Kejeniusan Jokowi dalam Sibak Semak, Kegoblogan Mahasewa Nongol, Bandar Rugi Banyak!
Jokowi ini orang yang jenius dan sangat cerdas di dalam memetakan peta politik di Indonesia. Kita mengetahui bahwa ada aksi mahasiswa yang katanya besok akan diselenggarakan di Jakarta khususnya di hadapan kabarnya demonstrasi ini dilakukan untuk memprotes presiden Joko Widodo yang ada kemungkinan 3 periode.
Hal ini membuat rakyat Indonesia resah karena kita tahu bahwa mahasiswa itu diduga kuat adalah orang-orang yang dibayar dan ada koordinator lapangan apalagi kita tahu bahwa Amien Rais sudah pernah berkata bahwa dia menolak Jokowi 3 periode dan pendukung Anies Baswedan lainnya kelihatannya ketakutan kalau Jokowi 3 periode.
Tidak
lama kemudian mahasiswa yang katanya bergabung di dalam aliansi badan
eksekutif mahasiswa seluruh Indonesia dengan puluhan kampus akan
menggeruduk istana untuk berdemo di sekelilingnya.
Kenapa Joko Widodo terkesan lambat untuk melakukan informasi dan menyebarkan pandangan soal jadwal pemilu?
Kalau begitu demonstrasi besok sudah gurem dan tidak ada maknanya lagi dong? Karena agenda utama mereka adalah ingin Jokowi tetap 2 periode. Sudah jelas bahwa Jokowi akan mengikuti amanat konstitusi dan juga tidak ada perpanjangan masa kepemimpinan.
Joko Widodo ini pintar untuk menghabisi dan menggembosi uang-uang yang dipakai untuk mengatur mahasiswa yang bisa di sewa itu. Cara dia menghabisi uang orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan ingin Indonesia hancur adalah dengan memberikan informasi setelah uang itu keluar.
Jadi koordinator lapangan sudah mendapatkan uang dan menyebarkannya ke para mahasiswa yang bisa di sewa itu. Bandar sudah keluar modal dan Jokowi mengeluarkan statement setelah itu. Strategi memiskinkan lawan dengan cara ini adalah cara yang sangat jenius dan perlu diperhatikan dan dicontoh oleh orang-orang lain.
Menteri-menteri Jokowi yang juga bicara soal tiga periode pada akhirnya bungkam dan tidak mau melanjutkan apapun yang ia pernah katakan. Kelihatannya menteri-menteri Jokowi memang sengaja untuk mencari sensasi agar Bandar keluar duit untuk demo Jokowi.
Kelihatannya menteri-menteri yang ngomong Jokowi kemungkinan tiga periode memang sudah menjadi umpan untuk Bandar busuk yang merupakan politisi sebelah khususnya para pimpinan partai berkarat. Bandar sudah keluar duit dan pada akhirnya mereka mengulang sejarah kegagalan demo 212 dan 411.
Bandar rugi dan mereka gigit jari. Demo esok hari akan menjadi tidak ada alasannya lagi dan tidak punya kekuatan lagi untuk mendobrak. Tapi karena uang sudah dikeluarkan pasti ada saja bahan-bahan demo yang akan dimunculkan. Saat ini BBM dan minyak masih langka dan mahal.
Tapi itu tidak lebih kuat daripada isu tiga periode yang sebenarnya menjadi agenda utama mereka. Jokowi ini bergerak dalam diam dan mendadak sehingga bayangan nya pun masih ketinggalan di belakangnya.
Demo mahasiswa sebenarnya ada beberapa tuntutan, beberapa di antaranya adalah soal 3 periode Jokowi, lalu harga minyak yang melambung tinggi, kemudian menagih janji Joko Widodo. Tapi bagi saya, yang paling panas digoreng, ternyata sudah disiram air dingin oleh Joko Widodo, yakni soal demo 3 periode Presiden Joko Widodo.
Mahasewa kok mau lawan presiden? Presiden itu sudah membangun rakyat dengan baik. Mereka lupa perhitungan, bahwa faktor “rakyat” ada bersama Joko Widodo lah yang akan memastikan demo itu akan gurem. Mereka memaksa dengan begitu cepat mengganti tema demo.
Spanduk yang sudah disiapkan dengan modal miliaran, harus jadi alas tidur saja karena sudah tidak mungkin dipakai lagi. Joko Widodo memiliki akses manajemen antara TNI, Polisi dan BIN dengan sangat luar biasa. Tidak bisa dibayangkan bukan, ketika jika bukan Jokowi yang menang, tapi Prabowo.
Bisa kacau negara ini. Prabowo nggak bisa memimpin Indonesia. Dan dia, kemudian Anies harus dipastikan kalah di tahun 2024 nanti. Selama ini kita melihat kepemimpinan Presiden Joko Widodo sudah sangat luar biasa. Dia bisa meredam konflik yang parah.
Mahasewa goblog itu lagi masuk kejurang kejatuhan. Harga diri mahasewa hancur karena ikuti orang-orang macam Amien Rais dan partai berkarat. Panci mana panci? Semoga saja nggak ada suara panci rombeng si Roy yang koar-koar di Twitter. Joko Widodo luar biasa.
Begitulah luar biasa.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/kejeniusan-jokowi-dalam-sibak-semak-kegoblogan-aSlBvVmP4T
Ikut Demo Tapi Tak Tahu Tujuan Demo, Bukti Demo Sekarang Banyak Ditunggangi
Saya sempat dishare sebuah video mengenai seorang mahasiswa yang ternyata dibayar untuk ikut demo. Ketika ditanya apa tujuan demo, dia menjawab tidak tahu. Dia dibayar untuk ikut demo. Entah video ini benar atau tidak, tapi hal seperti ini bisa saja terjadi.
Di demo-demo sebelumnya, banyak yang tertangkap melakukan aksi anarkis. Ketika ditanya, mereka mengaku disuruh dan dibayar entah oleh siapa.
Dan
media sosial dihebohkan dengan beredarnya sebuah video pendemo yang
mengakui dirinya ikut demo untuk mendukung Presiden Jokowi dilantik jadi
Polri dan mendapatkan bayaran sebesar 30 ribu rupiah.
Gila, kan? Tak diketahui dengan pasti, kapan video itu diambil.
Seorang wanita dalam video ditanya oleh seorang lelaki mengenai alasan dirinya ikut demo. Dengan konyolnya dia mengakui bahwa dirinya ikut demo untuk mendukung Jokowi dilantik menjadi Polri.
Namun, ketika ditanya alasan mengapa mendukung Jokowi jadi Polri, dia tidak bisa memberikan alasan dan mengaku tidak pernah menonton TV. Dia ikut serta dalam demo hanya untuk ikut-ikutan saja.
“Nggak tau, saja juga nggak pernah nonton Tv, tau tau begini suruh begini saya ikut-ikut aja”, katanya.
Dia mengaku diajak seseorang untuk ikut demo, tapi dia tidak tahu apa yang menjadi tuntutan demo sehingga jawaban yang bisa dia berikan adalah mendukung Jokowi menjadi polri. Selain itu, dia mengakui hanya ikut-ikutan aksi karena ajakan seseorang dan juga mendapat bayaran dari seseorang yang mengajaknya ikut berdemo.
“Disuruh yang bawa, dapat duit, dikasi uang capek 30 ribu”, katanya lagi.
Inilah kenapa bangsa ini masih tersendat kemajuannya. Sebagian dari kita masih gampang disuruh melakukan hal konyol. Otak kadang tidak dipakai untuk berpikir. Dan parahnya, diiming-imingi dengan sedikit uang saja sudah luluh lantak kewarasannya. Entah ini karena masalah kebodohan atau kemiskinan. Mungkin saja dua-duanya.
Makanya jangan heran, demo saat ini sudah tidak murni lagi. Sering ada bohir di balik demo yang menggerakkan massa lewat iming-iming uang dan makanan. Saya tak paham apakah mereka tidak sadar diri mereka begitu bodoh dihargai semurah itu untuk turun ke jalan. Masih mending kalau dibayar sejuta. Ini cuma dibayar Rp 30 ribu.
Itulah mengapa politik Indonesia tidak sehat. Karena ada kelompok yang kayak kerbau dicocok hidung, yang cukup dihargai dengan sedikit uang dan nasi bungkus. Dengan mudahnya bohir politik mengerahkan massa besar dengan modal yang tidak seberapa.
Belum lagi para kadrun sampah yang gobloknya awet. Coba kalian bayangkan bagaimana bangsa ini bisa cepat maju kalau sebagian warganya masih mudah dikibuli dan diadu domba. Mungkin mereka disuruh lompat ke jurang pun, mereka tidak akan mikir panjang kalau sudah ada duit di depan mereka.
Makanya, mengapa aksi demo nanti tidak akan berdampak luas. Mungkin akan sedikit rusuh jika beneran ada penumpang gelap. Tapi tidak akan sampai menggoyang pemerintah. Demo ini akan sama seperti demo-demo sebelumnya. Cukup ngeselin sih.
Bahkan, pgiat media sosial, Yusuf Muhammad berkomentar soal ancaman pelengseran Jokowi pada aksi demo ini.
Dia bahkan berani mengatakan bahwa jika Jokowi benar-benar lengser pada 11 April ini, maka dia akan berjalan kaki dari Jakarta ke Jogjakarta dengan hanya memakai celana kolor.
“Kalau tgl 11 Jokowi lengser, saya akan jalan kaki pakai celana kolor doang Jakarta-Jogja,” kata Yusuf Muhammad.
Hahaha, ini sih menyindir si kakek tua munafik yang konon disebut gelandangan politik sekaligus pecundang politik.
Sedangkan Denny Siregar lebih hebat lagi. Dia bahkan berani potong kemaluan jika Jokowi lengser.
"Ada yang halunya sundul langit, kalo @jokowi akan lengser tanggal 11 April. Gini deh, kalo tanggal itu @jokowi lengser, gua potong tytyd. Catet ya, nasgor kambing,” katanya di Twitter.
Jangan mimpi bisa lengserkan Jokowi kalau massa yang dikerahkan adalah massa bayaran yang otaknya jarang dipakai buat mikir. Yang ada malah bikin masyarakat kesal dan tidak simpati. Kalau sudah begini, demo apa pun takkan mempan lagi. Demo saat ini sudah keburu dicap rusak dan bobrok. Tanpa dukungan masyarakat luas, demo hanya seperti angin kentut, yang baunya cuma sebentar saja lalu lenyap.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/ikut-demo-tapi-tak-tahu-tujuan-demo-bukti-demo-21nybVXqWM
BEM SI Tak Usah Curhat Dapat Ancaman dan Peretasan
Jelang aksi demo besok, semakin banyak narasi provokatif yang berseliweran di media sosial. Bahkan saya melihat ada screenshot percakapan tentang rencana untuk membuat kerusuhan (entah benar atau tidak).
Kalau demo-demo sebelumnya yang dilakukan PA 212 dan gerombolannya tidak lagi mencekam, maka aksi dari mahasiswa ini terasa auranya. Aura akan terjadi keributan karena sudah banyak bukti bahwa aksi ini akan ditunggangi oleh beberapa pihak.
Jelang aksi demo, BEM SI mengaku mendapat ancaman.
Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal, mengaku sejumlah presiden mahasiswa dan koordinator aksi menerima ancaman dan mengalami peretasan.
"Betul (ada ancaman), ada beberapa peretasan WA (WhatsApp) yang dialami oleh beberapa presiden mahasiswa," kata Luthfi.
Luthfi menegaskan aksi mahasiswa tersebut tak perlu surat izin, melainkan cukup hanya surat pemberitahuan. Dia mengklaim pihaknya juga sudah menyampaikan surat pemberitahuan terkait aksi tersebut ke kepolisian.
Selain BEM SI, BEM Nusantara juga awalnya akan ikut turun ke jalan. Akan tetapi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, bertemu dengan BEM Nusantara. Wiranto mengajak mahasiswa untuk tidak turun ke jalan. Dan ada kabar kalau mereka batal turun ke jalan, atau masih dalam proses mempertimbangkan. BEM UI pun kabarnya tidak turun ke jalan meski kemudian muncul narasi kalau mereka digembosi.
"Aksi kan salah satu kebebasan berpendapat dan sudah dinaungi dalam UU juga, maka dari itu parlemen jalanan harus terus berjalan untuk mengekspresikan kebebasan berpendapat dan kemerdekaan dalam negara demokrasi ini," katanya.
Begini ya, tolong jangan jadi penakut apalagi pengecut dengan play victim mengaku diretas lah, diancam lah diintimidasi lah. Itu adalah konsekuensi yang harus kalian tanggung sendiri.
Kalian ini tidak pernah belajar dari masa lalu saat demo kalian ditunggangi. Kalian dengan entengnya mengatakan demo disusupi. Justru kalian demo makanya dimanfaatkan. Sekarang makin santer terdengar demo 11 April akan kembali ditunggangi hingga rusuh. Kalian cuma bilang itu hoax dan bukan tuntutan kalian untuk meminta Jokowi mundur. Dan kalau demo rusuh, kalian cuma lepas tangan dan pura-pura kayak orang amnesia.
Ujung-ujungnya pemerintah juga yang membereskan kekacauan ini. Kalian demo, lalu ditunggangi hingga rusuh, itu adalah konsekuensi yang harus ditanggung pemerintah. Dan kalian juga harus berani tanggung jawab kalau misalnya beneran kalian diancam atau diintimidasi. Jangan jadi penakut dan berlagak play victim ala mantan presiden prihatin itu. Masyarakat sudah muak dan jijik dengan demo murahan ini.
Akibat yang kalian terima yaitu menerima ancaman tidak ada apa-apanya dibanding konsekuensi yang harus ditanggung pemerintah kalau demo kalian jadi anarkis dan rusuh. Fasilitas umum rusak. Aktivitas masyarakat terganggu. Warga sekitar tempat demo terpaksa menutup usaha. Belum lagi bicara soal ketidakstabilan politik akibat demo yang ditunggangi. Ongkos politiknya terlalu besar. Belum lagi anggaran untuk mengawal demo dan memperbaiki kerusakan akibat demo.
Kalian cuma diancam atau diintimidasi (entah oleh siapa) lalu koar-koar ke semua orang? Bagaimana dengan pemerintah yang sering diancam diturunkan, direvolusi, dituntut mundur, diacak-acak oleh duri dalam daging?
Jujur saja, tak ada yang simpati soal ini. Apalagi kalau demo beneran dijadikan ajang rusuh, nama mahasiswa pun jadi rusak. Mahasiswa bukan lagi dianggap pahlawan, tapi tukang bikin gaduh yang tak mau membersihkan kekacauan yang sudah diperbuat. Demo mahasiswa akan dianggap sebagai aksi sampah yang hanya membawa kerugian. Mereka akan jadi kelompok biang kerok yang menyebabkan munculnya tunggangan politik.
Sebenarnya tidak ada masalah turun ke jalan dan demo kalau presiden terindikasi sengaja mau menunda pemilu atau memperpanjang masa jabatan hingga tiga periode. Nyatanya tidak ada. Jadi apa yang mau didemo? Kenaikan BBM? Itu adalah Pertamax yang untuk orang mampu, bukan BBM subsidi. Jadi ini demo demi rakyat atau demi bohir?
Justru kalau mau demo soal pemilu, harusnya demo ke menteri atau petinggi-petinggi parpol yang menyuarakan itu. Salah alamat kalau demo ke Jokowi. Kalian bukannya tidak paham akar masalahnya, tapi memang dasarnya bermental tipis dan di otak kalian itu cuma demo doang.
Kayak demo rusuh beberapa tahun lalu, tak tahu masalahnya apa, tapi demo kayak orang stres diusir dari rumah.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/bem-si-tak-usah-curhat-dapat-ancaman-dan-peretasan-rD8Y4WQwfZ
PKS, Golkar dan Demokrat Masih "Kenyang", Tetap Menolak Interpelasi Formula E
Beberapa Anggota DPRD DKI Jakarta, bersuara terkait akan digulirkannya lagi sidang paripurna dengan agenda Interpleasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terkait ajang balap mobik listrik Fomula E. Mereka tetap bersikeras dengan pendiriannya menolak Interpelasi terhadap Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Pertama, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Achmad Yani. Ia mengatakan interpelasi merupakan hak setiap anggota dewan. Namun, dia menyebut PKS tegas menolak interpelasi Formula E.
"Mengenai interpelasi itu merupakan hak DPRD. Siapapun boleh mengajukan hak interpelasi jika memenuhi persyaratan dan prosedur serta tata tertib yang ada. Dan ada alasan yang jelas. Sikap PKS sudah jelas tidak akan melakukan interpelasi terhadap Gubernur Anies," kata Yani kepada wartawan, Jum'at (8/4) dikutip dari Detik.com.
Yani mengatakan sebelumnya mayoritas DPRD menolak interpelasi tersebut. Sehingga dia menilai interpelasi Formula E tidak perlu dipaksakan lagi. "Jika mayoritas DPRD telah menolak interpelasi, mestinya sudah tidak perlu lagi interpelasi dipaksakan," ujarnya.
Tak usah diragukan lagi, PKS memang selalu jadi garda terdepan untuk membela Gubernur seiman. Apapun kebijakan Anies, entah itu bermanfaat atau tidak buat warga Jakarta, sudah pasti didukung. Mirip-mirip hantu gundul jembatan Ancol itu, hehehe. Toh, mereka juga yang mengusung Anies di Pilkada terbrutal se-jagad raya pada 2017 lalu.
Kedua, Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, juga menolak keras interpelasi Formula E dilanjutkan kembali. Golkar memandang masih banyak pekerjaan rumah yang lebih penting ketimbang interpelasi.
"Golkar tetap menolak karena masih banyak hal lain yang lebih penting," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco, Minggu (10/4) dikutip dari Detik.com. "Mau apalagi, sih? Kurang kerjaan apa? (Seperti) nggak ada hal yang lebih penting dari interpelasi," sambungnya.
Anggota Komisi E itu menilai interpelasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlalu politis. Alih-alih melanjutkan interpelasi, kata dia, lebih baik anggota dewan bersinergi memastikan keamanan menjelang lebaran 1443 hijriah.
"Terlalu politis sekalilah. Mending pikirin supaya rakyat Jakarta bisa lebaran dengan nyaman dan tentram," ujarnya. Golkar mengaku baru akan memikirkan interpelasi jika Formula E dinyatakan gagal.
Gawat juga nih partai beringin, menganggap Formula E nggak penting. Menurut loe?! Ini penghamburan uang rakyat boss! Dana ratusan milyar untuk membayar commitment fee dan sampai sekarang nggak bisa menunjukkan bukti pembayaran dibilang nggak penting, situ sehat?!
Tujuan dari interpelasi ini kan untuk menanyakan, hanya bertanya kepada Gubernur. Dana pastinya berapa, sumbernya darimana saja, bukti pengeluaran dan penerimaannya mana, kan gitu? Apa Golkar merasa semua rakyat Jakarta bisa dibodohi?
Ketiga, hal senada juga disampaikan oleh Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta. F-Demokrat masih memberi kesempatan untuk Pemprov DKI menyelenggarakan Formula E.
"Insya Allah saya bersama Fraksi Demokrat konsisten dengan sikap awal kami ketika isu ini awal bergulir. Sampai hari ini saya masih berbaik sangka pada pemerintah DKI dan penyelenggara Formula E, bahwa event ini akan memberikan banyak kebaikan bagi Jakarta khususnya dan Indonesia umumnya," ujar Penasihat Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta Misan Samsuri.
Wakil Ketua DPRD DKI itu berpesan jangan sampai Formula E memalukan nama Jakarta di kancah dunia. Dia juga mengajak masyarakat mendukung ajang balap mobil listrik itu.
Memberikan kebaikan untuk warga Jakarta atau untuk Gubernurnya saja? Ajang ini kan bukan agenda prioritas janji kampanye, kenapa harus ngotot diadakan? Lagipula apa dampak baiknya bagi warga Jakarta? Bagi Indonesia apalagi. Kalau menunggu ajang ini digelar dulu baru interpelasi, keburu diciduk KPK dong. Sampai sekarang saja sirkuit belum juga jadi, baru lintasannya lho itu. Hehehe.
Jadi menurut saya, para fraksi DPRD DKI Jakarta yang tetap menolak interpelasi terhadap Gubernur Jakarta Anies Baswedan, masih merasa "kenyang". Luar biasa memang efek gelaran lobi-lobi politik bertopeng makan malam di Balaikota DKI, sampai sekarang masih terasa. Bahkan mereka sudah tidak peduli lagi akan penghamburan uang rakyat, demi menggelar balapan mobil listrik yang belum tentu sukses pelaksanaannya. Yang hanya demi ambisi politik sang Gubernur, demi menaikkan elektabilitasnya di 2024.
Semoga anggota dewan yang terhormat lebih amanah dengan tanggung jawab mereka sebagai wakil rakyat.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/pks-golkar-dan-demokrat-masih-kenyang-tetap-hP82Ec4Crp
Mahasiswa Rasa PA 212
Saya sebetulnya gak percaya-percaya amat, bahwa para mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi pada hari ini tanggal 11 April 2022 ngerti dengan apa tuntutan mereka kepada pemerintah.
Apakah
tuntutan ini murni konsep mereka sendiri? Ataukah ada elit politik atau
pejabat yang mendanai mereka untuk melancarkan aksi demo dijalan? Saya
lebih percaya pada opsi yang kedua.
Lagian yang mau didemo itu apaan sih? Jujur saya gak ngerti. Pertamax naik? Lah. Kan itu bensinnya mobil/motornya orang kaya? Ngapain kalian mahasiswa ngebelain orang kaya?
Menuntut presiden agar tidak maju sebagai presiden 3 periode? Ini kan pak Jokowi sudah beberapa kali bilang bahwa dia sudah tegaskan tidak mau jadi presiden 3 periode. Pak Jokowi itu orang yang taat hukum dan undang-undang, ngotot jadi presiden 3 periode? Bisa diturunin dong dia sama DPR, pak Jokowi itu beda dengan Soeharto yang haus kekuasaan dan menghalalkan segala cara untuk mencapai ambisi pribadinya.
Jujur saja saya sama sekali gak ngerti dengan mahasiswa sekarang ini. Tuntunannya gak jelas, yang didemo gak ada urusannya dengan presiden malah demonya ke istana negara. Aneh kan?
Heran saya, orang tua sudah keluar duit banyak bukannya kuliah yang bener, rajin belajar supaya jadi pemuda-pemudi yang berkualitas untuk negara, menyampaikan kritik dengan benar, argumennya jelas, dan tuntutannyapun sesuai dengan kondisi dilapangan. Ini nggak, demo Cuma modal teriak-teriak “rezim ini rezim itu”, “hidup mahasiswa” dan segala macam. Giliran diamankan dan ditanya tuntutannya apa malah ciut kaya tikus kena rendam terus ngomong “s..s.saya Cuma ikut-ikutan temen doang pak!” anak kampret.
Buat apa sih berpanas-panasan gak jelas gitu? Supaya apa? Supaya keren terus diliat cewek? Supaya dapat nama? Kalo emang itu alasannya berarti kalian mahasiswa bodoh! Mahasiswa tolol!
Malu lah sama senior-senior kalian dulu yang memang berjuang dengan taruhan nyawa menyampaikan tuntutan kebenaran yang keberpihakannya kepada rakyat itu jelas. Bukan kaya kalian yang Cuma mau gaya-gayaan doang.
Orang
tua Susah cari duit buat biaya kalian kuliah malah demo-demoan gak
jelas. Demonstrasi? Tidak kawan itu namanya cabut kuliah dengan gaya.
Kalo emang pinter, kalo emang kritis ya adu debat dong! Adu data dan datangi pihak-pihak yang berkepentingan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dan cari jalan keluar bersama. Bukan malah bakar-bakar ban ditengah jalan bikin orang macet.
Nyusahin orang aja.
Ntar giliran dikerasin dikit nangis, bilangnya otoriter, alergi kritik, anti demokrasi. Preettt, kalo udah tau resikonya bakalan ada bentrok dengan aparat ya jangan anarkis makanya, aparat negara pasti bertindak kalau ada kerusuhan tak perduli siapapun pelakunya.
Saya tidak melarang atau anti dengan demo. Tidak! Yang ingin saya kritik kepada mahasiswa ini adalah ketidakmampuan mereka untuk memahami akar permasalahan, mereka hanya terpengaruh oleh hoax dan isu-isu murahan yang seharusnya kita sudah tau bahwa itu adalah provokasi murahan kadrun-kadrun yang memang hanya ingin buat kerusuhan belaka.
Gak tau masalah main ikut-ikutan turun kejalan, dibayar berapa kalian emang? Kalian ini mahasiswa atau PA 212?
Ayo dong. Coba kalian berpikir sedikit terbuka, renungkan sedikit kata-kata saya ini. Mau kalian ditunggangi oleh para elit pejabat yang Cuma memanfaatkan kalian demi kepentingan pribadi mereka? Coba renungkan lagi apakah yang kalian tuntut ini memang keinginan rakyat Indonesia sendiri atau hanya demi kepentingan segelintir orang saja? Gunakan hati nurani kalian. Ini Indonesia negeri kita yang harus kita jaga bersama, mari saling rangkul dan duduk bersama mencari solusi yang lebih baik untuk kedepannya.
Tidak ada yang salah dengan demo, demo itu wajar dalam negara demokrasi, yang salah itu adalah orang-orang yang tidak membaca dan tidak paham dengan masalah nya lalu turun kejalan dengan mengatasnamakan demonstrasi mahasiswa dan membuat kerusuhan.
Saya yakin masih ada teman-teman mahasiswa yang bisa berpikiran kritis. Ayo dong, coba kalian pikirkan lagi, kalian kan orang berpendidikan. Kalian bukan PA 212 yang Cuma bisa reunian tiap tahun doang kan?
Sumber Utama : https://seword.com/umum/mahasiswa-rasa-pa-212-73lqXoUq4P
Isu Tiga Periode Dan Serigala Licik Di Sekitar Jokowi
Jokowi bagaikan dikerumuni sekumpulan Serigala, meski tidak menerkamnya secara langsung. Bukankah begitu gambaranya kawan? Lalu siapa yang akan membantu Jokowi? Cukupkah rakyat yang terus bersuara? Dan bagaimana Jokowi bisa lepas dari ancaman bahaya dan jebakan ini?
Sudah berkali-kali Jokowi menolak tiga periode itu, tetapi gorengan narasi bahwa Jokowi nanti bakal setuju pun terus digemakan, dan tentu saja para kadrun pun semangat menelan mentah-mentah isu itu meskipun sudah bau kotoran.
Para
kadrun yang mau dibayar berdemo riang gembira. Begitulah nasib kadrun
yang menjadi pengangguran, atau ada yang sudah bekerja dan nyaman
menikmati fasilitas negara tetapi tidak bersyukur juga.
Rempong memang kalau sudah jadi kadrun. Ban mobilnya kempes pun yang disalahkan Jokowi. Para Bohir sudah berhasil mencuci otak para kadrun ini di berbagai lini.
Para Bohir ini sepertinya punya hubungan dengan elit global, dan karena itulah konflik yang terjadi di luar negeri juga punya pengaruh di negeri ini secara tidak langsung, soal Rusia dan Ukraina plus Nato dan Mamarika juga memberikan efeknya, apalagi jika Rusia datang ke Indonesia, maka negara-negara yang bermusuhan dengan Rusia pun menjadi geram.
Indonesia seperti negara gadis primadona yang jadi rebutan. Sejarah panjang negeri ini pernah dijajah adalah bukti bahwa negera ini amat sangat penting, penjajahan yang lama itu seharusnya sudah membuat Indonesia hancur, tetapi ternyata masih bisa bertahan meski dengan sangat berat memperjuangkannya.
Rakyat Indonesia atau Nusantara itu sejatinya adalah para pejuang dengan penuh jenaka, konflik yang paling tegang bisa menjadi lawakan atau komedi. Dan karena itu banyak politisi bisa jadi bahan komedian, karena sudah dianggap seperti badut-badut yang gemar menjilat negara-negara maju demi kepentingan pribadi dan golongan.
Badut-badut politik ini mengesampingkan ideologi negara Pancasila, yang mereka lakukan adalah bagaimana caranya meraup keuntungan yang sebesar-besarnya, maka karena itu mereka pengen terus bersanding dengan kekuasaan, bahkan sangat ingin mengkontrol jalannya pemerintahan demi kekayaan diri, maka jangan heran jika masalah minyak goreng masih seperti misteri, bahkan Jokowi sudah menegur dalam rapat-rapat terbuka, tetapi mereka sepertinya masih bermuka tebal-tebal. Yang penting bagi mereka adalah cuan cuan cuan.
Isu
tiga periode bukanlah Jokowi yang menghembuskannya, dan bahkan sudah
berkali-kali Jokowi menolak perpanjangan masa jabatan itu, tetapi
ternyata narasi yang digelontorkan seperti memaksa Jokowi harus setuju
tiga periode. Kadrun mana lagi yang tidak bisa mudeng dengan penjelasan
Jokowi ini? Dan kenapa sih para kadrun itu tidak mendemo tokoh-tokoh
yang pertama kali menghembuskan isu tiga periode?
Jokowi sudah tahu persis hal ini, bahwa ini adalah jebakan yang sangat berbahaya dan sebuah pemaksaan. Sebelum ketiga menteri yang berbicara soal tiga periode, sudah ada segelintir orang yang pernah mendukung Jokowi yang juga menyuarakannya. Apakah ini adalah suruhan para menteri itu?
Lalu setelah tidak berefek drastis itu itu, akhirnya para menteri ini pun kegatelan bicara tiga periode atau bicara langsung, turun panggung. Mmhhh... ada skenario yang sudah bisa dianalisa. Dan buntutnya adalah bagaimana menjaga posisi kekuasaan agar bisa menguntungkan mereka.
Jadi kesannya mereka ini hanya ingin memanfaatkan Jokowi demi ambisi dan keuntungan golongannya, jika tidak bisa lagi memanfaatkan Jokowi, maka skenario atau rencana selanjutnya adalah menyingkirkan Jokowi. Cerdik nan licik!
Jadi apakah para menteri yang sekarang berada di kabinet Jokowi ini masih ada yang bisa dipercaya? Masih adakah yang memang bekerja membantu Jokowi dan demi rakyat Indonesia? Atau semuanya sudah ambil ancang-ancang karena melihat dan memprediksi bahwa Jabatan Jokowi sudah tidak lama lagi?
Sudah sering Jokowi menolak tiga periode, tetap saja para kadrun mau berdemo, dan demo ini sudah pasti bukan murni dari rakyat mayoritas, ini pasti ada yang menggerakkannya, dan ada biaya yang dikeluarkan untuk terwujudnya demo ini, atau mereka berani “Bakar-bakar duit” demi tercapai tujuannya itu.
Di sosial media ajakan demo semakin ramai, dan dinarasikan seolah-olah sejarah reformasi akan berulang, padahal seluruh rakyat Indonesia tidak ada yang peduli mereka ini. Dan sudah terbuka lebar dan jelas bahwa mereka yang mau berdemo saat ini adalah bayaran semata, orang-orang yang mau menggadaikan negaranya demi kerakusan para bohir yang tidak ingin bisnisnya terganggu.
Jokowi memang dalam bahaya besar, tantangan terberat adalah kelicikan orang-orang terdekat atau dalam lingkup pemerintahan. Narasi tiga periode dipaksa jadi pemicu, agar Jokowi hanya diberi dua pilihan yang semua pilihan itu tidak ada yang menguntungkan, yaitu Jokowi mau ikut tiga periode, atau Jokowi menolak tiga periode tetapi tetap didemo dan akan dilengserkan, jadi buntutnya sama saja.
Maka dengan demikian, Jokowi harus melawan dan tetap taat pada konstitusi, dan rakyat mayoritas pun mendukung. Para Bohir yang seolah-olah mau mengatur negara ini, sudah masanya harus segera down atau ambyar, mereka sudah terlalu lama menikmati banyak sekali kekayaan negeri ini, dan nampaknya mereka tidak pernah cukup dan tidak pernah puas apa yang telah diperolehnya selama ini, meskipun mereka tahu betul bahwa semua kekayaan itu akan ditinggalkannya dengan kematian, semakin tua malah semakin memasang langkah-langkah licik menguasai negara.
Yakinlah, jumlah rakyat yang mendukung Jokowi ini sangat banyak bila dibandingkan para kadrun ngenes itu, dan meskipun Bohir punya banyak logistik, namun ketahuilah, kekuatan rakyat adalah kekuatan yang Tuhan titipkan agar tetap menjaga negara ini, negara yang sudah dijanjikan sebagai negara paling penting di dunia, negara dimana Ratu Adil akan memulai pondasi perjuangannya dalam mewujudkan keadilan di muka bumi ini, dan karena itulah “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” adalah nilai yang wajib terwujud, bukan hanya hafalan atau teks semata.
Jadi hanya ada satu kata “Lawan!” mereka yang mengganggu Jokowi dan yang mengobok-obok Pancasila!
Sumber Utama : https://seword.com/umum/isu-tiga-periode-dan-serigala-licik-di-sekitar-QaJXCFSDY3
Prabowo Berpolitik dalam Diam
Pemilihan Umum yang terdiri dari Pemilihan Legislatif (Pileg) serta Pemilihan Presiden (Pilpres) rencananya akan diselenggarakan tanggal 14 Februari 2024. Walaupun ada isu penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan Presiden, tapi Jokowi menegaskan Pemilu akan dilaksanakan sesuai rencana, tidak ditunda.
Partai politik, baik yang lama maupun yang baru, sudah sibuk mempersiapkan berbagai hal menuju 2024. Mereka berusaha menaikan elektabilitas, nama baik, popularitas demi kesuksesan raihan suara maksimal di Pemilu mendatang.
Elit
partai dan tokoh non partai yang sering masuk bursa Capres sudah
bersiap. Mereka terjun ke masyarakat, berupaya meraih simpati masyarakat
demi kenaikan elektabilitas dan popularitas. Semuanya wajar dan memang
seperti itu biasanya.
Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sudah sering turun ke masyarakat. Apalagi Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB sudah percaya diri maju sebagai Capres 2024. Kepercayaan dirinya sama dengan waktu menjelang Pemilu 2019. Walaupun pada kenyataannya tidak jadi Capres juga tidak jadi Cawapres yang penting percaya diri dahulu.
Diantara banyak Ketua Partai yang berusaha muncul dan terjun langsung ke masyarakat, ada satu Ketua Umum yang seolah acuh dengan hiruk pikuk riuhnya politik menjelang Pemilu 2024. Padahal beliau adalah Ketua Umum partai besar dan lawan kuat Capres Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Dia adalah Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.
Sampai saat ini Prabowo Subianto belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang rencana pencapresannya. Padahal Ketua Umum partai lain sudah grasak-grusuk cari perhatian. Menjabat sebagai Menteri Pertahanan Prabowo seolah begitu menikmati perannya. Sibuk dengan pekerjaannya sebagai Menteri Pertahanan tidak lantas elektabilitasnya melorot.
Bahkan menurut survey terbaru SMRC, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi elite parpol dengan elektabilitas terkuat menjelang Pilpres 2024. Di bawahnya, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Prabowo Subianto: 42,2%, AHY: 12,5% dan A. Muhaimin Iskandar: 6,1%.
Dalam diam Prabowo masih mampu menjadi yang terkuat. Begitu juga hasil survey lembaga survey lain mengenai kandidat Capres terkuat, Prabowo Subianto masih menjadi yang terdepan. Sebenarnya apa yang sedang dilakukan Prabowo, seolah tidak memikirkan Pilpres 2024?
Pertama, Prabowo benar-benar menikmati pekerjaannya sebagai Menteri Pertahanan. Apalagi kinerjanya sangat baik dan dikagumi oleh Presiden Jokowi langsung. Selain itu Prabowo mendapat dukungan penuh dari Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam meningkatkan kemampuan pertahanan negeri ini.
Bagi Prabowo, menjadi Menteri Pertahanan terasa lebih menyenangkan, lebih mengesankan daripada jadi Presiden itu sendiri. Prabowo merasa inilah habitatnya, tempat tinggal sesungguhnya agar bisa ikut secara maksimal membangun negeri ini. Masalah Pemilu pun seolah beliau lupakan.
Kedua, strategi politik. Prabowo dan Partai Gerindra sangat tahu bahwa Prabowo merupakan kandidat kuat yang sulit dikalahkan di Pilpres 2024 nanti. Oleh karena itu Prabowo tindak ingin kesempatannya kali ini rusak, hanya gara-gara banyak berkomentar 2 tahun menjelang Pilpres. Lebih baik fokus bekerja sebaik-baiknya dan publik pun bisa menilainya dengan positif.
Diamnya Prabowo dari komentar, tindakan yang berkaitan dengan Pemilu menimbukan simpati positif dari publik. Masyarakat menilai Prabowo mengutamakan pekerjaannya yang berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara dibandingkan perebutan kekuasaan dalam bingkat Pemilu dan Pilpres 2024 nanti.
Ketiga, walaupun Prabowo diam, tapi Partai Gerindra sebagai mesin politik terus bekerja seefektif mungkin. Kader Partai Gerindra berusaha membentuk opini positif dan menggiring opini publik.
Dalam berbagai kesempatan, elit partai Gerindra sering menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pencalonan Prabowo sebagai Capres.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo Subianto lebih mengutamakan tugas dan fungsinya sebagai Menteri Pertahanan dibandingkan gimmick politik yang bertujuan hanya untuk kepentingan elektoral dan survei. Prabowo, menurut Muzani, memahami bahwa kepentingan negara lebih utama karena kondisi geopolitik dunia dalam ketidakpastian akibat perang Rusia-Ukraina.
Pernyataan itu disampaikan Muzani saat menghadiri kegiatan Konsolidasi Kader Gerindra se-Solo Raya di Hotel Lor In, Solo. Muzani berujar posisi Menhan sangat penting dalam menjaga pertahanan negara, sehingga Prabowo menyadari bahwa kepentingan negara lebih utama daripada elektoral pribadi.
Bahkan Muzani menyatakan bahwa Prabowo, berkomitmen melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Presiden Jokowi seperti jalan tol, waduk, bendungan, pelabuhan, bandara, dan sentra-sentra industri. Sebab, semua itu adalah sumber kemakmuran yang bisa menjadi kekuatan ekonomi di masa depan.
Strategi Prabowo dan Partai Gerindra dinilai sukses. Faktanya hasil survey dari beberapa lembaga survey, Prabowo hampir selalu menjadi nomor 1 sebagai kandidat Capres 2024.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/prabowo-berpolitik-dalam-diam-CBpJSul0Mv
F-PKS Dorong Pemprov DKI Jual Saham Pabrik Bir. Yakin Mau Kehilangan Cuan?
Masih ingat nggak kalau Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berjanji akan menjual saham di parbrik bir PT. Delta Djakarta, pada kampanye Pilgub 2017 lalu? Mungkin banyak yang sudah lupa, mengingat sebagian besar janji kampanye Anies belum ada yang terealisasi. Misalkan ada, programnya juga semrawut. Hehehe.
2 tahun setelah janji kampanye dan kemenangan Anies di Pilgub paling brutal seantero jadad raya itu, tepatnya tahun 2019, janji itu pun belum dilaksanakan. Namun, Pemprov DKI memastikan bahwa di tahun berikutnya, tepatnya 2020, Pemprov akan melepas kepemilikan saham PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA) dan tak lagi menerima dividen.
Hal ini terungkap dalam rapat pembahasan kebijakan umum (KUA) dan prioritas anggaran sementara (PPAS) antara Komisi C DPRD DKI Jakarta dan Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BPBUMD), Agustus 2019 lalu.
Pemprov DKI Jakarta memiliki persentase saham DLTA mencapai 26,25 persen. Dalam pembahasan tersebut, DLTA yang telah menyumbang pendapatan Rp54,6 miliar pada 2018 dan Rp100,4 miliar pada 2019, tak lagi diikutsertakan pada proyeksi dividen 2020. Anies pun mengonfirmasi hal tersebut dan berharap proses pelepasan saham yang sedang berlangsung bisa rampung tahun 2019.
"Yang dibutuhkan warga Jakarta adalah air bersih, bukan air beralkohol. Itu yang dibutuhkan warga Jakarta. Jadi lebih baik dananya digunakan untuk membangun infrastruktur air minum. Apalagi tambahnya (dividen) cuma segitu, kan sedikit sekali," katanya.
Preett! Pembual! Gini kok mau jadi Presiden.
Buktinya, sampai detik ini saham sebesar 26,25 persen itu belum juga dilepas. Deviden yang katanya sudah tidak akan diterima per 2020, pastinya sampai saat ini masih terus mengalir dong. Cuan, cuan...
Buktinya lagi, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) masih mendorong Pemprov DKI untuk menjual saham DLTA, di bulan Ramadhan ini.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani menilai, Ramadhan kali ini merupakan momentum untuk Pemprov DKI menjual saham perusahaan penghasil minuman beralkohol itu.
"Penegasan ini pas dengan momentum bulan suci Ramadhan agar keberkahan di Ibu Kota dapat dirasakan oleh seluruh warga Jakarta," ujar Yani dikutip dari Kompas.com.
Apalagi, kata dia, penjualan saham PT Delta Djakarta telah menjadi janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat terpilih lima tahun lalu. Hal tersebut juga merupakan bentuk aspirasi dari masyarakat kepada Fraksi PKS.
"Pada 16 Maret 2022 kami bersurat kepada Ketua DPRD DKI Jakarta untuk diagendakan rapat bersama fraksi-fraksi di DPRD tentang penjualan saham PT Delta ini,” kata Yani.
Menurut Yani, hasil penjualan saham tersebut bisa dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat DKI Jakarta. Sebelumnya, kata dia, hal serupa juga pernah diusulkan Sandiaga Uno saat masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Saat itu, Sandiaga mengusulkan untuk melelang saham yang hasil dananya digunakan untuk pembangunan sekolah dan fasilitas lainnya.
"Maret 2021 lalu saham DKI ada 26,25 persen di PT Delta. Dana miliaran itu dapat dijadikan hal bermanfaat, misalnya pengadaan minyak goreng murah, pembangunan sekolah, sampai bantuan sosial kepada masyarakat,” tutur dia.
Lha terus selama 5 tahun ini, kok diem-diem aje? Kemana suara PKS dan Fraksi yang lain? Apakah patut diduga ikut menikmati deviden berbalut makan malam? Who knows?
Dan seperti biasa, Pemrpov DKI melalui Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria ngeles kayak bajaj. Pada awal 2021, Wakil Gubernur DKI mengatakan, Pemprov DKI Jakarta kembali mengajukan penjualan saham kepemilikan ke DPRD DKI Jakarta setelah tak mendapat respons pada tahun-tahun sebelumnya.
"Prosesnya tidak seperti menjual barang sendiri, ada prosesnya, ada tahapannya, di antaranya harus mendapat persetujuan teman-teman di DPRD Provinsi DKI Jakarta," kata Riza.
Riza mengatakan, pada prinsipnya Pemprov DKI Jakarta akan terus mengupayakan kepemilikan saham PT Delta untuk dijual. Jajaran eksekutif di Pemprov DKI setuju jika seluruh saham dijual dan digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Eksekutif mengatakan bahwa penjualan saham ini harus melalui persetujuan legislatif, yang tidak direspon bertahun-tahun. Sementara legislatif mendorong eksekutif untuk menjual saham di pabrik bir itu. Saling lempar terus sampai masa jabatan Gubernur hampir finish, dan deviden terus mengalir.
Ada yang bisa bantu jawab dengan kesimpang siuran ini? Kalau tanya Anies Baswedan, saya nggak yakin dia mau dan mampu menjawabnya.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/f-pks-dorong-pemprov-dki-jual-saham-pabrik-bir-0pxQq0kVBj
Klaim Malaysia atas Reog dan Pandangan Rendah Terhadap Indonesia
Salah satu kesenian yang identik dengan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, adalah Reog Ponorogo.
Sendratari tersebut bahkan masuk dalam nominasi tunggal untuk diusulkan sebagai warisan budaya tak benda atau Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO 2023. Penyebutan nominasi tunggal untuk Reog lantaran kesenian ini hanya ada di satu wilayah saja, yakni Kabupaten Ponorogo.
Namun, upaya “mematenkan” Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO ternyata tak hanya datang dari Indonesia.
Malaysia juga akan mengklaim Reog sebagai warisan budayanya ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Untuk diketahui wacana Negeri Jiran akan mengajukan Reog ke UNESCO disampaikan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Efendi. Malaysia akan mendaftarkan kesenian Reog Ponorogo sebagai Barongan.
"Untuk Reog, Negara Malaysia rencananya mau ajukan juga, maka dari itu kita harus lebih dulu. Karena ini kan sudah menjadi budaya dan warisan kita," kata Muhadjir dikutip dari Detik.com.
Sebagai informasi, sendratari Reog di Malaysia, tepatnya di Johor dan Selangor dikenal dengan nama Tari Barongan.
Dilansir dari laman Universitas Krisnadwipayana, barongan dibawa ke Malaysia sekitar tahun 1722 oleh warga Pulau Jawa terutama yang berasal dari Ponorogo ketika sedang merantau di sana sebelum wujudnya negara Indonesia.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengirimkan empat berkas usulan warisan budaya tak benda kepada UNESCO. Keempatnya adalah jamu, tenun, tempe dan reog.
Namun UNESCO meminta satu berkas yang paling prioritas, dan pilihan jatuh kepada jamu sebagai warisan budaya nusantara.
Disinilah kesalahan tim seleksi Kemendikbud Ristek yang menempatkan jamu sebagai prioritas. Seharusnya skala prioritasnya dirubah menjadi reog di urutan teratas.
Kenapa?
Sebab UNESCO lebih mengutamakan warisan budaya yang hampir punah. Sedangkan reog sendiri, dikatakan hampir punah sih tidak. Tapi mengingat adanya pandemi covid 19 yang sudah berjalan selama 2 tahun, layak jika reog ditempatkan sebagai warisan budaya yang nilai urgensi sangat tinggi.
Para pelaku seni Reog Ponorogo jarang tampil dan manggung akibat pandemi. Belum lagi para perajin Reog yang berhenti produksi juga akibat pandemi. Jika berlangsung terus menerus, bisa jadi kesenian ini akan punah. Lebih urgensi lagi ketika Malaysia juga akan mendaftarkan kesenian serupa bernama Barongan.
Bukan hanya kali ini Malaysia main klaim atas warisan budaya Nusantara. Sebelumnya angklung asal Jawa Barat juga diklaim mereka. Lagu Rasa Sayange asal Maluku juga diklaim. Belum lagi rendang yang jelas-jelas khas Sumatera Barat, mau dikalaim juga sama mereka.
Lalu kenapa Negeri Jiran melakukan hal itu? Begini pendapat penulis.
Indonesia dan Malaysia merupakan negara serumpun yakni Melayu. Banyak kebudayaan melayu yang hampir mirip. Indonesia selalu menganggap Malaysia sebagai negara serumpun, namun mereka menganggap kita sebagai negara kelas dua. Kenapa demikian?
Banyaknya Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia menjadi penyebabnya. Ribuan Warga Negara Indonesia mengandalkan mata pencaharian mereka dari berbagai sektor. Mulai dari industri hingga rumah tangga.
Dengan demikian, Malaysia merasa posisi mereka lebih tinggi karena mereka sebagai penyedia lapangan kerja, sementara WNI sebagai pencari kerja. Ciri khas feodalisme. Dan mereka menyebut kita sebagai "Indon". Sebutan yang terdengar merendahkan, meskipun saya nggak tahu artinya.
Kita bisa lihat bagaimana perlakuan warga Malaysia terhadap TKI disana, terutama yang bekerja di sektor industri (buruh) dan sektor rumah tangga. Perlakuan tidak manusiawi sering menjadi pemberitaan di beberapa media. Mulai tidak digaji selama kerja bertahun-tahun, diberi makan hanya sehari sekali, sampai penganiayaan yang berujung hilangnya nyawa sang TKI.
Belum lagi di sektor perikanan dan kelautan. Berapa banyak kapal asing Malaysia berusaha masuk ke wilayah perairan Indonesia dan berusaha mencuri ikan-ikan di laut kita. Hal ini berulang kali terjadi dan mereka sama sekali tidak merasa "sungkan" melakukan itu, meskipun berulang kali diusir oleh TNI AL kita.
Di dunia olah raga terutama sepak bola, Malaysia juga selalu merasa lebih baik secara kualitas permainan dari Indonesia. Setiap kali menjelang pertandingan, baik pemain maupun pendukung Timnas Malaysia selalu melakukan psywar menghina Indonesia di media sosial. Yang jadi bahan hinaan bukan hanya pemain Timnas Indonesia, tapi juga supporter pendukung Timnas.
Meskipun fakta di lapangan Timnas Indonesia berulang kali mengalahkan Malaysia dengan skor telak, tapi mereka tidak pernah mengakui kualitas kita. Hanya bisa ngamuk-ngamuk ketika Timnasnya kalah dari kita. Persis bocah yang kalah main gundu. Hahaha.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/klaim-malaysia-atas-reog-dan-pandangan-rendah-8qhca570Gz
Gercep Jokowi dan Logistik Minim Bikin Demo 11 April Jadi Unfaedah dan Basi
Hari ini warga plus 62 akan kembali menggelar demo. Tapi yang tampil di depan bukan Laskar Kadrun yang memang hobi turun ke jalan, melainkan para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beberapa universitas.
Ada beberapa tuntutan yang akan mereka sampaikan. Namun muaranya cuma satu, menolak Pemilu 2024 ditunda.
Berdasarkan informasi dari warganet ahli forensik yang juga pemilik akun Twitter @XIXdgmbkXIX, Si El, demo kali ini hanya rame di hastag doang. Pasalnya, bandar demo (dari KAMI) sedang mengalami kekeringan logistik.
Sedangkan demo tanpa logistik itu ibarat Samson Betawi bulu ketiaknya dicukur. Loyo alias tidak punya kekuatan.
Sudah ada contoh kok perbandingan demo yang ada logistik dan minim logistik yakni demo 212 dan demo Bela Rizieq.
Demo 212 tentu semua sudah tahu peserta yang hadir. Banyak banget.
Itu karena logistik dari lawan politik Ahok serta dari orang-orang yang hendak menjatuhkan Jokowi mengalir deras.
Sementara, demo Bela Rizieq pasca ia ditetapkan sebagai tersangka, pesertanya hanya seuprit doang. Itu pun yang hadir Kadrun semua, yang selama ini dikenal sebagai pengikut pendiri FPI tersebut.
Lantas, apa yang menyebabkan peserta demo 212 enggan ikut demo Bela Rizieq, padahal kala itu (2020) Imam Besar FPI tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi?
Lagi-lagi karena urusan pitih atau logistik.
Kalau lagu Lusy Rahmawaty liriknya begini, 'ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang'. Sedangkan untuk para pendemo liriknya berubah menjadi, 'ada uang ikut demo, tidak ada uang di rumah aj'. Hehehe
Jadi meskipun demo kali ini tetap meski diwaspadai karena dikhawatirkan ditunggagi oleh teroris tapi tidak perlu ditakuti. Kita serahkan saja kepada aparat penegak hukum untuk mengamankannya.
Di samping itu, isu yang diangkat di demo tersebut juga bisa dikatakan sudah basi.
Lha, mereka kan minta stop pemundaan Pemilu. Sedangkan baru-baru ini Presiden Jokowi mengatakan tanggal pelaksanaan Pemilu sudah jelas yakni 14 Februari 2024. Sedangkan Pilkada digelar pada November 2024.
Dua bulan lagi tahapan Pemilu juga sudah dimulai.
"Tahapan Pemilu itu sudah dimulai nanti di bulan Juni 2022. Di pertengahan Juni 2022 sudah dimulai," ujar Presiden saat memberikan pengantar rapat soal Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Dan dalam waktu dekat (12 April 2022) Presiden akan melantik anggota KPU dan Bawaslu yang akan bekerja mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2024.
Jadi sudah sangat-sangat jelas bahwa tidak ada penundan Pemilu.
Artinya apa? Demo belum dilaksanakan, tuntutan para peserta demo sudah dipenuhi.
Logikanya, ngapain juga harus ada demo lagi kalau tuntutan sudah dipenuhi?
Karena anak-anak saja, yang merajuk karena gak diberi jajan oleh emaknya, ketika tuntutan (minta jajan) itu dipenuhi maka mereka auto tidak merajuk lagi.
Atau kalau mau ambil contoh lain begini, ibarat ada orang yang mau melepas giginya yang sudah mulai goyang ke dokter gigi. Eh, ketika diperjalanan tanpa sengaja mulutnya menghantam helm temannya yang memboncengnya pakek motor. Dan akibat dari benturan itu, gigi yang hendak dicopot tersebut ternyata copot duluan.
Lalu, ngapain ke dokter gigi lagi? Hahaha
Yang ada, kalau masih tetap ngotot mau pergi ke dokter gigi, pasti malu sendiri.
Mau mencopot gigi tapi giginya tidak ada. Kan gak lucu. Hehehe
Terakhir, duit habis untuk biaya konsultasi lalu dibilang stres oleh tuh dokter.
Lagian juga, dari dulu Presiden sudah mengatakan tidak mau memperpanjang masa jabatannya karena itu melanggar konstitusi.
Begitupun dengan para menterinya yang menyuarakan penundaan Pemilu. Tidak ada mereka bilang itu instruksi dari Presiden, melainkan dari pihak lain.
Seperti Airlangga mengatakan penundaan Pemilu datang dari aspirasi masyarakat.
Sedang Bahlil Lahadalia menunturkan, kalangan pengusaha minta Pemilu 2024 diundur.
Sementara Luhut, menjelaskan berdasarkan big data ada 110 juta warga ingin Pemilu ditunda.
Jadi jelas, wacana Pemilu ditunda itu bukan datangnya dari Jokowi melainkan dari pihak lain.
Pertanyaannya, apakah boleh masyarakat menyampaikan aspirasi penundaan Pemilu?
Ya boleh dong.
Jangankan masyarakat, Kadrun saja demo berjilid-jilid menyampaikan tuntutan diperbolehkan.
Tapi tuntutan/aspirasi itu dipenuhi atau tidak urusan lain.
Dan sekarang, para menteri juga sudah dilarang kok oleh Presiden untuk ngomongin soal penundaan Pemilu lagi.
Dengan demikian, wacana soal penundaan Pemilu itu sudah tuntas 100 persen. Tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan.
Lantas, kenapa mereka masing ngotot demo hari ini bawa isu kadaluwarsa tersebut?
Kayaknya sudah terlanjur janjian dan nasi bungkus sudah dipesan. Jadi sulit untuk dibatalkan. Hehehe.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/gercep-jokowi-dan-logistik-minim-bikin-demo-11-tp7MCwEL9C
Ngakak! Yusuf Mansur Gebrak Meja Sebagai Tanda Akhir Perjalanan Jualan Sedekah!
“Jangan ditiru jangan ditiru” kalimat ini pernah diucapkan YusMan atau Yusuf Mansur dalam videonya yang juga viral lalu menjadi bahan candaan netizen, Deni Siregar termasuk salah satu orang yang memparodikan gaya ini, lalu disusul Kang Hasan dan lainnya. Asli semuanya kocak. Padahal video itu sudah dihapus Yusman, dan begitulah di dunia maya, apa yang sudah ditaruh sulit untuk dihapus, dan pasti sudah terlanjur menyebar, maka tak heran kalau hoax pun tumbuh subur dan menjadi konsumsi para kadrun.
Yusman sejak awal sudah bermasalah, tema sedekah yang menjadi andalannya untuk ngibulin umat akhirnya menjadi bullyan netizen, semua keburukan itu terungkap dengan terang benderang. Meski begitu, Yusman masih memposisikan dirinya sebagai pengikut Rasulullah, adeh pret dah. Bahkan dari video yang baru-baru ini viral, si Yusman bawa-bawa nama Nabi Musa, maksudnya ia ingin menyamakan dirinya dengan para Nabi yang mendapatkan penentangan dari umatnya, Nauzubillah min dzalik.
Dan
lalu, video viral yang memperlihatkan dirinya seperti menodong jemaah
untuk menyerahkan hartanya pun semakin tak terbendung. Dikomentari
semakin negatif oleh berbagai kalangan. Tidak banyak yang membela
Yusman. Teman-temannya yang seprofesi dengan dirinya yang kerap jualan
agama pun pada sibuk, apalagi Yusman pada pilpres 2019 merapat ke kubu
Jokowi, tentu para kadrun yang dulu menggemarinya pun jadi redup. Maka
pantas saja kalau ia tidak dibela.
Dalam video tentang sedekah itu jelas sekali memperlihatkan betapa buruknya cara YusMan dalam memanfaatkan kelemahan jemaah. Jemaah itu polos begitu saja, seperti sudah kena hipnotis dengan jargon sedekah yang akan berlipat ganda dari apa yang telah disedekahkan itu. Jelas saja ini adalah konsep yang sangat keliru.
Sedekah adalah keikhlasan, setelah memberikan sedekah lalu lupakan saja, itulah sedekah terbaik. Masalah pahala atau rejeki berikutnya yang akan datang adalah domain Tuhan. Kalau memberikan uang dan mengharapkan dapat tambahan lagi, maka itu adalah bisnis atau investasi bukan sedekah. Namun oleh Yusman, semuanya itu diramu demi mendapatkan keuntungan duniawi, namun anehnya semuanya itu mengatasnamakan Rasulullah. Sekali lagi, nauzubillah mindzalik.
Sepandai-pandainya tupai meloncak toh jatuh juga. Sepandai-pandainya ngibulin jemaah, akhirnya mentok juga, Yusman sudah pusing harus menggunakan jurus apalagi untuk bisa aman dari laporan hukum. Agama dan nama Nabi yang dibawa-bawa pun masih sering diucapkannya, tetapi jemaah yang sudah banyak tertipu pun sudah hilang kepercayaannya.
Sampai
disini umat belajar lagi bahwa jualan agama pada buntutnya akan
mengalami kesialan alias kerugian, mungkin awal-awalnya sangat melimpah
hartanya dan hidup nyaman, disanjung dan nama terkenal dimana-mana.
Pakai kopiah baju putih yang mengkilap, pokoknya sudah dicap orang
paling sholeh sejagad raya ini.
Namun kepalsuan itu pun terbuka dengan terang benderang. Bagaimana pun sampah bau yang ditutupi toh tercium juga baunya. Yusman tak bisa berkutik lagi dan akhirnya ruang kepalanya pun tak bisa menampung kekesalan itu, dan pada video yang beredar baru-baru itu, meja yang tak bersalah pun digebraknya. Potakkk!!! Ini bertolak belakang dengan video masa lalunya yang nangis-nangis dan bilang “Jangan ditiru...jangan ditiru” yang berusaha memperlihatkan dirinya sebagai ustad yang lembut, padahal aslinya ternyata gebrak meja.
Mungkin saja dengan cara marah-marah dan gebrak meja itu, jemaah mau memahami dan tunduk apa yang disampaikan oleh Yusman. Tetapi, apa yang terjadi saudara-saudara? Kreativitas netizen tak terbendung, video itu viral dengan berbagai model meme dan juga editan yang bikin ngakak-ngakak bukan kepalang.
Ada yang menjadikannya sebagai lagu metal, ada yang menyelipkan musiknya sponbob, dan bahkan Arif Alfiansyah salah satu seleb sosmed yang bersuara cempreng khas, juga membuat video paling kocak. Dan yang paling bikin saya ngakak sampai sekarang hingga menulis artikel ini adalah video editan Yusman yang di dalamnya ada Pak Jokowi, Prabowo dan Bu Mega, wkwkwkw.
Melihat semua kekocakan netizen ini, saya jadi berpikir dan merenung sendiri, kira-kira kalau semua video itu dilihat Yusman, bagaimana ya reaksi dia? Apakah makin emosi dan lagi-lagi menggebrak meja? Atau bahkan banting hape? Atau malah nangis-nangis terus bikin video lagi dan bilang “Hikz...hikz...jangan ditiru...jangan ditiru...” wkwkwkwkw..
Sepertinya inilah akhir dari “perjalanan sedekah” si Yusman, dan kasus hukum pun nampaknya masih berjalan sampai saat ini, dan jemaah yang sudah merasa tertipu pun masih terus membahasnya, Yusman makin nyungsep sebagaimana orang-orang yang pede dipanggil ustad seperti AA Gym, dan yang lainnya.
Jemaah sangat kecewa, kekecewaan itu terus menggerogoti jiwanya dan tak bisa dipendam terus, maka sulit kalau tidak diperkarakan, dan lagian ini adalah jalan terbaik agar umat semakin mendapatkan pencerahan bahwa jangan mudah percaya dengan orang-orang yang mengaku ustad atau yang sering memberikan ceramah yang ternyata doyan mengumpulkan harta untuk memperkaya diri sendiri dan koleganya.
Meskipun dalam ajaran agama sudah diajarkan kesederhanaan, tetapi ternyata itu hanya jadi teori saja bagi para penceramah yang sok sholeh.
Hidup sederhana itu ternyata hanya untuk umat, tetapi ustadnya punya aset dimana-mana. Wkwkww. Kasihan umat ini , maka itulah kenapa begitu pentingnya ilmu logika atau mantiq, ilmu dasar untuk bersikap kritis terhadap fenomena yang terus menggeluti kehidupan sosial keagamaan umat.
Jadi jangan pernah meremehkan akal sehat, yang bisa dibangun dengan menyerap ilmu logika berpikir sehingga berbagai tema-tema agama bisa dikaji, dipertanyakan, dan kemudian berusaha menemukan titik terangnya. Begitulah kura-kura... yang mau sedekah, lihatlah sisi kemanusiaan, bukan karena ingin hartanya berlimpah ganda, kalau itu mah mainan Kanjeng Dimas si penipu ulung itu, wkwkwkww.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/ngakak-yusuf-mansur-gebrak-meja-sebagai-tanda-N4j0BG96fy
Rencana Demo 11 April 2022, Siapa dibaliknya?.
Hari ini sebagian masyarakat cemas karena begitu banyak e-flyer yang beredar di media sosial bahwa besok, Senin, 11 April 2022, akan ada demo besar di banyak kota yang akan dilakukan oleh mahasiswa dan sebagian masyarakat.
Demo yg salah satu runtutannya adalah turunnya Presiden Jokowi, seperti sudah diduga didalangi oleh 6 L alias Lu lagi, Lu lagi, Lu lagi.
Menjadi lucu ketika salah satu runtutannya adalah menolak Presiden 3 Periode padahal berkali- kali Presiden Jokowi menegaskan menolak perpanjangan pemilu apalagi 3 periode.
Justru beberapa mentri, ketua partai dan pengamat politiklah yang mendengungkan masalah 3 periode, termasuk juga Apdesi yaitu Asosiasi para kepala desa.
Bila kita melihat dari partai politik mana yang menyuarakan Kepresidenan 3 Periode, maka kita melihat dengan jelas itu adalah Golkar dan PKB.
Banyak rakyat menyuarakan kekecewaan kepada PDIP sehubungan Dengan isu 3 periode yang berhembus ini. Apakah ini memang gerakan yang sengaja dilakukan oleh Golkar dan PKB untuk menggembosi kepercayaan rakyat terhadap Presiden Jokowi dan PDIP, bisa saja kita menduga seperti itu.
Memang, menjelang pemilu 2024 yang tinggal dua tahun lagi, kita semua sudah memperkirakan suhu politik akan menghangat.
Mari kita melihat peristiwa apa saja yang telah terjadi dan menjadi perhatian besar masyarakat Indonesia.
Yang pertama adalah masalah JHT (Jaminan hari Tua) yang dikeluarkan oleh Menaker Ida Fauziah melalui Permenaker.
Setelah itu masyarakat diributkan oleh minyak goreng, yang kemudian keluar dugaan ada kartel yang memainkan.
Pengumuman harga minyak goreng Rp.14.000,-/ kg, ditengah mencuatnya harga CPO di dunia serta ketidak-mampuan ataupun kesengajaan tidak dapat mengendalikan DMO (Domestic Market Obligation) CPO, menjadi pemicu ributnya masyarakat.
Apakah teman-teman melihat keterkaitan dari dua peristiwa ini?
Ya betul, keduanya, Menaker dan Mendag adalah kader PKB.
Ketika kemudian Muhaimin Iskandar selaku ketua umum PKB meniupkan isu 3 Periode, demikian juga Airlangga Hartarto dan Luhut Binsar Panjaitan, maka tidaklah aneh kalau kami menduga bahwa memang ada gerakan untuk menurunkan citra Pak Jokowi dalam pandangan masyarakat.
Mengapa ?
Karena menurut saya, dengan tingkat kepercayaan masyarakat yang begitu tinggi kepada Presiden Jokowi, maka beliaulah yang berpotensi menjadi king maker pada 2024 nanti.
Calon
yang didukung Pak Jokowi akan sangat berpotensi untuk memenangkan
Pilpres, sehingga gerakan yang sudah terjadi sampai sekarang adalah
gerakan untuk mempengaruhi pilpres 2024 nanti.
Ketika kemudian Apdesi mengeluarkan dukungan untuk Kepresidenan 3 Periode, dimana Menteri Desa tertinggal adalah juga kader PKB maka keterkaitan semua peristiwa tersebut semakin nyata.
Belum lagi kalau kita juga melihat kasus yang sedang dihadapi Demokrat.
Pengakuan ketakutan Angelina Sondakh ketika diwawancarai oleh Rosiana Silalahi di Kompas TV yang kemudian diikuti pemanggilan Angelina Sondakh oleh KPK bisa jadi membuat dag dig dug campur gemetar petinggi Demokrat.
Sehingga tuntutan pendemo untuk menurunkan Jokowi bukan tidak mungkin menjadi cara mereka untuk menghindarkan dari hukum yang mengancam.
Lalu, siapakah yang bisa menggerakkan mahasiswa untuk melakukan demo padahal kalau mahasiswa secara santun minta audiensi dengan Presiden untuk menyampaikan aspirasinya, saya yakin, Presiden Jokowi akan menerima dengan tangan terbuka.
Betul sekali dugaan teman teman. PKS lah yang terbukti punya jaringan ke banyak perguruan tinggi di Indonesia.
Jadi kita semua pastinya paham, siapa saja yang dibelakang aksi demo besok.
Termasuk juga ketua lembaga yang ikut mengompori kondisi ini seperti ketua YLBHI, Muhammad Isnur yang justru mengatakan bahwa kalimat Pak Jokowi melarang Menteri untuk berbicara masalah perpanjangan masa Kepresidenan adalah sebuah kalimat bersayap.
Kita semua pasti ingat dan sudah mencatat bagaimana kiprah YLBHI yang cenderung menjadi oposan pemerintah Presiden Jokowi.
Untuk Pemerintah khususnya Bapak Presiden Jokowi yang saya hormati dan banggakan, demokrasi tanpa penegakan hukum akan menjadi kebebasan yang justru mengancam keutuhan negri.
Ditengah kondisi penegakan hukum yang masih jauh dari yang diharapkan, dibutuhkan terobosan yang berani untuk menegakkan hukum.
Semua potensi perusakan tembok kebangsaan kita telah bapak lihat termasuk juga siapa-siapa yang bergerak dibelakangnya. Apakah terus akan bapak diamkan dan menjadi PR bagi pengganti bapak.
Ataukah bapak mau membereskan dan itu akan menjadi Legacy kenegarawanan Pak Jokowi?
Sungguh saya sangat berharap Pak Jokowi mau melenyapkan semua anasir jahat yang menghambat kemajuan bangsa ini.
Bagaimana menurut teman teman?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/rencana-demo-11-april-2022-siapa-dibaliknya-4ijmgYgKO3
Pendiri Drone Emprit Ungkap Dugaan Adanya Penunggang Demo 11 April
Besok akan ada demo. Sebenarnya kalian bisa merasakan dengan mudah apakah demonya biasa saja, agak mencekam atau bahkan bakal rusuh. Saya prediksi demo 11 April nanti demo akan sedikit banyak mirip dengan demo menolak UU Omnibus Law atau RUU KUHP dan RUU KPK.
Aksi yang dilakukan mahasiswa di berbagai kota, kemudian disusupi dan diikuti oleh pelajar STM dan terjadilah kerusuhan. Lemparan batu dan tembakan gas air mata saling bersahutan. Fasilitas umum rusak dan jadi sasaran vandalisme. Yang jadi korban adalah pengguna jalan dan warga sekitar yang terpaksa harus menutup usahanya.
Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi memberikan sebuah pencerahan yang mendalam terkait aksi demo 11 April ini.
Sebelum ini mahasiswa sudah melakukan aksi demo dengan melayangkan enam tuntutan yaitu menolak penundaan pemilu, mengkaji ulang UU IKN, menstabilkan harga, mengusut mafia minyak goreng, menyelesaikan konflik agraria, dan menuntaskan janji kampanye.
Nah, tidak lama kemudian, muncul poster dengan narasi provokatif tepatnya tanggal 4 April dengan tagar #turunkanjokowi, lalu pada 7 April muncul tagar lainnya #GoodByeJokowi. Keduanya sempat meningkat pesat meski sekarang sudah mulai menurun aktivitasnya (engagement).
Nah, selain tagar di atas, ternyata saya pribadi juga melihat adanya tagar yang melibatkan STM. Kalian pasti sudah paham jijiknya mereka kalau sudah ikutan demo. Mereka sekumpulan anak yang tak tahu apa-apa tapi digiring untuk ikut memperburuk situasi demo dengan membuat kerusuhan. Tentu saja digiring dengan iming-iming uang dan transportasi.
Menurut Ismail Fahmi, di antara kata yang paling banyak muncul dalam cuitan, aktor-aktor seperti rakyat, mahasiswa, dan STM cukup besar volumenya, bersama dengan tagar seperti #GoodByeJokowi, #turunkanjokowi, #revolusi, #RakyatBersamaMahasiswa.
Percakapan topik ini tampak jelas dibangun oleh hanya satu klaster. Sentimen negatif terhadap Jokowi diperlihatkan melalui ekspresi tagar yang digunakan. Dia juga menyebutkan beberapa top influencers terkait ini.
Jadi kita bisa lihat kelompok sebelah sering menuduh pembela pemerintah sebagai BuzzerRp. Tapi tanpa sadar mereka juga punya influencers sendiri. Inilah yang saya maksud dengan kemunafikan politik. Mereka sok suci tapi nyatanya mereka juga ada najis yang menjijikkan. Tagar-tagar di atas ada yang menggerakkan.
Sebelum itu ada satu poster provokatif turunkan Jokowi yang mengatasnamakan BEM SI, yang juga diposting oleh salah satu influencer di atas. Tapi BEM SI membantah poster tersebut dengan menyebutnya hoax. Mereka mengklaim menuntut 6 hal dari Jokowi dan meminta Jokowi turun tidak termasuk dalam 6 tuntutan tersebut.
Ada satu hal menarik lainnya yang disampaikan Ismail Fahmi yaitu analisi emosi. Emosi yang paling dominan adalah emosi "fear" atau "ketakutan". Yang paling banyak aktivitasnya dalam kategori ini, fear muncul atas respon polisi terhadap aksi demo di Tasikmalaya, dan cuitan yang membangun emosi ketakutan.
Dan inilah kesimpulan dari apa yang ingin saya sampaikan.
Menurut Ismail Fahmi, normalnya postingan yang alami didominasi oleh akun dengan score bot 0-1, dan score di atasnya sangat kecil volume postnya. Tapi di sini cukup tinggi postingan oleh akun dengan score lebih besar dari angka 1. Artinya ada indikasi sebagian postingan tidak alami atau ada ikut campur dari bot.
Jadi kesimpulannya adalah narasi 'turunkan Jokowi' dibuat sedemikian rupa agar terlihat sebagai inti utama dari aksi 11 April besok. Diduga dalang utama adalah para penunggang yang bermain di balik aksi demo besok. Tuntutan agar Jokowi turun, berasal dari sebuah klaster yang secara intensif mengangkat tagar, disertai meme, poster, dan video yang mendorong dan mendukung rencana aksi demo mahasiswa, namun dengan narasi yang berbeda dengan narasi mahasiswa.
Dan ini cukup mirip dengan demo-demo rusuh sebelumnya soal Omnibus Law, RUU KUHP dan RUU KPK. Jadi bisa dikatakan, ada yang menunggangi. Jadi jangan salahkan masyarakat kalau aksi mahasiswa ini makin tidak mendapatkan respek.
Para penunggang ini tidak akan jauh-jauh dari oposisi yang sama. Sudah ngerti, kan? Begitulah mereka yang kalah tapi tak terima. Kalah tapi masih sakit hati dan berusaha balas dendam di tiap kesempatan. Mereka inilah sontoloyo politik.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/pendiri-drone-emprit-ungkap-dugaan-adanya-luunVd9DRO
Nama MUI Jakarta Makin “Rusak” Di Mata Rakyat Masa Pemerintahan Anies Baswedan?
Penulis merasa respect kepada KH. Miftahul Achyar yang mundur dari Ketua Umum MUI beberapa waktu yang lalu. Menurut beliau, kemundurannya dari MUI itu terkait dengan dirinya yang terpilih sebagai Rais Aam PBNU pada Muktamar ke-34.
"Di saat Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34, NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan," ujarnya dikutip Galamedia. Sumber
Mungkin beliau merasa hanya “dimanfaatkan” saja oleh kelompok tertentu. Meskipun beliau menjabat sebagai Ketum MUI tetapi yang sering muncul ke publik malah Anwar Abbas yang sering “nyinyir” terhadap pemerintah Presiden Jokowi saat ini.
Coba perhatikan “nyinyiran” Anwar Abbas selama ini kepada Densus 88 dan pemerintahan Presiden Jokowi selama ini…
Anwar Abbas ini sudah puluhan tahun di MUI dan MUI juga sudah puluhan tahun memiliki kekuasaan dalam membuat sertifikat halal dan uang sertifikat halal tersebut juga tidak bisa diaudit dan tidak masuk ke kas negara.
Jika pada tahun 2016, uang hasil sertifikat halal MUI bisa mencapai Rp 240 triliun, lalu berapa banyak uang hasil sertifikat pada tahun-tahun sebelumnya? Berapa banyak uang yang diterima MUI seperti Anwar Abbas selama puluhan tahun ini?
Jika dulu membahas tentang MUI dianggap tabu karena dianggap “menghina” Ulama, tetapi sekarang rakyat mulai kritis. MUI bukan malaikat, mereka adalah kumpulan manusia yang tidak luput dari dosa.
Ada yang pernah melihat pengumuman audit hasil sertifikat halal MUI selama puluhan tahun di media selama ini?
Mungkin Anwar Abbas yang sudah puluhan tahun ada di dalam MUI berani membuka data tersebut ke publik?
Nama MUI khususnya MUI Jakarta juga semakin "rusak" di mata rakyat di bawah kepemimpinan Anies Baswedan saat ini.
Fakta yang terbantahkan jika MUI Jakarta rutin menerima hibah dari pemerintahan DKI Jakarta sebanyak Rp 10 miliar per tahun. Jadi tidak heran jika MUI Jakarta lalu membentuk mujahid digital untuk membela Anies Baswedan dan ini juga didukung oleh Anwar Abbas dari MUI Pusat.
Bahkan Ketua Umum MUI Jakarta mengatakan bahwa orang yang menghubungkan hibah Rp 10,6 miliar yang mereka terima dengan pembelaan terhadap Ulama dan Anies tidak paham tentang MUI?
"Yang menghubungkan pembuatan cyber army dengan dana hibah itu hanya orang-orang yang tidak paham tentang MUI dan tugas serta program-program MUI," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI KH Munahar Muchtar kepada wartawan. Sumber
Sedehana saja, apakah MUI Jakarta mau membela Anies Baswedan jika tidak diberikan dana hibah oleh Pemprov DKI Jakarta?
Apakah ini artinya MUI Jakarta maju tak gentar “membela” yang bayar?
Lagi pula, siapa Ulama yang mau dibela oleh MUI Jakarta?
Rizieq Syihab yang sudah berulang kali masuk penjara karena tindakan kriminalnya sendiri?
Apakah pantas MUI Jakarta yang didukung oleh Anwar Abbas (elit MUI Pusat) membela Anies Baswedan?
Uang hibah Rp 10 miliar itu bukanlah uang pribadi milik Anies Baswedan melainkan uang rakyat jadi Anies jangan “mempolitisasi” uang rakyat demi kepentingan pribadinya.
Di dalam bulan suci Ramadhan ini juga makin kelihatan sikap MUI Jakarta itu sangat kontradiktif!
Di saat MUI Pusat meminta segala tempat hiburan pada saat bulan Ramadhan ditutup sementara, Anies Baswedan malah mengatakan tidak akan menutup tempat hiburan selama bulan puasa.
Katanya Anies Baswedan adalah pemimpin se-iman tetapi kenapa seperti ini kelakuannya?
Apakah Anies Baswedan tidak menghormati bulan suci Ramadhan dan berani “menentang” Majelis Ulama Indonesia (MUI)?
Pada tahun 2000, MUI Jakarta meminta tempat hiburan malam ditutup total selama bulan suci Ramadhan.
Pada saat itu, MUI DKI Jakarta membantah telah memberikan restu kepada Asosiasi Pengusaha Hiburan Indonesia (Aspehindo) untuk tetap beroperasi di bulan Ramadhan. Bahkan menurut MUI, tempat hiburan malam justru harus ditutup total untuk menghormati umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. Penegasan hal itu, disampaikan Sekretaris Umum MUI DKI Moh. Zainuddin.
Tetapi pada tahun 2022 ini, MUI DKI Jakarta malah mendukung Anies Baswedan membuka tempat hiburan malam.
Ketua Bidang Infokom MUI DKI Jakarta Faiz Rafdi mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tetap memperbolehkan usaha karaoke keluarga untuk beroperasi selama bulan suci Ramadan tahun ini. Sumber
Meski demikian, Faiz berharap pelarangan minuman keras di tempat-tempat hiburan seharusnya bisa diteruskan tak cuma di bulan Ramadan.
"Bulan Ramadan ini tak cuma terkait ibadah, tapi di situ ada hajat hidup orang banyak. Jangan sampai momentum ibadah mulia ini justru mengganggu hajat hidup orang banyak. Dengan dibatasi waktu ini penting agar tak mengganggu hajat hidup orang banyak," kata dia. Sumber
Tidak perlu bicara pelarangan minuman keras, toh faktanya Pemprov. DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Anies Baswedan menerima cuan sebanyak Rp 53 M dari perusahaan tahun 2021 lalu.
Jika MUI DKI Jakarta sekarang mendukung Anies Baswedan untuk membuka hiburan malam dengan dalih membantu hajat hidup orang banyak, lalu kenapa MUI DKI Jakarta meminta tempat hiburan malam ditutup total selama bulan Ramadhan tahun 2000 lalu dengan dalih untuk menghormati orang yang sedang beribadah puasa? Sumber
Apakah MUI DKI Jakarta tidak memperhatikan hajat hidup orang banyak saat itu?
Apakah sekarang Anies Baswedan tidak menghormati orang yang berpuasa karena didukung oleh MUI DKI Jakarta untuk membuka tempat hiburan selama bulan suci Ramadhan?
Jelas, ada sikap tidak konsisten yang dilakukan oleh MUI DKI Jakarta selama ini.
Dulu, waktu Gubernurnya bukan Anies, MUI DKI Jakarta meminta tempat hiburan malam ditutup total selama bulan Ramadhan tetapi saat Anies sebagai Gubernur saat ini, MUI DKI Jakarta malah mendukung Anies membuka tempat hiburan malam selama bulan Ramadhan.
Kenapa MUI DKI Jakarta tidak konsisten dengan tindakannya sendiri?
Apakah ini karena MUI Jakarta selalu terima dana hibah dari Pemprov. DKI Jakarta sehingga tidak heran jika mereka “mendukung” kebijakan Anies Baswedan membuka hiburan malam di dalam bulan suci Ramadhan tahun ini padahal mereka sendiri yang meminta hiburan malam ditutup total ahun 2000 lalu.
Jadi jangan salahkan jika nama MUI Jakarta makin “rusak” namanya di mata rakyat karena kelakuannya mereka sendiri yang tidak konsisten dan “membela” Anies Baswedan.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/nama-mui-jakarta-makin-rusak-di-mata-rakyat-masa-WwZSej4SrY
Makjleb! Sok Bijak di Twitter, Aa Gym Malah Kena Semprot Netizen
Belajar dari Aa Gym, tidak semua da'i, ulama atau penceramah itu bisa dijadikan contoh atau suri tauladan.
Karena si pendiri Ponpes Daarut Tauhiid itu malah banyak mempertontonkan yang kurang baik atau negatif.
Misal,
ia tidak menganjurkan para suami untuk melakukan poligami. Yang ini
jelas membuat pasukan emak-emak senang mendengar dakwahnya tersebut.
Eh gak tahunya, dia sendiri yang poligami.
Istri kedua Aa Gym bernama Alfarini Eridani atau yang kerap disapa Teh Rini. Sedangkan istri pertamanya, kita semua sudah tahu yakni Ninih Mutmainah atau yang sering juga dipanggil Teh Ninih.
Spesialnya, Teh Rini ini merupakan janda cantik beranak dua, serta mantan model.
Jarang-jarang orang yang berprofesi sebagai model wajahnya biasa-bisa saja.
Eh, seperti tanpa bersalah Aa Gym mengatakan, dia menikahi Teh Rini itu sebagai jalan keluar darurat atau emergency exit.
Hahaha
Mungkin Aa sebenarnya pengen mengatakan, 'kalau ada yang lebih muda ngapain juga milih yang tua'. Karena yang tua itu biasanya sudah gak gurih lagi. Ibarat kerupuk yang sudah melempem.
Tapi karena gak enak didengar orang dicarilah alasan lain, emergency exit.
Namun tetap saja orang gak percaya dengan alasan tersebut.
Karena yang dinikahinya bisa dibilang orang mapan ferguso. Plus cantik pula. Di mana letak emergency-nya?
Kecuali kalau Aa Gym menikahi seorang janda gelandangan yang punya 12 anak.
Itu yang disebut sebagai jalan keluar darurat.
Karena dengan dia menikahi tunawisma tersebut, anak-anaknya dapat tertolong. Minimal bisa mendapat tempat tinggal yang layak di Ponpes Daarut Tauhiid.
Tidak pelak, lantaran Aa Gym menikah lagi itu, banyak banget kerugian yang harus dia alami.
Mulai dari dibuly masyarakat, dikecam netizen, ditinggalkan jamaah, omset bisnisnya berkurang, hingga dibenci oleh emak-emak yang sebelumnya adalah pendengar setia ceramahnya.
Tidak sama antara perkataan dan perbuatan inilah yang tidak layak dicontoh dari Aa Gym.
Kemudian, yang tidak kalah buruknya kelakuan dia, da'i kondang pendukung Prabowo di Pilpres 2019 itu pernah mengatakan kalau istri pertamanya sudah 7 kali turun mesin.
Ini maksudnya apa?
Teh Ninih yang sudah menemaninya bertahun-tahun, mulai dari Aa Gym masih susah sampai dia jadi pengusaha sukses, kok tega-teganya dikatain turun mesin?
Penulis yakin, siapapun wanita dan sekuat apapun imannya, ketika dikatakan turun mesin oleh suaminya sendiri pasti sakit hati.
Karena pernyataan itu sama saja dengan menghina ferguso.
Jadi, menjelek-jelekkan istri ini juga yang tidak layak dicontoh dari Aa Gym.
Dan masih banyak lagi hal buruk dari dia yang kalau dicontoh bisa merugikan diri sendiri serta orang lain.
Hanya saja, inilah hebatnya Aa Gym. Mukanya seperti muka Rhinoceros sondaicus alias badak bercula satu. Tidak punya malu banget.
Bukannya introspeksi diri dan meminta maaf ke Teh Ninih, ia malah tampil sok bijak di Twitter.
Melalui akun Twitternya @aagym, pemilik nama asli Yan Gymnastiar itu mengatakan,
"Menjadi tua itu pasti, tapi menjadi matang dan dewasa sangat memerlukan keimanan yang kokoh, buah dari ilmu dan kesungguhan memperbaiki diri, mengamalkan ilmu dengan ikhlas. Semoga kita jadi orang yang matang, bijak dan dewasa berapa pun usia kita"
Hahaha
Pengen ketawa tapi takut habis kuota.
Karena orang yang matang dan dewasa itu tentu tidak akan mengatakan istrinya turun mesin ferguso. Atau dengan kata lain bisa menjaga lisannya.
Tidak pelak, bukannya mendapat apresiasi dari warganet terkait cuitannya itu, Aa Gym maka kena semprot rame-rame.
Berikut diantaranya,
"Ukuran bijak dan dewasa adalah mampu mengendalikan nafsu diri. Yang antara lain bisa menjaga martabat diri sendiri dan keluarga, menjaga perasaan istri (tidak mengatakan istri 7 kali turun mesin), menjaga perasaan anak-anak dari rasa kecewa dan sakit hati," tutur pemilik akun Twitter @_memoryusang
Jadi, yang disebut dewasa itu bukan soal siapa yang bisa bikin cuitan di Twitter dengan nada bijak, tapi mereka yang mampu mengendalikan hawa nafsunya serta menjaga perasaan orang lain.
"Di otakmu aja cuma selangkangan, sok ngomong bijak," ujar pemilik akun Twitter @loveinheren
Hahaha. Ini ngena banget.
"Kabura maqtan 'indallahi an taqullu maa laa ta'lamuun". Amat besar kebencian Allah kepada orang yang mengatakan apa yang tidak dia sendiri lakukan" ungkap pemilik akun Twitter @randomwisdomID
Cadas. Pakek ayat segala. Hahaha
Aa Gym, (kalau baca tulisan ini) mending gak usah lagi sok jadi Mario Teguh di dunia maya.
Hanya akan menghabisi waktu, tenaga dan pikiran saja.
Karena orang sudah tidak percaya lagi sama ocehanmu.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/makjleb-sok-bijak-di-twitter-aa-gym-malah-kena-zP4VPK0kfp
Batal Geruduk Istana, BEM SI Geser Demo Jokowi ke Gedung DPR
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Batal Geruduk Istana, BEM SI Geser Demo Jokowi 11 April ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memindahkan lokasi
demonstrasi protes Joko Widodo 11 April dari sebelumnya di kawasan
Istana Negara, menjadi ke Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat Senin
(11/4). “Iya betul sekali, Iya kita ke DPR”, kata Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal saat dikonfirmasi, Minggu (10/4).
Lutfi menjelaskan alasan pengalihan massa aksi ke Gedung DPR itu dilakukan guna mengawal berjalannya konstitusi yang merupakan tugas pokok dari legislatif, dalam hal ini DPR.
“Karena kita ingin memastikan konstitusi yang ada berjalan. Maka dari itu kita akan mengawal dari uu dan memastikan DPR RI melaksanakan konstitusi dengan baik sesuai dengan yang sudah ada,” kata dia.
Demonstrasi itu rencananya akan digelar mulai pukul 10.00 WIB. Mereka membawa empat tuntutan, yaitu:
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Sebelumnya, BEM SI berencana akan menggeruduk istana besok. Estimasi peserta yang akan ikut aksi kali ini bisa mencapai 1.000 orang terdiri dari mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI.
“Kita akan tetap gelar aksi pada tanggal 11 April 2022,” ujar Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin HSN DM saat dihubungi, Kamis (7/4). (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/04/11/batal-geruduk-istana-bem-si-geser-demo-jokowi-ke-gedung-dpr/
Isu Kudeta Jokowi Menguat, Islah Bahrawi: Negara dan Para Bajingan
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Isu
demo 1104 semakin hari semakin ramai dibahas di medsos oleh
kelompok-kelompok tak jelas yang memaksa Jokowi melepaskan jabatannya
sebagai presiden. Islah Bahrawi dalam akun Instagramnya
meluapkan kekesalannya dengan menulis sebuah artikel dengan judul
‘Negara dan Para Bajingan’. Dia mengutip perkataan dari Hamid Gul
“Negara yang takut kepada penghasut akan melahirkan masyarakat pengecut. Islah mengatakan bahwa Ideologi politik adalah bentuk buta huruf. Mereka
yang kecanduan tidak dapat memahami apapun selain apa yang sesuai
dengan keinginan mereka. Semua ini selalu saja terjadi, bahwa banyak
orang yang berusaha memuaskan diri dengan mengerahkan manusia
sebanyak-banyaknya, menculiknya dengan kekuatan uang dan lalu menjadikan
mereka sebagai manusia robotik yang terkontrol. “Tenggorokannya dilumas
dengan harga, dan setiap ludah yang terlontar adalah kesepakatan jual
beli”, kata John Ralston Saul, penulis “On Equilibrium”.
Politik kadang memaksa jauh dari apologi. Semua celah kesalahan dari yang tidak disukai adalah benda intip yang akhirnya tampil telanjang bulat. Kesalahan kecil pun ditampilkan kepada publik secara berlipat-lipat. Lalu mereka menghasut rakyat untuk segera membenci, memintanya untuk berbondong-bondong keluar dari rumah dan meneriakkan; impeachment!
Negara memang tidak selamanya melahirkan pahlawan, sesekali ia melahirkan para pengkhianat. Sebuah situasi yang dalam bahasa Saul ditulis “files of individuals who consumed by the pessimism and aggressivity” – kalangan pesimis dan agresif. “Mereka adalah ‘para bajingan’ yang tidak lebih dari sekumpulan orang kebingungan, yang mencoba keluar dari marginalitasnya dengan melawan arus utama secara untung-untungan”, tulis Saul. Kini politik selalu sama. Menganggap lawan tetap lawan jika tak ada kesepakatan. Seseorang akan tetap mencibir jika gelanggang demokrasi selalu memberinya kekalahan dan siklus politik memberinya kematian berkali-kali. Dalam dunia politik, ketersingkiran seringkali menjebak orang menjadi penghasut dan penghasut hanya mencetak para pengkhianat. “Siapapun yang berkobar penuh ambisi politik dengan menghasut orang lain untuk menjatuhkan orang yang tak disukai, sembari mengaku bahwa dia mencintai negaranya, pada dasarnya mereka hanya mencintai ambisinya sendiri”, tulis Saul dalam penutup bukunya yang lain, “Voltaire’s Bastards”. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/04/09/isu-kudeta-jokowi-menguat-islah-bahrawi-negara-dan-para-bajingan/
Upaya CIA “Hancurkan” Jokowi (Part 1)
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Pada dasarnya pergerakan dakwah Islam di Indonesia dan upaya penerapan syariah Islam di Indonesia tidak masalah, jika dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tanpa fitnah sana-sini. Dan harus dilakukan dengan pendekatan yang baik kepada rakyat, tentunya dengan jalan dakwah.
Perlu diketahui bahwa CIA selama ini memanfaatkan kelompok Wahabi di dunia untuk menumbangkan setiap pemimpin atau presiden dalam suatu negara. Dalam jaringan bawah tanah, CIA juga memanfaatkan konflik antara sunni dan syiah untuk masuk melakukan intervensi dan memecah-belah Islam dari dalam
Jika dilakukan dengan Hate Speech dan fitnah masif membabi-buta, baik kepada Presiden Jokowi, Kepolisian, maupun KPK, atau kelompok-kelompok tertentu, maka itu sudah menjadi Islam yang tidak lagi dirahmati Allah. Karena pada dasarnya Islam membawa perdamaian dan kedamaian, bukan menebar kebencian dan permusuhan.
Perlu diketahui bahwa CIA selama ini memanfaatkan kelompok Wahabi di
dunia untuk menumbangkan setiap pemimpin atau presiden dalam suatu
negara. Dalam jaringan bawah tanah, CIA juga memanfaatkan konflik antara
sunni dan syiah untuk masuk melakukan intervensi dan memecah-belah
Islam dari dalam.
Selain itu mereka memanfaatkan konflik tersebut untuk membuat gaduh situasi di Timur Tengah. Selain memanfaatkan konflik Sunnah-Syiah, CIA juga memakai propaganda anti-pemerintah. Taktik propaganda anti-pemerintah ini terbukti ampuh dan efektif dalam menggaet massa yang beraliran islam suni dalam menumbangkan pemimpin seperti Saddam Hussein, Khadaffi, dan pemimpin lainnya.
CIA sejak lama melihat dan mencermati perkembangan di Indonesia. Lengsernya Soekarno dan pengangkatan Soeharto sebenarnya juga didalangi oleh CIA. Jika dilihat dari perspektif global, CIA mulai merasa risih ketika Soekarno berkoar-koar mendeklarasikan pernyataan anti-amerika di depan publik dan membawa paham nasionalisme ekstrim di Indonesia.
CIA lalu khawatir karena John F Kennedy juga mulai melirik Indonesia dan menjadikan Soekarno sebagai teman. CIA mencium bahwa JFK ini adalah sosok pemimpin yang berbahaya karena visi-misi beliau sangat berbeda dengan agenda bawah tanah yang sedang dijalankan CIA. Atas dasar itulah JFK dibunuh CIA dan Presiden Soekarno berhasil dilengserkan dan digantikan Presiden yang pro-Amerika, Soeharto.
Pola-pola kudeta semacam itu telah lama memang digunakan CIA. Sejak pelengseran Soekarno itu, CIA mulai mencengkram Indonesia kembali melalui insiden Bom Bali I dan II. Dengan adanya insiden itu, dunia mengecam dan menilai bahwa Indonesia masih terlalu “amatiran” dalam penanganan terorisme. Tampaknya Barat perlu sekali lagi mengajarkan Indonesia tentang bagaimana membentuk polisi anti-teror yang baik untuk mengatasi ancaman terorisme bersenjata. AS lalu mengkritisi kurangnya peran unit anti-teror di Indonesia.
Dengan dalih demikian, maka AS dan Australia membuat kerjasama dengan Indonesia untuk membentuk unit anti-teror yang didanai oleh AS dan Australia. Jadi pada dasarnya Bom Bali I dan II dipakai Barat untuk melakukan intervensi dengan dalih membentuk unit anti-teror. Dengan hal itu maka Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa karena Bom Bali sudah terjadi dan dunia sudah menyoroti,
Indonesia mendapat kritikan dari masyarakat global, Polisi mendapat sorotan negatif dari media-media barat, dan Indonesia harus “legowo” menerima campur tangan dari AS dan Australia. Dalam bentuk pemberian dana, pelatihan polisi anti-teror, penyediaan fasilitas dan amunisi, serta dukungan intelijen dari Barat.
Itulah salah satu siasat CIA untuk
mencengkram Indonesia, melalui bantuan, amunisi, dukungan moral,
fasilitas dan persenjataan, serta bantuan intelijen barat. Padahal
Indonesia memiliki intelijennya sendiri dan memiliki satuan anti-teror
sendiri yang berasal dari TNI seperti Sat-GULTOR 81 yang jelas-jelas
dapat dipakai 24 jam dan siap kapapun saat digunakan.
Apakah tidak terbesit dibenak para petinggi negara untuk memakai satuan anti-teror TNI yang berasal dari Kopassus? Apakah UU-nya belum ada mengenai keterlibatan Kopassus dalam menumpas terorisme? Jika belum ada mengapa tidak dibuat? Jika UU nya saling tumpang tindih mengapa tidak segera direvisi? Kemana DPR? Apakah memang sengaja dibiarkan mengambang? Mengapa harus menerima bantuan dana dari AS dan Australia jika sebenarnya Kopassus sendiri sudah memiliki satuan anti-teror dan handal dalam bidangnya.
Jika sudah begini maka intervensi barat akan semakin dalam lagi menancap di Bumi Pertiwi. Sadarkah kita bahwa dengan mendapatkan bantuan dengan dalih pembentukan unit anti-teror dari AS dan Australia, maka Barat akan dengan mudah mendikte kita melalui kebijakan terorisme dan kita akan terikat dengan mereka melalui kerjasama terorisme selama yang mereka inginkan. Jika sudah begitu, Indonesia berada di posisi yang sudah terlanjur salah. Bersambung. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/09/02/upaya-cia-hancurkan-jokowi-part-1/
Upaya CIA “Hancurkan” Jokowi (Part 2)
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Menyambung
dari artikel sebelumnya. CIA sudah sejak lama mengamati Indonesia.
Sejak digulingkannya Soeharto oleh rakyat dan Indonesia beralih ke era
reformasi, maka Barat mulai mengantisipasi akan ancaman dari Indonesia. Maksudnya Barat mulai khawatir akan adanya sosok pemimpin Indonesia yang
berkoar-koar menyatakan paham anti-Amerika dan anti-imperialisme yang
pernah dideklarasikan Soekarno. Atas ketakutan itulah wajar bagi Barat
untuk selalu mengawasi Indonesia. Sosok pemimpin seperti itu, bagi Barat, adalah ancaman karena dapat
memobilisasi massa dalam jumlah besar dan merupakan ancaman bagi
kerjasama migas AS di Indonesia. Sosok pemimpin anti-Barat juga biasanya
melakukan gerakan nasionalisasi industri-industri strategis seperti
pertambangan, migas, dan industri lainnya. Nasionalisasi dibuat agar
industri-industri strategis dalam negeri tidak diambil alih oleh asing,
terutama dalam bentuk kepemilikan saham. Hal itu dimaksudkan untuk
menjaga keutuhan kedaulatan negara.
Sebelum berbicara mengenai agenda terselubung CIA kepada Presiden Jokowi, terlebih dulu kita berbicara mengenai kasus penyadapan yang pernah menimpa Presiden SBY. CIA memiliki kekhawatiran bahwa sosok presiden yang berasal dari kalangan militer bisa lebih berbahaya karena bisa jadi di publik terkesan kalem dan sopan, tapi didalam hatinya bergejolak ingin menumpas segala hal yang berbau kebarat-baratan. Nah, karena itulah CIA mulai memata-mata SBY. Mereka ingin tahu sebenarnya SBY ini sosok presiden seperti apa.
CIA pun bekerjasama dengan badan intelijen Australia ASD (Australian Signals Directorate) dan NSA (National Security Agency) untuk melakukan penyadapan terhadap SBY. Mereka penasaran, sebenarnya apa yang SBY dan para menteri-nya bicarakan dibalik layar? Apakah yang mereka bicarakan mengancam Amerika Serikat?
Setidaknya dari catatan yang dipublikasikan ke publik, ada 10 sosok pejabat negara yang disadap oleh intelijen Australia yang didukung AS. Ada Boediono, Yusuf Kalla, Hatta Rajasa, Sri Mulyani, Sofyan Djalil, dan masih banyak yang lainnya. Dokumen rahasia penyadapan ini diungkapkan oleh mantan pegawai NSA Edward Snowden yang melarikan diri mencari perlindungan suaka ke negara-negara lain karena diburu oleh banyak pihak, terutama dari kalangan intelijen.
Hasil dari penyadapan tersebut, ternyata SBY tidak berbahaya. ASD, NSA, dan CIA lalu menyimpulkan bahwa SBY bukanlah sosok anti-Amerika seperti yang dikhawatirkan mereka. Walaupun SBY berasal dari institusi militer, namun fokus SBY adalah lebih kepada diplomasi internasional dan relasi antar negara-negara. Beliau lebih sering berbicara di forum-forum internasional dan sering diundang menjadi pembicara dalam seminar internasional bertajuk perdamaian dunia. Tidak ada sama sekali pembicaraan SBY yang terkait kepada sentimen negatif anti-Amerika. Untuk itu, Barat pun bisa merasa lega, setidaknya untuk sementara.
Taktik CIA sekarang mulai berubah dari penyadapan, beralih ke taktik Perang Asimetris. Taktik tersebut kini dipakai CIA dalam pendekatan mereka terhadap Indonesia. Taktik mereka berubah seiring pergantian Presiden di Indonesia. Perang Asimetris saat ini dipakai Barat (AS, CIA, dan lembaga-lembaga internasional) dalam melemahkan Indonesia, bukan dengan cara-cara militer.
Dan ini terbukti ampuh untuk memporak-porandakan banyak negara di Timur Tengah. Bisa dengan perjanjian internasional, kerjasama terorisme, pendanaan asing ke Indonesia, kerjasama hutang dan pinjaman Bank Dunia, UU yang pro-asing yang melemahkan kedaulatan NKRI, menggerakkan massa untuk turun ke jalan menentang pemerintahan atau bahkan berencana menggulingkan Jokowi (seperti kasus makar yang pernah terjadi dalam aksi demo kelompok Islam), atau bisa dengan cara pengrusakan mental generasi muda melalui Free Sex dan narkoba.
CIA memakai Perang Asimetris untuk melakukan tekanan terhadap rezim pemerintahan Jokowi. Perang Asimetris yang dimaksud ini adalah memanfaatkan jaringan komunitas Islam di Indonesia, yang dipakai ke dalam arena politik, untuk memanaskan dan membuat gaduh suasana, lalu ujung-ujungnya membuat tekanan kepada Presiden Jokowi.
Bisa juga sasaran mereka diarahkan
kepada Kepolisian dan KPK. Perlu diketahui bahwa, dari perspektif
global, pelemahan KPK juga masuk dalam agenda Perang Asimetris.
Komunitas Islam Radikal juga memakai media sosial dan internet untuk
menebarkan provokasi dan kebencian terhadap KPK serta mendukung
blak-blakan DPR. Perang untuk merusak pemerintahan dari dalam. Jika
sudah rusak pemerintahan, koruptor pun bisa lebih bebas lagi korupsi.
Definisi Perang Asimetris itu sendiri sayangnya berbeda-beda. Menurut versi Global Future Institute, Ada dua model peperangan asimetris. Pertama, memanfaatkan gerakan massa di jalanan dalam rangka menekan pemerintahan. Kedua, melalui permainan meja elite politik agar setiap kebijakan atau UU yang dibuat oleh pembuat UU terkesan mendukung asing. Kedua hal itu cukup efektif melemahkan Indonesia dari dalam tanpa melalui cara-cara militer. Perang Asimetris model pertama, yakni CIA memanfaatkan kelompok Islam Radikal di Indonesia untuk selalu menekan, menebar kebencian dan fitnah, kepada Presiden Jokowi.
Sedangkan penerapan model kedua adalah UU di Indonesia saling tumpang-tindih, tidak jelas, terkesan ngawur, dan ada beberapa UU terutama UU kelautan/maritim dan UU migas yang faktanya lebih condong berpihak ke asing. Rusaknya mental pejabat dan generasi muda Indonesia juga sebenarnya merupakan bagian dari taktik asimetris Barat.
Selama ini Jokowi tidak ingin terlibat terlalu dalam atau berkomentar mengenai hal ini. Beliau memang sangat hati-hati dan tidak sembarangan dalam memberikan pernyataan atau komentar. Jika tidak hati-hati. Maka suatu saat dua model peperangan asimetris ini akan “melukai” Indonesia dari dalam. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/09/02/upaya-cia-hancurkan-jokowi-part-2/
Kelompok Radikal dan Khilafah Hancurkan Negara dengan Cara Serang Kyai-kyai NU
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Akun Facebook Cakra Buana
menulis sebuah ulasan yang cukup menarik terkait kenapa kelompok
radikal dan khilafah menyerang dan ingin menjatuhkan kyai-kyai NU? Kenapa Sayyid Seif Alwi diserang dengan isu Habib Palsu?
Kenapa Gus Muwafiq diserang dengan isu menghina Nabi?
Kenapa Abuya Kyai Said di serang dengan isu Liberal?
Kenapa Abah Habib Luthfi di serang dengan isu Syi’ah?
Jawabannya adalah karena mereka sedang ingin memberontak dan menghancurkan NKRI atas pesanan Barat sebagaimana yang telah dilakukan di Suriah, sedangkan benteng NKRI yang terdepan adalah NU.
Jadi bila ingin menghancurkan NKRI, maka hancurkanlah dulu NU, dan bila ingin menghancurkan NU, maka hancurkanlah dulu ulama-ulamanya.
Cara menghancurkan ulama-ulama NU adalah dengan cara menjauhkan mereka dari umat dan jamaahnya. Cara menjauhkan kyai NU dengan jamaahnya adalah dengan menghasut dan memprovokasi orang-orang awam yang minim ilmu untuk membencinya. Agar mereka membenci kyainya adalah memelintir-plintir dan memotong-motong videonya agar umat marah.
Dan Beliau Beliau begitu Mencintai umat dan masyarakat Indonesia yang selama ini hidup damai. Mereka tidak rela Indonesia hancur seperti negara-negara timur tengah. Beliau Berjuang untuk NU bersama dengan PBNU! Dan karena mereka adalah ulama yang nasionalis. Maka kaum nasionalis adalah musuh bagi para pengasong khilafah bonekanya negara Barat dan kapitalisme.
Bila Anda mencintai Indonesia, maka cintailah kyai-kyai NU…
Kami taat dan setia bersama beliau para ulama NU…
Cintai NU agar tidak menyesal bila kelak NKRI hancur sebab telah direbut oleh kaum radikalis. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/12/09/kelompol-radikal-dan-khilafah-hancurkan-negara-dengan-cara-serang-kyai-kyai-nu/
Habib Syech Solo: “Kadrun” Cikal Bakal Teroris
Solo, ARRAHMAHNEWS.COM – Pelantun Sholawatan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf asal Solo, dalam sebuah kutipan video pendeknya menjelaskan bahwa “Kadrun adalah Cikal Bakal Teroris”. Hormat bendera wegah (Hormat bendera malas), hormat kepada bendera merah
putih mereka mengatakan ini syirik, sing (yang) syirik iki lak lambemu,
lha kok hormat bendera kok syirik akalmu iku teko endi, kamu itu
belajar tentang ilmu atau tidak, kamu itu belajar okol tok ora belajar
ilmu. Syirik itu apa toh? bagaimana dikategorikan manusia itu sudah
masuk kepada kemusyrikan?. Kalau saya menyembah bendera itu saya syirik. Wong tak hormati kok. Bukan saya menyembah.
Orang-orang yang seperti itu cikal bakal teroris, cikal bakal teroris model wong-wong ngono kui, mereka sudah tidak peduli dengan bangsanya, mereka tidak menghormati negerinya, mereka selalu mengatakan bangsa ini adalah bangsa thagut mereka mengatakan orang-orang kita ini orang-orang yang tidak benar, merekalah orang-orang yang benar, justru merekalah yang menyebarkan ketidakbenaran di negeri ini
sing ngelarang solawat ora entuk, zikiran ora entuk, manaqiban syirik, kabeh syirik, iki arep opo toh drun drun, kowe kok ngono kui, ati-ati. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/03/30/habib-syech-solo-kadrun-cikal-bakal-teroris/
Manuver Saudi Mengubah Indonesia Jadi Sarang Wahabi Radikal
ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Namun tiba-tiba segalanya berubah menjadi runyam. Berdalih ucapan yang dibuat oleh gubernur tentang Al-Quran, massa yang merupakan orang-orang muslim yang dipenuhi emosi turun ke jalan untuk mengutuk sang gubernur. Dalam waktu yang singkat, dia kalah dalam pemilihan, ditangkap polisi, dituduh melakukan penghinaan, dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara.
Peristiwa ini sangat mengkhawatirkan karena Indonesia, sebagai negara muslim terbesar di dunia, telah lama menjadi salah satu negara dengan karakteristik paling toleran. Islam Indonesia, seperti halnya tercermin dalam beragam sistem kepercayaan yang ada di kepulauan (Indonesia) yang luas itu, bersifat sinkretis, lembut, dan berpikiran terbuka.
Lengsernya Gubernur DKI Jakarta yang
mengagetkan itu mencerminkan hal yang paradoks, yakni intoleransi,
kebencian sektarian, dan penghinaan terhadap demokrasi. Fundamentalisme
sedang menemukan momentumnya untuk tumbuh subur di Indonesia. Hal ini
tentunya tidak terjadi secara alami.
Arab Saudi telah berusaha keras selama puluhan tahun untuk menjadikan Indonesia jauh dari pendulum Islam moderat untuk menuju pendulum Wahabisme yang keras, yaitu agama negara di Arab Saudi. Kampanye Saudi untuk mengantarkan indonesia kepada titik itu dilakukan dengan sabar, beragam cara ditempuh dan (tentu) berhamburan dengan uang. Ini menjadi cerminan negara yang lain bahwa Saudi telah berhasil melaksanakan manuver politiknya di negara-negara Muslim di Asia dan Afrika.
Presiden-presiden Amerika secara turun temurun telah membuat kita merasa yakin dan mantap bahwa Arab Saudi adalah teman kita (Amerika, red) dan yang selalu berharap baik atas kondisi kita. Padahal kita tahu bahwa Osama bin Laden dan sebagian besar pembajak kejadian 9/11 adalah orang-orang Saudi, dan bahwa, seperti halnya yang ditulis oleh Sekretaris Negara Hillary Clinton dalam sebuah telegram diplomatik sekitar delapan tahun yang lalu, “para pendonor dana di Arab Saudi merupakan sumber pendanaan paling signifikan bagi terbentuknya kelompok-kelompok teroris Sunni di seluruh dunia”.
Peristiwa-peristiwa terkini di Indonesia memberikan titik terang mengenai proyek Saudi yang ternyata lebih berbahaya daripada sekedar mendanai para teroris. Arab Saudi menggunakan kekayaannya, yang sebagian besar juga berasal dari Amerika Serikat, untuk mengubah seluruh negara-negara di dunia ini menjadi sarang sarang Islam radikal. Dengan menolak untuk memprotes atau bahkan secara resmi mengakui proyek yang luas jangkauannya ini, kita membiayai sendiri para pembunuh – dan teror global ini.
Pusat kampanye Arab Saudi untuk mengubah orang-orang Indonesia menjadi Islam Wahabi adalah universitas yang memberikan bebas biaya kuliah di Jakarta yang dikenal dengan singkatan LIPIA. Seluruh bahasa pengantar menggunakan bahasa Arab, yang diberikan oleh para penceramah dari Arab Saudi dan negara-negara terdekat.
Perbedaan Gender dipisahkan; cara berpakaian yang sangat tegas diberlakukan. Musik, televisi, serta “tertawa keras”, dilarang. Para mahasiswa belajar dengan cara yang sangat konservatif dari ajaran Islam; mendukung amputasi tangan untuk pencuri, rajam untuk pezina, dan hukuman mati bagi kaum gay serta para penghujat (agama).
Banyak mahasiswa yang datang dari berbagai pondok yang jumlahnya lebih dari 100 pondok yang didanai Arab Saudi di Indonesia, atau paling tidak mereka pernah mendatangi satu dari 150 masjid yang dibangun oleh Saudi di Indonesia. Hal yang paling menjanjikan adalah pemberian beasiswa untuk belajar di Arab Saudi, yang setelah lulus mereka sepenuhnya siap untuk menimbulkan malapetaka sosial, politik, dan agama di tanah air mereka. Beberapa dari mereka mempromosikan kelompok teror seperti Hamas Indonesia dan Front Pembela Islam, yang belum pernah ada sebelum orang-orang Saudi tiba.
Karena menggebu ingin memanfaatkan kesempatan, Raja Salman dari Arab Saudi melakukan kunjungan sembilan hari ke Indonesia pada bulan Maret, disertai rombongan yang berjumlah 1.500 orang. Saudi setuju untuk mengizinkan lebih dari 200.000 orang Indonesia melakukan ziarah ke Mekkah setiap tahun -jumlah yang lebih banyak dibandingkan dari negara-negara lain-, dan Saudi meminta izin untuk membuka cabang-cabang baru universitas LIPIA mereka.
Beberapa orang Indonesia berusaha untuk menyerang melawan serangan Saudi terhadap nilai-nilai ajaran tradisional, namun sulit kiranya untuk menolak izin pendirian universitas/sekolah agama baru ketika Indonesia tidak dapat memberikan alternatif model pendidikan sekuler yang layak.
Di Indonesia, sebagaimana halnya di negara-negara lain yang didalamnya orang-orang Saudi aktif mempromosikan Wahabisme -termasuk di Pakistan, Afghanistan, dan Bosnia- kelemahan dan korupsi pemerintahan pusat menciptakan kaum pengangguran yang tidak terelakkan dan mudah tergoda oleh iming-iming janji makanan gratis dan sebuah tempat bagi para tentara Tuhan (syahid).
Tumbuh suburnya fundamentalisme yang sedang dalam proses mengubah Indonesia, mengajarkan beberapa hal. Pertama adalah hal yang sudah sangat lazim kita ketahui, tentang tabiat pemerintah Saudi. Saudi adalah kerajaan monarki absolut yang didukung oleh salah satu sekte keagamaan paling reaksioner di dunia.
Hal ini memberi angin segar bagi para pemuka agama untuk mempromosikan merek anti-Barat, anti-Kristen, anti-Semit, tentang militansi agama di luar negeri. Sebagai gantinya, para pemuka agama tersebut menahan diri untuk tidak mengkritik monarki Saudi atau ribuan pangeran yang bergaya hidup mewah.
Orang-orang Saudi yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga yang berkuasa untuk memberikan dukungan penting kepada kelompok-kelompok seperti Al Qaeda, Taliban, dan ISIS. Fakta ini harus berada di garda depan pikiran kita setiap kali kita mempertimbangkan kebijakan kita terhadap Timur Tengah – termasuk saat kita memutuskan apakah akan berpihak pada orang Saudi dalam Keberhasilan Arab Saudi dalam mengatur kembali Indonesia menunjukkan betapa pentingnya pertempuran global atas ide-ide besar. Banyak para pelaku kebijakan di Washington yang mempertimbangkan bahwa pengeluaran (budget) untuk proyek budaya dan “soft power” lainnya sebagai bentuk pemborosan. Saudi tidak berpikir demikian. Mereka mengucurkan uang dan sumber daya untuk mempromosikan pandangan dunia (worldview) mereka. Kita semestinya harus melakukan hal yang sama.
Pelajaran ketiga yang Indonesia ajarkan saat ini adalah tentang kerentanan demokrasi. Pada tahun 1998, kediktatoran militer Indonesia yang represif memberi jalan pada suatu sistem baru, berdasarkan pemilu bebas, yang menjanjikan hak sipil dan politik untuk semua orang. Para penceramah radikal yang sebelumnya telah dipenjara karena telah menumbuhkan kebencian keagamaan, merasa diri mereka bebas menyebarkan racun mereka.
Demokrasi memungkinkan mereka menempa massa secara besar-besaran yang menuntut kematian bagi orang murtad dan pembangkang. Partai politik mereka berkampanye dalam pemilu yang demokratis sebagai hak untuk berkuasa dan menghancurkan demokrasi. Ini adalah kenyataan yang menyedihkan bagi mereka yang meyakini bahwa satu sistem politik adalah yang terbaik dan paling cocok untuk semua negara dalam segala situasinya.
Kampanye Saudi untuk usaha radikalisasi Islam global juga membuktikan bahwa sekian peristiwa yang membuat bumi terguncang sering terjadi secara perlahan dan tidak frontal. Media pers, yang dengan penuh perhatian memfokuskan diri untuk menyuguhkan berita hari ini, sering kali menghilangkan sisi cerita yang lebih dalam dan lebih penting.
Para sejarawan jurnalistik terkadang menunjuk ke arah utara “migrasi besar” Afrika-Amerika setelah Perang Dunia II sebagai cerita penting yang oleh beberapa jurnalis diperhatikan dikarenaan peristiwa ini merupakan sebuah proses yang lamban dibandingkan dengan berita acara satu hari.
Hal yang sama berlaku dalam kampanye panjang Arab Saudi untuk mengajak 1,8 miliar muslim di dunia kembali ke abad ke-7. Kita hampir tidak menyadarinya, tapi setiap hari, dari Mumbai ke Manchester, kita bisa merasakan efeknya. [ARN]
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2017/06/15/manuver-saudi-mengubah-indonesia-jadi-sarang-wahabi-radikal/
Wahabi Aktor Sektarianisme di Indonesia
JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM – Tak ragu lagi sektarianisme yang berkobar di Timur Tengah menjadi salah satu faktor utama konflik, kekerasan dan perang yang marak dalam beberapa tahun terakhir. Sektarianisme yang berlapis-lapis mulai dari sektarianisme agama, budaya, etnis atau kabilah sampai sosial menjadikan kawasan ini sebagai kancah pergolakan dan pertumpahan darah dari waktu ke waktu sejak masa pasca-Nabi Muhammad SAW.
Sektarianisme bisa melingkupi berbagai aspek kehidupan yang jika tidak terkendali dalam tingkat tertentu dapat memunculkan konflik dan kekerasan. Tapi dalam kajian ilmiah-akademik, sektarianisme hampir selalu dikaitkan dengan agama.
Dalam pengertian konvensional,
sektarianisme terkait dengan ‘sekte’, yaitu aliran atau pecahan sebuah
agama yang menyempal menjadi agama sendiri. Sekte ini boleh jadi
mengandung sejumlah ajaran yang sama dengan ‘agama induknya’, tetapi
juga mencakup banyak perbedaan mendasar. Sekte juga sering muncul bukan
hanya karena perbedaan pemahaman dan praktik keagamaan, tapi juga
disebabkan kontestasi kepemimpinan agama.
Dalam konteks itu, Islam dapat dikatakan relatif aman dari munculnya ‘sekte’ menyempal—menjadi agama terpisah. Apa yang berkembang dalam masyarakat Muslim sejak masa pasca-Nabi Muhammad SAW adalah berbagai aliran pemikiran dalam kalam (teologi), mazhab fiqh, tasawuf, dan politik misalnya, yang mengandung perbedaan-perbedaan tertentu.
Kalau begitu apa sebenarnya ‘sektarianisme’ itu? Dalam pengertian kamus, ‘sektarianisme’ adalah “semangat atau fanatisme dan taklid berlebih-lebihan pada aliran atau mazhab khususnya dalam agama”. Dalam konteks ini ‘sektarianisme’ dalam terminologi Arab disebut sebagai ‘ta’ashub’ yang terkait dengan ashabiyah. Sektarianisme religio-politik lazim disebut sebagai hizbiyah.
Sektarianisme juga merupakan istilah yang mengacu pada ‘intoleransi, dan diskriminasi’. Lebih gawat lagi, juga mengacu pada kebencian yang muncul dengan memegang sikap superioritas keagamaan pada kelompok sendiri atau memandang pihak lain seagama sebagai inferioritas di tengah perbedaan-perbedaan di antara para pemeluk agama yang sama’.
Sekali lagi, meski semula sektarianisme berakar dalam aliran dan mazhab dalam agama, kemudian juga terkait dengan perbedaan dalam sosial, budaya, etnik, sejarah, dan politik. Keadaannya bisa menjadi kian meruyak jika sektarianisme agama beramalgamasi dengan sektarianisme sosial, budaya, etnisitas, dan politik.
Jika sektarianisme agama khususnya dapat menjadi sangat eksplosif dan berbahaya, maka apakah relevan berbicara tentang ‘Islam Tanpa Sektarianisme’.
Dalam konteks itu, harus ada usaha taqrib al-madzahib, atau rapprochement, saling mendekat, islah dan rekonsiliasi di antara berbagai aliran dan mazhab Islam, khususnya Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah (Sunni) dengan Syi’ah. Kedua mazhab ini telah lama menjadi permainan Wahabi yang terus membakar isu sektarianisme di antara kedua belah pihak.
Selanjutnya hubungan antara Sunni dan Syi’ah menjadi beban sejarah yang tidak jarang dieksploatasi kalangan Wahabi untuk kepentingan mazhab dan aliran sendiri. Mengingat hal itu, jika taqrib al-madzahib ini gagal atau tidak berhasil dengan baik, yang mendapat keuntungan adalah pihak lain yang tidak ikhlas melihat kaum Muslim damai dan maju.
Kelompok-kelompok yang berlatar Salafi dan Wahabi terus melebarkan pengaruhnya ke berbagai lini, termasuk ke dunia penyiaran dan media sosial. Istilah Salafi dan Wahabi adalah sebutan yang dialamatkan kepada kelompok atau perorangan yang menganjurkan “pemurnian” Islam kepada Al-Quran dan hadis – dan menolak tambahan-tambahan lain setelahnya, serta menganggap orang-orang yang tidak mau mengikuti mereka sebagai kafir. [ARN]
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2016/10/12/wahabi-aktor-sektarianisme-di-indonesia/
Re-post by Migo Berita / Senin/13.08Wita/Bjm