» » » » » » MenDag M Lutfi, Demokrat. PKS dan Minyak Goreng serta 212 !!!

MenDag M Lutfi, Demokrat. PKS dan Minyak Goreng serta 212 !!!

Penulis By on Jumat, 18 Maret 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
 MenDag M Lutfi, Demokrat dan Minyak Goreng serta 212 !!! Benarkah yang bikin gaduh menteri-menteri Jokowi asal PKB hingga manuver pernyataan pimpinan PKB soal perpanjangan masa Presiden atau ada keterlibatan semacam 212 dan Demokrat, agar tidak gagal paham dibaca hingga tuntas artikel yang telah kita kumpulkan biar tidak bikin Hoax.

PA 212 Mungkin Lagi Pura-Pura Tidur Soal Minyak Goreng Label 212

Di saat minyak goreng sedang langka (tepatnya minyak goreng murah yang langka, karena menurut kata orang minyak goreng yang lebih mahal cukup banyak) ternyata ada yang ketahuan bermain, hehehe.

Kalian pasti sudah bisa membayangkan. Ada label 3 angka.

Polisi baru saja menggerebek gudang tempat penyuplai minyak goreng karena diduga melakukan kecurangan dan tak mengantongi izin edar. Gudang ini berlokasi di Depok.

Penggerebekan ini bermula dari laporan warga ke Polsek Bojongsari. Kemudian polisi melakukan pengecekan TKP. Dan dari hasil pemeriksaan sementara diduga ada dugaan pelanggaran atas perlindungan konsumen maupun undang-undang perdagangan.

Kesimpulan awal adalah tidak ada izin usaha dari Disperindag dan label POM dari Dinkes. “Namun nanti masih kita dalami karena memang dari Disperindag tidak ada izin usaha dan label POM dari Dinkesnya. Nanti kita dalami dulu semua kita periksa, manager operasional, pergudangan semua akan kita periksa,” katanya.

Di gudang tersebut, ada sekitar 2.300 paket minyak goreng yang sudah siap didistribusikan ke sejumlah toko di wilayah Depok dan Bogor dengan label atau merek Minyak Goreng Kita, lalu ada lambang angka 2, diikuti gambar Monas dan angka 2 yang terlihat seperti 212.

Nah, kan ketahuan. 212 lagi, 212 lagi.

Dari hasil penelusuran sementara, modus operandi yang dilakukan pelaku adalah dengan membeli minyak murah dalam jumlah besar, selanjutnya dikemas dalam bentuk eceran dengan harga sekira Rp 14 ribuan per liter.

Pelaku awalnya membeli minyak seharga Rp 12.300-an per liter lalu dikemas ulang dan dijual menjadi sekitar Rp 14 ribu-an per liter.

“Jadi dugaan sementara mereka membeli minyak goreng dengan merk tertentu dalam bentuk derigen ukuran 18 liter, kemudian dimasukan ke dalam tangki untuk selanjutnya disuplai ke dalam kemasan satu atau dua liter, namun menggunakan merk yang berbeda,” katanya.

Pelaku sudah cukup lama melancarkan aksinya, sementara itu lokasi gudang hanya berjarak sekitar 200 m dari kantor Kelurahan Pasir Putih, Kota Depok. Pihak kelurahan pun hanya bisa mengaku merasa kecolongan. Mereka mengira TKP itu hanya gudang penyuplai sembako yang beroperasi sejak 2018 silam.

Masih belum diketahui pasti, apakah minyak goreng atas merk tersebut atau dioplos lagi menggunakan minyak goreng curah. Yang jelas, tidak ada izin edar dan tidak ada label POM.

Nah, apa yang mau pembaca katakan?

Mari kita tanyakan pada PA 212 soal ini. Hahaha. Tapi kita bisa membayangkan mereka bakal lari tunggang langgang dan tiarap untuk beberapa saat. Atau mereka akan dengan mudahnya mengatakan bahwa itu bukan dari pihak mereka. Pelaku akan dilepehin dan disebut tidak ada kaitannya dengan mereka, lalu balik arah dan lari terbirit-birit dengan wajah tak berdosa, hehehe.

Saya sering mendengar, minyak goreng tidak langka. Yang langka adalah minyak gireng yang harganya murah atau bersubsidi. Yang harganya sedikit lebih mahal, ada cukup banyak. Tapi otomatis warga akan memilih yang murah sehingga terjadi kelangkaan. Apalagi sebagian dari kita banyak yang bisa mencium bau cuan dengan membeli lalu menjual lagi. Jadinya banyak pedagang minyak goreng dadakan.

Salah satunya pelaku yang menjual minyak goreng label 212. Ini sih benar-benar memalukan. Minyak goreng yang mungkin diduga hasil repacking lalu dijual dengan harga murah juga demi cuan sekalian menggalang dukungan agar warga melihat kebaikan 212. Ini adalah branding.

Memang belum diketahui apakah pelaku bagian dari 212 atau cuma aji mumpung manfaatkan situasi. Yang jelas, ini benar-benar memalukan, sekaligus menampar PA 212. Ormas satu ini kembali kena tampar dengan telak. Kalau orang ini bagian dari 212 maka memang kelompok ini super munafik. Kalau pun bukan, 212 lagi yang kena batunya. Makan tuh sial.

PA 212 mungkin sedang menyusun siasat bagaimana berkelit dengan elegan. Atau bisa jadi malah sedang konsultasi dengan gubernur seiman bagaimana menata kalimat-kalimat yang indah agar bisa meyakinkan masyarakat.

Kalau mereka suka menggoreng isu apa pun sambil demo tak jelas, mari kita juga goreng isu ini. Kebetulan menggoreng isu minyak goreng repacking.

Bagaimana menurut Anda?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/pa-212-mungkin-lagi-pura-pura-tidur-soal-minyak-hY70XDFEfo

Makjleb! Maksud Hati Cari Untung Lewat Minyak Goreng 'Wasilah 212' Malah Digeprek Polisi

Tidak bisa dipungkiri, kelompok 212 adalah kelompok yang seperti buih di lautan, yakni terlihat banyak namun tidak berarti apa-apa.

Karena apa yang mereka lakukan gak ngaruh sama sekali terhadap kehidupan dunia dan akhirat.

Sebagai contoh, kelompok ini pernah menggelar demo bela suku Uighur di depan Kedubes China. Pertanyaannya, apakah Presiden China Xi Jinping langsung minta maaf kepada Umat 212 dan berjanji akan lebih adil kepada masyarakat Uighur pasca didemo tersebut?

Tidak.

Lha wong mereka orasi pakai bahasa Indonesia kok. Dan tidak bawa penerjemah ke dalam bahasa China. Bagaimana Xi Jinping bisa ngerti apa yang mereka sampaikan?

Sedangkan orang yang paling berkuasa di negeri tirai bambu itu ngerti apa yang disampaikan oleh PA 212 saja belum tentu mau nurut, apalagi gak ngerti sama sekali.

Ini ibarat ada orang bisu teriak-teriak di depan orang tuli.

Energi habis, hasilnya tidak ada.

Begitupun dengan saat PA 212 mengecam tindakan militer Myanmar terhadap etnis Rohingya, juga mubazir. Karena hingga saat ini Jenderal Min Aung Hlaing tetap gak kenal sama yang namanya Novel Bamukmin.

Lagian juga militer Myanmar gak tahu kalau di Indonesia itu ada kadrun PA 212.

Namun, sejelek-jeleknya manusia pasti ada manfaatnya. Atau minimal bisa dimanfaatkan.

Karena jangankan manusia kok, setan saja ada yang mengeksploitasinya. Seperti ada orang yang memelihara tuyul untuk mendapatkan kekayaan. Tuyul itu merupakan wujud lain dari setan.

Begitupun dengan kelompok 212 ini tetap bisa dieksploitasi.

Diantaranya yang pernah memanfaatkan mereka adalah Prabowo dan Anies.

Anies cukup berhasil memakai jasa kelompok ini dengan terpilih menjadi gubernur DKI. Sementara Prabowo, meskipun sudah menunjuk mereka sebagai Timses tetap tidak mampu mengalahkan kesaktian Jokowi.

Nah, teranyar yang coba memanfaatkan nama 212 ini adalah salah seorang warga Jabar berinisial Haji P. Yang anaknya adalah anggota DPRD Jabar.

Si Haji P ini awalnya punya usaha dagang bernama Bhakti Karya. Perusahaan inilah yang kemudian digunakan untuk mengeruk keuntungan lewat berdagang minyak goreng.

Minyak goreng curah dikemasnya ulang seperti tanpa bersalah dan diberi merk 'Wasilah 212'. Uniknya, pengemasan itu dilakukan tanpa seizin yang bersangkutan dan tanpa ada izin dari pemerintah.

Artinya apa? Yang dilakukan oleh Haji P tersebut selain merugikan perusahaan minyak goreng juga ilegal.

Mungkin dia mikir karena anaknya anggota dewan kali ya? Sehingga merasa kebal hukum gitu.

Padahal jangankan cuma orang tua anggota DPRD, Setya Novanto saja yang jelas-jelas Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar dicyduk oleh aparat penegak hukum.

Artinya apa? Orang yang tersentuh hukum di Indonesia saat ini bisa dibilang sudah cukup merata. Dari warga kelas terendah hingga tertinggi tidak ada yang benar-benar aman bebas dari jerat hukum.

Coba kita perhatikan, hanya beberapa orang saja politisi saat ini yang bisa dibilang kebal hukum yakni Anies Baswedan dan Ibas.

Bisa jadi KPK masih segan menggarap Anies karena ia saat ini menjabat sebagai gubernur DKI. Sedangkan Ibas karena dia anak SBY.

Jangankan anak eks Ketum Partai Demokrat itu, iparnya saja diperkarakan, Ketua KPK kala itu Antasari Azhar langsung dikriminalisasi dan dipenjarakan.

Terakhir, si pemilik usaha pengemasan ulang minyak goreng 'Wasilah 212' tersebut harus berurusan dengan polisi juga.

Ada beberapa jenis pelanggaran yang dia lakukan.

Pertama, melanggar UU Perlindungan Konsumen dan UU Perdagangan.

Kedua, tidak punya izin usaha dari Dinas Perdagangan setempat (Disperindag Kota Depok).

Ketiga, tidak punya label kadaluwarsa serta label halal.

Keempat, tidak mengantongi label POM dari Dinas Kesehatan setempat.

Dan karena pelanggaran itu pula, si pemilik usaha tidak hanya berurusan dengan aparat penegak hukum tapi juga gudang tempat pengemasan minyak goreng 'Wasilah 212' dipasang garis polisi serta operasional gudang dihentikan.

Minyak goreng 'Wasilah 212' yang belum sempat didistribusikan pun disita oleh polisi sebagai barang bukti.

Modyar. Hehehe

Maksud hati mau cari untung tapi malah buntung.

Dengan pakai merk 'Wasilah 212' diharapkan 7 juta umat Monaslimin semua membeli minyak goreng tersebut. Sudah bisa dipastikan keuntungannya akan sangat besar.

Apalagi di saat minyak goreng langkah. Tidak hanya kelompok 212 sih yang beli, emak-emak pendukung Sandiaga Uno juga mau.

Tapi seperti kata pepatah 'malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih'.

Maksud hati mau dapat untung besar dengan mendompleng nama 212 malah sebentar lagi senasib sama dedengkot 212, yakni Rizieq Shihab dan Bahar bin Smith.

Sumber Utama : https://seword.com/umum/makjleb-maksud-hati-cari-untung-lewat-minyak-zyFN0TKsry

Simak Kabar Monaslimin! Minyak Goreng Merek "Kita 212" Lagi Apes Digerebek dan Disita

Urusan minyak goreng belum juga reda. Sejumlah partai tampak tidak ragu-ragu membagi-bagikannya dengan harga terjangkau, dan juga tidak risih serta tidak menghitung dampak negatif dari kecurigaan warga. Walhasil, sejumlah partai yang membagi-bagikan minyak goreng itu, diduga telah ikut menjadi penimbung.

Misalnya Ibas dengan partai demokratnya, telah membagikan sebanyak 16 ribu liter ke masyarakat. Bukan cuma partai demokrat, ada juga PKS, dan sejumlah partai lain yang ikut ambil bagian. Soal dituduh mereka sedang pencitraan, sepertinya mereka tersinggung sedikit setelah itu dianggap berlalu. Mereka seperti abai soal kecurigaan masyarakat, karena masyarakat pasti bertanya-tanya “Darimana demokrat bisa dapat minyak goreng sedemikian banyak?”

Dan hasilnya, terjadilah diskusi di kalangan masyarakat, baik yang analisanya tajam maupun yang baru belajar menganalisa. Nah, demokrat adalah partai yang pernah berkuasa dan pernah naik daun, meski secara perlahan-lahan mulai gurem karena sejumlah kasus korupsi yang menjerat beberapa mantan kadernya.

Dan SBY adalah mantan presiden dua periode berkuasa, dimana SBY memakai demokrat sebagai kendaraan politiknya hingga sekarang SBY masih menguasai demokrat bersama anak-anaknya. Dua periode itu adalah waktu yang cukup leluasa mengumpulkan banyak jaringan dan kolega, bahkan selama dua periode itu, radikalisme mulai tumbuh subur, misalnya perhelatan muktamar khilafah HTI di GBK pada tahun 2013. Kelompok anti pancasila dibiarkan membuat acara-acara besar, dan sudah pasti banyak umat yang ikut serta, disitulah mulai berkembang apa yang disebut saat ini sebagai kadrun.

Dan disinyalir juga atau diduga bahwa apapun akan dilakukan SBY demi kekuasaannya, namun sayangnya, masa jabatan presiden saat itu hanya dua periode, mungkin SBY tak terpikirkan atau tersendak untuk melakukan perubahan konstitusi? Atau malu-malu? Seperti apa yang terjadi saat ini yaitu penambahan tiga periode atau masa jabatan presiden sehingga masih bisa melakukan apa yang diinginkan meskipun tidak menguntungkan bagi rakyat. Dulu minta threshold 20 %, sekarang minta 0%?

Nah, selama berkuasa, pastilah banyak pengusaha yang dekat dengan SBY, atau bahkan SBY yang sering mendekat dengan pengusaha, atau mengajaknya masuk dalam politik atau partai. Jadi kalau SBY datang pada acara buka puasa di rumah Chairul Tanjung beberapa tahun yang lalu, itu sih wajar saja, karena Chairul Tanjung adalah pengusaha sukses yang kaya raya. Jadi tidak mungkin SBY datang ke acara buka puasa di rumah rakyat jelata kan? Atau pernikahan warga seperti aksi Jokowi sempat datang ke acara pernikahan beberapa warga.

Maka dari itu, untuk urusan sembako seperti minyak goreng, demokrat mudah mendapatkannya, ada banyak pengusaha yang bisa menyediakannya. Iya kan? Tetapi tetap saja muncul pertanyaan, jadi yang menimbun itu pengusaha atau kartel ataukah rakyat? Tidak mungkin rakyat yang daya belinya tidak sampai segudang sekali beli. Tapi kalau partai atau pengusaha atau pun penguasa, bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah yang jumlah yang banyak sekali perintah, lalu demi pencitraan bisa dibagi-bagikan.

Dari sini terasa ada yang tidak beres ya?

Lalu, ternyata ada yang lucu pemirsah, dari kelangkaan minyak goreng ini, telah diberitakan bahwa Polisi menggerebek sebuah rumah yang jual minyak goreng, usaha ini diberitakan sebagai usaha rumahan, kejadiannya di Depok, yaitu wilayah kekuasaan PKS, dan PKS sewaktu demokrat berkuasa, termasuk sangat mesra, bahkan sampai pilkada DKI 2017. Karena itulah waktu demo Ahok, SBY sempat mengeluarkan pernyataan yang saat ini menjadi ikonik yaitu “Lebaran kuda” Duh... Prihatin! Hehehe...

Yang lucu dari minyak goreng ini adalah mereknya, yaitu “Kita 212” wkwkwkww... ops jangan ketawa nanti dosa loh, wkwkwwk.

Saya kira 212 selain demo juga berusaha mengembangkan minimarket dengan merek 212, yang akhirnya satu per satu mulai bermasalah dan sudah tidak terdengar lagi gaungnya alias sudah bangkrut kan?. Nah sekarang ada minyak goreng dengan logo monas di tengah angka 2 dan 2. Jadi sudah bisa ditebak bahwa merek ini adalah kebanggaan bagi para kadrun yang sempat demo dan boros takbir di area monas dan sekitarnya beberapa lalu.

Mungkin karena usaha ini tidak diberkahi, akhirnya sejak 2017 mulai beroperasi, kini digerebek, otomatis tidak akan beroperasi lagi. Dan yang mengherankan, karena disaat kelangkaan minyak goreng, kok industri rumah tangga ini bisa beroperasi dan punya banyak stok minyak? Dan apakah ini usaha yang halal?

Polres Metro Depok bagian Satuan Reserse Kriminal melakukan penggerebekan di jalan Raya Pasir Putih, Sawangan Depok pada hari selasa sore tanggal 15 Maret 2022. Ada ribuan minyak goreng kemasan merek 212, nah disinilah kejanggalannya, karena lagi langka kok perusahaan ini bisa punya stok banyak, tapi kesalahan yang dibidik Polisi adalah bahwa perusahaan ini diduga melakukan repackaging dari merek dagang tertentu demi mendapatkan cuan yang menggiurkan.

Jadi keyakinan yang paling nyata itu ternyata fulus, bukan agama ya? Yang mudah sekali menuduh orang lain menista agama, yang begitu mudahnya mendemo Ahok menista agama padahal jelas-jelas ayatnya dipotong. Mereka gemar mempersekusi orang lain yang berbeda dan dianggap menyimpang, yang jelasnya, kelompok ini hanya tunggangan dari politisi busuk untuk menjatuhkan Ahok dan Jokowi, dan untuk mengacaukan negara ini dengan dalih agama. Bahaya kan?

Penggerebekan ini bisa terjadi karena laporan dari masyarakat, bisa jadi masyarakat lagi kesal dari kelangkaan ini, dan karena usaha ini sepertinya sudah lama, namun apes disaat terjadi kelangkaan, akhirnya kebusukan itu tercium juga kan?

Minyak goreng merek “Kita 212” ini bisa memiliki stok begitu banyak, tentu harus diselidiki lebih lanjut, apakah memang ini salah satu yang menyebabkan minyak goreng jadi langka? Diborong lalu dikemas ulang? Tapi kok bisa mendapatkan harga yang agak murah ya? Yang jelasnya, perusahaan ini diduga melakukan penyelewengan terkait soal distribusi. Dan produk ini tidak ada izin usaha dan label POM dari dinas kesehatan. Jadi kandungan minyak juga harus diperiksa, jangan-jangan dicampur dengan kencing onta? Wkwkwkw.

Ada sebanyak 2.300 minyak goreng yang siap didistribusikan ke toko-toko, tapi sayangnya disita dulu. Nah, dengan cara-cara ilegal seperti ini, maka apakah mazhab 212 itu adalah orang-orang yang berusaha beragama dengan baik? Ataukah memang menghalalkan segala cara demi ambisi semata? Sungguh membangongkan apa saja yang dilakukan oleh para fans dan pencinta 212. hal-hal seperti ini saja mau menipu? Bagaimana dengan soal agama ya? Wah bahaya memang ini mazhab monas, semoga tidak banyak lagi yang ikut-ikutan, jemaah haruslah sadar, bahwa negara ini harus dijaga bersama-sama, jangan mau kena virus kadrun yang akan mengalami kesulitan dari masa ke masa. Ruginya banyak kalau jadi kadrun loh.

Jadi, jangki beleng-beleng bosqu... jangki ikutan jadi kadrun.

Sumber Utama : https://seword.com/politik/simak-kabar-monaslimin-minyak-goreng-merek-kita-rquyh9gvdR

3 Kontroversi Mendag Lutfi Sebelum Disemprot DPR Soal Minyak Goreng

INDONESIATODAY.CO.ID - Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi sudah akrab dengan kontroversi, sebelum kemudian disemprot Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait kelangkaan minyak goreng, Kamis (17/3/22).

Mendag M Lutfi sudah jadi pembicaraan warga, terutama pengguna media sosial sejak 2021 lalu. Kasus itu diawali dari tes masuk mal yang disebut bersyaratkan hasil PCR atau Antigen. Sorotan kemudian kembali datang ketika distribusi kedelai dalam negeri bermasalah. Salah satu alasan yang jadi sorotan adalah pasokan kedelai dari luar negeri turut disedot peternak babi China.

Tes Masuk Mal

Mendag Lutfi sempat membuat pernyataan kontroversial tentang penggunaan tes PCR atau antigen, selain persyaratan vaksin, untuk masuk mal pada 10 Agustus 2021 lalu. Tes digunakan agar meyakinkan pihak mal bahwa pengunjung dalam kondisi sehat tanpa terpapar Covid-19.

Tes ini disebut Mendag Lutfi harus dilakukan jika masyarakat ingin mendapat keleluasaan, termasuk belanja ke mal. Sementara jika tak ingin tes PCR atau antigen, Mendag M Lutfi menganjurkan agar tidak usah datang ke mal.

Pernyataan ini langsung membuat media sosial gaduh. Dua hari berselang, Mendag M Lutfi membuat klarifikasi lewat instagramnya. Ternyata, penggunaan tes PCR atau antigen ini ditujukan bagi kelompok masyarakat yang belum vaksin. 

Sementara bagi yang sudah vaksin, bisa mengunduh aplikasi pedulilindungi dan cukup scan barcode untuk masuk mal, tanpa tes PCR atau Antigen.

Baca Juga: PT Wilmar Kalbar Produksi 500 Ton CPO per Hari, 70 Persennya akan Disalurkan untuk Kebutuhan Migor Masyarakat Kalbar

Diborong Babi China

Indonesia mengalami masalah terkait kedelai sejak bulan Februari lalu. Pasokan yang terbatas membuat harga kedelai naik. Permasalahannaya adalah cuaca buruk di Amerika Selatan, sebagai negara importir kedelai di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Yang menjadi kontroversi pada bulan lalu bukan soal El Nina di Amerika Selatan. Namun, Mendag M Lutfi menyebut babi di China juga memberi "peran" atas kurangnya pasokan kedelai ke Indonesia.

Mendag M Lutfi menyebut ada lima miliar babi di peternakan China diberi pakan kedelai. Alasan ini sempat jadi pembahasan panas di media sosial karena Kementerian Perdagangan dinilai hanya cari-cari alasan terkait kelangkaan kedelai.

Mafia Minyak Goreng

Terbaru, pernyataan Mendag M Lutfi kembali jadi sorotan. Pernyataan ini berkaitan dengan kelangkaan minyak goreng di Tanah Air. Kementerian Perdagangan disebutnya tak bisa mengontrol adanya mafia dan spekulan minyak goreng, yang melakukan penimbunan.

Untuk itu, Mendag M Lutfi meminta bantuan Satgas Pangann Polri untuk menindak mafia dan para spekulan yang menimbun minyak goreng, terutama ketika kemarin sempat langka saat HET minyak goreng, terutama kemasan hanya Rp14 ribu.

Pernyataan tersebut membuat kecewa anggota komisi VI DPR RI fraksi Golkar, Ichsan Firdaus saat rapat bersama Mendag dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (17/3/22).

Ichsan mengerti ketika Kementerian Perdagangan tak bisa menindak sendiri adanya mafia minyak goreng. Namun, dia menyebut Mendag bisa berkoordinasi dengan banyak pihak untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng ini.

Kontributor : Lukman Hakim

Sumber Utama : https://indonesiatoday.co.id/read/3-kontroversi-mendag-lutfi-sebelum-disemprot-dpr-soal-minyak-goreng-529621

Minyak Oplosan Dengan Tulisan 212 dan Gambar Monas Disita Polisi, Novel Bamukmin Murka, Sebut Kelompoknya Nggak Pernah Dagang Minyak Goreng

Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Novel Bamukmin angkat bicara mengenai keberadaan minyak goreng oplosan dengan merk yang membawa embel - embel 212.

Gudang minyak goreng 'Wasilah 212’ yang terletak  di kawasan Depok, Jawa Barat  itu telah disegel polisi lantaran kedapatan mengoplos kebutuhan pokok yang sedang langka itu. Mereka memborong minyak goreng berbagai merk dan mengemas ulang dalam ukuran yang lebih kecil dan menyalurkannya ke masyarakat.

Novel menegaskan minyak goreng oplosan itu tidak ada kaitannya dengan kelompok persaudaraan Alumni 212 kendati gambar Monas serta tulisan 212 pada kemasan minyak goreng itu identik dengan kelompoknya. PA 212 kata dia sejauh ini tak pernah berjualan minyak goreng. "Setahu saya nggak pernah tuh 212 mengeluarkan produk minyak goreng apalagi secara resmi atas izin atau pemberitahuan DTN PA 212. Bahkan yang namanya Mart 212 saja bukan punya usahanya PA 212, karena Mart 212 itu berdiri sendiri," kata Novel Bamukmin saat dikonfirmasi Populis.id Rabu (16/3/2022).

Novel Bamukmin kemudian  meminta polisi mengusut tuntas kasus ini, Novel juga merasa kasus tersebut secara otomatis mencoreng nama baik kelompoknya karena embel - embel 212 pada merk minyak goreng oplosan itu. 

"Perlu diselidiki dulu lebih jauh agar jelas dan terang siapa pelakunya apalagi pakai mencatut nama 212. Ini diduga memakai nama 212 untuk merusak nama baik 212 demi kepentingan pribadi, kelompoknya," katanya kepada Populis.id pada Rabu (16/03/2022).

Novel mendesak agar kasus itu dibuka seterang-terangnya agar tidak ada kesalahan informasi di tengah masyarakat. Bahkan, ia juga tak segan meminta agar pelaku oplos minyak 212 ditindak secara hukum jika memang melanggar.

"Saya meminta agar siapapun dibelakangnya untuk dibuka dan kalau terbukti mencatut nama 212 dan melanggar hukum silahkan aparat kepolisian menindak pelaku dengan hukum yang berlaku," terangnya.

Sumber Utama : https://populis.id/read14316/minyak-oplosan-dengan-tulisan-212-dan-gambar-monas-disita-polisi-novel-bamukmin-murka-sebut-kelompoknya-nggak-pernah-dagang-minyak-goreng

Sikapi Minyak Goreng Langka, Kapolri Perintahkan Kapolda Segera Tegakkan Hukum

KAPOLDA Kalsel Irjen Pol Rikhwanto diwakili Wakapolda Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono beserta jajaran menggikuti video conference bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi.

TEMU virtual ini terkait ketersediaan dan pendistribusian minyak goreng guna memenuhi kebutuhan masyarakat, Senin (14/3/2022).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit menginstruksikan kepada seluruh Kapolda jajaran, agar memastikan ketersediaan minyak goreng untuk masyarakat, baik di pasar tradisional maupun pasar modern.

“Yang paling penting harus dipastikan rekan-rekan mulai hari ini, besok sampai dengan minggu depan, minyak goreng harus ada di lapangan, baik di pasar modern maupun pasar tradisional. Tolong betul-betul diawasi,” ucapnya.

Menurut Sigit, berdasarkan data yang dipaparkan oleh Menteri Perdagangan, stok kebutuhan minyak goreng untuk dalam negeri dalam keadaan aman. Demi tetap memastikan terjaminnya ketersediaan minyak goreng dalam negeri, mantan Kabareskrim Polri itu meminta kepada seluruh Kapolda dan Kapolres jajaran untuk mencegah terjadinya potensi-potensi pelanggaran yang dilakukan oleh para pihak yang mengambil keuntungan.

“Indikasi pelanggaran terkait apakah kewajibannya betul-betul sudah disalurkan ke produsen atau hanya sekedar dokumennya saja, nanti tolong dipastikan untuk dipantau, kita memastikan produsen minyak goreng sudah produksi sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat” papar jenderal bintang empat ini.

Jajaran Polda Kalsel diwakili Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono dan Kepala Disdag Kalsel Birhasani mengikuti rapat koordinasi soal minyak goreng dengan Kapolri dan Mendag. (Foto Iman Satria)

Kemudian, Sigit juga mengingatkan adanya celah pelanggaran terkait dengan disparitas harga dalam penjualan di pasar internasional. Lalu, beber Sigit, juga ada indikasi pelanggaran aliran minyak sawit mentah atau CPO yang seharusnya disalurkan untuk kebutuhan rumah tangga, namun justru digeser ke pasar industri, karena adanya selisih harga yang cukup tinggi.

“Bagaimana kemudian stok yang ada akan diusahakan untuk ditahan atau mengambil margin dengan selisih harga, ini juga tolong rekan-rekan nanti perhatikan,” ucapnya

Lebih dalam, Sigit menyebut para Kasatwil harus melakukan pengawasan ketat kepada pihak produsen dan distributor untuk memastikan melakukan penyaluran sesuai dengan tujuannya. “Karena seharusnya yang terjadi adalah kebutuhan dengan minyak curah, minyak kemas sudah ada jumlahnya masing-masing,” papar Sigit.

Di sisi lain, Sigit menegaskan Kapolda jajaran juga harus melakukan pengawasan ketat di pelabuhan, jalur-jalur perbatasan, hingga jalur darat untuk mencegah adanya pelanggaran dari produsen yang mencoba bermain-main untuk melakukan ekspor CPO dan turunannya secara diam-diam.

Mengingat, beber Sigit, Kementerian Perdagangan telah membuat kebijakan terkait dengan perusahaan untuk melakukan ekspor. Pasalnya, mereka harus menyelesaikan kewajibannya soal domestic market obligation (DMO).

“Pastikan cek dengan Dinas Perdagangan dan satgas untuk koordinasi terkait dengan adanya potensi barang dilarikan ke luar. Karena itu, lakukan pengawasan proses distribusi di dalam maupun luar negeri melalui jalur-jalur yang digunakan,” katanya.

Selain itu, Sigit menyampaikan, para Kasatwil juga harus melakukan pengawasan dalam hal penyaluran. Menurutnya, itu untuk memberikan kepastian dan jaminan minyak goreng tersebut terdistribusi ke pasar.

“Jadi ini tolong dicek semua, agar kita tahu masalahnya dimana, sehingga disitu kita bisa melakukan penegakan aturan, kita lakukan penegakan hukum apabila memang itu diperlukan, jangan sampai ada kecurangan. Mohon rekan-rekan ambil langkah dilapangan, lakukan langkah-langkah, koordinasi dengan satgas, tolong para Kapolda libatkan juga rekan-rekan yang lain selain satgas untuk mengawasi pelabuhan, perbatasan, dan jalur distribusi lainnya, sehingga pengawasan kita menjadi lebih kuat, karena kita harus pastikan seluruh kebutuhan minyak goreng ada di lapangan,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi meminta kepada Kapolri untuk memastikan tidak adanya pihak distributor yang menahan stok minyak goreng. Kemudian, dia berharap, polisi dapat mencegah adanya pengiriman minyak goreng yang tidak resmi ke luar negeri.

Pihaknya siap melakukan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh jajaran kepolisian di seluruh wilayah Indonesia, guna memastikan kebutuhan minyak goreng masyarakat terpenuhi.

“Saya sadar ini bukan hal yang mudah, saya mohon bantuan untuk koordinasi sama-sama untuk kepentingan kita semua, setidaknya jelang bulan Ramadhan sampai lebaran aman,” pungkas Lutfi.

Kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Mendag Muhammad Lutfi mengeluarkan perintah menyikapi kelangkaan minyak goreng jelang Ramadhan.

Foto : Hum

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/03/15/sikapi-minyak-goreng-langka-kapolri-perintahkan-kapolda-segera-tegakkan-hukum/

Polda Kalsel Tetapkan Pemilik Gudang Penimbun Minyak Goreng Jadi Tersangka

PEMILIK gudang yang berisi 31.320 liter minyak goreng berbagai merk yang tersimpan di gudang kawasan Jalan Gubernur Soebarjo RT 06, Desa Tatah Layap, Tatah Makmur, Kabupaten Banjar, resmi ditetapkan sebagai tersangka.

PENETAPAN Z sebagai tersangka sebenarnya sehari setelah dilakukan penggerebekan di gudang penimbunan minyak goreng tersebut, “Sudah ada satu orang tersangka yakni pemilik gudang minyak goreng,” ujar Kabid Humas Kombes Pol Mochammad Rifa’i kepada jejakrekam.com, Selasa (15/3/2022).

Menurut Rifa’i, kasus penimbunan minyak goreng di tengah kelangkaan ini telah dinaikkan statusnya dari tahap penyelidikan ke penyidikan.

Ini setelah Subdit I Indagsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalsel melakukan gelar perkara dan menemukan dua alat bukti yang cukup. “Saat ini masih dalam proses sidik,” kata perwira senior Polda Kalsel ini.

Terkait apakah ada tersaka lain dalam kasus ini, Kabid Humas Polda Kalsel mengatakan belum bisa memastikannya. “Saat ini masih on proses sidik, penyidik akan mengusut tuntas kasus ini,” tegas Rifa’i.

Pemilik minyak goreng berinisial Z ini diamankan jajaran Subdit Indagsi Direktorat Krimsus Polda Kalsel, mengingat terjadinya kelangkaan minyak goreng di pasaran.

Petugas berhasil mengamankan di antaranya 2.380 pcs merk Jujur, 80 pcs Bimoli, 7.820 pcs Sovia, 1.050 pcs Filma, 2.370 pcs Fortune, 410 pcs Fraiswell dan 2.740 pcs Sania, dengan total 31.320 Liter, pada, Jumat (11/3/2022) lalu dalam gudang yang tertutup rapat di bahu Jalan Gubernur Subardjo atau Lingkar Selatan tersebut.

Gudang minyak goreng
Gudang minyak goreng dengan barang bukti penimbunan saat digerebek jajaran Ditreskrimsus Polda Kalsel.

Fot

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/03/15/polda-kalsel-tetapkan-pemilik-gudang-penimbun-minyak-goreng-jadi-tersangka/

Minyak Goreng Di Banjarmasin Makin Langka, Dampak Kebijakan DMO Dan DPO?

FATIMAH, ibu rumah tangga, warga Jalan Veteran Kota Banjarmasin, mengeluhkan saat ini minyak goreng makin sulit dicari.

KENDATI masih tersedia di pasaran, tapi harga minyak goreng terlalu mahal. Satu liter harganya saat ini sudah tembus Rp 20 ribu.

“Biasanya saya beli cuma Rp 16 ribu sampai 18 ribu saja. Minyak goreng itu merupakan kebutuhan yang vital, kalau tidak ada minyak goreng, menggunakan apalagi,” ujarnya kepada jejakrekam.com.

Ia lantas berharap, agar pemerintah memperhatikan kelangkaan minyak goreng ini. Fatimah menegaskan semua kalangan, termasuk ibu rumah tangga, akan kerepotan ketika minyak goreng langka.

Merespons masalah ini, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Birhasani, mengatakan kelangkaan minyak goreng terjadi lantaran banyak produsen yang tidak berproduksi.

Ini disebabkan ada kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestik Price Obligation (DPO) .

“Adanya kebijakan DMO dan DPO ini , di mana harga Rp 9.300 perkilo gram adalah harga jual CPO untuk 20 persen kewajiban pasok ke dalam negeri, sementara harga ekspor Rp 15.000 per kilogram . Jadi akhirnya eksportir ini semacam (membuat) boikot,” ujarnya.

Birhasani menduga, produsen protes lantaran harga terlalu murah. Misalnya ke dalam negeri Rp. 9,3 ribu. Lalu dibanding ke luar negeri Rp 15 ribu. Selisihnya lebih Rp 6 ribu.

“Masalahnya ini intinya, distributor kita kurang terus, karena kurang banyak datangnya, begitu juga para pedagang, pasti kekurangan stok yang mau dijual,” kata dia.

Pedagang minyak goreng di salah satu pasar tradisional Banjarmasin

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/02/28/minyak-goreng-di-banjarmasin-makin-langka-dampak-kebijakan-dmo-dan-dpo/

Polres Tanah Bumbu Grebek Gudang Penimbun Minyak Goreng Curah Ilegal

JAJARAN Polres Tanah Bumbu berhasil menggeledah gudang minyak goreng curah yang tidak memiliki izin, Selasa (15/3/2022) sekira pukul 17.30 WITA.

GUDANG yang berada di jalan Transmigrasi Km 4,5 Desa Sarigadung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) digeledah. Ditemukan 4 ton minyak goreng curah tanpa ada dokumen yang sah diduga tidak memiliki izin, dan diamankan.

Kapolres Tanah Bumbu AKBP Tri Hambodo melalui Kasat Reskrim Polres Tanah Bumbu AKP Wahyudi Erfan didampingi Kasi Humasnya AKP H Iberahim Made Rasa, membenarkan telah melakukan penggeledahan.

“Iya, benar anggota unit tipidter dan resmob melakukan penggeledahan dan penyegelan terhadap gudang minyak goreng,” ujar AKP Wahyudi Erfan.

“Penggeledahan dilakukan ada atas laporan masyarakat. Pemilik gudang berinisial AM juga dijemput untuk dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan. Perkembangan selanjutnya kita kabarkan apakah pemilik dinyatakan bersalah atau tidak,” katanya.

Perlu diketahui, mencoba menyimpan atau menumpuk minyak goreng guna keuntungan pribadi, sehingga merugikan orang lain. Itu berarti berakibat menyengsarakan orang banyak dengan kelangkaan minyak goreng yang sekarang kita alami saat ini tidak dibenarkan dilakukan.

“Kami akan menindak tegas bagi yang berani melakukan, dan tidak segan mempidanakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” imbuhnya.

Terakhir, bagi warga masyarakat diminta jangan sungkan untuk meinformasikan kepada kepolisian jika di sekitarnya ada indikasi dugaan penimbunan bahan pokok, terutama minyak goreng.

Gudang penimbun minyak goreng curah tanpa izin, dipolice line jajaran Polres Tanah Bumbu, Selasa (15/3/2022).

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/03/16/polres-tanah-bumbu-grebek-gudang-penimbun-minyak-goreng-curah-ilegal/

Bersumber dari Wikipedia Menteri Perdagangan kita :

Muhammad Lutfi (lahir 16 Agustus 1969) adalah seorang pengusaha dan pejabat negara Indonesia. Sejak September 2020 dia ditugaskan menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Seriikat. Lutfi menjabat sebagai Menteri Perdagangan sebanyak dua kali yaitu pada akhir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kabinet Indonesia Bersatu II dari tanggal 14 Februari hingga 20 Oktober 2014, dan pada periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju sejak tanggal 23 Desember 2020 menggantikan Agus Suparmanto.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) era SBY tahun 2005–2009, lalu kemudian ditugaskan menjadi duta besar Indonesia untuk Jepang tahun 2010–2013 hingga diangkat Menteri Perdagangan oleh Presiden SBY. Pada tahun 14 September 2020 ia diangkat menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat dan hingga dilantik kembali menjadi Menteri Perdagangan oleh Presiden Jokowi.

Pada tahun 2008, Muhammad Lutfi diakui sebagai seorang pemimpin muda yang berpengaruh oleh the World Economic Forum’s Young Global Leaders. Beliau juga merupakan salah seorang pendiri Masyarakat Ekonomi Syariah.

Muhammad Lutfi lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1969 dari pasangan Firdaus Wadjdi dari Minangkabau dan Suhartini yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.[2] Selesai mengenyam pendidikan di Purdue UniversityIndianaAmerika Serikat, Lutfi mengembangkan usaha bersama Erick ThohirWishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy. Mereka mendirikan Mahaka Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan, dan media.[3] Di perusahaan tersebut Lutfi menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO.

Pada usia 29 tahun, dia menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Raya (HIPMI JAYA) periode 1998–2001, dan kemudian menjadi Ketua Nasional HIPMI pada periode 2001–2004. Pada tahun 2005, ia diangkat oleh Susilo Bambang Yudhoyono untuk menduduki posisi pejabat setingkat menteri, yakni Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, dan dia menjadi orang termuda yang pernah menjabat posisi tersebut.

Pada bulan Agustus 2010, Muhammad Lutfi ditunjuk oleh Presiden Republik Indonesia sebagai Duta Besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia.[4] Ia merupakan orang termuda yang pernah bertugas di kedutaan terbesar Indonesia, dan juga sebagai salah satu duta termuda yang mewakili Indonesia secara internasional.

Pada 12 Februari 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan pengangkatan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu II, menggantikan Gita Wirjawan.[5] Muhammad Lutfi resmi dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada 14 Februari 2014.

Lutfi dilantik menjadi Duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat pada tanggal 14 September 2020.

Pada 22 Desember 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan pengangkatan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Maju, menggantikan Agus Suparmanto.[6] Muhammad Lutfi resmi dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada 23 Desember 2020.

Sumber Utama : https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Lutfi

PKB Sebut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi Merupakan Perwakilan Partainya

TEMPO.COJakarta - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Faisol Riza, menyebut Muhammad Lutfi yang baru saja diumumkan menjadi Menteri Perdagangan adalah perwakilan partainya.

Hal ini disampaikan Riza saat ditanya ihwal hilangnya portofolio Menteri Perdagangan yang sebelumnya diisi kader PKB Agus Suparmanto. "Mendag M. Lutfi mewakili PKB," kata Riza kepada Tempo, Selasa, 22 Desember 2020.

Meski begitu, ia tak merinci saat ditanya apakah Lutfi merupakan kader yang memiliki kartu tanda anggota PKB. Ketua Komisi Perdagangan Dewan Perwakilan Rakyat ini hanya mengatakan partainya menugasi Lutfi menggantikan Agus Suparmanto.

"Pokoknya ditugaskan oleh PKB untuk menjadi Mendag menggantikan Pak Agus yang sudah berhasil membuat positif neraca perdagangan. Kami berharap Mas Lutfi lebih berhasil lagi," ujar Riza.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja mengumumkan enam menteri baru untuk Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya M. Lutfi, duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.

Lutfi pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2005 -2009. Pada 2010-2013, Lutfi ditunuk menjadi Duta Besar RI untuk Jepang.

Setelah menjabat sekitar 3 tahun, Lutfi kemudian dipercaya SBY untuk mengisi kursi Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan yang ikut konvensi partai Demokrat pada Februari 2014. Namun ia hanya menjabat selama 9 bulan, setelah masa jabatan SBY - Boediono berakhir pada Oktober 2014.

Sumber Utama : https://nasional.tempo.co/read/1416798/pkb-sebut-menteri-perdagangan-muhammad-lutfi-merupakan-perwakilan-partainya/full&view=ok

Dinilai Tepat, Sikap PSI Dukung Jokowi 3 Periode Dibanding Perpanjangan Jabatan

Jakarta, Beritasatu.com – Sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin tiga periode melalui amendemen UUD 1945 dinilai tepat. Pendiri Indo Barometer M Qodari mengatakan salah satu cara agar Jokowi dapat melanjutkan kepemimpinannya, yaitu dengan amendemen konstitusi. Aturan mengenai presiden hanya bisa menjabat sebanyak dua periode direvisi. Qodari mengatakan periode kedua Presiden Jokowi akan habis pada 2024 mendatang. Untuk itu, Jokowi hanya bisa dipilih kembali menjadi presiden jika rakyat menghendaki.

“Presiden Jokowi itu sudah habis masa berkuasanya 2024. Ibarat saldo itu sudah nol. Nah, untuk bisa berkuasa lagi, baik pak Jokowi maupun siapa pun, saldonya harus diperbarui lagi harus diisi. Yang bisa isinya cuma rakyat dan pengisiannya Cuma bisa lewat mekanisme pemilu begitu. Kalau diperpanjang masa jabatan sudah abis ya saldonya sudah nol. Itu jadi tidak ada legitimasi dari rakyat,” kata Qodari saat dihubungi, Kamis (3/3/2022).  Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PSI Dea Tunggaesti menyebut apabila partai-partai di DPR melihat ada aspirasi kuat rakyat agar Jokowi meneruskan kepemimpinannya untuk periode ketiga, maka jalan satu-satunya hanya melalui proses amendemen UUD 1945.

Qodari mengungkapkan apa yang disampai PSI sudah tepat jika dibandingkan harus memperpanjang masa kepemimpinan Jokowi. Untuk itu, partai yang menilai Jokowi harus melanjutkan kepemimpinannya harus mendukung amendemen UUD 1945.

“Kalau memang betul partai-partai melihat ada kepentingan ada urgensi ada kebutuhan bahwa masa jabatan presiden itu ditambah untuk bisa menyelesaikan tugas-tugas dan program-program yang besar ya jalannya bukan melalui penundaan pemilu, tetapi melalui amendemen Undang-Undang Dasar 1945 masa jabatan diperbolehkan tiga periode,” kata Qodari.

Mengenai peluang terlaksananya amendemen, dia optimistis mayoritas anggota MPR telah menyetujuinya. Rencana tersebut, bahkan diyakini akan mendapatkan dukungan dari DPD.  “Kalau bicara matematika amat sangat mungkin, karena aku partai pendukung pemerintah pada hari ini itu sudah hampir berapa 3/4 ya dari syarat-syarat untuk bisa dilakukan amendemen MPR. Jadi, sudah 3/4 dari anggota MPR tinggal tambah berapa tiga atau empat orang dari DPD bisa terlaksana. Kita tahu bahwa setidaknya 1/3 dari anggota DPD itu sesungguhnya anggota partai politik. Jadi, komando partai itu jalan. Nah, secara matematika sangat mungkin dilakukan amendemen,” tuturnya.

Qodari mengungkapkan nantinya selain periode jabatan presiden, bisa saja akan ada persoalan lain yang akan dibahas. Misalnya, seperti pemilihan gubernur yang nantinya bisa kembali dipilih oleh presiden. Dengan begitu, hanya bupati dan wali kota yang akan dipilih oleh rakyat.

“Misalnya penataan sistem pemerintahan daerah gitu ya, kalau kata saya sih gubernur itu ditunjuk oleh presiden karena dia perpanjangan pemerintah pusat di daerah dan yang kedua yang namanya otonomi daerah itu ada di kabupaten kota gitu loh. Jadi, yang dipilih itu adalah kabupaten/kota,” ujarnya.

Sumber Utama : https://www.beritasatu.com/politik/898043/dinilai-tepat-sikap-psi-dukung-jokowi-3-periode-dibanding-perpanjangan-jabatan

Pemerintah Cabut Aturan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Kemasan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mencabut peraturan mengenai Harga Eceren Tertinggi (HET) untuk komoditas minyak goreng kemasan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan alasan pemerintah mencabut peraturan HET minyak goreng kemasan tersebut.

Menurutnya, pemerintah melakukan hal itu karena seiring terjadinya kelangkaan terhadap komoditas pangan tersebut di lapangan. 

"Iya dicabut HET (hari ini). Jadi harga minyak goreng kemasan dibebaskan, tetapi untuk curah dibatasi Rp 14 ribu per liter," kata Oke Nurwan dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (16/3/2022).

Oke mengatakan, pihaknya saat ini sedang memproses Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terbaru soal HET minyak goreng.

Oke mengaku Permendag tersebut telah dilakukan sosialisasikan ke pasar-pasar sejumlah daerah.

"Saya ke pasar dan sudah berkoordinasi tadi pagi, silakan untuk minyak goreng kemasan lepas dengan harga keekonomian," ujar Oke. 

Oke tak menampik bahwa minyak goreng saat ini langka di berbagai daerah. Jika pun ada, harganya banyak yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.

Sumber Utama : https://www.kompas.tv/article/271120/pemerintah-cabut-aturan-harga-eceran-tertinggi-minyak-goreng-kemasan

Alasan Pemerintah Cabut HET Minyak Goreng Kemasan

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan harga minyak goreng kemasan akan menyesuaikan dengan nilai keekonomian. Artinya, harga akan mengikuti pasar dan tidak lagi menyesuaikan dengan harga eceran tertinggi (HET).
Hal tersebut disampaikan usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo dan para menteri terkait.
"Terkait harga kemasan lain akan menyesuaikan nilai keekonomian sehingga diharapkan minyak sawit akan tersedia di pasar modern dan tradisional," kata Airlangga, Selasa (15/3). Airlangga mengungkapkan keputusan itu diambil setelah melihat perkembangan global.

Dalam hal ini, ketidakpastian global menyebabkan harga pasokan energi dan pangan naik dan langka, termasuk ketersediaan CPO untuk minyak goreng.

Sebagai catatan, beberapa waktu terakhir masyarakat mengeluh sulit mendapatkan minyak goreng di pasaran. Pada saat yang sama, sejumlah oknum distributor di berbagai daerah terciduk aparat melakukan penimbunan yang menimbulkan kelangkaan minyak goreng.
Selain kebijakan minyak goreng kemasan, pemerintah juga menaikkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah dari Rp11.500 menjadi Rp14 ribu per liter.

Untuk memastikan harga tersebut bisa berlaku di pasar, pemerintah akan memberikan subsidi minyak goreng curah lewat Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. 

"Menteri Perdagangan akan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang akan berlaku pada 16 Maret 2022," tulis salinan hasil rapat yang diterima CNNIndonesia.com.
Sumber Utama : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220316142212-92-772075/alasan-pemerintah-cabut-het-minyak-goreng-kemasan

HET Dicabut, Harga Minyak Goreng Kemasan Langsung Melonjak

BANJARMASINklikkalsel.com – Pemerintah menetapkan harga minyak goreng kemasan akan disesuaikan dengan harga keekonomian. Artinya, penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan senilai Rp14 ribu dicabut dan diserahkan pada mekanisme pasar.

Penarikan HET minyak goreng kemasan itu, diiyakan Kadis Perdagangan Kalsel Birhasani usai melakukan audiensi dengan Kementerian Perdagangan RI untuk meminta penjelasan tentang kebijakan baru Pemerintah Pusat tentang persoalan minyak goreng, di Jakarta, Rabu (16/3/2022)

“HET itu tidak adalagi untuk minyak goreng kemasan dan harga disesuaikan dengan mekanisme pasar. Artinya jika di pasaran sudah mahal untuk mendapatkannya maka untuk menjualnya pun juga mahal,” katanya kepada klikkalsel.com saat dikonfirmasi Rabu (16/3/2022) sore.

Ia menjelaskan, alasan tersebut dikarenakan kondisi real harga CPO dan minyak goreng di pasar internasional juga mengalami kenaikan, akibatnya pemerintah tak bisa lagi mengatur dengan kebijakan HET dan kebijakan subsidi.

“Saat diatur dengan kebijakan HET atau subsidi ternyata bukan menambah baik malah menambah kekosongan minyak goreng di pasaran. Lebih baik banyak di pasaran dengan harga mekanisme pasar dari pada harga HET minyak gorengnya tidak ada. Makanya pemerintah mengambil langkah agar minyak goreng banyak dibpasaran,” ucapnya.

Ia juga memberikan contoh misal untuk kemasan, di produsen untuk harga kemasan Rp 17.000 perliternya maka di pasaran bisa naik menjadi Rp 18.000 perliternya, sesuai dengan mekanisme pasar.

Sementara untuk minyak goreng curah pemerintah tetap memberlakukan HET menjadi Rp14.000 perliter (lebih tinggi dibanding HET sebelumnya Rp11.500/liter), subsidi yang diberikan pemerintah melalui Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sekitar Rp1.000 sd 2.000/liter.

“Untuk minyak goreng curah masih diberlakukan dengan HET,” jelasnya.

Ia melanjutkan, perkembangan harga minyak goreng kemasan dalam beberapa hari ini sambil menunggu Keputusan Menteri Perdagangan terbaru yang mencabut Permendag No 06 tahun 22, berdasarkan Instruksi Dirjen PDN No. 09 tahun 2022 tanggal 16 Maret 2022 tentang Relaksasi Penerapan Harga Migor Sawit Kemasan Sederhana dan Premium, salah satu diinstruksi meminta kepada Dinas Provinsi dan Kabupaten/kota yang membidangi Perdagangan se-Indonesia, agar memberikan relaksasi terhadap pemberlakuan harga HET, sambil menunggu pencabutan Permendag No 06/22.

“Dalam seminggu kedepan minyak goreng akan membanjiri pasar-pasar. Sebab pemerintah akan melakukan distribusi oleh pihak produsen ke distributor dengan pengawalan kepolisian untuk segera menyalurkan ke pasar-pasar,” pungkasnya.

Pantauan di lapangan, begitu HET dicabut, harga minyak goreng kemasan di sejumlah ritel atau toko modern langsung melonjak. Kini dibanrol sekitar Rp24 ribu perliter.
(azka).

Kadis Perdagangan Kalsel Birhasani

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/het-dicabut-harga-minyak-goreng-kemasan-langsung-melonjak/

Moto GP Mandalika dan Kelangkaan Minyak Goreng

Puluhan bahkan sampai ratusan warga di Jakarta bersorak-sorai dan senang luar bisa pada parade atau konvoi para pebalap Moto GP yang akan mengikuti seri Moto GP Mandalika nanti. Sepanjang rute jalanan Jakarta yang dilalui oleh konvoi dipenuhi warga dari berbagai kalangan, baik orang yang berkantor di sekitar area, pengemudi ojek online, bahkan hingga anak-anak sekolah. Suasana makin pecah ketika Marc Marquez melakukan sedikit atraksi dengan motornya. Keramaian sudah pasti tak terbendung, jarak sudah tidak mungkin untuk diatur, semuanya lepas, pertanda juga bahwa Covid-19 telah kalah dan menuju akhir kekuasaannya. Saya rasa cukup adil kalau kita harus berterima kasih kepada bapak Presiden Jokowi atas keberhasilan dan kerja kerasnya membuat ini semua bisa terjadi.

Lalu bagaimana dengan yang tidak bisa menyaksikan langsung peristiwa bersejarah yang pertama kali terjadi di Indonesia ini? Tentunya tersedia siaran langsung dari televisi dan juga yang paling mudah diakses dimana saja adalah kanal Youtube Sekretariat Presiden yang menyajikan siaran live streaming untuk parade yang berlangsung di Jakarta ini.

Menarik untuk menyaksikannya melalui Youtube tapi lebih menarik lagi jika kita melihat kolom komentar pada saat live streaming berlangsung. Anda semua tahu bagaimana netizen barbar di Indonesia jika sudah membanjiri kolom komentar. Penuh dengan kata kasar dan cacian, bahkan banyak juga yang melakukan penggiringan opini yang sesat. Bagi saya hal ini biasa terjadi di kanal Youtube biasa, tapi kenapa di kanal Youtube seperti Sekretariat Presiden fitur live chat dinyalakan, sayang sekali tontonan menarik seperti itu yang bisa disaksikan siapa saja dikotori dengan komentar-komentar yang tidak sehat. Dari sekian banyak komentar-komentar yang masuk ke dalam live chat tersebut ada beberapa diantaranya yang mencoba menyerang Presiden Jokowi serta gelaran Moto GP ini dengan dalih kelangkaan minyak goreng yang sedang terjadi beberapa waktu lalu hingga saat ini. Serangan yang bagus sepertinya! Hanya saja salah alamat, karena pernyataan seharusnya bukan ditujukkan kepada Jokowi, memang Jokowi adalah presiden Indonesia tapi mengenai harga minyak yang melonjak ini bukanlah presiden langsung yang bertanggung jawab, saya rasa tidak perlu didebat soal ini. Tapi ya begitulah kebencian pihak sebelah dan juga orang-orang yang sudah berhasil terhasut, semua kesalahan dan keburukan yang terjadi di negara ini seolah-olah semua salah Jokowi, alih-alih memberi kritik kepada pemerintahan, yang ada malah menebarkan kebencian kepada Jokowi.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, presiden Jokowi bukanlah yang bertanggung jawab langsung atas kenaikan harga minyak ini, tetapi lebih menteri dan kementrian yang terkait. Karena sudah terlanjur dikaitkan dengan Jokowi maka secara tidak langsung memang presiden Jokowi harus turun tangan.

Apakah Jokowi sudah turun tangan secara tidak terlihat? Ataukah permainan mafia ini sudah begitu besar dan sulit dikalahkan? Tentu masalah ini tidak bisa ditunda-tunda dan harus segera diselesaikan. Karena narasi yang beredar di masyakarat adalah, bagaimana mungkin Indonesia bisa melangsungkan gelaran balapan motor terbesar dan paling favorit di dunia sedangkan rakyatnya kesusahan dalam membeli minyak. Padahal situasi yang ada di Jakarta juga tidak seburuk yang kebanyakan orang sangka dan tidak serumit yang diberitakan di media, sayangnya di pulau-pulau lain di Indonesia banyak yang terlanjur termakan isu sehingga terjadi panic buying dan stok minyak sudah pasti akan ditimbun dan dinaikkan harganya. Hingga akhirnya Jokowi memutuskan untuk mencabut HET (harga eceran tertinggi) untuk minyak goreng kemasan sementara minyak curah masih diangka 14,000 per liter, hingga Kapolri langsung yang turun untuk memantau stok. Saya rasa hal ini bertujuan untuk membiarkan pasar yang menentukan harga minyak goreng kemasan sehingga minyak tidak akan lagi langka. strategi ini mungkin saja berhasil asalkan rakyat tidak termakan isu dan melakukan panic buying.

Lalu bagaimana dengan Moto GP? Orang yang tidak paham dan yang tidak mau paham mungkin tidak akan mengerti apa keuntungan yang bisa didapat Indonesia dengan gelaran Moto GP yang berlangsung di Mandalika. Padahal semua sudah berjalan dengan teramat baik dan hasilnya juga terlihat baik, ya masih jauhlah kalau kita mau bandingkan dengan gelaran Formula E yang berbeda kasta, dan bahkan perjalanan persiapannya masih cukup jauh dari kata siap.

Saya curiga banyak sekali yang memanfaatkan isu minyak goreng ini, apakah sengaja dibuat langka untuk bertepatan dengan ajang Moto GP untuk menyerang Jokowi atau memang kelangkaan dibuat untuk mencari keuntungan semata karena sudah mendekati bulan puasa?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/moto-gp-mandalika-dan-kelangkaan-minyak-goreng-HpA1zgFG47

Siapa Sebenarnya yang Bikin Gaduh?

Gara-gara pernyataan Saifuddin Ibrahim agar Menteri Agama menghapus sekitar 300 ayat dalam Quran, terjadilah polemik antara Menkopolhukam Mahfud MD dengan Saifuddin. Yang disebut terakhir ini kabarnya sedang berada di Amerika Serikat. Karena itulah dia berani mengatakan pendapat yang bisa memicu kemarahan banyak orang, dan bahkan memancing aksi demo besar-besaran, sebagaimana pernah menimpa Ahok BTP.

Setelah menyaksikan video Saifuddin itu, Mahfud segera meminta pihak kepolisian menyelidiki Saifuddin, yang dikenal publik sebagai seorang murtadin (mantan penganut Islam), dan kini menjadi pendeta Kristen. Menurut Menkopolhukam, pernyataan Saifuddin terkait penghapusan ayat membuat gaduh dan meresahkan.

Mahfud MD, selain meminta kepolisian menyelidiki Saifuddin, dia juga meminta agar video-video Saifuddin yang ada di Youtube dihapus. Saifuddin dinilai melanggar Pasal UU no.1/PNPS/1965 tentang penodaan agama.

Dan selaku pejabat tinggi negara yang turut bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban, Mahfud MD menghimbau masyarakat menjaga kerukunan antarumat beragama. Lebih lanjut Mahfud menegaskan pemerintah tidak melarang untuk menyampaikan pendapat. Tapi, tentu saja pakai kecuali….

Keresahan Mahfud terkait kasus ini jelas mewakili banyak orang di negeri ini. Tapi perlu dipertanyakan pula tentang stigma yang dikenakan kepada Saifuddin sebagai pembuat gaduh? Mungkin ada benarnya bahwa Saifuddin telah membuat gaduh dengan statemennya ini, tetapi apakah hanya dia seorang yang membuat gaduh negeri ini dengan isu agama?

Apalagi dalam videonya itu dengan gamblang Saifuddin menyebut sejumlah nama yang menurut dia sangat sering dan terbiasa menghina dan merendahkan kekristenan. Saifuddin meminta agar oknum-oknum itu segara ditangkap. Nama-nama itu adalah Ustadz Abdul Somad (UAS), Felix Siauw dan youtuber-youtuber muslim lain yang suka membahas agama Kristen dari sisi yang tidak benar.

Saifuddin yang pernah dipenjara atas kasus penistaan agama Islam, agaknya tidak bisa menerima kenyataan bahwa UAS masih bebas-bebas saja sampai saat ini. Padahal penceramah kondang ini sudah dilaporkan banyak pihak atas dugaan penistaan keji terhadap agama Kristen.

Sebagaimana pernah viral sebuah video berisi UAS yang memberikan jawaban pada jemaahnya seputar salib. Kata UAS, di salib itu ada jin kafir. Kontan saja ini membuat banyak orang Kristen meradang, dan beberapa pihak segera melaporkannya ke Bareskrim atas dugaan penistaan agama.

Bagi orang Kristen yang mengimani salib sebagai lambang penebusan Tuhan atas dosa-dosa manusia, penjelasan UAS itu tidak bisa diterima sama sekali. Apalagi dalam video itu, sambil memberikan penjelasan soal salib sesuai pengetahuannya, UAS memperlihatkan akting yang memancing tawa riuh hadirin. Sebaliknya akting itu membuat perasaan umat Kristen yang menyaksikannya semakin tercabik-cabik. Tapi apalah daya? Minoritas bisa apa di negeri ini?

Laporan dari beberapa pihak agar oknum penceramah kondang itu diproses hukum, tidak pernah mendapat respons positif dari Bareskrim. Sebaliknya, lembaga kepolisian ini justru dengan cepat memproses Muhammad Kace sewaktu ada yang melaporkan.

Melihat kronologis penangkapan, penahanan di Bareskrim hingga proses pengadilan di PN Ciamis, kita sangat pesimis bahwa hukum dan keadilan akan berlaku terhadap Muh Kace. Jalannya pengadilan yang terkesan bertele-tele lagi berbelit-belit, ditambah maraknya aksi-aksi demo di luar gedung, membuat hati jadi miris.

Kini murtadin yang proses hukumnya sedang bergulir di PN Ciamis, hanya tinggal menunggu nasib. Vonis berat sedang mengintai, setelah jaksa menuntut hukuman 10 tahun. Sangat tidak berperikemanusiaan. Bandingkan dengan hukuman terhadap Ustadz Yahya Waloni, mualaf, yang kadar penistaannya terhadap agama Kristen lebih tebal. Proses hukum terhadap Yahya Waloni hanya sebentar, dan hanya divonis lima bulan kurungan. Kini dia sudah bebas dan kembali beraktivitas.

Soal cepatnya laporan terhadapi murtadin diproses aparat, beredar dugaan bahwa pihak yang berwenang tidak mau repot-repot mengurusi aksi-aksi demo dari gerombolan kadrun intoleran. Dan jika dugaan ini benar, maka yang namanya penegakan hukum dan keadilan di republik ini sebenarnya hanya tertulis di atas kertas. Yang sebenarnya diterapkan di sini adalah hukum rimba. Kelompok yang kuat secara jumlah yang menjadi hukum itu.

Sudah jatuh tertimpa gerobak. Begitulah perumpamaan yang cocok digambarkan ke minoritas yang terjerat hukum karena tersandung kasus menista agama mayoritas. Dalam konteks Saifuddin Ibrahim justru lebih memilukan lagi, sebab Mahfud MD menuding dia sebagai pembuat gaduh?

Minoritas kok bisa bikin gaduh? Logikanya di mana? Yang benar dalam kasus Saifuddin ini adalah dia sebagai kaum minoritas, yang ingin mewakili minoritas, berusaha membela kaumnya sambil melayangkan counter attack. Tapi kok malah dituding sebagai pembuat gaduh? Bahkan ada yang memfitnahnya sebagai pemecah belah bangsa.

Lalu bagaimana dengan oknum-oknum yang selama ini sudah jelas bikin gaduh dengan nada menghasut? Seperti oknum pengacara kelas kadrun yang beberapa waktu lalu meminta supaya ajaran agama selain Islam dibubarkan saja? Statemen sinting semacam ini kan bisa saja dianggap sebagai himbauan terselubung untuk membantai umat Kristen, dan minoritas lainnya.

Justru oknum semacam inilah yang layak disebut sebagai pembuat gaduh, dan seharusnya diamankan supaya hasutannya tidak menjadi-jadi. Ditambah lagi dengan oknum-oknum yang disebutkan oleh Saifuddin dalam videonya agar segera ditangkap polisi, sebab sesungguhnya merekalah yang membuat gaduh negeri ini dengan penghinaan dan penistaan terhadap kekristenan.

Adapun orang-orang semacam Kace, Saifuddin dll., cuma sebatas membela iman kaumnya, seraya melayangkan serangan balik disertai data dan dalil pula. Tapi agaknya pukulan itu sangat telak menghujam otak dan ulu hati. Ujung-ujungnya oknum bersumbu pendek itu melapor ke polisi, dan sialnya direspons dengan cepat pula ditambah stigma sebagai pembuat gaduh.

Tetapi jika dipikir secara logika, siapa sebenarnya pembuat gaduh?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/siapa-sebenarnya-yang-bikin-gaduh-bPMrco7grR

Spesies Kadrun Masih Awet Dan Efek Sinetron Ala Hidayah

Kenapa jumlah kadrun masih lumayan gaduh di negeri ini? Yah sudah pasti syarat menjadi kadrun itu tidaklah sulit, malah tidak perlu berpikir atau tidak perlu hobbi berpikir sehat, luapkan saja perasaan benci, apalagi kalau sedang banyak masalah pribadi, maka cukup luapkan saja semua kekesalannya itu pada sosial media.

Memang hidup itu adalah masalah, tapi kan Tuhan telah menganugerahkan akal pikiran sebagai alat untuk bisa merespon masalah dalam hidup itu agar tidak merugikan diri sendiri dan juga merugikan orang lain bahkan lingkungan yang lebih luas.

Tapi rupanya di negeri ini, kemalasan melatih pikiran sehat tidak begitu digalakkan, justru malah dimanjakan dengan berbagai tayangan penuh dramatis yang tidak realistis. Misalnya sinetron ala hidayah atau bacaan ala hidayah yang memasukkan unsur agama tetapi diolah dengan “horor” sehingga otak penonton bisa “mengkeruk” yang mempersempit cara berpikir.

Jika manusia selalu dijejali rasa takut atau ditakut-takuti dan dibuat selalu khawatir, maka peranan otak berpikir akan jauh lebih rendah daripada perasaan takut tadi, yang akhirnya bisa menjadi berbahaya dalam kehidupan masa depan.

Maka karena itulah, bisa dibilang tayangan ala-ala hidayah itu tidak mendidik, boro-boro takut pada siksa Allah justru akan membuat umat menjadi kaum yang penakut dan tidak kreatif dalam menjalani hidupnya, sehingga dengan begitu mudah dijajah atau pun didoktrin untuk kepentingan orang-orang jahil, atau kepentingan politikus busuk yang mengejar kekuasaan duniawi.

Orang-orang yang telah terpengaruh karena dijejali atau percaya serta yakin dengan apa yang ditayangkan sinetron ala hidayah itu, akan lebih sering menggunakan perasaan atau baper bila dibandingkan dengan menggunakna akal agar perasaan bisa plong dan percaya diri.

Dan parahnya, semangat untuk membuat kemajuan bangsa, itu akan sulit tercapai karena dilandasi kekhawatiran, artinya penuh was-was tetapi tidak menggarap solusi keluar dari rasa was-was itu. Nah, pemandangan seperti itulah yang akhirnya dimanfaatkan oleh dukun palsu, motivator licik, pedagang agama, dan sejumlah orang licik yang melihat celah itu untuk dimanfaatkan karena peluangnya besar akibat dari efek tayangan sinetron atau tayangan ala-ala sinetron Hidayah dan semacamnya.

Pantauan semacam itu jarang didalami atau mungkin tidak banyak yang kritis beberapa waktu lalu, mungkin karena mencegah keributan atau pun juga tidak ingin dikeroyok massa. Yahh kita tahulah sebelum ada sosial media, persekusi itu dengan mudah dilakukan oleh massa, tapi alhamdulillah, sekarang hal itu bisa berimbang, dan kritis itu wajib karena tidak banyak manusia yang benar-benar suci dan terbebas dari segala kesalahan, pada umumnya kita manusia kadang berbuat salah. Nah, disinilah lagi-lagi akal pikiran sehat harus dilatih agar bisa meramu solusi menyelesaikan persoalan.

Orang-orang licik yang punya power atau pun kekuasaan ternyata bisa menciptakan orang-orang bodoh yang mudah baper, atau yang kita namakan sekarang adalah kadrun. Dengan kekuatan media, kaum seperti itu bisa tercipta, dan dengan demikian, kekuasaan itu tetap berada di tangan orang-orang licik ini. Jadi kadrun itu sengaja diciptakan, tetapi orang-orang yang sudah terinfeksi sebagai kadrun tidak sadar bahwa dirinya sudah berubah jadi kadrun. Dan ciri-ciri kadrun itu sangat mudah terlihat di mata orang-orang yang sudah waras alias non-kadrun.

Ciri tersebut adalah mudah menyalahkan orang lain dengan menggunakan dalih agama. Sering menyerang presiden Jokowi dan tak malu berusaha mengangkat nama Anies. Dalam membuat framing berita, logikanya loncat-loncat kayak kutu loncat yang berbau amis dan busuk itu. Kadrun gemar memproduksi hoax lalu sesama kadrun pun mengkonsumsinya, itu semua dilakukan agar spesies kadrun tetap terjaga.

Atau hoax dibuat oleh orang-orang licik kemudian konsumen tetapnya adalah para kadrun itu, kemudian dengan semangat atas nama perjuangan, para kadrun menyebarkannya secara masif. Nah, karena kebanyakan orang menonton sinetron atau mengkonsumsi tayangan ala-ala sinetron hidayah yang mengkerukkan pikiran itu, maka para kadrun bisa dengan mudah percaya atau menyerap hoax begitu lancar, mungkin hampir secepat dengan kecepatan cahaya, begitu dihadirkan hoax langsung dimakan mentah-mentah. Maka dengan demikian, para kadrun itu menjadi kaum yang suka membenci orang yang kena fitnah. Misalnya Pak Jokowi yang entah sudah yang keberapa kali selalu diframing atau dicitrakan buruk oleh orang-orang licik yang menciptakan kadrun ini. Pak Jokowi sudah sering difitnah, bahkan hingga hari ini.

Apalagi persoalan minyak goreng yang telah dimainkan oleh orang-orang licik, ini tentu saja akan berimbas pada Pak Jokowi yang saat ini tengah memfokuskan balapan MotoGP Mandalika. Maka orang-orang licik bisa menggiring opini lalu dibuat framing buruk kemudian diyakini oleh para kadrun. Maka jangan harap negeri ini bisa cepat memburu ketertinggalan dengan negara maju lainnya jika makhluk-makhluk kadrun ini masih terus diciptakan oleh orang-orang licik yang bisa saja ada di sekitar Jokowi.

Persoalan negeri ini banyak karena mungkin akar masalah tidak dicabut dengan bersih, justru hanya daun-daunnya saja yang sudah mau kering baru dilibas, sehingga gugur satu muncul lagi yang lain, tetapi kalau sumber akarnya langsung dipangkas, maka daun-daun itu tidak lagi akan muncul. Demikian juga persoalan kadrun yang selalu diserang hanya pada bagian receh-receh saja, maka ini hanya ibarat seperti permainan saja, atau seperti panggung arena octagon, yang selalu terjadi baku pukul tapi bisa menghasilkan duit karena ada sponsor dan penonton yang menikmatinya.

Dan mungkin inilah pilihan, apakah negara ini mau cepat maju atau yahh santai-santai saja? Biarkan saja negara lain yang lebih cepat melaju, kita sih jadi follower saja, sebagaimana banyak rakyat yang senang jadi follower atau fans artis-artis dari luar, dan bahkan artis-artis dari dalam negeri saja berkiblat ke artis luar kan?

Jika negara ini ingin cepat maju dan mengurangi atau bahkan meludes habis virus kadrun sehingga tidak banyak yang terpapar, maka yang harus dibasmi adalah orang-orang licik yang menciptakan kadrun itu, termasuk berbagai media yang telah diciptakannya dengan jargon-jargonnya yang khas ala-ala spiritual. Itulah akar masalah yang harus dikelarkan segera agar tidak timbul kegaduhan terus menerus.

Jadi kadrun itu pilihan, dan sudah pasti itu adalah pilihan dungu bin goblok bin bahlul, Prettt!!!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/spesies-kadrun-masih-awet-dan-efek-sinetron-ala-gSp7bB0te2

TRIBUNPALU.COM - Polisi menggerebek gudang minyak goreng 212 di jalan Raya Pasir Putih, Sawangan, Depok, yang digerebek polisi pada Selasa (15/3/2022).

Pegiat media sosial Denny Siregar pun berkomentar terkait penggerebekan tersebut.

Tampak Denny Siregar memposting capture artikel berita terkait penyegelan gudang tersebut.


"Lahhh kok jadi penimbun ? Bohirnya kemana ? (emoji)," tulis Denny Siregar lewat postingan di akun Instagram @dennysirregar, Rabu (16/3/2022).

Diberitakan Kompas.com, gudang minyak goreng yang bernama Bhakti Karya itu didatangi Polres Metro Depok dan Polsek Bojongsari pada Selasa (15/3/2022).

Polisi langsung menyegel gudang minyak goreng tersebut. Pengelola gudang diduga melakukan penyelewengan distribusi dengan cara mengemas ulang minyak goreng dengan merek "Wasilah 212".

Polisi juga menemukan fakta bahwa gudang tersebut tidak memiliki izin usaha.

Produk yang disalurkan juga tidak memiliki label dari BPOM.


Terlebih lagi, surat sertifikasi halal yang ada sudah tidak berlaku.

Kepala Satuan Reserse Krimininal Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, polisi sudah menghentikan sementara operasional gudang, meski terdapat barang yang siap didistribusikan ke Depok dan Parung, Bogor.

"Sementara ada 2.300 (kemasan minyak goreng diamankan) yang sudah siap didistribusikan ke toko yang sudah menjadi langganan. Apabila ada sisa akan disalurkan ke pedagang lain," kata Yogen, saat memberikan keterangan, Rabu (15/3/2022).

"Ada 40 toko yang menerima distribusi minyak dari sini, itu semua di wilayah Depok ada sebagian di wilayah Parung, Bogor," kata dia.

Selain itu, Yogen menuturkan, polisi belum dapat memastikan kualitas minyak goreng yang dikemas ulang, apakah murni atau oplosan.

Yogen mengatakan, polisi masih memeriksa sampel minyak goreng dari gudang tersebut.

"Yang kami sita di sini hanya ada beberapa sampel minyak goreng. Kami belum tahu kandungannya antara minyak goreng yang dibeli awal dan yang sudah dikemas, harus ada pemeriksaan lebih lanjut," kata Yogen.

Sementara, polisi juga belum dapat memastikan keterkaitan kelompok tertentu dengan produk minyak goreng yang dikemas ulang.

"Sementara belum ada informasi terkait itu. Karena dari pemilik belum memberikan informasi secara utuh apa yang dibuat dalam kemasan lambang (Wasilah 212) seperti itu," kata Yogen,

"Untuk mengatakan itu lambang 212, kami tidak bisa. Itukan angka dua, lambang Monas dan angka dua," lanjut dia.


Disebut Milik Keluarga Anggota DPRD Jabar

Gudang minyak goreng yang disegel polisi karena diduga melakukan pelanggaran disebut merupakan milik keluarga dari salah seorang anggota DPRD Jawa Barat berinisial RA.

"Perusahaan Bhakti Karya pemiliknya berinisial HP, yang salah satu anaknya merupakan anggota dewan inisial RA (DPRD Jabar). Milik keluarga lah. Memang anggota Dewan pengelolanya itu," kata Kapolsek Bojongsari Kompol M. Syahroni, Rabu (16/3/2022), dilansir dari Kompas.com.

Menurut Syahroni, polisi mendatangi gudang tersebut setelah menerima laporan dari masyarakat yang curiga akan aktivitas di sana.

Menurut warga, warna dari minyak goreng yang disalurkan perusahaan Bhanti Karya berbeda dengan warna minyak goreng kemasan lain di pasaran.

"Berawal dari keluhan warga, minyak goreng di sana enggak bersih padahal itu minyak goreng kemasan, tapi kayak minyak goreng curah," kata Syahroni.

Saat melakukan penggeledahan, polisi menemukan minyak goreng dengan berbagai macam merek di sana. Pegawai di gudang tersebut mengaku melakukan pengemasan ulang minyak goreng.

"Jadi minyak goreng bermerek diubah dengan kemasan merek lain. Mereknya ada Wasilah 212, KITA 212," sambung dia.(*)

(Sumber: Kompas.com/Tribun-Timur.com)

Polisi Gerebek Gudang Minyak Goreng 212, Denny Siregar: Lah Kok Jadi Penimbun?
Handover
Pegiat media sosial Denny Siregar berkomentar terkait penggerebekan gudang minyak goreng 212. 


Sumber Utama :  https://palu.tribunnews.com/2022/03/17/polisi-gerebek-gudang-minyak-goreng-212-denny-siregar-lah-kok-jadi-penimbun?page=all.


Bahkan untuk sudah bebas dijual di dunia maya, seperti Migo Berita dapatkan dalam tangkapan layar : 









Re-post by Migo Berita / Sabtu /13.11Wita/19032022/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya