Pelaku Penebar Ujaran Kebencian Diringkus Unit Siber Ditreskrimsus Polda Kalsel
UNIT Siber Subdit 2 Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalsel langsung bergerak mengamankan pelaku penyebar ujaran kebencian yang menghina ulama, agama Islam, kepala negara dan lembaga pemerintahan pada Selasa (30/10/2018) sekitar pukul 19.25 Wita.PELAKU diduga membuat akun instagram @rezahardiansyah7071 dan pembuat akun palsu @humaspolresbanjar. Sang pelaku diketahui bernama Mohammad Sadikin (21 tahun), warga Jalan Biduri RT 21 RW 009, Kelurahan Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru.
Sodikin ditangkap Unit Siber Subdit 2/PPUKDM Ditreskrimsus Polda Kalsel di Jalan Panglima Batur Gang Kancil Nomor 63, Loktabat Banjarmasin. Dari tangan pelaku disita jadi barang bukti berupa laptop merek Toshiba C640 warna hitam, satu modem HP merk Evercross U50A Plus warna kuning, HP Evercross S55 Elevate Y2 Power, serta akun @reza_hardiansyah_7071.
Dari keterangan yang dikantongi petugas, motif pelaku yang membuat akun palsu karena marah dengan teman satu kelasnya. Hingga temannya itu takut karena pacarnya akan ditangkap polisi.
Aksi Sodikin ini juga memancing amarah sang presenter Hitam Putih Deddy Corbozer yang menggunggah v-log, mengecam tindakan yang bersangkutan.
Tindak kejahatan siber yang dilakukan Sodikin seperti membuat dua buah akun palsu dengan nama @rezahardiansyah7071 dan @reza_hardiansyah_7071 dengan menggunakan laptop miliknya.
Kemudian, pelaku juga membuat akun tersebut awalnya melalui media sosial facebook dengan nama “Reza Hardiansyah” dan mengarahkan netizen untuk melihat akun instagram @rezahardiansyah7071 yang dibuatnya.
Pelaku juga mengambil foto korban atas nama Agus Prasetiawan alias Reza Arbain melalui akun Facebook “Putri aja Puput” dan “Eneng Eneng”.
Sodikin juga mengambil foto ulama Guru Sekumpul dan Guru Zuhdi dari Google, untuk nomor-nomor yang diunggah di akun. @rezahardiansyah7071 diambil dari media sosial Intagram seperti dari akun Deddy Corbuzier, Gen Halilintar, Polda Kalsel, Lambe Turah.
Lalu, pelaku membuat akun @rezahardiansyah7071 sekitar hari Minggu (28/10/2018). Sedangkan, akun @reza_hardiansyah_7071 pada 30 Oktober 2018.
Kemudian, akun @rezahardiansyah7071 username: rezahardiansyah7071 password: **, namun setelah dihapus oleh instagram pelaku kembali membuat akun palsu @reza_hardiansyah_7071 dengan username: reza_hardiansyah_7071 password: ***
Celakanya, pelaku juga membuat akun palsu di media sosial Intagram dengan nama @humaspolresbanjar_” dengan username: humaspolresbanjar_ dan password: huruf acak (seperti ***) untuk mengetahui apakah akun yg dibuatnya tersebut viral atau tidak. Setelah viral ternyata ada permintaan konfirmasi dari Instagram namun karena pelaku lupa passwordnya maka tidak bisa dibuka lagi dan akun tersebut kemudian dihapus oleh Instagram.
Dikonfirmasi jejakrekam.com, Rabu (31/10/20180, Kapolres Banjarbaru, AKBP Kelana Jaya membenarnya adanya penangkapan pelaku yang membuat akun palsu serta menyebar ujaran kebencian. Namun, Kelana Jaya enggan membeberkan secara rinci, karena kasus itu telah ditangani langsung Ditreskrimsus Polda Kalsel.
Informasi yang dihimpun jejakrekam.com, pelaku akan dikenakan Pasal 51 ayat (1) jo pasal 35 UU Nomor 11 tahun 2008 sebagaimana telah diubah menjadi UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan pasal 45A ayat (2) UU No. 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU ITE.
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/10/31/pelaku-penebar-ujaran-kebencian-diringkus-unit-siber-ditreskrimsus-polda-kalsel/
Nomor Manajemennya Dicatut Akun Bodong, Deddy Corbuzier Marah Besar
Jakarta - Deddy Corbuzier marah-marah di channel YouTube terbarunya. Sang presenter yang dulunya pesulap itu kesal karena ada akun Instagram yang mencatut nomor manajemennya.Akun @rezahardiansyah7071 yang membuat marah Deddy ini memang menjadi bahan perbincangan di media sosial. Sebab, isi postingan dalam Instagramnya berupa video penghinaan terhadap agama Islam. Ada beberapa rekaman menginjak Al Quran dan lain sebagainya.
"Yang anda lihat di sini adalah sebuah akun Instagram yang dimiliki oleh oranng gila yang mengaku namanya Reza Hardiansyah. Foto ini palsu. Isinya adalah penghinaan terhadap saudara-saudara saya. Penghinaan terhadap umat Islam yang ada di Indonesia," ujar Deddy Corbuzier dalam vlog-nya, saat dikutip detikHOT, Rabu (31/10/2018).
"Kalau anda lihat ini ada penginjakan Alquran di sini dan ini bukan hanya satu tapi banyak. Banyak sekali foto-foto di sini yang ditaruh sama dia. Isinya menghina polisi, menghina saudara-saudara saya semua yang ada di Indonesia. Gila ini orang," lanjutnya.
Yang bikin Deddy berang ketika akun bodong itu menaruh nomor telepon manajemennya. Karena hal itu, tim manajemennya banyak mendapat ribuan makian dari orang, yang sebenarnya tak tahu kalau telah dibohongi oleh pemilik akun tersebut.
"Bukan hanya itu dan kemarin orang ini menaruh nomor telepon manajemen saya di profil dia. Sehingga kemarin manajemen saya mendapat ribuan telepon, ribuan WhatsApp yang isinya maki-maki karena orang tolol ini sudah menghina saudara-saudara saya umat Islam yang ada di Indonesia," kata Deddy Corbuzier.
Dicatut nomor telepon manajemennya pun membuat Deddy merugi. Bapak satu anak itu sangat kesal dengan akun bodong tersebut.
"Anda sudah merugikan pekerjaan saya karena anda sudah menggunakan nomor telepon saya," tandas Deddy Corbuzier.
Kini pemilik akun bodong itu dikabarkan sudah diamankan polisi. Ada beberapa foto beredar di media sosial yang memperlihatkan orang di balik akun itu.
Foto: Deddy Corbuzier (Hendra Kusuma)
Sumber Berita : https://hot.detik.com/celeb/4280934/nomor-manajemennya-dicatut-akun-bodong-deddy-corbuzier-marah-besarWarga Kalimantan Selatan Deklarasi Anti Hoax
Banjarhits.id
Banjarhits.id, Banjarbaru – Elemen masyarakat Kalimantan Selatan menggalang gerakan anti hoax bertajuk ‘Kalimantan Selatan Anti Hoax Bijak dan Cerdas Dalam Bermedsos’ di Lapangan Mako Brimob Polda Kalsel, Kota Banjarbaru, Jumat (16/3/2018). Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, mengajak seluruh lapisan masyarakat menolak kabar bohon (hoax) karena merusak kehidupan sosial.
Menurut dia, masyarakat mesti memanfaatkan secara positif perkembangan informasi teknologi di era milenial. Sahbirin menuturkan aparat hukum mesti tegas menindak penyebar hoax di media sosial. “Kita bisa, kita mampu,” kata Sahbirin Noor ketika Deklarasi Masyarakat Kalsel Anti Hoax.
Adapun Kepala Polda Kalsel, Brigjen Rachmat Mulyana, mengatakan masih ada beberapa gelintir orang yang memanfaatkan medsos untuk tujuan negatif, seperti membenci, menghujat, mengadu domba, provokasi, dan segala macam yang ingin menciptakan gaduh. Ia mengingatkan penyebar hoax bisa dijerat pidana. Itu sebabnya, dia mengimbau masyarakat memakai media sosial dengan santun dan positif.
“Tidak menebar kebencian. Kita justru mempererat persatuan dan kesatuan untuk NKRI,” kata Brigjen Rachmat. Deklarasi anti hoax ini selepas senam Jumat pagi yang melibatkan Polri, TNI, dan warga sipil. Kegiatan juga dirangkai aksi tanda tangan di atas baleho dan ikrar anti hoax. Selain Kapolda Kalsel dan Gubernur Kalsel, deklarasi turut dihadiri oleh Danrem 101/Antasari, forkopimda Kalsel, wartawan, dan warga sipil lainnya. (Anang Fadhilah)
Re-Post by MigoBerita / Rabu/31102018/17.47Wita/Bjm