» » » » » » » Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

Penulis By on Minggu, 10 April 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Siapakah dia, siapa lagi kalau bukan Ustadz Abdul Somad (UAS), beliau sering didatangkan di Kalimantan Selatan, dimana kita tahu bersama UAS suka atau tidak suka berafiliasi dengan ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), walupun sering ia bantah namun bukti didunia maya tak akan terbantahkan, selain merupakan kader penceramah Ormas Terlarang HTI , Ustadz Somad juga sering menyerang dengan kasar agama lain semisal Kristen, walaupun itu didalam jamaahnya sendiri, namun hal tersebut ketika direkam dan menyebar menjadikan retak persaudaraan sesama anak bangsa, boro-boro meminta maaf ke pengikut Agama Kristen, namun terkesan di bela oleh MUI Anwar Abbas yang sangat kental politik anti pemerintah hingga Jokowi nya. Yang menggelikan provinsi KalSel lewat pemda kota dan kabupaten sering mengundang Ustadz Somad ini, Bahkan Ketua GP ANSOR NU dan sekarang menjadi Menteri Agama Gus Yaqut juga sudah mempunyai Bukti bahwa Ustadz Somad (UAS) memang cenderung ke ormas terlarang HTI....Nah Lo... Jangan Sampai Warga Banua Banjar kena lagi di WALUHI (dibodohi) Ustadz Abdul Somad (UAS) ini. Agar tidak gagal paham,baca hingga tuntas kumpulan artikel yang telah kita kumpulkan.

Khusus mengenai Demo 11 April 2022 yang dicanangkan oleh BEM SI, semoga tidak menjadi tunggangan alat Politik yang hanya menyengsarakan Rakyat dan akhirnya hanya membela kepentingan segelintir pihak atau komunitasnya aza.

Perbandingan Harga BBM di 3 Presiden

Oleh: Adian Napitupulu

TANGGAL 11 April nanti, konon akan ada aksi massa besar besaran di berbagai kota. Menurut informasi yang beredar, salah satu tuntutannya terkait dengan harga bahan bakar minyak (BBM).

SETAHU saya, harga BBM yang naik itu adalah jenis Pertamax dari Rp 9.000,- menjadi Rp 12.500,- kenaikan tersebut di sebabkan banyak faktor baik dalam dan luar negeri.

Kenaikan harga Pertamax tentu berdampak langsung pada ekonomi, khususnya ekonomi menengah ke atas karena yang menggunakan Pertamax umumnya adalah mobil atau motor pribadi yang masuk kategori menengah dan mewah dengan kisaran harga mobil antara ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah.

Jadi, kalau ada aksi menolak kenaikan harga Pertamax maka tentu yang sangat terbela dan diuntungkan bukan tukang ojek, sopir angkutan umum, angkutan sayur mayur dan ekonomi lemah lainnya tetapi sekitar 14 persen kelas menengah ke atas pengguna Pertamax yang pendapatannya boleh jadi di kisaran Rp 15 juta per bulan hingga tak terhingga.

Tapi ya sudahlah, cara pandang, kepentingan dan tujuan kan bisa beda beda. Walau demikian mungkin tulisan tentang perbandingan harga BBM dari tiga Presiden ini bisa untuk pembanding data dari yang lainnya. Perbandingan ini dibuat dengan beberapa catatan yaitu, pertama, harga BBM yang dibandingkan adalah jenis Premium dan atau Pertalite. Kedua, perbandingan menggunakan UMR Jakarta dalam beberapa kurun waktu.

Pada tahun 1991 harga Premium Rp 150,- per liter sementara UMR saat itu Rp 18.200 per bulan. Dengan perbandingan itu maka upah pekerja dalam satu bulan hanya mampu membeli sekitar 121 liter Premium.

Tahun 1998, Premium naik sekitar 700 persen dari tahun 1991. Dari Rp 150 perliter menjadi Rp 1.200,- perliter sementara UMR naik menjadi Rp 154.000 perbulan. Jadi upah satu bulan setara dengan 128 liter Premium.

Pada saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dilantik menjadi Presiden harga Premium Rp 1.810,- sementara UMR saat itu Rp 672.000 perbulan. Perbandingan upah 1 bulan setara dengan 371 liter Premium.

Di akhir pemerintahan SBY pada 2014 harga Premium menjadi Rp 6.500 per liter atau naik sekitar 259 persen dari harga awal SBY dilantik. Pada tahun terakhir SBY menjabat UMR berada di angka Rp 2.441.000. Dengan besaran UMR tersebut di banding harga Premium maka upah satu bulan setara dengan 375 liter premium.

Pada saat Jokowi dilantik harga Premium Rp 6.500 lalu naik menjadi Rp 7.500 tetapi turun lagi menjadi Rp 6.450 perliter. Pada saat itu UMR perbulan Rp 2.700.000,- atau setara dengan 360 liter Premium. Jelang delapan tahun pemerintahan Jokowi Premium berkurang drastis dan digantikan dengan Pertalite yang secara kualitas lebih tinggi dari Premium namun harga juga naik menjadi Rp 7.650 perliter.

Jadi, kenaikan harga Premium 2014 ke Pertalite 2022 berada di kisaran 16 persen. Di saat harga Pertalite Rp 7.650 perliter, tingkat UMR saat ini Rp 4.453.000 perbulan. Dengan demikian maka 1 bulan upah setara dengan 582 liter Pertalite.

Singkatnya di Pemerintahan Soeharto BBM naik 700 persen sementara dalam 10 tahun Pemerintahn SBY BBM naik 259 persen. Sedangkan di 8 tahun pemerintahan Jokowi, kenaikan BBM Premium ke Pertalite naik sekitar 16 persen saja.

Akhir kata, saya berharap semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua hingga dapat melihat permasalahan lebih logis dan terang benderang.

Penulis adalah Sekjen PENA 98

Anggota Fraksi PDIP DPR RI

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/04/10/perbandingan-harga-bbm-di-3-presiden/

Lempar Batu Sembunyi Tangan

Oleh : Adian Napitupulu

YANG bicara perpanjangan masa jabatan Presiden bukanlah Jokowi tapi ada tiga Menteri lalu kenapa yang didemo Jokowi bukan para Menteri itu?

ADA tiga Ketua Partai yang bicara perpanjangan masa jabatan Presiden tapi sekali lagi kenapa yang didemo Jokowi bukan tiga partai itu? Yang bicara Presiden 3 Periode itu salah satu lembaga survei dan salah satu kader Partai tapi kenapa yang didemo Jokowi bukan lembaga survey atau kantor partai?

Untuk merealisasikan perpanjangan atau pun merubah dari dua periode menjadi tiga Periode kewenangannya ada di Senayan (DPR) bukan di Istana tapi kenapa yang didemo justru Istana bukan Senayan? Yang mengatakan tidak berminat 3 periode adalah Jokowi. Yang mengatakan bahwa mereka yang menginginkan 3 Periode adalah orang yang cari muka juga Jokowi.

Yang mengatakan bahwa mengenai masa Jabatan ia akan tunduk pada Konstitusi adalah Jokowi, yang mengatakan bahwa menteri tidak boleh lagi bicara tentang perpanjangan masa Jabatan juga Jokowi. Tapi aneh kenapa yang didemo justru Jokowi? Membingungkan ya?

Kalau kita tanya kenapa yang di demo Jokowi maka kita akan masuk pada ruang perdebatan dengan argumentasi yang tidak jauh dari asumsi terhadap perasaan Jokowi, terhadap dugaan bahwa semua pernyataan para Menteri dan Ketua Umum Partai tersebut berasal dari keinginan Jokowi.

Para insan terpelajar dan intelektual itu kemudian tidak lagi mengkaji apa yang di katakan tapi menganalisa perasaan, mendiskusikan keinginan dalam hati Jokowi bukan pernyataan yang disampaikan.

Wacana perpanjangan maupun tiga periode tersebut membuat banyak orang menjadi gelisah lalu sibuk menganalisa perasaan dan keinginan Jokowi, karena menganalisa rasa tidak punya alat ukur maka sebagian mahasiswa konon berencana demo besar-besaran ke Istana pada tanggal 11 April nanti.

Nah, kalau situasi sudah seperti ini kemana para Menteri dan Ketua Partai yang melemparkan wacana itu? Kenapa semua tiba tiba menjadi diam dan seolah membiarkan semua dampak dari ide dan wacana yang mereka lemparkan di tanggung akibatnya sendirian oleh Jokowi.

Tidak ada satupun dari pemilik wacana yang berteriak lantang pasang badan berkata : “Demo kami, jangan Jokowi…. demo ke tempat saya, jangan ke Istana !!!”

Cerita belum berakhir, di sosial media baik Whatsapp, Tiktok dan lain-lain muncul beragam narasi tuntutan yang berkembang, tidak lagi soal wacana perpanjangan maupun 3 periode belaka, sekarang bahkan ada poster atas nama Mahasiswa yang isinya menuntut agar Jokowi mundur dari jabatan Presiden.

Untunglah, mahasiswa segera membantah bahwa tuntutan Jokowi Mundur bukanlah tuntutan mahasiswa dan poster itu hoax belaka. Nah lho…. lalu tuntutan Jokowi mundur itu tuntutan siapa dong? Lalu yang membuat poster hoax itu siapa dong?

Di pemerintah ada yang lempar wacana lalu sembunyi, di rencana demo juga ada yang lempar poster lalu sembunyi. Ternyata pepatah lempar batu sembunyi tangan tidak cuma terjadi di lingkaran kekuasaan tapi juga dalam aksi di jalanan. Mau di manapun itu, istana maupun jalanan, sepertinya para “pelempar batu sembunyi tangan” itu mungkin selalu ada walau dilakukan orang yang berbeda namun berangkat dari motif yang sama yaitu, duduk di lingkaran kekuasaan. Ada yang ingin kekuasaan melalui perpanjangan masa jabatan ada juga yang melalui penggulingan kekuasaan.

Kalau berangkat dari cerita lempar batu sembunyi tangan maka tidak Presiden tidak juga Mahasiswa saat ini jangan jangan sama sama sedang menjadi “korban klaim”. Kalau benar begitu, mungkin ada baiknya Presiden Jokowi dan mahasiswa duduk ngopi bareng di tepi Danau Lebak Wangi sambil bakar ikan dan main gitar di bawah rembulan.

Kopi mungkin tidak menjanjikan apa apa, tapi semoga bisa membuat kita duduk bersama, gitar juga tak bisa menyelesaikan masalah tapi setidaknya bisa membuat kita bernyanyi bersama tentang Cinta kita pada Indonesia.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/04/08/lempar-batu-sembunyi-tangan/

Ketum GP Ansor: Ustadz Abdul Somad Terkait HTI

GP Ansor mempunyai bukti keterkaitan Ustadz Abdul Somad (UAS) dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). “Sudah sejak 2013 kami temukan ada keterkaitan UAS dengan HTI,” kata Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas (Gus Yaqut), Selasa (4/9) dikutip dari CNN Indonesia. Kata Gus Yaqut, Ansor menemukan keterkaitan itu melalui isi ceramah yang disampaikan oleh UAS.
Berdasarkan penelusurannya, beberapa ceramah UAS berisi ajakan jemaah berbaiat kepada khilafah. Bahkan menuding Nabi Muhammad SAW tak mampu menciptakan suasana yang rahmatan lil alamin. Menurut Gus Yaqut, hal tersebut bahkan bisa ditemukan melalui jejak digital yang ditinggalkan oleh UAS di akun media sosial pribadinya.
Dia pernah ajak berbaiat kepada khilafah, melakukan fitnah di media sosial, menyebut kalau Nabi Muhammad tidak mampu wujudkan Islam yang rahmatan lil alamin,” kata dia. “Cari saja ceramahnya di Youtube, ceramah dia banyak yang isinya begitu,” lanjutnya. Selain itu, ia mengatakan pihaknya menemukan banyak bendera serta simbol-simbol HTI di Jepara. “Tak pernah melarang, silakan kalau mau ceramah. Kami hanya minta polisi tinjau ulang isi ceramahnya karena saat dia mau ceramah, kok banyak muncul simbol-simbol HTI,” kata dia.

Ustadz Abdul Somad dan Yaqut Cholil Qaumas (IST)
Sumber Berita : https://suaranasional.com/2018/09/05/ketum-gp-ansor-ustadz-abdul-somad-terkait-hti/


Ustadz Ini Beri Fatwa Sesat Kalau Ikut NU Suruh ke Luthfi Bashori, Idrus Ramli dan Buya Yahya

DutaIslam.Com - Seorang penceramah dari Riau, yang konon dikagumi karena ilmu haditsnya, yakni Ustadz Abdul Somad Lc, MA membuat fatwa menyesatkan tentang siapa saja yang ia anggap layak diikuti fatwanya. Ada ribuan tokoh dan ulama NU, namun dia hanya menyebut "yang secara sah" diikuti hanya tiga.
Ironisnya, tiga nama yang dia sebut justru sering mengutuk NU, tidak aktif di struktural NU tapi menjadi benalu untuk jamiyah NU. Mereka adalah KH Luthfi Bashori, KH Idrus Ramli dan Buya Yahya. Itu dikatakan oleh Abdul Somad saat mengisi acara Tabligh Akbar bertema "Pemuda Akhir Zaman" di Gedung Drs. Sutan Balia Universitas Riau, (Jumat, 14 April 2017).
"Dalam ritual mengikuti madzhab Syafi'i, dalam fiqih masih tetap Syafi'i, dalam akidah Asy'ari, dan dalam tasawwuf Junaid Al-Baghdadi dan tidak kena virus sekuler dan liberal," katanya. Dia kemudian berdalil, "khudz ma shofa da' ma kadar, ambil yang jernih, tinggalkan yang keruh," imbuhnya.
Dia memberi fatwa sesat karena ketiga nama di atas saling bersekutu menyerang tokoh-tokoh NU melalui barisan sakit hati bernama NU Garis Lurus. Padahal, situs yang dianggap paling lurus itu adalah bikinan pemuda Persatuan Islam (Persis) yang berhasil membujuk alumni-alumni pondok pesantren, untuk kemudian menyerang NU bersama-sama. (Baca: Persekutuan Idrus Ramli dan NU Gila)
Kita masih ingat ketika Idrus Ramli melalui koleganya berinisial KN memulai isu tuduhan Kiai Said Aqil Siraj sebagai pengikut Syiah saat Muktamar 2015. Bahkan Idrus juga berkali-kali kena semprot kalangan nahdliyyin karena kesombongannya. Satu waktu, dia menyebut KH Hasyim Muzadi sebagai tidak mengerti agama, tidak bisa baca kitab. (Baca: Astaghfirullah, Idrus Ramli Sebut KH Hasyim Muzadi Tidak Paham Agama).
Idrus juga tidak pernah bergeming ketika dia melontarkan isu ada mursyid (tahriqah) yang dia sebut mufsid (perusak). Banyak orang menyebut, yang dimaksud Idrus adalah Habib Luthfi bin Yahya. Namanya juga menuduh, tentu dia membantah. Hanya melontar kontroversi, lalu pergi. Khas wahabi. Idrus, sebagaimana kalangan NU muda menyebutnya, adalah aswaja rasa wahabi (asrabi). Baca: Asrabi (Aswaja Rasa Wahabi), Ini Dia Cirinya
Sejalan dengan Idrus, Luthfi Bashori juga sering buat fatwa menyesatkan yang tidak menumbuhkan cinta warga nahdliyyin kepada NU, malah menggembosi, lalu berdalih dia mengkritik. Dia adalah pendiri situs aswajagarislurus.com, embrio nugarislurus.com, yang hampir tidak pernah berbaik sangka kepada kiai-kiai NU. Luthfi termasuk gus yang mbalelo. Oleh pegiat NU, dia masuk Daftar Tokoh Pemecah Belah NU.
Bagaimana dengan Buya Yahya. Ya sama saja. Di Cirebon, pemilik nama asli Yahya Zainal Ma'arif itu disebut-sebut sebagai perusak tradisi masyarakat Cirebon. Terlalu sombong, dia dulu (sebelum kecekaaan), sering mengutuk Kiai Said berkali-kali (silakan cari-cari di Dutaislam.com). Bahkan, dia dianggap memilik banyak dosa kepada para ulama Cirebon karena lakunya yang buruk. Baca: Dosa-Dosa Buya Yahya.
Dia bukan pengurus NU. Apalagi tokoh NU. Pasnya, Yahya adalah tokoh pemecah belah NU, yang syirik kepada para kiai NU. Utamanya di Cirebon. Baca: Alasan-Alasan Warga Cirebon Menolak Buya Yahya dari NUGL.
Baik Lutthdi Bashori, Idrus Ramli maupun Yahya, mereka semua ada di barisan yang selalu mengganggu mahabbah para warga NU untuk mengikuti kiai-kiainya. Jaringan mereka ya di NU Garis Lurus, sebagaimana disebutkan Ustadz Abdul Somad di atas. Menurut KH Hasyim Muzadi, NU GL Itu Gampang Mengkafirkan Orang. Ini yang bicara almarhum Kiai Hasyim. 

Ada banyak kiai dan ulama di NU, tapi Abdul Somad hanya milih tiga nama. Dia tidak merekomendasikan KH Maimoen Zubair, Habib Luthfi bin Yahya, KH Musthofa Bisri, KH Ma'ruf Amin, KH Said Aqil Siraj, KH Marzuki Mustamar, Tuan Guru Turmudzi, dan lainnya hanya karena, kata Somad, mereka tidak dibenci kafir.
Abdul Somad pun akhirnya memberi pengertian bahwa ulama adalah yang dibenci kafir dan munafiq, "ikutilah ulama, yang dibenci kafir, yang dibenci munafiq. Hari ini yang paling dibenci kafir dan munafiq adalah Habib Rizieq," terangnya dalam video yang juga diunggah oleh Luthfi Bashori di akun Facebooknya (Senin, 05/06/2017).
Abdul Somad berlagak menjadi Tuhan dengan simpulan kacaunya bahwa yang membenci Habib Rizieq adalah munafiq. Padalah, Nabi saja merahasiakan 40 nama orang munafiq, Abdul Somad lagaknya melebihi sikap NabiNaudzubillah.

Apakah ulama syarat ulama itu harus dibenci kafirin dan munafiqin? Siapakah munafiqin itu? Siapa kafirin yang dia maksud? Apakah yang disebut munafiq itu pendukung Ahok? Hingga akhirnya menerbitkan perlu aturan melarang shalat jenazahnya? (Baca: Innalillah, Inilah Keputusan Dewan Dakwah Soal Shalat Jenazah Munafiq "Pendukung Ahok").
Abdul Somad sepertinya sedang mencari panggung, tapi dia salah jalan jika harus berhadapan dengan Cyber Netizen NU seperti Dutaislam.com. Dia masuk dalam radar, selain ustadz berinisial KN, sekutu Idrus Ramli. [dutaislam.com/ab] / http://www.dutaislam.com/2017/06/ustad-ini-beri-fatwa-sesat-kalau-ikut-nu-suruh-ke-luthfi-bashori-idrus-ramli-dan-buya-yahya.html

Forum Muhammadiyah Garis Lurus: Amien Rais & Keluarga Merusak Muhammadiyah dan Islam

Amien Rais dan keluarga telah merusak Muhammadiyah serta Islam dengan sikapnya yang mendukung hoax Ratna Sarumpaet. Demikian dikatakan Ketua Forum Muhammadiyah Garis Lurus Immawan Ahmad Ridho dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (5/10). “Walaupun Pak Amien Rais dan Hanum Rais sudah minta maaf tetapi kelakuannya yang mendukung hoax menciderai Muhammadiyah,” ungkapnya. Kata Immawan Ahmad Ridho, sekelas Amien Rais yang pernah menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah mudah percaya dengan berita hoax. “Harusnya Amien Rais dan keluarga memegang sikap bermuhammadiyah secara benar. Jika ada berita harus tabayyun terlebih dulu. Apalagi Pak Amien ini seorang profesor dan tokoh agama Islam,” jelas Immawan Ahmad Ridho.
Immawan Ridho mengatakan, peristiwa Ratna Sarumpaet menjadi hikmah yang sangat besar buat Amien Rais dan keluarga. “Lebih baik Pak Amien mengurusi Muhammadiyah dan meninggalkan politik praktis. Pak Amien harus balik pada pemikiran era 80-90 an yang lebih mengedepankan akademisi dan intelektual,” jelas Immawan Ahmad Ridho. Immawan Ahmad Ridhp mengatakan, kritik kepada Amien Rais merupakan sikap sayang terhadap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu. “Di Muhammadiyah kritik itu biasa. Berbeda sikap dalam politik, tetapi kalau untuk Muhammadiyah, Islam dan bangsa Indonesia harus bersatu,” pungkas Immawan Ahmad Ridho.

Sumber Berita : https://suaranasional.com/2018/10/05/forum-muhammadiyah-garis-lurus-amien-rais-keluarga-merusak-muhammadiyah-dan-islam/  

Barisan Pembela Jokowi: Sebarkan Hoax, Polisi tak Perlu Takut Tetapkan Tersangka Amien Rais

Aparat kepolisian tidak perlu takut menetapkan tersangka Amien Rais yang telah menyebarkan hoax terkait Ratna Sarumpaet. Demikian dikatakan Ketua Barisan Pembela Jokowi Ronald Sitanggang dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (5/10). Kata Ronald, penetapan tersangka kepada Amien tak perlu dikaitkan polisi memusuhi Muhammadiyah. “Hubungan polisi, pemerintah Jokowi dengan Muhammadiyah sangat baik,” jelas Ronald. Ronald mengatakan, Amien juga harus dimasukkan penjara agar tidak kabur ke luar negeri. “Bisa jadi Amien kabur ke luar negeri. Ini untuk antisipasi saja,” jelas Ronald. Kata Ronald, selama ini Amien Rais banyak memfitnah dan melakukan ujaran kebencian. “Dari mulutnya Amien Rais sangat berbahaya untuk persatuan Bangsa Indonesia,” papar Ronald.
Penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya mengagendakan pemeriksaan terhadap Amien Rais. Mantan Ketua MPR itu akan dimintai keterangan terkait hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet. “Iya agendanya seperti itu (pemeriksaan),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dimintai konfirmasi, Jumat (5/10/2018).

Sumber Berita : https://suaranasional.com/2018/10/05/barisan-pembela-jokowi-sebarkan-hoax-polisi-tak-perlu-takut-tetapkan-tersangka-amien-rais/

Kronologi Sebenarnya Penolakan Ustad Somad di Bali

SALAFYNEWS.COM, DENPASAR – Masifnya berita warga Bali penolakan Abdul Somad, hingga dibentuknya framing Bali Anti Islam dan sebagaianya, inilah berbahayanya kelompok radikal yang sering kali bawa agama dan adu domba antar umat beragama dalam kampanyenya, berikut kronologi penolakan Abdul Somad di Bali, yang ditulis di akun Facebook Jemima Mulyandari, berikut tulisannya:
Baca: NU Rapatkan Barisan Hadapi Radikalisme Berkedok Agama yang Semakin Marak
Awalnya Ustad Abdul Somad Menolak Mencium Sang Saka Merah Putih. Sejak kemarin banyak beredar pemberitaan “Bali Menolak Ustad Abdul Somad Berceramah Di Bali”. Itu semua adalah pemberitaan yang salah dan menyesatkan. Beginilah kronologis cerita yang sebenarnya:
  1. Ustad Abdul Somad datang ke Bali untuk berceramah pada hari Jumat, 7 Desember 2017.
  2. Bali menyambut baik siapapun juga yang datang ke Bali termasuk Ustad Abdul Somad. Mau berceramah juga silakan, karena Islam adalah salah satu agama yang diakui secara sah di NKRI.
  3. Namun dikarenakan sepak terjang dan ceramah Ustad Abdul Somad di masa lalu dan sampai kini yang seperti itu (tak perlu diterangkan lagi kita pasti sudah tahu sama tahu.
Ada banyak videonya sudah beredar dimana-mana. Silakan dicek sendiri di youtube), maka Bali merasa sangat perlu untuk menyatukan komitmen, visi dan misi dengan Ustad Abdul Somad. Visi dan misi tersebut adalah komitmen bahwa kita semua termasuk Ustad Abdul Somad adalah anak bangsa yang cinta NKRI, Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan Sang Saka Merah Putih.
Baca: Dr Zakir Naik Sebarkan Wajah ‘Islam’ Ala Wahabi
  1. Ternyata Ustad Abdul Somad menolak mencium Sang Saka Merah Putih. Kenapa beliau menolak? Silakan menanyakan alasannya kepada Ustad Abdul Somad sendiri. Bukan kapasitas saya untuk menjawabnya.
Yang jelas, bukanlah hal yang sulit dan berlebihan bagi setiap anak bangsa untuk mencium bendera negaranya sendiri. Para atlet yang akan berlaga, anggota Paskibraka dan banyak moment lainnya sudah lazim melakukan prosesi mencium Sang Saka Merah Putih. Tak ada yang aneh dan tak ada yang sulit dengan itu semua.
Justru Ustad Abdul Somadlah yang mempersulit dirinya sendiri dengan menolak permintaan yang semudah itu. Itupun sudah melalui proses negosiasi panjang yang melelahkan sampai berjam-jam di dalam ruangan tertutup di Hotel Aston, Gatsu Barat, Denpasar, Bali. Hal mudah dibuat jadi sulit. Itulah yang terjadi saat itu.
Baca: Eko Kuntadhi: Pakde Jokowi Saatnya Bersih-bersih Benalu dan Parasit NKRI
  1. Bali tidak berhak memaksa. Jika Ustad Abdul Somad memang tidak bisa menyamakan komitmen, visi dan misi sebagai anak bangsa yang cinta NKRI, ya berarti silakan pulang. Keputusan ada di tangan Ustad Abdul Somad sendiri mau pulang atau tidak.
  2. Ustad Abdul Somad tetap menolak mencium Sang Saka Merah Putih. Itu artinya Ustad Abdul Somad sendirilah yang memilih untuk pulang dan tidak melanjutkan acara ceramahnya di Bali.
  3. Saat berita nomer 6 diketahui masyarakat Bali yang berkumpul di depan Hotel Aston, suasana menjadi ramai meminta Ustad Abdul Somad agar segera pulang. Point nomer 7 inilah yang diberitakan sana sini bahwa Ustad Abdul Somad diusir dari Bali. Padahal Ustad Abdul Somad sendiri yang sudah memilih untuk pulang.
  4. Akhirnya Ustad Abdul Somad berubah pikiran. Ustad Abdul Somad mau menyanyikan lagu Indonesia Raya, mau mengakui NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tungga Ika sebagai 4 pilar kebangsaan Indonesia yang sudah final dan tidak dapat diubah dan tidak dapat diganggu gugat, sekaligus mau mencium Sang Saka Merah Putih sebagai tanda kecintaannya kepada NKRI. Semua prosesi ini dilakukan di depan Hotel Aston, dihadapan semua masyarakat Bali yang berkumpul di sana.
  5. Karena komitmen, visi dan misi sudah sama, Bali mempersilakan Ustad Abdul Somad melanjutkan tujuannya datang ke Bali untuk berceramah. Ustad Abdul Somad malah dikawal dengan baik oleh perwakilan masyarakat Bali dan anggota keamanan, sehingga acara ceramahnya bisa berjalan dengan baik dan lancar. (SFA) / http://www.salafynews.com/kronologi-sebenarnya-penolakan-ustad-somad-di-bali.html

 Sumber Berita : https://hakunnay.blogspot.com/2017/12/video-bukti-ustadz-abdul-somad.html?view=classic

Kalau ini banner atau Foto berbicara tentang UAS yang disambut hangat oleh Pemda kota dan Kabupaten di KalSel hingga para artis, silahkan diliat dan diresapi apakah memang UAS adalah Kader Ormas Terlarang HTI :











 

Sambut Kedatangan UAS, Masjid Raya Shiratal Mustaqim Terus Dibenahi

RENCANA kehadiran UAS yang dijadwalkan pada Minggu 17 April 2022, di masjid Raya Shiratal Mustaqim, Jalan Imam Bonjol, Muara Teweh, telah dimatangkan. Salah satunya adalah penataan halaman masjid yang sebelumnya masih belum tertata, karena baru selesai direhab.

KEPALA Dinas PUPR Barito Utara Iman Topik didamping Kabid Alkal dan Tata Kota mengatakan, halaman masjid untuk sementara dibersihkan karena banyaknya sisa sampah. “Masjid baru saja selesai direhab, sementara halaman masih dalam keadaan rusak akibat banyak kendaraan roda empat yang membawa material,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Minggu (10/4/2022).

Iman Topik menambahkan, penataan halaman dipercepat karena beberapa hari lagi kegiatan tausiyah dengan mengundang Ustadz Abdul Somad akan dilaksanakan. Dan tentu mobilasasi jemaah diperkirakan mencapai ribuan orang, sehingga penataan halaman harus dilakukan.

Halaman masjid yang dulu dipaving nanti akan dicor beton. Bahkan anggaran mencapai ratusan juta rupiah. “Untuk rehab masjid memang sudah selesai, tapi untuk keramik lantai, pagar dan penataan halaman belum ada anggaran. Sehingga kita tata untuk kenyamanan jemaah untuk sementara,” katanya.

Menurut Iman Topik, dengan ditata menggunakan alat berat, maka bila dicor nanti pekerjaan lebih ringan, karena halaman sudah lebih baik dari sebelumnya. “Memang sesuai arahan pimpinan halaman masjid kita ratakan dulu dan menunggu langkah selanjutnya untuk penataan lebih baik lagi,” pungkasnya.

Dinas PUPR Barito Utara melakukan pembenahan untuk halaman masjid Siratal Mustaqim Muara Teweh, yang pada 17 April 2022 mendatang akan kedatangan Ustad Abdul Shomad.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/04/10/sambut-kedatangan-uas-masjid-raya-shiratal-mustaqim-terus-dibenahi/

Jangan Lewatkan Tausiah Ustadz Abdul Somad di Masjid Agung Al Anwar Marabahan Batola

MARABAHAN, kalimantanlive.comPemkab Batola mengundang Ustadz Abdul Somad (UAS) untuk menyemarakkan Ramadhan.

Ustadz yang biasa disebut UAS itu dijadwalkan mengisi akan memberikan kuliah subuh di Masjid Agung Al Anwar di Marabahan, Kabupaten Barito Kuala.

Info kedatangan dai kondang yang lugas dalam dan mudah dipahami dalam ceramahnya ini telah tersebar di sejumlah jejaring media sosial warga Batola.

“Insyaallah UAS akan memberikan kuliah subuh di Masjid Agung Al Anwar. Kegiatan dijadwalkan 16 April 2022 pukul 05.00,” terang Kabag Prokopimda Setda Batola, Hery Sasmita, Jumat (8/4/2022).

Seperti kedatangan Guru Bakhiet beberapa waktu lalu, tausiah Ustad Abdul Somad juga akan ditayangkan melalui live streaming kanal YouTube dan beberapa monitor di kawasan sekitar Masjid Agung Al Anwar.

Sementara itu, Hery menyampaikan, karena masih suasana pandemi untuk warga yang datang agar bisa tetap mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker.

Selain UAS, di edisi Ramadan 1443 H ini juga dijadwalkan tausiah Guru Jaro atau KH Ahmad Sanusi Ibrahim di Marabahan pada 18 April 2022.

“Untuk Guru Jaro InsyaAllah mengisi tausiah pada malam Nuzulul Quran, seusai salat Isya dan Tarawih,” pungkas Hery.

Editor: M Khaitami
Sumber: Banjarmasinpost.co.id

Sumber Utama : https://kalimantanlive.com/2022/04/08/jangan-lewatkan-tausiah-ustadz-abdul-somad-di-masjid-agung-al-anwar-marabahan-batola/

Ustadz Abdul Somad Batalkan Ceramah

Bupati Pangkep Sebut 3 Syarat Undang Ustadz Abdul Somad Usai Batalkan Ceramah Diduga Ada Intimidasi

Editor: Restudia

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ustadz Abdul Somad Batubara (41) kini jadi perhatian terkait kabar batal ceramah di beberapa daerah karena dugaan adanya intimidasi.

Di jagat maya, kabar batalnya ceramah Ustadz Abdul Somad karena dugaan adanya intimidasi jadi viral.

Hal tersebut disampaikan Ustadz Abdul Somad melalui akunnya pada Instagram @ustadzabdulsomad, Ahad atau Minggu (2/9/2018). 

Ia pun meminta maaf atas pembatalan agenda ceramahnya.

"Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang."

"Beban panitia yang semakin berat."

"Kondisi psikologis jamaah dan saya sendiri."

"Maka, saya membatalkan beberapa janji di daerah"

"Jawa Timur, Jawa tengah, Yogyakarta:"
"1. September"

"di Malang, Solo, Boyolali, jombang, Kediri."

"2. Oktober"

"di Yogyakarta."

"3. Desember"

"janji dengan Ustadz Zulkifikar di daerah Jawa Timur."

"Mohon maaf atas kejadian ini, harap dimaklumi, dan mohon didoakan selalu."

"Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh."

"Al-Faqiir Ilaa Rabbih, Abdul Somad," demikian ditulis admin akun @ustadzabdulsomad.

Jika dia tak berterima di Pulau Jawa, sebaliknya justru terjadi di Pulau Sulawesi.

Pekan ini, pria kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977 itu akan melakukan safari dakwah di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan mulai, Rabu (5/9/2018) besok.

Dimulai dari Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Rabu hingga Kamis (6/9/2018).

Lalu, dia ke Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ( Pangkep), Sulawesi Selatan, Kamis siang.

Pada malam harinya, dia diagendakan mengisi ceramah di di alun-alun Citramas, Kecamatan Pangkajene, Pangkep atas undangan Pemerintah Kabupaten Pangkep.

Mereka yang akan hadir mendengarkan ceramah adalah masyarakat umum dan pejabat daerah.

"Sementara ini yang terdaftar ada sekitar 150 undangan yang terdiri dari Forkopimda, anggota DPRD, tokoh agama, pemuda dan teman-teman Ustadz Somad dari alumni Mesir," ujar Plt Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Pangkep, Andi Hermin di Pangkajene, Senin (3/9/2018).

Pemerintah kabupaten menjamin keamanan Ustadz Somad selama di Pangkep dengan mengerahkan polisi dan tentara.

"Pengamanan dikoordinir oleh Polres Pangkep, Kodim 1421 Pangkep, Satpol PP. Ada juga Dinas perhubungan yang akan membantu mengatur serta mobil pemadam kebakaran yang stand by," kata Hermin menjelaskan.

3 Syarat Datangkan Ustadz Abdul Somad

Bupati Pangkep, Syamsuddin A Hamid Batara menjelaskan soal pihaknya mengundang Ustadz Somad datang di Pangkep untuk ceramah.

Sebelum Ustadz Somad datang, kata bupati dua periode ini, telah dibeberkan soal syarat-syarat agar sang dai mau datang.

Ada 3 syarat, namun perlu diketahui jika syarat itu bukan terkait dengan uang atau honor atau bayaran.

Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan dan KH. Muhammad Bakhiet 
dan Ust. Abdul Somad.
Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan dan KH. Muhammad Bakhiet dan Ust. Abdul Somad. (istimewa)

Pertama, soal ketertiban.

"Jamaah tidak boleh berdesak-desakan dan jangan ada yang ribut. Harus tertib," kata Syamsuddin di Kantor Bupati Pangkep, Selasa (4/9/2018) saat menerima kunjungan manajemen Tribun Timur.

Kedua, sepanggung dengan alumni Universitas Al-Azhar asal Pangkep.

"Syarat kedua, harus sepanggung dengan alumni Timur Tengah," kata lagi Syamsuddin.

Sebanyak 11 alumni asal Timur Tengah pun diundang mendampingi Ustadz Abdul Somad selama di Pangkep.

Kesebelas nama tersebut, yakni.

1. KH Muhammad Zakaria Zaenal, LC

2. KH Muhammad Mahrus Amri LC MA,

3. KH Hasbuddin Halik LC MH,

4. KH Abd Hakim Jurumiah LC MA,

5. KH Muammar Baba LC MA,

6. KH Abdul Rahman Kambi LC MM,

7. KH Muhammad Mukhlis Halide LC MA,

8. KH Yaman Sahibe LC MA,

9. Nur Hasan SHI,

10. Ishak Abdul Azis LC,

11. Abdul Rahman LC.

Ketiga, tak boleh menyinggung soal politik.

"Jangan ada yang menyerempet ke politik, apalagi menjelek-jelekkan kelompok lain," ujar Syamsuddin sekaligus Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Pangkep.

Pemkab Pangkep pun siap memenuhi syarat untuk mendatangkan Ustadz Abdul Somad yang kini dirundung masalah adanya dugaan intimidasi, sehingga membatalkan ceramah di Pulau Jawa.(*)

Bupati Pangkep Sebut 3 Syarat Undang Ustadz Abdul Somad Usai Batalkan Ceramah Diduga Ada Intimidasi
tribunnews.com
Ustaz Abdul Somad

 Sumber Utama : https://banjarmasin.tribunnews.com/2018/09/04/bupati-pangkep-sebut-3-syarat-undang-ustadz-abdul-somad-usai-batalkan-ceramah-diduga-ada-intimidasi?page=all

Dahsyat! Seleb Indonesia Tunggu Buka Puasa Bareng Ustadz Abdul Somad dan Felix Siauw


INSTAGRAM
Ustadz Abdul Somad dan Felix Siauw bersama artis perempuan Indonesia usai kajian keagamaan di Tangerang, Minggu 3/6/2018).



TRIBUN-TIMUR.COM - Dua dai kondang Tanah Air, Ustadz Abdul Somad dan Felix Siauw silaturahmi dengan puluhan artis papan atas Indonesia.

Para artis ini mengikuti kajian keagamaan yang digelar di Tangerang Selatan.

Kajian ini sebagai pengantar sambil menunggu buka puasa hari ke-18.

Puluhan artis tampak hadir.

Akun Ustadz Abdul Somad menyebut artis ini dengan sebutan pekerja seni.


"Ramadhan ke 18, kajian menjelang berbuka puasa bersama Sahabat-sahabat hijrah pekerja seni. Semoga istiqomah.
Tangerang,
18 Ramadhan 1439
3 Juni 2018"
tulis akun resmi instagram @ustadzabdulsomad, Minggu (3/6/2018) malam.


Sementara Felix menyebut para selebriti ini sebagai Para Wasilah Hidayah.

Berikut tulisan Felix soal kajian keagamaan yang melibatkan public figure Tanah Air itu:


Para Wasilah Hidayah

Dalam dunia ini, Allah titipkan kita masing-masing amanah. Untuk apa amanah itu digunakan, itu semua kembali kepada kita. Lalu kesemuanya akan dipertanggungkan.

Harta itu amanah, begitu pula jabatan, sama dengan keluarga juga amanah, ilmu dan keahlian itu juga amanah, ketenaran juga amanah, yang akan Allah hisab satu saat nanti.

Allah berfirman, "Lalu kalian pasti akan ditanyai oleh Allah, pada hari itu, tentang kenikmatan yang Allah berikan pada kalian". Ini yang berat dari amanah yang kita pikul

Maka hal yang terbaik yang kita bisa lakukan adalah menjadikan apapun yang Allah titipkan ini sebagai cara untuk mengenalkan Allah pada manusia, bukan mengenalkan diri sendiri

Indah sekali, bila harta, kuasa, ilmu, ketenaran, dan apapun yang kita miliki bisa jadi jalan hidayah bagi orang lain, kelak akan jadi yang memperingan hisab kita.

Bisa jadi hanya sesederhana like & share pada hal yang baik, atau tagging dalam urusan dakwah, atau hanya jadi jalan bagi yang lain untuk mengetahui adanya acara dakwah.

Karena itulah keberadaan teman-teman pekerja seni, mereka yang sering tampil di media, para public figure, mereka yang jadi role model ini, menjadi sangat penting.

Logika sederhana orang, "Itu orang terkenal, sering di TV, yang hidupnya sudah mapan saja, mau ikut kajian Islam, peduli sama Islam, masa sih kamu masih nggak mau?", simple.

Tiap yang diberi amanah itu artinya dapat tambahan potensi masalah, tapi juga Allah berikan tambahan potensi pahala. Pilihan kita bagaimana memanfaatkannya.

Terimakasih pada kang Primus dan teh Jihan, sahibul bait kajian. Juga banyak sekali teman-teman pekerja seni hijrah, yang saya tak tahu semua, tapi Allah yang tahu.

Jazakumullah khairan @irwansyah_15
@zaskiasungkar15
@dhiniaminarti
@dimasseto_1
@baimwong
@dude2harlino
@ichasoebandono
@dierabachir
@chafrederica
@ryana_dea
@herfiza
@ratu_anandita
@liayogiantoro
@ramita_nasution
@okisetianadewi
@oryvitrio
@rickyharun
@adrianmaulana
@muh_assad
@ipphoright
@astridsuhaimi
@pengajianmusawarah

Dan tentu kedua guru kami @ustadzabdulsomad dan @act_elgharantaly




Komentar Artis & Netizen

Postingan Felix Siauw menuai komentar dari pengikutnya. Di antaranya:

Novikacandra: Bagus banget nih Ustad @felixsiauw , harusnya nya juga diundang para pekerja seni yang mengisi acara seperti Rumah K***, Fesbu*** dan yang sejenis. Karena suatu saat semuanya kita akan dihisab.

ibrahim_gatot: Masya Allah...makin bangga dengan ustad.

yukimitsu_s: Masya Allah, Subhanallah, Allahu Akbar

hilda_yunika: Ustadz bukankah dulu akun ustadz di verified?

nawangwi: Alhamdullillah.. subhanallah semakin bertambah artis2 berhijrah... Allahuakbar!!!

Sejumlah artis mengaku mendapat manfaat lewat ajang silaturahmi sambil berbuka puasa itu.

"Alhamdulillah berkumpul sambil belajar bersama sahabat. Semoga Allah ta’ala senantiasa menambah ilmu kita, aamin." tulis aktor ganteng Dude Herlino.



"Alhamdulillah ya Allah," kata Irwansyah.

(TRIBUN-TIMUR.COM/MANSUR AM)

http://makassar.tribunnews.com/2018/...siauw?page=all



[Terbongkar] Inilah Pemimpin Tertinggi HTI yang Sejak Dulu "Mastur"

DutaIslam.Com - Hizbut Tahrir (HT) partai politik Islam internasional bercita-cita mendirikan khilafah. HT telah memiliki wilayah dakwah di lebih dari 40 negara. Di setiap wilayah, Amir Hizbut Tahrir menunjuk seorang anggota yang layak menjadi pemimpin tertinggi yang disebut Mas'ul 'Aam (penanggung jawab umum). Biasanya disingkat MA. Istilah lain yang digunakan selain MA, antara lain adalah Mu'tamad.
MA/Mu'tamad pemilik otoritas tertinggi di wilayah dakwah HT. Dialah wakil Amir HT di wilayah tersebut. Karena itu, jalur informasi dari dan kepada Amir HT hanya melalui dia. Dia bisa dan boleh berkomunikasi langsung dengan Amir HT.

Siapa sajakah anggota HTI yang pernah menjabat sebagai MA/Mu'tamad?

1. Ustadz Ahmad Saefullah alias Abu Fuad. Dia jadi MA/Mu'tamad di masa Orde Baru tahun 1980-an sampai akhir 1990-an. Dia mentor generasi pertama HT di Indonesia pasca Syaikh Abdurrahman Al-Baghdadi keluar dari HT. Sehari-hari Beliau mengelola Penerbitan buku Pustaka Thariqul Izzah di Bogor.
2. Ust. Muhammad Al-Khaththath. Dia menggantikan posisi Ust Abu Fuad di awal tahun 2000 sampai pertengahan tahun 2004. Pada tahun 2008 Ust Khaththath keluar dari HTI dan aktif di Forum Umat Islam (FUI).
Dari 2004-2008 Ust Khaththath jadi penanggung jawab lajnah fa'aliyah yang menangani tokoh tokoh nasional. Setelah dia keluar HTI 2008, lajnah fa'aliyah dipegang Ustadz Rahmat Kurnia dengan tambahan wewenang boleh berkomunikasi langsung dengan Amir HT.
Pada tahun 2010, lajnah thalabun nushrah yang mau menjalin hubungan gelap dengan militer dibentuk. Penanggung jawab lajnah thalabun nushrah juga bisa berkomunikasi langsung dengan Amir HT. Pada tahun itu itu dibentuk juga perwakilan media resmi HT internasional di Indonesia yang dipegang Ust. Tun Kelana Jaya. Dia anggota senior generasi awal HTI yang hidden.
3. Jabatan Ust. Khaththath digantikan oleh Ust Moch. Maghfur Wachid alias Hafidz Abdurrahman. Beliau cukup lama menjadi MA/Mu'tamad dari 2004-2010. Sekarang Beliau sibuk mengurusi Ma'hadnya yang berpusat di Bogor. Ma'had Syaraful Haramain yang Beliau sendiri sebagai Mudirnya.
4. Ust M. Rahmat Kurnia (dosen IPB) sempat jadi MA/Mu'tamad sementara pada tahun 2008 ketika Ust Hafidz Abdurrahman menunaikan ibadah haji.
5. 2010-2012 Ust Rohmat S Labib ditunjuk Amir HT menjadi MA/Mu'tamad.
Setelah tahun 2011, sumber Dutaislam.com sudah keluar dari HTI. Jadi tidak mengetahui siapa yang jadi MA/Mu'tamad HT di Indonesia sampai sekarang ini. [dutaislam.com/ab] / http://www.dutaislam.com/2017/12/terbongkar-inilah-pemimpin-tertinggi-hti-yang-sejak-dulu-mastur.html


Nasib Eks HT Indonesia Termasuk Mujur Dibanding HT di Negara Lain, Mengapa?

Foto: IstimewaOleh Ayik Heriansyah
DutaIslam.Com - Fenomena HT di seluruh dunia sama. Kesamaannya yang menunjukkan bahwa HT seluruh dunia satu tubuh, satu struktur, satu pemikiran, satu perasaan dan satu Amir. Semangat korsa HT merupakan cerminan doktrin organisasi mereka yang berbunyi, kullun fikriyun syu'riyun (semua satu pemikiran dan perasaan). Hal ini dipengaruhi oleh persepsi mereka tentang kesatuan khilafah yang secara ideal merupakan transformasi dari HT.
Apa yang dialami HTI (pembubaran) sudah lebih dulu dialami oleh senior-senior mereka di Arab, Maghribi, Asia Tengah, Asia Selatan dan Eropa. Tinggal HT Malaysia yang belum dibubarkan.
Jika dibandingkan senior-senior mereka, nasib HTI jauh lebih baik. Setelah dibubarkan mereka tetap bisa beraktivitas secara normal minus menggunakan nama HTI dan seruan Khilafah di ruang publik. Bandingkan dengan senior mereka di berbagai negeri Islam, setelah dinyatakan ilegal, praktis tidak bisa berdakwah karena harus sembunyi dari kejaran polisi. Yang tertangkap diseret ke pengadilan lalu divonis makar, selanjutnya mendekam di penjara. Ada pula yang dieksekusi mati.
Menyadari dirinya berbahaya bagi negara dan merasa kurang percaya diri akan mendapat perlindungan umat karena kurang yakin dengan kekuatan dalil dan hujjah tentang Khilafah Tahririyah yang mereka usung, HT merancang sistem organisasinya sistem sel bertingkat dengan wewenang komando di tangan satu orang pada tiap jenjangnya. Jalur komando dan informasi satu pintu secara vertikal mirip pada institusi militer dan intelijen.
Sistem organisasi yang tertutup dan terbatas itu dibuat dalam rangka mengamankan keselamatan pengurus dan anggota HT dari penyusupan dan penangkapan. Keamanan dan keselamatan pengurus, yang utama.
Pada prinsipnya HTI menyembunyikan struktur organisasi, pengurus dan anggotanya. Bagi mereka lebih baik masyarakat tidak tahu siapa saja pengurus dan anggota HTI. Diusahakan sedikit mungkin pengurus dan anggota yang muncul ke publik.
Untuk membentengi hal tersebut HTI di sisi lain mempublis seluas-luasnya orang luar mereka yang jadi figur publik dan simpatik. Tanpa menperhatikan aspek keamanan dan keselamatan figur publik itu, mereka terus membangun opini seolah-olah figur publik tersebut anggota HTI, padahal bukan.
HTI mendapat keuntungan politik yaitu perjuangan HTI mendapat legitimasi publik yang jadi karpet merah bagi pengurus dan anggota HTI melakukan penetrasi lebih dalam ke masyarakat (dukhul mujtama'). Andaikata terjadi resistensi, HTI tetap aman dan selamat karena dipagari oleh figur publik tersebut.
Di sini HTI tidak fair. Bisa dikatakan licik. Mereka memanfaatkan orang luar HTI yang pro untuk membentengi diri dari orang luar yang kontra mereka. Figur publik tersebut tidak merasa ada yang salah karena dirinya bukan HTI seperti persepsi masyarakat yang kontra HTI. Singkat kata, akibat opini yang dibangun HTI yang mengidentikkan figur publik dengan HTI terjadi benturan sesama orang luar HTI. HTI sendiri tetap aman dan siap melaksanakan agenda dakwah mereka yang lain. Ini yang menimpa UBN dan UAS.
Pada level wacana khilafah, HTI juga menggunakan pola yang sama yaitu membangun opini umat sehingga timbul persepsi bahwa para ulama di dalam kitab-kitab turats sepakat akan wajibnya khilafah.
Sebenarnya asatidz HTI tahu bahwa maksud khilafah/imamah yang ada di kitab turats bukan khilafah yang HTI maksud dan perjuangkan. Asatidz HTI sengaja menonjolkan kata khilafah/imamah dari kitab turats untuk dikontraskan dengan NKRI.
HTI hendak membentur khilafah dalam kitab turats dengan NKRI untuk mendelegitimasi dan mendekonstruksi makna NKRI. Diharapkan dari benturan wacana ini ada ruang bagi konsep kenegaraan selain NKRI yakni khilafah.
Untuk proses benturan pemikiran khilafah vs NKRI, HTI sengaja mengundang ulama orang luar HTI tapi simpatisan yang paham kitab turats sebagai pembicara. Selain jadi tameng, ulama yang diundang HTI tersebut tanpa disadari sesuai arahan HTI melakukan dekonstruksi atas makna NKRI. Otomatis membuka ruang wacana bagi HTI untuk memasukkan ide khilafahnya. Terjadi benturan antara orang luar HTI yang paham khilafah / imamah menurut kitab turats dengan orang luar HTI yang yakin NKRI ini sudah sesuai syariah.
Saat yang sama, HTI menyembunyikan khilafah versi mereka yang berdasarkan metode ijtihad Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani. HTI juga menyembunyikan ambisi politik mereka menjadikan Amir Hizbut Tahrir sebagai khalifah plus pemberlakuan konstitusi susunan Amir mereka. HTI juga menyembunyikan upaya mereka menjalin hubungan gelap dengan militer untuk menegakkan khilafah dengan cara kudeta.
Kasus ketidakjujuran HTI dalam berwacana terjadi di acara Shilah Ukhuwah Islamiyah di Mojokerto dan Depok beberapa hari yang lalu. Mereka menggunakan nama Forum Ahlu Sunnah wal Jama'ah sebagai penyelenggara, mempertegas ketidakjujuran mereka. Dengan nama itu mereka hendak mengelabui jama'ah NU. Sayangnya nahdhiyyin sekarang sudah tahu apa, siapa dan bagaimana HTI. [dutaislam.com/pin] / http://www.dutaislam.com/2017/12/nasib-eks-ht-indonesia-masih-mujur-dibanding-di-negara-lain-mengapa.html
 

Karena "Njelehi", Mahfud MD Putuskan Berhenti Debat Soal Khilafah di Twitter

DutaIslam.Com - Statement Mahfud MD, membuat para pendukung khilafah "ngeyel" tak karuan di media sosial khususnya twitter. Mahfud MD pun mendapat bantahan tak jelas di akunnya @mohmahfudmd. Selain karena bantahan mereka tak jelas dan muter-muter, atas saran beberapa tokoh, dirinya memutuskan untuk berhenti melayani debat.
Dirinya mengaku selama debat di twitter tidak ada yang bisa menjawab dalil naqly tentang sistem khilafah yang diajukannya, sehingga justru memperkuat argument yang diyakininya.
"Mulai Senin ini, atas saran beberapa tokoh, saya tutup debat tentang Khilafah di Twitter karen tak satu pun yang bisa menjawab dalil naqly tetang sistem khilafah. Semua justeru semakin memperkuat dalil yang saya pakai bahwa sistem baku itu tdk ada dalil naqly-nya," tulis Mahfud MD, Senin (11/12/2017).
Meski begitu ia masih siap berdebat dengan pendukung khilafah jika berada di forum-forum terbuka yang lebih terhormat. "Bukan forum ecek-ecek, secara terhormat dengan siapapun. Saya juga akan tulis di media massa tentang jawaban-jawaban konyol dari mereka yang bilang bahwa sistem khilafah itu ada dalil naqlynya," lanjutnya.
Setidaknya ada tiga tesis utama yang menjadi argumentnya tentang khilafah. "Tesis utama saya adalah: 1) “Tidak ada sistem baku tentang khilafah di dalam Qur’an dan Sunnah” ; 2)- Teori dan praktik sistem khilafah itu semua ganya produk ijtihad”.; 3)- Kalau ijtihad produknya boleh berbeda-beda," jelas mantan ketua MK ini.
Dengan argument ini, Menurutnya belum ada yang bisa membantah. " Blm ada yang bisa bantah ini. Semua berputar-putar seperti gasing. Njelehi..," lanjut Mahfud MD.
Keputusan Mahfud ini mendapat respon positif dari akun @caktaqim. Dirinya mengaku bangga mempunyai tokoh NU seperti Mahfud MD. "Pak mahfud saya bangga #NU punya tokoh seperti Bapak. Hati-hati pak jangan terprovokasi," kata @caktaqim.
Namun dengan rendah hati, Mahfud MD menjawab bahwa dirinya bukan tokoh NU, melainkan warga NU biasa. Menurut Mahfud MD, tokoh-tokoh NU jauh lebih hebat.
"Siap, Cak. Terimakasih. Saya bukan tokoh NU, saya hanya warga NU biasa saja. Kalau tokoh NU jauh lebih hebat daripada saya. Saya tahu itu karena saya warga NU," jawabnya. [dutaislam.com/gg] / http://www.dutaislam.com/2017/12/karena-njelehi-mahfud-md-putuskan-berhenti-debat-soal-khilafah-di-twitter.html

 

Felix Nyinyir Lagi, Jawaban Netizen Makjleb Bikin Bungkam

DutaIslam.Com – Ngustad Felix Siaw nyinyir lagi soal peristiwa ustad Shomad yang sempat di tolak untuk berceramah di Bali, Jumat (08/12/2017). Melalui akun Twitternya Felix Siauw dia ngomel-ngomel dengan narasi yang memang biasa digunakan.
”Atas nama NKRI dan Pancasila, mengusir ulama, menjatuhkan martabatnya, menuduh dan memfitnah. Mau sampai kapan narasi ini diteruskan?” tulis Felix, Jumat (08/12/2017) sekitar pukul 14.52.
Cuitan Felix ini sontak mendapat banyak respon dari netizen. Hingga Sabtu (09/12/2017) pukul 21.00 cuitan Feliz sudah diretweet sebanyak 3,947 kali dengan 6,207 like.

Akun @jonathan_erwan berkomentar mestinya Felix berkaca dan melihat diri sendiri. “Ciiieee.. Ga punya kaca lix?” tulisnya.

Paling menohok komentar akun bernama Narkosun. Dengan sigap Narkosun membalik perkataan Felix yang sok itu.
Sumber Video : https://youtu.be/mPtnWW7Im6o

”Atas nama HTI dan khilafah, menyerang pemerintah, membentuk opini publik yang buruk kepada aparat negara, menuduh Pancasila Toghut dan demokrasi haram. Mau sampai kapan narasi ini diteruskan,” tulis Narkosun, makjleb.
Jika demikian, kira-kira apa Jawaban Felix? [dutaislam.com/pin] / http://www.dutaislam.com/2017/12/felix-nyinyir-lagi-jawaban-netizen-makjleb-bikin-bungkam.html


Orang Ini Pede Tantang Debat Mahfud MD Soal Khilafah

DutaIslam.Com - Pernyataan Mahfud MD beberapa waktu lalu di ILC yang mengatakan tidak ada di dalam sumber primer Islam ajaran khilafah sebagai sistem, agaknya membuat para penggila khilafah kepanasan dan berkeinginan mendebatnya.
Adalah Irkham Fahmi al-Anjantani dengan pedenya menantang debat Mahfud MD, dan menilai Mahfud MD gagal paham soal khilafah.
Hal ini diposting akun facebook Indonesia Milik Allah dalam statusnya dengan mengatakan ini adalah tantangan terbuka untuk Mahfud MD dari Fahmi al-Anjantani, ustadz asal Cirebon.
"Beranikah Prof. Mahfud MD menerimanya???" tulis akun facebook Indonesia Milik Allah (10/12/2017).
Akun tersebut juga menyertakan tulisan Fahmi al-Anjantani yang berjudul "Mahfud MD Gagal Paham Khilafah". Selain itu, video yang berisi wawancara terhadap Fahmi al-Anjantani juga disertakan.
Dalam video tersebut, ketika Fahmi ditanya kabar debat dengan Mahfud MD kapan tidaklanjutnya, dirinya mengaku selalu siap. Cuma menurutnya, dia dengan Mahfud MD belum sama satu frekuensi.
"Maksudnya satu frekuensi?" tanya pewawancara di video itu.
Dikatakannya, dirinya percaya dengan Al-Qur'an, Hadist, Ijma' dan Qiyas. Sedangkan Mahfud MD dinilainya hanya Al-Qur'an dan Hadist.
"Saya percaya dengan Al-Qur'an, Hadis, Ijma' sahabat, dan Qiyas, sementara Pak Mahfud MD Qur'an-Hadist, Qur'an-Hadis saja," tuduh Fahmi.
"Statemen terakhir itu kan beliau mengatakan khilafah itu produk ijtihad?," pewawancara kembali bertanya.
Menanggapi pertanyaan itu, Fahmi malah menanyakan itu ijtihadnya siapa? Menurutnya, khilafah itu ijtihadnya ulama. Dia kemudian membandingkan dengan demokrasi, yang disebutnya sebagai ijtihad orang kafir.
Simak videonya:
https://youtu.be/QlyrbpIDHXg
"Demokrasi ijtihadnya siapa? Ijtihadnya orang-orang sekuler, orang-orang kafir.. jadi kita pilih ijtihadnya siapa? Ijtihadnya ulama apa ijtihad orang kafir?" jelas Fahmi.
Selain itu, dirinya juga menyebutkan sistem baku khilafah sebagai jawaban pernyataan Mahfud MD, hingga terakhir dikatannya bahwa Mahfud MD masih gagal paham tentang khilafah. Sebenarnya siapa sih yang gagal paham? [dutaislam.com/gg] / http://www.dutaislam.com/2017/12/orang-ini-pede-tantang-debat-mahfud-md-soal-khilafah.html


Mahfud MD Tertawakan Uraian Dangkal DPP HTI Soal Sistem Baku Khilafah

DutaIslam.Com – Kampanye penegakan khilafah yang diklaim sebagai kewajiban oleh Felix Siauw dan kroco-kroconya di HTI membuat Prof Dr Mahfud MD ikut geram. Melalui akun Twitternya setelah diskusi ILC, Selasa (06/12/2017) lalu Mahfud MD menantang debat soal khilafah.
Mahfud MD berjanji, ia akan ikut mendukung dan memperjuangkan khilafah jika memang ada hukum baku dari Al Qur’an dan Hadis.
Cuitan Mahfud MD tersebut medanpat tanggapan dari banyak pihak. Salah satunya dari KH Shiddiq Al-Jawi, salah satu Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hizbut Tahrir Indonesia (dulu, karena HTI sekarang sudah bubar). Tulisan itu berjudul “Cacat Epistemologis dalam Istilah “sistem baku khilafah” Prof. Mahfud MD”. Tulisan itu dimuat situs pembelaislam.com dengan judul "Uraian Menohok Ust. Sidiq Al Jawi Tanggapi Sistem Baku Khilafah Prof. Mahfud MD".
 

Sayangnya, tulisan panjang berjumlah 24 pragraf itu dinilai Mahfud tak menjawab persoalan atau inti tantangan  Mahfud MD. Menurut Mahfud MD, tulisan Shiddiq Al-Jawi justeru membelok bahkan separuhnya mendukung pendapatnya. 
Mahfud MD sendiri mengaku karena ada yang menanggapi Sayangnya, setelah dibaca tidak sesuai harapan. Mahfud menilai tulisan tersebut tidak menjawab pokok persoalan.
”Siang tadi saya dapat banyak pesan bahwa ada tulisan bagus dari K Shiddiq tentang khilafah yang katanya mematahkan pendapat saya. Saya senang, mau jadi pengikutnya memperjuangkan khilafah asal bisa menjawab soal itu. Tapi setelah baca itu dangkal dan berbelok. Isinya malah membenarkan pendapat saya,” tulis Mahfud di akun Twitternya.

”Itu sudah saya jawab melalui banyak grup WA. Tulisan K. Shiddiq itu dangkal. Separoh pertama justeru menbenarkan saya tentagg tiadanya sistem tapi separuh berikutnya dia keluar jauh dari konteks. Coba buka jawaban lengkap saya di Grup WA Mubarok Center. Gitu saja kok seperti iya’ iyao. Hahaha” katanya Mahfud MD tertawa.
 
Mahfud MD menantang siapa saja yang mampu menunjukkan sistem pemerintahan khilafah ada di dalam Alquran dan hadis. Dia mengatakan, perubahan sistem pemerintahan yang ada di Indonesia tidak bisa dilakukan secara radikal.
"Saya nantang siapa saja, di mana saja, di dalam forum yang terbuka. Yang bisa menunjukkan kepada saya, tentang adanya kholifah atau khilafah tentang adanya khilafah sebagai sistem pemerintahan, ya di dalam Alquran dan hadis. Saya katakan kalau khilafah banyak, tapi bukan dari Alquran dan alhadis. Itu adalah ciptaan para ulama berdasar kebutuhan, waktu, dan tempat masing-masing," kata dikutib dari detik.com.
Karena tak ada yang bisa menjawab Mahfud MD gagal donk ikut memeprjuangkan khilafah? Yes! [dutaislam.com/pin] / http://www.dutaislam.com/2017/12/mahfud-md-tertawakan-uraian-dangkal-dpp-hti-soal-sistem-baku-khilafah.html

Gugatan Ditolak di MK, HTI Hajar Negara Lewat Media Online

SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – Keputusan pemerintah untuk membubarkan ormas yang serukan membuat negara khilafah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ternyata tidak menggoyahkan langkah-langkah pengurus dan simpatisannya untuk terus mengkampanyekan paham transnasional mereka yang sangat bertentangan dengan Pancasila.
Setelah langkah hukum HTI ditolak Mahkamah Konstitusi terkait judicial review Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat. Selain HTI ada ternyata ada tujuh gugatan lainnya yang ditolak Mahkamah Konstitusi seperti gugatan dari Persis.
Salah satu langkah HTI untuk mensosialisasikan paham mereka dengan mendirikan portal baru seperti news.kaffah net. Setelah portal hizbut-tahrir or id tidak dapat diaktifkan kembali. Beberapa artikel di dalam kaffah dotnet bersifat agitatif dan berpotensi memperkeruh kondisi sosial di Indonesia. Inilah salah satu bentuk pembangkangan HTI kepada Negara, dan sangat berbahaya sekali nantinya.
Dalam kolom disklaimer mereka juga mengajak para kontributor untuk menyumbangkan artikel namun tentunya yang dimuat tentu yang sesuai dengan visi dan misi mereka menegakkan paham khilafah yang hingga saat ini tidak mendapat tempat di satu negara muslim mana pun di dunia ini.
Untuk itu masyarakat luas yang dapat mengakses portal tersebut hendaknya lebih berhati-hati pada modus pengenalan, penyebaran hingga pembai’atan (indoktrinasi ide-ide dan pemikiran Hizbut Tahrir.
Dalam media-media mereka, kerap mengusung slogan-slogan indah, sebagaimana dakwah Islam, khilafah Islamiyah, Kembali ke Syari’at Islam dan menerapkan Islam secara menyeluruh (Islam Kaffah). Dengan berbungkus slogan tersebut, ternyata mereka banyak menuai simpati, khususnya dari warga yang tidak teliti melihat gerakan ini. (SFA) / http://www.salafynews.com/gugatan-ditolak-di-mk-hti-hajar-negara-lewat-media-online.html

Pendapat Para Ulama Terkait Panji Rasulullah Tampar Para Fans HTI

SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – Jagad maya Indonesia dipenuhi dengan komentar-komentar para fans HTI terkait acara ILC, dimana gembong HTI Felix Siauw dapat dengan bebas mempresentasikan ide Khilafahnya di depan para khalayak ramai seantero Indonesia, seperti yang kita ketahui bersama acara Reuni Akbar 212 di Monas banyak sekali bertebaran atribut bendera HTI bahkan ada bendera HTI dipasang diatas bendera Merah Putih.
Baca: Bendera Ormas Terlarang HTI Berkibar di Reuni 212
Sudah kita ketahui bersama bahwa Ormas HTI sudah dibubarkan oleh pemerintah lewat Perppu ormas, dan pemerintah melarangnya, bahkan polisi akan bertindak tegas terhadap kegiatan kelompok ini, namun hal itu tidak tejadi di Reuni Akbar 212 beberapa waktu lalu. Bahkan ormas HTI dengan mengkampanyekan bahwa bendera hitam dan putih yang berlafadzkan “La Ilaha Illallah” sebagai bendera Rasulullah SAW dan Islam. Berikut jawaban untuk penjelasan bendera itu:
Baca: Reuni Akbar 212 di Monas, Tampak Bendera HTI di atas Merah Putih
Bendera hitam atau putih bertuliskan kalimat tauhid selalu diidentikkan oleh sebagian kelompok sebagai bendera Islam atau bendera Rasulullah. Dengan anggapan ini, kalau ada bendera lain yang tidak serupa dengan bendera Rasulullah, dianggap bukan Islam dan tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
Kelompok yang mengindetikkan bendera hitam atau putih bertulis kalimat tauhid ini sebagai bendera Rasulullah merujuk pada hadits riwayat Ibnu Abbas yang terdapat dalam beberapa kitab hadits. Ibnu Abbas berkata.
كَانَتْ رَايَةُ رَسُوْلِ اللهِ سَوْدَاءَ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضُ مَكْتُوْبٌ عَلَيْهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Artinya, “Bendera (pasukan) Rasulullah itu hitam dan panjinya itu putih yang bertuliskan di atasnya ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah”. (HR At-Thabarani).
Merujuk pada penelitian yang dilakukan tim el-Bukhari Institute dalam buku Meluruskan Pemahaman Hadits Kaum Jihadis, hadits tentang bendera Rasulullah di atas terdapat dalam beberapa kitab, di antaranya, Mu’jamul Awsath karya At-Thabarani dan Akhlaqun Nabi wa Adabuhu karya Abus Syekh Al-Ashbihani.
Secara umum, kualitas hadits bendera hitam bertulis “La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah” adalah dhaif (lemah), baik riwayat At-Thabarani ataupun Abu Syekh. Hadits bendera hitam juga dikategorikan dhaif oleh Ibn ‘Adi dan termasuk salah satu dari sekian banyak hadits dhaif yang terdapat dalam kitab Al-Kamil fi Dhu’afa’ir Rijal.
Riwayat At-Thabarani dihukumi lemah karena di dalam rangkaian sanadnya terdapat rawi bermasalah, yaitu Ahmad Ibn Risydin. Menurut An-Nasa’i, Ibn Risydin adalah seorang pembohong kadzdzab (pembohong). Adz-Dzahabi menyebut Ibn Risydin sebagai pemalsu hadits (muttaham bil wadh’i). Ibn ‘Adi mengakui bahwa Ibn Risydin salah satu orang yang paling banyak meriwayatkan hadits, namun sangat disayangkan kebanyakan periwayatannya munkar dan palsu. Sementara menurut Ibnu Yunus, Ibnu ‘Asakir, dan Ibnul Qaththan, dan Ibnul Qasim, Ibn Risydin diterima haditsnya karena dia kredibel (tsiqah) dan penghafal hadits (huffazhul hadits).
Baca: Yusuf Muhammad: PKI dan HTI Pengkhianat NKRI
Ketika dihadapkan pada dua simpulan yang bertolak-belakang ini, maka penilaian negatif (jarh) lebih diprioritaskan daripada penilaian positif (ta’dil). Simpulan ini merujuk pada kaidah umum dalam jarh wa al-ta’dil, “Apabila bertentangan antara jarh dan ta’dil, maka jarh lebih didahulukan bila dijelaskan argumentasinya secara spesifik.” Dengan demikian, riwayat Ibn Risydin tidak dapat diterima karena pembohong (muttaham bil kidzbi) dan dianggap pemalsu hadits (muttaham bil wadh’i) meskipun riwayat dan haditsnya banyak didokumentasikan.
Adapun riwayat Abu Syekh berasal ari dua jalur, yaitu Abu Hurairah dan Ibnu Abbas. Riwayat yang bersumber dari Abu Hurairah dihukumi lemah karena ada Muhammad Ibn Abu Humaid dalam silsilah sanadnya. Sebagian besar kritikus hadits berpendapat bahwa Abu Humaid adalah dhaif dan termasuk munkarul hadits. Sedangkan riwayat Abu Syekh yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas dihukumi hasan dan tidak sampai pada tingkatan shahih.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa kualitas hadits bendera hitam yang diriwayatkan oleh At-Thabarani dan riwayat Abu Syekh yang bersumber dari Abu Hurairah adalah lemah atau dapat disebut juga hadits munkar. Sementara riwayat Abu Syekh yang berasal dari Ibnu Abbas termasuk hadits hasan dan tidak mencapai derajat shahih.
Baca: Nadirsyah Hosen: Memproteksi NKRI dari Penyelundup Demokrasi “HTI”
Bagaimana Pengamalannya?
Setelah mengetahui kualitas hadits, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana pengamalannya, apakah hadits tersebut wajib diamalkan atau tidak. Dalam bahasa lain, apakah hadits bendera Rasulullah itu bermuatan syariat atau tidak. Kalau dipahami sebagai bagian dari syariat berarti wajib diamalkan. Sementara kalau bukan bagian dari syariat, tidak wajib diamalkan.
Menurut KH Ali Mustafa Yaqub, ada dua indikator yang dapat digunakan untuk membedakan syariat dan bukan syariat, atau budaya, di dalam memahami hadits Nabi. Pertama, apabila amalan tersebut hanya dilakukan oleh umat Islam dan tidak dilakukan agama lain berarti amalan itu bagian dari syariat. Kedua, jika sebuah perbuatan dikerjakan oleh semua orang, baik Muslim maupun non-Muslim, dan sudah ada sejak sebelum kedatangan Islam, maka perbuatan tersebut bukan syariat dan termasuk budaya.
Berdasarkan dua indikator ini dan sekaligus merujuk pada fakta sejarah, bendera bukanlah bagian dari syariat karena sudah ada sebelum kedatangan Islam dan digunakan oleh semua pasukan perang baik Muslim ataupun non-Muslim. Bahkan dalam pandangan Ibnu Khaldun, memperbanyak bendera, memberi warna dan memanjangkannya, hanya semata-mata untuk menakuti musuh dan kepentingan politik suatu pemerintahan.
Baca: Kesaksian Mantan Pengikut Khilafah, HTI Anti Pancasila
Kendati Rasulullah menggunakan warna dan bentuk bendera tertentu, bukan berati model bendera Rasulullah ini mesti diikuti oleh setiap umat Islam sehingga negara yang tidak sesuai warna benderanya dengan bendera Rasulullah dianggap tidak mengikuti sunah Nabi. Karena pada hakikatnya, persoalan warna dan bentuk bendera bukan bagian dari agama yang bersifat ibadah (ta’abbudi), seperti halnya shalat, puasa, dan ibadah mahdhah lainnya, tetapi termasuk urusan muamalah yang identik dengan perubahan dan perkembangan. Wallahu a’lam. (SFA)

Sumber: NU Online / http://www.salafynews.com/pendapat-para-ulama-terkait-panji-rasulullah-tampar-para-fans-hti.html

Sumber Utama : http://migoberita.blogspot.com/2018/10/ormas-terlarang-hizbut-tahrir-indonesia.html

Shamsi Ali Undang Ustaz Somad Ceramah di Amerika

Ahad 31 Dec 2017 09:02 WIB

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali mengaku, kecewa dengan tindakan atau kebijakan sebagian pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri, terhadap Ustaz Abdul Somad. Menurutnya, kejadian Bali dan Hongkong beberapa hari lalu sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dibanggakan oleh dunia, khususnya penganut paham demokrasi dengan kebebasan (freedom) sebagai esensi dasarnya.

"Apapun alasannya, pencekalan itu, baik oleh oknum masyarakat maupun pemerintah, sangat tidak sejalan dengan semangat kebebasan dan keragaman," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Ahad (31/12).

Shamsi menjelaskan, di dunia demokrasi seperti Amerika, kebebasan ekspresi, berbicara, dan berpendapat adalah hak asasi manusia yang sangat dihormati. Dan tidak akan dianggap ancaman selama itu masih dalam batas opini atau bicara (speech).

Bahkan, mengeritik presiden sekalipun adalah hal wajar selama tidak ada ancaman, apalagi tindakan kekerasan (violence). "Sejujurnya saya belum terlalu lama mengenal Ustaz Abdul Somad MA. Baru sekitar Juli lalu saya kembali ke Jakarta dan salah seorang pengurus Islamic Center Jakarta memberikan usulan agar ceramah-ceramah saya direkam," ucapnya.

Saat itu pengurus masjid mengatakan jika ada seorang ustaz yang menjadi 'magnet', maka disenangi di mana-mana. Dia pun menyebutkan nama itu, Ustaz Abdul Somad.

"Dari situlah saya menjadi ingin tahu siapa gerangan sosok itu. Saya cari beliau di youtube, dan subhanallah, beliau adalah sosok ulama yang luar biasa," kesannya.

Keseimbangan memahami Islam

Shamsi Ali mengaku, tidak terlalu tertarik dengan kepopulerannya. Apalagi, bintang film juga banyak yang populer, politisi juga demikian. Baginya, banyak cara untuk populer. "Teroris juga populer karena kejahatannya," kata dia.

Justru yang membuat dirinya terkagum dengan Ustaz Somad adalah keseimbangan dalam memahami Islam. Mungkin bahasa populernya sangat moderat dalam pemahaman. "Tidak ekstrim ke samping mana saja, baik kiri maupun kanan," ungkapnya.

Tapi, menurutnya, yang lebih penting adalah keluasan ilmu dan referensi agama yang beliau miliki. "Sungguh saya senang ketika seseorang beragumentasi dan menyampaikan argumentasi dengan referensi dan pemahaman yang luas, ucapnya.

Maka, ceramah-ceramah yang diselingi dengan humor-humor yang sesuai dan mengena bagi saya memang sangat wajar jika memiliki daya atraksi yang tinggi. Sehingga di mana-mana beliau dicari, diterima oleh massa yang sangat besar.

Kesederhanaan

Imam Shamsi Ali memiliki kekaguman tersendiri terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS). Kata dia, hal yang paling dikagumi dari UAS adalah kesederhanaan, apa adanya, dan insya Allah mengatakan dan melakukan semuanya tanpa dipoles-poles.

"Beliau melakukan dakwah tanpa pilih, di kota besar atas undangan pejabat besar atau dipelosok desa atas undangan rakyat kecil. Bagi beliau semuanya punya hak yang sama," ujar Shamsi Ali

Shamsi Ali mengaku, melalui berbagai ceramah di youtube, diam-diam dirinya merasa jatuh hati baik oleh pemikiran dan pendapat keagamaan UAS maupun cara penyampaian yang berkarakter dan menyegarkan. "Bahkan jujur saya banyak menimba ilmu baru dan segar dari ceramah-ceramah beliau," ungkapnya.

Oleh karenanya, Shamsi memutuskan untuk mengundang UAS. Dirinya, mencari kontak UAS dan mengontaknya.  "Subhanallah beliau dengan sangat hormat dan lapang dada merespons dengan positif undangan kami ke AS, insya Allah," pungkasnya.

"Keinginan saya untuk mengundang beliau adalah selain memberikan tausiah-tausiah ke masyarakat Indonesia di Amerika, sekaligus memberikan akses global," tutur Shamsi.

Shamsi menekankan, bahwa keluasan ilmu agama menjadi sangat penting untuk dibarengi oleh pengalaman yang lebih banyak sehingga wawasan akan semakin menjadi luas pula. "Maka, saya berusaha menemui beliau saat ada kesempatan kembali ke Tanah Air. Kesempatan itupun terjadi di tempat Ustaz Arifin Ilham, Sentul. Subhallah saya menemukan sosok yang luar biasa dalam kesederhanaan, kesahajaan, tapi memilii kharisma dalam kata dan penyampaian," ungkapnya.

Dirinya juga mengaku kagum betapa Ustaz Somad dikarunia Allah kemampuan keilmuan dan daya tarik sehingga massa begitu berlimpah untuk mendengarkan tausiah-tausiahnya. Karenanya, Shamsi merasa kecewa ketika ada berita penolakan dan pencekalan, entah kepada siapa.

"Walau saya sadar bahwa dawah itu alamiahnya pasti akan tertantang. Saya bukan mempermasalahkan itu. Tapi mereka yang menolak atau mencekal dengan tuduhan-tuduhan yang jahat, bahkan tanpa ada bukti," ucapnya.

Sempurnahkan Ustaz Abdul Somad? Apakah beliau bersih sama sekali dari kekurangan dan kesalahan? Kata orang Amerika, who the hell is perfect? Siapa yang sempurna? "Tapi, jika seorang Abdul Somad yang sopan, santun, imbang dan moderat, menghormati perbedaan, cinta sesama Muslim dan sesama manusia, dan cinta damai dicekal? Lalu siapa lagi yang dianggap tidak radikal? Apakah menyampaiakan Islam dengan jujur dan apa adanya itu radikal?," tegas Shamsi

Kalau ternyata radikalisme itu dipahami demikian, maka Shamsi pun mengatakan tidak setuju dengan konsep moderasi, ucapnya. Jika moderasi berarti menyembunyikan kebenaran, mengesampingkan keadilan, maka masanya perlu merumuskan konsep moderasi yang berbeda.

Ustaz Abdul Somad, Pejuang Dakwah dari Tanah Melayu

Sumber Utama : https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/12/31/p1sz0r396-shamsi-ali-undang-ustaz-somad-ceramah-di-amerika

Sumber lainnya :Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel

https://www.beritabanjarmasin.com/2021/11/kupiah-ustadz-abdul-somad-dibeli-wali.html

https://banjarmasin.tribunnews.com/2018/12/03/ustadz-abdul-somad-datang-wali-kota-banjarmasin-ibnu-sina-siapkan-baju-putih-bermotif-sasirangan

https://banjarmasin.tribunnews.com/2018/12/03/saksikan-kehadiran-ustadz-abdul-somad-di-masjid-raya-sabilal-muhtadin-kenakan-pakaian-putih

https://ms-my.facebook.com/bangibnusina/photos/a.1070316863124597/1767341236755486/?type=3

https://aktualkalsel.com/2018/12/04/puluhan-ribu-jamaah-padati-sabilal-muhtadin/

https://www.baritopost.co.id/ustaz-abdul-somad-ajak-warga-banua-rajin-sedekah/

Re-post by MigoBerita / Senin/11.042022/11.03Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya