Gunakan Dana Pribadi, DPD PENA Kalsel Dukung Jokowi di Pilpres 2019
DEWAN Pimpinan Daerah Persatuan Pemuda Etnis Nusantara (DPD PENA) Kalsel menggelar deklarasi dukungan kepada Presiden RI Joko Widodo agar bisa menjabat kembali di periode kedua.KETUA DPD Pena Kalsel, Muhammad Hafizh Ridha mengatakan adapun yang menjadi dasar deklarasi ini demi berkesinambungannya pembangunan nasional. “Makanya Presiden RI Joko Widodo diberi kesempatan untuk memimpin kembali di periode mendatang,” jelasnya.
Hafizh menyebutkan, seperti sebuah organisasi ketika ada pergantian kepemimpinan maka akan selalu mengalami pergantian kebijakan. “Makanya, kita melihat pada masa kepemimpinan Joko Widodo ini sudah luar biasa dalam bidang infrastruktur,” ucapnya.
Wakil Ketua DPD KNPI Kalsel ini mengatakan, ketika pergantian kepemimpinan, ditakutkannya semua kebijakan yang dibangun Joko Widodo ini akan berubah. Sehingga untuk tetap direlnya DPD Pena terus mendukung Joko Widodo untuk kembali memimpin kedua kalinya. “Dukungan yang kami berikan sebagai sebuah lembaga, pertama yang perlu dicatat bahwa ini bentuk dukungan DPD Pena Kalsel,” ujarnya.
Alumni STIH Sultan Adam ini mengatakan ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan kawan-kawan yang ada di 13 Kabupaten/Kota dengan membangun posko pemenangan sebagai bentuk dukungan kepada Joko Widodo.
“Kami juga berkoordinasi kepada kawan-kawan kepemudaan untuk menggandeng, sehingga posko ini bukan hanya milik DPD Pena Kalsel, tetapi milik semua elemen pemuda, baik pelajar maupun mahasiswa,” katanya.
Sebagai generasi Milenial, Hafizh mengajak bersama-sama untuk ikut andil dalam Pemilu 2019 mendatang. Kemudian, terkait kegiatan deklarasi tersebut, diakuinya tanpa arahan dari pusat, apalagi anggaran yang digunakan merupakan dana pribadinya.
“Kami pribadi tidak terlalu jauh melihat kesana, hanya melihat prinsipnya harus sama-sama fair, bahwa siapapun yang didukung, prinsipnya jangan sampai kita menjadi terpecah belah,” harapnya.
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/08/08/gunakan-dana-pribadi-dpd-pena-kalsel-dukung-jokowi-di-pilpres-2019/
Kita
lebih memegangi penghitungan suara berdasarkan real count daripada
sistem "quick count"yang keakuratannya kurang bisa dipercaya 100
persen,"
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pasangan calon
presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Hatta Rajasa menang tipis
di Kalimantan Selatan dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun
2014.
Hal itu diungkapkan anggota Tim Kampanye Daerah (Kamda) Prabowo - Hatta Provinsi Kalsel, Ibnu Sina, menjawab wartawan di Banjarmasin, setelah rapat paripurna DPRD tingkat provinsi tersebut, Kamis.
Ia menyatakan kemenangan Prabowo - Hatta di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel berdasarkan "real count" yang dilakukan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tingkat provinsi tersebut.
"Kita lebih memegangi penghitungan suara berdasarkan real count daripada sistem `quick count` (penghitungan cepat menggunakan sampel) yang keakuratannya kurang bisa dipercaya 100 persen," katanya.
Anggota DPRD Kalsel yang bakal memasuki periode ketiga itu mengungkapkan berdasarkan hasil real count, perolehan suara pada pilpres dan pilwapres 2014 untuk pasangan Prabowo - Hatta 50,3 persen dari sekitar 99 persen suara yang masuk.
"Kita berharap persentase hasil real count itu tidak berubah sampai penghitungan tingkat nasional. Karena itu pula, kami terus akan mengawal penghitungan suara tersebut," tandas Ketua DPW PKS Kalsel itu.
Ia menegaskan bahwa pengawalan suara itu merupakan tanggung jawab bersama koalisi `Merah Putih` atau partai politik (parpol) pendukung Prabowo - Hatta, bukan cuma PKS yang mendapat bagian untuk memobilisasi dan konsolidasi saksi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kalsel H Riswandi mengajak masing-masing pihak agar mematuhi peraturan perundang-undangan dalam penetapan pemenang pilpres dan pilwapres, jangan terpaku hasil quick count.
"Kita tunggu hasil penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dijadwalkan 22 Juli 2014. Kita patuhi bersama keputusan/penetapan KPU tersebut," ajak wakil rakyat yang menyandang gelar sarjana ilmu pemerintahan itu.
Pada kesempatan lain, Tim Pemenangan Jokowi - JK Provinsi Kalsel mengklaim kemenangan, baik secara nasional maupun untuk Bumi Perjuangan Pangeran Antasari yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut.
Namun, klaim kemenangan tersebut berdasarkan quick count, bukan pada real count, sebagaimana pengakuan Tasriq Usman, Wakil Ketua Tim Pemenangan Jokowi - JK Provinsi Kalsel.
Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla./e
Re-Post by MigoBerita / Kamis/09082018/11.10Wita/Bjm