Pedagang Protes Biaya Sewa Lahan Kuliner Baiman
KabarKalimantan, Banjarmasin – Puluhan pedagang kaki
lima (PKL) yang membuka lapak dagangan di kawasan kuliner Baiman
mendatangi kantor Dinas Koperasi dan UKM Kota Banjarmasin, Jumat
(5/1/2018). Mereka protes atas biaya sewa yang kelewat mahal sebesar Rp 5
juta per tahun, kendati sudah disepakati sejak semula.
Sekretaris Paguyuban Kuliner Baiman Banjarmasin, Abdul Hamid,
menuturkan biaya sewa sebanyak itu seharusnya bisa ditekan. Sebab, kata
dia, setoran retribusi parkir di Pusat Kuliner Baiman lebih besar
ketimbang pendapatan PKL.
Dia menjelaskan, dalam pembicaraan harga sewa lahan antara pedagang
dan Diskop dan UMKM Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin diputuskan,
pengelola parkir hanya bisa membantu sewa Rp 30 juta dari keinginan para
pedagang Rp 50 juta per tahun.
”Ya jelas masih keberatan keberatan karena keputusan tadi. Kami kan
minta parkir itu Rp 50 juta, tapi ternyata kesepakatanya hanya Rp 30
saja,” ucap Abdul Hamid usai pertemuan di kantor Dinas Koperasi dan
UMKM, Jumat (5/1/2017).
Selain itu, para pedagang terkejut ditagih biaya uruk Rp 500 juta
yang dibebankan kepada pedagang. Padahal, tambah Hamid, persoalan itu
tidak pernah dibicarakan sebelumnya.
“Kami juga tidak akan mau mengganti harga uruk itu. Kami saja tidak tahu menahu, karena tidak pernah dibicarakan,” ujar Hamid.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pemkot Banjarmasin Prio
Eko mengatakan, harga sewa yang disepakati sudah sangat ringan. Sebab
menurut Eko, pedagang hanya perlu menyisihkan Rp 14 ribu per hari untuk
sewa satu lapak.
“Itu sudah sangat murah. coba hitung Rp5 juta itu kalau setahun satu
bulannya hanya Rp 410 ribu. Kalau dihitung per hari hanya Rp 14 rubu
saja,” ucapnya.
Eko menjelaskan, untuk keseluruhan sewa lahan kuliner dikenai Rp 350
juta per tahun oleh si pemilik lahan. Pedagang yang warungnya kecil yang
berjumlah 30 orang menanggung Rp 150 juta per tahun. sedangkan sisanya
ditutupi warung besar dan pengelola parkir.
“Seperti Nyanding Roso itu Rp 120 juta per tahun, Muji Hartono itu Rp
30 juta per tahun, dan Sinjay Rp 20 juta per tahun. Itu nanti ditambah
dengan warung yang kecil dan pengelola parkir. Parkir itu sudah bantu Rp
1 juta untuk pedagang. Seharusnya pedagang bayar Rp 180 juta per tahun,
” kata Eko.
Sebelumnya, Pemkot Banjarmasin tahun ini dikabarkan tidak lagi
membayarkan sewa lahan Kuliner Beiman. Beban sewa saat ini diserahkan
kepada pedagang yang dulunya merupakan PKL Jalan A Yani yang saat ini
direlokasi sejak setahun yang lalu.
Sumber Berita : https://redkal.com/pedagang-protes-biaya-sewa-lahan-kuliner-baiman/
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Minggu/07012018/07.58Wita/Bjm
Home »
Anti HOAX
»
ANTI KKN
»
Birokrasi
»
Kota Banjarmasin
»
Migo Bisnis
»
Migo Ekonomi
»
Moralitas
»
Pelayanan Publik
» Masihkah ada yang membantu "Nasib Pedagang Wisata Kuliner Baiman Fly Over setelah Pemerintah Kota Banjarmasin "Tidak Membantu" Lagi ?!
Masihkah ada yang membantu "Nasib Pedagang Wisata Kuliner Baiman Fly Over setelah Pemerintah Kota Banjarmasin "Tidak Membantu" Lagi ?!
Penulis By migo berita on Sabtu, 06 Januari 2018 | No comments
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya