» » » » » » » Presiden satu-satunya Naik Sepeda Motor "Demi Indonesia"

Presiden satu-satunya Naik Sepeda Motor "Demi Indonesia"

Penulis By on Jumat, 12 November 2021 | No comments

Migo Berita - Banjarmasin - Presiden satu-satunya Naik Sepeda Motor "Demi Indonesia". Apakah benar demikian?? Bahwa pak Presiden kita Ir.Jokowidodo adalah satu-satunya Presiden didunia yang menunggang Sepeda motor untuk memperkenalkan Indonesia lebih Terkenal dari sebelumnya. Mungkin ada yang pro dan kontra atas pendapat ini, namun ini faktanya. Silahkan baca hingga tuntas artikel yang telah kita kumpulkan agar tidak gagal paham.

Jokowi Jajal Sirkuit Mandalika, Sirkuit Fomula E Apa Kabar?

Sebelumnya diberitakan kalau pihak Ducati marah besar karena ada oknum yang melakukan unboxing motor secara ilegal hingga masalah ini menjadi besar dan viral di mana-mana.

Tapi barusan ada berita klarifikasi dari pihak Ducati. Pihak Ducati angkat bicara soal isu tersebut. Ducati membantah mengeluarkan pernyataan resmi menyikapi pembukaan kargo berisi motor tim Aruba.

"Bertentangan dengan yang diberitakan sejumlah media. Paolo Ciabatti dan Ducati Corse tidak pernah mengeluarkan pernyataan resmi menyikapi insiden di Mandalika," tulis Ducati lewat akun Twitternya.

Nah, pertanyaannya, siapa yang bikin berita sebelumnya soal pihak Ducati marah-marah? Ada yang menambah bumbu, tapi ya sudahlah, tak usah terlalu dipikirkan. Toh, akhirnya ini tidak lagi dipermasalahkan. Anggap saja masalah ini clear dan jadikan sebagai pelajaran.

Ada satu hal yang lagi heboh di media sosial. Siapa lagi kalau bukan Pak Jokowi yang tiba di sirkuit Mandalika sekaligus menjajal motornya di sana.

Diberitakan bahwa Presiden Jokowi resmi menjajal Sirkuit Mandalika, Lombok yang akan digunakan pada balapan WSBK Mandalika pekan depan.

Dalam video tersebut, terlihat Presiden Jokowi mengenakan serba hitam, mulai dari helm, jaket, celana dan sepatu hitam. Jokowi mengendarai sepeda motor yang diyakini sebagai Kawasaki W175. Ada tulisan RI 1 pada bagian fairing dan buntut sepeda motor yang merupakan hasil Katros Garage beberapa tahun silam.

Setelah menjajal trek Sirkuit Mandalika, Presiden Jokowi dijadwalkan meresmikan sirkuit yang akan menggelar balapan WSBK Mandalika pada 19-21 November mendatang.

Siapa yang sudah tidak sabar menunggu tanggal 19 November? Atau siapa di sini yang berencana datang ke sana dan menyaksikan langsung?

Seperti kata Kiky Saputri saat me-roasting Anies, apa kabar Formula E?

Sepertinya yang di Jakarta sedang merasa tertampar karena Formula E sampai kini masih belum jelas treknya di mana. Lagipula Formula E masih diusut KPK. Kalau bermasalah, habislah sudah.

Kalau kita lihat, euforia Mandalika sungguh luar biasa. Banyak Youtuber yang terus-terusan mengulas dan meng-update berita terkini terkait sirkuit yang dianggap terindah di dunia ini.

Ini baru pemanasan untuk ajang WSBK saja sudah seheboh ini. Saya tak bisa membayangkan bagaimana meriahnya MotoGP pada Maret 2022 nanti. Pasti akan jadi pembicaraan massal, karena ini adalah kali pertama buat Mandalika dan setelah sekian lama Indonesia tidak menggelar MotoGP. 24 tahun lamanya Indonesia vakum. Terakhir jadi tuan rumah di tahun 2017 di Sirkuit Sentul.

Apa kabar Formula E?

Euforianya bahkan tidak sampai 10 persennya WSBK. Maklum, dari awal saja sudah banyak yang mengernyitkan dahi. Formula E itu apaan? Nyaris tak ada yang kenal siapa pembalapnya kalau bukan maniak Formula E. Event ini memang sejatinya dipaksakan karena ada dukungan orang-orangnya, sebut saja si kumis.

Anies terlalu memaksakan diri, apalagi diketahui ternyata ada utang ke bank untuk bayar commitment fee. Gila bener. Nuansa politiknya kental sekali.

Anies terkesan terlalu berambisi hingga melewati batas. Seolah apa yang dia lakukan semata-mata demi ingin memperbaiki dirinya yang sempat jatuh karena dipecat. Bisa dikatakan, ada unsur balas dendam secara halus, tapi sayangnya pakai pembuktian secara membabi buta. Banyak programnya yang tidak tuntas, adalah bukti kalau dia tidak terlalu peduli dengan warga. Yang dia pedulikan hanyalah dirinya sendiri.

Apa pun dia lakukan, yang penting bisa dipamerkan prestasinya meski ukurannya secuil. Saking desperatenya, Formula E yang tak laku di sini pun dipaksa boyong. Siapa yang mau nonton? Ada sih, tapi seberapa banyak? Kalau mau penuh, gampang aja sih, sebar tiket gratis. Pasti full membludak. Apalagi dibagi-bagikan ke 7 juta pendemo di Monas, pasti bakal membludak, hehehe.

Sirkuit Mandalika sudah ready. Fasilitas dan infrastruktur penunjang sudah lengkap. Kargo tim pembalap sudah tiba. Tinggal menunggu hari H balapan.

Akhir kata, selama buat Lombok yang diyakini akan menjadi pesaing berat Bali sebagai spot pariwisata populer. Berterima kasihlah kepada Jokowi.

Yang di Jakarta? Hahaha, treknya di mana? Berterima kasihlah pada Anies karena Formula E juga tak kalah heboh. Heboh karena diusut KPK.

Bagaimana menurut Anda?

Jokowi Jajal Sirkuit Mandalika, Sirkuit Fomula E Apa Kabar?

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/jokowi-jajal-sirkuit-mandalika-sirkuit-fomula-e-bKbBaPr5xi

Jokowi Ngebut di Mandalika, Hasil Kerja Keras Bertahun-tahun

Presiden Jokowi akhirnya jadi ngegas motornya di Mandalika Circuit. Sebelumnya, sekitar Oktober, motor hijau tersebut sebenarnya sudah sampai di Mandalika. Cuma karena padatnya acara yang dihadiri Presiden, rencana menjajal aspal Mandalika batal digelar.

Tapi pagi tadi, dari Jakarta, Presiden memang langsung datang ke sirkuit. Jadi secara persiapan nampaknya lebih matang dan menjadi prioritas utama untuk meresmikan sirkuit ini.

Sebagai pendukung Jokowi, saya senang sekali dengan peresmian ini. Karena jelas Mandalika ini sudah rampung dan bisa menggelar event internasional. Rasanya tenang, karena sudah dijamin tidak mangkrak. Hehe

Selain itu, Sirkuit Mandalika ini juga sudah teken kontrak selama 10 tahun, untuk menggelar WSBK dan Motogp. Jadi, setidaknya sampai 10 tahun yang akan datang, ajang balapan internasional akan digelar di Mandalika.

Bagi saya, apa yang dilakukan Jokowi ini adalah sebuah upaya untuk mencatatkan sejarah dan kesan pada seluruh masyarakat Indonesia, setidaknya hingga 10 tahun yang akan datang, meski Jokowi harus selesai di 2024.

Kita akan selalu ingat dan tahu, bahwa sirkuit ini dibangun oleh Presiden Jokowi, dan diresmikan dengan cara motoran bersama menteri dan paspampresnya.

Secara narasi, memang tak ada kalimat yang bombastis dari Presiden Jokowi. Tapi masyarakat dibuatkan sebuah momen tak terlupakan, yang selamanya pasti akan selalu diingat.

Cara Jokowi menciptakan momen di ingatan masyarakat sebenarnya sudah pernah dilakukan sebelumnya. Saat mencoba jalan trans Papua. Menggunakan motor trail.

Setelah itu, kita akan selalu ingat bahwa jalan di Papua, setelah 70 tahun lebih merdeka, baru dibangun di era Presiden Jokowi. Ya meski saat Jokowi menaiki motornya, banyak ruas jalan yang belum selesai. Tapi sekarang kita bisa lihat, hanya tersisa 15 km lagi, seluruh pulau Papua akan saling terhubung dengan jalur darat.

Tapi, narasi atau momen di Mandalika ini nampaknya akan jauh lebih menggelegar ke seluruh penjuru dunia. Karena ini soal event internasional dan turis mancanegara.

Hari ini Jokowi telah menyampaikan pesan kepada semua wisatawan asing, menarik perhatian dengan motornya, bahwa Mandalika adalah sebuah pulau wisata yang betul-betul disiapkan dan sangat indah sekali. Tak kalah dari Bali.

Dan Jokowi sebagai Presiden nampaknya mempersiapkan betul momen ini. Karena saat Jokowi menggeber motornya di sirkuit Mandalika pagi tadi, semua infarstruktur penunjang sudah sangat siap untuk menampung berapapun jumlah wisatawan asing.

Bandara internasional Lombok siap tampung 7 juta penumpang setiap tahun. Pelabuhan di sana juga siap untuk menerima 9 kapal pesiar secara bersamaan. Hotel dan resort sudah dibangun sangat layak dan nyaman. Jalur darat ke tempat-tempat wisata dibangun secara menyeluruh. Mungkin masih ada beberapa yang belum selesai, tapi itu masih dapat dimaklumi.

Artinya, saat Jokowi ngegas dengan motornya, saat itu Presiden sudah menyatakan bahwa Mandalika siap, untuk semua event internasional.

Ini mungkin luput dari perhatian banyak orang. Mungkin sebagian malah belum sadar sampai sekarang. Betapa sebuah perencanaan sangat matang sudah dilakukan, dikerjakan selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya Lombok bertransformasi menjadi pulau yang sangat siap untuk menerima turis mancanegara.

Tak banyak kata yang Presiden sampaikan. Tak banyak janji yang beliau utarakan saat memulai pembangunan di 2018 lalu. Tapi hari ini, kita semua tahu, dan mungkin sebagian terkaget-kaget. Ternyata pembangunan Lombok sudah sejauh itu.

Sebagai rakyat, saya harus acung jempol. Berterima kasih atas segala perubahan dan pembangunan yang sudah dilakukan. Ini benar-benar sebuah konsep pembangunan yang sangat detail dan menyeluruh.

Minimal sampai 2031, kita masih akan menikmati balapan di Mandalika. Selanjutnya, semoga semua yang sudah dibangun ini dapat dirawat dan diperbaiki. Semakin sempurna dan semakin maju. Semakin nyaman untuk wisatawan, semakin besar dampak ekonominya bagi masyarakat dan UMKM setempat.

Selanjutnya, mari kita tunggu akan ada panggung apa lagi yang akan diciptakan oleh Presiden Jokowi. Saya pikir, Maret nanti, saat gelaran Motogp, juga akan ada satu momentum yang tercipta. Entah apa, intinya semoga semua berjalan lancar dan sukses untuk masyarakat Lombok.

Jokowi Ngebut di Mandalika, Hasil Kerja Keras Bertahun-tahun

Sumber Utama : https://seword.com/umum/jokowi-ngebut-di-mandalika-hasil-kerja-keras-LPEWIKFUWT

Bikin Ngakak! Anies Sibuk Tebar Pesona, Musni Umar dan Wagub DKI Sibuk Jadi Bumper Dia

Tidak ada yang menyangkal kalau Anies itu memang gak becus bekerja. Terbukti dari semua janji kampanyenya hasilnya tidak ada yang sesuai harapan.

Rumah DP nol rupiah kurang laku. Per 5 Maret 2021 lalu saja baru terjual 681 unit. Padahal targetnya sebanyak 232 ribu unit lebih.

Artinya gak sampai 1 persennya yang terealisasi.

Padahal sudah 4 tahun lho Wan Anies menjabat sebagai gubernur. Tapi program unggulannya untuk mengatasi masalah pemukiman tersebut jauh panggang dari api.

Selanjutnya, program OK Oce. Kita tahu sendiri bagaimana realisasinya.

Gak jelas banget.

Coba perhatikan OK Oce Mart. Bagaimana kabarnya sekarang?

Mati segan hidup tidak mau. Tinggal menunggu waktu saja lagi kapan harus dikubur.

Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab mengapa program ini gagal.

Pertama, pembekalan dan pendampingan dari Pemprov DKI sangat minim.

Kedua, harga barang yang dijual di OK Oce Mart ternyata lebih mahal dibandingkan minimarket yang sudah ada. Sedangkan kualitasnya juga gak baik-baik amat. Bahkan ada yang di bawah rata-rata.

Dan ketiga, pemilihan tempat asal-asalan. Seperti banyak gerai-gerai OK Oce Mart berada di lokasi yang tidak strategis.

Belum lagi ditambah dengan Sandiaga Uno yang sudah tidak lagi jadi Wagub DKI. Padahal ide dan gagasan OK Oce itu datangnya dari dia.

Tambah ambyar-lah program tersebut.

Nah, lantaran gak becus bekerja inilah Anies banyak menuai kritik. Baik dari masyarakat DKI Jakarta, masyarakat luar Jakarta maupun masyarakat dunia maya.

Namun karena dia gubernur yang punya kuasa anggaran, kuasa kebijakan serta kuasa memilih pejabat di lingkungan Pemprov DKI, dia punya bumper/pelindung yang cukup banyak. Atau dengan kata lain kalau dalam permainan catur Anies ini punya pion yang siap mengorbankan diri untuk melindungi dia.

Seperti soal penanganan banjir, salah seorang bumpernya terkait masalah ini adalah Wakil Ketua Bamus Betawi, Rahmat HS.

Bahkan kala itu Rahmat sampai menyampaikan pernyataan yang rada kocak demi membela Anies. Banjir besar hanya terjadi di tanggal merah.

"Kita harus bersyukur lho banjir besar kita ini selalu hari libur. Ini kalau bukan Anies, Gubernur soleh, doanya, ini terjadi Senin Selasa Rabu," ujarnya seperti tanpa bersalah, (23/02/2020).

"Kalau hari libur kan enggak mengganggu kerja, pelayanan masyarakat tidak diganggu, devisa Jakarta biasa ke puncak, ke mana-mana, di rumah. Belanja di warung. Ada hikmahnya," lanjut Rahmat lagi.

Kok bisa banjir memilih hari? Hehehe

Tapi sungguh sayang, pada Juli 2021 lalu Bang Rahmat ini meninggal dunia pasca terpapar Covid-19. Sehingga kita tidak akan lagi melihat pembelaannya yang kocak itu terhadap Anies.

Sekarang yang secara terang-terangan menjadi bumper Anies atau menjadi pengganti Rahmat tersebut adalah rektor koplak dari Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Musni Umar. 

Si Musni ini sama kocaknya dengan Rahmat dalam membela Wan Anies. Ia bahkan pernah mengatakan DKI Jakarta di masa Anies jadi gubernur merupakan contoh utama dalam penanganan banjir di Indonesia.

Dan lucunya, pernyataannya itu dia sampaikan di saat ibukota negara sedang dilanda banjir.

Untung do’i gak sampai kena tabok oleh warga yang rumahnya terendam air.

-o0o-

Nah, yang menarik juga adalah soal rencana reuni PA 212 pada 2 Desember 2021 mendatang.

Mengenai rencana kumpul-kumpul ala pasukan Kadrun yang gak bermanfaat itu Wan Anies jadi serba salah. Dilarang, mereka adalah pendukung setianya. Gak dilarang, gubernur bakal mendapat kritkan yang tajam dari netizen. Lantaran membiarkan warga kumpul-kumpul di saat masa pandemi belum berakhir.

Dan bisa saja dengan kumpul-kumpul di Monas itu Kadrun bukannya membawa pulang nasi bungkus ke rumah tapi malah membawa oleh-oleh virus Korona serta menyebarkannya ke anak istri.

Ujung-ujungnya angka Covid di DKI melonjak lagi.

Untuk itu Anies mesti memutar otak untuk mengatasi dilema ini.

Pertanyaannya dengan cara apa?

Lagi-lagi menggunakan bumper.

Kali ini yang menjadi bumpernya adalah Wagub DKI Riza Patria.

Kader Gerindra itulah yang akhirnya menyampaikan statement di media.

Ariza pun meminta sebaiknya PA 212 menunda rencana reuni tersebut karena dengan adanya kerumunan bisa memunculkan klaster Covid.

"Kami senang masyarakat terlibat membantu program-program pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, namun kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan mohon ditunda dulu," ujar anak buah Prabowo itu dengan nada bijaksana, (11/11).

Tapi bukan Kadrun namanya kalau tidak ngeyel. Mereka tetap ngotot mau menggelar reuni yang unfaedah tersebut.

Nah, di saat Wagub berusaha untuk menjinakkan PA 212 tersebut, Anies malah sibuk tebar pesona.

Jika sebelumnya ia ikut panen raya padi di Cilacap dan Sumedang, kali ini dia berkunjung ke Malang untuk menemui Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.

Lucunya do’i datang ke Jatim itu beralasan untuk membangun kerjasama di bidang pangan.

Kerjasama di bidang pangan tapi ketemunya sama Ketua PWNU? Kan rada aneh. Kalau ketemunya sama Khofifah bisa jadi. Gubernur dengan gubernur.

Ini ketemu dengan ulama. Kurang tepat.

Di samping itu, di saat Jakarta kena banjir, Wan Anies juga sibuk hadir di acara Lapor Pak! Trans 7. Sampai diroasting oleh Kiky Saputri segala di acara itu.

-o0o-

Pertanyaannya bagaimana kalau nanti Anies jadi presiden?

Wakilnya yang kasihan (Novel Bamukmin). Paling sibuk jadi bumper dia melulu.

Sementara dia sibuk gak jelas kesana-kemari kayak ABG labil yang lagi jatuh cinta. 

Bikin Ngakak! Anies Sibuk Tebar Pesona, Musni Umar dan Wagub DKI Sibuk Jadi Bumper Dia

Sumber Utama : https://seword.com/umum/bikin-ngakak-anies-sibuk-tebar-pesona-musni-umar-aQruxsp9XS

Puan Menanam Padi, Panen Cemoohan

Kasihan sekali Puan Maharani, yang mungkin saking ngilernya menjadi presiden, mulai pontang-panting ke sana kemari. Akhir-akhir ini dia melakukan apa saja yang bisa dia lakukan, meski sebenarnya tampak tidak pas.

Kita hanya berdoa dan berharap kiranya dia tidak sampai menghalalkan segala cara. Seperti Prabowo Subianto yang pada dasarnya nasionalis, namun mau saja nunduk-nunduk di hadapan Rizieq Shihab.

Di Pilpres 2014 - 2019, Wowo tidak hanya bergandengan mesra dengan FPI, HTI dan elemen-elemen perongrong NKRI dan Pancasila, namun masih bela-belain terbang ke Arab Saudi untuk menemui Rizieq yang sedang "umroh" di sana.

Semua itu dilakukan hanya demi jabatan atau singgasana kepresidenan. Yang lebih konyol tentu saja janjinya untuk menjemput oknum yang pernah menghina Pancasila itu memakai pesawat pribadinya sendiri. "Kalau menang pilpres".

Begitulah rupanya jika seseorang sudah sangat kebelet meraih sesuatu yang padahal tidak layak untuk didapat. Ibarat pungguk rindukan bulan. Atau lirik lagu tentang pemuda yang lagi kasmaran, ingin memetik bulan atau bintang, lalu meletakkannya di tempat tidur gadis pujaan.

Rayuan yang terdengar goblok juga sih. Sebab kalau ingin memikat hati seorang wanita, kirimkan saja satu unit mobil edisi terbaru ke alamatnya. Atau belikan sebuah rumah di kompleks perumahan elite. Bodoh kalau wanita tidak kepincut. Asal jangan tawarkan satu unit rumah DP nol rupiah saja. Lu bisa-bisa diceburin ke got oleh calon mertua.

Kira-kira begitulah Puan dalam upayanya menarik simpati warga supaya dikenal. Baliho sudah berdiri di mana-mana. Beberapa yang sudah roboh dan kusam, segera diganti baru. Ini jelas bikin hati sangat iri. Baliho berukuran raksasa dapat diganti dengan begitu cepat. Sementara penulis ingin ganti jaket yang sudah kusam belum kesampaian.

Puan memang kelihatan sedang tancap gas guna menaikkan elektabilitasnya. Dia yang baru saja meraih simpati dan apresiasi karena mengabaikan saja interupsi anggota PKS saat penutupan rapat pengesahan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI, kini sudah beredar di Yogyakarta.

Diberitakan, mantan menkokesra ini ikut menanam padi bersama petani, saat kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis, 11 November 2021. Suatu hal yang bahkan tidak pernah terdengar dia lakukan saat menjadi menkokesra?

Katanya waktu itu pas hujan deras, namun tidak menghalanginya untuk turun ke sawah, berkubang di lumpur dan menanam padi? Sementara orang-orang mengatakan bahwa tidak biasanya petani kita menanam padi saat hujan?

Puan memang bukan petani, bahkan selama hidupnya mungkin baru kali ini turun ke sawah. Itulah sebabnya sehingga beliau tidak paham soal waktu menanam padi? Maka dalam kondisi hujan pun dia mengajak para petani turun. Hanya untuk sekadar mengambil satu dua foto, lalu sebarkan di medsos?

Gara-gara tidak paham cara kerja petani, Puan jadinya melakukan blunder. Niat ingin cari simpati, malah jadi bahan olok-olok. Padahal kalau dia sabar, bisa menunggu hujan berhenti dulu, atau cari waktu yang tepat untuk menanam padi sesuai petunjuk petani.

Ini malah mengajak petani untuk melakukan sesuatu yang padahal tidak lazim, menanam padi saat hujan lebat? Sayang sekali tidak ada yang memperhatikan jangan-jangan pula Puan menanam padi dalam posisi terbalik, misalnya akar ke atas?

Dalam foto, dua petani yang mengenakan caping mendampingi Puan. Tapi wajah keduanya tidak bisa dikenali sama sekali. Satu orang wajahnya ditutupi kain, yang lain dalam posisi menunduk. Apakah ini dalam rangka mengikuti aturan protokoler? Sementara Puan yang juga mengenakan caping malah memperlihatkan wajahnya dengan amat jelas.

Teori konspirasi pun beredar. Mengapa kedua petani itu tidak menampakkan wajahnya sama sekali. Sementara Mbak Puan justru sangat mudah dikenali dalam gambar yang kini sudah viral itu? Kemungkinan besar karena si Puan takut, jangan-jangan nanti malah kedua petani itu yang meningkat elektabilitasnya?

Foto yang segera beredar di medsos ini, justru mendapatkan banyak respons yang kurang enak. Karena lebih banyak bernada sindiran atau olok-olok. Tak kurang dari Susi Pudjiastuti, mantan menteri kelautan dan perikanan yang juga rekan Puan semasih di Kabinet Jokowi - Kalla, mencuitkan di Twitter: "Biasanya petani menanam padi tidak hujan-hujanan".

Tak ketinggalan pula si Fadli Zon, kader Gerindra itu, ikut-ikutan melayangkan sindiran, meskipun -- seperti biasa -- tidak ada yang bermutu. Maka tidak perlu ditulis di sini seperti apa bunyi sindirannnya itu. Yang penting kita tahu bahwa Fadli Zon turut berpartisipasi melayangkan sindiran ke Puan. Itu saja cukup.

Sebab kita sudah pahamlah tabiat Fadli Zon. Andaikata, misalkan Prabowo Subianto yang menanam padi bersama petani, sambil mengenakan setelan jas lengkap, nyungsep di lumpur tanpa melepas sepatu, Fadli Zon akan tetap memujinya sebagai ksatria masa kini, yang lebih petani dari seorang petani.

Maka lebih bermutu apabila kita menelaah komentar atau sindiran para netizen dari kalangan rakyat jelata. Terdengar murni dan apa adanya. Misalnya ada netizen yang menimpali cuitan Susi Pudjiastuti, bahwa Puan itu orang sibuk, sehingga tidak mungkin dia menunggu hujannya berhenti dulu. Atau netizen lain yang mengatakan bahwa aksi menanam padi di tengah guyuran hujan itu agar tampak marhaenis.

Memang sulit untuk menjadi seperti Jokowi, yang selalu tampak menyatu saat turun ke masyarakat. Tidak kelihatan canggung. Sebab dia memang sudah begitu sejak dulu. Beda dengan orang dengan kualitas rumahan, tampak kagok kalau tiba-tiba turun ke sawah. Yang didapat bukan pujian, malah cemoohan.

Puan Menanam Padi, Panen Cemoohan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/puan-menanam-padi-panen-cemoohan-oHiNCiNEeD

Akibat Ambisi Anies Baswedan, Minahasa Pernah Minta Pisah dari NKRI

Saat Ahok dijebloskan ke penjara dulu, berbagai aksi yang menuntut Ahok dibebaskan terus dilakukan. Ketidakadilan dalam kasus Ahok membuat banyak orang marah besar.

Jutaan orang menyuarakan protes mereka melalui aksi-aksi unjuk rasa dan aksi menyalakan ribuan lilin, bukan hanya di seluruh pelosok negeri, akan tetapi juga berlangsung secara sporadis di dua puluh negara. Bayangkan, dua puluh negara.

Banyak orang yang sakit hatinya melihat lawan-lawan politik Ahok saat itu bertepuk tangan menari-nari kegirangan dan mabuk kemenangan sambil sujud syukur Ahok gagal jadi Gubernur DKI, pun dijebloskan ke penjara.

Namun tanpa mereka sadari, kemenangan mereka menjegal Ahok jadi Gubernur DKI dengan isu agama dan menjebloskannya ke penjara dengan mempolitisasi ayat Al Maidah 51 justru nyaris berbuah petaka bagi kedaulatan bangsa ini.

Silent majority yang biasanya diam dan mengamati dalam kesenyapan semua hiruk pikuk saat itu akhirnya bertindak dalam gelombang aksi protes besar-besaran yang bergejolak di seluruh negeri.

Gejolak dan reaksi yang paling keras datang dari Minahasa. Selain menyuarakan tuntutan agar Ahok dibebaskan, mereka juga menyuarakan ingin memisahkan diri dari NKRI melalui gerakan Referendum Minahasa Raya Merdeka.

Tuntutan itu timbul secara spontan karena mereka merasa kaum minoritas di negara ini selalu diperlakukan tidak adil serta kemustahilan bagi kaum minoritas untuk menjadi pemimpin di negeri ini, sehingga timbul gejolak dan reaksi keinginan mereka untuk memisahkan diri dari NKRI.

Bendera Minahasa Raya Merdeka Tuntutan Referendum Minahasa Raya Merdeka saat itu jangan dianggap remeh karena berpotensi akan diikuti oleh daerah-daerah mayoritas Kristen lainnya seperti Papua, NTT, Ambon, Batak, Nias, dan lumbung-lumbung mayoritas Kristen lainnya di negeri ini.

Sekalipun saya ini Kristen Protestan, satu agama dengan Ahok dan satu agama dengan mayoritas di Minahasa, saya pribadi tidak setuju dengan gerakan Referendum Minahasa Raya Merdeka itu.

Prinsip saya, NKRI harga mati. Jangan sampai gerakan Permesta terulang kembali. Terlalu mahal perjuangan para pendahulu bangsa yang telah berjuang dengan darah dan air mata demi sebuah kemerdekaan bangsa dari cengkraman Belanda dan Jepang.

Dalam pandangan saya, gerakan Minahasa Raya Merdeka itu timbul secara spontan akibat masifnya cara-cara politik kotor dengan menunggangi isu agama dan ras Cina keturunan untuk menyingkirkan Ahok dari kontestasi Pilgub DKI 2017 saat itu.

Padahal semua warga negara Indonesia, tanpa terkecuali, punya hak dan kewajiban yamg sama dalam hukum dan pemerintahan. Namun kenyataan yang terjadi selama ini di negara ini tidak seperti itu.

Seruan-seruan tolak pemimpin kafir, haram hukumnya dipimpin orang kafir, sampai aksi-aksi yang mengatasnamakan bela agama Islam sampai berjilid-jilid yang dikuti oleh umat muslim garis keras membuat silent majority umat Kristiani di daerah-daerah yang mayoritas Kristen menahan amarah yang membakar dalam dada.

Segala cara licik oknum politisi, Lembaga Keagamaan dan ormas-ormas Islam garis keras yang menungangi isu agama, termasuk lembaga seperti MUI dan Muhammadiyah yang saat itu turut larut dalam pusaran manuver politik SARA untuk menjegal Ahok.

Bahkan ada tuntutan bahwa Ahok harus dibunuh, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilangan, atau setidaknya diusir ke luar Indonesia. Dan ini disiarkan secara live oleh TV One yang menggunting dalam lipatan, sehingga tambah memperkeruh susana seperti api dalam sekam.

Fakta-fakta ketidakadilan itu membuat Minahasa marah besar dan secara spontan ingin berpisah dari NKRI. Mereka tidak terima Ahok dijegal dengan cara-cara licik hanya karena dia Cina dan beragama Kristen.

Untung saja saat itu Presiden Jokowi bertindak cepat untuk merespons fenomena yang yang mendera persatuan dan kesatuan Indonesia. Pada tangga 16 Mei 2017, Presiden Jokowi mengumpulkan semua tokoh lintas agama di Istana Merdeka untuk membuat komitmen bersama menjaga persatuan NKRI.

Para tokoh agama tersebut dari Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia, Persekutuan Gereja Indonesia, perwakilan umat Buddha Indonesia dan Hindu Dharma Indonesia, majelis tinggi Konghucu Indonesia, serta turut diundang pula Panglima TNI dan Kapolri.

Presiden Jokowi membicarakan dinamika kebangsaan yang menjadi perhatian bangsa ini untuk terus dijaga, dipertahankan dan terus memperkokoh Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Saat itu semua komponen tokoh agama sepakat untuk terus menjaga persatuan, persaudaraan, perdamaian dan toleransi antarumat antarkelompok dan antar golongan, serta membangun demokrasi yang sehat dan mendukung penegakan hukum.

Sekalipun kebebasan berpendapat, berserikat dan berkumpul itu dijamin oleh konstitusi, namun kebebasan harus sejalan dengan koridor hukum dan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Selain itu, untuk meredam gerakan Referendum Minahasa Raya Merdeka, Kapolri saat itu Tito Karnavian akhirnya melakukan langkah persuasif dengan mengedepankan pendekatan.

Tito Karnavian menyadari sepenuhnya bahwa tuntutan referendum Minahasa Raya Merdeka itu hanyalah sebuah sikap dan reaksi spontanitas, emosional sesaat. Apapun alasannya NKRI, harus tetap dipertahankan.

Semua carut-marut dan kegaduhan yang berkepanjangan hingga disintegrasi yang nyata mengancam didepan mata saat itu adalah akibat mulut manis dan ambisi seorang Anies Baswedan, manusia perusak bangsa.

Akibat Ambisi Anies Baswedan, Minahasa Pernah Minta Pisah dari NKRI

Sumber Utama : https://seword.com/umum/akibat-ambisi-anies-baswedan-minahasa-pernah-cKRE9ub7P7

Jokowi Hajar Mandalika, Kadrun Ngamuk Berat

Sepertinya kadrun satu ini fans beratnya wan formula abal-abal. Lihat aja postingannya itu, ngamuk berat sampai kejat kejet lantaran pak Jokowi sukses menjadikan sirkuit Mandalika menjadi ajang balap Internasional yang bergengsi.

Memang sial benar nasib kadrun bahlul nan bego satu ini. Dia emosi bukan main melihat Jokowi berhasil menjadikan sirkuit Mandalika sebagai ajang balap Internasional ketimbang balap liar formula Edan nan abal abal itu.

Emosi si kadrun bangke nan bahlul ini pun semakin menjadi-jadi karena Presiden Jokowi menjajal sirkuit Mandalika dengan motor kesayangannya. Ya begitulah kura kura, namanya juga kadal gurun, pasti bego. Kalau tidak bego, bukan kadrun namanya. Harap maklum aja.

Si kadrun dungu nan bego ini pasti misuh-misuh dengan sumpah serapah dan emosi jiwa yang tak terkendali dan tak tertahankan dibalik layar HP-nya, makanya langsung posting status cuitannya di Twitter dengan kalap.

Si kadrun o'on ini pasti maling fotonya orang lain untuk dijadikan foto profil akun Twitternya itu. Padahal aslinya giginya itu pasti kuning, mulut bau jengkol dan rada-rada mrongos gitu. Saya yakin sekali.

Dipikirnya dengan mencuri foto orang lain, lalu diedit-edit sana-sini supaya akun Twitternya difollow banyak orang, khususnya yang otak ngeres tukang rayu perempuan di media sosial.

Tingkah polanya itu macam bocah kelaparan yang enggak kebagian nasi bungkus yang tempe oreknya seupil itu, lalu ngambek dan nangis meraung-raung sampai termehek-mehek ke tingkap langit yang ketujuh.

Kecoak model begini ini adalah wabah yang sesungguhnya bagi bangsa ini, spesies langka yang hidupnya tak pernah beruntung. Bagi orang ini Presiden Jokowi adalah bencana dan momok yang sangat menjengkelkan.

Sudah terlalu banyak sekali kaum pentol korek keracunan kencing onta yang diringkus Polisi, lalu minta maaf, tapi sampai saat ini masih saja terus terjadi segala macam penghinaan mereka terhadap Presiden Jokowi yang sejatinya harus dihormati dalam kapasitasnya sebagai Kepala Negara.

Jawabannya tentu saja mudah ditebak. Mereka yang tertular virus kadal gurun akan berprilaku seperti Zombie, punya otak dan hati, tapi pada hakekatnya mati.

Sebab, manusia-manusia macam si dungu nan tolol ini adalah korban dari prilaku ulama-ulama keracunan khilafah yang kerap membius alam bawah sadar mereka dengan narasi-narasi provokatif untuk mengobarkan kebencian mereka kepada Presiden Jokowi.

Tingkah pola para kadrun tolol nan dungu sejak dulu kala memang tak akan pernah berubah. Polanya itu-itu saja. Kalau bukan melawan Undang-Undang dan peraturan negara, Presiden pun dicaci maki dan dihina-hina, bahkan disandingkan dengan hewan semau-maunya dan seenak udelnya mereka.

Mereka kerap menyebarkan kebodohan mereka di media-media sosial sebagai sarana corong perjuangan mereka. Dalam benak kaum onta itu kalau tidak hina Jokowi, maka mereka dianggap tidak berjuang menegakkan khilafahisme.

Sebab, kebencian mereka terhadap Presiden Jokowi sudah sangat akut, sehingga mereka akan menghalalkan segala cara untuk melampiaskan dendam kesumatnya.

Selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi, para penganut khilafahisme pasti makan hati sampai terkaing-kaing. Apalagi FPI dan HTI sudah dimutilasi. Tambah merana lah mereka para kaum khilafah dasteran bercingkrang dengan jidat bertato.

Tipikal kadrun tolol kalau posting status di Twitter tujuannya hanya untuk menyenangkan dan menghibur hati mereka karena cita-cita mereka yang ingin merubah NKRI menjadi negara khilafah itu gatot alkhototh alias gagal total terkhototh-kothoth lantaran enggak diridhoi Allah Yang Maha Tahu niat busuk mereka.

Akhirnya tingkah pola mereka pun menjadi lucu. Sebagai pelampiasan balas dendam, diambillah kesempatan emas ini untuk menganalogikan pak Jokowi dengan monyet yang naik motor.

Itulah sebabnya para kadrun-kadrun khilafah berdaster selalu menghina Presiden Jokowi untuk membunuh karakternya sebagai ajang balas dendam.

Itulah sebabnya saya tidak heran, kenapa kadrun-kadrun bego macam si tolol ini pasti bermunculan seperti jamur di musim penghujan. Basmi satu, muncul lagi. Begitu seterusnya.

Moral story dari kadrun sialan ini, bagi siapapun Anda jangan memelihara kebencian yang berlebihan, apalagi menyangkut soal politik. Politik itu bersifat dinamis, bro. Tak ada kawan dan lawan yang abadi. Yang ada hanyalah kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok semata.

Bagi para cebong, nggak usah ngamuk-ngamuk macam orang kesurupan hantu blau di Twitter sama kadrun bego ini. Mari kita bersama-sama menyingsingkan lengan bahu membahu, hempaskan semua kadrun jahanam itu sampai lumat jadi debu dengan cara ngenyek balik, biar seri. Lebih fair itu.

Jokowi Hajar Mandalika, Kadrun Ngamuk Berat

Sumber Utama : https://seword.com/umum/jokowi-jajal-sirkuit-mandalika-kadrun-pun-ngamuk-tmob10x4mF

PGI Kecam Penyerangan Rumah Jemaat HKBP di Karawang, Emangnya Mempan?

Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) yang diwakili oleh Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Pendeta Henrek Lokra mengecam keras penyerangan dan amuk massa terhadap rumah jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) oleh sekelompok massa di Desa Amansari, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

"Kita ini negara Pancasila, maka harus tunduk pada konstitusi, tidak bisa main hakim sendiri. Sebagai warga bangsa kita harus mengedepankan dialog untuk menyelesaikan masalah-masalah demi kemaslahatan bersama. Gereja hadir untuk mengabarkan kabar baik, bukan untuk menjadi masalah bagi orang lain," tandas Pendeta Henrek Lokra.

Pendeta Henrek Lokra meminta kepada semua pihak untuk dapat membangun kerja sama yang baik dan dialog sebagai sesama warga bangsa.

Sebab, dampak dari penyerangan itu menimbulkan trauma psikokogis dan rasa ketakutan yang teramat sangat dari kalangan pemilik rumah dan warga gereja sendiri.

Oleh sebab itu, Pendeta Henrek Lokra mendorong pemerintah daerah setempat untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik agar terciptanya perdamaian dan harmonisasi antar masyarakat.

Article

Pertanyaan saya, memangnya mempan, pak Pendeta? Mau mengecam dan menghimbau sampai mulut berbusa pun, kasus-kasus intimidasi terhadap Gereja dan jemaat akan terus terjadi selama pemerintah masih terkesan lembek dan tidak tegas terhadap kasus-kasus biadab seperti itu yang terjadi selama ini.

Sudah beribu-ribu kasus intoleran macam begini ini terjadi di negara dengan dasar negara Pancasila ini, namun selalu dan selalu terulang kembali. Saya tidak habis pikir apa yang ada di benak para setan biadap keparat itu yang kerap menyerang gereja dan umat Kristiani yang ingin beribadah.

Apakah dengan menyerang umat beragama yang sedang beribadah akan menyelamatkan jutaan umat Islam agar tidak menjadi Kristen? Mengapa sentimen busuk terhadap umat Kristen selalu terjadi, sementara pemerintah hanya menghimbau dan menghimbau menjaga toleransi tanpa tindakan sanksi hukum yang tegas?

Sejak peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) Nomor 9 Tahun 2006 tentang Pendirian Rumah Ibadat itu diberlakukan, berbagai prilaku-prilaku intoleran muncul dan berkembang liar tak terkendali, sehingga ketegangan dan konflik antar pemeluk agama, khususnya agama Islam dan Kristen, kerapkali terjadi.

Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 itu secara khusus mengatur mekanisme perijinan dan persyaratan pendirian rumah ibadah yang pada hakikatnya mempersulit umat Kristen untuk beribadah di negara ini.

Regulasi intoleran warisan SBY itu dijadikan senjata oleh para kadrun garis keras yang sangat biadab untuk menyerang rumah ibadah orang Kristen. Prilaku bangsat mereka seringkali memicu konflik dan disharmonis antar umat beragama di negara yang menganut ideologi Pancasila ini.

Akibat dari prilaku setanisasi itu akhirnya menimbulkan kegelisahan di kalangan umat Kristen dalam melaksanakan ibadah karena khawatir dan takut diserang, dipukuli, diusir dan dibubarkan secara paksa.

Dengan kondisi seperti itu, lantas apa peran Menteri Agama warisan NU itu untuk melindungi umat minoritas agar aman beribadah di negara yang Pancasilais ini?

Apa peran Menteri Agama Gus Yaqut untuk mengatasi persoalan intoleran yang sampai detik ini belum habis-habisnya di negara ini?

Apakah negara ini telah gagal menerapkan konsep bernegara yang menjamin kebebabasan rakyatnya untuk beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing seperti yang termaktub dalam Pasal 29 ayat (2) UUD 1945?

Mampukah MUI megeluarkan fatwa haram bahwa menyerang Gereja dan umat Kristen yang sedang beribadah adalah haram hukumnya?

Faktanya, sejak bangsa ini berdiri kondisi gereja-gereja dan rumah-rumah ibadah di negara ini berada dalam masa-masa yang paling sulit dan tertekan dari masa ke masa, siapapun Presidennya.

Sudah puluhan ribu gereja yang diserang, dibakar, dan bahkan dibom sampai hangus dan luluh lantak oleh para kaum intoleran pemegang kunci kerajaan sorga itu. Apakah kondisi harus terus begini? Sampai kapan harus terus begini?

Article

Berbagai kasus kekerasan terhadap umat Kristen dan gereja sudah bukan berita baru yang mengejutkan lagi di negara yang menjunjung tinggi sila Ketuhahan Yang Maha Esa ini.

Kita tidak usah menyalahkan SBY yang selama satu dekade telah gagal memelihara toleransi antar umat beragama di negara tercinta ini, mari lihat di depan mata kita saat ini, apa kontribusi pemerintahan Presiden Jokowi?

Apa kontribusi pemerintah untuk menjamin umat Kristen tidak diganggu saat beribadah, menjamin gereja-gereja tidak diserang, dilempari batu dengan makian-makian penuh dengan kebencian yang tidak mendasar? Saya tanya sekali lagi, adakah?

Jangan hanya bisa berbangga bahwa Presiden Jokowi dipuja puji oleh para pemimpin dunia di G20 yang telah berhasil di berbagai bidang, termasuk menangani Pandemi, berbanggga dengan sirkuit Mandalika dan lain sebagainya.

Sementara persoalan gereja dan umat Kristen yang terus menerus didzalimi, namun tak ada satupun tindakan hukum yang tegas dari pemerintahan Presiden Jokowi untuk menghentikan prilaku-prilaku para setan biadab keparat itu.

Umat Kristiani di negeri ini hanya bisa menyerahkan segala kekhawatiran kepada Tuhan Yang Maha Adil Dan Maha Penyayang, Hakim Tertinggi Alam Semesta. Di hadapan kemuliaan-Nya, siapapun tak akan mampu bersembunyi, sekalipun dibilik hatinya sendiri.

Sebab, faktanya hidup di dunia yang fana ini tidak selalu berjalan dengan mulus. Tetapi semua itu dapat menjadi jalan agar semakin berakar dan bertumbuh di dalam Tuhan. Mari terus berdoa dan memohon pada kekuatan dan penghiburan dari-Nya saat melewati hari-hari yang sulit.

Semoga semua kedurjanaan ini bisa menjadi hikmah bagi bangsa ini. Segala bentuk kemunafikan, dalam bentuk apapun, adalah bencana bagi Bhineka Tunggal Ika. Dan tentu saja, harusnya itu musuh kita bersama.

PGI Kecam Penyerangan Rumah Jemaat HKBP di Karawang, Emangnya Mempan?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/pgi-kecam-penyerangan-rumah-jemaat-hkbp-di-zzMuV1fh53

Makjleb! Sebut DKI Contoh Utama Atasi Banjir di Indonesia, Musni Umar Dihajar Netizen

Di zaman yang serba maju seperti sekarang ini, manusia diberi kemudahan untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada.

Tidak perlua nanya ke orang pintar, ke dukun ataupun cari buku di perpustakaan untuk sebuah jawaban yang masih menjadi misteri. Cukup punya android, punya kuota, buka Google, lalu ketik pertanyaan di laman depan Google tersebut.

Tidak sampai 30 detik jawaban langsung keluar.

Tidak hanya satu, bahkan sampai ratusan ribu jawaban tersedia.

-o0o-

Nah, kalau ada pertanyaan siapa rektor tergoblok se-Indonesia?

Lagi-lagi solusinya kembali ke Mbah Google.

Dan jawabannya sungguh di luar dugaan. Yang mendapat predikat sebagai rektor tergoblok di Indonesia versi pencarian di Google tersebut adalah Musni Umar.

Dia adalah rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC).

Dan ada juga yang mengatakannya Sosiolog. Meskipun kelakuannya gak sosiolog banget.

Lalu, kegoblokan apa saja yang pernah diproduksi oleh si Musni Umar ini?

Ada banyak banget. Sehingga tidak bisa disebutkan satu-persatu di tulisan ini.

Salah satunya adalah dia mengatakan DKI Jakarta yang saat ini dipimpin oleh Anies Baswedan merupakan contoh utama dalam penanganan banjir se-Indonesia.

Untuk lebih jelasnya berikut pernyataan Musni tersebut yang melalui akun Twitter-nya @musniumar

"Pemprov DKI yang dipimpin Anies dan Ariza berjuang keras atasi banjir, diserang habis-habisan oleh PDIP. Padahal DKI contoh utama atasi banjir se-Indonesia"

Pertanyaannya, bagaimana mungkin gubernur yang gak ngapa-ngapain dalam menangani banjir bisa menjadi contoh utama atasi banjir?

Kalau contoh yang buruk bisa jadi.

Karena kita ambil contoh program penanganan banjir ala Wan Anies yakni naturalisasi sungai.

Sekarang naturalisasi sungai itu bentuknya kita tidak tahu.

Sungai di DKI begitu-begitu saja. Gak ada perubahan sama sekali.

Itu artinya apa? Naturalisasi sungai yang konsepnya gak jelas tersebut gak dikerjakan oleh Anies.

Penanganan banjir melalui toa juga gak jalan.

Per Minggu (7/11) ini saja, ada 21 RT di DKI yang terendam banjir dengan ketinggian permukaan air mencapai 1,5 meter.

Padahal hujan gak deras-deras amat lho.

Justru yang dilakukan oleh Pemprov DKI berbanding terbalik dengan konsep penanganan banjir yang sesungguhnya, yakni dengan menebangi ratusan pohon di kawasan Monas demi terselenggaranya balapan Formua-E.

Padahal sudah sangat jelas bahwa pohon itu berfungsi sebagai pencegah banjir. Dan apapun yang dilakukan untuk mengatasi terjadinya banjir kalau lahan gundul tidak akan ada gunanya.

Tidak pelak, si Musni yang mengeluarkan pernyataan berbanding terbalik dengan fakta di lapangan tersebut auto kena skakmat netizen.

Berikut diantaranya :

"Mbah Musni dah kentut berapa kali hari ini? Ngomongnya ngelantur mulu. Keknya kurang kentut apa gimana?," ujar pemilik akun Twitter @eunike_n1k3

Hahaha

Bisa jadi sih, Musni Umar kurang kentut. Sehingga gas yang ada diperutnya terperangkap. Lalu naik ke otak. Dan inilah yang mempengaruhi pikirannya sehingga menyampaikan pernyataan yang tidak sepantasnya disampaikan.

"Contoh itu ada dua. Kegagalan atau keberhasilan. Pastinya DKI saat ini adalah contoh kegagalan antisipasi banjir. Ngaku aja Mar, iya kan?," tutur pemilik akun Twitter @NKRI_blessed

Kalau contoh yang tidak layak dicontoh bisa jadi.

"Ceritalah rencana yang sudah dilaksanakan, dan ukur dampak positifnya buat rakyat. Bermain narasi tidak membawa manfaat bagi rakyat. Pendidikan tinggi tidak berkolerasi dengan manfaat = hidup tidak berguna," lanjut pemilik akun Twitter @johnferry9

Cadas.

Ada benarnya juga sih, Musni Umar cuma ngomong tok. Dia gak bisa jelaskan bukti kalau DKI itu memang terbaik atasi banjir di Indonesia.

Dan kalau cuma bisanya ngomong doang, anjing pun sebenarnya bisa ngomong dengan suara dan bahasa yang berbeda.

Di samping itu, tentu tidak ada manfaatnya sama sekali pernyataan Musni Umar tersebut. Buat siapapun.

Ternyata eh ternyata pendidikan tinggi dengan gelar seabrek (Prof. Dr. Musni Umar, SH., M.Si., Ph.D) tidak menjamin seseorang menjadi cerdas benaran.

-o0o-

Entah dari mana Musni mendapatkan gelar sebanyak itu. Semoga kampus yang memberikan tidak jadi malu melihat mantan mahasiswanya melawak di Twitter.

Dan kelakuan Musni ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi calon mahasiswa yang mau kuliah. Untuk tidak hanya melihat bagaimana kampusnya, tapi kualitas rektornya juga perlu diperhatikan.

Karena kalau rektornya saja sudah koplak kayak gitu, bagaimana dengan mahasiswanya?

Pasti semakin awut-awutan dan gak jelas lagi.

Makjleb! Sebut DKI Contoh Utama Atasi Banjir di Indonesia, Musni  Umar Dihajar Netizen

Sumber Utama : https://seword.com/umum/makjleb-sebut-dki-contoh-utama-atasi-banjir-di-I5M4BaTXRa

Commitment Fee Dijelaskan Ulang oleh Pihak Jakpro, tapi Kok Ada Tambahan 5 Juta Pounds?

Katanya informasi atau berita yang diduga tidak benar, juga berita bohong hingga fitnah sekalipun, kalau disampaikan berulang-ulang secara masif, maka pada tingkat tertentu akan bisa dianggap sebagai informasi atau berita yang benar.

Informasi yang simpang siur juga memiliki efek serupa, apalagi kalau disampaikan orang yang dianggap (tampaknya) bisa dipercaya, maka duplikasi informasi itu terkadang tidak lagi diperlukan.

Banjir Jakarta misalnya, yang kerap disampaikan hanya genangan, kalau disampaikan berulang kali (bisa juga digemakan lewat meneruskan informasi di media sosial dengan akun robot atau buzzer bayaran) maka akan ada sebagian warga Jakarta yang lantas berpikiran yang sama. Kalau sudah "satu frekuensi pikiran" begini, biasanya pasrah, sabar, dan tawakal meski rumahnya kelelep kebanjiran.

Apakah ada indikasi ke sana untuk commitment fee dari ajang Formula E ketika Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro sekaligus Managing Director Formula E, Gunung Kartiko, menjelaskan lagi alasan mengapa commitment fee Formula E bisa turun dari Rp 2,3 triliun menjadi Rp 560 miliar?

Ya, setelah sebelumnya berkata bahwa negosiasi dua hari membuahkan hasil turunnya commitment fee untuk Formula E, ada penjelasan ulang dari Gunung Kartiko seperti ini:

"Kami negosiasi via online setiap malam beberapa hari kami lakukan negosiasi dan alhamdulillah hasilnya cukup positif," kata Gunung dilansir dari Kompas.com, Rabu (10/11/2021).

Alasan kondisi pandemi disebut Gunung Kartiko, lantas diterima oleh FEO (otoritas penyelenggara Formula E) untuk memenuhi permintaan pengurangan commitment fee itu.


Masih menurut Direktur Jakpro, kabarnya, pihak DKI Jakarta sudah menyetorkan uang senilai 31 juta poundsterling atau setara Rp 560 miliar untuk commitment fee tahun 2019/2020 dan 50 persen dari pembayaran penyelenggaraan 2020/2021. Uang sebanyak itu katanya bisa digunakan untuk tiga tahun penyelenggaraan.

Ada yang lebih jelas dari informasi ini, karena kita bisa tahu kalau angka Rp 560 miliar itu berasal dari dua termin pembayaran, yakni kisaran Rp. 360 miliar plus setengahnya Rp. 180 miliar pada pembayaran termin kedua.

Selain biaya sebesar Rp. 560 miliar tadi, yang diakui Gunung Kartiko semula buat pembayaran 1,5 tahun (dengan biaya per tahun Rp 560 miliar) trus setelah dinego jadi bisa dipakai tiga tahun (mulai 2022 sampai 2024), ternyata ada lagi biaya lain, euy!

Masih kata Gunung, bukan kata saya atau kata Emak saya, kabarnya FEO masih meminta tambahan commitmen fee sebesar 5 juta poundsterling. Dana inilah yang masih akan dicari lewat mekanisme sponsorship sehingga diharapka tidak membebani APBD DKI Jakarta.

"Kami juga harus nambah di situ, tapi tidak banyak ditambah 5 juta, dimana lima juta ini merupakan dana sponsor jadi tidak ada APBD sama sekali," kata Gunung seperti dilansir laman Kompas.

ika 1 Pounds dirupiahkan sekitar Rp 19.100 (kurs hari ini), maka 5 juta Pounds itu senilai Rp. 95 miliar lebih lho. Ini duit apa pagi, katanya kemarin angka Rp 560 miliar sudah pas buat pembayaran selama 5 tahun balapan mobil listrik, lha kok ini membengkak jadi senilai Rp 650-an miliar sih?


Dibilang tadi "kami harus menambah di situ" oleh Gunung Kartiko. Nambah apaan lagi ini maksudnya? Sponsornya dari mana, bukan Bank DKI kan? T'rus bayarnya ke siapa? Duitnya dari mana? Lha bukti transfer dua kali pembayaran itu mana, kok belum diberitakan dan ditunjukkan sampai tulisan ini dirilis?

Deretan pertanyaan itu masih bisa dilanjutkan dengan hal-hal teknis lainnya seperti:

(1) Sirkuit jadinya di mana?

(2) Kapan sirkuit mulai dibangun?

(3) Kapan tender dilakukan, siapa yang nantinya berpotensi menang?

(4) Sanggupkah selesaikan sirkuit maksimal awal atau pertengahan Mei 2021 karena katanya balapan akan dimulai 4 Juni 2022?

(5) Ini balapan mobil listrik beneran atau lomba tamiya tingkat dunia?


Pertanyaan terakhir tentu hanya sindiran, meski dari sisi penghematan bahan bakar bisa dibilang nggak ada salahnya karena mobil tamiya kan nggak pakai BBM. Ya kaaan?

Jadi gimana nih, kok semakin ruwet saja ajang Formula E ini? Kalau begini terus bisa berpotensi jadi proyek tak jelas, dimana KPK memang kudu masuk dan mengungkap semuanya, sebelum bertambah parah dampaknya dan bikin malu Indonesia di mata dunia.

Commitment Fee Dijelaskan Ulang oleh Pihak Jakpro, tapi Kok Ada Tambahan 5 Juta Pounds?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/commitment-fee-dijelaskan-ulang-oleh-pihak-jakpro-bVHVmzXmHW

Meluruskan dan Melengkapi Data Roasting Kiky Saputri Kepada Anies Baswedan

Mungkin, setelah membaca judul di atas, ada yang berpikir bahwa penulis tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Komedian bernama Kiky Saputri kepada Anies Baswedan.

Tentu tidak!

Penulis malah senang melihat Kiky Saputry meroasting Anies Baswedan dalam sebuah acara yang ditonton banyak orang dengan harapan akan membuka mata rakyat Indonesia khususnya rakyat Jakarta tentang bagaimana kualitas kepemimpinan Anies Baswedan selama ini.

Penulis juga ingin meluruskan sekaligus melengkapi beberapa hal yang disampaikan Kiky dalam acara tersebut.

Mari kita perhatikan video roasting kepada Anies Baswedan secara lengkap dalam cuplikan berikut ini:

Ketika Kiky Saputri masuk ke dalam ruangan "interogasi", Andika Pratama, Surya "Insomnia", Wendy Cagur dan Andre Taulany sudah merasa gimana gitu.

Surya cari posisi aman, Andika Pratama langsung mengambil kardus untuk menutup kepalanya di bawah meja dan Andre tepuk tangan memanggil Wendy yang mencoba kabur dari ruangan tersebut.

Saat Kiky mulai meroasting Anies Baswedan dengan mengatakan:

Hah, kita kedatangan tamu luar biasa…

Seorang Gubernur…

Sosok pemimpin hebat…

Tepuk tangan dong buat Pak Ahok!

Langsung disambut gelak tawa penonton, Andre Taulany seperti “lemas” gak bisa berkata, Surya langsung menutup wajahnya dengan karton karena (mungkin) menahan tawa, Andika masih nyungsep di bawah kolom meja dan Wendy seperti salah tingkah tak menyangka jika Kiky berani mengatakan demikian.

Salut kepada Kiky Saputri!

Dalam roating selanjutnya, Kiky Saputri menanyakan apa kabar Formula E kepada Anies Baswedan.

Rakyat harus tahu jika Anies Baswedan bungkam setelah ditanya Formula E yang sekarang mulai diusut oleh KPK. Sumber

Article

Anies Baswedan yang biasanya lancar merangkai kata manis, tapi malah bungkam ditanya tentang Formula E. Hanya ditanya doang, tapi bungkam, tanya kenapa? Kiky juga mengatakan tidak ada hasil yang mengkhianati proses sehingga Anies Baswedan bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta meskipun pernah di-reshuffle oleh Presiden Jokowi.

Mungkin Kiky lupa jika Anies Baswedan menang dalam Pilkada DKI Jakarta yang merupakan Pilkada terburuk dalam sejarah Pilkada di Indonesia. Sumber

Article

Sekilas, Kiky sempat menanyakan kenapa Anies Baswedan di-reshuffle oleh Presiden Jokowi.

Apakah Kiky dan rakyat masih ingat jika Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menemukan “kelebihan bayar” sebanyak Rp 23,3 triliun dana tunjangan profesi guru di seluruh Indonesia saat Anies Baswedan masih menjadi Menteri Pendidikan?

Setelah kasus ini terkuak, Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) bersama Tim Advokasi Jakarta Bersih (TAJI) melaporkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait over budgeting guru Rp 23,3 triliun. Sumber

Article

Sekarang jadi paham, kenapa banyak kelebihan bayar terjadi di masa kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta saat ini.

Article

Dan kita juga makin heran kenapa ICW yang katanya LSM paling getol lawan korupsi tetapi malah diam dengan kasus kelebihan bayar di Pemprov DKI Jakarta masa pemerintahan Anies Baswedan saat ini.

Article

Penulis kurang setuju dengan pernyataan Kiky bahwa kasus banjir bukan hanya salah Anies Baswedan karena banjir sudah terjadi juga sebelum Anies Baswedan memimpin Jakarta.

Iya, tapi Kiky juga harus tahu bahwa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sempat marah karena sulitnya bekerja sama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani banjir Jakarta.

"Pak Basuki, Menteri PU pun sampai marah-marah karena betapa sulitnya bekerja sama dengan pemimpin DKI tersebut," kata Hasto. Sumber

Article

Rakyat harus tahu jika Anies Baswedan pernah berencana mengurangi anggaran penanggulangan banjir pada Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2018 dengan jumlah total sebanyak Rp 242 miliar. Sumber

Article

Pada tahun 2019, Menteri PUPR mengatakan jika normalisasi sungai di Jakarta terhenti sejak 2 tahun terakhir (tahun 2017) Sumber

Article

Pada awal tahun 2020 lalu, Sekretaris Jenderal Seknas Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Misbah Hasan menilai banjir yang merendam sejumlah wilayah di DKI Jakarta saat itu merupakan imbas pemotongan anggaran penanganan banjir. Dia juga menyebut konsep naturalisasi sungai yang digagas oleh Anies Baswedan masih belum jelas implementasinya.

"Pemotongan anggaran penanganan banjir, berdampak pada banjir yang terjadi di DKI Jakarta sejak 31 Desember 2019 hingga saat ini," kata Misbah. Sumber

Article

Pada akhir tahun 2020 lalu, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menagih komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan pembebasan lahan agar normalisasi sungai dapat segera berjalan.

Ada yang tahu kenapa PUPR menagih komitmen Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies Baswedan?

Karena pembebasan lahan untuk normalisasi sungai terhenti sejak Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur Jakarta! Sumber

Article

Dan beberapa hari lalu, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyebutkan jika Pemprov DKI membatalkan anggaran normalisasi sungai sebesar Rp 160 miliar dengan alasan defisit anggaran.

Tetapi pada tahun yang sama, Pemprov DKI Jakarta malah membayar biaya formula E sebesar Rp 180 miliar dengan cara utang di Bank DKI.

“Pada 30 Desember 2019 Dispora membayar termin kedua sebesar 10 juta poundsterling atau Rp 180 miliar menggunakan APBD, sehingga total yang disetor Rp 360 miliar. Sementara itu, anggaran pembebasan tanah normalisasi Kali Ciliwung Rp 160 miliar malah dibatalkan", kata Anggara. Sumber

Jika ada yang masih nyinyir Jakarta tetap banjir setelah Jokowi jadi Presiden, silahkan tanyakan kepada Anies Baswedan kenapa dia memotong anggaran banjir dan menghentikan program normalisasi sungai setelah dia menjabat sebagai Gubernur DKI tahun 2017 silam.

Penulis juga mau meluruskan informasi yang disampaikan tentang Kiky Saputri bahwa Anies Baswedan membangun Jakarta International Stadiun (JIS).

Faktanya, proses pembangunan Jakarta International Stadium tersebut melibatkan 5 Gubernur dan dibangun dalam waktu 11 tahun. Sumber

Article

Pada pertengahan tahun 2014, Jokowi yang meletakkan batu pertama (groundbreaking) proyek Jakarta International Stadion (JIS) saat beliau masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah menang kasasi.Sumber

Article

Jadi, jika Kiky mengatakan Anies Baswedan sudah membangun Jakarta International Stadiun (JIS), itu perlu diluruskan karena prosesnya pembangunannya bukan hanya terjadi di masa pemerintahan Anies tetapi sudah dicanangkan sejak lama yaitu zaman Foke.

Article

Anies Baswedan mengikuti langkah dua pendahulunya dengan mencanangkan pembangunan stadion bertaraf internasional pada 14 Maret 2019.

"Banyak terlibat, para gubernur, para aparat pemerintah, masyarakat yang memulai prosesi ini sejak bertahun-tahun yang lalu," kata Anies di Taman BMW, 14 Maret 2019. Sumber

Akhir kata, penulis salut dengan closing statement Kiky yang mengatakan bahwa dia sengaja tidak menyelesaikan roastingnya kepada Anies Baswedan biar sesuai dengan program Anies Baswedan yang banyak tidak selesai.

Dan kalimat penutup Kiky tersebut membuat Anies Baswedan pucat dan senyum kecut.

Love You Full Kiky,

Salam dari penulis (Nafys Seword)

Meluruskan dan Melengkapi Data Roasting Kiky Saputri Kepada Anies Baswedan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/meluruskan-dan-melengkapi-data-roasting-kiky-FzENH9GcYu

Kumpulan Foto di Google : 













Re-post by MigoBerita / Sabtu/13112021/11.47Wita/Bjm

GRATIS CS3 Portable from https://www.masboy.my.id/2021/06/download-adobe-photoshop-cs3-portable.html

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya