» » » » » » » » » » JANGAN PANIK, Mari Bersama Kita Dukung Bersama (Jangan KALIAN bermain api wahai para MAFIA anti Pemerintah!!)

JANGAN PANIK, Mari Bersama Kita Dukung Bersama (Jangan KALIAN bermain api wahai para MAFIA anti Pemerintah!!)

Penulis By on Selasa, 07 April 2020 | No comments


Tim MigoBerita - Banjarmasin - JANGAN PANIK, Mari Bersama Kita Dukung Bersama (Jangan KALIAN bermain api wahai para MAFIA anti Pemerintah!!).
Mungkin Hanya seruan ini dari Kami Tim Migo Berita agar semua komponen di negeri ini dari tingkatan Keluarga, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Desa, Kota, Kabupaten, Kotamadya, Provinsi hingga Negara yang kita cintai bersama INDONESIA bahkan DUNIA, selalu BERSATU dan BERSAMA mengahadapi dampak Pandemi Wabah Covid19 (Virus Corona) ini.
Jangan sampai Dana yang sudah dikuncurkan pemerintah pusat kalian lambat-lambatkan hingga terlambat sampai ke masyarakat yang memang sangat memerlukan.
Jangan sampai sebenarnya belum perlu bilang perlu!!
Jangan Kalian bermain Politik Kotor demi kepentingan Pribadi dan Golongan sesaat.
Jangan Kalian mainkan Agama untuk kepentingan kotor yang hanya akhirnya menyengsarakan rakyat.
Dan buat para MAFIA, baik itu MAFIA Pangan,MAFIA Perdagangan, MAFIA Pendidikan, MAFIA Migas, MAFIA Obat-obatan, MAFIA Birokrasi serta para MAFIA lainnya, segeralah SADAR dan ber SATU lah untuk Kejayaan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang kita cintai bersama ini.
Sekali lagi buat masyarakat dan pemerintah serta kita semua bersinergilah untuk selalu Hidup Sehat dan selalu ber Do'a kepada Allah SWT Tuhan YME serta JANGAN terhasut Berita HOAX.
Mulailah dengan memakai tutup muka (Masker) dimanapun anda berada, terkecuali anda sudah dirumah dan tentunya menjalankan Hidup Bersih seperti Mandi (Cuci Tangan hingga BERSIH).
Semoga ikhtiar kita bersama ini diridhoi ALLAH SWT.
SELAMAT menjalankan Ibadah NISFU SYA'BAN tahun 1441 H (8 April 2020/Malam Kamis).
Semoga ibadah kita semua diterima oleh ALLAH SWT dan terus menjaga NKRI agar terus bisa menjadi negara yang penuh rahmat dan diberkahi TUHAN YME... AMIN.

Kerja Pertama Wagub DKI: Jadi Penagih Dana Ke Pusat, Padahal Sudah Disentil Gerindra

Luar biasa gebrakan Wagub dari Gerindra yang sudah menjungkalkan saingannya dari PKS. PKS ambyar dan Gerindra bergetar. Kali ini sang Wagub terpilih langsung membuat efek kejut dan getar sampai ke Pusat. Terobosan sang Wagub berharta 19 milyar ini sangat luar biasa. Apa itu? Jadi penagih dana ke Pusat.
Sekarang ABas berubah menjadi pemimpin yang makin manja. Manja karena di satu sisi dia jadi ringan tugasnya karena ada yang bisa disuruh dan dilimpahkan tugas atau tanggung jawab. Sementara di sisi lain kemanjaan yang dinikmati ABas adalah dia bisa menikmati kucuran dana dari Pusat tanpa perlu mengeluarkan dana besar dari kas DKI.
Manjanya minta ampun bukan? Karena tanpa kerja keras, tanpa menguras kas DKI dia bisa menarik dana yang besar dari Pusat. Lalu kas yang ada bisa digenjot untuk menyundul pencitraannya sementara untuk rakyatnya cukup dengan menghadirkan retorika dan buih kata-kata lewat panggung Korona.

Padahal politisi Gerindra sudah menyentil bahwa permintaan pencairan dana tersebut di bawa ke muka publik adalah sebuah pencitraan. Pamer ke publik, demikian politisi Partai Gerindra Kamrussamad.
Sudha disentil partai sendiri, Wagub DKI tetap tak punya malu. Dia makin tebal muka persis bosnya.
Sekarang bos ABas jadi lega dan makin membahana nanti ucapannya. Dia bisa mendelegasikan sebagian kerjanya ke sang wakil terpilih. Jelas ABas sudah sangat terbantu karena wakilnya dari Gerindra ini sudah bisa menjadi andalan agar Anies makin fokus untuk manggung.
Alangkah indah dan harmoni dua duet yang tak disangka-sangka melimpah penghasilannya tapi hanya sekedar numpang eksis dan hanya abisa mengais eh mengemis dana dari Pusat. Sementara dari politisi sejawatnya sendiri ikutan muak.
Mau tahu gebrakan selengkapnya si Wagub DKI? Jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Ahmad Riza Patria berharap pemerintah pusat memberikan bantuan terkait rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta guna menekan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Ia mengatakan DKI sudah mempersiapkan anggaran khusus sebesar Rp3 triliun. Namun, menurut dia, anggaran tersebut perlu ditambah pemerintah pusat.
"Terkait PSBB kan lebih ketat lagi. Apakah masih perlu penambahan pembiayaan atau tidak? Kalau iya, nanti pembiayaannya dari mana? Kan tidak bisa semua diatasi oleh DKI," katanya kepada wartawan, Selasa (7/4/2020).
Jelasin dulu dong anggaran 3 T buat apa! Alangkah mirisnya si Wagub ini yang punya harta dan aset melimpah tapi tetap kerjanya hanya ajadi penagih alias kolektor. Berdalih untuk meminta kuucuran dana yang ditujukan buat rakyatnya padahal mentalitasnya malas. Ini adalah sikap manja yang sangat kekanak-kanakan.
Ya mikir dong Pak Wagub, cek dulu kas daerah. Atau kas daerah sudah bocor atau hanya dialokasikan untuk pencitraan menuju 2024? Ayolah coba dong usaha, nyumbang dong. Baru terpilih kok kagak kreatif sih. Toh nanti dapat tunjangan dan dana operasional bermilyar. Modalnya minta, mental pengemis nih DKI!
DKI tak pernah mandiri di bawah pemerintahan ABas. Zaman sebelumnya si Ahok tak bergantung ke Pusat. Dia menyatakan secara terang-terangan dan terbuka. Tapi ABas tanpa malu bersama wakilnya merengek plus menagih dana terus menerus.
Wahai para pemimpin DKi dan wagub DKI yang terpilih, kalian harus malu karena Jabar saja yang dana APBD-nya sedikit masih bisa mengucurkan dana leboih buat warganya. DKI hanya sekitar 3 T masih terus meminta tambahan.
Tuh, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuat efek yang jauh lebih cetar. Beliau siap menggelontorkan kurang lebih Rp 18 triliun guna membantu masyarakat di Jawa Barat yang kena dampak Covid-19.
Sementara DKI hanya berputar-putar saja retorika dan kebijakannya. DKI lebih banyak pamer korban yang menginggal dan menakut-nakuti tanpa memberi solusi. Kelihatan pemimpin horor dan tak peduli rakyatnya.
Jadi ketika para buzzer Abas dengan bangga memamerkan bantuan sejumlah 3 T mereka berpikir bahwa provinsi lain pasti kalah telak. Ternyata mereka yang kena efek kejut dari Kang Emil. Sementara ABas setelah berkoar 3 T kini tak terdengar dalam bentuk apa bantuannya.
Pemimpin yang tangguh adalah pemimpin yang bisa mengurus keuangannya seraya membuat penyaluran dana yang tepat dan terukur. Sedangkan pemimpin yang hanya modal bacot ujung-ujungnya jadi pengemis dana. Tak pernah ada upaya yang benar-benar terbukti mengeluarkan dana dari APBD untuk rakyatnya yang sangat membutuhkan.
Ujian lewat virus Korona ini memperlihatkan mana pemimpin yang benar-benar peduli dan memperjuangkan rakyatnya dengan mengeluarkan dana yang dari kas daerah. Lalu di samping itu membuat kebijakan yang berdampak dan dinikmati masyarakat.
Sedangkan DKI hanya berada dalam pusaran panggung Covid-19 tanpa ada kejelasan dana yang mereka pamerkan itu dibuat apa!
Kerja Pertama Wagub DKI: Jadi Penagih Dana Ke Pusat, Padahal Sudah Disentil Gerindra
Sumber : https://seword.com/umum/kerja-pertama-wagub-dki-jadi-penagih-dana-ke-4dbh3AUqBR

Pengecut! Teroris Yang Ngakunya Tak Takut Mati Ternyata Takut Corona

Halo semuanya. Puji Tuhan, Tuhan sudah menguatkan dan menghiburkan hati saya sehubungan meninggalnya Papa saya. Terima kasih atas doa dan perhatian teman-teman semua. Now, Jemima is back. Semangat!!!
Langsung saja. Saya ngakak saat membaca sebuah berita yang memberitakan jika narapidana teroris, Abu Bakar Ba'asyir, menyurati Presiden Jokowi dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly agar bisa dibebaskan dari penjara dengan alasan pandemi virus Corona (COVID-19). Pihak ABB berharap bisa dibebaskan lewat kebijakan pembebasan napi melalui asimilasi dan hak integrasi.
Wow banget khan ya. Teroris yang identik dengan kejantanan karena prinsipnya yang tak takut mati ternyata cuma selemah ini??? Manusia-manusia yang selama ini berbuat beringas sambil meneriakkan kalimat takbir demi bisa masuk surga ternyata tak punya nyali takut sakit dan mati gara-gara corona. Hmmmmm…..
Sekarang mari kita simak pernyataan dari putra ABB, Abdul Rohim. Anak teroris yang ternyata juga mengingkari “kejantanan” dari prinsip-prinsip terorisme itu sendiri.
"Yang kita ajukan sebenarnya asimilasi dan Pak Abu Bakar Ba'asyir berhak untuk mendapatkan asimilasi karena beliau sudah memenuhi syarat itu. Makanya dengan situasi seperti sekarang ini kita ingin mengambil kesempatan itu untuk bisa kita gunakan supaya beliau bisa diberikan hak asimilasinya," kata Abdul Rohim, Senin, 6 April 2020.
Dari pernyataan Abdul Rohim di atas, sekarang mari kita fokus pada kalimat “berhak”. Abdul Rohim yang mewakili ABB merasa bapaknya berhak untuk mendapatkan asimilasi. Sampai di bagian ini jujur saya pengen banget nguncir dan nabokin mulut Abdul Rohim yang tak tahu diri seperti ini.
Bagaimana bisa teroris yang selama ini tak peduli dengan hak-hak orang lain, lalu dengan muka polos meminta hak-haknya sendiri??? Cuma orang tak tahu diri yang mampu melakukan ini semua.
Teroris yang kelakuannya tega menghakimi hak beribadah orang lain, bahkan tega mencabut hak hidup orang lain tiba-tiba menuntut hak pribadinya untuk mendapatkan asimilasi agar bisa bebas dari penjara??? Ngeselin banget kan berhadapan dengan manusia-manusia egois seenaknya sendiri seperti bapak dan anak yang satu ini.
Just info, beginilah rekam jejak kejahatan ABB yang selama hidupnya suka memperkosa hak-hak orang lain.
Awal 2002 mantan Amir Majelis Mujahidin Indonesia ini ditangkap dengan berbagai tuduhan. Di antaranya terlibat aksi teroris Bom Bali I dan dalang di balik serangkaian kasus bom Natal 2000. Amir Jama'ah Anshorut Tauhid (JAT) ini juga dituduh berencana membunuh Megawati Sukarnoputri yang kala itu menjabat wakil presiden.
ABB juga terbukti turut melakukan tindakan makar dengan maksud menggulingkan pemerintah yang sah, membuat keterangan palsu, dan terbukti keluar dan masuk Indonesia tanpa izin.
Pada 30 April 2004, ABB diringkus lagi karena diduga melanggar Undang-undang Antiterorisme dan terlibat Jamaah Islamiyah, kelompok yang dituding mengusung aksi teroris. Ada bukti baru jika ABB pernah memimpin upacara pelantikan Ketua Mantiki III Natsir Abbas di Akademi Militer Camp Hubaidah.
Pada 9 Agustus 2010, ABB kembali ditangkap seusai mengisi pengajian di Tasikmalaya terkait kasus terorisme.
Dengan sederetan kejahatan yang masuk dalam kategori extraordinary crime seperti ini lantas ABB dan keluarganya menuntut yang namanya hak???
Tak semudah itu Ferguso. Kembalikan dulu hak-hak banyak orang yang sudah kau rampas dengan cara yang sangat mengerikan itu. Bisa tidak??? Kalau tak bisa ya jangan pernah mimpi menuntut hakmu sendiri. Itu namanya sak karepe dhewe.
Hargailah hak orang lain jika hakmu juga ingin dihargai. Itulah rumus hidup rukun bersama yang sampai sekarang tidak dimengerti oleh ABB dan keluarganya.
Sekarang mari kita renungkan bersama apa yang bakalan terjadi dengan NKRI jika manusia-manusia egois yang tak mengerti cara hidup bersama ini keluar dari penjara dan hidup bebas berkeliaran di lingkungan masyarakat NKRI yang majemuk dan beragam dalam banyak hal??? Kacau balau pastinya.
Kenapa kacau?? Jawabannya mudah. Dengan permohonan keluarga ABB yang tak tahu diri seperti itu menandakan jika sampai detik ini mereka ternyata belum bisa sadar tentang arti dan cara hidup bersama.
Lanjut anak ABB juga berharap permintaan dari ABB tadi bisa dikabulkan pemerintah dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan ABB yang sangat rentan terhadap penularan virus Corona.
"Pemerintah lebih melihat sisi kemanusiaan karena situasi kita ini situasi yang sudah berbeda. Artinya, dengan wabah ini, ini kan nggak main-main. Ini kondisi beliau di tempat seperti itu umur beliau yang sudah 81 tahun dan kondisi pelayanan kesehatan di penjara kan juga tidak bisa standar amat. Jadi beliau sangat rentan, sangat rawan kemudian tertular makanya kita meminta pada pemerintah untuk memiliki kebijaksanaan dan melihat sisi kemanusiannya pada beliau bisa mendapat perlindungan lebih baik dan bisa berkumpul dengan keluarga," kata Abdul Rohim.
Sekarang mari kita fokus pada kata “kemanusiaan” dan “kebijaksanaan”.
Manusia yang kelakuannya selama ini menghina dan menginjak-injak nilai-nilai kemanusiaan dan kebijaksanaan tiba-tiba bicara tentang kemanusiaan dan kebijaksanaan itu sendiri??? Tak seplok lambemu kok memang. Ngeselin banget jadi orang.
Lanjut kita fokus pada kalimat ”Artinya, dengan wabah ini, ini kan nggak main-main” dan “mendapat perlindungan lebih baik dan bisa berkumpul dengan keluarga”.
Orang yang selama hidupnya suka mempermainkan hidup orang lain tiba-tiba takut pada virus corona dan menganggapnya sebagai masalah serius tidak main-main, lalu dengan sok imut dia membahas tentang berkumpul dengan keluarga???
Bisa tidak dia mengembalikan nyawa orang-orang yang sudah mati mengenaskan akibat kelakuan jahatnya itu??? Sementara dengan meninggalnya 1 orang saja sudah mengubah jalan hidup banyak orang dalam keluarga orang-orang yang sudah dibunuh para teroris.
Jika seorang ayah yang mati gara-gara ulah teroris, minimal setidaknya ada dua jiwa yang hidupnya dipermainkan teroris yaitu istri dan anak orang tersebut, belum lagi kedua orang tua, saudara, kerabat, sahabat dan teman-teman yang ditinggalkan.
Bisa ribuan bahkan jutaan jiwa yang hidupnya sudah dipermainkan oleh para teroris jahanam ini. Berapa banyak keluarga yang sudah tak bisa berkumpul lengkap lagi dengan orang-orang yang dicintainya akibat kelakuan para teroris ini???
Lalu tiba-tiba sekarang mereka jadi sok bijak mengingatkan pemerintah tentang ini dan itu yang mereka sendiri tak mau melakukannya. Tempeleng ngga pindah-pindah ini namanya. Benar-benar menjijikkan.
Saat ini ABB berumur 81 tahun. Jiwa pengecut ABB muncul di usia ini sampai merengek minta dibebaskan dari penjara gara-gara takut corona.
Mau tak mau saya jadi teringat pada Papa saya yang baru saja dimakamkan Minggu, 6 April 2020 barusan di usia 84 tahun. Fisik Papa saya memang drop tua dimakan usia. Tapi soal nyali Papa saya luar biasa. Tanpa ketakutan sedikitpun di wajahnya, tanpa keluhan dan omelan di mulutnya, Papa saya berjalan melewati lembah bayang maut itu dengan gagah. Dengan sabar, tabah dan ikhlas Papa saya menjemput kematiannya. Saya sudah menuliskannya dalam artikel berikut ini.
https://seword.com/urusan-hati/ini-kisahku-mendampingi-dan-menyaksikan-betapa-sCMiaYlIsi
Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan. Yang namanya teroris dengan segala prinsip, teori dan dalilnya ternyata hanyalah seorang penipu dan pengecut. Ngakunya tak takut mati tapi takut corona. Menyuruh orang lain mati dengan pahala surga padahal dirinya sendiri takut mati menolak surga. Sungguh aku tak menyangka ternyata dirimu selemah ini Ferguso.
Sumber referensi:
https://news.detik.com/berita/d-4967390/surati-jokowi-abu-bakar-baasyir-minta-dibebaskan-karena-corona
https://www.liputan6.com/news/read/290359/rekam-jejak-penangkapan-abu-bakar-baasyir
Pengecut! Teroris Yang Ngakunya Tak Takut Mati Ternyata Takut Corona
Sumber : https://seword.com/politik/pengecut-teroris-yang-ngakunya-tak-takut-mati-ptP9SoZmzk

Bukan Anies, Kepala Daerah Ini Dapat Pujian Doni Untuk Penanganan Covid 19!

Anies dan pendukungnya harusnya sadar diri karena sudah kehilangan muka di depan pemerintah pusat dan rakyat. Tak perlu gembar gembor Anies dapat bantuan liga muslim dunia seperti kata Ayah Naen karena nyatanya dia tak becus bekerja. Saat semua kepala daerah berlomba-lomba melakukan penangan terbaik, dia malah main media demi pencitraan.
Salah satunya informasi kematian yang selalu dibuat heboh Anies. Semua framing media menuliskan tagline suara Anies bergetar saat mengumumkan jumlah jenazah. Padahal di Jatim Gubernurnya setiap hari menginfokan jumlah pasien yang sembuh. Di Jabar mencari solusi untuk terus menaikkan anggaran dan meratakan rapid test. Lebih keren lagi yang dilakukan Jateng hingga menuai pujian Doni. Ganjar tak hanya produksi massal secara mandiri untuk APD dan rapid test di darerahnya. Ia juga melakukan solusi jitu pada pemudik.
Seperti dilansir kumparan.com, Kepala Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Doni Monardo menyinggung langkah-langkah yang dilakukan pemda dalam menangani virus corona. Doni menyinggung masih banyak masyarakat yang tidak patuh meski pemda telah mengeluarkan kebijakan yang tegas.
Dalam rapat virtual bersama Komisi VIII, Doni memuji kebijakan yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam menangani kasus corona di wilayahnya. Ia pun berharap apa yang dilakukan Ganjar di Jawa Tengah dapat menjadi contoh bagi pemda lainnya.
"Kepatuhan masih rendah, tapi kami terus berkoordinasi dengan Pak Gubernur Ganjar. Mudah-mudahan Jawa Tengah bisa menjadi contoh," kata Doni dalam rapat virtual bersama Komisi VIII, Senin (6/4).
Hal-hal yang perlu dicontoh, menurut Doni, adalah program di Jawa Tengah yang menjemput warganya dari Jakarta yang sudah tidak berpenghasilan karena wabah corona. Setelah dijemput, mereka pun diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah ada program untuk menjemput warga masyarakatnya ke Jakarta yang sudah kehilangan pekerjaan. Di sana mereka kasih keterangan. Anda kami jemput, Anda wajib isolasi mandiri selama 14 hari," tuturnya.
"Ini kan bagus ada komunikasi dari pusat ke daerah ke masyarakat. Nah kalau semua bisa tertib seperti itu, kita bisa membatasi masyarakat yang terpapar," lanjutnya.
Selain itu, Doni juga menyinggung pentingnya alokasi anggaran kepada instansi-instansi yang membantu pencegahan corona di daerah-daerah. Ia pun meminta daerah memiliki rencana berkelanjutan untuk menangani wabah ini.
"Saya sudah melaporkan kepada pimpinan Komisi VIII pentingnya kita menyusun continuity plan dan mengalokasikan dana kepada BPBD. Sekarang terlihat mana kepala daerah yang peduli kepada kepentingan masyarakat, mana yang sama sekali acuh saja. Jadi ini menjadi koreksi bagi kita," pungkasnya.
Pernyataan Doni ini sekaligus menjadi sindiran telak bagi Anies yang acuh dengan warganya. 
Saat ini seharusnya yang dilakukan kepala daerah adalah membatasi kontak antar warga terutama dengan daerah zona merah. Apa yang dilakukan Ganjar terkait mudik ini sangat bagus dan memang layak jadi percontohan. Bukan gembar gembor dapat sumbangan seperti kata Tengku Zul tapi tak ada aksi nyata yang dilakukan Anies pada warga DKI.
Justru banyak kebijakan Anies yang akhirnya blunder dan mendapat teguran keras dari pusat. 
Masih ingat dengan pembatasan moda transportasi MRT, LRT dan Trans Jakarta beberapa saat lalu yang menyebabkan antrean panjang? Ini semua akibat keteledoran Anies maka wajar kalau saat ini peningkatan kasus Covid 19 di DKI meningkat tajam. Untungnya saat itu Jokowi turun langsung melarang pembatasan transportasi massal.
Kini Anies lagi-lagi ngebet membatasi moda transportasi dan ingin Jakarta dilockdown. 
Nanti kalau ada eksodus besar-besaran dari kota ke daerah siapa yang bertanggung jawab. Tentunya bukan Anies. Padahal setiap kebijakan harus dilakukan dengan koordinasi banyak pihak.
Saat Ganjar bisa memproduksi sendiri APD di daerahnya termasuk rapid test, Anies masih sibuk mengumumkan jumlah jenazah. 
Kasihan sekali warga DKI yang ketiban pemimpin seperti dia. Inilah bedanya pemimpin yang berpihak pada rakyatnya dan pemimpin yang sibuk menaikkan citranya. Saat Ganjar meniru blusukan Jokowi untuk menemukan solusi dari setiap masalah, Anies malah menjadi sumber masalah dengan menambah jumlah pasien lewat aturan kerumunan yang ia keluarkan.
Setelah berhasil membuat kerumunan dengan nama bagi-bagi masker, Anies kembali membuat kerumunan dengan bagi-bagi sembako. Padahal di daerah yang jauh dari metropolitan, Ganjar berhasil menerapkan kebijakan isolasi mandiri dan membatasi kontak dari zona merah ke daerah asal. Inilah buktinya blusukan ala Jokowi dan Ganjar lebih tepat sasaran ketimbang bacot Anies yang bisanya menambah masalah.
Referensi:
https://m.kumparan.com/kumparannews/doni-monardo-puji-ganjar-dalam-tangani-corona-di-jawa-tengah-bisa-jadi-contoh-1tAgD8qhfiy
Bukan Anies, Kepala Daerah Ini Dapat Pujian Doni Untuk Penanganan Covid 19!
Sumber : https://seword.com/umum/bukan-anies-kepala-daerah-ini-dapat-pujian-doni-zvn7p7TScX

Antara Radikalisme, Demokrasi Kebablasan dan Pornografi

Mungkin bagi masyarakat awam ketika Pilpres 2019 selesai dengan berlanjutnya Pemerintahan Pak Jokowi yang kali ini menggandeng Pak KH Ma’ruf Amin, maka Indonesia akan semakin damai, semakin jauh dari intoleransi dan radikalisme. Indonesia akan semakin baik, bisa berkonsentrasi melanjutkan Visi dan Misi Pak Jokowi dan Kabinetnya dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Apalagi, sang rival, Pak Prabowo Subianto diberikan amanah untuk membidangi Menteri Pertahanan, melihat sepak terjang dan keinginannya untuk mengembangkan bidang Pertahanan Republik Indonesia.
Pak Jokowi dengan legowo dan dengan kerendahan hati menerima semua masukan dan tidak mempermasalahkan apapun kejadian sebelum Pilpres dan sesudah, apalagi menjelang pengumuman oleh KPU. Semuanya iklas dan damai sehingga kita berharap pemerintahan akan berjalan dengan adem dan berjalan sesuai dengan keinginan kita bersama.
Namun, kini kita kembali melihat bagaimana wabah pandemik corona virus kembali dimanfaatkan oleh oknum-oknum politikus yang mabuk kekuasaan untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat. 
Gorengan-gorengan berbungkus agama dimainkan, bagaimana agar covid-19 ini benar-benar menakutkan dan bagaimana agar pemerintah jelek di mata rakyat.
Ketika pertamasekali covid-19 menyerang Indonesia dengan ditemukannya dua orang WNI terkena virus corona tertanggal 2 Maret 2020 dan WHO mengumumkan status covid-19 menjadi pandemi, artinya virus yang meyebar ke berbagai negara, maka pemerintah mengumumkan agar seluruh rakyat Indonesia melakukan aktivitas di rumah, termasuk bekerja, belajar dan beribadah sebagai langkah awal pencegahan penyebaran corona ini.
Namun, keputusan itu dianggap tidak tepat oleh mereka-mereka yang memang memanfaatkan segala momen agar pemerintah dianggap tidak bekerja. Mereka memaksakan statusnya dibuat menjadi lockdown agar ekonomi lumpuh total, jikalau ekonomi lumpuh total maka sudah pasti tau apa yang akan terjadi bukan? Akh jauh-jauhlah itu!
Di masa sulit akibat covid-19 ini nyata kita lihat masih ada yang memanfaatkan situatis dan kondisi dengan menghina pemerintah, lebih spesifiknya Presiden dan Menterinya.
Banyak bertebaran video yang kita lihat bagaimana mereka membungkus bencana alam non benda ini menjadi bahan untuk menyerang pemerintah. Ada yang mengatakan ini adalah kutukan karena junjungan mereka masih berada di Arab Saudi hingga kini, ada yang mengatakan bahwa ini adalah tentara allah, dan masih banyak lagi.
Bencana nasional non alam ini juga membuat orang-orang muda yang tersesat oleh intoleransi dan radikalisme, menghina Presiden oleh karena kebijakannya. 
Mereka-mereka – yang terpapar radikalisme dan intoleransi – yang dianggap oleh negara masih embrio-embrio kecil, kini mulai muncul ke permukaan.
Sebut saja Ali Baharsyah alias AB, terciduk lantaran mengunggah video penghinaan pada Presiden dengan kebijakan yang dia buat.
Dalam videonya, si AB ini dengan beraninya mengatakan presiden Jokowi, yang juga merupakan panglima tertinggi angkatan darat, laut dan udara itu dengan sebutan ‘goblok’. Tidak hanya itu saja, dia berkata karantina itu untuk monyet apa manusia?.
Akibat dari video yang menghina dan melecehkan itu, ia akhirnya dilaporkan ke polisi oleh Ketua Cyber Indonesia, Muannas Al Aidid ke Bareskrim Polri pada Rabu 1 April 2020 lalu, dengan tuduhan ujaran kebencian dan penyebaran hoaks Covid-19.
Dalam laporan bernomor: LP/B/0184/IV/2020/BARESKRIM itu, Muanass melampirkan barang bukti 5 lembar tangkapan layar dan 1 unit USB berisi rekaman video Ali Baharsyah.
Dengan gerak cepat, tim Bareskrim Polri langsung mengamankan AB. Dia ditangkap pada Jumat 3 April 2020 malam tanpa perlawanan alias pasrah ditangkap di Cipinang, Jakarta Timur.
Dan saat pemeriksaan, saya dibuat terheran-heran dengan apa yang ada pada barang bukti yang disita. Bagaimana tidak? Sebelumnya, pada bulan Februari, AB juga dilaporkan ke Polda Jawa Barat.
Menurut Himawan, AB melakukan aksinya untuk menyebarkan paham tertentu. “Dari hasil pemeriksaan, motif tersangka adalah menyebarluaskan paham yang diyakininya, yang ini beberapa paham yang bertentangan, juga beberapa paham yang sedang kita lakukan pendalaman berkaitan dengan analisia paham tersebut,” tutur dia.
Dari hasil penangkapan, polisi menyita empat ponsel, tiga modem, 104 keping CD, 11 harddisk, satu laptop, satu kamera, dua tripod, dua KTP, hingga beberapa pakaian.
Yang paling menyesakkan, ternyata si AB ini juga menyimpan file porno! Wah,wah, itu untuk konsumsi sendiri apa diedarkan juga? Mengingat dalam sebuah postingan video, si AB ini juga menyebarkan paham khilafah, dimana di dalam video itu terlihat perwakilan dari beberapa kampus mengkumandangkan khilafah.
Nah, inilah yang saya maksudkan paham radikalisme terus menjalar pelan-pelan di kampus-kampus, baik itu ternama maupun ngga ternama, kalangan masyarakat awam yang gampang percaya, akademisi, di BUMN, Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga sisi usia, perkembangan radikalisme atau paham-paham yang bertangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 telah menggerogoti, dari tingkat usia dini, dewasa dan lanjut usia.
Paham-paham radikalisme berbalut agama ini menyebar, belum lagi demokrasi kebablasan, dimana banyak orang yang asal buat status di media sosial. Bagaimana bahasa-bahasa kasar menghina Presiden, almarhum ibu Presiden yang sudah wafat, bagaimana seorang Pak Luhut dituduh, hingga kata-kata kasar kepada Pak Menteri Yasona.
Inilah yang menjadi ancaman yang harus kita berantas bersama! Bagaimana caranya? Kembali kepada pribadi kita bersama untuk melihat dan membuka mata hati kita bahwa wawasan kebangsaan itu sangat penting kembali ditanamkan. Pun dengan penerapan kearifan lokal, budaya bangsa dan menekankan bahwa budaya luar itu tidak semuanya bagus.
Disamping itu pemahaman agama yang benar juga harus benar-benar diberikan dan jangan berlebih-lebihan dalam beragama. Peran keluarga juga sangat penting memberikan pemahaman sejak dini bagaimana bertoleransi yang baik dan benar. Sekian!
sumber artikel: https://nasional.kompas.com/read/2020/04/06/17422141/hina-jokowi-terkait-penanganan-covid-19-pemilik-akun-alibaharsyah007
Antara Radikalisme, Demokrasi Kebablasan dan Pornografi
Sumber : https://seword.com/umum/antara-radikalisme-demokrasi-kebablasan-dan-luZ87MEiPm

Faisal Assegaf Hendak Mainkan Isu Agama?

Perseteruan antara Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dengan Said Didu tampaknya hendak dipanas-panasi oleh Faisal Assegaf. Dia ini bukannya menyarankan agar kedua belah pihak mengambil jalan damai saja. Dengan misalnya mendorong Said Didu supaya meminta maaf kepada LBP, namun justru memprovokasi lewat cuitannya sebagai berikut: Sikap pak @msaid.didu ogah minta maaf pd Luhut adalah bentuk kemenangan bagi seluruh rakyat, lebih khusus umat Islam se-Indonesia. Kaum muslim bahagia banget, para tokoh Islam makin memperkuat kebersamaan melawan virus Corona dari China. Terima kasih. Allahu Akbar!
Acara "ribut-ribut" ini awalnya dipicu oleh Said Didu yang menuduh LBP hanya memikirkan uang. Tudingan yang tidak berdasar itu dia sebarkan lewat video di YouTube berjudul: “MSD: LUHUT HANYA PIKIRKAN UANG, UANG, DAN UANG”. Dalam video berdurasi 22 menit 44 detik itu, si Said Didu menilai pemerintah saat ini lebih mengedepankan peninggalan monumental berupa ibu kota baru daripada mengatasi masalah seperti wabah Covid-19.
Kemudian pria cebol yang tampaknya doyan mepet pada wanita yang bukan bininya ini, membawa-bawa nama Luhut, dengan kata-kata: "Kalau Luhut kita sudah tahulah di kepala beliau itu hanya uang uang, saya tidak melihat beliau memikirkan bangsa dan negara, memang karakternya demikian, hanya uang dan uang".
Wajar saja LBP naik pitam dengan tudingan yang sama sekali tidak berdasar ini. 
Siapa yang meragukan loyalitas dan totalitas seorang LBP pada bangsa dan negara ini? 
Kalau dibandingkan dengan Didu yang juga pernah menduduki jabatan strategis di negeri ini, jelas sangat tidak sepadan. Sumbangsih LBP yang sudah menjadi menteri semasa Presiden Gus Dur, sangat jauh jika dibandingkan dengan Didu.
Said Didu lupa, LBP bukanlah Jokowi, yang diam saja ketika difitnah atau dihina. 
Jokowi yang sabar dengan membiarkan caci-maki dan hinaan mendera diri dan keluarganya, lebih memilih kepentingan bangsa dan negara, dengan terus bekerja, ketimbang mengurusi orang-orang yang merendahkan dirinya. Upaya Jokowi dan jajarannya dalam memerangi Covid-19 ini sudah sedemikian keras dan serius, tetapi masih dimanfaatkan oleh pihak lain yang memiliki kepentingan lain.
Said Didu, dengan membawa-bawa kepentingan masyarakat luas, menyerang pemerintah lewat tudingannya terhadap LBP. Kita semua tahu, sejak dulu kelompok mereka tidak menginginkan negeri ini aman damai dan sejahtera di bawah Jokowi. Bahkan wabah virus yang berpotensi menghinggapi diri dan keluarga mereka pun dibuatkan celah untuk memaksakan pemuasan syahwat politik yang tidak pernah kesampaian itu. Apapun mereka lakukan -- termasuk memanfaatkan medsos dengan menyebar fitnah dan hoaks untuk mengganggu kinerja dan konsentrasi pemerintah.
Dan LBP yang tidak terima diperlakukan seperti itu, segera melayangkan peringatan kepada Said Didu, agar dalam waktu 2 x 24 jam meminta maaf. Jika tidak, maka kasus ini dibawa ke ranah hukum. 
Kalau tetap bandel dan bodoh, penjara menanti Said Didu.
Sudah diduga, oknum ini tidak akan mudah begitu saja menuruti ajakan damai dari pihak yang jadi korban fitnah. Itu ciri khas kelompok ini, yang sok keras kepala namun bodoh. 
Said bukannya meminta maaf, tapi mengirimkan surat klarifikasi ke pihak LBP tentang video yang menuduh LBP secara kelewatan itu.
Bisa saja LBP menganggap surat klarifikasi itu sebagai "permintaan maaf dalam bentuk lain", lalu menganggap masalah ini sudah selesai. Sebab saat ini virus corona lebih urgen dihadapi daripada meladeni nyinyiran di Said Didu.
Tidak masalah. Kita dukung, sebab saat ini LBP pasti lebih mementingkan keselamatan rakyat, bangsa dan negara dari ancaman Covid-19 ini daripada urusan pribadinya. Tapi mbok Said Didu, tahu diri dong. Bertobat itu indah Pak, malu sama umur, dan wajah yang tidak enak dipandang itu.
Tapi sungguh tak dinyana, kemarin tiba-tiba muncul status bernada provokasi dari Faisal Assegaf yang sok membela Said Didu. Di mata Faisal, surat klarifikasi dari Said Didu itu justru sebagai wujud penolakan meminta maaf terhadap LBP. Gilanya, dia sampai mengatakan bahwa sikap Said Didu itu adalah bentuk kemenangan bagi seluruh rakyat, lebih khusus umat Islam se-Indonesia. Apa hubungannya persoalan pribadi antara LBP dan Didu dengan umat Islam?
Saat ini, pemerintah, bangsa dan negara sedang berperang melawan virus Corona. Kita semua berharap supaya "perang" ini selesai, dan kita menangkan sebelum bulan Ramadhan tiba. Itulah doa semua orang dari Sabang sampai Merauke. Tetapi Faisal Assegaf malah terkesan menyeret umat sedang berperang dengan LBP? Mentang-mentang LBP itu non-muslim, maka ketika Said Didu berseteru dengan LBP, maka itu juga perseteruan umat Islam se-Indonesia dengan LBP?
Otak, di mana otak? Nuranimu ke mana? Apa tidak pernah belajar dari berbagai peristiwa kelam gara-gara agama diseret dan dimain-mainkan? Belum puaskah engkau menyaksikan luka dan perpecahan di masyarakat gara-gara agama dijual di Pilkada DKI 2017, Pilgub Sumut 2018, dan pilpres?
Perang bangsa Indonesia saat ini adalah melawan virus corona yang tidak kelihatan. 
Maka jangan salahkan siapa-siapa jika ente atau keluarga disergap virus ini. Apabila pemerintah dan jajarannya sukses besar mengenyahkan Covid-19 ini, kita semua masyarakat Indonesia adalah pemenang.
Maka, jangan kau coba perkeruh perjuangan pemerintah dan paramedis yang mempertaruhkan jiwa raganya dalam perang ini. Pemerintah dan paramedis di garda depan berjuang untuk kepentinganmu dan kebahagiaan keluargamu juga, tetapi kau malah ingin memecah-belah masyarakat dengan meniup-niup sentimen agama?
Bertobatlah Pak!
Faisal Assegaf Hendak Mainkan Isu Agama?
Sumber : https://seword.com/umum/faisal-assegaf-hendak-mainkan-isu-agama-gdenGDEQ0P

Corona Datang, Butuh Dana, Kog Tiba-Tiba Angka Kemiskinan Jakarta Melonjak Tinggi!

Pada Januari lalu, Anies mengklaim telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di DKI Jakarta sebanyak 0,36 persen sejak September 2017. Menurutnya lagi, DKI Jakarta merupakan angka kemiskinan terkecil dalam lima tahun terakhir di DKI. Hal itu dia sampaikan di acara pembukaan Rakerda DPP Partai Gerindra DKI pada 26 Januari 2020.
"Kita mencapai angka persentase penduduk miskin terkecil dalam lima tahun terakhir di Jakarta ini. Sejak September 2017, persentase penduduk miskin kita ada 3,78 persen, kemudian turun sekarang sudah mencapai 3,42 persen.” (Anies Baswedan, Kompas)
Dari persentase kemiskinan penduduk DKI di atas, dapat dilakukan perhitungan sederhana dengan asumsi jumlah penduduk DKI per 2019 sekitar 10,5 jutaan. Data ini menurut publikasi BPS DKI Jakarta. Mengacu pada presentase kemiskinan terakhir menurut Anies, yaitu 3.42 persen, maka jumlah penduduk miskin di DKI adalah sekitar 359.100 jiwa. Anies berhasil mengurangi kemiskinan sekitar 37.800‬ jiwa. Sampai di sini tidak ada persoalan. Katakan WOW ke Anies.
Muncul pertanyaan besar ketika Anies meminta dukungan dana kepada Wapres Ma’ruf Amin saat video conference. Anies mengaku bahwa terdapat 3,7 juta jiwa warga DKI yang berstatus miskin dan rentan miskin. 3,7 juta jiwa warga DKI itu sama dengan 35,23 persen warga DKI.
"Dalam catatan kami, ada 3,7 juta orang dalam posisi miskin dan rentan miskin. Mereka terdampak cukup serius dan perlu ada dukungan untuk bisa membiayai kehidupan di Jakarta.” (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kompas)
Karena ada dua jenis yang membutuhkan bantuan, yaitu miskin dan rentan miskin, Wapres kemudian memperjelas soal data ini apakah sudah terdata menurut nama dan alamat. 
Karena diminta kejelasan, Anies pun menjelaskan bahwa yang dalam posisi miskin berjumlah 1,1 juta jiwa. Sisanya adalah warga rentan miskin.
"Kalau masyarakat miskin di Jakarta ada 1,1 juta, mereka sudah teridentifikasi by name by address karena selama ini dapat bantuan dari kami. Tapi kelompok rentan miskin, ini adalah kelompok yang tidak dapat bantuan langsung.” (Anies Baswedan, Kompas)
Oh iya… Warga yang rentan miskin itu maksudnya adalah warga yang jadi miskin karena terdampak corona. Bisa jadi mereka itu adalah yang di PHK, pelaku UMKM, dan pekerja informal lainnya. Yang jelas status mereka sebelumnya, mungkin, hampir miskin.
Perlu Anda tahu bahwa 1,1 juta jiwa warga miskin DKI sama dengan 10,47 persen. Jadi selama ini, DKI Jakarta – mengacu pada pengakuan Anies – memberikan bantuan langsung ke warga miskin yang jumlahnya 1,1 jiwa, kepada 10,47 persen warga DKI. Loh…..
Anda sudah tahu masalahnya?
Saya perjelas yah. Januari Anies mengklaim kemiskinan di DKI hanya 3,42 persen atau setara dengan 359.100 jiwa. Nah setelah corona datang, jumlah warga miskin itu berubah menjadi 1,1 juta jiwa atau sama dengan 10,47 persen. Itu artinya terdapat lonjakan angka kemiskinan 7,05 persen atau sama dengan 740.900 jiwa. Ini bukan karena dampak corona loh yah. Yang 1,1 juta atau 10,47% itu adalah yang biasa disalurkan bantuan langsung tunai atau datanya pasti.
Pertanyaannya, kenapa angka itu begitu cepat bertambah? 
Ada beberapa kemungkinan. Mungkin, jumlah penduduk miskin di DKI sebanyak 1,1 juta (10,47%) itu benar adanya. Tetapi agar tampak berhasil memimpin Jakarta, Anies mengaku jumlah warga miskin di DKI hanya 359,1 ribu (3.42%). 
Yang penting terlihat berhasil. Mau bohong atau menipu, itu urusan belakang.
Mungkin, jumlah yang miskin itu hanya 3,42 %. Tetapi penyaluran bantuan langsung tunai itu selalu di mark up. Jangankan warga miskin, mayat saja dimark up kog. Untuk apa? Bisa jadi dia korupsi. Kita tidak tahu.
Mungkin, angka 3,42% itu benar. Tetapi demi mendapatkan efek kejut ke Wapres, demi mendapatkan dukungan dana, maka dia mark up jumlah warga miskin. Yang penting dananya turun, soal tipu menipu, toh dari dulunya sudah begitu terhadap JKT58.
Mungkin juga, Anies sudah tidak bisa lagi menghindar. Dia terpaksa mengakui jumlah real penduduk. Soalnya ini berkaitan dengan uang yang jumlahnya tidak sedikit dan tidak mungkin ditutup-tutupi. 
Kalau mau ditutup-tutupi, bisa-bisa Anies harus jual diri untuk menutupinya. Itu pun kalau laku. Jadi harus jujur agar dana yang turun juga sesuai dan dia tidak nombok. Biasalah kalau sudah berkaitan dengan uang, Anies tidak mau rugi.
Kenapa saya menggunakan terminus ‘mungkin’? Bisa jadi perhitungan saya di atas salah. Maka kalau ada yang lebih paham, silakan ajari saya cara menghitungnya.
Alasan lainnya, terlalu banyak alasan seorang Anies Baswedan untuk memainkan data seenak udelnya. Maka terlalu banyak pula kemungkinan tujuan yang ingin dicapainya. Maka selama belum Ada bantahan, semua kemungkinan di atas menjadi mungkin.
Semoga covid-19 cepat berlalu.....
Salam dari rakyat jelata
Corona Datang, Butuh Dana, Kog Tiba-Tiba Angka Kemiskinan Jakarta Melonjak Tinggi!
Sumber : https://seword.com/politik/corona-datang-butuh-dana-kog-tibatiba-angka-iRhXFyMgK9

Terkencing-kencing, Said Didu Kirim Surat ke Luhut

Terkencing-kencing (ter- +kencing + kencing) perbuatan yang dilakukan tidak disengaja, dan/atau berulang-ulang, Said Didu kirim surat ke Luhut
Artinya apa? Said Didu selaku tokoh akhirnya tunduk juga kepada Luhut. 
Sebagaimana tertuang bahwasanya Terkencing-kencing memiliki makna perbuatan yang tidak disengaja atau berulang-ulang. Kisah penghinaan seorang Said Didu kepada orang lain itu sering terjadi.
Dengan dalih kritik, Said Didu dengan tegas dan bebas bisa berkata apapun, sesuka hatinya kepada siapa saja, tanpa peduli lawan bicara, atau orang yang ia kritik sakit hati atau terluka karenanya.
Hari ini sejarah mencatat, Said Didu telah mengirimi surat ke seorang Luhut. 
Sebagai kaum intelektual, mengirim surat sebagai bentuk klarifikasi adalah sebuah upaya bahwa kita telah merasa salah dan ingin mengklarifikasi (membenarkan yang salah)
Tidak perlu tersurat kata "maaf" dalam surat, sebagai seorang yang intelektual pasti paham bahwa Said Didu mengetahui kesalahannya.
Karena lontaran yang sifatnya kasar sudah tentu masuk dalam delik formil, dimana disana yang dirumuskan adalah tindakan yang dilarang (beserta hal/keadaan lainnya) dengan tidak mempersoalkan akibat dari tindakan itu. Misalnya pasal: 160 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (“KUHP”) tentang penghasutan.
Secara jelas, Said Didu telah menghasut audiencenya sebanyak hampir 100.000 orang lebih di channel Youtubenya untuk percaya dengan apa yang ia ucap. Belum lagi soal pasal penghinaan karena mengandung kesengajaan, yang juga menyinggung kehormatan seorang Luhut.
Said Didu telah berulang-ulang, bukan hanya kepada Luhut, tapi pernah juga mengatakan hal serupa yang cukup kasar, kepada saudara kita di Papua. Dulu di Mata Najwa, Said Didu pernah punya statement, dirinya merendahkan orang Papua.
Masalah penguasaan teknologi tidak ada hubungannya dengan etnis mana pun. Orang Papua banyak yang maju dan siap memanfaatkan teknologi apapun.
Said Didu pernah lolos saat itu, tidak ada yang terprovokasi, bahkan tidak ada yang melaporkannya ke Polisi. Padahal jelas Said Didu tidak pernah minta maaf sedikitpun atas ucapannya.
Dan kali ini, semua terulang, Said Didu dengan keyakinannya. Dia merendahkan nama seorang Luhut dengan jelas. Tapi bagaimana kelakarnya saat menulis surat?
Article
Tertuang dalam suratnya nomor 2. "Rangkaian tidak terpisahkan dari analisis" dimana tertulis jelas disana, menurutnya, Said Didu ini sedang berupaya menyampaikan sebuah kritik langsung ke Pemerintah, hanya saja karena saat ini posisi menteri sedang di isi Luhut, jadi mau tidak mau namanya terseret.
Lalu setelah mengirim pesan itu, apa kelakarnya dia didepan para pewarta? 
Said Didu: Dia Intelektual
Walau tidak meminta maaf secara tersurat, tapi cara Said Didu memuji seorang Luhut sebagai orang yang intelektual itu sudah pertanda. Bahwa ada getaran disana
Kasus kali ini berbeda dengan warga Papua yang lebih memilih memaafkan ucapan Said Didu. 
Kasus kali ini langsung disambar bak petir oleh jubir Luhut.
Harapan terbesar adalah melanjutkan kasus ini secara jelas. Unsur penghinaan sudah memenuhi syarat. 
Said Didu tidak bisa membuktikan bahwa seorang Luhut hanya fokus pada uang. 
Tidak ada dasarnya, bahwasanya karena iklim investasi harus terus berjalan. Itu normal.
Karena Bapak Luhut benar-benar bekerja buat bangsa, beliau tidak ingin terjadi krisis terulang seperti 98. Kalau yang difikir Said Didu itu hanya uang yang sifatnya materialistis, seolah menggambarkan Luhut sangat memerlukan uang untuk kekayaannya pribadi, sudah jelas pendapat itu salah.
Orang awam tidak akan mencerna isi surat Said Didu, penonton Youtube yang menonton channelnya Said Didu hanya akan punya 1 narasi dikepala mereka. Luhut peduli uang. Seorang Luhut tidak peduli bangsa, apalagi peduli soal wabah corona ini, Titik.
Dan apa yang difikirkan banyak orang itu jelas menyakiti nama baik, dan keluarga besar dari Pak Luhut. Maka tidak ada alasan yang logis bila LBP tidak melanjutkan proses hukum ini lebih lanjut.
Sesekali, Said Didu harus didik dengan batasan kritik yang baik secara aturan. Bukan sembarang bicara tanpa memikirkan perasaan lawan bicara atau orang yang dia kritik. Toh juga Pak Yasona lagi banyak beri remisi bebas, mana tau Said Didu di penjara di rumah.
Terkencing-kencing, Said Didu Kirim Surat ke Luhut

Didu: Nyerang Kayak Macan, Saat Klarifikasi Kayak ‘Tikus Got’

Saya kira nyali orang yang mengaku ‘manusia merdeka’ akan segarang macan. 
Ternyata semua itu hanya omong kosong belaka. 
Kebanyakan hanya bacot ala manusia terbuang seperti Didu.
Ketika Didu berbicara tentang Luhut Binsar Panjaitan (LBP), seolah dalam setiap kata dan kalimatnya sudah penuh perhitungan dan melalui pertimbangan yang sangat matang serta punya dasar yang sangat kuat. Bagaimana kita tidak berpikir seperti itu, secara dia menyerang dengan begitu sadis dan kejinya. 
Coba deh baca pernyataannya dalam video ini:
Kalau Luhut kan kita sudah tahulah. Ya memang menurut saya di kepala beliau itu hanya uang, uang, dan uang. Saya tidak pernah melihat bagaimana dia mau berpikir membangun bangsa dan negara. Memang karakternya demikian, hanya uang, uang, dan uang. Saya berdoa mudah-mudahan terbersit kembali Sapta Marga yang pernah diucapkan oleh beliau sehingga berpikir untuk rakyat bangsa dan negara. Bukan uang, uang, dan uang.
Kenapa itu dilakukan karena ada pihak yang ngotot untuk agar anggarannya tidak dipotong, dan saya pikir pimpro (pimpinan proyek) pemindahan ibu kota, Luhut Pandjaitan, itulah yang ngotot agar anggarannya tidak dipotong. Sehingga, Sri Mulyani punya ide untuk menaikkan jumlah utang.” (Said Didu)
Coba bandingkan dengan transkrip surat Klarifikasi Didu berikut:
Article
Dia hanya menyinggung soal ‘Luhut hanya memikirkan uang, uang dan uang’ dan ‘semoga terbersit kembali sapta marga’. Dia menganggap itu analisanya tentang kebijakan pemerintah terkait penanganan wabah covid-19. Dia mengklaim bahwa kebijakan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi lebih mementingkan kebijakan penyelamatan investasi yang mungkin merupakan pelaksanaan tugas LBP.
Pada videonya, Didu menyerang pribadi LBP secara terang-terangan. 
Dia tidak sedang mengkritik kebijakan LBP sebagai Menteri, melainkan terpisah dari situ. 
Mengkritisi kebijakan pemerintah itu bukan menyerang kepribadian pejabatnya dengan tuduhan yang keji. Klarifikasi Didu itu pun akhirnya menjadi kosong belakang. Hanya mencari jalan untuk melepaskan diri.
Dan busuknya Didu, dia mengklaim mengkritik tetapi pada saat yang sama meragukan tugas LBP sebagai menteri untuk penyelamatan investasi. Kata ‘mungkin’ dalam angka 1, poin b adalah serangan busuk yang menimbulkan interpretasi lain.
Di video, dia sudah memastikan bahwa LBP tidak pernah memikirkan bangsa dan negara
Itu artinya dia menganggap LBP sudah sedemikian jahatnya sampai tidak pernah memikirkan bangsa padahal dia seorang menteri. Ini serangan terhadap pribadi yang harusnya diikuti bukti-bukti yang kongkret. 
Tetapi dalam klarifikasi dia tidak menyinggung sama sekali. Dia hanya mengatakan harapannya agar LBP kembali pada jiwa sapta marga yang pasti akan memikirkan rakyat, bangsa dan negara.
Kalau dianggap Didu tidak mau minta maaf, itu hanya soal keangkuhan pribadi saja. Itu hanya untuk menjaga harga diri yang selama ini merasa benar. Padahal pada bagian empat klarifikasinya, permintaan maaf itu sudah tersirat. Itulah yang membuat dia tampak tak berdaya dan ketakutan dengan dalil panggilan hati Nurani untuk memenuhi kewajiban sebagai anak bangsa. Aslinya, maaf pak, itu kritik saya, kalau sekiranya ada yang menyerang pribadi, saya tidak bermaksud demikian.
Tetapi apa pun klarifikasi Didu, apa pun isinya, sebenarnya tidak penting. Ketika dia sudah mengklarifikasi, berarti dia sangat ketakutan diproses hukum oleh LBP. Dia memilih klarifikasi dalam 2x24 jam, berarti dia sudah tidak berdaya. Sebab kalau dia memang benar manusia merdeka dan punya alasan kuat untuk mengkritik LBP, kenapa harus minta maaf.
Inilah yang saya maksudkan Didi bagai macan ketika menyerang, tetapi bagai tikus got ketika klarifikasi. Secara macan kan tidak akan mundur sekalipun diultimatum. 
Kalau ternyata dia klarifikasi, ya tidak lebih dari tikus got yang lari ketakutan ketika bertemu dengan manusia. Pernah lihat tikus gotkan?
Didu sudah tamat. Dia sudah berakhir. Klaim manusia merdekanya sudah usang jadi manusia ketakutan. Ternyata yang mulutnya sebesar Didu juga tidak berani mempertanggung jawabkan perkataannya di hadapan hukum. Padahal dia itu selalu mengkritik mengenai penegakan hukum di negara ini, malah dia yang tidak berani menghadapi proses hukum itu.
Menurut saya sih, sebaiknya pihak LBP tetap saja memproses Didu. Biar jera dan syukur-syukur berhenti memprovokasi.
Didu: Nyerang Kayak Macan, Saat Klarifikasi Kayak ‘Tikus Got’
Sumber : https://seword.com/politik/didu-nyerang-kayak-macan-saat-klarifikasi-kayak-NxnZxb4WGJ

Pantaskah Orang PKS Mengatakan Presiden Jokowi Lebih Baik Meninggal dan Manfaatnya Kecil?

Di negara lain, orang beramai-ramai memberikan dukungan kepada pemerintah mereka untuk melawan virus Corona, tetapi hanya di Indonesia, masih banyak orang yang “nyinyir” terhadap pemerintahan Indonesia yang sah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Saat terjadi wabah virus Corona, rakyat China dan pengusaha dan semua pihak bersatu untuk membantu pemerintah dalam melawan virus Corona! Sumber
“Solidaritas dan kerja sama adalah senjata China melawan korona," kata Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian.
Dan lihatlah hasilnya sekarang!
Negara China yang sebelumnya sebagai sumber wabah Corona, sekarang mereka malah memberikan alat bantu kesehatan untuk negara lain untuk melawan wabah virus Corona di negaranya masing-masing. Sumber
Di Italia, Perdana Menteri (PM) mereka mengajak rakyat untuk bersatu melawan virus Corona. 
Dalam pidatonya kepada rakyat Italia, PM Conte mengatakan:
"Ini bukan pertama kalinya negara kita menghadapi keadaan darurat nasional. 
Tapi negara kita adalah negara kuat, dan kita tidak akan menyerah." Sumber
Bahkan rakyat Italia memasang bendera mereka di masing-masing rumah penduduk untuk saling memberikan semangat dan dukungan untuk sama-sama melawan virus Corona di negaranya.
Article
Apa yang bisa kita ambil kesimpulan dari kasus virus Corona di China dan Italia di atas?
Rakyat bersatu dengan pemerintah untuk sama-sama melawan virus Corona. 
Dan mereka TIDAK menyalahkan pemerintahnya meskipun kita ketahui jika di China memiliki 81.340 kasus, 3.292 kematian, dan 74.588 sembuh sedangkan di Italia memiliki 80.589 kasus, 8.215 kematian, 10.361 sembuh dari virus Corona ini. Sumber
Lalu, bagaimana dengan di Indonesia?
Di tengah situasi wabah Corona ini, seharusnya kita sesama rakyat Indonesia juga saling bantu membantu untuk melawan virus Corona tanpa peduli latar belakang siapa dia, dari partai mana, agamanya apa atau hal-hal yang tidak pantas untuk dipertanyakan dalam situasi seperti ini.
Tetapi masih ada saja orang yang “nyinyir” terhadap pemerintahan Indonesia saat ini. 
Dan mirisnya lagi, ini dilakukan oleh mereka yang mengklaim dirinya dari PKS yang katanya adalah partai Islam (dakwah), katanya…
Dimana letak Islam-nya?
Apakah “nyinyir” terhadap Presiden Jokowi yang merupakan pemimpin Indonesia yang sah itu merupakan adab yang Islami?
Presiden Jokowi itu adalah orang yang lebih tua darinya dan dia yang bagian dari PKS yang katanya partai Islam (dakwah) malah “nyinyirin” orang yang lebih tua darinya, dimana adabnya? 
Dan tadi, penulis menemukan sebuah sreen shot postingan dari salah satu orang PKS yang bernama Nirwan Arief seperti yang terlihat berikut ini:
Article
Dari postingannya, kesannya dia sangat peduli dengan banyaknya dokter yang meninggal terkait wabah virus Corona ini tetapi faktanya, itu hanya “kedok” saja untuk “melampiaskan” hasrat politiknya yang sudah tidak tertahan lagi yaitu ganti Presiden!
Orang seperti ini itu sangat “licik” karena tega memanfaatkan isu yang tengah hangat terjadi saat ini untuk menjelekkan dan menjatuhkan pemerintahan Indonesia yang sah. Dan terbukti dengan postingannya di atas. Jadi apapun kasusnya, ujungya tentang ganti Presiden!
Meskipun dia tidak menyebutkan nama Presiden Jokowi secara spesifik tapi kita sudah paham kemana tujuan akhir orang ini apalagi dia adalah orang PKS yang memang dikenal “anti” terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. 
Sudah menjadi rahasia umum jika banyak orang PKS yang sekarang hidup nyaman di Indonesia tetapi memuja Presiden Erdogan (Turki) lalu “nyinyir” terhadap Presiden Indonesia sendiri dengan dalih kebebasan berpendapat dilindungi UU.
Kebebasan yang kebablasan!
Pertanyaannya, kenapa hampir semua orang PKS pemuja Presiden Erdogan tetapi “nyinyir” terhadap Presiden Jokowi bahkan di tengah situasi wabah virus Corona saat ini?

Jadi ingat salah satu (oknum) Pengacara yang juga orang PKS malah membuat postingan bahwa pemerintah Indonesia (Presiden Jokowi) bisa dituntut atas dugaan melakukan kejahatan kemanusiaan seperti yang sudah penuli bahas dalam tulisan https://seword.com/politik/oknum-advokat-ini-mau-menuntut-pemerintah-3jWzS8ME20
Jika mereka memang memuja Presiden Erdogan setinggi langit, kenapa mereka tidak pindah saja ke Turki sana?
Oh iya, ada yang tahu kenapa orang-orang PKS pemuja Presiden Erdogan tidak membahas wabah virus Corona di Turki saat ini ya? Biasanya mereka kan selalu membandingkan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Erdogan pujaan mereka?
Jawabannya karena Presiden Erdogan yang sempat sesumbar akhirnya mengalami kewalahan dan tidak siap melawan wabah virus Corona di Turki! Sumber
Article Bahkan jumlah kasus virus Corona di Turki sudah jauh lebih tinggi dari Indonesia. Menurut salah satu media nasonal 6 hari yang lalu, ada lebih 13 ribu kasus virus Corona di sana, 214 orang meninggal tapi orang PKS pemuja Erdogan masih “nyinyir” terhadap Presiden Jokowi terkait wabah virus Corona di Indonesia!
Article
Lalu, mana buktinya orang yang mengatakan lebih baik Presiden Jokowi yang meninggal karena manfaatnya kecil adalah orang PKS?
Penulis menemukan alamat facebooknya di https://web.facebook.com/nirwan.arief
Berikut adalah penampakannya yang jelas membuktika bahwadia benar orang PKS!
Article
Article
Article
Article
Article
Article
Ini adalah salah satu bukti nyata bahwa orang PKS itu memang “anti” terhadap pemerintahan Indonesia yang sah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, dan masih banyak di luar sana!
Jadi, masi percaya jika PKS itu partai lslam atau dakwah???
Silahkan rakyat Indonesia untuk menilainya sendiri…
Wassalam,
Nafys
Pantaskah Orang PKS Mengatakan Presiden Jokowi Lebih Baik Meninggal dan Manfaatnya Kecil?
Sumber : https://seword.com/politik/pantaskah-orang-pks-mengatakan-presiden-jokowi-eGA5OHwtgP

Surat Klarifikasi Said Didu Pada Luhut :Sekali Pukul Dua Harga Diri Mati!

Tulisan ini bisa dikatakan sequel dari tulisan pertama saya yang berjudul “Said Didu Tak Setaik-Kuku Luhut”. Dan pada tulisan saya ini, saya menuliskan bahwa jika terjadi perselisihan diantara para pejabat dan elit politik, bagi mereka ruang sidang bukanlah tempat untuk menyelesaikan permasalahan. 
Taka da itu istilah mencari keadilan dan kepastian hukum karena walau bagaimanapun juga, mereka semua adalah teman dan kawan dan kawan dan teman.
Karena itu pulalah saya sangat menunggu apakah Said Didu akan mengindahkan “somasi online” yang diberikan oleh Luhut melalui Juru Bicaranya, untuk meminta maaf dalam waktu 2x24 jam, atau Luhut akan benar-benar melakukan langkah hukum sebagaimana yang dia ancamkan.
https://seword.com/umum/dilihat-dari-seluruh-penjuru-mata-angin-said-didu-8KRU8SQBOQ
Dan ternyata Said Didu mengirimkan surat klarifikasi kepada Luhut.
"Hari ini, tanggal 7 April 2020, saya sudah mengirim surat ke Pak Luhut Binsar Pandjaitan dan tadi diterima di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi sekitar jam 11 siang. 
Video yang berjudul 'Luhut: Hanya Pikirkan Uang, Uang dan Uang' adalah ulasan analisis tindak kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Corona (COVID-19). 
Keterangan saya tersebut jauh dari kepentingan pribadi dan semata-mata karena panggilan nurani untuk memenuhi kewajiban anak bangsa dalam mengembangkan sistem kehidupan bangsa dan Negara yang demokratis, peduli dan kritis kepada setiap aparatur Negara agar dalam mengambil kebijakan dan langkah-langkah selalu fokus untuk kepentingan rakyat banyak demi Indonesia yang maju dan makmur," kata Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu saat melakukan konferensi pers online pada Selasa (7/4/2020).
Wooooooh ibarat sepukul dua harga diri manusia mati seketika!!! Ha ha ha ha ha
Kok DUA?? Siapa satu manusia lagi?? Satu manusia lagi yang harga dirinya mati adalah Faizal Assegaf, yang kemarena di tengah perseteruan Luhut VS Didu yang cukup serius ini, dia mentuitkan untaian kalimat seperti ini :
“Sikap pak @msaid_didu ogah minta maaf pada Luhut adalah bentuk kemenangan bagi seluruh rakyat, lebih khusus umat Islam se-Indonesia.
Kaum muslim bahagia banget, para tokoh Islam makin memperkuat kebersamaan melawan virus corona dari China. Terima kasih Allah. Allahu Akbar”.
Saya jadi ingat video terkenal seorag pendukung Prabowo yang mengatakan, “Korek kupingmu, putar lagi videonya!!!” namanya saya lupa.
Isi dari surat klarifikasi itu memang tak memuat sedikitpun kalimat permintaan maaf, tapi apa yang disiratkan pada surat klarifikasi itu dengan jelas mengakui bahwa apa yang selama ini Pak Luhut lakukan SUDAH BENAR DAN TEPAT. Artinya secara tidak langsung merupakan permintaan maaf juga. 
Dan jika Luhut tidak mau menerima klarifikasi yang diberikan oleh Said Didu, maka langkah hukum yang dia ancamkan bisa diteruskan. Namun saya yakin, Luhut Binsar Panjaitan yang beragama non-Islam memiliki hati yang besar melebihi hati seorang Faizal Assegaf yang di twitternya mengkait-kaitkan kejadian Luhut VS Didu dengan agama dan umat Islam seluruh Indonesia, yang sebenarnya Jaka Sembung bawa botol Aqua. Ya iya, apa maksudnya coba? Mau memecah belah umat Islam Indonesia? 
Karena perlu saya sampaikan di sini bahwa saya yakin, baik penulis maupun seluruh pembaca Seword yang beragama Islam, bukan bagian dari umat Islam yang ditulis oleh si Faisal Assegaf.
Well, tenta saja saya pribadi berharap masalah perseteruan antara Luhut dan Said Didu ini tidak diperpanjang. Bukan apa-apa, sesuai dengan judul tulisan saya yang pertama, Said Didu itu tidak setaik kukunya Luhut, buat apa diperkarakan. Yang ada malah buang waktu, energi dan uang di tengah-tengah kesibukan Luhut sebagai Menteri Kabinet Negara yang sedang sibuk mengurusi perekonomian rakyat Indonesia yang terpuruk karena wabah corona.
Di sisi lain, klarifikasi yang diberikan oleh Said Didu jelas memperlihatkan ketidakpedulian dan ketidak mengertian Said Didu sendiri bahwa TANPA UANG, HAJAT HIDUP BANGSA DAN NEGARA INDONESIA AKAN MATI! Justru saya malah melihat, Indonesia ini sangat beruntung memiliki sosok Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dan INVESTASI yang memikirkan kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan perekonomia rakyat sebagai kebijakan mengatasi dampak covid-19.
Di jalanan sekarang ini yang diteriakkan dan dikhawatirkan rakyat itu apa Pak Didu? 
Emak-Emak di Tegal yang protes saat Walikota Tegal memutuskan Lockdown, apa yang dia teriakan? 
Yang dibutuhkan untuk bisa membeli peralatan kesehatan atas covid-19 itu apa Pak Didu? 
Faizal Assegaf, hari Senin putih, hari Selasa abu-abu, hari Rabu hitam, hari Kamis Hijau, hari Jum’at belang, itu semua karena apa Pak Didu? Jawaban dari semua pertanyaan adalah satu kata yang sama…
Satu hal yang harus diketahui, terutama oleh Faizal Assegaf, bahwa berinisiatif melakukan klarifikasi sekarang menandakan bahwa Said Didu takut melakukan klarifikasi di kantor polisi. Karena kalau tidak dilakukan sekarang, lalu pihak Luhut melakukan pelaporan polisi atas pencemaran nama baik, pastinya polisi akan melayangnya surat undangan klarifikasi pada Said Didu.
Kalau sudah begini, jadinya siapa yang menang Faizal Assegaf?? #pastitidakdijawabkarenafaizallagisibukgulungtikar
Surat Klarifikasi  Said Didu Pada Luhut :Sekali Pukul Dua Harga Diri Mati!
Sumber : https://seword.com/umum/surat-klarifikasi-said-didu-pada-luhut-sekali-yo2v1RfUYC

Gebrakan Erick Ahok di RS Pertamina Jaya, Hadirkan Robot Medis Lawan Covid 19!

Harus diakui, bahwa Ahok ini adalah pekerja keras dan pekerja cerdas. Dia ini salah satu dari sedikit pemimpin bangsa ini yang bisa dicap sebagai orang yang berfaedah. Selama ini kita melihat kerjaannya sangat baik, profesional dan maju. Visioner dan melihat ke depan.
Ahok ini adalah sosok yang takut akan Tuhan dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sangat tekun. Baginya, segala sesuatu harus dikerjakan seperti untuk Tuhan. Semangat yang diajarkan oleh Paulus, yang mengatakan apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, dijalankan oleh Ahok.
Ia mengatakan bahwa semangatnya begitu diinspirasi oleh seorang pendeta tua yang sudah saya tuliskan di artikel sebelumnya.
Dengan menjalankan mandat budaya di dunia kerjanya, Ahok terihat sekali seperti sedang menampar banyak orang-orang yang mengklaim Hamba Tuhan yang dapat menyelesaikan Covid sambil bawa-bawa kalimat “Tuhan berkata kepada saya,” dan sebagainya.
Sungguh, apa yang dikerjakan Ahok, kelihatan lebih manjur untuk menyelesaikan Covid daripada kalimat-kalimat nabi palsu. Bahkan seorang Pendeta Stephen Tong bisa-bisanya difitnah memecah belah gereja karena tantangannya. Bukan! Ini bukan pecah belah gereja! Ini pemurnian gereja! Apa sih yang Pak Ahok kerjakan di RS Pertamina?
Di bawah komando Erick Thohir yang merupakan Menteri BUMN, Ahok ini moncer. Karirnya sundul langit dan pencapaiannya bisa maksimal. Ia bisa membuat Pertamina menjadi perusahaan dengan tingkat pelayanan prima bagi masyarakat. Terima kasih kepada Pak Erick Thohir untuk kepercayaannya kepada Pak Ahok dan jajaran direkturnya.
Saat ini, RS Pertamina sudah memiliki robot medis yang bertugas untuk menangani Pasien Covid 19. Namanya saja robot, pasti mustahil tertular virus Corona. Karena itu, kehadiran robot ini akan memberikan rasa aman bagi para petugas medis yang disebut garda terdepan. Robot ini akan mengurangi kontak langsung antar para tenaga medis dan pasien terdampak Virus Corona.
Memang relasi antara manusia sedang dibatasi saat ini, dengan social distancing, physical distancing dan berbagai aturan-aturan lainnya. Termasuk keberadan robot ini. Proses physical embodiment memang harus dibatasi, karena tidak bisa main-main dalam hal ini.
Banyak sekali petugas medis dari berbagai negara sudah meninggal tertular virus Corona karena kontak langsung dengan pasien. Maka apa yang dikerjakan oleh RS Pertamina adalah mendatangkan robot medis untuk mengurangi kontak langsung semacam ini.
Selain robot, seluruh ruang perawatan di RS Pertamina pun sudah dilengkapi teknologi tinggi.

Filter dan pemurnian udara dan mengondisikan udara di dalam ruang isolasi menjadi bersih dan sangat cocok untuk pasien. Selain ruang rawat, ada juga laboratorium mantul alias mantap betul yang sudah disiapkan untuk menampung seribu tiga ratus 1300 samples setiaa harinya.
RS Pertamina berbeda dengan Wisma Atlet Kemayoran. Wisma Atlet Kemayoran memang disulap oleh Presiden Jokowi untuk ODP sampai dengan pasien bergejala ringan. Maka fasilitasnya juga tidak harus terlalu modern.
Sedangkan RS Pertamina adalah rumah sakit yang memiliki fungsi menangani pasien bergejala sedang sampai dengan serius. Artinya, RS Pertamina butuh infrastruktur dan fasilitas yang lebih canggih. Karena menurut protap pemerintah, pasien dengan gejala sedang dan berat, harus dikirim ke RS rujukan. Pasien semacam ini tentu lebih berpotensi menularkan virus kepada para perawat.
Maka hal yang paling masuk akal adalah menggunakan teknologi robot medis. Untuk dokter-dokter IDI yang kebanyakan protes sama Menkes Terawan, tenang saja, kerjaan kalian gak digantiin kok. Santuy saja. Mereka gak bakalan bisa menggantikan peranan kalian. Mereka gak bisa teriak lokdan lokdon atau ancam gak mau kerja gara-gara APD gak ada. Hahaha.
Lagipula, butuh robot yang lebih canggih dan harganya selangit untuk melakukan tindakan operasi. Tenang drun. Tenang. Bukan robot operasi kok. Lantas, robot apa yang dimiliki oleh RS Pertamina?
Mereka bukan menggantikan tugas dokter. Mereka menggantikan tugas perawat. Di rumah sakit, perawat-perawat lebih sering bertemu dengan pasien dan berpotensi tinggi tertular. Mereka yang menyiapkan makan pagi, makan siang, makan malam, snack, dan yang bertugas mengukur tensi dan temperatur, tentu lebih rentan.
Maka para robot itu hadir untuk mengurangi resiko penularan. Menggantikan para perawat itu.
Robot itu memantau parameter dari peralatan di ruangan pasien dan mengirim informasi yang penting kepada pusat informasi, yakni para perawat dan dokter. Kehadiran robot berteknologi bukan menggantikan dokter, melainkan membatasi frekuensi kontak antar manusia dengan pasien.
Dengan kehadiran robot, tentu akan mengurangi jauh kebutuhan APD, dan terus menggali informasi terkait pasien. Harus kita akui bahwa kekurangan masker, hazmat alias hazardous mat, merupakan salah satu masalah terbesar negara-negara yang ramai pasien corona virus ini.
Meredamnya dengan cara menghadirkan robot. Luar biasa bukan? Robot medis ini diklaim memberikan keuntungan bagi negara Italia. Direktur ICU dari Italia dr. Francesco Dentali pun mengaku bahwa ia terbantu dengan keberadaan robot medis ini.

Ini seperti memiliki perawat lain tanpa memikirkan masalah yang berkaitan dengan infeksi… Reaksi pertama tak positif, terutama untuk pasien tua. Tetapi jika Anda menjelaskan tujuan Anda, pasien akan senang karena ia dapat berbicara dengan dokter…
Dokter dan perawat telah terpukul oleh virus ini. Fakta bahwa robot tidak dapat terinfeksi adalah pencapaian yang luar biasa...
kata Direktur Perawatan Intensif dr. Francesco Dentali, dilansir dari Reuters.

Memang kalau ada yang berpendapat bahwa bukan Pak Ahok sebagai Komisaris Utama, tapi dari jajaran dikreksi, silakan saja. Tapi yang tidak dapat dimungkiri hari ini adalah keberadaan Pak Ahok di kursi komisaris utama Pertamina, membuat Pertamina semakin maju lagi.
Jadi Ahok tidak sembarangan mengatakan dan mengeluarkan statement akan menjadikan RS Pertamina Jaya menjadi RS khusus penanganan pasien Corona. Bukan hanya mempersiapkan RS Pertamina Jaya menjadi RS khusus, RS ini akan menjadi show case bagi rumah sakit rujukan lainnya dalam profesionalitas dan kemajuan teknologi.
Kalau ngaku-ngaku anak Tuhan, ya gak usah pakai nama Tuhan untuk menengking atau menendang Covid. Tuhan sediakan wadah bernama mandat budaya untuk kita bergumul menyelesaikan Covid. Jangan jadi nabi palsu deh.
Begitulah nabi palsu.
Gebrakan Erick Ahok di RS Pertamina Jaya, Hadirkan Robot Medis Lawan Covid 19!
Sumber : https://seword.com/umum/gebrakan-erick-ahok-di-rs-pertamina-jaya-hadirkan-4MlXm1iP0p

Bertambah 247 Kasus Covid-19 Baru, tapi Pasien Sembuh Kini Tembus 204 Orang!

Ada kabar terbaru mengenai progress Covid-19 di Indonesia, seperti disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Selasa (7/4/20) sore, seperti dilansir KOMPAS.
Achmad Yurianto menyebutkan bahwa terdapat 247 penambahan kasus Covid-19 yang baru di seluruh Indonesia, sehingga total kasus sebanyak 2.738. Angka tersebut disertai data terbaru mengenai peningkatan jumlah pasien sembuh sebanyak 12 orang, sehingga total terdapat 204 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Dari kasus sebanyak itu, jumlah pasien terkonfirmasi (positif) terbanyak (untuk 5 provinsi teratas) masih didominasi oleh kasus dari Jakarta, sebanyak 1.369 orang, sedangkan sisanya berasal dari Jawa Barat (343 orang), Banten (194 orang), Jawa Timur (194 orang), dan Jawa Tengah (133 orang).
Merespons perkembangan terbaru kasus Covid-19 yang mengalami lonjakan cukup drastis, , Achmad Yurianto juga menyampaikan beberapa pesan untuk diperhatikan oleh masyarakat, supaya penyebaran virus tidak semakin meluas dan melonjak, di antaranya:
(1) Imbauan untuk rajin mencuci tangan
(2) Imbauan untuk mengenakan masker saat di luar rumah
(3) Imbauan untuk bertahan di dalam rumah, kecuali ada keperluan mendesak
(4) Imbauan untuk tetap menjaga jarak aman
(5) Imbauan untuk tidak mudik (pulang kampung), demi melindungi saudara (keluarga) yang ada di kampung—juga melindungi masyarakat sekitar tentunya.

Saya sengaja tidak menginformasikan angka pertambahan jumlah korban jiwa, yang tentunya masih ada tambahan juga dari angka yang terpapar di atas. Saya hanya ingin kita semua dapat “energi positif” dan dorongan semangat karena mengetahui bahwa jumlah pasien yang sembuh semakin banyak dan sudah menembus angka 200 orang lebih!
Tentu saja masih banyak PR yang harus dikerjakan oleh pemerintah hari-hari ini, demi mencegah penyebaran Covid-19 agar tak semakin meluas dan membengkak jumlahnya, meminimalkan korban jiwa, dan memperbanyak pasien yang dinyatakan sembuh.
Belum lagi penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah DKI Jakarta yang akan segera berlaku, juga pastinya akan menyedot perhatian yang lebih besar dibandingkan waktu sebelumnya.
Jika belum cukup, masih ada efek goncangan di bidang ekonomi dengan getaran yang semakin terasa dampaknya, yang tentunya semakin memusingkan para pengusaha, juga para pekerja baik informal maupun formal, sampai para pekerja harian. Semua hal memusingkan tadi dalam waktu bersamaan kudu dipikirkan pemerintah juga.
Kalau masih mau tambah ... ada juga masalah terkait semakin mendekati permulaan Bulan Puasa, ada potensi isu soal THR yang bisa ”digoreng”atau minimal dikipasin untuk membangkitkan sisi emosional para buruh (pegawai) yang sedang dipusingkan oleh pergumulan ekonomi yang dialami oleh keluarga mereka. Banyak sekali, ya. Mumet brooo...!
Akan tetapi, di atas semua itu saya yakin bahwa bangsa kita akan dapat melalui perjuangan yang mahaberat melawan serbuan Covid-19 ini, yang tak seorangpun dapat memastikan kapan Covid-19 akan benar-benar minggat dari bumi Indonesia.

Oleh karena itu, izinkan saya juga mengajak kita semua agar tetap optimis, jangan sampai putus asa, dan teruslah berusaha melakukan sesuatu demi asap dapur tetap mengepul tetapi kesehatan kita dan keluarga juga tetap terjaga. Jangan lengah atau turunkan kewaspadaan karena bisa menjadi bumerang yang akan kita sesali nantinya.
Sebagai penutup artikel ini, ada tujuh hal yang dapat saya pesankan untuk kita perhatikan :
(1) Jangan sampai melakukan hal-hal yang nantinya dapat merugikan kita.
(2) Tahanlah luapan emosi sedapat mungkin. Berhati-hatilah dengan kipasan provokasi dari manapun, karena kalau ada apa-apa, dikhawatirkan kita sendiri yang akan menanggung akibatnya.
(3) Doakan pemerintah daerah dan pusat, terutama Presiden Jokowi agar setiap kebijakan yang diambil menjadi solusi yang baik, meski belum bisa dikatakan sempurna alias masih banyak kekurangan.
(4) Kurangi membaca, menonton, atau mendengar informasi yang negatif. Carilah materi yang dapat menentramkan hati, membuat hati riang, dan membangkitkan harapan serta iman dalam menghadapi masa sukar ini.
(5) Jangan lupa bersyukur. Yakinlah masih ada hal yang dapat kita syukuri dalam masa-masa yang paling sukar sekalipun, seperti yang saat ini kita alami.
(6) Tertawalah, karena hati yang gembira dapat meningkatkan imunitas tubuh.
(7) Berdoalah dan dekatkan diri kepada Tuhan, karena hanya dalam naungan-Nya, hidup kita akan dapat benar-benar aman. Jika akhirnya berstatus ODP atau PDP sekalipun, yakinlah bahwa ada harapan untuk sembuh, asalkan menaati aturan dan tertangani dengan baik secara medis.

Sekian dan terima kasih. Salam sehat untuk kita semua.

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/07/16145841/update-covid-19-di-indonesia-kini-2738-kasus-bertambah-247
Bertambah 247 Kasus Covid-19 Baru, tapi Pasien Sembuh Kini Tembus 204 Orang!
Sumber : https://seword.com/umum/bertambah-247-kasus-covid19-baru-tapi-pasien-YgP8nTiXWl

Logika Sesat Amnesty International Indonesia

Amnesty International adalah merupakan sebuah gerakan organisasi non-pemerintah internasional dengan tujuan mempromosikan seluruh HAM yang terdapat dalam Universal Declaration of Human Rights dan standar internasional lainnya. Amnesty International didirikan pada tahun 1961 oleh Peter Benenson dan berkantor pusat di kota London, Britania Raya. Bidang yang dijalankan oleh Amnesty International adalah dalam bidang advokasi hukum, perhatian media, kampanye langsung, penelitian dan pelobian. (Sumber: Wikipedia.org).
Saya kemudian mencoba menelusuri struktur organisasi yang ada di Amnesty International Indonesia di websitenya dengan tujuan untuk mencari tahu siapa sajakah orang-orang yang menjabat secara struktural di Amnesty International Indonesia, dan hasilnya adalah tidak saya temukan informasi mengenai hal tersebut. Saya jadi ingat tentang HTI yang di Indonesia tidak pernah terjabarkan struktur organisasinya hingga organisasi itu sekarang dilarang di Indonesia karena paham yang dibawa adalah paham asing yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, di HTI pun selama ini orang yang terkenal hanyalah juru bicaranya saja, Ismal Yusanto.
Hampir mirip dengan di HTI, di Amnesty International Indonesia selama ini yang kita kenal juga hanyalah Direktur Eksekutif nya saja, yaitu Usman Hamid, entah karena saya yang kuper atau saya yang kurang informasi mengenai hal itu, tapi selama ini jika berbicara mengenai Amnesty International Indonesia maka yang tergiang di kepala saya adalah Usman Hamid. Usman Hamid ini merupakan seorang laki-laki kelahiran Jakarta, alumnus Fakultas Hukum Universitas Trisakti, dia juga merupakan mantan ketua senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti 1998-1999. Dia juga sempat aktif bersama KontraS di akhir masa studinya di Universitas Trisakti ketika mengusut insiden penembakan mahasiswa Trisakti pada 12 mei 1998. Jika anda para pembaca masih penasaran tentang siapakah Usman hamid ini, anda browsing sendiri saja di Google.
Polri menerbitkan sebuah ketentuan yang tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1100/IV/HUK.7.1./2020 , yang ditanda tangani langsung oleh Kabareskim Polri Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, surat telegram tersebut tertanggal 4 April 2020. Surat telegram tersebut dibuat dalam rangka penanganan suatu perkara dan menjadi pedoman pelaksanaan tugas setiap anggota Polri, khususnya bagian reserse kriminal selama masa pencegahan penyebaran Covid 19 terkait dengan perkembangan situasi serta opini di ruang siber dan pelaksanaan hukum tindak pidana siber. Bentuk pelanggaran atau kejahatan yang dimaksud adalah penghinaan terhadap penguasa/Presiden dan pejabat pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 207 KUHP. Sesuai dengan pasal 207 KUHP, maka pelanggaran atau kejahatan yang dimaksud tersebut bisa terancam hukuman pidana penjara paling lama 1 tahun 6 bulan.
Amnesty International Indonesia melalui Usman Hamid mendesak pihak berwenang untuk menarik surat telegram tersebut, dengan alasan berpotensi memicu pelanggaran terhadap kebebasan berpendapat. 
Usman Hamid mengatakan, “Atas nama penghinaan Presiden dan pejabat negara, telegram itu berpotensi memicu pelanggaran kemerdekaan berpendapat, yang juga dijamin oleh Peraturan Internal Kapolri sebelumnya”. Usman Hamid juga berpendapat bahwa surat telegram tersebut bertentangan dengan keputusan pemerintah untuk membebaskan narapidana demi mencegah penyebaran Covid 19.
Saya merasa logika berpikir seorang Usman hamid ini sesat dan bisa menyesatkan jika dibaca oleh orang yang tidak paham politik dan hukum. Orang awam akan berpikir jika Presiden melalui Polri akan abuse of power , itulah kenapa saya berpendapat bahwa pernyataan yang keluar dari Amnesty International Indonesia melalui mulut seorang Usman Hamid ini sangat berbahaya. 
Bukan surat telegram Polri itu yang bisa menimbulkan kekacauan, tetapi pernyataan-pernyataan negatif dan terkesan provokatif seperti yang diucapkan oleh Usman Hamid inilah yang lebih berpotensi untuk memecah belah masyarakat di tengah-tengah usaha kita bersama dalam mencegah penyebaran Covid 19 ini.
Perlu kita pahami bersama bahwa kebebasan berpendapat memang diatur dan dijamin dalam Undang-Undang, tetapi kita juga harus mengerti dan paham jika hak asasi seseorang itu ada batasnya, hak asasi seseorang dibatasi oleh hak asasi orang lain. 
Perlu kita pahami bersama bahwa sangat berbeda antara mengkritik dan menghina.
Kritik secara bahasa bisa kita artikan sebagai sebuah proses untuk menganalisa dan mengevaluasi sesuatu dengan tujuan meningkatkan dalam hal pemahaman, berkontribusi atau memperluas apresiasi untuk meningkatkan pekerjaan tersebut. 
Sedangkan penghinaan bisa kita artiakan sebagai sebuah proses perbuatan menghinakan atau menistakan terhadap nama baik seseorang yang dilakukan, baik secara lisan ataupun melalui tulisan.
Dari arti kritik dan penghinaan saja sudah bisa kita lihat bahwa keduanya merupakan hal yang sangat berbeda, maka otomatis tujuannya pun pasti sangat berbeda pula. 
Orang mengkritik itu biasanya agar yang dikritik lebih bisa memberikan hasil yang optimal dalam menjalankan suatu pekerjaan, sedangkan orang melakukan penghinaan itu biasanya bertujuan untuk mencemarkan nama baik seseorang dengan merendahkan martabatnya sebagai seorang manusia. 
Melakukan penghinaan terhadap seseorang itu merupakan suatu bentuk merendahkan martabat manusia, sedangkan martabat manusia itu sendiri menjadi isu yang selalu diangkat oleh orang-orang seperti Usman Hamid ini dalam kampanye-kampanyenya mengenai penegakan HAM. Lalu sebenarnya hak asasi mana yang sedang diperjuangkan oleh seorang Usman Hamid ini? Apa dia hanya memperjuangkan hak asasi manusia sesuai dengan seleranya saja? 
Jika mau ya dibela, jika tidak ya biarkan saja, apakah begitu Usman Hamid?.
Kalau memang niatnya tulus ingin menjadi seorang pejuang HAM, maka jangan pilih kasih, jangan tebang pilih. Setiap manusia yang hidup di atas bumi ini mempunyai hak asasinya masing-masing, tetapi perlu diingat bahwa hak asasi setiap manusia ada batasnya. Hak asasi seseorang dibatasi oleh hak asasi orang lain. Ini penting untuk kita garis bawahi bersama, agar kita bisa dewasa dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jika anda tidak ingin dihina dan dilecehkan oleh orang lain, maka anda juga jangan pernah melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap orang lain, jikalaupun seorang yang anda hina itu tidak membalas apa yang sudah anda perbuat terhadapnya, maka yakinlah jika alam yang akan membalasnya, karena itu sudah merupakan hukum alam, alam juga mempunyai hak asasi seperti setiap manusia yang mempunyai hak asasi.
Saya mohon segera sudahi narasi-narasi anda yang menurut saya agitatif dan terkesan provokatif itu. 
Coba anda bayangkan jika Presiden yang merupakan simbol negara dihina dan dilecehkan oleh orang-orang jahat itu, maka Britania Raya, dimana kantor pusat Amnesty International berada, akan senang dan tertawa riang gembira mengetahui hal itu.
Diatas hukum yang ada adalah etika dan moralitas.
Sekian.
Jayalah Indonesiaku.
Merdeka!
Logika Sesat Amnesty International Indonesia
Sumber :https://seword.com/politik/logika-sesat-amnesty-international-indonesia-gi5aXglVHi



Sumber Instagram : https://www.instagram.com/p/B-ic7rfhrWk/

  • ucha_rucha's profile picture

    Open Donasi untuk sesama om,,
    menudwiyanti's profile picture

    Jangan sok ngafir2in mas , kayak suci aja dirimu , ga inget apa dulu masa lalu mu kayak apa, apa ga ngaca rumah tangga aja berantakan sok sok an menghakimi mesjid yg ga buka itu mesjid dari uang Haram, emang kamu yakin uang yg kamu hasilin itu semua nya halal ? Dipakai utk hal yg bener ?? Mulut tuh di jaga mas, baru hijrah gitu aja udah SOK SUCI , semoga mulut mu yg bau dan suka nyinyir itu di masukin Virus Corona biar tau rasa kamu .. Sakit hati saya denger komen kamu

Jangan sok ngafir2in mas , kayak suci aja dirimu , ga inget apa dulu masa lalu mu kayak apa, apa ga ngaca rumah tangga aja berantakan sok sok an menghakimi mesjid yg ga buka itu mesjid dari uang Haram, emang kamu yakin uang yg kamu hasilin itu semua nya halal ? Dipakai utk hal yg bener ?? Mulut tuh di jaga mas, baru hijrah gitu aja udah SOK SUCI , semoga mulut mu yg bau

Songongnya Atalarik Syah Ngotot Salat Di Zona Merah, Olok Orang Yang Ibadah Di Rumah

Celeb yang satu ini memang anti mainstream tapi bukan dalam hal positif. 
Minggu yang lalu dia membuat rekaman video untuk memamerkan kesalehan ibadahnya di IG. 
Pamer untuk celeb itu adalah hal yang lumrah.
Tapi cara pamernya itu di tengah situasi seperti ini malah bukan hanya pamer kesombongan secara spiritual. Dia sekaligus melecehkan orang yang tak melakukan ibadah seperti yang mereka lakukan sembari menantang otoritas.
Atalarik merekam aksinya dalam mobil sekaligus pamer ketololan alias kengototan untuk salat di luar padahal areanya sendiri serta solat itu sudah berada di zona merah. 
Jadi dia malah ikut menantang Pemerintah termasuk yang sudah membuat fatwa untuk beribadah di rumah saja.
Si Atalarik Syah bersama beberapa orang termasuk seorang ulama bukannya menaati himbauan Pemerintah untuk beribadah di rumah. Dengan ucapan yang berbau kesombongan, tingkahnya itu langsung memancing reaksi keras warganet.
Atalarik pamer dengan blak-blakkan bahwa lokasi dirinya berada di zona merah yang artinya sangat rawan tertular virus corona. Jadi dia mengecilkan zona merah dan bahaya virus tersebut untuk menunjukkan keimanannya itu bisa kebal menghadapi bahwa tersebut dan seraya mengecilkan orang yang tak melakukan ibadah seperti yang dilakukannya.
"Kebetulan kami tinggal di daerah zona merah, ingin cari masjid mana yang masih buka, jadi sekalian ini masih setengah jam dari waktu bedug," kata Atalarik dalam video yang diunggahnya pada Jumat, 3 April 2020 di Instagram.
Tak berhenti sampai di situ , dia melakukan penghakiman dan bersama orang yang disampingnya, dia ikut melabel orang yang tak seperti dia itu sebagai bukan Islam. Videonya sudah dihapus tapi jejaknya telah berceceran. Lihat saja komentar yang sangat tidak elok yang diucapkan temannya bagi mereka yang tidak melakukan salat Jumat.
"Yang meninggalkan salat Jumat tiga kali berturut-turut ya berarti bukan Islam," kata teman di sebelahnya.
Jelas Atalarik berada bersama kaum atau kubu yang merasa paling soleh dan paling benar. 
Orang yang memanfaatkan situasi seperti ini lalu memamerkan keimanan atau spiritualitas mereka dengan cara seperti itu adalah orang yang benar-benar konyol dan tak memahami hakekat beribadah.
Sikap sombongnya yang menyundul langit itu menjadi viral. Sikap arogan menantang imbauan melakukan social distancing dengan cara memperolok orang yang memilih beribadah di rumah adalah sikap yang menjijikkan, kesombonan tingkat tinggi yang sudah tak ada obatnya.
Tak berhenti sampai di situ, dia juga masih sempat-sempatnya menyinggung uang pembangunan masjid dan orang yang melakukan ibadah seperti dirinya itu dipujinya. Tapi yang paling menyebalkan adalah pada minggu sebelumnya dia terus menyinggung pihak yang melakukan himbauan untuk beribadah di rumah.
Jadi seminggu sebelumnya, Atalarik Syah baper dan mengkritk keras pihak-pihak yang menghalangi masyarakat untuk beribadah.
"Jumat barokah, semoga dengan ibadah kita terhindar corona. Sungguh terlaknat yang menghalangi orang beribadah dengan alasan apapun, aamiin," tulis Atalarik pada Jumat, 27 Maret 2020.
Inilah kaum yang tak memahami situasi serta sangat tidak bijaksana. 
Dia tahu ada wabah ini tapi baginya itu kecil. Ini adalah mirip dengan pandangan dari beberapa tokoh yang lintas agama dan juga memiliki kengototan yang sama.
Sikap dan perilaku si Atalarik Syah ini jelas menuai hujatan dan kritikan netizen. 
Dia benar-benar sudah melampaui level nabi, bertingkah ‘playing God’ artinya bermain sebagai ‘Tuhan’ yang bisa menghakimi orang dengan cara yang sangat tak patut.
Atalarik, salah satu dari sekian seleb yang sudah ketularan pengajaran yang sangat tidak sehat. 
Berada dalam kumpulan yang rada-rada ya hasilnya begini. Memilih dan memiliki cara dan keyakinan untuk beribadah memang dijamin oleh negara tapi kalau jadi benalu dan itu makin membuat kesombongan tanpa batas jelas sudah sangat tidak bermanfaat.
Ketika agama hanya jadi pembenaran diri dan dalam situasi ini benar-benar melampaui batas. Buka hanya menantang negara atau lembaga keagamaan yang ada tapi sudah menantang dan mencobai Tuhan.
Tinggal tunggu saja kabar selanjutnya, moga sehat-sehat. Kalau sampai kena, netizen pasti akan menanggapi lagi dengan cara yang makin kejam.
Songongnya Atalarik Syah Ngotot Salat Di Zona Merah, Olok Orang Yang Ibadah Di Rumah
Sumber : https://seword.com/umum/songongnya-atalarik-syah-ngotot-salat-di-zona-nc7f9rsh8e

Re-post by MigoBerita / Rabu/08042020/10.55Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya