» » » » Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!!

Penulis By on Rabu, 26 Januari 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! Sekeras apapun pembelaan kalian yang terdeteksi seperti mendukung ucapan Edy Mulyadi dkk, maka sekeras itu pula kalian terdeteksi pendukung siapa?? Apakah mereka pendukung 212, HTI, FPI turunannya hingga Kadrun !!!Sulaiman Halim dan M Uhaib As'ad di youtube Minta Maaf Edy Mulyadi ternyata "Pendukung Berat" Anies Baswedan!! Yang menurut Bro Giring Ketua PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Anies Baswedan dalam bahasa satirnya "Pecatan Pak Jokowi" Woww..  Silahkan pembaca menilai sendiri. Ingat baca hingga tuntas artikel yang kita kumpulkan agar tidak gagal paham.

Uniska Buka Suara Terkait Akademisinya Tampil di Video Klarifikasi Edy Mulyadi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Setelah viralnya video memuat pernyataan Edy Mulyadi yang menyinggung masyarakat Kalimantan, belum lama ini juga beredar video klarifikasi yang didalamnya turut dihadiri salah satu akademisi Uniska.

Rupanya video klarifikasi tersebut juga menuai beragam kritik dan polemik di sejumlah sosial media yang mempertanyakan keikutsertaan salah satu pengajar Uniska tersebut.

Menanggapi adanya seorang akademisi Uniska yang turut angkat bicara dalam video klarifikasi itu, Rektor Uniska Prof Abdul Malik melalui Wakil Rektor 1 Dr Muhammad Zainul akhirnya angkat suara dan menegaskan bahwa keikutsertaan salah satu pengajar di Uniska itu tidak ada kaitanya dengan universitas (Lembaga).  “Itu adalah personaliti, Uniska tidak pernah membenarkan hal seperti itu,” ujarnya, Rabu (24/1/2022).

Ditambah ujarnya dosen tersebut berangkat ke Jakarta bukan urusan Uniska, tapi urusan pribadi yang bersangkutan.

Wakil Rektor 1 Uniska itu juga menegaskan kalau Uniska tidak mendukung pernyataan Edy Mulyadi yang menyebutkan ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’.

“Kalaupun misalnya ada salah satu dosen Uniska yang menyatakan masyarakat tidak tersinggung dengan pernyataan Edy Mulyadi, itu merupakan pernyataan pribadi yang bersangkutan. Kalau dari Uniska tidak membenarkan,” jelasnya.

“Terlepas memang yang bersangkutan adalah dosen Uniska, tapi kalau pernyataannya mendukung pernyataan Edy Mulyadi, saya kira kita tidak memberikan dukungan itu,” sambungnya.

Sebelumnya, kata Dr Mohammad Zainul pihaknya juga turut mengecam atas pernyataan Edy Mulyadi yang diduga menyinggung masyarakat Kalimantan.

“Karena bagaimanapun juga itu sangat tidak etis mengeluarkan kata-kata seperti itu,” ungkapnya

Meski kata-kata itu, menurut Edy Mulyadi adalah sesuatu hal yang biasa. Namun, bagi masyarakat Kalimantan kata-kata yang dikeluarkan itu sangat menimbulkan ketersinggungan.

“Jadi saya sebagai Wakil Rektor 1 menilai kata-kata itu tidak etis. Kalau misalkan yang bersangkutan tidak setuju dengan perpindahan ibu kota negara saya rasa bisa menggunakan diksi-diksi yang lain,” tuturnya.

Sekedar diketahui, dalam video klarifikasi dosen Uniska itu menilai bahwa perkataan Edy Mulyadi hanyalah sebagai suatu kelucuan politik saja.

Bahkan dalam video itu ia mengatakan, apa yang dikatakan oleh Edy Mulyadi standar-standar saja, tidak ada yang tersinggung, karena menurutnya isu politik saat ini merupakan isu yang tengah hangat diperbincangkan.

“Isu politik kan jadi isu yang hangat, trending. Apapun ucapan itu bisa diinterpretasi dengan berbagai macam cara,” paparnya.

Bahkan menurutnya, apa yang terjadi saat ini merupakan fenomena kelucu-lucuan politik.

“Nah ini kan fenomena kelucuan-kelucuan politik,” ujarnya.

“Saya sebagai akademisi, saya menilai ini itu standar-standar aja dalam bahasa jurnalistik, tidak ada yang tersinggung, biasa-biasa saja,” jelasnya.

Bahkan menurutnya, ada banyak ucapan kasar dari pada hanya sekadar yang dikatakan oleh Edy Mulyadi. Terlebih menurutnya kalimat itu hanya perumpamaan semata.

“Saya menilik standar aja, komunikasi yang lucu-lucu aja. Istilah itu umum di Jakarta,” tuturnya.

Pernyataan tersebut disampaikan dosen Uniska dalam video yang diunggah di kanal YouTube BANG EDDY CHANNEL pada 24 Januari 2022 lalu. (airlangga)

Editor: Abadi

https://fisip.uniska-bjm.ac.id/dosen-pengajar-fisip/ 


Muh Uhaib Asad turun angkat suara di video klarifikasi Edy Mulyadi

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/uniska-buka-suara-terkait-akademisinya-tampil-di-video-klarifikasi-edy-mulyadi/

Sumber lain : https://apahabar.com/2022/01/akademisi-uniska-bela-edy-mulyadi-rektorat-tak-sepakat/

Sumber lain : https://apahabar.com/2022/01/psi-tolak-mega-proyek-rujab-wali-kota-banjarmasin/

Sumber lain : https://apahabar.com/2022/01/bareskrim-polri-naikkan-perkara-ujaran-kebencian-edy-mulyadi-ke-tahap-penyidikan/ 

Edy Mulyadi Diduga Hina Kalimantan, Borneo Law Firm Siap Dampingi Masyarakat Yang Melapor

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Video Edy Mulyadi yang menghina Kalimantan saat mengkritik rencana pemindahan ibu kota negara menjadi polemik. Pasalnya mantan caleg PKS menyebutkan “Kalimantan Tempat Jin Buang Anak”. Pernyataannya tersebut kontan saja memantik reaksi banyak pihak.

Salah satunya dari praktisi hukum Kalimantan Selatan, Muhammad Pajri. Menurutnya ia selaku Ketua Borneo Law Firm menyayangkan pernyataan yang dilontarkan oleh Edy

Menurutnya mengkritisi kebijakan pemerintah boleh dan sah sah saja, tapi jangan sampai memecah belah bangsa apalagi mengandung dugaan sara.

Karena ujarnya ketentuannya jelas tercantum dalam Pasal 28 ayat (2) UU ITE:

“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan ancaman enam tahun penjara dan/atau denda Rp 1 miliar,” jelasnya.

Selain itu hal tersebut juga tercantum dalam Pasal 315 KUHP berbunyi, “Tiap-tiap penghinaan dengan sengaja yang tidak bersifat pencemaran atau pencemaran tertulis yang dilakukan terhadap seseorang, baik di muka umum dengan lisan atau tulisan, maupun di muka orang itu sendiri dengan lisan atau perbuatan, atau dengan surat yang dikirimkan atau diterimakan kepadanya, diancam karena penghinaan ringan dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”.

“Serta Pasal 4 huruf b Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis,” lanjutnya.

Pasal tersebut menjelaskan tentang tindakan diskriminatif ras dan etnis berupa:
b.    menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang karena perbedaan ras dan etnis yang berupa perbuatan:
1.    membuat tulisan atau gambar untuk ditempatkan, ditempelkan, atau disebarluaskan di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat dilihat atau dibaca oleh orang lain;
2.    berpidato, mengungkapkan, atau melontarkan kata-kata tertentu di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat didengar orang lain;
3.    mengenakan sesuatu pada dirinya berupa benda, kata-kata, atau gambar di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat dibaca oleh orang lain; atau
4.    melakukan perampasan nyawa orang, penganiayaan, pemerkosaan, perbuatan cabul, pencurian dengan kekerasan, atau perampasan kemerdekaan berdasarkan diskriminasi ras dan etnis.

Setiap orang yang dengan sengaja menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang lain berdasarkan diskriminasi ras dan etnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b angka 1, angka 2, atau angka 3, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500 juta

Bahkan ia siap mendampingi masyarakat yang melaporkan hal tersebut ke Polisi

“Kami Borneo Law Firm siap saja dampingi masyarakat yang akan melapor di Polda Kalsel maupun Mabes Polri, supaya jadi pembelajaran,” tegasnya. (David)

 

Edy Mulyadi saat menyebut Kalimantan dengan sebutan yang dianggap tak pantas oleh sebagian kalangan. (Foto:Istimewa)

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/edy-mulyadi-diduga-hina-kalimantan-borneo-law-firm-siap-dampingi-masyarakat-yang-melapor/

Dikecam Warga Kalimantan Karena Video Viralnya, Ini Sosok Edy Mulyadi Sebenarnya

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebuah video viral yang dianggap menghina daerah Kalimantan oleh salah seorang bernama Edy Mulyadi, sontak membuat banyak kecaman dari seluruh warga Kalimantan.

Pasalnya dari unggahan video di salah satu kanal YouTube pribadinya, Edy mengatakan bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke daerah Kalimantan seperti memindahkan suatu tempat elit yang memiliki harga mahal ke tempat jin buang anak.

Selain itu, Edy juga mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia ke Kalimantan bahkan tidak memiliki pangsa pasar. Ia pun sontak mengatakan bahwa pangsa pasar di Kalimantan hanya Kuntilanak dan Genderuwo.

Namun di balik itu, mungkin tidak banyak yang tau siapakah sosok Edy Mulyadi sebenarnya?

Dilansir berbagai sumber, ia adalah seorang wartawan senior yang menjabat sebagai Dewan Redaksi di Forum News Network (FNN).

Tidak hanya itu, dari informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Edy Mulyadi yang merupakan pria kelahiran Jakarta, 8 Agustus 1966 ini juga pernah bekerja di media besar yakni Metro TV.

Selain itu Edy Mulyadi juga disebut-sebut sempat mencalonkan diri sebagai caleg dari salah satu partai politik ternama di Indonesia. Edy pernah maju sebagai salah satu Caleg PKS nomor urut 8 Daerah Pemilihan (Dapil) III Jakarta, tetapi gagal terpilih.

Kini, Edy Mulyadi kerap muncul sebagai sosok yang kontra terhadap pemerintah lewat video-videonya di YouTube. Terbaru ia sedang santer membuat video kritik proyek IKN di Kalimantan Timur.

Namun akibat dari video viral yang ia unggah di laman YouTube miliknya, berujung menuai banyak kontroversi khususnya dari warga Kalimantan.

Bahkan tidak hanya di kolom komentar YouTube nya, akun Instagram pribadinya bernama @bang_edy_channel juga mendapatkan komentar-komentar pedas.

Kini kolom komentar akun Instagram tersebut dipenuhi kritik dan komentar pedas warganet yang tidak terima atas dugaan penghinaan terhadap Kalimantan oleh eks Caleg PKS tersebut.(fachrul)

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/dikecam-warga-kalimantan-karena-video-viralnya-ini-sosok-edy-mulyadi-sebenarnya/

Sultan Banjar Khairul Saleh Kecam Pernyataan Edy Mulyadi Yang Diduga Menghina Kalimantan

JAKARTA, klikkalsel.com – Masyarakat Kalimantan dibuat geram oleh Edy Mulyadi yang diduga menghina Kalimantan lewat pernyataan di video yang diunggah di kanal YouTube miliknya, Bang Edy Chanel pada Selasa, 18 Januari 2022 lalu. Dalam pernyataan itu, Edy bersama sejumlah pihak menolak pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Pernyataan Edy tersebut viral di media sosial pada Minggu 24 Januari 2021. Alhasil banyak tokoh adat, pejabat, hingga masyarakat mengecam Edy Mulyadi dan ada juga yang telah membuat laporan polisi seperti di Balikpapan, Kalimantan Timur dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sultan Banjar Haji Khairul Saleh Al-Mu’tashim Billah yang juga anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Selatan dari Fraksi PAN turut mengecam pertanyaan Edy Mulyadi tersebut. Sebab, ia dinilai merendahkan Kalimantan sebagai tempat ‘Jin Buang Anak’ ‘Genderwo’ hingga dihuni oleh ‘Monyet’. “Merendahkan Kalimantan berarti merendahkan seluruh rakyat Indonesia. Indonesia tidak akan lengkap menjadi negara Indonesia tanpa adanya Kalimantan. Pernyataan provokatif dan tidak berjiwa nasionalis dari Edy Mulyadi telah membuat luka hati warga Kalimantan. Hal ini tidak bisa dibiarkan,” tegasnya kepada klikkalsel.com, Senin (24/1/2022).

Menurut Sultan Khairul Saleh yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini, jika memang tidak setuju dengan pemindahkan Ibukota silahkan saja mengkritik. Namun jangan justru berpikir sempit dan merendahkan warga dan wilayah Kalimantan.

“Kritik kebijakannya tapi jangan merendahkan warga Kalimantan. Saudara Edy Mulyadi bukan lagi mengkritik tapi sudah menghina warga Kalimantan yang sama sekali bukan objek apalagi subjek dalam kebijakan pemindahan Ibukota,” tegasnya.

Selain mendesak Edy Mulyadi meminta maaf, Sultan Khairul Saleh juga meminta seluruh pihak agar saling menghormati dan tidak menggunakan politik identitas dalam mengkritik kebijakan pemerintah. “Harus jadi pelajaran untuk saudara Edy Mulyadi dan juga semua pihak agar tidak menggunakan narasi politik identitas yang dapat memecah-bela rasa kebangsaan kita dalam situasi apapun,” pungkasnya. (rizqon).


Sultan Banjar Haji Khairul Saleh. (foto: Kesultanan Banjar)

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/sultan-banjar-khairul-saleh-kecam-pernyataan-edy-mulyadi-yang-diduga-menghina-kalimantan/

PD AMPG Kalsel Angkat Suara Tentang Video Edy Mulyadi Menyebut “Kalimantan Tempat Jin Buang Anak”

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Video Edy Mulyadi yang viral di media sosial karena diduga menghina Kalimantan saat mengkritik rencana pemindahan ibu kota negara menuai banyak reaksi publik.

Salah satunya, Pengurus Daerah Angkatan Muda Partai Golkar Kalimantan Selatan (PD AMPG Kalsel) mengaku keberatan atas pernyataan Edy Mulyadi yang viral di media sosial karena menyebutkan “Kalimantan Tempat Jin Buang Anak”.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Umum PD AMPG Kalsel Troy Satria, bahwa, ucapan Edy Mulyadi telah menghina warga Kalimantan. 

“Melalui kanal youtube. Ucapan yang disampaikan saudara Edy Mulyadi telah melukai warga Kalimantan,” ujarnya, Senin (24/1/2022)

Menurutnya, pernyataan yang dilontarkan Edy Mulyadi dinilai sangat merendahkan harkat dan martabat serta kehormatan masyarakat Kalimantan

“Atas dasar itu, PD AMPG Kalsel meminta agar pihak yang berwenang bisa melakukan pengusutan terkait dengan ucapan yang disampaikan saudara Edy Mulyadi, Karena hal ini bisa berpotensi menimbulkan polemik di kalangan masyarakat,” jelasnya.

“Pihak berwenang diharap juga bisa mendalami viralnya video Edy Mulyadi, karena ini sudah berkaitan dengan ujaran kebencian,” sambungnya.

Sebab, kata Troy Satria PD AMPG Kalsel tidak ingin dengan tersebarnya video tersebut masyarakat menjadi terpecah belah dengan hal-hal kontradiktif.

Di samping itu, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat jangan tersulut amarah terkait adanya video tersebut.

“Kami PD AMPG Kalsel juga mengimbau kepada masyarakat yang melihat video tersebut tetap bersabar dan tidak terprovokasi,” tutupnya.

Sekedar diketahui, video pernyataan Edy Mulyadi berdurasi 58 detik yang viral di media sosial. “Bisa memahami gak, ini ada tempat sebuah elit, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak,” ujar Edy Mulyadi dalam potongan video segmen pertama.

“Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain gw bangun di sana,” tutur Edy Mulyadi dalam potongan video segmen kedua.

“Enggak ada, nih, sampeyan tinggal dimana om ajab, di Jakartanya Jakarta mana, mana mau dia tinggal di Gunung Sahari Jakarta Pusat dipindah ke Kalimantan Penajam sama untuk beli rumah di sana. Gw mau jadi warga ibu kota baru. Mana mau,” ucap Edy Mulyadi dalam video segmen ketiga. Pada video segmen ketiga tersebut ada seorang di belakang Edy Mulyadi yang menimpali ucapannya. “Hanya monyet,” kata pria tersebut. Ucapan pria tersebut kemudian dibarengi dengan gelak tawa peserta diskusi tersebut. (airlangga).

 

Troy Satria Ketua PD AMPG Kalsel

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/pd-ampg-kalsel-angkat-suara-tentang-video-edy-mulyadi-menyebut-kalimantan-tempat-jin-buang-anak/

BATAMAD Minta Edy Mulyadi Datang ke Kalimantan Minta Maaf Secara Terbuka

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Barisan Pertahanan Masyarakat Dayak (BATAMAD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), turun ke Jalan menyampaikan pernyataan sikap atas perkataan Edy Mulyadi di video yang diduga menyinggung masyarakat Kalimantan.

Aksi tersebut berlangsung di bundaran Hotel A atau perempatan Jalan Pangeran Samudera dan Jalan Lambung Mangkurat, Selasa (25/1/2021).

Pantauan klikkalsel.com kurang lebih 50 pasukan BATAMAD terlihat mengenakan pakaian hitam dan sebagian mengenakan baret berwarna merah dengan hiasan mandau di pinggangnya.

Mereka tampak menyuarakan pernyataan sikap agar Edy Mulyadi ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Koordinator aksi, Kelana selaku Komandan Brigade BATAMAD Provinsi Kalsel menjelaskan, aksi pernyataan sikap tersebut karena menilai perkataan Edy Mulyadi sudah menimbulkan keresahan di masyarakat khususnya Kalimantan.

“Untuk itu kami mengambil sikap bahwasanya pernyataan Edy Mulyadi ini sangatlah diskriminatif, itu mengandung salah satu unsur rasisme,” ujarnya kepada awak media disela aksi.

Ia menilai, perkataan Edy yang viral di sosial media itu sangat mempengaruhi kesatuan dan persatuan Republik Indonesia yang sudah terjalin bagus saat ini.

Lebih lanjut, ia beranggapan bahwa adanya pernyataan Edy Mulyadi itu adalah politik yang tidak bermoral, beretika, beradat dan haus akan kekuasaan.

“Untuk itu kami meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas permasalahan ini. Meminta Edy Mulyadi meminta maaf secara terbuka datang ke Kalimantan. Diproses secara hukum pidana, positif, negara dan hukum adat yang ada di Kalimantan,” jelasnya. Kelana juga menjelaskan, bahwa pihaknya ini adalah bagian dari dewan adat dan mengawal keputusan-keputusan dewan adat. Oleh karenanya untuk tindak lanjutnya ia menyerahkan sepenuhnya kepada dewan adat Dayak yang ada di Kalsel.

Kemudian, saat disinggung tentang adanya video klarifikasi Edy Mulyadi kemarin di Kanal Youtube pribadinya, pihaknya mengaku belum bisa menerima pernyataan maaf tersebut.

“Kita minta secara terbuka Edy Mulyadi datang ke Kalimantan, karena hal ini sudah sangat meresahkan warga Kalimantan pada umumnya khususnya Kalsel,” imbuhnya.

“Jadi bukan sekadar di media sosial tapi datang langsung ke Kalimantan dan dipersilahkan selanjutnya untuk di hukum adat,” sambungnya.

Kendati demikian, Kelana juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan-tindakan yang merugikan.

“Jangan sampai ada yang anarkis dan Kalimantan terjadi polemik atau konflik, kita ingin kalimantan tetap kondusif,” pungkasnya. Kemudian, aksi ditutup dengan pembakaran selembaran foto Edy Mulyadi sebagai bentuk kekecewaan pihaknya(airlangga)

 

Anggota BATAMAD Kalsel Bakar Foto Edy Mulyadi sebagai bentuk kekecewaan

P

uluhan massa dari BATAMAD kalsel turun ke Bundaran Hotel A melakukan aksi meminta Edy Mulyadi datang ke kalimantan tuk meminta maaf secara terbuka 

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/batamad-minta-edy-mulyadi-datang-ke-kalimantan-minta-maaf-secara-terbuka/

Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" -

DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung. Apa sih keterkaitan 3 (Tiga) orang tersebut dengan Demo-demo yang ada di Indonesia saat ini, khususnya kota Banjarmasin. Silahkan Para Pembaca Migo Berita menyimpulkannya. Silahkan baca artikel lengkapnya disini 

Pegang Kendali Demokrat, Ibnu Sina Dinilai Mainkan Posisi Tawar di Pilgub Kalsel 2024

IBNU Sina dinilai telah memainkan catur politik jelang pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Kalimantan Selatan pada 2024 mendatang. Ini setelah, Walikota Banjarmasin merebut kursi Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Selatan.

HAL ini diungkap pengamat politik dari Pusat Studi Politik dan Kebijakan Publik Banjarmasin, Dr Muhammad Uhaib As’ad kepada jejakrekam.com, Sabtu (27/11/2021).

Hadirnya Ibnu Sina yang awalnya merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke Partai Demokrat dikatakan Uhaib sudah bisa dibaca, bukan hanya sebagai kendaraan politik saat pencalonan dirinya sebagai walikota pada Pilwali Banjarmasin 2020 lalu.

“Bukan sekadar itu. Ibnu Sina tengah merangkai karier politik melalui Partai Demokrat, setelah dia tak mendapat dukungan dari PKS yang telah membesarkan nama atau dibebaskan dari partai dakwah ini,” kata akademisi FISIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjary ini.

Uhaib mengungkapkan dengan nakhoda baru di bawah komando Ibnu Sina di Partai Demokrat, maka akan terjadi fragmentasi dukungan politik, khususnya di akar rumput PKS.

Menurut Uhaib, Ibnu Sina merupakan elite PKS bahkan pernah menjabat ketua wilayah partai reinkarnasi Partai Keadilan itu. Bahkan, beberapa kali duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Kalsel melalui ‘perahu’ PKS.

“Fragmentasi atau belahan itu terlihat saat jelang Pilwali Banjarmasin, ketika PKS ternyata tak mengusung Ibnu Sina maju mencalon. Akhirnya, Ibnu Sina butuh perahu baru. Itu disambut Partai Demokrat,” tutur Uhaib.

Doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang ini mengatakan langkah politik Ibnu Sina mencalon bahkan didukung mayoritas pemegang suara dalam Musyawarah Daerah (Musda) IV Partai Demokrat Kalsel pada medio September 2021 lalu, bisa mengalahkan petahana; Rusian.  “Padahal, Rusian dikenal sebagai kader Demokrat yang lama berkiprah di partai itu. Bahkan, pernah menjabat Ketua DPRD Banjarmasin, membuktikan Ibnu Sina sudah menancapkan pengaruhnya di partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu. Ya, posisi tawar Ibnu Sina untuk meraih posisi ketua, tidak lepas dari pertimbangan jabatannya sebagai Walikota Banjarmasin dua periode,” papar Uhaib.

Menurut dia, kini ketika kendali Partai Demokrat di Kalsel di tangan Ibnu Sina, apakah nanti bisa membawa kejayaan lagi seperti Pemilu 2009 pada Pemilu 2024, tentu banyak faktor yang memengaruhinya.

“Seperti saya katakan tadi, Ibnu Sina bermain catur. Ya, setidaknya punya posisi tawar atau bargaining position jelang Pilgub Kalsel 2024 mendatang. Ya, setidaknya lewat Demokrat, Ibnu Sina bisa menjadi bakal calon wakil gubernur atau bisa jadi mencalon gubernur,” urai Uhaib.

Dia mengungkapkan posisi Ibnu Sina di Demokrat harus bisa merangkul kekuataan basis massanya di PKS guna dilebur ke partai baru yang dipimpin.

Sayangnya, menurut Uhaib, kader-kader PKS seangkatan Ibnu Sina justru membentuk atau bergabung ke parpol baru bernama Partai Gelora. Inilah yang dikatakan Uhaib sebagai fragmentasi politik akan terjadi di basis massa PKS.

“Apakah nanti akar rumput PKS yang sudah lama dibina Ibnu Sina bisa ditarik ke Demokrat, tentu butuh kepiawaian. Apalagi, dari amatan saya justru PKS lebih kritis terhadap kepemimpinan Ibnu Sina sebagai orang nomor satu di Balai Kota, terutama di DPRD Banjarmasin. Ini membuktikan hubungan Ibnu Sina dengan PKS tidak baik-baik juga,” pungkasnya.

P

Pengamat politik FISIP Uniska MAB, Dr Muhammad Uhaib As’ad (Foto Dokumentasi Jejakrekam.com)

Ibnu Sina 
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina bersama Ketua DPC Demokrat Banjarmasin, Bambang Yanto Permono.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2021/11/27/pegang-kendali-demokrat-ibnu-sina-dinilai-mainkan-posisi-tawar-di-pilgub-kalsel-2024/


Pemuda Banjarmasin pembikin MEME  Jokowi buat Efek Terkenal. Beri 10 Pemuda bikin MEME HINA Presiden Jokowidodo, Hanya terkenal yang didapat bukan Solusi. Tunjukkan Pemuda itu Mengguncang Dunia dan Memberikan solusi. Bukan Kritik membangun, malah menghina dengan bernaung Meme agar terkenal. Kita tahu siapa jejak rekam anda yang sebenarnya hanya "Pembenci Tiada Henti". Jangan-jangan Anda SALAwi (Semua selalu Salah Jokowi). Dan kita Bukan BENAwi (Selalu Benar Jokowi). Tapi kita rakyat Indonesia yang selalu Mendukung Presiden NKRI yang SAH...pahamlah piyan..!!!!! Seharusnya pemuda apalagi mahasiswa di Banua Banjar Kalimantan Selatan lebih memperjuangkan rakyat KalSel seperti rencana kenaikan tarif kwh meter PDAM, tentang Dana Bansos selama Covid 19 dan Banjir melanda, solusi agar masyarakat bervaksin terpenuhi semua bagaimana solusi mahasiswa dalam penyalurannya dan lain sebagainya, Jangan hanya melihat masalah nasional, tetapi fokuslah pada masalah daerah sendiri, sehingga mahasiswa kita di Banua menjadi pioner penanggulangan permasalahan apapun yang dihadapi suatu daerah dan jangan mau disetir oleh dosen atau atasan yang memang dari awal ANTI pemerintahan Jokowidodo, walau kita mesti akui KalSel dimenagnkan kubu Prabowo dari tahun 2014 dan 2019, jadi kita memahami begitu seriusnya rasa kecewa karena pemimpin nasional dimenangkan pak Jokowi, tapi perlu di ingat walau Jokowi kalah di KalSel, namun para pendukungnya juga ada, jadi bersatulah untuk kesejahteraan rakyat dengan otonomi daerah yang kekuasaannya dimenangkan pak Prabowo di KalSel , jangan Baperan ^_^ selengkapnya klik disini

Gebrak Banua dari Provinsi Kalsel Deklarasikan Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemilihan presiden pada 2024, berbagai tokoh mulai diusulkan menjadi calon presiden di 2024.

Termasuk dari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), yakni Gebrak Banua, mendeklarasikan dukungan untuk  Anies Baswedan maju RI 1. Saat ini, Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Deklarasi Gebrak Banua yang mengatasnamakan putra putri Kalimantan mendukung Anies Baswedan tersebut dilakukan di Kota Banjarmasin, Rabu (8/12/2021).

Di dalam Gebrak Banua, terdapat beberapa tokoh yang juga menjadi penggagas, yaitu M Uhaib As'ad, M Sofwat Hadi, Mawardi Abbas, Chairani Idris, Hamdi Abdi, Abdul Khair Abdullah dan M Ramli.

Sekretaris Gebrak Banua dukung Anies Baswedan, yakni Sulaiman Halim, mengatakan, pihaknya akan membentuk pengurus di 13 kabupaten kota di Kalsel.

Kemudian, lanjut dia, membentuk kepengurusan di Kaltim dan provinsi Kalimantan lainnya.

"Jangan kaget juga nanti di setiap kelurahan dan kecamatan di Kalimantan akan ada banyak spanduk Gebrak Banua terkait Anies Baswedan dan posko relawan untuk edukasi tentang Anies Baswedan," ujarnya.

Pihaknya, lanjut Sulaiman Halim, juga akan membentuk ranting Gebrak Banua di desa dan kelurahan.

Mengenai beri dukungan ini, dikatakannya, Anies Baswedan adalah sosok yang cerdas, jujur dan orang yang baik yang mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Gebrak Banua dari Provinsi Kalsel Deklarasikan Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden
BANJARMASINPOST.CO.ID/MILNA SARI
Penandatanganan deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan maju jadi calon presiden pada pemilihan 2024 dari jajaran Gebrak Banua di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (8/12/2021). 
Sumber Utama :  https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/12/08/gebrak-banua-dari-provinsi-kalsel-deklarasikan-dukung-anies-baswedan-jadi-presiden.

Dukung Anies Baswedan Jadi RI 1, Sejumlah Tokoh Kalsel Bikin Jaringan Relawan Gebrak Banua

DEKLARASI pencalonan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 mulai digemakan di Kalimantan Selatan.

DIMOTORI sejumlah akademisi, tokoh agama, politisi dan elemen masyarakat Kalsel menamakan diri Relawan Anies RI-1 Gerakan Bersama Rakyat Kalimantan untuk Anies RI-1 (Gebrak Banua).

Beberapa tokoh tergabung seperti akademisi FISIP Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Arsyad Al Banjary, Muhammad Uhaib As’ad. Kemudian, Ketua Umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) Kalsel, Ustadz Chairani Idris, mantan senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI HM Sofwat Hadi dan beberapa tokoh lainnya turut tergabung dalam Relawan Anies RI-1 Gebrak Banua.

Organisasi relawan untuk mendukung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu maju mencalon dalam pemilihan Presiden-Wakil Presiden RI (Pilpres) 2024 telah dibentuk. Sebagai Ketua Relawan Anies RI-1 Gebrak Banua ditunjuk HM Rahman dan sekretarisnya, Sulaiman Halim.

Penasihat Relawan Anies RI-1 Gebrak Banua, Muhammad Uhaib As’ad mengungkapkan rencananya pada Rabu (8/12/2021) di Banjarmasin akan dideklarasikan dukungan masyarakat Kalsel untuk pencalonan Anies Baswedan.

“Untuk tempat deklarasikan dukungan Relawan Anies RI-1 Gebrak Banua akan segera ditentukan nanti. Sebelumnya, kami sudah menggelar rapat koordinasi bersama para relawan di Kalsel,” ucap Uhaib As’ad kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Sabtu (4/12/2021).

Menurut Uhaib, sosok Anies Baswedan menjadi pilihan pihaknya untuk disokong sebagai calon Presiden RI lima tahun ke depan pada Pilpres 2024 berdasar banyak pertimbangan realistis.

“Walau Anies Baswedan yang saat ini menjabat Gubernur DKI Jakarta diserang sana-sini, namun figurnya tetap kokoh pada pendiriannya. Republik ini butuh sosok pemimpin yang berlatar belakang akademisi serta figur yang telah banyak menoreh prestasi. Bahkan, prestasi Anies Baswedan tak hanya diakui secara nasional tapi juga dunia internasional,” kata Uhaib.

Doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang ini mengatakan organisasi yang menghimpun para relawan Anies RI-1 Gebrak Banua juga menjalin komunikasi dengan jaringan relawan pusat dan berbagai daerah di Indonesia.

“Dalam kontestasi pemilihan Presiden RI tahun 2024, sosok Anies Baswedan memang patut didukung dan didorong. Apalagi di Kalsel sendiri, sosok Anies Baswedan juga turut menginspirasi banyak tokoh dalam menerapkan kebijakan seperti keberhasilannya memimpin DKI Jakarta,” tutur Uhaib.

Melalui gerakan Relawan Anies RI-1 Gebrak Banua, Uhaib hakkul yakin akan banyak orang bergabung dalam deklarasi sekaligus dukungan untuk mengantarkan Gubernur DKI Jakarta ini meraih posisi orang nomor satu di negeri ini.

“Kami juga telah menjalin komunikasi dengan beberapa tokoh baik akademisi, aktivis, politisi dan lainnya yang akan bergabung dalam Gebrak Banua untuk mendukung Anies Baswedan meraih RI 1,” pungkasnya.
Anies Baswedan 
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberi motivasi di sebuah acara di Banjarmasin pada 2017 silam.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2021/12/04/dukung-anies-baswedan-jadi-ri-1-sejumlah-tokoh-kalsel-bikin-jaringan-relawan-gebrak-banua/

Sumber Lainnya : https://banjarmasin.tribunnews.com/2022/01/26/dosen-fisip-uniska-di-video-minta-maaf-edy-mulyadi-wakil-rektor-sebut-bukan-wakili-kelembagaan?page=all

Re-post by MigoBerita / Kamis/27012022/11.09Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya