Kisah Mengharukan Perjuangan Para Honorer di Desa-Desa Terpencil
Ke Sekolah Jalan memutar, Sampai Sekolah Siswa Sudah Pulang
PROKAL.CO, Benar kata mereka: Tak habis kisah jika menceritakan para guru honorer. Dengan perjuangan itu, layak kiranya jika mereka menunutut pemerintah memudahkan mereka melamar CPNS.Ayam jantan subuh berkokok. Sabah Noor, guru honor berusia 50 tahun, bangun dari lelap. Usai ibadah, dia kemudian menyiapkan makan untuk suami anak-anaknya yang masih kecil.
Matahari terbit. Sabah Noor masih harus mengurus ini dan itu. Baju sekolah anak-anak. Buku-buku untuk mengajar. Beres-beres sisa makan.
Matahari mulai naik, suami berangkat kerja naik mobil antar jemput perusahaan. Sementara Sabah menghidupkan motor bebek tuanya, mengantar anak-anak ke sekolah, sekaligus berangkat ke tempat mengajar.
Sudah puluhan tahun guru itu mendidik anak-anak. Tahun 2002 dia diangkat jadi guru honor di SMPN 1 Pulau Laut Barat. Sebelum di sana, Sabah sudah pula mehonor di beberapa sekolah lainnya.
Puluhan tahun silam,0jumTh guru tidak sebanyak sekarangski hanya lulusan SMEA (SMA sederajat), tapi Sabah Noor diminta mengajar oleh sekolah.
Bertahun-tahun mengajar, jadi kebiasaan. Kontribusi Sabah di dunia pendidikan diberikan apresiasi oleh pemerintah daerah. Bertahun silam statusnya diangkat jadi guru honor daerah. Artinya pemerintah resmi mempekerjakannya di dunia pendidikan.
Uang honor dipakai untuk biaya hidup keluarganya. Suami Sabah hanya karyawan biasa di sebuah perusahaan pelabuhan di Pulau Laut Barat, dengan gaji yang juga pas-pasan.
Mendengar tidak ada kuota PNS untuk usia di atas 35 tahun, Sabah mengaku sedih. Bukan semata karena dirinya sendiri. "Masih banyak yang tua yang sudah sarjana, tapi tidak bisa daftar PNS. Saya tahu betul, gaji honor tidak cukup," ujarnya.
Tidak usah katanya diceritakan detail kehidupan guru honor. Semua tahu. Mereka pontang-panting untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kadang harus gali lobang tutup lubang.
Saat kabar tentang penerimaan CPNS, Ehen langsung gembira. Dia merasa inilah peluangnya setelah menunggu selama belasan tahun. Namun harapan pria 36 tahun itu sirna kala akhirnya peerintah memberi batasan usia maksimal bagi pendaftar, tidak boleh lebih dari 35 tahun.
Sudah lebih dari satu dekade sejak tahun 2005 Ehen mengabdikan diri mengajar di Sekolah Dasar Terpencil di Desa Aniyungan Kecamatan Halong, sekitar 60 kilometer dari ibukota Balangan, Paringin. Sekolah itu terletak di tengah hutan Meratus.
Perjuangan? Tak perlu diragukan, dedikasi Ehen untuk mencerdaskan anak pedalaman Meratus penuh duka. Dia menerima gaji 250 ribu per bulan selama bertahun-tahun.
Jangan kira mengajar di pedalaman gampang. Untuk menuju sekolah saja sudah membutuhkan kekuatan yang tidak sembarang guru mau melakukannya.
Jarak menuju sekolah ini dari pusat Kecamatan Halong hanya 30 menit menggunakan kendaraan bermotor yang sudah dimodifikasi khusus jadi semi trail. Namun jika hujan, tak jarang satu-satunya akses jalan terdekat terputus akibat longsor dan banjir. Akibatnya para guru harus mengambil jalan mengeliling dengan jarak tempuh lebih jauh. Tak jarang, sesampainya di sekolah, para murid sudah pada pulang.
Untunglah, sejak satu tahun terakhir jalan menuju sekolah sudah dilakukan pengerasan oleh pemerintah daerah.
Kini sebagai tenaga honor daerah, Ehen sudah menerima gaji Rp1,1 juta sejak tahun 2015. Jumlah itu masih jauh dari cukup Karena itu, . Ehen juga bekerja sampingan sebagai penyadap karet. “Jadi sebelum pergi ke sekolah, menyempatkan diri ke kebun dulu buat menyadap karet jam empat subuh,” ujarnya.
Ehen yang mengajar pelajaran Olahraga merangkap guru kelas ini memang hanya mengantongi ijazah SMA, tetapi ia berharap ada kebijakan khusus dari pemerintah untuk memperhatikan keberlangsungan pendidikan di pedalaman.
Rekan Ehen, Ressa bahkan hanya menerima tak lebih dari Rp500 ribu per bulan. “Pernah menerima gaji dari Rp50 ribu saat tahun-tahun pertama ngajar. Mulai ngajar di sini tahin 2005. Tapi karena kita ikhlas mendidik itu tidak jadi masalah. Sekarang sudah ada tambahan tunjangan dari pemerintah daerah sekitar Rp500 ribu per bulan,” ucapnya.
Namun Ressa sedikit lebih beruntung, karena usianya masih 34 tahun. Kesempatan sarjana pendidikan ini untuk menjadi PNS bisa ia dapatkan melalui tes di jalur umum.
SD Terpencil Aniyungan saat ini memiliki delapan orang guru. Lima guru sudah berstatus PNS, sisanya masih honor yang rata-rata sudah mengabdi sejak tahun 2005 ke bawah.
Muridnya tergolong sedikit yaitu 14 orang. Bahkan ada dua kelas yang hanya diisi satu orang murid. Namun setiap tahunnya selalu ada murid baru yang diterima sekolah.
Lelu Dinata, PNS di SD Terpencil Aniyungan yang sudah mengajar di sana sejak 2002 sangat berharap teman-teman seperjuangannya bisa bernasib yang sama dengannya: diangkat jadi PNS melalui jalur khusus. Seperti tahun 2007.
Menurut Lelu, selain merupakan warga sekitar, mereka adalah tenaga pendidik yang benar-benar ikhlas mengajar. Berbagi ilmu. Walau dalam segala keterbatasan.
“Selama ini kita pernah beberapa kali dapat tenaga guru PNS dari luar. Baru satu tahun tugas sudah minta pindah ke sekolah lain dengan berbagai alasan. Kalau para honor sekarang diangkat tidak mungkin mereka minta pindah,” tukasnya. (why)
PEDALAMAN: Suasana sekolah SD Terpencil di Desa Aniyungan Kecamatan Halong.
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/17637-kisah-mengharukan-perjuangan-para-honorer-di-desa-desa-terpencil.htmlTotal 328 Formasi CPNS di Kalsel, Guru Matematika Paling Banyak Dicari
PROKAL.CO, BANJARBARU
– Pemprov Kalsel secara resmi merilis kualifikasi formasi penerimaan
calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018. Dari, 328 formasi yang
ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Kemenpan RB), tenaga guru paling banyak dicari. Jumlahnya
mencapai 212 orang.
Dari semua jatah formasi guru tersebut, tenaga guru Matematika ahli pratama memiliki alokasi formasi terbanyak, yakni sebanyak 38 orang. Guru Agama Islam Ahli Pertama dan Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama juga mencapai 38 orang. Selain itu, Pemprov hanya mencari satu guru per formasi.
Selain formasi guru, CPNS di lingkup Pemprov juga membutuhkan 50 orang tenaga kesehatan. Formasi umum yang dicari meliputi dokter umum, dokter spesialis hingga perawat. Jumlah alokasi yang dibutuhkan rata-rata hanya 1 orang. Paling banyak hanya pada formasi terampil dengan kualifikasi pendidikan D-III Keperawatan, jumlahnya sebanyak 5 orang.
Di formasi ketiga, tenaga teknis yang jumlah formasinya membutuhkan 66 orang. Paling banyak dicari pada formasi Polisi Kehutanan Terampil, jumlahnya sebanyak 13 orang. Di formasi tenaga teknis sendiri, Pemprov mengalokasikan tiga orang penyandang disabilitas. Mereka dibutuhkan pada Analis Jabatan, Instruktur Ahli Pertama, dan Pustakawan Ahli Pertama.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kalsel, Perkasa Alam mengatakan, bagi pelamar CPNS disabilitas harus melampirkan surat dari dokter yang menerangkan tingkat disabilitasnya. Pasalnya, mereka harus mampu melakukan tugas seperti menganalisa, mengetik, menyampaikan buah pikiran, berdiskusi, bisa berjalan, tidak buta, serta tidak tuli.
Proses pendaftaran lamaran diterangkannya, dikirim melalaui website resmi, yakni ssc.bkn.go.id. Namun, potokopinya harus di kirim ke kantor BKD Kalsel di Banjarbaru, sebagai dokumen. Seperti ijazah, KTP, kartu keluarga, pass photo. “Surat permohonan ditujukan kepada Gubernur Kalsel Up BKD Kalsel,” terang Perkasa sembari menerangkan proses pendaftaran CPNS akan dimulai pada 26 September hingga 10 Oktober 2018 mendatang.
Sementara itu, musim penerimaan tahun ini, Pemko Banjarbaru hanya mendapatkan kuota formasi sangat kecil. Dari 265 yang diusulkan, hanya 96 formasi yang diberikan oleh Kementerian PAN dan RB.
Selain itu, formasi yang diberikan pun semuanya umum tak ada yang khusus. Yaitu, 42 formasi tenaga pendidik dan 54 tenaga kesehatan. Sehingga, tak ada harapan bagi honorer K2 untuk bisa meraih status PNS.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah di Kota Banjarbaru mengungkapkan bahwa pemko tak bisa berbuat apa-apa. Sebab, semua keputusan ada di pusat. "Kami sudah mengusulkan 265 formasi. Namun usulan itu tidak sepenuhnya diterima kementerian, hanya 96 yang diberikan. Sedangkan, untuk formasi honorer K2 keputusan ada di tangan BKN Pusat," ungkapnya.
Dia mengaku menyayangkan formasi yang didapatkan sangat sedikit, padahal Pemko Banjarbaru masih memerlukan banyak pegawai. "Formasi yang kami usulkan sudah sesuai keperluan. Sayang, banyak yang dikurangi. Termasuk, tenaga kesehatan di rumah sakit," ucapnya.
Sementara bagi honorer K2, Pemko Banjarbaru juga tak bisa memaksakan untuk mengangkat mereka. Karena, semua sudah diatur oleh BKN. "Di Banjarbaru sendiri jumlah honorer K2 yang tercatat di BKN ada 67 orang," ujar pria yang akrab disapa Habib Abdullah ini.
Menurutnya, seandainya ada formasi untuk honorer K2. Tak semuanya bisa mendaftar. Sebab, honorer K2 Banjarbaru sebagian besar berusia di atas 35 tahun. "Sekarang 'kan pemerintah pusat mengatur peserta CPNS maksimal berumur 35 tahun," ungkapnya.
Jadwal pendaftaran penerimaan CPNS 2018 sendiri akan dimulai pada 26 September. Namun, informasi atau pengumuman sudah mulai dibuka Rabu (19/9) kemarin. "Pengumuman ini untuk memberikan waktu kepada masyarakat, agar bisa mempersiapkan diri sebelum mendaftar," kata Habib.
Lanjutnya, informasi sendiri bisa dilihat di portal sistem seleksi CPNS: sscn.bkn.go.id. "Kalau sistem belum bisa diakses, berarti belum dibuka oleh pusat," pungkasnya. (mof/ris/ay/ran)
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/17611-total-328-formasi-cpns-di-kalsel-guru-matematika-paling-banyak-dicari.htmlDari semua jatah formasi guru tersebut, tenaga guru Matematika ahli pratama memiliki alokasi formasi terbanyak, yakni sebanyak 38 orang. Guru Agama Islam Ahli Pertama dan Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama juga mencapai 38 orang. Selain itu, Pemprov hanya mencari satu guru per formasi.
Selain formasi guru, CPNS di lingkup Pemprov juga membutuhkan 50 orang tenaga kesehatan. Formasi umum yang dicari meliputi dokter umum, dokter spesialis hingga perawat. Jumlah alokasi yang dibutuhkan rata-rata hanya 1 orang. Paling banyak hanya pada formasi terampil dengan kualifikasi pendidikan D-III Keperawatan, jumlahnya sebanyak 5 orang.
Di formasi ketiga, tenaga teknis yang jumlah formasinya membutuhkan 66 orang. Paling banyak dicari pada formasi Polisi Kehutanan Terampil, jumlahnya sebanyak 13 orang. Di formasi tenaga teknis sendiri, Pemprov mengalokasikan tiga orang penyandang disabilitas. Mereka dibutuhkan pada Analis Jabatan, Instruktur Ahli Pertama, dan Pustakawan Ahli Pertama.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kalsel, Perkasa Alam mengatakan, bagi pelamar CPNS disabilitas harus melampirkan surat dari dokter yang menerangkan tingkat disabilitasnya. Pasalnya, mereka harus mampu melakukan tugas seperti menganalisa, mengetik, menyampaikan buah pikiran, berdiskusi, bisa berjalan, tidak buta, serta tidak tuli.
Proses pendaftaran lamaran diterangkannya, dikirim melalaui website resmi, yakni ssc.bkn.go.id. Namun, potokopinya harus di kirim ke kantor BKD Kalsel di Banjarbaru, sebagai dokumen. Seperti ijazah, KTP, kartu keluarga, pass photo. “Surat permohonan ditujukan kepada Gubernur Kalsel Up BKD Kalsel,” terang Perkasa sembari menerangkan proses pendaftaran CPNS akan dimulai pada 26 September hingga 10 Oktober 2018 mendatang.
Sementara itu, musim penerimaan tahun ini, Pemko Banjarbaru hanya mendapatkan kuota formasi sangat kecil. Dari 265 yang diusulkan, hanya 96 formasi yang diberikan oleh Kementerian PAN dan RB.
Selain itu, formasi yang diberikan pun semuanya umum tak ada yang khusus. Yaitu, 42 formasi tenaga pendidik dan 54 tenaga kesehatan. Sehingga, tak ada harapan bagi honorer K2 untuk bisa meraih status PNS.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah di Kota Banjarbaru mengungkapkan bahwa pemko tak bisa berbuat apa-apa. Sebab, semua keputusan ada di pusat. "Kami sudah mengusulkan 265 formasi. Namun usulan itu tidak sepenuhnya diterima kementerian, hanya 96 yang diberikan. Sedangkan, untuk formasi honorer K2 keputusan ada di tangan BKN Pusat," ungkapnya.
Dia mengaku menyayangkan formasi yang didapatkan sangat sedikit, padahal Pemko Banjarbaru masih memerlukan banyak pegawai. "Formasi yang kami usulkan sudah sesuai keperluan. Sayang, banyak yang dikurangi. Termasuk, tenaga kesehatan di rumah sakit," ucapnya.
Sementara bagi honorer K2, Pemko Banjarbaru juga tak bisa memaksakan untuk mengangkat mereka. Karena, semua sudah diatur oleh BKN. "Di Banjarbaru sendiri jumlah honorer K2 yang tercatat di BKN ada 67 orang," ujar pria yang akrab disapa Habib Abdullah ini.
Menurutnya, seandainya ada formasi untuk honorer K2. Tak semuanya bisa mendaftar. Sebab, honorer K2 Banjarbaru sebagian besar berusia di atas 35 tahun. "Sekarang 'kan pemerintah pusat mengatur peserta CPNS maksimal berumur 35 tahun," ungkapnya.
Jadwal pendaftaran penerimaan CPNS 2018 sendiri akan dimulai pada 26 September. Namun, informasi atau pengumuman sudah mulai dibuka Rabu (19/9) kemarin. "Pengumuman ini untuk memberikan waktu kepada masyarakat, agar bisa mempersiapkan diri sebelum mendaftar," kata Habib.
Lanjutnya, informasi sendiri bisa dilihat di portal sistem seleksi CPNS: sscn.bkn.go.id. "Kalau sistem belum bisa diakses, berarti belum dibuka oleh pusat," pungkasnya. (mof/ris/ay/ran)
Foto ilustrasi (zonasultra.com)
Kelamaan Menunggu Diangkat PNS, Honorer: Keburu Kami Jadi Almarhum
PROKAL.CO, Formasi
honorer K2 untuk Banjarmasin cuma dijatah tiga orang. Forum guru
honorer bereaksi. Mengadu ke gedung dewan dan menuntut Undang-Undang ASN
direvisi. Sekurang-kurangnya, gaji mereka ditambah.
Perekrutan CPNS 2018 disambut gembira. Terutama bagi pelamar muda yang baru lulus kuliah. Namun, bagi para guru honorer, terutama yang telah mengabdi belasan dan bahkan puluhan tahun, kabar itu membawa kegetiran tersendiri.
Kemarin (19/9) pagi, puluhan guru dari Forum Komunikasi Honorer K2 mengadu ke Gedung DPRD Banjarmasin di Jalan Lambung Mangkurat. Mereka kemudian diterima oleh Komisi IV dan Dinas Pendidikan.
Istilah K2 merujuk pada honorer yang tidak digaji APBN. Mereka yang telah bekerja minimal sejak 1 Januari 2005 silam. Diperkuat oleh SK (Surat Keputusan) mengajar dari wali kota.
"UU ASN justru melemahkan kami. DPRD Banjarmasin harus mendukung revisi UU itu. Revisi itu sudah digodok, tinggal menunggu pengesahan saja lagi dari pusat," kata Misbah, guru honorer SDN Pengambangan 8.
UU No 5 Tahun 2014 mensyaratkan, batas usia pelamar penerimaan CPNS adalah 35 tahun. "Sedangkan kami rata-rata sudah berusia kepala empat. Umur saya sendiri sudah 43 tahun," imbuhnya.
Terakhir kali, perekrutan K2 dibuka pada 2013 silam. Sebagian sudah diangkat, di Banjarmasin tersisa 127 honorer K2. Seiring waktu, angka itu terus berkurang. Sekarang hanya tersisa 82 honorer saja.
"Ada yang sudah meninggal dunia, kelamaan menunggu diangkat menjadi PNS. Keburu almarhum. Adapula kawan-kawan yang tidak tahan lagi dan memilih berhenti," bebernya.
Mengingat gaji yang diterima tak seberapa, sebagian dari honorer itu memutuskan untuk mencari pekerjaan yang lebih layak. Semisal berwirausaha.
Ditanya gaji per bulan, Misbah menyebutkan angka Rp1,2 juta. Gaji segitu juga diterima rekannya, Khairunnisa, guru SMPN 6. Jika ingin mencari penghasilan tambahan, bisa dengan mengajar ekstrakurikuler.
"Saya sudah berpindah-pindah mengajar di enam sekolah berbeda. Tapi sampai sekarang masih honorer," ujar guru seni budaya tersebut.
Khairunnisa sudah mengajar selama 20 tahun. Umurnya kini sudah menginjak 46 tahun. "Dewan dan Disdik harus memperjuangkan nasib kami. Tanpa guru, mereka tidak bakal sepintar itu," tegasnya.
Perkara gaji juga menciptakan kecemburuan antar guru. Antara guru yang baru diterima sekolah dan mereka yang sudah mengajar selama puluhan tahun. Nominalnya rupanya tidak dibedakan.
Ketua forum ini, Masniah mengaku sudah capek dengan janji-janji kepala daerah. Bahwa mereka bakal diprioritaskan dalam penerimaan CPNS ketika moratorium dicabut.
"Ternyata, jatah formasi K2 hanya untuk tiga orang. Kami sudah lelah kena PHP (Pemberi Harapan Palsu)," cecar guru SDN Banua Anyar 3 tersebut.
Ini bukanlah upaya pertama. Sebelumnya, mereka mengadu ke BKD (Badan Kepegawaian Daerah) dan Diklat Banjarmasin. Karena penjelasan yang diterima kurang memuaskan, mereka beralih ke DPRD.
Dari 486 formasi yang diusulkan pemko, pusat kemudian mengabulkan 387 formasi. Terbanyak untuk tenaga kesehatan, 231 formasi. Paling sedikit untuk honorer K2, hanya tiga formasi.
Aksi guru honorer di Banjarmasin ini jelas lebih santun. Di berbagai daerah di Indonesia, muncul gelombang unjuk rasa. Bahkan ada yang nekat untuk mogok mengajar. Mengorbankan kebutuhan pendidikan anak muridnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan, sebenarnya keluhan guru honorer sudah disampaikan dalam Rembuk Pendidikan Nasional di Bogor, belum lama ini.
Totok menjadi salah satu peserta. Dia menyimak, muncul tuntutan agar formasi K2 menjadi prioritas dalam penerimaan CPNS. "Padahal sudah direkomendasikan, ternyata memang tidak diakomodir pusat," keluhnya.
Perihal batas umur atau pembukaan formasi khusus untuk menampung guru honorer K2, sempat ada wacana untuk menuntut diskresi. Diskresi artinya pengecualian atas undang-undang yang berlaku. "Apakah boleh diberi diskresi? Pertanyaan itu tidak terjawab. Jadi secara nasional, masalah ini berujung buntu," pungkasnya. (fud/at/nur)
Silahkan klik MigoBerita
Guru Honorer "Masih Ada Harapan", begini....
Perekrutan CPNS 2018 disambut gembira. Terutama bagi pelamar muda yang baru lulus kuliah. Namun, bagi para guru honorer, terutama yang telah mengabdi belasan dan bahkan puluhan tahun, kabar itu membawa kegetiran tersendiri.
Kemarin (19/9) pagi, puluhan guru dari Forum Komunikasi Honorer K2 mengadu ke Gedung DPRD Banjarmasin di Jalan Lambung Mangkurat. Mereka kemudian diterima oleh Komisi IV dan Dinas Pendidikan.
Istilah K2 merujuk pada honorer yang tidak digaji APBN. Mereka yang telah bekerja minimal sejak 1 Januari 2005 silam. Diperkuat oleh SK (Surat Keputusan) mengajar dari wali kota.
"UU ASN justru melemahkan kami. DPRD Banjarmasin harus mendukung revisi UU itu. Revisi itu sudah digodok, tinggal menunggu pengesahan saja lagi dari pusat," kata Misbah, guru honorer SDN Pengambangan 8.
UU No 5 Tahun 2014 mensyaratkan, batas usia pelamar penerimaan CPNS adalah 35 tahun. "Sedangkan kami rata-rata sudah berusia kepala empat. Umur saya sendiri sudah 43 tahun," imbuhnya.
Terakhir kali, perekrutan K2 dibuka pada 2013 silam. Sebagian sudah diangkat, di Banjarmasin tersisa 127 honorer K2. Seiring waktu, angka itu terus berkurang. Sekarang hanya tersisa 82 honorer saja.
"Ada yang sudah meninggal dunia, kelamaan menunggu diangkat menjadi PNS. Keburu almarhum. Adapula kawan-kawan yang tidak tahan lagi dan memilih berhenti," bebernya.
Mengingat gaji yang diterima tak seberapa, sebagian dari honorer itu memutuskan untuk mencari pekerjaan yang lebih layak. Semisal berwirausaha.
Ditanya gaji per bulan, Misbah menyebutkan angka Rp1,2 juta. Gaji segitu juga diterima rekannya, Khairunnisa, guru SMPN 6. Jika ingin mencari penghasilan tambahan, bisa dengan mengajar ekstrakurikuler.
"Saya sudah berpindah-pindah mengajar di enam sekolah berbeda. Tapi sampai sekarang masih honorer," ujar guru seni budaya tersebut.
Khairunnisa sudah mengajar selama 20 tahun. Umurnya kini sudah menginjak 46 tahun. "Dewan dan Disdik harus memperjuangkan nasib kami. Tanpa guru, mereka tidak bakal sepintar itu," tegasnya.
Perkara gaji juga menciptakan kecemburuan antar guru. Antara guru yang baru diterima sekolah dan mereka yang sudah mengajar selama puluhan tahun. Nominalnya rupanya tidak dibedakan.
Ketua forum ini, Masniah mengaku sudah capek dengan janji-janji kepala daerah. Bahwa mereka bakal diprioritaskan dalam penerimaan CPNS ketika moratorium dicabut.
"Ternyata, jatah formasi K2 hanya untuk tiga orang. Kami sudah lelah kena PHP (Pemberi Harapan Palsu)," cecar guru SDN Banua Anyar 3 tersebut.
Ini bukanlah upaya pertama. Sebelumnya, mereka mengadu ke BKD (Badan Kepegawaian Daerah) dan Diklat Banjarmasin. Karena penjelasan yang diterima kurang memuaskan, mereka beralih ke DPRD.
Dari 486 formasi yang diusulkan pemko, pusat kemudian mengabulkan 387 formasi. Terbanyak untuk tenaga kesehatan, 231 formasi. Paling sedikit untuk honorer K2, hanya tiga formasi.
Aksi guru honorer di Banjarmasin ini jelas lebih santun. Di berbagai daerah di Indonesia, muncul gelombang unjuk rasa. Bahkan ada yang nekat untuk mogok mengajar. Mengorbankan kebutuhan pendidikan anak muridnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan, sebenarnya keluhan guru honorer sudah disampaikan dalam Rembuk Pendidikan Nasional di Bogor, belum lama ini.
Totok menjadi salah satu peserta. Dia menyimak, muncul tuntutan agar formasi K2 menjadi prioritas dalam penerimaan CPNS. "Padahal sudah direkomendasikan, ternyata memang tidak diakomodir pusat," keluhnya.
Perihal batas umur atau pembukaan formasi khusus untuk menampung guru honorer K2, sempat ada wacana untuk menuntut diskresi. Diskresi artinya pengecualian atas undang-undang yang berlaku. "Apakah boleh diberi diskresi? Pertanyaan itu tidak terjawab. Jadi secara nasional, masalah ini berujung buntu," pungkasnya. (fud/at/nur)
PERJUANGKAN NASIB: Forum guru honorer K2 mengumpulkan tanda tangan dukungan di Gedung DPRD Banjarmasin, kemarin.
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/17604-kelamaan-menunggu-diangkat-pns-honorer-keburu-kami-jadi-almarhum.htmlSilahkan klik MigoBerita