Sering Salah Kaprah? Simak Beda Arti ASEAN, Asian Games, dan SEA Games!
SETELAH Perang Dunia II berakhir, negara-negara Asia Tenggara memutuskan untuk menciptakan perdamaian dan kerja sama.Malaysia, Filipina, dan Thailand melakukan pertemuan di Bangkok guna menyepakati Deklarasi Association of Southes Asia (ASA), Ahad, 31 Juli 1961.
Tak lama kemudian, organisasi tersebut berkembang. Muncul perhimpunan regional baru dengan nama Maplhilindo. Anggotanya terdiri Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Maplhilindo tak jauh berbeda dengan ASA. Namun, dibentuk atas dasar membendung pengaruh komunis dengan meningkatkan kerja sama ekonomi. Organisasi tersebut ternyata tidak bertahan lama.
Selasa, 8 Agustus 1967, lima negara yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand kembali melakukan pertemuan di Bangkok.
Dalam pertemuan tersebut, kelima negara itu meresmikan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau lebih dikenal dengan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Perwakilan-perwakilan negara besar di Asia Tenggara itu membuat sebuah kesepakatan bersama, yang dikenal Deklarasi Bangkok.
Sementara, Indonesia diwakili oleh Adam Malik (Menteri Luar Negeri), Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia), Narciso Ramos (Menteri Luar negeri Dipipina), S. Rajaratman (Menteri Luar negeri Singapura), dan Thanat Khoman (Menteri Luar negeri Thailand).
Seperti dikutip Harian Kompas, 9 Agustus 1967, deklarasi terdiri dari tujuh pasal yang menegaskan kerja sama negara-negara Asia Tenggara bagi pertumbuhan ekonomi, pengabdian sosial, dan perkembangan kebudayaan setiap anggota.
Meski demikian, ASEAN Selain itu, juga terbuka bagi negara-negara baru lain yang akan masuk menjadi anggota.
Kini, anggota ASEAN terdiri dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, Bangladesh, Palau, Papua Nugini, Republik Tiongkok (Taiwan), dan Timor Leste.
Kekeliruan penyebutan
Kekeliruan penyebutan antara ASEAN, Asian Games, dan SEA Games ternyata tak juga usai. Beberapa hari lalu, salah seorang artis kenamaan, Ayu Ting Ting menjadi hujatan warganet akibat 'keliru' menulis Asian Games 2018.
Pada akun Instagram ibu satu anak itu, ia sempat mengunggah sebuah kalimat yang berisi "Support ASEAN GAMES 2018 semangat." Dampaknya, pemilik nama asli Ayu Rosmalina menjadi bahan cibir warganet.
"Asian games.. Asean games beda arti.. haddeeeeeehhhhhh..." @arragumilar"
Kendati demikian, mengenai salah penulisan tersebut belum diketahui apakah hanya typo atau Ayu Ting Ting tak mengetahui soal perbedaan ASEAN dan Asian.
Sebagai tambahan informasi, Asian Games merujuk pada pesta olaharga benua Asia yang notabene diikuti oleh 40 negara, sedangkan SEA Games hanyalah untuk level kawasan ASEAN atau Asia Tenggara, di mana diikuti oleh 11 negara.
Arti nama
Meski penulisan sedikit hampir sama, tapi makna yang terdapat dalam ASEAN, Asian Games, dan SEA Games ternyata jauh berbeda.
ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Organisasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggota, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai.
Sementara Asian Games atau biasa disebut Asiad (dari Asia dan Olimpiade) merupakan ajang olahraga empat tahun sekali yang dimeriahkan oleh negara-negara dari seluruh Asia. Di antara banyaknya negara Asia, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan merupakan negara yang mendominasi kejuaraan itu.
Sedangkan SEA Games merupakan pesta olahraga yang diadakan setiap dua tahun sekali, dengan melibatkan 11 negara di Asia Tenggara. Untuk peraturan pertandingan SEA Games berada di bawah tangan Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Perwakilan lima negara saat meresmikan ASEAN. (Sumber: dokumen Kompas)
Sumber Berita : https://merahputih.com/post/read/banyak-salah-kaprah-ini-beda-antara-asean-asian-games-dan-sea-games
Apa Itu Asian Para Games? Yuk Ketahui Perbedannya dengan Asian Games!
Bobo.id - Pesta penutupan Asian Games 2018 memang sudah berlangsung 2 September lalu di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.Namun, tahukah teman-teman bahwa pesta olahraga terbesar di Asia ini masih akan berlanjut?
Yap, pada tanggal 6 sampai 13 Oktober nanti akan diadakan Asian Para Games yang juga berlokasi di Jakarta.
Apa itu Asian Para Games dan apa bedanya dengan Asian Games?
Asian Para Games adalah pesta olahraga yang diadakan khusus untuk atlet difabel atau dengan disabilitas.
Jika pada Asian Games kita melihat sebanyak 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, maka di Asian Para Games ada 18 cabang yang dipertandingkan.
Salah satunya adalah badminton atau bulutungkis.
Di Asian Para Games nanti, teman-teman akan melihat para atlet bulutangkis ini beraksi dengan lincah mengejar shuttlecock di atas kursi roda.
Beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan juga akan memperllihatkan para atlet bertanding di atas kursi roda.
Seperti cabang panahan, bola basket, juga tenis,
Indonesia sendiri menjadi negara ketiga, lo, yang menjadi tuan rumah Asian Para Games, setelah Guangzhou, China dan Incheon, Korea.
Tujuan dari dilangsungkannya Asian Para Games ini adalah untuk menumbuhkan kepercayaan diri para atlet, bisa menghadapi tantangan, dan juga menjadikan atlet sebagai motivasi untuk semua yang menonton.
Yuk, kita semangati para atlet yang akan berjuang di Asian Para Games 2018!
Sumber Berita : https://today.line.me/id/pc/article/Apa+Itu+Asian+Para+Games+Yuk+Ketahui+Perbedannya+dengan+Asian+Games-MZePoV
PestaAsia.com – Teman-teman mungkin pernah mendengar SEA Games dan ASIAN Games.
Itu adalah acara olahraga antar negara yang diadakan setiap beberapa tahun sekali.
Sekilas, kedua acara itu terdengar sama.
Namun, sebenarnya, kedua acara itu berbeda, lo!
Apa perbedaan antara SEA Games dan ASIAN Games? Kita cari tahu bersama, yuk!
Pesertanya Berbeda
SEA Games adalah singkatan dari South East Asian Games.
Jadi, pesertanya hanya negara-negara di Asia Tenggara.
Kalau ASIAN Games, pesertanya negara-negara di seluruh benua Asia.
Jadi, bisa dikatakan, ASIAN Games itu acaranya lebih besar dari SEA Games.
Waktunya Berbeda
SEA Games diadakan setiap dua tahun sekali.
Acara ini pertama kali diadakan tahun 1959
ASIAN Games diadakan setiap empat tahun sekali.
Acara ini pertama kali diadakan tahun 1951.
Cabang Olahraganya Berbeda
SEA Games punya banyak cabang olahraga yang dilombakan.
Namun, biasanya, ada beberapa cabang olahraga yang tidak dipertandingkan karena alasan tertentu.
ASIAN Games juga punya banyak cabang olahraga yang dilombakan.
Tahun ini, diperkirakan ada 40 cabang olahraga yang dilombakan dalam ASIAN Games.
Tujuannya Sama
Meski berbeda, kedua acara ini punya tujuan yang sama, yakni mempererat hubungan antar negara.
O iya, di tahun 2018, ASIAN Games akan diadakan di Indonesia, tepatnya di Jakarta dan Palembang, lo!
Sumber Berita : https://juara.bolasport.com/read/pestaasia/mode/1825298-inilah-perbedaan-sea-games-dan-asian-games
Mata Najwa - Para Inspirasi: Jendi Pangabean, Aquaman Penakluk Asia (Part 1)
Prestasi gemilang diraih atlet ASIAN Para Games, dengan mendulang 37 medali emas. Salah satunya datang dari arena kolam renang, yang diraih Sang Aquaman dari Asia, Jendi Pangabean. Saat usia 12 tahun, Jendi mengalami kecelakaan tunggal di daerah rumahnya di Sumsel. Saya bersama teman naik motor dan mengalami kecelakaan. “Saya lagi itu diboncengi teman. Posisi saat itu sadar, dan saya melihat kaki hancur. Di rumah sakit dokter bilang harus diamputasi,” katanya. Sejak kecil Jendi menyukai renang. Ia pun meneruskan berenang saat sekolah. Hebatnya, Jendi berlatih dengan perenang-perenang yang mempunyai dua kaki. “Di ASIAN Para Games 2018 ini saya dapat empat medali. Awal karir tidak pernah membayangkan bisa dalam posisi seperti ini. Dulu hanya membayangkan. Alhamdulillah punya prestasi,” ujarnya. (Narasi)Sumber YOUTUBE : https://www.youtube.com/watch?v=BMMtjwn0iTA
Mata Najwa - Para Inspirasi: Kita Sama, Jangan Bedakan Kami (Part 2)
Inilah srikandi dari arena renang ASIAN Para Games, Syuci Indriani. Syuci mendapatkan 4 medali yang terdiri dari dua emas, satu perak dan satu perunggu. Syuci menjadi perenang karena terinspirasi dari abangnya, Syafril Saputra yang juga perenang nasional. Awal menjadi perenang professional, Syuci selalu mengalami rasa gugup. Namun saat ini dia sudah bisa menghadapi kegugupan itu. Baik Syuci maupun Jendi sedang berfokus pada pertandingan di Paralimpic Tokyo 2020 dan ASIAN Para Games di Filipina 2022. Jendi yang jalan hidupnya dijadikan inspirasi sebagai komik ini berharap ke depannya banyak even-even untuk kaum difabel. “Saya berharap kaum difabel itu punya hak yang sama di manapun. Tidak boleh lagi ada perlakuan diskriminatif,” ujarnya. (Narasi)Sumber YOUTUBE : https://www.youtube.com/watch?v=3oOFg3IyCvY
Mata Najwa - Para Inspirasi: Ayunan Raket Badminton Asian Paragames (Part 3)
Mereka bertumpu pada satu tangan, namun mampu menaklukan lawan melalui pukulan dan ayunan raket badminton, Suryo Nugroho dan Dheva Anrismusti. Suryo yang memang sejak remaja adalah atlet badminton mengalami kecelakaan hingga tangannya harus diamputasi. Namun, orang tuanya terus mendorong Suryo untuk terus bangkit. “Saya dulu berpikir tidak mungkin untuk main dengan satu tangan. Tapi saya mencoba terus, di tahun 2009,” katanya. Terbukti, tahun 2010, ia bisa ikut ASIAN Para Games debut pertamanya tahun 2010, di Cina. Tak jauh berbeda dengan Suryo, Dheva Anrimusti juga bermain badminton sejak umur 9 tahun. Kecelakaan di umur 15 tahun hamper membuatnya tidak mau bermain badminton selamanya. Namun, kini Dheva bangkit dan bisa membuktikan diri sebagai salah satu pemain badminton difabel yang berprestasi. (Narasi)Sumber YOUTUBE : https://www.youtube.com/watch?v=p5KgIDiCQV0
Mata Najwa - Para Inspirasi: M.Fadli, Kaki Yang Hilang Tak Jadi Penghalang (Part 4)
Insiden saat memenangi kejuaraan balap motor memang telah membuat M Fadli kehilangan satu kaki. Namun tidak dengan semangatnya. Fadli justru bangkit dengan mengantongi medali dari olahraga sepeda di ASIAN Para Games 2018. Fadli berhasil merebut tiga medali di perhelatan ini. Fadli juga dikenal sebagai salah satu pelopor di cabang olahraga Paracycling di Indonesia. Menurut Fadli, sepeda menjawab kerinduannya terhadap sepeda motor. “Saya sempat terpuruk. Sebagai atlet pro di balap motor, jujur saja saya sangat sedih kehilangan kaki yang menjadi andalan di balap motor. Tapi Allah sangat baik, ini hikmahnya, saya diarahkan ke Paracycling,” katanya Istri Fadli, Diah Asri berada di sirkuit saat suaminya kecelakaan. Bahkan, Diah tengah hamil delapan bulan saat tragedi tersebut. Setelah berhasil menjadi juara di Paracycling, Fadli bahkan berencana kembali ke balap motor. Saat ini Fadli juga mempunyai sekolah balap bernama 43 Racing School yang lulusannya sudah ikut bertanding di Asia. (Narasi)Sumber YOUTUBE : https://www.youtube.com/watch?v=F6H55MsDylU
Mata Najwa - Para Inspirasi: Jatuh Bangun Tim Basket Kursi Roda Putra (Part 5)
Tim basket kursi roda putra Indonesia yang berlaga di ajang Asian Para Games baru sembilan bulan dibentuk. Edy Johan, atlet basket kursi roda mengatakan pertama kali menjadi atlet di olahraga ini karena memang dikasih kursi roda khusus permainan itu. “Ya sudah, saya mulai main saja,” katanya. Menurut Edy, bermain basket kursi roda ini justru lebih keras. Hal itu terlihat dari benturan antar pemain. Sementara Kasep Ayatulloh yang juga atlet basket kursi roda mengatakan sangat bangga menjadi bagian dari tim ini karena tidak semua punya kesempatan seperti ini. Terlebih lagi, permainan ini tidak jauh berbeda dengan permainan basket biasa, mulai dari luas lapangan, hingga tinggi ring basket. (Narasi)Sumber YOUTUBE : https://www.youtube.com/watch?v=ou_eDlapQlU
Mata Najwa - Para Inspirasi: Berprestasi Dalam Keterbatasan Penglihatan (Part 6)
Pecatur netra, Debi Ariesta menyukai catur sejak kecil. Ia mengatakan sangat terpuruk dan merasa tidak berguna saat kehilangan penglihatan. Bahkan, pernah terpikir untuk mengakhiri hidup. Namun, kesukaannya terhadap catur membuatnya bertahan hidup. “Ikut tingkat daerah, nasional, ASEAN hingga ASIAN saat ini, Alhamdulillah,” ujarnya. Sementara Abdul Halim Dalimunthe mengatakan awalnya tidak tertarik olahraga. Namun, setelah di sekolah khusus tunanetra, ia mengenal olahraga lari. Saat pertama kali bertanding di Paporda Bandung, ia langsung mendapat tiga medali emas. Saat bertanding di even pertandingan professional, Halim selalu didampingi oleh guide yang bernama Akhmad Azlan. Bersama Azlan, Halim meraih satu medali perak dan satu medali perunggu di ajang ASIAN Para Games 2018. (Narasi)Sumber YOUTUBE : https://www.youtube.com/watch?v=ayFSVLz5aJY
Mata Najwa - Para Inspirasi: Para Atlet Super Human (Part 7)
Menurut pecatur netra, Debi Ariesta ia sangat menikmati bermain catur, karena waktu berlalu tanpa terasa dan bisa menghilangkan kesuntukan. Sedangkan Abdul Halim, target terdekat mengikuti ASEAN Para Games di Filipina dan targetnya medali emas. Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari mengatakan ini merupakan even internasional yang paling cepat persiapannya. Meskipun begitu, ia sangat bangga Indonesia dapat meraih banyak medali bahkan melampaui target. “ASIAN Para Games ini merupakan langkah awal bagi Indonesia yang ramah kepada difabel,” ujarnya. CATATAN NAJWA Disabilitas memang kenyataan yang pahit, dunia bisa terasa sangat menyempit Gerak dan pilihan bisa jadi terbatas, masa depan mungkin tampak tidak jelas Wajar jika banyak yang akhirnya menyerah,menjadi bergantung dengan begitu pasrah Kepada mereka yang sanggup melampaui batas-batas, kita pantas menghaturkan takzim dengan bergegas Tapi hormat belaka tak akan menuntaskan persoalan, para difabel sanggup bertahan bukan dengan kasihan Wajib diperlakukan setara, mendapatkan daya dukung yang menjadi haknya Agar mereka bisa merealisasikan cita-cita,agar mereka bisa terus membanggakan Indonesia Atlet paralympik membuktikan dahsyatnya usaha,Tuhan memang bersama mereka yang bertekad baja (Narasi)Sumber YOUTUBE : https://www.youtube.com/watch?v=qpEd30bgOrM
Daftar Lengkap Atlet Indonesia Peraih Medali Asian Games 2018
Liputan6.com, Jakarta Asian Games 2018 akan segera ditutup pada 2 September 2018 nanti. Hingga hari ke-14 pelaksanaan ajang empat tahunan itu, sebagai tuan rumah Indonesia meraih prestasi yang luar biasa.Sampai Jumat pukul 12.00 WIB, Indonesia sudah mendapat 30 medali emas. Total 90 medali yang didapat Indonesia selama Asian Games 2018.
Berkat perolehan 30 medali emas ini, Indonesia bertengger di posisi empat klasemen. Indonesia mengungguli Iran yang ada di posisi empat.
Perolehan medali Indonesia kali ini sudah melampaui target. Sebelumnya, Indonesia hanya ditargetkan meraih 16 medali emas di Asian Games 2018.
Torehan 30 emas ini lebih baik ketimbang saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Ketika itu, Indonesia hanya meraih 11 medali emas.
Pundi-pundi medali Indonesia masih bisa bertambah. Sejumlah atlet masih bertanding hari ini dan besok. Seperti cabang olahraga tinju, judo dan bridge.
*Update terkini Asian Games 2018 mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga informasi terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di sini
Emas
1. Taekwondo (Defia Rosmaniar)
2. Wushu (Lindswell Kwok)
3. Cycling - MTB Downhill (Tiara Andini Prastika)
4. Cycling - MTB Downhill (Khoiful Mukhib)
5. Weightlifting (Eko Yuli Irawan)
6. Paragliding (Hening Paradigma, Jony Efendi, Rony Pratama, Jafro Megawanto, Aris Apriansyah)
7. Paragliding (Japro Megawanto)
8. Sport Climbing (Aries Susanti Rahayu)
9. Rowing (Tanzil Hadid, Muh. Yakin, Rio Rizki, Jefri Ardianto, Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Isadi, Ujang Hasbulloh)
10. Tennis (Christoper Rungkat & Aldila Sudiaji)
11. Karate (Arrosyiid Rizki Ardiansyah)
12. Jetski (Aqsa Sutan Aswar)
13. Pencak Silat (Puspa Arum Sari)
14. Pencak Silat (Yola Primadona & Hendy)
15. Pencak Silat (Nunu Nugraha, Asep Wildan Sani, Anggi Faisol Mubarok)
16. Pencak Silat (Aji Bangkit Pamungkas)
17. Pencak Silat (Komang Harik Adiputra)
18. Pencak Silat (Iqbal Chandra)
19. Pencak Silat (Sarah Tria Monita)
20. Pencak Silat (Abdul Malik)
21. Sport Climbing (Aries Susanti, Puji Lestari, Rajiah Salsabilah, Fitriani)
22. Sport Climbing (Suprianto Rindi, Muhammad Inayah, Abudzar Yulianto, Leonardo Veddriq)
23. Badminton (Johathan Christie)
24. Badminton (Kevin Sanjaya Sukamuljo & Marcus Fernaldi Gideon)
25. Pencak Silat (Sugianto)
26. Pencak Silat (Sidan Wilantari & Ni Made Dwiyanti)
27. Pencak Silat (Pramudita Yuristya, Lutfi Nurhasanah, Gina Tri Lestari)
28. Pencak Silat (Pipit Kamelia)
29. Pencak Silat (Hanifan Yudani)
30. Pencak Silat (Wewey Wita)
1. Taekwondo (Defia Rosmaniar)
2. Wushu (Lindswell Kwok)
3. Cycling - MTB Downhill (Tiara Andini Prastika)
4. Cycling - MTB Downhill (Khoiful Mukhib)
5. Weightlifting (Eko Yuli Irawan)
6. Paragliding (Hening Paradigma, Jony Efendi, Rony Pratama, Jafro Megawanto, Aris Apriansyah)
7. Paragliding (Japro Megawanto)
8. Sport Climbing (Aries Susanti Rahayu)
9. Rowing (Tanzil Hadid, Muh. Yakin, Rio Rizki, Jefri Ardianto, Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Isadi, Ujang Hasbulloh)
10. Tennis (Christoper Rungkat & Aldila Sudiaji)
11. Karate (Arrosyiid Rizki Ardiansyah)
12. Jetski (Aqsa Sutan Aswar)
13. Pencak Silat (Puspa Arum Sari)
14. Pencak Silat (Yola Primadona & Hendy)
15. Pencak Silat (Nunu Nugraha, Asep Wildan Sani, Anggi Faisol Mubarok)
16. Pencak Silat (Aji Bangkit Pamungkas)
17. Pencak Silat (Komang Harik Adiputra)
18. Pencak Silat (Iqbal Chandra)
19. Pencak Silat (Sarah Tria Monita)
20. Pencak Silat (Abdul Malik)
21. Sport Climbing (Aries Susanti, Puji Lestari, Rajiah Salsabilah, Fitriani)
22. Sport Climbing (Suprianto Rindi, Muhammad Inayah, Abudzar Yulianto, Leonardo Veddriq)
23. Badminton (Johathan Christie)
24. Badminton (Kevin Sanjaya Sukamuljo & Marcus Fernaldi Gideon)
25. Pencak Silat (Sugianto)
26. Pencak Silat (Sidan Wilantari & Ni Made Dwiyanti)
27. Pencak Silat (Pramudita Yuristya, Lutfi Nurhasanah, Gina Tri Lestari)
28. Pencak Silat (Pipit Kamelia)
29. Pencak Silat (Hanifan Yudani)
30. Pencak Silat (Wewey Wita)
Perak
1. Wushu (Edgar Xavier Marvelo)
2. Weightlifting (Sriwahyuni)
3. Paragliding (Rika Wijayanti, Ike Ayu Wulandari, lis Andriana)
4. Badminton (Anthony Ginting, Kevin Sanjaya, Marcus Gideon, Jonatan Christie dkk)
5. Rowing (Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Isadi)
6. Sport Climbing (Puji Lestari)
7. Rowing (Kakan Kusuma, Edwin Ginanjar Rudiana, Sulpianto, Memo)
8. Jetski (Aero Sutan Aswar)
9. Gymnastic (Rifda I)
10. Shooting (Muhammad Sejahtera Dwi Putra)
11. Cycling (I Gusti Bagus Saputra)
12. Cano/Kayak (Alvonsina Monim, Stevani Maysche Ibo, Masripah, Shifa Garnika Nur Karim, Christian Kafolakari, Selvianti Devi Hidayat, Raudani Fitra, Astri Dwijayanti, Fazriah Nurbayan, Ramla B, Since Luthasova Yom, Ririn Puji Astuti)
13. Atletik (Emilia Nova)
14. Cano/TBR (Andri Sugiarto, dkk)
15. Sport Climbing (Aspar Jailolo, Sabri, Pangeran Septo Wibowo Siburian, Muhammad Fajri Alfian)
16. Archery (Diananda Choirunisa)
17. Sepaktakraw (Herson Muhammad Saipul, Muhammad Hardiansyah, Nofrizal, Abdul Hakim Radjiu, Victoria Eka Prasetya)
18. Badmiton
(Muhammad Ardianto & Fajar Alfian)
19. Beach Volleyball (Ade Candra Rachman & Mohammad Ashfiya)
20. Skateboard (Jason Denis)
21. Skateboard (Sanggoe Tanjung Darma)
22. Soft Tennis (Albert Alexander Sie)
23. Atletik (Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara dan Fadlin)
Perunggu
1. Cycling - MTB Downhill (Nining Porwaningsih)
2. Weightlifting (Surahmat bin Suwoto Wijoyo)
3. Wushu (Achmad Hulaefi)
4. Badminton (Greysia Polii, dkk)
5. Sepaktakraw (Herson Muhammad, dkk)
6. Wushu (Widiyanto Yusuf)
7. Wushu (Riyaya P)
8. Rowing (Julianti & Rokayah)
9. Paragliding (Rika Wijayanti)
10. Sport Climbing (Aspar Jailolo)
11. Rowing (Chelsea Corputty, Wa Ode Fitri R, Julianti, Yayah Rokayah)
12. Jetski (Aqsa Sutan Aswar)
13. Gymnastic Artistic (Agus Prayoko)
14. Sepaktakraw (Herson Muhammad, dkk)
15. Cycling (Wiji Lestari)
16. Karate (Ahmad Zigi Zaresta Yuda)
17. Karate (Cokorda Istri Agung Sanistyarani)
18. Pencak Silat (Rusdana Amri)
19. Cano/TBR (Moch Taufan Wijaya, dkk)
20. Bridge (Lusje Olha Bojoh, Tueje Julita Grace Joice, Lasut Marcella Elvitta Chyntia, Parasian Robert, Asbi Taufik Gautama, Mondigir Bill Roland Goerge)
21. Bridge (Conny Eufke Sumampauw, Andhani Rury, Polii Bert Toar, Bambang Hartono, Karwur Franky Steven, Bojoh Jemmy Boyke)
22. Karate (Jintar Simanjuntak)
23. Atletik (Sapwaturahman)
24. Badminton (Greysia Polii & Rahayu Apriyani)
25. Badminton (Tontowi Ahmad & Liliana Natsir)
26. Beach Volleyball (Dhita Juliana & Putu Dini Jasita Utami)
27. Badminton (Anthony Sinisuka Ginting)
28. Archery (Riau Ega Agata Salsabilla)
29. Beach Volleyball (Gilang Ramadhan & Danangsyah Yudistira)
30. Skateboard (Pevi Putra Permana)
31. Soft Tennis (Prima Simpati Aji)
32. Soft Tennis (Dwi Rahayu Pitri)
33. Skateboard (Bunga Nyimas)
34. Paragliding (Aris Apriansyah, Joni Efendi, Jafro Megawanto, Hening Paradigma, Roni Pratama)
35. Paragliding (Lis Andriana, Ike Ayu Wulandari, Rika Wijayanti)
36. Kurash (Shifa Khasani Najmu)
37. Kano/Kayak (Riska Andriyani & Nur Meni)
Sumber Berita : https://www.liputan6.com/bola/read/3633018/daftar-lengkap-atlet-indonesia-peraih-medali-asian-games-2018
Mereka bertanding memperebutkan medali emas dari 15 cabang olahraga paralympic dan 3 nonparalympic. Dan, sampai Rabu (10/10) pukul 15.15 WIB ini, Indonesia telah meraih 10 medali emas, 25 perak, dan 21 perunggu.
Catatan ini membuat Indonesia kini menempati peringkat 6 dalam
klasemen Asian Para Games 2018. Berikut daftar atlet Indonesia yang
meraih medali:
2. Para Athletics (Suparniyati)
3. Para Athletics (Rica Oktavia)
4. Para Swimming (Indriani Syuci)
5. Para Athletics (Sapto Yogo Purnomo)
6. Tenpin Bowling (Elsa Maris)
7. Table Tennis (David Jacob)
8. Para Athletics (Sapto Yogo Purnomo)
9. Para Athletics (Karisma Evi Tiarani)
10. Table Tennis (Rian Prahasata, Suwarti)
1. Para Powerlifting (Widyasih Ni Nengah)
2. Cycling (Muhammad Fadli Immamuddin)
3. Cycling (Saori Sufyan)
4. Table Tennis (Ana Widyasari)
5. Cycling (Saipul Anwar)
6. Para Athletics (Setyo Budi Hartanto)
7. Para Swimming (Aris)
8. Para Athletics (Eko Saputra)
9. Para Athletics (Rizal Bagus Saktiyono)
10. Para Athletics (Felipus Kolymau)
11. Cycling (Sri Sugianti)
12. Para Athletics (Karisma Evi Tiarani)
13. Para Swimming (Guntur)
14. Para Athletics (Famini)
15. Table Tennis (Banyu Tri Mulyo, Hamida)
2. Para Athletics (Tiwa)
3. Cycling (Sri Sugiyanti)
4. Cycling (Halawa Herman)
5. Table Tennis (Adyos Astan)
6. Cycling (Somantri)
7. Cycling (Ni Kadek Karyadewi)
8. Para Powerlifting (Rani Puji Astuti)
9. Para Swimming (Jendi Pangabean)
10. Para Athletics (Alan Sastra Ginting)
11. Para Athletics (Abdul Halim Dalimunte)
12. Cycling (Somantri)
13. Para Athletics (Elvin Sesa)
14. Para Athletics (Endi Nurdin Tine)
15. Cycling (Martin Losu)
16. Table Tennis (Rahmat Hidayat)
17. Para Swimming (Zaki Zulkarnain)
18. Wheelchairs Fencing (Suwarsih, Elih, Sri Lestari, Survaya Dewi Ningrum)
19. Table Tennis (Komet Akbar, Sella Dwi Radayana)
20. Table Tennis (Agus Sutanto, Tarsilem)
21. Table Tennis (Osrita Muslim, Sefrianto)
1. Wushu (Edgar Xavier Marvelo)
2. Weightlifting (Sriwahyuni)
3. Paragliding (Rika Wijayanti, Ike Ayu Wulandari, lis Andriana)
4. Badminton (Anthony Ginting, Kevin Sanjaya, Marcus Gideon, Jonatan Christie dkk)
5. Rowing (Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Isadi)
6. Sport Climbing (Puji Lestari)
7. Rowing (Kakan Kusuma, Edwin Ginanjar Rudiana, Sulpianto, Memo)
8. Jetski (Aero Sutan Aswar)
9. Gymnastic (Rifda I)
10. Shooting (Muhammad Sejahtera Dwi Putra)
11. Cycling (I Gusti Bagus Saputra)
12. Cano/Kayak (Alvonsina Monim, Stevani Maysche Ibo, Masripah, Shifa Garnika Nur Karim, Christian Kafolakari, Selvianti Devi Hidayat, Raudani Fitra, Astri Dwijayanti, Fazriah Nurbayan, Ramla B, Since Luthasova Yom, Ririn Puji Astuti)
13. Atletik (Emilia Nova)
14. Cano/TBR (Andri Sugiarto, dkk)
15. Sport Climbing (Aspar Jailolo, Sabri, Pangeran Septo Wibowo Siburian, Muhammad Fajri Alfian)
16. Archery (Diananda Choirunisa)
17. Sepaktakraw (Herson Muhammad Saipul, Muhammad Hardiansyah, Nofrizal, Abdul Hakim Radjiu, Victoria Eka Prasetya)
18. Badmiton
(Muhammad Ardianto & Fajar Alfian)
19. Beach Volleyball (Ade Candra Rachman & Mohammad Ashfiya)
20. Skateboard (Jason Denis)
21. Skateboard (Sanggoe Tanjung Darma)
22. Soft Tennis (Albert Alexander Sie)
23. Atletik (Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara dan Fadlin)
Perunggu
1. Cycling - MTB Downhill (Nining Porwaningsih)
2. Weightlifting (Surahmat bin Suwoto Wijoyo)
3. Wushu (Achmad Hulaefi)
4. Badminton (Greysia Polii, dkk)
5. Sepaktakraw (Herson Muhammad, dkk)
6. Wushu (Widiyanto Yusuf)
7. Wushu (Riyaya P)
8. Rowing (Julianti & Rokayah)
9. Paragliding (Rika Wijayanti)
10. Sport Climbing (Aspar Jailolo)
11. Rowing (Chelsea Corputty, Wa Ode Fitri R, Julianti, Yayah Rokayah)
12. Jetski (Aqsa Sutan Aswar)
13. Gymnastic Artistic (Agus Prayoko)
14. Sepaktakraw (Herson Muhammad, dkk)
15. Cycling (Wiji Lestari)
16. Karate (Ahmad Zigi Zaresta Yuda)
17. Karate (Cokorda Istri Agung Sanistyarani)
18. Pencak Silat (Rusdana Amri)
19. Cano/TBR (Moch Taufan Wijaya, dkk)
20. Bridge (Lusje Olha Bojoh, Tueje Julita Grace Joice, Lasut Marcella Elvitta Chyntia, Parasian Robert, Asbi Taufik Gautama, Mondigir Bill Roland Goerge)
21. Bridge (Conny Eufke Sumampauw, Andhani Rury, Polii Bert Toar, Bambang Hartono, Karwur Franky Steven, Bojoh Jemmy Boyke)
22. Karate (Jintar Simanjuntak)
23. Atletik (Sapwaturahman)
24. Badminton (Greysia Polii & Rahayu Apriyani)
25. Badminton (Tontowi Ahmad & Liliana Natsir)
26. Beach Volleyball (Dhita Juliana & Putu Dini Jasita Utami)
27. Badminton (Anthony Sinisuka Ginting)
28. Archery (Riau Ega Agata Salsabilla)
29. Beach Volleyball (Gilang Ramadhan & Danangsyah Yudistira)
30. Skateboard (Pevi Putra Permana)
31. Soft Tennis (Prima Simpati Aji)
32. Soft Tennis (Dwi Rahayu Pitri)
33. Skateboard (Bunga Nyimas)
34. Paragliding (Aris Apriansyah, Joni Efendi, Jafro Megawanto, Hening Paradigma, Roni Pratama)
35. Paragliding (Lis Andriana, Ike Ayu Wulandari, Rika Wijayanti)
36. Kurash (Shifa Khasani Najmu)
37. Kano/Kayak (Riska Andriyani & Nur Meni)
Sumber Berita : https://www.liputan6.com/bola/read/3633018/daftar-lengkap-atlet-indonesia-peraih-medali-asian-games-2018
Asian Para Games 2018: Daftar Atlet Indonesia Peraih Medali
Jakarta, IDN Times - Asian Para Games 2018 digelar di Jakarta pada 6 - 13 Oktober 2018. Tak kurang dari tiga ribu atlet dari 43 negara ikut serta dalam hajatan olah raga terbesar di Asia bagi penyandang disabilitas ini.Mereka bertanding memperebutkan medali emas dari 15 cabang olahraga paralympic dan 3 nonparalympic. Dan, sampai Rabu (10/10) pukul 15.15 WIB ini, Indonesia telah meraih 10 medali emas, 25 perak, dan 21 perunggu.
1. Daftar atlet Indonesia peraih medali emas
1. Badminton (Fredy Setiawan, Dheva Anrimusthi, Hafizh Briliansyah, Hary Susanto, Suryo Nugroho, Ukun Rukaendi)2. Para Athletics (Suparniyati)
3. Para Athletics (Rica Oktavia)
4. Para Swimming (Indriani Syuci)
5. Para Athletics (Sapto Yogo Purnomo)
6. Tenpin Bowling (Elsa Maris)
7. Table Tennis (David Jacob)
8. Para Athletics (Sapto Yogo Purnomo)
9. Para Athletics (Karisma Evi Tiarani)
10. Table Tennis (Rian Prahasata, Suwarti)
2. Daftar atlet Indonesia peraih medali perak
2. Cycling (Muhammad Fadli Immamuddin)
3. Cycling (Saori Sufyan)
4. Table Tennis (Ana Widyasari)
5. Cycling (Saipul Anwar)
6. Para Athletics (Setyo Budi Hartanto)
7. Para Swimming (Aris)
8. Para Athletics (Eko Saputra)
9. Para Athletics (Rizal Bagus Saktiyono)
10. Para Athletics (Felipus Kolymau)
11. Cycling (Sri Sugianti)
12. Para Athletics (Karisma Evi Tiarani)
13. Para Swimming (Guntur)
14. Para Athletics (Famini)
15. Table Tennis (Banyu Tri Mulyo, Hamida)
3. Daftar atlet Indonesia peraih medali perunggu
1. Para Swimming (Indriani Syuci)2. Para Athletics (Tiwa)
3. Cycling (Sri Sugiyanti)
4. Cycling (Halawa Herman)
5. Table Tennis (Adyos Astan)
6. Cycling (Somantri)
7. Cycling (Ni Kadek Karyadewi)
8. Para Powerlifting (Rani Puji Astuti)
9. Para Swimming (Jendi Pangabean)
10. Para Athletics (Alan Sastra Ginting)
11. Para Athletics (Abdul Halim Dalimunte)
12. Cycling (Somantri)
13. Para Athletics (Elvin Sesa)
14. Para Athletics (Endi Nurdin Tine)
15. Cycling (Martin Losu)
16. Table Tennis (Rahmat Hidayat)
17. Para Swimming (Zaki Zulkarnain)
18. Wheelchairs Fencing (Suwarsih, Elih, Sri Lestari, Survaya Dewi Ningrum)
19. Table Tennis (Komet Akbar, Sella Dwi Radayana)
20. Table Tennis (Agus Sutanto, Tarsilem)
21. Table Tennis (Osrita Muslim, Sefrianto)
Sumber Berita : https://www.idntimes.com/sport/arena/margith-juita-damanik/asian-para-games-2018-daftar-atlet-indonesia-peraih-medali/full
Re-Post by MigoBerita / Kamis/18102018/09.36Wita/Bjm
1 komentar:
makasih atas infonya, dan jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2OcjNO1