Pilpres 2019, Pertarungan antara Khilafah dan Islam Nusantara
JAKARTA – Pemilihan
Presiden (Pilpres) 2019 bukan sekedar berbicara tentang dua pasangan
Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang saat
ini sudah diketahui, yaitu Paslon Joko Widodo – KH M’aruf Amin dan
Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.
Kita semua yakin bahwa kedua pasangan
ini memiliki visi-misi yang akan mempengaruhi bangsa ini. Namun, sebagai
anak bangsa dan sebagai pewaris NKRI kita harus jeli, kita harus
membuka mata dan membuka telinga lebar – lebar.
Mereka tentu “bertarung” dalam arena
Pilpres ini tidaklah berdiri sendiri, melainkan banyak pihak yang
bekerja dibelakangnya. Lalu, apakah para “pekerja” itu gratis dan tidak
meminta imbalan? Apakah kita sebagai anak bangsa rela jika konstelasi
Pilpres 2019 dimenangkan oleh Calon yang di belakangnya berdiri ormas –
ormas yang selama ini gigih memperjuangkan khilafah?
Zombie – Zombie Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI) yang baru saja diberagus secara organisasi sangat jelas berdiri
dibelakang salah satu calon. Padahal mereka dengan gamblang mengatakan
bahwa demokrasi adalah taghut. Jadi, mereka ikut pilpres hanya untuk
mencari tumbal untuk kebangkitannya dari kematian.
Dapat dipastikan jika calon yang mereka
usung memenangkan pilpres, mereka akan menuntut untuk dilakukan upacara
“puja saji” untuk membangkitkan lagi roh – roh HTI yang sudah mati
penasaran karena “dibantai” oleh pemerintahan Jokowi. Jika hal ini
sampai terjadi dan HTI kembali bangkit, maka kita, apalagi yang ikut
memilih calon yang didukung HTI akan terkena “kutukan” dari arwah para
pahlawan, para kiai dan para wali yang telah gugur berjuang memerdekakan
republik ini. Mereka akan marah kepada kita yang ikut andil dalam
membangkitkan HTI.
Terlebih wabil khusus keluarga NU. Jika
sampai menjatuhkan pilihan kepada calon yang didukung HTI maka sama saja
telah merobek-robek panji kebesaran NU di hadapan ulama para pendiri
NU.
Untuk itu, marilah Pilpres 2019 ini kita
niatkan jihad untuk menyempurnakan “kematian” HTI agar arwahnya tenang
di alam sana. Juga agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini
bisa terus berdiri tegak.
Baca: Membaca Strategi Kampanye Prabowo-Sandi.
Nasib NKRI ada di tangan kita semua,
masyarakat Indoensia. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau tidak dimulai
dari sekarang kapan lagi. Masih mau menunggu negara ini hancur dan kita
telah babak belur? [ARN]
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2018/08/14/pilpres-2019-pertarungan-antara-khilafah-dan-islam-nusantara/
Membaca Strategi Kampanye Prabowo-Sandi
JAKARTA – Pasangan
Prabowo-Sandi bersama team kampanye resminya jelas tidak akan mungkin
menggunakan issue agama atau SARA dalam kampanye. Kalau mereka lakukan
kampanye SARA maka akan kena pinalti oleh Bawaslu. Mereka akan focus
kepada penyampaian program sosial, ekonomi dan politik yang bersifat
populis. Namun mereka juga sadar bahwa issue ini tidak seksi untuk
mendongkrat elektabilitas yang kalah jauh dengan Jokowi. Jadi gimana
caranya agar bisa nyalip Jokowi ?
Strategi tempur yang dipakai oleh team
Prabowo-Sandi adalah membentuk struktur gerilya dengan mengandalkan
kepada shadow team yang bukan secara resmi berada dibawah mereka. Ada
dua team. Satu team yaitu barisan buruh yang menuntut naiknya upah dan
yang menurut mereka Jokowi berpihak kepada neoliberal dan memberikan
kesempatan luas kepada TKA mengambil lapangan kerja. Dan satu lagi
adalah barisan gerakan Gantipresisden. Dengan issue perjuangan agama
menganti presiden yang tidak amanah. Team buruh akan didukung oleh KSPI
dan Gerakan gantipresiden oleh AM, yang keduanya adalah underbow PKS.
Itu gerakan sayap kanan.
Baca: Ada Cukong Besar Dibalik Uang 1 Triliun.
Di sayap kiri ada barisan majelis
Rasulullah, Forum Umat islam dan FPI yang dibawah komando Partai
Demokrat. Tugasnya menjadi kelompok sorak dari Gerakanganti presiden.
Kemudian penyerang tengah Prabowo-Sandi melakukan pendekatan kepada
kelompok pengusaha yang merasa dirugikan karena bisnisnya tersumbat
akibat kebijakan Jokowi. Juga mereka melakukan pendekatan kepada relawan
Jokowi yang merasa kecewa dengan terpilihnya Ma’ruf Amin sebagai
Cawapres. Para patron relawan ini akan dijejali dengan janji jabatan
kalau Prabowo-Sandi menang dan uang, agar berbalik menyerang kubu Jokowi
atau melakukan gerakan Golput.
Gerakan sayap kanan dan kiri, penyerang
tengah ini tidak membawa pesan untuk mendukung PS tetapi menjadi
pembenaran akan program PS bahwa Jokowi harus diganti. Diganti oleh
siapa? Sayap kanan dan kiri tidak akan membahas politik. Mereka hanya
menjadi gerakan moral atas nama buruh dan Islam. Tetapi jelas arahnya
adalah menggantikan Jokowi dengan PS. Gampang ditebak.
Team formal PS tidak akan pernah
membalas serangan issue agama atas keberadaan mereka yang tidak
berkaliber ulama seperti Ma’ruf Amin. Mereka justru berbalik memuji
Ma’ruf Amin. Namun issue ini dimakan oleh team sayap kanan dengan
menyerang Ma’ruf Amin dengan segala dalil yang sehingga membangun
persepsi bahwa Ma’ruf Amin adalah ulama yang tidak perlu diikuti karena
telah melanggar sumpahnya sebagai ulama yang hanya patuh kepada pemimpin
yang amanah. Maklum bagi mereka Jokowi bukan pemimpin amanah. Dan untuk
itu, sayap kiri akan segera mengeluarkan itjima ulama Jilid 2 untuk
mengendorsed PS -Sandi sebagai pemimpin pilihan Ulama. Well done.
Gerakan sayap kanan dan kiri akan
disupply dana oleh penyerang tengah yang berhasil mendapatkan dukungan
pengusaha yang anti Jokowi. Serangan akan begelombang dan frontal
seperti Pilakda DKI. Dengan bergabungnya SBY di kubu PS maka ini akan
jadi perang to be or not to be. Karena sudah masalah personal antara
Mega dan SBY. Ini akan sangat keras sekali serangannya. Bagaimana dengan
team Jokowi ? Partai koalisi akan lebih focus bagaimana mereka dapat
suara di Pileg. Sehingga serangan terhadap Jokowi tidak begitu
diperhatikan oleh mereka. Jadi benar benar, relawan Jokowi yang tidak
punya kepentingan politik harus tampil digaris depan membela Jokowi.
Jadikan ini gerakan moral memenangkan orang baik.
Satu satunya yang kita harapkan adalah
tampilnya TNI dan Polri yang netral dan tegas. Sehingga sayap kanan dan
kiri itu bisa diantisipasi dengan pedang hukum. Kalau mereka tidak jelas
indentitasnya melakukan gerakan ganti presiden atau gerakan buruh
ditengah kampanye maka harus ditangkap sesuai UU Pemilu. Baik gerakan
melalui sosial media maupun aksi lapangan. PPATK harus semakin berperan
untuk mengawasi lalulintas uang agar dapat diteksi money politik kepada
sayap kanan maupun sayap kiri PS. Bila TNI netral maka Pemilu 2019 ini
pesta untuk Jokowi. [ARN]
Pilpres 2019 Harus Jadi Ladang Jihad Menyempurnakan Kematian HTI. Kok Bisa?
DutaIslam.Com – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 bukan sekedar
berbicara tentang dua pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil
Presiden (Cawapres) yang saat ini sudah diketahui, yaitu Paslon Joko
Widodo - KH M'aruf Amin dan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno. Kita semua
yakin bahwa kedua pasangan Bacapres dan Bacawapres ini adalah putra
terbaik bangsa. Namun, sebagai anak bangsa dan sebagai pewaris NKRI kita
harus jeli, kita harus membuka mata dan membuka telinga lebar - lebar.
Mereka tentu "bertarung" dalam arena Pilpres ini tidaklah berdiri sendiri, melainkan banyak pihak yang bekerja dibelakangnya. Lalu, apakah para "pekerja" itu gratis dan tidak meminta imbalan? Apakah kita sebagai anak bangsa rela jika konstelasi Pilpres 2019 dimenangkan oleh Calon yang di belakangnya berdiri ormas - ormas yang selama ini gigih memperjuangkan khilafah?
Mereka tentu "bertarung" dalam arena Pilpres ini tidaklah berdiri sendiri, melainkan banyak pihak yang bekerja dibelakangnya. Lalu, apakah para "pekerja" itu gratis dan tidak meminta imbalan? Apakah kita sebagai anak bangsa rela jika konstelasi Pilpres 2019 dimenangkan oleh Calon yang di belakangnya berdiri ormas - ormas yang selama ini gigih memperjuangkan khilafah?
Zombie - Zombie Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang baru saja diberagus
secara organisasi sangat jelas berdiri dibelakang salah satu calon.
Padahal mereka dengan gamblang mengatakan bahwa demokrasi adalah taghut.
Jadi, mereka ikut pilpres hanya untuk mencari tumbal untuk
kebangkitannya dari kematian.
Dapat dipastikan jika calon yang mereka usung memenangkan pilpres, mereka akan menuntut untuk dilakukan upacara "puja saji" untuk membangkitkan lagi roh - roh HTI yang sudah mati penasaran karena "dibantai" oleh pemerintahan Jokowi. Jika hal ini sampai terjadi dan HTI kembali bangkit, maka kita, apalagi yang ikut memilih calon yang didukung HTI akan terkena "kutukan" dari arwah para pahlawan, para kiai dan para wali yang telah gugur berjuang memerdekakan republik ini. Mereka akan marah kepada kita yang ikut andil dalam membangkitkan HTI.
Terlebih wabil khusus keluarga NU. Jika sampai menjatuhkan pilihan kepada calon yang didukung HTI maka sama saja telah merobek-robek panji kebesaran NU di hadapan ulama para pendiri NU.
Untuk itu, marilah Pilpres 2019 ini kita niatkan jihad untuk menyempurnakan "kematian" HTI agar arwahnya tenang di alam sana. Juga agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini bisa terus berdiri tegak.
Nasib NKRI ada di tangan kita semua, masyarakat Indoensia. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau tidak dimulai dari sekarang kapan lagi. Masih mau menunggu negara ini hancur dan kita telah babak belur? [dutaislam.com/ed/pin]
Dapat dipastikan jika calon yang mereka usung memenangkan pilpres, mereka akan menuntut untuk dilakukan upacara "puja saji" untuk membangkitkan lagi roh - roh HTI yang sudah mati penasaran karena "dibantai" oleh pemerintahan Jokowi. Jika hal ini sampai terjadi dan HTI kembali bangkit, maka kita, apalagi yang ikut memilih calon yang didukung HTI akan terkena "kutukan" dari arwah para pahlawan, para kiai dan para wali yang telah gugur berjuang memerdekakan republik ini. Mereka akan marah kepada kita yang ikut andil dalam membangkitkan HTI.
Terlebih wabil khusus keluarga NU. Jika sampai menjatuhkan pilihan kepada calon yang didukung HTI maka sama saja telah merobek-robek panji kebesaran NU di hadapan ulama para pendiri NU.
Untuk itu, marilah Pilpres 2019 ini kita niatkan jihad untuk menyempurnakan "kematian" HTI agar arwahnya tenang di alam sana. Juga agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini bisa terus berdiri tegak.
Nasib NKRI ada di tangan kita semua, masyarakat Indoensia. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau tidak dimulai dari sekarang kapan lagi. Masih mau menunggu negara ini hancur dan kita telah babak belur? [dutaislam.com/ed/pin]
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/pilpres-2019-harus-jadi-ladang-jihad-menyempurnakan-kematian-hti-kok-bisa.html
Bermodus 2019 Ganti Semua, Felix Siauw Serukan Ganti Rezim dan Ganti Sistem
DutaIslam.Com - Dalam sebuah ocehannya, Felix Siauw beberapa waktu lalu ketahuan menyerukan ganti sistem dalam modus 2019 ganti semuanya.
Karena HTI dibubarkan, rezim sekarang memang tak bersahabat dengan HTI. Tapi bagi Felix lagi-lagi diklaimnya tak bersahabat dengan Islam. Mungkin dia sakit hati.
Karena HTI dibubarkan, rezim sekarang memang tak bersahabat dengan HTI. Tapi bagi Felix lagi-lagi diklaimnya tak bersahabat dengan Islam. Mungkin dia sakit hati.
"Rezim yang sekarang ini adalah rezim yang tidak bersahabat dengan
Islam, senantiasa menyudutkan Islam," ujar Felix dalam rekaman video
yang diposting akun twitter @narkosun, (07/08/2018).
Menurutnya, bukan hanya rezimnya yang tidak berpihak dengan Islam, tapi sistem yang selama ini dipakai di Indonesia juga tak berpihak dengan Islam.
"Yang perlu disepakati lagi adalah bahwa tidak hanya rezim ini yang membuat setidaknya rezim ini yang tidak berpihak pada Islam, tapi sistemnya ini juga tidak berpihak pada Islam," kata Felix. Yang berpihak dengan Islam, maksudmu Khilafah Lix?
"Jadi apa yang kemudian kita sepakati kita tahu dan kita inginkan bersama, 2019 ganti semua, ganti rezimnya, ganti kemudian sistemnya," tambah felix makin kentara modusnya. [dutaislam.com/gg]
Menurutnya, bukan hanya rezimnya yang tidak berpihak dengan Islam, tapi sistem yang selama ini dipakai di Indonesia juga tak berpihak dengan Islam.
"Yang perlu disepakati lagi adalah bahwa tidak hanya rezim ini yang membuat setidaknya rezim ini yang tidak berpihak pada Islam, tapi sistemnya ini juga tidak berpihak pada Islam," kata Felix. Yang berpihak dengan Islam, maksudmu Khilafah Lix?
"Jadi apa yang kemudian kita sepakati kita tahu dan kita inginkan bersama, 2019 ganti semua, ganti rezimnya, ganti kemudian sistemnya," tambah felix makin kentara modusnya. [dutaislam.com/gg]
Felix dan temennya ketika ngoceh ganti sistem.
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/bermodus-2019-ganti-semua-felix-siauw-serukan-ganti-rezim-dan-ganti-sistem.html
Duh, Ngomong Persatuan, Tapi Felix Suarakan 2019 Ganti Semua
DutaIslam.Com - Tak Sendirian, Felix Siauw mengunggah foto bareng
Abdul Somad, Hanan Attaki, dan Oemar Mita di akun Instagramnya pada
Sabtu (11/08/2018). Dalam unggahan fotonya itu, Felix menulis soal
persatuan.
Dasar Felix, meskipun nulis persatuan, tetep saja ujung-ujungnya ia suarakan #2019gantisemua di ujung tulisannya. Sebagaimana diketahui sebelumnya, seruan Felix "2019 Ganti Semua" di dalamnya ada seruan "Ganti Sistem" dalam ucapan Felix. Baca: Bermodus 2019 Ganti Semua, Felix Siauw Serukan Ganti Rezim dan Ganti Sistem
Begini tulisan dia:
"Islam Itu Satu
Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu'min, dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. - QS 8: 62-63
Andai saya punya satu pinta kepada Allah untuk dikabulkan, untuk saat ini, yang paling penting dan tak bisa ditunda lagi, maka saya akan meminta persatuan ummat Muslim
Sebab ada banyak sekali kebaikan yang terbuka apabila kaum Muslim mau saling bergandeng tangan, saling memahami, dan merapatkan shaf mereka
Sebaliknya, tanpa persatuan, kaum Muslim nothing, bukanlah apa-apa, takkan pernah menjadi apapun, dan hanya menjadi alat saja bagi kepentingan selain Islam
Dan persatuan ini memang sudah sampai masanya, ketika ego bisa ditekan oleh kebahagiaan kebersamaan, ketika kecurigaan bisa hilang dengan duduk bercanda
Inilah yang tak akan didapatkan meski harta sepenuh bumi dikeluarkan, ini yang takkan bisa dibeli meski seluruh manusia mengumpulkan infaknhya, sebab ini pemberian Allah
Allah yang mengikat hati-hati mereka yang beriman, lalu memasukkan kedalam hati mereka cinta-Nya, agar mereka saling mencintai satu samalain karena keagungan-Nya
Yaa Rabb, yang kami minta, begitulah kami dengan para ulama kami, begitulah kami sesama Muslim, perkenankan agar kecintaan ini berbuah persatuan dalam Islam
Persatuan ini akan berbuah saling melindungi, saling memahami, dan saling membantu, dan saat itu terjadi, maka surga sudah dibayar di muka dunia
Semoga kita adalah bagian persatuan itu, paling tidak kita jangan menjadi sebab permusuhan. Andai tangan belum bisa terangkai, minimal hati tak saling bertikai
Uhibbukum fillah, wahai saudara Muslimku
@ustadzabdulsomad
@oemar_mita
@hanan_attaki
#felixsiauw #abdulsomad #hananattaki #oemarmita #persatuan #ukhuwah #radikalisromantis #2019gantisemua," ujar Felix.
Apa maksud Felix "Ganti Semua" yang di dalamnya ada "Ganti Sistem" kalau bukan sistem khilafah ala HTI yang dia inginkan? Semoga ada penjelasan tentang ini. [dutaislam.com/gg]
Dasar Felix, meskipun nulis persatuan, tetep saja ujung-ujungnya ia suarakan #2019gantisemua di ujung tulisannya. Sebagaimana diketahui sebelumnya, seruan Felix "2019 Ganti Semua" di dalamnya ada seruan "Ganti Sistem" dalam ucapan Felix. Baca: Bermodus 2019 Ganti Semua, Felix Siauw Serukan Ganti Rezim dan Ganti Sistem
Begini tulisan dia:
"Islam Itu Satu
Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu'min, dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. - QS 8: 62-63
Andai saya punya satu pinta kepada Allah untuk dikabulkan, untuk saat ini, yang paling penting dan tak bisa ditunda lagi, maka saya akan meminta persatuan ummat Muslim
Sebab ada banyak sekali kebaikan yang terbuka apabila kaum Muslim mau saling bergandeng tangan, saling memahami, dan merapatkan shaf mereka
Sebaliknya, tanpa persatuan, kaum Muslim nothing, bukanlah apa-apa, takkan pernah menjadi apapun, dan hanya menjadi alat saja bagi kepentingan selain Islam
Dan persatuan ini memang sudah sampai masanya, ketika ego bisa ditekan oleh kebahagiaan kebersamaan, ketika kecurigaan bisa hilang dengan duduk bercanda
Inilah yang tak akan didapatkan meski harta sepenuh bumi dikeluarkan, ini yang takkan bisa dibeli meski seluruh manusia mengumpulkan infaknhya, sebab ini pemberian Allah
Allah yang mengikat hati-hati mereka yang beriman, lalu memasukkan kedalam hati mereka cinta-Nya, agar mereka saling mencintai satu samalain karena keagungan-Nya
Yaa Rabb, yang kami minta, begitulah kami dengan para ulama kami, begitulah kami sesama Muslim, perkenankan agar kecintaan ini berbuah persatuan dalam Islam
Persatuan ini akan berbuah saling melindungi, saling memahami, dan saling membantu, dan saat itu terjadi, maka surga sudah dibayar di muka dunia
Semoga kita adalah bagian persatuan itu, paling tidak kita jangan menjadi sebab permusuhan. Andai tangan belum bisa terangkai, minimal hati tak saling bertikai
Uhibbukum fillah, wahai saudara Muslimku
@ustadzabdulsomad
@oemar_mita
@hanan_attaki
#felixsiauw #abdulsomad #hananattaki #oemarmita #persatuan #ukhuwah #radikalisromantis #2019gantisemua," ujar Felix.
Apa maksud Felix "Ganti Semua" yang di dalamnya ada "Ganti Sistem" kalau bukan sistem khilafah ala HTI yang dia inginkan? Semoga ada penjelasan tentang ini. [dutaislam.com/gg]
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/duh-ngomong-persatuan-tapi-felix-suarakan-2019-ganti-semua.html
Sandi sebut uang Rp 1 Trilyun untuk PKS-PAN untuk dana kampanye
JAKARTA – Calon Wakil
Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno akhirnya buka suara terkait adanya
dugaan mahar yang dialamatkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen)
Partai Demokrat Andi Arief pada dirinya.
Ditemui usai menggelar pertemuan di
kediaman Soetrisno Bachir di Jakarta pada Sabtu, 11 Agustus 2018 malam,
Sandi menyikapi tuduhan tersebut sebagai dinamika politik yang biasa
terjadi menjelang pilpres. Baginya yang terpenting saat ini Partai
Demokrat telah bergabung dalam koalisi De Facto bersama Gerindra, PKS,
dan PAN.
Baca: Denny Siregar: Tiru Khawarij, Cara Lawan Politik Serang Jokowi
Ia pun menjelaskan uang tersebut
sebenarnya akan digunakan sebagai dana kampanye. Sandi berniat
mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk berkonsultasi
terkait rencana penggunaan dana yang diduga sebagai mahar tersebut.
Sebab dana yang disebut sebagai mahar
itu dianggap oleh politisi parpol koalisi De Fakto sebagai dana kampanye
yang sah. Oleh karenanya menurut Sandi perlu adanya masukan dari
berbagai pihak termasuk KPK.
Baca: TGB: Stop Gunakan Ayat-ayat Perang dalam Berpolitik
Sebelumnya, dalam cuitan Wasekjen Partai
Demokrat Andi Arief mengatakan Sandiaga telah membagikan mahar ke PKS
dan PAN masing-masing sebesar Rp500 miliar sehingga totalnya menjadi Rp1
triliun. Mahar tersebut menurut Andi diduga sebagai pelicin agar Sandi
bisa menjadi cawapres dari Prabowo Subianto. (SFA)
Sumber: MetrotvNewsSumber Berita : http://www.salafynews.com/sandi-sebut-uang-rp-1-trilyun-untuk-pks-pan-untuk-dana-kampanye.html
Resmi, JK jadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin
JAKARTA – Bakal capres
2019, Joko Widodo (Jokowi) menyebut Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla
sudah bersedia menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Iya (sudah bersedia). Saya sudah bicara
dengan beliau,” ujar Jokowi, usai menjalani pemeriksaan kesehatan di
RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (12/8/2018).
Baca: Kelakar Kaesang Anak Jokowi, Penyakit Bapak Hanya ‘Masuk Angin’
Jokowi mengatakan, keputusan pemilihan
ketua tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf ada di tangannya. Oleh karena itu, ia
sudah berbicara dengan JK.
Usai menjalani pemeriksaan kesehatan
selama 12 jam di RSPAD Gatot Soebroto, Jokowi langsung bertemu dengan
para sekjen partai politik pendukungnya.
Partai politik pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin yakni PDI-P, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Hanura, PKPI, PSI, dan Perindo.
Baca: Denny Siregar: Ma’ruf Amin jurus pamungkas Jokowi
Rencananya, pertemuan itu akan membahas terkait dengan pembentukan tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
Sebelumnya, JK sendiri mengaku siap
mempertimbangkan untuk menjadi tim sukses atau tim penasehat
Jokowi-Ma’ruf Amin, bila ada tawaran masuk.
Baca: Denny Siregar: Bukan tentang Jokowi, Ini pertarungan NKRI Vs HTI
“Saya tetap menjanjikankan untuk
membantu Pak Jokowi. Jadi, sedang saya pertimbangkan bagaimana cara yang
terbaik,” kata dia, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat
(10/8/2018). (SFA)
TGB dan Mahfud MD perkuat tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin
JAKARTA – Koalisi
Indonesia Kerja (KIK) sedang mengupayakan agar Prof. Mahfud MD dan Tuan
Guru Bajang (TGB) Zainul Madji masuk dalam tim sukses atau tim
pemenangan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden
2019.
“Betul saat ini kami sedang
mengkomunikasikan,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas
Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni saat dijumpai di sela rapat sekjen
koalisi di sebuah rumah, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu
(11/8/2018).
Baca: Saiful Huda: Ma’ruf Amin dan Jurus Kecoh Jokowi
Raja Juli belum mau mengungkapkan Mahfud dan TGB akan ditempatkan di bagian struktur tim pemenangan yang mana.
“Belum bisa disampiakan saat ini,” ujar dia.
Mengenai TGB yang mengatakan bahwa
dirinya belum ditawari untuk masuk menjadi timses Jokowi-Ma’ruf, Raja
Juli mengatakan, struktur timses memang masih dalam proses
penyempurnaan.
Baca: Muhammad Zazuli: Jokowi-Ahok, Tonggak Perubahan Politik Indonesia
Khusus soal TGB, koalisi berpendapat,
yang bersangkutan sedang sibuk menangani warganya yang menjadi korban
gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Beliau masih sibuk mengurusi dampak
gempa, ya. Tapi insya Allah kalau beliau bersedia, tentu dengan senang
hati bergabung dengan tim,” ujar Raja Juli.
Ketika ditanya siapa lagi tokoh yang akan ditarik menjadi timses Jokowi-Ma’uf, Raja Juli tak menjawab secara spesifik.
Baca: Duet Kemanusiaan TGB-Jokowi Tangani Korban Gempa NTB
“Tentu tokoh- tokoh yang selama ini
bersuara mendukung Pak Jokowi, memiliki kredibilitas yang baik,
mempunyai massa, memiliki pengalaman, tentu juga akan diajak masuk
menjadi tim pemenangan,” ujar dia.
Tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf secara umum
sudah terbentuk. Struktur tim pemenangan itu dipimpin oleh seorang
ketua yang membawahi 11 direktorat.
Sebanyak 11 direktorat itu, yakni
perencanaan, konten, komunikasi politik, media dan sosmed, kampanye,
pemilih muda, penggalangan dan penjaringan, logistik dan Alat Peraga
Kampanye, hukum dan advokasi serta saksi dan relawan.
Masing-masing direktorat dipimpin
seorang direktur didampingi oleh sembilan orang wakil direktur. Jabatan
tersebut sudah diisi oleh kader partai politik Koalisi Indonesia Kerja.
Sementara, soal ketua tim pemenangan,
Raja Juli belum dapat mengungkapkan siapa saja yang dijadikan
kandidat. Namun, masing-masing partai politik sudah mengajukan kadernya
untuk menjadi ketua tim pemenangan. Usulan itu akan dibawa ke hadapan
Jokowi untuk dipilih satu di antaranya.
“Tergantung Pak Presiden saja nanti.
Yang penting ketua timses ini menunjukkan kapasitas, kapabilitas,
akseptabilitas, ada kewibawaan politik juga. Soal nama, nantilah, enggak
enak saya. Biar nanti Pak Presiden,” ujar Raja Juli. (SFA)
Sumber: TribunNewsSumber Berita : http://www.salafynews.com/tgb-dan-mahfud-md-perkuat-tim-pemenangan-jokowi-maruf-amin.html
INI BUKAN TENTANG JOKOWI. INI TENTANG NKRI
Kita pernah berseteru dengan Kyai
Maruf Amin, itu kenyataan yang tidak bisa disembunyikan. Jangankan kalian,
bahkan tulisan saya berjudul "Duh Kyai" menyebar dimana-mana
dijadikan senjata untuk melemahkan saya untuk mendukung Jokowi.
Malu? Tidak. Setidaknya saya
pernah bersikap, bukan diam melihat ketidakadilan yang ada, pada saat itu. Saya
malah bangga bahwa saya pernah dengan berani mengungkapkan sesuatu yang bagi
sebagian orang dianggap tabu.
Saya diserang dimana-mana, bahkan
dimarahi sebagian warga NU. Tapi itulah saya, apa yang saya ungkapkan tidak
perlu persetujuan karena lebih baik disingkirkan dengan kejujuran, daripada
hidup dengan kemunafikan.
Tapi bagaimana sekarang?
Pertanyaannya, "Apakah saya
perlu memelihara dendam?" Hidup dengan dendam adalah hidup dengan
kehinaan. Tidak ada nilai positifnya, bahkan akan menjadi hantu selamanya.
Setidaknya apa yang terjadi
mengajarkan kita, bahwa politik itu bukan papan catur yang hitam dan putih
warnanya. Politik itu seperti warna-warni kehidupan, yang kadang menyenangkan
dan sering menyakitkan.
Tidak pernah ada dendam saya
kepada Kyai Maaruf Amin. Bahkan pada saat berseteru, saya dipertemukan dengan
beliau oleh Kang Dedi Mulyadi di Purwakarta dan semua baik-baik saja.
Jokowi sudah menetapkan putusan.
Bukan putusan yang menyenangkan memang, karena ia tidak bisa menyenangkan semua
orang. Tetapi setidaknya ia sudah membuat keputusan yang tepat menurutnya. Dan
sebagai rakyat, kita harus ikut apa keputusannya, suka atau tidak, demi sesuatu
yang lebih besar.
Bagi saya, ini bukan tentang
Jokowi, Prabowo, Maruf Amin, Mahfud MD atau siapapun juga.
Ini tentang pertarungan NKRI
versus HTI. Dan saya tidak mungkin berada satu barisan dengan HTI. Saya adalah
lawan mereka. Sekarang dan selamanya. Karena saya cinta Indonesia dengan segala
kebhinekaannya.
Jadi cukup itu yang menjadi
alasan kenapa saya tetap berada di belakang Jokowi. Kita harus melihat gambar
yang lebih luas dan lebih besar daripada gambar sosok yang bisa membuat gembira
dan kecewa.
Karena itu, wahai para petarung,
bertarunglah..
Jangan lemah karena engkau tidak
suka. Suka atau tidak itu taruh dibelakang. Yang penting sekarang kita maju
perang.
Siap? Seruput dulu secangkir
kopinya.
SECANGKIR KOPI UNTUK JOKOWI
"Jokowi bagi saya bukan
hanya sosok, dia adalah simbol. Simbol perjuangan melawan kelompok radikal yang
ingin menguasai negeri ini. Hanya dia yang berani membubarkan HTI. Catat. Hanya
dia.
Deklarasi Jokowi di Bali |
Dan ketika HTI menyerang balik
dengan menunggangi lawan politiknya, masak saya harus diam saja?
Itu berarti saya berkhianat
terhadap nilai-nilai perjuangannya.."
Secangkir kopi dari Sanur, Bali.
JANGAN JUAL NAMA AHOK
"Kita harus balas dendam
kepada kaum kulit putih!".
Begitu teriak seorang anggota
kongres berkulit hitam di Afrika Selatan. Mereka baru saja memenangkan
pemilihan dengan Nelson Mandela sebagai Presiden mereka.
Alih-alih dapat pembelaan, Nelson
Mandela malah marah.
"Saudaraku sekalian, selama
27 tahun waktuku dipenjara, aku mempelajari mereka. Bahasa mereka. Buku mereka.
Puisi mereka. Aku harus mengenal musuhku, sebelum mengalahkan mereka. Dan kita sudah
mengalahkan mereka, bukan?
Musuh kita sudah bukan lagi
saudara kita sesama bangsa Afrika. Jika kita memusuhi mereka, kita akan
kehilangan mereka. Kita harus lebih baik dari itu. Ini bukan waktu untuk
membalas dendam. Ini waktu membangun bangsa, bata demi bata. Kalian memilih
saya sebagai pemimpin, ijinkan saya memimpin kalian sekarang".
Kata-kata Nelson Mandela ini
sangat berpengaruh kepada kaum kulit hitam disana. Bahkan, Francois Pienarr,
kapten tim rugby yang berkulit putih, heran dan menyampaikan kekagumannya pada
Nelson Mandela, "Bagaimana bisa anda menghabiskan waktu 30 tahun dalam
penjara kecil dan keluar lalu memaafkan mereka yang menaruh anda disana?".
Nelson Mandela menjawab,
"Memaafkan itu membuat jiwa merdeka. Itu menghapuskan ketakutan. Itulah
kenapa memaafkan adalah senjata terkuat sepanjang masa.."
Dialog ini ada dalam film
"Invictus", film yang menonjolkan kekuatan Nelson Mandela dalam
berjuang untuk merekonsiliasi perpecahan di negaranya. Sekian puluh tahun
apartheid, membuat luka menganga di dada kaum kulit hitam di Afrika Selatan.
Dan Nelson menjahitnya kembali pelan-pelan.
Ketika berpidato dengan suara
keras dan serak saat Ahok diputuskan masuk penjara, saya berkata, "Ahok
seperti Nelson Mandela. Penjara tidak akan mengecilkan dia, bahkan akan
membuatnya jauh lebih besar dari apa yang dia punya".
Saya pernah bertemu Ahok, di Mako
Brimob dua kali. Saya mendengarnya bicara. Dan tampak penjara memerdekakan jiwa
dia.
Saya yakin, ketika Ahok keluar
nanti, ia sudah pasti akan memaafkan orang-orang yang menaruhnya disana. Karena
ia seperti Nelson Mandela, baik dalam sikap maupun integritas terhadap bangsa.
Karena itu jangan jual nama Ahok,
seolah-olah anda tahu siapa dia, dengan asumsi bahwa anda mewakilinya terhadap
"sakit" yang dia derita.
Ahok jauh lebih besar dari
jiwa-jiwa kerdil anda, yang selalu sibuk mengatas-namakannya, dan terus
membenci orang-orang yang memenjarakannya. Apalagi dengan bahasa
"Golput" demi Ahok yang sudah teraniaya.
Nelson Mandela berkata kepada
orang-orang yang mengatasnamakannya, "Engkau berkata tanpa memahami.
Engkau hanya mencari yang sesuai pembenaran prasangkamu. Itu ego. Dan itu bukan
tentang bagaimana melayani negaramu".
Ahok dan Nelson Mandela adalah
pribadi yang sama, jiwa yang merdeka, pribadi besar. Jangan mengecilkannya
dengan bicara seolah-olah ia ingin balas dendam. Itu sangat menghinanya. Itu
pasti bukan Ahok. Itu anda. Akui sajalah.
Cara menghormati Ahok adalah
dengan meneruskan perjuangannya. Ia martir dalam ketidakadilan. Dan biarkan
semua berproses dengan caraNya. Yang manusia harus lakukan adalah berusaha,
bagaimana menang tanpa membawa dendam.
Seharusnya selain belajar pada
secangkir kopi, kita juga harus belajar pada sesendok gula. Yang rela
memberikan kenikmatan diantara kepahitan, meski tidak pernah disebut sebagai
pahlawan.
Seruput kopinya?
AHOKER VS JOKOWER?
Saya gak pernah paham istilah
"Ahoker" dan "Jokower". Saya suka mereka karena gagasannya,
bukan karena orangnya..
Kalau cebong kampret, itu jelas..
Karena secara gagasan aja udah
beda. Kita melihat sesuatu dengan berdiri, mereka harus terbalik dulu supaya
sadar diri.
Jadi konsep Ahoker dan Jokower
itu seperti fansclub "Andhika Kangen Band" dan "Incess
Sahrini" yang sama-sama lebay, ribut membela idolanya, padahal yang diributkan
cuman potongan rambutnya..
Bicara gagasan, karena itu yang
mempengaruhi banyak orang. Engkau adalah apa yang kau pikirkan, bukan apa yang
orang lain pakai..
Ahoker dan Jokower, bacanya aja
udah pengen ketawa. Kayak ABG yang gak dewasa-dewasa..
Mending seruput kopi, biar bisa
ketemu jati diri.
Sumber Opini : https://www.dennysiregar.com/2018/08/ahoker-vs-jokower.html
GALAUNYA PENDUKUNG PRABOWO
Dibalik sedikit keributan ditubuh
pendukung Jokowi karena terpilihnya Kyai Ma'ruf Amin, kubu Prabowo sebenarnya
seperti kapal kecil terguncang ombak besar.
Mereka gamang, galau dan kecewa
yang amat sangat dengan terpilihnya Sandiaga Uno sebagai Cawapres Prabowo.
Sejak lama mereka mendesak pendamping Prabowo harus dari kalangan ulama, supaya
mereka bisa memperbesar api isu agama.
Bahkan di masjid dan majelis para
pendukung mereka, langsung terdiam karena tidak menyangka gerakan akhir Jokowi
yang mengangkat Ma'ruf Amin. Mereka merasa kecolongan sekali, karena hanya
itulah isu terkuat yang bisa mereka besarkan.
Dengan Sandi, paling isu ekonomi
saja yang bisa mereka gaungkan. Ditambah sedikit saja isu anak muda atau
milenial yang sama sekali tidak berpengaruh banyak terhadap suara.
Kegalauan ini bisa dilihat dari
sikap PBB Yusril Ihza yang netral, tidak mengusung siapapun. Ke Prabowo ogah,
ke Jokowi, haram jadah. Yusril dan pendukungnya kecewa berat karena mereka
sudah mempersiapkan banyak hal untuk membesarkan isu agama bersama jaringan eks
HTI yang mereka bina.
Dari satu sisi ini, Jokowi sudah
menang satu langkah. Tapi ia tidak puas, ia harus mengguncang lebih banyak
lagi.
Dan guncangan itu datang Kyai
Ma'ruf Amin..
"Kami akan merangkul PA
212.." kata Ma'ruf Amin. Kata "merangkul" disini, bisa berarti
mematikan langkah lawan. Lawan yang sebenarnya sudah terpojok, semakin gak bisa
gerak. Maju kena mundur kena. Atas kena bawah kena. Depan kena, samping kena.
Matek dah gua.
Bagaimana gak matek? Kalau PA 212
menyerang Jokowi, berarti mereka menyerang wakilnya. Kalau menyerang wakilnya,
mereka akan head to head dengan NU dan itu berat.
Ibarat papan catur, Jokowi
berhasil membentengi dirinya dengan menteri, gajah, benteng dan pion sekalian.
Semua celah ditutup habis-habisan.
Mungkin keputusan memilih Ma'ruf
Amin bukan keputusan yang menyenangkan buat banyak orang. Tetapi antara
keputusan menyenangkan dan keputusan tepat itu berbeda. Jokowi berfikir lebih
luas, sedangkan banyak dari kita masih hanya berfikir sekian langkah ke depan.
Dia tidak bisa membuat semua
orang bahagia. Tapi dia ingin menyelamatkan negara, jangan sampai ada gesekan
karena isu agama. "Narasi agama sudah selesai.." Katanya dulu, jauh
sebelum penetapan. Saya tidak mengira, inilah senjata yang dia pakai.
Jokowi pernah juga bicara dalam
sebuah pertemuan, "Kita hanya sibuk mencounter isu-isu yang mereka bangun.
Kita menari di genderang yang mereka bunyikan. Kenapa kita tidak bisa membuat
isu duluan, yang menjadikan mereka menari di genderang yang kita mainkan? Ayo,
berfikir dari sudut yang berbeda, jangan dari sudut yang mereka
ciptakan.."
Lihatlah lawan mulai gamang,
sampai harus membentuk Sandiaga Uno menjadi santri. Lawan seperti sedang
berimajinasi, mencoba keras merapihkan barisannya kembali.
Akhirnya supaya membangkitkan
kepercayaan diri, mereka main pooling-poolingan. Bikin-bikin sendiri, menang-menang sendiri,
senang-senang sendiri, puas-puas sendiri.
Mirip ABG lelaki yang sedang
mencari jati diri dengan berlama-lama di kamar mandi.
Kopii.. mana kopiii...
POLITIK JOKOWI
Kalian tahu?
Dengan menggandeng Kyai Ma’ruf
Amin, Jokowi akan jauh lebih bebas menggandeng sahabatnya tanpa diserang isu
agama. Itulah "perang" sesungguhnya yang dimenangkan Jokowi, jauh
dari apa yang kita kira.
baca AHOKER VS JOKOWER?
"Apakah aku tidak
menghancurkan musuh-musuhku dengan menjadikan mereka teman?", Abraham
Lincoln.
Politik Jokowi adalah politik
bermartabat, bukan politik yang menghalalkan segala cara. Kita berfikir satu
langkah, Jokowi sudah berfikir seribu langkah di depan.
Seruput kopinya, teman.
Sumber Opini : https://www.dennysiregar.com/2018/08/politik-jokowi.html
Layakkah Sandiaga Uno disebut Santri?
Santri
versi saya adalah orang yang pernah nyantri, mondok di pondok
pesantren. Dia belajar Islam lebih dalam dari kita yang tidak pernah
mondok di pesantren. Indonesia mempunyai pondok pesantren yang sangat
banyak tersebar di seluruh pesolok tanah air.
Kaum
santri adalah kaum yang memiliki keteguhan hati yang kuat. Tidak mudah
terganggu oleh berbagai situasi dan tantangan zaman. Teguh dalam menjaga
aqidah Islamiyyah, teguh dalam menjaga persatuan, dan teguh dalam
memperjuangkan bangsa Indonesia.
Terbukti
dalam sejarahnya santri senantiasa berkiprah dalam membangun bangsa
Indonesia. Salah satunya adalah peristiwa resolusi jihad 22 Oktober
1945, dimana para ulama dan santri memiliki semangat juang yang membara
untuk mengusir para kolonial Belanda dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. KH. Wahab Hasbullah atas perintah KH. Hasyim Asy’ari
mengumpulkan para ulama se-Jawa dan Madura. Dari perkumpulan itu maka
terbitlah resolusi jihad melawan kolonial Belanda yang mana salah satu
isinya adalah fardlu ‘ain (kewajiban individu) kepada para santri dan
masyarakat untuk ikut terjun mengusir para kolonial.
Sebagai
bentuk nilai amar ma’ruf nahi munkar dan wujud cinta tanah air atau
nasionalisme para santri. Sehingga Presiden Joko Widodo menerbitkan
keputusan Presiden RI No.22 tahun 2015. Beliau menetapkan tanggal 22
Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Karena peran santri begitu besar
dalam sumbangsih terhadap bangsa Indonesia. Dan tanggal 22 Oktober
merupakan salah satu peristiwa penting yang melibatkan para santri dalam
mempertahankam kemerdekaan Indonesia.
Adanya
penetapan Hari Santri Nasional memberikan penghargaan yang istimewa
untuk kaum santri. Yang mana baru-baru ini telah dirayakan oleh seluruh
santri di tiap daerah di Indonesia. Akan tetapi ada hal yang paling
penting dari adanya hari santri ini, bukan hanya sekedar berhura-hura
merayakan hari santri, akan tetapi yang terpenting adalah mengenang dan
mengambil banyak pelajaran dari peristiwa hari santri ini.
Saya
sangat mengagumi santri. Ketika ada orang yang menyebut seseorang
santri sedangkan sepengetahuan saya dia bukan santri, hati ini terasa
tergugah untuk mengomentari.
Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) menyebut bakal cawapres yang mereka usung yakni Sandiaga
Uno sebagai cawapres yakni santri post islamisme. Saat memberikan
pidato politik dalam deklarasi Prabowo-Sandi di Kertanegara, Sohibul
menilai, Prabowo merupakan representasi pemimpin nasionalis.
Menurut
saya penyebutkan Sandiaga Uno oleh PKS hanya merupakan pernyataan yang
penuh dengan kepentingan politik. Karena bertepatan dengan momentum
Pilpres 2019 nanti. Apalagi kubu seberang yaitu kubu petahana Jokowi
secara mengejutkan mengambil Cawapres dari kalangan ulama bahkan “Raja
Ulama” yaitu Maruf Amin.
PKS
ingin memberitahukan kepada publik bahwa pasangan yang diusung oleh
koalisi oposisi mengandung unsur religius. Sebagaimana diketahui Prabowo
berasal dari kalangan militer bukan dari kalangan religius. Jadi
sebenarnya pasangan Prabowo-Uno merupakan simbolik dari militer dan
pengusaha.
Sedangkan mayoritas masyarakat
Indonesia merupakan beragama Islam. Sehingga kemungkinan besar
masyarakat Indonesia mempunyai hasrat keberpihan, keberpilihan kepada
pasangan Jokowi – Maruf Amin. Untuk itu PKS menginginkan walaupun dengan
cara memaksakan diri menyatakan bahwa Uno merupakan santri post
islamisme.
Istilah
post-Islamisme atau post-Islamism itu sesungguhnya bukanlah terminologi
baru dalam kajian politik Islam. Sekurang-kurangnya gejala model baru
gerakan politik Islam itu telah muncul di Timur Tengah pada akhir era
1990-an dan menemukan bentuknya yang lebih jelas pada era 2000-an hingga
sekarang.
Ulil Abshar Abdalla, seorang
intelektual muslim, sudah menuliskannya secara ringkas tentang
post-Islamism itu dalam sebuah makalah seminar di Universitas Indonesia
pada 14 November 2011. Artikel yang berjudul Post-Islamisme di Dunia
Muslim itu kemudian dipublikasikan ulang di laman Islami.co.
Ciri
utama gerakan post-Islamisme, menurut Ulil, adalah kecenderungan mereka
yang pragmatis, realistis, bersedia untuk kompromi dengan realitas
politik yang tak sepenuhnya ideal dan sesuai dengan skema ideologis
murni yang mereka yakini dan bayangkan.
Sementara
Sandiaga Uno memang selama ini dikenal sebagai pengusaha yang mulai
berkarir politik dan berhasil memenangi kontestasi Pilkada DKI bersama
Anies Baswedan. Meski tidak memiliki latar belakang pendidikan di
pesantren, Sohibul menilai Sandiaga telah memiliki spiritualisme seperti
santri. Menurut Sandiaga, mungkin dirinya disebut santri post islamisme
oleh Sohibul karena pernah menjadi pembina santripreneur.
Nah para pembaca, apakah setuju kalau Sandiaga Uno disebut santri?
Sumber :
Makin Panas! Jika Mahar Sandi Terbukti, PKS dan PAN Terancam Tak Bisa Ikut Pilpres
Bola
salju yang digulirkan Andi Arief semakin membesar. Tak bisa dihentikan.
Akan menggulung siapa saja yang terlibat. Andi Arief sampai sekarang
tidak juga mundur. Tak minta maaf. Dan ini mengindikasikan bahwa apa
yang diucapkannya adalah sebuah kenyataan. Karena secara psikologis,
jika ada orang yang berbohong dan dapat dibuktikan bahwa dirinya
berbohong, maka orang tersebut akan segera meminta maaf. Tetapi Andi
Arief tidak. Andi Arief tetap bersikukuh bahwa apa yang disampaikannya
adalah benar dan berasal dari Fadli Zon dan kawan-kawan.
Sekedar
mengingatkan bahwa ketika Prabowo akan mengambil Sandiaga Uno sebagai
cawapresnya, membuat Partai Demokrat meradang. Bagaimana mungkin Prabowo
bisa mengambil kadernya sendiri menjadi cawapres sedangkan Gerindra
sendiri harus berkoalisi dengan partai lainnya? Ini dirasakan tidak adil
oleh Demokrat. Padahal sejak awal Prabowo sudah berjanji akan
menjadikan AHY sebagai cawapresnya jika Partai Demokrat bersedia
mendukung Prabowo menjadi capres. Tapi di tengah jalan, Partai Gerindra
menelikung kesediaan Partai Demokrat bergabung. Janji AHY sebagai
cawapres pun diingkari oleh Prabowo. Kekesalan Partai Demokrat ini
ditunjukkan dengan tidak bersedianya SBY bertemu dengan Prabowo ketika
Prabowo ingin menjelaskan posisi Sandiaga Uno kepada Partai Demokrat.
Meski
pun Partai Demokrat telah menyatakan keberatannya atas pemilihan
Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo, Gerindra dan koalisinya PAN dan
PKS tetap menunjuk Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo. Hal inilah
yang memantik tuduhan kepada Sandiaga Uno telah menyerahkan mahar
sebesar 500 milyar kepada PAN dan PKS oleh Andi Arief. Bahkan Andi Arief
menuduh Prabowo sebagai ‘Jenderal Kardus’ yang mempunyai konotasi
seorang jenderal yang doyan duit.
Tuduhan Andi
Arief kepada PAN dan PKS yang katanya menerima mahar dari Sandiaga Uno
agar merelakan posisi cawapres Prabowo diambil alih oleh Sandiaga Uno
kian berbuntut panjang. PKS dan PAN tidak menerima dituduh telah
menerima mahar dari Sandiaga Uno. Mereka meminta Andi Arief untuk segera
meminta maaf atas tuduhan tersebut. Tetapi sayangnya, bukannya meminta
maaf, Andi Arief tetap bersikukuh bahwa informasi tersebut didapatkannya
dari tim kecil Gerindra, yang terdiri dari Fadli Zon dan kawan-kawan.
Persoalannya
semakin rumit, karena Sangiaga Uno juga sudah mengakui bahwa apa yang
dituduhkan oleh Andi Arief itu bukan mahar, tetapi sebagai biaya
kampanye. Tetapi, kemudian diralat oleh Sandiaga Uno sendiri. Sandi
justru menuduh media telah memelintir pernyataannya. Kemungkinan besar,
Sandiaga tidak tahu efek dari pernyataannya tersebut, ketika diingatkan
oleh relasinya, baru Sandiaga Uno mengklarifikasi bahwa pernyataannya
tersebut telah dipelintir oleh media dan dirinya tidak pernah menyatakan
hal demkian.
Namun
tuduhan Andi Arief ini, tak berhenti sampai di sini saja. Karena
Bawaslu sudah berencana untuk menelusuri tuduhan dari Andi Arief ini.
Dan ini yang sangat mengkhawatirkan bagi Sandi, PAN dan PKS. Karena
sanksinya sangat berat.
"Dalam hal partai
politik terbukti menerima imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
partai politik yang bersangkutan dilarang mengajukan calon pada periode
berikutnya," bunyi Pasal 228 Ayat (2) UU No 7 tahun 2017.
Menurut
UU No.7 Tahun 2017, Pasal 228, Ayat (2), jika PAN dan PKS terbukti
menerima mahar dari Sandiaga Uno, maka PKS dan PAN dilarang mengajukan
calon pada periode berikutnya. Artinya, PKS dan PAN untuk Pilpres 2024
tidak dapat mengajukan capres dan cawapres lagi. Alias hanya bisa
menjadi penonton saja. Ini sungguh sebuah pukulan telak bagi PAN dan
PKS. Karena Pilpres berikutnya adalah sebuah kesempatan emas, karena
Jokowi sudah tidak dapat lagi dicalonkan kembali. Pertarungan akan
menjadi lebih seru, karena sudah tidak ada lagi incumbent. Peserta
pilpres akan diisi oleh wajah-wajah baru. Penantang-penantang baru.
Maka, akan sangat rugi jika tidak dapat mengikuti pilpres 2024 nanti.
Tapi
saya kira ancaman tersebut hanya bagaikan angin lalu saja bagi PKS mau
pun PAN. Mereka tidak akan peduli. Toh, tidak akan berpengaruh kepada
mereka. Mengusung calon atau pun tidak, tidak ada pengaruhnya bagi PAN
dan PKS. Karena untuk mencapai ambang batas parlementer saja mereka
kesulitan, bagaimana mungkin mereka bisa mengusung capres dan cawapres?
Jangan-jangan tahun 2024 nanti nama PKS dan PAN memang sudah tidak ada
lagi.
Sumber Berita : https://seword.com/politik/makin-panas-jika-mahar-sandi-terbukti-pks-dan-pan-terancam-tak-bisa-ikut-pilpres-9ff_awCpD
Tarif Sewa Rusun Bulanan: Ahok 156 Ribu, Anies 272 Ribu, Miskin Warganya!
Kenaikan
tarif rusunawa di era Anies ini makin mencekik. Kinerja minus, banjir
masih banyak, Kali Item dijadikan barokah, macet makin parah, sampah
juga di mana-mana, eh tarif sewa rusun makin naik.
Di
sinilah letak kehausan yang hakiki atas keuangan DKI. Semiskin itukah
Pemprov DKI sampai-sampai harga sewa dinaikkan? Rasanya DKI tidak
miskin, DKI hanya lapar dan haus. Penulis ingin tertawa tapi takut... TOSSA.
Awalnya
penulis dari ujung timur Indonesia hanya bisa iba dengan warga Jakarta
yang 42 persen itu. Warga Jakarta 58 sih, tidak ya. Bahkan penulis hanya
bisa tertawa melihat JKT58 yang kebanyakan adalah warga menengah ke
bawah yang tertipu dengan iming-iming tidak jelas mengenai Rumah DP nol
rupiah.
Diiming-iingi OK OCE, penggagasnya
kabur bawa kardus. Diiming-imingi rumah DP nol rupiah yang akhirnya
menjadi rumah DP omong kosong, pendananya malah kabur bawa kardus.
Diiming-imingi
pembeli yang akan mencari penjual, eh, penggagasnya kabur.
Diiming-imingi OK OCE mart, eh, OK OCE malah jadi ocehan belaka.
Kasihan
sekali warga Jakarta. Mereka yang 58 persen itu adalah warga yang ada
di bawah garis ekonomi. Mereka ditipu dengan ayat dan mayat oleh
pendukung Anies Sandi. Komitmen lima tahun untuk selesaikan Jakarta,
hanya dibayar tidak sampai setahun.
Jika banyak
pembenci Jokowi yang mengatakan Jokowi tidak menuntaskan tugasnya
sebagai gubernur selama 5 tahun, Sandiaga lebih menjijikkan. Jakarta
yang hancur lebur itu ditinggalkan sambil bawa kardus. Memang jenderal
kardus, dijanjikan oleh cawapres kardusan.
Memang
ini menjadi sebuah bagian yang paling lucu dalam politik. Warga Jakarta
ditinggal miskin oleh si pembawa kardus itu. Memang lucu. Rusun yang
murah sekali di era Ahok diprotes. Sekarang rusun makin naik harganya,
warga kok tidak protes? Satu kata untuk para warga JKT 58 adalah…
Kapok?
Akan tetapi, penulis sangsi bahwa mereka ini kapok.
Rasanya mereka tidak akan kapok. Mengapa? Otak mereka sudah tumpul.
Mereka sudah berhasil dibodoh-bodohi dan dininabobokan oleh kepalsuan
kata-kata dari sang pemimpin.
Bayangkan saja,
rusun bisa naik nyaris dua kali lipat. Rusunawa itu tarifnya menjadi 272
ribu per bulan untuk warga relokasi dan 535 ribu per bulan untuk warga
biasa.
Pergub sudah diteken oleh Anies. Pergub
nomor 55 tahun 2018 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Pelayanan
Perumahan. Aturan tersebut mengganti Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Retribusi Daerah.
"Iya benar (ada kenaikan)… Karena ada beberapa
pertimbangan untuk diterbitkannya Pergub 55 Tahun 2018" kata Pelaksana
Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Meli
Budiastuti kepada detikcom, Selasa (14/8/2018).
Misalnya
di rusun Cipinang. Kenaikan sangat dirasa memberatkan warga yang sudah
miskin dan hidup di bawah garis batas kemiskinan itu.
Di
Rusun Cipinang sendiri misalnya di lantai V bagi warga relokasi
tarifnya menjadi Rp 272.000/bulan dari sebelumnya hanya Rp
156.000/bulan. Sementara bagi warga umum di lantai V kenaikan mencapai
Rp 535.000/bulan dari sebelumnya hanya Rp 341.000/bulan.
Rusun itu awalnya dibangun Ahok untuk menampung
warga relokasi. Rusun itu dibangun dengan begitu baik dan pantas.
Pengelolaannya pun sangat baik. Akan tetapi, Anies menaikkan tarif.
Entah apakah ada pelayanan yang ditingkatkan, atau hanya isapan jempol
belaka?
Atau adakah kongkalikong antara Anies
dengan Sandi untuk mengembalikan kardus yang sudah dikeluarkan?
Bagaimana ini? Apakah ada yang bisa jelaskan?
Kenapa
warga Jakarta yang miskin itu harus diberatkan? Apakah ini adalah
bentuk mengusir warga dengan halus? Gubernur usungan Gerindra dan PKS
ini benar-benar tidak becus. Sekarang wacana wakil gubernur pengganti
Sandi yang kabur bawa kardus itu, mau dari Mardani atau Agus?
Sumpah,
makin lunaslah utang-utang para pendukung Anies yang sekarang sudah
jatuh, tertimpa tangga, dicelup di kubangan lumpur. Ini adalah sebuah
ke-ngakak-an yang super hakiki dan -super Eich Kiu Kiu- alias HQQ.
Selamat
datang di Jakarta, kota yang rusun nya pun mahal. Mau Indonesia
dipimpin oleh wakil gubernur yang kabur bawa kardus? Pilih mereka.
Jokowi adalah satu-satunya pilihan waras di tengah kerusakan mentalitas Indonesia.
Begitulah kardus-kardus.
Untuk artikel tampan lainnya, bisa dilihat di sini: https://seword.com/author/mawengkang
Sumber Opini : https://seword.com/umum/tarif-sewa-rusun-bulanan-ahok-156-ribu-anies-272-ribu-miskin-warganya-uwWn8kOfd
Risha Dikenalkan Jokowi Kepada Para Pengungsi Gempa Lombok Utara
Luar
biasa Jokowi ini tak ada kata lelah. Kesungguhan hatinya untuk rakyat
bukan hanya sekedar kata apalagi pencitraan terutama bagi rakyat yang
tertimpa bencana seperti yang dialami oleh masyarakat Lombok saat ini.
Seandainya waktu gempa dan tsunami Aceh Jokowi sudah menjadi presiden.
Yakin warga Aceh akan lebih cepat pulih dan cepat tertangani apalagi
bantuan dari luar begitu banyak hingga rawan disalahgunakan. Huss
sudah..sudah...kebanyakan mengkhayal.
Dari siang
hari begitu sampai di Lombok, Jokowi tak berhenti melihat dan meninjau
lokasi gempa di Lombok, terutama di Lombok Utara daerah yang paling
berdampak gempa. Hingga tengah malam sebelum beristirahat di tenda
Jokowi masih memimpin rapat terbatas. Semoga sehat selalu Pak Presiden.
Di
lapangan Kantor Bupati Lombok Utara pada Senin malam (13/08/2018)
dengan duduk beralas rumput ditemani Gubernur NTB Tuan Guru Bajang,
Jokowi mengenalkan sistem RISHA kepada para pengungsi yang berkumpul
disana.
Seperti diketahui siang hari di hari
yang sama Jokowi berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma bertolak ke
NTB dengan menggunakan pesawat kepresidenan. Setelah itu langsung
melanjutkan perjalanannya kembali menggunakan helikopter Superpuma TNIAU
menuju Kabupaten Lombok Utara.
Kabupaten Lombok
Utara adalah daerah yang paling berdampak gempa. Di sana presiden akan
meninjau dapur umum, trauma healing, posko pengungsian korban bencana,
dan rumah sakit lapangan.
Senin malam saat
bertemu dengan para pengungsi di lapangan kantor Bupati Lombok Utara,
Presiden Joko Widodo mengenalkan sistem teknologi pembangunan Rumah
Instan Sederhana Sehat (RISHA). Jokowi berpesan kepada warga Lombok agar
bersedia membangun kembali rumahnya dengan teknologi rumah tahan gempa.
Selain
itu Jokowi memastikan pula bahwa bantuan perbaikan rumah warga
terdampak gempa Lombok akan mulai disalurkan secara bertahap mulai
besok, Selasa 14 Agustus 2018. Pemerintah menganggarkan bantuan sebesar
Rp50 juta untuk setiap kepala keluarga bagi warga yang tempat tinggalnya
mengalami kerusakan berat.
"Saya hanya ingin
pesan, membangunnya nanti akan diawasi oleh Pak Gubernur kemudian akan
diberikan bimbingan oleh Pak Menteri PU. Nanti membangunnya harus rumah
yang tahan gempa. Namanya sistem RISHA. Jadi kalau ada gempa itu tidak
goyah," ujarnya dari keterangan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media
Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Senin (13/8/2018).
RISHA
merupakan rumah dengan konsep knock down, di mana proses pembangunannya
tidak membutuhkan semen dan bata, melainkan dengan menggabungkan
panel-panel beton dengan baut. Dengan itu, pembangunan rumah ini dapat
diselesaikan dengan waktu jauh lebih cepat.
Adapun
teknologi ini menggunakan sistem modular, sehingga mudah dipasang dan
lebih cepat penyelesaiannya dibandingkan konstruksi rumah konvensional.
Biayanya juga terjangkau, mudah dipindahkan karena knock down, tahan
gempa dan dapat dimodifikasi menjadi bangunan kantor, puskesmas, rumah
sakit, sekolah, dan lainnya.
Teknologi
Risha dinilai dapat mereduksi kesalahan berulang dalam membangun rumah,
khususnya kesalahan sistem sambungan penulangan kolom, balok, sloof dan
yang lainnya. Dengan teknologi Risha, panel yang digunakan sudah
terstandarisasi serta sistem sambungan yang dapat dikendalikan dan dicek
pada saat pelaksanaan maupun sesudahnya.
Mengutip
laman e-produk Litbang PUPR, pembangunan rumah dengan menerapkan
teknologi RISHA telah dilakukan di Aceh sebanyak kurang lebih 10 ribu
unit setelah bencana tsunami melanda. Salah satu keunggulan yang didapat
dari teknologi ini ialah sifatnya yang fleksibel sehingga mampu menahan
goncangan gempa.
Kementerian PUPR menuliskan,
setelah melalui proses pengembangan sejak 2004, teknologi pembangunan
rumah ini telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Hingga kini,
RISHA telah didirikan di lebih dari 60 wilayah di Indonesia dengan
jumlah mencapai ratusan ribu unit.
Dalam tahap
rehabilitas dan rekonstruksi rumah di Lombok, Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono mengatakan, akan dilakukan dengan sistem swakelola dengan
konstruksi tahan gempa. Rehab rekon rumah yang rusak akan dilakukan
setelah masa tanggap darurat selesai.
Sebelum
istirahat, Jokowi memimpin rapat terbatas di tenda pengungsian dan
memberikan arahan. Informasi yang disampaikan Deputi Bidang Protokol,
Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, rapat terbatas
tersebut digelar di tenda yang dibangun di halaman RSUD Tanjung,
Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Sejumlah arahan diberikan
Jokowi agar penanganan pascagempa dapat berjalan dengan baik dan segera
memulihkan perekonomian wilayah setempat.
Sumber Opini : https://seword.com/umum/risha-dikenalkan-jokowi-kepada-para-pengungsi-gempa-lombok-utara-r0CSPGrme
Lakukan Kebiasaan Ini, Mari Mengenal Kebiasaan Merakyatnya Jokowi
Merakyatnya
Joko Widodo nampaknya tidak bisa dielakan. Sejumlah bukti sudah
dilakukan. Bahkan, Jokowi bukan hanya melakukannya hanya sekali. Jokowi
selalu melakukannya berulang kali. Artinya, ini bukan pencitraan untuk
mempolakan cara pandang kepada Jokowi. Bisa dibilang apa yang dilakukan
adalah hidup ala gaya hemat. Kesederhanaan Jokowi pun didapat sebelum
dirinya menjabat sebagai Presiden.
Pada saat
menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sudah memulai kesederhanaan
tersebut. Hal ini, mendapatkan sorotan dari banyak pihak. Apalagi, saat
menjadi seorang Presiden. Jokowi pun menerapkan hal tersebut kepada
Gibran dan Kaesang. Bahkan, Kaesang terungkap memiliki kostan kecil di
Jakarta. Harus diakui, Jokowi mendidik anak-anakanya melalui
kesederhanaan.
Pada
artikel sebelumnya saya sempat menulis kesederhanaan Jokowi yang makan
di warung pinggir jalan saat kunjungan kerja. Bahkan, Jokowi membawa
menterinya untuk makan di tempat tersebut. Lalu, ada apa kesedehanaan
Jokowi selama menjadi Presiden?
- Pakai jas hanya satu jutaan
Harga jas biasanya memakan harga yang cukup tinggi.
Apalagi dijahit melalui desainer ternama di Indonesia. Namun, pada
pelantikannya empat tahun kebelakang, Jokowi menyerahkan pembuatan
jasnya pada Feng Sin Tailor yang beralamat di Gunung Sahari Jakarta.
Kios
Feng Sin Tailor sudah berdiri sejak 1939. Pemiliknya adalah Rusman (60)
yang sejak Jokowi terpilih sebagai gubernur DKI, dia telah menjahitkan
batik dan kemeja Jokowi. Jokowi mengenal Feng Sin Tailor atas
rekomendasi Ahok. Rupanya dulu ayah Rusman adalah penjahit langganan
ayah Ahok.
Menurut Rusman, busana jahitannya
selalu pas di Jokowi karena tidak pernah diminta membetulkan ulang. Satu
stel jas berserta bawahannya dihargai sejutaan saja. Jauh lebih murah
daripada jas bermerek atau buatan desainer dengan harga mencapai belasan
juta.
Bahkan, hingga detik ini Jokowi
berlangganan untuk menjahit baju kepada penjahit di Solo, Suparto.
Jokowi berlangganan sejak menjadi Walikota di Solo. Saat ini, Suparto
tidak hanya menjahit pakaian Jokowi. Melainkan, menjahit keluarga Jokowi
lainnya.
- Tahun baru di rumah
Presiden Joko Widodo dalam cuitannya di Twitter
curhat kalau dia hanya merayakan tahun baru 2017 di rumah saja. Rumah
yang dimaksud memang Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat. Yang mencolok
adalah tampilan presiden saat menikmati tahun baru karena memakai
sarung kotak-kotak.
- Beli sepatu diskon
Kejadian ini bermula saat Jokowi mengunjungi
Manado, Oktober lalu. Bahkan, kejadian orang nomor satu Indonesia
membeli sepatu diskon membuat heboh masyarakat. Kedatangan Jokowi pun
heboh warga yang berada di Manado Town Square. Di salah satu mall
terbesar di kota ini, ia menyempatkan diri untuk membeli sepatu buatan
dalam negeri dengan diskon 50 persen menjadi Rp 350.000.
- Makan dari PKL
Kemarin,
Sandiaga makan di salah satu Nasi Goreng, Kebon Jeruk. Namun, hal ini
telah Jokowi lakukan. Bahkan, Jokowi menghidangkannya di meja jamuan
Istana Bogor saat rapat kabinet berlangsung. Dua gerobak nasi goreng
yang biasa mangkal di depan Rumah Sakit Salak didatangkan ke istana
untuk menjamu presiden, menteri, awak media, serta staf kepresidenan.
Selain nasi goreng, ada pula sekoteng, tauge goreng, sate, dan bakso.
Rupanya
Jokowi dan anak-anaknya memang berlangganan nasi dan mie buatan penjaja
kaki lima di depan Rumah Sakit Salak. Menurut sekretariat Kepresidenan
Darmansjah Djumala, Jokowi ingin mendekatkan rakyat dengan Istana. Ini
merupakan pesan kesederhanaan yang ingin disampaikan Jokowi.
- Naik pesawat kelas ekonomi
Harga tiket kelas bisnis di sebuah pesawat
komersial bisa mencapai tiga kali lebih mahal dari harga tiket kelas
ekonomi. Dalam beberapa kesempatan Jokowi terlihat memilih menggunakan
kelas ekonomi dibanding menggunakan kelas pertama.
Dia
dan istrinya Iriana naik pesawat kelas ekonomi Garuda Indonesia untuk
terbang menuju Singapura demi menghadiri wisuda putra bungsunya, Kaesang
Pangarep. Padahal, sebagai presiden tentu beliau sanggup untuk membeli
tiket bisnis.
Ongkosnya pun berasal dari kocek
presiden sendiri karena dia beralasan terbang untuk urusan keluarga.
Kebiasaan naik pesawat kelas ekonomi ini sudah dilakukan Jokowi sewaktu
masih menjadi walikota Solo. Kebiasaan ini sampai ramai diberitakan
media internasional Singapura dan Malaysia.
- Potong rambut di langganan anak muda
Pada Sabtu 14 Januari 2017 lalu, Jokow kedapatan
sedang memotong rambut di sebuah barber shop langganan anak muda di
Bogor. Saat itu Jokowi ditemani dengan putra bungsunya, Kaesang yang
datang dengan berpakaian sederhana. Diketahui bahwatarif potong rambut
dan penggunaaan pomade Jokowi hanya Rp 60 ribu.
- Enggan menggunakan voorijder
Kebiasaan Jokowi ini pada saat dirinya menjadi
Gubernur DKI Jakarta. penggunaan voorijder tentu sudah menjadi
keperluan wajib setiap gubernur. Tugasnya sebagai pengurai kemacetan
saat gubernur menuju suatu lokasi, tentu menjadi kebutuhan vital. Namun
Jokowi memilih untuk tidak menggunakan fasilitas tersebut. Bahkan di
hari pelantikannya sebagai gubernur, Jokowi yang berangkat ke DPRD dari
kediaman mantan gubernur DKI Ali Sadikin di Jalan Borobudur 2, Jakarta
Pusat tidak menggunakan jasa voorijder.
Sumber Opini : https://seword.com/umum/lakukan-kebiasaan-ini-mari-mengenal-kebiasaan-merakyatnya-jokowi-sDm4Gaz47
Bawaslu Akan Telusuri Tudingan Mahar Rp500 M Sandi, Fadli Zon Ketakutan!
Tudingan
Andi Arief bahwa Sandiaga Uno telah memberikan mahar Rp500 milyar
kepada PAN dan PKS agar mengikhlaskan dirinya menjadi cawapres kini
berbuntut panjang. Apalagi Sandi sempat mengungkapkan bahwa dana
tersebut bukan mahar, tetapi dana kampanye untuk partai yang mendukung
dirinya dan Prabowo. Namun pernyataan tersebut kemudian diralat oleh
Sandiaga Uno sendiri, dengan mengatakan bahwa media telah memelintir
pernyataannya. Namun, apa pun bantahan dari Sandiaga Uno, kini dugaan
tersebut sudah masuk ranah Bawaslu. Bawaslu akan menelusuri pernyataan
Andi Arief tersebut. Jika terbukti maka sanksinya cukup berat.
Pencalonan Sandiaga Uno bisa dibatalkan.
Bahkan
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra pun mendukung
penegak hukum untuk mengusut mahar Sandiaga Uno ini.
"Oleh
karena apa yang dikatakan saudara Andi Arief itu diakui Pak Sandiaga
Uno bahwa uang itu memang ada, tapi tidak dalam bentuk mahar tapi untuk
dana kampanye katanya begitu. Nah ini kan jadi persoalan hukum," kata
Yusril di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (13/8).
Yusril
menyatakan, aparat penegak hukum perlu mengusut kasus ini untuk
memastikan ada atau tidaknya tindak pidana. Dengan demikian, dugaan
tersebut tidak berkembang menjadi isu politik dan bahkan fitnah.
"Nah
ini kan jadi persoalan hukum, kalau dana kampanye itu diberikan kepada
siapa, jumlahnya berapa dan karena ini sudah menjadi masalah hukum saya
kira lebih objektif kalau aparat penegak hukum melakukan kajian terhadap
masalah ini ya. Melakukan penyelidikan lebih dulu apakah cukup ini
sebuah tindak pidana atau tidak," katanya.
Apa
yang disarankan oleh Yusril ini adalah sebuah langkah yang sangat baik.
Penegak hukum harus segera mengusut dugaan mahar Sandiaga Uno ini untuk
memberikan kepastian hukum. Apakah tuduhan Andi Arief ini benar atau
tidak. Jika benar, harus segera diusut tuntas. Kalau pun tidak, maka
polemik ini harus segera dihentikan. Karena hanya akan menguras energi
kita semua.
Dan sepertinya Bawaslu akan segera
menelusuri pernyataan Andi Arief yang menuding Sandiaga Uno telah
memberikan mahar Rp500 milyar kepada PAN dan PKS agar dirinya
diikhlaskan menjadi cawapres Prabowo yang mana selalu menjadi bahan
perdebatan antara PKS dan PAN, yang mana saling mengklaim bahwa
partainya yang paling berhak mengajukan cawapres mendampingi Prabowo.
Tudingan Andi Arief ini karena Partai Demokrat merasa dikhianati oleh
Prabowo yang mana sebelumnya sudah menjanjikan AHY sebagai cawapres jika
Partai Demokrat bersedia mendukung Prabowo sebagai capres.
Keinginan
Bawaslu untuk menelusuri kebenaran mengenai mahar Sandiaga Uno
tersebut, membuat Fadli Zon ketar-ketir, ketakutan. Fadli Zon takut
terlibat di dalamnya. Bagaimana tidak, jika menurut Andi Arief informasi
tentang mahar Sandiaga Uno tersebut justru datang dari Fadli Zon dan
kawan-kawan yang berada di tim kecil Gerindra. Kalau sampai masalah
mahar ini akan diselidiki oleh Bawaslu, maka mau tidak mau Fadli Zon
akan terlibat juga.
Untuk menghindari
penyelidikan Bawaslu, Fadli Zon buru-buru mengatakan tidak ada case. Itu
ujaran yang tidak berdasar. Artinya Fadli Zon menuding Andi Arief telah
membual, omong kosong. Menuduh sembarangan.
"Saya kira tidak ada case
(kasus). Itu ujaran tak ada dasar, apalagi tak terjadi apa-apa.
Dibicarakan selanjutnya untuk biaya logistik dan lain-lain. Pemenangan
pemilu harus ada kontribusi dari kandidat, termasuk Pak Prabowo, Pak
Sandi, dari partai seperti apa, persiapkan saksi, atribut, spanduk,
baliho, billboard, dan lain-lain," kata Fadli di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).
Tetapi
apa yang diharapkan oleh Fadli Zon agar kasus ini segera dihentikan,
ternyata tidak mendapatkan respon dari Bawaslu. Bawaslu justru akan
segera menelusuri kebenaran mengenai mahar tersebut.
"Kami
kan dari Bawaslu mengharapkan kepada pihak yang mengetahui, apabila
memang ada usaha dari parpol untuk menerima atau menerima imbalan dari
seorang paslon untuk meminta dana atau imbalan kepada parpol, apabila
ada pihak yang mengetahui, kami sangat mengharapkan kehadirannya untuk
ke Bawaslu," kata Fritz di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat,
Kamis (9/8).
"Sehingga saat di Bawaslu
melakukan sebuah klarifikasi, kami dapat mendapatkan sebuah informasi
secara komprehensif," sambungnya.
Kita harap
Fadli Zon segera memberikan klarifikasi ke Bawaslu atas tudingan Andi
Arief tersebut. Jika memang tidak mengatakan seperti pernyataan Andi
Arief, tentu Fadli Zon tidak takut mengklarifikasi ke Bawaslu, bukan?
Sumber Opini : https://seword.com/politik/bawaslu-akan-telusuri-tudingan-mahar-rp500-m-sandi-fadli-zon-ketakutan-I7BeWOMYg
Re-Post by MigoBerita / Selasa/14082018/10.46Wita/Bjm
1 komentar:
bisnis tiket !!! #tiket #pesawat #international