» » » » » Selalu Memakai Akal SEHAT

Selalu Memakai Akal SEHAT

Penulis By on Minggu, 05 Juni 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
Selalu Memakai Akal SEHAT. Begitu juga dalam membaca, jangan hanya membaca judul artikel, akan tetapi bacalah hingga tuntas agar tidak gagal paham. Selamat Membaca...!!

Nang Waras Bakalah

Oleh : Noorhalis Majid

YANG mampu berpikir jernih, tidak terbawa emosi, sebaiknya mengalah. Mengalah bukan berarti salah, tapi mampu menahan diri untuk tidak terbawa suasana yang dapat meminggirkan akal sehat.

DENGAN mengalah, justru menjadi pemenang, artinya sanggup menaklukkan diri sendiri untuk tidak emosi, itulah makna nang waras bakalah.

Yang waras mengalah, begitu arti harfiahnya. Ungkapan ini tentu juga dikenal dalam berbagai bahasa – pada berbagai suku – budaya, dengan maksud yang sama. Kalau ungkapan tersebut juga ada di tanah Banjar, artinya kebudayaan saling memberi kontribusi – memperkaya satu dengan lainnya.

Waras, artinya mampu berpikir sehat, tidak dikendalikan emosi – apalagi dipengaruhi alam bawah sadar. Situasi yang sarat dengan emosi – hawa nafsu, sering kali menghilangkan kewarasan.

Apalagi bagi yang gemar memperturutkannya, hilanglah semua kecerdasan, pengetahuan dan bahkan wibawa, yang ada hanya emosi dan nafsu itu sendiri yang terekspresi menjadi kemarahan – arogansi – ingin menang sediri, dan lain sebagainya yang bersifat rendahan.

Manusia yang bermartabat itu mesti waras, selalu menggunakan akal sehat. Kalau dihadapkan pada masalah atau bahkan konflik sekalipun, jangan lupa menggunakan akal sehat agar mampu menggurainya, dan masalah diharapkan tidak semakin kusut.

Semakin waras, tentu semakin bermartabat sebagai manusia. Rasanya tidak ada manusia yang memiliki martabat tinggi namun tidak waras. Bahkan menjaga kewarasan, adalah bagian dari menjaga sifat kemanusiaan. 

Mengalah, bukan berarti kalah. Tetapi wujud kebesaran hati untuk lapang menerima situasi apapun. Dan hanya yang waras mampu melakukannya, yang tidak waras tidak akan memiliki kelapangan hati. Bila bawaan hati selalu ingin menang, apalagi berusaha menghalalkan segala cara agar menang, dapat dipastikan tidak waras. Betapa ruginya menjadi manusia, namun tidak waras.Ungkapan ini memberikan pelajaran dan nasehat agar mengutamakan akal sehat. Jangan mudah terbawa emosi dan ngotot untuk selalu ingin menang. Karena yang menang, belum tentu benar. Bahkan yang mengaku menang, belum tentu benar-benar menang. Dari pada masalah tidak berkesudahan – konflik dan persoalan tidak dapat diselesaikan, lebih baik nang waras bakalah.(jejakrekam)

Penulis adalah Pemerhati Budaya dan Bahasa Banjar

Staf Senior Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin

Waras
Ilustrasi orang yang waras dalam berpikir.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/05/31/nang-waras-bakalah/

Honorer Dihapus Pemerintah Pusat, Sebagian Sekolah Di Tanah Laut Tidak Ada Guru

PEMERINTAH pusat pada November 2023 akan menghapus tenaga honorer, menyusul terbitnya surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo bernomor B/185/M.SM.02.03/2022 pada 31 Mei 2022.

TERKAIT hal itu, Bupati Tanah Laut H Sukamta mengatakan kalau saja tenaga honorer dihapus, maka akan berdampak di Kabupaten Tanah Laut.

“Contohnya, di RSUD H Boeyasin yang pegawainya 800 orang. 400nya adalah tenaga kontrak atau honorer, kalau itu kita berhentikan tentu menjadikan kinerja yang tidak bagus,” ujarnya beberapa waktu lalu di Banjarmasin saat Rakor Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia ( APKASI) Wilayah Kalsel.

Tidak hanaya di RSUD H Boeyasin saja, dampak itu juga berimbas dengan pendidikan di Tanah Laut. “Guru-guru kita dalam satu sekolah itu cuma hanya satu PNS-nya. Itupun hanya kepala sekolah, sisanya semua tenaga honorer. Kalau itu kita berhentikan, siapa juga yang mengajar?” sebutnya.

“Persolan ini terjadi karena antara yang pensiun dengan rekrutmen formasi yang disediakan oleh pemerintah pusat tidak seimbang. Artinya pensiun lebih banyak ketimbang yang rekrutmen,” jelasnya.

Menurut Sukamta, saat ini Pemerintah Kabupaten Tanah Laut masih sangat membutuhkan bantuan tenaga honorer. Tenaga honorer dianggap bisa menutupi kekurangan pegawai karena kurangnya tenaga aparatur sipil negara (ASN) yang tiap tahun berkurang karena pensiun.

Agar kebutuhan pegawai di Kabupaten Tanah Laut tetap terpenuhi, Sukamta akan mengusulkan para honorer diangkat menjadi pegawai PPPK secara bertahap.

“Semoga pemerintah pusat berkenan. Kami berharap jumlah kuota diserahkan kepada daerah, karena di sini yang tahu betul,” pungkasnya.

H Sukamta, Bupati Tanah Laut

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/06/06/honorer-dihapus-pemerintah-pusat-sebagian-sekolah-di-tanah-laut-tidak-ada-guru/

Gugat Walikota Ibnu Sina ke PN Banjarmasin, Warga Kampung Batuah Tuntut Ganti Rugi Rp 10 Miliar

WALIKOTA Banjarmasin Ibnu Sina kembali menjadi pihak tergugat dalam perkara perbuatan melawan hukum yang tengah diperiksa Pengadilan Negeri (PN) Banjarmasin.

MENARIKNYA, dalam perkara gugatran perdata yang sudah diregister bernomor 55/Pdt.G/2022/PN Bjm, tertanggal 27 Mei 2022, dua warga Kampung Batuah; Muhammad Syahrianoor dan Bahrul Ilmi juga menggugat banyak pihak.

Dalam gugatan perda yang dikuasakan kepada Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kalsel, Syaban Husin Mubarak, turut tergugat adalah Kapolresta Banjarmasin (tergugat I), Dandim 1007/Banjarmasin (tergugat II), Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebagai tergugat III dan Kantor Badan Pertanahan Kota Banjarmasin selaku tergugat IV.

Dalam gugatannya, perwakilan warga Kampung Batuah RT 11 dan RT 12 RW 01 Kelurahan Kuripan, Banjarmasin Timur meminta agar majelis hakim PN Banjarmasin bisa menghentikan praktik-praktik berkaitan dengan rencana revitalisasi Pasar Batuah.

Dalam pokok perkaranya yang diajukan LBH Ansor Kalsel bahwa warga Kampung Batuah sebagai penggugat merupakan pemilik sah atas objek sengketa lahan seluas 7.320 m2 di Jalan Manggis RT 11 dan RT 12 Kelurahan Kuripan.

Posisi lahan yang disengketakan itu berbatasan Sungai Veteran (utara), sebelah timur dengan Jalan Manggis, dan selatan dengan jalan dan barat dengan Bachtiar.

Warga Kampung Batuah melalui kuasa hukumnya LBH Ansor Kalsel menyatakan tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige daad). Ini karena, Sertifikat Hak Pakai Nomor 98 Tahun 1999 atas nama Pemkot Banjarmasin berdasar Surat Keputusan Kepala Kanwil Pertanahan Provinsi Kalsel tanggal 6 Juli 1995 Nomor 153/1696/P-2/BN/BPN dengan luasan total 7.320 m2, mengandung cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

Penggugat juga meminta agar majelis hakim PN Banjarmasin menghukum tergugat dan turut tergugat atas tindakan atau praktik terkait revitalisasi Pasar Batuah, tanpa pengecualian.
Warga Kampung Batuah di RT 11 dan RT 12 Kelurahan Kuripan dengan latar posko LBH Ansor Kalsel. (Foto Asyikin)

Kemudian, warga Kampung Batuah melalui LBH Ansor Kalsel menuntut ganti rugi materiil sebesar Rp 5.247.994.000 atau Rp 5 miliar lebih dan kerugian immaterial segede Rp 5 miliar. Kerugian itu harus dibayar tunai sekaligus kepada Aliansi Kerukunan Warga Kampung Batuah. Jika dikabulkan hakim, berarti total ganti rugi mencapai Rp 10 miliar lebih.

Ketua LBH Ansor Kalsel Syaban Husin Mubarak mengatakan gugatan perdata terhadap Walikota Ibnu Sina dan para pihak turut tergugat telah diregister PN Banjarmasin.

“Sesuai pokok perkara, kami sudah mendapat panggilan sidang di PN Banjarmasin pada Selasa (14/6/2022) pukul 09.00 Wita,” kata Syaban Husin Mubarak kepada jejakrekam.com, Minggu (5/6/2022).

Karena proses pelayangan surat peringatan atau surat teguran I hingga II yang diberikan Satpol PP Kota Banjarmasin ditegaskan Syaban, bisa diabaikan warga Kampung Batuah.

“Sebab, perkara sengketa ini dalam kewenangan pengadilan baik PTUN Banjarmasin maupun PN Banjarmasin yang memeriksanya. Sampai nanti ada keputusan dari pengadilan,” tegas Syaban.

Kampung Batuah
Kondisi bangunan rumah warga di Kampung Batuah di tepi Sungai Veteran yang terancam digusur.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/06/05/gugat-walikota-ibnu-sina-ke-pn-banjarmasin-warga-kampung-batuah-tuntut-ganti-rugi-rp-10-miliar/

Dilema Revitalisasi Pasar Batuah, Habib Fathur Ingatkan Walikota Ibnu Sina Utamakan Sisi Kemanusiaan

TOKOH Banua, Habib Fathurrahman Bahasyim merasa prihatin dengan nasib warga Kampung Batuah di bawah bayang-bayangan ancaman pembongkaran bangunan oleh Pemkot Banjarmasin.

CUCU Habib Hamid bin Abbas Bahasyim (Habib Basirih) ini pun sengaja datang ke Kampung Batuah yang masuk lokasi proyek revitalisasi Pasar Batuah dari Pemkot Banjarmasin dengan dana pembantuan Kementerian Perdagangan (Kemendag) senilai Rp 3,5 miliar.

Habib Fathur, sapaan akrabnya mengakui ada sebuah dilema yang harus dihadapi para pihak baik Pemkot Banjarmasin, terkhusus warga Kampung Batuah yang sudah puluhan tahun bermukim di kampung terletak di Jalan Veteran dan Jalan Manggis, Kuripan itu.

“Satu sisi rencana revitalisasi Pasar Batuah memang harus jalan, karena sudah menjadi program dari pemerintah pusat dan kota. Namun, sisi lainnya ada warga yang harus dikorbankan, karena harus tergusur dari kediamannya,” kata Habib Fathur kepada jejakrekam.com, Minggu (5/6/2022).

Pengasuh Majelis Al Mahabbah Kubah Basirih ini secara khusus mengimbau agar Walikota Ibnu Sina selaku orang nomor satu di Pemkot Banjarmasin untuk mempertimbangkan aspek kemanusiaan dalam rencana penggusuran rumah warga Batuah.

“Setidaknya, tunggulah proses hukum yang masih berlangsung di PTUN Banjarmasin. Semoga saja, Walikota Ibnu Sina dan jajarannya bisa mempertimbangkan aspek kemanusiaan dalam menggolkan rencana itu,” beber Habib Fathur.

Berdasar informasi dan dialog yang dilakoni Habib Fathur, karena pemukiman Kampung Batuah ini banyak pula diisi para orangtua yang sudah sepuh. Bahkan, beberapa warga dikabarkan juga menderita sakit stroke dan lainnya.

“Mereka juga warga yang termasuk kategori berada di bawah kemiskinan. Tengok saja, pemukiman di Kampung Batuah ini didominasi rumah-rumah kayu yang padat,” ucap Habib Fathur.

Ia menegaskan pernyataan dirinya bukan bermaksud meremehkan warga Kampung Batuah yang sudah lama bermukim di kawasan padat penduduk dan berdekatan dengan Pasar Batuah itu. “Ini adalah fakta yang bisa disaksikan di tempat ini. Kalau mereka terpaksa digusur, mau kemana lagi?” katanya.

Habib Fathur menyarankan agar jalan dialog yang humanis harus ditempuh Pemkot Banjarmasin dengan warga Kampung Batuah, sehingga akan lahir solusi bersama (win-win solution).

“Artinya, sama-sama enak. Saya hanya mengimbau agar tunggu saja putusan pengadilan pada 26 Juli 2022 nanti, karena itu lebih baik bagi pemerintah kota. Sebab, warga Kampung Batuah adalah warga Banjarmasin juga,” tegas Habib Fathur.
Habib Fathur
Habib Fathurrahman Bahasyim saat berdialog dengan warga Kampung Batuah di RT 11 dan 12 Kelurahan Kuripan.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/06/05/dilema-revitalisasi-pasar-batuah-habib-fathur-ingatkan-walikota-ibnu-sina-utamakan-sisi-kemanusiaan/

Menparekraf Sandiaga Uno Lihat Potensi Wisata Bahari Kotabaru Lebih Menjanjikan

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengakui Kotabaru punya potensi menjadi kawasan destinasi wisata bahari di Kalimantan Selatan.

POSISI Kotabaru yang bertetangga dengan Provinsi Kalimantan Timur sebagai ibukota negara (IKN) Nusantara jauh lebih menjanjikan dibanding daerah lainya.

Penegasan ini dilontarkan Sandiaga saat bertemu Bupati Kotabaru Sayed Jafar Alaydrus dan jajarannya di Kotabaru, Jumat (3/6/2022).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menghadiri serangkaian kegiatan di Kotabaru. Seperti pencanangan Desa Wisata Rampa Berkah, mengikuti parade perahu hias nelayan, ground breaking revitalisasi kawasan Siring Laut.

Termasuk, meresmikan Tourist Information Centre (TIC) dan melihat secara langsung penampilan dari keunikan Festival Budaya Saijaan (FBS) memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Kotabaru ke-72.

“Kabupaten ini banyak memiliki destinasi wisata. Ini diharapkan ke depan bisa meningkatkan kesejahteran masyarakat,” ucap Sandiaga.

Peluang besar yang dimiliki Kotabaru dalam mengembangkan sektor pariwisata diminta Sandiaga, harus benar-benar jadi perhatian serius dari pemerintah daerah.

“Dengan 154 pulau di Kotabaru, justru lebih menjanjikan untuk destinasi wisata bahari. Itu sangat menjanjikan, karena bisa membangkitkan pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),” kata mantan calon Wakil Presiden RI ini.

Dari informasi yang didapat Sandiaga, ternyata jalur penerbangan di Kotabaru terbilang padat. Karenanya, ia berpesan agar volume transportasi udara bisa ditambah lagi.

“Memang, pandemi Covid-19 berimbas kepada masyarakat. Secara nasional, kami pastikan pembangunan sektor pariwisata yang bisa enam kali lipat menciptakan lapangan kerja baru. Tahun ini, ada rencana 1,1 juta lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan diwujudkan,” imbuhnya.
Kotabaru
Menparekraf Sandiaga S Uno saat berada di Kotabaru mengikuti Festival Saijaan Kotabaru.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/06/04/menparekraf-sandiaga-uno-lihat-potensi-wisata-bahari-kotabaru-lebih-menjanjikan/

Ungkap Kerugian Konstitusional, Penggugat Lengkapi Dokumen Gugatan UU Provinsi Kalsel

PARA penggugat UU Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2022 guna menguji soal perpindahan ibukota dari Banjarmasin ke Banjarbaru, sudah menyiapkan amunisinya.

KETUA Forum Kota (Forkot) Banjarmasin Syarifuddin Nisfuady mengatakan dirinya sebagai penggugat bersama tim kuasa hukum dari Borneo Law Firm (BLF) akan bertolak ke Jakarta pada Senin (6/6/2022).

“Kami menyerahkan perbaikan dokumen gugatan, karena pada Selasa (7/6/2022) pukul 14.30 WIB akan dilanjutkan sidang kedua di Mahkamah Konstitusi (MK),” ucap Nisfuady kepada jejakrekam.com, Minggu (5/6/2022).

Ia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, khususnya donasi untuk menggugat Pasal 4 UU Kalsel. Termasuk, kajian aspek filosofis dan sosiologis, hingga kerugian konstitusional atas pembentukan UU tersebut.

Nisfuady pun mengungkapkan Forkot Banjarmasin bersama elemen masyarakat pun sudah turun dengan memasang spanduk di berbagai tempat. Termasuk, sempat membentangkannya di Jembatan Sei ‘Basit’ Alalak, beberapa waktu lalu.Sementara itu, kuasa hukum Walikota Ibnu Sina dan Ketua DPRD Banjarmasin Harry Wijaya, Dr Lukman Fadlun pun menyatakan optimistisme akan dikabulkannya gugatan atas UU Kalsel. Dalam perkara bernomor 60/PUU-XX/2022 mengenai pengujian formil dan materiil UU Provinsi Kalsel Nomor 8 Tahun 2022 telah mendapat perhatian hakim konstitusi MK.

“DPR RI sebagai lembaga pembentuk UU juga tidak pernah ke Banjarmasin dan melibatkan Banjarmasin dalam pembahasan UU Provinsi Kalsel,” kata Lukman.

Begitu pula, Direktur Utama BLF Dr Muhamad Pazri mengatakan beberapa dokumen kelengkapan yang diminta MK telah dipenuhi, seperti soal legal standing, dalil-dalil gugatan dan lainnya.

“Apalagi, gugatan ini secara legal standing juga kuat, karena dari institusi pemerintah daerah diwakili Walikota dan Ketua DPRD Banjarmasin. Sedangkan, dari masyarakat ada perseorangan warga serta organisasi profesi seperti Kadin Kota Banjarmasin,” beber Pazri.

Dalil yang dibangun para penggugat adalah pengabaian aspek historis serta proses pembentukan UU yang tidak melibatkan partisipasi publik serta tak transparan.

Kerugian konstitusial pun dirasakan warga Banjarmasin, terkhusus pemerintah daerah. Dikhawatirkan pemindahan ibukota akan memicu gejolak ekonomi, alokasi APBD Provinsi Kalsel akan berlaih ke ibukota yang baru, harga kebutuhan akan naik, termasuk alokasi dana lainnya baik pendidikan, infrastruktur dan sebagainya.

Karena UU Provinsi Kalsel Nomor 8 Tahun 2022 ini didalilkan bertentangan dengan Pasal 1 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 28D, Pasal 28F, Pasal 28H ayat (1), Pasal 18B ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945.

Spanduk
Spanduk berisi menolak pemindahan ibukota Provinsi Kalsel ke Banjarbaru terpasang di kantor Kadin Provinsi Kalsel.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/06/05/ungkap-kerugian-konstitusional-penggugat-lengkapi-dokumen-gugatan-uu-provinsi-kalsel/

Makna Politik Formula E Ancol, Puan Berkoalisi Dengan Anies?

Tensi politik semakin memanas menjelang Pilpres 2024. Banyak kejadian, even dikait-kaitkan dengan politik, sehingga suasananya terasa hangat bahkan panas. Masyarakat tentu saja berharap sepanas apapun tensi politik jangan sampai terjadi kericuhan apalagi korban jiwa.

Sabtu kemarin, di Jakarta diselenggarakan balap mobil Formula E di daerah Ancol. Setelah sebelumnya terjadi pro dan kontra, akhirnya even internasional ini bisa juga diwujudkan relatif sukses.

Terjadi momen unik di tribun VVIP pada saat ajang Formula E di Ancol, Jakarta Utara. Ketua DPR RI Puan Maharani yang merupakan politisi PDI Perjuangan, terlihat mesra bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan selfie bersama.

Ketua DPP PDIP membagikan momen itu di Instagram pribadinya @puanmaharaniri. Keduanya tampak diapit Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua MPR Bambang Soesatyo yang sedang asyik menyaksikan balapan Formula E.

Di balik kesuksesan ajang balapan Formula E tersebut, terdapat momen politik yang tidak biasa. Beberapa pejabat negara tampak akrab saat menonton ajang balapan Formula E. Salah satunya, Anies Baswedan dan Puan Maharani.

Keduanya duduk bersebelahan saat menyaksikan balapan tersebut. Melihat kejadian ini Even Formula E Jakarta berpeluang melahirkan 'Poros Ancol' menjelang Pilpres 2024. Poros Ancol tersebut, nantinya berpotensi melahirkan duet pasangan Anies Baswedan dengan Puan Maharani untuk Pilpres 2024.

Bila ini terjadi bisa merembet ke peristiwa politik yang lain yakni membuka jalan bagi Ahmad Sahroni (Ketua Pelaksana Formula E) ke jalan Gubernur Jakarta 2024. Kesuksesan ajang balapan Formula E Jakarta juga menjadi momentum politik tersendiri bagi para tokoh yang hadir.

Salah satunya, momen politik Jokowi untuk mencatatkan sejarah sebagai prestasi yang positif. Selain itu juga, momen politik bagi Anies Baswedan untuk tampil kembali dalam politik nasional.

Momentum bagi Sahroni menapak jalur politik yang lebih tinggi. Momen keakraban terjalin antara Anies Baswedan dengan Puan Maharani yang duduk bersebelahan. Beberapa pihak menganggap keakraban Anies dan Puan sebagai sinyal politik untuk Pilpres 2024.

Posisi duduk Puan yang diapit Jokowi dan Anies menyimbolkan posisi PDIP. Puan Maharani dinilai figur strategis dalam dinamika politik nasional ke depan. Bukan kebetulan Puan berada di tengah, diapit Pak Jokowi dan Pak Anies.

Apalagi selentingan kabar Anies yang mempersilakan Puan duduk di tengah-tengah mereka. Posisi PDIP dan Puan Maharani sangat strategis karena hanya partai ini yang bisa mengusung capres sendiri. Modal itu menjadi kekuatan besar bagi PDIP dan Puan Maharani sebagai calon yang berpotensi besar diusung. Tak heran jika kemudian banyak tokoh tokoh nasional ingin dekat, bahkan ikut dengan gerbong PDIP.

Nah apakah kemungkinan Anies Baswedan-Puan Maharani akan terwujud di Pilpres 2024? Kita tunggu saja perkembangannya.

Makna Politik Formula E Ancol, Puan Berkoalisi Dengan Anies?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/makna-politik-formula-e-ancol-puan-berkoalisi-OsI6NPTL7J

Pemukulan Di Tol Tebet Dan Arogansi Plat Rfs Rfh

Ketika beberapa tahun yang lalu saya beli mobil, sempat heran dan ga paham kenapa ada penawaran pembelian plat nomer cantik? Dan harganya bagi saya sangat mahal. Semakin sedikit angkanya, semakin mahal.

Saya tau memang pasti ada sistem permintaan atau pengajuan. Tapi ga nyangka aja kalau harganya sangat mahal.

Lalu belakangan, di ibu kota, masih ada lagi plat nomer yang kastanya lebih tinggi dari sekedar angka cantik, yakni RFH dan RFS. Kadang-kadang, kita akan menemukan mobil-mobil dengan dua plat tersebut ugal-ugalan, ga ikut aturan, atau merasa harus diprioritaskan. Kalau cuma naik mobil taksi atau ojek online, harap minggir teratur.

Meski secara teori plat RFS adalah plat nomer untuk pejabat eselon satu, dan RFH adalah untuk eselon dua, pada intinya kan sama saja: plat nomer. Tapi rupanya ini membuat beberapa mobil jadi terlihat lebih superior dibanding yang lain.

Maka ketika kemaren saya membaca ada kasus pemukulan terhadap anak muda, yang dilakukan oleh orang dari dalam mobil berplat RFH, ini ga mengagetkan.

Meskipun si pengendara katanya sudah ditangkap atau diamankan, tapi kepolisian nampak berat hati untuk mengungkap muka pelakunya. Bahkan inisialnya pun, belakangan baru dibuka setelah pimpinan ormas mengakuinya. Padahal biasanya, kalau sudah ada penangkapan, inisial pelaku langsung diumumkan.

Jadi ceritanya, pelaku pemukulan ini adalah anggota oragan sayap Bravo 5. Ormas relawan paling berpengaruh di Indonesia dan mampu menempatkan anggotanya di posisi strategis, hingga beberapa menteri. Backup di sisi penguasa adalah menteri segala urusan.

Jangan heran bila si pemukul menggunakan plat nomer RFH. Eselon dua. Pejabat. Atau kalaupun bukan pejabat, ya pokoknya RFH.

Memang ngeri kalau melihat ormas ini. Mereka bukan partai politik, tapi bisa dapat jatah jabatan melebihi partai politik.

Sampai di sana sebenarnya tak masalah. Silahkan saja berkuasa dan menempati beberapa posisi. Tapi kalau sikapnya searogan itu, ini yang nampaknya perlu dievaluasi oleh Jokowi atau siapapun atasannya. Masa iya mentang-mentang pejabat, lalu merasa berhak menunjukkan kekuatan seperti itu?

Saya sih yakin, pejabat semacam dia ini pasti tahu hukum. Kalau ga tahu hukum, saya akan kaget sekali. Lah kok bisa jadi pejabat kalo hukum aja ga ngerti?

Tapi sikapnya tetap memukul dan soksoan adalah pilihan karena naluri merasa berkuasa. Merasa punya backup dan sebagainya. Mungkin yang bersangkutan juga yakin kalau diproses pun ga akan dipenjara, bisa diselesaikan kekeluargaan atau tekanan kekuasaan.

Ya biasalah, masih banyak mental orba. Yang merasa bisa melakukan segalanya karena dekat dengan kekuasaan. Padahal jamannya sudah berbeda.

Dan mungkin kali ini yang bersangkutan kepeleset. Karena yang dipukulnya ternyata adalah anak dari anggota DPR fraksi PDI Perjuangan. Lebih dari itu, sang ibu adalah mantan bos Persebaya Surabaya yang biasa kita kenal bonek.

Ya inilah mungkin yang disebut dengan istilah macan ketemu macan. Pas sama-sama kuatnya. Tinggal diadu apakah hukum masih bisa dimenangkan si pejabat berplat RFH?

Dari kejadian ini, saya berpikir apakah mungkin plat nomer untuk pejabat, RFS dan RFH ini dihilangkan saja. Tak perlu ada lagi. Toh kalau sudah di jalan raya, semua harus sama-sama teratur. Tak boleh ada yang diistimewakan kecuali ambulans.

Karena kalau ini dibiarkan terus, nampaknya cerita arogansi pengendara dengan plat nomer istimewa ini akan terjadi lagi. Minimal dengan plat nomer yang sama-sama jelata, tak ada lagi yang merasa lebih superior atau lebih berkuasa.

Pemukulan Di Tol Tebet Dan Arogansi Plat Rfs Rfh

Sumber Utama : https://seword.com/umum/pemukulan-di-tol-tebet-dan-arogansi-plat-rfs-rfh-7yzOsjY9sF

Konon Ada 60.000 Manusia Menyaksikan Formula E, Anda Percaya?

Tatak Ujiyati, yang masuk dalam barisan pendukung Anies tampak dengan bangga memamerkan keberhasilan ajang Formula E yang digelar pada Sabtu, 4 Juni 2022 kemarin. Sorotan ditujukan juga pada 60.000 penonton, seperti yang dikabarkan Anies juga di akun Instagram resminya, yang katanya sold out.

Klaim sepihak ini lantas coba disleeding oleh netizen dengan akun "BangTanBoy" yang merespons begini:

"Jangan Over donk Kak, Tiket yg disediakan kan cuma 22K, kenapa jadi 60K. Emhtt."

Harusnya sih kita nggak kaget sama jumlah hitung-hitungan model over-claim begitu, karena Anies Baswedan sendiri mencontohkan, seperti yang kerap dilakukan selama masa pemerintahannya, yang praktis tersisa 4 bulanan lagi.

Bayangkan, kalau duit pembayaran untuk pembelian barang saja bisa kelebihan bayar, apalagi cuma menghitung jumlah penonton, yang bisa diklaimnya dari mereka yang datang ke kawasan Ancol. Kan beritanya ada yang sampai ngamuk tuh, gara-gara merasa kena tipu? Sudah bayar 2 juta buat dia sama keluarga, eh nggak tahunya cuma nonton balapan versi layar tancapnya saja. Pantesan ngamuk!

Saya berani taruhan kalau diminta menunjukkan data asli berupa tiket yang terjual murni, yang benar-benar melototin sirkuit dan layar LED selama 45 menit selama event balapan utama digelar, apa bisa valid sampai 22.000 orang beneran? Kalau 60.000 sih saya yakin angkanya sudah nggak valid, karena jangan-jangan jumlah official dan crew balapan, jumlah pengunjung Ancol, yang sebagian akan terpaksa membeli tiket Rp 250.000 (belum termasuk pajak), sampai petugas jaga loket mungkin dihitung juga sebagai penonton?


Entahlah. Saya nggak mau berandai-andai, meski saya kudu akui juga kalau panitia di bawah arahan Anies pasti sudah mengkalkulasi semuanya, termasuk cara ajaib dalam menghitung jumlah penonton yang memang pakai cara nggak biasa itu.

Klaim model begini juga nggak bisa disalahkan sepenuhnya, karena bagian hak dari panitia. Meski kita bisa dan berhak juga menertawakan sampai perut mules dan mulut capek karena tertawa terus.

Tapi saya menolak keras kalau acara ini dibilang sukses, karena hanya tepat kalau dibilang lancar saja. Ya, lancar sudah lebih dari cukup, karena ada banyak kejanggalan selama Formula E disiapkan, yang masih menjadi PR yang kudu dijawab oleh Anies dan pihak penyelenggara, kecuali mau dilupakan begitu saja.

Jadi, angka pas penontonnya berapa nih, Pak Anies? Yakin 60.000 orang, nggak bisa kurang tapi bisa lebih ya, Pak? Hahahaha...! Salam over-claim!

Konon Ada 60.000 Manusia Menyaksikan Formula E, Anda Percaya?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/konon-ada-60000-manusia-menyaksikan-formula-e-mz1fegETiq  

Saling Remas Tangan, AHY Ngarep Ada Koalisi Kuat Dengan Anies Di 2024

Ajang Formula E telah selesai digelar dengan sukses Sabtu lalu. Kemudian banyak cerita mengiringi setelahnya. Terutama cerita bernuansa politik yang kental.

Pagi ini saya melihat linimasa di akun twitter, lalu melihat cuitan dari DPD Demokrat DKI Jakarta. Seperti gambar yang saya sertakan berikut, menampilkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saling meremas tangan. Mesra banget ya...?

Captionnya juga cukup lucu menurut saya, sebab selama ini belum pernah sekalipun kader partai Demokrat yang koar-koar di media mendukung Formula E. Bahkan AHY sendiri juga belum sekalipun terlihat mendukung suksesnya Formula E, semilitan Geisz Chalifah. Cuma belakangan akhirnya terkuak, AHY ikut aksi borong tiket demi menyelamatkan muka sang Gubernur seiman, yang dulu pernah jadi saingannya dalam Pilgub DKI 2017.

Tapi kenapa tiba-tiba pada saat balapan digelar, ia mengklaim dirinya mendukung energi bersih dan mendampingi Anies? Dengan harapan ada koalisi yang kuat untuk berjuang bersama. Ngakak dulu boleh dong, hahaha. Ngarep banget lu Gus.

Anies kan nggak punya Partai, bahkan sejauh ini belum ada satupun Partai atau koalisi Partai yang akan mengusung dia. Bahkan Nasdem yang diisukan akan mengusung Anies, justru sekarang selingkuh dengan Gerindra. Sementara Partai Demokrat juga belum menentukan arah koalisinya kemana. Dan kita tahu sendiri presidential tresshold Demokrat nggak memungkinkan untuk mengusung Capres-Cawapresnya sendiri.

Lalu apa yang diharapkan Demokrat dari seorang Anies Baswedan? Sebab Demokrat sendiri saat ini juga elektabilitasnya semakin nyungsep. Terlebih banyak kasus hukum yang menyeret nama-nama kadernya. Belum lagi adanya isu kebobrokan Partai berlambang mercy itu, yang baru saja dikuliti oleh seorang emak-emak. Meskipun dia hanya seorang penipu, tapi hal ini dirasa cukup mengguncang kubu Cikeas.

Anies memang sudah punya pengalaman memimpin DKI Jakarta, meskipun banyak janjinya yang meleset. Kalau AHY? Pilgub aja gagal, pengalaman politik belum ada. Tahu-tahu sudah jadi ketum Partai, hahaha. Kalau cuma sekedar hadir dan nonton di sirkuit Formula E sambil borong tiket, saya rasa Zulhas lebih layak. Sebab kabarnya PAN borong tiket hingga satu tribun.

Kalau cuma sekedar mendukung energi bersih dan mempromosikan Formula E, tuyul botak penghuni Ancol jauh lebih layak koalisi dengan Anies. Entah koalisi dalam hal apa, hahaha.

Kalau urusan saling remas tangan atau salaman atau lebih tepatnya salim, saya rasa Ahmad Sahroni yang salim sambil nunduk layak diduetkan dengan Pak Jokowi. Hahaha.

Setuju?

Saling Remas Tangan, AHY Ngarep Ada Koalisi Kuat Dengan Anies Di 2024

Sumber Utama : https://seword.com/politik/saling-remas-tangan-ahy-ngarep-ada-koalisi-kuat-a0mV8dMIkl

Gubernur Akal-akalan

Hai gubernur akal-akalan kau biasa menggunakan segala cara untuk meraih apa yang kauinginkan entah benar entah salah tidak kau pedulikan yang penting citramu terangkat dan banyak orang terpikat terbius manisnya kata sehingga hilang akal dan logika seperti saat kau berhasil merebut tampuk pimpinan dengan memelintir agama dan sucinya ayat hingga ancaman jenazah tidak disholatkan.

Hai gubernur akal-akalan pilihan katamu sering memecah belah seperti rangkaian kalimatmu setelah pelantikan yang terus melekat dalam ingatan karena dengan sadar kau gunakan kata pribumi yang seolah memisahkan para pendatang dengan orang asli sehingga menghasilkan gejala polarisasi yang melihat asal usul serta keturunan untuk lebih diakui padahal semuanya adalah anak negeri.

Hai gubernur akal-akalan kau tidak pernah berani untuk terbuka rapat-rapat tidak lagi bisa dilihat oleh khalayak luas balai kota tidak lagi penuh dengan keluh kesah masyarakat anggaran tidak lagi bisa dilihat oleh seluruh rakyat aplikasi canggih yang bisa menjadi tempat curhat pun menghilang bahkan pasukan warna warni pun hilang dari peredaran karena kau tidak mau melanjutkan kebaikan yang ada dari orang yang kau gantikan.

Hai gubernur akal-akalan janjimu membuai setiap orang yang mendengarnya seperti saat kau janjikan tempat tinggal murah kepada yang miskin menawarkan solusi yang lebih manusiawi untuk atasi banjir memberikan jalan agar warga bisa membangun usaha diberi modal, tempat dan pembeli katanya kau tampak yakin sehingga orang percaya meski sudah banyak dibantah dalam debat sebelum pemilihan tetapi tak mengubah apa-apa.

Nyatanya tempat tinggal murah hanyalah sebuah khayalan karena harga tidak terjangkau yang berkekurangan jumlah yang ada pun terbatas jauh dari target yang sudah kau tetapkan.

Faktanya banjir mengancam setiap jengkal kota hingga kau digugat wargamu sendiri ke pengadilan yang memaksamu untuk bekerja walau itu sebenarnya sudah kewajiban.

Ironisnya upaya mensejahterakan warga gagal karena modal hanya diberikan saja tanpa pendampingan tanpa ada tempat menjual sehingga usaha yang baru dirintis langsung gulung tikar.

Hai gubernur akal-akalan kau banyak menerima penghargaan dari dalam negeri maupun internasional termasuk predikat wajar tanpa pengecualian yang menjadi alatmu untuk terus menarik perhatian meski kau banyak menghilang ketika ada masalah dan menyerahkan jawaban kepada lain orang yang mau tidak mau harus memberikan perlindungan dirimu yang harus terlihat bersih tanpa cela.

Hai gubernur akal-akalan tindakanmu sering tidak sesuai dengan yang kau katakan. kau bilang membangun sumber daya manusia tetapi justru membangun banyak monumen tak berguna dari bambu, sepatu hingga batuan semuanya kau bangun dalam waktu singkat dengan anggaran yang besar pula tapi hancur dalam hitungan bulan saja sehingga jelas kalau semuanya adalah pemborosan.

Hai gubernur akal-akalan kau pintar untuk mencari teman dan menguasai mereka seperti saat kau berikan dana hibah kepada ormas atau mengajak makan malam anggota dewan yang terhormat yang terus membelamu mati-matian dalam berbagai hal yang kau lakukan tanpa memandang baik buruknya kebijakan yang penting kamu tidak boleh salah harus benar dan makin bersinar.

Hai gubernur akal-akalan kau ahli dalam kelebihan bayar karena berkali-kali ketahuan tetapi herannya kau tidak merasa terancam aman dari jeratan hukum dan operasi tangkap tangan dengan jalan mengembalikan uang kelebihan seolah kau mempunyai daya magis yang luar biasa sehingga banyak yang menutup mata pada bukti-bukti kelebihan bayar yang di depan mata.

Hai gubernur akal-akalan menjelang akhir masa jabatan kau gunakan setiap kesempatan untuk mendapatkan porsi pemberitaan yang besar seperti saat stadion baru diresmikan atau balapan mobil listrik yang lancar diselenggarakan sehingga terbangun kisah yang dilebih-lebihkan dengan bumbu-bumbu kebohongan yang kau selipkan melalui permainan tata kata.

Hai gubernur akal-akalan sepak terjangmu membuatku muak apalagi seolah kau selalu bisa berkelit jika situasi menjadi sulit seolah ada tangan tak kelihatan yang menjaga seperti seorang dalang yang menggerakkan wayangnya untuk mewujudkan ambisi besar merebut kekuasaan di dua ribu dua empat dengan bantuan dirimu yang penuh akal.

Hai gubernur akal-akalan aku memang bukan siapa-siapa tetapi aku akan melawan akrobat yang kau lakukan karena aku tidak ingin menyerahkan negara ini kepada gubernur akal-akalan.

Gubernur Akal-akalan

Sumber Utama : https://seword.com/puisi/gubernur-akal-akalan-5CTb2jULgS

Logika Lawak Said Didu, BUMN Bisa Putuskan Proposal 1x24 Jam

Formula E sudah usai. Anggap saja sudah usai, meski saya yakin polemik di dalamnya akan terus berlanjut karena bau politiknya sudah sangat kuat.

BUMN masih disindir karena memutuskan tidak ikut menjadi sponsor Formula E.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengungkapkan BUMN tak mensponsori Formula E Jakarta karena proposal baru diterima sebulan (tepatnya ujung bulan Mei 2022) sebelum acara dilaksanakan. Proposal sponsor seharusnya diajukan dalam jangka waktu tiga bulan, bahkan satu tahun sebelumnya.

“Pada umumnya BUMN menerima proposal event besar berskala nasional dan internasional paling cepat (minimal) tiga bulan sebelumnya atau bahkan setahun sebelumnya,” kata Arya.

Dengan jangan waktu tersebut, BUMN memiliki cukup waktu untuk melakukan kajian sebelum mengambil keputusan yang didasari oleh aspek bisnis dan kontribusi nilai sosial BUMN kepada masyarakat.

Saya tidak tahu, berapa rata-rata waktu yang dibutuhkan BUMN untuk melihat dan menyetujui/menolak proposal. Tapi sebulan rasanya memang terlalu cepat. Apalagi ini BUMN yang diajak untuk sponsori kegiatan besar, bukan acara sepak bola kelas tarkam.

Tapi Sahroni tidak terima dengan alasan telatnya pengajuan proposal. Menurut dia, BUMN seharusnya lebih aktif mengajukan penawaran, bukan menunggu proposal dari penyelenggara. Apalagi Formula E termasuk event skala internasional.

"Kalau mau bergabung untuk event dunia kan harusnya lebih masif bertanya! Bukan karena proposal telat kasih. Toh BUMN sudah tahu ada event dunia kok dan saya sebagai ketua OC sudah bertemu langsung dengan pak Erick [Thohir] di kantornya," katanya.

Bah, ini mah namanya Sahroni merasa Formula E lebih tinggi dan penting dari BUMN? Logika macam apa ini?

BUMN punya prosedur tersendiri, butuh waktu dan peninjauan proposal. Lagian kalau memang BUMN merasa acara tersebut sangat menjanjikan, tak usah disuruh-suruh pun pasti akan langsung ajukan jadi sponsor jauh-jauh hari. Coba kalau Formula 1 diadakan di sini, saya yakin BUMN pasti duluan daftar.

Ini analoginya begini. Saya suka pada seorang wanita. Lalu saya ajukan proposal lamaran. Wanitanya pasti butuh waktu toh? Mau mikir dulu, karena ini serius menyangkut masa depan dan membangun keluarga, bukan sesepele diajak nonton film di bioskop. Tapi saya ngamuk karena wanita itu tidak merespon cepat dan saya bilang harusnya dia yang ajukan proposal ke saya karena saya ganteng. Konyol, gak?

Bukan hanya Sahroni yang tak nyambung, ternyata Said Didu pun sama konyolnya. Dia bilang proposal sponsor seharusnya bisa diproses dengan cepat. Tak perlu hitungan bulan. Menurut dia, satu hari pun BUMN bisa membuat keputusan.

“Alasan tidak masuk akal. Jika "normal" hal seperti ini bisa diputuskan dalam waktu 1×24 jam,” kata dia.

Ini lebih kacau lagi. Mantan pecatan memang aneh semua jalan pikirannya. Dikiranya BUMN itu perusahaan milik sendiri yang bisa men-ACC sesuatu dengan cepat. Mending kalau proposalnya seperti jadi sponsor pertandingan bola tarkam atau lomba panjat pinang.

Padahal di sisi lain, dia juga mengingatkan bahwa BUMN adalah milik negara bukan milik keluarganya yang bisa sesuka hati.

“Harusnya Pak Menteri ditawarkan pasang foto seperti di ATM Bank dan berbagai Bandara. Sekedar mengingatkan ke Pak Menteri BUMN bahwa BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara – BUKAN Badan Usaha Milik NENEK Lu,” katanya.

Dia aja paham BUMN itu bukan perusahaan nenek sendiri, tapi malah bilang bisa memutuskan sesuatu dalam 1x24 jam. Kalau punya nenek sendiri, silakan mau putuskan mau seberapa cepat dan seberapa kilat. Itu pun kalau perusahaan besar, mau punya nenek atau buyut sendiri pun tidak bisa seenak jidat memutuskan dengan cepat.

Kalau mau cepat, ya ajak PA 212 jadi sponsor. Mereka akan deal hanya dalam waktu kurang dari semenit.

Barisan sakit hati = nalar sakit. Itu rumus yang dari dulu belum terpatahkan. Secerdas dan sebanyak apa pun gelar akademis, kalau sudah jadi member di sana, pasti jadi kelihatan konyol dan mirip orang yang dulu sering tinggal sekolah.

Formula E sukses, jadi tak usah banyak cuap-cuap lagi. Silakan nikmati euforia ini selama yang kalian mau.

Bagaimana menurut Anda?

Logika Lawak Said Didu, Bumn Bisa Putuskan Proposal 1x24 Jam

Sumber Utama : https://seword.com/politik/logika-lawak-said-didu-bumn-bisa-putuskan-1RTkna7Z8C

Peluang Indonesia Menuju Piala Asia 2023

Ajang kualifikasi Piala Asia 2023 tinggal hitungan hari. Indonesia akan menjalani tiga laga berat yang akan menentukan lolos atau tidaknya tim Garuda menuju ajang Piala Asia 2023. Kuwait, Yordania dan Nepal menjadi lawan yang akan dihadapi. Tingkat kesulitan bertambah bukan hanya karena lawan-lawan yang akan dihadapi. Namun sistem pertandingan setengah kompetisi dan lokasi pertandingan di Kuwait semakin memberatkan langkah Fachrudin dan rekan-rekannya. Belum lagi proses naturalisasi Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama yang belum rampung membuat ketiganya tidak bisa diturunkan. Terakhir Cederanya Evan Dimas dan Egy membuat opsi STY semakin berkurang. Melihat situasi itu tentu dipertanyakan tentang kans Indonesia untuk lolos ke gelaran Piala Asia 2023. Apalagi tim Garuda sudah tidak pernah lolos sejak terakhir berpartisipasi kala menjadi tuan rumah di edisi 2007.

Sejujurnya kans Indonesia lolos ke Piala Asia cukup berat. Pada laga pertama Indonesia akan menghadapi Kuwait. Bisa dibilang ini lawan terberat Indonesia. Status sebagai tuan rumah memberikan keuntungan tersendiri dimana dukungan suporter akan didapatkan. Melihat daftar skuad yang dimiliki, Kuwait akan diperkuat banyak pemain berpengalaman. Satu-satunya hal positif yang dimiliki Indonesia adalah catatan sejarah dimana rekor pertemuan Indonesia dengan Kuwait relatif berimbang. Setidaknya dua kali pertemuan di Piala Asia 1996 dan 2000 berakhir imbang. Hal ini seharusnya bisa sedikit memacu semangat dan motivasi para punggawa Garuda. Target satu poin seharusnya diamankan, namun secara realistis Indonesia akan kalah. Asal tidak kalah dengan margin besar, kans Indonesia masih cukup terbuka.

Laga kedua Indonesia akan menghadapi Yordania. Ini juga tidak menjadi laga mudah. Secara peringkat, Yordania adalah negara dengan peringkat FIFA 91 menjadi terkuat di grup. Belum lagi mereka diperkuat pemain yang sudah berpengalaman. Secara histori, rekor pertemuan dengan Yordania juga tidak memihak Indonesia. Berdasarkan situs Transfermarkt, Indonesia sudah dua kali bertemu Yordania dengan hasil dua kekalahan. Ini akan menjadi beban tersendiri bagi punggawa tim Garuda. Meraih satu poin akan menjadi keuntungan bagi Indonesia meski secara realistis peluang itu akan sangat berat.

Laga terakhir melawan Nepal akan menjadi laga yang termudah. Meski begitu bukan berarti tiga poin akan didapatkan dengan gampang. Perlu diingat jika Nepal yang adalah negara Asia Selatan memiliki karakteristik yang serupa dengan India, Pakistan, Afganistan ataupun Bangladesh. Mereka memiliki pemain yang ulet dan berpostur tinggi besar. Indonesia sejauh ini belum pernah bertanding melawan Nepal. Namun melihat bagaimana tim Garuda bertanding melawan Afganistan dan Bangladesh, sepertinya Indonesia bisa saja menderita. Meski begitu optimis tiga poin akan mampu diraih.

Ada hal yang mesti menjadi perhatian coach STY saat menjalani laga kualifikasi Piala Asia. Kecuali Fachrudin, ini akan menjadi pertama kalinya bagi seluruh anggota skuad. Faktor pengalaman ini akan mempengaruhi penampilan pemain diatas lapangan. Semangat dan motivasi jelas berlipat, namun ketenangan saat menghadapi tekanan bisa menjadi pembeda. Terlebih laga melawan tim-tim Timur Tengah biasanya lebih menguras emosi. Bukan rahasia jika pemain dari Arab cenderung memprovokasi lawan, sering pura-pura cedera dan agak lebay di atas lapangan. Disisi lain pemain Indonesia mudah terpancing emosinya. Jika itu yang terjadi, fokus dan konsentrasi pemain buyar. Beberapa kali hal itu terjadi dan kita mengalami kekalahan. Coach STY wajib menjaga moral dan mental pemain muda kita. Jika kita bisa menunjukkan penampilan apik seperti saat Piala AFF kemarin, kans lolos terbuka, setidaknya sebagai runner-up grup. Pemain muda kita punya potensi menyulitkan lawan. Terlebih STY merupakan pelatih kawakan dengan segudang pengalaman. Itu musti kita maksimalkan demi meraih kemenangan.

Dapat disimpulkan jika peluang Indonesia lolos ke ajang Piala Asia 2023 cukup sulit teralisasi. Tiga poin ditargetkan dari laga melawan Nepal, sedangkan dua laga lainnya Indonesia wajib meraih minimal hasil imbang. Jika bisa mendapatkan lima poin, Indonesia akan lolos setidaknya sebagai runner-up grup. Namun jika hanya mampu meraih empat poin, Indonesia harus bergantung pada hasil laga antara Kuwait dan Yordania. Indonesia juga harus menjaga agar tidak kalah dengan selisih gol besar. Kemungkinan besar tim yang akan lolos akan ditentukan oleh selisih gol. Di luar kualifikasi, ada cara lain sehingga kita bisa lolos yaitu dengan menjadi tuan rumah. China yang sebelumnya ditunjuk menjadi tuan rumah sudah mengundurkan diri karena penularan covid yang kembali naik disana. Sejauh ini AFC masih belum memutuskan siapa penggantinya. Kabarnya Indonesia salah satu negara yang mendapat tawaran dari AFC. Namun akan lebih baik jika lolos melalui ajang kualifikasi. Sehingga kelolosan kita lebih sahih. Masyarakat sudah rindu akan prestasi dan kelolosan ke ajang Piala Asia akan meningkatkan profil sepakbola Indonesia. Jayalah Indonesia, terbang tinggi Garuda.

Peluang Indonesia Menuju Piala Asia 2023

Sumber Utama : https://seword.com/sport/peluang-indonesia-menuju-piala-asia-2023-x2YlNeuxsS

Pancasila Masa Kini, Realita Dan Harapan

“Bangkit bersama, membangun peradaban dunia”.

Inilah tema yang diangkat oleh Pemerintah untuk pada hari RABU, tanggal 1 Juni 2022 sebagaimana tercantum di laman resmi website BPIP. Pancasila sudah disahkan pak Jokowi dari tahun 2016 melalui Perpres. Terlepas dari pro kontra yang ada dari adanya hari Pancasila saat ini, rasanya memang perlu kita syukuri untuk merenungi identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Bangsa yang memiliki ideologi Pancasila. Hanya ada satu negara yang punya Pancasila, yaitu negara kita tercinta Indonesia.

Pancasila sudah lama menjadi ideolog bangsa Indonesia. Ya meskipun secara resmi baru diumumkan ketika rapat BPUPKI yang dipionirkan oleh bung Karno, nyatanya Bung Karno sudah lama menggali makna lima sila di dalam Pancasila dengan satu sila saja yaitu gotong royong. Memang, harapan bung Karno dan para pahlawan bangsa yang ikut merumuskan Pancasila adalah Pancasila bisa menjadi karakter bagi bangsa Indonesia.

Berperilaku sebagai bangsa Indonesia yang memiliki kandungan perilaku sama seperti lima sila yang ada di dalam Pancasila. Tentu harapan ini tidaklah salah dan sifatnya adalah sah-sah saja. Setiap bangsa dan negara harus punya identitas yang menggambarkan identitasnya untuk saling mengenal satu sama lain. Bukan untuk saling menghina dan mencaci maki antar sesama bangsa. Jelaslah ini bukan makna yang tecermin dari lima sila yang terdapat di dalam Pancasila.

Meski sudah lama merdeka yakni 77 tahun, dan sudah hampir 5 tahun memperingati hari lahir Pancasila nyatanya penerapan lima sila yang terdapat dalam Pancasila belumlah dinyatakan sukses. Ya ini wajar karena segala sesuatu membutuhkan proses. Karena tidak ada hasil yang instan. Untuk mendapatkan hasil perubahan yang baik membutuhkan waktu alias tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Ada sebuah ungkapan yang berbunyi: “ketika sesuatu sudah sempurna, maka kekurangannya akan tampak”. Ini kaidah yang bisa dibenarkan dalam banyak hal sebagai manusia biasa yang tak bisa menjauh dari luput dan dosa. Sebagai contoh, ketika bung Karno menjabat Presiden sebagai Presiden pertama RI, laju pemerintahannya terasa sangat bagus dalam dekade awal. Namun ketika berlanjut beberapa tahun maka sifat otoriternya mulai terlihat saat bung Hatta sudah tidak lagi menjadi Wakil Presiden. Lalu juga di masa akhir jabatannya kekuasannya mulai lemah. Lalu dia diganti oleh Pak Harto yang membuat Indonesia harus menelan pahitnya hidup sebagai bangsa.

Ya, begitulah kaidah itu bisa dibenarkan dalam banyak hal. Sama seperti saat digunakan untuk mantanmu. Saat berhubungan dalam tahap pacaran, segala terasa indah dan sempurna. Ketika kesempurnaan itu habis ya tinggal kelemahannya yang tampak.

Kembali kepada Pancasila. Pancasila tiap tahun selalu ramai dibicarakan. Namun sepi dalam diamalkan. Bahkan mereka yang merasa paling berjiwa Pancasilais seringkali hanya untuk pamer untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya, ataupun kelompoknya. Bahkan penunjukkan hari Pancasila dengan lembaga yang menaunginya yakni BPIP terlihat sangatlah tidak adil, mengapa begitu? Karena yang duduk disana hanya kumpulan orang elit. Harusnya ang berada disana adalah tokoh masyarakat yang sudah terbukti mengamakan nilai-nilai Pancasila.

Berbagai persoalan pendidikan, politik, ekonomi dan sosial masih merajalela. Kesenjangan antara yang kaya dan miskin begitu banyak dijumpai. Padahal harusnya keadilan sosial di sila lima harus terwujud. Tak sedikit juga para pejabat yang suka memberikan contoh yang tidak adil dan tidak beradab. Korupsi masih merajalela. Hukum masih tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Nepotisme begitu merajalela.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan kini sduah diganti dengan kekuasaan dan uang. Mereka yang kuasa yang bisa meraih simpati rakyat. Kebijaksaan sudah tertutupi nikmatnya kursi kekuasaan. Uang sudah dianggap sebagai segalanya. Bahkan tidak sedikit yang berceletuk keungan yang maha esa. Naudzu billahi min dzalik.

Meski begitu banyak problematika yang menghimpit dan membelenggu kita sebagai bangsa, Pancasila adalah kunci dari itu semua. Ya mau tidak mau kita harus mengubah diri kita sebagai bangsa. Kembali mendirikan Pancasila untuk menegaskan diri sebagai bangsa yang adidaya seperti era Gajahmada. Yuk, momentum refleksi hari Pancasila hari ini, 1 Juni 2022 adalah awal momentum kita untuk menyadari apa yang kurang dari kita untuk memeprbaiki diri sebagai bangsa Indonesia.

Mari tegakkan Pancasila. Mari menjadi bangsa yang merdeka. Mejadi bangsa yang merdeka untuk sejahtera bersama. Mari kita gelorakan semangat Indonesia dengan Pancasila untuk meraih Indonesia emas pada satu abad Indonesia. Indonesia Maju Sejahtera itulah impian Indonesia Raya.

Pancasila Masa Kini, Realita Dan Harapan

Sumber Utama : https://seword.com/umum/pancasila-masa-kini-realita-dan-harapan-bcxDndA6mX

Ngeri! Formula E Kebakaran, Awak Media Diusir, Anies = Soeharto = Orba!

Sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta setelah bubaran terjadi kebakaran. Kebakaran di salah satu lokasi di sirkuit itu sangat hebat. Api begitu panas menjilat tempat spesifik di sirkuit tersebut. Kita tahu bahwa sirkuit itu memang bermasalah.

Padahal sirkuit Formula E ini nggak banyak barang-barang mudah terbakar. Karena kan E Prix itu adalah electronic. Artinya kalau mobil listrik, lebih sedikit potensi kebakaran dibandingkan dengan mesin berbahan bakar minyak.

Sirkuit Formula E kebakaran sesaat setelah acara pagelaran Formula E dilangsungkan. Kebakaran begitu hebat. Suhu panas. Para masyarakat pun langsung ramai-ramai mengabadikan momen terburuk sepanjang sejarah itu.

Kebakaran tersebut berawal saat kru tim Formula E sedang berkemas-kemas untuk membenahi kendaraan yang sudah dipakai untuk balapan. Kenapa gak besok? Mungkin karena mereka sudah merasa aura-aura buruk dari Si Manis Jembatan Ancol.

Penerangan segera dipadamkan dan tidak bisa terlalu jelas lagi. Api sempat membesar begitu luar biasa. Para pers yang masih bersiap-siap pun langsung lari menghampiri lokasi kejadian. Tapi security Anies menghadang para awak media untuk merekam dan mengambil gambar.

Video dan foto dihapus kalau mau keluar hidup-hidup. Akhirnya tim awak media pun hanya bisa mengambil foto dari kejauhan. Orde Baru masih hidup di era Anies Baswedan. Tidak boleh ambil foto, kalau sudah terambil, harus dihapus kalau mau keluar. Ngeri.

Ini adalah praktik orde baru yang dijalankan oleh Anies Baswedan. Mengerikan. Coba kalau ada orang yang melawan, saya nggak tahu apa nasib dari orang itu. Selama ini kita mengetahui bahwa Anies Baswedan ini menganggap dirinya sebagai orang yang paling berjasa dalam dewan pers.

Bahkan kabarnya wartawan balai Kota pun ditraktir sedemikian rupa sehingga pemberitaan-pemerintahan balai Kota kelihatannya bagus dan terlihat tidak ada masalah. Saya nggak tahu berapa banyak traktiran yang sudah didapatkan oleh wartawan balai Kota sehingga kebusukan-kebusukan Anies Baswedan didiamkan sampai sekarang.

Praktek orde baru ini adalah suatu kebudayaan yang masih ada dan terus sulit untuk dihapus jika orang-orang macam manusia dan yang menghalalkan segala cara untuk menang bisa tetap ada sebagai orang yang mendapatkan kursi kepemimpinan. Ternyata Anies Baswedan ini adalah antek orde baru yang menutup-nutupi media dan menutup menutupi kebenaran.

Kebakaran yang terjadi di dalam sirkuit formula ini adalah fatal dan paling berbahaya jika hal ini kejadian karena baterai kalau kebakar juga dampaknya fatal. Tapi bisa menjalar hebat jika tidak ditangani dengan segera. Kalau kita lihat dari cara security mengusir orang-orang yang mengambil gambar itu adalah praktek orde baru yang sampai saat ini bisa kita lihat dengan sangat jelas terjadi.

Apakah kebakaran yang terjadi di sirkuit formula ini adalah karma karena Anies Baswedan sering bakar duit rakyat dengan sia-sia seperti bikin bangunan-bangunan nggak penting dan juga anggaran-anggaran nggak jelas? Kalau bicara karma saya agak males ya karena memang orang ini adalah orang yang kelihatannya tidak diridhoi.

Kebakaran ini harus diusut tuntas karena negara kita adalah negara hukum. Bayangkan saja kalau tidak diusut tuntas dan media tidak berani bicara banyak. Mau ada negara dalam negara? Polisi nggak berani tampilkan tersangkanya ya?

Apalagi panitia sempat mengatakan kebakarannya adalah kebakaran kecil padahal awak media mengatakan kebakaran itu adalah kebakaran yang besar. Kelihatannya Ada kebenaran yang ditutup-tutupi oleh Anies Baswedan dan kawan-kawan. Apakah ada upaya penghilangan barang bukti?

Semua dugaan bisa kita munculkan selama tidak ada rilis dari pemerintah ataupun dari kepolisian mengenai kebakaran di event skala internasional yang didukung oleh China Construction Bank dan perusahaan bir. Apakah ini menjadi sebuah hal yang bisa kita anggap remeh? Ya tentu tidak. Ini sangat serius apalagi di Ancol itu terkenal tuyulnya.

Si Manis jembatan Ancol pun segan sama tuyul Ancol. Semoga saja polisi bisa mengusir tuntas apa yang menjadi hal serius ini. Karena pemberitaan sangatlah minim mengenai hal ini.

Apalagi ada orang macam Feni Rose yang mengatakan bahwa formula itu bagian dari kampanye green energy bukan kampanye capres. Masalahnya kalau green energy ya nggak semahal ini juga dong-dong.

 Ngeri! Formula E Kebakaran, Awak Media Diusir, Anies = Soeharto = Orba!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/ngeri-formula-e-kebakaran-awak-media-diusir-fVtUzj0FNd

UMKM Formula E Sepi Dan Ada Warga Ngamuk Beli Tiket Cuma Dapat Layar Tancap

Ada sedikit sisa dan kisah seputar Formula E yang lucu dan ada juga yang agak memprihatinkan.

Salah satunya adalah UMKM di acara Formula E yang katanya berjumlah 200. Kabarnya lapak UMKM gratis. Tapi para pengusaha UMKM di lokasi event mengeluh sepi bisnis karena daya beli pengunjung yang rendah.

Pemilik Warung Kopi Bang Ancah mengatakan jumlah pengunjung yang mampir ke tenant terbilang sepi.

"Di media sosial, mobil dilarang masuk. Pas di lapangan mobil bisa masuk. Jadi pelanggan yang membeli tiket Rp 250 ribu pada pulang lagi. Sosialisasi kurang. Apalagi, pas mereka mengira tidak bawa mobil," kata dia.

Sejak pagi hingga pukul 13.56 WIB, dia cuma bisa menjual 5 buah produk.

Pemilik UMKM minuman kopi merek "Ide Lo Gue" juga berpendapat serupa. Hanya saja dia lebih beruntung, mampu menjual 50 produk dari 300 kopi yang disediakan.

Begini komentar saya.

Pertama, lapaknya gratis, jadi ya lumayan lah tidak rugi-rugi amat, kecuali rugi waktu dan tenaga. Tapi kalau dipikir-pikir, kalau sepi banget, bagusan pulang ke rumah dan santai ketimbang dapat penghasilan yang tidak sebanding dengan tenaga dan waktu yang dicurahkan.

Kedua, tahu sendiri lah, sebelum hari H balapan, muncul berita crazy rich borong tiket Formula E sampai Rp 1,2 miliar. Belum lagi PAN yang juga ikutan borong. Jadi ada sebagian yang datang karena dibagiin tiket gratis dari para pemborong. Jadi maklum saja daya beli rendah. Pangsa pasarnya beda. Coba kalau Formula 1, pasti beda lagi pangsa pasarnya karena yang nonton pasti berduit dan bukan kaya abal-abal.

Tapi tetap saja harus disyukuri karena lapak gratis. Jadi tidak rugi. Cuma menyita waktu aja.

Ketiga, ini lebih lucu. Ada orang yang membeli tiket seharga Rp 270 ribu. Dia beli untuk sekeluarga dengan total mencapai Rp 2 juta. Ternyata saat tiba di tempat, dia terkejut karena hanya dapat nonton di layar. Ngamuknya bukan main. Dia protes di media sosial dan mengumpat. Dia berpikir dia bisa menonton di tempat duduk tribun dan menyaksikan langsung balapan, tapi ternyata cuma dapat fasilitas layar tancap. Hahaha. Antara kasihan dan lucu.

Kasihan karena habis uang begitu banyak tapi dapatnya bikin syok. Lucu karena cara mengumpatnya memang lucu.

Saya penasaran, sewaktu beli tiket, apa tidak ditanya atau diberitahu fasilitas apa yang didapatkan?

Saya pun heran, kenapa bisa jual tiket tapi cuma bisa nonton di layar? Panas-panasan lagi. Jauh lebih bijak, simpan uang itu, dan nonton di rumah saja sambil makan kacang dan minum bir (bagi yang non muslim). Rp 270 ribu, apalagi sekeluarga sampai Rp 2 juta bagusan beli daging dan seafood lalu adakan BBQ di rumah. Udah mewah banget itu.

Sebenarnya dua kisah di atas membuktikan kalau penyelenggaraan Formula E terkesan dipaksakan karena waktu terlalu mepet. Apalagi komisaris botak itu membanggakan pembangunan sirkuit tercepat di dunia. Ya beginilah akibatnya. Ada banyak masalah meskipun balapan bisa dibilang sukses.

Belum lagi sebagian besar penonton yang datang mengaku tak tahu nama tim dan pebalap yang bertanding di Formula E. Dari sini kita bisa menilai, sebagian datang karena cuma ingin memeriahkan, dan sebagian datang karena diberi tiket gratis hasil borongan tadi. Berapa banyak yang datang karena hobi otomotif dan memang fans Formula E? Saya rasa sangat sedikit.

Makanya saya katakan, Formula E ini, sudahlah tak populer, terlalu dipaksa dibawa masuk. Tapi Anies memang jago bikin narasi bahwa Formula E ini dapat mengangkat derajat negara dan membuat Jakarta setara dengan kota megapolitan dunia lainnya. Pendukungnya pun dibikin mabuk kepayang dan terbuai pingsan karena narasi ini.

Potensi ruginya sangat besar. Bahkan bisa dikatakan 100 persen rugi. Kalau alasannya adalah branding, kenapa tidak boyong Formula 1 saja yang secara global lebih populer dari MotoGP? Toh, sama-sama rugi. Bagusan Formula 1 saja. Lebih eksotis, lebih mewah, lebih classy dan bergengsi.

Bagaimana menurut Anda?

UMKM Formula E Sepi Dan Ada Warga Ngamuk Beli Tiket Cuma Dapat Layar Tancap

Sumber Utama : https://seword.com/politik/umkm-formula-e-sepi-dan-ada-warga-ngamuk-beli-ZrmcyVXolC

Awas, Jangan Salah Paham Soal Tiket Mahal Masuk Candi Borobudur

Pemerintah melalui pernyataan yang disampaikan oleh "Menteri Segala Urusan" Luhut Binsar Pandjaitan belum lama ini mengabarkan soal kenaikan harga tiket yang terkesan gila-gilaan yang akan ditetapkan bagi pengunjung Candi Borobudur.

Dengan alasan untuk menjaga kelestarian kekayaan dan budaya nusantara, mengingat Candi Borobudur merupakan situs masuk tergolong situs warisan dunia menurut UNESCO, direncanakan adanya ketentuan khusus soal tarif yang akan dikenakan, baik untuk wisatawan domestik (dengan tarif Rp. 750.000) maupun wisatawan asing, yang dipatok Rp.1,4 juta.

"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini, sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," jelas Luhut menjabarkan alasan dari mahalnya tarif tersebut.


Akan tetapi, perlu dipahami bahwa harga tiket selangit itu **ternyata bukanlah untuk masuk ke kawasan Candi Borobudur (seluruh area), tetapi hanya bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi keindahan candi Buddha terbesar di dunia itu dengan naik sampai ke atas untuk menjelajah setiap sudut candi.

"Jangan keliru dengan tiket masuk Borobudur, ya. Tiket masuk tetap (Rp. 50.000 per orang untuk wisatawan domestik di atas 10 tahun), tetapi tiket naik ke candi yang dirubah dalam rangka membatasi," kata Dony Oskaria selaku Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), dilansir dari laman Kompas.com pada Minggu (5/6/2022).

Oya, kabarnya soal rencana kenaikan harga untuk "tiket naik ke candi" itu baru digodok dan akan diatur mekanismenya seperti apa. Jadi, bisa dibilang sementara ini belum berlaku sampai ada pemberitahuan selanjutnya ya.

Perkara mahal-murahnya tiket di kawasan wisata memang relatif sih, meski kalau dari segi nominal kalau jadi dipatok Rp. 750.000 buat kantong wisatawan domestik masih terasa mahal. Kecuali jika bagi pemegang tiket tersebut juga diberi semacam bonus, misalnya suvenir, berkeliling di sekitar kawasan candi, atau mengunjungi Balai Ekonomi Desa (Balkondes) dan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang berada di beberapa titik yang tak jauh dari Candi Borobudur.

Akan tetapi, saya secara pribadi setuju dengan alasan menjaga warisan budaya dunia itu. Tahu sendiri kan bagaimana ulah oknum wisatawan domestik kalau sudah berada di bagian utama candi, dengan segala polah tingkahnya mulai dari menaiki stupa, nangkring dan memanjat bagian candi yang jelas dilarang, hingga kebiasaan membuang sampah sembarangan.

Mengingat biaya perawatan candi yang tidak murah, juga tidak mudah tentunya, mungkin tarif mahal untuk "naik ke candi" bisa menjadi solusi yang sekiranya tepat. Meski nanti tetap perlu dikaji ulang selang 6 atau 12 bulan sejauh mana efektivitas aturan "tiket mahal" tersebut.

Kalau pemerintah gagal mengemas dengan baik, gagal menjelaskan ke masyarakat kenapa "masuk" ke Candi Borobudur bisa semahal itu, dan gagal mengcounter berita-berita sepotong yang hanya menyoroti soal biaya selangit tadi (yang biasanya langsung bereaksi tanpa memahami esensinya), ya siap-siap saja kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur akan menurun drastis.

Bukankah tujuan orang datang ke sana tujuan utamanya adalah mengeksplorasi bangunan utama, yakni candinya itu sendiri? Jadi, tampaknya kali ini pemerintah kudu berhati-hati dalam menjelaskan kepada masyarakat mengenai hal ini. Jika terbilang gagal, maka sekali lagi ... siap-siap dengan fakta menurunnya minat wisatawan ke sana dengan alasan: kemahalan!

Awas, Jangan Salah Paham Soal Tiket Mahal Masuk Candi Borobudur

Sumber Utama : https://seword.com/politik/awas-jangan-salah-paham-soal-tiket-mahal-masuk-QpPWkDhwd1

Fix Ganjar Pranowo Out?

Pemilu semakin dekat hanya sekitar 1,5 tahunan lagi. Tensi politik jelas makin menghangat bahkan cenderung panas. Elit politik yang berambisi menjadi Capres gencar melakukan sosialisasi pencapresan dan melakukan berbagai silaturahmi politik untuk meraih dukungan.

Koalisi atau kolaborasi antara partai politik terus diusahakan. Terbaru telah terbentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan PPP, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sayangnya KIB belum mempunyai Capres yang dijagokan. Airlangga Hartarto merupakan Ketua Umum Partai Golkar yang mempunyai ambisi sebagai Capres. Tetapi karena elektabilitasnya sangat rendah, sampai saat ini KIB belum melirik Airlangga.

Muncul rumor bahwa sebenarnya KIB disiapkan oleh Presiden Jokowi untuk dijadikan wadah seorang Ganjar Pranowo. Karena Gubernur Jawa Tengah ini mempunyai elektabilitas dan popularitas yang sangat tinggi.

Ganjar konsisten menjadi pendamping setia Prabowo Subianto di deretan kandidat terkuat Capres 2024 hasil survey lembaga survey. Ganjar selain mempunyai elektabilitas sangat tinggi juga mempunyai karakter yang agak mirip dengan Jokowi. Sering blusukan dan mampu dekat dengan rakyat tanpa harus menunggu masa kampanye.

Sayangnya potensi yang dimiliki oleh Gubernur Jawa Tengah ini seolah tidak dianggap oleh partainya sendiri. Sudah sejak lama publik tahu bahwa PDI Perjuangan seolah menutup mata terhadap potensi dari seorang Ganjar. Padahal jika Megawati berkenan untuk mendorong Ganjar jadi Capres, maka pekerjaan PDI Perjuangan tidak sesulit sekarang ini. PDIP tinggal memoles Ganjar sedikit saja agar bisa lebih sempurna.

Sebaliknya PDI Perjuangan seolah meminggirkan Ganjar. Mulai dari tidak diundangnya Ganjar ketika PDI Perjuangan melakukan konsolidasi partai di Jawa Tengah. Seharusnya Ganjar diundang sebagai tuan rumah dan juga kader PDI Perjuangan.

Salah satu elit PDIP Bambang Pacul mengatakan tidak diundangnya Ganjar karena dianggap terlalu berambisi jadi Capres tanpa menunggu keputusan dari Megawati.

Bahkan indikasi jika Ganjar fix dimusuhi oleh PDI Perjuangan makin terbuka lebar dan terang benderang. Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan melihat langkah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terlalu gamblang menampilkan syahwat politik dengan melakukan sejumlah safari politik ke berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini.

Oleh sebab itu, Trimedya menekankan seharusnya Ganjar sebagai salah satu kader yang tergolong lama paham karakter PDIP dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Trimedya Panjaitan juga menyoroti langkah ambisius Ganjar Pranowo yang dinilai ambisius dan getol ingin nyapres di 2024. Trimedya mempertanyakan kinerja Ganjar Pranowo selama menjabat Gubernur Jateng.

Trimedya justru memuji rekam jejak Ketua DPR RI Puan Maharani lebih jelas mulai dari Ketua Fraksi PDIP di DPR saat menjadi oposisi era pemerintahan SBY. Puan dinilai mengorganisasi anggota, lalu menjadi Menko PMK, mengkoordinasikan tujuh kementerian, pun ketika menjadi Ketua DPR memimpin di tengah kader-kader terbaik parpol di level pimpinan.

Masalah Ganjar ini semakin pelik, rumit dan semakin panas. Pada Rakernas komunitas relawan Jokowi Projo beberapa waktu lalu di Magelang, Jokowi seolah memberikan sinyal kuat bahwa Jokowi menginstruksikan relawannya untuk mendukung Ganjar jadi Capres 2024.

Jokowi merupakan kader PDI Perjuangan dan Ganjar pun kader PDI Perjuangan. Keduanya secara kepartaian harus patuh bin setia dengan keputusan partai dalam hal ini komando dari Megawati Sukarnoputri sekali Ketua Umum partai.

Sejauh ini Megawati seolah menginginkan bahwa putrinya didorong maksimal untuk menjadi Capres walaupun elektabilitas dan popularitasnya sangat rendah. Tentu saja elit dan kader PDI Perjuangan semuanya patuh terhadap komando Megawati.

Jokowi sepertinya mendukung Ganjar untuk Nyapres. Jika ini benar-benar terjadi maka akan terjadi perang antara Megawati dan Jokowi. Melihat sejarah Jokowi berhutang budi begitu besar terhadap Megawati.

Mulai dari jadi Walikota Solo sampai jadi Presiden RI 2 periode tak lepas dari dukungan, dorongan dari Megawati selaku Ketuam PDI Pejuangan. Jika Jokowi nekad melawan keputusan Megawati dengan mendorong, mendukung Ganjar jadi Capres maka Jokowi akan dinilai kacang lupa terhadap kulitnya.

Ganjar sekarang ini harus siap-siap di pecat oleh PDI Perjuangan. Kecuali Ganjar dengan rela hati meredam ambisi, potensi dan momen untuk jadi Capres tahun 2024 nanti. Ganjar bisa aman jika selalu patuh dan taat terhadal segala keputusan partai, termasuk untuk membutuh ambisi jadi Capres dengan segala potensi yang ada pada dirinya.

Fix Ganjar Pranowo Out?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/fix-ganjar-pranowo-out-EIYaghyh0M

Formula E Berjalan Lancar, Tapi Tidak Sukses Seperti Yang Mereka Klaim

Perhelatan kontroversial Formula E akhirnya resmi digelar pada Sabtu, 4 Juni 2022 dan berlangsung dengan lancar. Praktis tidak ada kendala berarti, bahkan hujan yang dikhawatirkan juga tidak turun di lokasi balapan sejak sesi latihan hingga balapan utama. Tidak ada pula cerita atap tribun roboh atau sirkuit mendadak ambles karena tidak kuat menahan beban mobil listrik yang berseliweran di atasnya.

Presiden Jokowi pun terlihat hadir dan seperti menikmati momen yang langka ini, bahkan beliau juga ikut mengunggah di media sosial resmi dengan pesan positif Instagram yang bisa membuat senang para pendukung Anies Baswedan, yang merasa balapan itu sukses karena junjungan mereka yang bekerja dengan baik sekali. Padahal, ya kita tahu bersama kontroversi balapan ini seperti apa, bahkan sejak awal direncanakan sudah ada pelanggaran soal penebangan pepohonan di Monas.

Memang benar, lancarnya balapan masih tidak bisa menghilangkan sisi kontroversi dari balapan itu, terlebih dengan adanya aksi borong tiket yang dilakukan oleh Ahmad Sahroni, Zita Anjani berdasarkan instruksi Ketum PAN, juga kemungkinan AHY dan gerbong partainya, yang terlihat berada di lokasi ikut menonton balapan. Ada Mbak Puan juga hadir. Mungkinkah kader PDI Perjuangan juga diminta buat memborong tiket?


Jadi, secara umum acara ini memang bisa terbilang lancar, tapi bagi saya masih jauh dari kata sukses. Mungkin “sukses” dari sudut pandang pendukung Anies, atau sukses dari pandangan masyarakat awam yang benar-benar tidak tahu apa yang terjadi selama masa perencanaan hingga pagelaran Formula E itu terjadi, ya masih bisa diterima.

Namun, bagi kita yang mengikuti ceritanya sejak awal … tentu menolak untuk menyebut ajang Formula E itu berlangsung sukses. Sukses dari mana, wong hanya untuk memenuhi kursi penonton saja, perlu dilakukan aksi borong tiket, yang kemungkinan besar dilakukan karena terpaksa? Mungkin sekali kan, aksi borong tiket ini dilakukan karena sepinya minat masyarakat atau pecinta otomotif, yang terbentuk harga tiket selangit sehingga tidak bisa menonton dari dekat?

Akhirnya, lancarnya acara ini juga tak bisa luput dari perhatian pemerintah, yang sejak semula sebenarnya sudah “ikutan andil” dalam mendukung pembiayaan uang DP Formula E, yang kabarnya memang menggunakan dana APBD. Lha APBD itu kan memang uang negara, bukan uangnya Gubernur DKI Jakarta, jadi ngambeknya Sahroni saat BUMN absen memberi dukungan dana sebagai sponsor memang terkesan ngawur dan terlalu memaksakan diri.

Hadirnya Presiden Jokowi bagi saya sebagai upaya penyelamatan muka Indonesia, yang selama ini sudah berusaha dibangun dengan kuat oleh Presiden Jokowi, yang sama sekali tak ada urusan dengan Anies Baswedan. Kebetulan saja orang itu kecipratan ikut terangkat (sedikit saja) nama baiknya, karena kebetulan dia sebagai gubernurnya dan bukan karena dia jago dalam menyiapkan hajatan berskala internasional, tetapi namanya masih kalah sama MotoGP dan Formula One itu.

Mungkin kalau Gibran atau Jan Ethes nantinya jadi Gubernur DKI Jakarta, lalu masih ada Formula E digelar, akan kecipratan ikut terangkat nama baiknya juga kok. Jadi, jangan GR dulu ya, kalian! Hahahaha

Formula E Berjalan Lancar, Tapi Tidak Sukses Seperti Yang Mereka Klaim

Sumber Utama : https://seword.com/politik/formula-e-berjalan-lancar-tapi-tidak-sukses-4KLP6FvrWd

Astaga, Komentar Nicho Soal Eril Gak Nyambung Banget

Anak Ridwan Kamil mengalami musibah di Swiss. Saat berenang, arus deras dan menyeretnya entah ke mana. Pencarian dilakukan, bahkan diintensifkan. Tapi hingga saat ini tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya keluarga Ridwan Kamil mengumumkan bahwa Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril wafat.

Anies Baswedan kemudian menyerukan seluruh masjid di Jakarta untuk melaksanakan Salat Gaib setelah Salat Jumat untuk Eril.

Tapi satu orang bernama Nicho Silalahi begitu parahnya membuat komentar yang sangat tidak sedap.

"Satu orang meninggal itu bencana kemanusiaan tapi giliran rakyat dibantai cuma angka statistik, beginilah watak penguasa saat anak koleganya menjadi korban tapi dia diam saat rakyat dibantai seperti kejadian KM 50 dll, Kenapa kau ga serukan semua Masjid Jakarta Salat Gaib?" katanya.

Terdengar kayak politisasi, kan?

Saya bukan dukung Anies dalam hal ini. Cuma kalau kita mikir pakai logika dan nalar waras, Nicho ini sudah keterlaluan.

Kejadian KM 50 itu pasti merujuk pada 6 laskar FPI tewas saat mengawal Rizieq yang katanya mau keluar kota atau kabur, tergantung kalian lebih percaya yang mana.

Yang paling jelas adalah kematian Eril dan 6 Laskar FPI sangat jauh bedanya. Eril terseret arus sungai. Sedangkan laskar FPI ini diketahui melawan dan membahayakan petugas sehingga mati konyol.

Dan juga dua polisi yang sebelumnya jadi terdakwa dan dituntut 6 tahun penjara, dibebaskan oleh hakim karena alasan pembela terpaksa. Jadi jelas kalau laskar FPI ini melawan dan membahayakan sehingga membuat polisi tak punya pilihan lain selain menembak.

Jadi sangat konyol kalau menyamakan kedua kasus di atas. Mungkin maksudnya sebagai pemimpin harus bersikap adil terhadap semua warga tidak peduli statusnya seperti apa. Ini malah lebih konyol lagi.

Ada tetangga baik yang meninggal. Terus kamu minta semua warga doakan agar dia diterima di sisi-Nya. Sedangkan ada orang yang malingin rumahmu, dan kemudian saat dia meninggal, kamu diprotes karena tidak meminta semua warga doakan. Ini analogi yang sangat bodoh menurut saya.

Pemimpin yang baik tidak harus seperti itu. Jahat ya jahat. Mereka yang melawan apalagi melakukan sesuatu yang membahayakan aparat tidak layak untuk dihormati, kan? Makanya mereka kalau tidak tewas pun, pasti akan dipenjara.

Coba deh lihat di negara lain, ada tidak pemimpin yang mendoakan mereka yang melawan hukum? Tidak ada.

Menganalogikan kasus Eril dengan laskar FPI adalah tindakan yang tidak berakhlak.

Dan satu lagi, kalau saya baca di internet salat gaib itu, kan, salat yang di lakukan untuk jenazah tanpa ada kehadiran jenazah secara fisik. Eril dinyatakan meninggal dunia, tapi jenazahnya belum bisa ditemukan. Makanya ada seruan salat gaib. Masa laskar FPI juga harus salat gaib juga?

Ah, namanya saja barisan sakit hati. Nicho ini sudah langganan mengkritik tapi kebanyakan tanpa logika dan akal sehat. Analoginya konyol kayak orang tidak sekolah. Kadang perkataannya tidak beradab dan kurang ajar. Kadang memaki dengan bahasa yang tidak beradab. Ini adalah tanda orang tak pernah ngaca. Suka bicara soal kebobrokan orang lain, tapi tidak sadar kebobrokan diri sendiri jauh lebih parah.

Kalau kita balas balik pertanyaannya, kenapa Nicho hanya bela laskar FPI yang tewas di KM 50? Ada banyak orang yang mati tiap hari, kenapa fokusnya ke laskar FPI? Bilang saja kalau mau bikin sensasi bodoh tapi sok suci berjuang demi laskar FPI. Kenapa tidak sekalian gabung jadi member saja? Eh FPI sudah diporak-porandakan. Tapi tetap bisa daftar jadi member PA 212.

Orang seperti Nicho ini pasti mudah dapat dukungan dari kelompok penjual agama dan pengobral surga. Nalar di otaknya kurang lebih sama seperti mereka. Ngomong sembarangan tanpa dipikir, ibarat sopir angkot nge-gas mobilnya secara ugal-ugalan tanpa rem.

Selain itu, Pendiri Majelis Penderitaan Rakyat, Ali Ridho Assegaf alias Babe Aldo juga bikin ulah dengan mengungkit sikap Ridwan Kamil terkait pembubaran dan pelarangan aktivitas FPI. Dia mengungkit hal tersebut di tengah masa berduka Ridwan Kamil karena anaknya yang dinyatakan meninggal dan belum ditemukan di Swiss.

Kacau parah, orang sedang berduka pun dinyinyirin seperti itu. Kok bisa ya ada orang seperti itu di dunia ini?

Bagaimana menurut Anda?

Astaga, Komentar Nicho Soal Eril Gak Nyambung Banget

Sumber Utama : https://seword.com/politik/astaga-komentar-nicho-soal-eril-gak-nyambung-hUKSu8RzyP

Mandalika Tenggelamkan Jakarta! Sirkuit Ancol Dinilai Rendah Oleh FIA!

Formula E sudah selesai. Tidak ada yang gegap gempita. Twitter tidak ramai oleh buzzer Anies dan Tuyul Ancol. Kenapa? Karena memang kalau mereka mau ngebacot, mereka akan dibantai habis. Kenapa? Karena Formula E ternyata sirkuitnya dinilai sampah! Jauh lebih rendah dari sirkuit Mandalika yang dikelola oleh Jokowi.

Ini adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri sama sekali. Fakta di mana Mandalika yang dibangun di era Presiden Joko Widodo berhasil memukau dunia. Sehingga federasi automobil internasional alais FIA yang merupakan singkatan dari Federation Internationalie de l’Automobile dari Perancis memberikan nilai 1, alias nilai sempurna.

Sedangkan sirkuit yang katanya dibangun tercepat di dunia, yakni sirkuit Formula E hanya dinilai 3. Artinya apa? Jelek! Gak bagus. Dan gak berfungsi untuk yang lain, selain balapan Formula E, mobilnya waktu melintas kayak bunyi teko mendidih pula. Sakit telinga! Go green sih go green, tapi bikin sakit kuping!

Secara fakta kita mengetahui bahwa sirkuit Formula E di Jakarta kelasnya: layar tancep. Buat apa dibangun tercepat, kalau pada akhirnya tidak bisa dipakai balapan variatif untuk ke depan-depannya? Memang sampah betul kualitasnya! Anggaran rakyat habis, pimpinan pun bodo amat.

Selama ini kita mengetahui bahwa Anies ini suka memberikan pencitraan busuk yang munafik mengenai Formula E. Formula E bukan janji kampanyenya dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Jakarta. Formula E diduga kuat menjadi proyekan orang-orang besar yang disiapkan Anies untuk meninabobokan orang-orang politisi agar mendukungnya jadi Presiden.

Dia menjadi sosok yang suka mempermainkan isu SARA. Dengan sosok playmaker Rizieq yang akhirnya dikorbankan oleh Anies dan dibuang begitu saja, membuat Anies dilihat begitu oportunis dan melegalkan segala cara. Selama ini, Anies Baswedan begitu terlihat menjadi orang yang paling munafik, dan paling berani berkata-kata.

Dia berani-beraninya menggunakan isu-isu SARA untuk menghalalkan dan melancarkan keinginannya. Dia menghalalkan segala cara untuk memuaskan hasrat dan nafsu kekuasaannya. Tapi setelah itu, dia dengan entengnya menghancurkan kepercayaan kaum radikalis yang kebanyakan teroris ISIS, dengan menggandeng Bank Cina, perusahaan pro LGBTdan mengadakan Formula LGBT.

Akhirnya dunia melihat bahwa memang sirkuit Formula E ini hanyalah sirkuit buruk. Dinilai begitu buruk. Penilaian dari FIA ini bukan sembarangan. Penilaian ini adalah penilaian yang sangat objektif dan sesuai dengan rubrik-rubrik penilaian yang ketat dan bertanggung jawab.

Apakah dengan demikian, si Anies dan Tuyul Ancol yang membagong-bagongkan alias membangga-banggakan sirkuit Formula E ini bisa mengatakan FIA itu kafir? Hahaha. Buat saya ini adalah hal konyol yang paling tolol. Membanggakan kecepatan pembangunan sirkuit Formula E, tapi ternyata tidak bisa menghelat acara lainnya. Sangat dungu.

Membandingkan dengan Sirkuit Mandalika yang dibuat perdana untuk MotoGP, sungguh jauh antara langit dan bumi, mungkin bisa diekskalasi antara surga dan neraka. Sirkuit Mandalika MotoGP ini juga dinilai oleh FIA, yang anggota penilaiannya sama dengan yang dinilai soal Ancol.

Sirkuit MotoGP Mandalika mendapatkan nilai 1. Nilai 1 artinya sirkuit itu bisa digunakan untuk semua jenis perhelatan. Artinya Formula 1 pun bisa dilaksanakan di Sirkuit Mandalika. Padahal Mandalika itu di NTB. Sedangkan Ancol itu di Jakarta. Masak yang ada di NTBbisa lebih bagus jauh dibandingkan di Jakarta?

Perbandingan yang begitu timpang ini membuat kita sama-sama terbuka matanya, bahwa Anies ini hanya orang yang bisa menghasilkan kinerja-kinerja buruknya. Sirkuit Formula E kalau saya nilai adalah sirkuit kelas sampah. Sedangkan Mandalika adalah sirkuit yang luar biasa berfungsi.

Di tengah kerusakan sirkuit Formula E Ancol, jalan berdebu, aspal bergelombang sehingga membuat hancur bodi mobil balap Formula E, untung Jokowi hadir. Pada akhirnya dia memberikan sebuah pengaruh dan masukan agar Formula Ebisa setidaknya berjalan dengan baik.

Bahkan dia di hari pelaksanaan datang untuk memberikan dukungan moral agar orang-orang yang ada di sana nggak Klaim sembarangan hasil kerjanya Anies Baswedan padahal itu adalah hasil kerja dari Presiden Joko Widodo.

Biasalah kelompok kadal gurun itu seringkali memberikan klaim sembarangan dan mengatakan bahwa Anies Baswedan lah yang membangun semuanya itu. Adanya sih yang paling banyak buang duit ya dia. kehadiran Presiden Joko Widodo memberikan pesan bahwa tuyul Ancol tidak punya kontribusi apapun selain nyinyir dan nyampah di Twitter.

Terima kasih Presiden Joko Widodo. Berkat anda, Formula E bisa berjalan dengan baik dan dan membuat Anies Baswedan tidak berkutik di hadapan anda. Iya, dia jadi nggak bisa sembarangan klaim karena memang menteri pecatan ini nggak bisa kerja. Tak ada ruang bagi Anies memegahkan diri. Dia ini sudah terlalu rendah.

Mandalika Tenggelamkan Jakarta! Sirkuit Ancol Dinilai Rendah Oleh FIA!

Sumber Utama : https://seword.com/umum/mandalika-tenggelamkan-jakarta-sirkuit-ancol-DmnqBnb6nd

Stafsus Mensesneg Hempaskan Narasi Anies Soal Formula E Digusur Dari Monas

Anies cukup piawai dalam mengolah kata-kata dan kalimat sehingga bisa memelintir sebuah fakta atau membentuk narasi yang tendensius. Setidaknya itulah yang dia lakukan saat memberikan sambutan dalam acara Milad ke-20 PKS beberapa waktu lalu.

Anies bicara soal Formula E yang semula direncanakan di Monas kemudian bergeser ke Ancol.

"Kami ingin kita punya ikon yang dunia tahu, kenapa pengin di Monas? Supaya wajah Monas itu, gambar Monas itu nanti menjadi ikon dunia. Kalau lihat bangunan itu, ini Jakarta, kalau lihat Jakarta, ini Monas. Itu cita-citanya. Eh nggak boleh, Bapak-Ibu. Ya sudah jadi pindah ke mana? Pindah ke Ancol," kata Anies.

"Subhanallah apa yang terjadi? Gambarnya latar belakangnya Jakarta Internasional Stadium. Jadi nanti kalau pertandingan backgorundnya JIS, bukan kita yang meniatkan. Digusur, digusur, digusur, akhirnya kita di sini. Dan ketika di sini akhirnya nanti yang jadi ikon Jakarta adalah JIS, alhamdulillah. Padahal dulu rencananya adalah Monas," katanya Anies.

Digusur? Kata yang sangat tendensius dan penuh drama murahan.

Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini, menjawab pernyataan Anies yang menurutnya kurang tepat.

"Saya kira Pak Gub Anies bukan curhat, tapi lagi bertausiah. Isu ini sudah jadi pembahasan Oktober yang lalu ya. Ya, agak kurang tepat dibilang digusur, tapi digeser," kata Faldo.

"Sudah ada alternatif waktu itu, kawasan Medan Merdeka masih tetap dapat digunakan, yang meliputi Jalan Merdeka Timur, Selatan, Barat, sampai dengan putaran balik depan RRI. Monasnya tetap keliatan kok. Tidak ada larangan. Kami pernah sampaikan," kata Faldo.

"Venue yang dibangun di kawasan Monas, memberikan getaran yang beresiko. Saya kira Gubernur Anies pasti lebih paham situasinya. Beliau sedang bertausyiah soal hikmah, pesannya saya kira sangat memotivasi bagi yang sedang bermasalah dalam kehidupan, putus asa dengan situasi. Semua akan indah pada waktunya," kata dia.

Seperti yang kalian ketahui, Monas tidak diizinkan menjadi lokasi venue Formula E karena Monas dan sebagian kawasan di sekitarnya merupakan cagar budaya.

Dulu sempat ada kontradiksi.

Anies sempat mengirimkan surat ke Mensesneg Pratikno soal tindak lanjut persetujuan Formula E di kawasan Monas. Dalam surat itu, Anies menyertakan rute lintasan yang masuk ke kawasan Monas. Dalam surat itu, Anies mengaku mendapat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi DKI Jakarta.

Akan tetapi, Ketua TACB Provinsi DKI Jakarta Mundardjito mengaku tak merekomendasikan Formula E di kawasan Monas.

Artinya, ini jelas tidak ada koordinasi antara Anies dengan pemerintah pusat sebelumnya. Yang paling parah adalah Monas direvitalisasi. Ternyata revitalisasi Monas saat itu belum mendapat izin dari Kementerian Sekretariat Negara. Sedangkan ratusan pohon sudah ditebang. Pohon tersebut katanya akan dipindah atau disehatkan dikebun tapi sampai saat ini hanya Tuhan yang tahu di mana keberadaannya dan sudah diubah jadi apa.

Arogansi Anies memang tiada duanya. Keras kepalanya memang luar biasa. Dia seolah ingin terlihat hebat sendiri, tanpa mau bagi-bagi kredit kepada pihak lain, kecuali masalah yang pastinya dilempar ke yang lain.

Dan sekarang dia curhat bilang lokasi Formula E digusur. Dia yang tak koordinasi, tak tahu ada cagar budaya, malah play victim dengan kalimat yang bernada seolah pemerintah menolak dan menghambat kinerja Anies. Lagipula itu area Ring 1, jadi aneh sekali kalau diberi izin untuk kegiatan apa pun.

Dia cuma bilang digusur, tanpa menjelaskan kenapa lokasinya dipindah. Dan hebatnya, kalau menggusur rakyat, dibilang menggeser. Kalau lokasi Formula E digeser, dibilang digusur. Tak bisakah kalian melihat betapa konyolnya Anies ini? Ini namanya mau memelintir narasi untuk kepentingan sendiri.

Dia terkenal sering menabrak aturan demi kepentingannya sendiri. Jarang mau koordinasi dengan pihak lain, apalagi dengan pemerintah pusat. Dia mau menang sendiri, mau terlihat hebat sendiri. Kalau menabrak aturan, harusnya dilarang, tapi dia bisa play victim sehingga membuat orang lain terlihat bersalah. Bagi dia, apa yang dia lakukan harus dibilang benar meski menabrak aturan. Tak ada bedanya dengan salah satu kelompok pendukungnya yang mau menang sendiri.

Bagaimana menurut Anda?

Stafsus Mensesneg Hempaskan Narasi Anies Soal Formula E Digusur Dari Monas

Sumber Utama : https://seword.com/politik/stafsus-mensesneg-hempaskan-narasi-anies-soal-Rq2UH0EOP3

Re-post by MigoBerita / Senin/06062022/11.38Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya