» » » » » » » » PERCAYALAH wabah segera berakhir !!! JANGAN "PANGARASAN" atau "NGEYEL"

PERCAYALAH wabah segera berakhir !!! JANGAN "PANGARASAN" atau "NGEYEL"

Penulis By on Sabtu, 11 April 2020 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin - Kalimantan seluruhnya dimenangkan oleh Pak Jokowi ketika PilPres kemaren tahun 2019, tapi INGAT khusus di propinsi kita Kalimantan Selatan sudah 2 kali Pak Prabowo memenangkannya yaitu tahun 2014 dan tahun 2019. Namun walau di propinsi Kalsel Tidak memenangkan Pak Jokowi, namun Program Pro Rakyat Tetap Hadir di Bumi Lambung Mangkurat ini, walau beliau(Pak Jokowi) di Fitnah macam-macam, akhirnyapun Pak Prabowo yang menjadi Pesaingnya disaat Pilpres pun akhirnya bergabung dengan Pemerintahan Jokowi dan mau mengemban amanah besar buat rakyat NKRI menjadi Seorang Menteri.
Nah, disaat 2 orang sosok putra terbaik milik bangsa Indonesia ini sudah bersinergi untuk INDONESIA, sudah selayaknya kita sebagai masyarakat banua Banjar atau lebih luas sebagai warga masyarakat Indonesia untuk bersinergi, lupakan perbedaan politik masa lalu.
Kita tahu FPI dan ormas terlarang HTI masih ada di banua Banjar (Kalimantan Selatan) dan organisasi mereka Cenderung "ANTI PEMERINTAH", tapi untuk kali ini Marilah BERSATU untuk INDONESIA yang LEBIH BAIK serta bagi kebaikan semua warga banua, Jangan Sampai seperti para pengikut Jama'ah Tablik yang baru datang di Banjarmasin, yang tetap "Berkeliaran", padahal Pak Walikota Banjarmasin sudah mewanti-wanti untuk LAPOR karena baru saja mengadakan acara di GOA Sulawesi yang terdampak Wabah Covid 19 cukup banyak, karena dihadiri berbagai negara. Semoga Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan "Tidak Kecolongan" lagi atas semacam kasus seperti ini.
Apalagi kita sekarang menghadapi MUSUH BERSAMA yaitu Virus Corona atau Covid19 yang perlu kerjasama kita semua untuk memberantasnya, karena ini bukan saja permasalahan Indonesia tetapi sudah menjadi masalah Dunia.
Caranya GAMPANG !
Ikuti aturan pemerintah pusat yang dikomandani Pak Presiden Jokowi.
JANGAN "PANGARASAN" atau "NGEYEL", misal sudah tahu di Arab Saudi pun ditutup untuk sementara orang melakukan umroh dan sholat Jum'at agar tidak terjadi kerumunan massa yang banyak karena SADAR akan bahaya pandemi wabah Covid19 ini, tentu dikomandani Pak JK yang merupakan pimpinan Dewan Masjid Indonesia (DMI) serta dijadikan Fatwa oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) untuk Tidak menyelenggarakan sementara waktu Sholat Jum'at dikarenakan berpotensi mengumpulkan orang banyak dan menghasilkan pandemi wabah covid19, tentu ini dibuat bukan ANTI ISLAM, tetapi karena ke DARURATan akan suatu masalah sehingga hal tersebut dibuat. Ini Buat KESEHATAN KITA SEMUA (AKU,ULUN,PIAN,IKAM, ANDA , MEREKA, BUHANNYA dan KITA). Tentu Mencegah akan lebih baik daripada mengobati.
Jadi kalau ada yang masih PANGARASAN (Ngeyel) mengadakan sholat Jum'at bersama yang berpotensi akan menimbulkan kerumunan masyarakat lebih banyak dan mengakibatkan penyebaran virus ini berkembang dengan cepat, maka sekali lagi di Ingatkan dan Sadarkan Bahaya yang ada didepan mata baik buat diri dan orang yang disayanginya.
Percayalah, wabah segera berakhir, tapi jangan Pangarasan atau Ngeyel !!!
Picture JUDUl diatas dari Google Image dan Facebook
(Tim Migo Berita / Minggu/12042020/12.19Wita/Bjm)


YAKIN Lah !!! INDONESIA adalah salah satu Pemenangnya
Ada 5 Fase ketika orang berada dalam posisi sulit dan tertekan, yaitu :
1.       Fase Pertama adalah Fase MENYANGKAL.
Kita menyangkal bahwa situasi buruk telah terjadi pada kita. Kita juga menyangkal bahwa situasi buruk itu akan berpengaruh buruk juga pada kita.
2.       Fase Kedua adalah Fase MARAH.
Sesudah kita tahu bahwa ternyata situasi buruk itu benar-benar  berpengaruh pada kita , kita pun langsung Marah. Ngamuk  Gag tentu arah. Gak Jelas marahnya kepada siapa. Untuk apa dan mau apa.
3.       Fase Ketiga adalah mencoba BERDAMAI dengan situasi. Pada fase ini marah kita sudah habis. Yang tinggal hanyalah bingung. Mau nyalahin siapa juga Gak Tzu.
Kita berada pada Fase paling TENGAH antara MENOLAK Kenyataan dan harus MENERIMA kenyataan secara Realistis.
4.       Fase Keempat adalah DEPRESI.
Ketika kita sadar bahwa kita tidak mungkin lolos dari situasi buruk dan harus menerimanya SUKA atau Tidak Suka, maka biasanya kita akan Depresi. Disinilah Fase terpenting karena kita akan berada dipersimpangan jalan, mau kekiri atau keimanan.
Dan kalau kita mau ambil jalan kekiri atau jalan PUTUS ASA, maka kita akan melakukan banyak keburukan. Dan Keburukan paling pahit adalah BUNUH DIRI.
Bagaimana kalau kita ambil jalan KANAN?
5.       Inilah Fase kelima atau terkahir , yaitu Fase MENERIMA SEMUA dengan SENANG HATI.
Disini kita akan berfikir Positif,Optimis, membuat rencana-rencana baru dan lucunya kita malah berteman baik dengan peristiwa buruk itu.
Dan tanpa sadar kita sudah berubah, memulai jalan baru yang sama sekali Tidak Pernah kita perkirakan sebelumnya.
Dalam ilmu ekonomi, inilah yang disebut Titik EQUILIBRIUM.
Atau Titik KESEIMBANGAN.
Situasi wabah ini Juga begitu. Kita awalnya Menyangkal kalau virus ini akan membawa dampak buruk bagi kita, baik secara KESEHATAN maupun juga EKONOMI.
Kemudian kita Marah, menyalahkan banyak hal dan banyak orang. Lalu kita mencoba berdamai dengan situasi, meski hati masih terasa perih. Baru kemudian kita Depresi, bingung mau apalagi?
Lalu kita bersahabat dengannya. Menerimanya sebagai sebuah PERINGATAN.
Kita akan lebih berhati-hati dalam bergaul dan bahkan lebih teratur.
Disisi ekonominya sesudah wabah berdampak pada pendapatan kita, kita akhirnya mau tidak mau harus berteman baik dengan situasi yang menyakitkan.
Mungkin Anda yang sebelumnya adalah pengemudi Online, harus menangis keras ketika hilangnya pendapatan. Akhirnya sesudah air mata habis dan capek mengeluh, Anda mulai coba wiraswasta, jualan Tahu isi misalnya sekedar untuk makan.
Siapa tahu Anda akhirnya punya ribuan outlet tahu isi dan menjadi KAYA karena Wiraswasta.
Anda akhirnya ketawa sendiri dan malah berterimakasih dengan adanya wabah, karena kalau dia tidak datang, Anda akan menjadi Pengemudi Online selamanya.
Coba, bacalah kisah-kisah orang SUKSES yang mulai dari bawah.
Mereka melewati fase demi fase itu dan akhirnya berakhir BAHAGIA.
Kalau MEREKA BISA masa ANDA TIDAK ?
Sesudah Gempa Wabah, maka akan muncul tsunami resesi dunia.
PERCAYA atau TIDAK menurut IMF,  3 Negara di ASIA yang akan bertahan terhadap Resesi Dunia adalah CHINA, INDIA dan INDONESIA.
Ketiganya termasuk dalam 5 negara dengan penduduk terbanyak didunia.
Jadi peluang itu terbuka lebar, kan?
JANGAN PANIK, karena Rasa Panik itu akan membunuhmu pelan-pelan.
Hidup itu SEDERHANA kata orang, yang HEBAT hanya penafsirannya saja.
Nikmati selama kita masih ada, karena MENGELUH hanya membuang waktu dan membuat ANDA Tidak ke mana-mana.
By Denny Siregar Acara TIME LINE Cokro TV 09 April 2020 on Youtube

Pesan Damai Pemuka Agama Di Banjarmasin Soal Penanggulangan Corona

PARA pemuka agama di Banjarmasin menyerukan imbauan agar warga kota tetap patuh terhadap setiap keputusan yang diambil pemkot dalam penanggulangan virus corona. Seruan ini semata-mata diserukan untuk memutus mata rantai Covid-19 di daerah berjuluk seribu sungai ini.
SEPERTI pemuka agama umat Buddha di Banjarmasin, Sumpono Kangmartono. Ia mengajak seluruh penganut ajaran Buddha di Banjarmasin untuk tetap mematuhi arahan dari Pemerintah.
“Sering mencuci tangan dengan sabun, tetap tinggal di rumah, jaga jarak dan hindari kerumunan, tidak berjabat tangan dan selalu menggunakan masker,” kata Sumpono Kangmartono melalui siaran pers yang diterima jejakrekam.com, Sabtu (11/4/2020).
Selain itu, Sumpono juga mengimbau agar masyarakat memiliki kesadaran untuk selalu berperilaku hidup sehat dan bersih.
“Mari kita putus mata rantai Covid-19 dengan kesadaran dan terus menjaga kesehatan,” pungkasnya.
Senada dengan Sumpono, pemuka agama Katolik di Banjarmasin, Petrus Boddeng Timang, juga mengimbau umat nasrani dan seluruh masyarakat untuk selalu menaati arahan dari Pemerintah Kota demi memutus mata rantai Covid-19.
“Kita harus berdiam diri di rumah, dan terus menjaga kebersihan serta meningkatkan daya tahan tubuh,” katanya.
Petrus Boddeng Timang juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan para pasien yang saat ini sedang berjuang melawan Covid-19, bahkan ada yang sudah meninggal dunia.
“Kita doakan saudara kita yang sedang di rawat, bahkan ada yang sudah meninggal. Dan juga para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan,” ucapnya.
Sebelumnya, hal serupa juga di katakan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin, Murjani Sani, melalui siaran pers yang diterima jejakrekam.com.
Murjani Sani mengajak seluruh umat Muslim untuk mengikuti anjuran dan arahan dari Pemkot Banjarmasin.
“Tetap berdiam diri di rumah, menjaga kebersihan, meningkatkan daya tahan tubuh dan selalu menggunakan masker,” ucapnya.
Terkait kegiatan ibadah, Ia juga mengimbau kepada umat muslim untuk melaksanakannya di rumah masing-masing demi menghentikan laju sebaran virus Corona di Kota Banjarmasin.
“Perbanyak beristighfar atas dosa dan kesalahan kita, berdoa semoga Allah mengampuni kita dan terhindar dari semua wabah penyakit, terutama yang melanda kita saat ini,” imbau Ketua MUI Banjarmasin.

Satpam Masjid Terpapar, Pasien Positif Corona Bertambah Di Kabupaten Banjar

SEKRETARIS Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Banjar dr Diaudin menyampaikan satu tambahan baru positif Covid-19 di Kabupaten Banjar.
TADI malam, seorang satpam di salah satu masjid di Kabupaten Banjar mendadak jatuh, dan setelah dilakukan tes ia positif terinfeksi virus corona,” jelas Diaudin, di Commad Center Martapura, Sabtu (11/4/2020).
Menurut dr Diaudin, korban positif terinfeksi virus corona ini telah melakukan kontak dengan 23 orang lainnya. Ke-23 orang tersebut diantaranya adalah keluarga dan pengurus masjid. “Kepada 23 orang ini diminta melakukan isolasi mandiri,” pungkasnya.
Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Banjar Mokhamad Hilman menambahkan, lokasi masjid terletak di jalur utama atau jalan provinsi.
Hal ini sangat memungkinkan terjadi kontak langsung pengurus masjid dengan banyak orang, sehingga sangat tinggi risiko terjadi penularan. Informasi yang berkembang menyebutkan masjid itu terletak di Jalan Achmad Yani Km 7, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.
“Semua pihak, seperti pemerintah, MUI, dan organisasi keagamaan pada prinsipnya tidak melarang shalat, tetapi mengimbau agar menghindari kerumunan massa (social dkstancing). Mohon masyarakat bisa memahami ini,” tandasnya.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banjar, empat orang dinyatakan positif, pasien dalam pengawasan (PDP) nihil, dan 102 orang dalam pemantauan (ODP)

MUI Kalsel Akui Umat Takut Jika Tak Shalat Jumat Tiga Kali Dicap Munafik

WAKIL Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI)  Provinsi Kalimantan Selatan Prof Dr H Abdul Hafiz Anshary mengakui ada kekhawatiran bagi sebagian besar umat Islam di Kalimantan Selatan, ketika tidak atau meninggalkan shalat Jumat untuk ketiga kalinya berturut-turut akan dicap munafik atau kafir.
INI setelah, khusus di zona merah Covid-19 seperti Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tabalong, hampir mayoritas masjid-masjid meniadakan shalat Jumat dengan menggantinya shalat Zuhur di rumah masing-masing.
“Ternyata, surat imbauan kedua MUI Kalsel yang menegaskan soal peniadaan shalat Jumat di zona merah Covid-19 justru disalahartikan masyarakat untuk tetap menggelar shalat Jumat,” ucap Hafiz Anshary dalam rapat bersama MUI Kalsel dengan Tim Gugus Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan (P3) Covid-19 Kalsel yang juga dihadiri Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani dan Danrem 101/Antasari, Kolonel Inf M Syech Ismed dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel, Noor Fahmi di Kantor MUI Kalsel, Banjarmasin, Sabtu (11/4/2020).
Mantan Ketua KPU RI ini justru melihat belum ada ketegasan dari pemerintah daerah terkait wilayah penyebaran Covid-19 yang terkendali maupun tidak terkendali. “Sedangkan, keputusan MUI itu diambil berdasar syariat Islam,” ucapnya.
Guru besar UIN Antasari Banjarmasin ini mengatakan bagi masyarakat Kalsel tentu merasa berdosa, apabila tidak melaksanakan shalat Jumat tiga kali berturut-turut, karena bisa digolongkan kafir atau munafik.
“Mereka juga membandingkan kegiatan di pasar yang masih berlangsung dan tidak ada larangan. Sementara, kegiatan di masjid  justru dilarang. Itu anggapan masyarakat yang berkembang belakangan ini,” papar Hafiz.
Ia menegaskan MUI mendukung penuh kebijakan pemerintah selaku ulul amri, makanya keputusan MUI pun sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Dalam surat imbauan MUI Kalsel II ditegaskan untuk zona merah Covid-19 seperti Banjarmasin, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tabalong untuk meniadakan shalat Jumat, demi mencegah penyebaran virus Corona. Bahkan, dengan catatan rinci, khusus untuk kelurahan dan desa yang belum terpapar bisa menggelar shalat Jumat dengan mengadopsi protokol pemerintah, seperti shalat menjaga jarak aman, pakai masker, hingga khutbah Jumat diperpendek 5-7 menit.
Berbeda dengan zona hijau dan kuning, bisa menggelar shalat Jumat dengan catatan yang juga diterapkan MUI Kalsel berdasar fatwa MUI Pusat.
Usai bertemu MUI Kalsel, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalsel pun berencana akan bertemu ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah serta lainnya untuk merumuskan kesepakatan bersama antara MUI dan Gubernur Kalsel dalam skema tanggap darurat Covid-19 terkait masalah peribadatan umat Islam di Kalsel.

baik mereka diisolasi dulu sampai kondisi membaik. Keselamatan 280 juta rakyat jauh lebih penting dibanding kebebasan berekspresi oknum-oknum yang niatnya memang tidak baik pada pemerintah. 
Warga Martapura saat memasuki Masjdi Al Karomah untuk melaksanakan shalat Jumat pada Jumat (10/4/2020).

Penjara Khusus bagi Penjahat Covid-19

Ketika dirasa sangat mendesak diadakan tempat pemakaman khusus bagi para pahlawan covid-19 yang gugur melawan virus corona, sebaliknya perlu juga dipikirkan penjara atau tempat isolasi sementara bagi para penjahat covid-19.
Di tengah pandemik seperti saat ini, para penjahat kemanusiaan sedang berpesta pora. Mereka dengan harap-harap cemas menunggu perkembangan kapan beraksi. Misalnya jauh-jauh hari mereka meneriakkan perlunya pemerintah segera memberlakukan lock down di seluruh penjuru Tanah Air. Narasi mereka sih supaya memutus rantai virus corona, padahal tidaklah sesederhana itu.
Sebab mereka juga paham -- paham sepaham-pahamnya -- bahwa menerapkan aturan lock down di negeri yang cenderung bebas ini, di mana setiap orang merasa berhak berbuat semau-maunya, lock down berpotensi menimbulkan bencana kemanusiaan yang mahadahsyat. Jutaan rakyat kecil, dengan dalih ingin mendapatkan makanan, akan turun ke jalan-jalan, menjarah dan merampok apa saja.
Dan jangan lupa, pasti ada aktor yang akan menggerakkan kerusuhan ini. Sekarang saja, sudah ada gerakan yang memprovokasi kerusuhan massal di Pulau Jawa pada 18 April 2020 nanti. Untunglah aparat sudah mengendus dan semoga segera ditindak, termasuk otak di belakang mereka.
Pihak-pihak yang ingin negeri ini rusuh dan chaos di tengah musibah global ini, adalah penjahat kemanusiaan. Mereka muncul membonceng wabah covid-19. Maka mereka itu layak disebut sebagai Penjahat Covid-19.
Penjahat Covid-19 ini mudah dikenali. Biasanya mereka selalu kontra dan anti pada pemerintah, dengan melawan kebijakan dan aturan yang diberlakukan oleh pemerintah sebagai pemegang otoritas yang sah. Gerombolan ini, setiap saat melancarkan serangan berupa cuitan di medsos, atau status-status bernada menghina, menyinyir, atau mengolok-olok segala upaya pemerintah dan jajarannya.
Di mulut mereka yang nyinyir itu, tak ada satu pun pekerjaan atau kebijakan pemerintah yang benar dalam menangani covid-19 ini. Tetapi dalam hati, mereka pasti memuji dan membenarkan segala tindakan pemerintah. Tetapi karena tujuan dan niat mereka itu bukanlah untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah ini, tetapi sebaliknya untuk menggagalkan, maka yang keluar dari mulut mereka justru hal-hal yang sebaliknya.
Kasihan sekali mereka ini, hanya karena benci pada pemerintah, mereka dengan sadar mengingkari hati nurani mereka sendiri. Mereka tetap menyimpan dendam dan kebencian karena kalah dalam perebutan kekuasaan politik dalam Pilpres 2014 dan 2019 yang lalu. Padahal jika tujuan mereka adalah kekuasaan, masih ada waktu dan kesempatan pada 2024 mendatang. Tetapi mereka tidak sabaran. Maunya didapat secara instan dan cepat. Apakah itu harus mengorbankan rakyat, dengan menyokong dan menciptakan kerusuhan massal, mereka tidak peduli.
Para penjahat covid-19 ini sama sekali tidak memiliki hati nurani. Apakah karena mereka dan keluarganya, merasa kebal terhadap virus corona ini sehingga dengan entengnya, petantang petenteng, membuat ulah, yang tujuannya untuk menyerang dan membuat miris hati pemerintah yang tengah berjuang melawan covid-19 ini?
Atau apakah mereka tidak malu atau bersimpati sedikit saja, menyaksikan para petugas medis yang berjuang siang-malam di garda depan, langsung berinteraksi dengan para pasien covid-19? Para dokter, perawat, bahkan para pembantu, office boy/girl, petugas keamanan di rumah-rumah sakit dan tempat-tempat khusus penanganan covid-19, berjibaku, rela bertaruh nyawa demi kesembuhkan pasien.
Tetapi di sana-sini, para penjahat covid-19 itu dengan santainya, tanpa beban sama sekali, malah giat menyebar-nyebar status atau statemen di medsos, dengan maksud mengganggu dan merusak konsentrasi dan semangat pemerintah yang tengah berjuang keras untuk menanggulangi wabah ini.
Para penjahat covid-19 tersebut, orangnya itu-itu saja, yakni kelompok pendukung capres yang kalah, kadrun anti-NKRI dan Pancasila, koruptor, komunis berbaju agama, dan sejenisnya.
Dan ulah mereka di tengah perang melawan virus corona ini, tentu sangat berbahaya, sebab hanya akan mengganggu konsentrasi pemerintah dan para petugas medis. Bayangkan apabila mereka, lewat status medsos, memprovokasi masyarakat supaya ikut-ikutan membenci pemerintah dan menihilkan pekerjaan besar yang sedang dilakukan oleh pemerintah.
Bukankah aksi dan ulah para penjahat covid-19 ini dapat digolongkan dalam ranah mengganggu, menghambat atau menghalangi upaya penanggulangan covid-19 ini? Maka dengan demikian adalah sangat layak jika mereka ditindak dengan tegas. Biasanya mereka akan berdalih soal kebebasan berpendapat, lalu menuduh pemerintah zolim, sewenang-wenang, dan anti-kritik.
Tetapi masalahnya bukan di situ. Ini kondisi yang sangat krusial, darurat kesehatan. Semua pihak diharuskan membantu dengan kapasitas masing-masing. Jika para petugas medis sudah rela mempertaruhkan nyawa di garis depan, maka masyarakat umum mestinya dengan sadar mengikuti himbauan dan arahan pemerintah untuk berdiam diri dulu di rumah. Atau pun kalau harus tetap beraktivitas di luar rumah, tetap memerhatikan jarak dengan orang lain, gunakan masker, dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Namun bagi oknum-oknum yang malah ingin memperkeruh suasana dengan status-status dan cuitan yang sengaja menyerang pemerintah, atau bernada provokasi masyarakat dalam kaitannya dengan covid-19 ini, apakah mereka itu tetap dibiarkan bebas begitu saja? Coba pikirkan, apa yang salah ketika Presiden Jokowi dalam perjalanan pulang ke Istana Bogor, menyempatkan diri membagi sembako untuk sejumlah masyarakat yang ditemui di jalan?
Jika aksi seperti ini saja dinyinyiri, sudah sangat jelas bahwa niatnya sudah tidak baik. Yang ada di benaknya adalah mengganggu, memprovokasi masyarakat. Dan sebaiknya oknum-oknum yang kontra dengan upaya penanggulangan covid-19 ini lebih baik diamankan saja, dengan menahan mereka di tempat khusus. Katakan saja namanya "Penjara Khusus bagi Penjahat Covid-19". Daripada ulah yang membahayakan itu dibiarkan, lebih baik mereka diisolasi dulu sampai kondisi membaik. Keselamatan 280 juta rakyat jauh lebih penting dibanding kebebasan berekspresi oknum-oknum yang niatnya memang tidak baik pada pemerintah.
Penjara Khusus bagi Penjahat Covid-19
Sumber Utama : https://seword.com/umum/penjara-khusus-bagi-penjahat-covid19-2xVflO1B63

Yuk Kenalan dengan Geng Anarko, Kelompok yang Mau Bikin Rusuh pada 18 April Mendatang

Di tengah wabah Corona seperti ini, memang sudah selayaknya kita bahu-membahu untuk saling peduli terhadap sesama.
Ada banyak yang bisa kita lakukan daripada sekedar Mager, nonton YouTube dan main Medsos, seperti turut berpartisipasi memberikan sumbangan buat mereka yang terdampak Corona.
Dan, jika memang lagi bokek benaran alias tidak punya uang, bisa juga berpartisipasi dengan memberikan informasi yang benar terkait Covid-19 ini di Medsos.
Kalau seandainya tidak ada sama sekali yang bisa diberikan kepada masyarakat, cukup stay di rumah saja. Tidak keluar rumah jika tidak perlu.
Hal itu juga akan sangat besar pengaruhnya terhadap pencegahan penyebaran virus Covid-19 itu, yang bisa menular lewat droplets atau percikan saat bersin atau batuk.
Namun yang terjadi saat ini, disaat pemerintah, masyarakat, influencer, polisi, TNI, artis, tenaga medis, dll, sedang bahu-membahu mengatasi wabah Corona ini, ada lho kelompok-kelompok atau orang-orang tertentu yang justru melakukan perbuatan yang bertentangan dengan prinsip penanganan penyakit menular.
Seperti yang dilakukan oleh Kapolsek Kembangan Jakarta Barat, Kompol Fahrul Sudiana. Tetap mengumpulkan orang (menggelar pesta pernikahan mewah) meskipun sudah diingatkan oleh pemerintah dan Kapolri untuk tidak berkerumunan.
Kemudian ada juga pasien positif Covid-19 yang kabur dari RSUP Persahabatan.
Mirisnya, pasien berjenis kelamin perempuan yang hendak kabur itu, saat melarikan diri dibantu oleh anggota keluarganya.
Dan tidak sedikit pula kelompok masyarakat yang salah dapat informasi tentang Corona ini. Sehingga yang mereka lakukan justru hal-hal yang tidak berprikemanusiaan.
Seperti yang terjadi di Unggaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu. Ada beberapa warga memprovokasi menolak pemakaman jenazah pasien positif Covid-19.
Bersyukur saat ini, 3 provokator penolakan jenazah tersebut sudah diamankan oleh Reskrimum Polda Jateng.
Termasuk juga diantaranya ada yang coba memanfaatkan wabah Corona ini untuk bikin rusuh.
Baru-baru ini (11/4), Polisi berhasil menangkap 5 pelaku vandalisme di Tanggerang, Banten.
Setelah ditelusuri, ternyata eh ternyata mereka berasal dari kelompok Anarko.
Selain itu, polisi juga mengendus anggota kelompok ini ada daerah lain, seperti di Jakarta, Bandung dan di beberapa kota besar lainnya.
Motif mereka melakukan aksi vandalisme itu adalah karena tidak puas dengan kebijakan pemerintah.
Adapun tujuan mereka melakukan hal itu adalah untuk membuat masyarakat semakin resah lagi. Dengan harapan, masyarakat turut serta membuat keonaran seperti yang mereka lakukan.
Untuk mewujudkan cita-citanya tersebut, kelompok ini juga sudah menyiapkan skenario untuk melakukan penjarahan secara besar-besaran di sejumlah wilayah di Pulau Jawa.
Adapun waktu yang dipilih untuk melakukan aksi brutal skala besar itu, yakni pada 18 April 2020 mendatang.
Artinya, tidak akan lama lagi.
Bersyukur rencana jahat mereka itu cepat diendus oleh aparat kepolisian, sehingga langkah atisipasi pun bisa disiapkan sedini mungkin.
Lantas apa dan bagaimana kelompok Anarko ini?
Anarko berasal dari kata anarki atau anarkisme. Kelompok yang terdiri dari orang-orang yang percaya bahwa segala bentuk negara, pemerintahan dan aparaturnya akan menumbuh suburkan penindasan terhadap rakyat. Oleh karena itu, menurut mereka, negara, pemerintahan beserta perangkat-perangkatnya harus dihancurkan.
Gerakan ini pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-20 lalu, yang diawali oleh sekelompok orang yang percaya kalau serikat buruh itu bisa menjadi kekuatan revolusioner untuk menghancurkan sistem kapitalis.
Berangkat dari kepercayaan itulah, mereka berjuang melakukan perebutan alat produksi yang dikuasai oleh pemerintah dan pengusaha, serta berusaha menghapus sistem upah kerja.
Jadi, kelompok ini merupakan kelompok multinasional yang tidak hanya ada di Indonesia saja.
Persis seperti HTI, ideologi impor yang cenderung memaksakan kehendaknya.
Selain itu, kelompok ini juga berisi anak-anak muda lho, yang punya pemahaman anti kemapanan dan anti kapitalisme, serta alergi terhadap kebijakan pemerintah.
Jadi, kalau mereka melakukan tindakan anarkis dan mengajak orang untuk rusuh, memang itulah cita-citanya.
Adapun ciri-cira penampilan kelompok ini, menggunakan kostum serba hitam dan bendera hitam.
Selain itu ada logo hurup A, yang merupakan kependekan dari Anarki.
Article
Nah, sebelumnya, saat peringatan hari buruh pada Rabu, 1 Mei 2019 lalu, kelompok ini pernah melakukan aksi perusakan di Kota Bandung Jawa Barat.
Article
Sekarang, kita tandai yuk, muka-muka anggota gang Anarko para pembuat onar disaat Indonesia tengah berduka menghadapi wabah Corona seperti saat ini.
Article
Article
Article
Article
Article
Article
Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-4973510/polisi-5-pelaku-vandalisme-kill-the-rich-di-tangerang-kelompok-anarko
https://id.wikipedia.org/wiki/Anarko-
https://www.wartaekonomi.co.id/read226581/apa-itu-anarko-sindikalis
Yuk Kenalan dengan Geng Anarko, Kelompok yang Mau Bikin Rusuh pada 18 April Mendatang
Sumber Utama : https://seword.com/umum/yuk-kenalan-dengan-geng-anarko-kelompok-yang-mau-bcBEjgvuRQ

Jokowi VS WHO, Siapa Yang Menang ?

Jujur saya curiga dengan WHO ini, entah karena meremehkan sumber daya manusia di Indonesia atau memang dapat pesanan dari oknum yang ingin menghancurkan Indonesia. Berkali kali WHO seakan akan menginjak nginjak kehormatan bangsa, karena sangat terbaca WHO tidak percaya terhadap pemerintah dan kemampuan bangsa Indonesia dengan berbicara kepada publik hal hal yang bikin kecemasan berlebih untuk membuat kepanikan di negeri ini, berikut rincian kejadiannya :
Pertama, Kejadian awal awal pandemi wabah covid-19 dimana terkait WHO sangat tidak percaya kenapa belum muncul kasus di Indonesia, walaupun pemerintah dan lembaga lembaga kesehatan di Indonesia sudah menerangkan bahwa beberapa kali telah melakukan tes dan hasilnya negatif. Tapi apa yang dibicarakan oleh WHO, berikut kalimat yang di kutip dari kompas 1.
"Kami ( WHO) prihatin Indonesia belum melaporkan satu pun kasus yang dikonfirmasi,” ujar Dr Navaratnasamy.
“Tetapi kami telah diyakinkan oleh otoritas terkait bahwa pengujian laboratorium telah bekerja dengan baik," tambahnya
Pernyataan tersebut seakan akan WHO tidak percaya dengan bangsa Indonesia, terutama pemerintah Indonesia sehingga mereka harus mengatakan "prihatin" sehingga saya meyakini bahwa benar ada konspirasi global untuk menyeruduk pemerintah seperti yang dikatakan Kakak pembina mas alif dalam tulisannya " Jokowi melawan tekanan Asing" 2.
Ada fakta menarik saat Jokowi menyampaikan data tentang kasus pasien positif 1 dan positif 2 yaitu tentang asal mula bertemu WN Jepang dirumah yang ternyata di sebuah pesta dansa. Dan Arab Saudi yang membatalkan visa umroh dari Indonesia sedangkan Indonesia belum ada pasien covid-19 saat itu sebelum terjadi kasus 1&2. Menurut kacamata saya dengan Jokowi mengumunkan pasien 1 dan 2 adalah kompromi dengan WHO yang penasaran dan tidak percaya Indonesia negatif corona. Karena terkesan terburu buru mengumumkan sehingga kronologisnya tidak sinkron.
Kedua, WHO mendesak darurat corona dan di kirim ke media media pada tanggal 14 maret 2020 3, dimana surat tersebut di kirim oleh WHO ke Jokowi tanggal 10 maret 2020. Seakan akan ada tanda genderang, beberapa hari kemudian JK berbicara lockdown yang sebelumnya telah bertemu dengan KH. Ma'ruf Maamin di kantor wapres 4 , sehingga akhirnya mulai banyak yang berpendapat Lockdown di dunia maya, pembicaraan riuh lockdown sangatlah kencang saat itu terutama yang orang orang non pro pemerintah, walaupun ada juga yang pro pemerintah.
Banyak yang berbicara lockdown tanpa membicarakan efek bawaan lockdown yaitu krisis ekonomi dan sosial yang bisa berbuntut menjadi keadaan chaos. Hal ini terjadi karna saat lockdown, suply chain barang dan jasa terganggu atau terputus sama sekali. Dan akhirnya terungkap fakta bahwa India menerapkan Lockdown berakhir dengan kerusuhan, malaysia dan Italy pun sama, sehingga Amerika sendiri pun takut melockdown negerinya.
Tapi pertanyaan besarnya yaitu kenapa JK tidak menyampaikan ke Jokowi langsung ide lockdown tersebut? bukankah mereka telah berpasangan sejak periode kemarin, kenapa ragu berbicara kepada Jokowi tentang lockdown? Apakah karena JK tahu andaikan Lockdown terjadi, maka terjadi Chaos yang mungkin malah membawa korban lebih banyak akibat kerusuhan massal. Maka andaikan terjadi chaos membuat situasi "Jokowi di ujung tanduk". Tapi JK bergeming terhadap Ide lockdown sehingga Perang opini di media pun terjadi 5.
Kembali tentang WHO, Akhirnya Jokowi mulai geram dan dalam tubuh kurusnya yang terdapat nyali yang besar, sikap melawan mulai muncul dalam sebuah ide jenius. Permintaan darurat corona oleh WHO dikabulkan olehnya, sehingga pemerintah menetapkan situasi darurat corona tapi perbedaannya tidak di ikuti dengan lockdown, kebijakan social distancing adalah jawabannya.
Ini sebuah jawaban jenius, ibaratnya WHO mengatakan " Eh gawat tuh rumah kamu kebakaran dan harus dipadamkan, teriakan ini diikuti oleh orang orang itu dengan mengatakan "ayo kita kurung lalu robohin aja itu rumah supaya padam apinya daripada menyambar kemana mana", maka di respon oleh Jokowi "ohya bener rumah ini darurat kebakaran dan harus dipadamkan, mari kita gotong royong ambil air untuk kita padamkan rumahnya yuks"...Hahahaha mungkin inilah jawaban yang bikin gondok sang pembuat skenario.
ketiga, keadaan Indonesia ditengah wabah tampaknya masih stabil secara ekonomi dan sosial. Terlebih lagi Jokowi mulai melawan WHO dengan terang terangan membeli Avigan dan Klorokuin 6. Hal ini yang bertentangan dengan WHO yang dalam kutipan suara.com 7
"Untuk klorokuin, tidak ada bukti bahwa itu adalah pengobatan (COVID-19) yang efektif saat ini," kata Janer dalam sebeuh konferensi pers.
Menurut saya, langkah Jokowi sangat strategis, karena mau berapa banyak rakyat Indonesia yang harus meninggal andaikan Ia hanya pasrah dan bermain defensive, harus ada offensive nya yaitu dengan mengobati penyakit ini untuk menghentikan angka korban meninggal. Tapi seperti dalam sepakbola permainan offensive jika tidak cermat akan kebobolan dari serangan balik, Maka Jokowi harus cermat dalam hal ini beliau mengambil testimoni China yang telah keluar dari pandemi dan juga berpedoman kepada kemajuan teknologi pengobatan jepang sebagai landasan kebijakannya, akhirnya memilih kedua obat tersebut.
Jokowi kemudian mulai di tekan dari kanan kiri atas bawah, dimulai Ibukota Jakarta yg digawangi gubernur terbodoh akhirnya bobol dengan kebijakan pembatasan angkutan yang berdampak makin banyak kerumunan orang sehingga pandemi menggila di Jakarta, serta operasi manggung sang gubernur tentang masker, 283 jenazah dan kenaikan jumlah makam warga yang meninggal serta teriakan buzzer opisisi dengan kasus APD dan alat kesehatan medis lainnya, membuat Jokowi dihujani serangan sporadis. Tapi Jokowi melalui Sri mulyani melancarkan serangan balik yaitu wacana darurat sipil dan alokasi APBN 500 triliun untuk penanganan wabah covid-19 ini.
Ini merupakan serangan paripurna. Dengan konsep darurat sipil dimana presiden pemegang komando tertinggi serta mempunyai logistik kuat (500triliun) bukan hal mudah menumbangkannya malahan ini akan jadi gempuran hebat ke arah lawan politiknya termasuk oposisi global. Oposisi pun terperangah sehingga Sohibul imam bikin surat terbuka yang isinya aneh bin ajaib karena saling kontra antara saran sarannya. Surat ini yang saya kupas di artikel saya berjudul menjawab surat terbuka Presiden PKS 8.
Kepiawaian Jokowi dalam mengelola krisis sungguh mengagumkan. Hal ini semakin terbukti dengan laris manisnya global bond Indonesia dipasaran dunia 9. Berbeda dengan krisis tahun 98, laris manisnya global bond Indonesia merupakan bukti kuat bahwa fundamental ekonomi Indonesia sangat kuat. Dan Kemungkinan besar menjadi kenyataan prediksi beberapa analis ekonomi, bahwa China dan Indonesia setelah krisis ini menjadi raksasa ekonomi dunia yang berdampingan dengan eropa dan Amerika atau mungkin menggantikan negara negara barat itu.
Tapi jangan senang dulu, WHO pun tidak tinggal diam dengan situasi ini, Jokowi harus waspada disaat WHO mengatakan Indonesia akan menjadi epicentrum baru Covid-19 10. Pernyataan ini sedikit banyak akan mempengaruhi investor yang akan berinvestasi di Indonesia tapi bukan hanya itu. Andaikan benar kejadian entah darimana ataupun melalui rekayasa sosial seperti kebijakan gubernur Jakarta pembatasan angkutan umum yang membuat orang berkerumum atau apapun itu, Maka Jokowi harus siap bertarung kembali.
Dan senjata Jokowi yaitu melalui Prof Amin Soebandrio harus sudah siap dan bisa di gunakan saat itu juga dimana Jokowi memerintahkan khusus kepadanya membuat vaksin covid -19 sendiri di Indonesia melalui eijkman serta BUMN farmasi Bio farma 11.
Bukan hal mudah dan tanpa hambatan pembuatan vaksin ini, Karena sebelumnya Indonesia dibawah kemenkes Siti fadilah saat pemerintahan SBY terbukti sulit. Beliau saat itu ingin Indonesia membuat vaksin flu burung sendiri dan juga berjuang demi Indonesia di kasus Laboratorium Namru-2 milik Amerika dengan melawan WHO akhirnya harus tersingkir dan saat ini berakhir di jeruji besi 12.
Tapi saya yakin Jokowi bukanlah orang sembarangan, dia adalah sang Hayam wuruk raja Majapahit era baru ini. Dia cerdik memainkan langkah caturnya untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dan membawa Indonesia kejaman kejayaannya kembali seperti Sang Hayam Wuruk yang membawa Majapahit berjaya di Asia. Tak sabar penulis menanti sejarah yang akan berulang dengan Menikmati episode Jokowi VS WHO, siapa yang menang ?
Catatan:
Mari kita kirimkan Alfatihah 3x untuk para korban meninggal dunia akibat covid-19 dan untuk para pejuang yang melawan covid-19 semoga anda semua diberikan keselamatan dan kesehatan oleh Allah SWT. serta mari kita berdoa sesuai agama dan keyakinan masing masing agar bangsa Indonesia segera keluar dari krisis wabah covid-19 ini....amin!
Sumber data :
1 https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/09/163000665/kasus-virus-corona-negatif-di-indonesia-berikut-peringatan-who?page=2
2 https://seword.com/politik/terharu-langkah-sunyi-presiden-melawan-tekanan-mAuvfSpqrD
3 https://www.cnbcindonesia.com/news/20200314071435-4-144842/who-minta-jokowi-deklarasikan-darurat-nasional-corona-jika
4 https://www.tribunnews.com/nasional/2020/03/12/antisipasi-penyebaran-virus-wapres-maruf-amin-bertemu-jk-dan-sri-mulyani-gunakan-salam-corona
https://nasional.tempo.co/read/1319209/jk-soal-corona-jika-makin-besar-lockdown-pilihan-banyak-negara
5 https://www.cnbcindonesia.com/news/20200316155043-16-145239/beda-jokowi-dan-jk-soal-kemungkinan-indonesia-lockdown 0
6 https://www.cnbcindonesia.com/news/20200321064956-4-146616/cegah-corona-jokowi-pesan-2-juta-avigan-3-juta-chloroquine
7 https://www.suara.com/news/2020/03/21/122003/meski-who-tidak-yakin-as-resmi-jadikan-klorokuin-untuk-pengobatan-covid-19
8 https://seword.com/politik/menjawab-surat-terbuka-presiden-pks-yang-tak-punya-WWdlAAINKy
9 https://www.cnbcindonesia.com/market/20200408171100-17-150683/global-bond-laris-manis-harga-obligasi-ri-pun-melesat
10 https://nasional.kompas.com/read/2020/04/11/20351811/indonesiaa-disebut-berpotensi-jadi-episentrum-baru-covid-19-ini-respons-jubir
11 https://www.cnbcindonesia.com/news/20200325074415-4-147384/kenapa-ri-harus-bikin-vaksin-covid-19-ini-penjelasan-eijkman
12 https://www.suara.com/news/2020/03/19/124719/ada-corona-fahri-hamzah-minta-jokowi-bebaskan-eks-menkes-siti-fadilah
Jokowi VS WHO, Siapa Yang Menang ?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/jokowi-vs-who-siapa-yang-menang-zSCv4r6GiD
Re-post by MigoBerita / Minggu/12042020/12.58Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya