» » Soleimani TEWAS muncul Esmail Qaani "Sang JENDRAL" dari Republik Islam Iran

Soleimani TEWAS muncul Esmail Qaani "Sang JENDRAL" dari Republik Islam Iran

Penulis By on Senin, 06 Januari 2020 | No comments

Ini Dia Sosok Esmail Qaani, Penerus Jenderal Soleimani

Teheran, LiputanIslam.com –  Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei telah menunjuk Brigjen Esmail Qaani sebagai komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menggantikan Qassem Soleimani yang gugur terkena serangan udara AS, Jumat (3/1/2020).
Sebagaimana dilaporkan al-Alam, Esmail Qaani merupakan sosok sarat prestasi serta memiliki keahlian dan berbagai kelebihan yang membuatnya layak menjadi penerus Soleimani.
Qaani dilahirkan di kota Masyhad, provinsi Khorasan, Iran timur laut. Dia menamatkan sekolah dasarnya di kota yang sama dan melanjutkannya di Teheran, ibu kota Iran.
Pada akhir tahun 1979 dia bergabung dengan IRGC, dan bersama Syahid Khadim al-Sharia dia mendirikan Brigade 21 Imam al-Ridha.
Sejak tahun 1981 hingga berakhirnya perang Iran-Irak pada tahun 1988 dia merupakan sosok yang aktif di front-front pertempuran dengan memimpin Brigade Imam al-Ridha, kemudian menjadi komandan Pasukan al-Nasr 5.
Hubungannya dengan Soleimani terjalin sejak tahun 1982 di berbagai gelanggang perang dan menjadi pemdampingnya selama bertahun-tahun.
Usai perang Iran-Irak dia kembali ke Khorasan dan melanjutkan aktivitasnya di barisan IRGC. Setelah Pasukan Quds dibentuk dia bergabung dengannya dan mengemban beberapa tanggungjawab hingga menjadi wakil komandan pasukan ini.
Dia sekarang ditunjuk oleh Ayatullah Khamenei sebagai komandan Pasukan Quds setelah Soleimani gugur terkena serangan teror AS di Baghdad pada dini hari Jumat 3 Januari 2020.
Menteri Pertahanan Iran Brigjen Hossein Dehghan mengatakan, “Brigjen Esmail Qaani merupakan salah satu komandan yang berpengalaman dalam perang yang dipaksakan (Irak) terhadap Iran pada dekade 1980-an. Dia penah menjadi komandan unit-unit pasukan darat IRGC, dan pada dekade yang lalu dia menjabat sebagai wakil Syahid Soleimani, komandan Pasukan Quds. Dia berpengalaman dan memiliki berbagai keistimewaan yang membuatnya layak menjadi penerus Soleimani.”
Selain menonjol dalam perang delapan tahun yang dipaksakan diktator Irak Saddam Hossen terhadap Iran, Qaani juga berperan besar dalam perang terhadap kelompok teroris Wahhabi ISIS di Suriah sejak tahun 2011.
Beberapa media menyebutnya sebagai sosok tangguh yang tak jauh berbeda dengan rekannya, Qasem Soleimani, dan memiliki keahlian yang membuat dapat berinteraksi dengan beragam front pertempuran.
Dia juga dikenal dengan statemen-statemennya yang menyokong gerakan resistensi, terutama di Suriah, Libanon, dan Palestina, serta permusuhannya terjadap kekuatan arogan dunia, terutama AS dan sekutunya di kawasan Timteng, Israel. (mm/alalam)

Sosok Esmail Ghaani, Pengganti Qassem Soleimani

Pengangkatan Esmail Ghaani sebagai pengganti Qassem Soleimani dikritik oleh beberapa tokoh. Akan tetapi, Ayatollah Ali Khamenei tetap mengangkatnya. Siapakah Esmail Ghaani?
Tewasnya Qassem Soleimani akibat serangan rudal di bandara Baghdad, Irak, yang dilakukan oleh AS bukan hanya duka bagi Iran tetapi kehilangan harapan dan melemahnya kekuatan negara peninggalan kerajaan Persia.
Qassem Soleimani merupakan seorang jenderal top yang paling berpengaruh di Timur Tengah saat ini. Dengan kemampuan manajemen strategi diplomasi yang keras kepala, Qassem Soleimani merupakan pemimpin yang diwaspadai oleh AS.
Untuk mempertahankan kekuatan Pasukan Elite Garda Revolusi Iran yang dipimpin oleh Qassem Soleimani, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menunjuk Esmail Ghaani sebagai pengganti pria yang juga akrab disapa Gashem ini.
Meskipun pengaruhnya diragukan oleh beberapa tokoh, Khamenei menyebut Ghaani sebagai sebagai seorang komandan militer terkemuka di Iran yang akan mempertahankan kekuatan Pasukan Quds seperti pendahulu-pendahulunya.
Esmail Ghaani merupakan seorang Brigadir Jenderal di Korps Garda Revolusi Iran. Selain itu, ia diangkat sebagai wakil pemimpin Pasukan Khusus (Quds) Qassem Soleimani sejak tahun 1997 yang bertugas mengawasi pencairan keuangan untuk kelompok-kelompok teroris termasuk Hizbullah.
Esmail Ghaani dikenal sebagai salah satu sosok yang memiliki kemampuan dalam melakukan inkonvensional senjata tracking di Iran. Ia pernah melakukan pengiriman senjata IRGC-QF yang terdiri dari 240 ton amunisi (roket, peluru mortir, granat, dan amunisi) untuk membantu Gambia (sebuah negara di Afrika Barat). Akan tetapi pengiriman senjata tersebut dicegat di Nigeria pada Oktober 2010.
Menurut Panel Pakar PBB, pengiriman tersebut melibatkan Behineh Trading Company (sebuah perusahaan terdepan IRGC), Perdagangan Internasional dan Konstruksi Umum. Selain itu, Ali Akbar Tabatabaei, Azim Aghajani, dan Ali Abbas Usman Jega disebut terlibat dalam kegiatan ilegal ini.
Oleh karena itu, The Office of Foreign Assets Control (OFAC), sebagai badan intelijen keuangan AS memasukkan Ghaani ke dalam daftar warga negara khusus dan juga membekukan aset-aset Esmail Ghaani dan melarangnya melakukan transaksi dengan entitas AS. Pasalnya, tindakan Ghaani dalam mengendalikan pengiriman senjata ke Afrika dinilai oleh Wakil Sekretaris OFAC, David S. Cohen sebagai sebuah tindakan yang dapat memicu konflik dan kekerasan di Afrika dan Timur Tengah.
"Tindakan hari ini kembali memperlihatkan pengaruh buruk Iran di Timur Tengah, Afrika dan sekitarnya. Ketika rezim Iran mengekspor bantuan mematikan dan keahliannya untuk memicu kekerasan di Suriah dan Afrika, OFAC akan terus mengekspos para pejabat dan perusahaan yang terlibat dan bekerja untuk meminta pertanggungjawaban mereka atas penderitaan yang mereka sebabkan, " kata David S. Cohen.
Ghaani dikenal sebagai sosok yang sangat kontroversi. Ghaani menyebut peristiwa 25 Mei 2012 di dua desa di Houla wilayah Suriah yang mengakibatkan kematian tidak lebih 108 orang tidak terlepas dari peran Iran.
 "Terima kasih atas kehadiran Iran di Suriah - secara fisik dan nonfisik - pembantaian besar dicegah ... jika republik Islam itu tidak hadir di Suriah, pembantaian rakyatnya akan berlipat ganda," kata Ghaani.
Pernyataan Ghaani dinilai sebagai sebuah keceplosan bicara. Menurut Meir Javedanfar , seorang ahli Iran-Israel di Timur Tengah, mengatakan bahwa pernyataan Ghaani adalah "pertama kali seorang perwira senior IRGC mengakui bahwa pasukan Quds beroperasi di Suriah." Hal ini bertolak belakang dengan pengakuan Iran selama ini bahwa Pasukan Quds tidak beroperasi di Suriah.
Pria yang lahir pada tanggal 8 Agustus 1957 ini mengkritik keras intervensi AS terhadap operasi ISIS di Timur Tengah. Hampir tidak pernah setiap orasinya vakum ujaran kebencian kepada AS dan secara khusus kepada Donald Trump.
Ia seringkali mengatakan bahwa AS hanya menghabiskan triliunan dolar Amerika untuk melakukan operasi yang hanya merugikan mereka. Karena itu, Donald Trump semakin geram dan mencabut izin produksi Nuklir di negara beribukota Teheran ini.
Pernyataan terakhirnya adalah untuk pembalasan atas kematian Soleimani. Ia mengatakan kepada dunia untuk bersabar menanti mayat-mayat orang Amerika di Timur Tengah.
"Bersabarlah, dan Anda akan melihat mayat orang Amerika di seluruh Timur Tengah," katanya.
Menarik apakah Ghaani mampu memimpin Pasukan Quds seperti Qassem Soleimani? Mari kita menyimak!!!
Salam!!!
Sosok Esmail Ghaani, Pengganti Qassem Soleimani
reuters.com
Sumber Berita : https://www.kompasiana.com/neno1069/5e12ace2d541df05004038f2/sosok-esmail-ghaani-pengganti-qassem-soleimani?page=all

Jan 06, 2020 19:55 Asia/Jakarta
  • Jutaan Warga Tehran Hadiri Tasyi\' Jenazah Syahid Soleimani.
    Jutaan Warga Tehran Hadiri Tasyi\' Jenazah Syahid Soleimani.
Tasyi' jenazah Komandan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan beberapa syuhada lainnya di Tehran berlangsung pada Senin pagi, 6 Januari 2020.
Jutaan warga Tehran, ibu kota Republik Islam Iran mengikuti acara yang dimulai dengan pembacaan al-Quran sejak pukul 08.00 waktu setempat hingga selesai.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei memimpin shalat jenazah yang berlangsung di Universitas Tehran.
Setelah ini, jenazah Komandan Pasukan al-Quds IRGC akan dibawa ke Qom dan setelah itu dimakamkan di Kerman, tempat kelahirannya pada hari Selasa.
Letjen Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan Relawan Irak Hashd al-Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid dalam serangan udara Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Jumat dini hari, 3 Januari 2020.
Empat anggota pasukan IRGC (Pasdaran) yang menyertai Letjen Soleimani dan empat anggota pasukan Hashd al-Shaabi yang menyertai Abu Mahdi al-Muhandis juga gugur syahid dalam serangan udara tersebut
Menurut pengakuan Kementerian Pertahanan AS (Pentagon), teror terhadap  Soleimani dilakukan atas perintah langsung Presiden Donald Trump. Teror terhadap Komandan Pasukan al-Quds merupakan contoh nyata dari kejahatan perang pemerintah AS dan puncak dari permusuhannya terhadap Republik Islam Iran.
Selama 40 tahun terakhir, pemerintah AS telah melakukan berbagai kejahatan terhadap Republik Islam Iran, di mana di antara kejahatan-kejahatan itu adalah tekanan ekonomi dan sanksi, operasi militer dan kudeta, perang secara tidak langsung, penciptaan kelompok-kelompok teroris, Iranphobia, perang proksi, dan teror terhadap para ilmuwan dan para pejabat Republik Islam.
Teror terhadap Soleimani kembali menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara pemerintah Amerika dan kelompok-kelompok teroris di kawasan. Sebab, pejabat senior militer Iran ini memiliki peran besar dalam menumpas kelompok-kelompok teroris terutama teroris takfiri Daesh.
Peran besar Soleimani dalam menumpas kelompok-kelompok teroris di Irak dan Suriah tidak bisa dipungkiri. Surat kabar The Guardian beberapa hari lalu menyebutkan bahwa Soleimani masuk ke dalam daftar 10 tokoh di balik layar yang paling berpengaruh di dunia. Surat kabar itu menulis, Amerika dan Israel telah berulang kali berusaha untuk melenyapkannya.
Majalah Amerika Foreign Policy tahun lalu juga memasukkan Soleimani dalam daftar 10 pemikir terbaik di bidang pertahanan dan keamanan. Tak diragukan lagi bahwa hal itu dikarenakan peran khusus Komandan Pasukan al-Quds IRGC (Pasdaran) dalam menumpas terorisme, terutama di Irak dan Suriah.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif  menyebut Soleimani sebagai orang yang paling efektif dalam menumpas Daesh, Front al-Nusra, al-Qaeda dan kelompok-kelompok teroris lainnya, sehingga dia menjadi incaran terorisme internasional Amerika.
Menurut pengakuan Pentagon, Trump yang memerintahkan secara langsung untuk meneror Soleimani dan Abu al-Muhandis. Langkah Trump ini merupakan bantuan besar Amerika kepada Daesh di Irak.
Soleimani memiliki peran penting dalam membentuk dan memperkuat Poros Muqawama di Asia Barat (Timur Tengah), di mana Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyebutnya sebagai "Wajah Internasional Perlawanan".
Poros Muqawama hari ini merupakan pemain yang tidak dapat diingkari di kawasan Asia Barat. Oleh karena itu, Amerika, Arab Saudi, dan rezim Zionis Israel tentunya tidak bisa mentolerirnya, sebab, poros ini menentang segala bentuk intervensi asing dan kompromi di kawasan.
Sebagai musuh AS sejak lama, Iran diketahui memiliki banyak opsi untuk membalas kejahatan AS, baik secara militer maupun dengan cara lain. Puluhan ribu tentara AS di kawasan Teluk Persia masuk dalam jangkauan rudal-rudal Iran.
Tidak hanya itu, Iran juga punya kemampuan melancarkan serangan siber secara diam-diam atau melancarkan serangan proxy terhadap target-target AS di berbagai negara. (RA)


Re-post by MigoBerita / Selasa/07012020/11.30Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya