Migo Berita - Banjarmasin - VENEZUELA,"Terimakasih Republik Islam Iran" : pemerintah Trump adalah ancaman bagi perdamaian global dan seluruh bangsa dunia.
Sungguh "Mengagumkan" ditengah Ancaman yang tidak ada habisnya bagi negara-negara yang "Anti Amerika" seperti Iran dan Venezuela yang di embargo, namun berkat keberanian 2 negara ini, kerjasama perdagangan tercipta ditengah "Pongah"nya Amerika yang selalu merasa menjadi "Polisi Dunia".
Ayatullah Khamenei Puji Keberanian Awak Kapal Tanker Minyak Iran
Teheran, LiputanIslam.com – Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei memuji kapten dan anak buah kapal (ABK) tanker minyak Iran yang telah berani membawa bensin dan produk minyak lainnya ke Venezuela tanpa mempedulikan ancaman Amerika Serikat (AS).“Semoga Allah memberi kekuatan kepada Anda semua, Kapten dan ABK. Anda telah menunaikan pekerjaan dengan baik. Anda telah membuat gerakan jihad. Anda membuat negara ini bangga,” ungkap Ayatullah Khamenei dalam suratnya kepada mereka, Senin (8/6/2020).
Pemimpin Besar Iran juga mendoakan kesuksesan untuk mereka yang telah berani menerobos sanksi dan blokade yang dikenakan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran dan Venezuela di sektor perminyakan.
Seperti pernah beberapa kali diberitakan, pada bulan ini Iran telah memasok Venezuaela dengan 1,53 juta barel bensin dan alkilat dengan melayarkan lima kapal tanker ke negara di Amerika Selatan tersebut untuk membantunya mengaktifkan kembali kilang minyaknya di tengah krisis bahan bakar.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro berterima kasihnya kepada Iran, China, Rusia dan Ciba atas bantuan dan dukungan mereka kepada Caracas, dan menyebut mereka sebagai negara-negara sahabat sejati bagi Venezuela.
Baca: Ayatullah Khamenei: Imam Khomaini Buktikan Adi Daya Dapat Dilawan
“Bantuan kemanusiaan datang dari China, Rusia, Iran dan Kuba. Mereka adalah teman sejati (Venezuela),” ungkap Maduro dalam pidato yang disiarkan oleh TV pemerintah pada Ahad lalu.
Baca: Iran Siap Lanjutkan Pengiriman Bahan Bakar ke Venezuela Meski Diancam AS
AS sempat mengancam akan mencegat kapal-kapal tanker itu di Laut Karibia, namun Iran balik mengancam akan membalas mencegat kapal-kapal kargo AS di perairan Teluk Persia dan sekitarnya.
Belakangan AS menyatakan tidak akan melakukan tindakan apapun terhadap kapal-kapal Iran yang tergolong nekat tersebut.
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/ayatullah-khamenei-puji-keberanian-awak-kapal-tanker-minyak-iran/
IRAN SEMAKIN DICARI, AMERIKA SEMAKIN DIJAUHI !
Mantan Anggota ISIS Ungkap Peran Dinas Rahasia Inggris dalam Terorisme di Suriah
Moskow, LiputanIslam.com – Seorang mantan anggota kelompok teroris ISIS mengungkap fakta bahwa agen mata-mata Inggris, MI6, telah merekrut dan mempekerjakan para teroris dalam Perang Suriah.Mohammed Hussein Saud, seorang anggota ISIS yang membelot, Senin (8/6/2020), mengatakan kepada wartawan bahwa MI6 berusaha memata-matai markas-markas militer Suriah dan Rusia di Suriah dengan bantuan para teroris.
“Inggris menyuruh saya pergi ke Tadmur (Palmyra), dan mengatakan akan memberi saya uang, ponsel dan apa pun yang saya butuhkan,” katanya, seperti dikutip RT Arabic.
Saud juga mengaku pernah mengadakan pertemuan dengan para perwira intelijen Inggris di daerah al-Tanf di wilayah perbatasan antara Suriah dan Yordania. Dalam pertemuan itu dia diminta merekrut para agen untuk memata-matai pangkalan-pangkalan militer penting Rusia di Suriah dan menghimpun informasi mengenai mekanisme serangan terhadapya.
Baca: Irak dan Suriah Jadi Ajang Uji Coba Senjata-senjata Koalisi Internasional
Peran MI6 dalam Perang Suriah sebelumnya juga telah terungkap.
Senator negara bagian Virginia, Amerika Serikat, Richard Black pada tahun 2018 mengatakan bahwa MI6 merencanakan serangan senjata kimia terhadap rakyat Suriah untuk kemudian menyalahkan Presiden Suriah Bashar Assad dan menyerang Suriah.
Baca: Israel Gunakan Jet Tempur F-35 dalam Serangan ke Suriah
“Sekitar empat minggu yang lalu, kami mengetahui bahwa intelijen Inggris bekerja menuju serangan kimia untuk menyalahkan pemerintah Suriah, untuk membuat Suriah bertanggung jawab,” kata Black kepada saluran berita al-Mayadeen.
Black menjelaskan Inggris tidak bermaksud melakukan sendiri serangan itu, melainkan dengan mengarahkan para gerilyawan untuk melakukannya, atau melakukan serangan palsu, dengan para aktor yang menyamar sebagai korban.
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/mantan-anggota-isis-ungkap-peran-dinas-rahasia-inggris-dalam-terorisme-di-suriah/
Iran Siap Lanjutkan Pengiriman Bahan Bakar ke Venezuela Meski Diancam AS
Teheran, LiputanIslam.com –Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menegaskan negaranya akan melanjutkan pengiriman minyaknya ke Venezuela jika Caracas meminta lagi.“Iran menggunakan haknya untuk perdagangan bebas dengan Venezuela, dan siap mengirim kapal lain jika Caracas meminta lebih banyak pasokan dari Iran,” ujar Mousavi dalam konferensi pers, Senin (1/6/2020).
Seperti diketahui, Iran belakangan ini mengirim armada lima kapal tanker minyak ke Venezuela, negara penghasil minyak terbesar di Amerika Selatan namun menderita krisis bensin.
Armada kapal tanker membawa total 1,53 juta barel minyak dan produk bensin ke Venezuela, menurut sumber dan perkiraan resmi.
Baca: Kapal Tanker Terakhir Tiba di Venezueala, Misi Pengiriman Minyak Iran Selesai Pengiriman ini menyebabkan konfrontasi diplomatik antara Iran dan Venezuela di satu pihak dan Amerika Serikat (AS) di pihak lain, karena AS menerapkan sanksi terhadap kedua negara bersahabar tersebut.
Baca: Video: Jet Tempur Su-30 dan F-16 Kawal Kapal Tanker Minyak Iran di Venezuela
Seorang pejabat senior AS mengatakan Washington sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk merespons, tanpa memberikan rincian opsi.
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/iran-siap-lanjutkan-pengiriman-bahan-bakar-ke-venezuela-meski-diancam-as/
Jebolnya Dinding Blokade Venezuela
Oleh: Atilio A. Boron*Kedatangan kapal tanker Iran Fortune ke kilang besar El Palito di Venezuela mengandung makna yang jauh lebih besar daripada jumlah bensin dan pasokan penting lainnya yang diangkut di kapal ini. Ada aspek lain yang jauh lebih penting. Saya ingin menunjukkan tiga aspek itu.
Pertama, kapal tanker itu berhasil menentang blokade AS yang menghambat kedatangan semua jenis produk — dari makanan, obat-obatan, onderdil kereta metro Caracas, hingga bahan bakar — ke Republik Bolivarian Venezuela yang diblokade dan diserang. Ini merupakan kemenangan besar bagi pemerintah Nicolás Maduro dan kekalahan besar bagi Gedung Putih. Kemenangan ini lebih terasa ketika kita mempertimbangkan bahwa kapal-kapal militer Armada Keempat AS berpatroli di Karibia selama beberapa bulan hingga sekarang, dan dapat dengan mudah mencegat kapal Iran ini, tapi tidak mereka lakukan.
Kedua, bahwa justru Republik Islam Iran yang berhasil mengatasi sanksi Washington. Iran adalah negara lain yang telah dikenai sanksi kejam Gedung Putih. Bahkan, AS membunuh salah satu tokoh utama pemerintah Iran, Jenderal Qasem Soleimani, pada awal tahun ini. Media internasional, yaitu kaki tangan AS dan terbiasa menutupi kejahatan negara itu, yang dengan berani mengabaikan pembunuhan perlahan Julian Assange di London, nyaris tidak mencatat fakta ini dan tidak memperlihatkan kecenderungan untuk mengungkapkan dan menganalisisnya.
Ketiga, masih harus dilihat apa yang akan terjadi dengan empat tanker lainnya yang sedang dalam perjalanan. Jelaslah bahwa pemerintahan Trump telah membalikkan sikap awalnya dan ancamannya tetap menjadi ancaman, sebuah bualan khas ala bos yang menganggap dirinya sebagai Mesias yang dipanggil untuk mengembalikan supremasi AS yang dipertahankan sejak jatuhnya Uni Soviet hingga serangan 11 September 2001. Seorang sosiopat yang bertanggung jawab atas 100.000 kematian rakyatnya sendiri karena campuran kesombongan dan ketidaktahuan yang telah ia tunjukkan dengan jelas, seperti saat ia memainkan strategi pemilunya saat berhadapan dengan pandemi COVID-19 yang dalam waktu kurang dari 6 bulan telah mengakibatkan resesi ekonomi yang lebih buruk daripada tahun 1930-an.
Namun, jelaslah bahwa kita belum mencapai akhir sejarah ini. Kita harus melihat apa yang terjadi dengan empat tanker lainnya. Tampaknya tidak mungkin bahwa Trump, yang dihantam oleh masalah domestik yang serius, akan memerintahkan kapal-kapal itu dihentikan, diserang, atau ditenggelamkan karena itu akan menjadi tindakan perang serius yang sarat dengan konsekuensi tak terduga yang akan merusak peluang kepemilihannya kembali pada 3 November mendatang. Survei pemilu AS yang paling dapat diandalkan menunjukkan bahwa Trump kekurangan 5 atau 6 poin di belakang lawannya Joe Biden. Semuanya menunjukkan bahwa kesenjangan ini akan meningkat ke tititik yang sama dengan memburuknya situasi internal AS. Masalah lain lagi, ancaman Trump telah ditanggapi dengan tegas oleh Teheran. Presiden Hassan Rouhani memperingatkan Washington bahwa Iran tidak akan diam jika ada “masalah” atas kapal tanker dalam perjalanan ke Venezuela. Lewat sebuah deklarasi yang luar biasa kuat, dia berkata, “Jika AS menciptakan masalah bagi kami di perairan Karibia atau di mana pun di dunia, kami akan membalas dan menciptakan masalah bagi mereka. Kami punya hak yang sah untuk mempertahankan integritas wilayah kami dan kepentingan nasional kami, dan kami berharap AS tidak membuat kesalahan. ”
Jelaslah bahwa pemerintah AS terus menuai kegagalan dalam kebijakan luar negerinya. Kedatangan kapal Fortune adalah satu lagi bukti dari banyak lainnya. Trump tidak berbasa-basi ketika menghina pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada 2017, dan dua tahun kemudian ia akhirnya melintasi separuh dunia untuk bertemu dengan Kim di Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea. Mengapa perubahan ini terjadi?
Noam Chomsky telah mengatakan ini ratusan kali: AS hanya menyerang negara-negara tak berdaya. Korea Utara bukan tidak berdaya, mereka telah mengembangkan kekuatan nuklir yang bahkan di bawah agresi AS, tetap bisa menghancurkan kota-kota besar Seoul (hanya berjarak 195 km) dan Tokyo (1.291 km). Venezuela, Kuba, dan Iran juga tidak termasuk dalam kategori negara tak berdaya. Karena alasan itu, mereka mampu melawan tekanan diplomatik, sanksi ekonomi, blokade, dan kampanye tercela dari para “cendekiawan munafik” seperti Vargas-Llosa dan ratusan wartawan Imperial di berbagai media massa raksasa, yang disebut-sebut “pers bebas” di benua kita.
Ketika Presiden Prancis dahulu, Nicolas Sarkozy, meyakinkan Muammar Gaddafi untuk tidak perlu merenovasi angkatan udaranya karena Libya dan Barat sudah menjadi “teman,” Gaddafi seakan-akan menandatangani surat kematiannya. Dia menerima saran dari pemimpin Prancis dan kepala Mafia Italia, Silvio Berlusconi. Maka ketika Washington memobilisasi NATO untuk memblokade ruang udara Libya pada tahun 2011, Gaddafi jatuh ke bawah kekuasaan para musuhnya yang menggulingkannya dan tidak hanya menangkapnya, tetapi juga menghukumnya dengan brutal, serta membunuh ketiga putranya. Gaddafi telah melucuti senjatanya sendiri. Venezuela, Kuba dan Iran tidak melakukan itu dan karenya, mereka tetap menjadi negara bebas, meskipun harus membayar harga selangit untuk harga diri mereka yang berani, yang telah melepaskan amarah Imperial.
Bukan saja mereka tidak melucuti senjata sendiri, tetapi juga mereka belajar dari sejarah semua revolusi. Mereka menciptakan milisi rakyat yang kuat — dalam kasus Venezuela, ada empat juta anggota milisi– yang namanya saja membawa kengerian bagi para penghasut perang AS ketika mereka mengingat kekalahan luar biasa dari Viet Cong selama Perang Vietnam. Kesimpulan pasti dari analisis ini harus menunggu beberapa hari sampai kita melihat apa yang terjadi dengan keempat kapal tanker lainnya. Salah satunya kapal bernama Forest sudah ada di perairan Venezuela. Kami akan kembali ke membicarakan hal ini segera setelah episode ini berakhir. (LiputanIslam.com)
*sosiolog asal ArgentinaAtilio A. Boro
Sumber Berita : https://liputanislam.com/analisis/jebolnya-dinding-blokade-venezuela/
Corona di Palestina
Oleh: Dina Y. Sulaeman*Jurnalis Yumna Patel, yang tinggal di Palestina, kemarin (24/3) menulis update dari Betlehem, antara lain: jumlah kasus corona di Palestina mencapai 60 orang; 58 di Tepi Barat dan 2 di Gaza. 40 di antara mereka tinggal di Bethlehem, yang merupakan episentrum wabah corona di Palestina. 17 orang dinyatakan sudah sembuh.
Bethlehem adalah kota yang banyak dikunjungi turis atau peziarah, terletak di Yerusalem selatan. Dan karena itulah, baik aparat Palestina maupun Israel sama-sama menutup kota itu dari kunjungan turis. Koordinasi untuk mengisolasi kota ini oleh sebagian media digembar-gemborkan dengan judul “Palestina dan Israel BERSATU karena Corona”.
Menurut Patel, bisnis di Bethlemen ditutup, polisi membuat blokade di penjuru kota dan diberlakukan jam malam. Masjid-masjid dan gereja-gereja kosong. Suara azan masih terdengar, tapi dengan tambahan kalimat “sholat di rumah saja”. Setiap beberapa hari sekali, dilakukan penyemprotan desinfektan di seluruh kawasan kota ini. Warga juga patuh mengikuti perintah untuk diam di rumah.
Namun kondisi jauh berbeda dengan wilayah Tepi Barat yang lain. Hari Selasa (24/2) Otoritas Palestina (PA) mengumumkan bahwa seorang perempuaan Palestina yang baru kembali dari AS positif Corina dan dikarantina di Ramallah. Lalu ada 7 mahasiswa Palestina yang kembali dari Italia, pulang ke Tepi Barat lewat Israel, juga dikarantina.
Kemarin beredar video di sosmed, ada pekerja Palestina yang dibuang begitu saja di wilayah Palestina (oleh tentara Israel) setelah menunjukkan gejala terinfeksi Crona. Orang itu lalu dijemput ambulans PA.
Sebagaimana diketahui, banyak orang Tepi Barat yang terpaksa mencari kerja di Israel (umumnya menjadi buruh) sehingga terjadi arus pulang-pergi Israel-Palestina. Karena jumlah kasus corona di Israel jauh lebih banyak (mencapai 1656 kasus pada 24/2), tentu arus pekerja ini membawa resiko penyebaran virus ke Tepi Barat.
PA menjanjikan kepada warga Tepi Barat bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Israel mengenai kepulangan buruh ini dan buruh yang baru datang dari Israel akan dikarantina. Namun, sikap tentara Israel yang membuang para pekerja yang terpapar virus di jalan, menunjukkan koordinasi itu hanya sebatas rencana.
Sementara itu, di Gaza situasinya jauh lebih buruk. Di Twitter, muncul banyak cuitan “Wahai dunia, bagaimana rasanya lockdown? -Gaza”. Akun @MohMhawesh menulis, “Wahai warga dunia, kalian takut kehilangan orang yang kalian cintai? Tidak bisa bergerak bebas? Apakah kalian kesulitan mendapat layanan kesehatan? Kami memahami kalian, kami sudah menjalani situasi seperti ini bertahun-tahun.”
Bisa dibayangkan, bila negara-negara kaya saja kelabakan menghadapi virus ini, apalagi Gaza, yang kondisinya, menurut PBB, sangat tidak layak huni dan diprediksi benar-benar tidak lagi layak huni pada tahun 2020. Dan sekarang sudah 2020. Kurang dari 4% air di Gaza yang layak minum; listrik hanya menyala 6-8 jam sehari, sekitar 70% warga tidak punya pekerjaan.
Penyebabnya, sejak 2007 Gaza diblokade oleh Israel, sehingga keluar masuk orang dan barang amat-sangat dipersulit. Kapal militer Israel juga berpatroli di laut Gaza, melarang nelayan untuk mencari ikan jauh ke tengah laut. Kualitas air laut Gaza juga sangat buruk karena dijadikan pembuangan limbah (fasilitas pengolahan limbah tidak berfungsi akibat kurangnya listrik sehingga langsung dibuang ke laut). Mesir juga membantu Israel dengan menutup gerbang Rafah (perbatasan Mesir-Gaza).
Blokade yang sudah berlangsung 13 tahun itu membuat infrastruktur dan sistem kesehatan di Gaza hampir ambruk. Hanya ada 1 tempat tidur untuk setiap 1000 orang. Hanya tersedia sekitar 50-60 ventilator untuk dewasa.
Selain itu, Gaza adalah daerah yang terpadat di dunia, rata-rata ada 6028 orang hidup per 1 km2 . Di kamp-kamp pengungsian, lebih padat lagi. Misalnya di Jabalia, ada 82.000 orang yang hidup per 1 km2. Warga Gaza sebagian besarnya adalah pengungsi. Di tanah dan rumah mereka yang kini dirampas Israel, orang-orang Israel hidup dengan rata-rata 0-500 orang per 1 km2. [2]
Di tengah wabah Corona, Israel sama sekali tidak berniat mencabut blokade fisik dan ekonomi Gaza. Sama seperti AS, yang malah memperketat embargo ekonomi kepada Iran, sambil basa-basi menawarkan “bantuan”. (LiputanIslam.com)
[1] https://bit.ly/3bpTjAt
[2]https://bit.ly/2Uvzz7E
Sumber Berita : https://liputanislam.com/analisis/corona-di-palestina/
Jokowi Tidak Selalu Menang, Ini Pertanda Baik!
Nama
Joko Widodo selalu identik dengan kemenangan. Ini sebuah rekor yang
patut masuk ke MURI. Dalam karir politiknya, Jokowi sudah memenangkan 2
kali pemilihan Wali Kota, 1 kali pemilihan Gubernur dan 2 kali pemilihan
Presiden. Sebuah rekor yang fantastis untuk seseorang yang bukan dari
kalangan keluarga pendiri maupun ketua partai politik. Bahkan Jokowi
bisa disebut sebagai berasal dari kalangan biasa. Kehidupan Jokowi tidak
selalu enak, dari masa kecil hingga dewasa tergolong sederhana, bahkan
miskin. Kesuksesan usahanya pun harus dimulai dari nol dulu, bahkan
pernah bangkrut. Perjalanan hidup dan karir politik Jokowi menunjukkan
bahwa semua orang bisa jadi presiden, asalkan bisa bekerja dengan baik
dan amanah lho ya.
Kesederhanaan
Jokowi tercermin dari kehidupan keluarganya. Anak-anak beliau pun
berusaha sendiri-sendiri. Tanpa surat sakti maupun memakai embel-embel
anak presiden. Padahal gampang ya kalau mau memanfaatkan. Bahkan di awal
Jokowi jadi presiden, Gibran, anak sulung beliau sering terlihat marah
ketika ditanya awak media soal bisnis kuliner miliknya. Itu cara Gibran
menepis kecurigaan publik, karena di era presiden sebelumnya kan
modelnya begitu. Gak perlu lah saya paparkan di sini. Akhirnya publik
paham bahwa keluarga Presiden Jokowi sangat berbeda, betul-betul
sederhana, mandiri dan jauh dari yang namanya KKN.
Seiring
berjalannya waktu, publik juga melihat bahwa di era Jokowi uang rakyat
sangat dijaga. Pejabat yang korupsi pasti masih ada, namun tidak pernah
ada keterkaitan dengan Jokowi. Pembangunan infrastruktur yang masif
memperlihatkan banyaknya uang rakyat yang betul-betul dimanfaatkan
pemerintahan Presiden Jokowi buat kepentingan rakyatnya. Ini turut
menyumbangkan kemenangan kedua bagi Jokowi di Pilpres 2019 lalu.
Ya,
Jokowi menang lagi. Sosok kurus ini terlihat jadi begitu besar dan
kuat. Kini hitungan kemenangan Jokowi sudah sama dengan SBY. SBY tidak
lagi jadi satu-satunya presiden yang memerintah hingga 2 periode pasca
reformasi. Mungkin sejauh ini kalahnya Jokowi hanya satu dari SBY, yakni
belum bisa mendirikan “candi” hehehe… Ini joke yang saya dapat dari medsos ya.
Nah,
di periode keduanya ini wajar lah kalau nama Jokowi makin identik
dengan kemenangan. Saya bayangkan kalau Presiden Jokowi mau, beliau bisa
saja memerintah dengan represif dan otoriter. Maksudnya yang beneran
kayak jaman Orba. Bukan definisi “otoriter” seperti yang sering
dilontarkan oleh gerombolan kadrun ya. Karena mereka itu ya koplak gitu,
Presiden Jokowi dituding komunis dan kapitalis, lalu dituding lemah,
plonga plongo tapi katanya juga otoriter. Yang bener yang mana? Itu kan 2
hal yang bertolak belakang, bagi orang waras lho ya. Kalau bagi mereka
sama, ya no komen lah…
Dengan
kekuatan yang disandangnya, bisa saja Presiden Jokowi merubah gaya
kepemimpinannya jadi represif dan otoriter beneran. Ada yang memposting
hinaan terhadap presiden di medsos? Culik dan cling hilang! Ada media
yang kritis? Mau terus apa mau dibredel? Lalu bikin proyek mobil
nasional dan serahkan ke Gibran. Bikin yayasan nasional yang harus kudu
wajib mendapat sumbangan dari BUMN, dan serahkan ke Kaesang. Bikin
aturan yang mengatur distribusi migas untuk dipegang oleh satu
perusahaan, dan serahkan ke Bobby Nasution. Semacam ini lah. Tapi kan
nyatanya enggak. Malah mafia migas makin dilibas, diserahkan ke Ahok,
yang kita tahu lah gimana kinerjanya. BUMN diserahkan ke Erick Thohir,
buat dibersihkan dan dirapikan.
Periode
kedua Presiden Jokowi pun “dihiasi” dengan beberapa kekalahan. Di
antaranya, pada pertengahan 2019, Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan
kasasi Presiden Jokowi dalam kasus kebakaran hutan di Kalimanyan pada
tahun 2015 Sumber.
Pada bulan November 2019, kembali Presiden Jokowi mengalami kekalahan
di MA. Peraturan Presiden yang mewajibkan dokter spesialis bekerja di
daerah terpencil digugat di MA, dan dimenangkan pihak penggugat.
Sehingga Presiden Jokowi harus membuat peraturan baru Sumber.
Dan baru saja beberapa hari lalu, keluar vonis bersalah dari PTUN
terhadap Presiden Jokowi terkait pemblokiran internet di Papua pada 2019
lalu.
Kok
presiden bisa kalah? Ini tidak pernah terjadi di jaman dulu itu
tentunya. Sudah 5 kali menang pemilu kok tidak dimenangkan oleh MA? Ya
beda lah. Presiden Jokowi sudah punya komitmen dan sudah membuktikan
dirinya taat hukum. PTUN dan MA sudah bekerja sesuai dengan tupoksi dan
koridornya. Artinya, semua kekalahan Presiden Jokowi itu justru
merupakan pertanda baik. Bahwa hukum ditegakkan tanpa melihat posisi
Jokowi sebagai seorang presiden. Memang di bidang hukum, PR negara kita
masih banyak. Jadi soal kekalahan Presiden Jokowi ini harusnya dijadikan
contoh bahwa keadilan itu harus ditegakkan seadil-adilnya. Dan harusnya
yang masih main duit pun juga malu, bahwa sekelas presiden pun bisa
kalah, masak situ mau bayar buat menang?Sumber Utama : https://seword.com/politik/jokowi-tidak-selalu-menang-ini-pertanda-baik-XDg1RbEWa5
Mau Untung Jadi Buntung
"Nyesel
ikut-ikutan investasi! Nyesel!" Teriakan Megan mengagetkan saya yang
sedang berkonsentrasi membereskan laporan hari ini. Ia teman sebelah
kubikel di kantor. Hari ini Megan kedatangan laporan performa
investasinya di salah satu reksadana. Ia juga memperlihatkan laporan
nilai asuransinya yang terhubung dengan unit link. Kebakaran..
"Kenapa lo? Kok tiba-tiba gitu ngomel-ngomel?" Tanya saya.
"Iya ini masa duit udah cape-cape dikumpulin puluhan tahun, sekarang sisa setengahnya doang?" Mukanya kusut sekali.
"Lah
ya namanya juga investasi, Ada masanya naik, ada masanya turun. Kan
baru 6 bulan lalu lu pamerin ke gue kalau lu jadi bisa jalan-jalan ke
luar negeri karena investasi lo berlipat ganda?"
"Iya..
Tapi kok gue ga pernah diinfokan kalau nilainya juga bisa ancur!? Waktu
jualan si mba salesnya ga jelasin ini. Parah banget! Nipu!" Katanya
sambil membanting gelas kopi sehingga menggetarkan seisi kantor.
"Ya
iyalah namanya juga orang sales, dikejar target. Sebisa mungkin elo
tandatangan tanpa sadar resikonya. Emang ga lu baca dulu syarat dan
ketentuannya dan nanya-nanya dulu sama si mba nya?"
"Mana
gue tau Har! Kalau dari awal tahu begini ya gue ga bakal main
invest-investan. Taro aja tuh duit di bawah bantal!" Bibir Megan
dimanyunkan.
"Lah
lu taro di bawah bantal pun ada resiko kerampokan kan? Kalau kebakaran
terus lu ga sempat selamatin gimana? Resiko juga kan itu?" Saya kembali
bertanya.
"Sama
juga investasi, mau itu deposito, reksadana, unit link. Semua ada
resiko. Dan kebetulan sekarang lagi ada wabah COVID 19 ya pasti semua
nilainya anjlok. Wong rata-rata karyawan dirumahin waktu PSBB, gimana ga
anjlok kinerja perusahaanya?" Saya berusaha memberi penjelasan paling
logis dan dicerna.
Memang
akhir-akhir ini banyak sekali orang-orang yang merasa menjadi "korban"
dari produk investasi. Salah satu yang belakangan ramai adalah Axa
Mandiri. Bahkan sampai ada group orang-orang yang merasa menjadi korban
penipuan dari asuransi yang dihubungkan dengan unit link. Sehingga saat
dunia investasi lesu, mereka kehilangan banyak sekali uang yang dulu
dipotong tiap bulan dari rekeningnya. Tentu bukan mereka saja yang
terkena protes dari nasabahnya, tapi juga banyak perusahaan investasi
dan asuransi lainnya.
Padahal
kalau diperhatikan keluhannya baik-baik, mereka bukannya ditipu
literally, tapi lalai membaca ketentuan bahwa yang namanya berinvestasi
sewaktu-waktu bisa turun nilainya.
Padahal
ya itu, saat wabah begini, nyaris berbagai instrumen investasi terjun
bebas saat COVID ini. Yang main mata uang akan pusing sendiri melihat
naik turun rupiah begitu cepat. Yang investasi di saham atau reksadana,
bisa lihat sendiri anjloknya IHSG kita. Mungkin yang bisa senyum sedikit
mereka yang masih sempat menyimpan uangnya di emas. Harga emas memang
nyaris naik dua kali lipat, mendekati 900 ribu, sebelum akhirnya
beberapa minggu ini turun perlahan.
Tapi
sekali lagi, berinvestasi di emas pun bukan tanpa resiko. Emas dalah
benda fisik yang bisa menjadi sasaran perampokan atau hilang saat
terjadi bencana.
Simpan
di deposito? Bisa juga sewaktu-waktu ekonomi negara kacau dan banknya
tiba-tiba kolaps. Atau terjadi huru-hara sehingga menyebabkan rush
perbankan dan inflasi melejit seperti 1998. Rupiah yang kita depositokan
tiba-tiba turun berkali lipat nilainya. Sami mawon.
Selagi
menyangkut pautkan investasi, pasti akan diikuti resiko, selain bisa
mendatangkan performa. Mimpi saja kalau merasa ada investasi yang tak
ada kemungkinan turun atau bahkan hilang sama sekali.
Karena itulah kita selalu disarankan cerewet kalau menghadapi tawaran
sales, financial advisor, investment manager atau apalah apalah namanya.
Namanya orang jualan dikejar target, ya pastilah yang diciumkan ke
hidung kita yang wangi-wangi bak mawar melati saja. Biar kita cepat
tergiur dan tandatangan, close the deal ASAP, lalu mereka dapat komisi.
Sementara yang busuk bak bunga tai ayam sebisa mungkin tidak dijelaskan.
Polis
yang mereka sodorkan harus dibaca baik-baik sebelum ditandatangani.
Pasti ada satu atau dua pasal aturan kerjasama investasi yang merugikan
kita saat terjadi masalah. Karena itu baca terlebih dulu dengan cermat
dan tanyakan kalau ada syarat dan ketentuan yang akan merugikan kita di
masa depan. Bahkan kalau bisa, ajak teman yang lebih mengerti investasi
untuk mereview bersama-sama. Kalau sudah benar-benar paham pasal per
pasal perjanjian, baru tandatangan.
Selain
itu banyak buku-buku mengenai investasi yang bisa kita pelajari
terlebih dahulu sebelum mulai memilih dan memilah produk apa yang akan
dibeli. Saran saya, hindari buku-buku yang beraroma janji cepat kaya
dalam sekejap. Itu mah sama saja ujungnya akan jualan produk juga.
Edukasi
diri kita untuk mengenali resiko, bukan sekedar mengejar benefit.
Bahkan kalau bisa sampai kita bisa mengawasi pergerakan dari detik ke
detik atas uang yang sudah kita tanamkan. Jadi kita tahu kapan mau tetap
beternak uang, kapan harus menariknya untuk memperkecil kerugian.
Jadi
tidak semua salah perusahaan tempat kita berinvestasi. Apalagi salahnya
pemerintah. Lah bukan. Semua terjadi karena memang saat berinvestasi,
uang yang kita tanamkan bisa hasilnya naik, bisa hasilnya turun.
"Nah gimana, masuk di kepala lu ga penjelasan tadi?" Tanya saya ke Megan. Masih dengan muka yang manyun, ia mengangguk-angguk.
"Kenapa ini ga lo kasih tau lebih awal sik?" Tanya Megan dengan kesal.
"Ya
gimana, elo kan bangga banget waktu itu, ntar kalau gue kasih tahu,
bakalan ngambek tujuh keliing lagi merasa gue jatuhin mimpinya
jalan-jalan ke luar negeri. Hehehe."
Alasan Oposisi Gencar Hembuskan Isu Anti China dan Serangan Balik Jokowi!
Mulai
dari Jokowi menjadi presiden, isu China dan komunis selalu dihembuskan.
Akhir-akhir ini isu tersebut semakin masif karena cendana dan anteknya
ikut membangkitkan memori PKI. Mereka menuduh pemerintah pro komunis.
Bahkan kemarin saat hari lahir Soeharto mereka menyebut kalau dia adalah
satu-satunya presiden yang berani memutus hubungan dengan China.
Ternyata
isu China dan komunis tersebut tak lepas dengan kran uang mereka.
Selama ini mereka terkait dengan mafia migas dan tergantung dengan
minyak.
Sayangnya pemerintah Jokowi yang anti kapitalis malah menyiapkan
saingan minyak.
Dengan menggandeng China sebagai guru, Jokowi hendak
membawa Indonesia sebagai negara maju dan menghempaskan dominasi minyak.
Dahulu
orang berkata siapa yang menguasai minyak itulah yang menguasai dunia.
Makanya USA dan dollar menjadi mata uang dominan. Tapi saat ini dunia
berubah.
Sejak kesepakatan iklim Paris 2015, pengurangan bahan bakar
minyak terjadi di mana-mana.
Dunia sedang melirik teknologi Lithium.
Masa
kejayaan minyak digerogoti oleh energi terbarukan dan lebih bersih.
Nikel yang diolah menjadi batherai lithium adalah senjata untuk melawan
dominasi minyak.
Baterai ini akan menjadi bahan baku mobil listrik yang
sebentar lagi diaplikasikan negara-negara di dunia.
Raksasa
industri seperti Marcedes, VW dan Tesla berada di belakang China dalam
pengembangan teknologi ini. Di bawah Jokowi, Indonesia sekarang berada
di jalur yang benar.
Inilah serangan balik mematikan dari Jokowi kepada
oposisi dan para mafia migas di belakangnya.
Saat
ini masa depan cerah telah menanti Indonesia dibawah Jokowi.
Dengan
kepemilikan cadangan nikel terbesar di dunia, artinya Indonesia
berpeluang mengembangkan menjadi lithium dan baterai.
Makanya
Jokowi tak segan mengeluarkan kebijakan larangan ekspor nikel setelah
Uni Eropa memboikot produk sawit kita. Jokowi dengan percaya diri
mengatakan akan mengolah keduanya dalam negeri. Uni Eropa kaget karena
Indonesia mampu mengolah B 30 dengan campuran minyak sawit yang kini
sudah dipasarkan.
Untuk nikel sendiri, di Marowali Utara tersedia bahan baku terhampar luas.
Dilansir dari tambang.com,
pemerintah telah meresmikan peletakan batu pertama pendirian proyek PT
QMB New Energy Materials.
Perusahaan kerjasama antara Indonesia, China,
dan Jepang ini, disebut sebagai proyek yang akan memproduksi bahan baku
baterai lithium.
Sebelumnya,
PT QMB New Energy Materials diresmikan pada Jumat (11/1) lalu.
Berdiri
di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP),
Morowali, Sulawesi Tengah. Ada tiga investor yang terlibat, di antaranya
GEM Co.,Ltd., Brunp Recycling Technology Co.,Ltd., Tsingshan, PT IMIP
dan Hanwa.
Wakil
Ketua Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Risono mengatakan, di
luar negeri, proyek itu disebut nickel chemical atau pengolahan kimia
nikel.
“Jika
nanti setelah beroperasi, pabrik tersebut menghasilkan 50.000 MT MHP.
Kandungan Nikel dan Kobaltnya masing-masing sekitar 20.000 MT dan 2.500
MT,” pungkas Risono.
"Dari
terminiologi bisnis dan teknologi, sebenarnya yang tepat adalah nickel
chemical atau lebih tepatnya Mixed Hydroxide Precipitate (disingkat)
MHP,” kata Risono kepada tambang.co.id, Senin (15/1) petang.
MHP
merupakan campuran nikel dan kobalt dalam senyawa hidoksida, yang masih
bercampur. Kandungannya sekitar 40 persen Ni dan 5 persen Co.
Lebih
lanjut, precursor itu masih membutuhkan pengolahan berikutnya, menjadi
material baterai lithium pada Battery Material Plant dengan menambahkan
LiOH untuk NCA atau Li2CO3 untuk NCM. Hasil akhirnya adalah Li-NCA atau
Li-NCA. Lithium ditambahkan dengan proporsi antara 9-11 persen.
“Inilah yang disebut Battery Material sebagai cikal bakal kutub positif baterai atau cathode active material,” paparnya.
Nanti masih ada beberapa proses panjang hingga jadi baterai lithium untuk kebutuhan mobil listrik di masa yang akan datang.
Makanya
saat ini Indonesia masuk menjadi salah satu 3 negara utama dari G 20.
Sekarang terlihat jelas siapa yang ingin Indonesia maju dan yang ingin
negara kita tetap terbelakang dengan mengusung tema komunis. Saat
kejayaan di depan mata, mereka ingin rakyat disibukkan dengan isu PKI,
komunis dan anti China untuk memuluskan bisnis minyaknya
Tapi
Tuhan tak tidur, dia yang menakdirkan Indonesia menjadi negara maju
maka tak akan ada satupun yang bisa menghalangi. Lewat tangan besi
seorang Jokowi dan watak keras kepalanya, impian Indonesia sebagai
negara maju ada di depan mata.
Begitulah kura-kura.
Referensi:
Rahbar: Kirim Bensin ke Venezuela, Awak Tanker Iran Berjihad
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar
dalam pesannya berterimakasih atas gerakan jihad para kapten dan seluruh
awak kapal tanker Iran yang membawa bahan bakar ke Venezuela.
Ayatullah
Sayid Ali Khamenei, Senin (8/6/2020) kepada para kapten dan awak kapal
tanker Iran mengatakan, semoga Allah Swt selalu memberikan kekuatan
kepada Anda semua, para kapten dan awak kapal tanker Iran, Anda telah
melakukan pekerjaan besar, gerakan yang Anda lakukan adalah gerakan
jihad, kalian telah membuat bangsa ini bangga.
Baru-baru
ini Iran mengirim lima kapal tanker berisi bensin ke Venezuela meski
ditekan sanksi ilegal Amerika Serikat. Para pengamat menyebut langkah
ini sebagai keberhasilan besar bagi Iran.
Berkat
kiriman bensin Iran ini, sekarang pemerintah Venezuela
kembali dapat mendistribusikan bahan bakar yang diperlukan warganya
di seluruh penjuru negara dengan sistem baru.
Di sisi lain, satu persatu kapal tanker Iran mulai kembali dari Venezuela setelah sukses menjalankan tugasnya. (HS)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/iran-i82130-rahbar_kirim_bensin_ke_venezuela_awak_tanker_iran_berjihad
Menyorot Perilaku Ganda Eropa terhadap Iran
Sejumlah negara Eropa bukan saja menolak bekerja
sama dengan Iran terkait ekstradisi kriminal keamanan dan ekonomi,
bahkan memberi suaka kepada penjahat tersebut.
Deputi Mahkamah Agung Iran bidang internasional dan hukum, Ali
Bagheri Kani Senin (8/6/2020) seraya menjelaskan poin ini mengkritik
perilaku ganda negara-negara Eropa. Seraya mengisyaratkan agitasi
propaganda dan dikte media pemerintah Inggris, Ali Bagheri Kani
mengatakan, London harus menjawab seluruh bangsa termasuk Iran dengan
alasan apa mereka berubah menjadi tempat perlindungan utama kriminal dan
penjahat hak-hak bangsa Iran ketimbang meneteskan air mata buaya bagi
pelarian kriminal ekonomi ini.Perlawanan terhadap koruptor bukan hal baru. Berbagai negara dunia telah menerapkan beragam metode dan undang-undang di masalah ini. Praktek korupsi memiliki banyak faktor dan di antaranya akibat tidak efektifnya badan pengawas, ketidakjelasan hukum dan undang-undang, struktur administrasi yang usang dan maraknya monopoli yang disertai dengan manajemen keliru.
Studi statistik menunjukkan bahwa meski posisi Iran di Indeks Persepsi Korupsi tahun 2017 lembaga internasional tidak transparan, tapi selama beberapa tahun terakhir kondisi ini semakin membaik. Namun demikian berlanjutnya tekad tegas memerangi praktek korupsi di Iran di seluruh bidang masih merupakan hal yang sangat penting.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei terkait hal ini di arahan strategisnya langkah kedua Revolusi Islam menekankan, keadilan dan perlawanan terhadap korupsi, keduanya saling terkait. Korupsi dan kerusakan moral serta politik tumpukan kotoran bagi negara dan pemerintah. Kotoran ini jika mengotori pemerintah maka akan merusak legalitasnya. Hal ini lebih serius dan fundamental bagi pemerintah Iran ketimbang pemerintah lain. Pasalnya pemerintah Republik Islam Iran membutuhkan legalitas lebih tinggi dari legalitas yang ada dan sendi-sendi lebih besar dari sekedar penerimaan sosial.
Upaya perlawanan efektif terhadap arus ini, selain membutuhkan tekad dan keseriusan badan hukum dalam menghadapi pelaku, juga membutuhkan interaksi di tingkat internasional. Sementara di bidang ini, tidak terlihat adanya transparansi dari sejumlah negara lain.
Di Iran sampai saat ini puluhan koruptor telah diadili dan hukumannya mulai dari eksekusi mati hingga kurungan jangka panjang serta hukuman berat pun dikenakan kepada para koruptor.
Di antara list koruptor ada nama seperti Shahram Jazayeri, Babak Morteza Zanjani dan Mahmoud Reza Khavari. Khavari, salah satu koruptor dengan dakwaan terlibat dalam penggelapan tiga ribu miliar toman melarikan diri ke Kanada tahun 2001. Ia memiliki kewarganegaraan Kanada. Realitanya adalah Iran kini di perang ekonomi menghadapi sanksi dan sabotase ekonomi. Di kondisi sensitif seperti ini, wajar jika setiap rintangan di perang pemberantasan korupsi atau dukungan sejumlah negara terhadap koruptor dapat dianggap sebagai bagian dari perang ekonomi.
Statemen deputi bindang internasional dan hukum Mahkamah Agung Iran sejatinya sebuah isyarat atas poin ini ketika ia mengatakan, sejumlah negara Barat bukan hanya tempat suaka para teroris yang tangannya berlumuran darah rakyat Iran, bahkan tempat aman bagi koruptor yang tangannya mengeruk saku-saku rakyat Iran. (MF)
Politisi Senior Venezuela Berterimakasih pada Rahbar Iran
Mantan wakil tetap Venezuela di PBB menyebut
sabotase Amerika Serikat terhadap negaranya gagal, pada saat yang sama
ia berterimakasih atas langkah kemanusiaan pemerintah dan Pemimpin Besar
Revolusi Islam Iran atau Rahbar dengan mengirim lima kapal tanker ke
Venezuela.
Fars News (9/6/2020) melaporkan, Jorge Valero Briceno kepada
stasiun televisi Al Mayadeen menuturkan, pembunuhan warga kulit hitam
Amerika, George Floyd oleh polisi negara itu mengungkap krisis
kemanusiaan, dan bobroknya sistem kapitalisme serta neoliberalisme
kepada dunia, dan ini merupakan kekalahan telak bagi Presiden Donald
Trump.
Ia menambahkan, pemerintah Trump adalah ancaman bagi perdamaian
global, dan seluruh bangsa dunia, sementara kami di Venezuela terus
meraih kemenangan dalam perang melawan wabah Virus Corona, dan berhasil
mengendalikannya.
Menurut Jorge Valero, agresi Amerika membuat akses Venezuela
terhadap obat-obatan tertutup, tapi di hadapan kebijakan imperialis dan
permusuhan yang diterapkan Amerika pada industri bensin kami, kami
menyambut dengan hangat bantuan Iran, dan kami ucapkan terimakasih
kepada Iran.
Mewakili rakyat Venezuela, Valero berterimakasih atas langkah kemanusiaan pemerintah Iran, dan Ayatullah Sayid Ali Khamenei.
"Rakyat Iran dan Venezuela bersaudara, dan keduanya akan
melanjutkan pertempuran melawan kebijakan permusuhan Trump," pungkasnya.
(HS)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/world-i82131-politisi_senior_venezuela_berterimakasih_pada_rahbar_iran
Re-post by MigoBerita / Selasa/09062020/15.31Wita/Bjm