» » » » » » Timur Tengah dan Yaumul Quds

Timur Tengah dan Yaumul Quds

Penulis By on Senin, 18 Mei 2020 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin - Ditengah dunia yang masih menghadapi pandemi Covid 19 ternyata Timur Tengah tengah "memanas", sajian artikel-artikel berikut yang dihimpun dari berbagi sumber sangat layak untuk dibaca oleh Pembaca Setia Migo Berita.

AS Akan Terima Tanggapan Serius Jika 4 Kapal Perangnya Gores Kapal Tanker Iran

AMERIKA – Pengiriman 4 kapal perang Angkatan Laut AS ke Karibia jika ditujukan untuk mencegah pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela dapat menyebabkan tanggapan yang menghancurkan dari Teheran.

Sumber-sumber informasi mengatakan kepada situs Nour News, yang dekat dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC), bahwa AS telah mengirim empat kapal perangnya bersama dengan Boeing P-8 Poseidon ke Karibia.
Menurut Layanan Distribusi Informasi Visual (DVIDS) Pertahanan, kapal USS Detroit (LCS 7) telah berlayar dalam formasi dengan kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Lassen (DDG 82), USS Preble (DDG 88) dan USS Farragut (DDG 99) saat melakukan operasi keamanan maritim di Karibia pada 11 Mei. Pasukan dikerahkan ke wilayah tanggung jawab Komando Selatan AS.
Baca:
Penyebaran dilaporkan setelah Reuters mengutip seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden Donald Trump yang mengatakan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil sebagai tanggapan terhadap pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela.
Amerika Serikat memiliki “tingkat kepastian yang tinggi” bahwa Presiden Venezuela Nicolas Maduro membayar Iran berton-ton emas untuk bahan bakar, kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim.
“Ini tidak hanya tidak diterima oleh Amerika Serikat tetapi juga tidak diterima oleh kawasan, dan kami melihat langkah-langkah yang dapat diambil,” tambah pejabat itu.
Nour News memperingatkan bahwa tindakan seperti bajak laut untuk memicu rasa tidak aman bagi tanker Iran di perairan internasional akan menjadi “perjudian” serius yang tidak akan dibiarkan tanpa jawaban oleh Teheran. (ARN).

Rudal-rudal Tehran Kawal Pengiriman Bahan Bakar Iran ke Venezuela

IRAN – Tehran mengirim berton-ton bensin ke Venezuela yang bertentangan dengan sanksi AS terhadap kedua negara dalam langkah simbolis yang dijamin oleh kecakapan rudal Teheran.
Laporan yang belum dikonfirmasi dan kelompok pemantauan kapal tanker menunjukkan bahwa setidaknya lima tanker berbendera Iran mengangkut bahan bakar ke Venezuela melalui Samudra Atlantik meskipun ada sanksi AS terhadap Teheran dan Caracas.
Iran sengaja mengibarkan benderanya sendiri di atas kapal tanker besar yang berlayar melalui Atlantik di depan mata Angkatan Laut AS.
Iran mengirim bensin dalam jumlah besar ke Venezuela meskipun AS akan mencoba untuk mencegat pengiriman dan menangkap tanker.
Baca:
Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa Angkatan Laut AS telah mengerahkan USS Detroit (LCS-7), USS Lassen (DDG-82), USS Preble (DDG-88), dan USS Farragut (DDG-99) ke Karibia bersama dengan patroli Pesawat Boeing P8-Poseidon untuk menghadang kapal-kapal Iran.
Namun, analis mengatakan sangat tidak mungkin AS membuat kesalahan seperti itu, karena akan memiliki dampak serius bagi administrasi Trump menjelang pemilihan November.
AS tidak akan berani merebut kapal-kapal Iran terutama setelah reaksi Iran terhadap langkah serupa oleh Inggris, sekutu dekat Washington.
Iran juga berada di atas angin berkat kekuatan misilnya, yang dipamerkan kepada AS dalam serangan rudal balas dendam IRGC terhadap pangkalan Ain al-Assad di Irak, yang menampung pasukan Amerika.
AS juga diingatkan akan kecakapan rudal Republik Islam menyusul keberhasilan peluncuran baru-baru ini dari satelit militer Nour-1, yang mencapai orbit menggunakan pembawa satelit Qased. Beberapa analis Barat mengklaim pencapaian satelit ini merupakan awal dari program Iran untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM).
Percaya diri dengan kemampuan misilnya, Iran sedang melanjutkan pengiriman bensin ke sekutunya di Amerika Latin, mengejek sanksi AS terhadap sektor minyak kedua negara.
AS tampaknya berada di antara himpitan batu. Meskipun tidak mungkin bagi Washington untuk berani mencegat tanker, jika tanker mencapai tujuannya dengan aman dan selamat, itu mungkin akan menghancurkan “super power” Amerika.
Pengiriman bahan bakar juga menunjukkan keberhasilan Iran berubah menjadi pengekspor bensin setelah bertahun-tahun mengimpor bahan bakar.
Seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis, bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan langkah-langkah terhadap Iran dalam menanggapi pengiriman bahan bakar.
Pejabat itu mengatakan Washington memiliki “tingkat kepastian yang tinggi” bahwa pemerintah Venezuela membayar Iran dalam emas untuk bahan bakar.
Jika klaim ini dikonfirmasi, pertukaran “bahan bakar dengan emas” juga merupakan pencapaian besar bagi Republik Islam di tengah kebijakan tekanan maksimum AS, yang merampas pendapatan minyak negara bernilai miliaran dolar.
Ada laporan bahwa Iran menerima sembilan ton emas sebagai ganti bahan bakar kapal-kapalnya ke Venezuela. Di bawah sanksi kejam yang diberlakukan oleh AS setelah penarikan dari perjanjian nuklir 2015 pada tahun 2018, sembilan ton emas bisa menjadi aset yang sangat berharga bagi ekonomi Iran.
Baca:
Namun, kita harus tetap menunggu dan melihat apakah pemerintah AS akan membiarkan kapal tanker Iran pergi dan mencopot Washington dari gelar “negara adidaya”, atau akan berani mencegat kapal dan membahayakan kampanye Donald Trump menjelang pemilihan November.
Sebelumnya, juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei mengatakan Venezuela dan Iran adalah kedua negara independen yang telah dan akan terus memiliki hubungan perdagangan satu sama lain.
“Kami menjual barang dan membeli barang sebagai imbalan. Perdagangan ini tidak ada hubungannya dengan orang lain. Kami harus menjual minyak kami dan kami memiliki cara untuk melakukannya,” kata Rabiei sebagai reaksi atas laporan pengiriman bahan bakar ke negara Amerika Latin itu. (ARN).

Panggil Dubes Swiss, Iran Peringatkan AS soal Rencana Sabotase Pengiriman ke Venezuela

Iran – Teheran memanggil duta besar Swiss untuk negara itu, yang mewakili kepentingan Washington, untuk mengajukan protes terhadap dugaan rencana Angkatan Laut AS mencegat kapal tanker Iran yang sedang dalam perjalanan untuk pengiriman bahan bakar ke Venezuela.

Sebelumnya, kemungkinan langkah seperti itu oleh Washington dilaporkan oleh Reuters, tetapi belum secara resmi dikonfirmasi oleh Gedung Putih atau Pentagon.
“Seorang pejabat senior di pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang bisa diambil sebagai tanggapan atas pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela yang dilanda krisis,” lapor Reuters.

Al Masdar melaporkan pada Minggu (17/05) bahwa wakil Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, dalam percakapannya dengan utusan Swiss yang dipanggil, menekankan bahwa hubungan perdagangan antara Venezuela dan Iran benar-benar legal.
Ia menambahkan bahwa upaya AS untuk menggunakan intimidasi guna mencegah perdagangan internasional adalah pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan “tindakan pembajakan” yang nyata.
Lima tanker Iran sebelumnya terlihat berlayar melalui Laut Mediterania ke Samudra Atlantik dan diyakini sedang menuju Venezuela. Laporan media menyatakan bahwa Teheran dapat membantu Caracas mengatasi krisis bahan bakar domestiknya, yang sebagian disebabkan oleh dampak sanksi Amerika.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif telah memperingatkan AS agar tidak mencegat atau mengejar kapal tanker Iran yang berlayar dengan muatan bahan bakar menuju Venezuela dalam sepucuk surat yang dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Zarif menyebut dugaan rencana untuk mencegat kapal tanker Iran “tindakan ilegal, berbahaya dan provokatif” yang sangat mirip dengan tindakan pembajakan. (ARN)

Peneliti Palestina Unggah Foto-foto Langka Jalur Gaza Pasca Nakba

GAZA – Jihad Abu Salim, seorang mahasiswa PhD jurusan sejarah di New York University, menerbitkan foto-foto langka di Jalur Gaza, 71 tahun yang lalu.

Abu Salim mengatakan dalam sebuah Tweet di Twitter, bahwa ia memperoleh album foto dari seorang sukarelawan Amerika bernama “Charles Frio”, 93, dari kelompok Ouakers, yang bertugas di Gaza selama periode itu.
Album ini menunjukkan kehidupan sipil di Gaza pada tahun 1949, dan di antara foto-foto paling menonjol yang diterbitkan adalah stasiun kereta api terkenal yang menghubungkan Jalur Gaza ke Mesir dan negara-negara lain.
BacaHamas: Kabinet Baru Israel Persekongkolan antara Penjahat Perang dan Sayap Kanan Zionis















Selain itu, ada gambar-gambar kamp kemanusiaan, kota Palms di Deir al-Balah, gambar para guru Palestina, dan gambar-gambar kamp lainnya di Gaza, di samping pintu masuk ke kamp Maghazi.
Album ini adalah harta karun bagi sejarah Gaza yang hilang, dan berusia lebih dari 71 tahun, khususnya setelah Nakba dan pendudukan Palestina.
Berikut ini adalah teks dari tweet yang diterbitkan oleh peneliti Abu Salim, “Aku berbicara di sebuah acara di Universitas Harvard. Setelah acara itu berakhir, seorang lelaki tua, yang tahu tentang dirinya, menunjukkan album foto kepadaku.”
BacaMenkes Iran: Angka Kematian Coronavirus Turun Hingga 80 Persen
Namanya Charles Frio, 93, ia mengatakan kepada saya bahwa dia menjadi sukarelawan Quaker pada tahun 1949, di mana dia bepergian dengan sekelompok orang Amerika untuk berpartisipasi dalam upaya membantu para pengungsi Palestina di Jalur Gaza setelah PBB menugaskan organisasi “American Friends Service Committee” untuk melakukan pekerjaan kemanusiaan sebelum mendirikan UNRWA. Pria itu menunjukkan album foto, dan yang mengejutkan adalah foto-foto berwarna Kota Gaza dan kamp-kampnya! (ARN).

Bloomberg: Emirates Group Akan PHK 30 Ribu Pekerja

Dubai Mengutip sumber-sumber informasi, Bloomberg News melaporkan bahwa Emirates Group akan mengurangi sekitar 30.000 pekerja untuk mengurangi biaya sehubungan dengan pandemi virus Corona.

Grup yang mencakup Emirates Airlines dan dnata Travel Services akan mengurangi jumlah karyawannya sekitar 30% lebih dari 105.000 karyawan pada akhir Maret lalu.
Laporan Bloomberg mengatakan bahwa perusahaan juga mempertimbangkan untuk mempercepat rencana pensiunnya armada E380.
Baca Juga:
Seorang juru bicara Emirates Airlines mengatakan perusahaan belum membuat pengumuman publik mengenai “PHK di maskapai” tetapi sedang melakukan tinjauan “biaya dan sumber daya dalam pertukaran untuk bisnis. Setiap keputusan seperti itu akan dikomunikasikan dengan cara yang tepat.”
Maskapai Emirates – salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia – mengatakan pada bulan ini bahwa mereka mengajukan pinjaman untuk memotong epidemi virus Corona. Dan mungkin harus mengambil langkah-langkah lebih keras untuk menghadapi bulan-bulan terberat dalam sejarahnya.
Perusahaan milik pemerintah yang menghentikan penerbangan penumpang reguler pada Maret lalu karena pandemi Corona, mengatakan bahwa pemulihan permintaan tidak akan terjadi setidaknya selama 18 bulan. (ARN).
Abdul Malik: 55 Tahun AS di Papua Kalah dengan 5 Tahun Cina di Morowali IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park)

Menkes Iran: Angka Kematian Coronavirus Turun Hingga 80 Persen

TEHRAN – Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi mengumumkan bahwa negaranya telah menyaksikan penurunan hingga 80% dalam jumlah pasien yang meninggal karena infeksi coronavirus.

“Kami telah mengalami penurunan hingga 80% rawat inap dan kematian [pasien yang terinfeksi virus COVID-19] dibandingkan dengan satu atau dua bulan terakhir,” Harirchi mengatakan kepada wartawan melalui konferensi video pada hari Minggu.
Dia juga mengatakan bahwa Iran mampu mengidentifikasi pasien baru yang menunjukkan gejala minor atau tanpa gejala dalam beberapa minggu terakhir.

Di tempat lain, Harirchi mengatakan bahwa belum ada obat khusus untuk menyembuhkan infeksi coronavirus, dan menyuarakan keyakinan bahwa manusia akan dapat mengatasi virus dalam jangka panjang.
Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan pada hari Minggu bahwa 1.806 kasus baru infeksi coronavirus telah diidentifikasi di negara itu dalam 24 jam terakhir, dan menegaskan bahwa 340 pasien perlu dirawat di rumah sakit.
“1.806 pasien yang terinfeksi virus COVID-19 telah diidentifikasi di negara itu sejak kemarin berdasarkan kriteria diagnosis yang dikonfirmasi,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour, pada hari Minggu.
Dia menjelaskan bahwa 340 pasien baru dirawat di rumah sakit dan 1.466 lainnya adalah pasien rawat jalan.
Jahanpour mencatat bahwa jumlah pasien coronavirus di negara ini telah meningkat menjadi 120.198 orang. Sementara 6.988 orang telah kehilangan nyawa karena infeksi virus, termasuk 51 orang dalam 24 jam terakhir.
Jahanpour menyatakan bahwa 94.464 pasien virus corona telah pulih dan dikeluarkan dari rumah sakit, dan menyatakan kekhawatiran pada 2.705 pasien yang terinfeksi virus COVID-19 yang berada dalam kondisi kritis.
Dia juga mencatat bahwa 686.935 tes diagnosis coronavirus telah dilakukan di negara itu sejauh ini, dan menyuarakan keprihatinan tentang situasi provinsi Khuzestan dan Lorestan di mana jumlah pasien yang terinfeksi virus COVID-19 meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki menekankan pada 7 April langkah-langkah efektif untuk mengendalikan epidemi virus korona, dan menyatakan harapan bahwa penyakit itu akan dikendalikan di Iran pada akhir Mei.
BacaPanggil Dubes Swiss, Iran Peringatkan AS soal Rencana Sabotase Pengiriman ke Venezuela
“Saat ini, negara berada dalam fase manajemen penyakit dan kita tidak boleh membayangkan bahwa kita telah mencapai fase harness dan control. Hari ini adalah waktu untuk pertempuran penuh melawan virus. Insya Allah, kami akan mengendalikan coronavirus pada akhir Mei. Virus ini harus dikontrol dalam waktu seminimal mungkin,” kata Namaki, berbicara kepada para legislator Iran dalam sesi terbuka parlemen di Teheran.
Dia mencatat bahwa setidaknya 30% hingga 50% dari tempat tidur rumah sakit masih kosong dan hampir 15.000 tempat tidur siap untuk merawat pasien coronavirus.
“Kami sekarang pindah ke tangki ke-6 dalam hal kematian,” kata Namaki, dan menambahkan bahwa situasi negara dalam perawatan pasien akan membaik dalam beberapa hari ke depan. (ARN).

Arab Saudi Tahan 22 kapal yang Bawa Bantuan Kemanusiaan ke Yaman

YAMAN – Seorang pejabat di pelabuhan Hodeidah mengatakan pemerintah Saudi menahan hampir dua lusin kapal yang membawa energi dan makanan yang ditujukan untuk Yaman.
Sebanyak 22 kapal ditambatkan di kota pelabuhan Jizan di barat daya Arab Saudi, kata pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada TV al-Masirah pada hari Minggu.
Pejabat itu menambahkan bahwa kapal-kapal itu memuat lebih dari setengah juta ton minyak, termasuk bensin dan solar, lebih dari delapan ribu ton gas, 10 ribu ton tepung, dan 9.000 ton beras.
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa sebuah kapal diserang di Teluk Aden dan lepas pantai kota pelabuhan Mukalla, Yaman.
Baca:
Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) di situs webnya mengatakan bahwa serangan itu terjadi pada 1230 GMT pada hari Minggu, dan mengatakan, “Kapal yang transit di daerah tersebut disarankan untuk berhati-hati.”
Perusahaan keamanan maritim Dryad Global mengatakan insiden itu adalah yang kesembilan dari jenisnya di Teluk Aden pada tahun ini.
Pada hari Minggu, tentara Yaman dan pejuang dari Komite Populer menggagalkan dua serangan yang dilakukan oleh tentara bayaran yang disponsori Saudi yang berjuang untuk mengembalikan mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi.
Sebuah sumber militer, yang tidak bersedia namanya disebutkan, mengatakan milisi menyerang distrik Dhubab dan Pasha Bear di barat daya provinsi Ta’izz.
Namun, pasukan Yaman dan sekutu, berhasil menggagalkan serangan setelah berjam-jam pertempuran sengit, hingga menimbulkan pukulan berat pada pasukan yang didukung Saudi dan memaksa mereka untuk mundur. (ARN).

Hamas: Kabinet Baru Israel Persekongkolan antara Penjahat Perang dan Sayap Kanan Zionis

PALESTINA – Juru bicara gerakan perlawanan Palestina Hamas mengecam pembentukan kabinet baru Israel sebagai persatuan antara “penjahat perang dan sayap kanan Israel”, serta menyerukan persatuan Palestina untuk melawannya.

“Penambahan penjahat perang ke dalam pemerintahan sayap kanan Israel akan memperburuk tantangan yang dihadapi rakyat Palestina,” kata Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Pernyataan itu muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan saingannya dalam pemilihan dan pemimpin sentris Biru dan Putih Benny Gantz bersumpah akan membagi kekuasaan pada kabinet baru pada hari sebelumnya.
Baca:
Pembentukan kabinet baru mengakhiri tiga putaran pemilihan yang tidak meyakinkan antara Netanyahu – yang dikenal karena kebijakan sayap kanannya yang hawkish – dan Gantz, yang memimpin militer Israel dari 2011 hingga 2015.
Qassem menekankan dalam pernyataannya bahwa Palestina akan melanjutkan perlawanan mereka terhadap pendudukan Zionis terlepas dari perkembangannya.
“Orang-orang Palestina tidak akan menaruh perhatian sedikit pun pada pembentukan kabinet baru,” katanya.
Dia juga menambahkan bahwa Palestina perlu melawan kabinet baru, yang berusaha untuk memberlakukan langkah-langkah radikal seperti aneksasi Tepi Barat, dengan berfokus pada persatuan dan kohesi.
Netanyahu telah menetapkan 1 Juli sebagai permulaan diskusi kabinet tentang perluasan perampasan Israel atas permukiman di Tepi Barat dan menganeksasi Lembah Jordan.
Israel diberi lampu hijau untuk mencaplok pemukiman dan wilayah strategis lainnya di Tepi Barat yang diduduki setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkap “kesepakatan abad ini” pada Januari.
Kelompok-kelompok Palestina dengan tegas menolak inisiatif bersama Israel-Amerika sebagai perambahan lebih lanjut atas tanah Palestina dan menyerukan sikap terpadu terhadap pendudukan.

Geopolitik gangster
Dalam sebuah opini yang dipublikasikan awal pekan ini, mantan penyelidik hak asasi manusia PBB Richard Falk mengecam tren baru “geopolitik gangster” yang dimainkan oleh Tel Aviv dan Washington.
“Hubungan Israel-AS sedang dikelola sesuai dengan ‘geopolitik gangster’, dan tanpa memperhatikan hukum internasional atau otoritas PBB,” katanya.
Falk menambahkan bahwa upaya Israel baru-baru ini untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki adalah “kisah gelap” yang sama sekali mengabaikan hukum internasional yang secara terbuka didukung oleh AS.
“Ini adalah tindakan biadab yang menyingkirkan hukum dan moralitas, sementara ruang politik secara paksa dibersihkan untuk pencurian tanah. Ini mengikuti pola perilaku resmi yang luar biasa baik di AS dan Israel,” katanya.
“Seperti yang bisa diharapkan, Donald Trump tidak menciptakan gesekan, bahkan tidak berbisik kepada Netanyahu setidaknya untuk menawarkan pembenaran hukum atau menjelaskan efek negatif aneksasi pada prospek perdamaian Palestina,” tambahnya.
Falk menyoroti bahwa pendukung domestik rencana aneksasi Tel Aviv membela langkah-langkah semata-mata berdasarkan ambisi kontrol Zionis atas wilayah.
“Seperti halnya kritik Israel terhadap pencaplokan, para pendukung merasa tidak perlu menjelaskan, atau bahkan memperhatikan pengabaian atas keluhan dan hak-hak Palestina,” tambahnya.
Profesor Universitas Princeton itu juga menunjuk pada penolakan Washington untuk meringankan sanksi terhadap negara-negara yang bergulat dengan wabah coronavirus sebagai contoh lain dari tren “geopolitik gangster” yang sedang muncul.
Baca:
“Mengintensifkan sanksi Amerika Serikat di tengah krisis kesehatan pada negara-negara yang sudah sangat menderita seperti Iran dan Venezuela adalah salah satu contoh yang mencolok,” katanya.
“Alih-alih empati, kami menemukan Washington yang tuli dengan gembira menaikkan kebijakan ‘tekanan maksimum’, untuk meningkatkan tingkat rasa sakit,” tambahnya.
Sejumlah pemimpin dan tokoh dunia telah meminta Washington untuk menghentikan sanksi sepihak terhadap Iran dan negara-negara lain yang terkena dampak di tengah wabah virus corona.
Sanksi tersebut menargetkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk mencapai negara itu meskipun Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan yang melarang sanksi terkait bantuan AS pada 2018. (ARN).

Iran Siap Hadapi Skenario Terburuk Konfontrasi dengan Amerika

Iran – Juru bicara pemerintah Iran mengatakan bahwa Republik Islam siap untuk skenario terburuk dalam konfrontasi saat ini dengan AS mengenai kapal tanker Iran yang mengirim minyak ke Venezuela, menekankan bahwa hubungan Tehran-Caracas bukanlah urusan negara lain.
Ali Rabiei membuat pernyataan ini dalam konferensi pers mingguan pada hari Senin (18/05) ketika ditanya tentang kemungkinan reaksi Iran jika Amerika Serikat berusaha untuk memblokir perjalanan kapal-kapal tanker Iran menuju Venezuela.
Baca Juga:
“Menteri luar negeri kita telah mengeluarkan peringatan yang diperlukan, dan masalah ini juga telah dibahas oleh pemerintah [Iran] dan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi. Kami berharap AS tidak akan membuat kesalahan seperti itu, tetapi bagaimanapun juga, kami akan mempertimbangkan semua kemungkinan dan siap untuk skenario terburuk,” katanya.

Iran mengirim berton-ton bensin ke Venezuela, mengabaikan sanksi AS terhadap kedua negara dalam sebuah langkah simbolis yang dijamin oleh kecakapan rudal Teheran.
Laporan pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela menentang sanksi AS terhadap kedua sekutu telah membuat marah Amerika Serikat, dengan satu pejabatnya mengancam untuk mengambil “langkah-langkah” terhadap perkembangan yang tidak mereka sukai itu.
Seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan langkah-langkah terhadap Iran untuk menanggapi pengiriman bahan bakar. Pejabat itu berbicara dengan syarat tak disebutkan identitasnya.
Baca Juga:
Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengeluarkan peringatan keras terhadap tindakan provokatif Washington melalui pengiriman pasukan angkatan lautnya ke Laut Karibia dengan tujuan mengganggu jalannya kapal tanker Iran yang membawa bahan bakar ke Venezuela.
Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Zarif menggambarkan “ancaman AS yang ilegal, berbahaya, dan provokatif [terhadap tanker Iran]” sebagai bentuk pembajakan dan ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan internasional.
Iran juga memanggil utusan Swiss, yang negaranya mewakili kepentingan AS di Teheran, untuk menyuarakan protes keras negara itu terhadap provokasi AS. (ARN).
Iran Siap Hadapi Skenario Terburuk Konfontrasi dengan Amerika Kapal Tanker Minyak Iran

Jelang Al-Quds, Parlemen Setujui RUU Pembentukan Kedutaan Virtual Iran di Palestina

Iran – Jelang Hari Al-Quds Internasional pada Jum’at akhir Ramadhan, parlemen Iran dalam pertemuan pada hari Senin (18/05) menyetujui RUU yang mengharuskan pemerintah untuk membuka jalan bagi pembentukan kedutaan virtual di Palestina.
“Kementerian luar negeri diharuskan membuat pengaturan yang diperlukan untuk membentuk kedutaan atau konsulat virtual Republik Islam Iran (di Palestina) dan menyerahkan hasil untuk persetujuan kepada kabinet”, demikian bunyi salah satu paragraf dari RUU untuk “melawan tindakan permusuhan Israel terhadap perdamaian dan keamanan” itu.
Baca Juga:
“Kementerian luar negeri diharuskan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan (untuk tujuan ini) dalam konsultasi dengan negara-negara lain,” bunyi paragraf selanjutnya.

Parlemen Iran dalam pertemuannya pada hari Senin itu dengan suara bulat menyetujui generalisasi RUU untuk menghadapi tindakan bermusuhan dari rezim Zionis terhadap perdamaian dan keamanan.
Komisi Keamanan Luar Negeri dan Kebijakan Luar Negeri parlemen sebelumnya pada hari Sabtu telah menyiapkan dan menyetujui rancangan undang-undang tentang “menghadapi tindakan bermusuhan dari rezim Zionis melawan perdamaian dan keamanan”.
“Berdasarkan artikel pertama dari rencana tersebut, semua badan Iran diharuskan untuk menggunakan kapasitas regional dan internasional negara itu untuk menghadapi langkah-langkah rezim Zionis, khususnya gerakan perang dan terorisme, pengepungan (Gaza), pembangunan pemukiman ilegal, menggusur rakyat Palestina. dan pendudukan tanah negara, termasuk Golan,” ujar Pelapor Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen, Seyed Hossein Naqavi Hosseini, kepada FNA pada hari Sabtu.
Ia menambahkan bahwa rencana itu juga menggarisbawahi dukungan untuk kota Quds sebagai ibu kota Palestina dan rakyat Palestina.
Baca Juga:
Naqavi Hosseini mengatakan bahwa berdasarkan persetujuan tersebut, bekerjasama atau memata-matai untuk rezim Zionis, hukumnya sama dengan permusuhan terhadap Tuhan dan berbuat kerusakan  di bumi. Kegiatan dengan platform perangkat lunak Israel, dan penggunaan perangkat keras serta produk perangkat lunaknya adalah haram.
Ia mencatat bahwa pasal lain dari rencana itu mengharuskan kementerian luar negeri untuk mengejar referendum di wilayah Palestina yang juga telah terdaftar di PBB.
RUU baru itu juga melarang pengiriman barang-barang produksi perusahaan-perusahaan Israel melalui wilayah Iran, serta melarang partisipasi warga negara dan perusahaan-perusahaan Israel dalam pameran-pameran yang diadakan di dalam Iran.
Rencana itu disetujui pada malam Hari Quds Internasional pada 22 Mei.
Baca Juga:
Hari Quds Internasional adalah acara tahunan yang menentang pendudukan Israel atas Beitul-Muqaddas. Demonstrasi dan demonstrasi anti-Zionis diadakan pada hari Jumat terakhir Ramadhan di negara-negara Muslim dan Arab di seluruh dunia, khususnya di Iran, serta sejumlah besar negara non-Muslim.
Hari Quds Internasional dimulai oleh almarhum Pendiri Republik Islam, Imam Khomeini, pada tahun 1979 sebagai cara untuk mengekspresikan solidaritas dengan Palestina dan menggarisbawahi pentingnya al-Quds bagi umat Islam.
Karena wabah virus corona di Iran, Hari Quds Internasional tahun ini akan diperingati secara berbeda tanpa pertemuan massa dan aksi unjuk rasa. (ARN).

Yaman Desak Koalisi Saudi Izinkan Masuk Pasokan Medis untuk Virus Corona

Yaman – Yaman meminta masyarakat internasional untuk menekan koalisi pimpinan Arab Saudi agar mengizinkan masuknya pasokan medis untuk mendiagnosis dan mengobati infeksi virus corona baru yang sangat diperlukan negara itu.
“Kami meminta negara-negara ini untuk menekan koalisi Saudi agar membuka pengepungan Yaman, dan memungkinkan peralatan medis serta peralatan yang digunakan untuk diagnosis virus corona,” ujar Mohammad Ali al-Houthi, ketua Komite Revolusi Tertinggi Yaman, dalam cuitannya pada Hari Minggu (17/05).
Baca Juga:
“Negara-negara dunia harus membuat diri mereka sibuk melakukan itu daripada hanya menghitung jumlah warga Yaman yang terinfeksi”, katanya.
Arab Saudi dan sejumlah sekutunya melancarkan agresi brutal ke negara Arab yang paling miskin di dunia itu pada Maret 2015, untuk mencoba  memulihkan kekuasaan kepada mantan presiden dukungan  Riyadh.
Baca Juga:
Koalisi Saudi memberlakukan blokade udara, laut, dan darat habis-habisan di negara itu dengan dalih mencegah transfer senjata ke gerakan Houthi Ansarullah Yaman yang telah membela negara melawan  kampanye militer koalisi.
Perang telah menewaskan dan melukai ratusan ribu orang Yaman dan mengubah negara itu menjadi tempat terjadinya krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (ARN).
Yaman Desak Koalisi Saudi Izinkan Masuk Pasokan Medis untuk Virus Corona Penyemprotan Disinfektan di Yaman

Abdul Malik: 55 Tahun AS di Papua Kalah dengan 5 Tahun Cina di Morowal

Jakarta – Sebuah tulisan opini menarik yang ditulis oleh akun Facebook Abdul Malik yang menjelaskan bagaimana prilaku Amerika dan Cina dalam memanfaatkan Sumber Daya Alam Indonesia, Malik menjelaskan “55 tahun AS di Papua kalah dengan 5 tahun Cina di Morowali”.

Entah sudah berapa juta hingga milyar gram Emas yang di hasilkan PT. Freeport di Papua selama 55 tahun beroperasi, dan sudah berapa Milyar Dolar US yang dihasilkan selama beroperasi, Sampai saat ini belum juga membangun smelter.
Baca Juga:
Smelter itu sangat penting

Kehadiran insvestor Cina di Morowali dalam lima tahun ini sudah membangun beragam insfrastruktur yang mendukung kawasan industri dari prasarana Jalan, pembangkit lisyrik Hingga Smelter. Untuk Smelter yang selama ini AS dan Eropa tidak mau bangun di Indonesia. Mereka hanya keruk hasil tambang berupa pasir lalu di angkut ke negara tujuan untuk menjadi barang setengah jadi hingga barang jadi.

Smelter yang di bangun investor Cina di Morowali harus kita apresiasi positif dan kita dukung keberadaannya. Karena keberadaan smelter ini syarat dengan transfer teknologi, dari smelter ini kita ketahui teknologi tinggi yang di gunakan dan prodak produksi apa saja yang di hasilkan dari turunan pasir tambang tersebut, misalnya nikel nya brapa persen, cobalt berapa persen dan Lithium nya berapa persen, jenis turunan yang di hasilkan mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi industri masa depan.
Infonya Semelter yang di bangun Cina ini sungguh teknologi tinggi luar biasa, yang mampu mengelola pasir tambang dengan kadar nikel di bawah 1,7%. Selain padat modal dengan nilai investasi trilyunan rupiah dan ongkos produksinya pun tinggi. Eropa dan AS tentu tidak mau bermain di pangsa ini dengan kadar yang rendah.
Untuk melelehkan pasir alam menjadi cair, Smelter membutuhkan energi listrik yang optimal dan terjamin kelangsungannya, maka insvestor membangun Pembangkit Listrik sendiri untuk mensuplay kebutuhan energi. Karena panas yang di butuhkan untuk melelehkan pasir atau biji nikel alam membutuhkan 1000-4000 derajat censius dalam posisi stabil.
Baca Juga:
Dari proses ini diperoleh hasil turunan berupa Nikel, Cobalt dan Lithium baik kuantitas maupun kualitas. Jika smelternya di luar Indonesia kita tidak pernah tahu secara pasti hasilnya apa saja dan brapa ton jumlah yang di hasilkan, secara ekonomi negara tidak mempunyai nilai tambah dan ini merugikan dari segi pendapatan.
Smelter ini merupakan sarana transfer toknologi dan ke ahlian dari tenaga kerja Cina ke putra putri Indonesia. Kita jangan melihat hanya dari sisi tenaga kerja saja, nilai setrategis industri ini mempunyai pengaruh besar bagi industri dunia dan di mulai dari Morowali yang jaraknya ribuan KM dari Jakarta, kota kecil di Sulawesi Tengah akan menjadi pionir penggunaan battre pada kendaraan bermotor dan teknologi didunia. Dan akan.menyerap puluhan ribu tenaga kerja Indonesia.
Kita jangan terjebak pada adu domba pihak oposisi dan pihak lain, bahwa seolah olah tenaga kerja Indonesia tidak mampu dan merendahkan kemampuan bangsa sendiri.
Baca Juga:
Kita juga harus menghargai sikap masyarakat Cina yang tidak mempermasalahkan keberadaan TKI yang jumlahnya lebih dari 80.000 orang baik di Hongkong maupun Cina Daratan. Sebagai warga dunia kita harus saling mengisi kekurangan dan kebutuhan antar bangsa. Sampai saat ini belum ada TKI kita yang di pancung atau hukum mati di Cina karena tindakan pidana. Beda dengan di Timteng
Kita harus obyektif bukan soal pro Cina atau pro AS, anti Cina atau anti AS, kita ini warga dunia yang tidak ada lagi ada sekat pembatas. Bukan juga soal ideologi …soal komunis, kapitalis dan muslim. (ARN).
Abdul Malik: 55 Tahun AS di Papua Kalah dengan 5 Tahun Cina di Morowali IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park)

Yusuf Muhammad: Waspada Provokasi Jahat 2 Media Abal-abal Serang Jokowi dengan Isu Agama

Surabaya – Pegiat medsos Yusuf Muhammad dalam akun fanpage Facebooknya membongkar dua media Gelora News dan RMOL.id yang membuat framing jahat dan keji kepada Jokowi soal konser virtual, foto yang dipajang di dua media tersebut foto lama, kemana dewan pers disaat dua media ini membuat sebuah gerakan untuk merong-rong pemerintahan.
Meskipun Rmol.id sudah mengganti fotonya namun media gelora news tetap menggunakan foto provokasi.
Menurut Yusuf, fitnah keji bawa-bawa agama dilakukan dua media yang sering melakukan framing jahat. Coba perhatikan, Foto presiden Jokowi pada tahun 2017 dibuat seolah-olah kejadiannya baru saja.
Baca Juga:
Mereka sengaja ingin memanfaatkan umat Islam untuk memprovokasi dan berkomentar buruk terhadap pemerintah.
Coba bayangkan, mereka bikin framing jahat dan cenderung fitnah, dengan harapan umat Islam akan berkomentar buruk pada umaronya (presiden). Catat ya, bukan kritikan melainkan cacimaki akibat fitnah media abal-abal.
Lalu apa yang akan di dapatkan umat Islam? Coba renungkan dalam hati.
Heran juga disaat ribuan masyarakat bergotong-royong berdonasi untuk mengumpulkan sumbangan bagi masyarakat lain yang membutuhkan, eh malah ada segelintir orang memfitnah dgn keji kegiatan konser Amal virtual. Udah gitu pake bawa-bawa agama Islam. Edyan!
Konser virtual yang merupakan rekaman dari rumah para pengisi acara dipelintir sebagai konser sungguhan yang bayangan para manusia bodoh ada mengumpulkan masa seperti pada foto sampul berita abal-abal dambaan pembenci pemerintah.
Baca Juga:
Gini kalau saya meluruskan informasi hoax dari mereka malah dituding bajer istana. Padahal rumput istana saja saya belum pernah nginjak, apalagi masuk ke dalam istana.
Coba buktikan kalau ada foto saya di Istana, nanti akan saya kasih uang 10 juta. Serius ini. Sejak 2014 saya bangga jadi relawan pakdhe. Bangga bisa meuruskan hoax yang terus disebarkan tanpa henti oleh barisan sakit hati pembenci Jokowi.
Framing jahat media ini memang sengaja untuk memberi amunisi para kelompok oposisi agar bisa menyerang pemerintah secara membabi buta.
Untuk itu, melalui tulisan ini saya sarankan buat para pembenci. Tobat lah wahai kalian. Kita sedang menghadapi pandemi corona, hentikan framing jahat dan hoax yang kalian lakukan. (ARN).
Yusuf Muhammad: Waspada Provokasi Jahat 2 Media Abal-abal Serang Jokowi dengan Isu Agama Screenshoot media

Re-post by MigoBerita / Selasa/19052020/11.57Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya