awal memang sudah tampak seperti ada dalang yang mengatur agar proses peradilan terhadap M. Kace harus seperti ini.

Kace yang dituding menista agama, ditangkap aparat di Bali. Maka bukankah seharusnya dia diadili di Bali? Tetapi dia malah diadili di PN Ciamis, Jawa Barat. Entah apa alasannya? Tapi banyaknya aksi demo di seputar gedung pengadilan, mungkin itu menjadi jawaban mengapa proses hukum terhadap Kace dilangsungkan di sebuah daerah yang masih tergolong fanatik agama?

Kita pun teringat pada Yahya Waloni yang mungkin kadar penghinaanya terhadap agama Kristen, jauh lebih berat dibanding apa yang dituduhkan pada M. Kace. Tetapi Yahwa Waloni hanya diproses sebentar, divonis ringan, dan kini sudah bebas pula.

Itulah gambaran bagaimana berkuasanya para kadrun dalam menyetir hukum di negeri ini, khususnya yang menyangkut "penistaan agama". Jika kelompok mereka yang melakukan penistaan, dijamin tidak akan ada ada sanksi hukum maupun sanksi sosial terhadapnya.

Bukti terbaru adalah aksi demo 4322 pada Jumat 4 Maret 2022 yang baru lalu itu. Sudah ada banyak ulasan, komentar, kecaman bahwa peserta demo berbuat kesalahan yang layak disebut sebagai penistaan agama. Bahkan yang bersangkutan sudah meminta maaf, bahkan minta ampun atas perbuatannya itu.

Akankah ada aksi demo untuk "penistaan" yang dia lakukan?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/penista-agama-pa-4322-akankah-didemo-aKiexFl5om

Wajib Tahu! PA 212 & Sejenisnya Adalah Gradasi Khawarij, Sumber Masalah di Negeri Ini

Jika PA 212 atau kelompok yang sejenis ini masih eksis di negara ini, siap-siaplah, bakal banyak orang yang tidak begitu tertarik dengan Islam model yang mereka bawakan. Dan parahnya, jika orang awam banyak melihat Islam itu diwakili oleh mereka, maka akan lebih banyak orang yang menjadi murtad. Iya, Islam yang mereka bawakan itu sangat tidak menarik dan sudah jelas sangat bising.

Islam sudah dikotori oleh perilaku dan sepak terjang mereka selama ini. Kelompok PA 212 ini sejatinya adalah para pengasong agama, mereka melihat karakter bangsa ini begitu patuh pada sosok yang dimuliakan seperti Habaib dan atau ulama, dan tiba-tiba mereka punya ide memakai nama Habaib atau mengemakan nama ulama itu untuk kepentingan sesaat. Iya, mereka adalah penggangguran yang bosan dan tak ada kegiatan maka dengan memakai nama Habib atau Ulama, atau pun Islam secara umum, disitulah mereka bisa menipu banyak orang, akhirnya mereka dapat kerjaan, yaitu demo berjilid-jilid. Tanpa demo dan unjuk gigi meski ompong, fulus tak juga mengalir ke rekening.

PA 212 dan sejenisnya adalah gradasi dari ideologi khawarij, yaitu kelompok yang gemar menggunakan simbol-simbol agama untuk menyalahkan orang lain, bahkan pada masa zaman kekhalifahan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib, kelompok ini memerangi Khalifah Ali, dan tidak cuma itu, kelompok ini gemar mengkafirkan, orang-orang yang tidak sependapat dengan mereka, juga mereka sesatkan dan kafirkan.

Pada masa Kekhalifahan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib, Gubernur Muawiyah waktu itu melakukan upaya pemberontakan kepada Khalifah Ali, khalifah yang sah, dan otomatis ada dua kubu yang sedang berperang, dan itulah yang dinamakan perang shiffin yang terjadi pada tahun 37 H/657 M. Jadi Sayyidina Ali Bin Abi Thalib VS Muawiyah. Nah, kaum khawarij ini tidak bergabung kepada salah satunya, karena menurut kaum khawarij ini, semuanya salah dan telah sesat serta kafir, maka hanya dirinyalah yang benar, sehingga keduanya harus diperangi.

Kaum Khawarij ini hafalan qurannya fasih, suaranya merdu, tetapi ia mengabaikan fakta bahwa Sayyidina Ali Bin Abi Thalib selain khalifah, beliau adalah murid langsung dari Nabi Muhammad SAW, atau duplikat dari Nabi Muhammad SAW, orang yang tak pernah melakukan kemaksiatan, bahkan kelahirannya begitu ajaib, lahir di dalam Ka’bah, belum pernah ada yang lahir di dalam Ka’bah selain Ali Bin Abi Thalib. Ali Bin Abi Thalib sangat berkaromah, dan itulah disebut sebagai wali Allah.

Karena Ali dididik langsung oleh Rasulullah, maka semua sahabat Nabi benar-benar tahu keutamaan Ali, ketinggian ilmunya telah membuat kagum para sahabat, padahal waktu itu umur beliau masih muda. Maka dengan demikian, sepeninggal Rasulullah SAW, banyak pertanyaan umat seputar agama dan hukum serta masalah sosial ditanyakan kepada Ali, Ali menjadi rujukan atau tempat mencari jawaban dari permasalahan umat, Ali sangat cerdas, dan apalagi, kekhalifahan yang diperolehnya adalah desakan umat itu sendiri, sebab sulit mencari pemimpin dalam masa kekacauan saat itu setelah Khalifah Usman Bin Affan terbunuh.

Nah, dengan keutamaan yang begitu nyata dan tinggi dari Ali Bin Abi Thalib, kaum khawarij yang arogan dan sangat terlalu over percaya diri, dan merasa paling paham agama Islam, seenaknya mengkafirkan dan mensesatkan Khalifah Ali Bin Abi Thalib. Jadi ketika ada orang benar yang dikafirkan atau disesatkan, bukan berarti orang yang benar itu nyata kekeliruannya, tapi sudah pasti yang menuduh dan melabelkan sesat dan kafir itulah yang bermasalah, sudah pasti pemahaman agamanya sudah melesat jauh seperti anak panah dari busurnya, maka tak heran jika kaum khawarij ini dengan berbagai macam variasi dan gradasinya itu telah melakukan tindakan-tindakan horor, seperti membantai, menghancurkan properti masyarakat karena dianggap tidak islami seperti wayang atau patung, atau pun karya seni lainnya.

Kaum khawarij ini adalah seperti virus atau kuman yang ada dalam tubuh Islam, namun sayangnya tidak juga dibersihkan, sebab gerakan politik licik senantiasa menggunakan kaum model sumbu pendek ini untuk mengacaukan negara, atau senantiasa dipelihara. Coba saja lihat di Suriah, siapa yang memasukkan kaum khawarij yang bernama ISIS itu di negeri itu? Bukankah itu sudah pernah disampaikan Hillary Clinton bahwa Amrik-lah yang membuatnya. Artinya, Amrik paham ada kaum bebal seperti itu yang bisa menjadi senjata proxy buat mencapai tujuan Amrik, yaitu menguasai lahan-lahan minyak. Jadi ujung-ujungnya adalah kekayaan alias fulus. Jadi Amrik tak perlu turun tangan langsung untuk menguasai Suriah, biar kaum khawarij yang bergerak dengan kebodohannya yang sangat horor itu.

Nah, rupanya, di Indonesia kaum model khawarij ini sudah ada, di masa SBY mereka tumbuh subur masuk ke berbagai lembaga pendidikan seperti kampus, hingga ke lembaga negara, itulah yang sampai sekarang yang senang ribut dan membuat gaduh dengan tema-tema agama. Perlu diketahui dan saya ulangi lagi bahwa Khawarij ini adalah ideologi sumber utama dari para pengacau yang bertema agama(Islam), seiring waktu kaum ini bergradasi menjadi berbagai model, nah itu yang dikenal sekarang ada yang wahabi, pekaes dan sejenisnya.

Mereka boleh berbeda nama dan model benderanya, tapi biangnya dari jeroan yang sama yaitu khawarij. Ciri utama dan kesamaannya yaitu gemar mengkafirkan dan menyesatkan serta sering melakukan perbuatan brutal atas nama membela agama. Coba perhatikan mereka yang saat ini katanya membela adzan lalu demo, tetapi begitu adzan di mesjid bergema, malah tidak berhenti berdemo, jadi kampretkan!

Atau katanya agama yang dianutnya itu adalah rahmatan lil alamin, tetapi begitu Menag Gus Yaqut menyampaikan soal pengaturan suara-suara Toa, mereka langsung menggorengnya dan terjadilah demo sembari menghina Gus Yaqut dengan sebutan nama binatang. Apakah ini model agama yang rahmatan lil alamin? Sudah jelas merekalah yang justru sesat dan menyesatkan.

Atau belajar dari kasus Ahok, ketika mereka berdemo, apa yang mereka ujarkan? Sudah pasti kebencian dan teriak-teriak “Bunuh Ahok...Bantai Ahok... “ dan masih banyak kata-kata sadis yang keluar dari mulutnya yang kotor.

Sungguh mereka tak pantas menobatkan dirinya kelompok yang paling islami, mereka kutu-kutu yang mencoba menggerogoti negara ini. Seharusnya negara sudah harus segera membuyarkan kekuatan mereka atau mematikan ideologi mereka, agar tidak menjadi penghalang kemajuan bangsa, yang berperikemanusiaan dan berkeadilan, atau ber-Pancasila. Jangan sampai Pancasila mereka ganggu-ganggu.

Maka dengan demikian, kelompok PA 212 yang juga merupakan gradasi dari khawarij ini, ketika mengatakan ingin berkerja sama dengan TNI, maka jangan pernah dipercaya, itu namanya pretttttt dahhh....!!! Itu hanya halusinasi di siang bolong. Untuk bisa membantu TNI atau Indonesia menjadi lebih baik, adalah dengan cara, tidak menjadi Khawarij atau PA 212 dan atau sejenisnya. Itu yang terbaik! Dan dijamin negara akan melaju menjadi negara yang hebat dan kuat, tidak mudah tunduk pada hegemoni negara penjajah!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/wajib-tahu-pa-212-sejenisnya-adalah-gradasi-Xrs4Fr1bN4

Re-post by Migo Berita / Senin/07032022/12.33Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya