» » » » » » » » » » Benarkah Ustadz Abdul Somad "Terkenal" karena pengikut organisasi terlarang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), sedangkan Ustadz Zulkifli Muhammad, Lc "Terkenal" karena ujaran kebencian

Benarkah Ustadz Abdul Somad "Terkenal" karena pengikut organisasi terlarang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), sedangkan Ustadz Zulkifli Muhammad, Lc "Terkenal" karena ujaran kebencian

Penulis By on Selasa, 16 Januari 2018 | No comments

KH Aqil Siradj Tak Kenal Ustadz Abdul Somad

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Said Aqil Siradj mengaku tidak tahu apalagi kenal dengan Ustaz Abdul Somad, ulama yang pernah diberitakan dideportasi dari Hong Kong.

 
 
Baca: Gara-gara Bela Ustad Abdul Somad, Sultan Brunei Jadi Bahan Hoax
Ulama yang dia tahu adalah Mbah Moen Sarang (Maimoen Zubair), Mbah Dim Banten (Muhammad Dimyati), dan KH Ma’ruf Amin.
Yang terakhir disebutkan kini menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ma’ruf juga sebagai salah satu pimpinan di tubuh PBNU.
Baca: PBNU: Pengusiran Ustad Abdul Somad dari Hongkong Jangan Digoreng Dengan Fitnah Sana-sini
Pada kesempatan itu, Kyai Said berharap para penceramah tidak memanfaatkan khotbah Jum’at sebagai ajang caci maki.
Baca: MUI Tanggapi Ustadz-ustadz Karbitan di Televisi
Sesuai mahzab Syafi’i yang dianut sebagian besar umat Islam di Indonesia, menurut dia, khotbah Jum’at seperti itu membuat ibadah menjadi tidak sah. (ARN)
Sumber: Tribun News

Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2018/01/08/kh-aqil-siradj-tak-kenal-ustadz-abdul-somad/









Ceramah Blunder Ustad Abdul Somad yang Hina dan Lecehkan Nabi Muhammad

SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – Lagi-lagi Ustad Abdul Somad buat blunder saat ceramah di acara Muktamar HTI di Riau, Somad mengatakan bahwa Nabi Muhammad tidak bisa mewujudkan Rahmatan Lil Alamin selama 40 tahun, bahkan setelah turun wahyu selama 13 tahun Nabi Muhammad juga tidak bisa mewujudkan Rahmatan Lil Alamin karena berada di bawah tekanan. Ini jelas-jelas satu penghinaan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, karena beliau diturunkan untuk mewujudkan rahmatan lil alamin bagi seluruh manusia.
Baca: Wejangan Gus Dur Terbukti ‘Akan Tiba Saatnya Orang yang Tidak Pernah Belajar di Pesantren Dianggap Alim’
Abdul Somad berkata: “Kapan Rahmatan Lil Alamin itu dapat diwujudkan? Bukan dengan kenabian, bukan dengan Al-Quran di tangan tapi setelah tegaknya Khilafatin Nubuwwah.” Dia mengatakan bahwa tidak ada yang dapatkan mewujudkan Rahmatan Lil Alamin selain Khilafatin Nubuwwah, Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwwah (Sambil dijawab dengan teriakan takbir).
“Jika seluruh umat tidak memperdulikan khilafah ini, maka dia sudah menyia-nyiakan pesan Nabi Muhammad SAW”. ujarnya.
Dia menambahkan, “Dosa terbesar dalam umat ini bukanlah minum Khamar karena dia akan mabuk untuk dirinya sendiri, andai ada orang berzina mungkin mudlarat itu hanya untuk mereka berdua dan keluarganya, tapi ketika khilafah ini disia-siakan maka tak terwujudnya Rahmatan Lil Alamin dirasakan oleh mulai sejak ikan lumba-lumba yang dipertontonkan di tengah anak-anak yang mestinya mendapatkan keadilan sampai kepada anak yatim, anak yang dalam fitroh, sampai ke alam semesta tidak mendapatkan Rahmatan Lil Alamin. Apa sebabnya?. “Karena tidak tegaknya khilfah (teriakan takbir)”. Jawabnya.
Baca: Ustadz HTI Lecehkan NKRI, Felix Siauw Samakan Pemerintah Seperti Fir’aun
Simak videonya yang diunggah oleh perpuzalim 1924, 09 Agustus 2017:

Dan beberapa netizen mengeluarkan komentar-komentar pedas di akun youtube itu:
HUSEIN MULYADI: itulah kadar keilmuan Ustad Karbitan.
Salsabila Zaizafa: Berarti rasul itu egois dong kalo kesolehan itu buat dirinya sendiri menurut tafsirannya
Mimil Ijams: Ku pngen bnget bilang ini gwblok dan bdoh v dlm kytaan mereka2 ini orang pinter dan cerdas v g pke rasa dan hati nuraninya
Mimil Ijams: Kwkwkwkwk, hadist nya di tafsirkan begitu. Seenak otak dia ajjah
Padahal dalam riwayat-riwayat dan para ahli Tafsir menjelaskan bahwa penciptaan Nabi Muhammad SAW adalah Rahmatan Lil Alamin bagi semua umat manusia, berikut penjelasan detailnya.
Baca: Dr Zakir Naik Sebarkan Wajah ‘Islam’ Ala Wahabi
Seringkali kita mendengar dan membaca bahwa Islam adalah agama rahmatan lil’alamin. Islam adalah agama perdamaian, yang sangat toleran, penuh dengan kelembutan serta kasih sayang dan tidak mungkin menebarkan kekerasan, terorisme, kebencian dan lain sebagainya. Apa sebenarnya makna rahmatan lil’alamin tersebut?. Apa sebenarnya pengertian dan maksud dari kalimat tersebut?
Agar kita tidak salah memahami dari kalimat tersebut, mari kita lihat beberapa tafsir dari ayat yang menjadi sumber kalimat tersebut, yaitu Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 107:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam diutus dengan membawa ajaran Islam, maka Islam adalah rahmatan lil’alamin, Islam adalah rahmat bagi seluruh manusia.
Pengertian Rahmatan Lil’Alamin Menurut Bahasa
Berikut adalah arti rahmatan lil’alamin jika ditinjau dari segi bahasa (arab)

الرَّحْمة: الرِّقَّةُ والتَّعَطُّفُ

rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba (Lihat Lisaanul Arab, Ibnul Mandzur).
Dalam konteks penggunaan istilah ini Ar-Raghib al-Ashfahani menguraikan bahwa ar-rahmah kadang berkonotasi al-riqqah (kelembutan) atau berkonotasi al-ihsân (kebajikan); [1] atau al-khayr (kebaikan) dan an-ni’mah (kenikmatan). Karena itu kata ini termasuk ke dalam lafal yang berserikat di dalamnya lebih dari satu makna (lafzh musytarak) [2] Pemaknaannya ditentukan oleh indikasi lainnya [3]
Dengan kata lain rahmat dapat diartikan dengan kasih sayang. Dengan demikian Rahmatan lil’alamin secara bahasa adalah kasih sayang bagi seluruh alam. Jadi, diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam adalah bentuk kasih sayang Allah kepada seluruh manusia.
Penafsiran Rahmatan Lil’Alamin Menurut Para Ahli Tafsir
Makna Rahmatan Lil’Alamin Menurut Ibnu Katsir, berikut adalah kutipan isi tafsir Ibnu Katsir, surat Al-Anbiya ayat 107. Pada ayat ini (QS. Al Anbiya: 107) Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada kita bahwa Dia telah menciptakan Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Salam  sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin), artinya, Dia mengirimnya sebagai rahmat untuk semua orang. Barangsiapa menerima rahmat ini dan berterima kasih atas berkah ini, dia akan bahagia di dunia dan akhirat. Namun, barangsiapa menolak dan mengingkarinya, dunia dan akhirat akan lepas darinya, seperti yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan:

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُواْ نِعْمَتَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّواْ قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ – جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا وَبِئْسَ الْقَرَارُ

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah (perintah-perintah dan ajaran-ajaran Allah) dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.” (QS. Ibrahim:28-29)
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala befirman dalam Al Qur’an:

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ هُدًى وَشِفَآءٌ وَالَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ فِى ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُوْلَـئِكَ يُنَادَوْنَ مِن مَّكَانٍ بَعِيدٍ

“Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quraan itu suatu kegelapan bagi mereka (tidak memberi petunjuk bagi mereka). Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS. Fushshilat:44)
Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya: Ibnu Abi‚ Umar telah menceritakan ke kami, Marwan Al-Fayari menceritakan ke kami, dari Yazid bin Kisan, dari Ibnu Abi Hazim bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, bahwa telah dikatakan, “Wahai Rasulullah, berdoalah menentang kaum Musyrikin.”
Beliau berkata:

إِنِّي لَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا، وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَة

“Saya tidak dikirim sebagai kutukan, melainkan sebagai rahmat.”
Jadi sudah jelas sekali bahwa Ustad Abdul Somad mengartikan pemahamannya terkait Rahmatan Lil Alamin hanya untuk memperlihatkan kepada komunitasnya bahwa Khilafah itu penting sekali, padahal Allah SWT, Nabi dan para sahabatnya tidak satupun yang menyerukan membuat negara Islam. (SFA)
Sumber: Berbagai Media

Sumber Berita : http://www.salafynews.com/ceramah-blunder-ustad-abdul-somad-yang-hina-dan-lecehkan-nabi-muhammad.html

Polisi Resmi Tetapkan Ustadz Zulkifli Muhammad Ali Tersangka Kasus SARA & Ujaran Kebencian

Ceramah Penuh Dusta dan Kebencian

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Kabar gembira datang dari media sosial. Polisi secara resmi menetapkan Ustadz Zulkifli Muhammad sebagai tersangka dugaan kasus ujaran kebencian berbau SARA. Dalam surat tersebut, Ustadz Zulkifli Muhammad dipanggil dan akan diperiksa di Kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di Tanah Abang, Jakarta pada Kamis, 18 Januari 2018.
Baca: Polri: Ujaran Kebencian Dieksploitasi Pihak Tertentu Saat Pilkada
Ustadz Zulkifli Muhammad, Lc lahir di Pariaman, Sumatera Barat pada 15 November 1974. Dia terkenal sangat berani sekali dalam ceramah-ceramahnya menyerang pemerintah dan NU.
Dalam sebuah ceramahnya, Ustadz Zulkifli Muhammad Ali ini mengatakan bahwa nanti pada tahun 2018 nanti akan banyak kaum muslimin Indonesia yang akan dibuang ke laut dan disembelih oleh kaum Komunis, Cina, Syiah dan Liberal. Tahun depan, lanjutnya, Indonesia akan menjadi negara komunis dan jumlah masyarakat China yang akan dimasukkan ke negara ini akan mencapai ratusan juta orang, sehingga orang Indonesia semua akan diperbudak dan TNI Polri akan disikat habis.
Tak sampai di situ, ia juga menjelek-jelekan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj dengan sebutan sinting. Terakhir, Zulkifli Muhammad Ali ini juga terang-terangan memprovokasi umat Islam untuk berani melawan pemerintahan yang sah saat ini hingga mati. Hal itu dilakukan dengan iming-iming jika mati mereka adalah syahid.
Baca: Ulama Su’ Lakukan Mal Praktik Agama
Apa yang disampaikan oleh Zulkifli Muhammad Ali ini sungguh keji sebagai seorang ulama. Ia dengan sengaja menyampaikan ceramah yang provokatif dan tidak memiliki dasar yang valid. Tentu saja, tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Justru apa yang disampaikannya tersebut dapat merusak harmonisasi antar masyarakat di Indonesia dan mempertajam konflik sosial dengan sentimen SARA, khususnya berbasis isu agama. Hal ini sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Parahnya, Zulkifli Muhammad Ali ini dalam ceramahnya yang provokatif tersebut selalu mencatut institusi negara. Misalnya, Ia mengaku sebagai ustadz di Mabes Polri, TNI, dan BIN. Hal itu tentu merupakan sebuah kebohongan dan informasi yang tidak tepat.
Baca: Gus Mus: Banyak Ulama Karbitan
Untuk itu, kita sebaiknya tak perlu terprovokasi atas ceramah yang mengobarkan kebencian seperti yang dilakukan oleh Zulkifli Muhammad Ali tersebut. Di sisi lain, kita juga perlu mendukung agar aparat keamanan segera menangkap ulama seperti itu. Karena meskipun ia bergelar ulama, bukan berarti akan kebal hukum di hadapan negara hukum seperti Indonesia ini. Semoga kebencian yang disebarkannya tidak cepat merembet dan membakar apa yang sudah kita jaga hingga saat ini, yaitu NKRI.
Selayaknya ulama itu menyebarkan kebaikan dan kebenaran serta membing umat kepada jalan yang benar, tapi akhir-akhir ini kita sering menyaksikan mereka yang bergelar ulama atau ustadz, tetapi kelakuannya tidak mencerminkan pengertian ulama. Mereka bergelar ulama, namun ceramahnya bukan untuk membimbing umat ke jalan yang penuh kedamaian, lurus dan benar.
Baca: Kunjungan Ulama Lebanon ke PBNU, Pukulan Telak Buat Gerombolan Wahabi Yang Doyan Pecah Belah
Justru sebaliknya, mereka menyebarkan kebencian, menyebarkan berita bohong, fitnah kanan-kiri, dan mengajak umat untuk berbuat kebathilan. Padahal mutu seorang ulama dinilai dari apa yang diucapkannya. Dan, seburuk-buruknya ulama adalah mereka yang melontarkan kebencian dari mulutnya. (ARN)
Sumber: Kumparan dan Berbagai Media
Ustadz Zulkifli Muhammad Ali
Surat Panggilan

Akun twitter el diablo Bongkar Kader PKS dan Pegawai BNI yang Suka Sebar Hoax

SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – Akun twitter el diablo @digembok membongkar kedok seorang kader PKS dan juga bekerja di BUMN atau lebih jelasnya pegawai di bank BNI, kader PKS itu sering kali menyebarkan Hoax tentang pemerintah dan mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo, berikut kultwit @digembok:

Iwan Kurniawan karyawan BUMN (BNI) kader PKS Asem Baris, Jakarta Timur, Sering melakukan share berita-berita HOAX dan Fitnah terhadap Panglima & Pemerintah.
  1. Mohon maaf yak, kultwit kali ini agak lama postingnya, karena gue sambi barengan sama goreng tempe, tahu dan bakwan. Harus multitasking kultwit sambil jagain warung. Kalo gak gitu modem gue diumpetin emak gue.
  2. Jadi gini. Gue coba masuk BB group Pengajian. Iseng aja… eh ada yang posting ginian. FINTAH YANG KEJAM. Gue coba iseng cek oknumnya.
  3. Kananjing main framing gitu aja. Maksudnya mau adu domba militer gitu? Nih orang bahaya banget. SUMPAH… UDAH KELEWATAN A NIH YANG POSTING.
  4. Nih pin BB 26E79CBD. Terus Namanya I-One.
Misteri nih. Masa gue tanya… nama lengkapnya siapa? kerja dimana? tinggal dimana? GAK MUNGKIN KAN. Makanya dengan kekuatan datang bulan…
  1. Okdeh joke “dengan kekuatan datang bulan” diasumsikan gue cewe. SIP
Gak pake lama tapi pake puyeng cari bio tuh sikampret,
Nama: Iwan Kuriawan
Kerja di BNI (jejak digital dia sering ke BNI Melawai)
Kader PKS TULEN.
  1. Kader PKS emang demen banget adu domba. Karena apa? Karena sapi dan domba makan rumput. Sekalian jajal “mainan” baru. Kalo PIN BB bisa cari koordinat lokasi gak? Eh ternyata bisa walaupun susah. Dapetnya area doang.
  2. Jadi Iwan Kurniawan apps BB-nya aktif terakhir hari minggu. Di area Gang M1. Depan. Jl. Asem Baris, Jakarta Timur. Silakan pak polisi diintai. Mukanya gampang diciriin kok. Karena muka TEMPLATE
  3. Sekarang gue cari jejak digitalnya dia. SIapa tahu ada hoax yang lain. Sabar yak.. Ini kerja manual. Hehehehe
  4. Akhirnya dapet… Kader PKS Asem Baris. Percuma ngumpet. Gue bisa temuin
  5. Iwan Kurniawan, Kader PKS yg tinggal di Asem Baris. Ternyata juga alumni Monas University. Diwisuda Tanggal 2 Desember 2016.
  6. Gue bingung nih. Pegawai BUMN sekaliber BNI masih aja singit. Kok bisa yah share-share hoax di sosmed. Tinggal di Asem Baris, urusin Pilgub Jateng.
  7. Gue sih cuma kasih warning aja buat pegawai BUMN. Elo digaji pemerintah.. Keluarga lo diempanin sama pemerintah. Elo jelekin pemerintah sama aja bakar dapur lo nyet.
  8. Kelakuannya di Sosmed. Udah kaya keluarga deket AHOK aja lo.
Tega2nya share fitnah gini. @PKSEJAHTERA kader lo otaknya dimana?
  1. Gue jadi lupa mau bahas apalagi tentang Iwan Kurniawan. Oh iya baru inget. Sikampret kasus fatalnya ngeshare narasi fitnah buat Panglima TNI. Ini jahat banget. Mau adu domba TNI. Plus kader PKS. Emang harus gue hajar.
  2. Diluar tega gak tega yak. Emang kader pks itu jahat banget cuci otaknya. FINAH HOAX dan Propaganda diajarin pas liqo. Kalo ketangkep paling pengurus delusi. Gak mengakui kadernya.
  3. Widih kayaknya kultwit gue udah nyampe ke Iwan nih.
Akunnya udah rename dari Iwan Kurniawan ke Boli bentar lagi tutup nih. gue demen. (SFA)
Sumber: Akun tiwtter el diablo

Pelajar SMK Penghina Jokowi dan Kapolri Divonis 1,5 Tahun Penjara

SALAFYNEWS.COM, MEDAN – MFB, pelajar SMK menjadi terdakwa penghina Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, divonis 1,5 tahun penjara dalam sidang vonis di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (16/1/2018). Selain itu, MFB juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp 10 juta subsider satu bulan kurungan.
Baca: Polisi Ciduk Cahyo Gumelar yang Hina Jokowi, Ahok dan Lambang Negara
“Terdakwa melanggar Pasal 45 ayat (3) UU RI No 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo Pasal 27 Ayat (3) UU RI No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,” kata Ketua Majelis Hakim, Wahyu Prasetyo Wibowo di Ruang Cakra IV PN Medan.
Setelah mendengar pembacaan vonis hakim itu, MFB mengaku menerima hukuman yang diberikan kepadanya. Sementara itu, vonis yang diberikan majelis hakim lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Raskita JF Surbakti. JPU menuntut terdakwa 2 tahun penjara. “Terdakwa MFB juga dikenakan denda sebesar Rp 10 juta subsider 3 bulan kurungan,” kata Raskita beberapa waktu lalu.
Baca: Polda Jatim Tangkap Santri Pasuruan Pengunggah Meme Hina Jokowi & Kapolri
Dia menggunakan nama Facebook Ringgo Abdillah, padahal nama aslinya adalah Muhammad Farhan Balatif, usia 18 tahun seorang pelajar SMK di Medan, Sumatera Utara.
Kasus ini mencuat setelah postingan MFB di akun Facebook bernama Ringgo Abdillah mendapatkan tanggapan serius dari seorang anggota polisi dan dilaporkan ke Polrestabes Medan.
Pada 9 Agustus 2017 lalu, MFB dijemput oleh polisi dari rumah orangtuanya di Jalan Bono, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur. Polisi menyita sejumlah barang bukti yang digunakan Farhan untuk menghina Presiden dan Kapolri.
Baca: Inilah Kronologi Penangkapan Dokter Penghina Panglima TNI dan Jokowi
Saat diperiksa di Pengadilan, MFB mengaku melakukan penghinaan terhadap pimpinan negara dan Polri itu dilatarbelakangi kekesalannya atas kebijakan pemerintah, mulai dari masalah kenaikan harga pangan, tingginya angka pengangguran hingga impor bahan pangan dari luar negeri. (SFA)
 
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Rabu/17012018/10.25Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya