» » » » » » Amerika "Gertak" Republik Islam Iran

Amerika "Gertak" Republik Islam Iran

Penulis By on Jumat, 24 Juli 2020 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin - Amerika "Gertak" Republik Islam Iran.
Berita Timur Tengah kali ini mengetengahkan kepongahan Amerika Serikat yang masih merasa menjadi "Polisi Dunia".
Lalu bagaimana Iran menghadapi gertak Amerika ini, baca lengkap dikumpulan artikel berita yang Migo Berita sajikan hingga tuntas ya.. Selamat Membaca

Iran Bongkar Kebohongan CENTCOM Terkait Manuver Dua Jet Tempur AS


Tehran, ARRAHMAHNEWS.COM Pesawat-pesawat tempur F-15 Amerika yang melakukan manuver berbahaya terhadap pesawat penumpang Iran yang mendekati bandara Beirut tidak “dalam misi udara rutin,” sebuah laporan mengatakan, menepis klaim yang dibuat oleh pejabat militer AS.
Kantor berita Nournews pada hari Jumat mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang akrab dengan masalah yang bertentangan dengan pernyataan yang dibuat oleh juru bicara CENTCOM, Bill Urban, bahwa jet AS “mencegat pesawat Iran setelah melanggar wilayah udara Lebanon” dan tidak berada di “misi udara rutin” ketika dua jet tempur itu terbang dekat ke pesawat Mahan Air.Sumber itu mengatakan F-15 mengganggu pesawat Iran di langit Lebanon ketika menjatuhkan ketinggian untuk mendekati bandara Beirut.Pada Kamis malam, pesawat tempur AS yang beroperasi secara ilegal di Suriah melakukan beberapa manuver “berbahaya” di dekat pesawat Mahan Air dalam tindakan pembajakan udara.
Pesawat Amerika mengabaikan beberapa peringatan oleh pilot Iran, tentang pentingnya menjaga jarak tetapi mereka melanjutkan manuver, kata sumber itu.
Penerbangan Mahan Air 1152 telah lepas landas dari Teheran dan sedang dalam perjalanan ke ibukota Lebanon ketika insiden itu terjadi di wilayah al-Tanf, Suriah.
CENTCOM mengklaim bahwa F-15 membuat “inspeksi visual” dari pesawat Iran “sesuai dengan standar internasional … untuk memastikan keselamatan personel koalisi” di pangkalan militer al-Tanf. Dan menambahkan bahwa F-15 melakukan “inspeksi visual standar dari pesawat penumpang Mahan Air pada jarak aman sekitar 1.000 meter.”
Sementara itu, penasihat parlemen Iran tentang urusan internasional, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan pada hari Jumat bahwa konsekuensi parah menunggu tindakan provokasi militer AS.
“Gangguan terhadap pesawat penumpang Iran oleh jet tempur Amerika sekali lagi membuktikan bahwa kehadiran orang asing di kawasan merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan,” katanya dalam sebuah postingan di akun Twitter-nya.

Dia menambahkan bahwa Zionis juga tidak dapat melakukan tindakan provokatif dan “segera mengatakan bahwa kami tidak terlibat.”
Episode hari Kamis tampaknya menunjukkan ciri khas dari insiden serupa yang berkaitan dengan pesawat Rusia pada tahun 2018.
Pada bulan September tahun 2018, Rusia mengatakan Suriah telah menembak jatuh salah satu pesawat militernya. Moskow menyalahkan Israel atas kematian 15 kru di dalamnya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan jet Israel telah menempatkan pesawat Il-20 ke jalur sistem pertahanan udara Suriah.
Menurut data kementerian, rudal Suriah pada kenyataannya menargetkan jet F-16 Israel sebelum tiba-tiba mengubah arahnya dan akhirnya menabrak pesawat Rusia.

Terorisme Amerika
“Tidak ada akhir dari tindakan kriminal rezim AS dalam mengancam kehidupan warga sipil, mulai dari terorisme ekonomi hingga terorisme penerbangan,” ujar Kazem Gharibabadi perwakilan permanen Iran untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina.
Menyoroti jenis kebijakan “paling kotor” yang diambil oleh AS, diplomat Iran itu bertanya, “Bukankah sudah waktunya bagi komunitas internasional untuk bersatu dalam menghadapi tindakan AS ini [yang] melanggar hukum internasional dan mengancam internasional? perdamaian dan keamanan serta memaksa negara ini untuk bertindak sebagai negara normal?”

Pejabat Iran juga menolak klaim CENTCOM
“Keberadaan radar dan peralatan pengawasan canggih, pengiriman jet tempur untuk mengidentifikasi jenis pesawat penumpang atau militer tidak dapat diterima sama sekali,” ujarnya.
Kazem Gharibabadi menambahkan bahwa penerbangan jet  tempur AS di wilayah udara Suriah tanpa persetujuan, dan pelanggaran terhadap kewajiban internasional Washington berdasarkan Konvensi Penerbangan Sipil Internasional.
Gharibabadi menekankan bahwa langkah melawan pesawat penumpang Iran harus secara serius dilakukan melalui Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Audit Keadilan dan PBB.
Dia juga mengatakan Republik Islam Iran berhak untuk membuat keputusan yang tepat atau mengambil tindakan sebagai tanggapan.
Sebelumnya pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengecam Amerika Serikat atas gangguan tersebut ..
“AS secara ilegal menduduki wilayah Negara lain, kemudian mengganggu pesawat sipil terjadwal – membahayakan penumpang sipil yang tidak bersalah seolah-olah melindungi pasukan pendudukannya,” kata menteri luar negeri Iran.
Organisasi Penerbangan Sipil Iran telah mengatakan akan secara serius mengejar kasus ini dan mengajukan pengaduan atas tindakan “melanggar hukum” di ICAO.
Iran mendesak ICAO untuk segera mengatasi tindakan tersebut, yang merupakan “pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional, standar dan peraturan penerbangan.” (ARN)
Iran Bongkar Kebohongan CENTCOM Terkait Manuver Dua Jet Tempur AS
Mahan Air

Iran Akan Ambil Langkah Politik dan Hukum Terkait Aksi 2 Jet Berbahaya AS

TEHRAN – Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa kami akan mempelajari rincian kecelakaan pesawat sipil “Mahan” untuk mengambil langkah-langkah politik dan hukum setelah penyelidikan lebih lanjut.
Kementerian Luar Negeri Iran yang dikutip RT Arabic mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan protes kepada kedutaan Swiss di Teheran, yang melayani kepentingan Amerika, bahwa Washington memikul tanggung jawab atas setiap kecelakaan yang diderita oleh pesawat Mohan.
Laporan itu juga menyatakan bahwa Kemenlu Iran telah memberi tahu dubes Iran untuk PBB, Majeed Rawanchi, yang pada gilirannya memberi tahu Sekretaris Jenderal António Guterres bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat Mohan Air.
Hari ini, dua pesawat tempur Amerika mencegat sebuah pesawat penumpang Iran di atas wilayah udara Suriah, ketika sedang menuju ke Beirut.
Televisi Iran mengatakan bahwa dua pesawat tempur mendekati pesawat penumpang Iran di wilayah udara Suriah, hingga menyebabkan pilot mengubah ketinggian dengan cepat untuk menghindari tabrakan, yang menyebabkan sejumlah penumpang cedera.
Pilot dari maskapai “Mohan Air”, mengatakan bahwa selama kontaknya dengan dua jet tempur AS untuk menjaga jarak yang aman, kedua pilot itu memberitahunya bahwa mereka adalah tentara Amerika.
Televisi pemerintah mengatakan kedua jet tempur itu mendekati hingga 100 atau 200 meter dari pesawat penumpang, dan menggambarkan insiden itu sebagai “petualangan berbahaya AS”.
Laporan itu juga mengatakan setidaknya tiga penumpang mengalami cedera, di samping cedera kecil pada sejumlah awak pesawat.
Pada bagiannya, agen berita “Mehr” mengatakan bahwa pesawat meninggalkan Bandara Internasional Beirut setelah pengisian bahan bakar, menunjukkan bahwa pilot akan menyerahkan laporan rinci tentang kecelakaan setelah kedatangannya di Teheran.

Kantor berita “Tasnim” mengkonfirmasi bahwa pesawat itu tidak membawa tokoh politik atau militer. Otoritas Penerbangan Sipil Suriah melaporkan bahwa insiden itu terjadi di wilayah Al-Tanf antara Irak dan Suriah. (ARN)

Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/07/24/iran-akan-ambil-langkah-politik-dan-hukum-terkait-aksi-2-jet-berbahaya-as/

Hizbullah Kecam Gangguan Militer AS atas Pesawat Iran Sebagai ‘Aksi Teroris’

Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengutuk gangguan pesawat tempur Amerika Serikat atas pesawat penumpang Iran di wilayah udara Suriah.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat, Hizbullah mengatakan gangguan terhadap pesawat penumpang Iran oleh jet tempur AS di wilayah udara Suriah adalah “tindakan teroris” dan “masalah yang sangat berbahaya” yang dapat memiliki konsekuensi mengerikan bagi seluruh kawasan Timur Tengah.Pernyataan itu mengatakan intersepsi Amerika terhadap pesawat sipil, yang melibatkan warga negara Lebanon, mengharuskan tindakan internasional yang tegas terhadap AS.Pada Kamis malam, pesawat tempur AS yang beroperasi secara ilegal di Suriah melakukan manuver agresif yang sangat dekat dengan pesawat penumpang Iran, Mahan Air, di atas wilayah al-Tanf, Suriah.
Penerbangan 1152 Mahan Air lepas landas dari Teheran dan sedang dalam perjalanan ke ibukota Lebanon, Beirut, ketika insiden itu terjadi.
Hizbullah menegaskan kembali dukungannya untuk Republik Islam dan Suriah dalam menghadapi tindakan Amerika yang bermusuhan.
Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan juga mengecam langkah AS itu, dan menyebutnya sebagai “serangan terang-terangan” serta mengatakan bahwa wajar jika mengajukan pengaduan ke pengadilan internasional.
Sebelumnya pada hari Jumat, Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengatakan akan mengejar masalah ini dan mengajukan keluhan dengan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). (ARN)
Hizbullah Kecam Gangguan Militer AS atas Pesawat Iran Sebagai 'Aksi Teroris'Hizbullah Kecam Gangguan Militer AS atas Pesawat Iran Sebagai 'Aksi Teroris'
Meme AS Pepet Pesawat Komersil Iran

Rusia: White Helmets Berkolusi dengan Teroris di Suriah dengan Kedok Kemanusiaan

Moskow, ARRAHMAHNEWS.COM Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa White Helmets terus berkolusi dengan teroris Takfiri yang beroperasi di Suriah, dan terlibat dalam tindakan penjarahan dan perampokan di bawah kedok aksi kemanusiaan.
“Barat belum meninggalkan dukungannya atas Helm Putih dan afiliasinya. Kami telah berulang kali menunjuk fakta bahwa label kemanusiaan dari kelompok itu sebenarnya terletak pada penjarahan, pemerasan, perampokan, misinformasi yang disengaja, serangan kimia bendera palsu, serangan udara dan artileri, serta kolusi langsung dengan terorisme,” Sputnik Arabic mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova yang mengatakan dalam konferensi pers di Moskow pada hari Kamis.Awal tahun ini, Direktur Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergey Naryshkin, mengatakan bahwa badan intelijen Barat mensponsori White Helmets dan menawarkan dukungan penuh kepada mereka untuk menyebarkan berita palsu dalam upaya untuk menuduh pasukan pemerintah Suriah sebagai alasan untuk tindakan agresi terhadap Damaskus.“White Helmets adalah organisasi yang dibiayai oleh dinas intelijen di luar negeri … Ini memenuhi tujuan mereka dalam kerangka kampanye propaganda melawan rakyat Suriah, dan Republik Arab Suriah pada umumnya,” kata pejabat tinggi Rusia pada saat itu. BACA JUGA:
Dia menambahkan bahwa militer Rusia telah membuktikan bahwa rekaman video dugaan serangan kimia di kota Douma, yang terletak sekitar 10 kilometer (6 mil) timur laut ibukota Damaskus, pada bulan April 2018 dipentaskan dan operasi bendera palsu.
Kelompok White Helmets dikenal karena koordinasinya dengan kelompok teroris di Suriah untuk melakukan serangan kimia secara bertahap yang bertujuan untuk menuduh pasukan pemerintah Suriah dan menciptakan dalih untuk tindakan agresi terhadap pasukan Suriah oleh koalisi militer pimpinan Amerika Serikat yang hadir di Suriah sejak sekitar 2014.
Kelompok ini telah terlibat dalam serangan semacam itu sebelumnya. (ARN)
Rusia: White Helmets Berkolusi dengan Teroris di Suriah dengan Kedok Kemanusiaan
White Helmets

AS Perintahkan China Tutup Konsulat di Houston

Washington, LiputanIslam.com–Pemerintah AS meminta China untuk menutup Kantor Paspor dan Visa Konsulat China di Houston, Texas. Demikian laporan dari kepala editor Global Times baru-baru ini.
Kemenlu Beijing pun mengkonfirmasikan laporan tersebut bahwa Washington “tiba-tiba” memerintahkan penutupan itu pada tanggal 21 Juli kemarin.
Sebagai tanggapan, China pun mengecam keras perintah AS. Jubir Kemenlu China, Wang Wenbin, juga meminta AS agar membatalkan perintah itu jika tidak mau menerima balasan.
Selain itu, Wenbin menyebut keputusan AS itu sebagai “provokasi politik” dan “pelanggaran berat hukum internasional”. “China dengan tegas mengutuk tindakan pemberontakan yang tidak adil ini, merusak hubungan China-AS … China menyerukan AS untuk segera mencabut keputusan keliru ini,” tegasnya.
Saat ini, Beijing mengoperasikan lima Konsulat Jenderal di AS yaitu di New York, Chicago, San Francisco dan Los Angeles, serta Kedutaan Besar di Washington, DC. (ra/sputnik)
blank
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/as-perintahkan-china-tutup-konsulat-di-houston/

China Balas Memerintahkan Penutupan Konsulat AS di Chengdu

Beijing,LiputanIslam.com-Setelah reaksi dan pernyataan keras para pejabat China untuk membalas keputusan AS yang menutup Konsulat China di Houston, hari ini (Jumat 24/7) Beijing mengumumkan tindak pembalasannya secara resmi.
Menurut laporan stasiun televisi CGTN, Kemenlu China dalam statemennya menyatakan, Pemerintah AS diinstruksikan untuk segera menutup konsulatnya di kota Chengdu.
“Kondisi terkini antara China dan AS adalah sesuatu yang tak ingin disaksikan oleh China. Semua tanggung jawab atas keadaan ini berada di pundak AS,”demikian disebutkan dalam statemen tersebut.
Jubir Kemenlu AS, Morgan Ortagus, pada hari Rabu (22/7) kemarin mengkonfirmasi instruksi penutupan Konsulat China di Negara Bagian Texas. Terkait alasan dari keputusan tersebut, Ortagus mengklaim,”Kami memerintahkan penutupan Konsulat China di Houston demi melindungi kepemilikan spiritual dan informasi pribadi warga AS.”
Statemen ini ditanggapi oleh Jubir Kemenlu China, Hua Chunying melalui akun Twitter-nya.
“AS menuntut agar Konsulat China di Houston ditutup dalam tempo 3 hari. Motifnya adalah ‘melindungi kepemilikan spiritual dan informasi pribadi warga AS.’ Ini sungguh sangat menggelikan,”cuit Chunying. (af/alalam/fars)
blank
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/china-balas-memerintahkan-penutupan-konsulat-as-di-chengdu/

Soal “Pelecehan” Pesawat Penumpang, Iran Ingatkan Bisa Membalas AS

Teheran, LiputanIslam.com –  Para pejabat Iran melontarkan berbagai pernyataan keras terkait dengan peristiwa jet tempur F-15 milik Amerika Serikat (AS) mendekati pesawat penumpang Iran Mahan Air di angkasa Suriah.
Sekretaris Dewan Kebijaksaan Republik Islam Iran Mohsen Rezai memberikan peringatan bahwa negaranya dapat membalas tindakan apapun yang dilakukan AS dan Israel terhadap Iran.
“Tindakan apapun, baik dilakukan oleh Amerika ataupun Israel, tidak akan dibiarkan tanpa reaksi,” tegas Rezai, Jumat (24/7/2020).
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, peristiwa yang terjadi pada Kamis lalu tersebut telah menyebabkan pilot pesawat Airbus 310 milik maskapai penerbangan Mahan Air, Iran, terpaksa menurunkan ketinggian terbang secara mendadak setelah didekati oleh dua unit jet tempur F-15 AS. Kondisi yang dialami pesawat Mahan Air dalam perjalanan terbang dari Teheran, Iran, menuju Beirut, Libanon, ini menyebabkan beberapa penumpang menderita luka dan dirawat di Beirut.

Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menyebut jet tempur AS itu telah melakukan tindakan permusuhan dan pelanggaran hukum terhadap pesawat penumpang Iran. Dia menekankan keharusan menghentikan pelanggaran aturan internasional sebelum tindakan itu berakhir dengan bencana.
“AS secara ilegal menempati wilayah negara lain, dan kemudian melecehkan pesawat sipil terjadwal – membahayakan penumpang sipil – seolah untuk melindungi pasukan pendudukannya,” tulis Zarif di akun Twitter-nya, Jumat. Menteri Pembangunan Jalan dan Perkotaan Iran Mohammad Eslami menyebut tindakan jet tempur AS itu sebagai aksi teror, dan menyatakan bahwa Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAOI) telah mengajukan pengaduan kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
“Ini merupakan aksi teror pemerintah AS yang melawan hukum dan menindas. Ini merupakan agresi internasional yang khas dari pemerintah Amerika yang melanggar hukum,” kecam Eslami.
Baca: AS Klaim Jetnya “Bertindak Profesional dan Berada di Jarak Aman” dari Pesawat Iran
Wakil Presiden Iran Urusan Hukum Laya Joneidi menyatakan bahwa tindakan mengganggu pesawat penumpang merupakan pelanggaran terhadap peraturan dan ketentuan internasional.
Dia menjelaskan, “Perilaku jet tempur terhadap Penerbangan No. 1152 Mahan Air dan menciptakan masalah bagi pesawat penumpang, dan itupun terjadi di angkasa negara ketiga, tergolong pelanggaran mencolok terhadap keamanan penerbangan dan prinsip kebebasan terbang pesawat sipil.” (mm/alalam/fna)
blank
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/soal-pelecehan-pesawat-penumpang-iran-ingatkan-bisa-membalas-as/

China Desak PBB untuk Segera Cabut Sanksi atas Suriah

Beijing, ARRAHMAHNEWS.COM China menyerukan pencabutan pemaksaan sepihak yang dikenakan pada Suriah, Kantor Berita Xinhua melaporkan pada hari Jumat.
Geng Shuang, wakil perwakilan tetap Tiongkok untuk PBB, menyerukan saat konferensi video terbuka Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi politik di Suriah.“Kami mendesak negara-negara yang berkepentingan untuk merespons secara efektif terhadap seruan Sekretaris Jenderal dan utusan khususnya untuk mengangkat langkah-langkah pemaksaan sepihak yang diterapkan di Suriah.”
“Kami juga meminta PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan untuk menilai dampak kemanusiaan dari sanksi sepihak sebagai bagian integral dari laporan kemanusiaan,” kata Geng.
“Mereka yang mengklaim bahwa sanksi sepihak tidak merugikan Suriah harus bergabung dengan China dan banyak negara lain dalam meminta laporan Sekretaris Jenderal tentang masalah ini,” kata diplomat China itu.
Dia juga mengatakan bahwa alasan di balik penderitaan rakyat Suriah jelas, di mana tahun-tahun blokade ekonomi dan sanksi ilegal telah memperburuk kondisi sosial, ekonomi dan kemanusiaan di Suriah, merusak mata pencaharian rakyat sipil dan menyebabkan penderitaan luar biasa bagi orang-orang Suriah yang orang tidak bersalah, terutama perempuan dan anak-anak.
“Pada saat kritis ini, sanksi sepihak telah merusak kemampuan Suriah untuk memastikan akses ke makanan, pasokan kesehatan, dan dukungan medis yang diperlukan untuk menghadapi virus Corona” dan ini bertentangan dengan kemanusiaan dan sama sekali tidak dapat diterima,” kata diplomat China itu.
Utusan itu meminta komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah yang dapat membantu pemerintah Suriah dalam menghadapi tantangan ekonomi dan kemanusiaan ini. (ARN)
China Desak PBB untuk Segera Cabut Sanksi atas Suriah
Dubes China di PBB

Iran Resmi Bantah Adanya Serangan Cyber dalam Beberapa Insiden Ledakan dan Kebakaran

Teheran, LiputanIslam.com –  Iran secara resmi membantah klaim ataupun spekulasi bahwa sejumlah insiden ledakan dan kebakaran di Iran belakangan ini terjadi akibat serangan cyber.
Bantahan itu dinyatakan oleh  juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Seyed Abbas Mousavi sembari menegaskan bahwa negara republik Islam ini berhak membela diri dan membalas seandainya memang menjadi sasaran serangan cyber.
Kepada wartawan di Teheran, Kamis (23/7/2020), Mousavi memastikan insiden-insiden tersebut tak ada kaitannya dengan serangan cyber seperti yang diklaim ataupu diduga oleh berbagai pihak.
“Ribuan serangan cyber dilakukan terhadap infrastruktur negara ini setiap hari, sehingga bukanlah hal baru; banyak di antaranya terhalau tanpa dampak apapun oleh sistem pertahanan dan komputer canggih serta tim tanggap bencana komputer kami,” terang Mousavi.
“Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa serangan cyber yang lebih luas telah terjadi pada infrastruktur negara ini, yang menurut analisa teknis dapat dikatakan telah didukung atau dilakukan oleh beberapa pemerintah,” tambahnya.
Menurut Mousavi, penyerang gagal mencapai tujuan utama serangannya, sementara para ahli Iran yang telah melakukan survei teknis dan elektronik forensik telah mendeteksi negara-negara luar serta berbagai kelompok yang berada di balik serangan.
Mousavi juga menyebutkan bahwa kejahatan dan pelanggaran hukum internasional, yang sebagian besar dilakukan oleh pemerintah AS, merupakan masalah yang menjadi perhatian global sehingga masyarakat internasional harus menanggapinya dengan tepat. Ketika diitanya ihwal pemberitaan bahwa perintah AS meluncurkan serangan cyber terhadap Iran dan beberapa negara lain, Mousavi mengatakan, “Kebakaran belakangan ini tidak ada hubungannya dengan serangan siber. Mengenai perintah Presiden AS Trump, sangatlah wajar untuk mengatakan bahwa mulai sekarang pemerintah AS akan menjadi tersangka utama dari setiap serangan cyber yang dilakukan terhadap Iran, kecuali jika terbukti sebaliknya.”
Mousavi menegaskan kembali bahwa Iran memiliki hak yang sah untuk membalas secara tepat waktu, dan bahwa Iran dapat menggunakan segala cara, baik di dunia maya ataupun dengan senjata lain, untuk melawan dan membalas serangan cyber. (mm/fna)
blank
Jubir Kemenlu Iran, Abbas Mousavi. Sumber: Presstv
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/iran-resmi-bantah-adanya-serangan-cyber-dalam-beberapa-insiden-ledakan-dan-kebakaran/

Mengapa Poros Resistensi Tak Kunjung Membalas Serangan Israel ke Suriah?

LiputanIslam.com –  Warga Suriah ataupun kalangan yang pro-Poros Resistensi tentu patut bertanya-tanya mengapa serangan Israel ke berbagai posisi strategis di Suriah tak kunjung dibalas? Mengapa serangan itu dibiarkan berlalu begitu saja sehingga antara lain membuka peluang bagi sebagian orang untuk memperolok dan membully Poros Resistensi?
Seperti diketahui, Poros Resistensi (Mihwar al-Muqawamah) adalah sedikit negara dan kelompok pejuang yang memilih melawan agenda makar Amerika Serikat dan Israel di Timur Tengah daripada berkompromi sebagaimana kebanyakan negara Arab.
Memang, tak semua hal yang diketahui mesti dikatakan, terutama berkenaan dengan perkara yang sensitif. Berbeda dengan realitas Arab, atau para awam politik, yang bahkan bebas mengatakan apa saja yang tak diketahuinya, entah demi fitnah ataupun menghibur diri, dan lupa musuh mereka yang sebenarnya.
Namun, setidaknya patut dicatat bahwa para pemimpin Poros Resistensi dalam berbagai kesempatan telah mengisyaratkan bahwa “Israel tidak tahu bahwa kami mengetahui apa yang Israel ketahui”. Artinya, poros ini mengetahui kapan, bagaimana, di mana, dan dalam kondisi apa balasan itu akan terjadi.
Dari sini lantas perlu dimengerti dua aspek operasi serangan balasan; pertama, strategis; kedua, penjagaan entitas dan integritas negara Suriah, dengan penjelasan sebagai berikut;
Aspek pertama bertolak dari proses penggalangan kekuatan untuk mengubah proyek resistensi dari ancaman strategis menjadi ancaman eksistensial bagi Rezim Zionis Israel. Karena itu, balasan tidak akan sebatas reaksi ala Arab yang sudah menjadi fenomena biasa bagi kaum Zionis. Balasan Poros Resisteni akan terjadi melalui kajian yang matang. Kubu ini diam bukan karena uzur ataupun amnesia. Sebaliknya, mereka meyakini sepenuhnya bahwa membalas adalah kewajiban yang mutlak harus ditunaikan.
Tak bisa dipungkiri bahwa serangan berulang Israel ke Suriah menimbulkan kerugian, karena terkadang memang mengena sasarannya. Tapi apakah target-target Poros Resistensi sedemikian terbuka sehingga menandai kebodohan secara militer, ataukah merupakan target yang daya ledaknya akan sangat tinggi dan melampau target yang menjadi acuan musuhnya?
Pertanyaan ini layak diangkat, sebab jika tidak demikian, lantas apa arti akumulasi kekuatan dan sarana militer serta pesatnya perkembangan persenjataan Poros Resistensi? Meski mendapat serangan demi serangan dari Israel, Poros Resistensi ternyata masih dapat terus menggalang kekuatan yang akan menjungkir balikkan perimbangan kekuatan di laut, udara, dan darat.  Fakta ini diketahui lawan maupun kawan, dan semua tahu bahwa pada saatnya nanti perang akan berkobar di mana Poros Resistensi akan menggunakan rudal-rudal dan senjata-senjata mutakhir berpresisi tinggi.
Jadi, sejauh ini Israel memang sesekali melancarkan serangan yang terkadang mengena sasaran, tapi Poros Resistensi juga terus menggalang kekuatan dan eksistensi militernya. Bagi poros ini, sedikit kerugian tidaklah masalah selagi banyak keuntungan masih dapat dikeruk.
Dengan demikian, serangan Israel selama ini belum banyak dibalas bukan karena Poros Resistensi bodoh ataupun gentar, melainkan semata demi menjaga kelancaran suatu proses eskalasi dan ekstensifikasi kekuatan militernya. Mereka tetap berjalan meski terkadang ada kerikil dalam sepatu, dan itu sejak awal sudah mereka perhitungkan. Ini berarti bahwa Israel gagal membendung proses itu. Apa yang bisa dilakukan oleh para pemimpin Zionis di depan publiknya hanyalah mengaku sudah berusaha membendung proses itu. Aspek kedua bertolak dari upaya mempertahankan Suriah yang merupakan negara kunci bagi Poros Resistensi. Di sini yang menjadi prioritas adalah pemulihan integritas dan ketahanan negara Suriah, yang berproses seiring dengan penggalangan kekuatan militer Suriah yang sudah pasti menderita kerugian jiwa dan materi yang besar akibat konflik yang berjalan lebih dari 10 tahun.
Inilah tujuan utama Poros Resistensi di saat Israel telah, sedang, dan akan terus melakukan apa yang dapat ia lakukan untuk menghalangi tujuan itu, mulai dari menyokong kelompok-kelompok pemberontak dan teroris secara langsung sejak awal Perang Suriah dan kemudian campur tangan langsung di Suriah selatan hingga mengandalkan serangan udara secara berulang dengan dalih demi menekan pasukan Iran di Suriah dan membendung pengiriman senjata mutakhir Iran untuk Hizbullah di Libanon. Lagi pula, meski merugikan, serangan Israel itu juga memacu proses penguatan secara signifikan kemampuan tentara Suriah terutama di bidang pertahanan udara.
Dalam konteks ini, pertanyaan yang patut dicamkan ialah jika serangan udara Israel itu dimaksudkan untuk mencegah tujuan utama Poros Resistensi, yaitu pulihnya kedaulatan dan integritas Suriah, kalahnya terorisme, dan terbangunnya pemerintahan yang tangguh, lantas untuk apa dan demi maslahat apa Suriah meladeni serangan yang sengaja dilakukan Israel dan direncanakan pula oleh Barat sebagai provokasi yang jika Suriah terpancing maka akan ada badai serangan Israel dan Barat terhadap kekuatan yang tersisa pada tentara dan pemerintah Suriah?
Atas dasar ini, ada hikmah di balik kesabaran untuk tidak segera membalas dan terpancing provokasi musuh. Poros Resistensi harus tetap fokus pada perencanaan yang sudah digodok oleh para pemimpinannya, dan jangan sampai terpecah selagi proses penggalangan kekuatan militer tetap berjalan relatif mulus untuk menyongsong segala perang di masa mendatang.
Video yang dipublikasi oleh Hizbullah sebagai salah satu komponen Poros Resistensi mengenai sasaran-sasaran yang dapat mereka jangkau di seluruh wilayah Israel telah menimbulkan ketakutan di Israel. Dan publikasi video ini tak lain merupakan satu pesan sederhana mengenai bagaimana aksi Poros Resistensi pada suatu saat nanti ketika bom waktu perang besar sudah meledak. (mm/alalam)
blank
Sumber Berita : https://liputanislam.com/fokus/mengapa-poros-resistensi-tak-kunjung-membalas-serangan-israel-ke-suriah/

Arab Teluk dan Para Pejuang Palestina Dalam Sorotan Mata Elang Menteri Intelijen Israel

LiputanIslam.com – Menteri Intelijen Israel Eli Cohen menyatakan pihaknya meyakini bahwa pendekatan hubungan negara Zionis ini dengan dunia Arab akan terus menguat kuat dengan alasan bahwa persoalan Timur Tengah terus mengerucut pada apa yang disebutnya ancaman negara Republik Islam Iran.
Dalam wawancara dengan saluran i24news , Cohen yang juga pernah menjabat menteri ekonomi dan industri di masa pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya menambahkan bahwa banyak negara Arab tertarik kepada keterdepanan dan inovasi Israel di bidang teknologi tinggi.
Dia menjelaskan bahwa perkembangan ini terjadi terutama ketika signifikansi minyak dan gas menyusut, sementara signifikansi teknologi meningkat, sehingga Kerajaan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan negara-negara lain tertarik untuk bekerjasama dengan Israel, dan ini lantas menjadi kepentingan kolektif.
Belakangan ini terjadi pertumbuhan pesat dalam hubungan antara Israel dan negara-negara Arab pesisir Teluk Persia, seperti terlihat antara lain dari kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Oman. Di negara kesultanan itu dia mengadakan pertemuan dengan Sultan Qaboos bin Said dan para pejabat Oman lainnya.
Kemudian, Rabi Amerika terkemuka Marc Schneier berharap Bahrain dapat menjadi lokomotif normalisasi hubungan negara-negara Arab Teluk dengan Israel. Menurut surat kabar Israel Jerusalem Post, Schneier menyebutkan adanya sikap positif Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa mengenai hubungan Arab dengan Israel.
Sementara itu, perusahaan penyiaran semi-resmi Israel KAN, atau saluran pertama TV Israel, belum lama ini menjadi tuan rumah sebuah acara talk show yang menghadirkan menteri Israel dari partai Likud tersebut sebagai narasumber diskusi mengenai perkembangan terbaru seputar konfrontasi Israel dengan faksi-faksi pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Pada kesempatan itu dia  menyiratkan pengakuan Israel atas kemampuan para pejuang Palestina melawan pasukan Zionis yang selama ini disebut-sebut sebagai salah satu pasukan paling tangguh di dunia.
Saat menanggapi pertanyaan Diretur Utama Institut Studi Keamanan Nasional Israel (INSS) Udi Dekel, Cohen memastikan daya pencegahan Israel terkikis parah oleh kemampuan para pejuang Palestina. Dia menyebutkan bahwa peluncuran sekitar 500 roket pejuang Palestina ke wilayah selatan Israel dalam satu kurun waktu tertentu merupakan satu bukti nyata bahwa daya pencegahan Israel sudah kadaluarsa.
Selanjutnya, ketika ditanya tentang solusi yang dia usulkan untuk memulihkan daya pencegahan Israel terhadap perlawanan Palestina di Jalur Gaza, dia mengatakan bahwa solusinya yang terbaik adalah menghabisi semua pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza dan menghancurkan bangunan-bangunan yang menjadi tempat tinggal mereka. Menurutnya, operasi serangan yang terfokus sedemikian rupa akan menimbulkan efek jera bagi para pemimpin Hamas.
Jurnalis militer KAN Carmela Menashe yang ikut serta dalam talk show tersebut lantas menyoal opsi penghancuran bangunan tersebut, mengingat di bangunan itu banyak anak kecil dan orang-orang lain yang tak berdosa.
Menghadapi pertanyaan ini, Cohen bersembunyi di balik klaimnya bahwa Israel bukan saja memiliki kekuatan militer yang tangguh, melainkan juga mempunyai perangkat intelijen terkuat di dunia yang memungkinkan rezim Zionis untuk membunuhi para pemimpin Hamas tanpa perlu mengorbankan anak-anak kecil dan warga sipil lainnya.
Seakan tak banyak anak kecil Palestina yang menjadi korban berbagai aksi militer Israel selama ini, Cohen menekankan bahwa pemerintah Israel harus segera kembali menggulirkan misi pembunuhan secara terfokus. Dia menyoal, “Kapan negara Ibrani ini menerapkan pembunuhan secara terfokus? Sudah terlalu lama Tel Aviv menahan diri dari aksi yang akan berdampak positif bagi keamanan nasional negara Ibrani ini.” (mm/raialyoum)
blank
Sumber Berita : https://liputanislam.com/fokus/arab-teluk-dan-para-pejuang-palestina-dalam-sorotan-mata-elang-menteri-intelijen-israel/

Sesumbar Sarang Laba-laba yang Terbukti Dusta

LiputanIslam.com-Jubir Angkatan Bersenjata Iran, Abulfazl Shekarchi, pada hari Kamis (16/7) kemarin mengumumkan, sepanjang 9 tahun kehadiran legal konselor militer Iran di Suriah, hanya 8 personel yang gugur dalam serangan udara dan rudal Rezim Zionis.
Beberapa waktu lalu, media-media Israel mengklaim, operasi serangan udara Rezim Zionis ke basis-basis Iran di Suriah mencapai jumlah 200 serangan. Setelah itu, media-media ini berupaya menggunakan muslihat-muslihat media untuk mengesankan bahwa tiap serangan baru di Suriah menargetkan personel dan basis Iran. Mereka juga membumbui bahwa serangan-serangan itu mendatangkan kerugian materi dan jiwa atas Iran.
Namun, Jubir Angkatan Bersenjata Iran telah menegaskan, bahwa tak satu pun dari serangan Israel itu dibiarkan begitu saja. Iran dan Poros Perlawanan selalu membalas setiap agresi yang ditujukan kepada mereka.
Setelah mengumbar klaim soal jumlah 200 serangan udara atas basis-basis Iran, Rezim Zionis berusaha membesar-besarkan serangan-serangan itu, dan mengesankan bahwa Iran tak berdaya untuk membalasnya. Di saat bersamaan, media-media Zionis juga menyensor pembalasan yang dilancarkan Poros Perlawanan.
Israel juga menyalahgunakan kondisi internasional untuk mengesankan bahwa Tel Aviv telah sukses meraih tujuannya, yaitu menjauhkan Iran dari Suriah dan mengakhiri bantuan Teheran kepada Poros Perlawanan.
Namun, statemen Shekarchi kemarin telah menegaskan keberlanjutan kehadiran legal Iran di Suriah dan bantuannya untuk Poros Perlawanan. Statemen ini juga menunjukkan bahwa Israel hanya bicara soal mimpi-mimpi yang tak akan terwujud, baik di meja perundingan atau di medan tempur. Pasca insiden Natanz, media-media Israel juga ingin mengesankan bahwa perang Tel Aviv vs Teheran  “telah dipindah ke dalam wilayah Iran,” meski klaim ini ditanggapi dingin oleh para petinggi Israel. Media-media tersebut menyangka, klaim mereka diterima opini umum lantaran tak ada sanggahan relevan media. Namun, pernyataan Shekarchi kemarin telah menjawab semua klaim dusta mereka.
Kunjungan Esmail Qaani (Komandan Pasukan Quds IRGC) ke Suriah, juga penegasan Dubes Iran soal dukungan Teheran kepada Pemerintah dan rakyat Suriah dalam menghadapi UU Caesar, juga lawatan Menlu Iran di awal krisis Corona, semua ini menunjukkan bahwa keberadaan Iran di Suriah adalah legal dan berdasarkan permintaan resmi Damaskus serta akan tetap berlanjut. (af/alalam)
blank
Sumber Berita :  https://liputanislam.com/fokus/sesumbar-sarang-laba-laba-yang-terbukti-dusta/

Re-post by Migo Berita / Sabtu/25072020/11.55Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya