» » » » MOVE ON : Aku yang Terzalimi atau Aku yang Tak diperdulikan Lagi ???

MOVE ON : Aku yang Terzalimi atau Aku yang Tak diperdulikan Lagi ???

Penulis By on Senin, 12 Desember 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
MOVE ON : Aku yang Terzalimi atau Aku yang Tak diperdulikan Lagi ??? Jadi bingung juga melihat ada orang yang merasa dan mengganggap diri sendiri PENTING, tapi sebenarnya RATIK WARA kata ungkapan berbahasa Banjar Kalimantan Selatan.

Sok VIP Layak Foto Sama Keluarga Jokowi, Anies Blunder Malah Terpojok di Ujung Pelaminan

Presiden Joko Widodo ini adalah orang yang tahu betul bagaimana cara beretika dengan benar. Etika yang benar itu tidak perlu selalu menjadi baik kepada semua orang. Etika yang benar itu adalah memberikan pandangan yang sesuai dan tidak mempermalukan saja.

Tidak suka kepada seseorang itu hak dari Presiden Joko Widodo dan dia menunjukkannya dengan sangat amat elegan. Menunjukkan ketidaksukaan dengan senyuman adalah satu cara yang paling efektif untuk menghancurkan kesombongan dan menunjukkan kehebatannya dalam mengontrol diri.

Nggak kayak Rizal atau Rocky Gerung yang kalau nggak suka itu bisa ngatain orang seperti orang kesurupan dan kesetanan. Cukup dengan senyuman Presiden Joko Widodo berhasil menghancurkan kepongahan dan kesombongan dari Surya Paloh dan juga Anies Baswedan.

Tanpa perlu membuat satu acara tambahan dan yang berlebih-lebih memakan waktu, Presiden Joko Widodo menghancurkan kesombongan seseorang lewat acara-acara yang biasa saja dia hadirin dan dia buat.

Sekali dayung dua sampai tiga pulau terlampaui dan itulah yang dikerjakan oleh Presiden Joko Widodo kepada kedua orang gak jelas ini. Pertama kepada Surya Paloh saat acara ulang tahun Golkar, Presiden Joko Widodo dengan bahasa tubuhnya jelas banget menolak pelukan dari Surya Paloh yang sok kenal sok dekat itu.

Saya yakin penolakan Joko Widodo ini bukan berdasarkan protokol kesehatan yang sudah diatur kepada presiden untuk tidak menerima pelukan. Atau tidak membalas pelukan itu bukan tercatat dalam protokol kesehatan presiden.

Dia hanya tidak mau memeluk ketua Nasdem yang gak jelas ini mengusung Anies Baswedan 1 hari setelah tragedi Kanjuruhan terjadi. Ini menunjukkan level politik Presiden Joko Widodo itu jauh di atas orang-orang penjilat dan politisi munafik yang rela merendahkan dirinya demi terpilih saja.

Saya kira Presiden Joko Widodo sudah benar dalam menolak pelukan itu dengan senyuman yang mematikan.

Sekarang satu lagi korban bergelimpangan yang namanya Anies Baswedan. Di acara besar terakhir yang dilakukan oleh Joko Widodo kepada anaknya yang ketiga yakni pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, Anies Baswedan terkapar lesu tak berdaya di pojokan pelaminan.

Sepulangnya dari Makassar yang katanya disambut ramai karena ada doorprize mobil dari NasDem, si manusia terbodoh versi Google ini datang ke pernikahan Kaesang.

Mungkin dia merasa bahwa dirinya masih penting dan masih Jadi superstar di acara Nasdem sebelumnya, dia datang dengan membusungkan dada.

Dengan senyuman palsu Anies Baswedan menyalami Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana terlebih dahulu lalu kepada Kaesang dan Erina kemudian pasangan orang tuanya dari mempelai perempuan.

Lalu ketika dia selesai menyalami semuanya orang sok penting ini tunggu di pojokan untuk diarahkan berfoto. Tapi beberapa detik kok sepertinya tidak ada yang mengarahkan?

Menunggu beberapa detik di atas pelaminan itu rasanya seperti bertahun-tahun. Dia dipermalukan karena kesombongannya Anies Baswedan itu sendiri. Dan ketika antrian menumpuk kita melihat bagaimana Anies Baswedan mulai gelisah dan tengok kanan kiri, cari mama?

Membasahi bibirnya atas bawah dengan lidah dan garuk-garuk kepala sedikit. Padahal kepalanya nggak gatel. Lalu dia sedih dan turun begitu saja. Mungkin saat itu dia baru ngeh kalau dia itu nggak penting lagi dan dia bukan siapa-siapa.

Nggak lama kemudian berita muncul bukan Anies Baswedan yang mengatakan nyinyirannya kepada Presiden Joko Widodo. Tapi mamanya Anies Baswedan lah yang ikut-ikutan berpolitik Dengan mengatakan bahwa di era Presiden Joko Widodo hanya fokus ke pembangunan ibukota negara baru dan hal-hal infrastruktur saja.

Nah dari sini kita melihat bahwa Anies Baswedan itu sudah nggak bisa ngapa-ngapain lagi sehingga dia harus dibela sama mamanya. Ya sudahlah itu artinya sama-sama kita tahu bahwa Anies Baswedan ini anak mami yang nggak bisa memimpin DKI Jakarta apalagi negara yang besar ini.

Ibunya sampai turun tangan dan itu adalah hal yang memalukan justru buat Anies Baswedan. Saya sih nggak mau salahin ibunya karena itu hak setiap orang untuk berbicara kok. Hak setiap orang untuk menyatakan pilihan politik dan ketidaksukaannya.

Meskipun itu adalah hal yang menurut saya konyol ya. Akan tetapi kelihatan banget Anies Baswedan ini sudah menerima betapa dinginnya tangan Presiden Joko Widodo dalam menyalami dan melempar dia ke ujung pelaminan.

Etika Jawa yang dimunculkan oleh Presiden Joko Widodo sangatlah elegan dan itu tidak bisa dibantah sama siapapun. Bahkan Rocky Gerung dan Rizal Ramli pun nangis-nangis di Twitter dan berteriak-teriak keluar-keluar seperti orang yang lagi kehilangan kontrol dirinya.

Kalau Anies Baswedan sih kita nggak usah tanya ya dia sudah nggak bisa ngapa-ngapain lagi sekarang. Saya berharap Presiden Joko Widodo bisa menjadi orang yang memilih dan menunjuk satu penerusnya untuk membangun Indonesia Raya.

Sok VIP Layak Foto Sama Keluarga Jokowi, Anies Blunder Malah Terpojok di Ujung Pelaminan

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/sok-vip-layak-foto-sama-keluarga-jokowi-anies-10Kg1XFVk2

Deddy Corbuzier Tak Lama Jadi TNI?

Deddy Corbuzier yang sering diplesetkan oleh Parto sebagai Deddy Kobutak karena kepalanya botak abadi memberikan berita kejutan. Melalui akun Instagramnya Deddy Corbuzier mengaku diberi pangkat Letnan Kolonel Tituler Angkatan Darat oleh Menhan Prabowo Subianto.

Dia mengklaim pangkat tersebut disahkan juga oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Berita unik ini sekaligus menambah pengetahuan bagi kita, ternyata masyarakat umum bisa mendapat anugerah seperti ini tanpa harus khusus ikut daftar TNI dari awal.

Mungkin jika dianalogikan agak mirip dengan pemberian Doktor Honoris Causa. Dimana orang tersebut tidak perlu menempuh pendidikan pada umumnya. Harus S1, S2 dan menempuh pendidikan S3 baru mendapat gelar Doktor.

Kenapa sih seorang Deddy bisa mendapatkan anugerah ini, apa keistimewaan Deddy sehingga dinilai layak mendapat gelar Letkol Tituler?

Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan pemberian pangkat Letnan Kolonel Tituler kepada selebritas Deddy Corbuzier (DC) terkait kemampuannya dalam komunikasi di media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan kebangsaan.

"Deddy diberikan kepangkatan itu dengan pertimbangan kemampuan khusus yang dibutuhkan TNI, yakni kapasitas komunikasi di sosial media, kemampuan, dan 'performance' DC tersebut akan membantu TNI untuk menyebarkan pesan-pesan kebangsaan dan sosialisasi tugas-tugas TNI dalam rangka menjaga pertahanan RI," kata dia, dalam pesan singkatnya, Jumat (9/12).

Kemampuannya dalam komunikasi di media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan kebangsaan. Saya berpikir keras untuk kalimat ini. Karena yang saya tahu podcast Deddy sangat jarang menyebarkan pesan kebangsaan, atau saya aja yang kurang peka ya.

Otak saya tidak mampu berpikir pesan kebangsaan macam apa yang bisa didapat ketika Deddy mengundang Dinar Candi dan Ragil misalnya. Atau acara mingguan somasi yang isinya tepi jurang dan mancing ketawa.

Selain itu kok mau Deddy jadi TNI, padahal banyak aturan yang harus dipatuhi. Menurut anggota Komisi Bidang Pertahanan DPR, Tubagus (TB) Hasanudin, Deddy memiliki kewajiban yang sama dengan prajurit TNI pada umumnya.

Selain dilarang berbisnis, Deddy juga tidak boleh terlibat politik praktis. Selain itu, kata Hasan, Deddy juga harus mengikuti kegiatan harian TNI lain. Mulai dari masuk struktur organisasi, mengikuti apel pagi, mengikuti breafing atau rapat, hingga bekerja di kantor.

Dengan kesamaan status itu, Deddy kini juga terikat dengan peradilan militer jika ia melakukan pelanggaran. Deddy tak bisa dijerat dengan hukum KUHP seperti warga sipil pada umumnya. Dia terikat dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer (KUHPM).

Larangan tidak terlibat politik praktis mungkin ok, tetapi dilarang berbisnis, harus apel pagi, mengikuti breafing atau rapat, hingga bekerja di kantor saya kira bukan karakter seorang Deddy.

Apakah Prabowo tidak memberitahukan hal ini kepada Deddy yang saya yakin kalau Deddy mengetahuinya kemungkinan akan menolak jadi TNI. Mending bebas bisa melakukan banyak hal, termasuk bisnis.

Deddy merupakan seorang bisnisman sukses. Tentu akan tidak enak jika tiba-tiba dilarang berbisnis hanya karena masuk TNI. Apakah Deddy tidak akan lama jadi TNI dengan aturan seperti itu?

Deddy Corbuzier Tak Lama Jadi TNI?

Sumber Utama :  https://seword.com/umum/deddy-corbuzier-tak-lama-jadi-tni-NBnllYLDSj

Menguak Misteri Parpol Baru Pendukung Anies Baswedan

Dinamika politik terus terjadi seiring makin dekatnya pelaksanaan Pemilu yang akan dilaksanakan pada Februari 2024. Setelah Anies secara mengejutkan dideklarasikan Partai Nasdem untuk jadi Capres kini mulai terdengar kabar yang bikin penasaran.

Anies Baswedan dan Nasdem sangat sadar bahwa mereka belum lengkap. Butuh koalisi yang memenuhi ambang batas PT 20% agar bisa mengusung Capres dan Cawapres.

Untuk itu Anies dan Nasdem sekarang sedang sibuk melakukan safari politik ke berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari daerah Jawa Barat seperti Tasikmalaya Ciamis, kemudian ke daerah Sumatra, Sulawesi bahkan Papua.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan bahwa akan ada partai baru yang akan mendukung Anies Baswedan. Pernyataan ini disampaikan Ali ketika adaa di Makasar baru-baru ini.

Publik tentu saja menjadi penasaran kira-kira siapa partai baru yang akan mendukung Anies Baswedan. Sekarang ini ada tia parpol yang katanya akan segera deklarasi mendukung Anies Capres, yaitu Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.

Mereka bertiga sejak dahulu melakukan pendekatan, tetapi tidak juga melakukan deklarasi koalisi. Nama Koalisi Perubahan yang jadi calon nama koalisi, karena koalisi sebenarnya tidak juga terwujud.

Kini Ali berkoar-koar jika akan ada partai politik baru yang bergabung. Kira-kira siapa parpol baru tersebut. Jika melihat 9 partai yang masuk parlemen, semuanya sudah mempunyai koalisi masing-masing.

PDI Perjuangan mustahil mendukung Anies. Kemudian Partai Gerindra dan PKB sudah berkoalisi sehingga cukup mustahil mereka tiba-tiba pindah haluan ke Anies.

Partai Golkar, PAN dan PPP sudah mempunyai koalisi sendiri yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah berdiri dari sejak dahulu. Sisanya Partai Nasdem, PKS dan Demokrat.

Jadi diperkirakan parpol baru yang akan masuk mendukung Anies adalah parpol luar parlemen. Ada Perindo, Berkarya, PSI, Partai Hanura, PBB, Partai Garuda dan PKPI.

Partai Perindo dan PSI saya kira tidak akan mendukung Anies, sisanya tinggal Berkarya, Hanura, PBB, Garuda dan PKPI. Diantara partai ini kemungkinan besar partai baru yang akan mendukung Anies sebagaimana disampaikan oleh Ahmad Ali.

Mungkin partai politik yang benar-benar baru berdiri dan tidak pernah ikut Pemilu. Seperti Partai Ummat, Partai Gelora dan Partai Buruh. Jika partai baru yang mendukung Anies adalah partai yang belum pernah ikut Pemilu rasanya tidak akan membawa dampak signifikan.

Mereka justru hanya ikut numpang nama saja, numpang tenar.

Menguak Misteri Parpol Baru Pendukung Anies Baswedan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/menguak-misteri-parpol-baru-pendukung-anies-i2z73bDXiT

Dua Tokoh Politik ini Dulu Panas Sekarang Adem

Banyak yang bilang politik bisa membuat teman jadi lawan dan lawan jadi teman. Begitulah adanya. Prabowo dahulu merupakan lawan kuat dari Presiden Jokowi. Tapi mulai 2019 Prabowo menjadi bawahan sekaligus teman dekat dari Joko Widodo.

Partai yang besar adalah partai yang mampu menciptakan kader yang berkualitas. Kader yang berkualitas adalah orang yang disukai masyarakat karena kepemimpinannya serta mampu menjaga kesolidan partai.

Jika elit partai bertengkar maka kondisi partai akan terganggu. Citra partai yang menurun, pada akhirnya raihan suara pada Pemilu akan sangat mengecewakan. Makin kecil raihan suara makin lemah konsistensi partai tersebut.

PDI Perjuangan merupakan partai terbesar dan paling berjaya untuk saat ini. Pemilu tahun 2014 dan 2019 partai di bawah pimpinan Megawati mampu menjadi pemenang dan sukses mengantarkan kader terbaiknya jadi Presiden RI 2 periode.

Pemilu tahun 2024 nanti tentu saja partai berlambang banteng moncong putih ini berambisi untuk kembali berjaya. PDI Perjuangan mempunyai 2 kader yang digadang-gadang akan berlaga di Pilpres 2024 nanti. Tokoh ini adalah Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

Hubungan keduanya sempat diisukan retak. Buktinya terlihat ketika Puan menghadiri acara PDI-P di Jawa Tengah tanpa mengundang Ganjar. Bulan Mei 2021, Ganjar tak diundang di acara HUT PDI-P ke-48 yang digelar di Pantai Marhaen Semarang.

Ganjar juga tak diundang dalam acara halalbihalal DPD PDI-P, pada 7 Mei 2022. Kemudian Ganjar juga tak diundang dalam agenda konsolidasi PDI-P untuk pemenangan Pemilu 2024 Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Semarang pada 18 September 2022.

Hubungan keduanya berjarak karena dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi calon presiden (capres) PDI-P. Bahkan, keduanya juga punya pendukung masing-masing. Puan didukung oleh sejumlah kader elite PDI-P yang menamakan diri Dewan Kolonel.

Sedangkan Ganjar didukung oleh para relawannya yang menamakan diri sebagai Dewan Kopral. Sadar situasi ini akan merusak suasana internal partai, DPP PDI-P telah mengambil sikap terkait hal ini.

Suasana panas yang sempat terjadi langsung terasa adem ayem menyejukan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR R Puan Maharani terlihat mesra dalam beberapa momen.

Ganjar tampak dua kali menunjukkan kemesraan. Pertama, ketika keduanya menghadiri Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Hotel Alila, Solo, 21 November 2022.

Kedua, ketika Ganjar menjemput Puan di Bandara Soemarmo yang akan menghadiri sesi malam tasyakuran pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, Minggu (11/12/2022).

Kejadian ini tentu saja atas perintah dari sang Ketum Megawati. Putri Soekarno ini tentu sadar bahwa suasana panas antara Ganjar dan Puan akan merugikan PDI Perjuangan jika dibiarkan.

Apalagi sebentar lagi akan menghadapi Pemilu tahun 2024. Kesolidan partai sangat dibutuhkan untuk kesuksesan di Pemilu nanti.

Dua Tokoh Politik ini Dulu Panas Sekarang Adem

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/dua-tokoh-politik-ini-dulu-panas-sekarang-adem-bBVYSC8Xrx

Serah Terima Diperpanjang 8 Tahun, Pembeli Meikarta Lippo Ngamuk! James Riady Mana?

Meikarta katanya janji serah terima kepada penghuninya dan pembelinya pada tahun 2027. Meikarta adalah proyek ambisius dari Lippo group Yang bekerjasama dengan investor asing untuk membangun sebuah peradaban di daerah pinggiran Jakarta.

Kita melihat iklan-iklannya saat itu mengejek kota Jakarta yang saat itu masih dipimpin oleh Bapak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Di dalam iklan terlihat seorang anak di mobil yang sedang lesu menunggu kemacetan di sebuah kota yang saya yakin itu DKI Jakarta.

Kemudian mendadak scene alias latar juga nuansa berubah dari Hitam putih menjadi berwarna karena sudah sampai ke Meikarta. Lalu iklan itu berakhir dengan happy ending karena sudah tiba di meikarta yang merupakan kota baru yang katanya sih self-sustainable city.

Iklan itu menurut saya bagus tapi kalau tidak diimbangi dengan realisasi sama saja disebut omong kosong. Proyek yang katanya akan membangun puluhan bahkan ratusan Tower hunian itu saat ini mengkrek seperti infrastruktur di era Susilo Bambang Yudhoyono.

Saya kira ini menjadi preseden buruk buat Lippo group yang sahamnya juga kayaknya Nggak kemana-mana dan nggak berkembang. Salah satu hunian lainnya adalah pik 2 yang merupakan saingan rival berat pada tahun 2014-an sampai saat ini sebetulnya.

Meikarta adalah proyek yang dibangun oleh Lippo group. Sedangkan PIK 2 dibangun oleh agung grup. Kalau kita bicara tentang realisasi Saya yakin kok sekitar semua sama-sama tahu dan bisa lihat bahwa daerah PIK 2 berkembang dan unit-unit apartemennya sudah jadi sesuai dengan perjanjian awal.

Bahkan PIK 2 sempat diviralkan karena banyak orang yang katanya mengatakan akses kesana susah banget. Ya bahkan demi viral ada seseorang netizen bernama Rendy yang jalan dari Cipete ke PIK 2 lewat jalur yang muter-muter hanya untuk membuktikan bahwa akses ke PIK 2 itu susah.

Jujur saja saya sih bukan orang yang tahu banyak tentang PIK2 dan Meikarta. Tapi melihat di tempat saya proyek Lippo group ini juga banyak yang bermasalah.

Padahal kalau kita lihat dari rute Transjakarta yang dibangun oleh Bapak Basuki Tjahaja Purnama, bisa langsung dari manapun berhenti di MRT bundaran HI kemudian lanjut naik Transjakarta ke kota lanjut ke pantai Indah Kapuk. Padahal kalau dia nanya ke orang-orang lain sih dan buka Google map pasti dikasih jalur terdekat.

Ya mungkin Rendy ini adalah orang meikarta yang jauh banget itu. Saya kira Lippo group ini adalah pengembang yang nggak memikirkan ekspektasi pembelinya dan nggak peduli dengan masyarakat yang sudah mencicilnya bertahun-tahun.

Janji-janji manisnya hanya kenangan saja seperti Anies Baswedan yang ngomongnya gede banget. Bagi saya apa yang menjadi kata-kata selalu harus dianggap sebagai utang yang harus dilunasi segera. Rencana awal mau investasi di Meikarta. Eh pada akhirnya jadi apes. Haha.

Sebelumnya, perpanjangan serah terima yang mulanya dijanjikan 2019 menjadi 2027 tercantum dalam Putusan No. 328/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga Jakarta Pusat pada 18 Desember 2020 atau Putusan Homologasi. Gelo 8 tahun dieksten. Kesabaran orang ada batasnya, James!

Jangan sampai mengecewakan masyarakat yang sudah membeli apartemen murah itu. Sekalian aja janjinya serah terima pada tahun 2027 bukan di Meikarta tapi di San Diego Hills. Hahaha. Buat yang ngerti aja ya kalau nggak ngerti sih nggak papa.

Gila diperpanjang sampai 8 tahun itu mah panjang banget. Permintaan Para pemilik dan pembeli bahwa refund yang paling benar dilakukan.

Serah Terima Diperpanjang 8 Tahun, Pembeli Meikarta Lippo Ngamuk! James Riady Mana?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/serah-terima-diperpanjang-8-tahun-pembeli-jOrH1OBg46

Walikota Depok Cuma Ahli Cipta Lagu, Tapi Tak Ahli Ciptakan Ketenangan Bagi Warganya

Ternyata Walikota Depok M. Idris hanya ahli mencipta lagu, tapi tak ma-hir menciptakan ketenangan bagi warganya. Buktinya, demi memba-ngun mesjid raya dia tega memaksakan kehendak untuk menggusur SDN Pon-dok Cina (Pocin) 1, sehingga murid dan orangtuanya menjadi resah. Mustinya, bangun dulu gedung SD pengganti, setelah itu baru bangun mesjidnya yang megah.

Karena pengaruh urbanisasi dan suksesnya program KB, kini banyak sekolah kekurangan murid. Dari 6 rombel (rombongan belajar) kelas I s/d kelas VI, setiap SD minimal memiliki 120 murid. Jika kurang dari itu, terpaksa diregrouping. Maksudnya, sekolah ditutup dan murid dan gurunya disalurkan di SD-SD daerah sekitarnya. Kini banyak terjadi seperti itu. Di Kabupaten Purworejo (Jateng) misalnya, tahun 2022 ini akan meregrouping 39 SD Negeri.

SDN 01 Pondok Cina, jumlah murid atau peserta didiknya menurut istilah sekarang, tercatat sebanyak 320. Tetapi para muridnya kok digabung-gabungkan ke SD yang lain? Kenapa gerangan? Usut punya usut, ini karena ambisi Walikota Depok M. Idris untuk membangun mesjid raya di kotanya. Sebenarnya bagus-bagus saja memba-ngun mesjid, sebab selain bagian dari syiar agama juga merupakan amal jariah.

Mayoritas warga Depok beragama Islam. Data tahun 2021 menunjukkan, Kotif De-pok yang berpenduduk 1.886.890 jiwa, ternyata pemeluk Islamnya 1. 773. 341 jiwa (94 persen). Tapi persebarannya mesjid tidak merata. Di jalan raya Margonda yang dekat stasiun KA Pondok Cina, jauh dari mesjid. Karenanya para penumpang KA yang turun di Stasiun Pondok Cina, sering kerepotan mencari mesjid ketika pas saatnya salat, terutama Ashar, Magrib dan Isya.

Walikota dari PKS itu mendengar keluhan masyarakat tersebut. Maka dia curhat pada Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Dia ingin membangun mesjid raya di Depok, tapi lahan sekitar Margonda permeternya sudah Rp 30 juta. APBD Depok tak mampu mengcovernya. Maka Gubernur Jabar itu sarankan pakai tanah asset Pemda saja.

Celakanya, Walikota M. Idris justru mengincar SDN 01 Pondok Cina yang bermurid lebih dari 300 tersebut. Dia pikir, asal murid-muridnya dipindahkan ke berbagai SD sekitarnya, selesailah sudah urusannya. Pemda langsung bisa bangun mesjid raya yang diberi nama Mesjid Jami Al Quddus dengan biaya Rp 18,8 miliar dari APBD Jabar.

Pak Wali lupa, memindahkan murid tak semudah memindahkan si bebek wek wek wek….. ke kandang lain. Murid itu punya rasa, punya selera. Jika pindahnya ke tempat yang masih berdekatan, tak masalah. Tapi jika menjadi jauh, di mana berpengaruh pada biaya tranportasi, lalu mereka harus pisah dengan teman-teman akrabnya. Mulai timbul masalah, ketenangan murid dan orangtuanya pun mulai terganggu.

Faktanya, sebagaimana kata Kepala SD-nya Sri Widayati, dari 320 murid sampai pertengahan Nopember lalu baru 99 murid yang mau disalurkan ke SDN 02 dan SDN 05. Lainnya tetap bertahan. Walhasil ketika para guru dan pakbonnya sudah hengkang, para murid tetap tidak mau meninggalkan kelasnya. Lalu hadirlah para relawan untuk mengajar mereka. Tragis memang, baru saja selesai PPP (Pembelajaran Jarak Jauh) gara-gara Covid-19, kini mereka harus PJDOR (Pembelajaran Jarak Dekat Oleh Relawan).

Tapi rupanya Pak Walikota tak tersentuh juga. Dengan mengerahkan Satpol PP beberapa hari lalu (11/12) SDN 01 Pocin hendak dikosongkan. Tapi para wali murid mempertahankannya, dan Satpol PP pun mundur teratur. Untung para petugas ini punya hati nurani, karena memaksakan kehendak Pak Wali, akan mencederai perasaan anak-anak para penerus bangsa ini. Bahkan sangat mungkin, satu dua anak itu adalah anak-anak para petugas Satpol PP itu sendiri.

Maka paling elegant sekaligus aman, adalah sebagaimana disarankan oleh Giring Niji Ketum PSI saat mendatangi gedung SDN 01 Pocin tersebut. Silakan membangun mesjid raya yang megah, tapi siapkan dulu gedung SD pengganti tak jauh dari lokasi. Dengan demikian murid akan senang dan bahagia memasuki gedung sekolahnya yang baru dan nyaman.

Jika hanya membangun SD bertingkat karena menghemat lahan, memangnya APBD Depok tak sanggup mengcovernya? Toh membangun SD pengganti takkan semahal membangun mesjid raya. Lagi pula membangun mesjid raya di lokasi SDN 01 Pocin juga sebenarnya kurang ideal.

Di kota-kota menengah sebagaimana Magelang, Yogya, Solo, Purworejo, Banyumas, Tasikmalaya, semua mesjid raya dibangun di sebelah barat alun-alun, memangku jalan raya. Karena Depok punya alun-alun di Cilodong sana, mestinya di situlah idealnya dibangun mesjid jami Al Quddus.

Mestinya Walikota M. Idris bisa mempertimbangkan saran Giring Niji dan banyak pihak. Sangat ironis jika Pak Wali yang ahli menciptakan banyak lagu, ternyata tak mampu menciptakan ketenangan bagi warga di kotanya.

Walikota Depok Cuma Ahli Cipta Lagu, Tapi Tak Ahli Ciptakan Ketenangan Bagi Warganya

Sumber Utama : https://seword.com/pendidikan/walikota-depok-cuma-ahli-cipta-lagu-tapi-tak-ahli-V31MG17ZSB

Mereka yang Nyinyir Sama Pernikahan Kaesang, Fix Keluarganya Gak Bahagia!

Banyak banget orang-orang yang nyinyir terhadap pernikahannya Kaesang dan Erina. Mereka mengatakan dan mengkritik banyak hal termasuk salah satunya adalah pesta yang mahal dan juga kereta kencana yang menceritakan sosok pasangan yang bahagia.

Mereka juga nyinyir terhadap banyak aspek yakni keluarganya Presiden Joko Widodo yang di dalam kepemimpinannya menikahkan seluruh anaknya. Banyak yang mengatakan bahwa presiden Joko Widodo aji mumpung dan cari kesempatan untuk keluar duit banyak-banyak.

Dan suara-suara itu muncul dari akun-akun pendukung Anies Baswedan. Karena mereka ini nyinyir dan mengkritik nggak jelas sok bijaksana dan merasa diri paling benar.

Dan ternyata nyinyiran itu merupakan sebuah ekspresi kekecewaan mereka terhadap mungkin kehidupan keluarganya yang mungkin nggak bahagia. Kenapa saya bisa mengatakan bahwa mereka adalah pendukungnya si Anies Baswedan?

Karena ya saya melakukan penelitian dan ngecek akun mereka sebelumnya posting apa saja sih. Ternyata mereka adalah sekelompok orang sakit hati yang kemungkinan besar keluarganya nggak bahagia.

Bukannya berbahagia di dalam pernikahan Kaesang yang mewah megah dan mengundang seluruh rakyat Solo di sana, mereka malah nyinyir dan mencibir keluarga baru yang dibangun oleh Kaesang dan Erina.

Setahu saya kebudayaan Solo memang memiliki upacara pernikahan yang cukup rumit mulai dari mandi kembang, gendong-gendongan, mendownload mantu alias ngunduh mantu dan itu bisa dilakukan dalam waktu paling cepat 2 sampai 3 hari.

Bukan hanya Kaesang yang kalau menikah begitu ribet dan megah. Tapi dalam upaya mempertahankan tradisi kejawen, ini harus dilakukan oleh keluarga Presiden Joko Widodo yang merupakan orang Jawa.

Selain mengenal etika Jawa lewat dongeng dan lelagon, kita juga bisa melihat tradisi Jawa di dalam pernikahan orang-orang yang masih menjalankan tradisi itu seperti keluarga Presiden Joko Widodo.

Salah satu yang mencirikan masyarakat Jawa adalah mereka melestarikan budaya warisan nenek moyangnya. Upacara dilakukan secara turun temurun.

Upacara adat di Jawa senantiasa berhubungan dengan tiga hal yakni dengan kehidupan manusia, alam, dan agama kepercayaan.

Di dalam hubungan antara mikrokosmis alias jagat alit dan juga makrokosmis alias jagat ageng yang mengarah pada hamemayu hayuning pribadi, hamemayu hayuning kaluwarga, hamemayu hayuning sasama dan hamemayu hayuningwana.

Yang pertama mengenai hamemayu hayuning pribadi artinya menjaga kesehatan jiwa dan raga. Oleh sebab itu memperhatikan kesehatan dengan makan teratur dan melakukan olahraga adalah hal yang menyehatkan jiwa. Inilah yang dilakukan oleh Kaesang dan juga keluarga Presiden Joko Widodo.

Yang kedua adalah hamemayu hayuning kaluwarga artinya menjaga ketentraman di dalam keluarga. Ketenteraman ini bisa tercapai bila suami dan istri selalu hidup rukun sehingga anak-anaknya merasa tentram di dalam rumah.

Sebagai suami memenuhi tugasnya sebagai pencarian nafkah dan sebagai istri membantu suami dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan mendidik anak-anak.

Yang ketiga adalah hamemayu hayuning sasama artinya menjalin persaudaraan tanpa memandang suku agama ras dan antar golongan. Ini bisa menyayangi makhluk selain manusia.

Dan yang terakhir adalah bawana yang menjaga perdamaian dunia. Bagaimana mungkin dapat menjaga perdamaian dunia bila keluarga dan sesamanya hidup dalam suatu negara belum merasa damai?

Kesimpulannya dari seluruh tulisan saya di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi pedoman bagi kaum kejawen adalah pemahaman akan menunggaling kawula Gusti yaitu menuju kesempurnaan dumadi.

Nah dari sinilah saya melihat bahwa yang sirik sama keluarga Presiden Joko Widodo adalah mereka-mereka yang kemungkinan besar memiliki masalah di dalam keluarga mereka sendiri. Begitu iri dan panas hati melihat kebahagiaan keluarga orang lain.

Lihat saja Rizal Ramli dan Anisa Sweden begitu panas api.

Mereka yang Nyinyir Sama Pernikahan Kaesang, Fix Keluarganya Gak Bahagia!

Sumber Utama : https://seword.com/umum/mereka-yang-nyinyir-sama-pernikahan-kaesang-fix-axKFOZze4M

Jokowi Lambaikan Tangan, Dokter Tifa Komentar Entah Apa

Seperti yang saya katakan, acara pernikahan Kaesang dan Erina banyak mengundang perhatian publik, sekaligus juga memancing komentar dari kelompok seberang. Sudah ada beberapa yang saya tuliskan sebelumnya.

Kali ini yang dikomentari adalah, acara kirab Kaesang-Erina di jalanan Kota Solo menjadi. Salah satunya saat momen Presiden Jokowi melambaikan tangan kepada masyarakat yang hadir menyaksikan prosesi kirab pengantin.

Ribuan masyarakat beramai-ramai menonton pawai iring-iringan pengantin dan keluarga Presiden Jokowi. Foto lambaian tangan Jokowi saat kirab yang kemudian dikomentari oleh dokter Tifa, sang ahli segalanya. Dokter yang ahli segala macam, ahli politik, ahli utang, ahli gado-gado deh. Komplit tanpa tanding.

Dokter Tifa menyebutkan bahwa Jokowi memang suka menggunakan bahasa simbol, bahkan saat melambaikan tangan di kirab Kaesang-Erina.

"Pak Jokowi memang suka bahasa simbol. Artinya dengan 6.000 tamu, 10.800 pasukan dan puluhan ribu rakyat menyaksikan Kirab nikah. Lambaian tangan beliau seakan menyatakan: Wahai Rakyatku, Pandemi sudah beres. Indonesia bebas Covid-19! Yes! Hidup Jokowi!" katanya.

Tambah satu lagi orang yang komentarnya tak jelas. Dulu Rocky Gerung, lalu Rizal Ramli, dan sekarang Dokter Tifa.

Apa kaitannya lambaian tangan Jokowi dengan pandemi Covid-19? Kalau mau cocoklogi, seharusnya tidak sekacau ini. Tidak nyambung sama sekali. Mungkin kalau kalian ingat perkataan Rizal Ramli yang mengatakan presiden yang dari rakyat biasa bisa mengadakan pesta lebih megah dari Sultan Jogja dan Solo. Mungkin Dokter Tifa ingin memberikan kesan sindiran kalau Jokowi itu seperti raja dengan lambaian tangannya.

Jadi pertanyaan saya adalah, kalau bukan dengan lambaian tangan, Jokowi mau gimana saat disapa dan disambut warga? Apakah Jokowi harus melambaikan kaki? Atau joget-joget menghibur warga? Atau mengatakan 'Wahai rakyatku' seperti yang dikatakan oleh anak mantan presiden prihatin di Twitter?

Dokter Tifa yang ngomong, pasti ada unsur nyinyirnya. Terbukti dari cuitannya yang tendensius. Komentarnya terkait lambaian tangan Jokowi sepertinya bukan bernada positif. Ada aura gelap.

Saya merasa heran aja sih, anak Jokowi nikah, tapi di medsos masih banyak yang nyinyir? Kalau tidak bahagia melihat kebahagiaan orang lain, minimal diam dan jangan terlalu kelihatan dengkinya. Apalagi komentar yang tidak nyambung, terutama yang diucapkan Rizal Ramli, meski halus tapi isinya agak menusuk.

Belajarlah dari SBY, yang meskipun suka prihatin dan play victim, tapi dia bersedia hadir di acara pernikahan Kaesang, bahkan memberikan komentar yang netral sesuai kondisi, mendoakan agar Kaesang rukun dan harmonis. Simpel dan tanpa drama politik karena ini acara pernikahan, bukan ajang perang politik.

Begitu juga dengan Anies, saya lihat biasa saja sih. Tidak ada drama politik seperti yang dilakukan Rocky Gerung dkk. Sudahlah tidak hadir, malah bikin komentar dan asumsi yang aneh.

Tapi bagi sebagian orang yang hatinya sudah dipenuhi kedengkian, selalu saja komentar tak jelas dan murahan. Seolah hatinya sangat tersumbat dan perlu dilampiaskan dengan komentar apa pun.

Apalagi Dokter Tifa, acara pernikahan tapi dikait-kaitkan dengan Covid-19. Maklum sih, orang ini paling ngotot menyerang pemerintah soal Covid-19. Bukan cuma soal pandemi, tapi hampir segala bidang. Belum lama ini, utang pun dia bahas. Fokusnya hanya di nominal utang, seolah itu adalah pertanda bahaya, dan menyalahkan Menkeu yang menyebur utang masih aman. Belum lama ini dia juga paling heboh soal ijazah Jokowi meskipun sekarang sudah dihapus karena panik tak karuan.

Parahnya lagi, dia masih belum mau membuang gelar dokternya. Dia tidak lebih dari komentator politik yang tugasnya hanya satu, menyerang pemerintah dari segala sudut dan celah. Ada celah sebesar lubang jarum pun akan dia masuki.

Sudahlah, ada baiknya Dokter Tifa pensiun saja sebagai dokter dan bantu Anies sebagai ketua relawan atau jubir. Jangan bawa-bawa status dokter lalu bikin ulah. Atau jangan-jangan dia takut melepaskan gelarnya karena takut tidak dipercaya pendukungnya lagi. Bukan dokter lagi, orang biasa, dia mungkin merasa nanti tidak laku lagi. Kalau ada gelar dokter kan keren? Gitu, kan?

Bagaimana menurut Anda?

Jokowi Lambaikan Tangan, Dokter Tifa Komentar Entah Apa

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/jokowi-lambaikan-tangan-dokter-tifa-komentar-EOVvt8bkOG

Kisruh SDN Pocin 1, Ucapan Walkot Depok Beda Dengan Ridwan Kamil

Masih seputar isu kisruh SDN Pocin 1 yang hingga kini masih belum selesai-selesai. Ternyata duduk perkaranya begini.

Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris angkat bicara soal kisruh. Menurut dia, pembangunan masjid di lahan sekolah itu bukan keinginannya, tapi keinginan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Pak Gubernur ingin sekali mengakomodir orang-orang Depok selalu sampai laporannya ke Provinsi Jabar bahwa kalau pulang kerja khususnya yang Islam, itu susah mereka salat nyari masjid di Margonda,” kata Idris.

Dia mengaku diminta Ridwan Kamil mencari tanah di Margonda untuk pembangunan masjid. Tapi kendalanya adalah, harga tanah di kawasan itu sudah terlalu tinggi. Harganya di atas Rp 30 juta meter persegi sehingga tidak bisa dibeli dengan memakai APBD.

Idris bilang dia diminta Ridwan Kamil mencari aset milik pemerintah di Jalan Margonda utuk dialihfungsikan menjadi masjid. Akhirnya yang jadi sasaran adalah lahan SDN Pocin 1. Makanya ributlah sampai sekarang.

Kata dia, seluruh proses pembangunan masjid di lokasi itu akan dikerjakan oleh Pemprov Jawa Barat mulai dari Feasibility Study (FS), Detail Engineering Design (DED), hingga proses pengerjaannya.

Tapi kemudian Ridwan Kamil membantah apa yang dikatakan Idris. Permintaan proyek masjid datang dari pemerintah Kota Depok. “Jadi Pemkot Depok meminta bantuan. Namanya meminta bantuan itu dibantu, dengan syarat lahannya harus beres,” kata dia.

Ridwan Kamil dikabari bahwa lahan untuk pembangunan masjid sudah tersedia. “Saya dilapori tahun lalu, lahannya beres. Kalau sekarang ternyata belum, ada dinamika sosial, maka Pemkot Depok harus selesaikan dulu,” kata dia.

Dia juga membantah sudah memilihkan lokasi masjid yang diminta pemerintah Kota Depok. “Jadi saya tidak pilih-pilih lokasi. Saya hanya dimintai membantu masjid. Saya bantulah,” kata dia.

Berarti pernyataan dua orang di atas bertolak belakang. Berarti ada unsur memaksa banget. Kemungkinan Walkot Depok yang terlalu memaksa dan ngotot sehingga menjadi kisruh.

Bukankah banyak yang sudah mengatakan ada banyak masjid di sekitar kawasan tersebut? Kenapa masih ngotot, dan parahnya sampai harus mengorbankan sekolah? Siswa malah harus dipisah dan direlokasi ke dua sekolah lain. Jadi setelah mendengar penjelasan dari Ridwan Kamil, berarti Walkot Depok ini sedang membuat masalah sendiri.

Lahan tidak ada, tapi sekolah yang jadi korban.

Sampai saat ini pun, masih terjadi keributan. Terjadi saling tarik ulur antara Pemkot Depok dengan orangtua siswa.

Hingga akhirnya perlawanan dari warga membuahkan hasil.

Pemprov Jawa Barat akhirnya mengambil sikap. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jabar Indra Maha mengatakan akan menunda pembangunan masjid di lahan tersebut.

"Mencermati situasi dan dinamika sosial yang belum memungkinkan untuk dilakukan alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi masjid, Pemda Provinsi Jabar akan menunda proses bantuan pembangunan Masjid Margonda,” kata Indra.

Bukan hanya menunda, Pemprov Jawa Barat bahkan bisa melakukan pembatalan jika alih fungsi lahan SDN Pocin 1 masih menjadi polemik. “Bahkan tidak menutup kemungkinan bantuan tersebut akan dibatalkan," katanya lagi.

Baguslah kalau begitu. Masa sekolah direlokasi dan sampai terjadi keributan berlarut-larut?

Ini yang menjadi masalah adalah Walkot Depok. Sebenarnya orang ini sudah melakukan blunder besar. Seolah masih belum cukup membuat prestasi mencengangkan dengan memamerkan lagu. Sekarang malah mengorbankan anak sekolah. Hak anak untuk mendapatkan pendidikan malah dihabisi. Walkot macam apa itu?

Dan parahnya lagi, Ridwan Kamil dikesankan sebagai biang keroknya. Saya tidak tahu siapa yang benar, siapa yang salah. Tapi kalau melihat dinamika dan polemik ini, kalian pasti sudah tahu siapa biang kerok sebenarnya.

Makanya lain kali, ingat-ingatlah dalam memilih pemimpin. Walkot ini dari partai apa? Ingat juga, partai ini adalah partai yang membawa kemunduran bagi bangsa ini. Warga Depok sudah dua puluh tahun dipimpin dan dikuasai partai ini. Masa tidak sadar-sadar juga? Dua puluh tahun adalah masa waktu yang sangat panjang dan lebih dari cukup untuk sadar sesadar-sadarnya. Kotanya maju atau tidak? Apakah walkotnya punya gebrakan besar atau hanya begini-begini saja. Masa terus percaya dengan partai ini? Lucu banget sih.

Bagaimana menurut Anda?

Kisruh SDN Pocin 1, Ucapan Walkot Depok Beda Dengan Ridwan Kamil

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/kisruh-sdn-pocin-1-ucapan-walkot-depok-beda-CqhSdUFybV

Jan Ethes Kuasai Panggung, Anies-Rocky-Rizal-Kadrun Semua Lewat!

Tidak bisa dipungkiri bahwa acara pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, jadi pusat perhatian publik dalam beberapa hari terakhir ini. Media menyukai momen-momen seperti ini. Karena memang acara ini akrab dengan penonton ya. Publik juga menyukai karakter anak-anak Presiden Jokowi. Yang terkenal kocak dan kerap jadi hiburan para netizen.

Sebenarnya ini kan acara keluarga ya. Tapi memang sulit untuk dipisahkan dengan dunia politik. Kalau kita yang waras sih bisa memisahkan. Namun bagi para kadrun dan lawan politik Presiden Jokowi, justru momen ini jadi kesempatan untuk pansos politik atau cari panggung. Ya politisi, ya kadrunnya sendiri, ya yang ngakunya pengamat politik. Ada sejumlah orang yang berusaha memanfaatkan momen pernikahan Kaesang untuk kepentingan politik.

Yang paling nampak itu Rocky Gerung ya. Namanya muncul di beberapa media terkait dengan acara pernikahan Kaesang. Terkait kunjungan Anies Baswedan di beberapa daerah yang katanya mengalami hambatan, seperti pelemparan telur busuk dan soal izin yang dicabut, hingga dituding melanggar aturan kampanye. Maka Rocky pun membela Anies. Katanya kegiatan Anies itu gak boleh dilarang, karena dijamin haknya untuk ingin jadi presiden oleh undang undang. Kata Rocky, jika kunjungan Anies itu terlarang karena ada muatan politis, maka acara pernikahan Kaesang pun harus dibatalkan. Karena momen itu bakal jadi ajang orang mendekati Presiden Jokowi supaya dapat restu atau dukungan politik . Hehehe… saya nggak paham ini kaitannya apa, tapi kita iya-in aja ya.

Lalu Rocky juga berteori bahwa Anies Baswedan sengaja diundang ke acara pernikahan Kaesang agar Presiden Jokowi tidak terlihat sebagai pendendam. Bahkan katanya Anies ini sampai dibujuk untuk datang. Dan diundangnya Anies itu merupakan hasil debat berjam-jam di pihak Jokowi, disertai diskusi bagaimana cara agar panggung itu tidak diambil alih Anies. Rocky juga menyebut bahwa kehadiran Anies bakal mencuri panggung di acara Kaesang itu.

Rocky sendiri mengaku diundang di acara tersebut. Katanya sendiri lho. Namun dia memilih untuk menghadiri acara Maulid Nabi di suatu daerah. Di mana Rocky akan memberikan ceramah di sana. Saya kehilangan kata-kata ya, menanggapi kelakuan dan pemikiran Rocky ini. Kita ketawain aja ya gaes. Dalam video yang diedarkan oleh Anies sendiri lewat akun media sosialnya, terlihat bahwa kehadiran Anies di sana ditanggapi biasa-biasa saja. Di tengah area yang lapang, emangnya Anies diserbu massa buat dielu-elukan gitu? Kan enggak hehehe… Artinya, segala yang dikatakan oleh Rocky itu lebih ke asumsi yang halu ya. Maunya dia begitu, padahal kenyataannya enggak hehehe…

Selain Rocky, ada lagi Rizal Ramli. Rizal ini jelas dapat undangan, tapi dia katanya nggak bisa datang. Ini disampaikan lewat medsos ya. Lucunya, walaupun nggak bisa datang, Rizal ini sempat-sempatnya nyinyir di medsos. Dia berupaya menyindir, katanya acara pesta mantuan itu lebih megah dari mantuan Sultan Yogya atau Solo, tanpa menyebut nama Kaesang maupun Jokowi ya. Dan beberapa hal lain yang disebut Rizal, yang tidak perlu saya paparkan rinci ya. Hehehe… Hedeehhh… Nyari panggung segitunya.

Gak tokoh politiknya, gak kadrunnya. Pikirannya hanya negatif, maunya nyinyir, tidak suka melihat orang lain bahagia. Acara Kaesang itu bawa berkah untuk mereka yang menyediakan berbagai macam barang dan layanan. Sama saja dengan acara-acara lain ya. Pasti banyak warga masyarakat, pelaku UMKM dan penyedia jasa yang kecipratan rejeki. Bahkan disediakan pula 16 ribu makanan gratis, buat siapa saja di sana. Itu jadi benar-benar sebuah pesta rakyat yang dirayakan bersama ya. Di mana Pak Jokowi bersama keluarga menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari rakyat. Mengajak semuanya berbahagia bersama. Bagus kan itu? Lah kok ada yang nyinyir? Apa karena gak kebagian undangan atau souvenir ya?

Ada 2 kadrun yang jadi perhatian para warganet. Karena nyinyirnya luar biasa, nggak ada malu-malunya. Pertama, sebuah akun foto profilnya saja bergambar Anies dan Surya Paloh, jadi jelas ya dia ini pendukungnya siapa. Dia mengaku wartawan, tapi katanya enggan meliput pernikahan anak Jokowi. Dia menuduh keluarga Jokowi tidak memiliki empati terhadap rakyatnya yang sedang susah. Lebay, katanya. Dalam cuitan lain, akun ini kembali menuduh acara ngunduh mantu itu lebay. Katanya suasana Solo seperti menghadapi perang besar. Kesan yang muncul, kata dia, bahwa keluarga Jokowi ini panik.

Ya jelas dia akhirnya jadi obyek bully-an para netizen. Yang membongkar borok akun itu. Ada yang menjawab cuitannya dengan memberikan daftar panjang media online dan stasiun televisi yang meliput, bahkan menayangkan keseluruhan acara Kaesang. Daftarnya panjang ya.

Kadrun satunya lagi juga menuduhkan hal serupa. Katanya saat ini rakyat terseok pasca pandemi. Jadi dia berpesan pada pejabat untuk menikahkan anak dengan acara yang sederhana saja, agar terkesan peduli dan bisa menjaga perasaan rakyat. Akun ini juga kemudian jadi kena bully para netizen waras ya.

Dia pura-pura lupa, siapa yang memimpin negara ini sehingga ekonominya bisa bertahan selama pandemi. Dia juga menafikan kerja keras Presiden Jokowi, yang turun langsung ketika ada bencana besar melanda rakyatnya, misalnya gempa bumi di Cianjur ya.

Mereka berdua itu ya, orang-orang yang gak bisa melihat orang lain senang. Yakin deh, warga Yogya dan Solo itu mayoritas seneng banget dengan adanya acara pernikahan Kaesang. Seperti yang sudah saya sebut tadi. Ada yang kecipratan rejeki lho. Ada yang hatinya senang jadi bagian dari acara itu. Dapat makan gratis. Ada wisatawan pula yang datang. Itu kan keuntungan-keuntungan yang bisa dinikmati warga masyarakat ya.

Lagian, sok nuduh macem-macem, sampai mereka lupa bahwa pujaannya, Anies Baswedan juga menggelar acara pernikahan anaknya beberapa bulan lalu, bulan Juli lalu itu ya. Dan itu bukan acara ecek-ecek ya. Mewah juga, dihadiri banyak elit, dan digelar selama beberapa hari. Dasar kadrun ini, hatinya butek dan gak konsisten hehehe…

Namun, semua hal-hal negatif itu lewat lho. Tertutup oleh tingkah laku cucu pertama Presiden Jokowi, Jan Ethes. Jan Ethes ini bahkan sampai trending ya di medsos. Mengalahkan pamannya yang punya acara, Kaesang.

Article

Ada satu foto Jan Ethes ketika diserbu awak media, yang epic banget ya. Foto ini beredar luas di medsos.

Article

Foto itu bisa bikin iri para politisi. Begitu besarnya perhatian media terhadap Jan Ethes. Jadi media darling. Segala kelakuan Jan Ethes jadi pusat perhatian media, maupun para netizen ya. Yang meliput itu media-media besar, seperti detik.com, CNNIndonesia, dan Kompas.

Jan Ethes mengalahkan mereka yang berusaha mencari panggung di acara pernikahan Kaesang ini. Yang pansos, yang caper, semua lewat sama Jan Ethes hehehe… Ini bagus ya. Artinya mayoritas warga masyarakat atau netizen dan media itu masih waras. Masih menyadari bahwa acara Kaesang itu adalah acara keluarga. Acara yang mengajak semua orang ikut senang dan bahagia. Nggak ada secuil pun keluarga Presiden Jokowi hendak membebani rakyat. Menolak sumbangan, itu sudah pasti ya. Kemudian beberapa kali Presiden Jokowi minta maaf kepada masyarakat, jika merasa terganggu mobilitasnya gara-gara ada acara tersebut. Presiden lho itu,nggak ada malu atau sungkan untuk minta maaf.

Lah ini kadrun hobinya nyinyir melulu. Tapi tenang saja ya, nggak perlu emosi melihat tingkah laku para kadrun dan tokoh-tokohnya. Mereka semua dikalahkan oleh Jan Ethes. Ya Rocky Gerung, Rizal Ramli, kadrun-kadrun gak jelas, itu semua terhempas oleh Jan Ethes.
Jan Ethes Kuasai Panggung, Anies-Rocky-Rizal-Kadrun Semua Lewat!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/jan-ethes-kuasai-panggung-anies-rocky-rizal-sNi04t7qnu 

Bagi yang Mempersoalkan Penggunaan Pura Mangkunegaran, Kita Tertawakan Saja Yuk!

Kabarnya ada yang mempersoalkan penggunaan Pura Mangkunegaran sebagai lokasi resepsi ngunduh mantu keluarga Jokowi untuk pernikahan Kaesang-Erina yang berlangsung pada Minggu (11/12) kemarin lusa itu, ya? Ah, bagi mereka yang memang sudah tidak suka atau antipati sama keluarga Jokowi, kita semua tahu bahwa hal-hal semacam ini sudah sangat sering terjadi.

Apa pun yang sekiranya bisa memantik kontroversi dan juga memungkinkan untuk masyarakat dibuat, marah biasanya itu akan diangkat, termasuk penggunaan Pura Mangkunegaran sebagai acara pesta pernikahan Kaesang-Erina. Jangankan itu, ada juga kok isu-isu yang sebenarnya tak ada, tapi lantas dimunculkan, diramaikan, tapi lantas redup sendiri karena keluarga Jokowi tidak menggubris. Ya kan?


Nah, saya pun jadi penasaran dan mencoba mencari-cari, adakah berita yang menyatakan penggunaan Pura Mangkunegaran sebetulnya dilarang, tapi mungkin karena sungkan atau malah ada semacam paksaan,.maka tempat itu terpaksa dibuka untuk menggelar hajatan pernikahan Kaesang-Erina?

Tenyata kan tidak ada sama sekali beritanya tuh. Malah dari beberapa pemberitaan yang saya temukan, termasuk diantaranya penjelasan dari sejarawan dan pakar budaya kota Solo, memang tidak ada aturan yang dilanggar oleh keluarga Jokowi terkait penggunaan ukuran Pura Mangkunegaran untuk acara pernikahan itu.

Malah yang ada pemberitaan keluarga Jokowi yang mengalah tidak memakai Graha Saba Buana yang notabene milik keluarga Jokowi, karena sudah terlanjur ada yang pesan sejak 6 bulan sebelumnya, jauh sebelum rencana pernikahan Kaesang terdengar dan diketahui pengelola gedung.


Biar memperjelas soal penggunaan Pura Mangkunegaran, saya kutipkan sedikit pernyataan sejarawan UNS ya.

*"Untuk orang lain (yang ingin menyelenggarakan acara) ya itu tadi seperti yang dilakukan Kaesang, ada adat tapi di luar di istana. Saya rasa ini adalah langkah yang cukup bijaksana dari Gusti Kanjeng Mangkunegara X, artinya beliau menerima kehormatan sebagai tuan rumah cuma ada batasan yang harus dipatuhi oleh penyelenggara acara," tutur Insiwi Febriary Setiasih, seorang pakar sejarah dari UNS.


Yes, saya sepenuhnya setuju kalau yang namanya memakai wilayah yang dianggap sakral seperti Pura Mangkunegaran, tentu nggak bisa seenaknya, karena tetap ada batasan-batasan yang perlu diperhatikan selama acara berlangsung. Namun, secara umum tidak ada masalah karena memang tidak ada aturan yang dilanggar, kok. Kenapa mesti sewot?

Saya juga tidak menemukan ada keberatan dari keluarga kerajaan yang kediamannya dipakai sebagai acara pernikahan ini. Kalau tuan rumahnya saja tidak keberatan, ngapain juga ada yang sewot atau menganggapnya sebagai masalah besar? Maaf kalau harus bilang, itu kan gendeng namanya alias cari-cari perkara. Betul?


Jadi, masih dallam rangkaian tulisan seputar Kaesang-Erina, yang masih menarik buat dibahas, bagaimana menurut Anda soal penggunaan Pura Mangkunegaran ini? Kalau saya sih, asyik-asyik saja, meski tidak datang langsung ke lokasi dan hanya bisa menyaksikan dari layar TV.

Selamat sekali lagi buat Mas Kaesang dan Mbak Erina. Lanjutkan kebahagiaan kalian dan tertawakan saja para haters itu!

Begitulah


Silakan klik tautan ini karena ada 2 tulisan menarik lainnya seputar pernikahan Kaesang-Erina:

https://seword.com/politik/susahnya-move-on-dari-momen-pernikahan-kaesang-y7lX0BbXS4

https://seword.com/politik/lautan-manusia-mendukung-jokowi-bagaimana-j1L6kPcyfv

Bagi yang Mempersoalkan Penggunaan Pura Mangkunegaran, Kita Tertawakan Saja Yuk!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/bagi-yang-mempersoalkan-penggunaan-pura-kUdEel7LV0

Ngeri! Demi Bela Anies, Musni Umar Suruh PKS & Demokrat Menggonggong Mirip Anjing

Baru-baru ini profesor digoreng dadakan tiga lima rebuan Musni Umar kembali bikin sensasi. Setelah sebelumnya bikin cuitan yang asli typo parah.

Ia pernah menuliskan tiket menjadi toket. Hahaha

"Mahal sekali (tiket Jakarta ke Aceh). Pantas diprotes. Ada warga Aceh yang siasati mahalnya TOKET Aceh-Jkt. Kalau mau ke Jakarta lewat KLAI Malaysia baru ke Jakarta," ujar Musni Umar waktu itu dengan nada sedikit meyakinkan.

Tidak pelak, pernyataannya soal toket tersebut langsung mendapat respon dari warganet.

"Istighfar Pak. Bulan puasa ngomongin toket aja," demikian komentar salah seorang netizen pemilik akun Twitter @DavidWijaya82 dengan nada menasihati.

Kita tahu sendiri bahwa pengertian toket itu adalah tetek, susu atau payudara perempuan. Jadi jauh banget maknanya dengan tiket yang sebenarnya.

Dasar si Musni otaknya ngeres melulu. Hehehe

Kemudian, mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun tersebut juga pernah mengganti kata jemput menjadi jembut

"Lautan manusia JEMBUT Anies di setiap daerah," ujar Musni pada 20 November 2022 lalu.

Yang pernyataannya itu juga mendapat komentar yang beragam dari netizen.

"Malah kuingat Jembut Anies blum dicukur abis," tutur pemilik akun Twitter @4aSunlight. Hahaha

Emang jembut itu apa sih?

Ternyata eh ternyata, seperti yang tertera di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bulu kemaluan.

Dasar Musni Umar. Otaknya memang gak jauh dari selangkangan.

Teranyar, Wan Musni menyamakan beberapa parpol Seperti PKS dan Partai Demokrat dengan anjing.

Untuk lebih jelasnya berikut pernyataan Kadrun itu,

"Saya kecam nama Anies dihapus di didinding Lapangan Sepak Bola berstandar FIFA yang dibangun dan diresmikan Anies. Tidak mungkin Dinas Pemuda dan Olahraga melakukannya kalau tidak diperintahkan. Seharusnya PKS dan Demokrat menggonggong seperti yang pernah dilakukan PDIP di DPRD DKI,"

Kayak gak ada perumpamaan lain saja Wan Musni ini. Karena kata menggonggong itu kan kasar banget.

Tidak pelak, ia pun auto viral lagi di dunia maya.

"Wow. Partai Demokrat dan PKS anjingnya Anies ya? Jujur banget nih Musni Umar," ujar pemilik akun Twitter @pembela_nalar

"Maaf min @PKSejahtera dan @PDemokrat. Apakah kalian adalah anjing yang harus menggonggong seperti yang dicuitkan mantan rektor terbodoh ini?" tanya pemilik akun Twitter @joe_kowi kepada dua partai oposisi itu.

"PKS dan Demokrat memangnya hewan anjing yang suka mengonggong? Kejam sekali anda mengibaratkan dua partai yang terhormat itu," tutur salah seorang simpatisan PKS dan Demokrat pemilik akun Twitter @Zulfikor14

Hajar. Hehehe

Kasihan Anies, punya pendukung koplak seperti ini. Ternyata sekoplak-koplaknya Novel Bamukmin, ada yang lebih koplak lagi yakni Musni Umar.

Sekarang saja, PKS dan Partai Demokrat masih mikir seribu kali untuk mengusung Anies. Terbukti kedua partai itu belum juga secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada eks Mendikbud tersebut. Eh ditambah pula dengan kelakuan pendukungnya si eks rektor gak ada akhlak ini, yang menganologikan PKS dan Partai Demokrat seperti anjing.

Bisa jadi kedua partai itu kini tidak hanya mikir seribu kali tapi sepuluh ribu kali untuk mau mengusung Anies.

Dan kalau diperhatikan, beberapa pendukung Anies yang lain juga mulai tidak suka dengan ulah Wan Musni Umar tersebut. Seperti Don Adam sampai menyuruh Elon Musk memblokir akun Twitternya segala.

"Bro Elon Musk, please suspend this account @musniumar," ujar pemilik nama asli Adamsyah Wahab itu.

Begitupun dengan Cipta Panca Laksana, meminta agar Musni berhenti saja main Twitter demi kebaikan Anies. Hahaha

Wajar bila kemudian orang ini masa jabatannya sebagai Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) gak diperpanjang. Karena memang pikirannya pendek dan terbalik pula.

Jadi bukannya UIC semakin maju dipimpin oleh Musni tapi malah ikut kena getahnya.

Wan Musni ini pernah dapat gelar rektor terbodoh menurut versi pencarian di Google . Dengan demikian, sudah bisa dipastikan Universitas Ibnu Chaldun juga dapat gelar kampus yang punya rektor bodoh.

Sudah jadi rektor terbodoh jadi buzzer pula.

Karena coba perhatikan rektor-rektor yang lain. Hanya Musni Umar seorang yang secara terang-terangan jadi buzzer bakal Capres.

Celakanya, jika Wan Anies terpilih menjadi presiden, tidak menutup kemungkinan Wan Musni ini ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan. Lantaran ia sudah memenuhi syarat untuk itu.

Pertama ia pernah jadi rektor.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Mendikbud sebelumnya diantaranya adalah mantan rektor. Seperti M Nuh -eks Rektor ITS Surabaya dan Abdul Malik Fadjar -mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

Kedua, Musni merupakan orangnya Anies banget.

Anies tentu akan menaruh orang-orang kepercayaannya untuk duduk di kabinet. Diantaranya si akademisi lucu yang berkumis kayak ikan lele ini.

Dan ketiga do'i bergelar profesor. Meskipun banyak diragukan orang.

Beberapa Mendikbud sebelumnya memang banyak yang menyandang gelar profesor ini. Seperti Yahya A Muhaimin, Juwono Sudarsono dan Wiranto Aris Munandar.

Jadi bayangkan saja kalau Anies yang terpilih jadi Presiden Indonesia. Sudah pemimpinnya hanya pandai tata kata, ditambah dengan Mendikbud-nya yang rada koplak pula.

Hancur generasi penerus bangsa kalau begini ceritanya.

Ngeri! Demi Bela Anies, Musni Umar Suruh PKS & Demokrat Menggonggong Mirip Anjing

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/ngeri-demi-bela-anies-musni-umar-suruh-pks-QLNpcDD5Cg

Kalian Harus Dengar Penjelasan Wamenkumham Soal Pasal Zina

RKUHP sudah disahkan, tapi masih ada polemik dan protes dari berbagai pihak. Bahkan PBB dan AS pun sampai komentar soal KUHP ini. Begitu juga dengan Australia yang mengaku khawatir dengan KUHP ini. Hingga akhirnya polemik ini merembes sampai ke pariwisata. Banyak pihak pelaku pariwisata terutama hotel, agen travel, guide yang mengaku resah. Bali yang dikhawatirkan paling terkena dampak.

Saya pun tak memungkiri, salah satu pasal di KUHP yang paling disorot adalah pasal mengenai seks, yaitu zina dan kumpul kebo. Maklum, ini adalah urusan privat yang tidak akan luntur dimakan zaman. Urusan seks adalah urusan pemersatu bangsa. Ironis memang, dalam politik masyarakat bisa terpecah belah. Bahkan teman dan saudara pun bisa adu jotos. Bahas agama kadang bisa berujung ricuh. Tapi kalau bahas topik panas, terutama jika ada linknya, maka semuanya saudara. Ironis tapi fakta. Ini malah mempersatukan semuanya tanpa ada cacian, makian dan polarisasi.

Sebenarnya RKUHP ini sudah diprotes jauh-jauh hari. Bahkan didemo sampai ricuh. Akan tetapi baru hari inilah disahkan. Dan tentu saja pasal ini jadi keresahan. Bahkan pengacara sekelas Hotman Paris pun ikut geleng-geleng kepala saat bahas ini.

Bahkan ada banyak video dan narasi di medsos yang menakut-nakuti warga. Misalnya, check-in di hotel tanpa membawa buku nikah atau bukti suami-istri maka akan dipenjara. Kumpul kebo akan dipidana.

Bahkan kabarnya banyak wisatawan asing yang membatalkan wisata ke Indonesia karena takut dengan implementasi KUHP ini.

Sebenarnya kalau dilihat-lihat, secara SEKILAS, pasal ini bikin polemik kalau tidak dibaca dengan penuh dan seksama. Sekilas, mungkin kita akan bilang pemerintah sudah tak ada kerjaan, urusan privat orang lain pun diurus.

Sebenarnya ada syarat dan ketentuan berlaku. Sebagian dari kalian mungkin sudah tahu kalau pasal ini berlaku jika ada aduan dari pihak keluarga yang merasa dirugikan, yaitu suami atau istri bagi orang yang terikat perkawinan, maupun orang tua atau anaknya bagi orang yang tidak terikat perkawinan.

Tapi ada satu lagi hal penting yang mungkin tidak semuanya ketahui. Ini sangat penting menurut saya.

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy mengatakan, berlakunya pasal perzinaan dalam KUHP membuat seluruh peraturan daerah (perda) tentang zina tidak berlaku.

Sebelum munculnya KUHP baru, setiap daerah punya aturan yang berbeda terkait zina. Ada wilayah yang melarang perzinaan sehingga melakukan razia di tempat-tempat tertentu. Ada juga daerah lain yang tidak mengatur zina dalam Perda.

"Anda bayangkan jika tidak ada pasal ini, kemudian di daerah yang mereka rajin melakukan sweeping, razia, penggerebekan, itu mereka bisa melakukan ini terhadap siapapun, termasuk turis asing," kata Eddy.

"Dengan adanya pasal ini, dia melarang, tidak boleh melakukan penggerebekan dan sebagainya karena sifatnya adalah delik aduan. Jadi tidak boleh ada Perda yang mengatur itu sebagai delik biasa, sementara di KUHP sebagai delik aduan," katanya lagi.

Berarti jelas ya, dengan KUHP yang baru ini, tidak sembarang orang boleh melaporkan apalagi sampai berlagak menjadi polisi moral dan menggerebek apalagi razia seenaknya. Tahu sendiri lah, ormas mana yang suka lakukan itu.

Tapi, sebenarnya, pasal ini kurang lengkap. Masih ada satu poin yang kurang. Saya tidak tahu apakah ini ada di pasal lain atau tidak. Harusnya ada pasal tambahan, yang bisa menjerat siapa pun tidak berhak melapor tapi bikin ulah. Harusnya ada pasal yang bisa menghukum siapa pun yang menggerebek atau razia seenak jidat. Praktik seperti ini sering terjadi dan bikin orang kesal. Mereka berlagak suci padahal kelakuan belum tentu bersih.

Tapi pada intinya, tak usah terlalu dipikirkan. Toh nanti dalam penerapannya, bakal biasa-biasa saja. Tidak semenakutkan yang dikira, karena ada yang mempolitisasi, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Sepertinya ada yang memang ingin memperkeruh situasi. Padahal sejak merdeka sampai sekarang, baru kali inilah Indonesia punya KUHP sendiri. Selama ini yang dipakai adalah warisan Belanda.

Kalaupun ada yang mau digugat, silakan gugat di MK. Fair enough.

Bagaimana menurut Anda?

Kalian Harus Dengar Penjelasan Wamenkumham Soal Pasal Zina

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/kalian-harus-dengar-penjelasan-wamenkumham-soal-UMX5SyzZ3D

Walikota Depok Cuma Ahli Cipta Lagu, Tapi Tak Ahli Ciptakan Ketenangan Bagi Warganya

Ternyata Walikota Depok M. Idris hanya ahli mencipta lagu, tapi tak ma-hir menciptakan ketenangan bagi warganya. Buktinya, demi memba-ngun mesjid raya dia tega memaksakan kehendak untuk menggusur SDN Pon-dok Cina (Pocin) 1, sehingga murid dan orangtuanya menjadi resah. Mustinya, bangun dulu gedung SD pengganti, setelah itu baru bangun mesjidnya yang megah.

Karena pengaruh urbanisasi dan suksesnya program KB, kini banyak sekolah kekurangan murid. Dari 6 rombel (rombongan belajar) kelas I s/d kelas VI, setiap SD minimal memiliki 120 murid. Jika kurang dari itu, terpaksa diregrouping. Maksudnya, sekolah ditutup dan murid dan gurunya disalurkan di SD-SD daerah sekitarnya. Kini banyak terjadi seperti itu. Di Kabupaten Purworejo (Jateng) misalnya, tahun 2022 ini akan meregrouping 39 SD Negeri.

SDN 01 Pondok Cina, jumlah murid atau peserta didiknya menurut istilah sekarang, tercatat sebanyak 320. Tetapi para muridnya kok digabung-gabungkan ke SD yang lain? Kenapa gerangan? Usut punya usut, ini karena ambisi Walikota Depok M. Idris untuk membangun mesjid raya di kotanya. Sebenarnya bagus-bagus saja memba-ngun mesjid, sebab selain bagian dari syiar agama juga merupakan amal jariah.

Mayoritas warga Depok beragama Islam. Data tahun 2021 menunjukkan, Kotif De-pok yang berpenduduk 1.886.890 jiwa, ternyata pemeluk Islamnya 1. 773. 341 jiwa (94 persen). Tapi persebarannya mesjid tidak merata. Di jalan raya Margonda yang dekat stasiun KA Pondok Cina, jauh dari mesjid. Karenanya para penumpang KA yang turun di Stasiun Pondok Cina, sering kerepotan mencari mesjid ketika pas saatnya salat, terutama Ashar, Magrib dan Isya.

Walikota dari PKS itu mendengar keluhan masyarakat tersebut. Maka dia curhat pada Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Dia ingin membangun mesjid raya di Depok, tapi lahan sekitar Margonda permeternya sudah Rp 30 juta. APBD Depok tak mampu mengcovernya. Maka Gubernur Jabar itu sarankan pakai tanah asset Pemda saja.

Celakanya, Walikota M. Idris justru mengincar SDN 01 Pondok Cina yang bermurid lebih dari 300 tersebut. Dia pikir, asal murid-muridnya dipindahkan ke berbagai SD sekitarnya, selesailah sudah urusannya. Pemda langsung bisa bangun mesjid raya yang diberi nama Mesjid Jami Al Quddus dengan biaya Rp 18,8 miliar dari APBD Jabar.

Pak Wali lupa, memindahkan murid tak semudah memindahkan si bebek wek wek wek….. ke kandang lain. Murid itu punya rasa, punya selera. Jika pindahnya ke tempat yang masih berdekatan, tak masalah. Tapi jika menjadi jauh, di mana berpe-ngaruh pada biaya tranportasi, lalu mereka harus pisah dengan teman-teman akrabnya. Mulai timbul masalah, ketenangan murid dan orangtuanya pun mulai terganggu.

Faktanya, sebagaimana kata Kepala SD-nya Sri Widayati, dari 320 murid sampai pertengahan Nopember lalu baru 99 murid yang mau disalurkan ke SDN 02 dan SDN 05. Lainnya tetap bertahan. Walhasil ketika para guru dan pakbonnya sudah heng-kang, para murid tetap tidak mau meninggalkan kelasnya. Lalu hadirlah para rela-wan untuk mengajar mereka. Tragis memang, baru saja selesai PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) gara-gara Covid-19, kini mereka harus PJDOR (Pembelajaran Jarak Dekat Oleh Relawan).

Tapi rupanya Pak Walikota tak tersentuh juga. Dengan mengerahkan Satpol PP beberapa hari lalu (11/12) SDN 01 Pocin hendak dikosongkan. Tapi para wali murid mempertahankannya, dan Satpol PP pun mundur teratur. Untung para petugas ini punya hati nurani, karena memaksakan kehendak Pak Wali, akan mencederai perasaan anak-anak para penerus bangsa ini. Bahkan sangat mungkin, satu dua anak itu adalah anak-anak para petugas Satpol PP itu sendiri.

Maka paling elegant sekaligus aman, adalah sebagaimana disarankan oleh Giring Niji Ketum PSI saat mendatangi gedung SDN 01 Pocin tersebut. Silakan membangun mesjid raya yang megah, tapi siapkan dulu gedung SD pengganti tak jauh dari lokasi. Dengan demikian murid akan senang dan bahagia memasuki gedung sekolahnya yang baru dan nyaman.

Jika hanya membangun SD bertingkat karena menghemat lahan, memangnya APBD Depok tak sanggup mengcovernya? Toh membangun SD pengganti takkan semahal membangun mesjid raya. Lagi pula membangun mesjid raya di lokasi SDN 01 Pocin juga sebenarnya kurang ideal.

Di kota-kota menengah sebagaimana Magelang, Yogya, Solo, Purworejo, Banyumas, Tasikmalaya, semua mesjid raya dibangun di sebelah barat alun-alun, memangku jalan raya. Karena Depok punya alun-alun di Cilodong sana, mestinya di situlah idealnya dibangun mesjid jami Al Quddus.

Mestinya Walikota M. Idris bisa mempertimbangkan saran Giring Niji dan banyak pihak. Sangat ironis jika Pak Wali yang ahli menciptakan banyak lagu, ternyata tak mampu menciptakan ketenangan bagi warga di kotanya.

Walikota Depok Cuma Ahli Cipta Lagu, Tapi Tak Ahli Ciptakan Ketenangan Bagi Warganya

Sumber Utama : https://seword.com/pendidikan/walikota-depok-cuma-ahli-cipta-lagu-tapi-tak-ahli-V31MG17ZSB

Re-post by MigoBerita / Selasa/13122022/14.30Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya